1 akyat ijnpad non -...

2
IJNPAD ==>, NON UNPAll» ;:';, ~ -- -" ',on" , "'_", ., -","" --1'-'_' "_' .__ -•. ,"--'- ~~~~~~ Senin 0 Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu ,----~--~~--------- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 -6J;~ 0 Peb 0 Mar 0;;;'- 6 Mei oJ-;;~--O-J~/-O/;g-;---OS~--p-.=-O-k-t --:O:::--N-ov--::O=--D~es'-' ,< akyat 1- n Namun, apakah mengonsumsi cabai berlebih akan langsung membuat lambung sakit, ia menyatakan bisa ya, bisajuga tidak. Tanda-tan- da tubuh merespons negatif adalah munculnya rasa perih yang kemungkinan memang karena lambung memiliki tukak atau luka. Bila memi- liki gangguan pencernaan, respons tubuh adalah dengan diare, la mengakui, memakan makanan pedas itu bisajadi dianggap tantangan. Secara psikologis, seseorang akan memiliki rasa puas setelah be- rani menjawab tantangan itu dengan memakannya. "Tetapi tetap saya menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan yang sehat, yang tidak membuat masalah pada pencernaan," katanya. K ENALI tubuhmu dan kenali apa yang kau makan (know your body and ' know what you eat). Frase itu sangat tepat untuk menjadi pegangan bagi para pecin- ta kuliner. Meskipun banyak penganan meng- giurkan, tetapi hati-hatilah mengonsumsinya supaya tidak malah menjadi kesakitan karena tubuh merespons negatif. Makanan pedas atau ekstra pedas yang ter- buat dari cabai juga menjadi salah satu jenis yang harus diwaspadai. Bila kita memiliki ke- lainan lambung, luka lambung, serta gangguan pencernaan, dampaknya memang tidak main- main. Kondisi sakit itu akan semakin menjadi- jadi, Menurut Prof. Dr. Siti Arninah, Sp.PD- KGEH, dampak makanan pedas atau ekstra pedas tidak bisa digene- ralisasikan ke setiap orang. Organ pencer- naan serta lambung seseorang bisa jadi sa- ngat tahan dengan makanan pedas, tetapi belum tentu.ternannya bisa tahan. Karena itu- lah, penting bagi masyarakat untuk mengetahrii tubuhnya sendiri dan memerhati- kan setiap keluhan kese- hatan. "Jadi kalau sudah ada keluhan, ya sebaiknya jangan ditantang untuk mencoba. Meskipun te- man kita baik-baik saja setelah mengonsum- sinya, jangan langsung yakin kita pun tidak akan kenapa-kenapa kalau memakannya," ka- ta Arninah yang ditemui di tempat praktiknya di kawasan Buahbatu Bandung. la menyatakan, secara umum, kandungan minyak dalam cabai itu memang membuat asam lambung meningkat. Tidak perlu sampai dimakan, bila tercium saja, minyak atsiri capsaicin yang baunya menyengat itu larigsung memicu peningkatan asam lambung. Misalnya saat cabai digiling atau digoreng atau bahkan hanya saat memikirkan kepedasannya, biasanya produksi air liur akan langsung meningkat. "ltu tandanya asam lam- bung mulai keluar. Ada sekresi asam lambung . dari syaraf pusat," tutur Aminah yang juga Gu- ru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. ~~~ ** " Jadi kalau sudah ada keluhan, ya sebaiknya jangan ditantang untuk mencoba. Meskipun teman kita baik-baik saja setelah mengonsumsinya,jangan _ langsung yakin kita pun tidak akan kenapa-kenapa kalau memakannya. , Kliping Humas Unpad 2011 --------

Upload: lekhanh

Post on 08-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IJNPAD ==>,NON UNPAll» ;:';,

~-- -" ',on" , "'_", ., -","" --1'-'_' "_' .__ -•.,"--'-~~~~~~

• Senin 0 Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 Minggu,----~--~~---------1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31-6J;~0 Peb 0Mar 0;;;'- 6 Mei oJ-;;~--O-J~/-O/;g-;---OS~--p-.=-O-k-t--:O:::--N-ov--::O=--D~es'-'

,<

akyat•1 - n

Namun, apakah mengonsumsi cabai berlebihakan langsung membuat lambung sakit, iamenyatakan bisa ya, bisajuga tidak. Tanda-tan-da tubuh merespons negatif adalah munculnyarasa perih yang kemungkinan memang karenalambung memiliki tukak atau luka. Bila memi-liki gangguan pencernaan, respons tubuhadalah dengan diare,la mengakui, memakan makanan pedas itu

bisajadi dianggap tantangan. Secara psikologis,seseorang akan memiliki rasa puas setelah be-rani menjawab tantangan itu denganmemakannya. "Tetapi tetap saya menyarankanagar masyarakat mengonsumsi makanan yangsehat, yang tidak membuat masalah padapencernaan," katanya.

K ENALI tubuhmu dan kenali apa yangkau makan (know your body and 'know what you eat). Frase itu sangat

tepat untuk menjadi pegangan bagi para pecin-ta kuliner. Meskipun banyak penganan meng-giurkan, tetapi hati-hatilah mengonsumsinyasupaya tidak malah menjadi kesakitan karenatubuh merespons negatif.Makanan pedas atau ekstra pedas yang ter-

buat dari cabai juga menjadi salah satu jenisyang harus diwaspadai. Bila kita memiliki ke-lainan lambung, luka lambung, serta gangguanpencernaan, dampaknya memang tidak main-main. Kondisi sakit itu akan semakin menjadi-jadi,

Menurut Prof. Dr. Siti Arninah, Sp.PD-KGEH, dampak makanan pedas atau ekstrapedas tidak bisa digene-ralisasikan ke setiaporang. Organ pencer-naan serta lambungseseorang bisa jadi sa-ngat tahan denganmakanan pedas, tetapibelum tentu.ternannyabisa tahan. Karena itu-lah, penting bagimasyarakat untukmengetahrii tubuhnyasendiri dan memerhati-kan setiap keluhan kese-hatan."Jadi kalau sudah ada

keluhan, ya sebaiknyajangan ditantang untukmencoba. Meskipun te-man kita baik-baik sajasetelah mengonsum-sinya, jangan langsungyakin kita pun tidakakan kenapa-kenapakalau memakannya," ka-ta Arninah yang ditemui di tempat praktiknya dikawasan Buahbatu Bandung.la menyatakan, secara umum, kandungan

minyak dalam cabai itu memang membuatasam lambung meningkat. Tidak perlu sampaidimakan, bila tercium saja, minyak atsiricapsaicin yang baunya menyengat itu larigsungmemicu peningkatan asam lambung.Misalnya saat cabai digiling atau digoreng

atau bahkan hanya saat memikirkankepedasannya, biasanya produksi air liur akanlangsung meningkat. "ltu tandanya asam lam-bung mulai keluar. Ada sekresi asam lambung

. dari syaraf pusat," tutur Aminah yang juga Gu-ru Besar di Fakultas Kedokteran UniversitasPadjadjaran. ~~~

**

"Jadi kalau sudah adakeluhan, ya sebaiknyajangan ditantang untukmencoba. Meskipun temankita baik-baik saja setelahmengonsumsinya,jangan _langsung yakin kita puntidak akan kenapa-kenapa

kalau memakannya.,

Kliping Humas Unpad 2011 --------

MEW ASP ADAI efek cabai ekstra pedas pa-da tubuh mungkin lebih mudah karena jelasterlihat dan terasa. Akan tetapi, lebih sulit bagimasyarakat untuk mewaspadai bila ada kan-dungan kimia berbahaya pada panganari pedasitu. Misalnya bahan pengawet seperti formalinatau boraks, serta zat pewama sintetik yangbukan untuk makanan seperti rhodamin B un-tuk merah dan kuning metanil.

Menurut Kepala Balai Besa Pengawas Obatdan Makanan (BBPOM) di Bandung WusminTambunan, secara fisik, keripik/kerupukberpengawet tidak akan terlihatjelas bedanya .."Secara fisik tidak kelihatan, kalau dicoba puntidak akan ketahuan, Apalagi untukkeripik/kerupuk yang bentuknya kering. Harustetap diuji di laboratorium,' ucapnya saat dite-

mui di kantornya.Untuk mengecek

kandungan zat pewar-na pun, kata dia, kon-'sumen harus betul-be-tul jeli melihatnya se-hingga bisa membe-dakannya. Misalnyabila warna merahnya .terlalu mencolok danwarna itu terus me-nempel di jari yang ki-ta pakai untuk meng-ambilnya, meskipunsudah dicuci, "Itu bisadicurigai meng-gunakan pewarna sin-tetik, meskipun tetapharus diuji di laborato-rium,' ujarnya.

Sejak keripik/keru-{ puk pedas menjaditren, ia mengatakanBBPOM Bandungbelum pernah menguji

keripik/kerupuk yang merknya mulai populer.Namun, BBPOM sudah pernah mengujipanganan sejenis yang bahkan tidak bermerek .dan tidak memiliki Sertifikasi Produksi PanganIndustri Rumah Tangga (SPP-IRT) yangberedar di tempatjajanan anak sekolah. Tahunini, BB-POM memang mengarahkan pengujian-nya ke jajanan itu.

Wusmin mengatakan, sampel kerupuk bala-do, seblak, keripik singkong, dan lainnya itu di-ambil dari Kota Bandung, Kota Cimahi, danKabupaten Bandung pada Februari-April 2011.Sementara, pengujian di Tasikmalaya dan Cire-bon yang dilakukan setelahnya, laporan hasil-nya belum ada.

"Hasilnya, tidak ditemukan kandungan bo-raks, formalin, dan zat pewarna yang dilaranguntuk makanan," tutumya. Pengujian itu hanyamenemukan adanya cemaran mikro E-colitetapi masih dalam batas yang cukup aman ataumemenuhi syarat.

Karenajajanan anak sekolah tidak berizin sa-ja aman, apakah keripik/kerupuk denganmerek populer aman? Wusmin menyatakan,bisa saja itu dikatakan cukup aman, apalagipanganan itu kebanyakan dikonsumsi untukorang dewasa. "Tetapi tetap karena ini trenbaru dan sudah semakin banyak anak sekolahyang mengorrsumsinya meski bukan dibeli disekolah, kami akan melakukan pengujian padaperiode pengambilan sampling beberapa bulanlagi,' ucapnya. (VebertinaManihuruk/"PR")***