110622 - formulir aplikasi - lumut balai

12

Click here to load reader

Upload: pohon-cinta-acil-zlankkers

Post on 07-Aug-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

Nama Pengusul Proyek PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

Daftar Dokumen yang dilampirkan

(Harap diberi tanda silang) Kode Dokumen Jl. M. H. Thamrin No.9

Menara Cakrawala, Lt. 15 (x) Project Design Document (PDD) 001/IMP-300928/SP/11

Alamat

Jakarta 10340 INDONESIA (x) Dokumen ANDAL 002/IMP-300928/SP/11

Personal Kontak

Masdjuk Muchsin (x) Dokumen RKL 003/IMP-300928/SP/11

Telepon/Faximili Tel. (021) 39833222 / Fax. (021) 39833230 (x) Dokumen RPL 004/IMP-300928/SP/11

Email

[email protected] (x) Catatan pertemuan konsultasi publik (local stakeholders consultation)

005/IMP-300928/SP/11

Nama Proyek yang Diusulkan Project Lumut Balai Unit 1– 2

PT. Pertamina Geothermal Energy (x) Laporan Bulanan K3LL dan Manajemen Mutu

006/IMP-300928/SP/11

Sektor dimana proyek berada Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan

FORMULIR APLIKASI PERSETUJUAN NASIONAL

UNTUK PROYEK MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH

Page 2: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

Ringkasan Proyek

Project Lumut Balai Unit 1– 2 PT. Pertamina Geothermal Energy

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) atau Geothermal Power Plant ini memiliki kapasitas 2 x 55 MW yang berlokasi di Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan. Proyek ini dikembangkan oleh PT. Pertamina Geothermal Energy (PT. PGE). Prospek geothermal Lumutbalai adalah salah satu prospek geothermal di Sumatera Selatan yang merupakan salah satu Wilayah Kerja Pengusahaan geothermal Pertamina sesuai SK Menteri P&E No. 1268K/20/M.PE/1993 tanggal 27 Pebruari 1993.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi disebutkan bahwa semua kontrak kerja sama pengusahaan sumber daya Panas Bumi yang telah ada sebelum berlakunya undang-undang ini, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya masa kontrak tersebut. Kemudian Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 59 Tahun 2007 tentag Kegiatan Usaha Panas Bumi menyatakan pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Kuasa, Izin Pengusahaan Panas Bumi untuk Pembangkitan Tenaga Listrik atau Kontrak Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi dan/atau Kontrak Beli Uap atau tenaga Listrik dalam Wilayah Kerja yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Kuasa, Izin atau Kontrak dimaksud dan dapat diperpanjang dengan mengikuti ketentuan Peraturan Pemerintah ini. Karena Pertamina sudah mendapatkan WKP sejak tahun 1993 (sebelum UU No.27 tahun 2003) dengan demikian PT. PGE tidak perlu memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).

PT. PGE merencanakan pengembangan Area Panas Bumi Lumut Balai dan Pembangunan PLTP PT. PGE dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat. Potensi sumber daya panas bumi di Lapangan Lumut Balai ini ± 440 MW. Penggunaan sumber daya panas bumi menjadi energi listrik dapat mengurangi pemakaian bahan bakar seperti gas untuk kebutuhan PLTG dan minyak diesel untuk kebutuhan PLTD.

Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu energi panas bumi (geothermal) yang diperoleh dari dalam perut bumi untuk menghasilkan energi listrik tanpa emisi. Proyek ini memanfaatkan sumber alam panas bumi dari area pegunungan di sekitar Lumut Balai untuk membangkitkan listrik. Lapangan panas bumi Ulubelu terdiri dari area utama. PT. PGE akan mengembangkan 24 cluster yang terdiri atas 17 cluster sumur produksi dan 7 cluster sumur injeksi. Energi listrik yang akan dihasilkan sebesar 867 GWh per tahun yang kemudian akan ditransmisikan ke jaringan interkoneksi Sumatera melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat ini pengembangan lapangan panasbumi (geothermal field development) sudah melakukan pengeboran sumur produksi sebanyak 13 sumur.

Proyek ini menggunakan metodologi ACM0002 : “Consolidated baseline methodology for grid connected electricity generation from renewable sources”. Berdasarkan metodologi ini reduksi emisi (emission reduction / ER) yang akan diperoleh diestimasikan sebesar 4.300.497 tCO2e selama tujuh tahun periode kredit pertama, dengan jumlah rata-rata 614.357 tCO2e per tahun.

Page 3: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

L. KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN L. 1 Kriteria: Keberlanjutan lingkungan dengan menerapkan konservasi atau diversifikasi pemanfaatan sumber daya alam

L.1.1 Indikator: Terjaganya keberlanjutan fungsi-fungsi ekologis lokal Catatan: Fungsi-fungsi ekologis lokal yang dimaksud diantaranya meliputi: iklim, kondisi kestabilan tanah dan hidrologis. Jelaskan kemungkinan dampak akibat kegiatan proyek terhadap fungsi-fungsi ekologis lokal. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Dampak Proyek Terhadap Iklim Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil pada jaringan listrik Sumatera (Sumatera grid) menghasilkan gas rumah kaca yang terlepas langsung ke atmosfer. Emisi Sumatera grid dihasilkan dari pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan batubara, solar, dan gas.

Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi ini merupakan proyek ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan (renewable energy) yaitu energi panas bumi (geothermal energy).

001/IMP-300928/SP/11

3

Dampak Proyek Terhadap Kondisi Kestabilan Tanah Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan pada tahap konstruksi diperkirakan akan menimbulkan dampak erosi dan sedimentasi.

Pengelolaannya ialah dengan membuka areal sesuai yang dibutuhkan saja, mempertahankan vegetasi pada areal yang tidak digunakan, pembuatan drainase, pembangunan teras tapak kuda pada lereng-lereng yang agak curam dan berbagai upaya lainnya.

002/IMP-300928/SP/11

003/IMP-300928/SP/11

41 V-4

Nilai ambang batas erosi <20ton/ha/tahun

Dampak Proyek Terhadap Kondisi Hidrologis Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan serta pembangunan bangunan PLTP dan fasilitas penunjang, kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan serta kegiatan utilitas PLTP, dan kegiatan penyimpanan bahan kimia bekas diperkirakan akan memberi dampak terhadap kondisi hidrologi dan biota perairan. Upaya pengelolaannya ialah dengan tidak menutup saluran alami, menjauhkan (memanfaatkan) sisa-sisa tebangan untuk menghindari terkonsentrasinya aliran air, membuat gorong-gorong, membuat parit-parit/saluran drainase terutma di kanan-kiri badan jalan, menempatkan bahan kimia dalam kontainer, menempatkan bahan kimia bekas pada disposal area, dan berbagai upaya lainnya.

002/IMP-300928SP/11

003/IMP-300928SP/11

40, 46, 49 V-3, V-17

Peraturan Gub. Sumsel No.18 Tahun 2005. Permenkes No. 907 tahun 2002. Perubahan parameter palnkton, nekton, dan benthos, yang meliputi kelimpahan, indeks keanekaragaman.

Page 4: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

L.1.2 Indikator: Tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang berlaku, nasional dan lokal (tidak menimbulkan pencemaran

udara, air, tanah) Jelaskan kemungkinan terjadinya pencemaran lokal akibat kegiatan proyek. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait: Dampak Proyek Terhadap Kualitas Udara & Langkah-Langkah Pencegahan Kegiatan pengoperasian pembangkit yang menimbulkan emisi gas yang tidak terkondensasi yaitu gas H2S diperkirakan akan memberi dampak negatif pada kualitas udara. Pencegahannya ialah dengan melengkapi generator dengan oxidation catalytic filter, pembuangan gas dilakukan melalui cerobong menara pendingin, penggunaan masker untuk para pekerja, penanaman pohon sebagai filter polutan, dan berbagai upaya lainnya

Jaringan listrik Sumatera (Sumatera grid) terdiri dari beberapa pembangkit listrik yang menggunakan berbagai bahan bakar, seperti gas, solar, dan batubara. Jenis-jenis bahan bakar ini mengeluarkan emisi gas buang yang berdampak negatif terhadap kualitas udara. PLTM ini menggunakan energi panas bumi sebagai sumber penggeraknya, yang mana pembangkit lsitrik ini ramah lingkungan, sehingga relatif rendah untuk mengotori kualitas udara di sekitar proyek.

002/IMP-300928/SP/11

003/IMP-

300928/SP/11

45 V-10

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Kep-13/MENLH/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.

Dampak Proyek Terhadap Kualitas Air & Langkah-Langkah Pencegahan Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan serta pembangunan bangunan PLTP dan fasilitas penunjang, kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit, dan dan kegiatan penyimpanan bahan kimia bekas diperkirakan akan memberi dampak terhadap kualitas air.

Upaya pengelolaannya ialah dengan tidak menutup saluran alami, menjauhkan (memanfaatkan) sisa-sisa tebangan untuk menghindari terkonsentrasinya aliran air, membuat gorong-gorong, membuat parit-parit/saluran drainase terutma di kanan-kiri badan jalan, air dari proses kondensasi uap direinjeksikan ke dalam tanah, pembuatan IPAL (kolam limbah permanen) dengan rancangan yang sesuai, menempatkan bahan kimia dalam kontainer, menempatkan bahan kimia bekas pada disposal area, dan berbagai upaya lainnya.

002/IMP-300928/SP/11

003/IMP-300928/SP/11

40, 45, 48 V-3, V-12

Kep. Gub. Sumsel No.16 Tahun 2005 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai. Permenkes RI No.907/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum.

Dampak Proyek Terhadap Kualitas Tanah & Langkah-Langkah Pencegahan Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan pada tahap konstruksi, rehabilitasi lahan di tapak PLTP, diperkirakan akan memberi dampak terhadap kualitas tanah. Upaya untuk menanggulanginya ialah lahan-lahan yang tidak dipergunakan untuk bangunan segera dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau, melakukan penghijauan pada areal eks PLTP, melakukan cover crops untuk mempercepat kesuburan lahan.

002/IMP-300928/SP/11

003/IMP-300928/SP/11

41, 48

V-4, V-18

Parameter uji kualitas tanah menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (1983). Nilai ambang batas dan nilai kesuburan tanah.

Page 5: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

L. 1.3 Indikator: Terjaganya keanekaragaman hayati (genetik, spesies, dan ekosistem) dan tidak terjadi pencemaran genetika Catatan: Usulan kegiatan tidak berada di kawasan taman nasional atau hutan lindung. Jelaskan kemungkinan terjadinya gangguan terhadap keanekaragaman hayati di daerah sekitar akibat kegiatan proyek. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal: Peraturan terkait:

Persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan lindung (HL) dari Menteri Kehutanan (Nomor : S.613/Menhut-VII/2010), yaitu penggunaan kawasan hutan lindung Bukit Jambul Asahan dan Hutan Lindung (HL) Nanti Ogan Ulu untuk lokasi pemboran eksploitasi sumur, pembangkit listrik/PLTP dan sarana penunjangnya seluas ± 83 ha atas nama PT. Pertamina Geothermal Energy di Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Kemudian sudah ada persetujuan pemberian izin pinjam pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan (Nomor : SK.81/Menhut-II/2011). Terlampir surat-surat perijinan tersebut. Kegiatan utama yang mempengaruhi flora dan fauna darat adalah pembersihan tumbuhan selama penyiapan tanah. Pembersihan tumbuhan aka merusak beberapa flora yang merupakan habitat bagi fauna. Pendekatan pengelolaannya pembatasan wilayah kegiatan secara tegas agar tidak terjadi pembukaan areal yang tidak diperlukan, penanaman vegetasi berkayu pada lahan konservasi terutama pada kawasan yang berbatasan langsug dengan pemukiman penduduk sebagai buffer zone. Gangguan terhadap fauna di sekitar lokasi kegiatan akibat pengoperasian sumur produksi karena peningkatan konsentrasi CO dan H2S di udara ambien di sekitar lokasi. Pengelolaan fauna darat dilakukan sesuai dengan pengelolaan komponen flora, sedangkan untuk jenis paparan H2S dan kebisingan yang terjadi saat operasi pengelolaan dilakukan sesuai dengan pengelolaan kualitas udara dan kebisingan

003/IMP-300928/SP/11

II-4, II-9

L.1.4 Indikator: Dipatuhinya peraturan tata guna lahan atau tata ruang

Jelaskan peruntukan wilayah dari lokasi dimana proyek CDM itu berada.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.:

Peraturan terkait: Lokasi proyek ini belokasi di Kecamatan Semende Darat Laut, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan, dengan koordinat –4.190050, 103.644730 Prospek geothermal Lumut Balai adalah salah satu prospek geothermal di Sumatera Selatan yang merupakan salah satu Wilayah Kerja Pengusahaan geothermal Pertamina sesuai SK Menteri P&E No. 1268K/20/M.PE/1993 tanggal 27 Pebruari 1993.

001/IMP-300928/SP/11

3

Page 6: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

L.2 Kriteria: Keselamatan dan kesehatan masyarakat lokal L.2.1 Indikator: Tidak menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan

Jelaskan kemungkinan adanya gangguan kesehatan, baik terhadap pekerja atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi, akibat kegiatan proyek.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.:

Peraturan terkait:

Potensi Gangguan Kebisingan Kegiatan pengaliran uap dari sumur produksi melalui pipa menuju unit produksi uap, pengoperasian pompa injeksi kondenset, pengoperasian peralatan PLTP seperti turbin, kipas pada menara pendingin, dan katup pelepas uap diperkirakan akan menimbulkan suara bising. Pendekatan pengelolaannya adalah pemasangan rock muffler untuk menanggulangi kebisingan pada saat uji produksi sumur serta operasional sumur dan lapangan uap, membuat bangunan kedap suara, dan penggunaan earplug untuk para pekerja. Penurunan Kualitas Kesehatan Diperkirakan pengoperasian PLTP akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sekitar, sehingga upaya untuk pengelolaannya adalah mewajibkan karyawan menggunakan alat-alat pengaman, misalnya earlplug, masker, helm, dan lain-lain, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap seluruh staf dan karyawan PLTP, menyampaikan informasi secara tepat kepada masyarakat mengenai dampak yang mungkin muncul, pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap masyarakat sekitar.

003/IMP-300928/SP/11

003/IMP-300928/SP/11

II-7, II-10 II-20

Kep. Mennakertran No.51 Tahun 1997

L.2.2 Indikator: Dipatuhinya peraturan keselamatan kerja Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.:

Peraturan terkait:

PT. Pertamina Geothermal Energy telah menerapkan sistem K3LL (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lindungan Lingkungan) dan Manajemen Mutu. Menjaga harmoni dengan lingkungan hidup dilakukan dengan menerapkan kebijakan Health, Safety and the Enviroment (Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan-HSE) yang konsisten. PT. PGE menerapakan laporan bulanan dan aktifitas K3LL dan Manajemen Mutu seperti pada lampiran.

006/IMP-300928/SP/11

1

Page 7: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

L.2.3 Indikator: Adanya prosedur yang terdokumentasi yang menjelaskan usaha-usaha yang memadai untuk mencegah kecelakaan dan mengatasi bila terjadi kecelakaan

Jelaskan adanya dokumentasi yang berkaitan dengan prosedur untuk mencegah kecelakaan dan mengatasi bila terjadi kecelakaan dan berikan penjelasan singkat mengenai isi dari dokumen tersebut

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Prosedur yang terdokumentasi juga terdapat pada Laporan Bulanan K3LL dan Manajemen Mutu 006/IMP-300928/SP/11

1

E Keberlanjutan Ekonomi Lingkup evaluasi adalah batas administratif kabupaten. Apabila dampak yang terjadi cross boundary, maka lingkup evaluasi meliputi semua kabupaten yang terkena dampak

E.1 Kriteria: Kesejahteraan masyarakat lokal E.1 .1 Indikator: Tidak menurunkan pendapatan masyarakat lokal

Jelaskan kemungkinan adanya penurunan pendapatan masyarakat lokal akibat kegiatan proyek. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Potensi penyerapan tenaga kerja Kegiatan proyek ini diharapkan tidak akan menurunkan pendapatan masyarakat lokal, akan tetapi malah akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat akibat pengoperasian PLTP Lumut Balai ini. Pemanfaatan tenaga lokal akan berlangsung selama masa survey lapangan, konstruksi, dan tahap operasi. Pada tahap konstruksi akan dipekerjakan sekitar 252 orang untukkegiatan pemboran sumur produksi dan 500 orang untuk pembangunan PLTP sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan perusahaan. Tenaga kerja lokal yang memenuhi bidang keahlian dapat diprioritaskan untuk bekerja pada tahap konstruksi. Kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menimbulkan dampak positif penting bagi terbukanya kesempatan kerja terutama masyarakat sekitar lokasi proyek. Pendekatan Pengelolaannya ialah melakukan sosialisasi penerimaan tenaga kerja kepada masyarakat, penyaringan tenagakerja secara objektif, melibatkan tokoh masyarakat/kepala desa, menaati pertauran yang berlaku. Pembangunan PLTP Lumut Balai ini diharapkan bisa menggunakan bahan bangunan dari sekitar lokasi proyek. Di lokasi proyek sekitar PLTP tersedia banyak bahan bangunan, sehingga akan meningkatkan aktifitas perekonomian bagi penduduk yang membuka usaha di bidang tersebut.

003/IMP-300928/SP/11

003/IMP-300928/SP/11

II-14

II-17

Page 8: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

E.1.2 Indikator: Adanya upaya-upaya untuk mengatasi kemungkinan dampak penurunan pendapatan bagi sekelompok masyarakat Bila terjadi penurunan pendapatan bagi sekelompok masyarakat lokal akibat kegiatan proyek, sebutkan upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mengatasinya. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Dengan uraian E.1.1 diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya proyek ini akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara meningkatnya pendapatan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat. Seperti yang dijelaskan di atas, upaya-upaya telah diambil dalam desain proyek untuk tidak mengurangi pendapatan masyarakat lokal, yaitu menambah lapangan kerja untuk masyarakat lokal tersebut. Di samping itu pengoperasian PLTP ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar terutama bagi masyarakat yang melakukan usaha menjual makanan dan minuman serta kebutuhan hidup sehari-hari. Energi listrik yang akan dihasilkan PLTP Lumut Balai ini diharapkan berdampak positif penting terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupatem Muara Enim. Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik maka aktifitas eknomi masyarakat akan meningkat

002/IMP-300928/SP/11

002/IMP-300928/SP/11

II-14

II-31

E.1.3 Indikator: Adanya kesepakatan dari pihak-pihak yang terkait untuk menyelesaikan masalah-masalah PHK sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Bila terjadi PHK akibat adanya proyek,

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Kegiatan pelepasan tenaga kerja pada tahap konstruksi tidak seluruhnya, karena sebagian dari pekerja tersebut ada yang dapat terus dipekerjakan pada tahap operasi tergantung pada jenis pekerjaannya serta kualitas sumber daya manusianya. Sehubungan dengan itu dampak ini diduga tidak akan menimbulkan gejolak sosial yang tinggi. Jumlah tenaga kerja yang dilepas pada tahap operasi tidak seluruhnya, karena sebagian dari pekerja tersebut ada yang dapat terus dipekerjakan pada tahap pasca operasi tergantung pada jenis pekerjaannya serta kualitas sumber daya manusianya. Sehubungan dengan itu kegiatan pelepasan tenaga kerja tahap operasi diduga tidak akan menimbulkan gejolak sosial yang tinggi apalagi pada prinsipnya tenaga kerja sudah ada perjanjian kerja yang ditandatangani pada waktu penerimaan tenaga kerja, dengan demikian dampaknya tergolong negatif tidak penting.

001/IMP-300928/SP/1

V-39, V-56

Page 9: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

E.1.4 Indikator: Tidak menurunkan kualitas pelayanan umum untuk masyarakat lokal

Catatan: Pelayanan umum yang dimaksud antara lain: pengadaan sarana air bersih, kesehatan pendidikan, energi (listrik dan bahan bakar).

Jelaskan kemungkinan adanya penurunan kualitas pelayanan umum untuk masyarakat lokal. Bila ada, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasinya.

Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Mobilisasi perlatan dan material meliputi peralatan untuk konstruksi dan peralatan untuk kegiatan pemboran sumur dan pembangunan PLTP beserta fasilitas penunjangnya. Mobilisasi akan melalui jalan lintas sumatera yang diperkirakan akan menimbulkan dampak kemacetan lalu-lintas dan kerusakan jalan. Pendekatan pengelolaanya ialah kendaraan angkutan alat berat harus dilengkapi tanda khusus sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No.69 Tahun 1993 tentang Penyelengaraan Angkutan Barang, pengakutan tidak pada jam-jam sibuk terutama saat melalui jalur lalu-lintas yang padat, melakukan pengawasan dan pengaturan agar lewat dan masuk lokasi secara bergantian untuk menghindari kemacetan kawasan, melakukan perbaikan badan jalan dan pengerasan pada beberapa bagian jalan dan membuat jembatan sebelum kegiatan mobilisasi apabila diperlukan dan setelah kegiatan mobilisasi apabila terjadi kerusakan akibat kegiatan tersebut. Selain itu pelayanan umum untuk masyarakat lokal justru meningkat, di mana PT. PGE akan melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility). Rencana program tersebut diantaranya perbaikan fasilitas sekolah dan sarana ibadah, beasiswa, perbaikan jalan dan saluran air, dan lain-lain. Serta mengijinkan masyarakat menggunakan akses jalan untuk aktifitas sehari-hari. Saat pembangkit listrik ini beroperasi, listrik yang dihasilkan akan disambungkan ke jaringan listrik Sumatera (Sumatera grid) milik PT. PLN (Persero). Oleh PT. PLN (Persero), produksi listrik ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang semakin meningkat.

003/IMP-300928/SP/11

II-2

Page 10: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

S Keberlanjutan Sosial Lingkup evaluasi adalah batas administratif kabupaten. Apabila dampak yang terjadi cross boundary, maka lingkup evaluasi meliputi semua kabupaten yang terkena

dampak S.1 Kriteria: Partisipasi masyarakat

S.1 .1 Indikator: Adanya proses konsultasi ke masyarakat lokal Catatan: Masyarakat lokal yang dimaksud adalah masyarakat lokal yang terkena dampak langsung proyek, LSM lokal yang terkait (bila ada), dan pemerintah daerah. Dalam proses konsultasi, dijelaskan mengenai deskripsi usulan kegiatan termasuk dampak lingkungan, ekonomi, sosialnya terhadap masyarakat lokal. Jelaskan proses konsultasi yang sudah dilakukan ke masyarakat lokal (termasuk jumlah konsultasi, lokasi konsultasi, pemangku kepentingan yang hadir, materi yang disampaikan dan komentar

dari masyarakat). Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Pengusul proyek telah melakukan satu kali proses konsultasi lokal pemangku jabatan (local stakeholders consultation), yang telah diadakan di sekitar proyek yaitu pada Sekolah Dasar SD Penindaian, Kecamatan Semende Darat pada tanggal 5 Mei 2011 dengan jumlah peserta yang hadir adalah 29 orang. Untuk materi yang disampaikan ialah mengenai pemanasan global, perubahan iklim, CDM, dan proyek ini sendiri. Dari sesi tanya jawab, masyarakat yang hadir menyambut positif dan mendukung adanya proyek PLTP Lumut Balai ini. Pada sesi tanya jawab ini pertanyaan-pertanyaan muncul mengenai CDM dan mengenai PLTP Lumut Balai ini. Terlampir Minutes of Meeting (MoM) dari konsultasi lokal pemangku jabatan.

001/IMP-300928/SP/11

005/IMP-

300928/SP/11

32

2

PDD

S.1.2 Indikator: Adanya tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar, keluhan masyarakat lokal Jelaskan tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar masyarakat lokal yang sudah dan akan dilakukan. Penjelasan: Dokumen acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Komentar-komentar yang diterima baik itu mengenai pertanyaan-pertanyaan mengenai proyek PLTP Lumut Balai atau pernyataan-pernyataan yang mendukung akitifitas proyek ini. Kepentingan terhadap rencan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk masyarakat sekitar proyek juga muncul. PT. PGE telah melaksanakan beberapa program CSR sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Dan, tidak ada komentar negatif yang diterima untuk proyek ini.

001/IMP-300928/SP/1

1

35

Page 11: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

S.2 Kriteria: Proyek tidak merusak integritas sosial masyarakat

S.2.1 Indikator: Tidak menyebabkan konflik di tengah masyarakat lokal Jelaskan kemungkinan adanya dampak sosial dari kegiatan proyek yang berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat lokal. Bila terdapat dampak negatif, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi dampak tersebut. Penjelasan: Dokumen

acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Pendekatan sosial ekonomi merupakan salah satu cara yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan untuk mencegah terjadinya kecemburuan sosial dan persepsi negatif masyarakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan serta memelihara keharmonisan hubungan dengan masyarakat. Pendekatan pengelolaannya ialah, proses pembebasan lahan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan secara musyawarah, mengadakan musyawaah dalam penetapan besarnya harga ganti rugi, pelepasan hak milik disertai dengan sertifikasi lahan, melakukan penyebaran informasi kesempatan kerja secara terbuka kepada semua lapisan masyarakat melalui aparat pemerintah desa, memprioritaskan penduduk lokal sebagai tenaga kerja, melakukan pembinaan terutama kepada pekerja dari luar daerah agar mereka mengetahui dan memahami adat istiadat penduduk setempat, menyampaikan informasi secara tepat terhadap anggota masyarakat apabila muncul dampak negatif terhadap kualitas air akibat pembangunan sarana dan prasarana penunjang proyek, melakukan pembinaan tenagakerja lokal agar memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang pada akhirnya dapat diterima sebagai pekerja, menanggapi segala keluhan masyarakat secara baik dan bijaksana, mengadakan forum silahturahmi secara rutin antara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar, memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak membuang limbah domestik ke sungai dengan memasang himbauan, melibatkan masyarakat dalam melakukan kontrol kualitas hasil pengolahan limbah cair secara rutin dalam upaya menjaga parameter kualitas air buangan, melibatkan masyarakat dalam kegiatan revegetasi.

003/IMP-300928/SP/11

II-13, II-14, II-15, II-16, II-18, II-21, II-22,

T Keberlanjutan Teknologi Lingkup evaluasi adalah batas nasional.

T.1 Kriteria: Terjadi Alih Teknologi T.1.1 Indikator: Tidak menimbulkan ketergantungan pada pihak asing dalam hal pengetahuan dan pengoperasian alat (know-how)

Jelaskan kemungkinan adanya ketergantungan kegiatan proyek pada pihak asing, terutama dalam hal pengetahuan dan pengoperasian alat. Bila ada, sebutkan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasinya. Penjelasan: Dokumen

acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Untuk hal pengetahuan dan pengoperasian alat PT. PGE menggunakan kontraktor lokal yaitu PT. Pertamina Drilling Serivices Indonesia (PDSI). PDSI merupakan anak Perusahaan PT.Pertamina (Persero) yang menyelenggarakan usaha di bidang jasa drilling serta pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa drilling meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Selain itu teknologi turbin yang digunakan sama dengan teknologi turbin pada PLTP Kamojang IV

001/IMP-300928/SP/11

3

Page 12: 110622 - Formulir Aplikasi - Lumut Balai

milik PT.PGE. T.1.2 Indikator: Tidak menggunakan teknologi yang masih bersifat percobaan dan teknologi usang Jelaskan bahwa teknologi yang digunakan dalam kegiatan proyek tidak masih bersifat percobaan dan usang Penjelasan: Dokumen

acuan: Hal.: Peraturan terkait:

Proyek ini akan menggunakan teknologi canggih dalam hal pembangkitan dan transmisi listrik. Sistem geothermal steam turbine generator dan peralatan utama lainnya (seperti condenser, hot well pumps, gas removal and cooling system, electric switchyard and distribution control system, dan lain-lain ) sehingga bukan merupakan teknologi percobaan atau teknologi yang sudah usang.

001/IMP-300928/SP/11

5

T.1.3 Indikator: Mengupayakan peningkatan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal Jelaskan usaha-usaha yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal. Penjelasan: Dokumen

Acuan Hal Peraturan terkait

Peningkatan kemampuan dan pemanfaatan teknologi lokal dilakukan dengan menggunakan jasa kontraktor lokal yaitu PT. Pertamina Drilling Services Indonesia untuk di bidang jasa drilling serta pengelolaan dan pengembangan sumber daya jasa drilling meliputi eksplorasi dan eksploitasi.

001/IMP-300928/SP/11

3