106938615 penuntun praktikum blok 7 2010

Upload: snflksnflamlfma

Post on 18-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

PENUNTUN PRAKTIKUM BLOK 7

PENUNTUN PRAKTIKUM BLOK 7 (09)1. Nekrosis kaseosa

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran radang kronik imun granulomatus yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosa, mengenal tuberkel & nekrosis pengijuan. Makroskopik : jaringan diambil dari operasi KGB di daerah leher.

Mikroskopik : sediaan berasal dari KGB, dijumpai soft tuberkel terdiri dari nekrosis pengijuan (kaseosa) pada bagian sentral yang dikelilingi sel-sel epiteloid dengan sebukan sel radang mononuclear (MN), fibroblast dan sel datia Langhans.

2. Infark

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran kematian jaringan (nekrosis koagulasi) yang disebabkan oleh iskemia dan proses fibrosis sebagai mekanisme penyembuhan Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi lien yang mengalami infark.

Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan lien, tampak jaringan fibrosis dengan fokal kalsifikasi, sekitarnya terdapat pembuluh darah melebar dan jaringan yang hiperemik.3. Appendisitis akut

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran radang akut pada appendik dimana terdapat reaksi vaskuler jaringan melebar pada jaringan periappendix.

Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi appendix.Mikroskopik : - lumen melebar berisi sel radang PMN, nekrotik.

- sebagian mukosa mengalami ulserasi

- sub mukosa bersebuk padat sel radang PMN dan MN

- limfolikel hiperplasi dengan germinal center hipertrofi.

- Sebukan sel radang PMN sampai tunika muskularis- tunika serosa tampak pembuluh darah melebar. 4. Radang kronik non spesifik

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran radang kronik pada apendiks, yang disebabkan oleh penyebab yang tidak spesifik.

Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi apendiks.

Mikroskopik : sediaan berasal dari apendiks terdiri dari

~ lumen dipenuhi sel-sel radang MN

~ Tunika mukosa sebagian mengalami ulserasi.~ Lamina propria bersebuk padat sel radang MN sampai sub mukosa. Limfolikel hiperplasi dengan germinal senter aktif diantaranya tampak tingeable body makrofag.

~ Tunika muskularis sampai tunika serosa tak tampak kelainan nyata.

5. AmoebiasisTujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami perubahan jaringan akibat infeksi amoeba pada usus besar yang disebabkan oleh Entamoeba hystolitica.Makroskopik : Jaringan diambil dari biopsi colon.

Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan usus besar, dijumpai nekrosis kolikuatif pada kripta liberkun dan terbentuk ulcus pada kripta dinding usus bersebuk sel radang PMN, MN dan banyak mengandung kista amoeba.

6. Radang kronik karena benda asingTujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran granuloma yang ditimbulkan benda asing, akumulasi noduler dari makrofag atau sel epiteloid serta infiltrasi sel radang MN yang ditimbulkan oleh benda asing (asam urat), membentuk tophy berupa benjolan-benjolan pada permukaan sendi.Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi di regio pedis.Mikroskopik : sediaan dari jaringan regio pedis, tampak krital asam urat berupa jarum-jarum halus membentuk susunan lobulated. Disekitar kelompok asam urat ini dijumpai sel radang kronis terdiri dari makrofag, limfosit, sel epiteloid dan giant cell benda asing. Giant cell dengan banyak inti dan tersebar di dalam sel. Selain sel radang kronis dijumpai juga PMN dan jaringan fibroblat.

Pada Sinovitis akut dengan banyak PMN, makrofag dan mikro kristal dari asam urat. Khas dijumpai adanya tophus yaitu massa kristal dari urat/urat amorf dikelilingi oleh reaksi radang berupa makrofag, limfosit, fibroblast, dan benda asing. Giant cell ini sering berupa massa sitoplasmik yang mengelilingi massa urat.7. Abses tuba

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat belajar dan memahami gambaran nekrosis liquefektif. Abses adalah timbunan nana atau jaringan nekrosis liquefektif di dalam rongga yang secara anatomis tidak ada.Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi salfingektomi unilateral.

Mikroskopik :sediaan berasal dari tuba dengan rongga tuba tidak jelas, dipenuhi ruggae edematik, stroma bersebuk sel radang PMN dan MN. Epitel ruggae sebagian mengalami destruksi dan nekrosis.

Dinding tuba terdiri dari lapisan otot edematik sampai tunika serosa, bersebuk padat sel radang MN, serta jaringan granulasi dan fokal abses kecil.8. Reactive lymphoid hyperplasia Tujuan praktikum : memperlihatkan kepada mahasiswa agar dapat memahami gambaran morfologi reaksi hiperplasi atau reaksi limfadenitis yang merupakan mekanisme pertahanan skunder dari reaksi radang lokal dari jaringan limfoid atau kelenjar getah bening (KGB) terhadap jejas baik itu berupa infeksi maupun proses keganasan yang terdiri dari 4 pola yaitu :

1. Follicular pattern.

2. Sinus hystiocytosis.

3. diffuse pattern 4. Mixed patternFollicular patternMakroskopik : jaringan diambil dari operasi KGB di leher.

Mikroskopik : sediaan berasal dari KGB berkapsul jaringan ikat, subkapsul dijumpai folikel-folikel besar dan kecil, hyperplasia, dengan germinal center aktif terdiri dari sel limdosit dalam berbagai tingkat perkembangan, diantaranya tampak bentukan tingible body macrophag, di bagian tepi dikelilingi limfosit mature serta tampak sinus melebar (histiosiosis).Sinus hystiocytosis

Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi KGB di area pelvik.

Mikroskopik : sediaan berasal dari KGB berkapsul jaringan ikat, subkapsuler dijumpai sinus-sinus yang melebar, hiperplasia histiosit, proliferasi sel-sel plasma.9. Lepra

Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat memahami gambaran proses radang kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat tahan asam dan toksisitasnya rendah.

Mikroskopik : Jaringan diambil dari biopsi di regio lengan.

Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan kulit, menunjukkan gambaran radang granulomatous dengan banyak sel makrofag yang menginfiltrasi jaringan ikat perivaskuler serta sel radang limfosit (perivaskulitis).

10. Typhoid Tujuan praktikum : agar mahasiswa dapat memahami gambaran radang histiositik pada penyakit typhoid dimana terjadi pembesaran Peyers patch pada hepar dan lien. Makroskopik : Sediaan berasal dari yeyunum.

Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan yeyunum, tampak Peyers patch hipertrofi dengan histiosit hiperplasi, kapiler proliferasi, sebukan sel radang limfosit. Sebukan sel radang dari tunika muskularis sampai tunika serosa. Bila mungkin dapat ditemukan sel typhus (berupa makrofag yang memfagosit RBC).11. Jaringan granulasi Tujuan praktikum : agar mahasiswa memahami proses penyembuhan yang terjadi tidak sempurna sehingga terbentuk jaringan granulasi.

Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi di regio lengan.Mikroskopik : sediaan dari jaringan kulit terdiri dari pembuluh darah kecil-kecil (kapiler), jaringan fibroblast yang proliferasi dengan sebukan (infiltrasi) oleh sel-sel radang akut (PMN) dan sel-sel radang kronik (MN).12. Keloid Tujuan praktikum : mahasiswa memahami proses penyembuhan yang berlebihan sehingga terbentuk jaringan parut atau scar.

Makroskopik : Jaringan diambil dari regio lengan.

Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan kulit terdiri dari epidermis berlapis epitel squamous kompleks, hyperkeratosis, sebagian atrofik. Dermis terdiri dari jaringan fibrokolagen yang hyperplasi dengan sebukan ringan sel radang limfosit, tidak tampak kelenjar sebacea dan sudorifera serta folikel rambut (adneksa kulit atrofi).13. Hypertophic scar

Makroskopik : Jaringan diambil dari operasi di regio lengan. Mikroskopik : sediaan berasal dari jaringan kulit terdiri dari epidermis berlapis epitel squamous kompleks, hyperkeratosis. Dermis terdiri dari jaringan fibrokolagen yang hyperplasi dengan sebukan ringan sel radang limfosit, diantaranya masih dijumpai glandula sebacea dan sudorifera.PAGE 1