104537047-auris

28
Pendahuluan Pendengaran merupakan indera mekanoreseptor karena telinga memberikan respon terhadap gelombang suara yang terdapat di udara. Gelombang suara akan melalui bagian dari telinga, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam serta akan dihantarkan sebagai impuls saraf. Dalam kasus ini erat hubungannya antara telinga, hidung, dan tenggorokan karena ketiga organ tersebut dihubungan oleh tuba eustachii serta akan bermuara di satu tempat yaitu di naso faring. Laporan Kasus Bapak A membawa anaknya yang baru berusia 5 tahun ke poliklinik Trisakti dengan keluhan keluar cairan dari telinga kanan anaknya setelah berenang 2 hari yang lalu. Bapak A mengatakan kalau anaknya ini kalau dipanggil harus beberapa kali baru menjawab, dan kalau menonton televisi harus dengan volume yang agak keras. Anak Bapak A juga mengeluh adanya ingus yang berwarna hijau dan napasnya berbau sehingga nafsu makannya menurun. Ia merasa semua makanan tidak ada rasanya. Pada pemeriksaan rongga mulutm didapatkan gigi-gigi anak tersebut hampir rusak semua. Pembahasan

Upload: lukman

Post on 18-Feb-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

anastesi

TRANSCRIPT

Page 1: 104537047-AURIS

Pendahuluan

Pendengaran merupakan indera mekanoreseptor karena telinga memberikan respon

terhadap gelombang suara yang terdapat di udara. Gelombang suara akan melalui bagian dari

telinga, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam serta akan dihantarkan sebagai

impuls saraf.

Dalam kasus ini erat hubungannya antara telinga, hidung, dan tenggorokan karena

ketiga organ tersebut dihubungan oleh tuba eustachii serta akan bermuara di satu tempat yaitu

di naso faring.

Laporan Kasus

Bapak A membawa anaknya yang baru berusia 5 tahun ke poliklinik Trisakti dengan

keluhan keluar cairan dari telinga kanan anaknya setelah berenang 2 hari yang lalu. Bapak A

mengatakan kalau anaknya ini kalau dipanggil harus beberapa kali baru menjawab, dan kalau

menonton televisi harus dengan volume yang agak keras.

Anak Bapak A juga mengeluh adanya ingus yang berwarna hijau dan napasnya berbau

sehingga nafsu makannya menurun. Ia merasa semua makanan tidak ada rasanya. Pada

pemeriksaan rongga mulutm didapatkan gigi-gigi anak tersebut hampir rusak semua.

Pembahasan

Masalah yang dialami oleh anak Bapak A adalah berupa keluhan keluarnya cairan dari a

dipanggil beberapa kali baru menjawab dan kalau menonton televisi harus dengan volume yang

agak keras.

Page 2: 104537047-AURIS

Anatomi Auris

Auris Externa

Auricula : terdapat tulang rawan elastin dan kulit

Meatus acusticus eksternus : terdapat tulang rawan 1/3 dan tulang 2/3, pada bagian

1/3 posterior terdapat kelenjar serume, galndula serunimosae, glandula sebaseae

dan rambut.

Page 3: 104537047-AURIS

Membrana tympanica ( gendang telinga ) merupakan selembar selaput/ sekat

eksternal dengan tengah diameter 1cm, bentuk tipis,jorong, terentang dari ujung

medial tuba auditoria kearah meatus acusticus eksternus berbentuk agak cekung.

Umbo Membrane tympanica merupakan bayangan penonjolan distal maleus, umbo

memancar cahaya ke arah anterior-inferior yaitu kerucut cahaya.

Nervus : bagian luar : N. auriculotemporalis, N.mandibularis

Bagian dalam : N. cranialis IX ( N.glossopharyngeus )

Auris Media

Cavitas tympanica : rongga dalam membrane tympanica

Reccesus epitympanicus : batas depan; nasopharynx melalui tuba auditoria

(auditiva)

Batas posterosuperior : cellulae mastoidea melalui antrum mastoideum.

Bagian dalam : terdapat ossicula auditoria (malleus, incus, stapes, M.stapedius,

M. tensor tympani, chorda (cabang N.farcialis), plexus tympanicus pada

promontorium.

Tuba auditoria : menghubungkan cavitas tympanica ke nasopharinx bernuara di

meatus nasalis inferior cavitas nasi. A.pharyngea ascendens , A meningea , dan

A.canalisis pterygoide cabang A.maxillaris.

Nervus : dari plexus tympanicus ; N.facialis dan N.glossopharyngeus

Os. Auditoria : malleus : melekat pada membrane tympanica , Stapes : menempati

fenestra vestibule, arah lateral , Incus : antara malleus dan stapes bersendi

diantaranya chorda tympani yang menyilang permukaan medial collum mallei.

Auris Interna

Labyrinthus osseus

- cochlea : bentuk seperti keong berisi ductus cochlearis membuat 2,5 putaran

mengelilingi sebagian tulang yang sebagian modiolus, berisi terusan pembuluh

Page 4: 104537047-AURIS

darah dan saraf, putarannya membentuk promontorium pada dinding medial

cavitas tympanica.

- Vestibulum : ruang kecil dan menjorong, panjang 5mm, berisi untriculus dan

sacculus batas posterior canalis semiciscularis ossei dan fossa cronii posterior

melalui aquaductus vestibuli. Batas anterior cochlea.

- Canalis semicularis ossei : ( anterior, posterior, lateralis ) berhibungan dengan

vestibulum saling saling tegak lurus membentuk 3 bidang, masing-masing

terusan berapa 2/3 lingkaran dengan diameter 1,5 mm.

Labyrinthus membranaceus : ada cairan endolimfe terdapat :

- Utriculus dan saculus : 2 kantong kecil dalam vestibulum

- 3 ductus semiculularis dalam canalis semicularis

- Ductus cochlearis dalam cochlea

- Nervus : vestibulocochlearis mempersarafi macula

- Ductus endolymphatias : kantung buntu, saccus endolymphaticus

- Meatus acusticus internus : terusan sempit.

Page 5: 104537047-AURIS

Perdarahan / Vaskularisasi Auris

Meatus acusticus externus mendapatkan vaskularisasi dari A. Auricularis posterior dan

A. Temporalis superficialis yang merupakan cabang dari A. Carotis externa.

Auris media (Cavum timpani) mendapat vaskularisasi dari A. Stylimastoideus yang

merupakan cabang dari A. Auricularis posterior. Serta A. Tympanica anterior yang merupakan

cabang dari A. Maxillaris.

Dan pada Auris media bagian superior mendapat vaskularisasi dari A. Meningea media,

A. Process superior dan A. Pentrosa superior.

Persarafan Auris

Persarafan Auris Externa

Pada bagian auris, mendapat persarafan sensoris kulit dari N. Auriculotemporalis (N.V)

dan Ramus Auricularis N.X.

Pada Meatus Acusticus Externus bagian ventral dipersarafi N. Auriculotemporalis (N.V)

dan pada bagian dorsal dipersarafi oleh Ramus Auricularis N.X.

Persarafan Auris Media

Auris media dipersarafi oleh saraf yang sama seperti pada auris externa, tetapi ditambah

dengan Plexus tympanicus dan cabang N. Petrosus minor, ke Glandula Parotis yang keduanya

berasal dari N.IX. Dan N.VII dan Chorda tympani ke dinding lateral dan medial Cavum tympani.

Page 6: 104537047-AURIS

Persarafan Auris Interna

Auris interna dipersarafi oleh N.VIII dan N.VII dari pertemuan Pons dan Medulla

Oblongata, menuju Meatus acusticus internus, kemudian berpisah menjadi N. Vestibularis

superior dan inferior yang menuju ke Macula utriculus dan sacculus, serta ampula ductus

semicircularis. N. Cochlearis menuju Ganglion spiralis dan diteruskan ke organ corti. Dan juga

N.VII.

Histology Telinga Dalam

Telinga dalam atau labirin terdiri atas labirin tulang, labirin membranosa dan system

perilimfatik

Labirin tulang (seluruhnya terpendam dalam os petrosum) terdiri atas :

1.Vestibulum, suatu ruangan yang di dalamnya terdapat utrikulus dan sakulur.

2.Koklea, terletak anteromedial terhadap vestibulum, di dalamnya terdapat labirin

membranosa yang berisi organ corti, bentuk koklea mirip rumah siput. Dalam koklea terdapat

skala vestibuli, skala timpani, dan skala media. Skala timpani dan skala vestibuli menyatu di

puncak koklea membentuk helikotrema.

Telinga (pembesaran 4x10)KokleaA. Modiolus, dikelilingi koklea seperti rumah siput, terdiri atas.

1. Skala vestibuli2. Skala media/duktus cochlearis3. Skala timpani

B. Helikotrema

Labirin membranosa merupakan isi labirin tulang dan terdiri atas :

- Duktus cochlearis yang terletak dalam koklea

Page 7: 104537047-AURIS

- Utrikulus yang terletak dalam vestibulum

- Sakulus yang terletak dalam vestibulum

- Ampula dan duktus semisirkularis yang mengisi kanalis semisirkularis

Organ corti duduk di atas membrane basalis yang membatasi duktus cochlearis dengan skala

timpani. Membrana basilaris disebelah luar bersatu dengan ligamentum spiralis dan di bagian

dalam bergabung dengan jaringan modiolus tempat keluarnya n.cochlearis. Medial dari sel

paling medial dari organ corti terdapat sulkus spiralis interna. Di atas sulkus spiralis interna

terdapat limbus spiralis tepat munculnya membrana tektoria. Di atas membrana tektoria

terdapat membrana vestibularis Reisner. Dinding lateral duktus cochlearis dibatasi oleh stria

vaskularis yang pada daerah dekat membrane basalis menonjol membentuk prominensia

spiralis.

Telinga. Bagian lateral kokleaA. Skala vestibuliB. Skala media/duktus cochlearisC. Skala timpani 1. membrana vestibularis Reissneri 2. membrana basilaris 3. Organ corti 4. Membrana tektoria

Telinga. Bagian lateral koklea1. Ligamentum spiralis2. Stria vaskularis3. Prominensa spiralis4. Membrana basilaris5. Organ corti6. Limbus spiralis7. Lamina spiralis osseaBagian medial/modiolus8. sel-sel ganglion spiralis

Page 8: 104537047-AURIS

Alat keseimbangan dinamis. Dalam ampula duktus semisirkularis terdapat Krista ampularis yang

merupakan penonjolan jaringan perilimfatik, dengan sel-sel rambut dan sel-sel penyokong pada

puncaknya. Kedua macam sel ini diliputi kupula.

Organ vestibularis alat keseimbangan dinamis (pembesaran 40x10)A. Ampula duktus semisirkularis 1. Krista ampularis 2. Kupula

Alat keseimbangan statis. Pada utrikulus terdapat makula utrikuli dan makula sakuli

yang terdiri atas sel penyokong, sel rambut dan penebalan jaringan perilimfatik di bawahnya. Di

atas makula diliputi membrana otolith.1

Organ vestibularis alat keseimbangan statis (pembesaran 40x10)A. Makula utrikuliB. Membrana otolith/statokoniaC. Ruang utrikulus

Fungsi Auris

Fungsi auris secara umum adalah untuk pendengaran dan keseimbangan. Auris externa

berfungsi untuk menangkap gelombang suara sampai ke membrane timpani. Auris interna

berfungsi sebagai reseptor pendengaran atau organ corti dan meneruskan impuls ke pusat

pendengaran yaitu area Broca.

Sedangkan secara struktur dan komponen utama auris, disajikan pada tabel di bawah ini

Page 9: 104537047-AURIS

Tabel Komponen Utama Auris2

Struktur Fungsi

Telinga luar

Auricula

Meatus auditorius externus

(saluran telinga)

Membran Tympani

(gendang telinga)

Mengumpulkan dan memindahkan gelombang suara ke telinga

Mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga; berperan dalam lokalisasi suara

Mengarahkan gelombang suara ke membrana tympani; mengandung rambut-rambut penyaring dan mensekresikan kotoran telinga (ear wax) untuk menangkap partikel kecil

Bergetar secara sinkron dengan gelombang suara yang mengenainya, menyebabkan tulang-tulang pendengaran telinga tengah bergetar

Telinga tengah

Maleus, Incus, Stapes

Memindahkan getaran membrane tympani ke cairan di cochlea, dalam prosesnya memperkuat energi suara

Berosilasi secara sinkron dengan getaran membrane tympani serta menimbulkan gerakan seperti gelombang di perilimfe cochlea dengan frekuensi yang sama.

Telinga dalam : cochlea Tempat sistem sensorik untuk mendengar

Bergetar bersama dengan

Page 10: 104537047-AURIS

Jendela oval

Skala vestibuli dan skala tympani

Ductus cochlearis (skala media)

Membrana basilaris

Organ corti

Membran tektorial

Jedela bundar

gerakan staoes yang melekat padanya; gerakan jendela oval menyebabkan perilimfe cochlea bergerak

Mengandung perilimfe yang dibuat bergerak oleh gerakan jendela oval yang didorong oleh getaran tulang-tulang tengah

Mengandung endolimfe; tempat membrane basilaris

Bergetar bersama dengan gerakan perilimfe; mengandung organ corti, organ indera utnuk mendengar

Mengandung sel rambut, reseptor untuk suara, yang mengeluarkan potensial reseptor sewaktu tertekuk akibat gerakan cairan di cochlea

Tempat rambut sel-sel reseptor yang terbenam di reseptor ketika membran basilaris yang bergetar terhadap membran tektorial yang stationer

Bergetar bersama dengan gerakan cairan di perlimfe untuk meredam tekanan di dalam cochlea; tidak berperan dalam penerimaan suara

Telinga dalam : apparatus vestibularis

Canalis semicircularis

Tempat sistem sensorik untuk keseimbangan, dan memberikan masukan yang penting untuk mempertahankan postur dan keseimbangan

Page 11: 104537047-AURIS

Utriculus

Sacculus

Mendeteksi akselerasi (percepatan) atau deselerasi (perlambatan) rotational atau angular

Mendeteksi (a) perubahan posisi kepala menjauhi sumbu vertical dan (b) mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara horizontal

Mendeteksi (a) perubahan posisi kepala menjauhi sumbu horizontal dan (b) mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara vertical

Jalan Transmisi Suara Dari Telinga Sampai Ke Pusat Pendengaran

Gelombang suara masuk melalui meatus acusticus externus, kemudian gelombang

mengenai membran tympani, dan diteruskan ke foramen ovale. Selanjutnya suara dihantarkan

ke cochlea karena terdapat organ corti yang mengandung sel-sel positf dan kemudian pada

ujung organ corti untuk membentuk impuls saraf. Selanjutnya serabut saraf organ corti

meneruskannya ke medulla oblongata, setelah semua selnya bersinaps. Rangsangan ke batang

otak yang sama dan ada yang berlawanan, ke atas melalui rangkai di dalam oliculus superior

dan oliculus inferior, dan nucleus genikulatum lateral dan berakhir di dalam cortex

pendenganran di area Broadman.3

Auris Sebagai Fungsi Keseimbangan Manusia

Bagian dari auris yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan adalah

apparatus vertibularism yang memberikan informasi penting untuk sensasi keseimbangan dan

Page 12: 104537047-AURIS

untuk koordinasi gerakan-gerakan kepala dengan gerakan-gerakan mata dan postur tubuh.

Apparatus vestibularis terdiri dari dua set struktur yang terletak di dalam tulang temporalis di

dekat cochlea, yaitu canalis semicircularis dan organ otolit, yang terdiri dari utriculus dan

sacculus. Fungsi keseimbanga sendiri terbagi menjadi dua, yaitu keseimbangan statik dan

statokinetik.

Untuk fungsi keseimbangan statokinetik berhubungan dengan pergerakan cairan

endolimfe yang diatur oleh canalis semicircularis horizontal anterior dan posterior. Berfungsi

untuk mendeteksi akselerasi dan deselerasi angular atau rotasional kepala, misalnya ketika

memulai atau berhenti berputar, berjungkir balik, atau memutar kepala.

Sedangkan untuk fungsi statiknya, berhubungan dengan organ otolit (utrikulus dan

sacculus) yang memberikan informasi mengenai posisi kepala relative terhadap gravitasi dan

juga mendeteksi perubahan dalam gerakan linier (bergerak dalam garis lurus tanpa

memandang arah).4

Anatomi Hidung

Nasi externus (hidung luar) berbentuk pyramid terdiri atas apex nasi, radix nasi, nares

anterior dan alae nasi. Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang

dilapisi kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yaitu M. Nasalis pars transversa dan M.

Nasalis pars allaris. Kerja otot – otot tersebut menyebabkan nares dapat melebar dan

menyempit. Batas atas nasi eksternus melekat pada os frontal sebagai radiks (akar), antara

radiks sampai apex (puncak) disebut dorsum nasi. Lubang yang terdapat pada bagian inferior

disebut nares, yang dibatasi oleh :

- Superior : os frontale, os nasale dan os maxilla

- Inferior : kartilago septi nasi, kartilago nasi lateralis,

kartilago alaris mayor dan kartilago alaris minor.

Page 13: 104537047-AURIS

Dengan adanya kartilago tersebut maka nasi eksternus

bagian inferior menjadi fleksibel.

Cavum nasi berbentuk terowongan dari nares anterior di depan choana, (nares

posterior) di belakang. Cavum nasi dibagi menjadi kanan kiri oleh septum nasi. Batas medial

septum nasi dibentuk oleh

tulang dan tulang rawan yang

dilapisi oleh perikondrium,

periosteum dan pada bagian

luar oleh mukosa hidung.

Cavum nasi bagian lateral yang

depan tampak licin disebut

agger nasi, yang belakang

terdiri dari concha nasalis dan

meatusnya. Concha nasalis ada

4 macam. Pada bagian dari

labirin ethmoid; concha nasalis suprema, concha nasalis superior, concha nasalis media. Tulang

tersendiri yang melekat pada maxilla dan labirin ethmoid yaitu concha nasalis inferior.

Sinus Paranasalis

Page 14: 104537047-AURIS

Sinus paranasalis adalah rongga-rongga yang terdapat di dalam os. Maxilla, os. Frontale,

os. Sphenoidale dan os. Ethmoidale. Terdiri dari 4 sinus, yaitu sinus maxillaris, sinus frontalis,

sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis.

Sinus maxillaris terletak di dalam corpus maxillaris, berbentuk pyramid dengan basis

membentuk dinding lateral hidung dan apex di dalam processus zygomaticus maxillae. Atap

dibentuk oleh dasar orbita, sedangkan dasar dibentuk oleh processu alveolaris. Sinus maxillaris

bermuara ke dalam meatus nasi medius melalui hiatus semilunaris.

Sinus frontalis ada dua buah, terdapat di dalam os. Frontale dan dipisahkan satu dengan

yang lain oleh septum tulang dan berbentuk segitiga. Masing-masing sinus frontalis bermuara

ke dalam meatus nasi medius melalui infundibulum.

Sinus sphenoidalis ada dua buah, di dalam corpus ossis sphenoidalis dan bermuara ke

dalam recessus sphenoethmoidalis di atas concha nasalis superior.

Sinus ethmoidalis terdapat di dalam os. Ethmoidalis di antara hidung dan orbita. Sinus

ini terbagi menjadi tiga kelompok : anterior, media dan posterior. kelompok anterior bermuara

ke dalam infundibulum. Kelompok media bermuara ke dalam meatus nasi medius, pada atau di

atas bulla ethmoidalis. Sedangkan kelompok posterior bermuara ke dalam meatus nasi

superior.5

Histologi Hidung

Page 15: 104537047-AURIS

Bagian dalam hidung dilapisi oleh 4 jenis epitel yaitu epitel berlapis gepeng yang

berlanjut ke dalam vestibulum. Beberapa millimeter di dalam vestibulum berubah menjadi

epitel kolumnar tanpa silia, epitel ini berlanjut lagi menjadi epitel bertingkat kolumnar bersilia.

Di bawah epitel tersebut terdapat lamina propria tebal yang mengandung kelenjar submukosa.

Di dalam lamina propria juga terdapat sel plasma, sel mast, dan kelompok jaringan limfoid.

Epitel olfaktoria terdapat di atap rongga hidung dan meluas ke bawah ke sisi septum dan

meluas ke atas ke concha nasalis superior. Epitel olfaktoria terdiri dari 3 jenis sel, sel

sustentacular, sel basal dan sel olfaktorius. Pada sel olfaktorius terdapat neuron bipolar yang

tersebar merata di antara sel-sel suntentacular yang memiliki inti bulat yang berasal dari sel

penyokong. Sel sustentacular memiliki banyak mikrofili yang terjulur ke lapis mucus, inti pucat

dan kompleks golgi, sitoplasma apical yang dipenuhi reticulum endoplasma agranular dan

sejumlah granul pigmen yang memberikan warna coklat pada epitel olfaktoria. Sel-sel basal

adalah sel-sel kecil basofilik kuat yang ada di antara basis sel-sel olfaktorius sensoris dan sel-sel

penyokong.6

Page 16: 104537047-AURIS

Histologi Sinus Paranasalis

Sinus-sinus nasal yang berhubungan dengan rongga hidung dan ruang-ruang dalam

tulang adalah sinus frontalis, ethmoidalis, sphenoidalis dan maxillaris. Sinus paranasalis dilapisi

epitel bersilia yang bergetar kea rah ostium dan cavum nasi, serupa dengan yang di hidung.

Mukosa pada sinus relatif tipis dan mengandung sedikit kelenjar mucosa.7

Fungsi Hidung

a. Pengatur kondisi udara

Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara yang akan

masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara:

- Mengatur kelembaban udara. Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir. Pada musim panas,

udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan oleh lapisan ini sedikit, sedangkan pada

musim dingin akan terjadi sebaliknya.

- Mengatur suhu. Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah di bawah

epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas, sehingga radiasi dapat

berlangsung secara optimal. Dengan demikian, suhu udara setelah melalui hidung kurang

lebih 37° C.

b. Sebagai penyaring dan pelindung.

Page 17: 104537047-AURIS

Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri yang dilakukan

oleh:

- Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi

- Sillia

- Palut lendir (mucous blanket). Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendir dan

partikel-partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. Palut lendir akan

dialirkan ke nasofaring oleh gerakan sillia.

Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri disebut lysozime.

c. Indra penghirup

Hidung juga bekerja sebagai indra penghirup dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap

rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Partikel bau dapat

mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan

kuat.

d. Resonansi suara

Penting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung akan

menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara sengau.

e. Proses bicara

Membantu proses pembentukkan kata dengan konsonan nasal (m, n, ng) dimana rongga

mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatumolle turun untuk aliran udara.

f. Refleks nasal

Mukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna,

kardiovaskuler, dan pernafasan. Contoh: iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks bersin

dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung, dan

pancreas8

Fungsi Sinus Paranasalis

Page 18: 104537047-AURIS

a. Membentuk pertumbuhan wajah karena didalam sinus terdapat rongga udara sehingga bisa

untuk perluasan. Jika tidak terdapat sinus, maka pertumbuhan tulang akan terdesak.

b. Sebagai pengatur udara.

c. Peringan cranium.

d. Resonansi suara.

e. Membantu produksi mucus.9

Hubungan Telinga, Hidung dan Tenggorokan

Tuba auditoria (auditiva) menghubungkan cavitas tymoanica dengan nasopharynx. Dan pada

akhirnya bermuara pada bagia belakang Meatus nasalis inferior pada cavitas nasi.

Tuba auditiva berfungsi sebagai pemerata tekanan dalam auris media dan tekanan udara

lingkungan. 10

LIDAH (LINGUAE)

Anatomi linguae

Linguae adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membrana mucosa. Dua pertiga bagian

anteriornya terletak di dalam mulut, dan sepertiga posteriornya terletak di pharynx.

Linguae terdiri dari beberapa bagian yaitu radix linguae, corpus linguae, apex linguae, dorsum

linguae dan permukaan inferior.

Pada permukaan atas dua pertiga bagian anterior

linguae terdapat 3 jenis papilla : (1) papilla filiformis,

yang terdapat di seluruh permukaan linguae (2)

papilla fungiformis terdapat di apex linguae, dan (3)

papilla circum vallata terdapat di sulcus terminalis.

Page 19: 104537047-AURIS

Otot-Otot Linguae

Otot-otot linguae terbagi menjadi dua yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot

intrinsik hanya terbatas di lidah dan tidak dihubungkan ke tulang. Otot ini terdiri atas serabut-

serabut longitudinal, transversal dan vertikal. Dimana otot intrinsik ini berfungsi sebagai

pembentuk linguae. Sedangkan yang dimaksud denga otot ekstrinsik adalah otot yang melekat

pada tulang dan palatum molle. Terdiri atas m.genioglossus, m.hyoglossus, m.styloglossus dan

m.pataloglossus.

Tabel Otot-otot Linguae11

Nama otot Origo Insersio Persarafan Fungsi

Otot-otot intrinsik

LongitudinalTransversalVertikal

Septum mediana dan submucosa

Membrana mucosa

N. hypoglossus Mengubah bentuk lidah

Otot-otot ekstrinsik

M. genioglossus Spina genus Bercampur N. hypoglossus Menjulurkan apex

Page 20: 104537047-AURIS

M. hyoglossus

M. styloglossus

M. pataglossus

superior mandibulae

Corpus dan cornu majus ossis hyoidei

Processus styloideus ossis temporalis

Aponeurosis palatinus

dengan serabut otot-otot lidah lain

Bercampur dengan serabut otot-otot lidah lain

Bercampur dengan serabut otot-otot lidah lain

Sisi lidah

N. hypoglossus

N. hypoglossus

Plexus pharyngeus

lingua ke luar rongga mulut

Menarik lidah ke bawah

Menarik lidak ke atas dan belakang

Menarik radix lidah ke atas dan belakang, menyempitkan isthmus faucium

Fungsi Pengecapan

Di antara papilla terdapat taste buds, yang kemudian rangsangan dari taste buds akan

dilanjutkan oleh N. IX dan N.VII dan berjalan ke Medulla Oblongata tepatnya ke nucleus solitary,

kemudian lanjut ke pons dan ke nucleus thalamic di bagian ventral posterior medial nucleus.

Kemudian dilanjutkan ke gyrus post centralis ke sulcus lateral dan gyrus insulae.

Page 21: 104537047-AURIS