1. varian i - perpustakaan digital itb -...
TRANSCRIPT
100
1. Varian I
Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi
sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I
dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm.
a. Komponen D1
Berat komponen D1 adalah 30, 48 kg.
b. Komponen D2
Berat komponen adalah 19,68 kg
Gambar 65. Komponen D1
Gambar 66. Komponen D2
101
c. Komponen D3
d. Komponen D4
2. Varian 2
Varian II memiliki empat buah komponen, yaitu tipe D1 dan D2 sebagai panel
dinding utama, serta tipe L dan tipe T sebagai komponen penyambung. Varian II
juga dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm.
Gambar 67. Komponen D3
Gambar 68. Komponen D4
102
a. Komponen D1
Berat komponen adalah 27,29 kg
b. Komponen D2
Berat komponen adalah 18,99 kg
Gambar 69. Komponen D1
Gambar 70. Komponen D2
103
c. Komponen L
Berat komponen adalah 18,38 kg.
d. Komponen T
Berat komponen adalah 22,53 kg
Gambar 71. Komponen L
Gambar 72. Komponen T
104
3. Kusen Pintu dan Jendela
Konsep pintu dan jendela adalah prefabrikasi dan mudah dalam pemasangan, oleh
karena itu kusen pintu dan jendela juga memakai kusen precast dengan bahan
GRC. Untuk kusen jendela terdiri dari dua jenis ukuran, yaitu 60 cm untuk kusen
horizontal dan 70 cm untuk kusen vertikal. Hal ini untuk mengakomodasi
dimensi jendela terkecil, yaitu ukuran 70 x 60 cm.
Pemasangan kusen pintu dan jendela pada dinding dengan menggunakan sambungan
kait dan diperkuat dengan menggunakan baut dan plat. Antar kusen dibuat dengan
sambungan kait. Pemasangan daun pintu dan jendela dengan menggunakan baut, daun
pintu dan jendela dapat terbuat dari bahan kayu, alumunium atau PVC.
5.1.2.2.Varian Rancangan Bangunan
Untuk mensimulasikan pemakaian komponen panel dinding tersebut, dirancang dua
buah tipe rancangan bangunan. Karena fokus adalah tipe 36, maka rancangan
bangunan adalah tipe 36 dan alternatif pengembangannya. Proses simulasi
menggunakan dua varian komponen.
Gambar 73. Kusen Pintu dan Jendela
105
1. Denah Alternatif I
Gambar 74. Denah Alternatif 1 (Varian 1)
Rancangan bangunan dengan menggunakan varian 1 membutuhkan komponen tipe
D1 sebanyak 136 buah, komponen tipe D2 sebanyak 66 buah, komponen D3
sebanyak 7 buah dan komponen D4 sebanyak 6 buah.
106
Gambar 75. Tampak Depan dan Samping
107
Gambar 76. Perspektif
Pada desain bangunan dengan menggunakan varian 2 dengan modul 70 x 60 cm
membutuhkan komponen D1 sebanyak 193 buah, komponen D2 sebanyak 56 buah,
komponen tipe L sebanyak 28 buah dan komponen tipe T sebanyak 20 buah.
108
Gambar 77. Denah Alternatif I (Varian 2)
Gambar 78. Tampak Depan
109
2. Denah Alternatif II (Pengembangan)
Merupakan pengembangan dari varian 1, dengan penambahan ruangan berupa sebuah
kamar tidur.
Untuk penggunaan komponen varian 1 dengan modul 70 x 60 cm dibutuhkan
komponen D1 sebanyak 151 buah, komponen D2 sebanyak 62 buah, komponen D3
sebanyak 6 buah dan komponen D4 sebanyak 6 buah.
Gambar 79. Denah Alternatif 2 (Varian 1)
110
Gambar 80. Tampak Depan
Gambar 81. Tampak Samping
111
Apabila menggunakan komponen varian 2 dengan modul 70 x 60 cm, dibutuhkan
komponen D1 sebanyak 127 buah, komponen D2 sebanyak 77 buah, komponen L
sebanyak 44 buah dan komponen T sebanyak 28 buah.
Gambar 83. Tampak
Gambar 82.Denah Alternatif 2 (Varian 2)
112
Gambar 84. Perspektif
113
5.1.3. Kajian Arsitektural
5.1.3.1.Konfigurasi dan Tampilan
Dinding panel ini harus dapat menampung berbagai macam fungsi, seperti halnya
sistem yang digunakan oleh RISHA. Pada sistem RISHA, selain sebagai komponen
pembentuk rangka, dapat digunakan untuk pondasi, rangka atap, dan lain-lain. Karena
ditujukan untuk pembangunan rumah sehat dan sederhana, komponen harus dapat
berfungsi pula sebagai meja dapur, bahkan tangga apabila memungkinkan, sehingga
menjadi satu kesatuan dengan bangunan yang dimilikinya.
Selain itu dinding panel harus dapat memberikan kebebasan dalam rancangan dan
bentuk ruang. Dinding panel harus dapat mudah dibongkar dan dipasang kembali
apabila diperlukan perluasan pada bangunan.
Kebebasan desain dan kemudahan perluasan dapat dicapai dengan penggunaan panel
dinding ini. Panel dapat mengakomodasi berbagai bentuk dan dimensi ruang.
Keuntungan dengan menggunakan dinding panel dibandingkan dengan pasangan bata
adalah jika akan mengembangkan bangunan yaitu komponen dinding dapat dipakai
ulang. Dinding hanya perlu dibongkar dengan melepaskan baut-bautnya dan
kemudian dapat digunakan untuk ruangan baru. Karena dapat pakai ulang, limbah
konstruksi menjadi sedikit, atau tidak ada sama sekali. Dibandingkan dengan
pasangan bata yang menghasilkan banyak limbah, karena diperlukan bongkaran dan
bata tidak dapat atau hanya sedikit sekali yang dapat digunakan kembali.
Penghematan terjadi karena tidak diperlukan terlalu banyak tambahan biaya, terutama
untuk membeli bahan. Biaya diperlukan hanya untuk biaya tenaga kerja saja. Selain
itu penghematan didapat dari pengurangan waktu kerja, karena beberapa item
pekerjaan seperti pembuatan kolom-balok serta plesteran – acian dinding dapat
dihilangkan dan penggunaan dry joint.
Konsep dinding pendukung beban tidak perlu lagi menggunakan kolom dan balok,
serta material GRC yang digunakan dapat langsung diberi finishing sehingga tidak
perlu lagi diberi plesteran dan acian.
114
Kelebihan dinding panel adalah penghematan waktu kerja, tenaga kerja dan bahan,
limbah konstruksi sedikit serta dari segi industri dinding panel dapat diproduksi
massal. Kekurangannya dinding panel ini adalah pada biaya material dan cetakan
yang masih cukup mahal, sehingga harga satuan pekerjaan menjadi lebih mahal
daripada pasangan bata. Diharapkan bila dinding panel ini diproduksi massal biaya
dapat jauh lebih murah.
Dari segi tampilan, akibat dari pola pemasangan seperti pola pemasangan dinding
bata, maka tampilan dinding seperti pasangan bata biasa. Akan tetapi apabila dinding
sudah diberi finishing, tampilan ini tidak akan terlihat. Alternatif lain adalah
pemasangan alumunium pada nat bila dinding ini diekspos.
5.1.3.2. Finishing
Bahan yang digunakan sebagai komponen dinding adalah GRC. GRC dapat difinish
dengan berbagai cara, yaitu dengan dicat, diberi tekstur, ditempel dengan batu alam
atau diekspos dengan menonjolkan warna aslinya. GRC sendiri dapat diberi pigmen
warna dalam proses pencetakan sehingga menghasilkan komponen yang berwarna-
warni.
GRC dapat digabungkan pemasangannya dengan bahan lain, misalnya gypsum board
atau calsiboard. GRC dapat juga digabungkan dengan insulasi thermal untuk
meningkatkan kinerja thermalnya. Untuk daerah basah, seperti kamar mandi GRC
dapat dilapis oleh keramik biasa, karena GRC bersifat tahan air.
5.1.4. Metoda Pencetakan
Pencetakan GRC dapat menggunakan dua cara, yaitu dengan cara disemprot (spray)
atau dengan adukan biasa (premix). Selain itu, komposisi serat kaca yang digunakan
juga berbeda, pada metoda semprot kandungan serat kaca adalah 5 % dari setiap 100
kg PC, sementara pada metoda premix, kandungan serat kaca adalah 2.0-3.5 % dari
setiap 100 kg PC. Perbedaan kandungan serat kaca menghasilkan kekuatan GRC yang
berbeda pula.
115
Untuk membentuk GRC menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan cetakan. Cetakan
dapat terbuat dari besi, kayu, plastik, karet, polyurethane atau silikon, resin, atau GRC
sendiri.
Pencampuran mortar dilakukan dengan menggunakan mixer dengan daya potong
(shear) yang tinggi. Setelah mortar tercampur rata serat kaca kemudian dicampurkan
ke dalam adukan. Penambahan serat dapat dilakukan denga tiga cara, yaitu premix;
dengan menggunakan serat yang telah dipotong seukuran 10-35 mm, pada proses
spray dengan menggunakan gulungan serat atau diratakan secara manual dengan
menggunakan lembaran serat yang telah digunting.
Proses pembentukan dengan metoda semprot, GRC harus disemprot dan dibentuk
dalam lapisan tipis setebal 3-4 mm sampai dicapai ketebalan yang diinginkan.
Sebelum menambahkan lapisan baru, lapisan lama harus diratakan dengan hand-
roller. Ketika lapisan terakhir selesai disemprot, dilakukan pemeriksaan ketebalan
menggunakan alat pengukur.
Proses pengeringan memakan waktu 7 hari, dengan sebelumnya membiarkan GRC
pada cetakan dan ditutupi oleh lembaran polythene untuk menghindari hilangnya
kelembaban. Cetakan harus diletakkan pada permukaan yang rata dan disangga
sedemikan rupa sehingga terhindar dari tekuk dan puntir.
Cetakan tidak boleh dilepas sampai GRC mencapai kekuatan yang cukup untuk
dipindahkan dari cetakan dan diangkut tanpa menimbulkan over-stressed. Pelepasan
cetakan harus dilakukan secara berhati-hati agar tidak merusak komponen. Apabila
komponen terlalu besar untuk dilepas dengan menggunakan tangan, lubang khusus
untuk melepaskan harus ditambahkan.
116
5.1.5. Metoda Pemasangan Pemasangan panel GRC dilakukan setelah pemasangan sloof selesai, panel yang
pertama adalah panel tipe D1, pemasangan dilakukan dari arah atas kemudian digeser
ke arah kanan. Setelah terpasang, kemudian dibaut.
Gambar 85. Pemasangan Panel D1 dan D2 Pemasangan pada lapis kedua dimulai dari pemasangan panel D2, yang terletak pada
bagian pinggir. Pola pemasangan seperti pola pemasangan bata, yang dilakukan
bersilang, sehingga menghasilkan tampilan seperti pasangan bata. Pemasangan
selanjutnya adalah panel D1, yang kemudian diperkuat dengan baut.
Gambar 86. Pekerjaan Kusen
Tahapan selanjutnya adalah pemasangan kusen dan dilanjutkan dengan pemasangan
dinding bagian atas. Kusen yang digunakan terbuat dari GRC pula dan dipasang
dengan baut.
117
Gambar 87. Penyelesaian Dinding Atas Setelah pemasangan kusen selesai kemudian dilanjutkan dengan pemasangan dinding
bagian atas, yang kemudian diteruskan dengan pemasangan rangka atap dan atap.
Pada bagian akhir, dilakukan finishing dinding dengan dicat atau diplester dan aci dan
pemasangan daun pintu dan jendela.
Gambar 88. Tahap Pemasangan Atap
5.2. Interpretasi Hasil Kajian
Dari hasil analisis diketahui kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem.
Kelebihan-kelebihan tersebut yang dijadikan kriteria perancangan dan usulan
rancangan.
Kelebihan dari masing-masing sistem tersebut adalah dari segi dimensi dan modul
komponen yaitu karakter dimensi komponen yang dapat menunjang kecepatan
118
membangun, adalah seperti yang digunakan oleh RISHA dan Smart Modula. RISHA
menggunakan dimensi komponen dinding panel 120 x 240 m dan komponen rangka
adalah 120 x 30 cm. Smart Modula menggunakan dimensi komponen dinding 90 x 70
cm.
Adanya kesederhanaan jenis pekerjaan merupakan salah satu hal yang dapat
mempercepat proses konstruksi. Hal ini terlihat pada Perumahan Gempol, yaitu
dengan tidak adanya sloof dan pekerjaan dinding yang dirangkap oleh rangka. Selain
itu komponen harus dapat menampung berbagai macam fungsi, seperti halnya sistem
yang digunakan oleh RISHA.
Untuk menunjang kecepatan membangun, bentuk komponen sederhana dan memiliki
bobot relatif ringan, karena bobot mempengaruhi kecepatan membangun, seperti yang
ditunjukan oleh RISHA dan Smart Modula.
Dari hasil analisis, dapat terlihat sistem sambungan yang dapat menunjang kecepatan
membangun adalah sistem sambungan kering (dry joint). Sistem sambungan kering
tersebut adalah sistem sambungan dengan baut dan plat yang digunakan oleh RISHA
dan Smart Modula serta sistem sambungan plus-minus yang digunakan oleh
Perumahan Gempol. Selain itu hal yang dapat mempercepat proses konstruksi adalah
kemudahan sistem pemasangan komponen, seperti yang terdapat pada Smart Modula,
RISHA dan Perumahan Gempol.
Dari kriteria perancangan tersebut kemudian disusun suatu usulan desain
pengembangan sistem prefabrikasi baru, yaitu :
1. Komponen
• Penggunaan dimensi komponen 70 x 60 cm yang merupakan modifikasi dari
dimensi komponen dinding yang digunakan oleh Smart Modula. Hal ini
dilakukan setelah mempertimbangkan berat komponen agar dapat mudah
diangkat oleh satu atau dua orang.
• Penggunaan modul komponen 120 x 240 terkendala oleh berat komponen,
yaitu berkisar antara 90 -120 kg sehingga dibutuhkan peralatan khusus dalam
pemasangan serta tidak dapat diangkat oleh 1 atau 2 orang.
119
• Dimensi komponen dapat mengakomodasi modul ruang 3.00 x 3.00 m dengan
ketinggian ruang 2.80 m. Selain itu dapat mengakomodasi modul bukaan,
yang menggunakan modul dasar 30 cm.
• Penggunaan sistem sambungan kering (dry joint) yaitu kombinasi antara
sambungan baut-plat dengan sambungan plus-minus.
• Penggunaan low skilled labor dengan kemudahan dalam pemasangan dan
berat komponen tidak lebih dari 30 kg, dapat diangkut oleh 1-2 orang serta
tidak dibutuhkan peralatan khusus dalam pemasangan.
• Berat komponen dengan dimensi 70 x 60 cm adalah berkisar antara 27-30 kg
2. Dari segi sistem dan joint :
• Penggunaan sistem panel kombinasi, yaitu kombinasi antara sistem rangka dan
sistem block.
• Sistem panel tersebut berfungsi sebagai load-bearing wall, sehingga tidak
diperlukan lagi rangka (kolom-balok)
• Penggunaan sistem panel kombinasi ini dapat menyederhanakan jenis
pekerjaan, sehingga konstruksi dapat berlangsung lebih cepat.
• Penggunaan sistem sambungan kombinasi, yaitu kombinasi antara baut-plat
dengan sambungan plus-minus (interlocking).
Dari usulan rancangan tersebut kemudian dikembangkan komponen panel dinding.
Komponen tipe 1 (varian 1) terdiri dari tiga jenis komponen, yang berfungsi sebagai
dinding pendukung beban dan dinding pengisi. Komponen tipe 1 adalah :
• Tipe D1, ukuran 70 x 60 cm
• Tipe D2, ukuran 30 x 60 cm
• Tipe D3, ukuran 70 x 60, berfungsi sebagai penyambung pada pertemuan
tegak lurus (T)
• Tipe D4, ukuran 30 x 60 cm
Sedangkan tipe 2 (varian 2 ) terdiri dari empat jenis komponen, yaitu :
• Tipe D1, ukuran 70 x 60 cm
• Tipe D2, ukuran 30 x 60 cm
120
• Tipe T, ukuran 30 x 10 x 70 cm, sebagai penyambung dinding pada pertemuan
tegak lurus (T)
• Tipe L, ukuran 20 x 10 x 70 cm, sebagai penyambung dinding pada pertemuan
tegak lurus (L)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari sistem panel ini adalah :
• Tidak diperlukan lagi rangka kolom dan balok
• Penunjang kecepatan membangun, karena adanya pengurangan jenis pekerjaan
• Kemudahan dalam handling dan pemasangan, karena dimensinya yang kecil
dan bobotnya yang ringan, sehingga tidak diperlukan peralatan khusus dalam
pemasangan
• Dapat diproduksi massal
• Penggunaan panel dapat menghemat waktu dan tenaga kerja
• Penghematan material, karena dinding panel ini dapat dipakai ulang (reuse)
• Melalui penggunaan panel ini dapat mengurangi limbah konstruksi
Kekurangan panel ini adalah harga bahan dan cetakan yang masih mahal, sehingga
diharapkan apabila diproduksi massal harga menjadi lebih murah.