1 sejarah pasar modal indonesia
DESCRIPTION
mengetahui sejarah berdirinya pasar modal di IndonesiaTRANSCRIPT
Masa Penjajahan
14 Desember 1912 di Batavia, didirikan Bursa Efek dengan nama “Vereniging Voor De Effecten Handel", .
Efek yang diperjual belikan : Saham dan obligasi perusahaan Belanda yang
beroperasi di Indonesia Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda. Sertifikat saham-saham perusahaan Belanda yang
diperdagangkan di Bursa Negeri Belanda.
Masa Penjajahan
• 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.
• 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali, bersama dengan dibukanya Bursa Efek di Surabaya (11 Januari 1925) dan Semarang (1 Agustus 1925 )
• Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
Masa Penjajahan
• 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
Pecah Perang Dunia II kegiatan pasar modal berhenti, padahal transaksi mencapai Rp.7 Triliun (kurs pada waktu itu), dan jumlah efek yang diperdagangkan mencapai 250 macam.
Masa Orde Lama
1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).
Penyelenggara Bursa diserahkan pada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE).
Masa Orde Lama
• 1956 : Bursa Efek semakin tidak aktif, karena Program nasionalisasi perusahaan Belanda, larangan perdagangan efek yang menggunakan mata uang Belanda, inflasi 650%.
• 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
Masa Orde Baru
10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
Penyelenggara Bursa dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
Masa Orde Baru
Untuk menarik masyarakat pengusaha dan investor, maupun lembaga perantara untuk aktif dipasar modal, pemerintah memberikan keringanan Fiskal, yaitu :
1.Keringanan pajak perseroan bagi perusahaan yang mau go public
2.Pembebasan pajak penjualan atas jasa perdagangan efek di pasar modal.
Masa Orde Baru
• 1983 fasilitas pajak dihapuskan, dan selama mengenyam pasilitas perpajakan tercatat 24 perusahaan melakukan emisi saham, dan 3 perusahaan melakukan emisis obligasi.
• Selama pengaktifan kembali pasar modal, banyak kebijakan pemerintah yang bertujuan memperkuat dan menstabilkan perekonomian dalam negeri, ternyata berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan pasar modal indonesia.
Masa Orde Baru
Kebijakan pemerintah tersebut adalah :1. Devaluasi : 1978 (dari RP.415.US$ menjadi
Rp.625/US$), 1983 (Rp.702,50/US$ - Rp.970/US$), 1986 (RP.1.134/US$ - Rp.1.644/US$).
2. Kebijakan moneter 1 Juni 1983, yang memberikan kebebasan bagi bank untuk menetapkan sendiri bunga deposito, sehingga bunga naik dari 12% menjadi 20%.
3. Kenaikan bahan bakar minyak.
Era Kebangkitan Pasar Modal
Kebijakan-kebijakan untuk membangkitkan pasar modal :
• Paket Enam Mei (Pakem) 1986 : Memberikan status yang sama dengan
PMDN, bagi PMA yang 51% sahamnya dijual di pasar modal, atau minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara/swasta nasional dan dijual melalui pasar modal.
Era Kebangkitan Pasar ModalPaket Desember 1987 (PAKDES 87) :1. Penyederhanaan prosedur dan persyaratan emisi efek.2. Investor asing diperkenankan membelisaham perusahaan
yang telah go public3. Pengenalan saham atas unjuk.4. Memberikan kesempatan bagi perusahaan yang baru dan
belum memperoleh laba mencari modal di pasar modal melalui bursa paralel.
5. Penghapusan pembatasan fluktuasi kurs 4% per hari.
Era Kebangkitan Pasar Modal
Paket Oktober (Pakto) 1988 :1.Pengenaan pajak terhadap bunga deposito2.Ketentuan Legal Lending Limit yang
membetasi kredit pada nasabahnya.3.Ada ketentuan Capital Adequacy Ratio bagi
bank
Era Kebangkitan Pasar Modal
• 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
• 13 Juli 1992: Swastanisasi BEJ. BAPEPAM
berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
Era Kebangkitan Pasar Modal
• Pada tanggal 22 Mei 1995 diterapkan otomasi sistem perdagangan di Bursa Efek Jakarta yang dikenal dengan JATS (The Jakarta Automated Trading System) yang memungkinkan dilakukannya transaksi harian
sebanyak 200.000 kali dibandingkan dengan sistem lama yang hanya mencapai 3.800 kali transaksi per hari.
Era Kebangkitan Pasar Modal• 10 November 1995: Pemerintah mengeluarkan Undang –
Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
• 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya. • Pada bulan September 1996, Bursa Efek Surabaya
memperkenalkan sistem S-MART (The Surabaya Market Information and Automated Remote Trading) yang memungkinkan terlaksananya perdagangan jarak jauh.
Era Kebangkitan Pasar Modal• 2000: Sistem Perdagangan Tanpa Warkat
(scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.·
• Akhir 2007: Penggabungan Bursa Efek
Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) . • Awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Manfaat Pasar Modal IndonesiaSecara Umum
• Meningkatkan Kapitalisasi Pasar dan Aktivitas Perdagangan.
• Meningkatkan Partisipasi Kreditor Asing dalam Aktivitas di Pasar Domestik
• Meningkatkan Akses ke Pasar Internasional
Pasar Modal Indonesia
Sejarah :
Masa Penjajahan Masa Orde Lama Masa Orde BaruEra Kebangkitan
Pasar Modal
Indonesia(Hindia Belanda)Jak (14-12-1912)Srby (11-01-1925)Smg (01-08-1925)Perdagangan EfekBelum terorganisasiInstrumen 250 JenisPelaku Belanda, Arabdan CinaTerbangun RelasiAmsterdamse Effektenbeurs - Batavia
UUPMA dan UUPMDN(Tahun 1967/1968)BEJ (10-08-1977)TerorgasisasiPelaksana BappepamPrivatisasiPelaksana Bapepam
Tahun 1988 s.d 1997Faktor Kebangkitan PM•Diregulasi Pasar Modal•Peran Kreditor Asing•Swastanisasi BEJ•Pembukaan BESAdanya Pakdes danPakto (87/88)IGGISistem JATS(3/10/1995)
UU No. 15/1952(Bursa Efek)PelaksanaPPUE (01-11-1951)Efek berupaObligasi RI & SahamPeran PeningkatanKesejahteraan RakyatKecil-Pemberontakan-Konfrontasi
Manfaat Pasar Modal1. Sudut Pandang Negara
Mengerakkan perekonomian negara melalui aktivitas perdagangan
2. Sudut Pandang EmitenMemperbaiki struktur permodalan perusahaanMemperbaiki pola manajemen perusahaan menjadi lebih baik, transparan dan akuntable.
3. Sudut Pandang MasyarakatMasyarakat memiliki sarana baru untuk investasi
Pasar Modal Perdana
• Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana
EmittenPenjamin Emisi(Underwriter)
Investor Beli
Agen Penjual Ivestor Beli
Pasar Modal Kedua (Sekunder)• Mekanisme Perdagangan Pasar Sekunder
AB Beli Investor AB Jual
Bursa Efek
Sentral Kliring
Sentral Kustodian
(1) (1)
(2) (2)
(3)
(4) (4)
(3)