1.1. latar belakang masalah · pdf fileuntuk menyelesaikan tugas mata kuliah demokrasi dan...

35
1 tokogurusosial.wordpress.com [email protected] BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Civil Society dan Demokrasi, dalam Ranah teoritis mengenai civil society terbagi dua pandangan. Ada sebagian yang berpandangan bahwa civil society memiliki keterikatan yang erat dengan Negara, termasuk dalam hal ini dengan Demokrasi di suatu Negara 1 . Negara, termasuk apparatus dan kebijakannya, merupakan bagian dari konsep sebuah masyarakat politik yang dicita - citakan. Namun ada pandangan lain bahwa, civil society merupakan sebuah ranah masyarakat yang terpisah dengan ranah Negara karena dalam peran dan fungsinya yang lebih bebas dan merdeka dari intervensi Negara. Max Weber pernah menyebut partai politik sebagai “anak demokrasi,” tetapi sejalan dengan kemunculan dan perkembangan demokrasi beberapa tahun belakangan ini, muncul masyarakat sipil (civil society) sebagai favorit baru sebagai institusi pendukung demokrasi 2 . Masyarakat sipil digambarkan sebagai “mata air demokrasi”, suatu anggapan yang romantis, meskipun mungkin terlalu berlebihan. Masyarakat internasional memang telah mendorong organisasi-organisasi kemasyarakatan, membantu serta mendukung perluasan dan 1 Pada masa Yunani Kuno, Civil society dan negara adalah berasal dari definisi yang sama yakni koinomia politik (masyarakat politik) dimana setiap manusia dikenal sebagai zoon politikon (makhluk politik). Neera Chandhoke. Benturan Negara dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta, ISTAWA, 2001,hal.115. 2 Ibid.

Upload: doanque

Post on 31-Jan-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

1 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Civil Society dan Demokrasi, dalam Ranah teoritis mengenai civil society terbagi dua

pandangan. Ada sebagian yang berpandangan bahwa civil society memiliki keterikatan yang erat dengan Negara,

termasuk dalam hal ini dengan Demokrasi di suatu Negara1. Negara, termasuk apparatus dan kebijakannya,

merupakan bagian dari konsep sebuah masyarakat politik yang dicita-citakan. Namun ada pandangan lain bahwa,

civil society merupakan sebuah ranah masyarakat yang terpisah dengan ranah Negara karena dalam peran dan

fungsinya yang lebih bebas dan merdeka dari intervensi Negara.

Max Weber pernah menyebut partai politik sebagai “anak demokrasi,” tetapi sejalan

dengan kemunculan dan perkembangan demokrasi beberapa tahun belakangan ini, muncul

masyarakat sipil (civil society) sebagai favorit baru sebagai institusi pendukung demokrasi2.

Masyarakat sipil digambarkan sebagai “mata air demokrasi”, suatu anggapan yang romantis,

meskipun mungkin terlalu berlebihan. Masyarakat internasional memang telah mendorong

organisasi-organisasi kemasyarakatan, membantu serta mendukung perluasan dan

1 Pada masa Yunani Kuno, Civil society dan negara adalah berasal dari definisi yang sama yakni koinomia politik (masyarakat

politik) dimana setiap manusia dikenal sebagai zoon politikon (makhluk politik). Neera Chandhoke. Benturan Negara dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta, ISTAWA, 2001,hal.115.

2 Ibid.

Page 2: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

2 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

pengembangan mereka, yang seringkali pula dibangun diatas puing partai politik yang hancur

karena telah kurangnya kepercayaan masyarakat kepada institusi tersebut.

Upaya - upaya tersebut merupakan suatu yang baik dan diperlukan. Tetapi fokus yang

ada pada masyarakat sipil telah bergerak melebihi porsi yang seharusnya. Bagi sebagian orang,

hal tersebut telah menjadi sebuah obsesi, sebuah mantra3. Hal yang kemudian terjadi adalah,

sumber-sumber daya lebih dialihkan kepada program - program pengembangan masyarakat dan

mengesampingkan partai politik serta institusi - institusi politik seperti parlemen. Banyak publik

yang merasa akan lebih memberikan hasil nyata apabila mereka bergabung dalam organisasi atau

asosiasi masyarakat sipil dibandingkan dengan partai politik, karena untuk dapat terlibat dalam

aktifitas demokratis partai politik terlebih dahulu dibutuhkan suatu perkembangan sosial dan

politik yang matang.

Penguatan organisasi – organisasi atau asosiasi kemasyarakatan sebagai upaya mewakili

sisi permintaan dalam dunia politik, tanpa menyediakan bantuan yang sama kepada organisasi

politik dimana mereka juga harus berusaha menggabungkan kepentingan - kepentingan

kelompok didalamnya, pada akhirnya dapat merusak keseimbangan demokrasi. Mengabaikan

partai-partai politik dan parlemen dapat menyebabkan menurunnya proses yang demokratis yang

sebenarnya hendak ditingkatkan. Tanpa partai politik dan institusi politik yang kuat, terbuka dan

3 Democracy Out of Balance: Civil Society Can’t Replace Political Parties by Ivan Doherty, Director, Political Party Programs, NDI

Worldwide Published in the Journal of Democracy Ed: Semarang, IDN hal 102.

Page 3: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

3 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

efektif, serta mampu menegosiasikan, mengartikulasikan dan mengkompromikan kepentingan -

kepentingan yang berlawanan, akan menyebabkan terbukanya pintu kesempatan bagi pemimpin -

pemimpin yang populis untuk mencoba melangkahi institusi-institusi pemerintahan, terutama

sistem checks and balances dan supremasi hukum4.

Sebagai titik tolak pembahasan ini adalah mencari suatu penyelesaian tentang mungkinkah

civil society tegak dalam sistem yang tidak demokrasi´dan apa mungkin demokrasi dapat berdiri

tegak, di tengah masyarakat yang tidak civilied. Karena bagaimanapun civil society dan

demokrasi merupakan dua entitas yang korelatif yang saling berkaitan. Dalam civil society,

warga negara bekerjasama membangun ikatan sosial, jaringan produktif dan solidaritas yang

bersifat non-govermental untuk mencapaikebaikan bersama. Karena itu, tekanan sentral civil

society adalah independensinya terhadap suatu negara. Dari sini kemudian civil society

dipahami sebagai akal dan awal keterkaitannya demokrasi.

4 Ibid hal. 105.

Page 4: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

4 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat dan pokok – pokok yang terkandung dalam demokrasi dan civil society?

2. Apa korelasi antara demokrasi dengan civil society?

3. Bagaimana pengaruh civil society pada perkembangan demokrasi ?

4. Bagaimana bentuk demokrasi yang ada dalam beberapa civil society yang ada di

dunia?

5. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pada civil society di Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan kelompok kami menyusun makalah ini adalah :

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM.

2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian

demokrasi dan civil society.

3. Untuk mengetahui korelasi antara demokrasi dan civil society.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh civil society terhadap perkembangan

demokrasi.

5. Untuk mengkaji bentuk demokrasi yang ada di beberapa civil society di dunia.

6. Kepentingan teoritik; memperkaya teori-teori mengenai Demokrasi dan HAM,

khususnya Demokrasi dan Civil Society.

Page 5: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

5 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Hakikat dan Makna Demokrasi

Pengertian tentang demokrasi, secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang

berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau kependudukan suatu tempat

dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan rakyat5. Jadi secara bahasa

demos-cratein atau demos-cratos atau demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam sistem

pemerintahanya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan

bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat6. Sementara

itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut7 :

a) Menurut Joseph A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan

institusional untuk untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu

memeperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompeetitif atas suara

rakyat.

5 Henry G. Lidell, Robert Scott, A Greek-English Lexico, New York:Routledge. hal 511.

6 Ibid hal. 512.

7 William Reno, Demokrasi Pemerintah–Oposisi Vol.2, Bandung:Kawita hal. 40.

Page 6: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

6 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

b) Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana

keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung

didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat

dewasa.

c) Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl menyatakan demokrasi sebagai suatu

sistem pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-

tindakan mereka diwilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak

langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah

terpilih.

d) Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sisitem politik merupakan suatu

sistem yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas

oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-

pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan pollitik dan

diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan politik.

e) Affan Gaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan

secara normatif dan empirik. Demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara

ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik adalah

demokrasi dalam perwujudanya pada dunia politik praktis.

Dengan demikian makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara

mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah

Page 7: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

7 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut

akan menentukan kehidupan rakyat8. Dengan demikian negara yang menganut sistem demokrasi

adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. Dari sudut

organisasi, demokrasi berarti pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau

atas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada ditangan rakyat.

Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa hakikat demokrasi sebagai

suatu sistem bermayarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan penekanan pada

keberadaan kekuasaan ditangan rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun

pemerintahan. Adapun pandangan lain terkait hakikat demokrasi apabila dikaji dari civil society

adalah peran utama rakyat dalam partisipasi proses sosial dan politik. Pemerintahan tertinggi

ditangan rakyat atau dengan kata lain rakyatlah yang berdaulat di negara yang demokratis.

Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal : pertama,

pemerintah dari rakyat (government of the poeple); kedua pemerintahan oleh rakyat (government

by poeple); ketiga, pemerintahan yang demokratis bila ketiga hal diatas dapat dijalankan dan

ditegakkan dalam tata pemerintahan9.

Pertama, pemerintahan dari rakyat (government of the poeple) mengandung pengertian

yang berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) dan

pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unlegitimate government) dimata rakyat.

8 Ibid, hal 46.

9 Ibid, hal 8.

Page 8: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

8 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government) berarti suatu pemerintahan

yang mendapat pengakuan dan dukunagn yang diberikan oleh rakyat. Sebaliknya pemerintahan

yang tidak sah dan tidak diakui (unlegitimete government) berarti suatu pemerintahan yang

sedang memegang kendali kekuasaan tidak mendapat pengkuan dan dukungan dari rakyat.

Legitimasi bagi suatu pemerintahan sangat penting karena dengan legitimasi tersebut,

pemerintahan dapat menjalankan roda birokrasi dan program-programnya sebagai wujud dari

amanat yang diberikan oleh rakyat kepadanya. Pemerintahan dari rakyat memberikan gambaran

bahwa pemerintah yang sedang memegang kekuasaan dituntut kesadaranya bahwa pemerintahan

tersebut diperoleh melalui pemilhan dari rakyat bukan dari pemberian wangsit atau kekuatan

supranatural.

Kedua, pemerintahan oleh rakyat (government by the poeple). Pemerintahan oleh rakyat

berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat bukan atas dorongan

diri dan keinginanya sendiri. Selain itu juga mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan

kekuasaanya, pemerintahan berada dalam pengawasan rakyatnya. Karena itu pemerintah harus

tunduk kepada pengawasan rakyat (social control). Pengawasan rakyat (social control) dapat

dilakukan secara langsung oleh rakyat maupun tidak langsung yaitu melalui perwakilannya di

parlemen (DPR). Dengan adanya pengawasan oleh rakyat (social control) akan menghilangkan

ambisi otoriterianisme para penyelenggara negara (pemerintah dan DPR)

Ketiga, pemerintahan unutk rakyat (government of the poeple) mengandung pengertian

bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah itu dijalankan untuk

Page 9: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

9 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat harus didahulukan dan diutamakan di atas segalanya.

Untuk itu pemerintah harus mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi rakyat dalam

merumuskan dan menjalankan kebijakan dan program-programnya, bukan sebaliknya hanya

menjalankan aspirasi keinginan diri, keluarga dan kelompoknya. Oleh karenaitu pemerintah

harus membuka kanal-kanal (saluran) dan ruang kebebasan serta menjamin adanya kebebasan

seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui media pers maupun

secara langsung.

1.2. Hakikat dan Makna Civil Society

Civil society adalah kelompok masyarakat yang memiliki kemandirian yang tegas terhadap berbagai

kepentingan akan kekuasaan. Yang tidak kalah penting dalam konsep civil society adalah adanya

partisipasi aktif dari semua warga negara baik yang tergabung dalam berbagai perkumpulan,

organisasi atau kelompok lainnya sehingga akan membentuk karakter demokratis di lembaga

tersebut10

.

Civil society atau masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti dan

sering dimaknai secara berbeda. Namun semua ahli sepakat bahwa harus ada partisipasi yang

bersifat sukarela dari sebagian warga masyarakat, tidak termasuk perilaku yang dilakukan karena

10 Cohen, Jean L. Dan Andrew Arato, Civil Society and Political Theory, dalam Hodgkinson, Virginia. dan Michael W.Foley (ed.).

The Civil Society Reader. University Press of New England, 2003 hal 22.

Page 10: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

10 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

keterpaksaan. Beberapa ahli juga menyepakati adanya aktivitas politik melalui lembaga-lembaga

nonprofit semacam nongovernment organization (NGO). Berkenaan dengan pengertian

masyarakat Madani atau civil society, para pakar banyak mengemukakan pandangannya yang

berbeda, diantaranya sebagai berikut11

:

a) A.S Hikam, berpendapat bahwa civil society secara institusional diartikan sebagai

pengelompokan anggota-anggota masyarakat sebagai warga negara mandiri yang dapat

dengan bebas bertindak aktif dalam wacana dan praktis mengenai segala hal yang

berkaitan dengan masalah kemasyarakatan pada umumnya12

.

b) Anwar Ibrahim Kelahiran masyarakat madani bertitik tolak dari kesedaran masyarakat

mengenai kemurniaan nilai-nilai tersebut. Justeru itu ia berkait rapat dengan tradisi ilmu

dan pemekaran budaya.

c) Gallner, menunjuk konsep civil society sebagai masyarakat yang terdiri atas berbagai

institusi non-pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk mengimbangi negara.

d) Victor Perez-Diaz, menyatakan bahwa civil society lebih menekankan pada keadaan pada

keadaan masyarakat yang telah mengalami pemerintahan yang terbatas, memiliki

kebebasan, mempunyai sistem ekonomi pasar dan timbulnya asosiasi-asosiasi masyarakat

yang mandiri serta satu sama lain saling menompang.

11

William Reno, Demokrasi Pemerintah–Oposis Vol.2, Bandung:Kawita hal. 120. 12

Muhammad, A.S. Hikam, Demokrasi dan Civil Society, Jakarta: LP3ES Indonesia hal 2.

Page 11: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

11 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan secara umum masyarakat madani atau civil

society dapat diartikan sebagai suatu corak kehidupan masyarakat yang terorganisir, mempunyai

sifat kesukarelaan, keswadayaan, kemandirian, namun mempunyai kesadaran hukum yang

tinggi.

Sejarah civil society pada awalnya merupakan konsep sekuler karena adanya penentangan

ilmuwan pada kekuasaan gereja (yang absolut) di abad pertengahan. Kemudian berlanjut pada

lahirnya sikap liberal yang mengakui hak - hak dasar individu untuk mengartikulasikan

otonomisasi di setiap pilihan - pilihan hidupnya. Akibat adanya sikap liberal ini maka ia

membutuhkan ruang umum dan jaminan hukum serta public discourse. Karena itu,berbicara

civil – dengan segala variannya – tentu meniscayakan adanya “lahan atau ruang” dan “nilai-

nilai”, serta tentu saja kesiapan rasional yang argumentatif13

.

Lahan civil society sendiri dapat berupa negara (law governed state) atau kesepakatan-

kesepakatan rasional masyarakat. Sementara nilai-nilai (values) dapat berasal dari agama (religi),

suku (tribal), ras, etnos, ideologi, dan pengetahuan.

Tumbuhnya civil society memiliki kaitan yang amat signifikan terhadap tumbuhnya rezim-

rezim yang mengusung demokrasi sebagai paham dan ideologinya. Dalam paham demokrasi

pemerintah menyediakan kesempatan yang sangat luas kepada semua individu dalam lapangan

ekonomi dan seiring dengan meningkatnya kesejahteraan warga negara membuat masyarakat

13

Neera, Chandhoke. Benturan Negara dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta, ISTAWA, 2001. Hal 34.

Page 12: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

12 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

memiliki posisi tawar terhadap kebijakan pemerintah14

.

14

Ibid, hal 35.

Page 13: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

13 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Korelasi antara Civil Society dan Demokrasi

Civil society menurut Cicero adalah suatu komunitas politik yang beradab seperti

yang dicontohkan oleh mayarakat kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep

civility (kewarganegaraan) dan urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya

sekedar konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan15

.

Mewujudkan civil society adalah membangun kota budaya bukan sekedar

merevitalisasikan adab dan tradisi masyarakat local, tetapi lebih dari itu adalah

membangun masyarakat yang berbudaya yang saling cinta dan kasih yang menghargai

nilai-nilai kemanusiaan dan perbedaan. Menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan perbedaan

juga salah satu budaya demokrasi. Tanpa dapat menghargai perbedaan demokrasi tidak

akan berjalan dengan baik.

Civil society dan demokrasi merupakan dua entitas yang korelatif yang saling

berkaitan. Dalam civil society, warga negara bekerjasama membangun ikatan sosial,

jaringan produktif dan solidaritas yang bersifat non-govermental untuk mencapai kebaikan

15

Yuyus Kardiman, Ilmu Kewarganegaraan, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press UNJ, 2010 hal. 80.

Page 14: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

14 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

bersama. Karena itu, tekanan sentral civil society ada pada independensinya terhadap

suatu negara. Dalam pengertiannya civil society dijadikan jargon untuk memperkuat

demokrasi, dimana demokrasi adalah suatu system pemerintahan yang banyak digunakan

oleh berbagai negara di dunia. Dengan kata lain bicara civil society sama dengan bicara

demokrasi. Hubungan civil society dengan demokrasi ibarat the two side at the same coin.

Artinya jika civil society kuat maka demokrasi akan bertumbuh dan berkembang dengan

baik. Demokrasi dapat berkembang dengan meningkatkan kemandirian atau independensi

civil society dari tekanan negara.

Selain itu, demokrasi merupakan salah satu penegak wacana civil society, dimana

dalam menjalani kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan

aktivitas termasuk dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Adanya kehidupan

demokratis, merupakan hal yang penting yang pada hakekatnya mempunyai arti

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jadi diharapkan seluruh rakyat

baik laki-laki maupun perempuan untuk berpartisipasi didalam berbagai kehidupan bangsa.

baik didalam penyelenggaraan pemerintah maupun pembangunan yang dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang harus melibatkan partisipasi masyarakat baik

laki-laki maupun perempuan. Dalam kehidupan demokratis antara laki-laki dan perempuan

mempunyai hak dan kewajiban yang sama didalam melaksanakan perannya didalam

Page 15: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

15 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

masyarakat, terutama di lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif16

.

Dari sini kemudian civil society dipahami sebagai akal dan awal keterkaitannya

dengan demokrasi. Civil society juga dipahami sebagai tatanan kehidupan yang

mengiginkan kesejajaran hubungan antara warga negara dengan negara atas dasar prinsip

saling menghormati. Civil society sebenarnya merupakan suatu ide yang terus

diperjuangkan manifestasinya agar pada akhirnya terbentuk suatu masyarakat bermoral,

masyarakat sadar hukum, masyarakat beradab atau terbentuknya suatu tatanan sosial yang

baik, teratur dan progresif dengan system pemerintahan yang demokratis.

Masyarakat Madani merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Civil Society.

Istilah Civil Society sudah ada sejak sebelum masehi17

. Sementara masyarakat yang

beradab, merupakan masyarakat yang dapat menghargai perbedaan, sehingga apabila ada

perbedaan pendapat antara satu dengan yang lain, hal tersebut tidak akan memicu suatu

keributan. Dengan demikian, akan tercipta suatu system pemerintahan demokrasi yang

bebas namun bertanggungjawab.

16

Ibid, hal 85. 17

Ibid, hal 87.

Page 16: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

16 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

3.2. Pengaruh civil society terhadap demokrasi

Hubungan civil society dengan demokrasi ibarat the two side at the same coin,

tentunya hal tersebut menyebabkan adanya pengaruh civil society terhadap demokrasi.

Pada dasarnya dalam proses penegakan demokrasi secara keseluruhan, tidaklah bertolak

penuh pada penguatan dan kekuatan civil society, sebab dia bukan penyelesai tunggal

ditengah kompleksitas problematika demokrasi. Civil society lebih bersifat komplementer

dari berbagai strategi demokrasi yang sudah berkembang. Berkaitan dengan demokrasi,

menurut Dawam Rahardjo ada beberapa asumsi yang berkembang18

.

Tumbuhnya Civil Society memiliki kaitan yang amat signifikan terhadap

tumbuhnya rezim – rezim yang mengusung demokrasi sebagai paham dan ideologinya.

Dalam paham demokrasi pemerintah menyediakan kesempatan yang sangat luas kepada

semua individu dalam lapangan ekonomi dan seiring meningkatnya kesejahtraan warga

negara membuat masyarakat memiliki posisi tawar terhadap kebijakan pemerintah19

.

18

Lemhanas - INPI, Menuju Masyarakat Madani,Jakarta: Penebar Swadaya, 1998, hal 43. 19

I. G. Sujatmiko, Wacana Civil Society di Indonesia, Jurnal Sosiologi edisi no. 9, Jakarta: KOMPAS, 2004 hal, 87.

Page 17: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

17 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

3.3. Bentuk Demokrasi dalam Beberapa Civil Society di Dunia.

Mengenai demokrasi kita mengenal berbagai macam konsep demokrasi. Istilah

demokrasi menurut asal katanya berarti rakyat berkuasa. Sesudah Perang Dunia II kita

melihat gejala bahwa secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan negara di

dunia. Menurut suatu penelitian yang diselenggarakan oleh UNESCO pada tahun 1949

bahwa demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem

organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan pendukung-pendukung yang berpengaruh.

Diantara sekian banyak aliran pikiran yang dinamakann demokrasi ada dua kelompok

aliran yang paling penting, yaitu demokrasi konstitusional dan dan satu kelompok aliran

yang menamakan dirinya demokrasi, tetapi yang pada hakikatnya mendasarkan dirinya atas

komunisme20

. Kedua kelompok aliran demokrasi mula-mula berasal dari Eropa, tetapi

setelah Perang Dunia II nampaknya juga didukung oleh beberapa negara baru di Asia.

India, Filipina, Pakistan, dan Indonesia mencita-citakan demokrasi konstitusional,

sekalipun terdapat bermacam-macam bentuk pemerintahan maupun gaya hidup dalam

negara-negara tersebut.

Lalu konsep dari civil society sudah dikenal sejak masa Aristoteles pada zaman

Yunani Kuno, Cicero, pada zaman Roma Kuno, pada abad pertengahan, masa pencerahan

20

Henry G. Lidell, Robert Scott, A History Greek-English Lexico terj., New York:Routledge. hal 21.

Page 18: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

18 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

dan masa modern21

. Dengan masa yang berbeda dijelaskan oleh Fachry (2008), civil socity

mengalami evolusi pengertian yang berubah dari masa ke masa. Secara harfiah, civil

society itu sendiri adalah terjemahan dari istilah latin, civilis societas, mula-mula dipakai

oleh CICERO yaitu seorang orator dan pujangga Roma yang pengertian mengacu pada

gejala budaya perorangan dan masyarakat. Masyarakat sipil disebutnya sebagai sebuah

masyarakat politik yang memiliki kode hukum sebagai dasar peraturan hidup. Adanya

hukum yang mengatur pergaulan antar individu menandai keberadaban suatu jenis

masyarakat tersendiri. Masyarakat seperti itu, di zaman dahulu adalah masyarakat yang

tinggal di kota.

Dalam konsep Locke dan Rousseau belum dikenal pembedaan antra masyarakat

sipil dan negara. Karena negara lebih khusus lagi, pemerintah merupakan bagian dan salah

satu bentuk masyarakat sipil. Bahkan keduanya beranggapan bahwa masyarakat sipil

adalah pemerintahan sipil yang membedakan diri dari masyarakat alami atau keadaan

alami22

.

Lalu bagaimana demokrasi yang ada dalam beberapa civil society (masyarakat

sipil) yang ada di dunia? Demokrasi telah merajai sistem pemerintahan yang ada di negara-

negara di dunia. Sehingga hal ini menimbulkan banyak kelompok-kelompok aksi yang

muncul sebagai suatu penggebrak suatu perubahan di negaranya. Ada dua golongan besar,

21

Yuyus Kardiman, Ilmu Kewarganegaraan, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press UNJ, 2010 hal. 79. 22

Ibid, hal 81.

Page 19: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

19 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

yang pertama bersangkutan dengan pembangunan yaitu yang sasarannya adalah

meningkatkan kualitas hidup anggotanya. Dan yang kedua berupaya mencapai sejumlah

tujuan sosial politik. Kelompok aksi pembangunan pada dasarnya terlibat dalam usaha

untuk memperbaiki kedudukan ekonomi anggotanya pertanyaan yang sangat penting bagi

mereka bukanlah bagaimana melakukan redistribusi sumber daya ekonomi agar pada

umumnya lebih terdapat kesetaraan, perhatiannya adalah apolitis karena mereka tidak ingin

mengubah pembagian kekuasaan dalam masyarakat.

Sebaliknya, kelompok aksi sosial politik berusaha antara lain, untuk membantu

tumbuhnya kepekaan dan perdebatan yang lebih bergairah diantara para anggota, dengan

menarik masuk para warga negara yang biasanya apolitis untuk menyuarakan dan

memperjuangkan hak kearah kepentingan sosial dan politik mereka. Dengan kata lain,

kelompok aksi ini menawarkan kesempatan kepada mereka yang tidak memiliki

kesempatan hidup yang ada di tangannya sendiri, yaitu memiliki suara dalam pengaturan di

masyarakat23

.

Dari segi pemegang kekuasaan hal ini tidak disukai, karena jika berhasil itu akan

mengurangi kekuasaan mereka. Kelompok aksi sosial politik cenderung sukses dalam

masyarakat sipil yang demokratis karena merteka memiliki ruang untuk mengejar

tujuannya. Berbeda dengan sistem otoriter yang tidak menyediakan ruang itu.

23

Ivan Doherty, Democracy Out of Balance: Civil Society Can’t Replace Political Partie, NDI Worldwide Published in the Journal of

Democracy Ed: Semarang, IDN hal 78.

Page 20: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

20 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Pada tahun 1980an dan 90an, masyarakat sipil menjadi pusat perhatian karena

perubahan situasi politik yang terjadi di negara-negara yang sedang bertransisi dari rejim

diktator menciptakan banyak kesempatan-kesempatan baru bagi organisasi masyarakat24

.

Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor: organisasi masyarakat sipil memainkan

peranan yang sangat penting dalam memimpin perlawanan terhadap rezim - rezim diktator

di Asia dan Eropa Utara disaat partai politik tidak dapat berfungsi secara benar; munculnya

reaksi penentangan terhadap partai politik dari masyarakat di negara - negara yang

menganut sistem satu partai; dan munculnya dukungan dari negara-negara yang mapan

dalam demokrasi yang sebenarnya memiliki bayangan yang salah mengenai sistem

kepartaian dan kemudian menempatkan harapan dalam masyarakat sipil sebagai alat

pembaharuan politik dan sosial25

.

Di Asia Selatan mempunyai kelompok aksi pembangunan yang jumlahnya besar

sekali. Negara-negara miskin diwilayah itu seperti Bangladesh, India, dan Srilanka

memiliki ribuan yang sebagian besar berlokasi di wilayah pedesaan. Di Asia Selatan juga

mempunya banyak contoh pembangunan yang anggotanya hanya perempuan dan

didominasi oleh perempuan. Sebagai contoh Bangladesh, meskipun terdapat banyak

kelompok-kelompok masyarakat dan kelompok - kelompok advokasi, kebuntuan dukungan

24 Haynes, Jeff. Demokrasi dan Masyarakat Sipil di Dunia Ketiga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2000, hal 35.

25 Ibid hal 76.

Page 21: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

21 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

terhadap partai politik mengantarkan negara dan warga negaranya menuju kemiskinan

yang parah. Perubahan sistem pemerintahan dari diktator militer menuju pemerintah yang

terpilih secara populer selama beberapa dekade terakhir ini tampaknya menunjukkan

beberapa pemimpin politik hanya belajar sedikit sekali dari pengalaman26

. Kedua kekuatan

politik utama di Bangladesh turut memberikan sumbangan pada kebuntuan politik yang

terus berlangsung ini. Pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin-pemimpin politik atas para

pendukungnya dan masyarakat terus digunakan hanya untuk tujuan-tujuan partai semata,

sementara masyarakat sipil hanya berdiri tidak berdaya di sisi luar. Selain itu,

kecenderungan untuk mengelompok kelompokkan organisasi masyarakat sipil merupakan

indikasi adanya kesadaran dari mereka yang ingin mengesampingkan atau melemahkan

sistem demokrasi bahwa masyarakat sipil yang independen dan bersatu merupakan suatu

ancaman. Tanpa pergerakan di bidang reformasi partai politik dan penciptaan sistem

parlemen yang lebih terbuka dan transparan, nasib demokrasi dan kesejahteraan rakyat

Bangladesh akan terus terancam.

Jadi kelompok aksi yang berwawasan pembangunan dan sosial politik di dunia

mencerminkan, pada satu pihak meningkatnya kemiskinan dan taraf pembangunan yang

menurun diantara kelompok bawah dan dipihak lain efek dari gelombang demokrasi. Efek

itu memperkuat masyarakat mendorong bernagai kelompok aksi untuk mengejar tuntutan

26

Ivan Doherty, op.cit, hal 77.

Page 22: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

22 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

sosial politik melaluia kampanye, lobi dan tindak langsung. Dalam masyarakat demokrasi

atau yang sedang mnuju demokrasi, kelompok sosial politik memiliki peluang paling baik

untuk mencapai tujuan mereka. Tetapi problemnya adalah sementara negara-negara di

dunia yang menggunakan sistem demokrasi secara formal bertambah, yaitupemerintahan

yang dipilih melalui pemilihan umum yang teratur dan relatif bebas dan adil. Rakyat jelata

sering merasakan bahwa kepentinagn mereka bukanlah partai-partai politik. Dengan

demikian demokrasi memberikan kepada mereka ruang dimana mereka dapat

mengorganisasi diri karena secara paradoks, sebagian partai politik sekarang ini tidak

memberikan bobot pemikirran sepenuhnya kepentingan rakyat jelata.

Di Moroko, ribuan organisasi non politik (ORNOP) dan kelompok-kelompok

advokasi telah berperan aktif selama beberapa tahun, tetapi pergerakan bertahap menuju

politik yang demokratis baru muncul sebagai hasil setelah adanya perubahan-perubahan

dalam konstitusi, yang memperbolehkan hasil pemilihan umum untuk dicerminkan dalam

formasi pemerintahan. Setelah pemilihan umum di tahun 1998, untuk pertama kalinya

partai-partai politik yang memperoleh suara mayoritas diundang untuk membentuk suatu

pemerintahan27

.

Sebagai konsekuensinya, partai-partai yang dianggap “anti-pembangunan” dan

telah menjadi oposisi selama hampir 50 tahun akhirnya mendapatkan kekuatan, dan

27

Ibid, hal 79.

Page 23: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

23 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

menjadi penuntun menuju era baru yang mampu mengaspirasikan sistem politik yang lebih

terbuka dan demokratis. Walaupun masyarakat sipil memainkan peran utama dalam

membawa perubahan-perubahan ini, adalah komitmen partai-partai dan para pemimpin

mereka yang memungkinkan semua hal tersebut terjadi. Kesediaan pemimpin-pemimpin

politik untuk memainkan peran yang konstruktif ketika kondisi yang ada jauh dari ideal

timbul menjadi titik yang kritis dalam sejarah Moroko. Walaupun Moroko masih berada

dalam tahap awal transisi demokrasi dan hasilnyabelum tampak, kedewasaan yang

ditampilkan oleh para pemimpin politik selama langkah-langkah awal tersebut telah

menjadi fondasi yang penting.

Serupa yang terjadi di dunia – mulai dari Chili dan Filipina di tahun 1980an sampai

Indonesia dan Serbia di tahun 90an – kerjasama dan dukungan dari partai -partai politik

dan masyarakat sipil telah mengembalikan demokrasi bagi banyak warga negara. Di

hampir semua kasus yang terjadi, mungkin terbukti lebih mudah dan bagi masyarakat

internasional untuk memberikan bantuan dan dorongan bagi masyarakat sipil dan hanya

berinteraksi secara terbatas dengan partai-partai politik. Walaupun demikian, disaat transisi

menuju demokrasi memerlukan mobilisasi populer, hal tersebut juga memerlukan kerangka

kerja konstitusional dan institusional. Mobilisasi memang sangat baik bila dijalankan oleh

masyarakat sipil, tetapi partai politik tetap merupakan satu- satunya aktor yang dapat

Page 24: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

24 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

memberikan kerangka kerja institusional yangdiperlukan28

.

Tuntutan akan demokrasi merupakan pendorong bagi kelompok aksi dan

masyarakat sipil di dunia. Pada tahun 1980-an iklim internasional berubah saat Ronald

Reagan yang ketika itu merupakan Presiden Amerika Serikat pada 1982 berbicara di depan

Parlemen Inggris bahwa ia sangat ingin memulai gerakan kampanye untuk demokrasi.

Sejak saat itu baik demokrasi maupun hak asasi manusia mendapat dukungan di Barat.

Tekanan internasional membantu meyakinkan kebanyakan pemerintah dunia yang

nondemokratis untuk mengadakan pemilihan yang kompetetif.

Faktor kedua yang mengarah kepada transisi demokrtis adalah tekanan dari

masyarakat sipil dalam negeri. Dengan mengambil petunjuk dari transformasi demokratis

yang terjadi di Eropa Timur pada tahun 1980-an, kaum demokrat terdorong untuk menekan

pemerintah mereka kearah reformasi politik. Selama beberapa tahun kemudian, puluhan

sistem nondemokrasi menyerah kepada demokrasi forma, yaitu sebagian mempunyai

kesempatan untuk memilih pemerintahnya dengan interval yang teratur. Namun

diresmikannya demokrasi formal tidak membawa kearah demokrasi substansi yaitu dimana

rakyat jelata dan pribumi, kaum miskin, perempuan, kaum muda, golongan minoritas,

keagamaan dan etnik dapat benar-benar menempatkan kepentinagnnya dalam agenda

politik. Dengan kata lain diciptakanya demokrasi formal, yang sementara diterima, itu

28

Ibid, hal 81.

Page 25: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

25 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

sendiri belum cukup menggeser keseimbangan kekuatan yang memihak kepentinagn

kelompok bawah. Akibatnya, banyak yang menjauhkan diri dari partai politik, sebaliknya

mereka lebih suka mengejar aspirasinya melalui kelompok aksi29

.

Adanya demokrasi substansi adalah masuk akal bagi kelompok bawah untuk

mencari jalan lain guna mengunkapkan keluhannya dan mencari jalan untuk

memperbaikinya. Penduduk pribumi di Brazil dan Mexico karena tidak dapat

menggunakan sistem demokrasi formal untuk reformasi politik dan sosial-ekonomi

memilih wahana kelompok aksi guna mengejar aspirasinya.

3.4. Pelaksanaan Demokrasi Pada Civil Society di Indonesia

Indonesia berhasil bangkit dari pemerintahan otoriter di masa yang lampau menuju

suatu kondisi yang tidak pasti yang terdiri dari suatu sistem multipartai yang kompetitif.

Sementara terdapat beberapa partai politik yang patuh dibawah rejim yang lama, orde

politik yang baru telah membawa banyak partai yang memiliki bentuk dan besar yang

beragam dalam situasi politik. Sejumlah 48 partai memenuhi kriteria pendaftaran yang

baru, sementara 93 partai gagal memenuhi kualifikasi tersebut. Setelah pemilu di tahun

1999, tidak lebih dari 15 partai yang terwakili dalam parlemen, yang terbesar hanya

memiliki 30 persen kursi. Dalam negosiasi pasca pemilihan, Abdurrahman Wahid terpilih

29

Ibid, hal 81.

Page 26: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

26 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

menjadi presiden oleh parlemen, meskipun partainya hanya memiliki 51 kursi dalam

dewan, sementara yang menjadi favorit, Megawati Sukarnoputri, yang partainya memiliki

154 kursi, memperoleh kursi wakil presiden30

.

Situasi politik di Indonesia masih belum stabil, dengan hanya sedikit partai politik

yang meraih kesuksesan dalam menghadapi iklim politik yang baru, dan semuanya gagal

mewakili mereka yang telah memberi dukungan pada pemilu. Demokratisasi berada pada

tahap yang sangat sulit di Indonesia, dengan begitu banyak hal yang harus dilakukan untuk

menguatkan partai-partai politik. Pada saat yang bersamaan, adalah imperatif bagi warga

negara untuk terlibat dalam proses ini dan bahwa partai-partai harus lebih mewakili

masyarakat dan bersikap responsif terhadap kebutuhan-kebutuhanmasyarakat.

Secara historis kelembagaan civil society di Indonesia telah muncul ketika proses

transformasi akibat modernisasi terjadi dan menghasil pembentukan yang baru yang

berbeda dengan masyarakat tradisional. Akar-akar civil society di Indonesia bisa diruntut

secara historis semenjak terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial,

utamanya ketika kapitalisme merkantilis mulai di perkenalkan oleh Belanda. Munculnya

kesadaran baru dikalangan kaum elite pribumi yang kemudian mendorong terbentuknya

organisasi-organisasi sosial modern di awal abad ke-20. gejala ini menandai mulai

bersemainya civil society di Indonesia.

30

Baskara T. W, ed. Politik Indonesia dalam Prespektif Sejarah, Semarang:Utama, hal, 22.

Page 27: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

27 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Dalam perjalananya, pertumbuhan cil society Indonesia pernah mengalami suatu

masa yang cukup menjanjikan bagi pertumbuhannya. Hal ini terjadi pada masa

pascarevolusi (tahun 1950-an) pada saat organisasi sosial dan politik dibiarkan tumbuh

bebas dan memperoleh dukungan kuat dari masyarakat yang baru saja merdeka. Hal ini

tidak berlangsung lama, civil society yang mulai berkembang ini segera mengalami

penyurutan terus menerus. Hal ini terjadi akibat krisis politik pada level negara, ditambah

dengan kebangkrutan ekonomi dalam skala massif, ormas-ormas dan lembaga-lembaga

sosial berubah menjadi alat bagi merebaknya politik aliran dan pertarunga ideologi. Civil

society yang baru berkembang mengalami kemandekan bahkan kemunduran.

Civil society demikian mencapai titik paling parah di bawah rezim Soekarno. Di

bawah rezim Demokrasi Terpimpin, politik Indonesia didominasi oleh penggunaan

mobilisasi massa sebagai alat legitimasi politik. Tumbangnya rezim Soekarno dan

munculnya Orde Baru menunjukan proses restrukturisasi politik, ekonomidan sosial

mendasar yang membawa dampak-dampak tersendiribagi perkembangan sivil society di

Indonesia31

.

Pada dataran politik Orde Baru melanjutkan upaya sebelumnya untuk memperkuat

posisi negara disegala bidang. Hal ini harus dibayar dengan merosotnya kemandirian dan

partisipasi politikanggota masyarakat. akibatnya kondisi civil society dan pertumbuhannya

31

Ibid, hal 23.

Page 28: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

28 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

di bawah Orde Barumenampilkan berbagai paradoks. Dengan semakin berkembangnya

kelas menengah ia seharusnya semakin mandiri sebagai pengimbang kekuatan

negaraseperti yang terjadi di negara-negara kapitalis barat. Kenyataanya kelasmenengah

yang tumbuh ternyata memiliki ciri yang berbeda dengan yang tumbuh di Barat akibat

proses modernisasi. Yaitu adanya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap negara.

Terutama tampak jelas pada kelas kapitalis Indonesiayang berkembang melalui kedekatan

dengan negara dan elite penguasa.apa yang dikenal sebagai ersatz capitalism (kapitalis

semu) di Indonesia adalah perwujudan yang membedakan dengan kapitalis di Barat.

Tampaklah banwa kondisi civil society di Indonesia pada saat ini masih jauh dari mampu

untuk manjadi kekuatan pengimbang dari kekuatan negara.

Civil society secara institusional bisa diartikan sebagai pengelompokan dari angota-

anggota masyarakat sebagai warga negara mandiri yang dapat dengan bebas dan egaliter

bertindak aktif dalam wacana dan praktik mengenai segala hal yang berkaitan dengan

masalah kemasyarakatan pada umumnya. Civil society harus dibedakan dengan suku, klan,

atau jaringan-jaringan klientelisme, karena variabel yang utama didalamnya adalh sifat

otonomi (kemandirian), publik dan civic. Keharusan adanya kebebasan dan keterbukaan

untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat serta kesempatan yang sama

dalam mempertahankan kepentingan di depan umum.

Keberhasilan negara di bawah Orde Baru dalam mempelopori proses restrukturisasi

sosial, ekonomi, dan politik, telah menempatkannya sabagai kekuatan dominan yang

Page 29: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

29 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

seolah-olah tidak memungkinkan kekuatan-kekuatan lain dalam masyarakat untuk

mengimbanginya. Pada tingkat struktur dan signifikasi atau yang disebut Hebermas dengan

life word, negara Orde Baru pun cukup mampu untuk mendorong proses transformasi

kultural dan ideologis yang pada gilirannya telah memiliki andil yang sangat besar bagi

proses penentraman sosial yang tak berhasil dilakukan oleh rezim sebelumnya.

Negara telah berhasil menanamkan dan mempertahankan tingkat hegemoni

ideologi yang cukup tinggi sehingga diterima sebagai kekuatan pengayom, pelindung, dan

penjamin bagi proses politik, integrasi, keamanan dan ketenangan sosial selama lebih dari

dua dekade. Mirip dengan negara-negara yang otoriter dan pacatotaliter, stabilitas dan

ketenangan sosial politik yang dipertahankan oleh negara ternyata telah dibangun diatas

dasar logika yang secara internal bersifat kontradiktif, yaitu kemampuan yang cukup besar

dari negara untuk melakukan eksklusi bagi kekuatan-kekuatan otonomdalam masyarakat

yang apabila dibiarkan akan mendesak peran-peran politik, ekonomi dan sosial strategis

yang dinikmati oleh negara.

Demokrasi lewat penguatan civil society di Indonesia adalah yang memiliki

relevansi tinggi dalam jangka panjang, terlebih jika kita mengingat percepatan perubahan

ekonomi, sosial, politik, dan ideologi pada skala global. Dalam percepatan ini sistem

ekonomi, sosial dan politik, suatu negara-bangsa semakin dituntut untuk lebih fleksibel dan

terbuka, namun tetap berakar pada latar belakang kesejarahan, formasi sosial dan

Page 30: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

30 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

perkembangan masyarakat yang khas32

32. Baskara T. W, ed. Ibid, 27.

Page 31: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

31 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Page 32: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

32 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Revolusi demokrasi global dalam dekade terakhir ini telah mendemonstrasikan

bahwa orang-orang menganggap demokrasi sebagai sebuah kebutuhan dan sebagai sebuah

hak tersendiri, dan bukan hanya sebagai sebuah aspirasi yang harus diseimbangkan atau

bahkan dikalahkan oleh kepentingan nasional ataupun kepentingan ekonomi lain.

Sistem pemerintahan yang benar-benar terbuka dan demokratis bukan merupakan

ancaman bagi kesejahteraan individu maupun kesejahteraan bersama, melainkan sebuah

cara dimana sebuah bangsa dapat menggali potensi keseluruhannya, baik di bidang

ekonomi maupun di bidang politik. Demokrasi memerlukan struktur demokrasi yang

berjalan: badan legislatif yang mewakili warga negara dan mengawasi eksekutif; pemilu

dimana para pemilih benar-benar memilih pemimpin-pemimpin mereka; badan yudikatif

yang menjunjung tinggi hukum dan independen dari pengaruh - pengaruh luar; sebuah

sistem checks and balances didalam masyarakat; dan lembaga-lembaga serta pemimpin-

pemimpin yang bertanggung gugat pada publik.

Dukungan dan kolaborasi aktif antar masyarakat sipil, asosiasi - asosiasi dan

organisasi politik yang kuat dan inklusif, dalam kemitraan mereka dengan masyarakat sipil

yang hidup harus diterima sebagai ekuasi yang seimbang untuk dapat memperoleh sistem

Page 33: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

33 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

pemerintahan yang lebih transparan dan lebih partisipatif.

4.2 Rekomendasi

Rekomendasi kami adalah harus lebih berperannya masyarakat sipil, karena pada

hakikatnya Masyarakat sipil merupakan sebuah komponen yang tidak terpisahkan dari

sebuah sistem demokrasi. Demokrasi tidak dapat bertahan kecuali demokrasi tersebut

diiringi dengan sebuah budaya sipil yang kuat dan didukung oleh populasi yang memiliki

komitmen terhadap hal-hal ideal seperti supremasi hukum, kebebasan individu, kebebasan

beragama, debat yang bebas dan terbuka, kepemimpinan mayoritas dan perlindungan

terhadap minoritas.

Sebuah masyarakat sipil yang dinamis haruslah banyak mengembangkan elemen

yang penting bagi demokrasi, antara lain: partisipasi, akuntabilitas (pertanggunggugatan),

dan reformasi politik yang berkelanjutan. Masyarakat sipil yang terorganisir dapat

memberikan suara bagi mereka yang kurang beruntung (sama halnya dengan mereka yang

diuntungkan) dan masyarakat sipil dapat melipat gandakan pengaruh mereka dalam proses

sosial dan politik.

Page 34: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

34 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]

Daftar Pustaka

C.F. Strong, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern: Kajian Tentang Sejarah dan Bentuk-

Bentuk Konstitusi Dunia, (terj.), Bandung: Nuansa dan Nusamedia, 2004

Doherty, Ivan, Demokrasi Telah Kehilangan Keseimbangannya Masyarakat Sipil Tidak

Dapat Menggantikan Partai Politik, (Terj.), Jakarta: National Democratic

Institute.

Neera, Chandhoke. Benturan Negara dan Masyarakat Sipil. Yogyakarta, ISTAWA, 2001.

Yuyus Kardiman, Ilmu Kewarganegaraan, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press

UNJ, 2010.

Muhammad, A.S. Hikam, Demokrasi dan Civil Society, Jakarta: LP3ES Indonesia. 1996.

Cohen, Jean L. Dan Andrew Arato, Civil Society and Political Theory, dalam

Hodgkinson, Virginia. dan Michael W.Foley (ed.). The Civil Society Reader.

University Press of New England, 2003

Haynes, Jeff. Demokrasi dan Masyarakat Sipil di Dunia Ketiga. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia. 2000.

Magnis, Frans dan Suseno. Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: LP3S Indonesia. 1996.

Baskara T. W, ed. Politik Indonesia dalam Prespektif Sejarah, Semarang:Utama.

Lemhanas - INPI, Menuju Masyarakat Madani,Jakarta: Penebar Swadaya, 1998.

Budiarjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2007.

William Reno, Demokrasi Pemerintah–Oposisi Vol.2, Bandung: Kawita.

......wikipedia, http://wikipedia.com

Page 35: 1.1. Latar Belakang Masalah · PDF fileUntuk menyelesaikan tugas mata kuliah Demokrasi dan HAM. 2. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hakikat dan pokok – pokok dari kajian demokrasi

35 tokogurusosial.wordpress.com [email protected]