114909400 makalah perdagangan internasional

Download 114909400 Makalah Perdagangan Internasional

If you can't read please download the document

Upload: haniel-madridistalover

Post on 28-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

  • PEMASARAN

    Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

    Pengantar Ekonomi

    Oleh

    YOPI SOPIANDI

    1112010194

    B17

    PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKA

    PERGURUAN TINGGI CITRA BUANA INDONESIA Jl. KH. A. Sanusi No. 24/52 Kota Sukabumi Telp (0266)225920

    2012

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

    serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-Nya,

    shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

    Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, penyusun dapat

    menyelesaikan makalah yang berjudul PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

    Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas

    mataajar Pengantar Ekonomi. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak

    mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu

    pengetahuan yang dimiliki penyusun.

    Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada

    khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.

    Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah

    ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun

    sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.

    Terima kasih

    Sukabumi, Mei 2012

    Kelompok 1

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ I

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... II

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

    1.2 Sistematika Penulisan ..................................................................... 2

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Definisi perdagangan Internasional ................................................ 3

    2.2 Teori Perdagangan Internasional .................................................... 3

    2.2.1 Model Ricardian .................................................................. 3

    2.2.2 Model Heckscher-Ohlin ...................................................... 4

    2.2.3 Faktor Spesifik .................................................................... 4

    2.2.4 Model Gravitasi ................................................................... 5

    2.3 Manfaat perdagangan internasional ................................................ 5

    2.4 Faktor pendorong ............................................................................ 6

    2.4.1 Revolusi Informasi dan Transportasi .................................. 8

    2.4.2 Interdependensi Kebutuhan ................................................. 8

    2.4.3 Liberalisasi Ekonomi .......................................................... 8

    2.4.4 Asas Keunggulan Komparatif ............................................. 8

    2.4.5 Kebutuhan Devisa ............................................................... 8

    2.5 Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional, ............................ 8

    2.6 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional ........................................... 10

    2.6.1 Ekspor .............................................................................. 10

    2.6.2 Barter ................................................................................ 10

    2.6.3 Konsinyasi (Consignment) ............................................... 11

    2.6.4 Package Deal .................................................................... 12

    2.6.5 Penyelundupan (Smuggling) ............................................ 12

    2.6.6 Border Crossing ............................................................... 12

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL iii

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13

    DAFTAR PUSTAKA

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang

    menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana

    lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara

    bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.

    Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu

    negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau

    pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan

    ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan

    ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.

    Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan

    adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan

    dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore,

    2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka

    salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor

    penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun

    1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.

    Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor

    penggerak bagi pertumbuhan.

    Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya

    perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk

    dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan

    modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya

    perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan

    internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan

    untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin

    besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu

    negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2

    di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan

    antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi

    dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir.

    Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar

    dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi

    produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).

    1.2 Sistematika Penulisan

    Sistematika makalah ini kami bagi menjadi bagian yang mencakup :

    BAB I : Pendahuluan serta sistematika penulisan

    BAB II : Definisi perdagangan Internasional, Teori Perdagangan

    Internasional, Manfaat perdagangan internasional, Faktor

    pendorong, Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional,

    Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

    BAB III : Kesimpulan

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi perdagangan Internasional

    Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

    penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

    bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu

    dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

    pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,

    perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk

    meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama

    ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan

    ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.

    Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan

    transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

    2.2 Teori Perdagangan Internasional

    Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan

    perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan

    kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas

    politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan

    adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

    Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan

    budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam

    perdagangan.

    2.2.1. Model Ricardian

    Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan

    mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan

    internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan

    dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak

    seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana

    negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan

    memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jalur_Sutrahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amber_Road&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transportasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amir_M.S&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hukumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Model_Ricardian&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelebihan_komparatif&action=edit&redlink=1
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 4

    tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah

    relatif dari buruh dan modal dalam negara.

    2.2.2. Model Heckscher-Ohlin

    Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model

    Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan

    kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan

    prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan

    teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan

    memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan

    internasional.

    Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan

    internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung.

    Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan

    mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor

    pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan

    menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah

    empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang

    dibuka dalam uji empiris oleh Wassily

    Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih

    cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding

    memiliki kecukupan modal dan sebagainya.

    2.2.3. Faktor Spesifik

    Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang

    lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada

    satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam

    faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak

    secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada

    peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi

    spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai

    tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti

    buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang

    ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan

    sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam

    kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal.

    Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Model_Heckscgher-Ohlin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Faktor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendukung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Eksporhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barang_(ekonomi)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Wassily_Leontiefhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wassily_Leontief
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 5

    memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola

    pedagangan.

    2.2.4. Model Gravitasi

    Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang

    lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih

    teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka

    perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara

    dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton

    yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua

    benda.

    Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh

    analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan

    diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi

    lebih besar dari model ini.

    2.3 Manfaat perdagangan internasional

    Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah

    sebagai berikut.

    Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

    Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap

    negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat

    penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,

    setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

    Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

    Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh

    keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat

    memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh

    negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor

    barang tersebut dari luar negeri.

    Memperluas pasar dan menambah keuntungan

    Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat

    produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi

    kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya hargaproduk mereka.

    Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Model_gravitasi_perdagangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gravitasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonometrihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sadono_Sukirno&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Geografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengusahahttp://id.wikipedia.org/wiki/Harga
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 6

    mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut

    keluar negeri.

    Transfer teknologi modern

    Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari

    teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih

    modern.

    2.4 Faktor pendorong

    Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan

    internasional, di antaranya sebagai berikut :

    Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

    Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

    Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

    dalam mengolah sumber daya ekonomi

    Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk

    menjual produk tersebut.

    Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga

    kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan

    hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

    Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

    Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara

    lain.

    Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat

    hidup sendiri.

    Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi

    saja. Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa.

    Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang

    ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk

    memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada

    manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan

    negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara

    lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang

    sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, danVietnam. Perdagangan

    internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahanpangan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_pengetahuanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Iklimhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendudukhttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Produksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_samahttp://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 7

    dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk

    dapatmengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga

    berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat

    pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada

    era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan

    sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara.

    Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan

    Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan

    sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling

    bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan

    internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa

    mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga

    bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi

    untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau

    mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi

    ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan

    dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan

    persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia.

    Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap

    negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal,

    tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor

    senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan,

    diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut

    misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang

    membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua

    negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk

    memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu

    negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah

    dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek barang-barang tersebut barang

    selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam

    pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan

    detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak. Beberapa hal

    yang menyebabkan terjadinya perdagangan antar negara (perdagangan

    internasional) antara lain :

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 8

    2.4.1 Revolusi Informasi dan Transportasi

    Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi,

    pemakaian sistem berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang

    informasi, penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data,

    berkembangnya peralatan komunikasi serta masih banyak lagi.

    2.4.2 Interdependensi Kebutuhan

    Masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan di

    masing-masing aspek, bisa di tinjau dari sumber daya alam, manusia,

    serta teknologi. Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan

    antara negara yang satu dengan yang lainnya.

    2.4.3 Liberalisasi Ekonomi

    Kebebasan dalam melakukan transaksi serta melakukan

    kerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masing negara akan

    mencari peluang dengan berinteraksi melalui perdagangan antar negara.

    2.4.4 Asas Keunggulan Komparatif

    Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh

    negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini akan

    membuat negara memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai

    sumber pendapatan bagi negara tersebut.

    2.4.5 Kebutuhan Devisa

    Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor

    kebutuhan akan devisa suatu negara. Dalam memenuhi segala

    kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan devisa yang

    digunakan dalammelakukan pembangunan, salah satu sumber devisa

    adalah pemasukan dari perdagangan internasional.

    2.5 Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional

    Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara

    dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme

    kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam

    perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada

    kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan

    ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak

    itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada

    tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bilatera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Tarifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Britaniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebashttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Multilateral
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 9

    seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal

    dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-

    kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan

    yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.

    Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar

    negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan

    proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti

    proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika

    Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh

    perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan,

    sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung

    terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan

    Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat

    secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk

    menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung,

    pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi

    dihubungkan dengan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

    Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari

    perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini

    telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi

    agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan

    penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional

    besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan

    kebanyakan barang dan jasa lainnya.

    Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam

    rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia

    selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya

    memperdalam depresi tersebut.

    Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World

    Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan

    regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika

    Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri.

    Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade

    Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-

    http://id.wikipedia.org/wiki/GATThttp://id.wikipedia.org/wiki/WTOhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tarifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Agrikulturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggris_Rayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikathttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fasilitasi_perdagangan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biaya_transaksi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cukaihttp://id.wikipedia.org/wiki/Reseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Depresi_Besarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=MerCOSUR&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=NAFTA&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kanadahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meksikohttp://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 10

    negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral

    Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

    2.6 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

    Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan

    berbagai macam cara diantaranya :

    2.6.1 Ekspor

    Dibagi dalam beberapa cara antara lain :

    a. Ekspor Biasa

    Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang

    berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri,

    mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.

    b. Ekspor Tanpa L/C

    Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir

    belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen

    perdagangan

    2.6.2 Barter

    Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung

    dengan barang yang dibutuhkan dalam negri.

    Jenis barter antara lain :

    a. Direct Barter

    Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan

    alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of

    valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui

    clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang

    bersangkutan.

    b. Switch Barter

    Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak

    mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari

    pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih

    barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.

    c. Counter Purchase

    Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara.

    Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara

    http://id.wikipedia.org/wiki/MAIhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Multilateral_Agreement_on_Invesment&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Multilateral_Agreement_on_Invesment&action=edit&redlink=1
  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 11

    lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari

    negara tersebut.

    d. Buy Back Barter

    Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju

    kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan

    kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil

    produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.

    2.6.3 Konsinyasi (Consignment)

    Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang tertentu di

    LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar

    Bebas ( Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange)

    dengan cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai

    berikut :

    a. Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah

    satu komoditi.

    b. Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama

    mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.

    c. Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan

    dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.

    d. Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah

    disesuaikan dengan situasi pasar serta serta kondisi perkembangan

    dari barang yang akan dijual. Harga ini akan menjadi pedoman

    bagi broker untuk melakukan transaksi.

    e. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang

    yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang

    melebihi harga lelang.

    f. Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di

    luar lelang secara bawah tangan

    g. Yang diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita

    yang tergabung dalam salah satu commodities exchange untuk

    barang-barang tertentu.

    h. Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh

    pihak yang diwakilinya.

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 12

    2.6.4 Package Deal

    Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-

    negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian

    perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian

    itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke

    negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor

    sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.

    2.6.5 Penyelundupan (Smuggling)

    Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu

    negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi

    menjadi 2 bagian :

    a. Seluruhnya dilakuan secara ilegal

    b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/

    manipulasi (Custom Fraud)

    2.6.6 Border Crossing

    Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan

    persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan

    perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan

    dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi

    melalui :

    a. Sea Border (lintas batas laut)

    Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang

    memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan

    dengan cara penyebrangan laut

    b. Overland Border (lintas batas darat)

    Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang

    memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan

    dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi

    dengan melewati batas daratan di masing-masing negara melalui

    persetujuan yang berlaku.

  • Kelompok 1 | PERDAGANGAN INTERNASIONAL 13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

    penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

    bersama. Penduduk yang dmaksud dapat berupa antar perorangan (individu

    dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

    pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.Bila dibandingkan

    dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka perdagangan

    internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh

    faktor-faktor antara lain :

    1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan

    2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya

    melalui bermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari

    pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.

    3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam

    bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan

    sebagainya.

    Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tetntu

    akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfat tersebut antara lain

    1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negri sendiri

    2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

    3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan

    4. Transfer teknologi modern

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional

    ttp://trinanda.files.wordpress.com/2008/02/modul_exim_new1.doc

    http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasionalhttp://trinanda.files.wordpress.com/2008/02/modul_exim_new1.doc