050 model ipa trpd

Upload: sukowibowo3476

Post on 29-May-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    1/92

    BURAM

    PANDUAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANIPA TERPADU

    SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

    (SMP/MTs)

    Pusat Kurikulum, Balitbang DepdiknasJl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta PusatTelp. : (62-21)3804248,3453440,34834862Fax. : (62-21) 3508084, 34834862www.puskur.net

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    2/92

    DAFTAR ISI

    HalamanDaftar Isi

    Bab I. Pendahuluan 1A. Latar Belakang .. 1B. Tujuan 2C. Ruang Lingkup 2D. Sistematika 2

    Bab II. Kerangka Berpikir 4A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam .. 4B. Karakteristik Bidang kajian IPA . 6C. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu . 7

    D. Konsep Pembelajaran Keterpaduan dalam IPA . 8

    Bab III. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu 13A. Perencanaan . 13B. Model Pelaksanaan Pembelajaran 15C. Penilaian .. 17

    Bab IV Implikasi Pembelajaran IPA Terpadu 20A. Guru 20B. Peserta Didik 22

    C. Bahan Ajar 23D. Sarana dan Prasarana 24

    Lampiran:1. Peta Kompetensi Dasar Yang Berpotensi IPA Terpadu . 252. Contoh Silabus Pembelajaran IPA Terpadu .......................... 273. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu .... 35

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    3/92

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan kurikulum hasil refleksi,

    pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang telah berlaku sebelumnya.Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan peserta didikmenghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan kompetensidasar diarahkan untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidupdalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan, persaingan,ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan. Kurikulum ini disusun untukmenciptakan tamatan yang kompeten, cerdas dalam membangun integritassosial, serta mewujudkan karakter nasional.

    Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah dilakukanberbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan

    dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Sebagaisalah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum dikembangkanberbagai model implementasi kurikulum.

    Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasikurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan,mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai denganSekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini padahakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkanpeserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,

    dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud,1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukanbeberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615).

    Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalamanlangsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk mencari, menyimpan, danmenerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didikterlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secaramenyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasanpengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadapkebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Pengalaman belajar yang

    lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual akan menjadikan prosesbelajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajianIlmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif,sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Perolehankeutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunianyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaranterpadu.

    Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan TEMA atau TOPIKtentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplinkeilmuan yang mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaranIPA terpadu, suatu konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidangkajian dalam bidang kajian IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    4/92

    sudut makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, danmateri dan sifatnya. Pembahasan tema juga dimungkinkan hanya dari aspekmakhluk hidup dan proses kehidupan dan energi dan perubahannya, atau materidan sifatnya dan makhluk hidup dan proses kehidupan, atau energi danperubahannya dan materi dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui

    pembelajaran terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tematidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehinggapenggunaan waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuanpembelajaran juga diharapkan akan lebih efektif.

    B. TujuanTujuan penyusunan Model Pembelajaran IPA Terpadu untuk SMP/MTs ini padadasarnya untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangkaacuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model ini diantaranya bertujuan untuk:1. memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana

    pembelajaran IPA terpadu pada tingkat SMP/MTs;2. memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana

    pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkansilabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian;

    3. memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuanmelaksanakan pembelajaran IPA terpadu;

    4. memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait(misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat memberikandukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran IPA

    terpadu.

    C. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup penyusunan Model ini meliputi pengertian IPA Terpadu,Karakteristik Pembelajarn IPA Terpadu, pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadudan penilaian di kelas sehingga dicapai tujuan yang diinginkan.

    Pembelajaran IPA secara terpadu harus menggunakan tema yang relevan danberkaitan. Materi yang dipadukan sebaiknya masih dalam lingkup bidang kajian

    IPA.

    Tema yang dibahas disajikan dalam konteks IPA-lingkungan-teknologi-masyarakat, yang melibatkan aktivitas peserta didik secara berkelompok maupunmandiri. Aktivitas peserta didik perlu ditunjang oleh media pembelajaran yangmemadai, agar peserta didik dapat memahami tema secara komprehensif danmencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

    D. Sistematika

    Model Pembelajaran IPA Terpadu memuat beberapa keterpaduan antar-Kompetensi Dasar. Model ini juga mencakup apa dan bagaimana seorang guru diSMP/MTs mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. Sistematika

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    5/92

    anduan pengembangan pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut.

    Bab satu, merupakan pendahuluan yang memuat penjelasan tentang latarbelakang serta pentingnya keberadaan panduan. Selain itu juga mengungkapkan

    tujuan serta sistematika sajian.

    Bab dua, berisi penjelasan tentang kerangka berpikir yang mencakup tentangpengertian, karakteristik, tujuan, konsep keterpaduan IPA, dan modelketerpaduan berdasarkan topik.

    Bab tiga, berisi tentang strategi pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu, yangmenjelaskan tahapan tentang perencanaan (meliputi pemetaan KompetensiDasar, pemilihan topik, penjabaran Kompetensi Dasar ke dalam indikator,penyusunan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran),pelaksanaan pembelajaran (meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan

    kegiatan akhir serta tindak lanjut), dan penilaian.

    Bab empat, berisi tentang implikasi pembelajaran IPA Terpadu yang menjelaskanperan guru, peserta didik, serta sarana dan prasarana pembelajaran.

    Lampiran:Model pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    6/92

    BAB IIKERANGKA BERPIKIR

    A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alamsecara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuanyang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi jugamerupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadiwahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, sertaprospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupansehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalamanlangsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahamialam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat

    sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yanglebih mendalam tentang alam sekitar.

    Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs, meliputi bidang kajianenergi dan perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan,dan materi dan sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantupeserta didik untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alammerupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami ujikebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis,universal, dan tentatif. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokokbahasannya adalah alam dan segala isinya.

    Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematisdan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulandata hasil observasi dan eksperimen.

    Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPAmeliputi empat unsur utama yaitu:1. sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta

    hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapatdipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;

    2. proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiahmeliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan,evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;

    3. produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;4. aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-

    hari.Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya tidak dapatdipisahkan satu sama lain.

    Dalam proses pembelajaran IPA keempat unsur itu diharapkan dapat muncul,sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh,

    memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah, metodeilmiah, dan meniru cara ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    7/92

    Kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanyamempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, teori dan hukum.Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang beriorientasi pada tes/ujian.Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalampembelajaran.

    Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh dan tidak berorientasitercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pembelajaran lebihbersifat teacher-centered, guru hanya menyampaikan IPA sebagai produk danpeserta didik menghafal informasi faktual. Peserta didik hanya mempelajari IPApada domain kognitif yang terendah. Peserta didik tidak dibiasakan untukmengembangkan potensi berpikirnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwabanyak peserta didik yang cenderung menjadi malas berpikir secara mandiri.Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuhdomain afektif dan psikomotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guruadalah keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik

    per kelas yang terlalu banyak.

    Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan IPA dan teknologi dalam berbagaibidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan komunikasi.Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan pesertadidik untuk melek IPA dan teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, sertadapat berargumentasi secara benar. Dalam kenyataan, memang tidak banyakpeserta didik yang menyukai bidang kajian IPA, karena dianggap sukar,keterbatasan kemampuan peserta didik, atau karena mereka tak berminatmenjadi ilmuwan atau ahli teknologi. Namun demikian, mereka tetap berharap

    agar pembelajaran IPA di sekolah dapat disajikan secara menarik, efisien, danefektif.

    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai peserta didik yangdituangkan dalam empat aspek yaitu, makhluk hidup dan proses kehidupan,materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan alam semesta.

    Indikator pencapaian kompetensi dikembangkan oleh sekolah, disesuaikandengan lingkungan setempat, dan media serta lingkungan belajar yang ada disekolah. Semua ini ditujukan agar guru dapat lebih aktif, kreatif, dan melakukaninovasi dalam pembelajaran tanpa meninggalkan isi kurikulum.

    Melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan peserta didik dapat membangunpengetahuannya melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam kelompok,belajar berinteraksi dan berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.

    B. Karakteristik Bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam

    Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperolehmelalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untukmenghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. Adatiga kemampuan dalam IPA yaitu: (1) kemampuan untuk mengetahui apa yangdiamati, (2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    8/92

    kemampuan untuk menguji tindak lanjut hasil eksperimen, (3) dikembangkannyasikap ilmiah. Kegiatan pembelajaran IPA mencakup pengembangan kemampuandalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban, memahami jawaban,menyempurnakan jawaban tentang apa, mengapa, dan bagaimana tentanggejala alam maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis yang

    akan diterapkan dalam lingkungan dan teknologi. Kegiatan tersebut dikenaldengan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode ilmiah. Metode ilmiahdalam mempelajari IPA itu sendiri telah diperkenalkan sejak abad ke-16 (GalileoGalilei dan Francis Bacon) yang meliputi mengidentifikasi masalah, menyusunhipotesa, memprediksi konsekuensi dari hipotesis, melakukan eksperimen untukmenguji prediksi, dan merumuskan prinsip umum yang sederhana yangdiorganisasikan dari hipotesis, prediksi, dan eksperimen.

    Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksipeserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metodeilmiah. Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

    didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta prospekpengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,yang didasarkan pada metode ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan padapengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didikmampu memahami alam sekitar melalui proses mencari tahu dan berbuat,hal ini akan membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebihmendalam. Keterampilan dalam mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakandengan keterampilan proses penyelidikan atau enquiry skills yang meliputimengamati, mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusunhipotesis, merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan,

    mengklasifikasikan, mengolah, dan menganalisis data, menerapkan ide padasituasi baru, menggunakan peralatan sederhana serta mengkomunikasikaninformasi dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, lisan, tulisan, dansebagainya. Melalui keterampilan proses dikembangkan sikap dan nilai yangmeliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul, kritis,tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan, memperhatikankeselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain.

    Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah sebaiknya: (1) memberikanpengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten melakukanpengukuran berbagai besaran fisis, (2) menanamkan pada peserta didik

    pentingnya pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan ilmiah(hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal dari pengamatan terhadap kejadiansehari-hari yang memerlukan pembuktian secara ilmiah, (3) latihan berpikirkuantitatif yang mendukung kegiatan belajar matematika, yaitu sebagaipenerapan matematika pada masalah-masalah nyata yang berkaitan denganperistiwa alam, (4) memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatifdalam kegiatan perancangan dan pembuatan alat-alat sederhana maupunpenjelasan berbagai gejala dan keampuhan IPA dalam menjawab berbagaimasalah.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    9/92

    C. Tujuan Pembelajaran IPA Terpadu

    Tujuan pembelajaran IPA Terpadu adalah sebagai berikut.

    1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaranDalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai pesertadidik masih dalam lingkup bidang kajian energi dan perubahannya, materi dansifatnya, dan makhluk hidup dan proses kehidupan. Banyak ahli yangmenyatakan pembelajaran IPA yang disajikan secara disiplin keilmuandianggap terlalu dini bagi anak usia 7-14 tahun, karena anak pada usia inimasih dalam transisi dari tingkat berpikir operasional konkret ke berpikirabstrak. Selain itu, peserta didik melihat dunia sekitarnya masih secaraholistik. Atas dasar itu, pembelajaran IPA hendaknya disajikan dalam bentukyang utuh dan tidak parsial. Di samping itu pembelajaran yang disajikanterpisah-pisah dalam energi dan perubahannya, makhluk hidup dan proseskehidupan, materi dan sifatnya, dan bumi-alam semesta memungkinkan

    adanya tumpang tindih dan pengulangan, sehingga membutuhkan waktu danenergi yang lebih banyak, serta membosankan bagi peserta didik. Bila konsepyang tumpang tindih dan pengulangan dapat dipadukan, maka pembelajaranakan lebih efisien dan efektif.Keterpaduan bidang kajian dapat mendorong guru untuk mengembangkankreativitas tinggi karena adanya tuntutan untuk memahami keterkaitanantara satu materi dengan materi yang lain. Guru dituntut memilikikecermatan, kemampuan analitik, dan kemampuan kategorik agar dapatmemahami keterkaitan atau kesamaan materi maupun metodologi.

    2.Meningkatkan minat dan motivasiPembelajaran terpadu memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkansituasi pembelajaan yang utuh, menyeluruh, dinamis, dan bermakna sesuaidengan harapan dan kemampuan guru, serta kebutuhan dan kesiapan pesertadidik. Dalam hal ini, pembelajaran terpadu memberikan peluang bagipengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tema yangdisampaikan.

    Pembelajaran IPA Terpadu dapat mempermudah dan memotivasi pesertadidik untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahami keterkaitan atauhubungan antara konsep pengetahuan dan nilai atau tindakan yang termuat

    dalam tema tersebut. Dengan model pembelajaran yang terpadu dan sesuaidengan kehidupan sehari-hari, peserta didik digiring untuk berpikir luas danmendalam untuk menangkap dan memahami hubungan konseptual yangdisajikan guru. Selanjutnya peserta didik akan terbiasa berpikir terarah,teratur, utuh, menyeluruh, sistimik, dan analitik. Peserta didik akan lebihtermotivasi dalam belajar bila mereka merasa bahwa pembelajaran itubermakna baginya, dan bila mereka berhasil menerapkan apa yang telahdipelajarinya.

    3. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai sekaligusModel pembelajaran IPA terpadu dapat menghemat waktu, tenaga, dansarana, serta biaya karena pembelajaran beberapa kompetensi dasar dapatdiajarkan sekaligus. Di samping itu, pembelajaran terpadu juga

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    10/92

    menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran. Hal ini terjadi karenaadanya proses pemaduan dan penyatuan sejumlah standar kompetensi,kompetensi dasar, dan langkah pembelajaran yang dipandang memilikikesamaan atau keterkaitan.

    D. Konsep Pembelajaran Terpadu Dalam IPA1. Konsep Pembelajaran IPA Terpadu

    Dalam arti luas pembelajaran terpadu meliputi pembelajaran yang terpadudalam satu disiplin ilmu, terpadu antarmata pelajaran, serta terpadu dalamdan lintas peserta didik (Fogarty,1991: xiii). Pembelajaran terpadu akanmemberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik, karena dalampembelajaran terpadu peserta didik akan memahami konsep-konsep yangdipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengankonsep-konsep lain yang sudah dipahami yang sesuai dengan kebutuhanpeserta didik.

    Dari sejumlah model pembelajaran terpadu menurut Fogorty (1991) tigadiantaranya seseuai untuk dikembangkan dalam pembelajaran IPA ditingkatpendidikan di Indonesia. Ketiga model yang dimaksud adalah modelketerhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbad), dan modelketerpaduan (integrated). Perbandingan deskripsi karakter, kelebihan danketerbatasan ketiga model tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

    Tabel 1. Perbandingan Diagram dan DeskripsiTiga Model Pembelajaran Terpadu

    Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan

    ModelKeterhubungan(connected)

    Menghubungkansatu konsepdengan konseplain, topik dengantopik lain, satuketerampilandenganketerampilan lain,

    ide yang satudengan ide yanglain tetapi masihdalam lingkup satubidang studimisalnya IPA atauIPS

    Peserta didik akanlebih mudahmenemukanketerkaitankarena masihdalam lingkupsatu bidang studi

    Model ini kurangmenampakkanketerkaitaninterdisiplin

    Model jaringlaba-laba(Webbed)

    Dimulai denganmenentukan temayang kemudiandikembangkan

    subtemanyadengan

    Tema yangfamiliarmembuatmotivasibelajarmeningkat

    Sulit menemukantema

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    11/92

    Model Karakteristik Kelebihan Keterbatasan

    memperhatikankaitannya dengandisiplin ilmu atau

    bidang studi lain

    Memberikanpengalamanberpikir serta

    bekerjainterdisipliner

    ModelKeterpaduan(integrated)

    Dimulai denganidentifikasikonsep,keterampilan,sikap yang overlappada beberapadisiplin ilmu atau

    beberapa bidangstudi. Temaberfungsi sebagaikontekspembelajaran

    Hubunganantarbidang studijelas terlihatmelalui kegiatanbelajar

    Fokus terhadapkegiatanbelajar,terkadangmengabaikantargetpenguasaan

    konsepMenuntut

    wawasan yangluas dari guru

    Sumber: Rustaman et al, 2003: 122 dan Fogarty, 1991: xv

    2. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran TerpaduWalaupun standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA dikembangkan dalambidang kajian, pada tingkat pelaksanaan guru memiliki keleluasaan dalammembelajarkan peserta didiknya untuk mencapai kompetensi tersebut. Salah

    satu contoh yang akan dikembangkan dalam model ini adalah guru dapatmengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dekat danrelevan untuk dikemas dalam satu tema dan disajikan dalam kegiatanpembelajaran yang terpadu. Yang perlu dicatat ialah pemaduan kegiatandalam bentuk tema sebaiknya dilakukan pada jenjang kelas yang sama danmasih dalam lingkup IPA sehingga memudahkan untuk penilaian.

    Kekuatan/manfaat yang dapat dipetik melalui pelaksanaan pembelajaranterpadu antara laian sebagai berikut.(a) Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi

    penghematan waktu, karena ketiga bidang kajian tersebut (Energi dan

    perubahannya, Materi dan sifatnya, dan Makhluk hidup dan proseskehidupan) dapat dibelajarkan sekaligus. Tumpang tindih materi jugadapat dikurangi bahkan dihilangkan.

    (b) Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antarkonsepEnergi dan perubahannya, Materi dan sifatnya, dan Makhluk hidup danproses kehidupan.

    (c) Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena pesertadidik dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebihdalam ketika menghadapi situasi pembelajaran.

    (d) Pembelajaran terpadu menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunianyata yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkanpemahaman konsep dan kepemilikan kompetensi IPA.

    (e) Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    12/92

    (f) Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif yangdapat menjembatani antara pengetahuan awal peserta didik denganpengalaman belajar yang terkait, sehingga pemahaman menjadi lebihterorganisasi dan mendalam, dan memudahkan memahami hubunganmateri IPA dari satu konteks ke konteks lainnya.

    (g) Akan terjadi peningkatan kerja sama antarguru bidang kajian terkait,guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, pesertadidik/guru dengan narasumber; sehingga belajar lebih menyenangkan,belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.

    Di samping kekuatan/manfaat yang dikemukakan itu, model pembelajaranIPA Terpadu juga memiliki kelemahan. Perlu disadari, bahwa sebenarnyatidak ada model pembelajaran yang cocok untuk semua konsep, oleh karenaitu model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang akandiajarkan. Begitu pula dengan pembelajaran terpadu dalam IPA memilikibeberapa kelemahan sebagai berikut ini.

    (a) Aspek Guru: berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilanmetodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan beranimengemas dan mengembangkan materi, bersedia mengembangkan diriuntuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan denganmateri yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaanbahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja.

    (b) Aspek pesert a didik: Pembelajaran terpadu menuntut kemampuanbelajar peserta didik yang relatif baik, baik dalam kemampuan

    akademik maupun kreativitasnya. Hal ini terjadi karena modelpembelajaran terpadu menekankan pada kemampuan analitik(mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan),kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali).

    (c) Aspek sarana dan sumber pembelajaran: Pembelajaran terpadumemerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyakdan bervariasi, termasuk juga fasilitas internet untuk menunjang,memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Semua inidapat diatasi karena internet mudah diakses dan warnet mudahditemukan.

    (d) Aspek kurikulum: Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaianketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian targetpenyampaian materi). Guru mempunyai kewenangan dalammengembangkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaranpeserta didik.

    (e) Aspek penilaian: Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaianyang menyeluruh (komprehensif), dalam menetapkan keberhasilanbelajar peserta didik dengan penilaian yang bervariasi sertaberkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guruyang berbeda.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    13/92

    Sekalipun pembelajaran terpadu mengandung beberapa kelemahan selainkeunggulannya, sebagai sebuah bentuk inovasi dalam implementasi StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar perlu dikembangkan lebih lanjut. Untukmengurangi kelemahan-kelemahan di atas, perlu dibahas bersama antara gurubidang kajian terkait dengan sikap terbuka. Kesemuanya ini ditujukan untuk

    meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembelajaran IPA.

    2. Pemaduan KonsepDalam Pembelajaran IPA

    Salah satu kunci pembelajaran terpadu yang terdiri atas beberapa bidangkajian adalah menyediakan lingkungan belajar yang menempatkan pesertadidik mendapat pengalaman belajar yang dapat menghubungkaitkan konsep-konsep dari berbagai bidang kajian. Pengertian terpadu di sini mengandungmakna menghubungkan IPA dengan berbagai bidang kajian (Carin 1997;236).Lintas bidang kajian dalam IPA adalah mengkoordinasikan berbagai disiplin

    ilmu seperti makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya,materi dan sifatnya, geologi, dan astronomi. Sebenarnya IPA dapat jugadipadukan dengan bidang kajian lain di luar bidang kajian IPA dan hal inilebih sesuai untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Mengingat pembahasanmateri IPA pada tingkat lebih tinggi semakin luas dan mendalam, maka padajenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA, akan lebih baik bila keterpaduandibatasi pada bidang kajian yang termasuk bidang kajian IPA saja. Hal inidimaksudkan agar tidak terlalu banyak guru yang terlibat, yang akanmembuka peluang timbulnya kesulitan dalam pembelajaran dan penilaian,mengingat semakin tinggi jenjang pendidikan, maka semakin dalam dan luas

    pula pemahaman konsep yang harus diserap oleh peserta didik.

    Pembelajaran terpadu diawali dengan penentuan TEMA, karena penentuantema akan membantu peserta didik dalam beberapa aspek yaitu:(a)peserta didik yang bekerja sama dengan kelompoknya akan lebih

    bertanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri;(b)peserta didik menjadi lebih percaya diri dan termotivas dalam belajar bila

    mereka berhasil menerapkan apa yang telah dipelajarinya;(c)peserta didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat karena mereka

    mendengar, berbicara, membaca, menulis dan melakukankegiatan menyelidiki masalah yang sedang dipelajarinya;

    (d)memperkuat kemampuan berbahasa peserta didik;(e)belajar akan lebih baik bila peserta didik terlibat secara aktif melalui

    tugas proyek, kolaborasi, dan berinteraksi dengan teman, guru, dan dunianyata.

    Oleh karena itu, jika guru hendak melakukan pembelajaran terpadu dalamIPA, sebaiknya memilih tema yang menghubungkaitkan antara IPAlingkungan-teknologi-masyarakat.

    Berikut ini diberikan contoh pembelajaran IPA Terpadu dengan tema yangbernuansa IPA-lingkungan-teknologi-masyarakat.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    14/92

    Contoh 1:

    Pengaruh bahan kimiadalam kehidupan sehari-

    hari

    Lingkungan Materi dan sifatnya

    Kesehatan Makhluk hidup danproses kehidupan

    Perokok pasif

    Perokok aktif

    Pengaruh rokok bagi

    kesehatan

    Gangguan pada sistem

    pernapasan

    Rokok

    Pengaruh asap rokokterhadap lingkungan

    (pencemaran udara)

    Gambar 2.1. Jaringan tema rokok

    Contoh 2:

    Aliran EnergiMatahari sebagai sumber energi

    ENERGI

    Perubahan bentuk energi di

    alamHukum Kekekalan Energi

    Gambar 2.2 Jaringan Tema Energi

    Contoh 3:

    Pembakaran bahan-bahan

    fosilPenebangan pohon Pelapukan

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    15/92

    Pemanasan GlobalEfek Rumah Kaca

    Proses-proses Yang Terjadidi Lapisan Biosfer

    Penipisan Ozon

    Gambar 2.3 Jaringan Tema Proses-proses Yang Terjadi di Lapisan Biosfer

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    16/92

    BAB IIISTARTEGI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU

    A. PERENCANAANSecara konseptual yang dimaksud terpadu pada pengembangan pembelajaran IPAdapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis, dan evaluasi dalam matapelajaran IPA.

    Konsep-konsep yang dapat dipadukan pada semester yang berlainanpembelajarannya dapat dilaksanakan pada semester yang sama (tertentu)dengan tidak meninggalkan standar kompetensi dan kompetensi dasar padasemester lainnya. Sebaiknya tidak memadukan standar komnpetensi dankompetensi dasar karena akan menyulitkan dalam penilaian.

    Keberhasilan pembelajaran terpadu akan lebih optimal jika perencanaanmempertimbangkan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan,dan kemampuan). Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimilikipeserta didik sudah tercantum dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarmata pelajaran IPA.

    Ada berbagai model dalam mengembangkan pembelajaran IPA Terpadu yangdapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran terpadu berikutini:

    Gambar 3.1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

    Menetapkan bidangkajian yang akan

    dipadukan

    Mempelajari Standarkompetensi dan

    kompetensi dasar

    bidang kajian

    Memilih/menetapkantema atau topik

    pemersatu

    Membuat matriks ataubagan hubungan

    kompetensi dasar dantema atau topik

    pemersatu

    Menyusun silabus

    pembelajaran terpadu

    Menyusun rencanapelaksanaan

    pembelajaran terpaduMemetakan KD dan

    tema pemersatu

    Merumuskan indikator

    pembelajaran terpadu

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    17/92

    Langkah (1):Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan. Pada saat menetapkanbeberapa bidang kajian yang akan dipadukan sebaiknya sudah disertai denganalasan atau rasional yang berkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dankompetensi dasar oleh peserta didik dan kebermaknaan belajar. Contoh lihat

    lampiran.

    Langkah (2):Langkah berikutnya dalam pengembangan model pembelajaran terpadu adalahmempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar dari bidang kajian yangakan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi danKompetensi Dasar bidang kajian IPA per kelas yang dapat dipadukan. Kegiatanpemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh danutuh. Contoh lihat lempiran.

    Beberapa ketentuan dalam pemetaan Kompetensi Dasar dalam pengembangan

    model pembelajaran IPA terpadu adalah sebagai berikut.a. Mengidentifikasikan beberapa Kompetensi Dasar dalam berbagai Standar

    Kompetensi yang memiliki potensi untuk dipadukan.b. Beberapa Kompetensi Dasar yang tidak berpotensi dipadukan, jangan

    dipaksakan untuk dipadukan dalam pembelajaran. Kompetensi Dasar yangtidak diintegrasikan dibelajarkan/disajikan secara tersendiri.

    c. Kompetensi Dasar dipetakan tidak harus berasal dari semua StandarKompetensi yang ada pada mata pelajaran IPA pada kelas yang sama,melainkan memungkinkan hanya dua atau tiga Kompetensi Dasar saja.

    d. Kompetensi Dasar yang sudah dipetakan dalam satu topik/tema masih bisadipetakan dengan topik/tema lainnya.

    Langkah (3):Setelah pemetaan Kompetensi Dasar selesai, langkah selanjutnya dilakukanpenentuan tema pemersatu antar-Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.Tema yang dipilih harus relevan dengan Kompetensi Dasar yang telah dipetakandan dapat dirumuskan dengan melihat isu-isu yang terkini, misalnya penyakitdemam berdarah, HIV/AIDS, dan lainnya, kemudian baru dilihat koneksitasnyadengan kompetensi dasar dari berbagai bidang kajian IPA. Dengan demikian,dalam satu mata pelajaran IPA pada satu tingkatan kelas terdapat beberapa

    topik yang akan dibahas. Contoh lihat lampiran

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema padapembelajaran IPA Terpadu antara lain meliputi hal-hal berikut.a. Tema, dalam pembelajaran IPA Terpadu, merupakan perekat antar-

    Kompetensi Dasar yang terdapat dalam bidang kajian IPA.b. Tema yang ditentukan selain relevan dengan Kompetensi-kompetensi Dasar

    yang terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan denganpengalaman pribadi peserta didik, dalam arti sesuai dengan keadaanlingkungan setempat.

    c. Dalam menentukan topik, isu sentral yang sedang berkembang saat ini, dapatmenjadi prioritas yang dipilih dengan tidak mengabaikan keterkaitan antar-Kompetensi Dasar pada bidang kajian yang telah dipetakan.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    18/92

    Langkah (4):Membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema/topik pemersatu.Tujuannya adalah untuk menunjukkan kaitan antara tema/topik dengankompetensi dasar yang dapat dipadukan. Contoh lihat lampiran.

    Langkah (5):Setelah membuat matriks keterhubungan kompetensi dasar dan tema pemersatu,maka Kompetensi-kompetensi Dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikatorpencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus.Contoh lihat lampiran.

    Langkah (6):Menyusun silabus pembelajaran IPA terpadu, dikembangkan dari berbagaiindikator bidang kajian IPA menjadi beberapa kegiatan pembelajaran yangkonsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antara beberapa bidang kajian

    IPA. Komponen penyusunan silabus terdiri dari Standar Kompetensi IPA,Kompetensi Dasar, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian,dan Sumber Belajar. Contoh lihat lampiran.

    Langkah (7):Setelah teridentifikasi peta Kompetensi Dasar dan tema yang terpadu,selanjutnya adalah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Padapembelajaran IPA Terpadu, sesuai dengan Standar Isi, keterpaduan terletak padastrategi pembelajaran. Hal ini disebabkan Standar Kompetensi dan KompetensiDasar telah ditentukan dalam Standar Isi.

    Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut merupakan realisasi daripengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pada silabuspembelajaran terpadu. Komponennya terdiri atas: identitas mata pelajaran,Kompetensi Dasar yang hendak dicapai, materi pokok beserta uraiannya, langkahpembelajaran, alat media yang digunakan, penilaian dan tindak lanjut, sertasumber bahan yang digunakan. Contoh lihat lampiran.

    B. MODEL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)Model pembelajaran dalam hal ini adalah menjabarkan silabus menjadi rencanapelaksanaan pembelajaran terpadu, dikemas dalam kegiatan pendahuluan,kegiatan inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut.

    1. Kegiatan Awal/PendahuluanKegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh gurudan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran terpadu.Fungsinya terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yangefektif, yang memungkinkan peserta didik dapat mengikuti prosespembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perludiperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif singkat yaitu antara 5-10menit. Dengan waktu yang relatif singkat tersebut, diharapkan guru dapat

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    19/92

    menciptakan kondisi awal pembelajaran dengan baik sehingga peserta didiksiap mengikuti pembelajaran dengan seksama.

    Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini di

    antaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yangkondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi (apperception), dan penilaianawal (pre-test). Penciptaan kondisi awal pembelajaran dilakukan dengancara: mengecek atau memeriksa kehadiran peserta didik (presence,attendance), menumbuhkan kesiapan belajar peserta didik (readiness),menciptakan suasana belajar yang demokratis, membangkitkan motivasibelajar peserta didik, dan membangkitkan perhatian peserta didik.Melaksanakan apersepsi (apperception) dilakukan dengan cara: mengajukanpertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya danmemberikan komentar terhadap jawaban peserta didik, dilanjutkan denganmengulas materi pelajaran yang akan dibahas. Melaksanakan penilaian awal

    dapat dilakukan dengan cara lisan pada beberapa peserta didik yang dianggapmewakili seluruh peserta didik, bisa juga penilaian awal ini dalam prosesnyadipadukan dengan kegiatan apersepsi.

    2. Kegiatan IntiKegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran terpadu yangmenekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar peserta didik(learning experience). Pengalaman belajar dapat terjadi melalui kegiatantatap muka dan kegiatan non-tatap muka. Kegiatan tatap muka dimaksudkansebagai kegiatan pembelajaran yang peserta didik dapat berinteraksi langsungdengan guru maupun dengan peserta didik lainnya. Kegiatan nontatap mukadimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didikdengan sumber belajar lain di luar kelas atau di luar sekolah.

    Kegiatan inti pembelajaran terpadu bersifat situasional, yakni disesuaikandengan situasi dan kondisi setempat. Terdapat beberapa kegiatan yang dapatdilakukan dalam kegiatan inti pembelajaran terpadu, di antaranya adalahsebagai berikut ini.

    a) Kegiatan yang paling awal: Guru memberitahukan tujuan atau kompetensidasar yang harus dicapai oleh peserta didik beserta garis besar materiyang akan disampaikan. Cara yang paling praktis adalah menuliskannya dipapan tulis dengan penjelasan secara lisan mengenai pentingnyakompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik tersebut.

    b) Alternatif kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Gurumenyampaikan kepada peserta didik kegiatan belajar yang harus ditempuhpeserta didik dalam mempelajari tema atau topik yang telah ditentukan.Kegiatan belajar hendaknya lebih mengutamakan aktivitas peserta didik,atau berorientasi pada aktivitas peserta didik. Guru sebagai fasilitatormemberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar. Peserta didik

    diarahkan untuk menemukan sendiri apa yang dipelajarinya. Prinsip

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    20/92

    belajar sesuai dengan konstruktivisme hendaknya dilaksanakan dalampembelajaran terpadu

    Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar terpadu, pembalajaranharus diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik,

    penyajian dan perubahan konsep harus dilakukan secara terpadu melaluipenghubungan konsep di bidang kajian yang satu dengan konsep di bidangkajian lainnya. Guru harus berupaya untuk menyajikan bahan ajar denganstrategi mengajar yang bervariasi, yang mendorong peserta didik pada upayapenemuan pengetahuan baru, melalui pembelajaran yang bersifatperorangan, kelompok, dan klasikal.

    3. Kegiatan Akhir/Penutup dan tindak lanjut

    Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagaikegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian

    hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjutharus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasil belajar peserta didik.Waktu yang tersedia untuk kegiatan ini relatif singkat, oleh karena itu guruperlu mengatur dan memanfaatkan waktu seefisien mungkin. Secara umumkegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu di antaranya:a) Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah

    diajarkan.b) Melaksanakan tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau

    latihan yang harus dikerjakan di rumah sebagai penerapan dan perluasanmateri yang telah dipelajari, menjelaskan kembali bahan yang dianggapsulit oleh peserta didik, membaca materi pelajaran tertentu, memberikan

    motivasi atau bimbingan belajar.c) Mengemukakan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.d) Memberikan evaluasi lisan atau tertulis.

    C. PENILAIAN

    Objek dalam penilaian pembelajaran terpadu mencakup penilaian terhadapproses dan hasil belajar peserta didik. Dalam penilaian proses belajar upayapemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru dan pesertadidik, sedangkan dalam penilaian hasil belajar proses pemberian nilai terhadap

    hasil-hasil belajar yang dicapai dengan menggunakan kriteria tertentu. Hasilbelajar tersebut pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi-kompetensiyang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yangdiwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapatdikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat dilakukan,diukur, dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satudengan lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar.

    Penilaian yang dikembangkan mencakup teknik, bentuk dan instrumen yangdigunakan terdapat pada lampiran. Model penilaian ini disesuaikan dengan

    penilaian berbasis kelas pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Objekpenilaian mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    21/92

    1. Teknik PenilaianTeknik penilaian merupakan cara yang digunakan dalam melaksanakanpenilaian tersebut. Teknik-teknik yang dapat diterapkan untuk jenis tagihantes meliputi: (1) Kuis dan (2) Tes Harian.

    Untuk jenis tagihan nontes, teknik-teknik penilaian yang dapat diterapkanadalah: (1) observasi, (2) angket, (3) wawancara,(4) tugas, (5) proyek, dan(6) portofolio.

    2. Bentuk InstrumenBentuk instrumen merupakan alat yang digunakan dalam melakukanpenilaian/pengukuran/evaluasi terhadap pencapaian kompetensi pesertadidik. Bentuk-bentuk instrumen yang dikelompokkan menurut jenis tagihandan teknik penilaian adalah:

    Tes: isian, benar-salah, menjodohkan, pilihan ganda, uraian, dan unjukkerja

    Nontes: panduan dan lembar/format rambu-rambu observasi, kuesioner,rambu-rambu wawancara, dan rubrik.

    3. Instrumen

    Instrumen merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkaninformasi untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi atau pencapaiankompetensi.

    Apabila penilaian menggunakan tehnik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja dantugas rumah yang berupa proyek, harus disertai rubrik penilaian.

    Jenis penilaian terpadu terdiri atas tes dan bukan tes. Sistem penilaian denganmenggunakan tes merupakan sistem penilaian konvensional. Sistem ini kurangdapat menggambarkan kemampuan peserta didik secara menyeluruh, sebab hasilbelajar digambarkan dalam bentuk angka yang gambaran maknanya sangatabstrak. Oleh karena itu untuk melengkapi gambaran kemajuan belajar secaramenyeluruh maka dilengkapi dengan non-tes, seperti terlihat pada gambar di

    bawah ini.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    22/92

    PENILAIAN

    Skala sikap Daftar periksa Kuesioner Catatan

    anekdot

    Portofolio Catatan

    sekolah

    Non

    tes

    Tes

    Tes tertulis/ uraian

    Tertutup/terbatas/terstruktur

    Bebas terbuka

    Tes tertulis/objektif

    Pilihan ganda Benar salah Menjodohkan Isian singkat Isian panjang Isian khusus

    Tes lisan Tes tertulis Tes perbuatan

    Pengetahuan,keterampilan,

    sikap, dan nilai

    Gambar 3.2 Model penilaian pembelajaran terpadu

    Guru dapat mempraktikkan beberapa teknik penilaian, baik yang termasuk dalamranah kognitif, afektik, maupun psikomotor. Tugas berupa laporan baik secaraindividu maupun kelompok sebaiknya berupa tugas aplikasi, misalnya merupakanhasil pengamatan di luar kelas. Dapat pula berupa tugas sintesis dan evaluasi,misalnya tugas pemecahan masalah lingkungan dan usulan carapenanggulangannya. Melalui penugasan ini maka kemampuan berpikir dankepekaan peserta didik akan terasah.

    Untuk keperluan pelaporan hasil penilaian guru dapat memberikan bobot bagisetiap tugas yang diberikan tergantung pada pertimbangan guru sesuai dengankarakteristik tugas, baik tes maupun nontes. Penilaian untuk pelaporan mengacu

    pada pedoman penilaian. Oleh karena keterpaduan pembelajaran IPA meliputibidang kajian energi dan perubahannya, materi dan sifatnya, makhluk hidup danproses kehidupan, maka dalam pelaporan hasil penilaian tidak menjadi masalah.Ketiganya akan dipadukan menjadi nilai bidang kajian IPA .

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    23/92

    BAB IVIMPLIKASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU

    Sesuatu yang baru diperkenalkan atau merupakan inovasi tentu tidak mudah untuk

    dilaksanakan, karena memerlukan penyesuaian diri dan kemauan untuk beradaptasi.Begitu pula dengan pembelajaran IPA Terpadu. Pembelajaran terpadu biasadilakukan jenjang pendidikan usia dini dan/atau di Sekolah Dasar, namun tidakmenutup kemungkinan untuk diterapkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,yaitu jenjang SMP/MTs dan SMA/MA. Hasil uji coba menunjukkan bahwapembelajaran terpadu dapat dilaksanakan.

    A. Guru

    Pembelajaran IPA Terpadu merupakan pendekatan yang mencoba

    menggabungkan antara berbagai bidang kajian IPA, yaitu fisika, kimia, danbiologi, maka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadisatu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar dikelas.

    Di sekolah pada umumnya guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru disiplinilmu seperti fisika, kimia, dan biologi. Guru dengan latar belakang tersebuttentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasian bidang kajian IPA,karena mereka yang memiliki latar belakang fisika tidak memiliki kemampuanyang optimal pada Kimia dan Biologi, begitu pula sebaliknya. Di samping itu,pembelajaran IPA juga menimbulkan konsekuensi terhadap berkurangnya bebanjam pelajaran yang diemban guru-guru yang tercakup ke dalam bidang kajianIPA, sementara ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban atas beban jammengajar untuk setiap guru masih tetap.

    Untuk itu, dalam pembelajaran IPA terpadu dapat dilakukan dengan dua cara,yakni: (a) team teaching, dan (b) guru tunggal. Hal tersebut disesuaikan dengankeadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing.

    1. Team Teaching

    Pembelajaran terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team teaching;satu topik pembelajaran dilakukan oleh lebih dari satu orang guru. Setiap

    guru memiliki tugas masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan.Kelebihan sistem ini antara lain adalah: (1) pencapaian KD pada setiap topikefektif karena dalam tim terdiri atas beberapa guru yang ahli dalam masing-masing bidang kajian (Fisiska dan Biologi), (2) pengalaman dan pemahamanpeserta didik lebih kaya daripada dilakukan oleh satu orang guru karenadalam satu tim dapat mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman, dan(3) peserta didik akan lebih cepat memahami karena diskusi akan berjalandengan nara sumber dari berbagai disiplin ilmu.

    Kelemahan dari sistem ini antara lain adalah jika tidak ada koordinasi, makasetiap guru dalam tim akan saling mengandalkan sehingga pencapaian KDtidak akan terpenuhi. Selanjutnya, jika kurang persiapan, penampilan di kelasakan tersendat-sendat karena skenario tidak berjalan dengan semestinya,sehingga para guru tidak tahu apa yang akan dilakukan di dalam kelas.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    24/92

    Untuk itu maka diperlukan beberapa langkah seperti berikut.

    (a)Dilakukan penelaahan untuk memastikan berapa KD dan SK yang harusdicapai dalam satu topik pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan berapaguru bidang studi IPA yang dapat dilibatkan dalam pembelajaran padatopik tersebut.

    (b)Setiap guru bertanggung jawab atas tercapainya KD yang termasukdalam SK yang ia mampu, seperti misalnya SK-1 oleh guru dengan latarbelakang biologi, SK-2 oleh guru dengan latar belakang fisika, danseterusnya.

    (c)Disusun skenario pembelajaran dengan melibatkan semua guru yangtermasuk ke dalam topik yang bersangkutan, sebagai koordinator dipilihsesuai dengan presentase materi tertinggi/terbanyak sehingga setiapanggota memahami apa yang harus dikerjakan dalam pembelajarantersebut.

    (d)Sebaiknya dilakukan simulasi terlebih dahulu jika pembelajaran dengansistem ini merupakan hal yang baru, sehingga tidak terjadi kecanggungandi dalam kelas.

    (e)Evaluasi menjadi tanggung jawab guru koordinator sesuai denganStandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dicapai, sehingganilai dari setiap Kompetensi Dasar dan Standar Kompetensi menjadinilai mata pelajaran IPA, sedangkan guru yang lain diharapkanmemberikan soal.

    (f) Remedial menjadi tanggung jawab masing-masing guru sesuai dengannilai yang diperoleh.

    Dalam bab sebelumnya telah diuraikan, bahwa yang terpenting adalah kerjasama antarguru IPA yang ada di suatu sekolah dalam membuat perencanaanpembelajaran, mulai dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran hinggakesepakatan dalam bentuk penilaian. Bila hal ini dapat dilaksanakan, makapembelajaran terpadu dapat meningkatkan kerja sama antar guru IPA, baikyang ada di sekolah maupun dalam lingkup MGMP. Kerja sama ini meliputisaling mempelajari materi dari bidang kajian yang lain. Selain meningkatkankerja sama, pembelajaran terpadu juga meningkatkan keharusan bagi guruuntuk memperluas wawasan pengetahuannya.

    2. Guru Tunggal

    Pembelajaran IPA dengan satu orang guru merupakan hal yang idealdilakukan. Hal ini disebabkan: (1) IPA merupakan satu mata pelajaran, (2)guru dapat merancang skenario pembelajaran sesuai dengan topik yang iakembangkan tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain, dan (3)oleh karena tanggung jawab dipikul seorang diri, maka potensi untuk salingmengandalkan tidak akan muncul.

    Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPAterpadu yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni: (1) oleh karena mata

    pelajaran IPA terpadu merupakan hal yang baru, sedangkan guru-guru yangtersedia merupakan guru bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    25/92

    penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut, (2) seorang gurubidang studi fisika tidak menguasai secara mendalam tentang kimia danbiologi sehingga dalam pembelajaran IPA terpadu akan didominasi olehbidang studi yang selama ini diajarkannya (sesuai dengan latar belakangnya),serta (3) jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif

    maka pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tidak akantercapai karena akan menjadi sebuah narasi yang kering tanpa makna.

    Untuk tercapainya pembelajaran IPA Terpadu yang dilakukan oleh gurutunggal tersebut, maka dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut.

    (a)Guru-guru yang tercakup ke dalam mata pelajaran IPA diberikan pelatihanbidang-bidang studi di luar bidang keahliannya, seperti guru bidang studiFisika diberikan pelatihan tentang bidang studi Kimia dan Biologi.

    (b)Koordinasi antarbidang studi yang tercakup dalam mata pelajaran IPAtetap dilakukan, untuk mereviu apakah skenario yang disusun sudah dapatmemenuhi persyaratan yang berkaitan dengan bidang studi di luar yang iamampu.

    (c)Disusun skenario dengan metode pembelajaran yang inovatif danmemunculkan nalar para peserta didik sehingga guru tidak terjebak kedalam pemaparan yang parsial bidang studi.

    (d)Persiapan pembelajaran disusun dengan matang sesuai dengan targetpencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan topikyang dihasilkan dari pemetaan yang telah dilakukan.

    Pembelajaran terpadu oleh guru tunggal dapat memperkecil masalahpelaksanaannya yang menyangkut jadwal pelajaran. Secara teknis,pengaturannya dapat dilakukan sejak awal semester atau awal tahunpelajaran. Hal yang perlu dihindarkan adalah pembahasan materi yang tidakseimbang karena wawasan pengetahuan tentang materi pelajaran yang lainkurang memadai. Hal utama yang harus dilakukan guru adalah memahamimodel pembelajaran terpadu secara konseptual maupun praktikal.

    B. Peserta didik

    Dilihat dari aspek peserta didik, pembelajaran IPA Terpadu memiliki peluanguntuk pengembangan kreativitas akademik. Hal ini disebabkan model inimenekankan pada pengembangan kemampuan analitik terhadap konsep-konsepyang dipadukan, karena dapat mengembangkan kemampuan sintesis konsep danaplikasi konsep, kemampuan asosiatif, serta kemampuan eksploratif danelaboratif.

    Selain itu, model pembelajaran IPA Terpadu dapat mempermudah danmemotivasi peserta didik untuk mengenal, menerima, menyerap, dan memahamiketerkaitan atau hubungan antara konsep, pengetahuan, nilai atau tindakan yang

    terdapat dalam beberapa indikator dan Kompetensi Dasar. Denganmempergunakan model pembelajaran IPA Terpadu, secara psikologik, peserta

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    26/92

    didik digiring berpikir secara luas dan mendalam untuk menangkap danmemahami hubungan-hubungan konseptual yang disajikan guru. Selanjutnya,peserta didik akan terbiasa berpikir terarah, teratur, utuh, menyeluruh,sistemik, dan analitik. Dengan demikian, pembelajaran model ini menuntunkemampuan belajar peserta didik lebih baik, baik dalam aspek intelegensi

    maupun kreativitas. Pembelajaran terpadu perlu dilakukan dengan variasimetode yang tidak membosankan. Aktivitas pembelajaran harus lebih banyakberpusat pada peserta didik agar dapat mengembangkan berbagai potensi yangdimilikinya.

    C. Bahan Ajar

    Bahan ajar memiliki peran yang penting dalam pembelajaran termasuk dalampembelajaran terpadu. Oleh karena pembelajaran terpadu pada dasarnyamerupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam ilmu alam

    maka pembelajaran ini memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dankomprehensif dibandingkan dengan pembelajaran monolitik. Dalam satu topikpembelajaran, diperlukan sejumlah sumber belajar yang sesuai dengan jumlahStandar Kompetensi yang merupakan jumlah bidang kajian yang tercakup didalamnya.

    Sumber belajar utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA Terpadudapat berbentuk teks tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, posterdan informasi lepas, atau berupa lingkungan sekitar seperti: lingkungan alam,lingkungan sosial sehari-hari. Seorang guru yang akan menyusun materi perlumengumpulkan dan mempersiapkan bahan kepustakaan atau rujukan (buku dan

    pedoman yang berkaitan dan sesuai) untuk menyusun dan mengembangkansilabus. Pencarian informasi ini, sebenarnya dapat pula memanfaatkan perangkatteknologi informasi mutakhir seperti multimedia dan internet. Aktivitas pesertadidik dalam penugasan dapat memberi nilai tambah yang menguntungkan.

    Bahan yang akan digunakan dapat berbentuk buku sumber utama atau bukupenunjang lainnya. Di samping itu, bahan bacaan penunjang seperti jurnal, hasilpenelitian, majalah, koran, brosur, serta alat pembelajaran yang terkait denganindikator dan Kompetensi Dasar ditetapkan. Sebagai bahan penunjang, dapatjuga digunakan disket, kaset, atau CD yang berkaitan dengan bahan yang akan

    dipadukan. Guru, dalam hal ini, dituntut untuk rajin dan kreatif mencari danmengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan dalam pembelajaran. Keberhasilanseorang guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu tergantung padawawasan, pengetahuan, pemahaman, dan tingkat kreativitasnya dalammengelola bahan ajar. Semakin lengkap bahan yang terkumpulkan dan semakinluas wawasan dan pemahaman guru terhadap materi tersebut makaberkecenderungan akan semakin baik pembelajaran yang dilaksanakan.

    Bahan yang sudah terkumpul selanjutnya dipilah, dikelompokkan, dan disusun kedalam indikator dari Kompetensi Dasar. Setelah bahan-bahan yang diperlukanterkumpul secara memadai, seorang guru selanjutnya perlu mempelajari secara

    cermat dan mendalam tentang isi bahan ajar yang berkaitan dengan langkahkegiatan berikutnya.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    27/92

    D. Sarana dan Prasarana

    Dalam pembelajaran IPA terpadu diperlukan berbagai sarana dan prasaranapembelajaran yang pada dasarnya relatif sama dengan pembelajaran yanglainnya, hanya saja ia memiliki kekhasan tersendiri dalam beberapa hal. Dalam

    pembelajaran IPA Terpadu, guru harus memilih secara jeli media yang akandigunakan, dalam hal ini media tersebut harus memiliki kegunaan yang dapatdimanfaatkan oleh berbagai bidang studi yang terkait dan tentu saja terpadu.Karena digunakan untuk pembelajaran konsep yang direkatkan oleh tema, makapenggunaan sarana pembelajaran dapat lebih efisien jika dibandingkan denganpemisahan bidang kajian.

    Namun demikian, dalam pembelajaran ini tidak menutup kemungkinan untukmenggunakan sarana yang relatif lebih banyak dari pembelajaran monolitik. Halini disebabkan untuk memberikan pengalaman yang terpadu, peserta didik harusdiberikan ilustrasi dan demonstrasi yang komprehensif untuk satu topik tertentu.

    Guru dalam pembelajaran ini diharapkan dapat mengoptimalkan sarana yangtersedia untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA Terpadu.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    28/92

    LAMPIRAN PETA

    KOMPETENSI DA

    A. PETA STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR YANG BERP

    Kelas VII Semester 1

    Fisika Kimia Biolo

    STANDAR KOMPETENSI: 3Memahami wujud zat danperubahannya

    Kompetensi Dasar: 3.1Menyelidiki sifat-sifat zatberdasarkan wujudnya danpenerapannya dalam kehidupansehari-hari

    STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami berbagai sifat dalamperubahan fisika dan kimia

    Kompetensi Dasar: 4.1Membandingkan sifat fisika dan sifatkimia zat

    -

    STANDAR KOMPETENSI: 3Memahami wujud zat danperubahannya

    Kompetensi Dasar: 3.4Mendeskripsikan peran kalor dalammengubah wujud zat dan suhusuatu benda serta penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

    STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami berbagai sifat dalamperubahan fisika dan kimia

    Kompetensi Dasar: 4.2Melakukan pemisahan campurandengan berbagai caraberdasarkan sifat fisika dan sifatkimia

    Kompetensi Dasar: 4.4Mengidentifikasi terjadinya reaksikimia melalui percobaansederhana

    -

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    29/92

    Kelas VIII Semester 1

    Fisika Kimia Biolo

    - STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami kegunaan bahan kimiadalam kehidupan

    Kompetensi Dasar: 4.3Mendeskripsikan bahan kimiaalami dan buatan dalam kemasanyang terdapat dalam bahanmakanan

    STANDAR KOMPETEMemahami berbagkehidupan manusia

    Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan sipencernaan pada mhubungannya deng

    -STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami kegunaan bahan kimia

    dalam kehidupan

    Kompetensi Dasar: 4.5Menghindarkan diri dari pengaruhzat adiktif dan psikotropika.

    STANDAR KOMPETEMemahami berbag

    kehidupan manusia

    Kompetensi Dasar:Mendeskripsikan sipernapasan pada mhubungannya deng

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    30/92

    B. PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, DAN IND

    Kelas VII Semester 1

    Fisika Kimia Biologi

    STANDAR KOMPETENSI: 3Memahami wujud zat danperubahannya

    Kompetensi Dasar: 3.1Menyelidiki sifat-sifat zat

    berdasarkan wujudnya danpenerapannya dalamkehidupan sehari-hari

    STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami berbagai sifatdalam perubahan fisika dankimia

    Kompetensi Dasar: 4.1Membandingkan sifat fisika dan

    sifat kimia zat

    -

    WuKe

    LAMPIRAN PETA

    KOMPETENSI DA

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    31/92

    Fisika Kimia Biologi

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    32/92

    Fisika Kimia Biologi

    STANDAR KOMPETENSI: 3Memahami wujud zat dan

    perubahannya

    Kompetensi Dasar: 3.4Mendeskripsikan peran kalordalam mengubah wujud zatdan suhu suatu benda sertapenerapannya dalamkehidupan sehari-hari

    STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami berbagai sifat

    dalam perubahan fisika dankimia

    Kompetensi Dasar: 4.2Melakukan pemisahancampuran dengan berbagaicara berdasarkan sifat fisikadan sifat kimia

    Kompetensi Dasar: 4.4Mengidentifikasi terjadinyareaksi kimia melaluipercobaan sederhana

    SuPe

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    33/92

    Kelas VIII Semester 1

    Fisika Kimia Biologi

    - STANDAR KOMPETENSI: 4

    Memahami kegunaan bahankimia dalam kehidupan

    Kompetensi Dasar: 4.3Mendeskripsikan bahankimia alami dan buatandalam kemasan yangterdapat dalam bahanmakanan

    STANDAR KOMPETENSI: 1Memahami berbagaisistem dalam kehidupanmanusia

    Kompetensi Dasar: 1.4Mendeskripsikan sistempencernaan pada manusiadan hubungannya dengankesehatan

    BaMa

    -STANDAR KOMPETENSI: 4Memahami kegunaan bahan

    STANDAR KOMPETENSI: 1Memahami berbagai

    Ro

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    34/92

    Fisika Kimia Biologi

    kimia dalam kehidupan

    Kompetensi Dasar: 4.5Menghindarkan diri daripengaruh zat adiktif danpsikotropika.

    sistem dalam kehidupanmanusia

    Kompetensi Dasar: 1.5Mendeskripsikan sistempernapasan pada manusiadan hubungannya dengankesehatan

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    35/92

    SILABUS PEMBELAJARAN IPA TERPADU

    SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTsMATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan Alam

    KELAS : VII/1TEMA : Wujud zat dan kelarutan

    PenBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan PembelajaranIndikator Teknik Bentuk In

    Energidanperubahannya

    3.1 Menyelidikisifat-sifat zatberdasarkanwujudnya danpenerapannyadalamkehidupansehari-hari

    Melakukan percobaanuntuk menyelidikiterjadinya perubahanwujud

    Mendiskusikan susunandan gerak partikel padaberbagai perubahanwujud

    Mengamatiterjadinyaperubahanwujud suatu zat

    Menggambarkansusunan dangerak partikelpada berbagaiwujud zatmelaluipenalaran

    Tes unjuk kerja

    Tes tulis

    Uji petik proproduk

    Uraian

    Materidansifatnya

    4.1 Membanding-kan fisika dankimia zat

    Menganalisis data titikdidih, titik leleh dan titikbeku beberapa bahan

    Menentukantitik didih, titikleleh dan titik

    Tes tertulis Uraian

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    36/92

    PenBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan PembelajaranIndikator Teknik Bentuk In

    materi dan sifatnya di

    rumah tangga

    Melakukan percobaanfaktor-faktor yangmempengaruhi kelarutanzat dan menentukanvariabel kontrol danvariabel manipulasinya

    beku bahan-

    bahan materidan sifatnya dirumah tanggaberdasarkandatapercobaan.

    Menunjukkanperbedaanantara titikdidih dan titikleleh.

    Menyebutkanfaktor-faktoryangmempengaruhikelarutan zatberdasarkandatapercobaan.

    Menjelaskanvariabelkontrol dan

    variabelmanipulasidalam prosespelarutan

    Tes harian Unjuk kerja

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    37/92

    SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTsMATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan AlamKELAS : VII/1TEMA : Suhu, Kalor, dan Penyulingan

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    Energi danperubahan-nya

    3.4 Mendeskripsi-kan peran kalordalammengubahwujud zat dansuhu suatubenda sertapenerapan-nyadalamkehidupansehari-hari

    Melakukanpercobaan untukmenyelidiki:- Pengaruh kalor

    terhadapperubahan suhu

    dan wujud zat- Faktor-faktoryangmempercepatpenguapan

    - Caramemisahkancampuran

    - Caramenjernihkan air

    Mendiskusikan:- Faktor-faktor

    yangmempengaruhikelarutan

    - Variabel kontrol,manipulasi

    Menunjukkan pengaruhkalor terhadap:- perubahan suhu benda- perubahan wujud zat

    Menyebutkan:faktor-faktor yang dapat

    mempercepatpenguapan

    Menentukan banyaknyakalor yang diperlukanuntuk menaikkan suhuzat

    Menentukan banyaknyakalor yang dibutuhkanpada saat mendidih danmelebur

    Menerapkan hubungan Q= m.C .t;

    Q = m. U danQ = m. L untukmemecahkan masalahsederhana

    Merancang dan

    UnjukKerja

    Testertulis

    Uji petikprosedurdanproduk

    Uraian

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    38/92

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    membuat peralatan

    sederhana yangmemanfaatkan prinsipkalor *)

    Menerapkan azas Blackuntuk menyelesaikanmasalah sehubungandengan kalor *)

    4.2 Melakukanpemisahancampurandengan

    berbagai caraberdasarkansifat fisika dansifat kimia

    dalam proses

    kelarutan- Pemisahan

    campuranberdasarkanukuran partikeldan titik didih

    Mengidentifikasipemisahan campuran,berdasarkan ukuranpartikel dan titik didih.

    Melakukanpercobaan untukmemisahkancampuran yang sesuaidengan metode yangdipilih (penyaringan,destilasi, penguapan,dan sublimasi).

    Tesunjukkerja

    Tesidentifikasi

    Materi dansifatnya

    4.4 Mengidentifi-kasi terjadinyareaksi kimia

    melaluipercobaansederhana

    Melakukanpercobaan terjadinyareaksi kimia

    berdasarkan:perubahan warna,perubahan suhu,terbentuknyaendapan, dan

    Menunjukkanterjadinya reaksikimia berdasarkan

    perubahan warna. Menunjukkan

    terjadinya reaksikimia berdasarkanperubahan suhu

    Tesunjukkerja

    Unjukkerjaprosedur

    danproduk

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    39/92

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    terbentuknya gas (reaksi eksoterm dan

    reaksi endoterm). Menunjukkan

    terjadinya reaksikimia berdasarkanterbentuknyaendapan.

    Menunjukkanterjadinya reaksikimia berdasarkanterbentuknya gas.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    40/92

    SATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTsMATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan AlamKELAS : VIII/1TEMA : Bahan Kimia Dalam Makanan

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    Materi dansifatnya

    4.3 Mendeskripsikanbahan kimia alamidan bahan kimiabuatan dalamkemasan yangterdapat dalambahan makanan

    Mengklasifikasikanbahan kimia dalammakanan danminuman dalamkemasan

    Mengidentifikasicontoh bahan-bahankimia yang dapatdigunakan sebagaibahan pewarna,pemanis, pengawet,

    dan penyedap yangterdapat dalam bahanmakanan danminuman kemasan.

    Mengidentifikasicontoh bahan-bahankima buatan yangdapat digunakansebagai bahanpewarna, pemanis,pengawet, penyedap,dan pengembang)

    yang terdapat dalambahan makanankemasan.

    Tesunjukkerja

    Tesidentifikasi

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    41/92

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    Makhlukhidup danproses

    kehidupan

    1.4Mendeskripsi-kan sistempencernaan

    pada manusiadanhubungannyadengankesehatan

    Mengidentifikasi bahankimia dalam kemasansusu bayi dankaitannya dengan

    kesehatan

    Mendeskripsikan jenismakanan bayi berdasarkandungan zat yang ada di

    dalamnya

    Testertulis

    Uraian

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    42/92

    oiSATUAN PENDIDIKAN : SMP/MTsMATA PELAJARAN : Ilmu Pengetahuan AlamKELAS : VIII/1TEMA : Rokok dan Kesehatan

    PenilaiaBidangKajian

    Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran IndikatorTeknik Bentuk

    Instrumen

    Materi dansifatnya

    4.5 Menghindarkandiri dari pengaruhzat adiktif danpsikotropika.

    Menjelaskan dampaknegatif rokok bagikesehatan, ekonomi,dan sosial.

    Menjelaskan caramenghindarkan diri darirokok

    Makhlukhidup danproseskehidupan

    1.5Mendeskripsikansistempernapasan padamanusia danhubungannyadengan kesehatan

    Menggali informasidampak negatifrokok dan penyakitpada sistempernapasan

    Menulis artikel ataumembuat leaflet

    tentang caramenghindarkan diridari asap rokok

    Menjelaskan prosesinspirasi dan ekspirasipada proses pernapasan

    Mendata contoh kelainandan penyakit pada sistempernapasan yang biasadijumpai dalamkehidupan sehari-haridan upaya mengatasinya

    Tugas Tugasrumah

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    43/92

    Satuan Pendidikan : SMP/MTsMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas : VII/1Tema : Wujud zat dan kelarutan

    Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)

    A. Standar Kompetensi:Energi dan Perubahannya (3) : Memahami wujud zat dan perubahannyaMateri dan sifatnya (4) : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika da

    B. Kompetensi Dasar dan Contoh Indikator:Energi dan Perubahannya (3.1):Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan s Mengamati terjadinya perubahan wujud suatu zat Menggambarkan susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat melalui penala

    Materi dan sifatnya (4.1):Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat

    Menentukan titik didih, titik leleh, dan titik beku bahan-bahan materi dan sifatnya percobaan.

    Menunjukkan perbedaan antara titik didih dan titik leleh. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat berdasarkan data per Menjelaskan variabel kontrol dan variabel manipulasi dalam proses pelarutan

    C. Tujuan:Setelah melakukan percobaan tentang wujud zat dan kelarutannya, peserta didik dapa1. menggambarkan susunan dan gerak paertikel berbagai wujud zat2. menentukan titik didih, tiitk leleh, dan titik beku beberapa bahan kimia di rumah ta3. menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    44/92

    D. Pendekatan dan metode pembelajaran :- Pendekatan : Kontekstual- Metode : Diskusi kelompok

    E. Langkah Pembelajaran:Pertemuan I: Wujud zat dan kelarutan

    Pengetahuan Prasyarat : Kelarutan zat dipengaruhi oleh beberapa faktor

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Awal Motivasi: Coba perhatikan bila satu sendok gula dimasukkan dterjadi pada gula tadi?

    Kegiatan Inti Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan pe Diskusi kelompok tentang perubahan gerak partikel pada Presentasi hasil kegiatanKegiatan Akhir/

    Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama membuat rangkum Guru memberi penghargaan pada kelompok yang kinerjan

    Pertemuan II

    Prasyarat pengetahuan: Perbedaan titik didih dan titik beku

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Awal Motivasi: Coba perhatikan apa yang dapat kamu lihat jika ke dimasukkan ke teh!

    Kegiatan Inti Peserta didik secara berkelompok melakukan percobaan Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan memanaskan se

    air dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhinya

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    45/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Presentasi hasil kegiatanKegiatan Akhir/Penutup

    Guru dan peserta didik bersama-sama membuat rangkum Guru memberi penghargaan pada kelompok yang kinerjan

    G. Lembar Kerja1. Mengamati peruubahan wujud zat

    Alat dan bahan:- gelas, sendok- air- garam dapur kasar- gula batu

    - gula merah- permen (gula-gula)

    Langkah kerja:a. Masukkan bahan-bahan tersebut ke dalam gelas yang berisi air secara terpisahb. Amati bagaimana perubahan yang terjadi, catat keadaan awaldan keadaan akhirc. Diskusikan hasil kegiatan dengan kelompok

    2. Memasak agar-agarAlat dan bahan:- satu bungkus agar-agar- panci- kaki tiga- asbes- air menurut takaran

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    46/92

    - pengaduk/sendok

    Langkah kerja:a. Masukkan agar-agar dengan segelas air, amati apa yang terjadi?

    b. panaskan sampai mendidih, amati apa yang terjadi?c. masukkan dalam wadah-wadah yang kecild. biarkan sampai dingin/mendingin, apa yang terjadi?

    Bahan Diskusi:1. Termasuk perubahan apakah kegiatan yang kalian lakukan?2. Buatlah kesimpulan dari kegiatan tersebut!

    F. Penilaian1. Teknik : Tes harian

    2. Bentuk Instrumen : Soal Uraian, unjuk kerja (performance)

    Rubrik Penilaian (Mengamati Perubahan Wujud zat)Nama peserta didik: .............................................

    SkorNo Aspek

    5 4 3 2 11 Ketepatan menggunakan bahan 2 Ketepatan membandingkan bahan

    dengan pelarut3 Kerjasama dengan teman sekelompok4 Berpartisipasi dalam membuat

    kesimpulan5 Menghargai pendapat teman

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    47/92

    SkorNo Aspek

    5 4 3 2 1Jumlah

    1 Ketepatan menggunakan alat 2 Ketepatan melarutkan bahan3 Memasukkan bahan yang sudah

    dilarutkan dalam wadah yang sesuai4 Dapat bekerja sama antara teman

    kelompok5 Berpartisipasi dalam kerja kelompok6 Menghargai pendapat teman7 Dapat menyumbangkan pendapat dan

    menyimpulkan hasil kegiatan

    Nilai = Jumlah skor x 100Skor maksimal

    Uraian:Jelaskan perbedaan tiitk didih dan tiitk leleh!Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan zat!

    G. Sumber belajar:buku IPAdan lingkungan sekitar

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    48/92

    Mata Pelajaran : IPASatuan Pendidikan : SMP/MTsKelas/Semester : VII/1Tema : Suhu, Kalor, dan Penyulingan

    Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 kali pertemuan)

    A. Standar Komptensi:Energi dan Perubahannya (3) : Memahami wujud zat dan perubahannyaMateri dan sifatnya (4) : Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan

    B. Komptensi Dasar dan Contoh Indikator:Energi dan Perubahannya (3.4) :Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta

    hari Menunjukkan pengaruh kalor terhadap:

    - perubahan suhu benda- perubahan wujud zat- perubahan ukuran/volume

    Menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan Menentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat Menentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur Menerapkan hubungan Q = m. C . t;

    Q = m. U danQ = m. L untuk memecahkan masalah sederhana

    Menerapkan azas Black untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan kalor *)Materi dan Sifatnya: (4.2) :Melakukan pemisahan campuran dengan beberapa cara berdasarkan sifat fisika dan kim

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    49/92

    Mengidentifikasi pemisahan campuran, berdasarkan ukuran partikel dan titik didih. Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan metode yan

    penguapan, dan sublimasi).

    Materi dan Sifatnya: (4.2):Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifa Menunjukkan terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan warna. Menunjukkan terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan suhu (reaksi eksoterm Menunjukkan terjadinya reaksi kimia berdasarkan terbentuknya endapan.

    Menunjukkan terjadinya reaksi kimia berdasarkan terbentuknya gas.

    C. Tujuan :Setelah melakukan percobaan tentang pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan pe1. mendeskripsikan bahwa kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan

    perubahan wujud suatu benda2. menjelaskan bahwa pada saat terjadi perubahan wujud suhu zat tetap, karena kalo

    suhu melainkan untuk mengubah wujud zat.3. menjelaskan perbedaan antara perubahan fisika dengan perubahan kimia4. menjelaskan cara memisahkan campuran (penyaringan, destilasi, penguapan, dan s

    untuk penjernihan air5. menjelaskan bahwa reaksi kimia dapat menyebabkan terjadinya perubahan suhu, p

    endapan , dan terbentuknya gas, berdasarkan reaksi tersebut6. menjelaskan faktor-faktor yang mempercepat penguapan7. menerapkan hubungan Q = m. C . t; Menerapkan azas Black untuk menyelesaikan m

    sehubungan dengan kalor

    D. Pendekatan dan metode pembelajaran :- Pendekatan : Kontekstual- Metode : Diskusi kelompok

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    50/92

    E. Langkah Pembelajaran :Pertemuan 1 (Pengertian dan Pengaruh kalor) : 2 jam pelajaran

    Pengetahuan Prasyarat : Kalor dapat menaikkan suhu dan mengubah wujud suatu ben

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Awal Motivasi : mengapa tangan terasa panas ketika menyentuh ce

    Kegiatan Inti Peserta didik dibentuk kelompok Peserta didik diminta diskusi bahwa secara alamiah kal

    yang lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendahmenunjukkan bahwa kalor yang diberikan zat padat dwujud zat Contoh LK Kalor yang diberikan pada zat padat dapat

    zatAlat dan bahan : Es Kaki tiga Pembakar spiritus Termometer

    Langkah kerja :1. Masukkan air ledeng ke dalam bejana kaca tahan pan

    dalamnya.2. Panaskan bagian dasar bejana dengan pembakar spiri

    3. Amati secara seksama angka yang ditunjukkan oleh tetampak, sampai beberapa saat setelah air mendidih.

    4. Nyatakan tentang pengaruh kalor pada suatu zat! Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpul

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    51/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Akhir/Penutup

    Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpul- Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dar

    benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua bendaContoh: Gelas akan menjadi panas ketika diisi air padari air panas ke gelas, sebaliknya gelas menjadi dinada energi yang berpindah dari gelas ke air es yang m

    - Kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menmengubah wujud suatu zat.Contoh : Es yang dipanaskan (diberi kalor) akan naik suhu

    masih berbentuk padat suhunya masih di bawah 0

    0C (es berubah wujud menjadi cair) Ketika air itu dipanaskan lagi, maka lama-kelamaa

    Guru memberi penghargaan pada kelompok yang kinerjan

    F. Penilaian Pertemuan I1. Teknik : Tes harian2. Bentuk Instrumen : Soal Uraian, unjuk kerja)3. Soal/Instrumen :

    a. Pemahaman dan penerapan konsepPemahaman konsep berkomunikasi :

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    52/92

    Aspek yang dinilaiNo

    UrutNo

    IndukNama Peserta

    didik A B C D E F

    01 0652 Tita 3 2 3 2 2 3

    Keterangan aspek yang dinilai :A. Kemampuan menyampaikan informasi, memberikan pendapat/ide, keruntutB. Kemampuan mengajukan pertanyaanC. Kemampuan mengajukan argumentasi untuk menanggapi pendapat temanD. Kemampuan menggunakan bahasa yang bakuE. Kelancaran berbicara

    F. Keterbukaan terhadap saran/kritik

    Cara Penilaian (Rubrik)1. Tidak baik, jika salah, baik cara menyampaikan informasi maupun memberi 2. Baik, benar tetapi kurang jelas (jika baik cara menyampaikan informasi mau3. Sangat baik, benar dan sangat jelas(jika baik cara menyampaikan informasi m

    b. Pemahaman dan penerapan konsep akademis:a. Apakah yang dimaksud dengan kalor?b. Dapatkah kamu memanaskan suatu benda tanpa menaikkan suhunya? Jelaska

    c. Dapatkah kamu menaikkan suhu benda tanpa memanaskannya?

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    53/92

    c. Penilaian kinerja ilmiah (performance/unjuk kerja )

    ASPEK YANG DINILAINo

    UrutNo

    IndukNama Peserta

    didikA B C D

    NO Penjelasan aspek yang dinilai

    ABCD

    Cara menyiapkan dan memasang alat-alat dan bahan yang akan digunakanCara memasukkan air dan es ke dalam bejanaCara menyalakan dan mematikan lampu spiritusCara membaca skala termometer

    Kriteria skor (Rubrik):3: Tepat, jika:

    a. Cara menyiapkan dan memasang alat-alat dan bahan yang akan digunakanb. Cara memasukkan air dan es ke dalam bejana hati-hati (air tidak tumpahc. Cara menyalakan dan mematikan lampu spiritus (hati-hati dan menutup lad. Cara membaca skala termometer (pandangan mata tegak lurus)

    2: Kurang tepat, jika:a. Cara menyiapkan dan memasang alat-alat dan bahan yang akan digunakan

    terampil)b. Cara memasukkan air dan es ke dalam bejana kurang hati-hati (air tumpac. Cara menyalakan dan mematikan lampu spiritus (kurang hati-hati dan me

    dimatikan)d. Cara membaca skala termometer (pandangan mata kurang tegak lurus)

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    54/92

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    55/92

    Pengetahuan Prasyarat : Kalor dapat menaikkan suhu dan mengubah wujud suatu ben

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Awal Motivasi : Peserta didik diminta diskusi Mengapa badan menj

    Kegiatan Inti Peserta didik dibentuk kelompok Peserta didik diminta melakukan diskusi tentang Meng Peserta didik diminta melakukan demonstrasi. untuk me

    zat memerlukan kalorContoh LK Kalor yang diberikan pada zat padat dapzatAlat dan bahan:Bejana kaca dan larutan alkohol berkadar rendah secuku

    Langkah kerja :a. Tuangkan alkohol ke dalam bejana kaca dan celupkan

    tersebut!b. Angkat segera jarimu dan perhatikan keadaan pada ja

    Secara kelompok peserta didik diminta untuk menyimpulk

    Kegiatan Akhir/Penutup

    Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpul- Kalor yang diberikan pada suatu benda dapat meny

    atau dapat juga menaikkan suhu.- Pada saat terjadi perubahan wujud suhu zat tetap,

    diberikan tidak untuk menaikkan suhu tetapi untmengalami perubahan suhu, wujud zat tetap karemengubah wujud tetapi untuk menaikkan suhu.

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    56/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Pengayaan:Diagram perubahan wujud:

    Gas5

    3 26

    1Padat Cair

    4Keterangan :Perubahan wujud yang memerlukan kalor :

    1. Melebur adalah mengubah wujud dari padat menjadi 2. Menguap adalah mengubah wujud dari cair ke gas3. Menyublim adalah mengubah wujud dari padat menja

    Perubahan wujud yang melepaskan kalor :4. Membeku mengubah wujud dari cair menjadi padat5. Mengembun mengubah wujud dari cair menjadi gas.6. Deposisi (mengkristal) adalah perubahan wujud dari g

    Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulBukti pada waktu menguap zat memerlukan kalor adalah

    - jari tangan terasa dingin sehabis dicelupkan ke dmenempel pada tangan akan menguap, menguap mtangan sehingga tangan menjadi dingin.

    - Badan terasa dingin sehabis mandi, karena air yang

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    57/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    menguap memerlukan kalor, kalor diambil dari badan

    Faktor-faktor yang mempercepat penguapan :1. memanaskan

    Dengan enrgi panas molekul-molekul akan lebih cedijemur akan cepat kering.

    2. memperluas permukaandengan memperluas permukaan berarti memperbanydekat dengan permukaan, akibatnya molekul-molekpermukaan atau menguap.

    3. meniupkan udara di atas permukaanmeniupkan udara di atas permukaan juga membaw

    permukaan, sehingga molekul-molekul tersebut lebihmenguap.4. menyemburkan zat cair

    semburan air memberikan suatu luas permukaan ymolekul mudah menguap.

    5. mengurangi tekanan pada permukaandengan mengurangi tekanan di atas permukaan, menjadi renggang.

    Prinsip kerja lemari es menggunakan prinsip prosepenguapan.- Freon digunakan sebagai zat cair yang menguap

    mengitari lingkaran pipa, di dalam pipa-pipa sebagicair.

    - Ketika freon melalui pipa di luar lemari es, freon dimcair. Pada saat ini freon melepaskan kalor maka din

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    58/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    kemudian disalurkan melalui rangkaian pipa di dalmemerlukan kalor, kalor diambil dari ruang sekitar s

    makanan, minuman di dalam lemari es pun terasa din- Zat cair dikatakan mendidih apabila gelembung-gelem

    cair dan dapat meninggalkan zat cair.- Pada saat mendidih (terjadi perubahan wujud dari ca

    dibuktikan jika air dipanaskan hingga mendidih yaitu

    naik lagi meskipun dipanaskan terus-menerus. 100C gas berubah wujudnya menjadi cair (mengembun) sa

    dan titik embun pun sama dengan titik didih. Jadi tep

    dari cair menjadi gas sebaliknya tepat pada suhu 1

    (mengembun). Akibatnya titik didih sama dengan titkalor embun.

    - Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zadisebut kalor uap.

    - Besarnya kalor yang diperlukan oleh suatu zat cair bkalor uap suatu zat cair. Dapat dirumuskan:Q = m . UKeterangan:Q = kalor yang diperlukan (menguap) atau dilepaskaM = massa zat cair, satuan: kgU = kalor uap, satuan: J/kg

    - Pengaruh tekanan terhadap titik didih, titik didih zapermukaan dinaikkan.Contoh: Panci pemasak bertekanan (pressure cooke

    empuk, karena air dalam panci mendidih lebih d

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    59/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    tekanannya sampai 2 atm. Akibatnya daging cepat em- Naiknya titik didih karena tekanan di atas permukaan

    Otoklaf ketel uap

    - Penurunan tekanan di atas permukaan dapat menurutinggi tempat di permukaan bumi suhunya makin tekanannya makin rendah.

    - Ketidakmurnian zat dapat menaikan titik didih.

    - Contoh : air gula, air garam mendidih lebih dari sayuran menggunakan garam dimaksudkan selain guri

    Guru memberi penghargaan pada kelompok yang kinerjany

    F. Penilaian Pertemuan II1. Teknik : Tes harian2. Bentuk Instrumen : Soal Uraian, unjuk kerja (performance)3. Soal/Instrumen :

    a. Pemahaman dan penerapan konsepPemahaman konsep berkomunikasi :

    Aspek yang dinilaiNoUrut

    NoInduk

    Nama Pesertadidik A B C D E F

    Keterangan aspek yang dinilai :A Kemampuan menyampaikan informasi

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    60/92

    B Kemampuan memberikan pendapat/ideC Kemampuan mengajukan pertanyaanD Kemampuan mengajukan argumentasi untuk menolak pendapat temanE Kemampuan menggunakan bahan yang baku

    F Kelancaran berbicara

    Cara Penilaian (Rubrik)1) Tidak baik, jika salah baik cara menyampaikan informasi maupun memberi i2) Baik , jika baik cara menyampaikan informasi maupun memberi ide dst sudah3) Sangat baik, jika baik cara menyampaikan informasi maupun memberi ide ds

    b. Pemahaman dan penerapan konsep akademisMengapa makanan yang simpan di lemari es tidak cepat busuk ?

    c. Penilaian kinerja ilmiah (performance/unjuk kerja)

    ASPEK YANG DIUKURNoUrut

    NoInduk Nama Peserta

    didik A B C D

    NO Penjelasan aspek yang dinilai

    AB

    Cara menuangkan alkohol ke dalam bejanaCara memasukkan jari ke dalam alkohol

    Kriteria skor ( Rubrik ) :2 : Tepat, jika:

    cara menuangkan alkohol ke dalam bejana tepat (alkohol tidak tumpah)

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    61/92

    alkohol tepat.1 : Tidak tepat, jika:

    cara menuangkan alkohol ke dalam bejana tidak rapi (alkohol tumpah) dalkoholpun salah (tidak mengerti maksudnya)

    Skor Yang diperolehNILAI = --------------------------- X 100

    Skor MaxsimalG. Alat dan bahan :

    1 Bejana kaca2 Alkohol berkadar rendah

    H. Sumber Belajar :

    1 Buku IPA, lingkungan sekitarE. Langkah Pembelajaran:

    Pertemuan 3 (Melebur, membeku dan Penyulingan Air) 2 jpPengetahuan Prasyarat :1. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas.2. Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Kegiatan Awal Motivasi : Bagaimana cara membuat air mawar yang serinpara wanita ?

    Kegiatan Inti Peserta didik dibentuk kelompok Peserta didik diminta melakukan demonstrasi atau

    melebur dan mebeku , mengamati proses ketidakmurni

  • 8/9/2019 050 Model IPA Trpd

    62/92

    Tahapan Kegiatan Kegiatan

    Peserta didik diminta melakukan diskusi tentang pemanContoh LK1) Mengamati proses melebur dan mebeku

    Alat dan bahan :- Bejana, kaki tiga, lampu spiritus, air, lilin t

    penjepit.

    Langkah kerja :a. Melebur

    Panaskan air dalam bejana kaca tahan panas,mengandung lilin padat ke dalam air. Baca suhu lisemua lilin melebur.

    b. MembekuKeluarkan tabung yang tela