06 wawasan inam-revisi 24 sept 2013

50
WAWASAN KE-INDONESIAAN Minggu ke 6 Yohanes J. Handayanto [email protected]

Upload: widyakandi

Post on 15-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

WAWASAN KE-INDONESIAAN

Minggu ke 6Yohanes J. [email protected]

Page 2: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

KONSEP DASAR

• Wawasan = cara pandang/ cara penglihatan/ cara tinjau.

• Wawasan nasional = cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional, serta global.

Page 3: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Jadi Wawasan Nasional• Adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional

• Ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilyah serta jati diri bangsa. Ada tiga faktor utama: bumi / ruang, jiwa / tekad rakyatnya, lingkungan.

Page 4: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013
Page 5: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013
Page 6: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nasonal

• WADAH• ISI• TATA LAKU WADAH: kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara. Wadah (pelembagaan) masyarakat menegara melalui suprastruktur (segala hal yang berkaitan dengan sistem penataan) dan infrastruktur (sarana dalam menyalurkan aspirasi: tersedianya partai-partai) politik.

Page 7: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• ISI: aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

• TATA LAKU: pola perilaku masyarakat dalam berbangsa dan bernegara secara lahiriah yang dilandasi oleh norma, etika, dan budaya yang berlaku dalam masyarakat.

Page 8: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Asas Wawasan Nasional

• Kepentingan yang sama;• Tujuan yang sama• Keadilan• Kejujuran• Solidaritas• Kerjasama• Kesetiaan

Page 9: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

ASPEK-ASPEK DALAM WAWASAN NASIONAL

• Aspek Geopolitik• Aspek kekuasaan• Aspek kewilayahan• Aspek Sosial Budaya• Aspek kesejarahan• Aspek Falsafah Pancasila

Page 10: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Teori Geopolitik:Ajaran Frederich Ratzel:• Pertumbuhan negara dapat dianalogikan sebagai pertumbuhan

organisme;• Negara identik sebagai ruang yang ditempati oleh kelompok

politik dalam arti kekuatan (teori ruang);• Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

tidak terlepas dari hukum alam dan hanya bangsa yang unggul dapat bertahan.

• Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan sumber daya alam. Bila ruang hidup tidak mendukung, bangsa akan mencari pemenuhan kebutuhan di luar wilayahnya (ekspansi).

Page 11: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Ajaran Rudolf Kjellen

• Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup;

• Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi bidang-bidang: geopolitik, ekonomi politik, demospolitik, ssial politik dan krato politik

• Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, namun dapat berswasembada.

Page 12: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

RUANG LINGKUP GEOPOLITIK• Aspek spasial, kewilayahan, sistem ekologi, dan spatio

temporal.• Sikap dan kepentingan negara yang tercermin dalam konflik

dan ancaman serta kerjasama regional dan internasional.• Hubungan kepentingan ekonomi dan hankam.• Kondisi sosial internal dan eksternal.• Kepentingan ideologi politik, sistem organisasi ekonomi dan

kekuatan militer.• Kebijakan politik dalam dan luar negeri, aspek wilayah politik

dan hukum internasional.

Page 13: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Agus S. Djamil / www.lautanquran.com 13

Negeri di Batas dua SamudraEkonomi

Budaya - Perdaban

Geofisik - Geologik

Fisik - Biologis

Geopolitik

Page 14: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Teori-teori kekuasaan:

Paham Machiavelli, negara kuat:• Segala cara dihalalkan dalam merebut dan

mempertahankan kekuasaan;• Untuk menjaga kekuasaan rejim, politik adu

domba adalah sah;• Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat

bertahandan menang.

Page 15: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)

• Perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional;

• Kekuatan politik harus didampingi oleh kekuatan logistik dan ekonomi nasional.

• Pula di dukung kondisi sosial budaya dan kekuatan hankam

• Prinsip invasi militer

Page 16: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Paham Jenderal Clausewitz (XVIII)

• Perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain;

• Peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

Page 17: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Ajaran Karl Haushofer

• Kekuasan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium maritim untuk menguasasi pengawasan laut;

• Beberapa negara besar dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, Asia serta Jepang di Asia Timur Raya.

• Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan soal-soal strategi perbatasan.

Page 18: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Ajaran Sir Halford Mackinder

• Wawasan Benua: kekuatan darat, barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika dan selanjutnya dapat menguasasi dunia.

Page 19: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Ajaran Sir Walter Raleigh dan Aflfred Thyer Mahan

• Wawasan Bahari= kekuatan lautan = barang siapa menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya menguasai dunia.

Page 20: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Ajaran W. Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet dan John Frederik Charles Fuller

• Wawasan dirgantara = kekuatan di udara hendaknya mempunyai daya yang dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan.

Page 21: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Aspek Kewilayahan Nusantara:Ketentuan batas-batas wilayah RI• Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (1939) : - lebar laut wilayah Indonesia 3 mil dari masing-masing

pulau• Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957: - bentuk geografis Indonesia adalah negara kepulauan - Pulau-pulau serta laut yang ada di antaranya harus

dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh - Batas lautan teritorial ( 12 mill) diukur dari garis yang

menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

Page 22: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

GAMBAR PETA INDONESIAGAMBAR PETA INDONESIA

Page 23: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

0 250 500

Km

U

PETA WILAYAH KEDAULATAN RISTATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957

DASAR HUKUM : TZMKO 1939. NO.442

3 MIL

0 250 500

Km

U

PETA WILAYAH KEDAULATAN RISTATUS 17 AGUSTUS 1945 - 13 DESEMBER 1957

DASAR HUKUM : TZMKO 1939. NO.442

3 MIL

Page 24: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

0 250 500

Km

U

PETA WILAYAH KEDAULATAN RI STATUS 13 DESEMBER 1957 - 17 FEBRUARI 1969

DASAR HUKUM : DEKLARASI JUANDA 1957, UU NO. 4 PRP 1960

DARATAN NUSANTARA

PERAIRAN NUSANTARA

LAUTAN TERITORIAL

12 MIL

Page 25: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

0 250 500

Km

U

PETA WILAYAH KEDAULATAN RISTATUS 17 FEBRUARI 1969 - 19 DESEMBER 1999DASAR HUKUM : UU.NO.1 TH,1973; UU NO.17 TH 1985; UU NO.6/1996.

UNCLOS 1982

DARATAN NUSANTARAPERAIRAN NUSANTARA

LAUTAN TERITORIAL

LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL

Page 26: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

0 250 500

Km

U

PETA WILAYAH N.K.R.ISTATUS 17 FEBRUARI 1969 - SEKARANG

DASAR HUKUM : TAP MPR NO. V/1999 TANGGAL.19 OKTOBER 1999

DARATAN NUSANTARAPERAIRAN NUSANTARA

LAUTAN TERITORIAL

LAUT ZONA EKONOMI EKSKLUSI F 200 MIL

Page 27: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

0 250 500

Km

U

PETA ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA

Page 28: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Peta Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)Berdasarkan PP No. 37 Tahun 2002.

Page 29: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• Konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional, pokok-pokok negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 82 (United Nation Convention on the Law of the Sea atau Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang Hukum Laut)

• UNCLOS 1982 diratifikasi Indonesia melalui UU No. 17 Th 1985 pada tanggal 31 Desember 1985

• Ketentuan ini telah menjadi hukum positif sejak 16 November 1994

Page 30: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Geography

• Southeastern Asia, archipelago between the Indian Ocean and the Pacific Ocean

• Land boundaries (panjang perbatasan): – total: 2,830 km – border countries: East Timor 228 km, Malaysia 1,782 km, Papua

New Guinea 820 km • Area:

– total: 1,919,440 sq km – land: 1,826,440 sq km – water: 93,000 sq km

Sumber: http://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/id.html#Geo

Page 31: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Lanjutan…

• Jumlah pulau 17.504 (DKP, 2003) • memiliki pantai sepanjang 81.290 kilometer (Dishidros

TNI-AL, 2003). • Sejak ditetapkan pada 1957 melalui Deklarasi Juanda dan

dikukuhkan dengan Undang-Undang nomor 4/PrP/1960, • kemudian diganti dengan Undang-Undang RI nomor 6

Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, • serta diakui secara internasional melalui Undang-Undang

Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982, • maka perairan Indonesia menjadi suatu wilayah yang

utuh, dimana batas lautnya diukur dari titik pulau-pulau terluarnya.

Sumber: Dishidros-TNI AL, 2003

Page 32: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

ISU STRATEGIS KAWASAN PERBATASANKALIMANTAN - SARAWAK

1. KESENJANGAN WILAYAH antara kawasan perbatasan dengan negara tetangga dan dengan kawasan lain di Kalimantan, karena:

• tingkat perkembangan ekonomi (pendapatan, nilai tukar komoditas) -> orientasi ekonomi lebih ke Sarawak

• aksesibilitas rendah terhadap sistem kota di sekitarnya (Remote area) sementara akses ke kawasan negara tetangga lebih baik

• Terbatasanya ketersediaan prasarana dan sarana2. RESETTLEMENT kantung-kantung permukiman yang

lokasinya tersebar dan kepadatan rendah, karena:• Penyediaan prasarana dan sarana tidak efisien• Memudahkan monitoring pengelolaan SDA

3. KETAHANAN NASIONAL, karena• Keterkaitan sosial-ekonomi yang lebih erat ke negara

tetangga sehingga potensial mengurangi rasa nasionalisme penduduk kawasan perbatasan

Page 33: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

PULAU-PULAU KECIL YANG BERBATASAN LANGSUNG DENGAN NEGARA LAIN

Negara Jumlah Pulau

Malaysia 21

Vietnam 2

Filipina 12

Palau 7

PNG 1

Australia 26

Timor Leste 5

India 11

Singapura 4

Total 92Sumber: Abubakar, 2006

Page 34: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL INDONESIA

• Belum tercapainya kesepakatan batas landas kontinen antara Indonesia dengan Vietnam.

• Problem lintas batas tradisional yang dilakukan oleh rakyat Irian Jaya ke Papua New Guinea masih tetap berlangsung.

• Lintas batas NTT dengan Timor Timur oleh kedua warga negara.

• Sea Lanes of Communication (SLOC): bentangan SLOC dari Barat ke Timur, dan dari Selatan ke Utara.

• Dari 7 selat startegis di dunia, 4 selat berada dalam kedaulatan Indonesia.

Page 35: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Aspek Ekonomi dan Sosial-Budaya

• Pengakuan adanya keanekaragaman budaya;• Bangsa Indonesia merupakan hasil dari proses

“berbangsa” melalui kesadaran dan perjuangan.• Budaya yang beragam sebagai semangat untuk membina

kehidupan bersama secara harmonis.• Menumbuhkan faktor-faktor positif untuk mewujudkan

persatuan dan kesatuan.• Sumberdaya ekonomi terutama SDA sebagai modal

dasar pembangunan nasional.• SDA untuk memenuhi hajat hidup masyarakat dikuasai

oleh negara.

Page 36: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Page 37: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Jaringan Transportasi Laut

Pusat Distribusi Provinsi

Pusat Distribusi Nasional

Legend:By sea / by rail By land / by rail / by seaBy sea / by rail / by land

Konektivitas:

Short Sea Shipping

Pelabuhan Pengumpan Disetiap Kabupaten/Kota, dan Pelabuahn Pengumpul pada setiap Propinsi, Pelabuhan Utama pada beberapa pelabuhan pengumpul tertentu yang memenuhi kriteria, dan Pelabuhan Hub Internasional di Kuala Tanjung untuk Wilayah Indonesia Barat dan Untuk Wilayah Indonesia Timur dipilih satu diantara

Bitung, Makasar atau Sorong

Page 38: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Agus S. Djamil / www.lautanquran.com 38

AssetGeopolitik yang

Strategis

> 30% crude tanker

dunia

> 50% lng dunia….

> 40 % kapal dunia

Page 39: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Selat Malaka =

Kunci Ekonomi Dunia

Page 40: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

GAS HYDRATE = “Es Gas”

Potensi Cadangan Gas Alam Raksasa di bawah lapisan Dasar Laut Dalam

Page 41: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Agus S. Djamil / www.lautanquran.com 41

Eksplorasi & Produksi Migas Makin ke Laut Dalam

Selat Makassar – Kalimantan Timur~ 2300 Meter

Page 42: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Konsesi lahan di Indonesia

Tambang

HPHHGUHTI

Lain-lain35% lahan73,1 juta ha

15,0 juta ha8,8 juta ha 35,1 juta ha

Konsesi Kolosal Ekstraktif

Page 43: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

PETA KEMISKINAN DI INDONESIA PADA 2003

Sumber: http://www.tkpkri.org/id/index.php?option=com_content&task=view&id=21&Itemid=42 (download, 12 Maret 2007)

Page 44: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Aspek Kesejarahan

• Negara-negara kerajaan tradisional yang pernah ada di Indonesia.

• Nuansa kebangsaan muncul pada tahun 1900an dengan menguatnya konsep baru tentang dasar dan tujuan: berbangsa dan bernegara.

• Proklamasi 17 Agustus 1845 sebagai konkritisasi semangat kebangsaan dan menegara.

• Batas-batas terirtorial RI semakin mantap (secara hukum)

Page 45: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

WAWASAN NASIONAL INDONESIA BERDASARKAN NILAI-NILAI PANCASILA

• Ajaran wawasan nasional bangsa Indonesia menyatakan bahwa ideologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional, dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan nasionalnya.

Page 46: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Keutuhan dan kebersamaan dengan tetap

menghormati dan memberi kebebasan dalam menganut dan mengamalkan agama masing-masing.

• Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Memberikan kebebasan dalam

mengekspresikan HAM dengan tetap mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerjasama

Page 47: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• Sila Persatuan Indonesia

Mengutamakan keutuhan bangsa dan negara dengan tetap memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan golongan suku bangsa mapun perorangan.

• Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.

Page 48: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Memberikan kebebasan untuk mencapai kesejahteraan setinggi-tingginya bagi setiap orang dengan memperhatikan keadilan bagi daerah penghasil, daerah lain, orang lain sehingga tercapai kemakmuran yang memenuhi persyaratan kebutuhan minimal.

Page 49: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

Implementasi Wanas

• Bidang Politik: menciptakan iklim penyelengaraan negara yang sehat dan dinamis. Pemerintahan yang kuat, aspiratif dan terpercaya dan sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

• Bidang ekonomi: tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

Page 50: 06 Wawasan Inam-revisi 24 Sept 2013

• Bidang sosial-budaya: menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan.

• Bidang Hankam: menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang berlanjut pada pembentukan sikap bela negara.