10822-10783-1-pb.pdf
TRANSCRIPT
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 1/10
ANALISIS KADAR BOD DAN COD PADA PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. LESTARI TANI TELADAN
(LTT) DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
Verawaty1)
, Dian Saraswati2)
, Ramly Abudi3)
1Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, Verawaty
2Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, Dian Saraswati
3Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo, Ramly Abudi
ABSTRAK
Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Pengolahan limbahcair yang kurang baik tidak dapat menurunkan parameter-parameter pencemar terutama parameter kimia yaitu kadar BOD dan COD yang terdapat pada limbah cair kelapa sawit. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kadar BOD dan CODlimbah cair sesudah pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit PT. LTT di Provinsi SulawesiTengah melebihi nilai ambang batas sesuai Kep - 51/MEN LH/1995. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kadar BOD dan COD sebelum dan sesudah pengolahan limbahcair. Penelitian ini merupakan desain Deskriptif dengan jenis penelitian Observasional. Populasi adalah semua limbah cair yang ada di pabrik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 liter pada kolam pendingin dan kolam anaerobik. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sesaat (grab sampling). Analisisnya menggunakan uji kandungan BOD5 dan uji kandungan COD pada limbah cair. Hasil penelitian membuktikan bahwalimbah cair pabrik kelapa sawit di PT. LTT yang belum memenuhi standar baku mutukualitas limbah cair bagi kegiatan industri kelapa sawit sesuai Kep-51/MEN LH/1995, yaitu nilai BOD karena melebihi 100 mg/l. Sedangkan nilai COD sudah memenuhi standar baku mutu karena kurang dari 350 mg/l. Saran bagi industri diharapkan dapat
mengolah limbah cair dengan baik agar hasil pengolahan limbah cair yangdimanfaatkan sebagai Land Application tidak berdampak buruk bagi lingkungan atau pun bagi tanaman kelapa sawit yang ada diperkebunan.
Kata Kunci : Limbah Cair, Kelapa Sawit, Kadar BOD, Kadar COD
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 2/10
ABSTRACT
Verawaty. 811410006. 2014. The Analysis of BOD and COD in Liquid Waste at Oil Palm Factory PT. Lestari Tani Teladan (LTT) at Central Sulawesi Province. Skripsi.
Department of Public Health. Faculty of Health and Sport Sciences. Universitas NegeriGorontalo. The principal supervisor was Dian Saraswati, S.Pd., M.Kes and the co- supervisor was Ramly Abudi, S.Psi., M.Kes.
The characteristic of waste water should be known due to determining the way tomaage the waste water properly in order to be not contaminating the life environtment.
The worse liquid waste mangement cannot decrease the parameters of contamination particulary chemistry parameters which were BOD and COD levelin liquid waste of oil palm. The problem statement of research was whether the level of BOD and COD inliquid waste after the processing at oil palm factory of PT. LTT at Center Sulawesi Province was exceeding the threshould value according to Kep-51/MEN LH/1995. The
research aimed at analyzing the BOD and COD Level before and after the processing ofliquid waste. The research was observational research by having descriptive design. The population of research were all liquid wastes in factory. The samples of research were 2liters of coolant pond and anaerobic pond. The technique of sampling was grab samplingmethod. The data analysis was using BOD5 level test and COD level test in liquid waste.The research result showed that the liquid waste of oil palm factory at PT. LTT was not fulfilling the quality standard of liquid waste of oil palm industrial activity according to Kep-52/MEN LH/1995, it due to the value of BOD was exceeding 100 mg/l. However, thevalue of COD has been fulfilled the quality standard because it was less tha 350 mg/l.The suggestion for the industrial is to manage the liquid waste properly so that the result
liquid waste processing which was utilized as land application did not give the badimpact to the environment as well as to the oil palm in the plantation.
Keywords: Liquid Waste, Oil Palm, BOD Level, COD Level
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 3/10
1. PENDAHULUAN
Indonesia mempunyai potensi yang
cukup besar untuk pengembangan industrikelapa sawit. Pada saat ini perkembangan
industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat.Pada tahun 1990 di Indonesia dijumpai 84unit pabrik kelapa sawit yang mengolah 10 juta ton tandan buah segar, dengankapasitas yang bervariasi antara 20 - 60 ton
tandan segar per jam (Manurung, 2004).Perkembangan industri yang sangat
cepat saat ini menyebabkan limbah-limbahindustri pun menjadi bertambah. Sebagaiakibatnya, limbah yang dibuang ke
lingkungan semakin berat. Padahalkemampuan alam untuk menerima bebanlimbah sangat terbatas, sehingga dipastikan bahwa self purification saat ini telahterlampaui (Taufiq, 2010).
Jenis limbah industri banyakmacamnya, tergantung dari bahan bakuyang dipakai dalam industri dan sesuaidengan proses dari masing-masingindustri. Dengan demikian, pemecahanyang dibutuhkan juga berbeda untuk dapatmencapai baku mutu yang telah ditetapkan
oleh pemerintah (Miswan, 2004).Limbah cair yang dihasilkan oleh
industri masih menjadi masalah bagi
lingkungan sekitarnya, karena padaumumnya, industri terutama industrirumah tangga mengalirkan langsung airlimbahnya ke selokan atau sungai tanpadiolah terlebih dahulu. Demikian pula
dengan industri pabrik kelapa sawit yang pada umumnya merupakan industri yang
banyak tersebar di kota-kota besar dankota-kota kecil (Rossiana, 2006).
Mengingat tingginya potensi pencemaran yang ditimbulkan oleh limbahcair yang tidak dikelola dengan baik maka
diperlukan pemahaman dan informasimengenai pengelolaan limbah cair secara
benar (Sari, 2011). Limbah cair industrikelapa sawit mengandung bahan organikyang tinggi sehingga potensial mencemariair tanah dan badan air (Rusmey, 2009).
Polutan organik yang cukup tinggi
tersebut apabila terbuang ke badan air
penerima dapat mengakibatkan
terganggunya kualitas air dan menurunkandaya dukung lingkungan perairan disekitar
pabrik dan sekelilingnya. Penurunan dayadukung lingkungan tersebut menyebabkan
kematian organisme air, terjadinya algablooming sehingga menghambat pertumbuhan tanaman air lainnya danmenimbulkan bau yang dapat menjadimedia yang sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan bakteri, baik bakteri patogen (bakteri yang dapatmenyebabkan penyakit pada inang)maupun non patogen (bakteri yang tidakmenimbulkan gangguan yang berarti)
(Rossiana, 2006).Hasil penelitian dari beberapa
peneliti menyatakan bahwa konsentrasiBOD (Biochemical Oxygen Demand) didalam air limbah kelapa sawit cukuptinggi, yakni berkisar antara 5.000-10.000mg/l, COD (Chemical Oxygen Demand) berkisar antara 7.000-10.000 mg/l, sertamempunyai keasaman yang rendah yakni pH 4-5 (Kaswinarni, 2007).
Jika konsentrasi BOD (BiochemicalOxygen Demand) dan COD (Chemical
Oxygen Demand) dalam limbah yangdihasilkan pabrik kelapa sawit langsungdibuang ke lingkungan, maka hal ini dapat
menjadi pencemar lingkungan yang sangat potensial, terutama untuk perairan disekitar pabrik tersebut.
Teknik pengolahan limbah cairindustri kelapa sawit pada umumnya
menggunakan metode pengolahan limbahkombinasi yaitu dengan sistem proses
anaerobik dan aerobik. Limbah cair yangdihasilkan oleh pabrik kemudian dialirkanke bak penampungan untuk dipisahkanantara minyak yang terikut dan limbahcair. Setelah itu maka limbah cair dialirkan
ke bak anaerobik untuk dilakukan prosesanaerobik . Pengolahan limbah secara
anaerobik merupakan proses degradasisenyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak yang terdapat dalamlimbah cair oleh bakteri anaerobik tanpakehadiran oksigen menjadi biogas yang
terdiri dari CH4 (50-70%), serta N2, H2,
H2S dalam jumlah kecil. Pada proses
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 4/10
pengolahan secara aerobik menunjukkan penurunaan kadar BOD dan kadar COD
adalah sebesar 15 % (Agustina, dkk ,2010).
Air hasil olahan telah dapat dibuangke perairan, tetapi tidak dapat digunakansebagai air proses dikarenakan air hasilolahan tersebut masih mempunyai warnakecoklatan. Penggunaan membran untuk
mengolah lumpur sawit dalam hal inidilakukan untuk mendapatkan air limbahyang bersih sehingga dapat digunakankembali (water recycling ) (Dedy, dkk,2010).
Berdasarkan data awal yang ada diPabrik Kelapa Sawit PT. LTT bahwadalam proses produksi yang menghasilkankurang lebih 30 ton tandan buah segar(TBS) per jam dapat menghasilkan limbahcair sebesar 1.300 liter per hari. Limbahcair ini dihasilkan dari proses ke proses,sehingga kuantitas limbah cair yangdihasilkan sangat tinggi. Limbah cair yangdihasilkan tersebut tentunya harus diolahsebelum dibuang ke lingkungan agar tidakmenimbulkan pencemaran, terutama pada
sumber air yang berada didekat industri pabrik Kelapa Sawit tersebut (PT. LTT,2013).
Sistem pengolahan limbah yang adadi Pabrik Kelapa Sawit tersebutmenggunakan kolam-kolam yang tersusunmulai dari unit kolam pendingin untukmendinginkan limbah cair, kemudian
dialirkan ke unit kolam pembiakan bakteriuntuk menaikkan nilai pH, lalu menuju ke
2 unit kolam anaerob untuk menurunkankadar BOD, lalu menuju ke unit kolam pengendapan untuk memisahkan cairandari lumpur, setelah itu masuk ke unitkolam aerasi, disini limbah cair diberi
tambahan oksigen dan biasanya hasillimbah dari kolam ini sudah memenuhi
baku mutu dan dapat dibuang ke badan air penerima seperti sungai. Limbah darikolam aerasi ini lalu dialirkan lagi ke unitkolam pelepasan, kolam ini hanya sebagai bak pengontrol yang mengalirkan limbah
cair secara perlahan-lahan ke badan air
penerima seperti sungai.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ Analisis Kadar BODdan COD pada Pengolahan Limbah Cair
di Pabrik Kelapa Sawit PT. Lestari TaniTeladan (LTT) di Provinsi SulawesiTengah”.
Tujuan penelitian yaitu menganalisiskadar BOD dan COD sebelum dan sesudah
pengolahan limbah cair di Pabrik KelapaSawit PT. LTT di Provinsi SulawesiTengah. Manfaat penelitian ini yaitu bisadijadikan sebagai sumber pengetahuanmaupun informasi mengenai kadar BOD
dan COD pada pengolahan limbah cairPabrik Kelapa Sawit yang memenuhistandar dan tidak mencemari lingkungan.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitianobservasional dengan desain deskriptifyaitu peneliti melakukan observasiterhadap limbah cair kelapa sawit. Setelahdilakukan observasi maka dilakukananalisis laboratorium kemudian hasilnyaakan dideskripsikan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif,yaitu membandingkan hasil ujilaboratorium dari masing-masing sampel
yang telah telah dihitung dengan standar baku mutu limbah cair bagi kegiatanindustri kelapa sawit berdasarkan Kep -51/MEN LH/1995 yaitu tentang baku mutulimbah cair untuk industri kelapa sawit.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Laboratorium padaLimbah Cair Kelapa Sawit tentang kadarBOD dan kadar COD denganmenggunakan Uji Kandungan BOD5 danUji Kandungan COD pada limbah cair.
Tabel 1
Hasil Pengukuran Limbah Cair Kelapa
Sawit Sebelum Pengolahan di PT. LTT
Titik
Pengambilan
Sampel
Parameter (mg/l)
BOD COD
Inlet 435 222
Outlet 552,5 246
(Sumber: Data Primer 2014)
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 5/10
Gambar 1
Grafik Nilai BOD dan COD pada
Limbah Cair Kelapa Sawit SebelumPengolahan di PT. LTT Tahun 2014
(Sumber: Data Primer, 2014)
Berdasarkan hasil pengukuran kadarBOD dan COD pada tabel dan grafik dapatdisimpulkan bahwa kadar BOD yangtertinggi terdapat di titik kedua yaitu 552,5mg/l dimana letak pengambilan sampelnya
berada dikolam pendingin dekat outlet dankadar COD yang tertinggi terdapat juga dititik kedua yaitu 246 mg/l dimana letak pengambilan sampelnya berada dikolam pendingin dekat outlet . Hal ini disebabkankarena pada titik kedua terjadi penumpukan lumpur kelapa sawit nya
sehingga nilai BOD maupun COD nyalebih tinggi dari titik pengambilan sampel pertama.
Tabel 2
Hasil Pengukuran Limbah Cair Kelapa
Sawit Setelah Pengolahan
TitikPenga
mbilan
Sampel
Parame
ter(mg/l)
Standar
BakuMutu
(mg/l)
Keterangan
B
O
D
C
O
D
B
O
D
C
O
D
B
O
D
C
O
D
Inlet79
2,5
12
5≤100
≤350
TMS
M
S
Outlet610
141
TM
S
MS
(Sumber: Data Primer, 2014)
Keterangan :MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Gambar 2
Grafik Perbandingan Nilai BOD dan
COD Sesudah Pengolahan di 2 Titik
Pengambilan Sampel dengan Standar
Baku Mutu Limbah Cair untuk Pabrik
Kelapa Sawit
(Sumber: Data Primer, 2014)
Berdasarkan hasil pengukuran kadar
BOD dan COD pada tabel dan grafik dapatdisimpulkan bahwa kadar BOD yangdiambil di kedua titik pengambilan sampel pada kolam Anaerobik telah melebihistandar baku mutu limbah cair bagikegiatan industri kelapa sawit berdasarkanKep - 51/MEN LH/1995 yaitu nilai BODlebih dari 100 mg/l, sedangkan nilai COD pada titik pengambilan sampel pertamadan kedua belum melebihi ambang bataskarna nilai COD kurang dari 350 mg/lsesuai Kep – 51/MEN LH/1995.
Kadar COD pada pengolahanlimbah yang ada dipabrik kelapa sawit PT.
LTT ini belum mencapai nilai ambang batas disebabkan karena pada pengolahanlimbahnya memiliki ± 8 kolam yang dapatmenurunkan nilai COD dan parameterlainnya, namun nilai BOD nya masih tetap
tinggi.Kadar BOD melebihi nilai ambang
batas disebabkan karena pada pengolahanlimbah cair kelapa sawit yang ada di PT.
LTT tidak melalui lagi kolam Aerobik
435
552,5
222 246
0
100
200
300
400
500
600
Inlet Oulet
J u m l a h ( m g / l )
BOD
COD
792,5
125
610
141100
350
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
BOD COD
J u m l a h ( m g / l ) Inlet
Outlet
Standar
Baku Mutu
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 6/10
dimana kolam ini berfungsi untukmemperkaya cairan dengan oksigen dan
membunuh bakteri anaerobik dengan caramenyebarkan cairan limbah ke udara
dengan menggunakan aerator dan dapatmenurunkan kadar BOD pada limbah cairtersebut.
Pabrik kelapa sawit PT. LTT dengansengaja meniadakan kolam aerobik karena
sudah ada larangan membuang limbah ke badan air atau sungai terdekat dan akhirnyamereka memanfaatkan seluruh limbah cairmenjadi pupuk dengan sistem Land Application yaitu pemanfaatan limbah cair
dari industri kelapa sawit untuk digunakansebagai bahan penyubur atau pemupukantanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri dengancara mengalirkan limbah cair tersebut darikolam pelepasan ke parit-parit disekitararea perkebunan.
Keuntungan pemanfaatan limbahcair PKS secara umum adalah seperti berikut:1. Memperbaiki struktur fisik tanah2. Meningkatkan aerasi, peresapan, retensi
dan kelembaban3. Meningkatkan perkembang-biakan dan
perkembangan akar
4. Meningkatkan kandungan organiktanah, pH tanah dan kapasitas tukarkation tanah
5. Meningkatkan populasi mikroflora danmikrofauna tanah maupun aktivitasnya
(Huan, 1987).
Batasan Peneliti Dalam MelakukanPenelitian
Adapun batasan peneliti dalammelakukan penelitian ini dan dalammenyusun pembahasan dari hasil
penelitian yaitu sebagai berikut:1. Uji BOD mempunyai beberapa
kelemahan, diantaranya adalah:a. Dalam uji BOD ikut terhitung
oksigen yang dikonsumsi oleh bahan-bahan organik atau bahan- bahan tereduksi lainnya, yang
disebut juga Intermediate Oxygen
Demand .
b. Uji BOD membutuhkan waktu yangcukup lama, yaitu lima hari.
c.
Uji BOD yang dilakukan selamalima hari masih belum dapat
menunjukan nilai total BOD,melainkan ± 68% dari total BOD.
d. Uji BOD tergantung dari adanyasenyawa penghambat di dalam airtersebut, misalnya germisida seperti
klorin yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yangdibutuhkan untuk merombak bahanorganik, sehingga hasil uji BODkurang teliti (Kristianto, 2004:87).
2.
Jarak antara penyusunan proposaldengan turun penelitian agak jauhsehingga sistem pengolahan limbah cairdi pabrik kelapa sawit PT. LTT sudah berubah, karena semua limbah cairdimanfaatkan sebagai land application.
3. Peneliti juga hanya bisa menjelaskansecara umum saja tentang hasil penelitian ini karena batasan informasiyang didapat saat turun penelitian.Peneliti juga tidak terlalu menguasaiataupun memahami Pedoman
Pengolahan Limbah yang ada diIndonesia karena untuk memahaminya perlu pelatihan atau pendamping khusus
yang memahami secara detail semuatentang Pengolahan Kelapa Sawit.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa parameter kimia yang telah dianalisis pada
limbah cair pabrik kelapa sawit di PT. LTTyaitu:1.
Kadar BOD sebelum pengolahan ialah pada titik pertama pengambilan sampelsebesar 435 mg/l dan pada titik kedua
sebesar 552,5 mg/l, sedangkan kadarBOD sesudah pengolahan ialah pada
titik pertama sebesar 792,5 mg/l dantitik kedua 610 mg/l.
2. Kadar COD sebelum pengolahan ialah pada titik pertama pengambilan sampelsebesar 222 mg/l dan pada titik kedua
sebesar 246 mg/l, sedangkan kadar
COD sesudah pengolahan ialah pada
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 7/10
titik pertama sebesar 125 mg/l dan titikkedua sebesar 141 mg/l.
Dari kedua parameter kimia yangtelah diuji yang belum memenuhi standar
baku mutu kualitas limbah cair bagikegiatan industri kelapa sawit sesuai Kep-51/MEN LH/1995, yaitu nilai BOD karenamelebihi 100 mg/l. Sedangkan nilai CODsudah memenuhi standar baku mutu karena
kurang dari 350 mg/l.
5. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Sitti, Sri Pudji.R, Tri Widianto,
Trisni.A. 2010. PenggunaanTeknologi Membran Pada Pengolahan Air Limbah Industri Kelapa Sawit. Jurnal (Online)http://www.bbkk-litbang.go.id. Diakses 25 September 2013.
Bapedal. 1995. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51/Kep- MenLH/-10/1995. Jakarta. LampiranB.IV. http://jdih.menlh.go.id. Diakses 26 Desember 2014.
Dedy, A.Nasution, Elita R.Widjaya, ReniJ.Gultom. 2010. Teknologi
Membran Filtrasi Untuk PengolahanLimbah Pabrik Cair Kelapa Sawit.Jurnal (Online)http://digilib.litbang.deptan.go.id. Diakses 28 September 2013.
Departemen Pertanian. 2006. Pedoman
Pengelolalaan Limbah Industri Kelapa Sawit disusun oleh Ditjen PPHP, Departemen Pertanian.Jakarta. http://reporsitory.usu.ac.id. Diakses 26 Desember 2014.
Manurung, Renita. 2004. Proses Anaerobik
Sebagai Alternatif Untuk MengolahLimbah Sawit. Jurnal (Online)http://library.usu.ac.id. Diakses 26September 2013.
Miswan. 2004. Penurunan Tingkat
Pencemaran Limbah Cair Rumah
Potong Hewan Dengan Menggunakan Sabut Kelapa. Tesis.
Makassar: Program PascasarjanaUniversitas Hasanuddin.
Mulia, Ricki, M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Graha Ilmu.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan
Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta :Rineka Cipta.
Rahardjo, Nugro. 2006. Teknologi Pengelolaan Limbah Cair yang
Ideal Untuk Pabrik Kelapa Sawit .Jurnal (Online) Vol. 2http://ejurnal.bppt.go.id. Diakses 6Oktober 2013.
Rossiana. 2006. Uji Toksisitas LimbahCair kelapa sawit Sumedangterhadap Reproduksi Daphniacarinata King. Skripsi (Online).Universitas Padjadjaran.
http://ejurnal.bppt.go.id. Diakses 6Oktober 2013.
SNI 6989.2:2009. Air dan air limbah – Bagian 2: Cara uji kebutuhan
oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand/COD) dengan reflukstertutup secara spektrofotometri. http://reporsitory.usu.ac.id. Diakses26 Desember 2014.
SNI 6989.59.2008. Air dan air limbah –
Bagian 59: Metoda pengambilancontoh air limbah. http://reporsitory.usu.ac.id. Diakses26 Desember 2014.
SNI 6989.72:2009. Air dan air limbah – Bagian 72: Cara uji kebutuhan
oksigen kimiawi (BiochemicalOxygen Demand/BOD).http://reporsitory.usu.ac.id. Diakses26 Desember 2014.
Taufiq, M. 2010. Pemanfaatan Abu Sekam
Padi Dengan Metode Filterisasi
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 8/10
Untuk Menurunkan Kandungan BOD dan COD Pada Limbah Cair
RSUD Undata Palu. Tugas Akhir.Palu: Fakultas Kesehatan
Masyarakat, UniversitasMuhammadiyah Palu.
Togatorop, Rusmey. 2009. Korelasi Antara Biological Oxygen Demand
(BOD) Limbah Cair Pabrik KelapaSawit Terhadap pH, Total
Suspended Solid (TSS), Alkaliniti Dan Minyak/ Lemak. Tesis (Online) http://repository.usu.ac.id. Diakses23 Oktober 2013.
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 9/10
7/25/2019 10822-10783-1-PB.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/10822-10783-1-pbpdf 10/10