1. analisa daya dukung dan penurunan elastis

Upload: ryan-wijaya

Post on 01-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    1/14

    ANALISA DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN ELASTIS

    TIANG PANCANG BETON JEMBATAN SUNGAI PENARA

    JALAN AKSES NON TOL KUALANAMU

    Tua Tindaon1 dan Rudi Iskandar2

    1

     Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email :[email protected]

    2Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus

    USU Medan Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Setiap Pondasi harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, ter-

    masuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghi-tung dan membandingkan kapasitas daya dukung, menghitung penurunan pondasi tiang pancang pada

    Proyek Jembatan Sungai Penara Jalan Akses Non-Tol Kualanamu. Kapasitas daya dukung tiang pan-

    cang dengan metode statis dihitung berdasarkan data- data lapangan (SPT), sedangkan metode dina-

    mis dihitung berdasarkan data lapangan yaitu data kalendering dan PDA yang diperoleh saat peman-cangan. Metode statis untuk data lapangan (SPT) diperoleh kapasitas daya dukung ultimit tiang tung-

    gal Qu= 183,94 ton, dan daya dukung ultimit tiang kelompok Qu= 2998,75 ton. Berdasarkan metode

    dinamis untuk data kalendering (Metode Hilley) diperoleh kapasitas daya dukung ultimit tiang tunggalQu= 216,75 ton, dan daya dukung ultimit tiang kelompok Qu= 3533,45 ton. Daya dukung horizontaltiang tunggal sebesar 13,196 ton dengan defleksi 0,33 cm. Penurunan elastis tiang kelompok diperoleh15,6 mm dengan menggunakan Qg metode Converse-Labarre dan penurunan menggunakan Qg metode

    Los Angeles Group diperoleh penurunan sebesar 17,52 mm. nilai kedua penurunan mendekati nilai penurunan pada test PDA yaitu sebesar 16,7 mm.

    Kata kunci : Kapasitas daya dukung , SPT , Kalendering , PDA, Penurunan elastis

    ABSTRACK

    Each foundation must be capable of supporting a load until all applicable safety limits, including

    suporting the maximum load that occurs. The purpose of this study was to calculate and compared the

     bearing capacity, calculate settlement of pile foundation at Bridge Penara River Bridge Project Non-Tol Road Access Kualanamu. Bearing capacity of piles with static methods is calculated based on the

    data field (SPT), while the method of dynamically calculated based on the field data is data obtainedkalendering and PDA while driving operation. Static methods for data filed (SPT) ultimate bearing

    capacity singel pile Qu = 183.94 Ton, ultimate bearing capacity for group pile Qu = 2998.75 Ton.basedon dynamic for kalendering (Hilley methods) bearing capacity ultimate singel pile Q u = 216.75 Ton

    and group pile ultimate bearing capacity Qu = 3533.45 Ton. Horizontal bearing capacity singel pile

    13.19 Ton with deflection 0.33 cm. Elastic settlement for group pile 15.6 mm for Q g  Converse-

    Labbare and elastic settlement for group pile 17.52 mm for Qg  methods Los Angles Group. Value

    elastic settlement of both approaches methods elastic settlement from test PDA is 16.7 mm.

    Keywords : Bearing Capacity, SPT, Kalendering, PDA, Elastic Settlement

    1.  PENDAHULUAN 

    1.1 Latar Belakang

    Pada perencanaan fondasi tiang pancang, kemampuan menahan beban lateral dan aksial harus

    diperhitungkan dengan baik agar dapat menghasilkan suatu struktur fondasi yang kuat dan efisien.Tiang pancang berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang mampumemikul dan memberikan keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan daya dukung yang

    akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga. Perencanaan fondasi tiang pancang mencakup berbagai tahapan studi kelayakan dan perencaan teknis. Semua itu dilakukan

    supaya menjamin hasil akhir suatu konstruksi yang kuat, aman serta ekonomis. Untuk

    menghindari terjadinya kerusakan atau keruntuhan, suatu fondasi tiang pancang baik tunggalmaupun tiang kelompok haruslah mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul

    konstruksi yang ada diatasnya.

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    2/14

    1.2 Tujuan

    Untuk menghitung dan membandingkan daya dukung fondasi tiang pancang dengan mengguna-

    kan data SPT, Kalendering dan PDA serta menghitung penurunan elastik yang terjadi pada fonda-

    si kelompok.

    2.  TINJAUAN PUSTAKA 

    2.1 Kapasitas daya dukung tiang pancang dari hasil Standard Test Penetration (SPT)Daya dukung tiang pancang dari data SPT memakai Metode Meyerhoff.

    Tanah non-kohesif

    Daya dukung ujung fondasi diperoleh dari persamaan :

     p p

    b

     p A Nspt  A

     D

     L Nspt Q ..400...40     (1) 

    Dimana,

     N-SPT = Jumlah pukulan yang diperoleh dari percobaan SPT= N-SPT yang digunakan Ncorr = (N1+N2)/2

    = N1 adalah nilai N rata-rata 10D dari ujung tiang ke atas

    = N2 adalah nilai N rata-rata 4D dari ujung tiang ke bawahD = Diameter tiang pancang (m)

    A p  = Luas ujung tiang (m2)

    Daya dukung selimut tiang pancang diperoleh dari persamaan :

    is  L p Nspt Q ...2   (2)

    Dimana, N-SPT  = Jumlah pukulan yang diperoleh dari percobaan SPT

    Li  = panjang Tiang (m)

     p = keliling tiang (m)

    2.2  Data Kalendering

    Daya dukung tiang pancang dari data Kalendering memakai Metode Hilley

    P R

    P R Rh

    W W 

    W nW 

    k k k S 

    hW e

    .

    .

    )(2

    1

    ..Qu

    2

    321

      (3)

    Dimana :eh  = Efisiensi hammerk 1  = kompresi sementara dari cushion (pile head & cushion) 

    k 2  = koefisien yang dihitung dengan persamaan  E  A

     LQu

    .  k 3  = koefisien kondisi tanah, yang dimana untuk tanah keras (batu, pasir sangat padat

    dan kerikil) = 0 dan untuk tanah tanah yang lainnya berkisar 2,5 mm – 5 mm.

    WP  = Berat tiang (Ton)WR  = Berat hammer (Ton)

    n = Koefisien restitusi antara ram dan pile caph = Tinggi jatuh (cm)

    WR  x h = Energi palu (kg/cm)

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    3/14

    2.3  Daya Dukung Tiang Pancang Kelompok Berdasarkan Efisiensi

    Metode Converse-Labarre

    nm

    nmmn E 

    g..90

    ).1().1(1

            (4)

    Dimana,θ = arc tg d/s, dalam derajat,

    n = jumlah tiang dalam satu baris,

    m = jumlah baris tiang.

    Metode Los Angeles Group

    )1).(1.(2)1()1.(..

    1   nmmnmnms

    d  E 

    g  (5)

    Dimana,d = diameter tiang,

    s = jarak pusat antar tiang ,n = jumlah tiang dalam satu baris,m = jumlah baris tiang.

    Daya Dukung Tiang Group

    Qg = Eg . n . Qu (6) 

    Dimana :

    Eg  = efisiensi kelompok tiangQg  = beban maksimum kelompok yang mengakibatkan keruntuhan

    n = Jumlah tiang dalam kelompok.Qu  = Beban maksimum tiang tunggal.

    2.4  Penurunan Tiang Kelompok

    Penurunan elastis tiang adalah penurunan yang terjadi dalam waktu dekat atau dengan segera se-telah penerapan beban (elastic settlement atau immediate settlement ). Penurunan tiang kelompok(Meyerhoff, 1976) dapat dihitung sebagai berikut :

    corr 

    g

    g N 

     I  BqS 

    ...2   (7)

    Dimana,q = Tekanan pada dasar fondasi

    I = faktor pengaruhBg  = Lebar Kelompok Tiang

     N = Harga rata-rata N pada kedalaman ± Bg di bawah kaki fondasi.

    L = Kedalaman fondasi tiang

    2.5  Daya Dukung Horisontal

    Fondasi tiang terkadang harus menahan beban lateral (horizontal), antara lain yang antara lain

     beban angin, beban gempa, dan beban lainnya. Beban-beban tersebut akan bekerja pada ujungatas (kepala tiang). Hal ini akan menyebabkan kepala tiang terdeformasi lateral. Hal ini akan me-

    nimbulkan gaya geser pada tiang dan tiang akan melentur sehingga timbul momen lentur. Metode

    yang digunakan dalam menghitung daya dukung horizontal adalah metode Broms.

    Perilaku tiang dengan menghitung faktor kekakuan tiang (tanah non-kohesif )

    5.

    hn

     I  E T     (8)

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    4/14

    Dimana :nh = koefisien variasi modulus

    E = Modulus elastis tiang

    I = Momen inersia tiang

    Daya dukung horizontal tiang Pada Tiang Panjang (tanah non-kohesif )

     pK  L B M  ...3

    max       (9)

    Kp B

     Hue

     Mu H u

    ...54,0

    .2

     

      (10)

    Dimana,

    B = Diameter tiang (m)

    γ  = Berat isi tanah (Ton/m3)

    L = Panjang tiang (m)K  p  = Koefisien tanah pasif

    Cara lain Untuk menentukan daya dukung horizontal adalah berdasarkan grafik, seperti grafik di bawah ini. 

    Gambar 1 Tahanan lateral ultimit dalam tanah non-kohesif

    Sumber : Tomlinson, 1977

    Defleksi tiang horizontal untuk tiang panjang pada keadaan kepala tiang ujung jepit (ta-

    nah non-kohesif )

    5

    2

    5

    3

    ).()(

    93.0

     p ph

    o

     I  E n

     H  y     (11) 

    Dimana :H  = daya dukung ijin horisontal

    nh = koefisien variasi modulusE p  = Modulus elastis tiang

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    5/14

    I p  = Momen inersia tiang

    2.6  Pembebanan Jembatan

    Dalam perencanaan jembatan, pembebanan yang diberlakukan pada jembatan jalan raya, adalah

    mengacu pada standar RSNI T-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan.

    2.7 

    Distribusi Beban Pada Tiang Pancang

    Kelompok tiang yang bekerja dua arah (x dan y), dipengaruhi oleh beban vertikal dan momen (x

    dan y) yang akan mempengaruhi terhadap kapasitas daya dukung tiang pancang.

    Gambar 2. Beban sentris dan momen kelompok tiang arah x dan ySumber : Sardjono Hs, 1988

     

    22

    ..

     y

     y M 

     x

     x M 

    n

    V Q i xiY 

    i   (12)

    dimana :

    Qi  = Beban aksial pada tiang ke-i.

    V = Jumlah beban vertikal yang bekerja pada pusat kelompok tiang.Mx  = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu x.My  = Momen yang bekerja pada bidang yang tegak lurus sumbu y.

    n = Banyaknya tiang pancang dalam kelompok tiang pancang ( pile group).

    xi,yi = Absis atau jarak tiang ke pusat berat kelompok tiang ke tiang nomor-i.Σx2 = Jumlah kuadrat absis-absis tiang pancang.

    Σy2 = Jumlah kuadrat ordinat-ordinat tiang pancang. 

    3.  METODOLOGI PENELITIAN 

    Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu

    dan secara garis besar diuraikan sebagai berikut :

    Tahapan pertama adalah melakukan review dan studi kepustakaan terhadap text book  dan jur-

    nal-jurnal terkait dengan fondasi tiang, permasalahan pada fondasi tiang, dengan desain dan pe-laksanaan pemancangan tiang.

    Tahapan kedua adalah meninjau langsung ke lokasi proyek dan menentukan lokasi pengambilan

    data yang dianggap perlu.

    Tahapan ketiga adalah Pelaksanaan pengumpulan data – data.

    Data yang diperoleh adalah :1.  Data SPT

    2.  Data Kalendering

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    6/14

    3.  Data Tes PDA4.  Data uji laboratorium

    Tahap keempat adalah mengadakan analisis data dengan menggunakan data-data diatas berda-sarkan formula sebagai berikut:

    1.  Menghitung kapasitas daya dukung aksial tiang pancang antara lain:

    a. 

    Dari data SPT dengan Metode Meyerhoff. b.  Dari data kalendering Metode Hilley

    2.  Menghitung efisiensi tiang kelompok dengan metode :

    a.  Metode Converse – Labarre

     b.  Metode Los Angeles Group3.  Menghitung penurunan elastis tiang kelompok dengan Metode Meyerhoff.

    4.  Menghitung daya dukung horizontal tiang tunggal dengan Metode Broms. 

    Tahapan kelima adalah mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan dan

    membuat kesimpulan.

    4.  HASIL DAN PEMBAHASAN 

    4.1  Daya dukung tiang pancang dari data SPT

    Lokasi penyelidikan titik Boring Log adalah pada BH-V dan Elevasi muka tanah berada pada+7,192 m dan elevasi dasar pile cap pada +2,276 m. seperti Gambar 3 dibawah ini. Dan perhitun-

    gannya pada Tabel 1.

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    7/14

    Pier 2

    Elv. +2.276

    Elv. +7.192Muka Tanah Asli

    Nilai N-SPT

    0 10 20 30 40 50 60

    MEDIUM SAND

    COARSE SAND

    COARSE SAND

    SOME CLAY

    SILTY COARSE

    SAND MIXED

    TUFF

    SILTY SAND

    MIXED TUFF

    SILTY FINE SAND

    MIXED TUFF

    SILTY SAND

    MIXED TUFF

    Elv. ±0.000

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

     

    Gambar 3. Potongan Melintang Jembatan Pada Pier 2Daya dukung ujung tiang,Q p  = 1091,65 kN

    Daya dukung selimut tiang,

    kN Qs 378,185  

    Daya dukung ultimate tiang

    374,182ult Q  Ton

    Daya dukung ijin tiang

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    8/14

    19,91allQ  Ton

    Tabel 1. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan data SPT (BH-V)Kedalaman Lapisan Soil End Qult Qult

    (m) Tanah Layer Bearing (KN) (Ton)

    Local Cum (KN)

    0,00 Pasir Sedang 1 0 0,00 2,50 1,25 0,00 -  - -  -  - 2,45 Pasir Sedang 1 5 2,50 6,50 4,50 0,00 -  172,87  172,87  17,29  8,64 

    4,45 Pasir Kasar   2 8 4,33 6,00 5,17 25,14 25,14  162,03  187,16  18,72  9,36 

    6,45 Pasir Kasar   2 4 5,67 3,50 4,58 12,57 37,70  143,73  181,44  18,14  9,07 

    8,45 Pasir Berlempung 3 3 5,00 3,50 4,25 9,43 47,13  133,28  180,41  18,04  9,02 

    10,45 Pasir Berlempung 3 4 3,67 6,00 4,83 12,57 59,70  151,57  211,27  21,13  10,56 

    12,45 Pasir Berlempung 3 8 5,00 8,00 6,50 25,14 84,83  203,84  288,67  28,87  14,43 

    14,45 Pasir Berlempung 3 8 6,67 14,00 10,33 25,14 109,97  324,05  434,02  43,40  21,70 

    16,45 Pasir Kasar Berlanau 4 20 12,00 26,50 19,25 62,84 172,81  603,68  776,49  77,65  38,82 

    18,45 Pasir Kasar Berlanau 4 33 20,33 31,50 25,92 103,69 276,50  812,75  1 .089,24 108 ,92  54,46 

    20,45 Pasir Kasar Berlanau 4 30 27,67 43,00 35,33 94,26 370,76  1.108,05  1 .478,81 147 ,88  73,94 

    22,45 Pasir Berlanau 5 56 39,67 58,00 48,83 175,95 546,71  1.531,41  2 .078,12 207 ,81  103,91

    24,00 Pasir Berlanau 6 59 48,33 41,50 44,92 185,38 732,09  1.091,65  1 .823,74 182 ,37  91,19 

    24,45 Pasir Berlanau 5 60 48,67 42,00 45,33 188,52 735,23  319,87  1 .055,10 105 ,51  52,76 

    26,45 Pasir halus Berlanau 6 24 46,67 42,00 44,33 75,41 810,64  1.390,29  2 .200,93 220 ,09  110,05

    28,45 Pasir Berlanau 7 60 48,00 59,50 53,75 188,52 999,16  1.685,60  2 .684,76 268 ,48  134,24

    30,45 Pasir Berlanau 7 59 47,67 59,50 53,58 185,38 1.184,53 1.680,37  2 .864,91 286 ,49  143,25

    32,45 Pasir Berlanau 7 60 59,67 56,00 57,83 188,52 1.373,05 1.813,65  3 .186,71 318 ,67  159,34

    34,45 Pasir Berlanau 7 52 57,00 26,00 41,50 163,38 1.536,44 1.301,44  2 .837,88 283 ,79  141,89

    Skin Fricsion

    Qall(KN) N N1 N2 Ncorr 

     

    Berdasarkan perhitungan daya dukung dengan SPT pada kedalaman 24 m pada tiang pancang di- peroleh daya dukung sebesar 182,37 ton

    4.2  Daya dukung tiang pancang dari data kalendering (Hilley)

    Perhitungan kapasitas daya dukung dilakukan pada titik A-1 pada persamaan (3)

    96,65,3

    96,64,05,3.

    )01948,03.0(2

    111,0

    6,216.5,3.8.0Q

    2

    u

     x x

     

    75.216Qu    Ton

    2ult 

    allQQ    

    37,108allQ Ton

    Berdasarkan persamaan (3), diperoleh daya dukung ultimate sebesar 216,75 Ton

    4.3  Daya dukung berdasarkan Tes PDA (Pile Driving Analysis) 

    Berdasarkan hasil pengujian Tes PDA , tiang pancang dengan diameter 50 cm memiliki daya du-

    kung ultimate sebagai berikut :Tabel 2 Hasil Tes PDA

     No. Tiang Penampang Qult (Ton)

    ABT1 Ø 50 cm 214,5

    PIER1 Ø 50 cm 207,2

    ABT2 Ø 50 cm 154,7

    PIER2 Ø 50 cm 169,7 

    Disini penulis meninjau pada Pier 2 dan nilai daya dukung yang mendekati adalah pada pengujian

    SPT (BH-V). Nilai daya dukung ultimate tiang pancang adalah 169,7 ton.

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    9/14

    4.4  Daya dukung tiang pancang dengan efisiensi tiang kelompok

    S=2000

    S=1850

    4000

    12950

    X

     Y 

    C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8

    B1 B2 B3 B4 B5 B6

    A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8

    2590

    Gambar 4. Jarak Antar Tiang 

    Metode Converse-Labarre

    Menggunakan persamaan (4)

    741,0

    8.3.90

    3).18(8).13(124,151

    124,15185

    50arctanarctan

    g

    g

    o

     E 

     E 

    s

    d  

     

    Metode Los Angeles Group

    Menggunakan persamaan (5)

    555,0

    )13)(18.(2)18()13.(83.8.2

    5,01

    124,15185

    50

    arctanarctan

    g

    g

    o

     E 

     E 

    s

     

     

    Daya Dukung Tiang Group

    Tabel 3. Daya dukung ultimate tiang kelompok berdasarkan efisiensi

    SPT Kalendering

    Meyerhoff Hilley

    Converse-Labbare Qult (Ton) 2998,75 3533,45

    Los Angeles Group Qult (Ton) 2246,03 2646,51

    Metode Efisiensi

     

    4.5  Penurunan elastis tiang kelompok

    Perhitungan penurunan tiang kelompok ( Meyerhoff,1976 ) menggunakan rumus empiris Persa-

    maan (7) untuk penurunan elastis tiang :

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    10/14

      Menurut data Eg converse - labarre

    Data,

    30,3q kg/cm2 

    333,0 I   

    Jadi I = 0,5

    6,15gS   mm  Menurut Efisiensi metode Los Angles Group

    71,3q kg/cm2 

    333,0 I   

    Jadi I = 0,5

    52,17gS   mm

    Berdasarkan persamaan (7), diperoleh penurunan elastis kelompok tiang menurut metode Meyer-

    hoff (1976) yaitu:

    1.  Menurut Converse labarre sebesar 15,6 mm2.  Menurut Los Angeles Group 17,52 mm

    4.6 

    Daya dukung horisontalUntuk mengetahui tanah runtuh atau tidak akibat adanya beban horisontal yang terjadi pada tiang,

    maka perlu dihitung daya dukung horisontal.1.  Cek perilaku tiang dengan menghitung faktor kekakuan tiang

    5.

    hn

     I  E T    

    T = 1,378 m

    Tiang pancang tersebut dikategorikan tiang panjang atau tiang tidak kaku (ujung bebas) L ≥ 4T(24 m ≥ 5,512 m). 

    2.  Cek keruntuhan tanah akibat beban lateral tiangMomen maksimum yang harus ditahan oleh tiang, bila tanah didesak ke arah horizontal oleh tiang

    sampai tanahnya runtuh pada Persamaan (9), nilai momen lentur spun pile diperoleh dari table

    spesifikasi tiang pancang produksi WIKA Beton dengan diameter tiang 50 cm, class A2 sebesar18,75 tm :

    P MAKS K  L B M  ... 3   

    59,104586 MAKS  M  kNm > My = 187,5 kNm

    Karena Mmaks > My, maka tidak terjadi keruntuhan tanah, sehingga gaya horizontal ultimit di-

    tentukan oleh kekuatan bahan tiang dala menahan beban momen.

    3.  Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiangDigunakan Persamaan (10) :

    925,263u H   kN

    3925,26 Hu Ton

    Maka,

    SF 

     Hu Hijin    

    96,131ijin H  kN = 13,196 Ton

    4.  Pengecekan dengan grafik hubungan Mu/B4 γ Kp dan Hu/B3 γ Kp pada Gambar 1:

    Kp B

     Mu

    ..4  39,354

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    11/14

     

    Untuk nilai  p

    uK  B

     M 

    ..4   = 39,354 dengan

     B

    e= 0, maka dari gambar 2.38 diperoleh nilai

     p

    u

    K  B

     H 

    ..3  = 31,5 maka Hu = 300,153 kN

    SF 

     H  H  u

    ijin    

    08,150ijin H  kN = 15,008 (Nilai Mendekati)

    Berdasarkan perhitungan dengan Metode  Broms diperoleh daya dukung horizontal sebesar

    26,3925 ton.

    5.  Hitung defleksi lateral yang terjadiDefleksi lateral dalam cara Broms untuk tiang ujung jepit dapat dihitung dengan persamaan (11)

    sebagai berikut

    5

    2

    5

    3

    ).()(

    93.0

     p ph

    o

     I  E n

     H  y    

    653,9884,373

    723,122

     x y

    o    

    0033,0o y m = 0,33 cm < 1cm (defleksi maksimum yang diperbolehkan) 

    4.7  Pembebanan jembatan

    Pada Tabel 4 kombinasi beban-beban yang bekerja pada jembatan sungai penara kualanamu dan

     beban maksimum yang bekerja yaitu pada kombinasi 2 (Tabel 5)

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    12/14

    Tabel 4. Kombinasi bebanV Tx Ty Mx My

    (Ton) (Ton) (Ton) (Tm) (Tm)

    Aksi Tetap

    1 Berat Sendiri MS 1.255,30 

    2 Beban Mati Tambahan MA 115,53 

    Beban Lalu Lintas

    1 Beban Lajur TD 265,28 

    2 Beban Pejalan kaki TP 18,90 

    3 Gaya Rem TB 8,70  83,08 

    Aksi Lingkungan

    1 Beban Angin EW 2,59  4,76  14,35  21,78  141,46 

    2 Beban Gempa EQ 242,15  242,15  1.831,50  1.831,50 

    KodeAksi Beban No

     

    Tabel 5. Kombinasi 2V Tx Ty Mx My

    (Ton) (Ton) (Ton) (Tm) (Tm)

    Aksi Tetap

    1 Berat Sendiri MS 1.255,30 

    2 Beban Mati Tambahan MA 115,53 

    Beban Lalu Lintas

    1 Beban Lajur TD 265,28 

    2 Beban Pejalan kaki TP 18,90 3 Gaya Rem TB 8,70  83,08 

    Aksi Lingkungan

    1 Beban Angin EW 2,59  4,76  14,35  21,78  141,46 

    2 Beban Gempa EQ

    1.657,60  13,46  14,35 104,86  141,46

     No Aksi Beban Kode

     

    Jadi Beban Maksimum Pada Kombinasi 2V = 1657,60 Ton

    Mx  = 104.86 Tm

    My  = 141.46 Tm

    4.8  Distribusi beban pada tiang pancang

    Berdasarkan Gambar 4, maka Penulis menghitung pada titik C8 dengan data-data sebagai berikut

    Data :

    V = 1657,60 TonMx  = 104,86 Tm

    My  = 141,46 Tmx1  = 2 m

    y1  = 6.47 mƩ x² = 64 m

    Ʃ y² = 431,01 mDari Persamaan (12) , beban maksimum yang diterima untuk tiang :

     

    22

    ..

     y

     y M 

     x

     x M 

    n

    V Q i xiY i  

    24.431

    475.646,141

    64

    286,104

    22

    1657,6  x xQ

    i    

    75,80iQ Ton

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    13/14

     Tabel 6. Perhitungan beban tiang maksimum

    My.Xi Mx.Yi

    x y   Ʃx²   Ʃy²

    (m) (m) (m) Ton Ton   Ton Ton

    A1 2 6,475 41,93  75,35  3,28  2,13  69,94 

    A2 2 4,625 21,39  75,35  3,28  1,52  70,55 

    A3 2 2,775 7,70  75,35  3,28  0,91  71,16 

    A4 2 0,925 0,86  75,35  3,28  0,30  71,76 

    A5 2 0,925 0,86  75,35  3,28  0,30  72,37 

    A6 2 2,775 7,70  75,35  3,28  0,91  72,98 

    A7 2 4,625 21,39  75,35  3,28  1,52  73,59 

    A8 2 6,475 41,93  75,35  3,28  2,13  74,19 

    B1 0 7 49,00  75,35  -  2,30  73,05 

    B2 0 4,41 19,45  75,35  -  1,45  73,90 

    B3 0 1,82 3,31  75,35  -  0,60  74,75 

    B4 0 1,82 3,31  75,35  -  0,60  74,75 

    B5 0 4,41 19,45  75,35  -  1,45  76,79 

    B6 0 7 49,00  75,35  -  2,30  77,64 

    C1 2 6,475 41,93  75,35  3,28  2,13  76,50 

    C2 2 4,625 21,39  75,35  3,28  1,52  77,10 

    C3 2 2,775 7,70  75,35  3,28  0,91  77,71 

    C4 2 0,925 0,86  75,35  3,28  0,30  78,32 

    C5 2 0,925 0,86  75,35  3,28  0,30  78,93 

    C6 2 2,775 7,70  75,35  3,28  0,91  79,53 

    C7 2 4,625 21,39  75,35  3,28  1,52  80,14 

    C8 2 6,475 41,93  75,35  3,28  2,13  80,75 

    431,01 

    P No Tiang

    Koordinaty² V/n

     Berdasarkan distribusi beban pada tiang pancang , besar beban pada tiang C8 sebesar Q i = 80,75ton.

    5.  KESIMPULAN 

    5.1  KesimpulanBerdasarkan hasil perhitungan pada Pembangunan Jembatan Sungai Penara Jalan Akses Non TolKualanamu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Hasil perhitungan daya dukung ultimit tiang pancang tunggal dari data SPT (BH-V)

    ,kalendering (A-1), dan tes PDA (Pier 2) pada kedalaman 24 m pada tiang sebagai berikut :

    Daya Dukung (Qult)

    Metode Meyerhoff Metode Hilley Test PDA

    183,95 Ton 216,75 Ton 169,7 Ton

    2.  Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang kelompok berdasarkan efisiensi

    1.  Metode Converse-Labbare (Eg = 0,741) 

      Dari data SPT Qg = 2998,75 Ton 

      Dari data kalendering metode Hilley Qg = 3533,45 Ton 2.  Metode Los Angeles Group (Eg = 0,555) 

      Dari data SPT Qg = 2246,03 Ton 

     

    Dari data kalendering metode Hilley Qg = 2646,51 Ton 3.  Berdasarkan hasil perhitungan penurunan elastis kelompok tiang dengan metode Meyerhoffdiperoleh penurunan kelompok tiang sebesar 17,52 mm untuk beban maksimum kelompok

    (Qg) metode los angeles group dan penurunan elastis kelompok tiang dengan mengunakan

    data beban maksimum kelompok (Qg) metode Converse Labarre diperoleh sebesar 15,6 mm.nilai ini mendekati penurunan pada test PDA yaitu sebesar 16,7 mm

    4.  Perhitungan daya dukung horizontal tiang tunggal berdasarkan Metode Broms diperoleh Hu =26,39 ton dan defleksi yo = 0,33 cm 

    5.  Pondasi Pier 2 Aman karena, daya dukung ijin masing-masing metode lebih besar dari bebandistribusi maksimum tiang sebesar Qi = 80,75 Ton seperti dibawah ini, 

  • 8/9/2019 1. Analisa Daya Dukung Dan Penurunan Elastis

    14/14

      Berdasarkan data SPT Q ijin = 91,97 Ton > Qi = 80,75 Ton

      Berdasarkan data Kalendering metode Hilley Q ijin = 98,20 Ton > Qi = 80,75 Ton

      Berdasarkan data PDA Qijin = 84,85 Ton > Qi = 80,75 Ton

    5.2  Saran

    1.  Agar lebih teliti dalam melaksanakan pengujian baik dalam penggunaan peralatan ataupun

     pembacaan hasil yang tertera pada alat uji hingga pada pengolahan data.

    6.  DAFTAR PUSTAKA 

    Ariyanto, D. D. & Untung, D. (2013). Study Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal Dengan Be-

     berapa Metode. Jurnal Teknik Pomits, 1(1), 1-5.Aprianto., Mahendra, A., & Priadi, E. Kajian Daya Dukung Pondasi Abutment Jembatan Bawas

    Kabupaten Kubu Raya.Badan Standarisasi Nasional. Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan SPT SNI 4153 : 2008. Ban-

    dung : 2008.

    Bowles, E. J. (1999). Analisa dan Disain Pondasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.Bowles, E. J. (1999). Analisa dan Disain Pondasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

    Das, Braja, M. 1999. Principles of Geotechnical Engineering fourth edition. Canada: ThomsonCanada Limited.

    Das, Braja, M. 2007. Principles of Geotechnical Engineering sixth edition. Canada: ThomsonCanada Limited.Desmi, Adzuha. (2013). Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Akibat Beban Aksial Pada

    Pilar Jembatan Krueng Keureuto Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Prosiding SNYuBe.Hardiyati, S., Prabandiyani, R. W. S, Pratomo, F. R. A., & Siliwangi, M. (2014). Perancangan

    Pondasi Tiang Pancang Dermaga Packing Plant Banjarmasin-Kalimantan Selatan.  Jurnal

    Karya Teknik Sipil, 3(1), 270-282.

    Hardiyatmo, Hary Christady. 2003 . Teknik Pondasi 2. Yogyakarta: Beta OffsetHardiyatmo, Hary Christady. 2010 . Analisis dan Perancangan FONDASI I Edisi Kedua. Yogya-

    karta: Gadjah Mada University Press.H.S, Sardjono. 1988. Pondasi Tiang Pancang Jilid 1 . Surabaya : Sinar Wijaya.Ilham, M. Noer, (2006), Perencanaan Jembatan Srandakan Kulon Progo D.I Yogyakarta.

    Manual Pondasi Tiang, Edisi Ketiga, Geotechnical Engineering Centre Bandung, universitas

    khatolik parahyangan

    Pedoman Tata Tulis Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Kristen Petra Edisi 4, (2008). Surabaya.Putra, H. G. (2008, Oktober). Pertimbangan Dalam Pemilihan Daya Dukung Pondasi TiangPancang Dengan Beberapa Metoda (Statik,Dinamik,Tes PDA).  Jurnal Rekayasa Sipil,

    4(2), 37-48.RSNI T-02-2005 Standar Nasional Indonesia. Standar Pembebanan Untuk Jembatan.

    Sosarodarsono, S. dan Nakazawa, K., (1983),  Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Jakarta: PT

    Pradnya Paramita.Tomlinson, M, J. 2007. Pile Design and Construction Practice. A Viewpoint Publication.