06-hipotesis penelitian

23
HIPOTESIS PENELITIAN

Upload: arindya-rendra-leksana

Post on 27-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

statistika hipotesis penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: 06-Hipotesis Penelitian

HIPOTESIS PENELITIAN

Page 2: 06-Hipotesis Penelitian

2

Hipotesis adalah jawaban sementara dari

suatu gejala atau masalah yang diperoleh

dari hasil kajian masalah berdasarkan

teori-teori yang relevan dengan variabel

penelitian.

Ada dua hipotesis dalam penelitian:

1.Hipotesis nol (Ho) atau hipotesis netral

atau hipotesis statistik, dan

2.Hipotesis alternative (Ha) atau hipotesis

penelitian

Page 3: 06-Hipotesis Penelitian

HIPOTESIS STATISTIK

Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan mengenai populasi dan

diperlukan pengujian

Page 4: 06-Hipotesis Penelitian

PENGUJIAN HIPOTESIS

HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin salah mengenai satu atau lebih populasi

Contoh:

H0: Tidak ada perbedaan prestasi mahasiswa antara yang masuk melalui seleksi PMDK dengan yang masuk melalui seleksi ujian.

Ha: Ada perbedaan prestasi mahasiswa antara yang masuk melalui seleksi PMDK dengan yang masuk melalui seleksi ujian.

Untuk keperluan statistik hipotesis tersebut dapat disingkat menjadi bentuk matematik, yaitu:

Ha: µ1 ≠ µ2

H0: µ1 = µ2

Page 5: 06-Hipotesis Penelitian

Jenis-jenis Hipotesis penelitian berdasarkan rumusan pernyataan 1. Hipotesis nondireksional, adalah hipotesis yang tidak diketahui kelompok

mana yang lebih besar, kelompok pertama atau kedua.

Contoh:

Ha: Kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar batu hitam

lebih tinggi daripada yang menggunakan batu putih.

H0: Tidak ada perbedaan kuat tekan beton antara yang menggunakan

agregat kasar batu hitam dengan yang menggunakan batu putih.

Ha: µ1 > µ2

H0: µ1 = µ2

2. Hipotesis direksional, adalah pernyataan hipotesis karena sudah jelas

ada salah satu yang lebih besar.

Contoh:

Ha: Ada perbedaan kuat tekan beton antara komposisi campuran A,

komposisi campuran B, dan komposisi campuran C.

H0: Tidak ada perbedaan kuat tekan beton antara komposisi campuran

A, komposisi campuran B, dan komposisi campuran C.

Ha: µA ≠ µB ≠ µC

H0: µA = µB = µC

Page 6: 06-Hipotesis Penelitian

Jenis-jenis Hipotesis penelitian.......lanjutan Contoh:

Ha: Ada perbedaan alasan siswa SMP untuk masuk SMK

H0: Tidak ada perbedaan alasan siswa SMP untuk masuk SM

Ha: f1 ≠ f2

H0: f1 = f2

Ha: Ada hubungan postif antara pola asuh orangtua siswa dengan prestasi

siswa.

H0: Tidak ada hubungan antara pola asuh orangtua siswa dengan prestasi

siswa.

Ha: ρ > 0

H0: ρ = 0

Ha: Ada hubungan negatif antara kegemukan dengan kecepatan lari siswa.

H0: Tidak ada hubungan antara kegemukan dengan kecepatan lari siswa.

Ha: ρ < 0

H0: ρ = 0

Ha: Ada hubungan antara kualitas lingkungan belajar dengan prestasi siswa.

H0: Tidak ada hubungan antara kualitas lingkungan belajar dengan prestasi

siswa.

Ha: ρ ≠ 0

H0: ρ = 0

Page 7: 06-Hipotesis Penelitian

Taraf Signifikansi dan Penolakan Hipotesis Nol

Taraf signifikansi adalah resiko terjadinya kesalahan

yang siap diambil peneliti dalam penolakan hipotesis

nol.

Taraf signifikan 1% atau 0,01artinya hipotesis nol

akan ditolak apabila disebabkan oleh faktor

kebetulan satu dari 100 kejadian.

Taraf signifikan 5% atau 0,05 artinya hipotesis nol

ditolak dengan faktor kebetulan lima dalam 100

kejadian.

Taraf signifikan biasa diberi simbul α. Jadi bila taraf

signifikan yang diambil 0,01 dituliskan dengan α =

0,01 atau taraf signifikan yang diambil 0,05 dituliskan

dengan α = 0,05.

Page 8: 06-Hipotesis Penelitian

Taraf Signifikansi dan Penolakan Hipotesis Nol ...............lanjutan

Penentuan besar-kecilnya taraf signifikan bergantung

kepada besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh

peneliti bila terjadi kesalahan dalam penelitian

tersebut.

Dalam bidang farmasi atau kedokteran taraf signifikan

diambil sangat kecil. Misalnya α = 0,001, artinya bila

hasil penelitian diterapkan kemungkinan ada satu

yang gagal dari 1000 kali pengobatan.

Dalam bidang teknologi biasanya diambil α = 0,01,

artinya bila hasil penelitian diterapkan kemungkinan

ada satu yang gagal dari 100 kejadian.

Bidang sosial atau pendidikan taraf signifikan diambil

lebih besar, biasanya α = 0,05.

Page 9: 06-Hipotesis Penelitian

Keputusan Ho benar Ho salah

Ho Gagal Ditolak Tepat Salah jenis II (β)

Ho Ditolak Salah jenis I (α) tepat

Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu

menguji hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal

sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah

peluang menolak Ho yg benar

Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd

waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho

(Ho gagal ditolak) pada hal sesungguhnya Ho itu

salah. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho

yg salah

Hubungan Pengambilan Keputusan dengan Hipotesis

Statistik

Page 10: 06-Hipotesis Penelitian

MACAM KEKELIRUAN

Kekeliruan macam I: adalah menolak hipote-sis yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan , : peluang membuat kekeliruan macam I disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata ( = 0,01 atau = 0,05 )

Membacanya:

= 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Atau kira-kira 95% yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang salahnya/kekeliruan sebesar 5%

Kekeliruan macam II: adalah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, dinamakan kekeliruan ,

: peluang membuat kekeliruan macam II

Page 11: 06-Hipotesis Penelitian

PENGUJIAN HIPOTESA

Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah hipotesis gagal ditolak (menerima) atau hipotesis ditolak

Page 12: 06-Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diuji dalam suatu penelitian adalah hipotesis nol.

Pemunculan hipotesis nol (statistik) dalam penelitian adalah untuk

ditolak.

Penolakan hipoteisis nol didasarkan pada perbandingan antara

hasil hitungan dengan harga tabel atau harga kritik pada taraf

signifikan tertentu. Selain itu juga ditentukan berdasar hipotesis

alternative (Ha) yang berbentuk direksional atau nondireksional.

Bila hipotesisnya berbentuk direksional, maka digunakan harga

tabel satu ekor (one tail). Akan tetapi bila hipotesisnya berbentuk

nondireksional, maka digunakan harga tabel dua ekor (two tail).

Harga tabel satu ekor artinya α yang dilihat dalam tabel sama

dengan taraf signifikan yang ditentukan. Misal Ha: µ1 > µ2 dan

taraf signifikan 0,05, maka tabel yang dilihat adalah α = 0,05.

Harga tabel dua ekor artinya α yang dilihat dalam tabel adalah

setengah dari taraf signifikan yang ditentukan. Misal Ha: µ1 ≠ µ2

dan taraf signifikan 0,05, maka tabel yang dilihat adalah ½α =

0,025. Distribusi normal dan penolakan hipotesis nol seperti

gambar berikut.

PENGUJIAN HIPOTESIS

Page 13: 06-Hipotesis Penelitian

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Rumuskan pernyataan Ho yang sesuai dengan variabel penelitian

2. Rumuskan hipotesis tandingannya (H1) yg sesuai

3. Pilih taraf nyata pengujian (α)

4. Pilih uji statistik yg sesuai dan tentukan daerah kritisnya

5. Hitung nilai statistik dari contoh acak berukuran n

6. Buat keputusan: tolak Ho Jika statistik mempunyai nilai dalam daerah kritis, selain itu Ho gagal ditolak.

Page 14: 06-Hipotesis Penelitian

7. Hipotesis lambangnya H atau Ho

8. Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1

9. Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis

10.Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis

11.Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata = μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka akan terdapat hal-hal sbb:

LANGKAH-LANGKAH ..................lanjutan

Page 15: 06-Hipotesis Penelitian

Pengujian Hipotesis Mengenai Nilai Rata-rata

Untuk menguji hipotesis mengenai nilai rata-rata populasi,

Maka dapat dibuat perumusan hipotesis sebagai berikut:

Ho : u = uo

H1 : u ≠ uo

Pengujian Dwi Arah

Pengujian satu arah Untuk menguji hipotesis mengenai nilai rata-rata populasi dengan

melihat satu sisi saja

Ho : u = uo

Ho : u > uo

Ho : u < uo

Ho : u = uo

lawan

lawan

Page 16: 06-Hipotesis Penelitian

Pengujian Parameter Θ

a. Hipotesis mengandung pengertian sama

1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0

A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0

3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0

A : θ > θ0 A : θ < θ0

Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan pengujian sederhana lawan sederhana, sedangkan lainnya pengujian sederhana lawan komposit

Page 17: 06-Hipotesis Penelitian

Dinamakan pengujian komposit lawan komposit

b.Hipotesis mengandung pengertian maksimum H : θ ≤ θo A : θ > θo c. Hipotesis mengandung mengertian minimum H : θ ≥ θo A : θ < θ0

Page 18: 06-Hipotesis Penelitian

Jika alternatif A mempunyai perumusan tidak sama

Kriteria yang didapat : hipotesis H gagal ditolak (diterima) jika harga statistik yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak

Daerah penerimaan

H

d1 d2

Daerah penolakan H

(daerah kritis)

Daerah penolakan H

(daerah kritis)

Luas = ½ ά

Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis

masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada tiap ujung

adalah ½ . Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian

hipotesis dinamakan uji dua pihak

Page 19: 06-Hipotesis Penelitian

Ha: µ1 > µ2

H0: µ1 = µ2

Taraf signifikan α

Distribusi normal dan penolakan hipotesis nol

Page 20: 06-Hipotesis Penelitian

Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih besar

Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H

Daerah penolakan H

(daerah kritis)

Daerah penerimaan

H

d

Luas = ά

Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah

yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah .

Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis

dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan

Page 21: 06-Hipotesis Penelitian

Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih kecil

Kriteria yang digunakan : terima H (H gagal ditolak) jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih besar

dari d sedangkan dalam hal lainnya ditolak

Daerah penerimaan

H

d

Daerah penolakan H

(daerah kritis)Luas =

Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah

yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah .

Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis

dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri

Page 22: 06-Hipotesis Penelitian

Penarikan kesimpulan adalah membandingkan harga hitung

dengan harga tabel. Apabila harga hitung lebih besar daripada

harga tabel berarti H0 ditolak dan Ha didukung oleh data atau Ha

signifikan. Sebaliknya bila harga hitung lebih kecil daripada harga

tabel berarti H0 gagal ditolak dan Ha tidak didukung oleh data atau

Ha tidak signifikan.

Penarikan kesimpulan pada perhitungan menggunakan program

SPSS adalah membandingkan harga signifikansi probabilitas (sig.

prob) hasil perhitungan dengan taraf signifikan yang diambil (α).

Bila hasil perhitungan ditemukan sig. prob = 0,036, sedang taraf

signifikan α = 0,05, berarti harga sig. prob < α. Hal ini berarti H0

ditolak dan Ha didukung oleh data atau Ha signifikan. Sebaliknya

bila hasil perhitungan ditemukan sig. prob = 0,074, sedang taraf

signifikan α = 0,05, berarti harga sig. prob > α. Hal ini berarti H0

gagal ditolak dan Ha tidak didukung oleh data atau Ha tidak

signifikan.

PENARIKAN KESIMPULAN

HASIL UJI HIPOTESIS

Page 23: 06-Hipotesis Penelitian

TERIMAKASIH