11ii! - sumsel.bpk.go.id · resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter...

16
11ii! ~/7 PEMERINTAH KABUPATEN LAHA T PERATURAN DAERAH KABUP ATEN LABAT NOMOR 35 TAHUN 2006 a. Bahwa dalam upaya meninggalkan peran aertamasyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan swasta secara merata, terjangkau dan dapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan sitem Kesehatan Nasional yang semakin meningkat dan berkembang, perlu pembinaan, pengaturan dan pengawasan bidang tersebut; b. bahwa sehubungan dengan huruf a, dan sebagai upaya peningkatan Pendapatan AsH Daerah (PAD), maka pembinaan pengaturan dan pengawasan bidang tersebut periu dipungut biaya retribusi; c. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Retribusi Izin Praktik Bidang Kesehatan; I. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 11ii!~/7

    PEMERINTAH KABUPATEN LAHA T

    PERATURAN DAERAH KABUP ATEN LABAT

    NOMOR 35 TAHUN 2006

    a. Bahwa dalam upaya meninggalkan peranaertamasyarakat dalam penyelenggaraan pelayanankesehatan swasta secara merata, terjangkau dandapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan sitemKesehatan Nasional yang semakin meningkat danberkembang, perlu pembinaan, pengaturan danpengawasan bidang tersebut;

    b. bahwa sehubungan dengan huruf a, dan sebagaiupaya peningkatan Pendapatan AsH Daerah (PAD),maka pembinaan pengaturan dan pengawasanbidang tersebut periu dipungut biaya retribusi;

    c. bahwa untuk memenuhi maksud tersebut, perluditetapkan dengan Peraturan Daerah tentangRetribusi Izin Praktik Bidang Kesehatan;

    I. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentangPembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja diSumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959

  • Nomor. 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor1821);

    2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23Tahun 1997 tentang Pengelo1aan Lingkungan(Lembaran negara Tahun 1997 Nomor 68Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699); ,

    3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah (LembaranNegara RI Tahun 1997 Nomor 41, TambabanLembaran Negara Nomor 3685) sebagaima.'la telabdiubah dengan Undang-undang Nomor 34 Taboo2000 (Lembaran Negara RI Nomor 246, TambahanLembaran Negara Nomor 4048);

    4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen (Iembaran Negara Taboo1999, Nomor 42, Tambahan Lembaran NegaraNomor 3821);

    5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Iembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4489);

    6. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktek Kedokteran (Lembaran Negara RI Taboo2004 Nomor 116 Tambahan Lembaran Negara RINomor 4431);

    7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125; Tambahan Lembaran Negara Nomor4437);

    8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah DaerahPembagian Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah(Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 126, Tambahan lembaran negara Nomor4438);

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara RITahun 2001 Nomor 119, Tambahan LembaranNegara Nomor4139);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000tentang Kewenangan Pemerintah dan kewenanganPropinsi sebagai Daerah Otonom (LembaranNegara RI Tahun 2000 Nomor 54, TambahanLembaran Negara Nomor 3952);

    11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor916/Menkes/PerNllI/1997 tentang Tenaga Medis;

    12. Peraturan Daerah KabupatenLahat Nomor 17 tahun2000 tentang Kewenangan Kabupaten Lahat sebagaiDaerah Otonom (Lembaran Daerah KabupatenLahat Tahun 2000 Nomor 47);

    13. Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor 16 tahun2005 tentang Perubahan Kedua atas PeraturanDaerah Nomor 19 Tahun 2000 tentang PembentukanOrganisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas dalamKabupaten Lahat (Iembaran Daerah KabupatenLahat Tahun 2005 Nomor 16).

    PERA TURAN DAERAH TENT ANG RETRIBUSIlZIN PRAKTIK BIDANG KESEHATAN.

  • 12. Surat izin keIja selanjutnya disingkat (SIK) adalahsura izin yang diberikan kepada tenaga kesehatanuntuk menjalankan praktik disarana pelayanankesehatan.

    11. Surat penugasan selanjutnya disingkat SP adalahsurat yang diberikan oleh Departemen KesehatanRepublik Indonesia.

    13. Surat izin Praktik (SIP) adalah izin yang diberikankepada dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,bidan, dan ahli madya keperawatan yangmenjalankan praktik setelah memenuhi persyaratan.

    4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnyadisebut DPRD adalah Badan LegislatifDaerah;

    14. Apotik adalah suatu tempat tertentu, tempatdilakukan pekeIjaan kefarmasian dan penyalurankesediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnyakepada masyarakat.5. Dinas Kesehatan adalah Dinas kesehatan Kabupaten

    Lahat.

    6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas KesehatanKabupaten Lahat.

    7. Badan POM adalah Badan Pengawas Obat danMakanan (POM) yang berkedudukan di Jakarta;

    15. Toko obat adalah pedagang eceran obat, yaitu badanatau perorangan yang memiliki izin untukmenyimpan obat-obatan be bas dan obat-obatanbebas terbatas untuk dijual secara eceran.

    16. Optik adalah suatu tempat dimana diselnggarakanpelayanan kaca mata baik melalui resep doktermaupun dengan melakukan pemeriksaan refraksisendiri.

    8. Balai Besar POM adalah Balai Besar PengawasObat dan makanan yang berkedudukan diPalembang;

    9. Balai POM adalah Balai Pengawas Obat danMakanan yang berkedudukan di bengkulu;

    10. Tenaga kesehatan adalah seseorang yang ~elahmenyelesaikan pendidikan sesuai dengan profesmya,baik diluar negeri maupun didalarn negeri sbb:dokter umurn dokter gigi, dokter spesialis, ahlifarmasi ahl1madya farmasi, asisten farmasi,ahlimadya keperawatan, bidan, perawat gigi,perawat , analis kesehatan, refraksionis.

    17. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, doktergigi, dokter hewaIl, kepada Apotik PengelolaanOptik untuk menyediakan dan menyerahakn obatbagi penderita sesuai peraturan perundang-undanganyang berlaku.

    18. Sedia farmasi adalah obat, bahan obat, obat asHIndonesia alat kesehatan dan kosmetik.

    19. Laboratoriurn klinik adalah tempat yang digunakanuntuk pemeriksaan bahan yang berasal dari tubuhmanusia, untuk menunjang diagnosa dan fatogensispenyakit.

    /

    566

  • 20. Sarana pelayanan lcesehatan adalah tempat yangdigunakan untuk menyelenggarakan Upayakesehatan.

    yang terutang menurut peraturan perundang-undangan.

    21. Program kesehatan adalah suatu kegiatanpembangunan kesehatan yang besifat menyeluruh,meliputi penggunaan berbagai sumber yangterintegrasi dilaksanakan secara berkesinambungandengan penjadwalan waktu yang jelas gunamencapai tujuan.

    28. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) adalahsurat keputusan yang menentukan hesarnya jumlahretribusi yang tertuang.

    29. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang bayarTambahan (SKRDKBT) adalah surat keputusanyang menentukan tambahan atas jumlah retribsiyang telah ditetapkan.

    22. Pelayanan kesehatan adalah suatu tempat tertentuuntuk melakukan pekerjaan praktik tenaga kesehatandan harus memenuhi persyaratan yang meliputisarana kesehatan dan tempat tidur.

    23. Klinik bikin gigi adalah satu tempat tertentu yangdilaksanakan oleh badan atau perorangan yangmemiliki izin untuk pembuatan gigi palsu.

    30. Surat Ketetapan Retribusi Daerah lebih Bayar(SKRDLB) adalah surat keputusan yangmenentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusikarena jumlah kredit retribusi lebih hesar dariretribusi yang terutang atau seharusnya tidakterutang.

    27. Surat pendaftaran Objek Retribusi Daer~ (SP~RD~adalah surat yang digunakan oleh waJ~? retr~bus~untuk melaporkan objek retribusi dan waJlb ren:lbus.1sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retrlbusl

    31. Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD) adalahsurat untuk melakukan tagihan retribusi dan atausanksi administrasi berupa bunga atau denda.

    32. Surat keputusan Keberatan adalah surat keputusanatas keberatan terhadap STRD atau dokumen lainyang dipersamakan SKRDKBT dan SKRDLB yangdiajukan oleh wajib retribusi

    33. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untukmencari, mengumpulkan dan mengelola data danatau keterangan lainnya dalam rangka pengawasankepatuhan pemenuhan· kewajiban retribusi daerahberdasarkan peraturan perundang-undangan daerah.

    34. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerahadalah serangkaian tindakan yang dilakukan olehpenyidik pegawai negeri sipil yang selanjutnyadiisebut penyidik untuk mencari sertamengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tindak pidana di bidang retribusidaerah yang tetjadi serta menentukan tersangka.

    24. Salon Kecantikan adalah sarana pelayanan umumuntuk pemeliharaan kecantikan hususnyamemelihara dan memeliharan kecantikan kulit,rambut dengan menggunakan kosmetik secaramanual, preparatif, aparat dan dekoratif tanpatindakan operasi.

    25. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badanyang menurut peraturan perundang-undanganretribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaranretribusi.

    26. Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentuyang merupakan batas bagi wajib retribusi untukmemanfaatkan jasa pembinaan pengaturan danpengawasan pelayanan kesehatan swasta dibidangkesehatan.

  • Pembinaan, pengaturan dan pengawasan izin praktikserta penyelenggaraan pelayanan dibidang kesehatandimaksudkan agar keberadaan tenaga dan saranakesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna dalammenunjang pelayanan kesehatan dan pembangunankesehatan dalam daerah Kabupaten Lahat.

    Tujuan pembinaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2sebagai upaya pengaturan pemanfaatan tenaga kesehatandi sarana kesehatan.

    Setiap orang atau badan yang menyelenggarakanpelayanan bidang kesehatan dalam daerah KabupatenLahat, hams mendapat izin Bupati melalui Kepala Dinaskesehatan Kabupaten Lahat.

    Izin Praktik dan penyelnggaraan pelayanan kesehatanswasta sebagaimana dimaksud Pasal4 terdiri dari:

    f. lzin penyelenggaraan salon kecantikan dankosmetik.

    (1) Izin pelayanan medik dasar sebagaimana dimaksudPasal 5 huruf a terdiri dari:

    a. Praktik perorangan dokter umum

    b. Praktik berkelompok dokter umum

    c. Prktik perorangan Dokter Gigi

    d. Praktik Abli Madya Keperawatan

    e. Praktik Ahii madya Kebidanan

    f. Praktik Bidan

    (2) Izin pelayanan medik spesiaiistik sebagaimanadimaksud Pasal5 hurufb terdiri dari:

    (3) Izin keIja tenaga kesehatan sebagaimana dimaksudPasal 5 huruf c terdiri daTi:

    a. Izin keIja Farmasis (Apoteker)

    b. Izin kerja Ahlimadya farmasis (DIll Farmasis)

  • f. Izin kerja perawat

    g. Izin kerja ablimadya kebidanan

    h. Izin kerja bidan

    i. Izin kerja ahlimadya analis kesehatan

    . Izin ker)'a analis kesehatanJ.

    (I) Tenaga kesehatan yang akan melakukan pelayanankesehatan sesuai dengan profesinya pada saranapelayanan kesehatan wajib memiliki surat izinpraktik (SIP) dan Suart Izin Keja (SIK).

    (2) Sarana Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudpada ayat (I) meliputi sarana pelayanan kesehatandasar dan sara pelayanan kesehatan rujuk, saranapenyelnggaraan penjualan obatJalat kesehatan,sarana penyelenggaraan salon kecantikan dankosmetik.

    k Izin kerja refraksionis.I~in penyelnggaraan sarana bidang kesehatansebagaimana dimaksud Pasal 5 huruf d, e dan fterdiri dari:

    b. Izin penyelnggaraan toko obat

    Izin penyelnggaraan Optik

    Permohonan izin praktik dan penyelnggaraan pelayananbidang kesehatan sebagaimana dimaksud Pasal 5diajukan secara tertulis kepada Bupati melalui KepalaDinas Kesehatan Kabupaten Labat.

    d. Izin balai pengobatan swasta dan pengobatanAltematif

    e. Izin Balai Kesehatan swasta dan pengobatanaltematif

    (I) Tenaga kesehatan yang baru lulus untukmemperoleh rekomendasi guna kelengkapan izinpraktik untuk pertama kali, tidak dipersyaratkanadanya perolehan angka kredit.

    (2) Setiap tenaga kesehatan yang melaksanakan tugasprofesinya berkewajiban untuk mengikutiPendidikan dan pelatihan untuk meninggalkankemampuan dan keilmuan klinis bidang profesinya.

    g. Izin penyelenggaraanswasta.

    h. Izin Rumah bersalin

    i. Izin Penyelnggaraan Salon Kecantikan TipeAIB

    j. Izin Penyelenggaraan Salon Kecantikan tipeC/O

    (3) Surat Izin Praktik dapat diberikan kepada tenagakesehatan lulusan luar negeri apabila memiliki suratketerangan selesai melakukan administrasi yangdikeluarkan oleh Pimpinan Sarana Pendidikan yangterakreditasi.

  • (1) Surat Izin praktik tenaga kesehatan dapat diberikanpaling banyak di 2 (dua) tempat sarana pelayanankesehatan, kecuali untuk tenaga medis diberikanpaling banyak di 3 (tiga) tempat praktik.

    (2) Setiap temp at sarana pelayanan kesehatansebagaimana dimaksud ayat (1) harus dicantumkandalam surat izin praktik atas persetujuan Bupatimelalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.

    (1) Surat Izin Praktik tenaga kesehatan berlaku untukjangka waktu selama 5 (Lima) tahun dan dapatdiperbabarui kembali, dengan mengajukanpennohonan perjanjian izin.

    (2) Khusus untuk izin apotik berlaku seterusnya selamaapotek yang bersangkutan masih aktif melakukankegiatan dan apoteker pengelolaan apotek dapatmelaksanakan pekerjaannya dan masih memenuhipersyaratan sebagamana diatur dalam peraturanperundang-undangan.

    Surat izin bidang kesehatan harus dip~jang pada ruan~~temp at praktik dan bagi tenaga medls nomor surat lZlDpraktik harns dicanturnkan pada kertas resep.

    BABIV

    PEJABAT YANG BERWENANG MENGELUARKANDAN MENCABUT SURA T IZIN PRAKTIK

    (3) Pejabat yang berwenang mengeluarkan danmencabut surat izin bidang kesehatan adalah BupatiLahat.

    (4) Dalam hal tidak ada pejabat sebagaimana dimaksudpada ayat (l) Bupati dapat menunjuk pejabat lain.

    (l) Permohonan surat izin bidang kesehatan yangdisetujui atau ditolak harus disampaikan oleh KepalaDinas Kesehatan kepada pemohon dalam waktupaling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggalpennohonan tersebut diterima.

    (2) Apabila pennohonan surat izin dibidang kesehatanditolak, Kepala Dinas Kesehatan memberi alasanpenolakan.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labatmenyampaikan laporan berkala kepada Bupati Labattentang Pelaksanaan pemberian surat izin dibidangkesebatan dengan tembusan kepada Kepala DinasKesehatan Propinsi Sumatera Selatan dan OrganisasiPropesi yang terkait di Kabupaten Labat.

    Pencabutan surat izin bidang kesehatan dilakukan olehBupati melalui Kepala Dinas Kesehatan KabupatenLabat berdasarkan:

  • (1) Surat keputusan pencabutan izin bidang kesehatandisampaikan kepada tenaga kesehatan yangbersangkutan dalam waktu paling lambat 1 (satu)bulan! a. Melakukan peruatan yang bertentangan dengan

    standar profesi.(2) Dalam surat keputusan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) disebutkan lamanya jangka waktupencabutan surat izin.

    b. Menjalankan praktik diluar ketentuan yangtercantum dalam surat izin praktik.

    (3) Jika keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dapat diterima oleh yang bersangkutan, makayang bersangkutan dapat menagjukan keberatankepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahatdalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah keputusanditerima.

    c. Memberikan atau meracik obat, kecualisuntikan (bagi tenaga medis dan para medis)

    d. Mencajankan praktik dalam keadaan fisik danmental terganggu.

    e. Melakukan praktik dibidang ksehatan tanpaizin.

    f. Melakukan praktik dibidang kesehatan tanpamendapatka pengakuan / adaptasi.

    ( 1) Kepala Dinas Kesehatan atau organisasi profesiyang terkait melakukan pembinaan dan pengawasanterhadap tenaga kesehatan yang menjalankanpraktik.

    g. Melakukan praktik dibidang kesehatan yangtidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang beriaku.

    (2) Kepala Dinas Kesehatan atau organisasi profesidapat memberikan peringatan lisan atau tertuliskepada tenaga kesehatan yang melakukanpelanggaran terhadap ketentuan peraturan ini.

    (3) Peringatan lisan atau tertulis sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali,apabila tenaga kesehatan yang bersangkutan tidakmenunjukan adanya perbaikan sikap, maka Bupatimelalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahatdapat mencabut surat izin tenaga kesehatan tanpapertimbangan lain.

    (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf c tidak beriaku bagi tenaga kesehatan yangbertugas didaera terpencil yang tidak ada apotik ataumenolong orang sakit dalam keadaan darurat.

    (1) Tenaga kesehatan yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dikenakansanksi administrasi sebagai berikut:

    a. Untuk pelanggaran ringan pencabutan izinpaling lama 3 (tiga) bulan.

  • b. Untuk pelanggaran sedang pencabutan izinpaling lama 6 (enam) bulan.

    c. Untuk pelanggaran berat pecabutan izin palinglama (satu) tahun

    (2) Penerapan pelanggaran sebagaimana dimaksud padaayat (I) didasarkan atas motif pelanggaran sertasituasi setempat.

    Pimpinan sarana pelayanan kesehatan yang tidakmelaporkan tenaga kesehatan yang berpraktiksebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan ataumempekeIjakan tenaga kesehatan tanpa izin, dikenakansanksi administrasi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

    (l) Dengan nama retribusi izin praktik bidang kesehatandipungut retribusi sebagai pembayaran ataspemberian izin praktik dibidang kesehatan olehPemerintah Daerah.

    (2) Ojek retribusi adalah pelayanan pemberian izinpraktik bidang kesehatan oleh Pemerintah Daerah.

    (3) Subjek retribusi adalah orang prib~di .a~au bad~nyang menikmati pelayanan pembenan lZm praktikbidang kesehatan oleh Pemerintah.

    Retribusi izin Praktek Bidang Kesehatan digolongkansebagai retribusi jasa umum.

    (1) Untuk setiap pemberian surat izin dibidangkesehatan dikenakan retribusi.

    (2) Besamya retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1)ditetapkan sebagai berikut:

    - Izin praktik perorangan dokter umumRp. 100.000,·

    - Izin praktik perorangan doketr gigiRp. 100.000,-

    - Izin praktik berkelompok dokterUmum Rp. 150.000,.

    • Izin Praktik perorangan ahli madyaKeperawatan Rp. 50.000,-

  • - Izin praktik perorangan bidanRp. 50.000,-

    - Izin praktik perorangan dokterSpesialis Rp. 150.000,-

    - Izin praktik berkelompok dokterSpesialis Rp. 250.000,-

    - Izin kerja ahlimadya famasisRp. 25.000,-

    - Izin keIja asisten farmasisRp. 25.000,-

    - Izin keIja perawat gigiRp. 25.000,-

    - Izin keIja ahli madya keperawatanRp. 25.000,-

    - Izin keIjaahlimadya kebidananRp. 25.000,-

    - Izin kerja ahlimadya analis kesehatanRp. 25.000,-

    - Izin kerja analis kesehatanRp. 25.000,-

    - Izin kerja refraksionisRp. 25.000,-

    - Jzin penyelenggaraan apotikRp. 150.000,-

    - Izin penyelenggaraan toko obatRp. 50.000,-

    - Izin penyelenggaraan optikRp. 125.000,-

    - Izin penyelenggaraan balai pengobatanSwasta Rp. 150.000,-

    - Izin penyelenggaraan rumah bersalinSwasta Rp. 150.000,-

    - Izin penyelenggaraan BKLARp. 125.000,-

    - lzin peneyelenggaraan laboratoriumKlinik swasta Rp. 150.000,-

    - lzin penyelenggaraan tukang bikin gigiPalsu Rp. 100.000,-

    - Izin penyelenggaraan salon kosmetikType A-B Rp. 75.000,-

    - Izin penyelenggraan salon kecantikanType CoD Rp. 50.000,-

    Retribusi yang terutang dipungut di wilayah Daerahtempat pelayanan danjasa diberikan.

  • Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat ketetapanRetribusi Daerah atau Dokurnen lain yang diperiksakandan surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang BayarTambahan.

    (1) Wajib retribusi wajib mengisi Surat PendaftaranObjek Retribusi Daerah (SPORD).

    (2) Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerahsebagaimana dimaksud ayat (1) hams diisi denganjelas, benar dan lengkap serta ditandatangani olehWajib Retribusi atau kuasanya.

    (3) Bentuk, isi serta tata cara pengisian danpenyampaian Surat Pendaftaran Objek RetribusiDaerah sebagaimana dimaksud ayat (l) ditetapkanoleh Bupati.

    Dalam hal Wajib retribusi tidak membayar tepat padawaktunya atau kurangf membayar, dikenakan sanksiadministrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen)setiap bulan dari retribusi yang tertuang atau kurangbayar clan ditagih dengan menggunakan Surat KetetapanRetribusi Daerah.

    (1) Berdasarkan Surat Pendaftaran Objek RetribusiDaerah sebagaimana dimaksud Pasal 24 ayat (l)ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkanSurat ketetapan retribusi Daerah atau dokumenlainnya yang dipersamakan.

    (2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditentukandata bam dan atau data yang semula belumterungkap yang menyebabkan penambahan jumlahretribusi yang terutang, maka dikeluarkan SuratKetetapan Retribusi Daerah Kurang BayarTambahan (SKRDKBT).

    (3) Bentuk isi dan tata cara penerbitan Surat KetetapanRetribdsi Daerah atau dokumen lain yangdipersamakan sebagiamana dimaksud ayat (1) danSurat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang BayarTambahan sebagaimana dimaksud ayat (2)ditetapkan oleh Bupati.

    (1) Pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasisekaligus dimuka.

    (2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempatpembayaran retribusi diatur oleh Bupati.

  • (1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yangsejenis sebagai awal tindakan pelaksanaanpenagihan retribusi dikelmukan setel(U~ 7 (tujuh)hari sejakjatuh tempo pembayaran.

    (2) Dalam jarak waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggalsurat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis,wajib retribusi harus melunasi retribusi yangterutang.

    (3) Surat teguran sebagaimana dimaksud ayat (1)dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk.

    (1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanyakepada Bupati atau Pejabat yang ditunjukan atassurat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lainyang dipersamakan, Surat Ketetapan RetribusiDaerah Kurang Bayar Tambahan dan SuratKetetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar.

    (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasaIndonesia dengan disertai alasan-alasan yangjelas.

    (3) Dalam hal wajib retribusi mengajukan keberatanatas ketatapan retribusi, wajib retribusi harus dapatmembuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusitersebut.

    (4) Keberatan harus diajukan adalam jangka waktupaling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal Surat~etetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yangdlpersamakan, Surat Ketetapan Retribusi DaerahKurang Bayar Tambahan dan Surat KetetapanRetribusi Daerah Lebih Bayar diterbitkan, kecualiapabila wajib retribusi tertentu dapat menunjukanbahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karenakedaan diluar kekuasaannya.

    (5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud ayat (2) dan ayat (3) tidakdianggap sebagai surat keberatan, sehingga dapatdipertimbangkan.

    (6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajibanmembayar retribusi dan pelaksanaan penagihanretribusi.

    25. Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima hamsmemberi keputusan atas keberatan yang diajukan.

    26. Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupamenerima seluruh atau sebagian, menolak ataumenambah besarnya retribusi tertuang.

    27. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat(l) telah lewat, dan Bupati tidak memberikan suatukeputusan, keberatan yang diajukan tersebutdianggap dikabulkan.

  • (1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, WajibRetribusi dapat mengajukan permohonanpengembalian kepada Bupati.

    (2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)bulan sejak diterimannya permohonan kelebihanpembayaran retribusi sebagaimana dimaksud ayat( 1) harus memberikan keputusan.

    (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat(2) telah dilampaui, dan Bupati tidak memberikansuatu keputusan permohonan pengambilankelebihan retribusi dianggap dikabulkan danSKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktupaling lama 1 (satu) bulan.

    (4) Apabila wajib retribusi mempunyai hutang retr~bus~lainnya, kelebihan pembay~ retrlbuslsebagaimana retribusi sebagaimana d1ffiaksud ayat(1), langsung diperhitungkan untuk melunasiterlebih dahulu hutang retribusi tersebut.

    (5) Pengembalian kelebihan pemba~aran retribusisebagaimana dimaksud ayat (1), dilakukan dal~mjangka waktu paling lama 2 (dua) bulan seJakditerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah LebihBayar.

    (6) Apabila pengembalian pembayaran retribusidilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua)bulanBupati memberikan imbalan bunga sebesar 2%(dua perseratus) sebulan atas keterlambatanpembayaran kelebihan retribusi.

    (I) Permohonan pengembalian kelebihan pembayar~retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupatldengan sekurang-kurangnya menyebutkan:

    1. Nama dan alamat wajib retribusi.

    (2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaranretribusi disampaikan secara langsung atau melaluipos tercatat.

    (3) Bukti penerimaan oleh pejabat daerah atau buktipengiriman pos tercatat merupakan bukti suratpermohonan diterima oleh Bupati.

    (I) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan denganmenerbitkan surat perintah membayar kelebihanretribusi.

    (2) Apabila kelebihan pembayaran retribusidiperhitungkan dengan utang retribusi lainnya,sebagaimana dimaksud Pasal 33 ayat (4)pembayaran dilakukan dengan earapemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan jugaberlaku sebagai bukti pembayaran.

    PENGURANGAN,KERINGANANDANPEMBERSIAN RETRIBUSI

    (1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanandan pembebasan retribusi.

  • dapat juga dilakukan oleh penyidik pegawai negerisipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah KabupatenLahat yang pengangkutannya ditetapkan sesuaidengan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

    (2) Pemberian pengurangan, keringanan danpembebasan retribusi sebagaimana dimaksud(I) dengan memperhatikan kemampuan w~:Retribusi. ~

    (3) Tata cara pengurangan keringanan dan pembebasanretribusi ditetapkan oleh Bupati. (2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidik

    pegawai negeri sipil (PPNS) sebagaimana dimaksudayat 91) berwenang:

    a. Menerima laporan atau pengaduan dariseseorang tentang adanya tindak pidana.

    b. Melakukan tindak pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan.

    (1) Hak untuk melakukan penagihan retribus~kadaluarsa telah melampaui jangka waktu 3 (tiga)tahun terhitung sejak saat terutangnya retribus~kecuali apabila melakukan tindak pidana dibidangretribusi.

    c. MenYurtih berhenti seseorang tersangka danmemeriksa tanda pengenal diri tersangka.

    (2) Kadaluarsa penagihan retribusi sebagaimanadimaksud ayat (1) tertangguh apabila.

    f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksasebagai tersangka atau saksi.

    b. ada pengakuan hutang retribusi dari wajibretribusi baik langsung maupun tidak langsung.

    g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukandalam hubungannya dengan pemeriksaanperkara.

    h. Mengadakan penghentian penyidikan setelahmendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidakterdapat cukup bukti atau peristiwa tersebutbukan merupakan tindak pidana danselanjutnya melalui penyidik memberitahukanhal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangkaatau keluarganya.

    (1) Selain pejabat penyidik umum yang be~gasmenyidik tindak pidana, penyidik tindak ~11anasebagaimana dimaksud oleg Peraturan Daerah ml,

    i. Mengadakan tindakan lain menurut hukumyang dapat dipertanggungjawabkan.

  • (1) Pelanggaran atas ketentuan dalam Peraturan Daerahini diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga)bulan atau paling banyak Rp. 5.000.000,- (limarupiah).

    (2) Wajib retribusi yang tidak melaksanakankewajibannya sehingga merugikan kuangan daerahdiancam pidana kurungan paling lama 6 (enam)bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kalijumlah retribusi terutang.

    (3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) danayat (2) adalah tindak pidana pelanggaran.

    Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka tenagakesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan disarana pelayanan kesehatan wajib mengadakanpenyesuaian dengan Peraturan Daera~ ~i. paling lambat1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah illl dltetapkan.

    Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah iniakan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupatisepanjang mengani pelaksanaannya.

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan .

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah illl denganpenempatannya dalam lembaran Daerah KabupatenLahat.

    Ditetapkan di Labatpadatanggal 30 Nov 2006

    Diundangkan di Lahatpada tanggal 5 Desember 2006

    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAHATTAHUN 2006 NOMOR 35

  • Diundangkan di Lahatpada tanggal 15 Mei 2006

    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LAHAT TAHUN 2906NOMOR 05 SERI E

    62 J•