116480241 budidaya paprika secara hidroponik

23
BUDIDAYA PAPRIKA SECARA HIDROPONIK DI GREENHOUSE INDEX ARTIKEL INI: BAGIAN I: Sebelum Anda Mulai BAGIAN II: Persemaian BAGIAN III: Persiapan Tanam dan Transplanting BAGIAN IV: Penyiraman dan Pemupukan (Fertigasi) BAGIAN V: Pengendalian Hama dan Penyakit BAGIAN I: SEBELUM ANDA MULAI Dalam artikel ini akan dibahas mengenai budidaya tanaman paprika secara hidroponik yang telah dilakukan di greenhouse Horticultural Production adn Practical Training Network (HPPTN) di Cigugurgirang -Lembang. Setiap bagian akan dibahas mengenai situasi dan masalah aktual dalam greenhouse. Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai usaha budidaya paprika secara hidroponik diantaranya persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting) pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan dan pasca panen, pemasaran dan sebagainya. Ada beberapa pertanyaan yang harus Anda tanya pada diri Anda sendiri SEBELUM ANDA MULAI, diantaranya: Mengapa Anda ingin mulai mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa kita mulai karena ini mendapatkan keuntungan. Apakah lokasinya cocok untuk tanaman paprika? Dataran tinggi kurang lebih 1.000 m dpl, suhu siang hari 27 derajat Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar dan sebagainya. Siapa yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai skil dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor. Seberapa besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda punya, kualitas dan pengalaman dari manager dan staff Anda, tingkat teknologi yang akan digunakan dan sebagainya. Kapan Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan ekonomis secara serius. Jangan terlalu sepat percaya pada informasi yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal. Berapa besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, dan lain-lain. Investasi dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp.125.000,- s/d 325.000,- per meter persegi bahkan bisa lebih besar.

Upload: soegeng-iingin-slalu-belajar

Post on 26-Oct-2015

211 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

BUDIDAYA PAPRIKA SECARA HIDROPONIKDI GREENHOUSE

INDEX ARTIKEL INI:

BAGIAN I: Sebelum Anda Mulai

BAGIAN II: Persemaian

BAGIAN III: Persiapan Tanam dan Transplanting

BAGIAN IV: Penyiraman dan Pemupukan (Fertigasi)

BAGIAN V: Pengendalian Hama dan Penyakit

BAGIAN I: SEBELUM ANDA MULAI

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai budidaya tanaman paprika secara hidroponik yang telah dilakukan di greenhouse Horticultural Production adn Practical Training Network (HPPTN) di Cigugurgirang -Lembang. Setiap bagian akan dibahas mengenai situasi dan masalah aktual dalam greenhouse.

Hal-hal penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai usaha budidaya paprika secara hidroponik diantaranya persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (transplanting) pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan dan pasca panen, pemasaran dan sebagainya.

Ada beberapa pertanyaan yang harus Anda tanya pada diri Anda sendiri SEBELUM ANDA MULAI, diantaranya:

• Mengapa Anda ingin mulai mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa kita mulai karena ini mendapatkan keuntungan.

• Apakah lokasinya cocok untuk tanaman paprika? Dataran tinggi kurang lebih 1.000 m dpl, suhu siang hari 27 derajat Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak jauh dari pasar dan sebagainya.

• Siapa yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai skil dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor.

• Seberapa besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda punya, kualitas dan pengalaman dari manager dan staff Anda, tingkat teknologi yang akan digunakan dan sebagainya.

• Kapan Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan ekonomis secara serius. Jangan terlalu sepat percaya pada informasi yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal.

• Berapa besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen, konsultan, supplier, dan lain-lain.

• Investasi dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp.125.000,- s/d 325.000,- per meter persegi bahkan bisa lebih besar.

Page 2: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

• Perkiraan keuntungan adalah Rp. 10.000,- s/d Rp. 30.000 per meter persegi, tetapi lebih kecil juga mungkin.

Kebali ke index artikel ini: click disini

BAGIAN II: PERSEMAIAN

Hampir sama dengan komoditi lainnya, komoditi yang lainnya, komoditi paprika dengan sistem hidroponikpun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Priode pembibitan awal dari sistem dari bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.

A. PERSIAPAN

Sarana, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih paprika yang ada seperti spertacus F1, Goldflame F1, kelvin F1), Media semai (Rockwool-Grodan/Sekam bakar,dll), Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai/lemari semai dan Alat semprot (hand sprayer).

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam persemaian/pembibitan antara lain Kualitas benih, Jenis media yang digunakan, Suhu dan Kelembaban, intensitas cahaya dan Teknis pembibitan.

C. TEKNIS PEMBIBITAN

• Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.

• Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basahsampai merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.

• Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 Cm.

• Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 Cm dengan menggunakan Pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa.

• Benih-benih tersebut ditaruh dlemari semai (germenation chamber), selama dilemari semai suhu optimal 20-25 ºC dengan RH 70%-90%. Suhu dan RH dapat diatur dengan cara memasang lampu jika suhu rendah dan Jika kelembaban rendah semprotkan air ke dalam lemari semai dengan menggunakan hand sprayer.

• Benih akan berkecambah dalam waktu ± 7 hari, Plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.

• Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x 15 Cm yang telah dibasihi dengan larutan nutrisi (JORO A&B Mix) dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH. 5.5.

• Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali

Page 3: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

sehari (tergantung Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), Pengendalian hama dan penyakit selama di nursery misalnya Trips, Mite, Leaf miner, Rebah kecanbah dll) dan yang tak kalah pentingnya adalh pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling menutupi.

• Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 hilai.

Kebali ke index artikel ini: click disini

BAGIAN III: PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING

Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelun transplanting:

A. SANITASI GREENHOUSE

Kegiatan ini merupan kegiatan ini merupan kegitan untuk membersihkan greenhouse dari rumput atau sisa tanaman lainnya, sampah dan benda-benda lainnya yang tidak diinginkan.

B. STERILISASI GREENHOUSE

Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus, bakteri dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang sering digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cra:

• Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air

• Dalam waktu ±4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3 kali.

• Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air.

• Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam greenhouse.

C. PERSIAPAN TANAM

• Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag atau plastik slab atau pot.

• Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah 100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm

• Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat.

• Plastik mulsa dipasang pada permukaan bedengan atau dibawa slab/polybag supaya kar tanaman tidak kontaminasi/masuk kedalam tanah.

• Kemudian media tersebut ditata didalam greenhouse sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan (diLembang standar antar bedengan ± 140 cm dan antar tanaman ± 50 cm).

Page 4: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

• Buat lubang tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab (jika menggunakan sistem slab) apabila menggunakan polybag buatlah lubang tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan dinursery.

• Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh.

• Pada lubang tanam yaang telah dipersiapkan taburkan Furadan 3G sebanyak ± 2 gram/lubang tanam untuk preventive terhadap serangan Nematoda.

• Tahap selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke greenhouse. Sebelum bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya akar bibti tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang tanam yang telah dipersiapkan.

• Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam dimedia, satu hari setelah transplanting lubang draenase dibuat pada bagian bawah slab/polybag.

Kebali ke index artikel ini: click disini

BAGIAN IV: PENYIRAMAN DAN PEMUPUKAN (FERTIGASI)

Pemupukan dan Penyiraman (fertigasi) pada budidaya sistem hidroponik umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip irrigation system), tapi yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

• Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia

• Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100 %)

• Waktu, volume dan frekuensi fertigasi

• Jenis tanaman yang ditanam

• Jenis media yang digunakan

Khusus memngenai nutrisi untuk sistem hidroponik telah tersedia nutrisi siap pakai seperti JORO A&B MIX yang tersedia untuk berbagai komoditi (selain untuk Paprika juga ada JORO A&B MIX untuk tanaman Tomat, Melon, Timun, Mawar Anggrek dll) yang dalam apalikasinya sangat mudah, mengandung unsur hara komplit baik makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman.

TEKNIS FERTIGASI

• Frekuensi dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih

Page 5: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

sering dan volumenya lebih banyak.

• Nilai EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman) suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan kondisi yang berbeda harus kita cari cara yang optimal untuk tanaman.

• Tingkat kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media bisa diserap oleh tanaman.

• Satu hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram, volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung sebelumnya.

Kebali ke index artikel ini: click disini

BAGIAN V: PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui

• Serangan apa yang terjadi

• Berapa berat serangan

• Tindakan apa yang akan dilakukan

• Kapan akan dilakukan pengendalian

Pengalaman PT. JORO dan beberapa petani terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang seperti: Thrips, Mites, Aphids, leaf miners, ulat, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery meldew, bercak daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) dan sebagainya.

Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

• Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi greenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.

• Sterilisasi greenhouse (gunakan lysol,formalin dan pestisida) ini harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimmulai.

• Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki.

• Menggunakan varietas yang resisten

• Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) di masukkan kekantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.

• Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini diIndonesia masih jarang dilakukan.

• Gunakan susu skim (kandungan protein minimal 35 %) dengan konsentrasi 100

Page 6: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

gram/1 liter airuntuk menghindari terjadinya penularan virus pada saat miwil (prunning)

• Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozle) kualitas tinggi.

• Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif

Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakain semprot, sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya.

Kebali ke index artikel ini: click disini

TTG BUDIDAYA PERTANIAN Hal. 1/ 11 Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan

Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8

Jakarta 10340 Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id GERBERA / HEBRAS ( Gerbera jamensonii ) 1. SEJARAH SINGKAT Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba

tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras.

Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri

(introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu

tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman

yang melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera

hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera

dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi

pertanian. 2. JENIS TANAMAN Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah

sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Famili

Page 7: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

: Compositae/Asteraceae Genus : Gerbera

POTENSI & PROSPEK PAPRIKAPaprika bisa dikatakan sebagai komoditi sayuran kelas menengah atas. Karena yang paling sering mengkonsumsi adalah restoran-restoran mewah dan hotel-hotel berbintang yang menghidangkan masakan berbahan baku paprika.

Paprika belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat didalam negri karena belum memasyarakatnya buah paprika dan masih sedikit jenis masakan-masakan khas Indonesia yang menggunakan buah paprika disamping itu masih tergolong mahal dibanding dengan cabe besar biasa.

Paprika terus meningkat permintaannya terutama dari para pemasok hotel, restoran, catering dan pasar swalayan di kota-kota besar yang masih merasa kekurangan suplai. Berkembangnya sektor pariwisata membuat hotel dan restoran besar menjadi semakin bertambah dan banyaknya pengunjung luar negeri yang rata-rata makanan mereka menggunakan paprika.

Paprika merupakan komoditi berprospek cerah karena peluang pasarnya masih luas dan harganya pun cukup tinggi dibandingkan komoditi sayuran yang lain. Hal ini dikarenakan petani yang mengupayakan paprika masih sangat sedikit jumlahnya. Dalam luasan 1 hektar bisa dihasilkan 5 s/d 10 ton paprika. Paprika dapat dijadikan sebagai satu peluang usaha yang menguntungkan.

MANFAAT & KEGUNAAN PAPRIKAPaprika termasuk kedalam golongan cabe yang tidak pedas. Paprika banyak digunakan sebagai bahan baku masakan terutama dipakai untuk bahan baku aneka masakan luar negri. Paprika mempunyai rasa tidak pedas karena tidak ada kandungan Capsicin yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.

Paprika kaya akan karoten, vitamin B serta vitamin C. Kandungan gizi yang terdapat didalam paprika tiap 100 gram buah hijau segar adalah : 0,9g protein, 0,3g lemak, 4,4g karbohidrat, 7,0mg Ca, 0,4mg Fe, 22mg P, 540 IU

Page 8: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

vitamin A, 22,0mg vitamin B1, 0,002mg vitamin B2, 0,4 Niacin adan 160mg vitamin C. Paprika juga mengandung asam askorbat yang nilai gizinya setiap 100 gram buah paprika 29 miligram kalori, 11 miligram kalium, 870 IU vitamin, 0,03 miligram riboflafin, 0,05 miligram Niasin.

SEKILAS BUDIDAYA PAPRIKAPaprika termasuk golongan tanaman cabe namun tidak memiliki rasa pedas karena tidak mengandung Capsicin. Paprika mempunyai banyak jenis antara lain : Wonder Bell, Takii ace, Jumbo sweet, Green Horn, Skipper, Colombo, Marengo dll. Paling sering dibudidayakan di Indonesia adalah Wonder bell, skipper dan blue star karena bentuknya menyerupai bel dan buahnya besar.

Paprika termasuk tanaman semusim yang dapat tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 700 – 1.000 dpl dengan kelembapan udara berkisar 80%. Tanaman paprika dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir dengan PH yang cocok 6 – 7. Tanaman paprika membutuhkan suhu optimum untuk pertumbuhannya antara 18 s/d 23 derajat Celcius.

Paprika pada waktu dibudidayakan harus diperhatikan jenis medianya , jika lahan penanaman termasuk tanah berat maka harus dilakukan pembajakan terlebih dahulu. Permukaan bedengan yang akan ditanami harus gembur atau remah. Untuk menghambat pertumbuhan gulma bedengan diberikan mulsa setelah pemupukan dasar. Pengapuran dilakukan bersama-sama saat pemupukan dasar.

Paprika ditanam setelah bibit semai berumur kurang lebih 21 hari dan berdaun 5 – 7 helai serta sudah cukup kuat untuk dipindah dilahan penanaman. Penanaman dilakukan pada sore hari diatas jam 16.00 atau dari jam 06.00 s/d 0 8.00. Dimaksudkan agar tanaman tidak mengalami stress karena terkena terik matahari.

Paprika pada waktu perkecambahan harus dijaga kelembapannya agar didapatkan bibit yang baik saat persemaian. Apabila kekurangan unsur hara dan air paprika akan terhambat pertumbuhannya terutama pada pertumbuhan awal dan pembungaan. Paprika muda sangat disukai oleh serangga, saat umur 3 hari dilakukan penyemprotan dengan insektisida kontak yang berbau menyengat.

Paprika sangat peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi sehingga untuk memperoleh hasil optimal, selama pertumbuhannya perlu diberikan naungan. Tanaman yang diberi naungan hasilnya lebih memberikan bobot. Paprika merupakan tanaman yang toleran terhadap kekurangan sinar cahaya matahari. Naungan dapat menggunakan plastik atau tanaman yang agak tinggi sebagai pelindung.

Paprika mempunyai musuh berupa penyakit yang timbulnya banyak dipengaruhi iklim dan keadaan tanaman yang terlalu lembab. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman paprika hampir sama dengan hama dan penyakit yang menyerang pada jenis tanaman cabe yang lain. Pengendalian

Page 9: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

hama dilakukan secara mekanis dan kimia, sedang pengendalian penyakit dilakukan secara kimia.

Hama yang biasa menyerang Pprika adalah Thrips sp, kutu daun ( aphids gossypii ), tungau ( poypbagotarsonemuslatus ), lalat putih ( white fly ) sedangkan penyakit-penyakitnya adalah Pythium sp, Rhizoctonia sp, Fusarium sp dan Cercospora sp selain itu juga terdapat penyakit fisiologis seperti Blossom end root.

Paprika mulai dapat dipanen pada saat berumur dua bulan sejak tanam. Pemanenan dilakukan untuk buah yang matang hijau dan matang berwarna. Untuk mengetahui kekerasan dan ketebalan buah dilakukan dengan dipijat. Buah siap panen akan berbunyi nyaring bila diketuk dan tidak berubah bila ditekan. Paprika dipetik dengan tangkai buahnya. Rata-rata berat buah panenan 200 s/d 250 gram.

Paprika setelah dipanen sebaiknya disimpan agar kualitas buah tetap terjamin sebelum sampai ketangan konsumen. Penyimpanan di-ruangan dengan suhu 7 – 10 derajat Celcius sangat baik untuk mempertahankan kualitas paprika.

KRITERIA PASOKAN PAPRIKAPaprika permintaan pasar lokal adalah paprika yang sudah masak. Kriteria paprika matang hijau adalah buah berwarna hijau mengkilat, daging buah keras tebal, mudah dilepaskan dari tangkainya, tidak cacat serta bebas dari hama penyakit.

Paprika dengan permintaan buah yang dipanen matang warna adalah buah yang sudah berwarna merata, daging buah tebal, tidak cacat serta bebas dari hama dan penyakit. Paprika memiliki banyak pilihan warna buah yaitu paprika warna merah, kuning, hijau, putih dan ungu.

Paprika yang akan dipasok harus disortasi terlebih dahulu berdasarkan grade. Paprika kelas A adalah buah paprika dengan kondisi tidak cacat berbentuk normal dan mempunyai berat 150 - 250 gram / buah. Paprika kelas B adalah buah paprika mulus dengan berat antara 80 - 150 gram / buah.

Paprika setelah di grade harus dipacking. Yang perlu diperhatikan dalam proses packing adalah kemasan yang digunakan, jumlah buah dalam kemasan, cara packing kemasan dan jumlah tumpukan kemasan yang masih bisa ditoleransi dalam angkutan agar tidak merusak buah. Paprika permintaan pasar lokal dipacking menggunakan keranjang-keranjang yang ber-aerasi udara baik.

DAFTAR PUSTAKA- Ir. M.S. Iman Harjono - Budidaya Paprika ,cabai manis bernilai komersial - Solo : CV. Aneka -1996Hama penyakit cabai dengan pengendaliannya - Trubus No. 315, Thn.XXVII, Juni - 1996

Page 10: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

- Ir. Pracaya - Hama dan penyakit tanaman - Jakarta : Penebar Swadaya - 1991- Anggoro Putranto - bagaimana cara tanaman berkembag biak - Wahana mandiri - 1987- Sujatmaka - Memilih insektisida yang tepat - Trubus, Desember 1988- Prihmantoro, Heru - Hidroponik sayuran semusim utk bisnis & hoby - Jakarta : Penebar Swadaya -2001

pasar agrotag:blogger.com,1999:blog-1392996555284797615.post-63911568934181156432007-09-16T22:24:00.000-07:002007-09-16T22:26:34.449-07:00

| User Online : 13 | Senin, 18 Februari 2008 |

Page 11: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

MENU UTAMAH O M E TENTANG WARINTEK PERPUSTAKAAN BANTUL BERBAGI PENGETAHUAN

Teknologi Tepat GunaAlat Pengolahan Budidaya Pertanian Budidaya Perikanan Budidaya Peternakan Pengolahan Air dan Sanitasi Pangan & KesehatanTanaman Obat Pangan IndustriBriket Batubara

LINK BANNER

>> Teknologi Tepat Guna > Budidaya Pertanian

Budidaya Pertanian

<< Kembali

GERBERA / HEBRAS( Gerbera jamensonii )

1.SEJARAH SINGKAT

Gerbera merupakan tanaman bunga hias berupa herba tidak berbatang. Masyarakat Indonesia menyebut gerbera sebagai gebras atau hebras. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias pendatang dari luar negri (introduksi) dan diduga berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara dan Rusia. Penemu tanaman gerbera adalah Traug Gerber, seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang melakukan ekspedisi ke Afrika

Page 12: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

Selatan. Selanjutnya diketemukan gerbera hibrida oleh Jamenson. Berawal dari kedua penemu tersebut, tanaman gerbera dikukuhkan dengan nama Gerbera jamessonii Bolus. Tanaman hias ini masuk ke Indonesia sekitar abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan komoditi pertanian.

2.JENIS TANAMAN

Klasifikasi botani tanaman hias gerbera adalah sebagai berikut:Divisio: Spermatophyta

Sub divisio: Angiospermae

Famili : Compositae/Asteraceae

Genus: Gerbera

Spesies : Gerbera jamensonii

Dari keragaman bentuk bunga, terutama struktur helai mahkota bunganya dikenal empat jenis gerbera yang telah dibudidayakan di Indonesia yaitu: a)Gerbara berbunga selapis: helai mahkota bunga tersusun selapis dan umumnya berwarna merah, kuning dan merah jambu.

b)Gerbera berbunga dua: helai mahkota tersusun bervariasi lebih dari satu. Lapis helai mahkota bagian luar nampak sekali perbedaan susunannya. Contoh berbunga lapis dua yaitu Gerbera jamensonii Fantasi Double Purple yang berwarna merah.

c)Gerbera berbunga tiga lapis: contoh dari bunga jenis ini adalah Gerbera jamensonii Fantasi Triple Red yang berbunga dominan merah, kemudian bervariasi kuning atau hijau kekuningan.

d)Jenis gerbera yang dihasilkan oleh Holand Asia Flori Net di Belanda, dengan ukuran yang lebih besar dari ke tiga jenis di atas. Varitas yang ditanam adalah Gerbara yustika (pink merah), Orange Jaffa (oranye cerah), Ventury (oranye tua).

3.MANFAAT TANAMAN

Page 13: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

Selain sebagai bunga potong yang dapat tahan sampai 3 minggu, Tanaman hias gerbera merupakan salah satu penghasil minyak atsiri untuk bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

4.SENTRA PENANAMAN

Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Barus Jahe, dan Simpang Empat (Sumatra Utara, Brastagi), Cipanas, Lembang dan Sukabumi (Jabar), Bandungan (Jateng), Batu dan Pujon (Malang Jatim). Sentra produksi tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand.

5.SYARAT PETUMBUHAN

5.1.Iklim1)Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 1.900-2.800 mm/tahun.

2)Daerah yang paling baik adalah daerah yang beriklim sejuk dengan suhu udara minimum 13,7-18 derajat C dan maksimum 19,5-30 derajat C. Suhu udara ideal di awal pertumbuhan 22 derajat C. Jika melebihi 35 derajat C, perkecambahan benih akan terganggu.

5.2.Media Tanam1) Tanah yang baik untuk tanaman hias gerbera yaitu tanah lempung yang berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik atau humus.

2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya hebras berkisar 5,5-6,0.

5.3.Ketinggian TempatDi Indonesia di tanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian tempat antara 560-1.400 m dpl.

6.

Page 14: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

PEDOMAN BUDIDAYA

6.1.Pembibitan 1)Persyaratan BenihTanaman diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Benih diseleksi dari biji yang memiliki daya kecambah atau daya tumbuh yang tinggi dan berpenampilan bernas. Jika bibit dibeli dari toko, perhatikan tanggal kadaluarsanya.

Perbanyakan vegetatif menggunakan cara kultur jaringan/anakan. Bahan kultur jaringan menggunakan mata tunas lateral dari pohon atau batang tanaman gerbera yang sehat dan dari jenis yang unggul. Bibit anakan didapatkan dari rumpun tanaman gerbera yang anakannya banyak, induknya produktif berbunga, tumbuhnya normal, sehat dan berasal dari tanaman jenis unggul. Keperluan bibit anakan untuk ditanam di lahan terbuka 1 ha sekitar 80.000-90.000 bila jarak tanam 25 x 40 cm.

2)Penyiapan Benih Benih yang berasal dari biji disemaikan dahulu sebelum dipindahtanamkan ke lapangan. Penyemaian dapat dilakukan pada bak-bak penyemaian atau pot-pot kecil maupun pot yang berdiameter cukup besar. Sebaiknya media semai diberi sungkup plastik agar kelembaban dan suhu udara tetap stabil serta terlindung dari matahari langsung.

Bibit yang didapat dari kultur jaringan yaitu mata tunas yang diambil dari jenis unggul segera dimasukan ke dalam wadah yang mengandung bahan sterilisasi yaitu Clorax 30 %. Lakukan sterilisasi selama 20 menit. Seusai sterilisasi dengan Clorax segera disterilisasi ulang dengan HgCL2 20 % selama 5 menit, kemudian bilas dengan air aquades steril 5 X.

Bibit yang dari anakan dipisahkan dari rumpun gerbera yang sudah dibersihkan dari tanah, sebagian akar tangkai dan daun tua dibuang. Tiap bagian minimal satu anakan.

3) Teknik Penyemaian Benih a)Penyemaian di bak persemaianPilihlah lokasi tempat semai yang mendapat sinar matahari pagi atau di dalam suatu ruangan yang mendapat cahaya buatan 40 watt/m2. Siapkan media semai berupa campuran tanah yang subur halus, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1. Beri sungkup plastik putih tipis agar kelembaban mencapai 98%. Sebelum dimasukkan media semai masukkan selapis pecahan batu bata atau genting kira-kira 1/3 bak pesemaian. Lalu isikan media semai 90 %. Semaikan benih gerbera secara merata. Setelah 5-7 hari, sungkup dibuka selama 1 jam pada pagi hari. Dari 7-10 hari setelah semai sungkup dibuka selama 3 jam/hari, kemudain bagian atas sungkup dibuka sampai 20 cm dari puncak untuk mendapatkan kelembaban 90 %. Pada saat umur bibit mencapai 21 hari, di sore hari sungkup diangkat.

Page 15: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

b)Penyemaian secara kultur jaringanSiapkan media dasar yaitu medium Murashige Skoog ditambah gula 30 gram/liter, Vitamin B dan zat pengatur tumbuh kinetin 5 mg ditambah IAA 0,5 mg/liter. PH sebelum dipanaskan diatur sekitar pH 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N. Medium dibuat padat dengan Difco Bacto Agar (DBA) sebanyak 7,5 gram/liter. Tanamkan mata tunas lateral, pada umur 45 hari mata tunas majemuk mulai terbentuk. Bibit hasil kultur jaringan dipindahkan ke persemaian steril dan dipelihara sampai cukup besar. Selanjutnya bibit dipindahtanamkan ke persemaian biasa dengan komposisi media yang sama dengan persemaian benih.

c)Penyemaian dengan anakanTanaman atau bibit anakan yang sudah dibersihkan dari tanah, akar-akar juga daun tua ditanamkan di lahan pembibitan dengan jarak 5 X 10 Cm.

4) Pemeliharaan Pembibitan/PesemaianSiram setiap hari 1 atau 2 kali tergantung cuaca. Pemupukan dilakukan 3 minggu setelah semai. Larutan pupuk terdiri dari 5-10 gram NPK dalam larutan air 10 liter, sedangkan pupuk daun konsentrasinya disesuaikan dengan anjuran. Penjarangan setelah umur 5-6 minggu.

5) Pemindahan BibitBibit yang berasal biji siap dipindahtanamkan setelah tanaman berdaun 3-5 helai. Bibit yang berasal dari kultur jaringan siap tanam apabila ukurannya cukup besar, sedangkan bibit yang dari anakan siap dipindahtanamkan setelah bibit cukup kuat

6.2.Pengolahan Media Tanam 1) PersiapanTentukan lahan yang strategis dan serasi, bersihkan dari gulma, kemudian olah tanah cukup dalam 30 cm hingga struktur tanah gembur. Biarkan tanah selama 10-15 hari.

2) Pembukaan LahanTanah diolah dengan teknik yang sama dengan persiapan di atas. Pasang tiang setinggi 100-150 cm di sisi timur dan 80-100 cm di sisi barat. Naungi dengan plastik bening.

3)Pembentukan BedenganBentuk bedengan selebar 60-80 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara bedengan 40- 60 cm. Buat parit keliling untuk saluran pembuangan kelebihan air dan sekaligus sebagai saluran irigasi waktu mengairi tanaman. Naungan juga dapat dibuat sekaligus untuk 2

Page 16: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

bedengan dengan tinggi sisi timur dan barat yang sama dengan naungan 1 bedengan. Di antara bedengan dipasang tiang setinggi 150-200 m sehingga atap berbentuk segi tiga.

4)PengapuranPada tanah yang kemasaman tanahnya rendah (di bawah 5) perlu ditambahkan kapur pertanian seperti dolomit, kalsit, atau Zeagro. Dosis kapur pertanian berkisar 1-4 ton/ha tergantung pH dan jenis tanahnya.

5)PemupukanPada saat pembuatan bedengan tambahkan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha yang disebar merata, kemudian dicampur dengan tanah sambil dibalikkan. Pemberian pupuk kandang dapat pula dengan cara per lubang tanam rata-rata 200 gram per lubang atau 2-3 kg/m2 luas lahan.Media pertumbuhan adalah campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang atau sekam padi (1:1:1). Siapkan polybag berdiameter 15, 20, 25 dan 30 cm untuk menanam bibit sesuai dengan ukuran dan umurnya. Isi dasar polybag dengan selapis pecahan bata merah/sekam, lalu diisi dengan media sampai 90 %. Pupuk dasar berupa NPK yang diberikan sebanyak 2-4 gram/tanaman pada saat tanam.

6.3.Teknik Penanaman1)Penentuan Pola TanamLubang tanam selebar dan sedalam daun cangkul pada jarak tanam 20-25 Cm dalam barisan dan 35-40 cm antar barisan. Waktu yang terbaik di pagi hari antara jam 06.00-09.00 atau sore antara 15.00-17.00.

2)Cara PenanamanBasahi lubang tanam sampai lembab, tanamkan bibit secara tegak ditengahtengah lubang tanam, sambil memadatkan tanah di sekitar pangkal tanaman. Siramlah bedengan sampai cukup basah.

6.4.Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan PenyulamanJika ada tanaman yang mati/rusak seawal mungkin segera disulam atau diganti dengan tanaman yang baik pada lubang yang sama. Periode penyulaman sebaiknya tidak melebihi umur 30 hari setelah tanam. Waktu penyulaman yang baik pagi/sore hari .

2. PenyianganDitujukan untuk membersihkan sekitar tanaman dari gulma dan sambil menggemburkan tanah. Penyiangan dilakukan pada 7-10 hari setelah tanam

Page 17: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

dan 30-35 hari setelah tanam.

3. PerempalanPerempalan dilakukan untuk membuang tunas/cabang yang sudah tua, mengering maupun yang terserang penyakit.

4. PemupukanDilakukan secara rutin sebulan sekali. Jenis pupuk yang dianjurkan NPK serta unsur mikro lainnya. Jumlah pupuk NPK diberikan 2-4 gram/tanaman dengan periode 1 kali dalam sebulan, sehingga untuk setiap hektarnya antara 200-400 kg. Cara pemberiannya dengan cara dibenamkan dalam larikan atau lubang diantara tanaman. Pupuk NPK dapat diberikan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 10 gram/10 liter air dan diberikan sebanyak 200-250 cc/tanaman dengan periode pemberian 10 hari sekali. Pupuk daun dapat diberikan sesuai anjuran.

5. Pengairan dan PenyianganPada fase awal pertumbuhan tanaman gerbera penyiraman dilakukan 1-2 kali. Pemberian air selanjutnya berangsur-angsur berkurang.

7.HAMA DAN PENYAKIT

7.1.Hama

1)

Ulat daun dan belalangPengendalian: dapat disemprot dengan insektisida seperti Decis 2,5 EC atauAgrimec 18 EC pada konsentrasi yang dianjurkan.

7.2.Penyakit1)Bercak daunPenyebab: jamur Cercospora gerberae Chuup et Viegas). Gejala: timbul bercakbercak berwarna coklat, terbentuk bulat/tidak beraturan. Pengendalian: memotong/memangkas bagian-bagian yang terkena penyakit, memelihara sanitasi kebun dan penyemprotan dengan fungisida seperti Dithane M-45, Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

2)Kapang kelabu/grey MouldPenyebab: jamur Botrytis cinere Pers ex Fr.).

Page 18: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

Gejala: timbul busuk bunga, hingga kusut dan diliputi kapang yang berwarna kelabu. Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

3)Penyakit tepungPenyebab:jamur Erysiphe cichoracearum DC). Gejala: daun gerbera diliputi oleh lapisan tepung, daun mengering dan gugur. Pengendalian: sama dengan penyakit bercak daun.

8.P A N E N

8.1.Ciri dan Umur Tanaman BerbungaBunga gerbera yang siap dipanen adalah kuntum bunganya telah mekar penuh atau ketika bunga setengah sampai ¾ mekar. Pemanenan sekitar umur 6-8 bulan setelah tanam bibit asal dari biji, atau 3-5 bulan bila bibitnya berasal dari anakan.

8.2.Perkiraan ProduksiPada pertanaman gerbera yang baik dan jenisnya unggul, tiap rumpun gerbera dapat menghasilkan 5-15 kuntum atau sekitar 140 kuntum bunga per meter luas lahan per tahun.

9.PASCA PANEN

9.1.PengumpulanSetelah bunga gerbera dipanen, dimasukkan ke dalam ember berisi air. Kemudian disimpan di tempat yang teduh untuk melakukan sortasi.

9.2.Penyortiran dan PenggolonganSortasi dilakukan pada tangkai bunga yang ukurannya abnormal dipisahkan secara sendiri. Ikat tangkai bunga dengan karet/tali lentur. Tiap ikatan 10-15 tangkai bunga atau menurut permintaan pasar maupun mempertimbangkan segi praktisnya dalam pengangkutan serta penyimpanan.

9.3.Pengemasan dan PengangkutanKemas ikatan bunga dalam wadah kotak karton ataupun keranjang plastik dan tutup luka bekas potongan dengan kapas untuk mempertahankan kesegaran. Simpan dikontainer dan siap untuk diangkut.

Page 19: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

10.ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

10.1.Analisis Usaha BudidayaPerkiraan budidaya bunga gerbera seluas 1.000 m2 yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bandung. 1)Biaya produksi

1.Sewa lahan 1.000 m2 selama 1 tahun Rp. 150.000,-

2.Bangunan dengan naungan Rp. 3.000.000,-

3. Bibit - Bibit anakan 10.000 tanamanRp. 2.500.000,-

4.Pupuk - Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp. 100,- Rp. 200.000,-

- NPK 400 kg @ Rp. 2.000,- Rp. 800.000,-

- Pupuk daun dan bunga Rp. 400.000,-

5.Tenaga kerja - Pengolahan tanah dan pemupukan kandang 20 HKP Rp. 200.000,-

Page 20: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

- Pembuatan bangunan naungan 20 HKP Rp. 200.000,-

- Penanaman 5 HKWRp. 37.500,-

- Pemeliharan tanaman 1 tahun 50 HKW + 5 HKP Rp. 425.000,-

- Panen dan pasca panen 20 HKW + 5 HKP Rp. 200.000,-

6. Biaya cadanganRp. 1.000.000,-

Jumlah biaya produksiRp. 9.112.500,-

2)Pendapatan 8.000 tangkai, 10 bunga/th.x Rp.200,- Rp. 16.000.000,-

3)Keuntungan per bulan Rp. 573.950,-

Page 21: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

4)Parameter kelayakan usaha

1. Rasio output/input = 1,756

Keterangan: HKP Hari kerja pria, HKW Hari kerja wanita.

10.2.Gambaran Peluang AgribisnisDi Indonesia tanaman hias gerbera belum berkembang pesat sebagai komoditas komersial. Dalam program penelitian dan pengembangan hortikultura di Indonesia mengklasifikasikan tanaman hias gerbera adalah tanaman introduksi dari luar negri. Namun apabila tanaman hias gerbera berkembang baik di Indonesia pasti akan dapat menjadi komoditas potensial/komoditas utama.

Prospek pengembangan budidaya tanaman gerbera dapat diandalkan karena peminatnya di dalam negeri semakin banyak. Hal ini dapat dilihat dengan dominannya bunga ini di dalam rangkaian bunga. Harga satu kuntum bunga gerbera termasuk mahal. 12 tangkai Gerbera berbunga dua lapis (introduksi luar negeri) yang sudah banyak dibudidayakan berharga Rp. 10.000,- di tingkat petani, sedangkan 10 tangkai gerbera ex Holland berharga Rp. 15.000,- di tingkat petani.

Tanaman ini juga dapat menjadi komoditas ekspor, selain sebagai bunga potong, bahan baku industri minyak wangi, sabun dan kosmetik.

11.STANDAR PRODUKSI

11.1.Ruang LingkupStandar meliputi klasifikasi , syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.

11.2.Diskripsi---

11.3.Klasifikasi dan Standar MutuMutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan

Page 22: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

oleh negara pengimpor.

11.4.Pengambilan ContohDari satu partai atau lot bunga gerbera yang terdiri atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secara acak sejumlah seperti tersebut dalam data di atas: a)Contoh yang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1–5.

b)Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5, jumlah kemasan bunga dalam partai 6–100.

c)Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7, jumlah kemasan bunga dalam partai 101–300.

d)Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9, jumlah kemasan bunga dalam partai 301–500.

e)Contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10, jumlah kemasan bunga dalam partai 501–1001.

Dari setiap kemasan contoh yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untuk kemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Dari sejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yang berjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.

11.5PengemasanIkatan bunga diselubungi dengan kertas khusus sleeves yang menutupi seluruh bagian bunga kecuali kuntum bunga bagian atas. Pangkal tangkai bunga diremdam dalam larutan pengawet misalnya larutan gula 6%. Tempat perendaman bersuhu udara dingin yaitu sekitar 14-25 derajat C selama 4 jam.

Bunga yang telah diselubungi dikemas di dalam kardus karton/keranjang plastik dengan posisi tegak. Pengangkutan dilakukan dengan kendaraan berpendingin pada suhu udara 7-8 derajat C dengan kelembaban udara 60-65%.

12.DAFTAR PUSTAKA

1)Rahmat Rukmana, Ir,. 1995. Gerbera. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Page 23: 116480241 Budidaya Paprika Secara Hidroponik

2) Bonus Trubus No. 327. 1997. Bunga-bunga Pot Populer.

3)Trubus No. 293. 1994.

Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS

<< Kembali

Hit Counter : 207796Best view with : Firefox 0.8+, IE 5.0+

:: WARINTEK BANTUL ::Dibangun dan dikelola oleh Kantor Pengolahan Data Elektronik

Pemerintah Kabupaten Bantul