1 pusat kebudayaan tionghoa

11
1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA Gana Lowa 20304071 ABSTRAKSI Merupakan Proyek Tugas Akhir yang mengangkat isu-isu yang beredar dimasyarakat, yaitu mengenai budaya Tionghoa yang dibangkitkan untuk memperkaya budaya Indonesia yang seiring berjalannya waktu sumbangsih peran Tionghoa di Indonesia telah turut pula memberikan kemajuan bagi bangsa ini. Pusat kebudayaan Tionghoa ini dibuat sebagai wadah untuk melengkapi kekayaan dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dari budaya Tionghoa dan sejarahnya serta menjadi forum untuk mendiskusikan segala macam bentuk-bentuk fenomena dari budaya Tionghoa tersebut. Kata kunci : Tionghoa, Tionghoa Center PENDAHULUAN Imlek atau sinchia dan cap go meh merupakan merupakan salah satu dari beberapa bentuk perayaan dari wujud budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Cina atau Tionghoa yang ada di Indonesia. Dan tidak hanya di negara aslinya, di Indonesia warga keturunan Cina atau yang disebut warga suku Tionghoa itu pun sekarang turut merayakannya secara bebas. Hal ini tidak terlepas dari peran reformasi yang memberikan kebebasan bagi warga Tionghoa untuk menghidupkan kembali budaya yang selama ini terkekang oleh kekuasaan orde baru. Seiring dengan berjalannya waktu sumbangsih peran Tionghoa di Indonesia telah turut pula memberikan kemajuan bagi bangsa ini. Khusus dalam Bidang perdagangan sejak zaman prakolonial, zaman kolonial, zaman Jepang, semasa Revolusi sampai Indonesia merdeka; peran dan sumbangsih etnis Tionghoa tidaklah kecil adanya bahkan dapat dikatakan senantiasa memainkan peranan yang penting dan bermakna dalam kemajuan bangsa Indonesia. Untuk itu, agar masyarakat dapat mengetahui bagian dari sejarah, ilmu pengetahuan, seni dan sosial budaya Tionghoa untuk bangsa ini. Maka diperlukan suatu wadah yang dapat menampung, memperkenalkan dan melestarikan budaya Tiong hoa. Sejarah bisa lain menurut sudut pandang yang berbeda-beda, namun kita yakin keluhuran sejarah hanya satu dan adalah tugas kita untuk belajar dari sejarah untuk menyempurnakan kehidupan kita supaya kesalahan yang lalu tidak terulang kembali. Dengan diwujudkannya pusat kebudayaan Tionghoa ini, siapa saja dari bangsa dan etnis manapun yang tertarik akan kebudayaan Tionghoa dapat lebih mengenal, memahami dan mendalaminya demi terciptanya reformasi yang wajar dari kebudayaan Tionghoa di Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional Indonesia yang berpotensi besar untuk membawa kemajuan bangsa menuju , dan bukan komunitas yang didiskriminasikan karena bangsa kita adalah bangsa yang ”Bhineka Tunggal Ika”. Walaupun berbeda kita tetap satu jua. Untuk itu kita harus mampu menggabungkan dan mendayagunakan semua kekuatan yang kita miliki, dalam suatu kerangka kesatuan dan persatuan Indonesia. DESKRIPSI PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA Pusat memiliki arti; pokok, pangkal atau yang terutama. (Sumber: http://wikipedia-Indonesia/)

Upload: phamque

Post on 18-Jan-2017

243 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

1

PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

Gana Lowa 20304071

ABSTRAKSI Merupakan Proyek Tugas Akhir yang mengangkat isu-isu yang beredar

dimasyarakat, yaitu mengenai budaya Tionghoa yang dibangkitkan untuk memperkaya budaya Indonesia yang seiring berjalannya waktu sumbangsih peran Tionghoa di Indonesia telah turut pula memberikan kemajuan bagi bangsa ini. Pusat kebudayaan Tionghoa ini dibuat sebagai wadah untuk melengkapi kekayaan dan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dari budaya Tionghoa dan sejarahnya serta menjadi forum untuk mendiskusikan segala macam bentuk-bentuk fenomena dari budaya Tionghoa tersebut.

Kata kunci : Tionghoa, Tionghoa Center

PENDAHULUAN

Imlek atau sinchia dan cap go meh merupakan merupakan salah satu dari beberapa bentuk perayaan dari wujud budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Cina atau Tionghoa yang ada di Indonesia. Dan tidak hanya di negara aslinya, di Indonesia warga keturunan Cina atau yang disebut warga suku Tionghoa itu pun sekarang turut merayakannya secara bebas. Hal ini tidak terlepas dari peran reformasi yang memberikan kebebasan bagi warga Tionghoa untuk menghidupkan kembali budaya yang selama ini terkekang oleh kekuasaan orde baru.

Seiring dengan berjalannya waktu sumbangs ih peran T ionghoa d i Indonesia telah turut pula memberikan kemajuan bagi bangsa ini. Khusus dalam Bidang perdagangan sejak zaman prakolonial, zaman kolonial, zaman Jepang, semasa Revolusi sampai Indonesia merdeka; peran dan sumbangsih etnis Tionghoa tidaklah kecil adanya bahkan dapat dikatakan senantiasa memainkan peranan yang penting dan bermakna dalam kemajuan bangsa Indonesia.

Untuk itu, agar masyarakat dapat mengetahui bagian dari sejarah, ilmu pengetahuan, seni dan sosial budaya Tionghoa untuk bangsa ini. Maka diperlukan suatu wadah yang dapat menampung, memperkenalkan dan

melestarikan budaya Tiong hoa. Sejarah bisa lain menurut sudut pandang yang berbeda-beda, namun kita yakin keluhuran sejarah hanya satu dan adalah tugas kita untuk belajar dari sejarah untuk menyempurnakan kehidupan kita supaya kesalahan yang lalu tidak terulang kembali.

Dengan diwujudkannya pusat kebudayaan Tionghoa ini, siapa saja dari bangsa dan etnis manapun yang tertarik akan kebudayaan Tionghoa dapat lebih mengenal, memahami dan mendalaminya demi terciptanya reformasi yang wajar dari kebudayaan Tionghoa di Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan nasional Indonesia yang berpotensi besar untuk membawa kemajuan bangsa menuju , dan bukan komunitas yang didiskriminasikan karena bangsa kita adalah bangsa yang ”Bhineka Tunggal Ika”. Walaupun berbeda kita tetap satu jua. Untuk itu kita harus mampu menggabungkan dan mendayagunakan semua kekuatan yang kita miliki, dalam suatu kerangka kesatuan dan persatuan Indonesia.

DESKRIPSI PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

Pusat memiliki arti; pokok, pangkal atau yang terutama. (Sumber: http://wikipedia-Indonesia/)

Page 2: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

2

Kebudayaan semua hasil dari karya, rasa, dan cipta masyarakat. Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil k a r y a m a n u s i a d a l a m r a n g k a keh idupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. (Sumber: Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi).

Tionghoa adalah orang-orang keturunan Cina di Indonesia yang secara khas disebut orang Tionghoa, d e n g a n d e m i k i a n a k a n m u d a h membedakan, bahwa orang Cina yang Warga Negara Asing (WNA), dan orang T i o n g h o a y a n g W a r g a N eg a r a Indonesia (WNI). Orang Tionghoa sepadan dengan dengan orang Jawa, orang Sunda, orang Madura, orang Minahasa, dan lain-lain. (Sumber: Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900- 2002. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia)

Tionghoa adalah istilah yang dibuat sendiri oleh orang di Indonesia berasal dari kata hua qiau (hua ciau) a t a u z ho n gh u a d a l a m b a h a s a mandarin. Zhonghua dalam dialek Hokkian dilafalkan sebagai Tionghoa atau hoakiau. (Sumber: http://wikipedia-Indonesia/)

Pusat Kebudayaan Tionghoa a d a l a h s u a t u w a d a h u n t u k mengenalkan, mengekspresikan, dan me les tar ikan budaya has i l dar i g a g a s a n , t i n d a k a n d a n k a r y a masyarakat Tionghoa.

Budaya Tionghoa Indonesia adalah sebagian dari kebudayaan Cina baik yang disebut sebagai orang Tionghoa totok maupun peranakan. Bentuk-bentuk kebudayaan Tionghoa dibedakan menjadi tiga: (Sumber: Danandjaja, James. 2007. Folklor Tionghoa. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti).

Adapun budaya Tionghoa yang akan mewaki l i budaya Tionghoa tersebut pada Pusat Kebudayaan Tionghoa ini antara lain yaitu;

Budaya Lisan berupa Kesusastraan.

Budaya Sebagian Lisan meliputi seni

kaligrafi, Pengobatan Tradisional, Har i Raya dan Pesta Rakyat (festival), Pengetahuan Rakyat; Fengshui, Olah raga pernapasan; Wushu, Kungfu, serta Makanan dan Minuman. Budaya bukan lisan meliputi; Seni dasar; lukis, seni rupa, Seni Kriya; Porselen. Seni Musik dan Alat Musik Rakyat; Seni pertunjukan; Theater Kolosal, Wayang Potehi, Seni Tari; barong say dan liong.

LOKASI SITE KOTA JAKARTA

Lokasi perencanaan Pusat Kebudayaan Tionghoa ini berada di kota Jakarta, dengan alasan:

Jakarta sebagai Ibukota negara, P u s a t p e r e k o n o m i a n d a n Pemerintahan Republik Indonesia. Jakarta terdapat berbagai macam golongan, suku bangsa, agama, ras maupun multietnis yang berbeda-b e d a y a n g m e n c e r m i n k a n keanekaragaman bangsa Indonesia. Jakarta merupakan saksi yang menyimpan sejarah Tionghoa dari zaman prakolonial, zaman kolonial, zaman Jepang, semasa Revolusi sampai Indonesia Merdeka hingga Reformasi,. Dll.

Gambar 1.1 Peta Provinsi DKI Jakarta dan

Lokasi Site Kelapa Gading, Jakarta Utara

Page 3: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

3

Gambar 1.2: Lokasi Site Jl. Bulevar – Kelapa Gading,

Jakarta Utara

A. Kondisi dan Potensi Lahan

Kondisi Lahan : Merupakan lahan kosong, dengan topografi disekitar site sejajar dengan bangunan disekitarnya. Kontur kemiringan tanah hampir tidak ada, permukaan tanah rata, dengan vegetasi disekitar site banyak tanaman kelapa dan pohon angsana memberikan keteduhan. Kondisi lahan eksising site berupa bangunan permanent, diantaranya ada kantor kontraktor, permukiman, service mobil, dan eks. goro.. Dilewati oleh kali sunter namun sistem drainase sekitar site telah ditata dengan baik dengan saluran air diarahkan pada kali tersebut dengan aliran air kali ke arah barat.

Potensi Lahan : Merupakan lahan dengan potensi tinggi tetapi belum dimanfaatkan. Letaknya berada pada kawasan berkembang dengan kemajuan pesat. Letaknya strategis tepat di depan arah masuk jalan bulevar yang menuju pusat perbelanjaan dan h ibu ran. Menu rut kepercayaan masyarakat Tionghoa kawasan Kelapa Gading merupakan salah satu kawasan yang memiliki peruntungan yang sangat baik yang di ist i lahkan

dengan ”Kepala Naga” sehingga dengan latar belakang kepercayaan i n i bud a ya T iong h oa dapa t berkembang di wilayah ini.

B. Peraturan Site Luas tapak = ±4.8 Ha = ± 48.000 m2.

KDB = 55 % = 26.400 m2.,; KLB = 3.5 = 168.000 m2. Jumlah Lantai = KLB/KDB = 6.36 lt. = 6 lt Fungsi Bangunan = T (Tunggal) Peruntukan = Karya Kantor / Jasa dan Karya Perdagangan. Garis Sepadan Bangunan = 10 m Garis Sepadan Sungai = 10 m

C. Bangunan Sekitar Site Batas-batas Site : Utara : Service Center Suzuki, Timur : Perumahan kelapa Ijo, Jalan Bulevar, Selatan: Kali Sunter, Jalan Perintis Kemerdekaan, Barat : Eks. Goro, jalan Tembus Pegangsaan Dua, Bangunan lainnya sekitar lingkungan site berupa : Sarana Ibadah Vihara, Mall kelapa Gading, Mall La Piazza, pendidikan; sekolah Penabur TK,SD, SMP, SMA, kantor dan jasa serta perumahan dan apartemen.

D. Karakter Lingkungan Suasanany tenang, nyaman, dengan lingkungan yang cukup asri, dengan kondisi eksisting sebelah timur terdapat pepohonan angsana, dan pohon kelapa sepanjang jalan bulevar. Meskipun dekat dengan perempatan tetapi kemacetan jarang terjadi disekitar site karena berada pada posisi jalan tikungan belok kiri boleh langsung sehingga jalan menjadi lancar terus. Tingkat kepadatan bangunan sekitar site tidak padat karena jauh dari tempat keramaian Kelapa Gading dan hanya dekat dengan permukiman penduduk.

Page 4: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

4

E. Lalu Lintas, Sirkulasi dan Pencapaian Jalur pencapaian dapat melewati jalan perintis kemerdekaan, jalan Pegangsaan Dua, jalan Tembus Pegangsaan Dua dan jalan Kayu Putih. Jalan Bulevar Kelapa Gading, jaringan arteri sekunder ini melintasi wilayah kecamatan Kelapa Gading a r a h u t a r a – s e l a t a n y a n g merupakan akses utama wilayah Kelapa Gading terhadap jaringan Jalan Perintis Kemerdekaan. Pencapaian dapat mengunakan angkutan umum yang melewati jalan Perintis Kemerdekaan ke arah terminal Pulo Gadung dan Bulevar Kelapa Gading, serta dapat diakses dengan mudah melaui jalur busway jurusan Pulo Gadung. Tepat di depan site yang (arah selatan) terdapat halte Bus way pulo mas sehingga sangat mudah di capai.

Dilihat dari pengembangannnya lokasi in i berada pada kawasan pembangunan yang berkembang sangat pesat. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa kawasan Kelapa Gading merupakan salah satu kawasan yang memiliki peruntungan yang sangat baik yang diistilahkan dengan ”Kepala Naga” sehingga dengan letak strategis kawasan ini banyak berkembang pada sektor bisnis, jasa dan perdagangan serta permukiman yang mana dari segi pencapaian lokasi ini mudah dicapai, je las d iketahui masyarakat, dan m enar ik un t uk d ik un j ung i o l eh masyarakat yang ditunjang oleh adanya b a n g u n a n p e n d u k u n g : s e p e r t i pendidikan, religi, rekreasi dan hiburan serta pusat perbelanjaan.

Oleh karena itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Tionghoa pada lokasi ini dapat dikembangkan sebagai p u s a t pe n d i d i k a n d a n h i bu r a n (Education & Entertaiment) didukung oleh potensi lingkungan berkembang dengan letak yang strategis, dari kepercayaan masyarakat Tionghoa hingga pesona komersial yang jelas

diketahui masyarakat.

TEMA PERANCANGAN BENTUK GEOMETRI ORIENTAL

Tema ini diambil karena ide dasar dari perancangan Pusat Kebudayaan Tionghoa ini diambil dari bentuk-bentuk geometri yang memiliki nilai filosofis dari kepercayaan masyakat Tiong hoa.

Dengan ide dasar tersebut maka dapat ditemukan unsur-unsur dasar dalam menyusun sebuah konsep d imana art iku lasi dar i ide dasar tersebut dapat membentuk ruang di dalamnya, apabila bentuk ruang telah menjadi dasar maka pemaknaan dari b e n t u k r u a n g t e r s e b u t d a p a t diaplikasikan dari sisi manusia yang akan berada dalam ruang tersebut. Dari pemaknaan ruang tersebut selanjutnya adalah menemukan jejaring atau kerangka dari bentuk ruang sehingga ide dasar berkembang secara satu kesatuan untuk membuat keseluruhan bangunan sebagai wadah yang mampu m e m b e r i k a n g a m b a r a n s u a t u konseptual bentuk yang menjadi citra dari suatu budaya masyarakat yang dinamakan ‘Tionghoa’. BENTUK :

Bentuk merupakan karakter utama pengenalan bidang, karena bentuk terjadi oleh adanya garis suatu bidang. Sebagai karya visual bentuk memiliki peran yang menentukan dalam perancangan arsitektur, dimana bentuk berkai t erat dengan aspek yang mendasari keputusan dalam proses perancangan, yaitu citra. GEOMETRI :

Geometri merupakan salah satu wujud dari bentuk bidang. Adapun Geometri, yaitu bidang yang dibuat berdasarkan perh itungan matematis, seperti :

Lingkaran, merupakan bentuk yang mempunyai titik pusat, stabil dan dapat menguasa i l i ngkungan sekitarnya. Dengan menambahkan e lemen la in d isek i t a r ben tuk

Page 5: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

5

lingkaran ini dapat menimbulkan kesan gerak. Segitiga, merupakan bidang yang dikelilingi tiga sisi dan tiga sudut. Bentuknya stabil dan seimbang atau tidak stabil dan condong jauh. Bujur sangkar, merupakan bidang dengan empat sisi dan sudut sama. Bujur sangkar adalah bentuk murni, rasionil, statis, dan netral. Bentuk-bentuk segi empat berasal dari variasi bentuk bujur sangkar dengan cara memperpanjang sisinya. Bujur sangkar dapat stabil atau dinamis. (Sumber: S.A. Jolanda, Meydian S.D. 1999. Estetika Bentuk. Jakarta: Penerbit Gunadarma.)

ORIENTAL : Oriental merupakan suatu

padangan terhadap suatu bentuk yang mengarah pada citra latar belakang budaya Timur yang kental. Budaya Timur dapat diposisikan sebagai budaya Cina yang memiliki karakteristik sangat khas . (Sumber: Majalah Arsitektur. 2004. Oriental Modern. Jakarta: Griya Asri.)

Kesimpulan : BENTUK GEOMETRI ORIENTAL : ”Suatu gambaran wujud konseptual bentuk yang menjadi citra dari budaya Tionghoa”.

Penerapan tema dalam perencanaan dan perancangan Pusat kebudayaan Tionghoa ini pada : A. Perencanaan Tapak

Untuk menerapkan tema tidak hanya dilihat dari sisi perancangan bangunan melainkan kesatuan utuh an ta ra pe rencanaan tapak dan perancangan bangunan yang menyatu dalam sebuah tema konsep dalam d i sa in . Pener apan tem a da lam perencanaan tapak ini antar lain meliputi:

Pemilihan Bentuk Tapak. Pengaturan Sirkulasi dalam Tapak.

B. Perancangan Bangunan Penerapan tema dalam

perancangan bangunan adalah : Gubahan Massa Bangunan

Pola Massa Bangunan Bentuk Bangunan

Bentuk Struktur Bangunan Elemen Estetika Desain Interior

KONSEP PERANCANGAN TRINITY

Dalam perencanaan dan perancangan Pusat Kebudayaan T i o n g h o a i n i k o n s e p d a s a r perancangan yang disampaikan melalui disain mengacu pada fungsI bangunan, yaitu bersumber dari salah satu wujud kebudayaan fisik berupa benda atau material yang memiliki nilai falsafah hidup membentuk budaya masyarakat yang memberikan penekanan terhadap makna bentuk.

Dar i makna tema; ’Bentuk Geometri Oriental’, penerapan tema terwujud dalam konsep keseimbangan, keselarasan, dan harmoni alam Trinity. Konsep Trinity merupakan perpaduan alam Bumi (Ch’i), Manusia (Ren) dan Langit (Tian). Dalam penerapan disain konsep Trinity ini dibagi menjadi tiga aspek :

Aspek Bumi meliputi perancangan Tapak,

Aspek Manusia sebagai pelaku kegiatan meliputi pengunjung dan pengelola sebagai standart fungsional Bangunan,

Aspek Langit meliputi kesatuan tema dan konsep disain yang menjiwai rancangan.

Konsep keseimbangan, keselarasan, d a n h a r m o n i a l a m T r i n i t y i n i menampilkan bentuk simetri dalam garis-garis linear dengan struktur kuat atau bentuk geometr i l ingkaran melambangkan langit dan bentuk geometri kotak melambangkan bumi yang leb ih kuat menon jo l yang keseluruhannya merupakan simbol dalam filosofis Cina, disajikan dengan menampilkan nuansa Oriental yang nyaman (Homy).

Dari kesan yang ditampilkan t e r s e b u t d i h a r a p k a n m a m p u memberikan rasa nyaman bagi para pengamat yang berinteraksi dengan

Page 6: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

6

bangunan ini yang mana pengunjung juga dapat merasakan gejolak rasa dari Tionghoa Indonesia.

Simbol Keseimbangan, Keselarasan, dan Harmoni Alam Trinity Bumi – Manusia – Langit Membentuk

Formasi Massa Bangunan Dimana Terdapat 3 Koin Sebagai Simbol 3 Wujud Kebudayaan dan Konsep

”Trinity” Bumi – Manusia - Langit.

Gambar 1.3 Prinsip Dasar Konsep Trinity

RENCANA TAPAK

Orientasi Ban gunan yaitu, mengarah ke sebelah tenggara tapak menghadap jalan utama yaitu jalan Bulevar Kelapa Gading. Dari segi kepercayaan masyarakat Tionghoa dalam ilmu fengshui arah orientasi bangunan merupakan hal yang sangat penting dan untuk mengetahui arah yang baik dalam hal ini diperlukan pengukuran dengan menggunakan alat kompas.

Dari hasil pengukuran arah hadap bangunan dan De lapan s i t uas i kehidupan Trigram, arah hadap terletak pada trigram Sun, arah hadap tenggara pada sektor-1 dengan elemen alam kayu. Dalam delapan situasi Trigram, arah tenggara menguasai sektor kekayaan atau kemakmuran. Dari arah yang ba ik in i d iharapk an dapat mendatangkan keberuntungan dari aktivitas yang didukung seperti sektor komersil dan jasa.

Gam bar 1.4 Arah Orientasi

Pemintakan / Zoning yaitu penataan tidak hanya didasari oleh sifatnya tetapi juga berdasarkan Jenis Kegiatan dan Keterpaduannya.

Gambar 1.5 Pemintakan / Zoning Horizontal

Dari Pemintakan / Zoning di atas maka dapat direncanakan tata letak massa bangunan beserta fungsi aktivitasnya dalam kegiatan di massa bangunan.

Gubahan Massa Ban gunan yaitu pembagian massa bangunan t e l a h d i l a k u k a n b e r d a s a r k a n pemintakan dan tata letak massa bangunan. Untuk gubahan massa bangunan dasar disain mengangkat bentuk geometri yang utama yaitu lingkaran dan kotak yang memiliki makna filosofis Cina yang secara fisik bentuknya dari bentuk dasar berupa koin Cina Kuno atau ”Khan Fa”.

Gambar 1.6 Gubahan Massa Bangunan

Tiga Koin Mata Uang Cina Kuno Menjadi Bentuk Dasar Pola Geometri Massa Bangunan yang

menjadi simbol Keseimbangan, Keselarasan, dan Harmoni Alam Trinity

Bumi – Manusia - Langit

Page 7: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

7

Pencapaian didalam tapak, faktor keamanan merupakan hal yang perlu diperhatikan sehingga semua pencapaian harus melalui pengawasan petugas keamanan / security pada tiap-tiap entrance, sehingga pengawasan terhadap keamanan pengunjung mau pun pengelola atau tamu wisatawan dapat terkontrol.

Gambar 1.7 Pencapaian didalam Tapak

Hirarki ruang dalam bentuk yang ditetapkan sebagai suatu yang penting atau menonjol dibuat secara khusus agar lebih terlihat fungsi kegiatannya. Dalam hal hirarki ruang dapat rancang dengan memperhatikan melalui dari; Ukuran, Bentuk dan Penempatannya.

Sirkulasi dan Parkir tapak dikelilingi oleh jalan dua arah dengan arah jalan utama yaitu Jalan Bulevar Kelapa Gading disebelah tenggara tapak yang menjadi arah orientasi utama bangunan. Pola sirkulasi dibuat dengan pola betuk geometri berupa lingkaran sebagai simbol langit. Simbol langit diangkat sebagai pola sirkulasi tapak karena dalam maknanya langit merupakan sebuah waktu dimana terjadi perputaran bumi siang dan malam yang terjadi dari barat ke timur terus menerus mengelilingi massa bangunan berlawanan arah jarum jam.

Gambar 1.8 Sirkulasi di dalam Tapak

Parkir kendaraan untuk pengunjung maupun pengelola atau tamu wisatawan serta service, didasari pada pertimbangan terhadap tuntutan kebutuhan parkir yang dipadukan dengan ruang luar hijau fasilitas parkir dirancang dengan menyesuaikan bentuk tapak, pola sirkulasi, dan peletakan massa bangunan. Adapun sistem parkir yang digunakan yaitu sistem kantung parkir terbuka dengan pola mengikuti sirkulasi berdasarkan jari-jari lingkaran.

Gambar 1.9 Sistem Parkir didalam Tapak

Tata Hijau Ruang Luar sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa disekitar tapak dimana koefisien dasar bangunan sebesar 55% dari luas tapak, maka ruang luar yang direncanakan m e l i p u t i 4 5 % d a r i l u a s t a p a k p e r e n c a n a a n . A d a p u n d a l a m pemanfaatan tata hijau pada tapak Pusat Kebudayaan Tionghoa ini terbagi menjadi empat Zona dengan fungsi masing-masing sebagai pengarah, pelindung, peneduh, dan penyangga, yaitu;

Zona Luar Parkir, yaitu yang terletak paling luar yang berbatasan langsung dengan sarana torotoar pejalan kaki sebagai pengarah,

Zona Dalam Parkir, yaitu yang ter letak d i area park i r yang berfungsi sebagai pelindung dan peneduh,

Zona Luar Bangunan, yaitu yang terletak pada tapak sirkulasi yang melingkari bangunan dan pedestrian pejalan kaki,

Page 8: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

8

• Zona Dalam Bangunan, yaitu yang terletak pada ruang terbuka / area plaza dalam bangunan,.

Gambar 1.10 Buffer Hijau didalam Tapak

BANGUNAN

Bentuk dasar dar i massa bangunan yang direncanakan dan dipilih adalah bentuk geometri yang terwujud dari perencanaan disain bentuk ruang pada gubahan massa. Secara garis besar dapat dilihat bentuk dasar dari bangunan akan berwujud persegi dan persegi panjang yang dipilih dikarenakan bentuk ini yang paling ideal dan stabil serta lebih fleksibel dalam pembagian ruangnya, d e n g a n m e m p e r h a t i k a n p u l a kemungkinan penambahan bentuk-b e n t u k g e o m e t r i s , s e h i n g g a memperkuat kesan yang diinginkan atas perwujudan bangunan

Fungsi dan Zoning dalam penataan Fungsi massa bangunan t idak hanya didasar i oleh Zoning Sifatnya, Tata Letak, tetapi juga berdasarkan Jenis Kegiatan dan Keterpaduannya.

Gambar 1.11 Formasi Fungsi Gubahan Massa Terpilih

Sirkulasi Dalam Bangunan dibedakan atas Jenis-jenis pelayanan

si rkulasi Horizontal adalah selasar, k o r i do r , dan main l obby yang kesemuanya itumenghubungkan tiap-tiap bagian dan sarana service di tiap lantai dan sirkulasi Vertikal dilayani oleh Lif t , tangga umum, atau tangga kebak aran dan eska la tor yang berfungsi melayani sirkulasi ke tiap-tiap lantai bangunan.

Desain Interior Untuk meningkatkan kesan terhadap karakteristik Cina, penataan ruang dalamnya direncanakan dari penerapan unsur-unsur budaya oriental Tionghoa. D i s a i n y a n g d i g u n a k a n u n t uk menciptakan suasana yang tetap hangat, nyaman dan sangat lapang dengan nilai budaya oriental yang kental.

Tata Ruang Luar (Lansekap) disesuaikan dengan Tema dan konsep dari Bangunan serta Bentuk dari massa bangunan dan pola sirkulasi manusia dan kendaraan. Selain itu ruang luar ini juga berfungsi sebagai fasilitas ruang terbuka hijau bagi pengunjung di dalam m e lak uk an Ak t i v i t a s rek r eas i . M e r u p a k a n g a y a t a m a n y a n g bernuansa Taman China (Chinese Garden). Gaya Taman Oriental menjadi pilihan dimana Taman Gaya ini Tidak dipenuhi aneka ragam jenis tanaman, karena pilihan tanaman hanyalah sebagai elemen dekoratif. Komposisi ruang pandang merupakan fokus dari gaya Oriental, yakni Keselarasan segala unsur alam yang tercakup di dalamnya unsur YIN dan YANG;

Unsur Yin adalah unsur feminin Merupakan Komposisi dari soft material seperti; Tanaman-tanaman berupa; Lo tus , Te ra ta i , Pohon W i l low, Bougenvil, Bonsai, Bambu, Srikaya, Delima, tanaman berbunga, Tanaman Hoki dll.,Unsur Yang ; adalah Unsur Maskulin Merupakan Komposisi dari Hard Material seperti; Paving stone, Conblock, Batu Karang, Pot, Gajebo, Stone Lantern, Bangku Taman, Patung, dll..

Page 9: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

9

HASIL RANCANGAN

Gambar 1.12 Blok Plan

Gambar 1.13 Site Plan

Gam bar 1.14 Denah Lantai 1

Gambar 1.15 Denah Lantai 2

Gambar 1.16 Denah Lantai 3

Gambar 1.17 Tampak Depan

Gambar 1.18 Tampak Samping Kiri

Gambar 1.19 Tampak Belakang

Gambar 1.20 Tampak Samping Kanan

Gam bar 1.21 Potongan Ax1 -Ax2

Gambar 1.22 Potongan By1-By2

Gambar 1.23 Potongan Cx1-Cx2

Gambar 1.24 Potongan Dy1-Dy2

Page 10: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

Gambar 1.29 Interior View Main Lobby Gam bar 1.25 Perspektif

Gambar 1.26 Eksterior View Panorama Gambar 1.30 Interior View TCM Clinic

Gambar 1.27 Eksterior View Front Pool Side Gambar 1.31 Interior View Library

Gambar 1.28 Eksterior View Front Dragon Pool Gambar 1.32 Foto Maket

10

Page 11: 1 PUSAT KEBUDAYAAN TIONGHOA

11

DAFTAR PUSTAKA

Suryadinata, Leo. 2005. Pemikiran Politik Etnis Tionghoa Indonesia 1900-2002. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia)

Danandjaja, James. 2007. Folklor Tionghoa. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Lubis, Firman. 2008. Jakarta 1950-an. Jakarta: Masup Jakarta.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek; alih bahasa, Sunarto Tjahjadi; Ferryanto Chaidir, editor, Wibi Hardani-Cet. 1. Jakarta: Erlangga, 2002.

Handjojo, 2007. Mengenal Kitab I’Ching. Jakarta: Pustaka Pohon Bod hi.

S.A. Jolanda, Meydian S.D. 1999. Estetika Bentuk. Jakarta: Penerbit Gunadarma.

Majalah Arsitektur. 2004. Oriental Modern. Jakarta: Griya Asri.

Too, Lillian. 2002. FengShui. Jakarta: Elex Media Komputindo.

MacFarquhar, Roderick.1972. The Forbidden City. NewYork: Newsweek.

http:// wikipedia-I ndonesia/

http:// www.google/search/