1 %$%,,, 0(72'2/2*,3(1(/,7,$1 3.1. proses pengerjaan
TRANSCRIPT
15101118 30
1 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. PROSES PENGERJAAN
Proses dari pengerjaan skripsi ini terbagi menjadi 3 tahapan
dasar. Tahap pertama adalah penentuan spesifikasi umum antena dan
bahan substrat yang akan digunakan. Tahap kedua adalah menentukan
dan menghitung dimensi antena sesuai rumus. Tahap ketiga adalah
merancang antena pada software CST Studio 2012 dan software ADS
2011 Tahapan keseluruhan dari proses pengerjaan skripsi ini dapat
dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Flowchart Pengerjaan
15101118 31
3.1.1 Studi Literatur
a. Mengumpulkan bahan referensi berupa buku, jurnal, seminar,
dan penilitan.
b. Pendalaman materi dan mempelajari literatur yang tersedia.
3.1.2 Penentuan Spesifikasi Antena
Tahap pertama dalam perancangan antena adalah menentukan
spesifikasi antena yang akan dirancang. Hal ini bertujuan agar antena
yang dirancang memiliki nilai standar yang harus dipenuhi. Berikut
spesifikasi antena yang akan dirancang :
1. Frekuensi Kerja : 2400 – 2494MHz
2. Frekensi Tengah (fc) : 2447 MHz
3. Pola Radiasi : Unidirectional
4. VSWR : ≤ 2
5. Polarisasi : Vertikal
Spesifikasi diatas disesuaikan dengan tujuan merancang antena
mikrostrip untuk aplikasi wi-fi dengan frekuensi tengah 2447 MHz.
Bahan dielektrik yang digunakan yakni Epoxy FR-4, yang
memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Permitivitas relative Ɛr : 4,4
2. Loss tangent : 0,000815
3. Ketebalan dielektrik : 1.6 mm
3.1.3 Perhitungan Dimensi Antena
Sebelum melakukan perancangan, terlebih dahulu dilakukan
perhitungan terhadap dimensi antena, yakni patch, substrat,
groundplane, dan saluran pencatu. Berikut langkah-langkah yang
dilakukan dalam menghitung dimensi antena :
1. Menghitung lebar patch 𝑊 = 𝑥𝑓𝑐√𝜀𝑟 +
= 𝑥 𝑥 , 𝑥 √ , +
15101118 32
= , 𝑚 = , 𝑚𝑚
2. Menghitung konstanta dielektrik efektif 𝜀 = 𝜀𝑟 + + 𝜀𝑟 − ( + 𝑥 ℎ𝑊)− /
= , + + , − ( + 𝑥 ,, )− = ,
3. Menghitung length (Leff) 𝐿 = 𝑥𝑓𝑐√𝜀
= 𝑥𝑥 , 𝑥 √ , = , 𝑚 = , 𝑚𝑚
4. Menghitung panjang efektif patch
∆𝐿 = , ℎ [(𝜀 + , ) 𝑊ℎ + ,(𝜀 − , ) 𝑊ℎ + , ]
= , 𝑥 , [ , + , ,, + ,, − , ,, + , ]
= , 𝑚𝑚
5. Menghitung panjang patch 𝐿 = 𝐿 − ∆𝐿 = , − 𝑥 , = , 𝑚𝑚
6. Menghitung dimensi saluran pencatu
Menghitung dimensi microstrip line dengan impedansi 50Ω :
15101118 33
= 𝜋𝑍 √𝜀𝑟
= 𝜋√ , = ,
𝑊 = ℎ𝜋 − − ln − + 𝜀𝑟− 𝑥 𝜀𝑟 [ln − +, − ,𝜀𝑟 ] = 𝑥 ,𝜋 , − −ln 𝑥 , − + , −𝑥 , [ln , − + , − , , ] =, , −ln , + , [ln , + , ] = , , + , = , 𝑚𝑚
Karena nilai W/h > 1, maka : 𝜀 = , + + , − [√ + ,, ] = 3,1202 dengan 𝑓𝑐 = , 𝑧 𝜆 = 𝑐𝑐 = 𝑥, 𝑥 = , 𝑚 = , 𝑚𝑚 𝜆 = 𝜆√𝜀 = ,√ , = , 𝑚𝑚
Untuk nilai Lst1 : 𝐿 = 𝜆 = , = , 𝑚𝑚
15101118 34
Hasil dari perhitungan dimensi antena yang telah dilakukan dapat dilihat pada
tabel 3.1
Tabel 3.1 Dimensi antena berdasarkan perhitungan
Komponen Simbol
Komponen Dimensi (mm)
Lebar Patch LP 37,306
Panjang Patch PP 28,85
Tinggi / tebal Patch TP 0,035
Lebar Strip (50Ω) Wst 3,0611
Panjang Strip (50Ω) Lst 33,56
Tinggi / tebal Strip Tstrip 0,035
Lebar Substrat LS 46,906
Panjang Substrat PS 38,45
3.2 Perancangan Antena
Perancangan dan simulasi antena dilakukan dengan dua
silmulator yakni simulator CST dan simulator ADS. Desain antena
dilakukan dengan menggunakan nilai dimensi antena yang telah
ditentukan yang terdapat pada tabel 3.1. Tahap pertama yang akan
dilakukan untuk merancang antena ini adalah dengan mendesain antena
dasar terlebih dahulu. Desain antena dasar yang dirancang yakni antena
mikrostrip patch rectangular single patch antena. Gambar 3.2
menampilkan desain dasar antena mikrostip yang akan dirancang.
15101118 35
Gambar 3.2 Desain single patch antena mikrostrip
Kemudian, setelah antena dasar dibuat hal selanjutnya yang
dilakukan adalah memodifikasi antena mikrostrip single patch
rectangular tersebut dengan membuat slot yang berbentuk T (T-shaped)
pada patch antena. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Desain antena mikrostrip T-Shaped
Lt
Lt2
Lt
Wt
PP
Wg
LP
Lg
Lst
Wst
15101118 36
3.2.1 Simulator CST
Perancangan dan simulasi antena dengan menggunakan
simulator CST bertujuan untuk memberikan visualisasi bentuk
antena dan mendapatkan parameter antena yang sesuai dengan
spesifikasi. Tahap awal yang akan dilakukan yakni merancang
single patch rectangular antena mikrostrip, dan kemudian
memodifikasi patch antena dengan membuat slot berbentuk T-
shaped. Berikut tahap-tahap perancangan yang dilakukan :
1. Setelah menjalankan software CST Studio 2012, maka
akan muncul template awal seperti pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Tampilan template awal
2. Kemudian akan muncul template baru seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.5 untuk memilih jenis antena
yang akan dibuat.
Gambar 3.5 Tampilan template untuk jenis proyek baru
15101118 37
3. Pada gambar 3.6 menunjukkan tampilan layout dari
template yang digunakan.
Gambar 3.6 Tampilan layout
4. Pada gambar 3.7, menunjukkan tampilan tahap awal yang
dilakukan untuk membuat single patch antena adalah
dengan membuat substrat terlebih dahulu. Substrat yang
dirancang menggunakan bahan yang telah ditentukan yakni
FR-4.
Gambar 3.7 Pembuatan substrat
5. Setelah substrat dibuat, tahap selanjutnya adalah
pembuatan patch. Patch yang dibuat menggunakan
dimensi nilai yang sesuai dengan perhitungan pada tabel
3.1. Bahan yang dipilih untuk membuat patch adalah
15101118 38
copper (annealed) atau tembaga. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Tampilan patch rectangular
6. Selanjutnya, pembuatan saluran pencatu seperti pada
gambar 3.9. Saluran pencatu yang dibuat adalah microstrip
line dengan penggunaan material yang sama dengan
material pada patch yakni copper. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Tampilan saluran pencatu
microstrip line
7. Tahap berikutnya yakni pembuatan port pada saluran
pencatu seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.10. Port
yang dibuat yaitu waveguide port 2D. Peletakkan port
15101118 39
antena yakni diletakkan pada saluran pencatu antena
dnegan dimensi yang sesuai pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Tampilan desain port
8. Gambar 3.10 menunjukkan hasil rancangan awal antena
microstrip single patch rectangular.
Gambar 3.11 Tampilan desain antena Microstrip Single Patch
rectangular
9. Setelah pembuatan single patch rectangular, tahap
selanjutnnya merupakan tahap modifikasi yang akan
dilakukan yakni pembuatan T-shaped. Proses pembuatan
T-shaped dilakukan diatas patch dengan menggunakan
material yang sama dengan patch. Tampilan pembuatan T-
shaped ditunjukkan pada gambar 3.10 dan 3.11.
15101118 40
Gambar 3. 12 Pembuatan T-shaped 1
Gambar 3. 13 Tampilan pembuatan T-shaped 2
10. Setelah T-shaped dibuat, tahap selanjutnya adalah
menggabungkan kedua bentuk T-shaped dengan memilih
boolean add + pada tab objects.
Gambar 3.14 Tampilan T-shaped yang telah digabung
15101118 41
11. Kemudian, membuat slot pada patch rectangular dengan
T-shaped yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Pembuatan slot dilakukan dengan cara memilih boolean
substract – pada tab ojects, kemudian menggunakan patch
pada components – navigation tree. Tampilan slot T-
shaped ditunjukkan pada gambar 3.13.
Gambar 3.15 T-shaped slot patch rectangular
3.2.2 Simulator ADS
Perancangan dan simulasi yang dilakukan dengan software ADS
bertujuan untuk memberikan visualisasi rancangan antena sekaligus
menjadi pembanding degan perancangan yang dilkukan
menggunakan software CST. Berikut ini tahap-tahap yang dilakukan
dalam merancang antena :
1. Setelah menjalankan software ADS, maka akan muncul
tampilan seperti pada gambar 3.14.
Gambar 3.16 Tampilan awal ADS
15101118 42
2. Kemudian, membuat layout baru untuk perancangan dan
mengisikan nama cell yang akan digunakan seperti pada
gambar 3.15.
Gambar 3.17 Tampilan pembuatan layout baru
3. Pada gambar 3.16 merupakan tampilan layout yang sudah
dibuat.
Gambar 3.18 Tampilan layout perancangan
4. Setelah pembuatan layout, tahap selanjutnya yang harus
dilakukan adalah membuat substrat pada antena dengan cara
memilih ikon substrat editor pada toolbar . Material substrat
yang digunakan adalah FR-4 dengan ketebalan 1,6 mm.
15101118 43
Gambar 3.19 Tampilan pembuatan substrat
5. Tahap selanjutnya adalah pembuatan patch antena. Patch
antena yang dibuat berentuk rectangular dengan dimensi yang
digunakan sesuai perhitungan. Patch antena dibuat dengan cara
memilih ikon rectangular pada toolbar. Kemudian, masukkan
nilai dimensi panjang dan lebar patch seperti yang dtiunjukkan
pada gambar 3.18.
Gambar 3.20 Tampilan pembuatan patch
6. Setelah patch antena dibuat, selanajutnya adalah pembuatan
microstrip line atau saluran pencatu pada antena. Pembuatan
15101118 44
saluran dilakukan dengan cara yang sama dengan pembuatan
patch, yakni dengan memilih ikon rectangular pada toolbar
seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.19.
Gambar 3.21 Tampilan pembuatan saluran pencatu
7. Pada gambar 3.20, menunjukkan tampilan pembuatan port yang
dilakukan dengan cara memilih ikon insert pin pada toolbar.
Port diletakkan pada ujung saluran pencatu antena.
Gambar 3.22 Tampilan pembuatan port
8. Gambar 3.21 menunjukkan hasil desain antena patch
rectangular yang telah dilakukan.
15101118 45
Gambar 3.23 Tampilan antena mikrostrip single patch rectangular
9. Setelah rancangan dasar antena microstrip single patch dibuat,
langkah selanjutnya adalah membuat modifikasi T-shaped pada
patch antena. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.22.
Gambar 3.24 Tampilan pembuatan T-shaped
10. Setelah T-shaped dibuat diatas patch, tahap selanjutnya adalah
membuat slot pada T-shaped yang dibuat dengan cara memilih
15101118 46
ikon chop pada toolbar. Hasil desain T-shaped ditunjukkan
pada gambar 3.23
Gambar 3.25 Tampilan antena mikrostrip slot T-shaped