10 · web viewdalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi...

70
10. DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

10. DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

Page 2: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam
Page 3: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

10. DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

I . GAMBARAN UMUM

1. Keadaan Daerah

Wilayah Daerah Tingkat I Jawa Barat meliputi areal se-

luas 46,3 ribu km2. Pada tahun 1986 tanah di wilayah Jawa Ba-

rat meliputi areal persawahan sekitar 1.210.393 ha atau

26,2%, areal perkebunan negara dan swasta sekitar 392.931 ha

atau 8,5%, areal tegalan, kebun, ladang dan huma sekitar

980.164 ha atau 21,2%, areal tanah yang ditumbuhi kayu-kayuan

sekitar 228.618 ha atau 4,9%, areal kehutanan sekitar 974.000

ha atau 21,0% dan areal pemukiman dan budi daya lainnya seki-

tar 843.894 ha atau 18,2% dari seluruh luas wilayah.

Secara administratif propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

terdiri dari 4 kotamadya/Daerah Tingkat II dan 20 kabupaten/

Daerah Tingkat II. Seluruh Dati II tersebut meliputi 6 buah

kota administratif yaitu Tasikmalaya, Bekasi, Tangerang,

Depok, Cimahi dan Cilegon, 453 kecamatan dan 7.051 desa dan

kelurahan. Pada masa Repelita IV telah terjadi pemekaran wi-

layah administratif yang meliputi tambahan 13 kecamatan, dan

perubahan status 1 kota Cilegon menjadi kota administratif.

343

Page 4: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Pada tahun 1988 penduduk Propinsi Jawa Barat diperkira-

kan mencapai 33.093.549 jiwa. Kepadatannya rata-rata pada ta-

hun 1988 adalah 715 jiwa per km2 (kepadatan rata-rata pendu-

duk Indonesia pada tahun yang sama 91 jiwa per km2). Kabupa-

ten Cirebon merupakan daerah dengan kepadatan penduduk ter-

tinggi di Jawa Barat yaitu 1.545 jiwa per km2. Sedangkan Ka-

bupaten Lebak merupakan daerah dengan kepadatan terendah ya-

itu 237 jiwa per km2. Pada tahun 1985 penduduk Propinsi Jawa

Barat yang tinggal di daerah perkotaan meliputi 26,8% dan pa-

da tahun 1988 diperkirakan meningkat menjadi 29,3%. Persebar-

an penduduk Jawa Barat tidak merata, di daerah sekitar Jakar-

ta (Bogor, Tangerang dan Bekasi) kepadatannya berkisar antara

837 hingga 12.818 jiwa per km2, sedangkan daerah yang berlo-

kasi di sebelah selatan yaitu Pandeglang, Sukabumi dan Ciamis

merupakan daerah yang berpenduduk jarang.

Pada tahun 1985 penduduk usia kerja (10 tahun ke atas)

di Jawa Barat berjumlah 22.536.898 orang (72,5%). Dari jumlah

tersebut yang masuk ke dalam angkatan kerja sebanyak

10.777.379 orang dan angkatan kerja yang bekerja berjumlah

10.455.491 orang. Pada tahun 1985 tingkat partisipasi angkat-

an kerja adalah 47,8%. Menurut tingkat pendidikannya angkatan

kerja yang ada terbagi dalam: 50,3% tidak dan belum pernah

tamat Sekolah Dasar (SD), 32,9% tamat SD, 5,1% tamat Sekolah

Menengah Tingkat Pertama (SMTP), 4,4% tamat Sekolah Menengah

Tingkat Atas (SMTA), 6,1% tamat Sekolah Kejuruan dan 1,2% ta-

mat Perguruan Tinggi atau yang setingkat. Pada tahun 1985

angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian berjumlah

46,8%, di sektor industri 10,7%, di sektor perdagangan, ho-

tel dan restoran 18,4%, dan di sektor-sektor lainnya 24,1%.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih me-

megang peranan yang sangat dominan dalam penyerapan tenaga

344

Page 5: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

kerja, sedang tingkat penyerapan tenaga kerja sektor-sektor

lainnya masih rendah.

Dalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah

di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup

tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam periode terse-

but sektor pertanian per tahun tumbuh dengan laju pertumbuhan

rata-rata 6,9% sedangkan industri 17,6% per tahun. Pada tahun

1986 sektor pertanian memberikan sumbangan terbesar kepada

PDRB, yaitu 23,6%, sektor perdagangan, memberikan sumbangan

hampir sama, yaitu 23,5%. Sektor industri juga memberikan

sumbangan cukup besar kepada PDRB, yaitu 21,0%.

Pada tahun 1986 produksi pertanian pangan telah mencapai

tingkat penyediaan sekitar 196 kg beras rata-rata per kapita.

Kegiatan perkebunan antara lain menghasilkan kelapa, ka-

ret, dan teh. Prasarana pengairan yang ada telah dapat meng-

airi areal sawah seluas 574.726 ha pada akhir Pelita IV.

Bidang perhubungan selama Repelita IV telah mencapai ke-

majuan yang berarti. Pada tahun 1986 seluruh jaringan jalan

panjangnya 15.697 km yang meliputi 671 km jalan nasional,

2.090 km jalan propinsi, 11.995 km jalan kabupaten dan 941 km

jalan kotamadya. Keadaan jalan nasional pada umumnya cukup

baik, demikian pula jalan propinsi, tetapi sekitar 37,0% ja-

lan kabupaten masih dalam kondisi rusak. Pelabuhan Cigading

dan Pelabuhan Cirebon belum dapat melayani pelayaran samudra,

sedangkan Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan penyeberangan

untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pada umum-

nya semua pelabuhan tersebut masih memerlukan peningkatan,

terutama fasilitas dermaganya.

Pelabuhan udara Husein Sastranegara di Bandung telah da-

345

Page 6: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

pat didarati oleh pesawat jenis F-28/L-100 dengan kapasitas

muatan yang dibatasi, sedangkan lapangan terbang Penggung di

Cirebon, lapangan terbang Gorda di Serang, Curug di Tangerang,

Kalijati di Subang, Sukari di Jatiwangi, Pelabuhan Ratu di

Sukabumi, Cibeureum di Tasikmalaya, Sulaiman di Bandung serta

Pondok Cabe dan Atang Sanjaya di Bogor masing-masing telah

dapat didarati pesawat jenis F-27 dengan kapasitas muatan

yang dibatasi.

Pelayanan jasa Pos dan Giro secara berkala telah men-

jangkau hampir seluruh desa melalui 32 Kantor Pos Besar/Induk

maupun 311 buah Kantor Pos Tambahan/Pembantu; 54 fasilitas Pos

keliling kota dan 335 pos keliling desa. Fasilitas bangunan

sentral telepon otomat, pemasangan jaringan kabel, perluasan

sentral telex Bandung dan perangkat transmisi telegraf dan

pengembangan sarana-sarana penunjang perlu ditingkatkan.

Dalam bidang sosial budaya, upaya peningkatan kecerdasan

penduduk telah berhasil menurunkan jumlah penduduk di atas 10

tahun yang buta huruf menjadi 15,3 orang per 1.000 penduduk

pada tahun 1985, dan berhasil menaikkan persentase anak umur

7 12 tahun yang masuk sekolah dari 98,0% pada akhir Repe-

lita III menjadi 99,87% pada akhir Repelita IV.

Pada akhir Repelita IV fasilitas pendidikan dasar telah

semakin merata. Seluruh propinsi telah terdapat 24.188 SD,

1.956 SMTP, 1.036 SMTA, 104 Sekolah Teknik Menegah, 6 Perguru-

an Tinggi 10egeri dan 5 Perguruan Tinggi milik Propinsi Jawa

Barat dan 38 Perguruan Tinggi Swasta. Pada tahun 1988 angka

kelahiran kasar mencapai 29,8 bayi per 1.000 penduduk (rata-

rata nasional 28,7). Angka kematian kasar 9,2 orang per 1.000

penduduk (rata-rata nasional sebesar 7,9); angka kematian

bayi 73,5 bayi per 1.000 kelahiran hidup (rata-rata nasional

346

Page 7: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

58,04). Harapan hidup rata-rata mencapai 59,3 tahun (rata- rata nasional 62,83).

2. Masalah-masalah

Pembangunan yang dilaksanakan selama Repelita IV telah

menghasilkan perkembangan daerah yang cukup tinggi, namun ma-

sih ada masalah-masalah yang memerlukan perhatian.

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan salah satu tan-

tangan dalam pembangunan di Propinsi Jawa Barat, karena masih

menunjukkan angka yang relatif tinggi. Sampai saat ini masih

dirasakan adanya kelebihan tenaga kerja dengan mutu yang be-

lum memadai. Hal ini terutama menyangkut berbagai keahlian

yang langka dan justru diperlukan dalam berbagai bidang pem-

bangunan di daerah.

Pada tahun 1985 sebesar 23,4% angkatan kerja terdapat di

daerah perkotaan dan 76,6% berada di pedesaan. Persebaran ini

telah menimbulkan permasalahan yang cukup besar, antara lain

mengalirnya kelebihan tenaga kerja ke kota-kota dan mening-

katnya perambahan kawasan-kawasan non budi daya di hula dae-

rah aliran sungai. Dalam pada itu tingkat pengangguran terbu-

ka menunjukkan peningkatan. Pada tahun 1985 pengangguran ter-

buka diperkirakan berjumlah 322 ribu orang atau 3,0%

Prasarana dan sarana perhubungan yang sudah banyak meng-

alami kemajuan juga masih perlu ditingkatkan untuk mengim-

bangi meningkatnya arus barang dan orang sebagai akibat me-

ningkatnya kegiatan-kegiatan perdagangan di dalam daerah,

perdagangan antar daerah dan kegiatan-kegiatan ekspor dan pa-

riwisata.

Tingkat pelayanan perhubungan laut juga masih perlu di-

347

Page 8: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

tingkatkan melalui peningkatan fasilitas pendukung pelayanan-

nya, seperti dermaga, gudang dan fasilitas keselamatan pela-

yaran.

Fasilitas perhubungan udara, seperti landasan terminal

dan keselamatan penerbangan, masih perlu ditingkatkan.

Pengembangan kegiatan kepariwisataan di daerah Jawa Ba-

rat memerlukan dukungan sarana dan prasarana pendukung, se-

perti perhubungan, akomodasi dan telekomunikasi, pembinaan

obyek pariwisata dan tenaga pemandu wisata.

Di bidang pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan,

seperti ruang kelas, ruang praktek, ruang laboratorium, per-

pustakaan, buku dan guru baik di tingkat SD, SMTP, SMTA mau-

pun di Perguruan Tinggi masih perlu ditingkatkan untuk meng-

hadapi meningkatnya volume kegiatan pendidikan dan kebutuhan

untuk menghasilkan lulusan pendidikan yang mutunya memadai.

Bidang kesehatan masih memerlukan peningkatan layanan

kesehatan khususnya dalam pelaksana vaksinasi dan pemberan-

tasan penyakit menular, antara lain melalui penambahan pus-

kesmas keliling, fasilitas rumah sakit, serta tenaga medis

dan paramedis.

Hal lain yang dihadapi ialah perlunya peningkatan peran

serta lembaga swadaya masyarakat dan lembaga sosial lainnya

dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. Demikian pula masih

perlunya usaha perkoperasian didorong agar dapat lebih mandi-

ri dan dapat berperan dalam pembangunan perekonomian di dae-

rah terutama di pedesaan.

Penataan ruang dan pertanahan di Jawa Barat masih meng-

hadapi berbagai masalah yang menimbulkan kesulitan bagi peme-

rintah daerah dalam melaksanakan koordinasi pembangunan, pe-

348

Page 9: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

ngendalian penggunaan ruang dan pengendalian pemanfaatan sum-

ber Jaya alam. Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) kabupaten, kota-

madya dan kawasan-kawasan pengembangan industri dan pariwisata

masih belum tersedia sebagaimana mestinya. Mekanisme pengen-

dalian penggunaan ruang terutama di daerah perkotaan masih

belum mantap.

II. KEBIJAKSANAAN DAN SASARAN-SASARAN PEMBANGUNAN

Pembangunan di daerah Jawa Barat merupakan bagian inte-

gral dari pembangunan nasional dan bertumpu pada Trilogi Pem-

bangunan. Makin berhasil pelaksanaannya akan makin nyata du-

kungannya kepada peningkatan ketahanan nasional dan pemantapan

perwujudan Wawasan Nusantara.

Sesuai dengan prioritas pembangunan dalam Repelita V,

pembangunan daerah Jawa Barat diarahkan pada peningkatan per-

kembangan sektor pertanian dan sektor industri disertai pe-

ningkatan penguasaan dan kualitas teknologi, sehingga dapat

memberikan sumbangan yang optimal kepada pertumbuhan produksi

daerah, peningkatan mutu produksi, ekspor dan pemerataan

hasil-hasil pembangunan di daerah tersebut. Di samping itu

pembangunan sektor sosial, kependudukan dan ekonomi lainnya

yang secara keseluruhan dilakukan secara terpadu dalam rangka

pembangunan wilayah, juga diarahkan kepada peningkatan kuali-

tas, pertumbuhan dan pemerataan yang optimal, perluasan ke-

sempatan kerja dan berusaha, dan peningkatan pendapatan nya-

ta, kesejahteraan serta taraf hidup seluruh lapisan masyara-

kat.

Pertumbuhan ekonomi daerah Jawa Barat yang cukup tinggi

selama Repelita V diharapkan dapat dicapai terutama melalui

349

Page 10: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

peningkatan produksi dan perubahan teknologi di sektor perta-

nian dan industri serta peningkatan penyediaan jasa yang se-

cara keseluruhan berorientasi pada peningkatan kesempatan

kerja di berbagai sektor. Kebijaksanaan pemerataan pembangun-

an yang telah ditempuh selama Repelita IV akan dilanjutkan

dan ditingkatkan agar perbaikan taraf hidup, kecerdasan dan

kesejahteraan semakin nyata dapat dirasakan oleh seluruh ma-

syarakat, dan kemajuan yang serasi antar wilayah di daerah

Jawa Barat serta antara daerah Jawa Barat dan daerah-daerah

lain di Indonesia makin dapat diwujudkan.

Atas dasar arah kebijaksanaan tersebut di atas dan mem-

perhatikan masalah-masalah yang dihadapi serta potensi dan

prioritas daerah, langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan

daerah Jawa Barat yang akan dikembangkan dalam Repelita V pa-

da pokoknya sebagai berikut.

Usaha pembangunan di sektor pertanian dalam arti luas

akan dilanjutkan dengan tujuan meningkatkan produksi dan me-

mantapkan swasembada pangan, meningkatkan pendapatan para pe-

tani, memperluas kesempatan kerja, memenuhi kebutuhan indus-

tri akan bahan baku, dan untuk membantu peningkatan ekspor.

Dalam rangka mendukung terwujudnya keseimbangan antara indus-

tri dan pertanian dalam struktur ekonomi nasional, usaha pem-

bangunan dan pengembangan sektor industri, terutama agroin-

dustri, juga terus didorong. Iklim berusaha yang lebih mendo-

rong partisipasi swasta dalam kegiatan pembangunan akan di-

usahakan melalui berbagai usaha pemberian informasi dan kemu-

dahan. Di samping itu akan dilakukan kegiatan-kegiatan pro-

mosi untuk merangsang pihak swasta agar bersedia melakukan

investasi di daerah Jawa Barat.

Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan produksi di bi-

350

Page 11: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Bang pertanian dan industri, upaya peningkatan prasarana dan

sarana perhubungan, komunikasi, peningkatan efisiensi dalam

bidang perdagangan melalui bimbingan dan penyuluhan, penyem-

purnaan sistem informasi pasar dan penyempurnaan sistem ang-

kutan akan ditingkatkan. Upaya ini dilakukan dengan mengikut-

sertakan dan mendorong prakarsa pengusaha-pengusaha swasta.

Dalam rangka memperluas lapangan kerja juga akan diusa-

hakan agar dalam pelaksanaan pembangunan di daerah diterapkan

pola investasi yang menyerap banyak tenaga kerja. Di samping

itu diarahkan kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya alam

agar memenuhi persyaratan kelestarian lingkungan dan pemba-

ngunan yang berkelanjutan.

Usaha koperasi akan terus didorong agar makin mandiri

dan dapat lebih berperanan dalam pembangunan di daerah. Seja-

lan dengan itu akan terus dikembangkan iklim yang dapat men-

dorong lembaga swadaya masyarakat untuk lebih banyak berpar-

tisipasi.

Kegiatan pariwisata selama Repelita V akan terus dido-

rong agar dapat berkembang sebagai daerah tujuan wisata. Un-

tuk itu berbagai fasilitas akomodasi, pengangkutan dan tele-

komunikasi ke lokasi daerah wisata tersebut akan terus dikem-

bangkan dan ditingkatkan.

Upaya untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan masya-

rakat Jawa Barat akan dilanjutkan. Sejalan dengan itu pening-

katan penyuluhan dan penyediaan berbagai fasilitas pelayanan

masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun di

bidang sosial lainnya, diusahakan dapat menjangkau seluruh

lapisan masyarakat. Mutu pendidikan dan keterampilan penduduk

ditingkatkan melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pening-

katan pendidikan formal yang diarahkan agar sebagian dari pe-

351

Page 12: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

ningkatan jumlah tenaga kerja yang berasal dari pertambahan

penduduk di pedesaan lebih mampu bertani dengan cara-cara

yang lebih maju, dan agar sebagian dari mereka dapat lebih

mudah memperoleh pekerjaan di luar sektor pertanian.

Untuk mempertahankan kemampuan prasarana dan sarana per-

tanian, pendidikan, kesehatan dan perhubungan yang ada, ke-

giatan operasi dan pemeliharaannya akan ditingkatkan. Dalam

hubungan ini partisipasi masyarakat akan disalurkan antara

lain melalui pembayaran iuran pemakaian air irigasi dan ke-

giatan-kegiatan gotong royong.

Selanjutnya dalam rangka peningkatan usaha pemerataan

pembangunan, perhatian khusus akan diberikan kepada daerah

yang relatif tertinggal, daerah kritis dan daerah padat pen-

duduk. Sejalan dengan itu pembangunan masyarakat desa akan

terus ditingkatkan. Pembangunan daerah perkotaan akan dilan-

jutkan pula secara terencana dan terpadu dengan memperhatikan

perkembangan penduduk dan kepentingan mereka agar dapat men-

jamin lingkungan yang sehat untuk hidup, bekerja dan berusa-

ha. Dengan pembangunan yang serasi antara desa dan kota diha-

rapkan arus urbanisasi dapat dikendalikan.

Untuk mengurangi tingkat pertumbuhan dan ketidak se-

imbangan kepadatan penduduk di daerah Jawa Barat akan ditempuh

peningkatan program keluarga berencana dan langkah-langkah

kebijaksanaan yang dapat mendorong perpindahan penduduk dari

desa-desa padat penduduk dan desa kritis di Jawa Barat ke de-

sa-desa kurang penduduk di luar Jawa melalui program transmi-

grasi. Di samping itu perhatian yang lebih besar akan diberi-

kan secara selektif kepada usaha pengembangan daerah kritis,

pengembangan daerah berpotensi untuk pertanian serta pengem-

bangan daerah berpotensi yang terisolasi.

352

Page 13: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Pembangunan pedesaan diarahkan agar mampu menyerap per-

tambahan tenaga kerja yang terjadi dan dengan demikian dapat

mengurangi arus urbanisasi. Sejalan dengan itu pengembangan

kota sedang dan kecil akan ditingkatkan untuk membantu mengu-

rangi derasnya arus urbanisasi ke kota-kota besar. Sementara

itu pengembangan iklim usaha yang mendorong pertumbuhan sek-

tor informal di kota akan ditingkatkan.

Dalam rangka meningkatan kemampuan pemerintah daerah da-

lam penyelenggaraan pembangunan akan dilakukan pula langkah-

langkah pendayagunaan aparatur. Hal tersebut antara lain me-

liputi upaya untuk peningkatan pendapatan asli daerah. Upaya

ini dijalankan melalui penggalian dan pengerahan potensi sum-

ber pendapatan baru sepanjang tidak bertentangan dengan per-

aturan yang berlaku dan tidak menghambat perkembangan dunia

usaha. Dalam hubungan ini diusahakan penyempurnaan mekanisme

perpajakan dan retribusi daerah, peningkatan kemampuan aparat

pemerintah daerah di dalam memungut pajak dan retribusi dae-

rah, dan peningkatan hasil pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB). Bersamaan dengan itu usaha-usaha untuk mendorong agar

swasta lebih berpartisipasi dalam membiayai kegiatan pemba-

ngunan di daerah akan ditingkatkan pula. Di samping itu akan

dilakukan pula program pendidikan dan pelatihan pegawai, pe-

nyempurnaan sistem informasi, komunikasi, kerja sama, koordi-

nasi, dan penyederhanaan prosedural. Langkah-langkah tersebut

diharapkan dapat lebih memantapkan usaha untuk mewujudkan

otonomi daerah yang nyata, dinamis dan bertanggung jawab yang

pelaksanaannya bertitik berat pada Daerah Tingkat II.

Upaya penyusunan dan penyempurnaan Rencana Umum Tata

Ruang di daerah Jawa Barat akan ditingkatkan agar pemerintah

daerah dapat lebih mampu mengatur pemanfaatan ruang dan sum-

ber daya yang ada secara lebih terarah. Penataan pertanahan

353

Page 14: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

akan ditingkatkan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang

Daerah agar masalah ketidakserasian penggunaan ruang dapat

diselesaikan secara lebih terarah.

Dengan pokok-pokok kebijaksanaan tersebut di atas, dalam

Repelita V laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak

dan gas bumi diharapkan dapat mencapai sekurang-kurangnya

7,2% rata-rata per tahun. Laju pertumbuhan tersebut diperhi-

tungkan cukup memadai untuk mendukung peningkatan pendapatan

per kapita penduduk Jawa Barat dan penciptaan lapangan kerja

yang dapat menyerap tambahan angkatan kerja yang terjadi di

daerah itu selama lima tahun yang akan datang. Sedangkan laju

pertumbuhan sektor yang dapat dicapai per tahun diperkirakan

masing-masing sebagai berikut. Sektor pertanian dan sektor

industri masing-masing rata-rata akan tumbuh 3,2% dan 11,9%

per tahun. Sedangkan pertumbuhan per tahun sektor pertambang-

an 5,9%, sektor bangunan 7,3%, sektor perdagangan 7,4%, sek-

tor pengangkutan dan komunikasi 8,4% serta sektor lain-lain

6,6%.

Selama Repelita V laju pertumbuhan penduduk di Propinsi

Jawa Barat diharapkan akan turun menjadi rata-rata 1,90 per

tahun, sehingga pada tahun 1993 penduduk propinsi Jawa Barat

diperkirakan akan berjumlah 36,3 juta jiwa. Untuk menurunkan

laju pertumbuhan penduduk tersebut akan diusahakan penurunan

angka kelahiran kasar dari 29,8 bayi per 1.000 penduduk pada

akhir Repelita IV menjadi 25,5 pada akhir Repelita V, dan

angka kematian kasar dari 9,2 orang per 1.000 penduduk pada

akhir Repelita IV menjadi 8,4 pada akhir Repelita V. Sejalan

dengan upaya tersebut akan diusahakan pula peningkatan kese-

jahteraan masyarakat agar angka kematian bayi per 1.000 kela-

hiran hidup menurun dari 73,5 bayi pada akhir Repelita IV

menjadi 62,5 bayi pada akhir Repelita V. Bersamaan dengan itu

354

Page 15: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

harapan hidup rata-rata diharapkan naik dari 59,3 tahun pada

akhir Repelita IV menjadi 61,7 tahun pada akhir Repelita V.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat akan

diusahakan peningkatan kecerdasan masyarakat dengan sasaran

antara lain, jumlah penampungan anak usia 7 - 12 tahun di SD

ditingkatkan dari 99,87% pada akhir Repelita IV menjadi

99,91% pada akhir Repelita V. Selain itu jumlah lulusan SD

yang dapat ditampung di SMTP ditingkatkan dari 48,6% pada

akhir Repelita IV menjadi 66,6% pada akhir Repelita V, lulus-

an SMTP yang dapat ditampung di SMTA diharapkan meningkat da-

ri 74,0% pada akhir Repelita IV menjadi 82,2% pada akhir Re-

pelita V. Peningkatan di bidang pendidikan ini juga disertai

dengan peningkatan dalam mutu pendidikan, yang akan diusaha-

kan melalui peningkatan dalam penyediaan prasarana pendidik-

an, penyediaan buku-buku dan penataran guru-guru.

Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diuraikan di atas di-

perkirakan akan dapat menampung pertumbuhan angkatan kerja

yang terjadi selama Repelita V yang diperkirakan rata-rata

meningkat dengan 2,8% per tahun, atau diperkirakan akan ber-

jumlah 14,4 juta jiwa pada akhir Repelita V.

Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah akan dilanjut-

kan dan ditingkatkan secara selektif untuk beberapa kawasan.

Dengan demikian, daerah akan mempunyai sarana untuk upaya pe-

manfaatan ruang dan sumber daya secara optimal yang menjamin

percepatan dan keserasian laju pertumbuhan daerah, pemanfaat-

an keunggulan komparatif antar wilayah serta lebih terpenuhi-

nya persyaratan-persyaratan pembangunan yang berkelanjutan.

III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN

Pembangunan di bidang pertanian di Jawa Barat akan di-

355

Page 16: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

tingkatkan melalui usaha-usaha intensifikasi, rehabilitasi,

diversifikasi dan ekstensifikasi. Peningkatan produksi tanam-

an pangan akan dilaksanakan melalui produksi benih/bibit me-

lalui balai-balai benih dan penangkar benih yang diusahakan

oleh pemerintah dan swasta. Di samping itu untuk memperoleh

benih yang baik dan tahan hama akan dilaksanakan pengawasan

mutu melalui sertifikasi benih. Untuk mengatasi kemungkinan

timbulnya jenis hama pengganggu, akan ditingkatkan kegiatan

untuk mengatasi melalui pengembangan sistem pengendalian hama

terpadu.

Dalam rangka memperluas areal persawahan, pembangunan

pengairan akan dipadukan dengan kegiatan pencetakan sawah de-

ngan lebih menekankan pada usaha swadaya masyarakat. Pence- takan sawah baru akan dilaksanakan di atas lahan irigasi baru

di Kabupaten Lebak dan Subang.

Dalam rangka meningkatkan produksi palawija, pembinaan

petani akan dilakukan melalui pengembangan Unit-unit Pelayan-

an Pengembangan (UPP) dan pengembangan paket teknologi tepat

guna. Di samping itu pemanfaatan pupuk kandang, kompos dan

pupuk hijau juga akan ditingkatkan.

Dalam bidang produksi peternakan, jenis-jenis ternak

yang akan dikembangkan adalah unggas, sapi, kerbau, ternak

perah, babi, kambing dan domba. Pembinaan balai-balai pene-

litian ternak akan terus dikembangkan melalui investasi swas-

ta dan swadaya masyarakat agar menghasilkan induk-induk dan

pejantan unggul. Untuk itu produksi semen beku dan pelaksana-

an inseminasi buatan akan dilanjutkan. Peningkatan produksi

ternak sapi akan didukung pula dengan kegiatan pengamanan

ternak, pembibitan ternak serta industri pengolahan pakan. Di

samping itu akan diusahakan untuk mengurangi tingkat kematian

356

Page 17: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

ternak dan mencegah berjangkitnya penyakit serta perkembang-

annya dengan mengembangkan pusat-pusat pelayanan kesehatan

hewan dan mengembangkan penyediaan sarana kesehatan ternak.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani

ternak penyuluhan akan makin ditingkatkan baik kualitas mau-

pun frekuensinya yang akan dilakukan melalui pemberian latih-

an-latihan kepada para kontak tani.

Produksi perikanan akan dikembangkan di daerah-daerah

pantai, laut lepas, dan perairan air tawar. Untuk membantu

perkembangan usaha penangkapan di laut akan dibangun sebuah

pangkalan pendaratan ikan, serta ditingkatkan fungsi dari 13

buah pangkalan pendaratan ikan dan 2 buah pelabuhan perikanan

yang telah dibangun, dan dibuat saluran tambak, balai benih

udang, balai benih udang galah, balai benih ikan, balai budi

daya air tawar.

Produksi perkebunan akan ditingkatkan nilai tambahnya

baik produksi perkebunan rakyat maupun produksi perkebunan

besar. Komoditi yang akan dikembangkan antara lain adalah ke-

=lapa sawit, tebu, kelapa, karet, coklat, teh, kopi yang di-

usahakan di Kabupaten-kabupaten Lebak, Cianjur, Sukabumi,

Pandeglang, Ciamis, Purwakarta, Tasikmalaya dan Garut selu-

ruhnya meliputi areal seluas 30.781 ha.

Di bidang kehutanan akan dilaksanakan pemantapan dan pe-

nyuluhan kawasan hutan tetap. Di samping itu dilaksanakan in-

ventarisasi hutan produksi yang terdiri dari yang dapat di-

konversi dan khusus non kayu. Selanjutnya dilakukan pengadaan

peta dasar.

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, kemampu-

an jaringan irigasi akan ditingkatkan. Usaha-usaha perbaikan

dan peningkatan jaringan irigasi yang meliputi 598 ribu ha

357

Page 18: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

akan ditingkatkan antara lain di daerah irigasi Serang, Ta-

ngerang, Cirebon dan Kuningan. Bersamaan dengan itu akan di-

laksanakan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) seluruh jaringan

irigasi yang ada. Atas beberapa bagian dari jaringan pengair-

an yang ada akan diadakan pemeliharaan berat dan rehabilita-

si. Dalam Repelita V diusahakan pembangunan jaringan irigasi

baru seluas 20 ribu ha di Teluk Lada.

Pengembangan air tanah akan dilaksanakan di daerah-dae-

rah yang sumber air permukaannya relatif terbatas. Untuk me-

ngembangkan potensi sumber daya air dan penyelamatan hutan,

tanah dan air, akan dilanjutkan pemeliharaan dan pemanfaatan

sungai-sungai yang ada sesuai dengan prinsip-prinsip pelesta-

rian sumber daya alam.

Kegiatan-kegiatan pembangunan jalan akan meliputi reha-

bilitasi, pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan

yang diperlukan daerah-daerah yang selama ini belum terjang-

kau. Peningkatan jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan

antara lain meliputi ruas-ruas jalan Cikampek - Pamanukan,

Loh Bener - Jatibarang dan Jatibarang - Palimanan untuk me-

nunjang sektor industri; ruas-ruas Jalan Juanda dan Jalan

Suci di Bandung untuk akses metropolitan; Bogor - Ciawi,

Cilegon - Labuan, Cikembang - Cibadak, Ciawi - Cibadak,

Sukabumi - Cianjur, Nagreg - Garut, Padalarang - Purwakarta,

Purwakarta - Sadang dan Sadang - Cikampek untuk menunjang pa-

riwisata; Cikampek - Pamanukan, Cianjur - Padalarang, Padala-

rang - By Pass - Cibiru, Labuan - Saketi, Pandeglang - Serang,

Pandeglang - Rangkasbitung, Sukabumi - Cibadak, Bandung -

Pangalengan, Tasikmalaya - Cipatujah, Kuningan - Losari dan

Kadipaten - Majalengka untuk menunjang sektor pertanian.

Dalam rangka pengembangan lalu lintas angkutan jalan

358

Page 19: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

raya, akan dilanjutkan perbaikan dan penambahan lampu lalu

lintas, penyediaan rambu jalan, pembuatan marka jalan, pema-

sangan pagar pengaman jalan, pembangunan fasilitas pengujian

kendaraan bermuatan serta pengadaan bus kota.

Peningkatan jasa angkutan kereta api akan dilaksanakan

dengan melanjutkan rehabilitasi dan pembangunan jalan kereta

api, peningkatan dan pemasangan jembatan, rehabilitasi kereta

penumpang, gerbong barang, kereta rel listrik dan diesel.

Dalam meningkatkan pelayanan angkutan sungai, danau dan

penyeberangan, akan dilakukan rehabilitasi serta peningkatan

dermaga dan penambahan rambu-rambu untuk keselamatan pelayar-

an.

Pembangunan dalam perhubungan laut akan ditekankan pada

kegiatan pemeliharaan dan rehabilitasi, serta peningkatan dan

pengembangan fasilitas pelabuhan. Selain itu akan dibangun

dermaga, lapangan peti kemas, lapangan penumpukan dan gudang

di pelabuhan Cirebon. Di samping itu, rehabilitasi dan pemba-

ngunan berbagai fasilitas keselamatan pelayaran akan dilan-

jutkan, terutama pembangunan dan rehabilitasi menara suar,

rambu suar, peralatan telekomunikasi dan radio pantai. Armada

pelayaran rakyat, pengoperasiannya akan dilanjutkan dan di-

tingkatkan.

Di bidang perhubungan udara pengembangan fasilitas ban-

dar udara akan disesuaikan dengan kebutuhan yang, ada dalam

rangka pengoperasian berbagai jenis pesawat penerbangan ko-

mersial. Fasilitas bandar udara Husein Sastranegara akan di-

tingkatkan hingga dapat didarati oleh pesawat udara sejenis

F-28. Sehubungan dengan itu alat bantu navigasi dan fasilitas

keselamatan penerbangan lainnya juga akan ditingkatkan kemam-

puannya.

359

Page 20: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Pengembangan jasa pos dan giro dalam Repelita V akan

mencakup pembangunan Kantor Pos Pembantu dan Kantor Pos Tambahan

di kecamatan dan Kantor Pos Induk di kabupaten. Di samping itu

akan dilaksanakan penambahan bis surat, kendaraan bermotor untuk

dinas Pos Keliling Kota dan untuk Pos Keliling Desa. Jaringan

sambungan telepon, telex, telegrap, faksimile serta pembangunan

telekomunikasi pedesaan akan diperluas.

Di bidang kepariwisataan akan dilaksanakan kegiatan pem-

bangunan obyek wisata dengan potensi wisata alam bahari, wi-

sata keindahan alam. Selain itu akan dimantapkan upaya pro-

mosi wisata nasional ke luar negeri.

Di bidang industri kawasan yang sudah tertata akan dise-

suaikan dengan arah pengembangan wilayah perkotaan, sedangkan

industri kecil dan industri kerajinan akan dikembangkan anta-

ra lain dengan menggunakan sistem bapak angkat. Untuk menun-

jang pertumbuhan industri dan iklim berusaha yang sehat akan

ditingkatkan penelitian-penelitian dan pengembangan rekayasa

serta sistem informasi.

Di bidang perdagangan akan dilanjutkan usaha peningkatan

efisiensi penyaluran barang dan jasa. Demikian pula akan di-

lanjutkan usaha penyebarluasan informasi pasar bagi produsen,

pengusaha dan lembaga-lembaga pemasaran di Jawa Barat.

Di bidang pertambangan secara bertahap akan dilanjutkan

usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil-hasil tambang sebagai

bahan baku untuk industri. Kegiatan penelitian umum dan eks-

plorasi logam mulia di daerah ini terus dilanjutkan. Demikian

pula beberapa kegiatan eksplorasi mineral, terutama yang te-

lah diidentifikasikan adanya logam dasar dan mineral industri

akan dilanjutkan. Produksi emas yang dihasilkan oleh tambang

emas Cikotok akan ditingkatkan. Tambang emas, antara lain

360

Page 21: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

yang dikelola secara tradisional oleh masyarakat akan dikait-

kan dengan pemegang KP/KK sehingga mendapat manfaat yang op-

timal. Di samping itu, beberapa jenis hasil tambang terutama

hasil galian mineral industri yang saat ini berada dalam ta-

hap awal eksploitasi terus didorong untuk dapat dimanfaatkan

sebagaimana mestinya. Bimbingan dan pembinaan pengusahaan ba-

han-bahan galian golongan C akan dilanjutkan.

Pembangunan di bidang energi akan dilakukan dengan pe-

ningkatan dan perluasan eksplorasi dan produksi sumber energi

utama, yaitu minyak bumi, panas bumi, gas bumi dan tenaga air

serta melanjutkan usaha konservasi energi secara luas di se-

gala bidang. Selain itu di daerah Jawa Barat akan dilakukan

pula pipanisasi distribusi BBM sebagai bagian dari pipanisasi

di seluruh pulau Jawa untuk meningkatkan efisiensi pengang-

kutan BBM, khususnya produk premium, solar dan kerosin.

Untuk melaksanakan pengembangan sarana perbekalan dalam

negeri akan dibangun transit terminal di Gerem (Merak). Se-

lanjutnya akan dilakukan pula penelitian dalam rangka pengem-

bangan jaringan transmisi dan distribusi gas alam di Bandung.

Kegiatan yang lain adalah pengembangan lapangan panas bumi

untuk pembangkit tenaga listrik di Gunung Salak, Gunung Dara-

jat dan Gunung Kamojang serta pengembangan sarana perbekalan

LPG di Bandung.

Peningkatan penyediaan tenaga listrik akan terus diting-

katkan, melalui pengembangan sarana pusat pembangkit tenaga

listrik, baik untuk memenuhi kebutuhan untuk pengembangan in-

dustri maupun kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga. Di sam-

ping itu sesuai dengan perkiraan kebutuhan tenaga listrik di

daerah Jawa Barat akan dilakukan langkah-langkah untuk mem-

persiapkan pembangunan pusat-pusat pembangkit tenaga listrik,

361

Page 22: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

seperti PLTA Ciliman dengan kapasitas 10 MW, PLTU Suralaya IV

dengan kapasitas 400 MW selesai tahun 1989/1990, PLTU Surala-

ya V dengan kapasitas 600 MW, PLTP Salak 1 dan Salak 2 serta

Darajat 1 dan Darajat 2 dengan kapasitas 220 MW yang diharap-

kan selesai tahun 1991/1992 dan tahun 1992/1993 serta PLTD

yang tersebar lokasinya. Di samping itu akan diadakan pengem-

bangan tenaga listrik pedesaan di 842 desa untuk memenuhi

662.895 pelanggan.

Dalam rangka peningkatan iklim penanaman modal dan untuk

lebih memberikan kepastian berusaha bagi para penanam modal,

maka akan dilaksanakan penyederhanaan sistem perizinan serta

peraturan-peraturan daerah yang lain. Demikian pula akan di-

sempurnakan dan dilanjutkan penyusunan dan penyebarluasan da-

ta dan informasi mengenai penanaman modal, profil proyek pe-

nanaman modal, profil potensi daerah serta informasi pasar.

Untuk meningkatkan pelayanan penanaman modal yang lebih efi-

sien akan ditempuh antara lain dengan cara meningkatkan koor-

dinasi pelaksanaan pengendalian antara instansi terkait.

Dalam bidang perkoperasian di daerah Jawa Barat, upaya

peningkatan kemampuan organisasi, tata laksana dan usaha akan

dilanjutkan agar koperasi dapat berkembang menjadi lembaga

ekonomi rakyat yang mandiri. Dalam pelaksanaan upaya itu te-

tap akan diprioritaskan koperasi primer, khususnya Koperasi

Unit Desa (KUD), yang melaksanakan usaha dalam bidang perta-

nian pangan, peternakan rakyat, perikanan rakyat, perkebunan

rakyat, kerajinan rakyat, industri kecil, perkreditan atau

simpan pinjam, kelistrikan desa dan jasa angkutan pedesaan.

Di samping itu akan diprioritaskan koperasi-koperasi primer

yang melakukan usaha produksi dan atau pemasaran berbagai je-

nis komoditi ekspor yang diproduksi masyarakat pedesaan.

362

Page 23: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Lain dari pada itu mutu dan kemampuan pengelola koperasi

dan anggotanya juga akan ditingkatkan. Untuk itu akan diusa-

hakan adanya penyempurnaan dalam metode, materi dan penye-

lenggaraan pendidikan, penataran dan latihan keterampilan

pengurus, badan pemeriksa, manajer dan karyawan koperasi. Se-

lanjutnya juga akan diusahakan pemberian bantuan tenaga mana-

jemen yang terdidik atau terlatih kepada KUD yang dianggap

masih memerlukan bantuan yang dimaksud. Untuk menciptakan

iklim yang mendukung pengembangan kehidupan koperasi yang se-

hat, kegiatan-kegiatan penerangan dan penyuluhan perkoperasi-

an akan dilanjutkan dan ditingkatkan.

Dalam rangka mengatasi masalah kekurangan lapangan ker-

ja, terutama di daerah pedesaan yang padat penduduk, di dae-

rah minus dan relatif tertinggal, akan dilaksanakan kegiatan

Proyek Padat Karya Gaya Baru (PPKGB), yang tersebar di berba-

gai kecamatan dan pedesaan. PPKGB ini ditujukan pada kegiatan

pembangunan yang berorientasi pada perluasan lapangan kerja

sebesar mungkin dan dengan demikian untuk mendorong pening-

katan pertumbuhan ekonomi pedesaan. Di samping itu, dalam

usaha mengatasi masalah melimpahnya angkatan kerja usia muda

terdidik, akan disebarkan dan ditugaskan tenaga kerja sukare-

la terdidik sebagai konsultan koperasi, pemandu wirausaha dan

tenaga teknis di sektor-sektor pembangunan. Kegiatan penya-

luran dan penyebaran tenaga kerja melalui mekanisme Antar

Kerja Antar Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

terus didorong dan ditingkatkan.

Dalam pada itu tenaga kerja yang akan dilatih melalui

Balai Latihan Kerja (BLK) dan Latihan Keliling akan diarahkan

agar mampu mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan

363

Page 24: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

pengembangan industri, khususnya dalam rangka menunjang eks-

por dan usaha mampu berusaha secara mandiri.

Dalam rangka penyebaran penduduk dan tenaga kerja, usaha

transmigrasi akan dilanjutkan dengan lebih mendorong transmi-

grasi swakarsa. Usaha ini direncanakan akan mencapai 88.000 KK

transmigran yang terdiri dari transmigran umum sebanyak

31.000 KK dan transmigran swakarsa sebanyak 57.000 KK. Pemin-

dahan penduduk ini akan dikaitkan dengan usaha rehabilitasi

dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta

penataan kembali penguasaan, pengusahaan dan pemilikan tanah

di daerah Jawa Barat. Dalam hubungan ini maka wilayah-wilayah

yang diberi prioritas untuk dipindahkan penduduknya adalah

wilayah-wilayah di daerah aliran sungai (DAS) dan hutan lin-

dung yang berfungsi sebagai pengatur tata air dan tata iklim.

Wilayah-wilayah lain yang juga diberi prioritas untuk dipin-

dahkan penduduknya adalah wilayah pemukiman penduduk yang

terancam bencana alam rutin, wilayah yang sangat padat pendu-

duknya tetapi memiliki sumber daya alam yang terbatas, dan

wilayah pemukiman penduduk yang akan dijadikan lokasi proyek

pembangunan.

Dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan, akan

ditingkatkan pengadaan alat peraga dan alat pendidikan lain-

nya untuk setiap jenis dan jenjang sekolah. Di samping itu

akan ditingkatkan pula pengadaan buku pelajaran dan buku ba- caan. Selanjutnya dalam rangka memantapkan perluasan dan pe-

merataan kesempatan belajar akan dibangun gedung SMTP dan

SMTA, penambahan ruang kelas baru, pembangunan ruang labora-

torium dan perpustakaan serta rehabilitasi bangunan. Pada

tingkat Sekolah Dasar akan diteruskan usaha rehabilitasi ge-

dung SD agar tetap layak digunakan sebagai tempat berlang-

sungnya proses belajar mengajar. Di samping itu akan direha-

364

Page 25: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

bilitasi dan dikembangkan Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat

Pertama (SMKTP) dengan tambahan ruangan penunjangnya, seperti

ruang praktek dan perpustakaan. Tambahan pula akan dibangun

Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA) baru beserta

ruang penunjangnya; sedangkan daya tampung SMKTA yang ada

baik Negeri maupun Swasta akan ditingkatkan. Sementara itu

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tinggi kampus Uni-

versitas Pajajaran akan direhabilitasi dan diperluas serta

ilmu-ilmu kelautan akan dikembangkan di perguruan tinggi Ins-

titut Pertanian Bogor.

Dalam rangka pembinaan pendidikan masyarakat berbagai

kegiatan akan dilaksanakan. Antara lain akan dilanjutkan pe-

nyelenggaraan kelompok belajar (Kejar) Paket A yang dipadukan

dengan pendidikan mata pencaharian, penyelenggaraan Kejar Pa-

ket B sebagai usaha untuk mendukung perintisan pelaksanaan

wajib belajar tingkat SMTP, penyelenggaraan Program Magang,

penyelenggaraan Kejar Usaha.

Di bidang kebudayaan akan ditingkatkan antara lain usaha-

usaha inventarisasi dan pembinaan nilai-nilai budaya, pembi-

naan kebahasaan, kesusasteraan dan perpustakaan, pembinaan

kesenian, pembinaan tradisi, serta pembinaan peninggalan se-

jarah dan permuseuman. Sementara itu akan lebih digairahkan

kegiatan pelestarian dan pemanfaatan peninggalan sejarah. An-

tara lain akan dipugar bekas Kota Lama Banten sebagai warisan

budaya bangsa. Dalam kaitan ini juga akan dilibatkan Pemda,

Perguruan Tinggi dan instansi yang terkait. Dalam kaitan ini

juga akan dilakukan pembuatan film-film dokumentasi tentang

kebudayaan, penerjemahan atau pengungkapan nilai-nilai budaya

dari naskah-naskah lama dan digairahkan penerbitan serta pe-

nyebarannya. Dalam pada itu juga akan dikembangkan pelayanan

365

Page 26: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

informasi kebudayaan dengan melibatkan peran serta masyarakat

melalui kegiatan-kegiatan temu karya, sayembara dan pameran

di bidang kebudayaan. Untuk itu sarana dan prasarana penun-

jangnya akan dilengkapi, seperti taman budaya, museum, per-

pustakaan dan lain-lain.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

melalui Puskesmas di daerah Jawa Barat akan dibangun 42 Pus-

kesmas, 648 buah Puskesmas Pembantu, 29 buah Puskesmas Pera-

watan dan pengadaan 245 buah Puskesmas Keliling. Sedangkan

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pela-

yanan kesehatan akan digalakkan upaya penyuluhan kesehatan.

Dengan demikian diharapkan akan lebih banyak Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu) yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat

dengan dukungan teknis dari petugas Puskesmas setempat.

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan rujukan akan di-

laksanakan melalui seluruh RSU kelas D yang ada. Sementara

itu RSU Banjar akan ditingkatkan kelasnya dari D menjadi C.

Di samping itu akan diupayakan pembangunan RSU di Kodya Bogor

dan Kabupaten Bandung. Pelayanan kesehatan jiwa akan diting-

katkan pula. Sedangkan upaya pelayanan laboratorium kesehatan

akan lebih dimantapkan mutunya.

Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular akan

dilaksanakan melalui jalur institusi dan upaya kesehatan yang

meliputi imunisasi, penanggulangan penyakit diare, malaria,

demam berdarah, rabies, tb-paru, frambusia dan penyakit yang

menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa serta peningkatan

pengamatan kejadian penyakit. Sementara itu melalui upaya

perbaikan gizi akan ditingkatkan kemampuan masyarakat dalam

memanfaatkan sumber pangan yang tersedia, seperti umbi-umbi-

an, jagung dan lain-lain, untuk menaikkan mutu makanan dalam

366

Page 27: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

memenuhi kebutuhannya akan gizi secara aman. Di samping itu

akan diupayakan peningkatan pencegahan penanggulangan keku-

rangan kalori dan protein, kekurangan vitamin A dan anemia

gizi melalui kegiatan Usaha Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)

di semua desa di seluruh Jawa Barat. Selanjutnya juga akan

dilakukan pencegahan gondok endemik di daerah gondok endemik

serta ditingkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan

program gizi. Sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) akan

dikembangkan.

Dalam rangka melindungi masyarakat terhadap penyalahgu-

naan obat, makanan, kosmetika dan bahan lain yang berbahaya,

akan diintensifkan pengawasan atas bahan-bahan tersebut. Un-

tuk itu akan ditingkatkan fungsi balai pemeriksaan obat dan

makanan yang ada. Untuk menjamin kelancaran distribusi dan

pengadaan obat-obatan di unit-unit pelayanan kesehatan, akan

dilanjutkan pembangunan sarana penyimpanan obat, alat dan

perbekalan kesehatan di kabupaten/kotamadya yang belum memi-

likinya. Sementara itu dalam rangka meningkatkan derajat ke-

sehatan rakyat di kawasan pemukiman pedesaan yang kekurangan

persediaan air bersih dan rawan penyakit menular akan dilan-

jutkan peningkatan penyediaan air bersih dan penyehatan ling-

kungan pemukiman.

Dalam rangka menunjang program kesehatan secara keselu-

ruhan, akan diupayakan perubahan perilaku masyarakat melalui

penyuluhan kesehatan. Penyuluhan ini akan dilakukan dengan

jalan menyebarluaskan informasi kesehatan, mengembangkan po-

tensi swadaya masyarakat dan mengembangkan metode penyuluhan

kesehatan.

Dalam bidang kesejahteraan sosial, kegiatan pembinaan

dan pengembangan kesejahteraan akan dilaksanakan antara lain

367

Page 28: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

melalui penyuluhan, bimbingan sosial dan pembinaan bagi para

Pekerja Sosial Masyarakat; pembinaan swadaya masyarakat dalam

bidang perumahan dan lingkungan; serta pembinaan organisasi

sosial serta lembaga swadaya masyarakat.

Dalam rangka pelayanan dan rehabilitasi sosial akan di-

laksanakan antara lain pengentasan anak terlantar dan yatim

piatu, penyantunan para lanjut usia dan jompo, penyantunan

dan pengentasan penyandang cacat, pengentasan anak nakal dan

korban penyalahgunaan narkotika serta pengentasan fakir mis-

kin.

Selain itu pembinaan generasi muda dalam wadah Karang

Taruna akan dilaksanakan dengan upaya meningkatkan peran ser-

ta Karang Taruna pada berbagai bidang pembangunan di pedesa-

an. Peranan dan fungsi wanita akan lebih digairahkan untuk

menangani masalah-masalah kesejahteraan sosial, pencegahan

timbulnya masalah kenakalan remaja dan masalah-masalah pela-

yanan sosial lainnya.

Kegiatan dan usaha di bidang kependudukan dan keluarga

berencana ditujukan untuk meningkatkan mutu sumber daya manu-

sia. Untuk itu akan diusahakan peningkatan kualitas penduduk

melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, pemukiman dan ke-

sehatan lingkungan.

Dalam rangka pengendalian pertumbuhan penduduk sebanyak

5.148,1 ribu pasangan usia subur di Propinsi Jawa Barat akan

diajak menjadi peserta KB Baru. Di samping itu akan diberikan

pembinaan kepada peserta KB Aktif yang berjumlah sebanyak

4.741,4 ribu pasangan, agar tetap ber-KB.

Dalam rangka mengusahakan adanya keserasian antara pem-bangunan kota dan pembangunan desa akan diusahakan peningkat-

368

Page 29: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

an dalam pembangunan pedesaan. Dalam rangka itu akan diusaha-

kan juga agar mobilitas penduduk pedesaan meningkat sehingga

apabila diperlukan setiap hari dapat bepergian ke kota secara

ulang-alik dengan lancar. Dengan demikian penduduk pedesaan

tidak mudah terdorong untuk pindah ke kota. Di samping itu,

akan diusahakan pula pengembangan kota-kota kecil sebagai

suatu sarana untuk mengendalikan hasrat penduduk agar tidak

berkeinginan pindah ke kota-kota besar. Bahkan sebaliknya

usaha-usaha ini juga diharapkan dapat menarik penduduk dari

daerah padat penduduk untuk bertransmigrasi secara swakarsa

ke tempat yang masih jarang penduduk.

Perumahan sederhana akan terus dibangun tertentu sesuai

dengan kebutuhan dan hasil studi kelayakan yang dibuat untuk

masing-masing kota. Di samping itu, usaha perbaikan kampung

akan dilanjutkan antara lain di kota Bandung, Bogor, Cimahi,

Cirebon, Bekasi, Depok, Sukabumi, Tasikmalaya, Tangerang,

Garut, Cibinong/Citeureup, Serang dan Cianjur, yang keselu-

ruhannya diperkirakan akan mencakup lingkungan pemukiman se-

luas 4.880 ha.

Kegiatan pemugaran perumahan desa yang meliputi pening-

katan mutu rumah serta perbaikan lingkungan pemukimannya akan

terus dilanjutkan di 3.100 desa. Dalam pelaksanaannya perha-

tian khusus diberikan pada desa-desa kritis, terbelakang,

miskin, desa nelayan dan desa-desa yang menjadi pusat pertum-

buhan bagi desa-desa lain di sekitarnya.

Program penyediaan air bersih akan dilanjutkan dengan

menambah jumlah sambungan rumah dan hidran umum, serta me-

ningkatkan kapasitas dengan cara merehabilitasi instalasi,

mengurangi kebocoran dan membangun instalasi baru. Dalam pro-

gram ini juga termasuk usaha-usaha untuk menyediakan air ber-

369

Page 30: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

sih untuk penduduk pedesaan, baik dengan sistem perpipaan

maupun non perpipaan. Usaha-usaha di bidang penyehatan ling-

kungan pemukiman akan terus pula ditingkatkan dan sasarannya

ialah pemeliharaan dan perbaikan sistem penanganan air lim-

bah, drainase, dan persampahan.

Dalam rangka pembangunan di bidang agama, dalam Repe-

lita V akan dilaksanakan antara lain penyediaan bantuan untuk

pembangunan atau rehabilitasi tempat peribadatan, penyediaan

kitab suci dan rehabilitasi Balai Nikah dan Penasehatan Per-

kawinan, serta rehabilitasi Balai Sidang Pengadilan Agama,

serta kantor-kantor Urusan Agama tingkat kecamatan, kabupaten/

kotamadya dan wilayah.

Sementara itu penerangan dan bimbingan hidup beragama

terus ditingkatkan, terutama bagi masyarakat-masyarakat khu-

sus. Dalam rangka peningkatan mutu perguruan agama yang meli-

puti Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah

Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Pendidikan

Guru Agama Negeri (PGAN) akan ditingkatkan dan disempurnakan

prasarana dan sarananya. Di samping itu akan disediakan juga

bantuan bagi perguruan agama swasta.

Dalam pada itu dalam rangka pengembangan perguruan ting-

gi agama akan dilanjutkan pembangunan atau rehabilitasi atau

perluasan fasilitas perkuliahan, fasilitas pelaksanaan Kuliah

Kerja Nyata (KKN), dan fasilitas penelitian ilmiah pada IAIN

Sunan Gunung Jati, serta bantuan penyediaan bagi perguruan

tinggi agama swasta.

Pembangunan di bidang hukum tetap dilanjutkan dengan ber-

bagai upaya yang pada dasarnya merupakan kegiatan penunjang

bagi usaha-usaha penegakan hukum dan peradilan. Semuanya di-

laksanakan dalam rangka mendekatkan jangkauan pelayanan hukum

370

Page 31: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

kepada masyarakat serta memeratakan kesempatan memperoleh

peradilan. Upaya yang akan dilaksanakan adalah rehabilitasi

gedung kantor Kejaksaan Negeri di Kabupaten Bogor dan Tange-

rang, Pengadilan Negeri di Kabupaten Bogor serta rehabilitasi

dan perluasan sejumlah kantor Kejaksaan Negeri, Pengadilan

Negeri dan Kantor Imigrasi. Selanjutnya sebagai upaya penun-

jangan tugas-tugas pemasyarakatan, diusahakan rehabilitasi

sejumlah Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara

atau cabang Rumah Tahanan Negara/Balai Bimbingan Kemasyara-

katan dan Pengentasan Anak.

Dalam rangka peningkatan kesadaran hukum masyarakat,

berbagai pola penyuluhan hukum yang ada akan terus dilaksana-

kan secara lebih terpadu. Selanjutnya dalam usaha untuk mewu-

judkan pemerataan kesempatan memperoleh keadilan dan perlin-

dungan hukum, penyelenggaraan pemberian bantuan dan konsulta-

si hukum bagi golongan masyarakat yang kurang mampu akan te-

tap dilanjutkan.

Program-program sektoral yang ada di daerah, ditunjang

dengan program-program bantuan pembangunan kepada daerah.

Program-program bantuan pembangunan yang diterima daerah Jawa

Barat meliputi program-program berikut.

Program Pembangunan Daerah Tingkat I diarahkan pengguna-

annya untuk membiayai kegiatan Operasi dan Pemeliharaan

(O&P) jalan propinsi, jaringan irigasi, rumah sakit dan ke-

giatan-kegiatan lain yang telah menjadi tanggung jawab Peme-

rintah Daerah Tingkat I. Program Peningkatan Jalan dan Peng-

gantian Jembatan Propinsi digunakan untuk menangani pening-

katan jalan propinsi dan peningkatan jembatannya agar sesuai

dengan meningkatnya arus lalu lintas dan muatan.

Program Pembangunan Daerah Tingkat II digunakan untuk

371

Page 32: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan kabupaten

dan kotamadya dan kegiatan-kegiatan lain yang menjadi tang-

gung jawab Pemerintah Daerah Tingkat II.

Program Peningkatan Jalan Kabupaten dan Kotamadya digu-

nakan untuk meningkatkan prasarana jalan dalam rangka memenuhi

kebutuhan prasarana perhubungan yang makin meningkat. Program

Pembinaan pendidikan dasar digunakan terutama untuk membiayai

kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana pendidikan dasar da-

lam rangka meningkatkan mutu pendidikan dasar, sedangkan pem-

bangunan sekolah dasar baru akan dibangun dalam rangka meme-

nuhi kebutuhan akan prasarana pendidikan di daerah transmi-

grasi, PIR dan pemukiman baru. Program pelayanan kesehatan

digunakan untuk membiayai kegiatan operasi dan pemeliharaan

sarana kesehatan yang meliputi Rumah Sakit Kabupaten, Puskes-

mas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu serta penyediaan

obat-obatan. Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air dise-

diakan untuk membantu daerah tingkat II yang menghadapi masa-

lah tanah kritis, penyuluhan dan percontohan pengembangan pe-

lestarian dengan konservasi dan mencegah meluasnya daerah

kritis, serta kegiatan lain yang dapat memperkecil kerusakan

alam.

Program Pembangunan Desa digunakan untuk membiayai ke-

giatan-kegiatan pembangunan desa, peningkatan swakarsa dan

swadaya masyarakat serta pengembangan kawasan terpadu (PKT)

dalam rangka mengembangkan daerah yang terpencil, daerah per-

batasan dan daerah padat penduduk.

Usaha pelestarian kemampuan sumber daya alam dan ling-

kungan hidup dan peningkatan fungsinya serta pengendalian ke-

rusakannya akan dilaksanakan juga mengembangkan pola tata

ruang yang dinamis. Dalam rangka pengembangan meteorologi dan

372

Page 33: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

geofisika di Propinsi Jawa Barat akan ditingkatkan 2 (dua)

buah stasiun meteorologi.

Dalam rangka penyelamatan hutan, tanah dan air akan di-

laksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan dan pembinaan kawas-

an konversi, rehabilitasi sungai dan pengembangan DAS serta

pengendalian dan penanggulangan bencana alam, serta pembinaan

kemampuan masyarakat untuk meningkatkan peran sertanya secara

swadaya dalam penyelamatan hutan, tanah dan air di DAS Cima-

nuk, DAS Citanduy-Cisanggarung, DAS Ciliwung-Cisadane-Ciseel,

DAS Citarum, dan DAS Ciujung-Teluk Lada serta pembangunan dan

pembinaan taman nasional di Gunung Pangrango, Ujung Kulon dan

Pangandaran.

Pelaksanaan program rehabilitasi tanah kritis akan di-

laksanakan melalui kegiatan reboisasi dan penghijauan di 5

DAS terpenting yang meliputi areal lahan kering dan lahan

kritis dengan sasaran fisik 150.000 ha penghijauan. Di sam-

ping itu akan dilakukan kegiatan konservasi tanah pada tanah

usaha tani dengan kemiringan di atas 40,0%, perencanaan reha-

bilitasi lahan kritis dalam pola terpadu DAS, pengembangan

hutan tanaman industri, pengembangan hutan rakyat dan penyu-

luhan bagi penduduk yang bermukim di dekat hutan lindung.

Dalam mengusahakan koordinasi dan keserasian pembangun-

an, kegiatan penataan ruang daerah akan dilanjutkan dan disu-

sun secara lebih terpadu dengan berbagai program terkait. Ke-

giatan yang akan dilaksanakan di antaranya mencakup penyusunan

Rencana Struktur Tata Ruang Daerah Tingkat I dan Rencana Umum

Tata Ruang Daerah Tingkat II serta penyusunan rencana umum

tata ruang kawasan beserta rencana detail kawasan-kawasan yang

dirasa strategis atau kritis. Di samping itu, sejalan dengan

perkembangan daerah dimana perlu akan dilaksanakan juga ke-

giatan penataan batas administrasi daerah.

373

Page 34: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Di bidang penerangan akan dilanjutkan Program Operasi

Penerangan dengan pendekatan keterkaitan antar sektor yang

memuat pesan-pesan pembangunan melalui radio, televisi dan

pers serta mekanisme Bakohumas. Untuk meningkatkan hasil guna

dan daya guna siaran radio dan televisi ditingkatkan kerja

sama lintas sektoral dalam penyusunan substansi isi acara-

acara siaran. Dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan

siaran Radio, Televisi dan Film, dilaksanakan pengembangan

kemampuan produksi dan siaran Stasiun Produksi Keliling (SPK)

serta rehabilitasi dan pengembangan pemancar radio dan tele-

visi yang ada.

Di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Penelitian

akan dilanjutkan kegiatan inventarisasi dan evaluasi sumber

daya lahan di propinsi Jawa Barat serta pengembangan Sistem

Informasi Geografi yang diperlukan untuk mendukung perencana-

an pembangunan daerah berdasarkan kemampuan sumber dayanya.

Di PUSPITEK (Serpong) akan dilakukan pemantapan kegiatan

operasional Reaktor Serba Guna beserta instalasi penunjang-

nya, penelitian di Laboratorium Uji Metrologi (LUK) serta La-

boratorium Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (KIM). Sela-

in itu akan diselesaikan pembangunan beberapa. laboratorium di

Serpong seperti Laboratorium Kimia Terapan, Laboratorium Me-

talurgi, Laboratorium Elektronika Terapan dan Laboratorium

Fisika Terapan.

Di laboratorium Teknologi Dirgantara (Rumpin) akan dila-

kukan penelitian teknologi peroketan, sedangkan di Pusat Pe-

manfaatan Antariksa (LAPAN) di Pekayon akan dilakukan pening-

katan kegiatan penelitian di stasiun penerima data satelit

Landsat dan satelit NOAA.

374

Page 35: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

Di Bandung akan dilakukan kegiatan penelitian di Pusat

Reaktor Atom (BATAN), di laboratorium Elektronika (LIPI),

serta di laboratorium komunikasi dan cuaca (LAPAN). Selain

itu akan dilaksanakan rehabilitasi dan penelitian di stasiun

peluncur roket (LAPAN) Pameungpeuk (Garut) dan penelitian di

stasiun pengamat matahari di Sumedang serta penelitian di la-

boratorium Teknologi Tepat Guna (LIPI) di Subang.

375

Page 36: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

TABELWILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

PROPINSI JANA BARAT

Luas Jumlah Perkiraan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk/km2

DAERAH TINGKAT II Wilayah(Km2)

JumlahKecamatan Desa 1985 1968 1985 1988

(Jiwa) (jiwa) (jiwa) (Jiwa)

Kotamadya:

Bandung 85,82 16 91 1.602.214 1.710.926 18.669 19.936

Cirebon 38,26 5 22 248.869 266.561 6.505 6.968

Bogor 22,85 5 22 276.362 296.268 12.092 12.963

Sukabumi 12,88 2 11 116.315 123.344 9.031 9.577

Kabupaten:

Pandeglang 2.325,32 16 334 759.280 810.402 327 349

Serang 1.421,24 27 412 1.254.319 1.347.945 883 948

Lebak 3.431,54 15 300 758.357 812.031 221 237

Tangerang 1.359,24 21 360 1.831.300 1.990.764 1.347 1.465

Bogor 3.036,14 29 530 3.056.378 3.337.847 1.007 1.099

Sukabumi 3.562,16 27 356 1.687.852 1.807.842 474 508

Cianjur 5.178,31 21 313 1.529.774 1.635.650 295 316

Cirebon 1.039,95 21 424 1.497.222 1.607.103 1.440 . 1.545

Kuningan 1.156,63 17 368 851.848 907.600 736 785

Indramayu 2.126,52 19 310 1.377.644 1.475.869 648 694

Majalengka 1.011,44 17 326 974.421 1.038.602 963 1.027

Bekasi .696,05 20 237 1.338.991 1.449.010 789 854

Karawang 1.831,60 14 301 1.362.074 1.456.058 744 795

Purwakarta 1.030,11 9 192 504.686 539.563 490 524

Subang 2.174,93 18 250 1.149.494 1.223.766 529 563

Bandung 3.363,21 36 456 3.086.235 3.331.435 918 991

Sumedang 1.693,59 17 269 762.160 807.502 450 477

Garut 2.521,61 28 403 1.636.539 1.750.145 649 694

Tasikmalaya 2.916,22 28 403 1.741.084 1.858.309 597 637

Ciamis 3.264,38 25 357 1.426.947 1.509.007 437 462

JUMLAH 46.300,00 453 7.051 30.830.365 33.093.549 666 715

376

Page 37: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam

377

Page 38: 10 · Web viewDalam periode 1983-1986 laju pertumbuhan produksi daerah di luar minyak dan gas bumi Daerah Tingkat I Jawa Barat cukup tinggi yaitu rata-rata 10,3% per tahun. Dalam