1 - jdih. · pdf filedaerah tentang rencana tata ruang wilayah provinsi ... 20/prt/m/2011...

40
- 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMO 71 TAHUN 2015 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai peranan penting dalam mewujudkan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang yang harmonis dengan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi dan sesuai dengan kondisi daerah; b. bahwa prosedur pemberian persetujuan substansi terhadap Rancangan Peraturan Daerah harus dilaksanakan secara efektif agar mempercepat penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang; c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian hukum dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat diperlukan pengaturan mengenai prosedur dalam memberikan persetujuan Substansi terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Prosedur Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah- daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi, dan Riau sebagai Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 1646);

Upload: vandang

Post on 04-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 1 -

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

NOMO 71 TAHUN 2015

TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Menimbang : a. bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat

mempunyai peranan penting dalam mewujudkan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana

Rinci Tata Ruang yang harmonis dengan Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi dan sesuai

dengan kondisi daerah;

b. bahwa prosedur pemberian persetujuan substansi

terhadap Rancangan Peraturan Daerah harus

dilaksanakan secara efektif agar mempercepat

penyusunan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

tentang Rencana Rinci Tata Ruang;

c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian hukum dan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan kewenangan

pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat diperlukan

pengaturan mengenai prosedur dalam memberikan

persetujuan Substansi terhadap Rancangan Peraturan

Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata

Ruang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Gubernur tentang Prosedur

Persetujuan Substansi Rancangan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata Ruang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun

1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat

Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi,

dan Riau sebagai Undang-Undang ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112

tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

1646);

Page 2: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4816);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5103);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang

Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta

Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil

Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5107);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun

2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Daerah;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan

Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan

Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Beserta Rencana Rincinya;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun

2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang

Daerah;

10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

Kabupaten/Kota;

Page 3: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 3 -

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

01/PRT/M/2013 tentang Pelimpahan Kewenangan

Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan

Rancangan Peraturan Peraturan Daerah tentang

Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten/ Kota;

12. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

225/KTPS/M/2014 tentang Pelimpahan Kewenangan

Pemberian Persetujuam Substansi Rancangan

Peraturan Daerah tentang Rencana Rinci Tata Ruang

Kabupaten/kota kepada Gubernur Sumatera Barat:

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PROSEDUR

PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA TENTANG

RENCANA RINCI TATA RUANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:

1. Provinsi adalah Provinsi Sumatera Barat.

2. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat.

3. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Sumatera

Barat.

4. Bupati/Walikota adalah Bupati/Walikota di Sumatera

Barat.

5. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi

yang selanjutnya disingkat BKPRD Provinsi adalah

badan ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung

pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan mempunyai fungsi membantu

pelaksanaan tugas Gubernur dalam koordinasi

penataan ruang didaerah.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah Dekonsentrasi yang

selanjutnya disingkat SKPD Dekon adalah

organisasi/lembaga teknis pada pemerintah daerah

provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

bidang penataan ruang.

7. Tim Evaluasi Teknis adalah tim yang memiliki tugas

memeriksa kelengkapan administrasi dan kesesuaian

substansi Ranperda Kabupaten/ Kota tentang Rencana

Rinci Tata Ruang.

Page 4: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 4 -

8. Tim Teknis Penyusunan Ranperda Kabupaten/ Kota

tentang Rencana Rinci Tata Ruang adalah tim yang

memiliki tugas melakukan perbaikan terhadap

dokumen Ranperda Kabupaten/ Kota tentang Rencana

Rinci Tata Ruang beserta kelengkapannya.

9. Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

Kabupaten/Kota, yang selanjutnya disebut BKPRD

Kabupaten/Kota adalah badan bersifat ad-hoc yang

dibentuk untuk mendukung pelaksanaan koordinasi

penataan ruang di Kabupaten/Kota.

10. Rancangan Peraturan Daerah yang selanjutnya

disingkat Ranperda adalah Rancangan Peraturan

Daerah mengenai Rencana Rinci Tata Ruang

Kabupaten/Kota.

11. Rencana Rinci Tata Ruang yang selanjutnya disingkat

dengan RRTR adalah hasil perencanaan tata ruang

pada kawasan yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait yang batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional

dan disusun berdasarkan nilai strategis kawasan

dan/atau kegiatan kawasan sebagai perangkat

oprasionalisasi rencana tata ruang.

12. Arahan Sistem Provinsi adalah kewenangan

pemanfaatan pola ruang dan zonasi yang diatur dalam

RTRW Provinsi

13. Arahan Sistem Nasional adalah kewenangan

pemanfaatan pola ruang dan zonasi yang diatur dalam

RTRW Nasional

14. Persetujuan substansi adalah persetujuan yang

diberikan oleh Gubernur yang menyatakan bahwa

materi muatan teknis Raperda Kabupaten/ Kota

tentang Rencana Rinci Tata Ruang telah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 2

Penetapan Prosedur Pemberian Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten/Kota tentang Rencana Rinci Tata

Ruang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara

komperehensif mengenai struktur dan alur kerja proses

pemberian persetujuan substansi Ranperda

Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan perundang-

undangan agar dapat menjadi pedoman dalam

pelaksanaannya.

Page 5: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 5 -

Pasal 3

Penetapan Prosedur Pemberian Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR bertujuan agar

proses pemberian persetujuan substansi oleh Gubernur

dapat terlaksana dengan lancar, terencana, dan terpadu

serta terwujud substansi Ranperda Kabupaten/Kota yang

sesuai dengan kaidah dan memenuhi kriteria teknis bidang

penataan ruang.

Pasal 4

(1) Langkah awal Prosedur pemberian substansi

Persetujuan berupa dibentuknya Tim Evaluasi Teknis

oleh Gubernur.

(2) Tim evaluasi Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) meliputi:

a. Ketua Tim Evaluasi Teknis yaitu Kepala Dinas

Teknis yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan dalam bidang tata ruang;

b. Sekretaris Tim Evaluasi Teknis yaitu Kepala Bidang

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan

dalam bidang tata ruang atau kepala SKPD

Dekonsentrasi Bidang Tata Ruang; dan

c. Anggota Tim Evaluasi Teknis terdiri atas unsur:

1) Dinas Teknis yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan dalam bidang tata ruang,

2) Bappeda;

3) Sekretariat Daerah (Biro Hukum); dan

4) anggota BKPRD Provinsi lintas sektor lainnya

apabila dibutuhkan.

Pasal 5

Ruang lingkup Prosedur Pemberian Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten/ Kota tentang RRTR meliputi:

a. pemeriksaan kelengkapan permohonan persetujuan

substansi Ranperda Kabupaten /Kota tentang RRTR;

b. evaluasi substansi Ranperda Kabupaten /Kota tentang

RRTR;

c. rapat koordinasi BKPRD Provinsi; dan

d. penerbitan Surat Persetujuan Substansi terhadap

Rancangan Perda tentang RRTR Kabupaten /Kota.

Page 6: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 6 -

BAB II

PROSEDUR PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI

Bagian Kesatu

Pemeriksaan Kelengkapan Permohonan Persetujuan

Substansi Ranperda Kabupaten/ Kota tentang RRTR

Pasal 6

Bupati/Walikota mengajukan permohonan persetujuan

substansi Ranperda Kabupaten/ Kota tentang RRTR

kepada Gubernur yang terdiri atas:

a. kelengkapan dokumen administrasi; dan

b. kelengkapan dokumen teknis.

Pasal 7

(1) Kelengkapan dokumen administrasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 huruf a terdiri atas:

a. surat permohonan rekomendasi gubernur dan

persetujuan atas substansi Ranperda RRTR dari

bupati/walikota;

b. berita acara konsultasi publik Ranperda

Kabupaten/Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten/Kota tentang RRTR paling sedikit

2 (dua) kali;

c. berita acara kesepakatan dengan daerah yang

berbatasan (jika diperlukan); dan

d. berita acara konsultasi dengan Badan Informasi

Geospasial tentang peta RRTR.

(2) Format permohonan Rekomendasi Gubernur dan

Persetujuan atas Substansi Ranperda RRTR dari

Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a tercantum dalam Lampiran I yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(3) Format berita acara konsultasi publik yang melibatkan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum

dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(4) Format berita acara kesepakatan dengan daerah yang

berbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

c tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini

Page 7: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 7 -

Pasal 8

Kelengkapan dokumen teknis sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 huruf b terdiri atas:

a. buku data dan analisis yang dilengkapi peta sebanyak

2 (dua) eksemplar dan disertai softcopy file;

b. buku rencana sebanyak 2 (dua) eksemplar dan disertai

softcopy file;

c. album peta ukuran A1 dengan skala 1:5000 sebanyak 2

(dua) eksemplar, disertai softcopy file dalam format

shape file;

d. ranperda Kabupaten/Kota dengan lampiran Naskah

Akademik tentang RRTR sebanyak 2 (dua) eksemplar

dan disertai softcopy file;

e. dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebanyak

2 (dua) eksemplar dan disertai softcopy file;

f. dokumen Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang

RTRW Kabupaten/kota;

g. surat keputusan Bupati/Walikota tentang Tim Teknis

Penyusun Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR;

dan

h. berita acara rapat koordinasi BKPRD Kabupaten/Kota

tentang pembahasan Substansi RRTR.

Pasal 9

(1) Gubernur meneruskan kelengkapan dokumen

administrasi dan kelengkapan dokumen teknis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 kepada Kepala

SKPD Dekon.

(2) Kepala SKPD Dekon menindaklanjuti kelengkapan

dokumen administrasi dan kelengkapan dokumen

teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan

menugaskan Tim Evaluasi Teknis untuk melakukan

pemeriksaan kelengkapan permohonan.

(3) Tim Evaluasi Teknis membuat berita acara

pemeriksaan kelengkapan dokumen administrasi dan

kelengkapan dokumen teknis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1).

(4) Dalam hal kelengkapan dokumen administrasi dan

kelengkapan dokumen teknis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) sudah lengkap, Tim Evaluasi Teknis

melakukan proses evaluasi.

Page 8: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 8 -

(5) Dalam hal kelengkapan dokumen administrasi dan

kelengkapan dokumen teknis sebagaimana dimaksud

(6) pada ayat (1) belum lengkap, Tim Evaluasi Teknis

menyampaikan kepada Tim Teknis Penyusunan

Ranperda Kabupaten/Kota tentang RDTR dengan

tembusan kepada Bupati/Walikota.

(7) Tenggang waktu untuk melengkapi kelengkapan

dokumen sesuai dengan persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) paling lama 10 (sepuluh) hari

kerja sejak diterimanya surat pemberitahuan.

(8) Format Berita Acara pemeriksaan kelengkapan

permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Kedua

Evaluasi Substansi Ranperda Kabupaten/Kota tentang

RRTR

Pasal 10

(1) Tim Evaluasi melakukan evaluasi terhadap substansi

Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR paling lama

10 (sepuluh) hari kerja sejak kelengkapan dokumen

diterima secara lengkap.

(2) Substansi Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR

yang dievaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. materi muatan teknis Ranperda Tentang RRTR; dan

b. materi peta.

Pasal 11

Materi muatan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal

9 ayat (2) huruf a terdiri atas :

a. penilaian kesesuaian materi RRTR terhadap muatan

RTRW nasional serta rencana rincinya dan RTRW

Provinsi serta rencana rincinya;

b. kesesuaian materi muatan teknis RRTR dengan

peraturan perundang-undangan dan Norma Standar

Pedoman Kriteria bidang penataan ruang;

c. kesesuaian proses dan prosedur dengan peraturan

perundang-undangan bidang penataan ruang;

Page 9: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 9 -

d. kesesuaian naskah Ranperda RRTR dengan format

standar Ranperda; dan

e. kesesuaian dan keserasian antara muatan yang

tercantum dalam Ranperda dan materi teknis, peta,

serta indikasi program pemanfaatan ruang prioritas.

Pasal 12

Materi peta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2)

huruf b terdiri atas :

a. format data yang digunakan pada peta dasar dan peta

tematik dalam membuat peta RRTR dibuat dalam format

vector;

b. pengorganisasian data untuk peta RRTR disesuaikan

dengan ketentuan teknis yang ditetapkan Badan

Informasi Geospasial;

c. tingkat ketelitian peta yang digunakan dengan skala

1:5000 dan setiap peta yang dibuat mencantumkan

sumber peta;

d. peta rencana pola ruang dan peta rencana jaringan

prasarana harus sesuai dengan naskah materi teknis

dan ranperda ;

e. sistem koordinat yang digunakan Universal Tranverse

Mercator;

f. layout album peta memenuhi kaidah geografis; dan

g. peta yang disajikan memenuhi ketentuan system

informasi geografis.

Pasal 13

Materi evaluasi substansi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12 tercantum dalam Lampiran

V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Gubernur ini.

Pasal 14

(1) Hasil evaluasi Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR

direkomendasikan oleh SKPD Dekon untuk dibahas

pada rapat koordinasi BKPRD Provinsi.

(2) Format hasil evaluasi Ranperda Kabupaten/Kota

tentang RRTR sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berbentuk surat rekomendasi pembahasan Ranperda

Page 10: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 10 -

Kabupaten/Kota tentang RRTR tercantum dalam

Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Ketiga

Rapat Koordinasi BKPRD Provinsi

Pasal 15

(1) BKPRD Provinsi melakukan rapat koordinasi untuk

membahas Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR

dengan didampingi oleh Tim Evaluasi Teknis.

(2) Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

untuk memeriksa kesesuaian Ranperda

Kabupaten/Kota tentang RRTR dengan arahan

Peraturan Zonasi sistem Provinsi.

(3) Hasil Rapat Koordinasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) menghasilkan Rekomendasi Gubernur

dituangkan dalam Format Berita Acara Rapat

Koordinasi BKPRD tercantum dalam Lampiran VII yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Gubernur ini.

(4) Berdasarkan Hasil rapat Koordinasi BKPRD

kesesuaian Ranperda RRTR sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) yang telah memenuhi arahan peraturan

Zonasi sistem Provinsi, maka diterbitkan Surat

Rekomendasi Gubernur ditandatangani oleh

Sekretaris Daerah atas nama Gubernur.

(5) Format Surat Rekomendasi Gubernur sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran VIII

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Gubernur ini.

Pasal 16

(1) Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR yang telah

mendapatkan Rekomendasi Gubernur sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15 ayat (4) akan dilanjutkan

dengan rapat koordinasi BKPRD mengenai

pemeriksaan kesesuaian Ranperda Kabupaten/Kota

tentang RRTR dengan arahan Peraturan Zonasi sistem

nasional.

(2) Berdasarkan Hasil rapat Koordinasi BKPRD mengenai

pemeriksaan kesesuaian Ranperda Kabupaten/Kota

sebagaimana dimaksud pada (1) yang telah memenuhi

arahan peraturan zonasi sistem nasional, akan

dituangkan dalam Berita Acara Rapat BKPRD dalam

Page 11: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 11 -

rangka Pemberian Persetujuan Substansi RRTR

Kabupaten/Kota.

(3) Format Berita Acara Rapat BKPRD Pemberian

Persetujuan Substansi sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) tercantum dalam Lampiran IX yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Gubernur ini.

Bagian Keempat

Penerbitan Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten /Kota tentang RRTR

Pasal 17

(1) Ketua Tim Evaluasi Teknis menyampaikan

Rekomendasi Pemberian Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR kepada

Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi

melampirkan:

a. Surat Rekomendasi Gubernur;

b. kronologis proses persetujuan substansi Ranperda

Kabupaten/Kota tentang RRTR; dan

c. tabel persandingan Ranperda Kabupaten/Kota

tentang RRTR sebelum dan sesudah rapat

koordinasi BKPRD Provinsi.

(2) Format kronologis proses persetujuan substansi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(3) Format tabel persandingan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c tercantum dalam Lampiran XI

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Gubernur ini.

Pasal 18

(1) Gubernur menerbitkan surat Persetujuan Substansi

Ranperda Kabupaten/Kota tentang RRTR berdasarkan

rekomendasi dari Tim Evaluasi Teknis.

(2) Format surat persetujuan substansi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XII

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Gubernur ini.

Page 12: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 12 -

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera

Barat

Ditetapkan di Padang

pada tanggal …........…….

Pj. GUBERNUR SUMATERA BARAT,

REYDONNYZAR MOENEK

Diundangkan di Padang

pada tanggal ………………..

SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI SUMATERA BARAT,

ALI ASMAR

BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN…NOMOR…

Page 13: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 13 -

PENJELASAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

NOMOR…….TAHUN…..

TENTANG

PROSEDUR PEMBERIAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN PERATURAN

DAERAH KABUPATEN/KOTA TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG

I. UMUM

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 18 Undang- Undang nomor 26

tahun 2007 tentang Penataan Ruang , dalam penetapan Rancangan Peraturan

Daerah Kabupaten/ Kota tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/

Kota dan Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten / Kota terlebih dahulu harus

mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri.

Adapun Pemberian Persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata Ruang

Kabupaten/ Kota dimaksud , termasuk Rencana Rinci Tata Ruang yang berupa

Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dan Rencana Tata Ruang Kawasan

Strategis Kabupaten/ Kota, sesuai dengan ketentuan Pasal 58 ayat (2) dan

Pasal 62 ayat ( 2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang , dapat didekonsentrasikan kepada

Gubernur.

Sejalan dengan amanat Undang Undangan Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaran Penataan Ruang dimaksud , pelaksanaan kegiatan

dekonsentrasi pemberian persetujuan substansi rencana rinci tata ruang dari

Menteri kepada Gubernur diberikan dalam rangka efektifitas dan efesiensi

penyelenggaraan penataan ruang, serta mempercepat proses pemberian

persetujuan substansi dalam penetapan Peraturan Daerah (perda).

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi tersebut, baik secara

substantif, teknis, administratif maupun keuangan , maka berdasarkan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01 PRT/M/ 2013 tentang

Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata

Ruang Kabupaten/ Kota, Menteri melimpahkan Pemberian Persetujuan

Substansi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang Rencana

Rinci Tata Ruang kepada Gubernur. Sehubungan dengan hal tersebut

diperlukan peraturan gubernur yang mengatur mengenai prosedur pemberian

persetujuan substansi rancangan peraturan daerah kabupaten kota tentang

Rencana Rinci Tata Ruang.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Page 14: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 14 -

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Yang dimaksud dengan Berita Acara Konsultasi dengan Badan

Informasi Geospasial (BIG) tentang Peta RRTR adalah merupakan surat

persetujuan Peta Rencana Tata Ruang oleh BIG yang telah sesuai

dengan ketentuan verifikasi Pemetaan

Verifikasi sebagaimana dimaksud dilaksanakan terhadap:

a) Basisdata Geospasial;

b) Manajemen Data Digital;

c) Peta Dasar yang digunakan;

d) Peta Tematik yang digunakan;

e) Data Geospasial Rencana Tata Ruang;

f) Rancangan Peta Rencana Tata Ruang; dan

g) Kesesuaian antara rancangan peraturan perundang-undangan

dengan peta Rencana Tata Ruang.

Ayat 2

Cukup jelas

Ayat 3

Cukup jelas

Ayat 4

Cukup jelas

Pasal 8

Huruf a

Yang dimaksud dengan buku data analisis yang dilengkapi peta adalah

merupakan dokumen fakta dan analisa dokumen perencanaan yang

memuat data eksisting dan data dasar tahun perencanaan begitu pula

terhadap peta yang harus melampirkan peta dasar berikut dasar

pembuatan peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/ Kota ataupun

Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/ Kota.

Page 15: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 15 -

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Yang dimaksud dengan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis

adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif

untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

KLHS dilaksanakan dengan mekanisme:

1. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program

terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;

2. perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau

program; dan

3. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan,

rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip

pembangunan berkelanjutan.

KLHS memuat kajian antara lain:

1. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk

pembangunan;

2. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;

3. kinerja layanan/jasa ekosistem;

4. efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam;

5. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan

iklim; dan

6. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Cukup jelas

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Huruf a

Yang dimaksud dengan kesesuaian dan keserasian antara muatan yang

tercantum dalam Ranperda dan Muatan Teknis Peta serta Indikasi

Program Pemanfaatan Ruang Prioritas adalah adanya sinkronisasi antara

muatan Perda , Materi teknis dan Peta Rencana Rinci Tata Ruang dengan

Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi dan Kabupaten

/Kota

Page 16: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 16 -

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Page 17: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 17 -

(KOP DAERAH)

…….., ................ …

Nomor : ... Lampiran : 1 (satu) Berkas Perihal : Permohonan Rekomendasi Gubernur dan Persetujuan Substansi atas Rancangan

Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten/Kota...tentang Rencana Tata Ruang ... Kepada Yth. Gubernur … di-

... Sehubungan dengan proses penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)

Kabupaten/Kota...tentang Rencana Tata Ruang ..., dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Sesuai amanat Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

penetapan Raperda kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan substansi dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang penataan ruang setelah mendapatkan rekomendasi gubernur.

2. Sehubungan dengan telah dilimpahkannya kewenangan pemberian persetujuan substansi dalam penetapan Raperda tentang rencana rinci tata ruang kabupaten/kota dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional kepada Gubernur..., kami mohon perkenan Bapak/Ibu Gubernur...untuk memberikan rekomendasi dan persetujuan substansi atas Raperda Kabupaten/Kota... tentang Rencana Tata Ruang ...

3. Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu Gubernur..., kami lampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pembahasan dalam Rapat Koordinasi BKPRD Provinsi sebagai berkut: a. Berita Acara Konsultasi Publik; b. Berita Acara Kesepakatan dengan Daerah yang Berbatasan; c. Berita Acara/Surat Rekomendasi;** d. Materi Teknis Rencana Tata Ruang ...; e. Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang...; f. Dokumen KLHS; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota...tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota...

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih

BUPATI/WALIKOTA …

(…………………………………..…) Tembusan disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;

2. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;

3. Sekretaris Daerah Provinsi...;

4. Kepala Dinas... (dinas teknis yang mengurusi Penataan Ruang);

5. Ketua DPRD Kabupaten/Kota...

(Keterangan: ** pilih salah satu antara Berita acara atau Surat Rekomendasi dari kementerian/lembaga nonkementerian yang menyelenggarakan urusan

informasi geospasial)

Lampiran I

Nomor :

Tanggal :

Format Surat Permohonan Rekomendasi Gubernur dan Persetujuan Substansi dari Bupati/Walikota

Page 18: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 18 -

(KOP DAERAH)

BERITA ACARA KEGIATAN KONSULTASI PUBLIK

DALAM PEMBAHASAN RANCANGAN PERDA KABUPATEN/KOTA ... TENTANG RENCANA TATA RUANG ...

Nomor : …

Pada hari ini, … tanggal ... bulan … tahun ... bertempat di … telah diselenggarakan Kegiatan Konsultasi Publik

Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang... sebagai bagian dari proses legalitas dari Rencana Tata Ruang … Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dengan jumlah … orang, yang berasal dari unsur:

1. Masyarakat/Tokoh Masyarakat 2. Pemerintah Daerah 3. DPRD 4. Camat 5. Kepala Desa 6. LSM 7. Swasta dan Dunia Usaha 8. Perguruan Tinggi

Demikian Berita Acara Kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang … ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

……..., .................

Perwakilan Masyarakat/Tokoh Masyarakat

(……………………………………..)

Perwakilan dari Pemerintah Daerah

(……………………………………………)

Perwakilan dari DPRD

(…………………………………….)

Perwakilan dari Kecamatan

(………………………………….)

Perwakilan dari Desa

(……………………………………)

Perwakilan dari LSM

(……………………………….)

Perwakilan dari Swasta dan Dunia Usaha

(……………………………………)

Perwakilan dari Perguruan Tinggi

(……………………………….)

Lampiran II

Nomor :

Tanggal :

Format Berita Acara Konsultasi Publik dengan Melibatkan Unsur DPRD Kabupaten/Kota

Page 19: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 19 -

(KOP DAERAH)

BERITA ACARA KESEPAKATAN DENGAN DAERAH YANG BERBATASAN

DALAM PEMBAHASAN RANCANGAN PERDA KABUPATEN/KOTA ...

TENTANG RENCANA TATA RUANG ...

Nomor : …

Pada hari ini, … tanggal ... bulan … tahun ... bertempat di … telah diselenggarakan kesepakatan

dengan daerah yang berbatasan terkait Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ... tentang

Rencana Tata Ruang ... sebagai bagian dari proses legalitas dari Rencana Tata Ruang ... Kegiatan ini

dihadiri oleh peserta dengan jumlah … orang, yang berasal dari unsur:

1. Pemerintah Daerah

2. Pemerintah Daerah dari daerah yang berbatasan

Demikian Berita Acara Kesepakatan dengan daerah yang Berbatasan terkait Rancangan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang … ini dibuat untuk digunakan

sebagaimana mestinya.

..................., ................. 20...

Perwakilan pemerintah daerah yang

berbatasan I

(……………………………………..)

Perwakilan dari pemerintah daerah

(……………………………………………)

Perwakilan pemerintah daerah yang

berbatasan II

(…………………………………….)

Perwakilan pemerintah daerah yang

berbatasan III

(………………………………….)

Lampiran III

Nomor :

Tanggal :

Format Berita Acara Kesepakatan dengan Daerah yang berbatasan

Page 20: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 20 -

BERITA ACARA PEMERIKSAAN KELENGKAPAN PERMOHONAN

PERSETUJUAN SUBTANSI RANPERDA KABUPATEN/ KOTA ……………

TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG / RENCANA DETAIL TATA

RUANG ……………..

Nomor :…………………………………..

Pada hari ini ………. Tanggal …….. bulan ……. Tahun ……… telah dilakukan proses

pemeriksaan kelengkapan Permohonan Persetujuan Substansi Ranperda

Kabupaten/ Kota …………….. tentang Rencana Rinci Tata Ruang ………. . dalam

rangka penerbitan persetujuan substansi dan berdasarkan surat

Bupati/Walikota tanggal Nomor perihal

permohonan persetujuan substansi Ranperda Kabupaten/ Kota tentang Rencana

rinci Tata Ruang/ Rencana Detail Tata Ruang Bagian Wilayah Perkotaan

Adapun kelengkapan dalam rangka pemberian persetujuan subtansi tersebut

sebagai berikut:

NO DOKUMEN

BENTUK

KETERANGAN HARD

COPY

SOFT

COPY

1 Surat Permohonan Persetujuan

Substansi Ranperda Kabupaten

/Kota ……………. tentang RRTR

……………………..

2 Materi Teknis

Dokumen Rencana

Dokumen Fakta Analisa

3 Album Peta Ukuran A1

(RRTR & PZ) 1: 5000

(RTR KSK) 1 : 25.000

Peta Dasar yang menggunakan

Peta Citra Resolusi tinggi dan

telah memiliki koordinat sesuai

dengan ketentuan peraturan

perundang undangan

Peta dalam bentuk SHP

Peta Rencana Pola Ruang kota

Peta Pembagian SBWP dan

BLOK

Peta Rencana Jaringan

Prasarana

Peta Sub BWP Prioritas

Peta Zonasi

Lampiran IV

Nomor :

Tanggal :

Page 21: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 21 -

4 Ranperda Kabupaten /Kota

……….. tentang RRTR ………

beserta Lampirannya

5 Berita Acara Konsultasi dengan

BIG

6 Dokumen KLHS

7 SK Bupati/Walikota tentang Tim

Teknis Penyusunan Ranperda

Kabupaten/ Kota …… tentang

RRTR …..

8 Berita Acara Rapat Koordinasi

BKPRD Kabupaten /Kota

tentang Ranperda

Kabupaten/Kota…..tentang

RRTR …

9 Berita Acara Konsultasi Publik :

Pertama…….

Kedua…….

10 Surat penyampaian Ranperda

tentang RRTR kepada DPRD /

tanda Terimanya

Demikian Berita Acara ini disusun sebagai bahan informasi dalam proses

penerbitan persetujuan subtansi.

Padang,…..Tanggal…. Bulan…. Tahun……

Ketua Tim Evaluasi

NAMA……………..

Jabatan ………

Perwakilan Tim Evaluasi

I. Nama ………. Jabatan ………………Tanda Tangan ……..

II. Nama ………. Jabatan ………………Tanda Tangan ……..

III. ……………..

Page 22: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 22 -

Tabel Pencantuman Materi Muatan Teknis

Ranperda Kabupaten/ Kota …… tentang Rencana Rinci Tata Ruang…… dan

kesesuaiannya dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota,

Kebijakan Nasional yang berkaitan Bidang Penataan Ruang, Pedoman

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, dan

Peraturan Perundang-Undangan terkait Bidang Penataan Ruang Lainnya

Nomor :

Tanggal :

Tabel Materi Teknis

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Dasar Hukum Penyusunan

RRTR

1.2

Tinjauan terhadap RTRW

Kabupaten / Kota

1.3

Tinjauan terhadap Kebijakan

dan Strategi RTRW Kabupaten

/ Kota

1.4 Tujuan RRTR

BAB II KETENTUAN UMUM

2.1 Istilah dan Definisi

2.2

Kedudukan RRTR dan

Peraturan Zonasi

2.3

Fungsi dan Manfaat RRTR dan

Peraturan Zonasi

2.4

Kriteria dan Lingkup Wilayah

Perencanaan RRTR dan

Peraturan Zonasi

2.5 Masa Berlaku RRTR

BAB III TUJUAN PENATAAN BWP

3.1 Konsep penataan ruang BWP

3.2 Tujuan penataan ruang BWP

BAB IV RENCANA POLA RUANG

4.1 Pembagian Sub BWP, Blok

serta Penetapan Kode Zona

dan sub zona

4.2 Rencana Pola Ruang

4.2.1 Zona Lindung

1. Zona Hutan Lindung (HL)

Lampiran V

Nomor :

Tanggal :

Page 23: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 23 -

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

2. Zona yang memberikan

Perlindungan terhadap zona

dibawahnya (PB)

- Zona bergambut (PB1)

- Zona Resapan Air (PB2)

3.Zona Perlindungan Setempat

(PS)

- Sempadan Pantai (PS1)

- Sempadan Sungai (PS2)

- Zona Sekitar Danau atau

Waduk (PS3)

- Zona Sekitar Mata Air

(PS4)

4. Zona Ruang Terbuka Hijau

(RTH) Kota

- Taman RT (RTH1)

- Taman RW (RTH2)

- Taman Kota (RTH3)

- Pemakaman (RTH4)

5. Zona Suaka Alam dan Cagar

Budaya (SC)

- Zona Suaka Alam (SC1)

- Zona Cagar Budaya (SC2)

6. Zona Rawan Bencana (RB)

- Zona Rawan Tanah

Longsor

- Zona Rawan Gelombang

Pasang

- Zona Rawan Banjir

7. Zona Lindung Lainnya

4.2.2 1. Zona Perumahan (R)

- Kepadatan Sangat Tinggi

(R1)

- Kepadatan Tinggi (R2)

- Kepadatan Sedang (R3)

- Kepadatan Rendah (R4)

- Kepadatan Sangat Rendah

(R5)

2. Zona Perdagangan dan Jasa

(K)

- Tunggal (K-1)

- Kopel (K-2)

- Deret (K-3)

3. Zona Perkantoran (KT)

- Perkantoran Pemerintah

Page 24: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 24 -

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

(KT-1)

- Perkantoran Swasta (KT-2)

3. Zona Sarana Pelayanan

Umum (SPU)

- Pendidikan (SPU-1)

- Transportasi (SPU-2)

- Kesehatan (SPU-3)

- Olahraga (SPU-4)

- Sosial Budaya (SPU-5)

- Peribadatan (SPU-6)

5. Zona Industri (I)

- Industri Kimia Dasar (I-1)

- Industri Mesin dan Logam

Dasar (I-2)

- Industri Kecil (I-3)

- Aneka Industri (I-4)

6. Zona Peruntukan Khusus

(KH)

- Pertahanan dan

Keamanan (hankam) (KH1)

- TPA (KH2)

- IPAL (KH3)

7. Zona Peruntukan Lainnya

(PL)

- Pertanian (PL-1)

- Pertambangan (PL-2)

- Pariwisata (PL-3)

8. Zona Peruntukan Campuran

( C )

- Perumahan dan

Perdagangan/Jasa (C-1)

- Perumahan dan

Perkantoran (C-2)

- Perkantoran dan

Perdagangan/Jasa (C-3)

BAB V RENCANA JARINGAN PRASARANA

5.1 Rencana Jaringan Pergerakan

5.1.1 Jaringan Transportasi Darat

5.1.1.1 Jaringan Jalan

a. Jaringan jalan arteri primer

dan arteri sekunder

b. Jaringan jalan kolektor

primer dan kolektor

sekunder

Page 25: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 25 -

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

c. Jaringan jalan lokal primer

dan lokal sekunder

d. Jaringan jalan lingkungan

primer dan lingkungan

sekunder

e. Jaringan jalan lainnya

- Jalan masuk dan keluar

terminal barang serta

terminal penumpang

- Jaringan jalan moda

transportasi umum

- Jalan masuk dan keluar

parkir

5.1.1.2 Jaringan pedesterian

5.1.1.3 Jaringan Perkeretaapian

5.1.1.4

Jaringan Angkutan Sungai,

danau dan penyeberangan

5.1.2 Jaringan Transportasi laut

5.1.3 Jaringan transportasi Udara

5,2

Rencana Pengembangan

Jaringan Energi/kelistrikan

5.3

Rencana Pengembangan

Jaringan Telekomunikasi

5.4

Rencana Pengembangan

Jaringan Air Minum

5.5

Rencana Pengembangan

Jaringan Drainase

5.6

Rencana Pengembangan

Jaringan Air Limbah

5.7

Rencana Pengembangan

Jaringan Persampahan

5.8

Rencana Pengembangan

Prasarana lainnya

BAB VI PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN PENANGANANNYA

6.1

Dasar, kriteria dan Penetapan

sub BWP prioritas

6.2

Tema dan rencana Penanganan

Sub BWP prioritas

BAB

VII KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG

7.1

Program Perwujudan Tata

Ruang

1) program perwujudan

rencana pola ruang di BWP

i. perwujudan zona lindung

ii. perwujudan zona budi

daya

Page 26: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 26 -

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

(a) perwujudan

penyediaan fasilitas

sosial dan fasilitas

umum di BWP;

(b) perwujudan ketentuan

pemanfaatan ruang

untuk setiap jenis pola

ruang;

(c) perwujudan intensitas

pemanfaatan ruang

blok; dan/atau

(d) perwujudan tata

bangunan.

2) program perwujudan

rencana jaringan prasarana

i. perwujudan pusat

pelayanan kegiatan

ii. perwujudan sistem

jaringan prasarana

(a) perwujudan sistem

jaringan pergerakan;

(b) perwujudan sistem

jaringan

energi/kelistrikan;

(c) perwujudan sistem

jaringan

telekomunikasi;

(d) perwujudan sistem

jaringan air minum;

(e) perwujudan sistem

jaringan drainase;

(g) perwujudan sistem

jaringan air limbah;

dan/atau

(h) perwujudan sistem

jaringan prasarana

lainnya.

3) program perwujudan

penetapan Sub BWP yang

diprioritaskan

penanganannya

i. perbaikan prasarana,

sarana, dan

blok/kawasan;

ii. pembangunan baru

prasarana, sarana, dan

blok/kawasan;

iii. pengembangan kembali

prasarana, sarana, dan

blok/kawasan; dan/atau

Page 27: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 27 -

No Bab/ Sub Bab

Muatan Ranperda tentang

RRTR (kerangka ranperda

yang disampaikan di

sesuaikan dengan kerangka

pedoman)

Verifikasi

kesesuaian

RTRW

Kabupaten/Kota

, Pedoman

Rencana Detail

Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi

Catatan

Penyempurnaan

iv. pelestarian/pelindungan

blok/kawasan.

4) program perwujudan

ketahanan terhadap

perubahan iklim (jika Ada)

7.2 Indikasi Program Pemanfaatan

Ruang

BAB

VIII PERATURAN ZONASI

8,1 Materi Wajib

8.1.1

Ketentuan Kegiatan dan

Penggunaan Lahan

8.1.2

Ketentuan Intensitas

Pemanfaatan Ruang

8.1.3 Ketentuan Tata Bangunan

8.1.4

Ketentuan Sarana dan

Prasarana Minimal

8.1.5

Ketentuan Pelaksanaan, terdiri

atas :

1) ketentuan variansi

pemanfaatan ruang

2) insentif dan disinsentif

8,2 Materi Pilihan

8.2.1 Ketentuan Tambahan

8.2.2 Ketentuan Khusus

8.2.3 Ketentuan Standar Teknis

8.2.4 Ketentuan Pengaturan Zonasi

No Bab/ Sub Bab Muatan Materi Peta RRTR

Peraturan

perundang-

undangan

Catatan

Penyempurnaan

Data peta dasar

Pengorganisasian Peta (Peta

dalam bentuk SHP)

Tingkat ketelitian peta

Peta Rencana Pola Ruang

kota

Peta Pembagian SBWP dan

BLOK

Peta Rencana Jaringan

Prasarana

Peta Sub BWP Prioritas

Peta Zonasi

Sistim Koordinat yang dipakai

Layout peta sesuai kaidah

geografis

Page 28: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 28 -

Tabel Materi Ranperda

MUATAN KERANGKA

RANPERDA

RINCIAN TEKNIS KERANGKA

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN DAERAH

Catatan

Penyempurnaan

A. JUDUL a. judul Memuat Keterangan :

Jenis Nomor Tahun

pengundangan dan Nama

Peraturan yang bersangkutan

b. judul dibuat dengan huruf

Kapital diletakan ditengah

margin dan tidak boleh

ditambah dengan singkatan

atau akronnim

B. PEMBUKAAN TERDIRI

DARI:

1.Frase Dengan Rahmat

Tuhan Yang Maha Esa

2.Jabatan Pembentukan

Peraturan Perundangan-

undangan

3. Konsiderans : Menimbang a. Diawali dengan kata

:Menimbang

b. Mengingat memuat pokok

pikiran latarbel akang dan

alasan pembuatan peraturan

berdasarkan asas filosofis,

sosiologi dan yuridis

4. Dasar Hukum diawali

dengan kata

Mengingat

a. Dasar kewenangan Pembuatan

Peraturan Perundang-

undangan

b. Peraturan Perundang-

undangan yang

memerintahkan pembentukan

peraturan perundangan

tersebut

c. undang-undangan yang

menjadi dasar Pembentukan

daerah yangg bersangkutan

d. Peraturan perundang-

undangan sebagai dasar

hukum hanya peraturan yang

hierarkinya sama atau yang

lebih tinggi dari peraturan

yang ditetapkan dan tidak

boleh memasukan peraturan

yang sudah dicabut

e. Dasar hukum yang lebih dari

satu harus sesuai dengan

urutan pencantuman tata

urutan peraturan perundang-

undangan dan jika utingkatan

sama disusun secara

kronologis berdasarkan

pengundangan dan penetapan

Page 29: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 29 -

f. Dasar hukum yang lebih dari

satu penulisan dasar hukum

diawali dengan angka arab

1,2,3 dan seterusnya dan

diakhiri dengan titik koma

5. diktum terdiri dari atas : a. Kata MEMUTUSKAN dibuat

dengan huruf kapital dan

tidak menggunakan spasi

a. Memutuskan

b. Menetapkan b. Sebelum kata MEMUTUSKAN

dicantumkan frasa dengan

persetujuan DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH (nama daerah)

danBUPATI/WALIKOTA (nama

daerah)ditulis dengan huruf

kapital diletakan ditengah

margin

c.Jenis dan nama Peraturan

perundang-undangan

c. Kata menetapkan

dicantumkan sesudah kata

memutuskan dan sejajar

kebawah dengan kata

menimbang dan mengingat

dan diankhir dengan titik dua

d. Nama Peraturan Daerah

C. BATANG TUBUH

1. Ketentuan Umum a. Batasan dan pengertian

b. Singkatan atau akronim yang

dituangkan dalam batasan

pengertian atau definisi

c. Hal-hal yang bersifat umum

antara lain asas, maksud dan

tujuan tanpa dirumuskan

tersendiri dalam pasal

2. Materi Pokok yang diatur Berdasarkan Buku RDTR atau

Permen PU No 11 Tahun 2011

3.ketentuan Pidana (jika

diperlukan)

a. Ketentuan pidana memuat

rumusan yang menyatakan

penjatuhan pidana atas

pelanggaran terhadap

ketentuan yang berisi norma

larangan atau norma perintah

b. Rumusan ketentuan pidana

harus menyebutkan secara

tegas norma larangan atau

perintah yang dilanggar dan

menyebutka pasal atau

beberapa pasal yang memuat

norma tersebut.

4.ketentuan Peraliahan (jika

diperlukan)

ketentuan peralihan memuat

penyesuaian pengaturan

tindakan hukum atau hub.

Hukum yang sudah ada

berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang

lama terhadap peraturan yang

baru

5. Ketentuan Penutup

Page 30: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 30 -

D. PENUTUP a. Rumusan perintah

pengundangan dan

penempatan Peraturan daerah

dan Lembaran Daerah

b. Penandatangan penetapan

peraturan antara lain : tempat

dan tanggal, nama jabatan,

tandatangan, nama lengkap

pejabat yang menandatangani

tanpa gelar dan pangkat

c. penulisan frase lembaran

daerah dan berita daerah

ditulis dengan huruf kapital

E. PENJELASAN a. Penjelasan Peraturan daerah

memuat penjelasan umum

dan penjelasan pasal perpasal

dan di awali dengan huruf

Romawi

b. penjelasan umum memuat

uraian secara sistematis

mengenai pmikiran, maksud,

tujuan penyusunan peraturan

daerah

c. Rumusan yang harus

diperhatikan di dalam

penjelasan:

tidak bertentang dengan

materi pokok, serta tidak

memperluas dan menambah

norma yang diatur didalam

batang tubuh

tidak melakukan

pengulangan materi pokok

yang ada dalam batang

tubuh

tidak mengulang uraian

kata istilah atau pengertian

yang telah dimuat di dalam

ketentuan umum

Padang, Tanggal….. Bulan…. Tahun …..

Tim Evaluasi

Nama …………….

Jabatan………………….

Perwakilan Tim Evaluasi

I. Nama ………. Jabatan ………………Tanda Tangan ……..

II. Nama ………. Jabatan ………………Tanda Tangan ……..

III. ………….

Page 31: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 31 -

FORMAT SURAT REKOMENDASI PEMBAHASAN RANPERDA KABUPATEN/KOTA

…………..TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG……… PADA RAKOR BKPRD PROVINSI

KOP SKPD DEKONSENTRASI

Padang, tanggal….. Bulan ….. tahun…..

Nomor :

Lampiran : 1. Tabel Pencatuman Materi Muatan Teknis Ranperda Tentang Rencana

Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota……..…

2. Dokumen Pendukung

3. …………………

Kepada Yth,

Ketua BKPRD Provinsi Sumatera Barat

Cq Bappeda Provinsi Sumatera Barat

Perihal : Rekomendasi Pembahasan Ranperda Kabupaten/Kota………….tentang

Rencana Rinci Tata Ruang…..pada Rakor BKPRD Provinsi

Berdasarkan Hasil Evaluasi Substansi Ranperda Kabupaten/Kota ……….tentang RRTR/RDTR

…………. yang telah dilaksanakan oleh Tim Evaluasi, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Ranperda Kabupaten/Kota …….. Tentang Rencana Rinci Tata Ruang/Rencana Detail Tata

Ruang ……..…telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20

Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi;

2. Ranperda Kabupaten/Kota ……… Tentang Rencana Rinci Tata Ruang/ Rencana Detail Tata

Ruang ……..…telah sesuai dengan Peraturan daerah nomor 13 tahun 2012 tentang rencana tata

ruang wilayah provinsi Sumatera Barat 2012-2032 ;

3. Ranperda Kabupaten/Kota ……… Tentang Rencana Rinci Tata Ruang/Rencana Detail Tata

Ruang ……..…telah sesuai dengan Peraturan daerah nomor …. tahun ….. tentang rencana tata

ruang wilayah Kabupaten/Kota …………tahun …… ;

4. …………

5. …………

Bersama ini kami merekomendasikan Ranperda Kabupaten/Kota …………… tentang Rencana Rinci

Tata Ruang/ Rencana Detail Tata Ruang ……………. untuk dapat dilakukan pembahasan di BKPRD

Provinsi Sumatera Barat, sebagai tindak lanjut proses pemberian Persetujuan Substansi.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Ketua TIM EVALUASI

NAMA

Tembusan disampaikan kepada :

1. Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum RI

2. Gubernur Provinsi Sumatera Barat

3. Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat

4. Kasatker Dekonsentrasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera Barat

5. Arsip

Lampiran VI

Nomor :

Tanggal :

Page 32: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 32 -

BERITA ACARA

RAPAT KOORDINASI BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PROVINSI

SUMATERA BARAT

DALAM PEMBAHASAN RANPERDA KABUPATEN/KOTA…..

TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG………….

Nomor:...............

Pada hari ini tanggal bulan tahun , kami yang bertanda tangan

dibawah ini, telah mengadakan rapat koordinasi Pembahasan Raperda Kabupaten/Kota

tentang Rencana Rinci Tata Ruang/Rencana Detail Tata Ruang………. dengan

ini menyatakan bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu

pada Arahan Peraturan Zonasi Sistim Provinsi serta ketentuan Undang-Undang Nomor

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

20 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2012-2032,dan Perda Nomor

…. Tahun ………… tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota ……., serta

dapat diproses lebih lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dengan tetap memperhatikan catatan sebagai berikut:

1………………

2………………

3. ; dan catatan penyempurnaan sebagaiman tercantum dalam tabel …………..

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang ,………………………

Pimpinan Rapat,

Nama :……………….

Jabatan :………………

Lampiran VII

Nomor :

Tanggal :

Page 33: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 33 -

Catatan:

Ditandatangani oleh :

Perwakilan Tim BKPRD provinsi Sumatera Barat berdasarkan Surat Keputusan gubernur tentang

penunjukan BKPRD Provinsi Sumatera Barat Nomor ……….

Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD

Provinsi Sumatera Barat)

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Perwakilan Pemerintah Daerah………….

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Page 34: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 34 -

(KOP DAERAH)

., ....................……

Nomor :

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : pemberian Rekomendasi Persetujuan Substansi Teknis Rancangan Peraturan Daerah

(Raperda) Kabupaten/Kota … tentang Rencana Tata Ruang ...

Kepada Yth.

Bupati/Walikota

di-

...

Menunjuk Surat Bupati/Walikota ... Nomor: … tanggal … perihal “Permohonan Rekomendasi Gubernur dan Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten/Kota...tentang Rencana Tata Ruang ...”, dengan hormat kami sampaikan hal-hal berikut:

1. Sesuai amanat Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penetapan Raperda kabupaten/kota tentang rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan substansi dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang penataan ruang setelah mendapatkan rekomendasi gubernur.

2. Rancangan Perda Kabupaten/Kota ... tentang Rencana Tata Ruang ... telah dikonsultasikan dan dibahas bersama BKPRD Provinsi Sumatera Barat pada hari ... tanggal ... bertempat di ....... sesuai dengan aturan, masukan dan ssaran TIM BKPRD Provinsi Sumatera Barat (terlampir).

3. Berdasarkan hal tersebut diatas, kami memberikan rekomendasi bahwa Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/Kota............ Tentang Rencana Rinci Tata Ruang kabupaten/Kota................dapat diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan Substansi sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Demikian disampaikan, atas perhatian diucapkan terimakasih

a.n Gubenur

Sekretaris daerah

Provinsi......

(.................................)

NIP............................. Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 4. Menteri Dalam Negeri; 5. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; 6. Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional; 7. Kepala Dinas... (dinas teknis yang mengurusi Penataan Ruang); 8. Bupati/Walikota...

Lampiran VIII

Nomor :

Tanggal : Contoh Format Surat Rekomendasi Gubernur

Page 35: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 35 -

BERITA ACARA

RAPAT KOORDINASI BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH PROVINSI

SUMATERA BARAT

DALAM PEMBAHASAN RANPERDA KABUPATEN/KOTA…..

TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG………….

Nomor: ……………………………………….

Pada hari ini tanggal bulan tahun , kami yang bertanda tangan

dibawah ini, telah mengadakan rapat koordinasi Pembahasan Raperda Kabupaten/Kota

tentang Rencana Rinci Tata Ruang/Rencana Detail Tata Ruang………. dengan

ini menyatakan bahwa Rancangan Perda dimaksud secara substantif telah mengacu

pada Arahan Peraturan Zonasi Sistim Nasional serta ketentuan Undang-Undang Nomor

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

20 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan

Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota, Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2012-2032,dan Perda Nomor

…. Tahun ………… tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota ……., serta

dapat diproses lebih lanjut untuk ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan dengan tetap memperhatikan catatan sebagai berikut:

1………………

2………………

3. ; dan catatan penyempurnaan sebagaiman tercantum dalam tabel …………..

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang ,………………………

Pimpinan Rapat,

Nama :……………….

Jabatan :………………

Catatan:

Ditandatangani oleh :

Perwakilan Tim BKPRD provinsi Sumatera Barat berdasarkan Surat Keputusan

gubernur tentang penunjukan BKPRD Provinsi Sumatera Barat Nomor ……….

Lampiran IX

Nomor :

Tanggal :

Page 36: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 36 -

Perwakilan Kelompok Kerja Teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

(BKPRD Provinsi Sumatera Barat)

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Nama :

………………………………

Jabatan

:……………………………..

Perwakilan Pemerintah Daerah………….

Nama : ………………………………

Jabatan :……………………………..

Nama :

………………………………

Jabatan

:……………………………..

Page 37: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 37 -

FORMAT KRONOLOGIS PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI RANPERDA

KABUPATEN/KOTA …….. TENTANG RENCANA RINCI/ DETAIL TATA RUANG

……….

KOP SKPD DEKONSENTRASI

Padang, tanggal….. Bulan ….. tahun…..

Nomor :

Lampiran : 1. ………………….

2. ………………….

KETERANGAN

KRONOLOGIS PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI RANCANGAN PERDA

KABUPATEN/ KOTA …….

TENTANG RENCANA RINCI TATA RUANG/ RENCANA DETAIL TATA RUANG ……….

Sehubungan dengan proses persetujuan substansi rancangan peraturan daerah

kabupaten/ kota ……tentang RRTR/ RDTR …….. , dengan ini kami sampaikan

Kronologi proses persetujuan substansi dimaksud sebagai berikut :

1. Pada Tanggal …..

2. Pada Tanggal …..

3. Pada Tanggal…

4. Dst…..

Demikian keterangan ini disusun sebagai bahan informasi dalam proses

persetujuan substansi

Kepala Satuan Kerja

Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sumatera

Barat

Nama ………………

NIP…….

Lampiran X

Nomor :

Tanggal :

Page 38: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 38 -

TABEL PERSANDINGAN

RANPERDA KABUPATEN/ KOTA ……….TENTANG RENCANA RINCI TATA

RUANG…………………..

RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA TEKNIS BKPRD PROVINSI SUMATERA

BARAT

TANGGAL ………………….

MUATAN RANPERDA

TENTANG RRTR SAAT

PEMBAHASAN BKPRD

PROVINSI

MUATAN RANPERDA

TENTANG RRTR SETELAH

PEMBAHASAN BKPRD

PROVINSI

INSTANSI PEMBERI

MASUKAN

(1) (2) (3)

JUDUL JUDUL

RANCANGAN

PERDA……..

NOMOR………..

TENTANG………

RANCANGAN PERDA……..

NOMOR………..

TENTANG………

Menimbang :

a. …………………

b. …………………

c. ………………….

d. dst

Menimbang :

a. …………………

b. …………………

c. ………………….

d. dst

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

BAB I

KETENTUAN UMUM

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah

ini yang dimaksud

dengan :

1…………………

2…………………

3…………………

4.dst

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah

ini yang dimaksud dengan

:

1…………………

2…………………

3…………………

4.dst

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

BAB II

TUJUAN PENATAAN BWP

BAB II

TUJUAN PENATAAN BWP

Pasal 2

…………………..

Pasal 2

…………………..

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

Lampiran XI

Nomor :

Tanggal :

Page 39: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 39 -

BAB III

…………………..

BAB III

…………………..

Pasal …

…………………..

Pasal ….

…………………..

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

BAB …..

…………………..

BAB …..

…………………..

Pasal …

…………………..

Pasal ….

…………………..

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

BAB ….

KETENTUAN

PENUTUP

BAB ….

KETENTUAN PENUTUP

Instansi

:………………...……

Masukan :

…………………....

Tanggapan

:………..………….

Page 40: 1 - jdih.  · PDF fileDaerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ... 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi

- 40 -

(KOP DAERAH)

....., ....................……

Nomor :

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Pemberian Persetujuan Substansi Teknis Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)

Kabupaten/Kota … tentang Rencana Tata Ruang ...

Kepada Yth.

Bupati/Walikota

di-...

Menunjuk Surat Bupati/Walikota ... Nomor: … tanggal … perihal “Permohonan Rekomendasi Gubernur dan Persetujuan Substansi atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten/Kota...tentang Rencana Tata Ruang ...”, dengan hormat kami sampaikan hal-hal berikut:

1. Sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta penjelasannya, telah dilakukan penelaahan kesesuaian materi muatan teknis Rancangan Perda Kabupaten/ Kota ………………… tentang Rencana Rinci Tata Ruang ………………….. dengan muatan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota ………….., dan Pedoman Penyusunan Rencana Rinci/ Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi yang dituangkan dalam Lampiran I.

2. Rancangan Perda Kabupaten/ Kota ……………… tentang Rencana Rinci Tata Ruang …………telah dibahas dalam forum koordinasi kelompok kerja teknis Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Sumatera Barat dengan hasil yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat Koordinasi BKPRD dan Rekomendasi Pemberian Persetujuan Substansi sebagaimana tertuang dalam Lampiran II dan Lampiran III.

3. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, pada prinsipnya substansi Rancangan Perda dimaksud disetujui untuk segera diproses lebih lanjut, dengan tetap memperhatikan saran, koreksi, dan perbaikan sebagaimana tertuang dalam lampiran I, lampiran II, dan lampiran III.

4. Sebagai pedoman matra spasial pengembangan wilayah, setelah diperolehnya persetujuan substansi ini diminta kepada pemerintah daerah untuk dapat segera menetapkannya sebagai peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Demikian perhatiannya kami menyampaikan terima kasih.

GUBERNUR

.............................

Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional; 3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; 4. Menteri Dalam Negeri; 5. Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; 6. Direktur Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Daerah dan Pemanfaatan Ruang Daerah, Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional; 7. Kepala Dinas... (dinas teknis yang mengurusi Penataan Ruang); 8. Bupati/Walikota...

Lampiran XII

Nomor :

Tanggal :

Contoh Format Surat Pemberian Substansi Gubernur