1 aplikasi rumus persamaan ukuran dimensi · pdf filegabungan panjang badan, tinggi pundak,...

9
APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI TUBUH UNTUK MENAKSIR BOBOT BADAN SAPI KEREMAN PADA KELOMPOK PETERNAK DI DESA TELAGA-BULELENG OLEH : Dewantari, Made., AA. Oka., NLP. Sriyani, I Gede Suranjaya, I.B. Mantra, I.N. Ardika FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Upload: trinhdien

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

1

APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI TUBUH UNTUK

MENAKSIR BOBOT BADAN SAPI KEREMAN

PADA KELOMPOK PETERNAK DI DESA TELAGA-BULELENG

OLEH :

Dewantari, Made., AA. Oka., NLP. Sriyani, I Gede Suranjaya,

I.B. Mantra, I.N. Ardika

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

Page 2: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

1

APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI TUBUH UNTUKMENAKSIR BOBOT BADAN SAPI KEREMAN

PADA KELOMPOK PETERNAK DI DESA TELAGA-BULELENG

Dewantari, Made., AA. Oka., NLP. Sriyani, I Gede Suranjaya, I.B. Mantra, I.N. Ardika

ABSTRACT

The activity service was conducted at Telaga village in order to improve theknowledge and skill of farmer in using the equation for estimating the live weight base onbody dimension of bali cattle (kereman). The activity was held on Saturday, 28 July2012, and is followed by 20 farmers of local society “Kelompok Peternak Sapi BaliKereman Nandini” which is located at Telaga village, Buleleng regency. The method thathave been used in this activity were counseling and demonstrating about the procedure tomeasure body dimension (body length, heart width) of cattle, estimate a live weight ofcattle by using a equation besed on their body dimension, and then comparing theestimation result into a table conversion. Result of the activity indicate that the responseof farmers at the time when the activity take place were very good. This matter is showedfrom a good enthusiasm of farmers at following the activity and the number of questionswhich emerge at the time of discussion. The questions were raised all about a equipmentand how to use it in measuring body dimension, how to increase the estimation accuracyand how the impact of estimation result in animal transaction. At the time ofdemonstration all of farmers follow the practice with a good enthusiasm too and they alsotray to measure a body dimension of cattle. From the activities result it can be concludedthat a training as well as estimate of a live weight of cattle using that equation haveperceivable by the farmers and promise to apply this knowledge in animal transaction.

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat tentang Aplikasi Rumus PersamaanDimensi Tubuh untuk menaksir Bobot Badan Sapi Bali Kereman telah dilaksanakan diDesa Telaga - Buleleng dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemahiranpeternak untuk menaksir bobot hidup ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya.Kegiatan ini diselenggaraan pada tanggal 28 Juli 2012 dan diikuti oleh sebanyak 20 orangpeternak anggota Kelompok Peternak Sapi Kereman Nandini di Desa Telaga-Buleleng.Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : 1). penyuluhan yang diisi denganceramah dan diskusi mengenai dimensi tubuh ternak dan teknik mengukurnya, teknikmenaksir bobot badan berdasarkan dimensi tubuh, dan 2). Demo/Praktek tentang caramengukur dimensi tubuh sapi secara langsung di lapangan, dan selanjutnya menaksirbobot badan sapi tersebut berdasarkan ukuran dimensi tubuh yang diperoleh.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa seluruh peserta mengikuti kegiatan sampaiselesai, peserta sangat antusias dan bersemangat baik saat ceramah maupun saat diskusi.Ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta menyangkut materiyang disampaikan. Pada pelaksanaan praktek di lapangan peserta juga sangat antusias dansebagian besar dapat melakukan pengukuran dengan baik, sedangkan terdapatnyabeberapa peserta yang belum dapat melakukan pengukuran dengan baik adalah

Page 3: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

2

disebabkan oleh belum terbiasanya dengan alat-alat ukur, juga disebabkan olehketerbatasan peserta dalam membaca skala pada alat ukur akibat faktor umur. Antusiamepeserta/peternak mengikuti kegiatan karena dirasakan selama ini belum pernah adapembinaan atau penyuluhan tentang hal tersebut diatas, sehingga kelompok ini menjadisangat berminat dengan alternatif yang ditawarkan yaitu teknik penaksiran bobot denganmenggunakan rumus persamaan bobot badan dengan dimensi tubuh.

Pengetahuan dan ketrampilan ini dibutuhkan oleh kelompok peternak sapi Balikereman di Desa Telaga-Buleleng adalah untuk dapat mengatasi kesulitan penyediaantimbangan ternak khususnya untuk sapi, peternak mampu menaksir bobot ternaknyadengan sendiri tanpa perlu bantuan orang lain/penaksir, meningkatkan akurasi hasiltaksiran peternak terhadap bobot badan ternaknya, dan akhirnya dapat menghindarikerugian yang mungkin terjadi saat transaksi jual-beli ternak.

Page 4: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

3

PENDAHULUAN

Desa Telaga Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng tergolong sebagai desaagraris karena lahan perkebunan dan tegalan masih cukup luas serta perkembangan usahatani di desa ini juga cukup baik. Saat ini di Desa Telaga juga berkembang usahapemeliharaan sapi bali sistem kereman yang berintegrasi dengan cukup baik denganusaha pertanian perkebunan masyarakat setempat. Model usaha pemeliharaan sapikereman ini nampaknya sangat diminati untuk dikembangkan terus oleh petani peternakdi desa ini karena dirasakan cukup potensial dijadikan sebagai penunjang perekonomiankeluarga dan penyedia lapangan pekerjaan. Seperti di Desa Dauh Yeh Cani,Abiansemal-Badung, hasil penelitian Suranjaya, dkk (2010) mendapatkan bahwa usahapemeliharaan sapi bali model kereman ini sudah dikembangkan sebagai suatu modelagribisnis dan juga suatu proses produksi dengan melibatkan beberapa faktor in putseperti jumlah ternak, umur bakalan, lama pemeliharaan, jumlah pakan, jumlah tenagakerja dan waktu kerja peternak yang berhubungan secara linear aditif dengan jumlahpendapatan peternak (out put). Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa ternyata output atau pendapatan peternak dari usaha ini cukup dapat menopang perekonomianpeternak di desa itu.

Pengetahuan mengenai bobot badan adalah salah satu aspek yang penting dalammanajemen pemeliharaan sapi potong karena bermanfaat dalam menentukan jumlahpakan, dosis obat serta harga jual ternak. Bobot badan secara cepat dan tepat dapatdiketahui dengan menimbangnya, namun timbangan kapasitas besar misalnya untuk sapihanya tersedia di lokasi-lokasi tertentu saja seperti di pasar hewan dan rumah potonghewan, sedangkan di lokasi peternakan rakyat sama sekali tidak memiliki. Terkait dengankeberadaan kelompok peternak sapi potong di Desa Telaga umumnya sebagai usahapeternakan rakyat yang bersifat tradisional dan pada kelompok ini sering terjadi transaksijual beli ternak antar anggota kelompok ataupun dengan pedagang luar kelompok.Transaksi itu dilakukan dengan menaksir saja bobot badan ternaknya, jarang dan bahkansama sekali tidak dilakukan penimbangan.

Beberapa ukuran tubuh (morfologi) pada ternak sapi seperti lingkar dada,panjang badan, dan tinggi gumba diyakini memiliki hubungan atau korelasi yang cukupkuat dengan bobot badannya, dimana sifat korelasional ini bisa dimanfaatkan dalamproses penaksiran bobot badan ternak. Penelitian oleh Tanner et al., (1965) yaitu tentangpenaksiran bobot badan dan pertumbuhan dari bangsa sapi Hereford, angus, danshorthorn berdasarkan atas perubahan dari 10 ukuran (dimensi) tubuh ternak tersebut.Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa dari 10 demensi tubuh yang digunakan ternyatalingkar dada adalah paling tepat digunakan untuk menaksir bobot badan sapi-sapitersebut. Sementara hasil penelitian Manggung (1978) dalam Djagra (1994) tentangkorelasi antara bobot hidup dan bobot karkas dengan beberapa dimensi tubuh pada sapibali, ternyata dimensi tubuh yang memiliki korelasi terbesar dengan bobot hidup danbobot karkas adalah lingkar dada. Hubungan linear sederhana antara bobot hidup denganlingkar dada diperoleh dengan persamaan Y = -433,7+4,39 L, dengan koefisien korelasi0,92 , sedangkan antara bobot karkas dengan lingkar dada dengan persamaan K = -292,10+2,66 L dan koefisien korelasinya 0,95 dimana L adalah lingkar dada. Hal inidisebabkan karena tubuh ternak terutama sapi adalah berbentuk silindris dan pada dadaadalah terjadinya perkembangan dan pertumbuhan perototan daging yang paling besar

Page 5: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

4

sehingga semakin besar lingkar dadanya cenderung pertumbuhan ternak juga semakinbesar sehingga bobotnya juga semakin berat.

Penggabungan beberapa dimensi tubuh juga bisa digunakan dalam penaksiranbobot sapi dan hal itu ternyata mampu meningkatkan koefisien korelasi dari persamaanyang dihasilkan. Seperti penelitian Querashi dkk. tahun1980 dalam De Rose et al., (1988)pada sapi gir betina didapatkan koefisien korelasi 0,95 antara bobot hidup dengangabungan panjang badan, tinggi pundak, dan lingkar dada dengan persamaan Y = -0,9083X1+3,4776 X2+2,4928 X3 (Y = bobot hidup, X1 = panjang badan, X2 = tinggi gumba, danX3 = lingkar dada). Penelitian serupa yang dilakukan pada sapi pedaging oleh Hays danBrinks (1980) yaitu menggunakan persamaan regresi berganda dengan melibatkan tinggipundak, lingkar dada, dalam dada, dan panjang badan sebagai peubah bebas dan bobotbadan sebagai peubah tidak bebas diperoleh hasil yaitu koefisien antar peubah cukuptinggi yakni sebesar 0,99. Penelitian ini lebih lanjut mendapatkan bahwa lingkar dadaadalah sangat baik digunakan untuk menaksir bobot hidup dengan persamaan regresi Y =-231,32+3,04 LD dan koefisien korelasinya 0,98.

Bilamana rumus persamaan tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar,maka akan dihasilkan taksiran dengan akurasi yang tinggi dengan simpangan yang lebihkecil sehingga pada akhirnya dapat membantu peternak terhindar dari kerugian saatproses transaksi ternak. Berkaitan dengan hal itu, maka dilakukanlah pengabdian kepadamasyarakat ini melalui kegiatan aplikasi rumus persamaan ukuran dimensi tubuh untukmenaksir bobot badan sapi kereman dalam upaya untuk meningkat ketrampilan peternakdi desa Telaga untuk menaksir bobot badan ternak sehingga mampu dihasilkan taksirandengan akurasi yang baik.

METODE PEMECAHAN MASALAHUntuk dapat mengatasi tidak tersedianya timbangan kapasitas besar seperti pada

kelompok peternak sapi potong di Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu-Buleleng, makaalternatif pengukuran bobot ternak dapat dilakukan melalui teknik penaksiranmenggunakan rumus/persamaan antara bobot ternak dengan beberapa ukuran /dimensitubuh ternak khususnya sapi. Dilain pihak sebagian besar anggota kelompok ini tidakmemiliki ketrampilan untuk mengukur dimensi tubuh ternak sapi serta belum memilikipemahaman tentang rumus persamaan antara ukuran dimensi tubuh dengan bobot badanpada sapi. Melihat permasalahan tersebut, maka dengan memberikan pengetahuantentang teknik penaksiran bobot ternak berdasarkan rumus persamaan antara bobot badandengan dimensi tubuh ternak serta ketrampilan dalam mengukur dimensi tubuh sapiadalah sebagai solusi pemecahan permasalahan. Kegiatan ini diselenggaraan pada tanggal28 Juli 2012 pada Kelompok Peternak Sapi Kereman Nandini di Desa Telaga-Bulelengmulai pukul 10.00 – 15.00 wita. .

Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah “Kelompok Peternak Sapi PotongNandini” di Desa Telaga Kecamatan Busungbiu Kabupaten. Buleleng, yang memilikikemauan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya khalayak sasarandiharapkan dapat menyebarkan pengetahuan dan informasi yang diperolehnya darikegiatan pengabdian yang dilaksanakan ini kepada kelompok peternak di desa lainnya.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : 1). Memberikan penyuluhan/ceramah tentang ukuran/dimensi tubuh pada sapi yang berkaitan dengan bobot

Page 6: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

5

badannya, teknik/cara menaksir bobot badan sapi berdasarkan rumus persamaan dimensitubuh dengan bobot badannya diberikan oleh IB. Mantra, AA. Oka dan Made Dewantari,2). Memberikan pelatihan tentang cara mengukur dimensi tubuh ternak sapi potong yangbenar melalui praktek di lapangan diberikan oleh I Gede Suranjaya, IN. Ardika, I Kt.Warsa Parimartha dan NLP. Sriyani.

HASIL DAN PEMBAHASANKeberadaan kelompok peternak sapi bali kereman “Nandini” yang berlokasi di

Desa Telaga Kecamatan Busungbiu Kab. Buleleng, adalah tergolong kelompok peternaksapi yang berkembang cukup baik dan cukup aktif karena banyak kegiatan terutama yangberhubungan dengan peternakan sapi bali yang dilaksanakan. Kelompok iniberanggotakan sebanyak 20 orang peternak sapi bali yang bertempat tinggal di DesaTelaga dan sekitarnya. Nama anggota kelompok peternak yang aktif adalah :

No. NAMA JABATAN1 Nyoman Nama Ketua2 Made Ardila Anggota3 Gd. Laba Anggota4 Nasta Anggota5 Made Segare Anggota6 Kt. Bagiyase Anggota7 Nym Cami Anggota8 Kd. Yudi Sastrawan Anggota9 Pt Wera Anggota10 Kt Arnawa Anggota11 Kt. Mupu Anggota12 Kt. Jeneng Anggota13 Nyoman Lilir Anggota14 Km. Ardama Anggota15 `Gede Yama Anggota16 Md. Suka Atmaja Putra Anggota17 Made Badra Anggota18 Wy. Lobik Anggota19 Kd. Yase Anggota20 Made Sujana Anggota

Pada pelaksanaan kegiatan, kelompok sangat antusias mengikutinya, ini terlihatdari jumlah peternak yang hadir yaitu mencapai 100% (seluruh) dari anggota kelompok.Antusiasme kelompok juga ditunjukkan pada saat kegiatan berlangsung yaitu seluruhanggota kelompok mengikutinya sampai selesai. Antusiasme kelompok juga ditunjukkandengan cukup banyak pertanyaan yang diajukan menyangkut meteri yang diberikan. Halini disebabkan karena sebagian besar peternak anggota kelompok ini tertarik untuk lebihmendalami tentang ukuran/dimensi tubuh sapi, cara-cara mengukurnya dengan benarserta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yangjuga ikut mendorong, karena selama ini belum pernah ada pembinaan atau penyuluhan

Page 7: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

6

tentang yang berkaitan dengan hal tersebut diatas. Kelompok ini menjadi sangatberminat dengan pengetahuan alternatif yang ditawarkan yaitu teknik/cara penaksiranbobot dengan menggunakan rumus persamaan bobot badan dengan dimensi tubuh.Pengetahuan ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan peternak dalam penyediaantimbangan untuk sapi, dapat meningkatkan akurasi hasil taksiran terhadap bobotternaknya, mampu melakukan penaksiran bobot ternaknya dengan sendiri tanpa perlu lagibantuan orang lain, sehingga pada akhirnya dapat menghindari terjadinya kerugian saatjual beli ternak.

Pada praktek mengukur dimensi tubuh sapi, peternak juga sangat antusiasmengikutinya dan seluruh anggota kelompok melakukannya dengan baik. Dalampelaksanaan praktek, digunakan 1 ekor sapi jantan untuk diukur dimensi tubuhnya.Sebelumnya diberikan contoh cara mengukur dimensi tubuh yang benar dan berikutnyapeternak diberi kesempatan untuk mengukur masing-masing lingkar dada, panjang badansapi jantan tersebut. Dari seluruh anggota kelompok itu, sebagian besar dapat melakukanpengukuran dengan baik selanjutnya juga dapat mengkonversikan hasil pengukuran yangdiperolehnya ke tabel konversi untuk mendapatkan bobot badan taksiran. Ada jugasebagian kecil peternak yang belum mampu melakukan pengukuran dengan benar karenamungkin belum terbiasa dengan alat atau karena keterbatasan kemampuan penglihatandalam membaca skala alat ukur akibat faktor umur. Menindaklanjuti praktek itu, makasetiap peternak diminta untuk mengukur dimensi tubuh sapi miliknya masing-masing danberikutnya menaksir bobot badannya sesuai dengan tabel konversi. Pengukurandilakukan dengan menggunaan alat ukur yang diberikan secara bergantian (bergilir) danhasil pengukuran tersebut dikumpulkan pada bulan berikutnya.

Pada bagian akhir dari kegiatan, untuk menindaklajuti hasil praktikum makadipilih secara acak 4 orang peternak untuk melakukan penaksiran terhadap bobot badanseekor sapi jantan. Ternak itu telah ditimbang terlebih dahulu tetapi beratnyadirahasiakan kepada peternak. Selanjutnya ketiga peternak diminta menaksir bobot sapijantan tersebut secara visual, masing-masing juga diminta mengukur lingkar dada danpanjang badannya, hasil pengukuran tersebut kemudian dikonversikan ke tabel konversiuntuk mendapatkan bobot taksirannya berdasarkan rumus dan hasilnya ditampilkanseperti tabel berikut di bawah ini.

Tabel 2. Hasil taksiran visual dan taksiran dengan menggunakan rumuspersamaan ukuran dimensi tubuh dengan bobot badan.

No. KriteriaPenaksir

Gd. Laba Pt. Wera Md. Badra Kd. Yase1 Bobot Nyata (kg) 358 358 358 3582 Taksiran visual (kg) 300 325 400 3103 Selisih 1 - 3 +58 +33 -42 +484 Panjang badan (cm) 135 132 130 1285 Lingkar dada (cm) 170 173 175 1756 Taksiran dgn rumus (kg) 317 330 335 3327 Selisih 1 - 6 +41 +28 +23 +26

Page 8: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

7

Dari Tabel 2 diatas nampak bahwa selisih antara bobot riil dengan taksiranpeternak secara visual adalah berkisar antara - 42 sampai dengan +58 kg, ini berartibahwa peternak tersebut secara visual menaksir bobot ternaknya jauh lebih tinggi ataupunlebih rendah dari bobot riilnya (bobot hasil penimbangan). Hal ini bisa terjadi karenamemang peternak tersebut tidak mahir (trampil) ataupun karena tidak pernah samamelakukan penaksiran dan hanya menyerahkan kepada para balantih ternak saja untukmenaksir bobot ternaknya bila terjadi transaksi. Sedangkan bila dilihat hasil taksiranbobot berdasarkan rumus dari keempat peternak tersebut ternyata ada peningkatanakurasi taksiran. Hal ini bisa dilihat dari selisih antara bobot riil ternak dengan bobothasil taksiran dengan rumus yaitu berada pada kisaran yang lebih kecil antara 23 – 41.Namun hasil taksiran tersebut masih dikatagorikan sebagai hasil taksiran yang belumakurat karena selisih dengan bobot riil masih cukup besar. Menurut Djagra (2001) bahwahasil taksiran bobot yang dapat dikatagorikan sebagai hasil yang cukup baik (akurat) bilaselisih antara bobot riil dengan bobot taksiran itu tidak melebihi kisaran 5 – 10 kg. Belumakuratnya hasil penaksiran dari peternak itu mungkin disebabkan oleh beberapa faktorseperti: belum trampilnya peternak dalam mengukur dimensi tubuh ternak, bisa pulaterjadi kesalahan dalam membaca skala dari alat ukur ataupun karena ternaknya tidakdalam posisi yang benar pada saat diukur. Kesalahan tersebut bisa ditanggulangi denganterus berlatih dan berlatih sehingga akurasi taksiran menjadi semakin meningkat dansecara tekik menjadi semakin trampil.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Aplikasi Rumus

Persamaan Ukuran Dimensi Tubuh untuk Menaksir Bobot Badan Sapi Kereman sangatstrategis dilakukan pada kelompok peternak sapi potong di Desa Telaga KecamatanBusungbiu Kab. Buleleng. Pengetahuan dan ketrampilan tersebut sangat dibutuhkan olehkelompok peternak di desa ini dalam upaya untuk mengatasi kesulitan dalam penyediaantimbangan ternak kapasitas besar (untuk sapi). Peternak mampu menaksir bobot badanternaknya dengan sendiri, tanpa tergantung lagi dengan orang lain (belantih), sehinggasecara ekonomis, apabila telah dikuasainya teknik menaksir tersebut dengan baik olehpeternak, secara langsung ataupun tidak langsung dapat menghindari terjadinya kerugiansecara finansial terutama pada saat terjadi transaksi ternak.

SaranPenerapan cara atau teknik penaksiran bobot badan ternak berdasarkan dimensi

tubuh pada ternak sapi ini perlu disebarkan kepada kelompok peternak yang lain atau kedesa lain agar terjadi kesamaan pemahaman dan ketrampilan dalam proses menaksirbobot ternaknya sehingga terjadi kesamaan pengetahuan dan ketrampilan sehingga tidakmerugikan salah satu pihak pada proses transaksi atau jual beli ternak.

Page 9: 1 APLIKASI RUMUS PERSAMAAN UKURAN DIMENSI · PDF filegabungan panjang badan, tinggi pundak, ... serta cara menaksir bobot ternak berdasarkan ukuran dimensi tubuhnya. Faktor lain yang

8

DAFTAR PUSTAKA

Disnak Prov. Bali 2006. Laporan Tahunan Dinas Peternakan Prov. Bali. Disnak Bali.

De Rose, E.P., J.W. Wilson dan L.R. Haffer. 1988. Estimation of variant components fortraits measured on station tested beef bull. J. Anim Sci vol 66. 626-634.

Djagra, I.B. 1994. Pertumbuhan sapi bali: sebuah analisis berdasarkan dimensi tubuh.Maj. Ilmiah Unud. XXI; 39:73-83

Djagra, I.B. 2001. Judging dan Seleksi Sapi Bali Daging. Lab. Ilmu Ternak Potong &Kerja. Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali.

Hays, W.G. dan J.S. Brinks. 1982. Relationship of weight and height to beef cowproductivity. J Anim.Sci 50(5): 793-799.

Suranjaya, IGd., Md. Dewantari., AA Oka., L. Doloksaribu and I Kt. Warsa P. 2010. TheRelationship between production factors and farmer income of traditional balicettle fattening enterprise at Dauh Yeh Cani village, Badung Regency, Bali.Prosiding Seminar Nasional Rumunansia 2010. Fak. Peternakan Undip Semarang.6 Oktober 2010.

Tanner, J.E., R.J. Cooper dan W.E. Kruse. 1965. Relationship between weaning weightand measurement of their dams. J.Anim.Sci.24:280 (Abstr).