115020307111005 kasus 4 prak audit

Upload: bena889

Post on 02-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    1/7

    KASUS IV: MENILAI RISIKO PENGENDALIAN

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Auditing

    Kelas CE

    Oleh:

    Bena Johanna 115020307111005

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

    2014

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    2/7

    1. Informasi apa yang harus dikumpulkan oleh Rangga Prawioro dan Ruslan Gani

    pada tahap awal pekerjaan audit sesuai dengan SA Seksi 318 (PSA 67) tentang

    Pemahaman Atas Bisnis Klien untuk menjawab pertanyaan Arif Effendy mengenai

    pengendalian internal yang diimplementasikan oleh PT Maju Makmur? Apakah

    sumber- sumber yang tersedia bagi auditor?

    Menurut SA Seksi 318 terdapat beberapa iformasi yang harus dikumpulkan atau diperoleh

    oleh auditor Seksi 318 no 02 mengatakan:

    Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh

    pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi dan

    memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut pertimbangan auditor,

    kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan atau atas laporan

    pemeriksaan atau laporan audit. pengetahuan tersebut digunakan oleh auditor dalam

    menaksir risiko bawaan dan risiko pengendalian dan dalam menentukan sifat, saat, dan

    luasnya prosedur audit.

    Disini jelas dikatakan bahwa auditor harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat

    mengidentifikasi serta menaksir resiko yang ada. Pengetahuan cukup seperti apa yang

    harus dimiliki oleh auditor, hal ini telah diatur dalam seksi 318 no 03, yakni:

    Tingkat pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup pengetahuan umum

    tentang ekonomi dan industi yang menjadi tempat beroperasinya entitas, dan pengetahuan

    yang lebih khusus tentang bagaimana entitas beroperasi. ...

    Untuk lebih lengkapnya tentang apa saja informasi yang perlu dipertimbangkan dapat

    diliihat pada seksi 318 no 14 Lampiran.

    Informasi ini dapat diambil dari bebereapa sumber dan cara. Hal inipun telah diatur dalam

    seksi 318 no 08, mengatakan:

    Auditor dapat memperoleh pengetahuan tentang industri dan entitas dari berbagai

    sumber. Sebagai contoh:

    a.Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.

    b.Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur, personel operasi senior)

    c.Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor

    intern.

    d.Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hu kum atau penasihat lain yang

    telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri.

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    3/7

    e.Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas (seperti ahli ekonomi

    industri, badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing).

    f. Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti statistik yang diterbitkan oleh

    pemerintah, survei, teks, jurnal perdagangan, laporan oleh bank, pialang efek, koran

    keuangan).

    g. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas.

    h.Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.

    i.Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen rapat, bahan yang dikirim

    kepada pemegangsaham dan diserahkan kepada badan pengatur, buku-buku promosi,

    laporan keuangan dan laporantahunan atau sebelumnya, anggaran, laporan manajemen

    intern, laporan keuangan interim, panduankebijakan manajemen, panduan akuntansi

    dan sistem pengendalian intern, daftar akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan

    penjualan).

    2. Apa jawaban dari pertanyaan Arif Effendy? Sebutkan kekuatan dan Kelemahan

    yang ditemukan?

    Kelemahan

    Dokumen yang dibuat oleh bagian penjualan terlalu banyak, seharusnya

    jumlahnya di sesuaikan dengan banyaknya divisi yang terlibat saja saat terjadi

    transaksi

    Hanya menerima pembayaran cek merupakan suatu kerumitan tersendiri bagi

    pelanggan, sebaiknya terdapat opsi lain untuk pembayaran yang dilakukan oleh

    pelanggan, entah itu melalui transfer antar bank atau pelanggan datang sendiri ke

    kantor.

    Pelanggan seharusnya tidak perlu mengirim faktur penjualan yang mereka terima,

    karena perusahaan telah memiliki arsip khusus untuk data pelanggan

    Pencatatan secara perpetual seharusnya mendebit piutang dan mengkredit

    penjualan, serta mendebit HPP dan mengkredit persediaan barang dagang

    Tidak adanya penjelasan mengenai penghitungan persediaan barang yang

    digunakan, entah itu FIFO atau AVERAGE

    Kelebihan yang ditemukan untuk mempertegas penilaian auditor antara lain :

    Sudah ada pemisahan antara tugas, jabatan, dan wewenang.

    Fungsi controller sudah cukup bagus.

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    4/7

    Dokumen-dokumen yang disiapkan sudah cukup baik.

    3. Apakah tindakan yang dilakukan oleh auditor setelah melakukan penilaian

    pendahuluan terhadap risiko pengendalian PT. Maju Makmur?Pada tahap awal auditor tentu akan mengidentifikasi resikio apa saja yang terdapat dalam

    bisnis klien dan apa pengaruhnya bagi bisnis tersebut. Dalam penilaian tersebut sistem

    pengendalian intern dalam perushaan tentu akan sangat membantu mencegah resiko-

    resiko tersebut terjadi, oleh karena itu auditor tentu akan menilai resiko pengendalian yang

    ada.

    Setelah menilai resiko pengendalian tersebut, auditor akan merancang serta melaksanakan

    pengujian pengendalian (Test Of Controls) dan pengujian subtantif. Test Of Controls ini

    dilakukan ketika penilaian resiko pengendalian berada pada level kurang dari maksimum,

    mereka mengandalkan pengendalian sebagai dasar untuk mengurangi biaya testing.

    Sampai pada fase ini auditor tidak mengetahui apakah identifikasi pengendalian telah

    berjalan dengan efektif, oleh karena itu diperlukan evaluasi yang spesifik. Tetapi apabila

    risiko pengendaliannya tinggi maka Test Of Control nya dilewati dan langsung melakukan

    pengujian substantif.

    Setelah itu audit akan melanjutkan merancang dan melaksanakan prosedur analitik dan

    merancanga pengujian terperinci terhadap saldo.

    4. Bagaimanakah tes atas pengendalian tersebut dilakukan dalam audit?

    Pengujian yang dideskripsikan termasuk teknik audit dengan bantuan computer, bukti

    pendokumentasian inspeksi, pertanyaan terhadap personil an mengamati personil klien

    dalam melaksanakan pengendalian. Hasil dari setiap pengujian pengendalian seharusnya

    menyediakan bukti mengenai efektifitas dari rancangan dan operasi dari pengendalian

    yang dibutuhkan. Sebagai contoh, dengan menggunakan teknik audit dengan bantuan

    computer untuk menguji bahwa computer membandingkan jumlah cek yang diterbitkan

    dengan pemasukan dalam pengeluaran kas, auditor memperoleh bukti mengenai

    efektivitas pengendalian terhadap transaksi peneluaran kas. Oleh karena itu pengujian

    bukti sendiri melibatkan pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif. Dalam menarik

    suatu kesimpulan mengenai kesimpulan mengenai efektifitas pengendalian intern, auditor

    sering kali menggunakan petunjuk mengenai frekuensi penyimpangan yang dapat di

    tolerasni, yang biasanya diekspresikan dalam bentuk persentase, dari suatu pelaksanaan

    pengendalian yang sesuai.

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    5/7

    Auditor dapat menggunakan empat cara untuk menguji pengendalian tiga diantaranya

    disebut sebagai teknik audit berbantuan computer / TABK (Computer Assisted Audit

    Techniques/CAAT) yang terdiri atas:

    a. Auditing Around the Computer

    Dengan teknik ini auditor menguji reliability dari computer generated information

    dengan terlebih dahulu menghitung hasil yang diinginkan dari transaksi yang

    dimasukkan dalam sistem, dan kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan

    hasil proses atau output. Jika terbukti akurat dan valid, maka diasumsikan bahwa

    sistem pengendalian berfungsi seperti yang seharusnya. Kondisi ini cocok jika sistem

    aplikasi otomasi sederhana dan ringkas. Pendekatan ini masih relevan dipakai di

    perusahaan yang menggunakan software akuntansi yang bervariasi dan melakukan

    proses secara periodik.

    b. Auditing With the Computer

    Adalah auditing dengan pendekatan komputer, menggunakan teknik yang bervariasi

    yang biasa juga disebut Computer Assisted Audit Technique (CAAT). Penggunaan

    CAAT telah meningkatkan secara dramatis kapabilitas dan efektifitas auditor, dalam

    melakukan susbstantif test. Salah satu CAAT yang lazim dipakai adalah general audit

    software (GAS). GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan digunakan

    test of control yang terbatas. Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk mengetes

    fungsi algoritma yang komplek dalam program komputer. Tetapi ini memerlukan

    pengalaman yang luas dalam penggunaan software ini.

    c. Audit Through the Computer

    Teknik ini fokus pada testing tahapan pemrosesan computerised, logic program, edit

    routines dan program controls. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program

    pemrosesan dikembangkan dengan baik, dan memenuhi edit routines dan programme

    check yang memadai, maka error dan kecurangan tidak akan mudah terjadi tanpa

    terdeteksi.

    Walaupun demikian auditor juga dapat melakukan tes penegnadalian secara manual, yakni

    dengan mendokumentasikan bukti audit melalui inspeksi.

    5. Apa yang harus dilakukan Ruslan Gani dalam situasi personal tersebut?

    Kemungkinan apa yang akan menjadi pendapat dari tim audit dan Arif Effendy

    terhadap permasalahan tersebut?

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    6/7

    Ruslan Gani merupakan salah satu staf auditor yang merupakan pihak eksternal

    independen. Oleh karena itu Ruslan Gani sebaiknya segera menghindari situasi personal

    tersebut. Dalam Kode Etik Profesi Akuntansi Seksi 120 no 1 mengatakan:

    Prinsip objektivitas mengharuskan Praktisi untuk tidak membeiarkan subjektivitas,

    benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain

    memengaruhi pertimbangan professional atau pertimbangan bisnisny.

    Selain itu dalam seksi 110 no 02b mengatakan bahwa Praktisi tidak boleh terkait dengan

    laporan, komunikasi, atau infomasi laiinya yang diyakini terdapat (a) Kesalahan material/

    pernyataan yang menyesatkan, (b) Pernyataan/ informasi yang diberikan secara tidak

    hati- hati,.

    Sebagai partner in charge, Arif Effendy tentu tidak ingin mendapatkan situasi yang bisa

    menimbulkan ancaman bagi tim auditornya. Dalam Kode Etik Profesi Akuntansi Seksi

    100 no 10 mengatur mengenai situasi yang dapat menimbulkan ancaman salah satunya

    dikatakan Kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat terancam oleh berbagai

    situasi. Dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    (b) Ancaman telaah- pribadi, yaitu ancaman yang terjadi ketika pertimbangan yang

    diberikan sebelumnya harus dievaluasi kembali oelh praktisi yang bertanggung jawab

    atas pertimbangan tersebut;

    (c) Ancaman advokasi, yaitu ancaman yang terjadi ketika Praktisi menyatakan sikap/

    pendapat mengenai suatu hal yang dapat mengurangi objektivitas selanjutnya dari

    Praktisi tersebut;

    (d) Ancaman kedekatan, yaitu ancaman yang terjadi ketika Praktisi terlalu bersimpati

    terhadap kepentingan pihak lain sebagai akibat dari kedekatan hubungannya.

    Dalam menghadapi anacaman demikian sebaiknya tim audit telah melakukan tindakan

    pencegahan Kode Etik Profesi Akuntansi Seksi 100 no 16 mengatakan:

    Ketika memulai proses penyelesaian masalah terkait dengan etika profesi, baik secara

    formal maupun informal, setiap praktisi baik secara individu maupun bersama- sama

    dengan koleganya harus mempertimbangkan hal- hal sebagai berikut:

    a. Fakta yang relevan

    b. Masalah etika profesi terkait

    c.

    Prinsip dasaretika profesi yang terkait dengan masalah etika profesi yang dihadapi

    d. Prosedur Internal yang berlaku

  • 8/10/2019 115020307111005 Kasus 4 prak audit

    7/7

    e. Tindakan alternative

    ..Praktisi harus berkonsultasi dengan pihak yang tepat pada KAP atau Jaringan KAP

    tempatnya bekerja untuk membantu menyelesaikan masalah etika tersebut.

    Hubungan antara tingkat risiko, bukti serta matrealitas

    Setiap resiko memiliki penanganannya masing- masing, berikutadalah tabel hubungan antara

    resiko audit dan jumlah bukti yang diperlukan auditor.

    Terdapat berbagai kemungkinan hubungan antara materialitas, bukti audit dan risiko audit

    sebagai berikut:

    1.

    Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat matrialitas dikurangi,

    auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan.

    2.

    Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlahbukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.

    3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit auditor dapat menempuh

    salah satu dari 3 cara berikut:

    a. Menambah tingkat matrialitas, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit

    yang dikumpulkan

    b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat

    materialitas tetap dipertahankan.

    c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas

    secara bersama- sama.

    Situasi Audit RiskInheren

    Risk

    Control

    Risk

    Detection

    Risk

    JumlahBukti

    yang Diperlukan

    1 Tinggi Rendah Rendah Tinggi Rendah

    2 Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang

    3 Rendah Tinggi Tinggi Rendah Tinggi4 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

    5 Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang