10 sifat allah dalam asmaul husna

63
10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna 1. Ar Rahman Allah swt. Bernama Ar Rahman (yang Maha Pemurah), karena Dia melimpahkan RahmatNya kepada seluruh makhluknya tanpa pandang bulu. 2. Ar Rahim Selain Maha Pengasih, Allah juga Maha Penyayang, oleh karena Dia juga bernama Ar-Rahim, Allah selalu melimpahkan sifat Ar Rahim kepada seluruh hamba-Nya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal, bukan saja di dunia tetapi juga dalam hidup di alam kubur dan alam akhirat. Jika seluruh anggota masyarakat telah beriman dan bertakwa kepada-nya, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya berupa kehidupan yang aman, tenteram, adil, dan makmur, bahagia dunia maupun akhirat. 3. Al Quddus Allah swt. bernama Al-Quddus (Mahasuci). Hal ini disebabkan, antara lain karena Zat Allah swt. itu Maha Tunggal, suci atau bersih dari sekutu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada yang setara dangan-Nya. Selain itu Allah swt. pun Mahasuci, bersih dari segala kekurangan. 4. As Salam Kesejahteraan atau keselamatan yang dimiliki umat manusia tidak akan mungkin menyamai keselamatan Allah. Karena kesejahteraan atau keselamatan manusia bersumber dari allah. 5. Al Mu'min Allah bernama Al Mu'min karena Allah Maha Memberi Keamanan atau Maha Terpercaya karena pada hakikatnya kehidupan yang aman atau sentosa yang dialami umat manusia, baik secara individu, keluarga maupun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara adalah pemberian Allah swt. Selain itu Allah adalah Tuhan Yang Maha Terpercaya. Dia selalu menepati wa'dun (janji) dan melaksanakan wa'id (ancaman-Nya) 6 Al 'Adlu

Upload: puput-rahsetyo

Post on 25-Oct-2015

369 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

sifat- sifat Allah dalam asmaul husna

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

10 Sifat Allah dalam Asmaul Husna

1.     Ar Rahman        Allah swt. Bernama Ar Rahman (yang Maha Pemurah), karena Dia melimpahkan RahmatNya kepada seluruh makhluknya tanpa pandang bulu.

2.     Ar Rahim        Selain Maha Pengasih, Allah juga Maha Penyayang, oleh karena Dia juga bernama Ar-Rahim, Allah selalu melimpahkan sifat Ar Rahim kepada seluruh hamba-Nya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal, bukan saja di dunia tetapi juga dalam hidup di alam kubur dan alam akhirat. Jika seluruh anggota masyarakat telah beriman dan bertakwa kepada-nya, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya berupa kehidupan yang aman, tenteram, adil, dan makmur, bahagia dunia maupun akhirat.

3.     Al Quddus        Allah swt. bernama Al-Quddus (Mahasuci). Hal ini disebabkan, antara lain karena Zat Allah swt. itu Maha Tunggal, suci atau bersih dari sekutu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada yang setara dangan-Nya. Selain itu Allah swt. pun Mahasuci, bersih dari segala kekurangan.

4.     As Salam        Kesejahteraan atau keselamatan yang dimiliki umat manusia tidak akan mungkin menyamai keselamatan Allah. Karena kesejahteraan atau keselamatan manusia bersumber dari allah.

5.     Al Mu'min        Allah bernama Al Mu'min karena Allah Maha Memberi Keamanan atau Maha Terpercaya karena pada hakikatnya kehidupan yang aman atau sentosa yang dialami umat manusia, baik secara individu, keluarga maupun kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara adalah pemberian Allah swt. Selain itu Allah adalah Tuhan Yang Maha Terpercaya. Dia selalu menepati wa'dun (janji) dan melaksanakan wa'id (ancaman-Nya)

6      Al 'Adlu        Al 'Adlu berarti Mahaadil dan sangat sempurna keadilan-Nya. Allah Mahaadil karena Allah selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha Sempurna.

7.     Al Malik        Al Malik berarti Maha Merajai. Tidak ada raja yang memiliki kedudukan dan kekuasaan yang sama dengan Allah swt. apalagi melebihi. Allah swt. adalah Tuhan Yang Mahatinggi dan Raja yang sebenarnya, yang mengatur mangendalikan kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.

8.     Al Khalik        Al Khalik berarti yang Maha Pencipta. Alam semesta tidak mungkin tercipta dengan sendirinya atau secara kebetulan. Alam semesta pasti ada yang menciptakan dan Allah swt. lah sang pencipta itu.

Page 2: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

9.     Al Gaffar        Secara bahasa Al Gaffar berarti yang Maha Pengampun. Allah bernama Al Gaffar sebab Allah swt. yang Maha Pengampun, yang memiliki kebebasan penuh untuk memberikan ampunan dosa kepada hamba yang dikehendaki-Nya.

10.    Al Hasib         Al Hasib berarti yang membuat perhitungan. Dalam menciptakan alam semesta denagn segala isinya allah swt. memperhitungkan dengan cermat. Oleh karena itu, tidak ada satu pun ciptaan Allah swt. yang sia-sia dan tidak berguna. Selain itu Al-Hasib berarti bahwa Allah memperhitungkan segala amal manusia ketika di dunia dan akan dihisab atau diperhitungkan di alam akhirat oleh Allah swt. dengan seteliti-telitinya.

Nama-Nama 10 Malaikat dan Tugasnya

1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.

2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.

3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari kiamat.

4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.

5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur.

6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.

7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik manusia ketika hidup.

8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk / jahat manusia ketika hidup.

9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.

10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.

Page 3: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

1. Kita Tautat

    Kitab Taurat diwahyukan kepada Allah swt, Kepada Nabi Musa As, sebagai pedoman hidup bagi kaum Bani Israil dalam bahasa Ibrani. Firman Allah swt, dalam Surah Al-Maidah ayat 44. yang artinya: " Sesungguhnya Kami telah menurunkakn kitab Tautat d dalamnya (ada) petunnjug dan cahaya ( yang menerangi) ...." (Q.S? Al-Ma'idah :44).

     Tautat asli berisikan akidah dan hukum-hukum syariat sudah tidak ada lagi. Yang beredar di kalangan orang- orang Yahudi saat ini bukanlah Taurat Asli, melainkan palsu. Sebab, mereka telah melakukan perubahan-perubahan isinya (Ajrannya). Para Ulama sepakat bahwa Tautat yang murni sudah tidak ada lagi. Tautat yang beredar sekarang lebih tepat di katakan sebagai karangan atau Tulisan orang-orang Yahudi pada waktu yang berbeda dan masa yang berbeda.

2. Kitab Zabur    Kita Zabur di wahyukan Allah swt. kepada Nabi Daud As, dalam bahasa Qibti. Nabi Daud As hanya di perintahkan Allah untuk mengikuti syariat Nabi Musa As. Maka pokok ajaran Kitab Zabur berisi tentang Zikir, Nasihat dan Hikmah, tidak memuat syariat.

3. Kitab Injil    Kitab Injil diwahyukan oleh Allah swt. kepada Nabi Isa As dalam bahasa Suryani. Kitab injil yang asli memuat keterangan- keterangan yang benar dan nyata perintah- perintah Allah agar mengesakan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir Zaman akan lahir Nabi bari yang Terakhir.

4. Kitab Al-Quran    Al-Quran diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw. secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang terdiri dari 30 Jus, 144 Surah, 6666 Ayat, 74437 Kalimat, dan 325345 huruf. Turunnya Al-Quran di sebut Nuzulul Qur'an. Wahyu pertama adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5 di turunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M di Gua Hira pada Nabi Muhammad saw. sedang berkhalwat. Pada saat itu Nabi Muhammad saw. di angkat menjadi Rasul untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah Surah Al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Zulhijaah tahun 10 H di padang Arafah pada saat Rosululloh saw. sedang menunaikan Haji Wada' (Haji Perpisahan), dan beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut Rosululloh wafat.

Al-Quran di wahyukan kepada Nabi Muhammad saw. sebagian isinya menghapus sebagian syariat yang tertera dalam ktab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan hukum yang sesuai dengan syariat  yang sesuai dengan perkembangan Zaman. Al-Quran merupakan Kitab Suci Terlengkap dan Abadi Sepanjang Masa, berlaku bagi umat menusia sampai akhir Zaman, serta pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia aagr tercapai kebahagiaan di Akhirat. oleh karna itu, sebagai muslim kita kidak perlu meragukannya.

Adapun Isi Pokok Kandunagn Dalam Al-Quran Antara Lain :1. Akidah atau Keimanan

Page 4: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

2. Ibadah baik ibadah Mahdah maupun Gairu mahdah.

3. Akhlah seseorang hamba kepada khalik, kepada sesama manusia dan alam sekitar.

4. Mualmalah yaitu hugungan manusia dengan sesama manusia.

5. Wa'ad dan Wa'id.

6. Kisah- kisah nabi dan Rosul, orang -orang saleh yang ingkar.

7. Ilmu Pengetahuan

KeIstimewaan Kitab Suci Al-Quran dibandingkan dengan Kitab-Kitab yang di turunkan sebelumnya Adalah: 

1. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliaanya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurniannya dan Keasliaannya ileh Allah swt. sampai akhir Zaman.

2. Al-Quran memilki kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi Al-Quran mencakup segala Aspek kehidupan Manusia.

3. Al-Quran tidak dapat di tiru dan dimasukan ide-ide manusia yang inggin menyampaikannya karena Allah swt yang selalu memeliharannya.

4. Al-Quran isinya sesuai dengan perkembangan Zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk seluruh Umat Manusia.

5. Mempelajari dan membaca isi Al-Quran adalah Ibadah.

 Oleh Karna itu, sebagau kitab suci umat islam, kita harus berusaha mempelajari dan mengkaji Al-Quran dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan kebahagian di dunia maupun di Akhirat. Selain Kitab-kitabnya, Allah juga menurunkan Suhuf. Suhuf adalah Firman Allah swt. yang berupa lembaran-lembaran  yang di turunkan kepada para nabi dan rosul-Nya yang berisi hukum-hukum dasar sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan Agama-Nya.

Adapun Nabi yang menerima Suhuf Adalah : Nabi Adam As. Menerima 10 Suhuf. Nabi Syis As. Menerima 60 Suhuf.

Nabi Ibrahim As. menerima 30 suhuf.

Nabi Musa As. menerima 10 suhuf.

Page 5: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

A. Pengertian Iman kepada Rasul Allah swt.Iman kepada rasul adalah meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus rasul-rasulNya. Para rasul itu manusia pilihan yang diberi wahyu untuk memberi kabar gembira dann memberi peringatan yang didukung dengan mukjizat yang luar biasa. Sebagaimana firman  Allah yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu, sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nahi-nabi yang sesudahnya .... (Q.S. An-Nisi’: 163). Dalam ayat lain dinyatakan  “Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, pembawa kabar gembira dan memberi peringatan. (Q.S. Al-Ahzab: 45)Dengan kata lain, iman kepada rasul adalah meyakini bahwa para rasul itu diutus Allah untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Kita wajib taat mengikuti ajarannva.B. Nama-Nama Rasul Allah swt. dan SifatnyaNama-nama nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur ‘an ada 25 orang. Dalam Al-Anäm ada 18 rang, sedangkan di dalam Surat Sad ada 7 orang. Berikut ini  adalah nama-nama nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

1. Nabi Adam a.s. 2. Nabi Idris a.s.

3. Nabi Nuh a.s.

4. Nabi Hud a.s.

5. Nabi Saleh a.s.

6. Nabi Ibrahim a.s.

7. Nabi Luth a.s.

8. Nabi Ismail a.s.

9. Nabi Ishaq a.s.

10. Nabi Ya’qub a.s.

11. Nabi Yusuf a.s.

12. Nabi Ayyub a.s.

13. Nabi Syu’aib a.s.

14. Nabi Musa a.s

Page 6: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

15. Nabi Harun a.s.

16. Nabi Zulkifli a.s.

17. Nabi Daud a.s.

18. Nabi Sulaiman a.s.

19. Nabi Ilyas a.s.

20. Nabi Ilyasa a.s.

21. Nabi Yunus a.s.

22. Nabi Zakariya a.s.

23. Nabi Yahya a.s.

24. Nabi Isa a.s. .

25. Nabi Muhammad saw

Sebenarnya, nabi dan rasul tidak hanya 25 orang, tetapi Iebih dan itu, sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’min Ayat 78, yang artinya:” Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadaniu dan di antara mereka ada yang tidakKaini ceritakan kepadamu (Q.S. AI—Mu’rnin: 78)Rasul merupakan utusan Allah swt. yang bertugas menyampaikan petunjukpetunjuk-Nya kepada umat manusia untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mereka memiliki sifat wajib dan mustahil. Sifat wajib rasul adalah sifat yang pasti dimiliki para rasul, sedangkan sifat mustahil rasul adalah kebalikan dan sifat wajib. yakni sifat-sifat yang tidak ada pada diri  rasul.1. Sifat wajib rasul ada empat, yaitu sidik, arnanah, tablig, dan fatanah.

a. Sidik berarti benar. Rasul itu benar. baik perbuatan maupun perkataannya.b. Amanah berarti dapat dipercaya. Rasul mempunyai sifat jujur lahir batin, dapat dipercaya, dan

selalu menepati janji dalam segala hal.c. Tablig berarti menyampaikan. Rasul menyampaikan semua perintah Allah swt., tidak ada satu

ayat pun yang disembunyikannya.d. Fatanah berarti cerdik pandai. Rasul bersifat cerdik dan bijaksana dalam segala hal. Ia dapat

menegakkan yang benar dan dapat menyalahkan yang batil.2. Sifat mustahil rasul ada empat, yaitu kazib, khianat, kitman, dan baladah.

a. Kazib berarti dusta, lawan dan sifat sidik.b. Khianat berarti tidak dapat dipercaya, lawan dan sifat amanah.c. Kitman berarti menyembunyikan, lawan dan sifat tablig.d. Baladah berarti bodoh, lawan dan sifat fatanah.

Rasul juga memiliki sifat-sifat seperti manusia biasa, makan, minum, tidur, mati, sakit, dan menikah. Sifat-sifat itu tidak mengurangi martabat kerasulannya.C. Tugas-Tugas Rasul Allah swt.Rasul diutus oleh Allah swt. dengan mengemban tugas-tugas yang sangat mulia. Tugas-tugas rasul adalah sebagai berikut:

Page 7: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

1.       membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;

2.       menyampaikan ajaran tauhid (mengesakan Allah), sedangkan peraturan agama (syariat) yang dibawa para utusan Allah swt. berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu;

3.       membawa kabar gembira dan memberi peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada Allah swt. sehingga hidupnya tidak sengsara, baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana firman Allah swt. Yang artinya: “Dan tidaklah Kami men gutus para rasul itu, melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberiperingatan. Barang siapa yang beriman dan men gadakan perbaikan maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-An’am: 48)

4.       membawa kebenaran, berita gembira, dan memberi peringatan kepada umatnya, sebagaimana firman Allah swt. Yang artinya: Sesungguhnya Kami men gutus kamu den gan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sehagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Q.S. F’atir:24)Tugas para rasul amat berat karena menghadapi tantangan dan rintangan yang luar biasa dalam menyampaikan risalah, tetapi mereka pantang menyerah, teguh hatinya, jujur, percaya din, dan tanggung jawab. Hal tersebut pantas kita teladani.D. Perbedaan antara Rasu Ulul Azmi dan Rasul LainnyaKata ulul azmi berarti tabah dan teguh. Rasul UlulAzmi adalah rasul-rasul yangmempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa dalam menanggung penderitaan yang tidak terkira. Sebagaimana firman Allah swt. Yang artinya:”Maka bersabariah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati danrasul-rasul .... (Al-Ahqaf: 35)Sebagian ulama mengatakan bahwa Ulul Azmi ada lima orang, yaitu Nabi Nuha.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Nama-nama tersebut telah ditetapkan oleh Allah swt. dalam Al-Qur’an Surat Al Ahzab Ayat 7.Sebagimana firman Allah swt. Yang artinya: “Dan (ingatiah) ketika Kami mengambil perjanjian dan nabi-nabi dan dan kamu (sendiri), dan Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Karni telah mengambil dan mereka penjanjian yang teguh. (Q.S. Al-Ahzab: 7) Rasul-rasul itu mendapat gelar Ulul Azmi karena keteguhan, kesabaran dan ketabahan mereka dalam memegang agama dan menegakkannya. Mereka pernah tidak dipercaya, ditentang, diganggu, disakiti, dan diancam dengan pembunuhan oleh kaumnya. Bagaimana pun berat godaan, gangguan, dan tantangan itu, mereka tetap tabah dalam menekuni tugasnya, yaitu dalam menyampaikan risalah Allah swt. kepada umatnya. Di samping itu, para rasul Ulul Azmi diberi mukjizat dan Allah swt., yaitu hal-hal luar biasa yang muncul dari seorang rasul.Perbedaan antara rasul UlulAzmi dan rasul lainnya terletak pada beratnya cobaan dan ketabahan serta kesabaran dalam menghadapi cobaan. Misalnya, Nabi Yunus a.s. kurang sabar dalam menghadapi umatnya sehingga ia marah dan pergi dan umatnya. Sebagaimana firman Allah swt. Yang artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun-Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). Maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap, “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Q.S. Al-Anbiyä’: 87)Di antara para rasul, memang mempunyai tingkat kesabaran yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang membuat para rasul itu mempunyai tingkatan yang berbeda-beda di sisi Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt. Yang artinya: “Dan Tuhanmu lebih men getahui siapa yang (ada) di langit dan di humi. Dan sesunguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain)....Q.S. Al-Isra’: 55)

Page 8: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

E. Fungsi Iman kepada Rasul Allah swt.Fungsi beriman kepada rasul Allah swt. dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut

a)      Kita dapat bertambah iman kepada Allah swt. dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar manusia pilihan-Nya.

b)      Kita mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.c)       Kita mempercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.d)      Kita wajib bersyukur kepada Allah swt. atas segala nikmat yang diberikan yang tidak terhingga

banyaknya. e)      Kita lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam

menyampaikan agama Allah swt. kepada umatnya.f)       Kita akan selamat di dunia dan akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.g)      Kita memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.

A. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT.Sifat-sifat Allah SWT, itu tak terbatas, tetapi yang wajib diketahui ada 20 yang dikenal dengan sifat wajib. Secara garis besar sifat-sifat Allah SWT, dibagi menjadi tiga bagian :1. Sifat Wajib, yaitu sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT.2. Sifat Mustahil, yaitu sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT.3. Sifar Jaiz, yaitu sifat yang Allah boleh menghendakiNya atau tidak menghendakiNya.

Adapun sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT, adalah sebagai berikut :1. Wujud (Ada) >< 'Adam (tidak ada)Kita memang tidak dapat melihat Allah SWT dengan kasab mata, tetapi kita dapat menyaksikan semua ciptaanNya. Bagi orang yang beriman dan dengan perantaraan akal sehat pasti akan membenarkan bahwa alam semesta dan segala isinya ini pasti ada yang membuatnya, Dialah Allah SWT. Dialah yang mengadakan sesuatu dan Dia pulalah yang menciptakan alam semesta ini. Allah SWT berfirman :

Artinya :"Yang memiliki sifat-sifat yang demikian ialah Allah Tuhan kamu, tidak ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu" . (Al-An'am : 102)

2. Qidam (Dahulu) >< Huduts (baru)Allah SWT adalah yang paling awal sebelum adanya alam semesta ini, perbedaan tersebut terdapat pada kejadian dan prosesnya. Sebagai contoh adanya hujan disebabkan karena adanya penguapan air laut. Berbeda dengan adanya Allah SWT, adanya Allah SWT tidak didahului dengan sebab-sebab tertentu, karena Dialah Dzat yang paling awal. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dhahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui

Page 9: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

segala sesuatu". (Al-Hadid:3)

3. Baqo' (Kekal) >< Fana (rusak)Setiap yang ada di alam pada saatnya akan mengalami kerusakan, seperti manusia pada asalnya bayi kemudian tumbuh menjadi anak-anak, remaja, tua dan akhirnya mati (fana) dan sifat yang demikain itu adalah sifat makhluk. Sedangkan Al-Khaliq tentu tidak demikian, kalau demikian berarti Dia sama dengan makhluk. Maka Dia pasti kekal dan abadi karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu. Allah SWT, berfirman:

Artinya : "Semua yang ada dibumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemulyaan". ( Ar-Rahman :26-27 )

4. Mukholafatuhu Lil Hawaditsi (Berbeda dengan makhluknya) >< Mumatsalatu Lil Hawaditsi (sama dengan makhluknya ). Pencipta tentu berbeda dengan hasil ciptaanya, perbedaan tersebut meliputi wujud, sifat dan keberadaannya. Demikian juga dengan Allah SWT Dia yang menciptakan segala sesuatu tentu berbeda dengan hasil ciptaannya. Allah SWT, berfirman :

$س" "ي 'ه' ل $ل "م'ث ء- ك ي$ $ع2 و"ه2و" ش" م'ي $ر2 الس6 "ص'ي $لب اArtinya : "Tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya, dan Dialah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat". (Asy-Syuro:11(

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri) >< Qiyamuhu Bighoirihi (Berdiri membutuhkan yang lain). Segala sesuatu yang membutuhkan yang lain berarti dia lemah dan lemah berarti sifat makhluk, oleh karena itu tak mungkin Allah SWT mempunyai sifat yang sama dengan makhluk. Maka wajib baginya berdiri sendiri. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup Kekal lagi Berdiri sendiri". (Ali Imron:2).

6. Wahdaniyat (Esa) >< Ta'addud (berbilang).Seandainya yang mengatur perputaran alam alam ini lebih dari satu saja tentu alam ini tidak akan bergerak secara teratur. Keteraturan pergerakan alam ini membuktiak bahwa Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Esa. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Dialah Allah Yang Maha Esa". (Al-Ikhlas :1)

7. Qudrat (Kuasa) >< 'Ajzun (lemah). Kekuasaan Allah SWT Maha Sempurna, tidak terbatas dan mutlak. Bukti-bukti keMahakuasaan Allah SWT itu terdapat di alam ini dan segala isinya baik dalam mewujudkannya, mengurusnya dan membinasakannya. Allah SWT, berfirman :

6ك" 'ن 2لA ع"ل"ى إ ءC ك ي$ $ر- ش" ق"د'ي

Page 10: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Artinya : "Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Ali Imron:26)

8. Iradah (Berkehendak) >< Karohah (terpaksa).Kehendak Allah SWT itu Maha Sempurna dan mutlak, artinya dalam mencipta dan mengurus alam semesta ini atas kehendakNya semata tanpa terpaksa atau dipaksa oleh siapapun. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya : Jadilah ! maka jadilah ia". (Yasin:82)

9. 'Ilmun (Mengetahui) >< Jahlun (bodoh).Segala yang ada di alam raya ini mulai dari yang terkecil sampai yang paling besar, yang kelihatan maupun yang tersembunyi, tidak ada yang terlepas dari pengetahuan Allah SWT sebab Dialah yang Maha Mengetahui. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang tersembunyi di langit dan dibumi".(Al-Hujurot :18)

10. Hayyat (Hidup) >< Mautun (mati).Mustahil sesuatu yang mati dapat mencipta, mengatur dan mengendalikan segala yang ada ini secara rapi dan terus menerus. Maka pastilah Allah SWT itu Maha Hidup dan mengatur makhluknya. Allah SWT, berfirman :

6ل$ "و"ك $ح"يA ع"ل"ى و"ت 6ذ'ي$ ال " ال "م2و$ت2 ال 6ح" ي ب 'ح"م$د'ه' و"س" بArtinya : "Dan bertaqwalah kepada Allah Yang Maha Hidup (Kekal), yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya". (Al-Furqon:58)

11. Sama' (Mendengar) >< Summun (tuli).Pendengaran Allah SWT Maha Sempurna, tidak terbatas dan mutlak. Maka Dia dapat mendengar segala suara baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi yang dekat maupun yang jauh, sebab bila tidak tidak demikian berarti Dia menempati sifatnya makhluk dan itu tidak mungkin adanya. Allah SWT, berfirman:

"ا 6ن ب 6ل$ ر" "ق"ب 6ا ت 6ك" م'ن 'ن $ت" إ "ن $ع2 أ م'ي $م2 الس6 'ي $ع"ل الArtinya : " Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui". (Al-Baqoroh : 127)

12. Basyor (Melihat) >< 'Umyun (buta).Penglihatan Allah SWT bersifat mutlak, artinya penglihatan Allah SWT tidak terbatas pada ruang dan waktu, Allah SWT melihat segala sesuatu baik yang sangat kecil sekalipun sampai yang paling besar, yang nyata dan yang tersembunyi dan tidak terhalang oleh apapun juga. Allah SWT, berfirman :

$ر- و"الله2 "ص'ي 'م"ا ب 2و$ن" ب "ع$م"ل تArtinya : " Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (Al-Hujurot : 18)

Page 11: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

13. Kalam (Berfirman) >< Bukmun (bisu).Manusia berkata dengan mulut dan dengan alat ucap lainnya. Sedanglan Allah SWT berfirman tidak dengan mulut dan alat ucap lainnya yang biasa digunakan manusia, akan tetapi cara Allah SWT berfirman Maha Sempurna, tidak ada kekurangan ataupun cacat dan celanya. Allah SWT, berfirman :

6م" "ل $م]ا م2و$س"ى الله2 و"ك 'ي $ل "ك ت

Artinya : "Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung". (An-Nisa' : 164)

14. Qodiron (Maha Berkuasa) >< 'Ajizan (yang lemah)15. Muridan (Maha Menghendaki) >< Mukrohan (yang terpaksa)16. Aliman (Maha Mengetahui) >< Jahilan (yang bodoh)17. Hayyan (Maha Hidup) >< Mayyitan (yang mati)18. Sami'an (Maha Mendengar) >< Asomma (yang tuli)19. Bashiron (Maha Melihat) >< A'ma (yang buta)20. Mutakaliman (Maha Berfirman) >< Abkam (yang bisu)

Dari sifat wajib yang 13 atau 20 tersebut terbagai menjadi 4 sifat :6. Sifat Nafsiyah, yaitu sifat yang berkaitan dengan diri Allah SWT, yakni sifat wujud (no : 1)7. Sifat Salbiyah, yaitu sifat yang membedakan Allah SWT, dari dzat-dzat lainnya atau sifat yang tidak dimilki oleh makhluknya. (no : 2 - 6)8. Sifat Ma'ani, yaitu sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk terutama manusia. (no : 7 - 13) 9. Sifaat Ma'nawiyah, yaitu tentang adanya tergantung sifat ma'ani yakni sifat yang juga dimiliki oleh manusia tetapi sifat Allah SWT, mutlak (tak terbatas) sedang sifat manusia terbatas. (no : 14 - 20)

B. ASMAUL HUSNAAsmaul Husna artinya nama-nama yang baik atau gelar kemuliaan bagi Allah SWT,. Allah SWT, berfirman:

Artinya : Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al-A'rof : 180)

Disamping memiliki sifat-sifat yang 20 di atas, Allah SWT, memiliki sifat "Asmaul Husna", yang berjumlah 99 yaitu :

No. NAMA ARTI No NAMA ARTI1. Ar-Rahman Yang Maha Pengasih 51. Al-Haqqu Yang Maha Benar2. Ar-Rahim Yang Maha Penyayang 52. Al-Wakil Yang Maha Pemelihara3. Al-Malik Yang Maha Raja 53. Al-Qowiyyu Yang Maha Kuat

Page 12: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

4. Al-Quddus Yang Maha Suci 54. Al-Matiin Yang Maha Kokoh5. As-Salam Yang Maha Sejahtera 55. Al-Waliyyu Yang Maha Melindungi6. Al-Mu’minu Yang Maha Terpercaya 56. Al-Hamiid Yang Maha Terpuji7. Al-Muhaiminu Yang Maha Memelihara 57. Al-Muhsyi Yang Maha Mengetahui8. Al-‘Aziz Yang Maha Perkasa 58. Al-Mubdi’u Yang Maha Memulai9. Al-Jabbar Yang Maha Kuasa 59. Al-Mu’iidu Yang Maha Mengulangi10. Al-Mutakabbir Yang Maha Memiliki Keagungan 60. Al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan11. Al-Khaliq Yang Maha Pencipta 61. Al-Mumiitu Yang Maha Mematikan12. Al-Bariu Yang Maha Pembuat 62. Al-Hayyu Yang Maha Hidup13. Al-Musyawwiru Yang Maha Pembentuk 63. Al-Qoyyum Yang Maha Berdiri Sendiri14. Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun 64. Al-Waajid Yang Maha Kaya15. Al-Qahhar Yang Maha Perkasa 65. Al-Maajid Yang Maha Mulia16. Al-Wahhab Yang Maha Pemberi 66. Al-Waahid Yang Maha Tunggal17. Ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rizki 67. A- Ahad Yang maha Esa18. Al-Fattah Yang Maha Pembuka Hati 68. Ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan19. Al-‘Alim Yang Maha Mengetahui 69. Al-Qoodiru Yang Maha Kuasa20. Al-Qobidhu Yang Maha Menyem-pitkan Rizki 70. Al-Muqtadiru Yang Maha Memutuskan21. Al-Basithu Yang Maha Melapang-kan Rizki 71. Al-Muqoddim Yang Maha Mendahulukan22. Al-Khafidh Yang Maha Merendahkan 72. Al-Muakhiru Yang Maha Mengakhirkan23. A-Rafi’u Yang Maha Meninggikan 73. Al-Awwalau Yang Maha Pertama24. Al-Muizzu Yang Maha Memulyakan 74. Al-Aakhir Yang Maha Penghabisan25. Al-Mudzillu Yang Maha Menghinakan 75. Adz-Dzaahiru Yang Maha Nyata26. As-Sami’u Yang Maha Mendengar 76. Al-Baathin Yang Maha Tersembunyi27. Al-Bashiru Yang Maha Melihat 77. Al-Waali Yang Maha Mneguasai28. Al-Hakamu Yang Maha Menghukum 78. Al-Muta’ali Yang Maha Tinggi29. Al-‘Adlu Yang Maha Adil 79. Al-Barru Yang Maha Dermawan30. Al-Latifu Yang Maha Halus 80. At-Tawwabu Yang Maha Penerima Taubat31. Al-Khobiiru Yang Maha Mengetahui 81. Al-Muntaqimu Yang Maha Penyiksa32. Al-Khalimu Yang Maha Penyantun 82. Al-‘Affwu Yang Maha Pemaaf33. Al-‘Adzimu Yang Maha Besar 83. Ar-Rauf Yang Maha Pengasih34. Al-Ghafuur Yang Maha Pengampun 84. Al-Malikulmulki Yang Maha Berdaulat35. Asy-Syakuur Yang Maha Penerima Syukur 85. Dzuljalaliwal-ikram Yang Maha Kemulyaan dan Kebesaran36. Al-‘Aliyyu Yang Maha Tinggi 86. Al-Muqsyith Yang Maha Mengadili37. Al-Kabiiru Yang Maha Besar 87. Al-Jaami’u Yang Maha Mengumpulkan38. Al-Khafidzu Yang Maha Penjaga 88. Al-Ghaniyyu Yang Maha Kaya39. Al-Muqiitu Yang Maha Kuasa 89. Al-Mughni Yg Maha Pemberi Kekayaan40. Al-Khasib Yang Maha Menghitung 90. Al-Maani’u Yang Maha Menolak41. Al-Jalil Yang Maha Besar 91. Adh-Dharru Yang Maha Menghukum42. Al-Karim Yang Maha Mulia 92. An-Naafi’u Yang Maha Pemberi Manfaat43. Ar-Raqiib Yang Maha Mengawasi 93. An-Nuur Yang Maha Bercahaya44. Al-Mujiibu Yang Maha Mengabulkan 94. Al-Hadii Yang Maha Pemberi Petunjuk

Page 13: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

45. Al-Waasi’u Yang Maha Luas 95. Al-Baaqi Yang Maha Kekal46. Al-Hakim Yang Maha Bijaksana 96. Al-Badii’u Yang Maha Pencipta47. Al-Waduud Yang Maha Mencintai 97. Al-Waaritsu Yang Maha Pewaris48. Al-Majid Yang Maha Luhur 98. Ar-Rasyid Yang Maha Cendekia49. Al-Baaitsu Yg Maha Membang-kitkan 99. Ash-Shobuuru Yang Maha Sabar50. As-Syahid Yang Maha Menyaksikan

Diantara Asmaul Husna yang perlu diketahui adalah :1. Al-'Adlu ; artinya Maha AdilMaksunya bahwa Allah SWT, telah menempatkan hamba-hamba-Nya dalam penciptaannya sesuai dengan kemampuan dan derajatnya . Allah SWT, berfirman :

"ن6 م2ر2 الله" إ$ "أ $ع"د$ل' ي 'ال ان' ب 'ح$س" $إل و"ا

Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berbuat adil dan berbuat kebajikan .". (An-Nahl : 90)

2. Al-Ghaffar ; artinya Maha Pengampun.Maksudnya ampunan Allah SWT, selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang mengakui salah dan mau bertaubat. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Shad : 66)

3. Al-Hakim ; Artinya Maha Bijaksana.Maksudnya kebijaksanaan Allah SWT, kepada makhluknya tidak terbatas kepada bentuk ciptaannya tetapi mencakup segala hal. Allah SWT, berfirman :

Artinya : "Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya, Tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana".(Ali-Imron : 6)

4. Al-Malik; artinya Raja.Maksudnya adalah semua yang ada di alam ini tunduk kepada kekuasaan Allah SWT. Allah SWT, berfiman :

Artinya : "Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan Yang (mempunya) 'Arsy yang Mulia". (Al-Mu'minun:116)

5. Al-Hasib; artinya Maha Menghitung.Maksudnya segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT, sudah diperhitungkan dengan cermat dan tepat. Termasuk dalam memberikan pahala kepada orang yang berbuat baik dan memberikan siksa kepada orang yang ingkar. Allah SWT, berfirman :

'ن6 "ان" الله" إ 2لA ع"لى" ك ءC ك ي$ ]ا ش" $ب ي ح"س'Artinya:"Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap sesuatu". (An-Nisa :86)

Page 14: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

6. Al-Khaliq; Maha MenciptaAlam semesta ini tidak mungkin tercipta dengan sendirinya atau secara kebetulan karena kalau kita mau mecermati secara seksama tentu akan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Kalau kita mau mengambil contoh pergeseran bumi pada garis edarnya atau planet lain yang beredar secara rapi tanpa benturan tentulah itu ada yang mengatur. Siapakah yang mengatur, tidak lain adalah sang penguasa alam jagad raya ini yaitu Allah SWT. Perhatikan bunyi surat Al-Hasyr : 24 berikut ini :

Artinya : “Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Hasyr : 24)

7. Ar-Razzaq artinya Maha Pemberi RizkiTiada satu makhlukpun di dunia ini yang tidak memperoleh rizki dari Allah SWT. Allah SWT menciptakan beragam makhluk di dunia ini semuanya mendapatkan rizki dengan berbagai macam cara memperolehnya. Binatang ternak memperoleh makan dengan rumput di padang rumput, binatang buas memperoleh rizki dengan berburu, manusia memperoleh rizki dengan bekerja. Dan semua itu telah diciptakan oleh Allah SWT menurut irodahNya. Hal itu membuktikan bahwa Allah SWT yang mengatur rizki kepada setiap makhluknya. Oleh sebab itu orang yang beriman tidak boleh meminta rizki kepada selain Allah SWT misalnya dengan jalan yang tidak halal atau minta bantuan jin untuk mencari pesugihan dan semacamnya. Perhatikan firman Allah SWT berikut :

Artinya : “Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. (Adz-Dzariat : 58)

8. Al-‘Alim; Maha MengetahuiAllah SWT adalah Dzat yang yang Maha Mengetahui segala apa yang ada dan yang terjadi di alam ini. Bahkan Allah SWT Maha Mengetahui semua yang belum dan akan terjadi. Pengetahuan Allah SWT tidak terbatas bahkan semua apa yang ada dalam hati manusia Allah SWT Maha Mengetahui. Perhatikan firman Allah SWT berikut :

Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”. (A-Baqoroh : 29)

9. Al-‘Adzim; Maha AgungKeAgungan Allah SWT melebihi dari segala yang ada di alam raya ini. Sebagai hambaNya kita wajib mengagungkannya baik dengan hati, lisan dan perbuatan. Dengan hati tidak boleh mengagungkan selain Allah SWT, dengan ucapan kita selalu bertasbih, bertahmid, bertakbir dan bertahlil. Dengan perbuatan kita hendaklah selalu melaksanakan perintahnya seperti sholat, puasa dan semacamnya. Perhatikan firman Allah SW berikut :

Artinya :”Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan dialah yang Maha

Page 15: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Tinggi lagi Maha besar”. (Asy-Syuro : 4)

10. Al-Mumitu; Yang MematikanAllah SWT adalah Dzat yang menciptakan, memelihara dan Dia pula yang Mematikan. Manusia tidak memiliki hak untuk menghidupkan dan mematikan. Jika Allah SWT berkehendak mematikan hambaNya tiada satupun yang bisa menolaknya demikian pulan jika Allah SWT belum berkehendak mematikan hambanya, kematianpun tidak akan datang padanya walaupun banyak orang yang berusaha untuk melenyapkannya. Perhatikan firman Allah SWT berikut :

Artinya : “Allah-lah yang menciptakan kamu, Kemudian memberimu rezki, Kemudian mematikanmu, Kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha sucilah dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan”.(Ar-Rum : 40)

C. FUNGSI IMAN KEPADA ALLAH SWT Fungsi iman kepada Allah SWT, diantaranya adalah sebagai berikut:1. Menyadari kelemahan dirinya dihadapan Allah SWT, sehingga tidak bersifat sombong dan takabur.2. Menyadari bahwa segala yang ia nikmati dalam hidup ini berasal dari Allah SWT, yang menyebabkan ia bersyukur kepada-Nya.3. Merasa bahwa dirinya selalu dilihat oleh Allah SWT, sehingga ia berusaha meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk.4. Menyadari bahwa dirinya akan mati dan akan dimintai pertanggungan jawab atas amal perbuatannya oleh Allah SWT, yang menyebabkan ia berhati-hati dalam menempuh hidup ini.5. Sadar dan segera bertaubat apabila berbuat khilaf dan berbuat dosa.6. Memberikan ketenangan jiwa, ketentraman dan perasaan damai. Sebagaimana Allah SWT, berfirman:

Artinya : "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat kepada Allah. Ingatlah! hanya dengan mengingat Allah hati mereka menjadi tentram". (Ar-Ra'd : 28)

Page 16: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Akhlaq berasal dari kata "kholaqo", kata asalnya adalah "khuluqun", yang berarti perangai (watak, tabiat). Jadi menurut istilah akhlaq adalah suatu perangai yang timbul dalam jiwa seseorang yang merupakan sumber timbulnya perbuatan secara mudah dan ringan tanpa di pikirkan dan di rencanakan terlebih dahulu. Maka apabila dari perangai itu timbul perbuatan yang baik disebutlah ia mempunyai akhlaq terpuji (mahmudah) dan apabila dari perangai itu timbul perbuatan buruk disebutlah ia mempunyai akhlak tercela (madzmumah).

A. AKHLAQ TERPUJIPokok-pokok atau dasar akhlaq yang baik (mahmudah) terbagi menjadi empat bagian:1. Kearifan (hikmah) yaitu keadaan jiwa seseorang yang dengannya ia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah dalam setiap perbuatan.2. Keberanian (saja'ah) yaitu dipatuhinya akal oleh kekuatan emosi (amarah/ghodhob) baik dalam tindakan atau keengganan untuk bertindak.3. Penahanan nafsu (iffah) yaitu terdidiknya ambisi (syahwat, hasrat) oleh didikan akal dan syariat.4. Keadilan atau keseimbangan (tawazun) yaitu sikap moderat untuk mengambil fadhilah (kebajikan) dari ketiga unsur di atas.

MACAM-MACAM AKHLAQ TERPUJI1. KHUSNUDHON TERHADAP ALLAH SWT.Husnudzon artinya berbaik sangka, husnudzon kepada Allah SWT; artinya berbaik sangka kepada Allah SWT. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT memberikan sesuatu kepada kita sudah di ukur sesuai dengan kemampuan kita. Allah SWT; menjadikan baik dan buruk terhadap sesuatu, sedangkan manusia diberi kemerdekaan untuk memilih. Petunjuk atau hidayah adalah hasil dari perbuatan yang baik atau sholeh sedang kesesatan/dholalah buah hasil amal perbuatan yang buruk. Allah SWT berfirman :

Artinya:' Dan orang-orang yang mengikuti petunjuk, Allah tambahkan petunjuk untuk mereka dan kepada mereka di beri sifat taqwa". (Muhammad : 17)

Orang yang mempunyai sifat husnudzon hatinya akan menjadi bersih sehingga ia akan terhindar dari penyakit-penyakit hati seperti iri, dengki, hasad, ria, ujub, takabur, ghibah dsb.Setiap orang yang beriman akan senantiasa membersihkan hatinya, sebab kebersihan hati (salamatul

Page 17: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

qulub) akan memunculkan kebersihan ucapan (salamatul lisan), kebersihan akal (salamatul 'uqul) serta kebersihan perilaku (salamatul a'mal). Allah SWT berfirman :

Artinya :"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki mereka tidak berguna, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih". (Asy-Syu’aro': 88-89)

2.GIGIHGigih artinya orang yang teguh memperjuangkan prinsip dan tidak kenal putus asa. Ia selalu konsisten dalam mempedomani ketentuan-ketentuan syariat Islam sebagai pedoman tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang gigih akan selalu meningkatkan keimanannya dengan pemahaman, pengetahuan dan penghayatan yang tinggi terhadap ajaran Islam. Ia mempunyai pandangan hidup yang optimis, tidak gelisah, tidak kecil hati dan tidak takabur dalam-menghadapi persoalan-persoalan hidup. Ia tidak kenal putus asa dalam hidup karena ia menyadari bahwa sikap putus asa adalah suatu sikap dan kepribadian yang tidak terpuji. Ia menyadari bahwa dalam kesulitan pasti ada kemudahan, sebab Allah SWT memerintahkan kepada manusia bahwasanya Allah SWT tidak akan merubah nasib manusia kecuali mereka mau merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Sebagaimana firman-Nya :

'ن6 " الله" إ Aر2 ال 2غ"ي C م"ا ي 'ق"و$م و$ا ح"ت6ى ب Aر2 2غ"ي ه'م$ م"ا ي $ف2س' "ن 'أ بArtinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". (Ar-Ra'du: 11)

Orang yang gigih dalam hidupnya mempunyai sikap jiwa istiqomah yang artinya tetap di jalan yang lurus/benar tidak terbelokkan betapapun besarnya godaan yang menimpanya. Jadi orang yang istiqomah adalah orang yang hidupnya selalu di jalan Allah SWT; tidak pernah menyimpang dan melanggar larangan-larangan Allah SWT; dan tidak pernah meninggalkan kewajiban-kewajiban agamanya. Allah SWT; berfirman :

"ن6 اط'ي$ ه"ذ"ا و"أ $م]ا ص'ر" "ق'ي ت 'ع2و$ه2 م2س$ 6ب " ف"ات 'ع2و$ا و"ال 6ب "ت 2ل" ت ب iق" الس "ف"ر6 2م$ ف"ت 'ك 'ه' ع"ن$ ب $ل 'ي ب س"Artinya :"Sesungguhnya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia. Dan janganlah kamu mengikuti jalan lainnya, karena akan memisahkan kamu dari pada jalanNya". (Al-An'am : 153)

3. INISIATIFCiri kehidupan adalah selalu berubah, dengan demikian tidak akan ada solusi yang tepat kecuali harus punya inisiatif. Orang yang sukses tidak akan membiarkan keadaan mengontrol dirinya, namun dia menyadari bahwa dia memiliki kekuatan dalam dirinya untuk dapat memecahkan persoalan-persoalan hidup yang di hadapi. Untuk dapat merubah kondisi menjadi peluang maka diperlukan manusia yang inisiatif. Orang yang punya karakter inisiatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Imajinatif 6. Senang petualang (dalam kebajikan)2. Mempunyai prakarsa 7. Penuh energi3. Mempunyai minat yang luas 8. Percaya diri4. Mempunyai minat yang lurus. 9. Bersedia mengambil resiko5. Selalu ingin tahu 10. Berani dalam pendirian

Page 18: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Allah SWT; berfirman :

Artinya :"Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang mendengarkan". (Ar-Rum:23)

Ayat tersebut menggambarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini kita tidak boleh berpangku tangan, kita harus punya inisiatif untuk mencari karunia Allah SWT di muka bumi ini. Manusia yang diciptakan Allah SWT di muka bumi ini dibekali dengan kekuatan fisik, intelektual, emosional dan spiritual maka hendaklah digunakan semaksimal mungkin untuk meraih hidup yang shaleh.

4. RELA BERKURBANManusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang hidupnya saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari semakin berkembangnya kehidupan manusia semakin berkembanglah ilmu pengetahuan dan semakin majemuklah kehidupan masyarakat. Di dalam kehidupan mayarakat yang majemuk seperti ini dimana manusia yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, maka diperlukan adanya tenggang rasa dan rela berkorban. Allah SWT ; berfirman:

Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurot:13)

Nampak jelaslah bahwa garis dan tuntunan yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah agar kita saling ta'aruf yakni saling mengenal, saling hormat menghormati, tolong menolong dan semacamnya. Hal semacam itu membutuhkan pengorbanan baik berupa tenaga, harta dan fikiran.Maka apabila kita ingin membangun umat Islam yang kuat dan tidak gampang retak serta cerai berai diperlukan rasa tenggang rasa dan saling menghormati. Hal tersebut akan terwujud bila kita mau berkorban dan dengan pengorbanan inilah kita akan merasa sebagai hamba Allah SWT yang bersaudara sehingga hidup kita akan diliputi rahmat dan maghfiroh dari Allah SWT. Allah SWT berfirman :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.(Muhammad : 7)

5. SIKAP YANG BENAR TERHADAP MAKHLUK HIDUP SELAIN MANUSIAYang dimaksud makhluk hidup selain manusia meliputi :a. Makhluk nabati. Makhluk Nabati (tumbuh-tumbuhan) yang ada di sekeliling kita dalam persada bumi yang produktif ini, disediakan oleh Allah SWT bagi kepentingan umat manusia. Apabila kita mau menggunakan akal pemberian Allah SWT ini, maka akan kita ketahui dari tumbuh-tumbuhan sekecil apapun dan rerum-

Page 19: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

putan hingga pohon yang besar kesemuanya dapat dimanfaatkan untuk keperluan umat manusia.b. Makhluk hewani. Makhluk hewani sengaja diciptakan oleh Allah SWT bagi kepentingan umat manusia dan manusia dapat belajar dari hewan-hewan tersebut walaupun ada hewan-hewan itu yang di haramkan untuk di konsumsi manusia, tetapi manfaatnya akan kembali kepada manusia juga.c. Makhluk ghaib. Makhluk Ghaib. Makhluk ghaib terdiri dari malaikat, jin dan setan atau iblis. Malaikat menggerakkan hati manusia untuk berbuat amal shaleh, sedang setan atau iblis akan menggerakkan hati manusia untuk berlaku jahat. Gerak baik atau shaleh dan jahat itu akan di pertimbangkan oleh akal, keputusan akal melahirkan kemauan dan kemauan manusia itu bebas, turut bisikan malaikat atau bisikan setan atau iblis. Apabila iman telah menerangi hati dan ilmu telah menerangi budi, manusia akan bergerak kepada taqwa dan hanya taqwalah yang akan menjadi benteng terhadap tipu daya muslihat iblis atau setan.

Prinsip dasar hubungan manusia dengan makhluk hidup lainnya atau dengan alam pada dasarnya ada 3 macam. Pertama, semua isi alam ini diciptakan oleh Allah SWT; adalah untuk kepentingan manusia. Kedua, manusia berkewajiban menggali dan mengelola segala kekayaannya. Ketiga, manusia berkewajiban memelihara dan melestarikan alam ini dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman:

Artinya : "Tidaklah kamu perhatikan, bahwa Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya lahir dan batin". (Lukman : 20)

Kalau kita perhatikan dengan sungguh-sungguh segala sesuatu yang berada di sekeliling kita akan tampak bahwa semuanya mengandung manfaat yang sangat besar, mulai dari benda-benda raksasa yang bertebaran di angkasa sampai benda ataupun makhluk hidup yang sangat kecil dan amat sederhana. Semuanya mengandung faidah bagi manusia dan tiada satupun ciptaan Allah SWT yang sia-sia. Oleh karena itu manusia harus bersahabat dengan siapapun baik terhadap tumbuh-tumbuhan, lingkungan alam, binatang bahkan kepada makhluk ghaib sekalipun.

B. AKHLAQ TERCELA1. SUUDZON TERHADAP ALLAH SWTSuudzon artinya berburuk sangka. Berburuk sangka kepada Allah SWT adalah perbuatan dosa, karena Allah SWT; tidak akan berbuat dzalim kepada makhluknya. Kalau ada manusia yang tersesat itu bukan karena kehendak Allah SWT; akan tetapi manusia sendirilah yang mengikuti hawa nafsunya. Petunjuk/hidayah adalah buah hasi dari amal perbuatan baik/shaleh sedang kesesatan adalah buah hasil dari perbuatan buruk. Perhatikan firman Allah SWT di bawah ini :

Artinya : "Dan orang-orang yang mengikuti petunjuk, Allah tambahkan petunjuk untuk mereka dan kepada mereka diberikan pula sifat taqwa". (Muhammad : 17)

"م6ا اغ2و$ا ف"ل اغ" ز" "ز" "ه2م$ الله2 أ 2و$ب " و"الله2 ق2ل "ه$د'ي ال $ق"و$م" ي $ن" ال ق'ي $ف"اس' الArtinya : " Maka tatkala mereka berbuat sesat (berpaling dari kebenaran), Allah menyesatkan (me-

Page 20: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

malingkan) hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik". (Ash-Shof : 5)

2. TAMAKTamak artinya mengharapkan pemberian orang lain. Sedangka apabila dia menginginkan barang milik orang lain itu berpindah pada diri kita disebut dengan serakah. Dan apabila kita sudah mempunyai barang seperti yang di inginkannya tetapi dia masih menginginkan barang milik orang lain itu berpindah pada diri kita maka disebut dengan rakus. Ketamakan, keserakahan dan kerakusan adalah merupakan wujud tidak bersyukurnya manusia terhadap pemberian Allah SWT kepadanya. Kita harus yakin bahwa mengambil sesuatu yang bukan milik kita adalah berbuatan yang rendah, hina dan busuk. Maka sifat ketamakan, keserakahan dan kerakusan adalah sifat yang tercela dan suatu sifat yang akan menghinakan dirinya dan merendahkan kehormatannya. Dan bahwa sifat seperti ini tak ubahnya perilaku anjing yang menggerak-gerakkan ekornya ketika menunggu sepotong makanan yang di inginkan olehnya.Ketamakan adalah merupakan penyakit hati yang harus di obati dengan sikap zuhud (hidup sederhana), seperti kebodohan harus di obati dengan belajar, kebahkilan dengan kedermawanan, kesombongan dengan sikap tawadhu. Kita harus yakin bahwa harkat dan martabat manusia bukan dinilai dari banyaknya harta akan tetapi kemulyaan manusia disisi Allah SWT adalah karena taqwanya. Allah SWT; berfirman:

'ن6 2م$ إ م"ك $ر" ك" $د" أ ن 2م$ الله' ع' $ق"اك "ت 'ن6 أ $م- الله" إ 'ي $ر- ع"ل 'ي ب خ"

Artinya :"Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling taqwa diantara kamu". (Al-Hujurot :13)

Taqwalah yang akan membawa manusia kepada kemulyaan dan bukan harta benda semata yang dapat mencapai kemulyaan. Allah SWT; berfirman:

Artinya : "Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka aman sentausa di tempat-tempat yanng tinggi (dalam surga)". (Saba' : 37)

Page 21: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Secara sederhana hukum artinya seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang diakui oleh sekelompok masyarakat, yang disusun oleh orang yang diberi wewenang dan berlaku mengikat bagi anggotanya. Bila dikaitkan dengan Islam, maka hukum Islam berarti seperangkat peraturan yang berdasarkan wahyu Allah SWT; dan sunnah Rasulullah saw; yang mengatur tentang tingkah laku manusia yang dibebankan kepada setiap mukallaf dan mengikat semua orang yang beragama Islam. Orang yang hidupnya dibimbing syari'ah (hukum Islam) akan melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Allah SWT; dan rasulNya, sebab hukum Islam pasti selaras dengan fitrah manusia sehingga siapapun yang bertahkim kepada hukum Islam pasti manusia akan selamat di dunia dan akherat.

A. KEDUDUKAN DAN FUNGSI ALQUR’AN, HADITS DAN IJTIHAD1. AL-QUR'ANMenurut bahasa Al-Qur'an berarti "bacaan" (dari asal kata "qoro-a”). Menurut istilah Al-Qur'an ialah "kumpulan wahyu Allah SWT, yang yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan malaikat Jibril yang dihimpun dalam sebuah kitab suci untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia dan membacanya termasuk ibadah". Al-Qur'an merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Sebagaimana firman Allah SWT, :

"ا iه"ا ي ي" $ن" أ 6ذ'ي 2و$ا ال $ع2وا آم"ن "ط'ي $ع2وا الله" أ "ط'ي و$ل" و"أ س2 2ول'ي الر6 "م$ر' و"أ $أل 2م$ ا $ك م'ن

Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasulNya serta ulil amri diantaramu ". ( An-Nisa:59 )

Sebagai sumber hukum Islam Al-Qur'an mengandung 3 pokok pengetahuan hukum yang mengatur tentang kehidupan umat manusia yaitu :10. Hukum yang berkaitan dengan aqidah, yakni ketetapan tentang wajib beriman kepada Allah SWT, Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari akhir dan takdir.

Page 22: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

11. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlaq (budi pekerti), yaitu ajaran agar seorang muslim memiliki sifat mulia dan menjauhi sifat tercela.12. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang terdiri dari ucapan, perbuatan, perjanjian dan lain-lain. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan ini terbagi menjadi dua yaitu :13. Yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT, yang disebut ibadah. Seperti sholat, puasa, haji, nadzar, sumpah dan lain-lain.14. Yang mengatur tindakan manusia baik individu atau kelompok yang disebut dengan muamalah (amal kemasyarakatan). Seperti perjanjian, hukuman (pidana), ekonomi, pendidikan, pernikahan dan semacamnya.

Fungsi dan Kedudukan Al-Qur'an. 1). Sebagai mu'jizat Nabi Muhammad saw.2). Sebagai dasar dan sumber hukum Islam yang pertama.3). Sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia.4). Sebagai pembawa berita gembira dan kebenaran yang mutlak.5). Sebagai obat penawar hati bagi orang-orang yang beriman.6). Membenarkan dan menyempurnakan kitab-kitab terdahulu.

2. AL-HADITSHadits menurut bahasa artinya "perkataan". Menurut istilah hadits ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan (taqrir) Nabi. Bersadarkan definisi tersebut, maka hadits dibagi menjadi 3 bagian yaitu hadits qouliyah (perkataan Nabi saw;), hadits fi'liyah (perbuatan Nabi saw;) dan hadits taqriri (katetapan Nabi saw;). Sedangkan menurut kwalitasnya hadits di bagi menjadi 2 bagian :Hadits maqbul (dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits shoheh dan hadits hasan.Hadits mardud (tidak dapat diterima sebagai pedoman) yang mencakup hadits dhaif (lemah) dan hadits maudlu' (palsu).Usaha seleksi diarahkan kepada 3 unsur hadits yaitu :Matan (isi hadits). Suatu isi hadits dapat dinilai baik apabila tidak bertentangan dengan Al-Qur'an, hadits lain yang lebih kuat, fakta sejarah dan prinsip-prinsip ajaran Islam.Sanad (persambungan antara pembawa dan penerima hadits).Sanad dapat dinilai baik apabila antara pembawa dan penerima benar-benar bertemu bahkan berguru.Rowi (orang yang meriwatkan hadits). Seorang dapat diterima haditsnya apabila memenuhi syarat-syarat : Adil yaitu orang Islam yang baligh dan jujur, tidak pernah berdusta dan membiasakan berbuat dosa.Afidh yaitu kuat hafalannya atau mempunyai catatan pribadi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an, sebagaimana firman Allah SWT:2م2 و"م"ا "اك و$ل2 آت س2 2م$ و"م"ا ف"خ2ذ2و$ه2 الر6 "ه"اك $ه2 ن "ه2و$ا ع"ن $ت ف"ان

Artinya : "Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah ia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah". (Al-Hasyr : 7)

Page 23: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Kedudukan dan Fungsi Hadits Sebagai Sumber Hukum Islam.a. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-Qur'an.Misalnya : Allah SWT, berfirman yang artinya : "Dan jauhilah perkataan-perkataan dusta ". (al-Hajj:30). Kemudian firman Allah SWT, tadi dikuatkan oleh hadits yang artinya : "Awas! jauhilah perkataan dusta". (HR. Bukhori Muslim).b. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang masih bersifat umum.Contoh: Allah SWT, berfirman yang artinya: "Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah dan daging babi". (Al-Maidah:3). Kemudian Rasulullah saw, menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan yaitu ikan dan belalang. Seperti sabda Nabi saw, yang artinya : "Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah, adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, sedang dua macam darah adalah hati dan limpha". (HR. Ibnu Majah).c. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al-Qur'an. Misalnya cara menyucikan bejana yang dijilat anjing. Rasulullah saw, bersabda yang artinya : "Sucikanlah bejanamu yang dijilat anjing, dengan menyucikan sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah". (HR. Muslim).

3. IJTIHADIjtihad ialah berusaha keras atau bersungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapannya baik dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang telah ditentukan. Ijtihad dapat dijadikan sebagai sumber hukum Islam yang ketiga. Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya : "Sesungguhnya Rasulullah saw, tatkala mengutus Muadz bin Jabal, beliau bersabda :"Bagaimana Engkau memutuskan suatu masalah apabila datang kepadamu suatu masalah hukum?'Muadz : "Aku memutuskan perkara dengan kitabullah".Nabi saw, : "Jika engkau tidak menemukan dalam kitabullah?"Muadz : "Aku putuskan perkara dengan sunah Rasulullah saw".Nabi saw, : "Apabila engkau tidak menemukan dalam sunnah Rasulullah?'Muadz : "Aku akan berijtihad dengan akalku".Nabi saw, : "Segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan taufiq kepada Rasulullah SAW". (HR.Tirmidzi)

Bentuk-bentuk Ijtihad.a. Ijma’, yaitu kesepakatan pendapat para ahli mujtahid dalam segala zaman mengenai hukum syari'ah. Misalnya: Kesepakatan para ulama dalam membukukan Al-Qur'an pada waktu kholifah Usman bin Affan.b. Qias, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah yang tidak ada hukumnya dengan kejadian lain yang ada hukumnya karena eduanya terdapat persamaan illat (sebab-sebabnya). Misalnya: Menyamakan hukum minum bir dan wisky adalah haram diqiaskan dengan munum khamr yang sudah jelas hukumnya dalam Al-Qur'an.c. Istikhsan, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap masalah ijtihadiyah berdasarkan prinsip-prinsip kebaikan. Misalnya: Dokter laki-laki melihat aurot wanita yang bukan muhrimnya saat wanita tersebut akan melahirkan anaknya.d. Masholihul Mursalah, yaitu menetapkan suatu hukum terhadap suatu masalah ijtihadiyah atas dasar

Page 24: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

kepentingan umum. Misalnya: pengenaan pajak terhadap orang-orang kaya.

A. HUKUM TAQLIFIPengertian.Hukum taqlifi ialah khitab (titah) Allah SWT atau sabda Nabi Muhammad SAW yang mengandung tuntutan, baik perintah melakukan atau larangan. Hukum taqlifi ada lima bagian yaitu :1. Ijab, artinya mewajibkan atau khitab (firman Allah) yang meminta mengerjakan dengan tuntutan yang pasti.2. Nadab (anjuran), artinya menganjurkan atau khitab yang mengandung perintah yang tidak wajib dituruti.3. Karohah (memakruhkan) yaitu titah/ khitab yang mengandung larangan, tetapi tidak harus dijauhi.4. Ibahah (membolehkan), yaitu titah/khitab yang membolehkan sesuatu untuk diperbuat atau ditinggalkan.Adapun yang berhubungan dengan hukum taqlifi antara lain :1. Mahkum ‘alaihi (yang dikenai hukum) ialah orang mukallaf yakni orang-orang muslim yang sudah dewasa dan berakal, dengan syarat ia mengerti apa yang dijadikan beban baginya. Orang gila, orang yang sedang tidur nyenyak, anak yang belum dewasa dan orang-orang yang terlupa tidak dikenai taklif (tuntutan). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : •

Artinya: “Pena itu telah diangkat (tidak dipergunakan untuk mencatat) amal perbuatan 3 orang : (1) orang yang tidur hingga ia bangun, (2) anak-anak hingga ia dewasa dan (3) orang gila hingga ia sembuh kembali”. (Hr. Abu Dawud)

Demikian pula orang yang lupa disamakan dengan orang yang tidur yang tidak mungkin mematuhinya apa yang ditaqlifkan.2. Hakim (yang menetapkan hukum) ialah Allah SWT dan yang memberitahukan hukum-hukum Allah SWT adalah para rasulNya. Dan sesudah seruan sampai kepada yang di tuju maka syariatnya menjadi hukum. 3. Mahkum bihi (yang dibuat hukum) yaitu perbuatan mukallaf yang berhubungan (bersangkutan) dengan hukum yang lima yang masing-masing adalah :a. Yang berhubungan dengan ijab dinamai wajib.b. Yang berhubungan dengan nadab dinamai mandub/sunah.c. Yang berhubungan dengan tahrim dinamai haram.d. Yang berhubungan dengan karohah dinamai haram.e. Yang berhubungan dengan ibahah dinamai mubah.Dari kelima hukum tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Wajib, ialah suatu yang harus dikerjakan dan pelakunya mendapat pahala, bila ditinggalkan maka pelakunya mendapat dosa. Adapun macam-macam wajib adalah sebagai berikut :(1) Wajib Syar’i yaitu suatu ketentuan yang apabila dikerjakan mendatangkan pahala dan bila tidak dikerjakan berdosa.

Page 25: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

(2) Wajib Aqli yaitu suatu ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk akal dan rasional.(3) Wajib ‘Aini yaitu suatu ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap muslim seperti : sholat 5 waktu, puasa bulan ramadhan, sholat jum’at dan lainnya.(4) Wajib kifayah yaitu suatu ketetapan apabila telah dikerjakan oleh sebagian muslim maka muslim yang lain terlepas dari kewajiban, seperti mengurus jenazah.(5) Wajib Mu’ayyanah yaitu suatu keharusan yang telah ditetapkan macam tindakannya seperti wajibnya berdiri dalam sholat bagi yang mampu.(6) Wajib mutlaq yaitu suatu kewajiban yang tidak ditentukan waktu pelaksanaan-nya, seperti membayar denda sumpah.(7) Wajib Aqli Nadzari yaitu kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan memahami dalil-dalilnya atau penelitian yang mendalam, seperti mempercayai eksistensi Allah SWT.(8) Wajib Aqli Dharuri yaitu kewajiban mempercayai suatu kebenaran dengan sendirinya tanpa dibutuhkan dalil-dalil tertentu.b. Haram, ialah sesuatu yang apabila dilakukan pelakunya mendapat dosa dan bila ditinggalkan pelakunya mendapat pahala.c. Mubah, ialah sesuatu yang apabila dilakukan dan ditinggalkan tidak berdosa. d. Sunat atau Mandub, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan pelakunya mendapat pahala dan bila ditinggalkan tak berdosa. Adapun macam-macam suant adalah sebagai berikut :(1) Sunat Muakkad yaitu sunat yang sangat dianjurkan, seperti sholat Idhul Fitri dan Idhul Adha.(2) Sunat Ghoiru Muakkad yaitu suant biasa seperti memberi salam.(3) Sunat Hae’at yaitu sunat yang sebaiknya dikerjakan seperti mengangkat tangan ketika takbir dalam sholat.(4) Sunat Ab’at yaitu perkara-perkara yang kalau terlupakan harus mengganti dengan sujud syahwi. e. Makruh, ialah sesuatu yang apabila dikerjakan pelakunya tidak berdosa tetapi bila ditinggalkan pelakunya mendapat pahala.

Kedudukan dan Fungsi Hukum Taqlifi.Kedudukan hukum taqlifi dalam Islam adalah untuk mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan amal perbuatan mukallaf, baik yang menyangkut wajib, sunat,haram, mubah, syah dan tidaknya suatu perbuatan. Disamping itu juga untuk memahami kaidah-kaidah yang dipergunakan untuk mengeluarkan hukum dari dalil-dalil hukum yakni kaidah-kaidah yang menetapkan dalil hukum. Hukum-hukum tersebut bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, Ijmak dan Qias.

B. PENGERTIAN DAN HIKMAH IBADAHIbadah berasal dari kata ‘Abdun yang berarti hamba. Sedangkan arti secara harfiah adalah rasa tunduk, melakukan pengadian (penghambaan), merendahkan diri dan istikhanah. Jadi tugas yang paling esensial dari seorang hamba Tuhan adalah mengabdi dan beribadah kepadaNya. Secara terminologi ibadah ialah usaha mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturan Allah SWT serta menjalankannya dalam kehidupan sesuai dengan perintahNya mulai dari aqil baligh sampai meninggal. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Adz-Dzariat : 56

Page 26: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Artinya : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (Adz-Dzariat : 56 )

Ibadah merupakan bagian integral dari syariah, apapun yang dilakukan manusia harus bersumber dari syaria’ah Allah SWT dan rasulNya.Ibadah tidak hanya sebatas menjalankan rukun Islam tetapi ibadah juga berlaku pada semua aktifitas duniawi yang didasari rasa ikhlas. Oleh karena itu ibadah terdapat 2 klasifikasi yaitu :1. Ibadah Khusus (ibadah mahdhah) yaitu ibadah yang langsung berhubungan kepada Allah SWT atau ibadah yang berkaitan dengan arkanul Islam seperti syahadat, sholat, puasa dan haji.2. Ibadah Amm/umum (ibadah ghoiru mahdhah) yaitu segala aktivitas yang titik tolaknya ikhlas dan ditujukan untuk mencapai ridho Allah SWT berupa amal shaleh.Perbedaan antara ibadah khusus dan umum terletak pada perbedaan sebagaimana dinyatakan dalam ilmu Ushul Fiqh yang berbunyi : Bahwa ibadah dalam arti khusus semuanya dilarang kecuali yang diperintahkan dan di contohkan, sedang ibadah dalam arti umum semuanya dibolehkan kecuali yang dilarang.Ibadah-ibadah lain yang berhubungan dengan rukun Islam antara lain :1. Ibadah badani (fisik) seperti : bersuci yang meliputi ; wudhu, mandi, tayamum, cara menghilangkan najis, istinjak dan semacamnya, adzan, iqomah, I’tikaf, do’a, membaca sholawat, tasbih, istighfar, khitan dan lain-lain.2. Ibadah Maliyah (harta) seperti : qurban, aqiqoh, wakaf, fidyah, hibah dan lain-lain.3. Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan lainnya, seperti: jual beli, dagang, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, syirkah, simpanan, pengupahan, utang-piutang, wasiat, warisan dan lain-lain.4. Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur seseorang dengan orang laindalam hubunga berkeluarga. Seperti : pernikahan, perceraian, pengaturan nafkah, penyusuan, pemeliharaan anak, pergaulan suami istri, meminang, khulu’, lian, dzihar, walimah, wasiat dan lain-lainnya.5. Jinayat, yaitu pengaturan yang menyangkut pidana, seperti : qishosh, diyat, kifarat, pembunuhan, zina, minuman keras, murtad, khianat dan lainnya.6. Siyasah, peraturan yang menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik), diantaranya: ukhuwah (persaudaraan), musyawarah, ‘adalah (keadilan), ta’awun (tolong-menolong), hurriyah (kebebasan), tasamuh (toleransi), takaful ijtimak (tanggung jawab social), zi’amah (kepemimpinan), pemerintahan dan lainnya.7. Akhlak, yaitu yang mengatur sikap hidup pribadi. Seperti : syukur, sabar tawadhu’, pema’af, tawakal, istiqomah, saja’ah, birrul walidain dan lainnya.8. Peraturan-peraturan lainnya, seperti: makanan, minuman, sembelihan, berburu, nadzar, pemberantasan kemiskinan, pemeliharaan anak yatim, masjid, da’wah dan lainnya. Adapun hikmah ibadah itu antara lain sebagai berikut :1. Untuk memelihara agama (hifzh ad-din), dengan cara menunaikan arkanul Islam, memelihara agama dari seranga musuh, memelihara jiwa yang fitri sehingga tidak kehilangan esensinya.2. Untuk memelihara jiwa (hifzh an-nafs) dengan cara memenuhi hak hidup masing-masing anggota masyarakat sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu perlu adanya hokum pidana (qishosh) terhadap orang yang melanggar ketentuan ini.(Q.S. Al-Maidah : 32, An-Nisa’ : 93, Al-Isra’ : 31, Al-

Page 27: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

An’am :151, Al-Baqoroh : 178-179).3. Untuk memelihara akal fikiran (hifzh al-‘aql) dengan cara menggunakan akal yang dimilikinya sebagaimana mestinya, seperti memikirkan kekuasaan Allah SWT tentang penciptaan dirinya, alam maupun yang lainnya serta menghindarkan dari perbuatan yang dapat merusak daya fikirnya seperti minum minuman keras, narkoba dan semacamnya. Uraian ini dapat dilihat pada surat Al-Maidah : 90, Yasin : 60-62, Al-Qoshosh : 60, Yusuf : 109 dan masih banyak lagi.4. Untuk memelihara keturunan (hifzh an-nasl) dengan cara mengatur pernikahan dan pelarangan pelecehan seksual seperti zina, kumpul kebo, homo seks, lesbian yang semuanya dapat merusak keturunan. Uraian ini dapat dilihat pada surat An-Nur : 2-9, Al-Isro’ : 32, Al-Ahzab : 49, At-Thalaq : 1-7, An-Nisa : 3-4.5. Untuk memelihara kehormatan harta benda (hifzh al-‘ird wal amwal) dengan cara mencari rizki yang halaluntuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengharamkan segala macam bentuk riba, perampokan, penipuan, pencurian, ghosob dan semacamnya. Rizki yang halal dapat berpengaruh terhadap kebersihan hati dan ikhlas menjalankan ibadah sebaliknya harta yang haram dapat mengakibatkan malas beribadah serta kekotoran hati. Hal ini dapat dilihat dalam surat An-Nur : 19-21, 27-29, Al-Hujurot : 11-12. Al-Maidah : 38-39, Ali Imron : 130 dan Al-Baqoroh : 188, 275-284.

Adapun yang termasuk ibadah mahdah (ibadah khusus) itu antara lain :SHOLAT1. Pengertian Sholat.Menurut bahasa sholat berarti do'a. Sedang menurut istilah sholat ialah sistem peribadatan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhrom dan diakhiri dengan salam berdasarkan atas syarat dan rukun tertentu. Sholat diwajibkan sebanyak 5 kali dalam sehari semalam. Perintah sholat diturunkan pada waktu isro' dan mi'raj Nabi Muhammad saw., setahun sebelum hijrah ke Madinah.

2. Kedudukan Sholat.Sholat Sebagai Tiang Agama.Sholat mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi manusia yang bertaqwa kepada Allah swt. Rasulullah saw., bersabda :

"ة2 "لص6ال $ن أ "ق"ام"ه"ا ف"م"ن$, ع'م"اد2الدAي "ق"ام" ف"ق"د$ أ $ن أ "ه"ا و"م"ن$, الدAي ك "ر" $ن ه"د"م" ف"ق"د$ ت )البيهقى رواه( الدAي

Artinya : “Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikan sholat berarti mendirikan agama, barang siapa yang meninggalkannya berarti ia telah menghancurkan agama”. (HR. Baihaqi)

Sholat Sebagai Amalan Ibadah Yang Pertama dan Utama.Sholat adalah merupakan amalan ibadah yang pertama yang akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah swt., di hari kiamat . Rasulullah saw, bersabda :

و6ل2" 2ح"اس"ب2 م"ا أ 'ه' ي $د2 ب $ع"ب "و$م" ال "ام"ة' ي $لق'ي "ة2 ا 'ن$, الص6ال 2ح" ص"ل2ح"ت$ ف"إ 'ر2 ص"ل ائ 'ه' س" 'ن$, ع"م"ل د"ت$ ف"إ د" ف"س" 'ر2 ف"س" ائ 'ه' س" رواه( ع"م"ل

)الطبرانىArtinya : "Yang pertama kali dihisab dari amalan-amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya rusak maka rusak seluruh amalnya". (HR. Thabrani)

Page 28: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Pada hari hisab amal yang pertama dihisab adalah sholat. Bagi orang yang tak pernah sholat ia akan ditempatkan di neraka saqor dan bagi orang yang melalaikan sholat akan ditempatkan di neraka weil. Jika sholatnya seseorang baik maka seluruh amal baiknya akan mengikutinya, tetapi bila jelek sholatnya maka akan jelek amalnya.

Sholat Sebagai Pembeda Mukmin dan Kafir. Rasulullah saw., bersabda :ق2 $ف"ر$ "ل $ن" أ "ي $م2ؤ$م'ن2 ب "اف'ر2 ال $ك ك2 و"ال "ر$ "ة' ت )المسلم رواه( الص6ال

Artinya :"Perbedaan antara seorang mukmin dengan seorang kafir adalah meninggalkan sholat". (HR. Muslim)

Sholat Sebagai Rukun Islam Yang Ke Dua.Sholat merupakan 5 sendi diantara kuatnya bangunan Islam. Kelimanya merupakan satu kesatuan yang utuh dan tak bisa dipisahkan. Jika salah satu sendi itu rapuh maka akan mempengaruhi yang lain. Rasulullah saw., bersabda :

"م2 ال 'س$ $إل "اا 'ي 2ن ه"اد"ة2: خ"م$سC ع"ل"ى ب "ن$ ش" " أ "ه" ال 'ل 6 إ 'ال "ن6, الله2 إ و$ل2 م2ح"م6د]ا و"أ س2 'ق"ام2, الله' ر" "ة' و"إ "اء', الص6ال $ت 'ي "اة' و"إ ك و"ح'جi, الز6$ت' "ي $لب م"ض"ان2 و"ص"و$م", ا )ومسلم البخارى رواه( ر"

Artinya : "Islam dibangun di atas lima sendi yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikaan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan ibadah haji ke Baitullah". (HR. Bukhori Muslim)

3. Hikmah Sholata. Membiasakan hidup bersih.Orang yang akan melaksanakan sholat terlebih dahulu harus suci dari hadas dan najis, pakaian dan tempatnya dan lain sebagainya. Dengan demikian sholat melatih seseorang agar cinta kebersihan. Rasulullah saw., bersabda :

6ظ"اف"ة2 "لن $م"ان م'ن" أ 'ي $إل )ومسلم البخارى رواه( ا

Artinya :"Kebersihan itu adalah sebagian dari iman". (HR. Bukhori Muslim)

b. Terbiasa Hidup sehat.Seseorang diwajibkan berwudhu sebelum sholat. Kalau sholat 5 kali sehari ia berwudhu sebanyak 5 kali, berarti kesehatan seorang muslim akan terpelihara.

c. Pembinaan Disiplin Waktu.Melalui sholat tepat pada waktunya merupakan pembinaan disiplin waktu. Allah swt., menjelaskan kepada kita bahwa orang yang benar-benar berada dalam kerugian adalah orang yang yang tidak menghargai waktu sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Al-Ashr .

d. Melatih Kesabaran.Orang yang bisa mendirikan sholat dengan benar akan menjadi kuat tekadnya dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan hidup, ia akan menjadi orang yang sabar. Allah swt., berfirman :

Page 29: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Artinya : " Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat yang mereka tetap mengerjakan sholatnya". (Al-Ma'arij : 19 - 23 )

e. Mengikat Tali Persaudaraan Sesama Muslim.Sholat berjamaah dapat memupuk persaudaraan sesama muslim. Rasulullah saw., bersabda :

$م2ؤ$م'ن2 "ل $م2ؤ$م'ن' أ 'ل "ان' ل $ي 2ن $ب 'ال دi ك "ش2 "ع$ض2ه2 ي "ع$ض]ا ب )ومسلم البخارى رواه( ب

Artinya : "Orang mukmin dengan mukmin lainnya itu laksana bangunan, yang sebagian memper-kokoh bagian yang lainnya". ( HR. Bukhori Muslim )

f. Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar.Hikmah sholat yang paling utama adalah dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Orang yang bisa mendirikan sholat dengan baik, akan takut melakukan perbuatan keji dan jahat, dia akan merasa selalu diawasi oleh Allah swt. Firman Allah swt;

' "ق'م "ة2 و"أ 'ن6 الص6ال "ة" إ $ه"ى الص6ال "ن اء' ع"ن' ت $لف"ح$ش" "ر' ا $ك $م2ن $ر2 و"ال "ذ'ك "ر2 الله' و"ل $ب ك" أ

Artinya :"Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar". (Al-Ankabut : 45)

B. PUASAPuasa menurut pengertian bahasa berarti menahan diri dari segala sesuatu, seperti : menahan tidur, menahan berbicara, menahan makan, menahan minum dan sebagainya. Menurut istilah puasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat melaksanakan perintah Allah swt; serta mengharap keridhoan-Nya.Allah swt; berfirman:

Artinya :"Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa". (Al-Baqarah :183)Macam-macam puasa.1. Puasa wajib yaitu puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa kafarat, puasa qodlo' dan puasa fidyah. (lihat Al-Baqoroh : 183 - 185, Al-Maidah: 89, Al-Baqoroh: 186).2. Puasa sunat/tathowwu' seperti puasa senin kamis, puasa 6 hari bulan syawal, tanggal 9 dzulhijjah, tanggal 10 muharram (Asy-Syura'), tiap tanggal 13, 14, 15 qomariah.3. Puasa haram seperti : puasa terus menerus, puasa hari tasyri' ( 11, 12, 13 Dzulhijjah), puasa dua hari raya, puasa wanita yang sedang haid/nifas, puasa sunat seorang istri tanpa izin suaminya ketika suami bersamanya.4. Puasa makruh seperti puasa sunat dengan susah payah (sakit, perjalanan dll), menghususkan pada hari jum'at dan sabtu kecuali pada hari disunahkannya puasa. Syarat wajib puasa : Berakal, baligh dan kuat mengerjakannya

Page 30: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Syarat syahnya : Islam, mumayyiz (dapat membedakan baik dan tidak baik), suci dari haid dan nifas bagi wanita, dalam waktu yang dibolehhkan puasa.Rukun puasa: niat sebelum melakukan puasa, menahan diri dari makan, minum, bersetubuh dan hal-hal lain yang bisa membatalkan puasa (lihat Al-Baqarah : 187).

Hikmah Puasa1. Membentuk manusia sabar dan toleran.Puasa bukanlah amal lahir yang dapat dilihat semata tetapi puasa adalah amal rohani yang hanya dilihat oleh Allah swt, oleh karena itu puasa adalah amal batin yang berbentuk kesabaran semata sebagaimana Rasulullah bersabda :

"لص6و$م2 'ص$ف2 أ $ر' ن $ر2 الص6ب 'ص$ف2 و"الص6ب $م"ان' ن 'ي $إل )البيهقى رواه( ا

Artinya :”Puasa adalalah separuh kesabaran dan sabar itu adalah separuh iman”. (HR. Baihaqi)

2. Membentuk jiwa amanah dan hanya bertanggung jawab hanya kepada Allah swt.3. Membentuk akhlakul karimah.Dengan puasa dia akan dapat berbuat baik dan mulia karena perbuatan-perbuatan jahat dapat menghalangi pahalanya puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

ة" "اءC خ"م$س" ي "ش$ "ذ'ب": الصوم تحيط أ $ك "ل "ة' ا $ب $غ'ي $م"ة' و"ال 6م'ي $ن2 و"الن 2م'ي $ي $غ"م2و$ش' و"ال 6ظ"ر" ال ه$و"ة' و"الن 'الش6 )الترمذى رواه( ب

Artinya :"Lima perkara yang dapat menghalangi pahalanya pahalanya puasa yaitu, dusta, ghibah, namimah, sumpah palsu, melihat lawan jenis dengan syahwat". (HR. At-Tirmidzi)

4. Mendidik manusia untuk berlaku jujur.Tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kita puasa atau tidak kecuali kita sendiri kepada Allah swt; ini berarti puasa melatih jujur dalam beribadah dan beriman karena Allah swt.5. Mengembangkan kepekaan sosial.Orang yang berpuasa akan bisa mengukur dan merasakan betapa pedihnya orang miskin dan kesusahan karena ketidak tersediaanya makanan dan uang belanja.6. Melatih ketahanan mental.Berpuasa berarti mengistirahatkan anggota badan yang mengolah penceraan makanan, hal ini akan membentuk anggota badan menjadi terbiasa dan kuat .7. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.

Page 31: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

A. MUQODDIMAHSosok manusia terpopuler sepanjang masa telah lahir di padang pasir yang tandus menjelang akhir abad ke 6 M. Namanya paling banyak disebut dan tak tertandingi oleh tokoh dunia manapun didunia ini. Keluhuran budi pekertinya menjadi suri tauladan bagi siapapun yang mendambakan kedamaian dan kebahagiaan. Beliaulah yang menjadi nabi terakhir yang di utus oleh Allah SWT kepada umat manusia dan menjadi penyempurna dari ajaran-jaran yang di bawa oleh para nabi terdahulu, beliaulah nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad saw, menerima wahyu yang pertama kali ketika berumur 40 tahun, tepatnya pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Pada tanggal 12 rabiul awal tahun 11 H bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M beliau wafat dalam usia 63 tahun, sedang wahyu yang terakhir turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 H. Wahyu yang diterimanya berlangsung selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. 12 tahun 5 bulan 13 hari diterima di Makkah dan 9 tahun 9 bulan 9 hari diterima di Madinah. Surat yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1- 5.

Artinya:" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemura Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Al-Alaq :1-5)

Nabi Muhammad saw, menyampaikan wahyu dimulai secara diam-diam dilingkungan keluarganya dan ini mendapat pengikut yang disebut dengan Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang terdahulu masuk

Page 32: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Islam) yaitu Siti Khotijah (isteri beliau), Ali bin AbiThalib, Zaid bin Harits, Abu Bakar As-Siddiq dan Bilal. Setelah itu barulah menyampaikan dakwah secara terang-terangan kepada orang lain bahkan kepada bangsa-bangsa lain. Rasulullah saw, dalam menyampaikan dakwahnya menggunakan prinsip sebagaimana yang tercantum dalam surat An-Nahl ayat 125 sebagai berikut :

Artinya:" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ". (An-Nahl:125)

a. Bilhikmah (kebijaksanaan) artinya dengan cara yang jelas dan tegas sehingga dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil. b. Mauidhah hasanah artinya berdakwah dengan nasehat yang baik maksudnya dengan menyenangkan hati, tidak menyakitkan dan tidak memaksakan tetapi dengan cara persuasif yaitu memberikan kesempatan kepada orang untuk berfikir dan menentukan sendiri.c. Mujadalah ( diskusi ) ialah berdakwah dengan saling tukar fikiran dan informasi. Cara ini biasanya dilakukan kepada orang yang mempunyai kemampuan berfikir logis dan kritis.

Karena ketinggian akhlaknya Nabi Muhammad saw, mendapat sebutan "Uswatun Khasanah", yang artinya suri tauladan yang baik. Allah swt, berfirman :

Artinya:" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ".(Al- Ahzab:21)

Keteladan-keteladan Rasulullah saw, itu antara lain:1. Keteladanan Rasulullah saw dalam Rumah Tangga.Pergaulan Rasulullah saw., dengan keluarganya sangat adil dan bijaksana baik terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya, sehingga suasana keluarga sangat menyenangkan penuh sakinah, mawadah dan rahmah.2. Keteladanan Rasulullah saw, sebagai Pemimpin Umat .a. Keluhuran budi yang mengagumkan, baik terhadap umatnya maupun orang yang memu-suhinya.b. Wawasannya yang jauh memandang ke depan, misalnya pada waktu mengadakan perjanjian Hudaibiyah dengan kafir Makkah, memerintahkan umatnya untuk hijrah ke Habsyi atau ketika hijrah ke Madinah.c. Kebijaksanaan dan keadilan yang tidak membedakan seseorang.3. Keteladanan Nabi Muhammad saw, sebagai Pribadi Muslim. Sejak kecil Nabi Muhammad saw, sudah memiliki kepribadian yang mulia, keluhuran budinya dan perangainya yang sangat luhur. Hal ini ditegaskan oleh Allah swt, sebagai berikut : Artinya:"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur".(Al-Qolam : 4)

Page 33: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

B. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PADA PERIODE MAKKAH1. Masyarakat Makkah Pada Awal Penyebaran Islam.Masyarakat Makkah pada awal kenabian Muhammad SAW dikenal dengan sebutan jahiliyah, yakni masyarakat yang tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya sebab patung dan batu menjadi sembahan tuhan mereka dan mereka hidup dalam kegelapan terutama yang berkaitan dengan akhlak dan moral. Kebiasaan buruk lainnya dalam masyarakat jahiliyah adalah suburnya tindak kejahatan, perjudian, mabuk-mabukan, pertikaian antar suku, saling membunuh bahkan mengubur bayi perempuan yang masih hidup menjadi kebiasaan mereka. Tatanan kehidupan masyarakat tidak berjalan, yang berlaku hanyalah hukum rimba, siapalah yang kuat dia yang berkuasa dan siapa yang menang dia yang berkuasa. Mereka sudak tidak menjadikan ajaran para nabi terdahulu sebagai pedoman hidupnya. Dalam situasi inilah Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan ajaran Islam.

2. Dakwah Islam dan Reaksi Orang-orang Quraish.Dakwah dalam periode Makkah di tempuh melalui 3 tahap. Tahap pertama adalah dakwah secara diam-diam. Yang menjadi dasar dimulainya dakwah ini adalah surat Al-Mudatstsir :1-7. Dalam tahap ini Rasulullah SAW mengajak keluarga yang tinggal serumah dan sahabat-sahabat terdekatknya agar meninggalkan agama berhala dan hanya beribadah kepada Allah SWT semata. Dalam fase ini yang pertama menyatakan beriman adalah Siti Khotijah (isteri beliau), Ali bin AbiThalib, Zaid bin Harits. Dari kalangan sahabat Abu Bakar As-Siddiq, kemudian diikuti Usman bin Affan, Zubair bin Awam, Saad bin Abi Waqosh, Talhah bin Ubaidillah Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abi Arqam, dan Bilal bin Rabah. Rasulullah SAW mengajarkan Islam kepada mereka di rumah Arqam bin Abi Arqam. Mereka menjalankan agama baru ini secara sembunyi-sembunyi sekitar 3 tahun lamanya.Tahap kedua adalah dakwah semi terbuka. Dalam tahap ini Rasulullah SAW menyeru keluarga dalam lingkup yang lebih luas berdasarkan surat Asy-Syu’ara : 214. Yang menjadi sasaran utama seruan ini adalah Bani Hasyim. Sesudah itu Rasulullah SAW memperluas jangkauan seruannya kepada seluruh penduduk kota Makkah setelah turun surat Al-Hijr : 15. Langkah ini dimulainya dakwah tahap ke 3.Tahap ketiga yakni dakwah secara terbuka. Sejak saat itu Islam menjadi perhatian dan pembicaraan penduduk Makkah. Dalam pada itu Rasulullah SAW terus meningkatkan kegiatannya dan memperluas jangkauan seruannya sehingga tidak lagi terbatas kepada pendudduk Makkah, melainkan kepada setiap orang yang datang ke Makkah terutama pada musim haji.Ketika gerakan Rasulullah SAW makin meluas, jumlah pengikutnya bertambah banyak dan seruannya makin tegas dan lantang bahkan secara terang-terangan mengancam agama berhala dan mencela kebodohan nenek moyang mereka yang memuja-muja berhala, orang-orang Quraiys terkejut dan marah. Mereka bangkit dan menentang dakwah Rasulullah SAW dan dengan berbagai macam cara berusaha menghalang-halanginya. Ada 5 faktor yang menyebabkan orang Quraiys menentang dakwah Rasulullah SAW :a. Persaingan pengaruh dan kekuasaan. Mereka belum bisa membedakan antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira bahwa tunduk kepada Rasulullah SAW berarti tunduk kepada Abdul Muthalib. Hal ini menyebabkan suku-suku Arab kehilangan pengaruhnya dalam masyarakat.

Page 34: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

b. Persamaan derajat. Rasulullah SAW mengajarkan persamaan derajat diantara umat manusia. Hal ini berlawanan dengan tradisi Arab jahiliyah yang membeda-bedakan berdasarkan kedudukan danstatus sosial. Bangsawan Quraiys belum siap menerima ajaran yang akan meruntuhkan tradisi dan dasar-dasar kehidupan mereka.c. Takut dibangkitkan setelah mati. Gambaran tentang kebangkitan kembali setelah mati sebagaimana diajarkan dalam Islam sangat mengerikan dimata pemimpin-pemimpin Quraisy. Oleh karena itu mereka enggan memeluk agama Islam yang mengajarkan bahwa manusia akan dibangkitkan kembali dari kematiannya untuk mempertanggung jawabkan seluruh amal perbuatannya sewaktu hidup di dunia.d. Taqlid kepada nenek moyang. Bangsa Arab jahiliyah mengangap bahwa tradisi nenek moyang merupaka sesuatu yang mutlak dan tidak boleh diganggu gugat. Terlampau berat bagi mereka meninggalkan agama nenek moyangnya, apalagi yang diajarkan Rasulullah SAW itu bertolak belakang dengan keyakinan yang mereka anut.e. Perniagaan patung. Larangan menyembah patung dan larangan memahat dan meperjualbelikan merupakan ancaman yang akan mematikan usaha pemahat dan penjual patung. Lebih dari itu para penjaga Ka’bah yang tidak mau kehilangan sumber penghasilan dan pengaruh yang diperoleh dari jasa pelayanan terhadap orang-orang yang datang ke Makkah untuk menyembah patung.Penolakan kaum Quraiys terhadap Islam mendorong Rasulullah SAW lebih meng intensifkan dakwahnya. Semakin tegas dan lantang Rasulullah SAW mendakwahkan Islam semakin keras permusuhan yang dilancarkan orang-orang Quraiys terhadap beliau dan para pengikutnya. Bermacam-macam cara yang mereka tempuh untuk menghentikan dakwah Rasulullah SAW dan membendung agama baru ini, mulai dari bujukan, ancaman, intimidasi bahkan penyiksaan fisik. Tidak sedikit sahabat Rasulullah SAW yang menjadi korban penyiksaan dan kemarahan kaum Quraiys itu. Terhadap Rasulullah SAW sendiri mereka tidak berani melakukan gangguan fisik karena kedudukan mereka sebagai bangsawan Quraiys dan dilindungi Abu Thalib, bahkan atas permintaan Abu Thalib dilindungi Bani Hasyim dan Bani Muthalib kendatipum umumnya merka waktu itu belum masuk Islam. Kebencian kaum musyrikin Quraiys terhadap Rasulullah SAW makin meningkat manakala mereka menyaksikan penganut Islam terus bertambah. Tidak hanya penghinaan yang kemudian ditimpaka kepada Rasulullah SAW, melainkan juga rencana pembunuhan yang disusun oleh Abu Sofyan. Termasuk sahabat Rasulullah SAW yang menjadi sasaran kemarahan kaum Quraiys adalah Abdullah bin Mas’ud, Bilal bin Rabah seorang budak yang oleh Rasulullah SAW dijuluki buah permata dari Habsyi, bahkan dua orang budak mati menjalani penyiksaan, salah satunya budak perempuan karena tidak mau meninggalkan Islam. Menghadapi tekanan berat itu Rasulullah SAW menganjurkan para pengikutnya untuk mengungsi ke Habsyi. Dipilihnya Habsyi, karena Negus penguasa negeri itu terkenal adil dan bijaksana. Berangkatlah ke sana 10 orang laki-laki dan 4 orang perempuan diantaranya Mus’ab bin Umair. Peristiwa ini terjadi pada tahun 615 M. Beberapa bulan setelah itu berangkat pula 81 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dan beberapa orang dari anak-anak. Termasuk dalam rombongan ini adalah Usman bin Affan dan istrinya Ruqoyyah binti Rasulullah SAW. Mengetahui hal itu musrikin Quraiys mengutus Amru’ bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabi’ah ke Habsyi, memohon kepada Negus agar menyerahkan para sahabat Rasulullah SAW itu kepada mereka, namun tidak berhasil. Dalam tahun yang penuh ketegangan ini, dua orang tokoh Quraisy Hamzah bin Abdul Mutholib dan Umar bin Khattab masuk Islam. Kaum Quraisy sadar bahwa umat Islam sekarang bukanlah kaum yang lemah, melainkan kelompok yang secara potensial makin hari makin kuat dengan terus bertambahnya penganut Islam dari

Page 35: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

kalangan terpandang.Kegagalan musyrikin Quraisy menghentikan dakwah Rasulullah SAW antara lain karena Rasulullah SAW dilindungi bani Hasyin dan Bani Muthalib. Menyadari hal ini mereka memboikot dua keluarga besar pelindung Rasulullah SAW itu dengan memutuskan hubungan mereka dengan pihak luar berkenaan denga perkawinan, jual beli, ziarah menziarahi dan lain-lain. Keputusan tertulis ini digantungkan pada dinding Ka’bah. Rasulullah SAW dan para pengikutnya serta bani Hasyim dan bani Muthalib terpaksa menyingkir ke Syi’ib dan hanya bisa berhubungan dengan pihak luar hanya pada bulan-bulan haji. Pemboikotan ini berlangsung selama 3 tahun dan berakhir ketika Zuhair bi Umayyah dan beberapa kawannya mengambil surat pemboikotan itu dari dinding Ka’bah dan merobeknya. Belum lagi sembuh kepedihan yang dirasakan oleh Rasulullah SAW akibat pembiokotan itu, Abu Thalib (pamannya) dan Khatijah (istri beliau) meninggal dunia. Oleh karenanya tahun itu disebut tahun ‘am al-huzn (tahun kesedihan). Dengan meninggalnya pembela Rasulullah SAW yang setia itu, orang-orang Quraisy semakin berani melakukan penghinaan bahkan penganiayaan terhadap beliau. Dalam pada itu Rasulullah SAW mencoba pergi ke Thaif untuk menyampaikan dakwah kepada para pemuka kabilah di sana, upaya itu gagal dan bahkan mereka mengusir beliau dari sana. Pada saat-saat menghadapi ujian berat, Rasulullah SAW diperintahkan untuk melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram Makkah ke Bait Al-Maqdis di Palestina kemudia dinaikkan sampai menembus langit sampai Sidratul Muntaha. Disitulah Rasulullah SAW menerima syariat kewajiban sholat sehari semalam. Peristiwa ini dikenal dengan Isra’ dan Mi’raj yang terjadi pada malam 27 Rajab tahu ke 11 sesudah kenabian.

1.   Haji

      a.   Pengertian            Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan           menurut istilah adalah sengaja mengunjungi Kakbah di Mekah untuk           melakukan ibadah kepada Allah Swt. pada waktu tertentu dan dengan cara yang          tertentu pula.

      b.   Dalil naqli tentang kewajiban haji

            Setiap Muslim yang mampu diwajibkan untuk mengerjakan haji           minimal sekali seumur hidup. Hal ini terdapat dalam Qs. Ali Imran ayat 97           yang berbunyi :

� � � � �

Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqamIbrahim, barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah

dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah,

barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya AllahMaha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

                                     c.    Syarat – syarat haji, rukun haji dan wajib haji.

Syarat – syarat haji Rukun haji Wajib haji

Page 36: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Syarat-syarat haji adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan haji. Yang termasuk Syarat – syarat haji adalah :

1.     Islam2.     Baligh3.     Berakal sehat4.     Merdeka5.     Mampu

Rukun haji adalah perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji, kalau salah satu rukun tidak dilaksanakan maka hajinya tidak sah. Yang termasuk rukun haji adalah :

1. Ihram2. Wukuf di Arafah

3. Tawaf Ifadhah

4. Sa’i

5. Tahallul

6. Tertib

Wajib haji adalah Perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji, kalau salah satu wajib haji tidak dilaksanakan, haji tetap sah, tetapi harus membayar  dam atau denda. Yang termasuk wajib haji adalah :

1.     Mulai ihram dari miqat

2.     Melempar jumrah3.     Mabit di Muzdalifah4.     Mabit di Mina5.     Tawaf Wadak

            d.    Tata Cara Melaksanakan Ibadah Haji

                    Tata cara melaksanakan ibaah haji adalah sebagai berikut :            1.     Memulai ihram dari miqat yang sudah ditentukan                    Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji serta umrah.                     miqat terdiri atas 2 yaitu, pertama miqat makani, adalah batas tempat                      untuk memulai ibadah haji. Batas tempat untuk memulai ibadah haji                      tergantung dari arah kedatangan jemaah haji. kedua  miqat zamani,                      adalah batas waktu  untuk melaksanakan ibadah haji yaitu pada bulan                      Syawal, Zulkaida dan Zulhijjah.

     Cara melaksanakan ihram adalah sebagai berikut:a.     Mandi Sunnahb.     Berwudhuc.     Memakai pakaian ihramd.     Mengerjakan shalat sunnah ihrame.     Berniat haji, niat haji adalah “ Labbaik Allahumma Hajjan” artinya aku sambut panggilan-Mu

ya Allah untuk berhaji.f.      Berangkat menuju Arafah sambil membaca Talbiyah, Bacaan Talbiyah adalah “ Labbaik

Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarika laka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk laa syarika laka “ artinya aku disini ya Allah, aku di sini di hadapan-Mu, tak ada sekutu bagi-Mu, sesngguhnya segala puji adalah kepunyaan-Mu, segala kenikmatan adalah kepunyaan-Mu, kerajaan adalah kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

           2.        Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, di mulai  setelah tergelincir matahari sampai terbit fajar pada tanggal 10   Dzulhijjah.

      Beberapa amalan yang dikerjakan pada waktu wukuf adalah sebagai                     berikut :

a.     Shalat Zuhur dan Asar dengan cara qashar dan jamak taqdim

Page 37: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

b.     Mendengar khotbah wukufc.     Memperbanyak do’ad.     Memperbanyak zikire.     Membaca al-Qur’anf.      Shalat Maghrib dan Isya dengan cara qashar dan jamak taqdim

                                                                                                                   3.       Menginap di MuzdalifahMuzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Setelah tengah malam jamaah haji berangkat dari Arafah menuju Mina. Sampai di Muzdalifah jamaah haji berhenti [mabit] walaupun sebentar. Pelaksanaan mabit adalah dari tengah malam sampai terbit fajar. Hal-hal yang dikerjakan di Muzdalifah :

a.     Membaca talbiahb.     Berdzikir, beristigfar dan berdo’ac.     Mencari kerikil sebanyak 7 atau 49 atau 70 butir.

    4.         Melontar Jumrah AqabahMelontar jumrah aqabah [sebuah tugu di bukit Aqabah di Mina] dilakukan setelah fajar menyingsing atau siang hari pada tanggal 10 Dzulhijjah dengan 7  butir kerikil. Setelah itu jamah haji menyembelih kurban.

    5.        TahallulTahallul adalah melepaskan diri dari ihram haji setelah mengerjakan amalan-amalan haji. Tahallul dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

1.     Tahallul pertama, dilaksanakan setelah selesai melontar jumrahAqabah dengan cara mencukur sekurang-kurangnya 3 helai rambut. Setelah tahallul pertama jamaah haji boleh mengerjakan hal-hal yang dilarang pada waktu ihram, kecuali melakukan hubungan suami istri. Setelah tahallul pertama, bagi jemaah haji yang ingin melaksanakan tawaf  ifadhah dapat langsung ke Mekah hari itu juga. Beberapa hal yang dikerjakan jamaah haji setelah sampai di Mekah adalah :

1.     Masuk ke Mesjidil Haram melalui pintu Babussalam2.     Mengerjakan tawaf  ifadhah3.     Setelah tawaf mencium Hajar Aswad4.     Shalat 2 rakaat di dekat Maqam Ibrahim5.     Berdo’a di Multazam6.     Shalat sunnah dua rakaat di Hijr Ismail7.     Sa’i antara Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali.

2.     Tahallul kedua, dilaksanakan setelah mengerjakan sa’i. caranya Ialah dengan menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Setelah tahallul kedua, jamaah haji  sudah boleh mengerjakan semua larangan ihram.

            6.      Menginap atau mabit di MinaSetelah tahallul kedua, jamaah haji kembali ke Mina untuk mabit selama hari tasyrik, yaitu tangal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, setelah tergelincir matahari setiap  siang hari tasyrik, jamaah haji melontar tiga jamrah [Ula, Wusta dan Aqabah] masing-masing sebanyak 7 kali. Bagi jemaah haji yang mau, dibolehkan meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melempar jumrah. Hal ini disebut Nafar Awal. Adapun jemaah haji yang meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah, hal itu lebih sempurna. Hal ini disebut Nafar Tsani.

       7.           Tawaf Wadak adalah tawaf perpisahan

Page 38: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Setelah mengerjakan semua rangkaian ibadah haji, jamaah haji melakukan tawaf wada’. Setelah itu jemaah haji diperbolehkan pulang kekampungnya atau ke Medinah bagi yang belum ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw.

    2.   Umrah

          a.   Pengertian      Umrah berarti ziarah atau berkunjung. Umrah merupakan ibadah yang                menjadi satu kesatuan dengan ibadah haji.                                                                                       b.    Dalil naqli tentang umrah                 Dalil naqli tentang umrah terdapat dalam Qs. al- Baqarah ayat 196                 yang berbunyi :

� Artinya : “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah

Karena Allah…

         c.     Syarat, wajib dan rukun umrah.                 Syarat umrah sama dengan syarat haji, sedangkan rukun umrah adalah :

1.     Ihram2.     Tawaf3.     Sa’i4.     Tahallul5.     Tertib.

            Adapun wajib umrah adalah ihram dari miqat.

         d.    Tatacara pelaksanaan umrah.    Tatacara pelaksaan umrah adalah sebagai berikut :

1.     mandi2.     berwudhu3.     memakai pakaian ihram dari miqat4.     Shalat sunnah umrah dua rakaat5.     membaca niat umrah yaitu labbaik allahumma ‘umratan6.     Membaca talbiyah serta berdoa7.     tawaf8.     sa’i9.     tahallul

         e.     Larangan dalam haji dan umrah.  Larangan tersebut berlaku sejak jamaah memulai ihram sampai dengan                   tahallul. beberapa larangan tersebut adalah :

1.      Melakukan hubungan seks2.      Melakukan perbuatan maksiat3.      bertengkar4.      Memakai pakaian yang berjahit bagi laki-laki5.      Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutup mata kaki6.      Menikah7.      Memotong kuku8.      Mencukur atau mencabut rambut9.      Memakai pakaian yang dicelup atau berbau harum10.   Membunuh binatang11.   Memakan daging binatang buruan.

         f.     Hikmah mengerjakan haji dan Umarah

Page 39: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

       1.    Yang bersifat pribadi, antara lain :               - Membersihkan jiwa orang yang melasanakannya               -  Mempertebal dan memperteguh eimanan.       2.     Yang berkaitan denagn masyarakat, antara lain               - Mempertebal rsa persatuan dan menggalang kebersamaan diantara                 sesama umat Islam.               - Menyebarkan kemaslahatan keseluruh penjuru dunia.

    B. Riba          Riba berasal dari bahasa Arab yang artinya lebih atau tambahan, sedangkan riba menurut istilah adalah sebagai berikut Artinya : Riba menurut hukum syarak adalah kelebihan atau tambahan pembayaran tanpa ada ganti atau imbalan yang disyaratkan bagi salah seorang yang melakukan akad atau transaksi. Hukum riba adalah haram, sebagaimanan firman Allah swt. Berikut.

Artinya:  Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (Q.S. Al-Baqarah: 275) Berikut ini adalah beberapa hadis yang membahas tentang riba.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang beriman.(Q.S. Al-Baqarah:278)

Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya) .(Q.S. Ar-Rum:39)

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. .(Q.S. Ali-Imran: 130)

Rosulullah saw. Bersabda sebagai berikut Artinya: Rosulullah saw. Melaknat, orang yang memakan riba, yang mewakilinya,

penulisnya, kedua saksinya mereka semua berdosa. (H.R. Muslim) Menurut para ulama fikih, riba ada empat macam, yaitu riba fuduli, riba

qardi, riba nasiah, dan riba yad. a.  Riba fuduli (lebih) adalah riba yang disebabkan penukaran barang sejenis

yang tidak sama ukuran atau jumlahnya. Misalnya, satu ekor sapi ditukar satu ekor sapi yang besarnya tidak sama.

b.  Riba qardi (hutang) adalah riba dengan sebab hutang dengan syarat menarik keuntungan (bunga) dari orang yang berhutang. Misalnya, Si A pinjam uang kepada si B sebesar Rp. 1.000.000,00 Si B mengharuskan kepada si A agar ketika mengembalikan hutangnya diberi tambahan sebesar Rp 100.000,00 sehingga menjadi Rp 1.100.000,00

c.  Riba nasiah adalah tambahan yang disyaratkan sebagai kompensasi atas penundaan atau penangguhan hutang. Misalnya, pada contoh point b tadi, si A tidak bisa mengembalikan utangnya setelah jatuh tempo, lalu ia menyanggupi akan memberi tambahan pembayaran imbalan penundaan pelunasan hutangnya kepada si B.

Page 40: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

d.  Riba yad (tangan) adalah riba dengan sebab berpisah dari tempat akad atau transaksi jual beli sebelum timbang terima antara penjual dengan pembeli. Misalnya, seorang membeli satu kuintal gula. Setelah dibayar, si penjual langsung pergi, sedangkan gula itu masih dalam karung dan belum ditimbang apakah cukup atau tidak.

Selain itu, riba dapat menyebabkan bahaya, antara lain sebagai berikut. a.  Riba dapat menghalangi manusia dari kesibukan bekerja sebab si pelaku

yakin dengan riba ia akan menjadi kaya raya dan setiap hari akan menghitung-hitung bunga.

b. Riba dapat menimbulkan kerawanan sosial karena kesenjangan yang melebar antara yang kaya (pemberi riba) dan yang miskin (pemakan riba)

c. Riba dapat menyebabkan terputusnya sikap yang baik antar sesama manusia dalam bidang pinjam meminjam d. Riba dapat menyebabkan permusuhan antar pribadi. A. Pengertian Muamalah

Muamalah merupakan bagian dari hukum Islam yang mengatur hubungan antara seseorang dan orang lain. Contoh hukum Islam yang termasuk muamalah, seperti jual beli, sewa menyewa, serta usaha perbankan dan asuransi yang islami.Dari pengertian muamalah tersebut ada yang berpendapat bahwa muamalah hanya menyangkut permasalahan hak dan harta yang muncul dari transaksi antara seseorang dengan orang lain atau antara seseorang dan badan hukum atau antara badan hukum yang satu dan badan hukum yang lain.

B. Asas-asas Transaksi Ekonomi dalam Islam

Ekonomi adalah sesuatu yang berkaitan dengan cita-cita dan usaha manusia untuk meraih kemakmuran, yaitu untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.Transaksi ekonomi maksudnya perjanjian atau akad dalam bidang ekonomi, misalnya dalam jual beli, sewa-menyewa, kerjasama di bidang pertanian dan perdagangan. Contohnya transaksi jual beli.Dijelaskan bahwa dalam setiap transaksi ada beberapa prinsip dasar (asas-asas) yang diterapkan syara’, yaitu:1. Setiap transaksi pada dasarnya mengikat orang (pihak) yang melakukan transaksi, kecuali apabila transaksi itu menyimpang dari hukum syara’, misalnya memperdagangkan barang haram. (Lihat Q. S. Al-Ma’idah, 5: 1!)2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi penuh tanggung jawab, tidak menyimpang dari hukum syara’ dan adab sopan santun.3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. (Lihat Q.S. An-Nisa’ 4: 29!)4. Islam mewajibkan agar setiap transaksi, dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas karena Allah SWT, sehingga terhindar dari segala bentuk penipuan, dst. Hadis Nabi SAW menyebutkan: ”Nabi Muhammad SAW melarang jual beli yang mengandung unsur penipuan.” (H.R. Muslim)5. Adat kebiasaan atau ’urf yang tidak menyimpang dari syara’, boleh digunakan untuk menentukan batasan atau kriteria-kriteria dalam transaksi. Misalnya, dalam akad sewa-menyewa rumah.

Page 41: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Insya Allah jika asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam dilaksanakan, maka tujuan filosofis yang luhur dari sebuah transaksi, yakni memperoleh mardatillah (keridaan Allah SWT) akan terwujud.

C. Penerapan Transaksi Ekonomi dalam Islam1. Jual Beli

a. Pengertian, Dasar Hukum, dan Hukum Jual BeliJual beli ialah persetujuan saling mengikat antara penjual (yakni pihak yang menyerahkan/menjual barang) dan pembeli (sebagai pihak yang membayar/membeli barang yang dijual).Jual beli sebagai sarana tolong menolong sesama manusia, di dalam Islam mempunyai dasar hukum dari Al-Qui’an dan Hadis. Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang jual beli antara lain Surah Al-Baqarah, 2: 198 dan 275 serta Surah An-Nisa’ 4: 29.b. Rukun dan Syarat Jual BeliRukun dan syarat jual beli adalah ketentuan-ketentuan dalam jual beli yang harus dipenuhi agar jual belinya sah menurut syara’ (hukum Islam).• Orang yang melaksanakan akad jual beli (penjual dan pembeli).Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh penjual dan pembeli adalah:1) Berakal2) Balig3) Berhak menggunakan hartanya• Sigat atau ucapan ijab dan kabulUlama fiqih sepakat bahwa unsur utama dalam jual beli adalah kerelaan antara penjual dan pembeli. Karena kerelaan itu berada dalam hati, maka harus diwujudkan melalui ucapan ijab (dari pihak penjual) dan kabul (dari pihak pembeli).• Barang yang diperjualbelikanSyarat-syarat barang yang diperjualbelikan antara lain:1) Barang yang diperjualbelikan sesuatu yang halal2) Barang itu ada manfaatnya3) Barang itu ada di tempat, atau tidak ada tetapi sudah tersedia di tempat lain4) Barang itu merupakan milik si penjual atau di bawah kekuasaannya5) Barang itu hendaklah diketahui oleh pihak penjual dan pembeli dengan jelas• Nilai tukar barang yang dijual (pada zaman modern sekarang ini berupa uang)Syarat-syarat bagi nilai tukar barang yang dijual adalah:1) Harga jual yang disepakati penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya.2) Nilai tukar barang itu dapat diserahkan pada waktu transaksi jual beli.3) Apabila jual beli dilakukan secara barter atau Al-Muqayadah (nilai tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapi berupa barang) dan tidak boleh ditukar dengan barang haram.c. KhiyarKhiyar ialah hak memilih bagi si penjual dan si pembeli untuk meneruskan jual belinya atau membatalkan karena adanya sesuatu hal, misalnya ada cacat pada barang.d. Macam-macam jual beli1) Jual beli yang sah dan tidak terlarang yaitu jual beli yang terpenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.

Page 42: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

2) Jual beli yang terlarang dan tidak sah (batil) yaitu jual beli yang salah satu atau seluruh rukunnya tidak terpenuhi atau jual beli itu pada dasar dan sifatnya tidak disyariatkan (disesuaikan dengan ajaran Islam).Contoh :a) Jual beli sesuatu yang termasuk najis, seperti bangkai dan daging babi.b) Jual beli air mani hewan ternak.c) Jual beli hewan yang masih berada dalam perut induknya (belum lahir).d) Jual beli yang mengandung unsur kecurangan dan penipuan.3) Jual beli yang sah tetapi terlarang (fasid).Karena sebab-sebab lain misalnya:a) Merugikan si penjual, si pembeli, dan orang lain.b) Mempersulit peredaran barang.c) Merugikan kepentingan umum.Contoh :1. Mencegat para pedagang yang akan menjual barang-barangnya ke kota, dan membeli barang-barang mereka dengan harga yang sangat murah, kemudian menjualnya di kota dengan harga yang tinggi.2. Jual beli dengan maksud untuk ditimbun terutama terhadap barang vital.3. Menjual barang yang akan digunakan oleh pembelinya untuk berbuat maksiat.4) Menawar sesuatu barang dengan maksud hanya untuk memengaruhi orang lain agar mau membeli barang yang ditawarnya, sedangkan orang yang menawar barang tersebut adalah teman si penjual (najsyi).5) Monopoli yaitu menimbun barang agar orang lain tidak membeli, walaupun dengan melampaui harga pasaran. 2. Simpan Pinjam

Rukun dan syarat utang piutang atau pinjam meminjam, menurut hukum Islam adalah:a. Yang berpiutang (yang meminjami) dan yang berutang (peminjam), syaratnya sudah balig dan berakal sehat.b. Barang (uang) yang diutangkan atau dipinajmakan adalah milik sah dari yang meminjamkan.3. IJARAH

a. PengertianBerasal dari bahasa Arab yang artinya upah atau imbalan.Definisi ijarah menurut ulama mazhab Syafi’i adalah transaksi tertentu terhadap suatu manfaat yang dituju, bersifat mubah dan bisa dimanfaatkan dengan imbalan tertentu.b. Dasar Hukum IjarahAl-Qur’an yang dijadikan dasar hukum ijarah ialah Q.S. Az-Zukhruf, 43: 32, At-Talaq, 65: 6 dan Q.S Al-Qasas, 28: 26.c. Macam-macam ijarah1. Ijarah yang bersifat manfaat, seperti sewa-menyewa.2. Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara mempekerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Ex: tukang jahit,dsb.d. Rukun dan Syarat Ijarah

Page 43: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

1. Kedua orang yang bertransaksi (akad) sudah balig dan berakal sehat.2. Kedua belah pihak tsb bertransaksi dengan kerelaan (Q.S. An-Nisa’,4: 29).3. Barang yang akan disewakan (objek ijarah) diketahui kondisi dan manfaatnya oleh penyewa.4. Objek ijarah bisa diserahkan dan dipergunakan secara langsung dan tidak bercacat.5. Objek ijarah merupakan sesuatu yang dihalalkan syara’.6. Hal yang disewakan tidak termasuk suatu kewajiban bagi penyewa.7. Objek ijarah adalah sesuatu yang biasa disewakan.8. Upah/sewa dalam transaksi ijarah harus jelas, tertentu, dan sesuatu yang bernilai harta.e. Sifat Akad/Transaksi IjarahJumhur ulama berpendapat bahwa akad/transaksi ijarah bersifat mengikat, kecuali ada cacat, atau barang tersebut tidak bisa dimanfaatkan.f. Tanggung Jawab Orang yang Diupah/DigajiUlama fikih sepakat bila objek yang dikerjakan rusak di tangan pekerja bukan karena kelalaiannya dan tidak ada unsur kesengajaan, maka pekerja tidak dapat dituntut ganti rugi.Penjual jasa bila melakukan suatu kesalahan sehingga benda orang yang sedang diperbaikinya mengalami kerusakan bukan karena kelalaian maka menurut Imam Abu Hanifah, Zufar bin Hudailbin Qais al-Kufi (wafat 158 H/775 M), ulama Mazhab Hambali dan Syafi’i tidak dapat dituntut ganti rugi.g. Berakhirnya Akad IjarahAkan berakhir apabila:(1) Objek ijarah hilang/musnah.(2) Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad/transaksi ijarah.

Rukun ijarah ada 4, yaitu:a. Orang yang berakadb. Sewa/imbalanc. Manfaatd. Sigat/ijab kabul

D. Kerja Sama Ekonomi dalam Islam1. Syirkah

Syirkah berarti perseroan/persekutuan, yaitu persekutuan antara 2 orang/lebih yang bersepakat untuk bekerjasama dalam suatu usaha, yang keuntungan/hasilnya untuk mereka bersama. (Q.S. Al-Ma’idah, 5: 2)Syirkah dapat dibagi menjadi 2:a. Syarikat harta (syarikat ’inan)yaitu akad dari 2 orang/lebih untuk bersyarikat/berkongsi pada harta yang ditentukan dengan maksud untuk memperoleh keuntungan. Ketentuan yang harus dipenuhi adalah:• Sigat/lafal akad (ucapan perjanjian)Dalam sistem perekonomian modern lafal itu digantikan dalam akte notaris.• Anggota-anggota syariato Balig, berakal sehat, merdeka, dan dengan kehendaknya sendiri.

Page 44: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

• Pokok atau modal dan pekerjaanDalam kehidupan modern bentuk syarikat harta dapat dikemukakan sbb:+ Firma : persekutuan antara 2 orang/ lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh 2 orang/lebih, yang bertanggung jawab bersama terhadap perusahaan.+ CV (Commanditaire Venootschaf) : merupakan perluasan dari firma.+ PT (Perseroan Terbatas) : suatu bentuk perusahaan yang modalnya terdiri dari saham-saham.b. Syarikat kerjaadalah gabungan 2 orang atau lebih untuk bekerjasama dalam suatu jenis pekerjaan dengan ketentuan hasil kerja dibagi ke seluruh anggota sesuai perjanjian.Manfaat:a. Menjalin hubungan persaudaraan.b. Memenuhi kebutuhandan meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota syarikat.c. Menyelesaikan dengan baik pekerjaan besar yang tidak dapat dikerjakan sendiri.d. Melahirkan kemajuan iptek, eko dan kebudayaan serta hankam.2. Mudarabah

Atau qirad : pemberian modal dari pemilik modal kepada seseorang yang akan memperdagangkan modal dengan ketentuan bahwa untung-rugi ditanggung bersama sesuai dengan perjanjian antara keduanya pada waktu akad.Ketentuan:a. Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (yang menjalankan modal), sudah balig, akal sehat, dan jujur.b. Uang/ barang yang dijadikan modal hendaknya diketahuijumlahnya.c. Jenis usaha dan tempat sebaiknya disepakati bersama.d. Besarnya keuntungan bagi muqrid dan muqtarid, hendaknya sesuai dengan kesepakatan pada akad.e. Muqtarid hendaknya bersikap jujur dan tidak menggunakan modal tanpa izin muqrid.Hikmah:a. Mewujudkan persaudaraan dan persatuan.b. Mengurangi/menghilangkan pengangguran.c. Memberikan pertolongan pada fakir miskin untuk dapat hidup mandiri.3. Muzara’ah, Mukharabah, dan Musaqah

Para pemilik tanah dapat memanfaatkan tanahnya sbb:a. Ditanami untuk kepentingan keluarga dan disedekahkanb. Meminjamkan kepada fakir miskin.c. Digarap melalui muzara’ah, mukharabah, dan musaqah.1) Muzara’ah dan MukharabahMuzara’ah: paruhan hasil sawah antara pemilik dan penggarap, benih dari pemilik.Mukharabah: benig dari penggarap.Ketentuan:+ Pemilik dan penggarap balig, akal sehat, dan jujur.+ Digarap betul-betul.+ Ditentukan lamanya masa penggarapan.

Page 45: 10 Sifat Allah Dalam Asmaul Husna

+ Besarnya paruhan ladang untuk pemilih dan penggarap ditentukan berdasar musyawarah.+ Pemilik dan penggarap menaati ketentuan-ketentuan.2) MusaqahIalah paruhan hasil kebun antara pemilik dan penggarap.Ketentuan:+ Mewujudkan persaudaraan dan tolong menolong.+ Mengurangi dan menghilangkan pengangguran.+ Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah pertanian.+ Usaha pencegahan terhadap lahan kritis.+ Melestarikan keindahan alam.4. Sistem Perbankan yang Islami

Bank Islam : lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.5. Sistem Asuransi yang Islami

Asuransi : akad antara penanggung dan yang mempertanggungkan sesuatu. (Q.S. Al-Ma’idah, 5: 2)