09 breast feeding.ppt

77
1 Health Services Program Program Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak. Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan Dr. Eriyati Indrasanto Dr. Nani Dharmasetiawani Dr. Rinawati (Rina) Rohsiswatmo Dr. Risma Kerina Kaban NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID

Upload: de-joe

Post on 08-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Pemberian ASI Di Fasilitas KesehatanDr. Eriyati IndrasantoDr. Nani DharmasetiawaniDr. Rinawati (Rina) RohsiswatmoDr. Risma Kerina Kaban

    NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP)Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID

  • Gambaran Umum Modul : TujuanTujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodologi pelatihan berbasis kompetensi bagi fasilitator yang, jika diimplementasikan sesuai rancangannya, akan mendorong dokter menguasai pengetahuan, kompetensi dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan, menerapkan dan mempertahankan pemberian ASI di fasilitas kesehatan pada neonatus.

    Module Overview

  • Gambaran Umum Modul: Latar BelakangKebijakan nasional Indonesia melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Inisiatif nasional untuk menambah jumlah rumah sakit yang berkomitmen terhadap Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui seperti yang dinyatakan oleh WHO/UNICEF pada tahun 1989 akan memberikan dampak terhadap praktek tenaga kesehatan. Dokter bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengupayakan pendidikan pemberian ASI di tempat kerjanya masing-masing

    Module Overview

  • Analisis Tugas : TugasMelengkapi Penilaian Neonatus dan Mengimplementasikan Kebijakan dan Prosedur Neonatus Masuk Untuk Dirawat/Keluar Menurut Standar Pelayanan dan Protokol Untuk Mempromosikan dan Melaksanakan Pemberian ASI di Fasilitas Kesehatan Bagi Neonatus.

    Task Analysis

  • Kompetensi: Mempromosikan Pemberian ASI di Fasilitas Kesehatan pada Neonatus Keterampilan1.1Mendorong semua ibu dengan neonatus cukup bulan yang sehat serta bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah kehamilan 34 minggu tanpa masalah pernapasan atau syaraf untuk mempraktekkan inisiasi menyusu dini1.2Mempraktekkan 24 jam rawat gabung yaitu bayi dirawat bersama ibu dan bayi tidur dalam jangkauan tangan ibu.Analisis Tugas: Kompetensi 1

    Task Analysis

  • 1.3.Ibu dianjurkan menyusui secara eksklusif hingga akhir bulan keenam, kemudian dengan makanan pendamping ASI yang adekuat, menyusui diteruskan sampai 2 tahun atau lebih. Menginformasikan keuntungan ASI dan menyusui bagi ibu-bayi pada ayah dan ibu.

    1.4.Mengusulkan untuk tidak memberikan dot dan botol atau empeng pada bayi mereka.

  • Analisis Tugas: Kompetensi 2Kompetensi: Menerapkan Pemberian ASI yang Berhasil Untuk Neonatus Keterampilan2.1Mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui .2.2Melatih semua staf pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan untuk menerapkan pemberian ASI yang berhasil. 2.3Membantu ibu untuk mengawali inisiasi menyusu dini dan mempertahankan keberhasilan menyusui

    Task Analysis

  • Analisis Tugas: Kompetensi 3Kompetensi: Menilai Keberhasilan Pemberian ASI pada Neonatus Keterampilan3.1Menilai keberhasilan pemberian ASI dengan mengevaluasi:Posisi yang benar. Pelekatan yang baik.Menyusu yang efektif.Kesulitan yang ditemui selama menyusui.3.2Mengevaluasi neonatus yang memiliki masalah dalam menyusu

    Task Analysis

  • Analisis Tugas: Kompetensi 4Kompetensi: Mencegah dan menangani masalah dan kesulitan yang ditemui selama menyusuiKeterampilan4.1Memantau neonatus yang mempunyai masalah menyusu 4.2Merawat dan menatalaksana neonatus yang mempunyai masalah menyusu

    Task Analysis

  • Analisis Tugas: Kompetensi 5Kompetensi: Mempromosikan dan menerapkan pemerahan dan penyimpanan ASI ketika diindikasikan Keterampilan5.1Mengajarkan pada ibu indikasi dan cara/ tehnik memerah ASI dengan tangan. 5.2Mengajarkan pada ibu indikasi dan panduan untuk memerah ASI secara mekanik. 5.3Mengajarkan pada ibu indikasi dan panduan penyimpanan ASI perah

    Task Analysis

  • TujuanTujuan dari sesi ini adalah memperkenalkan kepada peserta pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mempromosikan praktek pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pada bayi cukup bulan yang sehat dan bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah kehamilan 34 minggu tanpa masalah pernapasan. Teknik untuk mengawali pemberian ASI secara dini, pengidentifikasian masalah dan tatalaksana berbagai masalah tersebut juga dibahas. Metode untuk memerah dan menyimpan ASI diulas sehingga dokter dapat mengajarkan bagaimana menyusui neonatus yang belum bisa menyusu.

    Session Purpose

  • Latar BelakangASI merupakan makanan paling sesuai untuk semua neonatus, termasuk bayi prematur. ASI memiliki keuntungan-keuntungan gizi, imunologi dan fisiologi dibandingkan susu formula komersial atau jenis susu lainnya. ASI terutama sangat penting bagi berbagai negara berkembang dimana biaya dan metode persiapan susu formula bisa mengarah kepada asupan gizi yang tidak memadai dan/atau penyakit.

    Session Story

  • Studi HSP tahun 2006 di Jawa dan Sumatra: Peluang

  • Studi HSP: Tantangan

  • Tujuan Pembelajaran 1.Mendefinisikan keuntungan menyusui.2.Mendorong semua ibu dengan neonatus cukup bulan yang sehat serta bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah usia kehamilan 34 minggu tanpa kesulitan pernapasan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya sampai akhir bulan keenam.

    Learning Objectives

  • Tujuan Pembelajaran (lanjutan ...)3.Mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui .4.Mengawali dan mempertahankan pemberian ASI. 5.Mengevaluasi pemberian ASI pada neonatus untuk memastikan posisi yang benar, kelekatan yang baik dan pengisapan yang efektif. 6.Mengidentifikasi berbagai masalah dalam menyusui, pencegahan serta penanganannya.

    Learning Objectives

  • Tujuan Pembelajaran (lanjutan ... ) 7.Menatalaksana neonatus dengan kesulitan dalam menyusu.Mendefinisikan metode dan teknik memerah serta menyimpan ASI perah

    Learning Objectives

  • AIR SUSU IBUASI merupakan minuman yang dipilih untuk semua neonatus, termasuk bayi kurang bulan. ASI memiliki manfaat nutrisi, imunologis dan psikologis dibandingkan dengan susu formula dan jenis susu lainnya.

    Learning Objective 1

  • ASI EKSKLUSIF

    Bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan atau makanan lain, dianjurkan diberikan selama 6 bulan pertama kehidupannya

  • INISIASI MENYUSU DINI

    Memberi kesempatan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir dengan meletakkan bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu (skin to skin contact) setidaknya selama 1 2 jam sampai bayi menyusu sendiri

  • AIR SUSU IBUSemua neonatus sehat dan cukup bulan serta bayi kurang bulan risiko rendah (lahir setelah usia kehamilan 34 minggu tanpa masalah pernapasan) harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan.Bayi harus diberi ASI sesuai permintaannya baik siang maupun malam tanpa dibatasi frekuensi atau waktunya

  • AIR SUSU IBU

    ASI dari ibu bayi kurang bulan diketahui memiliki jumlah protein, antibodi IgA, kolesterol dan asam lemak yang lebih tinggi

  • AIR SUSU IBUIbu dan bayi dirawat gabung kecuali pada situasi tertentu yang memerlukan perawatan NICU. Apabila bayi dirawat di NICU, sebaiknya disediakan kursi yang nyaman di tempat yang tenang agar ibu dapat tetap memberikan ASI. ASI mulai diberikan dalam waktu satu jam setelah lahir dan jangan diberikan cairan atau makanan lain selama 6 bulan pertama

  • Pengisapan bayi pada payudara merangsang pelepasan oksitosin sehingga membantu involusi uterus dan membantu mengendalikan perdarahan.Memfasilitasi kedekatan hubungan ibu dan neonatus.Mengoptimalkan produksi ASI. Mudah dan ekonomis bagi ibu.Keuntungan Menyusui Dengan Segera

    Learning Objective 1

  • Penting Pemberian ASI Eksklusif

    Kebijakan nasional Indonesia melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Semua RS Sayang bayi harus mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui seperti yang tertera pada pernyataan WHO/UNICEF tahun 1989.

    Learning Objective 2

  • Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan MenyusuiMemiliki kebijakan tertulis mengenai pemberian ASI dikomunikasikan secara rutin dengan staf pelayanan kesehatan. Melatih semua staf pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menerapkan kebijakan tersebut. Memberitahukan keuntungan dan tatalaksana pemberian ASI pada semua ibu hamil. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu setengah jam setelah kelahiran.

    Learning Objective 3

  • Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (lanjutan ...)5. Memperlihatkan kepada ibu yang belum berpengalaman bagaimana cara meneteki dan tetap memberikan ASI meskipun ibu terpisah dari neonatus.Tidak memberikan makanan atau minuman lain selain ASI kepada neonatus kecuali diindikasikan secara medis. Mempraktekkan rawat gabung: Mengijinkan ibu dan neonatus untuk terus bersama-sama 24 jam sehari.

    Learning Objective 3

  • Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (lanjutan ...)

    8. Mendorong pemberian ASI setiap saat neonatus memintanya.9. Tidak memberikan dot atau empeng pada neonatus yang diberi ASI. 10. Mendorong dibentuknya kelompok pendukung ASI dan merujuk para ibu ke kelompok tersebut ketika mereka sudah keluar dari RS atau klinik.

    Learning Objective 3

  • FISIOLOGI MENYUSUI

    Mengawali dan Mempertahankan Pemberian ASI

    Mempertahankan produksi ASI yang mencukupi dapat diawali dengan cara inisiasi menyusu dini yaitu memberikan kesempatan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir setelah tali pusat dipotong

  • KOLOSTRUMKolostrum menstimulasi gerakan usus bayi sehingga lebih cepat bersih dari mekonium. Hal ini akan membantu menghilangkan bilirubin dalam tubuh bayi yang menyebabkan ikterus dan dengan demikian menurunkannya.Kolostrum jumlahnya sedikit karena disesuaikan dengan jumlah yang mampu ditampung oleh lambung bayi baru lahir.

  • TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI

    Memberikan pendampingan dan dukungan yang sesuai dan peka terhadap budaya bagi ibu bersalain. Anjurkan suami atau anggauta keluarga mendampingi ibu waktu bersalin.Anjurkan tindakan non-farmakologis untuk membantu ibu melalui proses persalinan (berikan pijatan, aromaterapi,cairan, bergerak)Biarkan persalinan berlangsung sesuai dengan posisi yang diinginkan ibu

  • TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI 4. Keringkan bayi secepatnya, biarkan lapisan putih (verniks) yang melindungi kulit bayi.5. Lakukan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakkan bayi di atas dada ibu, menghadap ibu, dan tutupi keduanya dengan kain atau selimut6. Biarkan bayi mencari payudara ibu sendiri. Ibu akan merangsang bayinya dengan sentuhan dan bisa juga membantu memposisikan bayinya lebih dekat dengan puting ( jangan memaksakan memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi )

  • TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI

    7. Teruskan kontak kulit ke kulit hingga menyusui pertama kali berhasil diselesaikan dan selama bayi menginginkannya.8. Ibu yang melahirkan melalui operasi juga bisa melakukan kontak kulit ke kulit setelah bersalin

  • TATA LAKSANA INISIASI MENYUSU DINI

    9. Bayi dipisahkan dari ibunya untuk ditimbang, diukur dan diberikan obat preventif setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang invasif atau membuat stres seperti menyuntik vit K dan menetes mata bayi sampai selesainya proses menyusu awal.10.Jangan memberikan minuman atau makanan pralaktal, kecuali ada indikasi medis yang jelas

  • Bayi dikeringkan dan pemotongan tali pusat dapat dilakukan dengan bayi diletakkan diatas perut ibu

    Untuk persalinan yang menggunakan obat-obatan, neonatus perlu waktu lebih lama untuk memulai inisiasi menyusu dini.

  • Memberi dorongan kepada ibu untuk mengenali perilaku saat bayi siap untuk menyusu dengan tanda-tanda antara lain : bergerak merangkak kearah payudara, menggerak-gerakan kepalanya mencari puting, sentuhan tangan bayi ke payudara dan puting ibu, bayi mendekatkan tangan kemulutnya, lidah menjilat-jilat kulit ibu, gerakan mengisap, setelah menemukan puting dijilat-jilat, dikulum dan diisap

  • Karena sebagian besar persalinan di Indonesia (60%) terjadi di luar fasilitas kesehatan, inisiatif untuk mendukung dan mempertahankan pemberian ASI di tingkat masyarakat merupakan hal yang esensial.Dukungan ayah dalam pemberian ASI juga merupakan kunci keberhasilan rencana pemberian ASI.Dukungan pemberian ASI di tempat kerja bagi karyawan.

  • Posisi Menyusui yang BenarTubuh bayi dekat dengan tubuh ibuBayi datang dari arah bawah bayi sehingga dagu bayi adalah bagian pertama yang melekat pada payudara dengan hidung menghadap puting ibuKepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus. Dagu bayi menyentuh payudara ibu, dada bayi melekat pada dada ibuSeluruh tubuh bayi disangga, tidak hanya bagian leher dan bahu saja.

    Learning Objective 5

  • Indikator pelekatan yang baik

    Dagu menyentuh payudaraMulut terbuka lebarBibir bawah terlipat ke arah luarLebih banyak daerah areola yang terlihat di atas mulut daripada di bawah mulut neonatusPengisapan efektif terlihat dari isapan yang lambat, dalam, menelan dan jeda.

    Learning Objective 5

  • Metode Pemberian Minuman Alternatif Untuk NeonatusJika neonatus tidak dapat menetek, tidak mau disuapi dengan tangan atau botol, pertimbangkan untuk menggunakan sendok atau selang makanan.Ketika ibu dan neonatus terpisah atau neonatus tidak dapat menetek, ibu harus didorong untuk memompa dan menyimpan ASI-nya untuk mempertahankan produksi ASI dalam jumlah yang memadai.

    Learning Objective 5

  • Masalah dalam Menyusui:Pembengkakan PayudaraPencegahan: - Memberikan ASI yang sering dan sesuai permintaan - Pemberian kompres hangat akan membantu saluran ASI tetap terbuka dan ASI mengalir. - Masase payudara dengan lembut - Pengeluaran ASI dengan tangan bisa membantu mencegah pembengkakan

    Learning Objective 6

  • Masalah dalam Menyusui:Pembengkakan Payudara (lanjutan ...)Tatalaksana -Mengevaluasi berbagai tanda mastitis atau infeksi payudara yang mungkin perlu diobati dengan antibiotik sistemik sebelum komplikasi lebih jauh (abses payudara) -Pemberian ASI harus terus dilakukan selama pembengkakan

    Learning Objective 6

  • Masalah dalam Menyusui:Pembengkakan Payudara (lanjutan ...)

    Tatalaksana - Pemberian kompres hangat bisa menghilangkan pembengkakan - Pemerahan ASI secara mekanis mungkin perlu untuk mengatasi pembengkakan yang parah

  • Masalah dalam Menyusui: Puting LecetPencegahan:Pengeluaran ASI untuk merangsang aliran ASIMasase payudara untuk menjaga patensi saluran ASIMemulai pemberian ASI dari payudara yang tidak sakit atau tidak terkenaPosisikan bayi dengan hati-hati, dekat dengan ibu untuk memastikan kelekatan yang tepatPerubahan posisi yang sering akan membantu mencegah iritasi jaringan

    Learning Objective 6

  • Kesulitan dalam Menyusui: Puting Lecet (lanjutan ...)tatalaksana:Puting harus dijaga tetap bersih dan kering untuk mendukung penyembuhan. Puting harus dioles dengan ASI yang keluar (tidak dengan sabun atau alkohol) dan kering oleh udara. Puting yang retak atau lecet dapat disebabkan oleh jamur. Ibu dan neonatus harus diperiksa oleh dokter jika kondisi ini terus berlanjut.

    Learning Objective 6

  • Asuhan Neonatus dengan Kesulitan MenyusuJika isapan bayi lemah atau tidak efektif, memeras ASI dengan tangan dapat membantu mengawali refleks let down dan merangsang neonatus untuk menyusu. Neonatus dengan refleks isap dan menelan yang tidak terkoordinasi atau kelainan mengisap harus dievaluasi selama menetek untuk mengetahui apakah dengan posisi yang berbeda hasilnya lebih baik atau metode alternatif pemberian ASI perah seperti dengan menggunakan sendok, cangkir atau selang makanan

    Learning Objective 7

  • Semua neonatus yang menunjukkan kesulitan menyusu harus dievaluasi :Kaji riwayat perinatal.Penilaian fisis secara menyeluruh termasuk tanda vital dan status kardiorespirasi sebelum dan selama menyusu dan pemeriksaan sistem syaraf. Pengamatan koordinasi refleks mengisap-menelan-bernapas. Asuhan Neonatus dengan Kesulitan Menyusu (lanjt)

    Learning Objective 7

  • Pada bayi dengan riwayat gawat napas atau anemia, terutama kurang bulan, pertimbangkan pemberian oksigen tambahan melalui kanula nasal atau oksigen yang ditiupkan untuk memastikan oksigenasi yang memadai.

    Selama meneteki Bayi Berat Lahir Rendah atau kurang bulan, dukungan suhu mungkin diperlukan dan neonatus harus dipantau dengan seksama. Kontak kulit ibu-bayi bisa membantu masalah ini. Topi bayi akan mengurangi kehilangan panas melalui kepala dan tidak mengganggu kontak kulit dengan kulit. Asuhan Neonatus dengan Kesulitan Menyusu (lanjt)

    Learning Objective 7

  • Asuhan Neonatus dengan Kesulitan Menyusu (lanjt)

    Penambahan berat badan dan asupan nutrisi juga harus dipantau. Ini dapat dilakukan dengan mengevaluasi kepuasan neonatus setelah menetek dan mencatat frekuensi dan panjang waktu menetek, produksi urin, feses dan kenaikan berat badan harian.

  • Memerah Dan Menyimpan ASIAlasanPembengkakan payudaraNeonatus sakit dan berisiko yang memerlukan asupan alternatifIbu tidak hadir untuk menyusui dan ASI harus disimpanSebagai persediaan saat bayi dan ibu terpisahMeningkatkan produksi ASIMenghilangkan sumbatan duktus

    Learning Objective 8

  • Memerah Dan Menyimpan ASIAlasan ( lanjt ) - Memberi minum bayi sambil bayi belajar mengisap dari puting yang terbenam. - Memberi minum bayi yang mengalami kesulitan mengisap. - Memberi minum bayi yang menolak sambil bayi belajar minum. - Memberi minum BBLR yang tidak dapat menyusu

  • Memerah Dan Menyimpan ASIAlasan ( lanj ) - Memberi minum bayi sakit yang tidak dapat mengisap dengan kuat. - Menjaga keberadaan ASI apabila ibu atau bayi sakit. - Menyediakan ASI, bila ibu pergi atau bekerja - Mengeluarkan ASI langsung ke mulut bayi - Mencegah puting dan areola menjadi kering atau lecet

  • Memerah Dan Menyimpan ASI Produksi ASI merupakan akibat langsung dari pengeluaran ASI (demand and supply). Produksi ASI akan sesuai dengan banyaknya ASI yang dikeluarkan. Ibu memeras ASI-nya dengan pola yang mirip setiap 2 jam Beberapa ibu merasa sulit untuk memerah ASI dibanding dengan menyusui sebenarnya. Ibu harus dianjurkan untuk memerah ASI di lingkungan yang nyaman dan tenang serta meletakkan foto bayinya atau benda kesayangannya dalam jangkauan.

    Learning Objective 8

  • Prosedur memerah ASI dengan tanganCuci tangan sampai bersih dengan sabunJika mungkin perah ASI di tempat yang tenang dan santai. Perasaan santai akan membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baikBerikan rasa hangat dan lembab pada payudara selama 3 5 menit sebelum mengeluarkan ASIPijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti dengan pijatan lembut pada payudara dari sisi luar kearah puting

    Memerah Dan Menyimpan ASI

    Learning Objective 8

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Stimulasi puting dengan lembut dan tarik sedikit kearah luar atau memutarnya dengan jari - Duduk dengan nyaman dan pegang wadah di dekat payudara - Tempatkan ibu jari di bagian atas payudara pada tepi areola (jam 12) dan jari telunjuk di bawah payudara pada tepi areola (jam 6), jari yang lain menyangga payudara.

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt)

    - Tekan kearah belakang kearah dinding dada kemudian kearah depan kearah puting tanpa jari bergeser. Ibu jari dan telunjuk ibu harus menekan sinus laktoferus yang ada dibelakang areola Kadang sinus dapat teraba seperti biji kacang. Bila ibu dapat meraba sinus ini, ibu dapat menekan diatasnya

  • Memerah Dan Menyimpan ASI

    Prosedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Tidak boleh ada rasa sakit, bila ada rasa sakit berarti tehniknya salah. Mungkin awalnya tidak ada ASI yang keluar, dengan menekan beberapa kali ASI akan mulai menetes ASI mulai mengalir lebih lancar bila refleks oksitosin menjadi aktif

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Ulangi dengan pola yang teratur, tekan bagian payudara yang berbeda untuk mengosongkan semua sinus. - Hindari menggosok dengan jari di atas kulit payudara. Gerakan jari harus memutar - Hindari memerah putting. Menekan / menarik puting tidak akan membuat ASI keluar. Hal ini juga terjadi bila bayi hanya mengisap puting.

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Perah setiap payudara selama 3 5 menit sampai aliran makin sedikit, kemudian perah payudara yang satu lagi, kemudian ulangi pada kedua payudara. - Masukkan ASI yang sudah diperah langsung ke dalam wadah yang bersih ( gunakan mangkuk plastik keras atau kaca )

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Setiap kali memerah ASI, mungkin jumlah ASI yang keluar akan berbeda, dan ini merupakan hal yang normal - Tampilan ASI berubah selama pemerasan. Pada beberapa sendok pertama akan terlihat bening dan kemudian menjadi putih susu. Beberapa makanan, obat, vitamin, mungkin akan sedikit merubah warna ASI. Lemak ASI akan naik ke atas apabila disimpan

  • Memerah Dan Menyimpan ASIProsedur memerah ASI dengan tangan (lanjt) - Setelah selesai oleskan beberapa tetes ASI pada setiap puting dan biarkan mengering sendiri - Jelaskan bahwa memerah ASI perlu waktu 20 30 menit terutama pada beberapa hari pertama, apabila hanya sedikit ASI yang diproduksi. Penting diketahui untuk tidak memerah untuk waktu yang lebih pendek - ASI yang disimpan harus ditutup rapat dan diberi label waktu dan jumlah. Segera dinginkan / bekukan

  • Prosedur: memerah ASI secara MekanisDilakukan dengan pompa payudaraTerdapat beberapa jenis pompa payudara:Manual Dioperasikan dengan bateraiDioperasikan dengan listrikPemilihan pompa yang sesuai untuk setiap situasi individu bergantung pada seberapa efektif pompa tersebut mengosongkan payudara dan merangsang produksi ASI. Memerah Dan Menyimpan ASI

    Learning Objective 8

  • Prosedur: memerah ASI secara mekanis (lanjt)

    Cuci tangan sampai bersih. Jika memungkinkan, perah ASI di tempat yang tenang dan santai. Bayangkan sedang berada di tempat yang menyenangkan. Pikirkan hal menyenangkan tentang bayi anda. Kemampuan anda untuk merasa santai akan membantu refleks pengeluaran ASI yang lebih baik. Memerah Dan Menyimpan ASI

    Learning Objective 8

  • Prosedur: memerah ASI secara mekanis (lanj.)Berikan rasa hangat yang lembab pada payudara selama 3-5 menit sebelum mengeluarkan ASI. Pijat payudara dengan gerakan melingkar, ikuti dengan usapan lembut pada payudara dari sisi luar payudara menuju puting. Stimulasi puting dengan lembur dan tarik sedikit ke arah luar atau memutarnya dengan jari.Ikuti instruksi umum yang tercantum pada pompa payudara anda. Memerah Dan Menyimpan ASI (lanj)

    Learning Objective 8

  • Prosedur: memerah ASI secara mekanis (lanjt)Aliran ASI akan bervariasi. Selama beberapa menit pertama ASI mungkin menetes lambat dan kemudian memancar kuat setelah ASI keluar. Pola ini akan berulang beberapa kali selama pengeluaran ASI dari kedua payudara. Jumlah ASI yang diperoleh pada setiap pengeluaran mungkin bervariasi dan ini bukan hal yang aneh.Ketika sudah selesai, oleskan beberapa tetes ASI pada setiap puting dan biarkan kering oleh udara.Memerah Dan Menyimpan ASI (lanjt)

    Learning Objective 8

  • Prosedur: memerah ASI secara mekanis (lant)Penampilan ASI akan berubah selama pengeluaran. Beberapa sendok pertama akan terlihat bening dan setelahnya ASI akan berwarna putih susu. Sejumlah obat, makanan dan vitamin juga dapat sedikit mengubah warna ASI . Lemak susu akan berada di bagian atas ASI ketika ASI disimpanJika berencana menyimpan ASI: Segera setelah dikeluarkan, tutup dan beri label pada wadah yang bertuliskan tanggal, waktu dan jumlah.Memerah Dan Menyimpan ASI (lanjut)

    Learning Objective 8

  • Panduan Penyimpanan ASISaat metode pengumpulan ASI dipilih, panduan untuk menyimpan, membekukan dan mencairkan ASI harus diikuti dengan seksama.Penyimpanan ASI yang terlalu lama (beku) akan mengubah rasa dan komposisinya. Membekukan dan mencairkan ASI akan mempengaruhi komposisi imunologinya.

    Learning Objective 8

  • Panduan Penyimpanan ASIPenampilan ASI dapat berubah setelah disimpan karena komponen lemaknya terpisah. Pengumpulan dan penyimpanan ASI yang baik memaksimalkan keuntungan yang akan diterima bayi dan meminimalkan risikonya.

    Learning Objective 8

  • Panduan Penyimpanan ASI (lanjutan ...)Pilihan Wadah: Keluarkan langsung ke dalam gelas atauwadah plastik yang steril dan bersih. Pemakaian kantungplastik lunak tidak disarankan. Untuk neonatus cukup bulan:Harus digunakan botol plastik keras atau kaca yang bersih. Wadah harus dicuci dengan baik menggunakan air sabun yang panas serta dibilas dengan air panas. Untuk bayi prematur atau sakitHarus digunakan botol plastik keras atau kaca steril.

    Learning Objective 8

  • Panduan Penyimpanan ASI (lanjutan ...)Panduan UmumCuci tangan Anda dengan seksama menggunakan air dan sabun sebelum menangani ASISegera setelah dikeluarkan, tutup wadah. Wadah kemudian siap disimpan di bagian terdingin dari lemari es. Jangan menyimpannya di area pintu lemari es.Selalu gunakan ASI yang dikeluarkan terakhir

    Learning Objective 8

  • Panduan Umum (Lanj.)Simpan dalam jumlah yang sama dengan yang bisa dihabiskan neonatus dalam satu kali menyusuBeri label setiap wadah dengan nama, tanggal dan waktu serta jumlah. Jika ASI dibekukan, tinggalkan sedikit ruang dalam wadah untuk pemuaian ASI. Bayi prematur atau sakitDianjurkan untuk lebih hati-hati dalam pengumpulan dan penyimpanan. Yang paling aman adalah mendinginkan ASI segera dan tidak membiarkannya di suhu kamar. Panduan Penyimpanan ASI (lanjutan ...)

    Learning Objective 8

  • Milk Storage Methods and Their Maximum Storage TimesPanduan Penyimpanan ASI (lanjutan ...)

    Learning Objective 8

  • Mencairkan ASICairkan ASI beku dengan slow defrost selama satu malam dalam lemari pendingin. Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi atau menghancurkan enzim dan protein. Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena lemaknya terpisah selama proses pembekuan. Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan atau menghangatkan ASI. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam.

    Learning Objective 8

  • Membekukan Kembali ASI Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau dicairkan setengah tidak dianjurkan. Ingatlah hal ini ketika anda membawa ASI ke rumah sakit atau pulang ke rumah. Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin tanpa membekukannya dan hanya membekukannya ketika ASI sudah sampai di tujuan akhir.

    Learning Objective 8

  • Menggunakan Sisa ASI yang Tidak HabisJangan gunakan kembali bagian ASI yang tidak habis untuk dipanaskan dan diberikan pada neonatusJangan gunakan kembali ASI yang tersisa dalam botol karena mungkin telah terkontaminasi oleh air liur neonatus.

    Learning Objective 8

  • Ringkasan: Tujuan Pembelajaran1.Mendefinisikan keuntungan menyusui.Mendorong semua ibu dengan neonatus cukup bulan yang sehat serta bayi prematur berisiko rendah yang lahir setelah usia kehamilan 34minggu tanpa kesulitan pernapasan untuk memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya sampai akhir bulan keenam.3.Mengikuti Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui.4.Mengawali dan mempertahankan pemberian ASI.

    Learning Objectives

  • Ringkasan: Tujuan Pembelajaran (lanjutan ...)5.Mengevaluasi pemberian ASI pada neonatus untuk memastikan posisi yang benar, kelekatan yang baik dan pengisapan yang efektif. Mengidentifikasi berbagai masalah dalam menyusui, pencegahan serta penanganannya. Menatalaksana neonatus dengan kesulitan dalam menyusu. Mendefinisikan metode dan teknik memerah serta menyimpan ASI perah

    Learning Objectives

    Moduel: Breastfeeding of the Newborn - Session 1The facilitator reviews the purpose, story, and task analysis of tModuel: Breastfeeding of the Newborn - Session 1