1. uji molisch

10
JUDUL : UJI MOLISCH TUJUAN : Dapat menentukan/mengidentifikasi adanya karbohidrat (monosakarida, disakarida, polisakarida) pada bahan uji. LANDASAN TEORI : Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil- aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH 2 O) n , yaitu senyawa- senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat

Upload: yasinta-dwi-kharisma

Post on 28-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Uji Molisch

JUDUL : UJI MOLISCH

TUJUAN : Dapat menentukan/mengidentifikasi adanya karbohidrat

(monosakarida, disakarida, polisakarida) pada bahan uji.

LANDASAN TEORI :

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa

Yunani berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling

melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk

hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan

(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun

(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses

fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau

polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila

dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida

atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat

digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu

senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.

Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian

dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul

gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan

fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula

yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang,

disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan

polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan

oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Karbohidrat makanan bisa dalam bentuk sederhana (monomerik dan

dimerik) atau kompleks (polimerik). Juga bisa juga dapat dan tidak dapat dicerna,

yang tidak dapat dicerna adalah serat bahan makanan. Gula-gula yang bersifat

prinsip dari semua karbohidrat tersebut adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa

Page 2: 1. Uji Molisch

atau derifat-derifatnya, dapat atau tidak dapat diserap oleh manusia. Ikatan

karbohidrat yang dapat tercerna hampir semua dalam bentuk α - 1,4 atau α – 1,6.

ikatan dalam serat, cenderung dalam bentuk β – 1,4 (selulosa, pektin), manusia

tidak mempunyai enzim untuk mencernanya.

Karbohidrat oleh asam anorganik pekat akan dihidrolisis menjadi

monosakarida. Dehidrasi monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat

menjadi furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi-metilfurfural.

Pereaksi molish yang terdiri atas α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan

furfural membentuk senyawa komplek berwarna ungu.

Untuk menentukan adanya karbohidrat secara umum digunakan uji

molish. Reaksi ini berdasarkan pembentukan furfural atau derivat – derivatnya

dari karbohidrat yang didehidratasi oleh asam sulfat pekat. Hasilnya akan bereaksi

dengan α-naphtol membentuk senyawa ungu kemerah – merahan. Contohnya

sakarida dengan penambahan asam sulfat pekat akan didehidrasi menjadi senyawa

furfural atau derivatnya seperti hidroksimetil furfural.

Pereaksi yang digunakan untuk melakukan uji molish yaitu larutan α-

naftol dalam alkohol. Jika karbohidrat direaksikan dengan pereaksi molish,

Page 3: 1. Uji Molisch

kemudian ditambahkan asam sulfat secara hati – hati pada batas cairan akan

terbentuk warna merah ungu. Uji ini merupakan suatu cara yang umum untuk

menunjukkan adanya karbohidrat dalam sampel.

ALAT DAN BAHAN :

Alat :

Tabung reaksi,

pipet tetes,

rak tabung reaksi,

penjepit tabung reaksi,

gelas ukur.

Bahan :

H2SO4 pekat,

pereaksi molish ( larutan α-naphtol 10 % dalam etanol / metanol ),

Berbagai jenis larutan karbohidrat 1 %.

PROSEDUR KERJA :

a. Siapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan menjadi konsentrasi 1 %

b. Masukkan 2 ml karbohidrat 1 % kedalam tabung reaksi yang berbeda.

c. Tanbahkan 2 – 3 tetes pereaksi molish, kocok perlahan – lahan selama 5 detik.

d. Miringkan tabung reaksi, teteskan 1 ml ( ± 20 tetes ) H2SO4 melalui dinding

tabung reaksi. Tegakkan tabung reaksi dan amati apakah ada cincin berwarna

merah ungu pada perbatasan kedua larutan.

Page 4: 1. Uji Molisch

DATA DAN ANALISIS :

Data

No.Bahan karbohidrat

yang diujiKegiatan

Hasil Pengamatan

Sebelum Sesudah

1. GLUKOSA 1 ml glukosa 1 % + P.

Molish + H2SO4 Pekat

Berwarna putih keruh,

terdapat bintik-bintik

berwarna merah

kecokelatan yang melayang

dalam larutan

Muncul cincin berwarna

merah ungu pada

perbatasan larutan. Larutan

bagian atas terdapat cincin

berwarna putih keruh,

sedangkan larutan bagian

bawah cincinnya berwarna

kuning keemasan, cincin

yang terbentuk kecil

berwarna. Terjadi

peningkatan suhu

2. MALTOSA 1 ml maltosa 1 % + P.

Molish + H2SO4 pekat

Berwarna putih keruh,

terdapat bintik-bintik

berwarna merah

kecokelatan

Muncul cincin berwarna

merah ungu pada

perbatasan larutan. Larutan

bagian atas cincinnya

berwarna putih keruh,

sedangkan bagian

bawahnya berwarna

kuning keemasan, cincin

yang terbentuk berukuran

paling besar. Terjadi

peningkatan suhu

3. SUKROSA 1 ml sukrosa 1 % + P.

Molish + H2SO4 pekat

Berwarna putih keruh,

terdapat bintik-bintik

berwarna merah

kecokelatan yang terapung

dalam larutan

Muncul cincin berwarna

merah ungu pada

perbatasan larutan. Larutan

bagian atas cincinnya

berwarna putih keruh,

sedangkan bagian bawah

cincinnya berwarna kuning

keemasan, cincin yang

terbentuk berukuran besar.

Terjadi peningkatan suhu

4. FRUKTOSA 1 ml fruktosa 1 % + P.

Molish + H2SO4 pekat

Berwarna putih keruh,

terdapat bintik-bintik

Muncul cincin berwarna

merah ungu pada

Page 5: 1. Uji Molisch

berwarna merah

kecokelatan yang

jumlahnya lebih sedikit dan

terapung

perbatasan larutan. Larutan

pada bagian atas berwarna

putih keruh, sedangkan

dibawahnya berwarna

kuning keemasan. Cincin

yang terbentuk berukuran

kecil. Terjadi peningkatan

suhu

5. LAKTOSA 1 ml laktosa 1 % + P.

Molish + H2SO4 pekat

Berwarna putih keruh,

terdapat bintik-bintik

berwarna merah

kecokelatan melayang-

layang dalam larutan

Muncul cincin berwarna

merah ungu pada

perbatasan larutan. Larutan

di bagian atas cincinnya

berwarna putih keruh,

sedangkan dibawahnya

berwarna kuning

keemasan, cincin yang

terbentuk berukuran kecil.

Terjadi peningkatan suhu

Analisis

1. Pada 1 ml larutan glukosa 1 % ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molish

hasilnya larutan berwarna putih keruh, setelah itu di tambahkan ± 20 (1

ml) tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, kemudian terbentuk

cincin merah ungu larutan berwarna ungu dan keruh.

2. Pada 1 ml larutan fruktosa 1 % ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molish

hasilnya larutan berwarna putih keruh, setelah itu di tambahkan ± 20 (1

ml) tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, kemudian terbentuk

cincin merah ungu larutan berwarna ungu dan keruh.

3. Pada 1 ml larutan sukrosa 1 % ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molish

hasilnya larutan berwarna putih keruh, setelah itu di tambahkan ± 20 (1

ml) tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, kemudian terbentuk

cincin merah ungu larutan berwarna ungu dan keruh.

Page 6: 1. Uji Molisch

4. Pada 1 ml larutan selulosa 1 % ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molish

hasilnya larutan berwarna putih keruh, setelah itu di tambahkan ± 20 (1

ml) tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, kemudian terbentuk

cincin merah ungu larutan berwarna ungu dan keruh.

5. Pada 1 ml larutan maltosa 1 % ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molish

hasilnya larutan berwarna putih keruh, setelah itu di tambahkan ± 20 (1

ml) tetes H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi, kemudian terbentuk

cincin merah ungu larutan berwarna ungu dan keruh.

PEMABAHASAN :

Pada kegiatan praktikum ini bertujuan untuk menunjukkan atau

mengidentifikasi adanya karbohidrat. Pada hasil yang dilakukan pada semua

larutan ternyata semua larutan mengandung karbohidrat yang ditunjukkan dengan

adanya cincin yang berwarna merah ungu. Pada glukosa dan fruktosa cincin

warna ungu yang dibentuk lebih tipis sehingga warna yang ditunjukkan lebih

tajam. Hal ini mengindikasikan bahwa kandungan karbohidrat pada larutan ini

rendah dibandingkan larutan yang lainnya yaitu sukrosa, selulosa dan maltosa.

Jadi dapat dikatan glukosa dan fruktosa ialah monosakarida. Pada sukrosa,

selulosa, dan maltosa cincin yang dihasilkan tebal dan keruh warna ungunya tidak

begitu tajam. Hal ini mengindikasikan bahwa larutan tersebut mengandung

karbohidrat tinggi.

DISKUSI :

1. Cincin berwarna merah ungu terbentuk akibat dehidrasi monosakarida

oleh asam sulfat pekat menjadi furfural yang bereaksi dengan pereaksi

molisch membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.

2. Intensitas warna cincin merah ungu yang terbentuk berbeda-beda

tergantung pada jenis karbohidratnya.

KESIMPULAN :

Larutan glukosa, larutan fruktosa, larutan sukrosa, larutan selulosa, dan

larutan maltosa membentuk cincin warna ungu dengan intensitas warna yang

Page 7: 1. Uji Molisch

berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa larutan-larutan tersebut mengandung

karbohidrat.