116111296 vii concept generation and selection

12
Perancangan Produk VII-1 VII. CONCEPT GENERATION DAN CONCEPT SELECTION Pokok bahasan pada materi ‘Concept generation dan Concept Selection’ meliputi definisi dan klasifikasi ‘konsep produk’ (product concept), tahapan, serta teknik untuk memunculkan dan memilih konsep-konsep produk yang akan dikembangkan. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat memunculkan beberapa alternatif konsep produk sekaligus mengevaluasi konsep-konsep tersebut untuk kemudian dipilih konsep-konsep produk yang akan dikembangkan. 1. Mahasiswa dapat memahami definisi ‘konsep produk’ (product concept). 2. Mahasiswa dapat memahami tahapan yang sistematis serta teknik untuk memunculkan konsep-konsep produk. 3. Mahasiswa dapat memanfaatkan tahapan dan teknik Concept generation yang relevan untuk membuat beberapa konsep produk. 4. Mahasiswa dapat menggunakan teknik untuk memilih konsep produk yang akan dikembangkan dari beberapa alternatif konsep dan mampu menganalisisnya. PENDAHULUAN TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Upload: cintia-nurliyana

Post on 09-Aug-2015

131 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-1

VII. CONCEPT GENERATION DAN CONCEPT SELECTION

Pokok bahasan pada materi ‘Concept generation dan Concept Selection’ meliputi

definisi dan klasifikasi ‘konsep produk’ (product concept), tahapan, serta teknik

untuk memunculkan dan memilih konsep-konsep produk yang akan

dikembangkan.

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat memunculkan beberapa

alternatif konsep produk sekaligus mengevaluasi konsep-konsep tersebut untuk

kemudian dipilih konsep-konsep produk yang akan dikembangkan.

1. Mahasiswa dapat memahami definisi ‘konsep produk’ (product concept).

2. Mahasiswa dapat memahami tahapan yang sistematis serta teknik untuk

memunculkan konsep-konsep produk.

3. Mahasiswa dapat memanfaatkan tahapan dan teknik Concept generation

yang relevan untuk membuat beberapa konsep produk.

4. Mahasiswa dapat menggunakan teknik untuk memilih konsep produk

yang akan dikembangkan dari beberapa alternatif konsep dan mampu

menganalisisnya.

PENDAHULUAN

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Page 2: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1. Penjelasan tentang concept map (tunjukkan di peta konsep dimana posisi

materi yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan

dicapai (TIU dan TIK).

2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, simulasi

perhitungan, dan tanya jawab.

3. Class review dengan tanya jawab dan/atau tugas kelompok.

4. Penutup.

7.1 Aktifitas ‘Concept generation’

Sebuah konsep produk (product concept) adalah deskripsi umum dari

teknologi, prinsip-prinsip cara kerja, dan bentuk (form) dari produk [1]. Konsep

produk adalah gambaran yang jelas bagaimana produk akan memenuhi

kebutuhan pelanggan. Sebuah konsep produk biasanya digambarkan dengan

sketsa (sketch) atau model tiga dimensi dan dilengkapi dengan deskripsi teks

yang jelas. Konsep produk yang bagus kadang-kadang diimplementasikan secara

tidak bagus, tetapi sangat jarang konsep yang tidak bagus bisa mendukung

kesuksesan produk secara komersial [1]. Pendekatan yang terstruktur untuk

memunculkan konsep produk (Concept generation) mampu mengurangi

permasalahan yang timbul dalam proses ini dengan mendorong adanya

pengumpulan informasi dari berbagai sumber informasi, menuntun tim

pengembang produk kepada eksplorasi alternatif yang komprehensif, dan

menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan solusi-solusi parsial.

SKENARIO PEMBELAJARAN 1………. 2………. 3…………. 4………….

RINGKASAN MATERI

Page 3: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-3

7.2 Five-Step Method: Tahapan untuk Melakukan Concept generation

Metode ini dapat digunakan untuk membantu proses Concept

generation. Ada lima tahapan dalam melaksanakan Concept generation, yaitu :

1. Klarifikasi Masalah (Clarify the Problem)

2. Pencarian Eksternal (Search Externally)

3. Pencarian Internal (Search Internally)

4. Eksplorasi secara sistematis (Explore Systematically)

5. Evaluasi (Reflect on the Solutions and the Process)

Gambar 7.1. The Five-Step Concept generation Method

1. Klarifikasi Masalah (Clarify the Problem)

Banyak permasalahan desain yang terlalu kompleks untuk dipecahkan

sebagai satu permasalahan (single problem) dan akan lebih mudah

jika kita membaginya ke beberapa subproblem yang lebih sederhana.

Sebagai contoh, desain mesin fotokopi dapat dibagi menjadi

beberapa subproblem, misalnya: desain paper tray/feeder, desain

print (printing device), desain alat untuk mendeteksi gambar (image

capture device), dan lain-lain. Membagi sebuah permasalahan

menjadi beberapa subproblem yang lebih sederhana dinamakan

Page 4: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-4

problem decomposition. Usaha perbaikan sebaiknya difokuskan pada

subproblem yang kritis.

2. Pencarian Eksternal (Search Externally)

Pencarian eksternal ditujukan untuk menemukan solusi yang sudah

pernah ditemukan untuk permasalahan secara umum maupun

subproblem. Ada beberapa cara untuk mengumpulkan informasi dari

sumber eksternal:

a. Melakukan Wawancara dengan Lead Users

Lead users adalah pengguna produk yang sudah memiliki

kebutuhan yang belum dibutuhkan oleh pasar secara umum dan

pengguna produk ini merasakan manfaat yang substansial dari

inovasi produk. Seringkali lead user sudah memodifikasi produk

sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Berkonsultasi dengan Ahli

Konsultasi dengan ahli dapat membantu untuk menyediakan

solusi dari permasalahan yang dihadapi. Ahli dapat berasal dari

profesional dari perusahaan dengan bidang yang sesuai, konsultan

profesional, univesitas / perguruan tinggi, maupun perwakilan

teknis dari supplier.

c. Memanfaatkan Paten

Paten adalah sumber informasi teknis yang banyak dan sudah

tersedia, terdiri dari gambar dan penjelasan yang detail tentang

cara kerja produk. Pemanfaatan paten harus mempertimbangkan

kompensasi royalti.

d. Melakukan Pencarian di Literatur yang Dipublikasi

Literatur yang dipublikasikan diantaranya adalah jurnal,

conference proceeding, trade magazine, laporan pemerintahan

(governement reports), dsb.

Page 5: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-5

e. Benchmark dengan Produk Lain yang Relevan

Dalam konteks Concept generation, benchmarking adalah studi

terhadap produk yang sudah ada yang memiliki fungsi yang mirip

dengan produk yang sedang dikembangkan.

3. Pencarian Internal (Search Internally)

Pencarian internal adalah pemanfaatan pengetahuan dan kreativitas

tim dan personelnya untuk menghasilkan solusi atau konsep. Aktifitas

ini mungkin merupakan aktifitas yang paling tak terbatas dan kreatif

dibandingkan aktifitas yang lain dalam pengembangan produk.

Beberapa tuntunan untuk melaksanakan pencarian internal adalah

meminimasi penilaian yang terlalu dini, munculkan banyak ide, tetap

pertimbangkan ide yang nampaknya tidak feasible, serta gunakan

media grafis dan fisik. Aktifitas untuk memunculkan ide ini dapat

dilakukan secara individual maupun berkelompok.

4. Eksplorasi Secara Sistematis (Explore Systematically)

Sebagai hasil dari aktifitas pencarian eksternal dan internal, akan

muncul puluhan bahkan ratusan fragmen konsep – solusi-solusi

terhadap berbagai subproblem. Eksplorasi secara sistematis ditujukan

untuk menganalisis berbagai kemungkinan dengan mengorganisir dan

mengkombinasikannya. Dua teknik yang dapat digunakan untuk

melakukan ini adalah dengan memanfaatkan Concept Classification

Tree dan Concept Combination Table.

a. Concept Classification Tree

Digunakan untuk membagi semua kemungkinan solusi ke

beberapa kelompok yang memudahkan perbandingan dan

pemilihan.

Page 6: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-6

Gambar 7.2. Concept Classification Tree

b. Concept Combination Table

Memungkinkan untuk mempertimbangkan kombinasi solusi

secara sistematis.

Gambar 7.3. Concept Combination Table

Hasil eksplorasi secara sistematis tersebut akan menghasilkan

beberapa konsep produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Page 7: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-7

Gambar 7.4. Contoh konsep yang berhasil dibuat

5. Evaluasi (Reflect on the Solutions and the Process)

Meskipun ditempatkan pada tahap terakhir, evaluasi seharusnya

dilakukan pada setiap tahapan proses. Beberapa hal yang perlu di-

evaluasi diantaranya: apakah telah dilakukan eksplorasi maksimal

terhadap kemungkinan solusi, apakah ada cara lain untuk melakukan

problem decomposition, apakah sumber-sumber eksternal telah

dimanfaatkan dengan komprehensif, dsb.

7.3 Concept Selection (Pemilihan Konsep)

Pemilihan konsep adalah bagian integral dari proses pengembangan

produk. Pemilihan konsep adalah sebuah proses mengevaluasi konsep-konsep

produk yang ada berdasarkan kebutuhan konsumen (customer needs) dan

kriteria lain, membandingkan kelebihan dan kelemahan relatif konsep-konsep

tersebut, dan memilih satu atau beberapa konsep untuk pengkajian, pengujian,

ataupun pengembangan lebih lanjut [1].

Page 8: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-8

Ada beberapa metode untuk melakukan pemilihan konsep, diantaranya:

1. External decision

2. Product champion

3. Intuition

4. Multivoting

5. Pros and cons

6. Prototype and test

7. Decision matrices

Metode pemilihan konsep yang selanjutnya akan dibahas adalah yang

Berbasiskan decision matrices.

1. Concept Screening

Concept screening dilakukan berdasarkan sebuah metode yang

dikembangkan oleh Stuart Pugh dan seringkali disebut sebagai Pugh

Concept Selection. Tujuan dari tahapan concept screening adalah secara

cepat merampingkan jumlah konsep dan memperbaiki konsep-konsep

yang ada. Langkah-langkah untuk melakukan concept screening adalah

sebagai berikut:

1. Membuat matriks pemilihan konsep

Konsep-konsep yang akan dipilih dan kriteria pemilihannya dituliskan

ke dalam matriks. Kriteria ditentukan berdasarkan kebutuhan

pelanggan yang teridentifikasi, serta kebutuhan organisasi (misalnya

biaya produksi yang rendah). Kriteria pada tahap ini biasanya masih

bersifat umum dan umumnya terdiri dari 5 sampai 10 dimensi.

Kriteria ini dipilih untuk membedakan konsep. Kemudian dilakukan

pemilihan sebuah konsep yang akan menjadi pembanding, disebut

juga dengan reference concept. Konsep yang lain akan dibandingkan

dengan reference concept. Konsep yang dijadikan reference concept

biasanya merupakan standar industri, atau konsep yang sudah

familiar dan dimengerti oleh tim pengembang.

Page 9: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-9

2. Lakukan penilaian terhadap konsep

Skor relatif “lebih baik” (+), “sama dengan” (0), atau “lebih jelek” (-)

ditempatkan pada tiap konsep, menggambarkan bagaimana konsep

tersebut dibandingkan dengan reference concept terkait dengan

kriteria tertentu.

3. Urutkan konsep

Konsep diurutkan berdasarkan penjumlahan dari skor “lebih baik”,

“sama dengan”, dan “lebih buruk”. Secara umum, konsep dengan skor

(+) yang banyak dan skor (-) yang sedikit akan memiliki ranking yang

lebih tinggi.

4. Gabungkan dan perbaiki konsep

Setelah konsep diberi skor dan diurutkan, tim pengembang harus

memverifikasi hasilnya sekaligus mempertimbangkan apakah ada cara

untuk menggabungkan dan memperbaiki konsep-konsep tertentu.

5. Pilih satu atau lebih konsep

Setelah tahapan-tahapan di atas dilalui, maka dilakukan pemilihan

terhadap satu atau beberapa konsep untuk pengembangan dan

analisis lebih lanjut.

6. Evaluasi

Lakukan evaluasi terhadap tahap-tahap yang sudah dilakukan.

Gambar 7.5. Contoh Matriks Concept Screening

Page 10: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-10

2. Concept Scoring

Pada tahap ini, dilakukan pembobotan terhadap kriteria seleksi pemilihan

konsep. Konsep akan dipilh berdasarkan ratingnya terkait dengan

pemenuhan kriteria. Langkah-langkah untuk melakukan concept scoring

adalah sebagai berikut:

1. Membuat matriks pemilihan konsep

Sama seperti pada concept screening, ditentukan kriteria pemilihan

konsep. Tiap kriteria akan diberikan bobot. Ada berbagai skema untuk

memberikan bobot kriteria, misalnya memberikan nilai 1 – 5 atau

membagi nilai 100% kepada kriteria penilaian. Teknik yang empiris

untuk menentukan bobot dapat dilakukan dengan memanfaatkan

data yang diperoleh dari pelanggan.

2. Lakukan penilaian terhadap konsep

Pada tahap ini dilakukan penilaian konsep berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan. Untuk penilaian, dapat digunakan skala sebagai

berikut:

Tabel 7.1. Skala Penilaian

Relative Performance Rating

Much worse than reference

Worse than reference

Same as reference

Better than reference

Much better than reference

1

2

3

4

5

Satu reference mungkin saja tidak tepat digunakan. Reference points

dapat berasal dari konsep yang berbeda, berasal dari analisis

benchmarking, dari nilai target spesifikasi, dan lain-lain.

3. Urutkan konsep

Lakukan perhitungan skor dengan menjumlahkan hasil perkalian

bobot dengan nilai (rating) konsep.

Page 11: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-11

4. Gabungkan dan perbaiki konsep

Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap konsep-konsep yang

dinilai. Beberapa kelebihan dan kekurangan konsep produk dapat

diketahui di tahap ini meskipun telah melalui tahap Concept

generation.

5. Pilih satu atau beberapa konsep

Tahap selanjutnya adalah melakukan pemilihan terhadap konsep.

Dapat juga dilakukan analisis sensitifitas terhadap berbagai skenario

pembobotan kriteria.

6. Evaluasi

Lakukan evaluasi terhadap tahap-tahap yang sudah dilakukan.

Gambar 7.6. Contoh Matriks Concept Scoring

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan tahap-tahap yang sistematis untuk membuat konsep produk!

Beri contoh!

2. Mengapa dibutuhkan tahapan yang sistematis dalam pembuatan konsep

produk? Analisis dan jelaskan

3. Gunakan tahapan sistematis concept generation dan concept selection

untuk membuat dan memilih konsep produk pada proyek anda!

EVALUASI

Page 12: 116111296 Vii Concept Generation and Selection

Perancangan Produk VII-12

1. Ulrich, Karl.T, & Steven Eppinger, ”Product Design and Development”,

International Edition, McGraw-Hill, 2008.

REFERENSI