1. sifat tanah

7
SIFAT-SIFAT TANAH Tanah mengandung beberapa sifat- sifat. Dan untuk mendapatkan data ketelitian yang akurat maka dibutuhkan penelitian laboratorium. Sifat-sifat tanah dibagi menjadi 3,yaitu: a. Sifat fisik tanah (Index Properties), yaitu sifat tanah dalam keadaan asli untuk menentukan jenis-jenis tanah. b. Sifat mekanik tanah (Engineering Properties), yaitu sifat tanah jika mendapatkan pembebanan dan digunakan dalam parameter parameter perencanaan pondasi bangunan, jalan, bendungan dsb. c. Sifat tanah kimia. A. SIFAT FISIK TANAH (INDEX PROPERTIES) 1. Berat Isi Tanah Yaitu perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam gr/cm 3 Rumus: 2. Batas Atterberg Tanah Terdiri dari batas susut, batas plastis, dan batas cair. Batas cair berguna untuk mengetahui dimana tanah berada dalam keadaan plastis dan cair. Sedangkan batas plastis bertujuan mengetahui nilai kadar terendah dari suatu tanah dimana tanah masih dalam keadaan plastis. Dan batas susut berguna untuk mengetahui batas susut suatu tanah. 3. Warna Tanah Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih. "Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip warnanya. Dalam menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan Munsell Soil Colour Chart sebagai pembeda warna tersebut. Penentuan ini meliputi penentuan warna dasar atau matrik, warna karatan atau kohesi dan humus. Warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan bahan organik yang terdapat di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga mineralogi tanah “,demikian pendapat Aphiin, 2012 (dalam Thompson dan Troen, 1978).

Upload: dwi-arifiani

Post on 30-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Materi Teknik Sipil

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Sifat Tanah

SIFAT-SIFAT TANAH

Tanah mengandung beberapa sifat- sifat. Dan untuk mendapatkan data ketelitian yang

akurat maka dibutuhkan penelitian laboratorium. Sifat-sifat tanah dibagi menjadi 3,yaitu:

a. Sifat fisik tanah (Index Properties), yaitu sifat tanah dalam keadaan asli untuk

menentukan jenis-jenis tanah.

b. Sifat mekanik tanah (Engineering Properties), yaitu sifat tanah jika mendapatkan

pembebanan dan digunakan dalam parameter parameter perencanaan pondasi

bangunan, jalan, bendungan dsb.

c. Sifat tanah kimia.

A. SIFAT FISIK TANAH (INDEX PROPERTIES)

1. Berat Isi Tanah

Yaitu perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam gr/cm3

Rumus:

2. Batas Atterberg Tanah

Terdiri dari batas susut, batas plastis, dan batas cair. Batas cair berguna untuk

mengetahui dimana tanah berada dalam keadaan plastis dan cair. Sedangkan batas

plastis bertujuan mengetahui nilai kadar terendah dari suatu tanah dimana tanah

masih dalam keadaan plastis. Dan batas susut berguna untuk mengetahui batas susut

suatu tanah.

3. Warna Tanah

Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan

sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang

terjadi karena mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan

warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih.

"Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat prinsip

warnanya. Dalam menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan Munsell Soil

Colour Chart sebagai pembeda warna tersebut. Penentuan ini meliputi penentuan

warna dasar atau matrik, warna karatan atau kohesi dan humus. Warna tanah penting

untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan bahan organik yang terdapat

di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan juga mineralogi tanah “,demikian

pendapat Aphiin, 2012 (dalam Thompson dan Troen, 1978).

Page 2: 1. Sifat Tanah

Mineral-mineral yang terdapat dalam jumlah tertentu dalam tanah kebanyakan

berwarna agak terang (light). Sebagai akibatnya, tanah-tanah itu berwarna agak

kelabu terang, jika terdiri dari mineral-mineral serupa itu yang sedikit mengalami

perubahan kimiawi. Warna gelap pada tanah umumnya disebabkan oleh kandungan

tinggi dari bahan organik yang terdekomposisi, jadi, dengan cara praktis persentase

bahan organik di dalam tanah diestimasi berdasarkan warnanya. Bahan organik di

dalam tanah akan mengahsilkan warna kelabu gelap, coklat gelap, kecuali terdapat

pengaruh mineral seperti besi oksida ataupun akumulasi garam-garam sehingga sering

terjadi modifikasi dari warna-warna di atas.

Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat, kelabu, kuning, dan hitam,

kadangkala dapat pula kebiruan atau kehijauan. Kebanyakan tanah mempunyai warna

yang tak murni tetapi campuran kelabu, coklat, dan bercak (rust), kerapkali 2-3 warna

terjadi dalam bentuk spot-spot, disebut karatan (mottling). Warna tanah disebabkan

oleh adanya bahan organik, dan atau status oksidasi senyawa besi dalam tanah.

4. Tekstur Tanah

Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separate)

yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand),

debu (silt), dan liat (clay).

Berikut ini merupakan Tabel Klasifikasi Ukuran Partikel :

Sumber Soil separates

Kerikil Pasir Debu Liat

USDA > 2mm 2 mm– -

ISSS > 2mm 2 mm- -

USPRA > 2mm 2 mm- -

BSI, MIT, DIN > 2mm 2 mm- -

Page 3: 1. Sifat Tanah

Tabel 1. Klasifikasi tanah

1 Pasir (s) : Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola tidak melekat

2 Pasir

berlempung(ls) :

Rasa kasar jelas, membentuk bola dan mudah sekali hancur,

sedikit sekali melekat

3 Lempung Berpasir

(sl) :

Rasa kasar agak jelas, membentuk bola yang agak keras tetapi

mudah hancur, melekat

4 Lempung (l) : Rasa tidak kasar dan tidak licin membentuk bola teguh, dapat

sedikit digulung, dengan permukaan mengkilap, melekat

5 Debu (si) : Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit didulung

dengan permukaan mengkilat agak melekat

6 Lempung berliat

(cl.l) :

Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk

gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekatnya

sedang.

7 Lempung liat

berpasir (s cl.l) :

Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering)

membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur,

melekat

8 Lempung liat

berdebu (si cl.l) :

Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan menkilat,

melekat

9 Liat berdebu (sic l) : Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering

sukar dipirit, mudah digulung,melekat sekali.

10 Liat berdebu (sic l) : Rasa agak licin membentuk bola, dalam keadaan kering sukar

dispirit, mudah digulung,melekat sekali.

11 Liat : Rasa berat,membentuk bola baik, melekat sekali

12 Liat berat : Rasa berat sekali, membentuk bola baik, san

5. Stuktur Tanah

Merupakan gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang

saling merekat satu sama lain karena adanya perekat misalnya eksudat akar, hifa

jamur, lempung, humus, dll. Ikatan partikel tanah berwujud sebagai agregat tanah

yang membentuk dirinya, yang mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan

(ketahanan) yang berbeda-beda.

Page 4: 1. Sifat Tanah

6. Konsistensi Tanah

“Konsistensi adalah derajad kohesi dan adhesi antara partikel-partikel tanah

dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk oleh tekanan dan berbagai

kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah”, menurut pendapat Juskie,2012

7. Porositas tanah

Porositas atau pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat

tanah (terisi oleh air dan udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-

pori kasar (makro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Tanah-tanah pasir

mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat.

Tanah dengan banyak pori-pori kasar (pasir) sulit menahan air sehingga

tanaman mudah kekeringan, tetapi sistem perakarannya dalam. Sedangkan untuk

tanah-tanah liat dapat menahan air dengan baik hanya saja sistem perakarannya

lebih dangkal dibandingkan tanah dominan pasir. Porositas tanah dipengaruhi

oleh :

Kandungan bahan organik

Struktur tanah

Tekstur tanah

8. Permeabilitas

Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir

melalui ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah.

Tekanan pori diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan

tanah yang tekanannya sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah

atau permukaan freasik, di bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh

walaupun sebenarnya tidak demikian karena ada rongga-rongga udara.

Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air.

Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam

menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi

menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.

Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang

dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah.

Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan

makin rendah koefisien permeabilitasnya.

Page 5: 1. Sifat Tanah

B. SIFAT MEKANIK TANAH (ENGINEERING PROPERTIES)

1. Kuat geser tanah

Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut

persatuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam

tanah yang dimaksud (Braja M.Das,1985 ). Dalam buku yang lain disebutkan

bahwa kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah untuk memikul beban-beban

ataugaya yang dapat menyebabkan kelongsoran,keruntuhan, gelincir dan

pergeseran tanah.

Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar (

c dan φsoil ), kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan ( karena kohesi )

dan gesekan antara butir – butir tanah ( karena φ)Rumus:

Kuat Tekan dimana :

= kuat tekan (N/m2)

F = beban maksimum (N)

A = luas bidang permukaan (m2) = (d)

2

d = diameter silinder (m)

Persamaan untuk menguji kuat tekan dengan menggunakan hydraulic

press secara umum menggunakan hukum Paskal dimana persamaannya adalah

sebagai berikut:

P1A1 = P2A2 dimana:

P1=beban maksimum yang diberikan terhadap benda uji

(kg/cm2).

P2 = beban maksimum yang diterima benda uji (kg/cm2).

A1 = luas permukaan silinder piston hydraulic press (cm2).

A2 = luas permukaan benda uji (cm2).

a) Pengujian parameter kekuatan tanah, seperti:

Unconfined test

Triaxial Test (UU, CU, dan CD test)

Direct shear test

Vane test

Page 6: 1. Sifat Tanah

C. SIFAT KIMIA TANAH

Sifat kimia tanah mengacu pada sifat dasar tanah yang memiliki derajat

keasaman tanah atau pH yang berbeda-beda dalam tanah itu sendiri. Sifat kimia

tanah berperan besar dalam menentukan sifat dasar inilah kemudian dapat diteliti

bagaimana memperlakukan dan pembubidayaan tanah (Anonim,2011).

Beberapa sifat kimia yang digunakan sebagai parameter dalam penelitian

ini adalah pH tanah, karbon tanah, nitrogen, C/N fosfat tersedia tanah. Beberapa

sifat kimia tanah dapat menilai apakah suatu tanah merupakan tanah yang

potensial atau tidak ( Hanafiah, 2005).

1. Kemasaman Tanah (pH)

Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang

dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion

hidrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin

masam tanah tersebut. Di dalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukan pula

ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+. pada tanah-

tanah masam jumlah ion H+ lebih tinggi daripada OH-, sedang pada tanah alkalis

kandungan OH- lebih banyak daripada H+. Bila kandungan H+ sama dengan

OH-, maka tanah bereaksi netral yaitu mempunyai pH = 7 (Anonim 1991).

Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa

seperti tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam

sulfat sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat

mencapai di atas 9 karena banyak mengandung garam natrium (Mas’ud, 1992).

Page 7: 1. Sifat Tanah