11. bab 3 pengamatan cacat produk pada proses pembuatan lever cam shaft

39
BAB 3 BAHASAN KHUSUS 3.1 Dasar Teori Proses manufaktur adalah proses untuk membuat suatu produk dari bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan memanfaatkan mesin, peralatan, dan tenaga kerja. Dalam proses manufaktur terdapat beberapa proses dalam mengolah raw materials yaitu primary shaping, seconday processes, joining, dan surface treatment.

Upload: bernadinadwi

Post on 17-Feb-2016

92 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

bab 3

TRANSCRIPT

Page 1: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

BAB 3BAHASAN KHUSUS

3.1 Dasar Teori

Proses manufaktur adalah proses untuk membuat suatu produk dari bahan

mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan memanfaatkan mesin,

peralatan, dan tenaga kerja. Dalam proses manufaktur terdapat beberapa proses

dalam mengolah raw materials yaitu primary shaping, seconday processes,

joining, dan surface treatment.

Gambar 3.1 Proses manufaktur

Page 2: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Stamping adalah proses pengerjaan dingin atau dikenal dengan sebutan

cold working dengan menggunakan mesin press dan dies, secara umum produk

yang dibentuk memiliki bentuk lembaran atau sheet. Pengerjaan dingin dilakukan

pada temperatur rekristalisasi yaitu berkisar diantara 0,3-0,6 dari titik leleh

material, untuk material baja berkisar diantara 400-700 oC Mesin press adalah

mesin yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan memanfaatkan

mekanisme penumbuk yang bergerak lurus menuju benda kerja sehingga

menyebabkan perubahan bentuk. Secara operasional mesin ini dapat digunakan

sebagai alat potong atau alat pembentuk. Alat ini juga mampu melakukan kedua

proses secara bersamaan untuk produk-produk tertentu, oleh karena mesin press

dapat melakukan dua proses yaitu untuk metal forming dan metal cutting.

Metal forming merupakan proses pengerjaan logam untuk membuat part

logam dan objek melalui deformasi mekanik, benda kerja akan dibentuk tanpa

menambah atau menghilangkan material, dan massanya tetap atau tidak berubah

[3]. Secara umum proses metal forming didahului dengan proses pemotongan atau

metal cutting. Contoh proses metal forming dengan menggunakan mesin press

yaitu :

a. Deep drawing

Deep drawing merupakan proses penekanan suatu material atau benda

kerja ke dalam cetakan sampai batas deformasi plastis sehingga benda

kerja akan terdeformasi mengikuti bentuk dari cetakan. Bentuk awal

benda kerja biasanya berupa lembaran.

Gambar 3.2 Deep drawing [4]

Page 3: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

b. Bending

Bending merupakan proses tekuk material atau benda kerja pada

daerah deformasi plastis dengan menggunakan mesin press. Produk

yang dihasilkan dari proses bending memiliki bentuk yang

melengkung.

Gambar 3.3 Bending [5]

c. Flanging

Flanging adalah proses yang menyerupai bending, hanya saja pada

proses ini letak garis yang melengkung berada pada bagian sisi benda

kerja.

Gambar 3. 4 Flanging [6]

Page 4: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

d. Curling

Curling adalah proses pembentukan bagian ujung benda kerja yang

ditekuk melingkar.

Gambar 3. 5 Curling [6]

e. Embossing

Embossing adalah proses pembentukan contour pada sebuah sisi benda

kerja.

Gambar 3. 6 Embossing [6]

Page 5: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Metal cutting merupakan proses menghilangkan sebagian benda kerja

berupa logam untuk menghasilkan suatu produk. Metal cutting tidak hanya dapat

dilakukan pada mesin perkakas saja, tetapi pada mesin press juga dapat

melakukan proses metal cutting. Pada mesin press proses pemotongan dilakukan

dengan memanfaatkan tenaga yang dihasilkan mesin untuk menghantam material

kerja pada daerah fracture sehingga material akan terpotong. Contoh proses metal

cutting dengan menggunakan mesin press :

a. Shearing

Shearing adalah proses pemotongan sepanjang garis lurus dengan

menggunakan gaya impact. Secara umum shearing digunakan untuk

memotong pelat yang lebar sehingga menghasilkan pelat dengan

ukuran yang lebih kecil.

Gambar 3. 7 Shearing [6]

b. Blanking

Blanking merupakan proses pemisahan benda kerja dari pelat dengan

menggunakan punch. Pada proses blanking digunakan untuk membuat

benda kerja dengan cepat dan dalam jumlah besar. Bagian yang

terpisah dari pelat merupakan produk.

Page 6: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 8 Blanking [6]

c. Piercing

Piercing adalah proses pemotongan material atau benda kerja yang

memiliki lubang dengan menggunakan punch. Prinsip kerja piercing

menyerupai blanking, hanya saja pada proses piercing produk yang

dihasilkan adalah benda kerja yang dilubangi, sedangkan pada proses

blanking produk yang dihasilkan adalah hasil dari pelubangan.

Gambar 3. 9 Piercing [6]

Page 7: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

d. Notching

Notching merupakan sebuah proses pemotongan material berupa pelat

oleh punch yaitu minimal dua sisi terpotong, akan tetapi tidak semua

sisi potong dari punch dapat melakukan pemotongan. Tujuan dari

proses notching adalah untuk menghilangkan sebagian material pada

daerah tertentu.

Gambar 3. 10 Notching [7]

e. Shaving

Shaving adalah proses pemotongan material dengan menggunakan

punch, tujuan dari proses ini adalah untuk menghaluskan atau

merapikan permukaan bagian sisi hasil dari proses blanking atau

piercing.

Page 8: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

f. Trimming

Trimming merupakan suatu proses pemotongan material sisa untuk

menghasilkan suatu produk. Biasa trimming dilakukan untuk

memotong sisa dari hasil dari proses casting, juga dilakukan dalam

proses yang lain. Contohnya hasil proses deep drawing.

Gambar 3. 11 Trimming [8]

g. Lancing

Lancing adalah proses pengerjaan gabungan antara bending dan

cutting. Hasil dari proses lancing berupa tonjolan. Punch dibuat agar

dapat memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi dan

pembengkokan terjadi pada sisi ketiga atau keempat.

Gambar 3. 12 Lancing [9]

Page 9: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Joining adalah proses penyatuan atau penggabungan dua buah benda kerja

baik yang bersifat permanen maupun tidak permanen. Sambungan permanen

adalah sambungan yang merupakan sambungan yang bersifat tetap, yaitu

sambungan yang tidak dapat dilepas kecuali merusaknya terlebih dahulu.

Sambungan tidak permanen adalah sambungan yang bersifat sementara, sehingga

sambungan jenis ini masih dapat dilepas dan dipasang kembali. Salah satu jenis

sambungan permanen adalah welding atau pengelasan.

Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua buah logam dengan

menggunakan energi termal. Pengelasan termasuk kedalam jenis sambungan

permanen yaitu sambungan yang tidak dapat dilepas atau menyatu dengan benda

kerja. Pengelasan secara umum dapat diklasfikasikan menjadi dua yaitu

pengelasan untuk memotong dan pengelasan untuk menyambung dua logam. Jenis

pengelasan yang sering digunakan untuk menyambung dua logam dibagi menjadi

tiga yaitu :

a. Pengelasan cair

Pengelasan cair adalah metode pengelasan dimana sambungan dipanaskan

hingga mencair dengan sumber panas yang berasal dari busur listrik atau api

yang terbakar. Contoh pengelasan cair :

Las busur listrik yaitu proses pengelasan yang memanfaatkan aliran listrik

sebagai pemanas untuk mencairkan logam pengisi.

Gambar 3. 13 Sketsa aliran listrik pada las busur listrik [10]

Page 10: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Las busur api yaitu proses pengelasan yang memanfaatkan gas untuk

melakukan proses pembakaran yang digunakan sebagai pemanas untuk

mencairkan logam pengisi.

Gambar 3. 14 Sketsa aliran gas pada las busur api [11]

b. Pengelasan tekan

Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan lalu

ditekan hingga menjadi satu. Contoh pengelasan tekan :

Las gesek adalah las yang memanfaatkan gesekan antara dua permukaan

benda kerja yang berputar dan menghasilkan panas untuk melelehkan

kedua permukaan benda kerja sehingga keduanya dapat menyatu.

Page 11: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 15 Sketsa proses las gesek (1) chuck memutar benda kerja yang

berada di kiri, (2) sisi sebelah kanan bergerak ke kiri, (3) kedua benda kerja

bergesekan, (4) hasil proses las gesek [12]

Las titik yaitu proses pengelasan dua buah pelat atau benda kerja yang

disambung, ditekan satu sama lain, dan pada saat yang sama arus listrik

dialirkan sehingga permukaan tersebut menjadi panas dan mencair karena

energi termal yang dihasilkan.

Gambar 3. 16 Sketsa proses las titik [13]

Page 12: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Las resistansi tumpang adalah jenis las yang menyerupai las titik hanya

saja pada las jenis ini digunakan rol atau roda untuk menekan dan

menggerakan pelat sehingga diperoleh sambungan las yang lurus.

Gambar 3. 17 Sketsa proses las resistansi tumpang [13]

c. Pematrian

Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan

dengan menggunakan paduan logam yang memiliki melting point yang

rendah. Dalam hal ini logam induk tidak ikut mencair. Contoh pematrian :

Las solder yaitu pengelasan yang menggabungkan dua buah logam dengan

mencairkan satu logam yang mudah cair.

Gambar 3. 18 Sketsa proses las solder [14]

Page 13: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2 Proses Manufaktur Lever camshaft

Gambar 3. 19 Diagram alir proses manufaktur lever camshaft

Page 14: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2.1 Shearing

Tahap awal proses manufaktur lever camshaft adalah shearing yang sudah

dilakukan di pabrik penyedia material, sehingga material atau bahan sudah

tersedia dalam bentuk lembaran atau sheet dengan ukuran yang sudah disepakati.

Langkah awal proses manufaktur lever camshaft yaitu :

a. Menyiapkan forklift untuk memindahkan material atau bahan.

b. Mengambil material dari palet.

c. Memeriksa material hasil proses shearing, pastikan ukuran sesuai

dengan pesanan dan tidak terdapat cacat.

d. Menempatkan material yang sudah diperiksa pada gudang penyimanan

material.

Gambar 3. 20 Material awal yang masih disegel

Gambar 3. 21 Sketsa awal material

Page 15: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2.2 Blanking

Setelah melalui proses pemeriksaan maka langkah selanjutnya adalah

proses blanking. Tujuan dari proses blanking adalah untuk memotong material

yang berbentuk lembaran atau sheet menjadi bentuk awal lever camshaft sebelum

dilakukan proses selanjutnya. Langkah-langkah pada proses blanking yaitu :

a. Siapkan raw material hasil proses shearing yang sudah diperiksa

sebelumnya.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Pasang part sampai menyentuh stopper.

f. Tekan tombol atau pedal.

g. Ambil part hasil proses blanking dengan tang jepit.

h. Check part hasil proses blanking.

i. Penempatan hasil proses blanking pada box penyimpanan.

Gambar 3. 22 Proses Blanking dengan mesin press 100 ton

Page 16: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 23 Sketsa hasil proses blanking

Gambar 3. 24 Hasil proses blanking

3.2.3 Bending 1

Sesudah dilakukan proses blanking maka langkah berikutnya adalah

proses bending. Pada proses bending 1, material akan ditekan dengan mesin press

hingga material akan tertekuk, sehingga material siap untuk proses piercing.

Langkah-langkah pada proses bending yaitu :

a. Siapkan part hasil proses blanking.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Pasang part sampai menyentuh stopper.

f. Tekan tombol atau pedal.

g. Ambil part hasil proses bending 1 dengan tang jepit.

h. Check part hasil proses bending 1.

i. Penempatan hasil proses bending 1 pada box penyimpanan.

Page 17: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 25 Proses bending dengan mesin press 80 ton

Gambar 3. 26 Sketsa hasil proses bending 1

Gambar 3. 27 Hasil proses bending 1

Page 18: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2.4 Piercing

Setelah melalui proses bending 1 maka langkah selanjutnya adalah proses

piercing. Pada proses piercing, material akan dilubangi pada bagian tengah dan

samping kiri dan kanan. Langkah-langkah pada proses piercing yaitu :

a. Siapkan part hasil proses bending 1.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Pasang part sampai menyentuh stopper.

f. Tekan tombol atau pedal.

g. Ambil part hasil proses piercing dengan tang jepit.

h. Check part hasil piercing proses.

i. Penempatan hasil proses piercing pada box penyimpanan.

Gambar 3. 28 Proses piercing dengan mesin press 60 ton

Page 19: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 29 Sketsa hasil proses piercing

Gambar 3. 30 Hasil proses piercing

3.2.5 Bending 2

Setelah melalui proses piercing maka langkah selanjutnya adalah proses

bending 2. Pada proses bending 2, material akan dilakukan proses penekukan

kembali. Namun material hasil proses bending 2 ini belum rapat sehingga perlu

dilakukan proses restrike. Langkah-langkah pada proses bending 2 yaitu :

a. Siapkan part hasil proses piercing.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Pasang part sampai menyentuh stopper.

f. Tekan tombol atau pedal.

g. Ambil part hasil proses bending 2 dengan tang jepit.

h. Check part hasil proses bending 2.

Page 20: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

i. Penempatan hasil proses bending 2 pada box penyimpanan.

Gambar 3. 31 Proses bending dengan mesin press 30 ton

Gambar 3. 32 Sketsa hasil proses bending 2

Page 21: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 33 Hasil proses bending 2

3.2.6 Restrike

Setelah melalui proses bending 2 maka langkah selanjutnya adalah proses

restrike. Proses restrike dilakukan untuk merapatkan material yang sudah

dilakukan proses bending 2. Langkah-langkah pada proses restrike yaitu :

a. Siapkan part hasil proses bending 2.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Pasang part sampai menyentuh stopper.

f. Tekan tombol atau pedal.

g. Ambil part hasil proses restrike dengan tang jepit.

h. Check part hasil proses restrike.

i. Penempatan hasil proses restrike pada box penyimpanan.

Page 22: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 34 Proses restrike dengan mesin press 15 ton

Gambar 3. 35 Sketsa hasil proses restrike

Gambar 3. 36 Hasil proses restrike

Page 23: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2.7 Spot Welding

Sesudah melalui proses restrike maka langkah berikutnya adalah proses

spot welding. Spot welding dilakukan untuk menyatukan dua sisi pada bagian

tengah lever camshaft yang sudah dilakukan proses restrike. Langkah-langkah

pada proses spot welding yaitu :

a. Siapkan part hasil proses restrike.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Setting program weld current dan weld time.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Tekan pedal.

f. Ambil part hasil proses spot welding.

g. Check part hasil proses spot welding.

h. Penempatan hasil proses spot welding pada box penyimpanan.

Gambar 3. 37 Proses spot welding

Page 24: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 38 Sketsa hasil proses spot welding

Gambar 3. 39 Hasil proses spot welding

3.2.8 Broaching

Sesudah melalui proses spot welding maka langkah berikutnya adalah

proses broaching. Pada proses broaching material akan dilubangi kembali dengan

bentuk gerigi. Langkah-langkah pada proses broaching yaitu :

a. Siapkan part hasil proses spot welding.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol atau handle start pada posisi on.

d. Setting counter pada posisi nol.

e. Hidupkan cooling water.

f. Pasang part pada jig sampai menyentuh stopper.

Page 25: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

g. Tekan pedal hidraulik.

h. Ambil part hasil proses broaching.

i. Check part hasil proses broaching.

j. Penempatan hasil proses broaching pada box penyimpanan.

Gambar 3. 40 Sketsa hasil proses broaching

Gambar 3. 41 Hasil proses broaching

3.2.9 Chamfering

Sesudah melalui proses broaching maka langkah berikutnya adalah proses

chamfering. Pada proses chamfering lubang dari hasil proses broaching akan

diproses hingga berbentuk agak tirus dan menjadi lebih halus. Langkah-langkah

pada proses chamfering yaitu :

a. Siapkan part hasil proses broaching.

Page 26: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol start.

d. Pasang part pada jig chamfer.

e. Tekan handle drilling.

f. Ambil part hasil proses chamfering.

g. Check part hasil proses chamfering.

h. Penempatan hasil proses chamfering pada box penyimpanan.

Gambar 3. 42 Proses chamfering

Gambar 3. 43 Sketsa hasil proses chamfering

Page 27: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 44 Hasil proses chamfering

3.2.10 Welding Nut

Sesudah melalui proses chamfering maka langkah berikutnya adalah

proses welding nut. Pada bagian ujung dari lever camshaft akan diberi mur dengan

cara dilas. Langkah-langkah pada proses welding nut yaitu :

a. Siapkan part hasil proses chamfering.

b. Buka panel utama pada posisi on.

c. Tekan tombol start.

d. Pasang part pada jig welding nut.

e. Lakukan proses welding.

f. Ambil part hasil proses welding nut.

g. Check part hasil proses welding nut.

h. Penempatan hasil proses welding nut pada box penyimpanan.

Page 28: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 45 Proses welding nut

Gambar 3. 46 Sketsa hasil proses welding nut

Gambar 3. 47 Hasil proses welding nut

Page 29: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

3.2.11 Plating

Sesudah melalui proses welding nut maka langkah berikutnya adalah

proses plating. Plating dilakukan di perusahaan lain dengan menggunakan

kandungan MFZn8-B. Tujuan proses plating adalah untuk mencegah terjadinya

korosi pada lever camshaft serta membuat tampilan lever camshaft menjadi lebih

baik. Langkah-langkah pada proses plating yaitu :

a. Mengambil part yang sudah melalui proses plating.

b. Check material hasil proses plating.

c. Penempatan hasil proses plating pada box penyimpanan.

Gambar 3. 48 Hasil proses plating

3.2.12 Final Check

Tahap terakhir dalam proses manufaktur lever camshaft adalah final check.

Final check dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi cacat atau tidak pada

produk lever camshaft yang dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan pada proses

final check yaitu :

a. Menyalakan lampu penerangan.

b. Menyiapkan peralatan pengecekan (inspection jig dan baut M6), letakkan

pada meja pengecekan.

c. Ambil lever camshaft yang sudah selesai dikerjakan.

d. Pasang lever camshaft pada inspection jig yang tersedia, bila ada cacat

pada lever camshaft maka produk akan dipisahkan untuk diproses.

Page 30: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

e. Lever camshaft yang sudah memenuhi standar pengecekan akan

dipindahkan ke box dan diberi label untuk siap dikirim ke konsumen.

Gambar 3. 49 Proses final check lever camshaft

Gambar 3. 50 Proses pengecekan dengan inspection jig 1

Page 31: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 51 Proses pengecekan dengan inspection jig 2

Gambar 3. 52 Proses pengecekan dengan baut M6

Page 32: 11. BAB 3 Pengamatan Cacat Produk Pada Proses Pembuatan Lever Cam Shaft

Gambar 3. 53 Lever camshaft siap dikirim