1 perdes 2010 sumber pendptn

9
PERATURAN DESA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DESA POTORONO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2010

Upload: scriipul

Post on 29-Jun-2015

882 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PERATURAN DESA NOMOR 1 TAHUN 2010

TENTANGSUMBER PENDAPATAN DESA

DESA POTORONOKECAMATAN BANGUNTAPAN

KABUPATEN BANTULTAHUN ANGGARAN 2010

DESA POTORONO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DESA POTORONO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

NOMOR 1 TAHUN 2010

TENTANGSUMBER PENDAPATAN DESA

TAHUN ANGGARAN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESALURAH DESA POTORONO

Menimbang

: a bahwa untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa secara berdayaguna dan berhasil guna sesuai perkembangan Pemerintah Desa dan Pembangunan, maka diperlukan tersedianya Sumber Pendapatan Desa yang sah dan memadai ;

B bahwa atas pertimbangan tersebut diatas maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Sumber Pendapatan Desa

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakuknya Undang-Undang 1950 Nomor 12,13,14 dan 15 (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

9. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 07 Tahun 2005 tentang Transparansi dan Partisipasi Publik dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2005 Seri C Nomor 01);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Tahun 2007 Seri D Nomor 8);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 12);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 18) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 08 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 Seri D Nomor 02);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 02 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Desa(Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 Seri D Nomor 02);

16. Peraturan Bupati Bantul Nomor 55 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

Dengan persetujuan bersama : BADAN PERMUSYAWARATAN DESA dan LURAH DESA

MEMUTUSKANMenetapk

an: PERATURAN DESA TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA TAHUN

ANGGARAN 2010BAB I

KETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :

1. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Lurah Desa;

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes adalah Rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa;

3. Tanah Kas Desa adalah tanah-tanah milik dan dikelola Desa yang merupakan salah satu Sumber Pendapatan Desa;

4. Kekayaan Desa adalah aset-aset milik dan dikelola Desa yang merupakan salah satu Sumber Pendapatan Desa;

5. Desa adalah Desa Potorono;

6. Lurah Desa adalah Lurah Desa Potorono;

7. Badan Permusyawaratan Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa Potorono;

8. Pemerintah Desa adalah Lurah Desa Potorono dan Pamong Desa Potorono;

9. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa Potorono dan Badan Permusyawaratan Desa Potorono dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasar asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

10.

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah kabupaten untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupaten.

BAB IISUMBER PENDAPATAN DESA

Pasal 2(1) Sumber Pendapatan Desa terdiri atas :

a. pendapatan asli desa (PADes);b. bagi hasil pajak daerah Kabupaten;c. bagian dari retribusi daerah kabupaten;d. Alokasi Dana Desa (ADD);e. bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten dan Desa lainnya;f. hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

(2) Sumber pendapatan desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak boleh dikelola oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Pasal 3Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a meliputi :a. Hasil Usaha Desa;b. Hasil Kekayaan Desa;c. Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat;d. Hasil Gotong Royong;e. Lain-lain Pendapatan asli Desa yang sah.

Pasal 4Hasil Usaha Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf a terdiri dari :a. Badan Usaha Desa;b. Badan Kredit Desa;c. Koperasi Desa.

Pasal 5Hasil Kekayaan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf b merupakan hasil pengelolaan desa yang terdiri dari :a) Tanah kas desa;b) Pasar desa;c) Bangunan desa;d) Jalan desa;e) Lain-lain kekayaan milik desa.

Pasal 6Hasil swadaya dan partispasi Masayarakat sebagaimana dalam pasal 3 ayat (1) huruf c terdiri dari;a) Iuran per kepala keluarga / RT;b) Iuran tempat penitipan sepeda / motor; danc) Hasil swadaya dan partisipasi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Desa sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Pasal 7Hasil Gotong Royong sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf d terdiri dari :a) Peran serta masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan

ikhtiar kearah pemenuhan kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek;

b) Kerjasama yang bersifat sepontan dan sudah melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antara warga desa dan atau warga desa dengan Pemerintah Desa untuk memenuhi kebutuhan yang insidentil maupun berkelangsungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bersama baik materi maupun spiritual.

Pasal 8Lain-lain Pendapatan Asli Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf e terdiri dari;a) Jasa Giro;b) Penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan

dan atau pengadaan barang / jasa oleh desa;c) Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;d) Fasilitas social dan fasilitas umum;e) Penjualan dari angsuran / cicilan penjualan;f) Ganti ongkos cetak surat-surat / blanko-blanko;g) Biaya legalisasi surat-surat;h) Biaya legalisasi wesel;i) Sewa tanah lapangan;j) Lain-lain pendapatan asli desa yang lain yang ditetapkan dengan Peraturan Desa

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pasal 9

Pendapatan Desa dari bagi hasil pajak dan retribusi daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b dan c adalah bagian penerimaan pajak dan retribusi daerah yang diperuntukan bagi Desa yakni;a. bagi hasil pajak Daerah sebesar 10 % (sepuluh perseratus);b. bagian dari retribusi Daerah sebesar 10 % (sepuluh perseratus).

Pasal 10Pendapatan Desa yang berasal dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh pemerintah kabupaten merupakan ADD sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf d.

Pasal 11(1) Pendapatan Desa yang berasal dari bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf e diberikan dalam rangka penyelenggaraan urusan Peemerintah dan Daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa;

(2) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disalurkan melalui rekening kas desa.

Pasal 12Pendapatan Desa yang berasal dari hibah dan sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf f berasal dari;a) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah, badan/lembaga/organisasi swasta

dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;

b) Dana darurat dari pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam.

Pasal 13(1) Sumbangan dan hibah pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada pasal 12 dapat

berbentuk hadiah, donasi, wakaf, lain-lain sumbangan serta pemberian yang tidak mengurangi kewajiban pihak penyumbang;

(2) Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(3) Sumbangan yang berbentuk uang dicantumkan dalam APBDes.

BAB VKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 14

Apabila dipandang perlu Lurah dapat menetapkan Keputusan Lurah guna pelaksanaan Peraturan Desa ini;

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 11Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka Peraturan Desa Nomor 1 Tahun 2009 yang berlaku sebelumya dan semua ketentuan pelaksanaan yang mengatur tentang sumber pendapatan desa dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 12Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di PotoronoPada tanggal 15 Januari 2010Lurah Desa Potorono

MUHAMMAD DALHAR DJUWAINI

LAMPIRAN PERATURAN DESA POTORONOKECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

Nomor 1 Tahun 2010 Tanggal 15 Januari 2010

BERITA ACARARapat BPD Dengan Pamong Desa

Pada hari Jumat tanggal sembilan belas bulan Maret tahun dua ribu sepuluh (19-03-2010) bertempat di Kantor Desa Potorono,, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul telah diadakan Rapat BPD dengan Pamong Desa dalam rangka membahas :

“ Sumber Pendapatan Desa, Desa Potorono Tahun Anggaran 2010 ”.

Rapat BPD dan Pamong Desa ini dihadiri oleh Anggota BPD, Lurah, Carik, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Umum, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Kesra & Agama dan Kepala Bagian Pembangunan sebagaimana daftar hadir terlampir.

Dalam Rapat BPD dan Pamong Desa tersebut telah diperoleh kesepakatan mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut :

“ Menyetujui Rancangan Sumber Pendapatan Desa, Desa Potorono Tahun Anggaran 2010”

Dengan hasil kesimpulan Rapat sebagai berikut :

Menyetujui Rancangan Sumber Pendapatan Desa, Desa Potorono Tahun Anggaran 2010 dengan Rincian sebagai berikut :

1. pendapatan asli desa (PADes);2. bagi hasil pajak daerah Kabupaten;3. bagian dari retribusi daerah kiabupaten;4. Alokasi Dana Desa (ADD);5. bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten dan Desa lainnya;6. hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

Demikian Berita Acara Rapat BPD dan Pamong Desa ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan / pembetulan.

Lurah Desa Potorono

MUHAMMAD DALHAR DJUWAINI