1. pembelajaran sman 2 woja

126
HALAMAN DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA OLEH :DRS.SUAIDIN FASILITATOR BIMTEK KTSP 1 DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

Upload: suaidin-dompu

Post on 17-Nov-2014

1.217 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

OLEH :DRS.SUAIDINFASILITATOR BIMTEK KTSP

1

DIREKTORAT PEMBINAAN SMADEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

Page 2: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PESERTA MEMAHAMI KONSEP SUBSTANSI PEMBELAJARAN

BERDASARKAN KTPS

Page 3: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KENAPA KURIKULUM BERUBAH”

Kenapa kurikulum harus berubah ? demikian pertanyaan yang kerapkali dilontarkan orang, ketika menanggapi terjadinya perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia.

Jawabannya pun sangat beragam, bergantung pada persepsi dan tingkat pemahamannya masing-masing. Sepanjang sejarahnya, di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan hingga ada kesan di masyarakat bahwa “ganti menteri, ganti kurikulum”.

3

Page 4: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Perubahan kurikulum :Dibtuhkan manakala dipandang sudah tidak

efektif dan tidak relevan lagi dengan tuntutan dan

perkembangan jaman dan setiap perubahan akan mengandung resiko

dan konsekuensi tertentu.Perubahan kurikulum yang berskala nasional

Polemik/ perdebatan, dampaknya yang sangat luas serta mengandung resiko yang sangat besar, Perubahan dilakukan secara tiba-tiba dan

dalam waktu yang singkat serta tanpa dasar yang jelas.

4

Page 5: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KONTEKS KTSPPerubahan kurikulum pada tingkat sekolah perlu

dilakukan secara terus menerus. Tdak dilakukan secara radikal dan menyeluruh,

bergantung kepada data hasil evaluasi. Awal berlaku KTSP terkesan mendadak, Pengembangan KTSP dengan “keterpaksaan” demi

mematuhi ketentuan yang berlaku, Model yang dikembangkan belum sepenuhnya

menggambarkan kebutuhan dan kondisi nyata sekolah.

Model kurikulum yang sesuai, dibutuhkan perbaikan – perbaikan yang secara terus-menerus berdasarkan data evaluasi, hingga pada akhirnya dapat ditemukan model kurikulum yang lebih sesuai dengan karakteristik dan kondisi nyata sekolah.

5

Page 6: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEANEHAN?

Tidak pernah melakukan perubahan apapun. sekolah yang demikian, akan stagnan.model kurikulum, dibentuk tim pengembang kurikulum

tingkat sekolah yang bertugas untuk memanage kurikulum di sekolah (TPS).

sudah ditunjuk petugas khusus yang menangani kurikulum (wakasek kurikulum), tugas -tugas yang rutin dan teknis

Usaha untuk mendesain, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengembangan kurikulum yang lebih inovatif tampaknya kurang diperhatikan.

Dengan adanya Tim Pengembang Kurikulum di sekolah maka kegiatan manajemen kurikulum mungkin akan jauh lebih terarah, sehingga pada gilirannya pendidikan di sekolah pun akan jauh lebih efektif dan efisien

6

Page 7: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

ESENSI PERBEDAANESENSI PERBEDAAN KURIKULUM 2004KURIKULUM 2004KURIKULUM 2006KURIKULUM 2006

(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)

PENAMAANPENAMAAN Kurikulum 2004 atau KBKKurikulum 2004 atau KBK Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

MANAJEMENMANAJEMEN Ujicoba, pemodelan dan MBS Ujicoba, pemodelan dan MBS dilakukan oleh pusat (Direktiorat dilakukan oleh pusat (Direktiorat dan Balitbang)dan Balitbang)

BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, BSNP sebagai penyusun Standar Isi (Kerangka Dasar, Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam Stuktur kurikulum) sekolah mengembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikankurikulum tingkat satuan pendidikan

KERANGKA DASAR KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR DAN STRUKTUR KURIKULUMKURIKULUM

memuat :memuat :a.a.Standar kompetensiStandar kompetensib.b.Kompetensi dasarKompetensi dasarc.c.IndikatorIndikatord.d.Materi pokokMateri pokok

memuatmemuata.a.Kelompok Mata PelajaranKelompok Mata Pelajaranb.b.Struktur Kurikulum Tiap JenjangStruktur Kurikulum Tiap Jenjangc.c.Standar kompetensi dan Kompotensi dasarStandar kompetensi dan Kompotensi dasar

PEMBELAJARANPEMBELAJARAN Berbasis kompetensi, guru sebagai Berbasis kompetensi, guru sebagai fasilitatorfasilitator

Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat Berorientasi kompetensi, siswa sebagai pusat pembelajarpembelajar

PELAKSANAANPELAKSANAAN Diberikan model-model (model Diberikan model-model (model silabus, . model pembelajaean, silabus, . model pembelajaean, model penilaian) dalam dokumen model penilaian) dalam dokumen lengkap yang disusun pusat lengkap yang disusun pusat sebagai acuan/pedomansebagai acuan/pedoman

Sekolah dan komite sekolah mengembangkan Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan: berdasarkan: 1.1.Kerangka dasar kurikKerangka dasar kurikulum, ulum, 2.2.Standar kompetensi, Standar kompetensi, di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, di bawah supervisi dinas kab/kota (SD/MI, SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi SMP/MTs, PAKET A & B), dan/atau dinas provinsi (SMA, SMK, PLB, PAKET C)(SMA, SMK, PLB, PAKET C)

PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSPPERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP(Sesuai PP No. 19 th 2005)(Sesuai PP No. 19 th 2005)

Page 8: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PERBANDINGAN STRUKTUR PROGRAM DAN MATA PELAJARAN PADA KURIKULUM 94, KURIKULUM 2004, DAN

STANDAR ISI SD/MI

Kurikulum 94 Kurikulum 2004 Standar IsiMara pelajaran A. Mata Pelajaran A. Mata Pelajaran Kelompok Mata Pelajaran

Pendidikan Agama 1. Pendidikan Agama 1. Pendidikan Agama a.kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia (etika, budi pekerti, atau moral)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial

2. Pendidikan Kewarganegaraan b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

Bahasa Indonesia 3. Bahasa Indonesia 3. Bahasa Indonesia c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Matematika 4. Matematika 4. Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam 5. Sains 5. Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial 6. Ilmu Pengetahuan Sosial

Kerajinan Tangan dan Kesenian

6. Kerajinan Tangan dan Kesenian

7. Seni Budaya dan Keterampilan d. kelompok mata pelajaran estetika

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

7. Pendidikan Jasmani 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Muatan Lokal C. Muatan Lokal B. Muatan Lokal

B. Pembiasaan C. Pengembangan Diri

Cawu Semester Semester

Page 9: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pasal 2 Permen No. 24PELAKSANAAN SI dan SKL :

1. mulai tahun ajaran 2006/2007.paling lambat tahun ajaran 2009/2010.

2. Secara menyeluruh, untuk sekolah yang telah melaksanakan uji coba kurikulum 2004

3. Secara bertahap dalam waktu paling lama 3 tahun, untuk sekolah yang belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004,dengan tahapan a. SD, MI, SDLB :

- tahun I : kelas 1 dan 4;- tahun II : kelas 1,2,4, dan 5;- tahun III : kelas 1,2,3,4,5 dan 6.

b. SMP, MTs, SMA, MA, SMK, MAK, SMPLB, dan SMALB :- tahun I : kelas 1;- tahun II : kelas 1 dan 2;- tahun III : kelas 1,2, dan 3.

4. Penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan setelah mendapat izin Menteri Pendidikan Nasional.

Page 10: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 10

Page 11: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 11

ANALISISANALISIS KONTEKSKONTEKS

ANALISISANALISIS KONTEKSKONTEKS

ANALISISANALISISKONDISIKONDISISATUANSATUAN

PENDIDIKANPENDIDIKAN

ANALISISANALISISKONDISIKONDISISATUANSATUAN

PENDIDIKANPENDIDIKAN

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASISNPSNP

IDENTIFIKASIIDENTIFIKASISNPSNP

ANALISISANALISISKONDISIKONDISI

LINGKUNGANLINGKUNGAN

ANALISISANALISISKONDISIKONDISI

LINGKUNGANLINGKUNGAN

Kekuatan dan Kelemahan :Kekuatan dan Kelemahan :• Peserta DidikPeserta Didik• Pendidik dan TendikPendidik dan Tendik• Sarana PrasaranaSarana Prasarana• BiayaBiaya• ProgramProgram

Kekuatan dan Kelemahan :Kekuatan dan Kelemahan :• Peserta DidikPeserta Didik• Pendidik dan TendikPendidik dan Tendik• Sarana PrasaranaSarana Prasarana• BiayaBiaya• ProgramProgram

• Standar Kompetensi LulusanStandar Kompetensi Lulusan• Standar IsiStandar Isi• Standar PengelolaanStandar Pengelolaan• Standar ProsesStandar Proses• Standar PenilaianStandar Penilaian

• Standar Kompetensi LulusanStandar Kompetensi Lulusan• Standar IsiStandar Isi• Standar PengelolaanStandar Pengelolaan• Standar ProsesStandar Proses• Standar PenilaianStandar Penilaian

Peluang dan Tantangan :Peluang dan Tantangan :Komite Sekolah,Komite Sekolah,Dewpend, Dinpen,Dewpend, Dinpen,Asprof,Asprof,DU/DK, SDA,DU/DK, SDA,Sosbud, dsbSosbud, dsb

Peluang dan Tantangan :Peluang dan Tantangan :Komite Sekolah,Komite Sekolah,Dewpend, Dinpen,Dewpend, Dinpen,Asprof,Asprof,DU/DK, SDA,DU/DK, SDA,Sosbud, dsbSosbud, dsb

KKTTSSPP

KKTTSSPP

Page 12: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 12

TINDAK LANJUT

1. Hasil analisis konteks digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk mengembangkan KTSP sebagai kurikulum operasional yang harus dilaksanakan di satuan pendidikan.

2. Satuan pendidikan harus berupaya untuk: memenuhi standar nasional pendidikan,

meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan komponen-komponen satuan pendidikan, serta memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan/ ancaman komponen/faktor-faktor yang ada di lingkungan, sehingga dapat mewujudkan sekolah efektif yang unggul dan siap berkompetisi secara global

Page 13: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 13

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

(PP No. 19 th 2005 tentang (PP No. 19 th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan)Standar Nasional Pendidikan)

KTSP

Page 14: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 14

MekanismeMekanismePENYUSUNAN KTSPPENYUSUNAN KTSP

• Pembentukan TIM

• penyiapan dan penyusunan draf,

• review dan revisi, serta finalisasi,

• pemantapan dan penilaian

• Pembentukan TIM

• penyiapan dan penyusunan draf,

• review dan revisi, serta finalisasi,

• pemantapan dan penilaian

Naskah

KTSPdiberlaku-

kan

Naskah

KTSPdiberlaku-

kan

Analisis :• Kekuatan/

kelemahan• Peluang/

tantangan• Dokumen

Standar isi, SKL, Standar Pengelolaan, Standar Pro-ses, Standar Penilaian, dan Panduan Penyusunan KTSP

Analisis :• Kekuatan/

kelemahan• Peluang/

tantangan• Dokumen

Standar isi, SKL, Standar Pengelolaan, Standar Pro-ses, Standar Penilaian, dan Panduan Penyusunan KTSP

Page 15: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

2. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi 3. Mengidentifikasi materi pembelajaran4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran5. Menentukan jenis penilaian 6. Menentukan alokasi waktu7. Menentukan sumber belajar

Page 16: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

AnalisisSI/SK-KD

Materi Pokok/Pembelajaran

KegiatanPembelajaran

Sumber BelajarPenilaian

Alokasi Waktu

16

IndikatorIndikator

MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS

Page 17: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

17

Pengembang SILABUS

[Daftar Isi]

1. Guru kelas/mata pelajaran, atau2. Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau3. Kelompok kerja guru (KKG/PKG/MGMP)

Dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi

Page 18: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

18

1 Mengkaji Standar Kompetensi

 

 

Mengkaji standar kompetensi mata pelajarandengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu

dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

[Kembali]

Page 19: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

19

2. Mengkaji Kompetensi Dasar

 

Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu

dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SI;

b. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

[Kembali]

Page 20: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

20

3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

 

 

Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:a. potensi peserta didik;b. relevansi dengan karakteristik daerah;c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,

sosial, dan spritual peserta didik;b. kebermanfaatan bagi peserta didik;c. struktur keilmuan;d. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi

pembelajaran;e. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan

tuntutan lingkungan; danf. alokasi waktu. [Kembali]

Page 21: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

21

4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi

Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

[Kembali]

Page 22: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

22

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran:a. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan

proses pembelajaran secara profesional

b. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.

[Kembali]

Page 23: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

23

5. Merumuskan Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristikpeserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah

Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

[Kembali]

Page 24: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

24

Pengembangan Indikator

Klik untuk lihat KKO

Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua)

Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi

Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK

Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual

Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

Page 25: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

25

6. Menentukan Jenis Penilaian

Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

[Kembali]

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan utk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Page 26: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

26

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian:a. Untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator

b. Menggunakan acuan kriteriac. Menggunakan sistem penilaian

berkelanjutand. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan

tindak lanjute. Sesuai dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam kegiatan pembelajaran[Kembali]

Page 27: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

27

7. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

[Kembali]

Page 28: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

28

8. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau

bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

[Kembali]

Page 29: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

29

Format Silabus

No KD Materi Pemb.

Kegiatan Pemb.

Indi-kator

Peni-laian

Alokasi Waktu

Sumber/Bahan

Nama Sekolah:Mata Pelajaran:Kelas/Semester:Standar Kompetensi:

Page 30: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

30

Page 31: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

31

Ranah Kognitip

Page 32: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

32

Ranah Afektif

Page 33: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Departemen Pendidikan Nasional Materi 6 - Silabus Cipete 10112006

33

Page 34: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

BAGAIMANA MENYUSUN SILABUS DAN RRP YANG MUDAH

Berdasar kan pengertian silabus dan RPP diatas

Penyusunan Silabus dan RPP diawali dengan cara melakukan analisis :

1.Materi apa yang harus diajarkan kepada siswa (materi ajar)

2.Bagaimana cara mengajarkan materi tersebut (metoda)

3.Tujuan apa yang hendak dicapai dari mengajarkan materi tersebut (TP)

4.Bagaimana siswa belajar agar tujuan pembelajaran tercapai (KP)

5.Bagaimana cara mengukur apakah TP sudah tercapai (penilaian)

34

Page 35: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KATA KUNCI SILABUS DAN RPPKata konci dari Silabus dan RPP terletak pada

Tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran merupakan indikator yang

ditulis secara lengkap Indikator yang lengkap memiliki 5 komponen 1.Audien = A (siswa) 2.Behavior = B Perubahan tingkalaku yang

ingin dicapai dan dapat diukur sebagai hasil belajar

3.Condition =C Situasi /lingkungan KBM4.Degree = D Tingkat kesulitan sesuai

kemampuan siswa5.Content = E Kedalaman materi sebagai isi

Kegiatan belajar35

Page 36: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Contoh TP : Setelah tanya jawab siswa dapat

menuliskan lima ciri ciri mahluk hidupRumusan 1.Setelah tanya jawab E2.Siswa A3.dapat menuliskan B4.lima D5.ciri ciri mahlk hidup C

36

Page 37: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Tujuan pembelajaran yang baik didalamnya terdat 5 Aspek

1.Indikator 2.Soal 3.Metoda4. Kegiatan pembelajaran5. Aspek penilaian

Contoh TP : Setelah diskusi siswa dapat menuliskan 5 ciri ciri mahluk hidup1.Indikator Menuliskan 5 ciriciri mahluk hidup

2.Soal Tuliskan 5 ciri Mahluk hidup3.Metoda diskusi4.Kegiatan pembelajaran Diskusi tentang

ciri ciri mahluk hidup5.Aspek penilaian Kognitip Teknik tertulis

37

Page 38: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP ? Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPPKOMPET

ENSI DASAR

MATERI POKOK

MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA

1 2 3 5 4 6

Menyalin dari standar isi

KD buang kata kerja

Uraikan dari Materi pokok seluas mungkin dengan mempertimbangkan alokasi waktu,kemampuan siswa dan guru

Tiap soal satu indikator rumusan indikator yang paling sederhana memiliki 2 penciri yaitu perubahan tingka laku dan pengetahuan (yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi).

Diambil dari tiap sub materi ajar Soal yang baik mengandung 2 aspek pengetahuan dan perubahan tingka laku

Untuk mencapai iundikator tsbMateri ajar disampaikan dengan metoda apa

38

Page 39: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

TUJUAN PEMBELAJA

RAN

KEGIATAN PEMBELAJA

RAN

JENIS PENILAIAN9

ALOKASI WAKTU

SUMBER BAHAN

7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11

Tujuan pembelajaran adalah indikator yang ditulis secara lengkap yang memiliki 5 aspek yaitu 1 A 2 B3. C 4 D 5.E

Merupakan pengalaman belajar siswa yang berhubungan dengan metoda pembelajaran dan memiliki 2 penciri yaitu kegiatan siswa dan pengetahuan

Lihat soal sesuaikan dg aspek pada raport

Bisa berupa tertulis,lisan,Unjuk kerja,Produk proyek

Dibuat per indikator atau KD dengan memperhatikanAspek kompleksitas,daya dukung dan intake siswa

Untuk KD sesuaikan denganprogram semester

1 sumber2 Bahan3 alat

39

Page 40: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

BAGAIMANA CARA MELAKUKAN ANALISIS SILBUS DAN RPP ? Yang merupakan gabungan dari silabus dan RPPKOMPETENSI DASAR

MATERI

POKOK

MATERI AJAR INDIKATOR SOAL METODA

1 2 3 5 4 6

Mengidentifikasi struktur dan fungsi daun tumbuhan

Struktur dan fungsi daun tumbuhan

a.Struktur daun tumbuhan 1 Tangkai daun 2 Tulang daun 3 Helai daun b.Fungsi Daun tumbuhan 1 Tangkai daun berfungsi untuk melekatkan daun pada batang /Ranting 2 Tulang daun berfungsi untuk memberikan bentuk pada daun 3 Helai daun berfungsi untuk memasak makanan dan untuk bernapas

1.Menunjukan mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati 2.Menyebutkan fungsi tangkai daun

1.Amati sehelai daun lalu tunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang diamati tersebut 2.Sebutkan fungsi tangkai daun

1.Observasi/Pengamatan 2.Diskusi

40

Page 41: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

TUJUAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJ

ARAN

JENIS PENILAIAN9

ALOKASI WAKTU

SUMBER BAHAN

7 8 ASPEK TEKNIK K K M 10 11

1.Setelah Mengamati helai daun siswa dapat Menunjukkan Mana tangkai,tulang dan helai daun yang di amati dengan benar 2.Setelah diskusi siswa dapat Menyebutkan fungsi tangkai daun dengan tepat

1.Mengamati helai daun 2.Diskusi tentang fungsi tangkai daun

1.Aspek Kinerja ilmiah,

2.Aspek Penguasaan konsep,Teknik Tertulis, KKM 78

Teknik Proses kerjakonsep,

Teknik Tertulis,

KKM 89

KKM 78

2 jam Pelajaran  

Sumber ; Buku IPA Bahan ; Daun tumbuha Alat ; -

41

Page 42: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA April 8, 2023

ADA PERTANYAAN SAMPAI DI SINI???

Page 43: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

MENGANALISISSK, KD DAN INDIKATOR

DALAM SILABUS

Page 44: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 44

1. Mengkaji SK dan KD

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum Pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a.urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;

b.keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c.keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

Page 45: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : FISIKA

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

1) Menyebutkan prinsip penjumlahan vektor2) Menerangkan penjumlahan vektor3) Menghitung penjumlahan vektor4) Melakukan penjumlahan vektor

C 1

C 2

C 3

C3/4

Besaran Fisikaomassa,

opanjang,

dan owaktuPenjumlahan vektor

SK : Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukur-annya

KD : Melakukan penjumlahan vektor

C 3C3

Redaksi Soal

C?Sebutkan prinsip penjumlahan besaran vektor

Hasil penjumlahan besaran vektor dari……… adalah …..a…………b…………c…………d………..E…………

Page 46: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : FISIKA

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

1.Menerap-kan konsep besaran fisika dan pengukur-annya

1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

C 3 oMengenal besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) oMenjelaskan besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) oMengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

C 1

C 2

C 3

Besaran Fisikaomassa,

opanjang,

dan owaktuPenjumlahan vektor

Page 47: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : FISIKA

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

1.Menerap-kan konsep besaran fisika dan pengukur-annya

1.2 Melakukan penjumlahan vektor

C 4 o) Menyebutkan penjumlahan vektoroMenerangkan penjumlahan vektoroMengihitung penjumlahan vektoroMelakukan penjumlahan vektor

C 1

C 2

C 3

C3/ 4

Besaran Fisikaomassa,

opanjang,

dan owaktuPenjumlahan vektor

Page 48: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***)

Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma

1.Menggunakan aturan pangkat,

akar, dan logaritma2.

C 3 oMengenal aturan pangkat, akar, dan logaritmaoMenjelaskan aturan pangkat, akar, dan logaritmaoMenggunakan aturan pangkat, akar, dan logaritma

C 1

C 2

C 3

oaturan pangkat,

oakar, dan ologaritmamanipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar,

dan logaritma

Page 49: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma

1.Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat,

akar, dan logaritma

C 4 oMenjelaskan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar,

dan logaritmaoMenghitung manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar,

dan logaritmaoMelakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar,

dan logaritma

C 2

C 3

C 4

oaturan pangkat,

oakar, dan ologaritmamanipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar,

dan logaritma

Page 50: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita)

C 4 Menuliskan isi siaran radio/ televisi da lam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami.

Menyampaikan secara lisan isi siaran yang telah ditulis secara runtut dan jelas

Mengajukan pertanyaan/ tanggapan berdasarkan siaran yang didengar (menyetujui, menolak, menambahkan pendapat

C 1

C 2

C 4/5

-Siaran (langsung) dari radio/ televisi, teks yang dibacakan, atau rekaman berita/ nonberita -Pokok-pokok isi berita-Tanggapan isi berita

Page 51: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Mata Pelajaran : TIK

SK(*) KD (**) Tahapan Berpikir

Indikator (***) Tahapan Berpikir

Materi PokokPengembangan

Melakukan operasi dasar komputer

Mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur

C 3/P2

Mengidentifikasi perangkat komputer

Mendemonstrasikan cara merangkai console/system unit, monitor, keyboard dan mouse dengan benar

Mendemonstrasikan cara menghidupkan komputer sesuai dengan prosedur baku

Mendemonstrasikan cara mematikan komputer sesuai dengan prosedur baku

C 1

C 3/P2

C 3/P2

C3/P2

oFungsi dan jenis-jenis port yang terdapat pada console/system unit

oProsedur menghidupkan dan mematikan komputer

Page 52: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PEMETAAN STANDAR ISIMata Pelajaran : …………….Kelas/Semester : …………….

RUANG LINGKUP *) ALOK

SK

KD

THP

INDIKATOR

THP

MATERI POKOK 1 2 3 4 5 6 7 8 WKT

Page 53: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 53

CONTOH PEMETAAN STANDAR ISIMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : X / 1

SK

KD

THP PIKIR

INDIKATOR

THP PIKIR

MATERI POKOK

RUANG LINGKUP ALOK Pengukuran

berbagai besaran

Gerak dan analisis vektor

Gejala gelombang

WKT

1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengu-kurannya

1.1 Mengukur besaran fisika (massa, pan-jang, dan waktu)

C-3

Mengenal besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Menjelaskan besaran fisika Melakukan pengukuran massa, panjang, dan waktu

C-1

C-2

C-3

Besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

V

2 x 45’

P

Page 54: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

CONTOH PEMETAAN STANDAR ISICONTOH PEMETAAN STANDAR ISIMata Pelajaran : TIKKelas/Semester : X / 1

SK

KD

THP PIKIR

INDIKATOR

THP PIKIR

MATERI POKOK

RUANG LINGKUP

Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk me-ngumpulkan, menyim-pan, memanipulasi, dan menyajikan informasi

Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

ALOK WKT

1. Melaku-kan operasi dasar komputer

1.1 Mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur

C-3

Menunjukkan bagian-bagian komputer Menjelaskan fungsi bagian-bagian komputer Mendemonstrasikan cara mengaktifkan dan mematikan komputer sesuai prosedur

C-1

C-2

C-3

Operasi dasar komputer

V

45’

Page 55: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

CONTOH PEMETAAN STANDAR ISI

Mata Pelajaran: SejarahKelas/Semester: X/1

Ruang Lingkup

SK(*)

KD (**)

Tahapan Berpikir

Indikator (***)

Tahapan Berpikir

Materi Pokok dan

Pengembangan 1

2

3

Prediksi Waktu (jam pelajaran)

1.Memahami prinsip dasar ilmu sejarah

1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah

C2

o Mengidentifikasi

peristiwa bersejarah o Menjelaskan

pengertian ilmu sejarah

o Menjelaskan ruang

lingkup ilmu sejarah

C1

C2

C2

pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah

V

45 menit

Ruang lingkup: 1. Prinsip dasar ilmu sejarah

Page 56: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KOMPETENSI DASAR

THP INDIKATOR

TINGKATBERPIKIR MATERI POKOK/

PENGEMBANGANRUANG LINGKUP WAKTU

• Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive

C1 Membaca

sajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran dan ogive

C1 Statistika:

Diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran. Histogram dan ogive

Statistika 2 x 45’

Mengidentifikasi nilai suatu data yang ditampilkan pada tabel dan diagram

C1 2 x 45’

56

PEMETAAN STANDAR ISIMata Pelajaran : MATEMATIKAKelas/Program : XI / IPASemester : 1STANDAR KOMPETENSI:Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

Page 57: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KOMPETENSI DASAR

THP

INDIKATORTINGKATBERPIKIR

MATERI POKOK/PENGEMBANGAN

RUANG LINGKUP

WAKTU

1. Menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta penafsirannya

C3 Menjelaskan langkah-langkah menyajikan dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran histogram dan ogive

C2 Statistika:

Diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran. Histogram dan ogive

Statistika 2 x 45’

Menggambarkan data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran..

C3 2 x 45’

Menggambarkan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram serta ogive

C3 2 x 45’

57

PEMETAAN STANDAR ISIMata Pelajaran : MATEMATIKAKelas/Program : XI / IPASemester : 1STANDAR KOMPETENSI:Menggunakan aturan statistika, kaidah pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah

Page 58: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan AjarBahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Page 59: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

59

Apa saja sumber belajar ?

Page 60: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

1. Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.

2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.

4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Jenis Bahan AjarJenis Bahan Ajar

Page 61: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan

masalah

Menganalisissifat-sifat cahaya

Mendeskripskan sifat-sifat pemantulan

dan pembiasan cahaya melalui praktik kerja

kelompok

LKS:Sifat-sifat

cahaya

Contoh Peta Bahan Ajar(Keg. Praktikum)Contoh Peta Bahan Ajar(Keg. Praktikum)

SK KD Keg. Pembelajaran

Judul Bahan ajar

Page 62: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 62

Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?

Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan : kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar.

Page 63: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 63

Tujuan dan Manfaat Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Penyusunan Bahan AjarAjar

Bahan ajar disusun dengan tujuan:

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik;

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh;

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Page 64: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 64

1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik;

2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh;

3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi;

4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar;

5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya;

6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Manfaat bagi guru

Page 65: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 65

1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik;

2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru;

3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

Manfaat bagi Peserta Didik

Manfaat bagi Peserta Didik

Page 66: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PLAYALLchapters CREDITSSk,kd dan

indikator

Presented by : Yusup Sulaeman, sman 1 bogor…….2006

Page 67: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang

6.1 Menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga

Page 68: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang

•Menentukan kedudukan titik dan garis dalam ruang

•Menentukan kedudukan titik dan bidang dalam ruang

•Menentukan kedudukan antara dua garis dalam ruang

•Menentukan kedudukan garis dan bidang dalam ruang

•Menentukan kedudukan antara dua bidang dalam ruang

Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat :

Page 69: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Chapter 1 : Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma Euclides

Chapter 2 : Kedudukan Titik Terhadap Garis dan Bidang

Chapter 3 : Kedudukan Garis Terhadap Garis dan Bidang

Chapter 4 : Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Lain

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang

Page 70: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma

Euclides

Titik hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tidak berukuran (tidak berdimensi). Titik digambarkan dengan tanda noktah dan dibubuhi nama, biasanya dengan huruf kapital.

A P

Titik A Titik P

Page 71: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma

Euclides

Garis (garis lurus) memiliki ukuran panjang, tetapi tak punya ukuran lebar. Biasanya garis hanya dilukiskan sebagian saja, disebut wakil garis. Nama wakil garis dilambangkan dengan huruf kecil (g, h, k) atau menyebutkan nama segmen garis dari titik pangkal ke titik ujung.

g

Garis g

A

B

Segmen/ ruas garis AB

Page 72: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma

Euclides

Bidang (Bidang datar) memiliki ukuran panjang dan lebar. Wakil bidang berbentuk persegi, persegi panjang, atau jajar genjang, diberi nama α, β, µ atau H, U, V, W, atau dengan menyebutkan titik-titik sudut bidang tersebut.

Bidang αα A B

CD

Bidang ABCD

Bidang β

β A B

CD

Bidang ABCD

µBidang µ

Bidang ABCD

A B

CD

Page 73: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma

Euclides

Aksioma adalah pernyataan yang diandaikan benar dalam sebuah sistem dan kebenaran itu diterima tanpa pembuktian. Euclides, memperkenalkan 3 aksioma penting dalam geometri

Aksioma 1Melalui dua buah titik sebarang (tidak berimpit) hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.

Aksioma 2Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua buah titik persekutuan, maka garis tersebut seluruhnya terletak pada bidang

Aksioma 3Melalui tiga buah titik sebarang (tidak pada satu garis) hanya dapat dibuat sebuah bidang.

A

B

α

α

A B

A B

C

Page 74: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengertian Titik, Garis, dan Bidang + Aksioma Euclides

Dalil 1Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang.

Dalil 2Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik (titik berada di luar garis).

Dalil 3Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.

Dalil 4Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar

A B

C

Ag

g

h

g

h

Page 75: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS DAN BIDANG

1. Titik terletak pada garis

2. Titik berada di luar garis

A

BA B

E

H

DC

G

F

g

Page 76: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS DAN BIDANG

1. Titik terletak pada bidang

2. Titik berada di luar bidang

B

A

U

U

A B

E

H

DC

G

F

Page 77: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS DAN

BIDANG

α1. Dua garis berpotongan

Ada satu titik persekutuan (titik potong)

2. Dua garis berimpitAda lebih dari satu titik persekutuan

3. Dua garis bersilanganTidak berpotongan, tidak bersilangan, tidak terletak pada satu bidang

α

α

Ag

h

gh

gA

h

Kedudukan garis terhadap garis lainKedudukan garis terhadap garis lain

Page 78: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS DAN

BIDANG

4. Dua garis sejajarTak ada titik persekutuan, dalam satu bidang

α

g

h

Aksioma 4Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis itu.

α

g

hA

Page 79: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS DAN

BIDANG

A B

E

H

D C

G

F

g

g berpotongan dengan AD, AE, BC, dan BFg sejajar dengan DC, EF, dan HG

g bersilangan dengan CG, DH, EH, dan FG

g berimpit dengan AB

Page 80: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS DAN

BIDANG

Dalil tentang garis sejajar bidangDalil tentang garis sejajar bidang

Dalil 8g // hh terletak pada bidang αMaka, g // bidang α

Dalil 9α melalui gg // bidang βMaka, (a, β) // g

α

g

h

β

α(a,β)

g

Page 81: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS DAN

BIDANG

Dalil 10g // hh // bidang αMaka, g // bidang α

Dalil 11α berpotongan dengan βa // gβ // gMaka, (a, β) // g

α

g

h

β

(a,β)

α

g

Page 82: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN bidang TERHADAP bidang lain

A B

E

H

D C

G

F

ABCD sejajar dengan EFGH

ABCD berpotongan dengan ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE

Page 83: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN BIDANG terhadap bidang lain

Dalil 12a // gb // ha dan b berpotongan pada bidang αg dan h berpotongan pada bidang βMaka, bidang α // bidang β

Dalil 13bidang α // bidang βBidang µ memotong bidang α dan βMaka, (α,µ) // (β,µ)

α

β

b

a

h

g

α

β

µ

(α,µ)

(β,µ)

Page 84: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN BIDANG terhadap bidang lain

Dalil 14g menembus αbidang α // bidang βMaka, g menembus bidang β

Dalil 15g // bidang αBidang α // bidang βMaka, g // bidang β

α

β

g

g

α

β

Page 85: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN BIDANG terhadap bidang lain

Dalil 16g terletak di bidang αbidang α // bidang βMaka, g // bidang β

Dalil 17bidang α // bidang βBidang µ memotong bidang αMaka, Bidang µ memotong bidang β

α

β

g

α

β

µ

Page 86: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

KEDUDUKAN BIDANG terhadap bidang lain

Dalil 18bidang α // bidang βbidang β // bidang µMaka, Bidang α // bidang µ

Dalil 19bidang α // bidang UBidang β // bidang VBidang α dan bidang β berpotongan di (α,β)Bidang U dan bidang V berpotongan di (U,V)Maka, (α,β) // (U,V)

α

β

µ

V

(U,V)

U

β

(a,β)

α

Page 87: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang

A B

CD

E F

H G 1. Temukan titik-titik yang terletak pada

a. Garis BD

b. Bidang BCGF

c. Bidang ABGH

2. Carilah garis-garis yang sejajar dengan

a. Bidang ABCD

b. bidang BCGF

c. Bidang ABGH

3. Carilah garis-garis yang tegak lurus dengan garisa. ABb. BF

Page 88: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

LKS

RPP(Lesson Plan)

88

Page 89: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang

menggambarkan kegiatan dari awal sampai akhir yang disajikan secara

khas oleh guru

Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian

kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode,

dan teknik pembelajaran tertentu

Page 90: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PENGERTIAN

1.Strategi pembelajaran:siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh

guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercpai secara optimal

Seperangkat kebijasanaan yang terpilih, yang telah dikitkan dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, seperti:

- pemilihan materi - penyaji materi- cara penyajian materi - sasaran penerima

Page 91: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

2.Pendekatan pembelajaran:cara yang ditempuh guru dalam melaksanakan

pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan siswa

Jalan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan

Page 92: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Contoh pendekatan pembelajaran1. Keterampilan proses2. Sistim belajar siswa aktip3. CTL4. STS5. Kecakapan hidup6. PAKEM7. Tematik

Page 93: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Metode pembelajaran: cara menyajikan materi yang masih

bersifat umumCara mengajar secara umum yang dapat

diterapkan pada semua mata pelajaran, misal: ceramah, eksperimen, tanya jawab, demonstrasi,diskusi,penugasan

Teknik mengajar:penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa

Page 94: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Model pembelajaran:Pola interaksi siswa dengan guru di dalam

kelas yang menyangkut strategic, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas

Rencana atau pola yang mengorganisasi pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran.

Page 95: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Page 96: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Page 97: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi

Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:

1. tujuan pembelajaran 2. sifat materi pelajaran 3. ketersediaan fasilitas 4. kondisi peserta didik 5. alokasi waktu yang tersedia

Page 98: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Ada keterlibatan intelektual – emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap

Ada keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama pelaksanaan model pembelajaran

Guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik

Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran

CIRI MODEL PEMBELAJARAN YANG BAIK

Page 99: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

JIGSAWSalah satu teknik pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Pada mulanya Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan, kemudian oleh Robert E. Slavin (1991) Jigsaw tersebut divariasikan.Melalui teknik Jigsaw dapat dibangun kemampuan afektif siswa seperti:

•Mengemukakan pendapat•Mendengar•Bertanya•Mengelola materi•Mengklarifikasi•Menghargai orang lain•Mengontrol / mengendalikan diri•Bekerjasama dengan orang lain•Kesediaan berbagi pengetahuan yang dimiliki•Meminta bantuan orang lain•Memotivasi teman belajar•Mengkomunikasikan hasil diskusi

Page 100: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Dalam metode Jigsaw siswa dikelompokkan secara heterogen. Bagaimana mengelompokkan siswa secara heterogen? Berikut ini adalah contoh pengelompokkan siswa:

1.      Susunlah peringkat siswa dari peringkat satu dan selanjutnya sampai dengan peringkat terakhir berdasar nilai sebelumnya

2.      Tentukan beberapa siswa pertama (contoh tentukan siswa peringkat satu sebagai kelompok A,siswa peringkat 2 sebagai kelompok B dst). Atur setiap tim terdiri dari siswa yang peringkat nilainya tinggi, sedang dan rendah.

Page 101: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Contoh penentuan kelompok siswa  Peringkat Tim     

Tinggi 

1 A2 B3 C4 D5 E6 F7 G8 H9 I

10 J   

   

Rata-rata

Kelompokatas

11 J12 I13 H14 G15 F16 E17 D18 C19 B20 A

     

Rata-rata

kelompok

bawah 

21 A22 B23 C24 D25 E26 F27 G28 H29 I30 J   

    

Rendah

31 J32 I33 H34 G35 F36 E37 D38 C39 B40 A

Page 102: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Dari penentuan sesuai contoh diatas, maka untuk 40 siswa dalam satu kelas dapat dibagi menjadi 10 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri atas 4 orang.

 

Setelah siswa dikelompokkan, misalnya satu kelompok terdiri dari 4 siswa kelompok ini disebut kelompok belajar (home group), kemudian setiap siswa di beri tugas membaca dan menggali informasi dengan topik yang berbeda-beda, sebaiknya tugas membaca ini sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya sehingga di kelas hanya membutuhkan sedikit waktu untuk meneruskannya.

 

Page 103: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Kemudian siswa-siswa dengan topik yang sama dari setiap kelompok diminta bergabung ke dalam kelompok ahli (expert group) untuk mendiskusikan topik tersebut.

 Setelah siswa-siswa dengan topik yang sama mengadakan diskusi pada expert group, mereka diminta kembali lagi ke kelompok belajar semula. Di kelompok belajar para siswa (4 siswa) masing-masing menjelaskan kepada temannya tentang topiknya. Di bawah ini digambarkan alur pergerakan siswa dari home group/learning group ke expert group dan kembali lagi ke home group/learning group.

Page 104: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

 

Kelompok belajar/homegroup/learning group 

Page 105: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Kelompok ahli (expert group)

Kemudian siswa dengan topik yang sama (nomor yang sama) ke expert group 

Page 106: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

 Setelah diskusi dengan topik yang sama mereka kembali ke home group untuk menjelaskan topiknya kepada teman-temannya.

Page 107: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya didepan kelas secara bergiliran. Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata-ratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.

Page 108: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 108

TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (SLAVIN, 1995)

(PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH)

Page 109: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pembelajaran Tatap Muka (TM) : Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

Penugasan Terstruktur (PT) : Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) : Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

PEMBELAJARAN TATAP MUKA, PENUGASAN TERSTRUKTUR, DAN KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR

Page 110: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pembelajaran tuntas

Pembelajaran tuntas (mastery learning) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh kompetensi dasar dan standar kompetensi mata pelajaran.

Page 111: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PROSES PEMBELAJARAN

KKM (LULUS)

PENGAYAAN

< KKM

REMEDIAL

LULUS

KD berikutnya

BISA

PORTOFOLIO

T U N T A S

PENILAIAN/UJI KD

Page 112: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

112 - 39

Sistem penilaian menggunakan ulangan/ujian berkelanjutan, yang ciri-cirinya adalah:

Ulangan dilaksanakan untuk melihat ketuntasan setiap Kompetensi Dasar.

Ulangan dapat dilaksanakan untuk satu atau lebih Kompetensi Dasar.

Hasil ulangan dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial, program pengayaan.

Ulangan mencakup aspek kognitif dan psikomotor.Aspek afektif diukur melalui kegiatan inventori afektif

seperti:pengamatan, kuesioner, dsb.

PENILAIAN

Page 113: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PEMBELAJARAN REMEDIAL

Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.

Pada hakikatnya semua peserta didik akan dapat mencapai standar kompetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaian yang berbeda. Oleh karenanya perlu adanya program pembelajaran remedial (perbaikan)

Page 114: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Penilaian ulang diberikan kepada

peserta didik yang telah mengikuti

program pembelajaran remedial agar

dapat diketahui apakah peserta didik

telah mencapai ketuntasan dalam

penguasaan kompetensi yang telah

ditetapkan.

Page 115: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

115 - 39

Pembelajaran remedial diberikan setelah peserta didik mempelajari satu atau beberapa KD tertentu yang diuji melalui Ulangan Harian.

Waktu Pelaksanaan

Pembelajaran Remedial

Page 116: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

116 - 39

PELAKSANAAN REMEDIAL Pembelajaran ulang dengan metode

dan media yang berbeda, Belajar mandiri atau pemberian

bimbingan secara khusus, Pemberian tugas/latihan, Belajar kelompok dengan bimbingan

alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain, yang semuanya

diakhiri dengan ulangan.

Page 117: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

117 - 39

TES

ULANG

Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.

Page 118: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

118 - 39

Nilai Remedial Nilai remedi idealnya dapat lebih tinggi dari

KKM. Apabila kebijakan ini diberlakukan, maka setiap peserta didik (termasuk yang sudah mencapai KKM) berhak mengikuti remedi/perbaikan nilai sehingga mencapai nilai maksimal (100).

Oleh karena itu, mempertimbangkan kepraktisan dalam pelaksanaan remedial sekolah dapat menetapkan nilai remedi sama dengan nilai KKM. Kebijakan ini harus disosialisasikan sejak awal tahun pelajaran.

Page 119: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

119 - 39

Contoh: Teknik pelaksanaan

penugasan/pembelajaran remedial

Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.

Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%.

Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.

Page 120: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Peserta didik yang telah mencapai kompetensi lebih cepat dari peserta didik lain dapat mengembangkan dan memperdalam kecakapannya secara optimal melalui pembelajaran pengayaan.

Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan minimal (KKM) yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

Page 121: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

PEMBELAJARAN PENGAYAAN(lanjutan ….)

Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan kecakapannya.

Pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain

Page 122: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

122 - 39

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan

1. Belajar Kelompok2. Belajar mandiri3. Pembelajaran

berbasis tema4. Pemadatan

kurikulum

Page 123: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

123 - 39

Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan ini tidak lepas dengan penilaian.

Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa tetapi cukup dalam bentuk portofolio dan harus dihargai sebagai nilai lebih dari peserta didik yang lainnya

Penilaian

Page 124: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA

Pengembangan Pengembangan DiriDiri Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan

di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.

Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.

Untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir

Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

Page 125: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA 125

Page 126: 1. pembelajaran sman 2 woja

HALAMAN

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA