05 buku informasi oto.kr.01.007.03

26
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN PELAKSANAAN TEKNIK PEMATRIAN OTO.KR01.007.03 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Upload: firmanrusydi

Post on 06-Jul-2015

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF

SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN TEKNIK PEMATRIAN OTO.KR01.007.03

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

Page 2: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 1 dari 25

DAFTAR ISI

Daftar Isi .......................................................................................................1 BAB I PENGANTAR ......................................................................................2

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ............................... 2 1.2. Penjelasan Modul ........................................................................ 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) ........................................... 3 1.4. Pengertian-pengertian Istilah ....................................................... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI.....................................................................5

2.1. Peta Paket Pelatihan ................................................................... 5 2.2. Pengertian Unit Standar .............................................................. 5 2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari .................................................. 6

2.3.1. Judul Unit ..................................................................... 6 2.3.2. Kode Unit ...................................................................... 6 2.3.3. Deskripsi Unit ................................................................ 6 2.3.4. Elemen Kompetensi ....................................................... 6 2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ........................................................ 6 2.3.6. Batasan Variabel ............................................................ 7 2.3.7. Panduan Penilaian ......................................................... 8 2.3.8. Kompetensi Kunci .......................................................... 8

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ..............................................9

3.1. Strategi Pelatihan ....................................................................... 9 3.2. Metode Pelatihan ....................................................................... 10

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI .............................................................11 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI ....................................................................................23

5.1. Sumber Daya Manusia ................................................................ 23 5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ..................................................... 24 5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ............................................... 25

Page 3: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 2 dari 25

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Desain Modul

Modul ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :

• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

Page 4: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 3 dari 25

Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. • Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. • Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. • Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan

pelatihan. • Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan

menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. • Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. • Memberikan jawaban pada Buku Kerja. • Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. • Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency) Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan

keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

Page 5: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 4 dari 25

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah

Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan. Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti. Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

Page 6: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 5 dari 25

BAB II

STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul – modul lain yang berkaitan diantaranya : 2.1.1 Menggunakan dan memelihara Alat Ukur (OTO.KR.01.010.03) 2.1.2 Memelihara / Servis Engine dan komponen – komponennya

(OTO.KR.02.003.03) 2.1.3 Melaksanakan memelihara / servis komponen (OTO.KR.01.001.03) 2.1.4 Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(OTO.KR.01.016.013) 2.2. Pengertian Standar Kompetensi Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu. Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

Page 7: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 6 dari 25

2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. • mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. • memeriksa kemajuan peserta pelatihan. • menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja

telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1 Judul Unit : Pelaksanaan Teknik Pematrian

2.3.2 Kode Unit : OTO.KR.01.007.03 2.3.3 Deskripsi Unit Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pematrian lunak termasuk persiapan bahan dan perlengkapan. Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal Pengetahuan fundamental pengenalan alat ukur dan komponen-komponen mesin. 2.3.4 Elemen Kompetensi 2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Persiapan komponen, peralatan dan perlengkapan untuk pematrian lunak.

1.1 Persiapan komponen, peralatan dan perlengkapan untuk pematrian lunak dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

1.3 Bahan/komponen yang dipatri harus bersih dan pemberian bahan flux/pelancar secukupnya.

1.4 Perlengkapan pematrian lunak dipersiapkan, dibersihkan dan dipanaskan sebelum pematrian.

1.5 Seluruh kegiatan persiapan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Pelaksanaan pematrian lunak

2.1 Pematrian lunak dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

2.3 Kualitas pematrian diuji sesuai tuntutan. 2.4 Seluruh kegiatan pematrian dilaksanakan berdasarkan SOP

(Standard Operation Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.

Page 8: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 7 dari 25

2.3.6 Batasan Variabel Batasan konteks: Standar kompetensi ini digunakan untuk:

• Jasa pelayanan pemeliharaan/servis & perbaikan bidang perbengkelan. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

• Spesifikasi pabrik kendaraan • SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan • Spesifikasi pabrik komponen • Kebutuhan pelanggan • Kode area tempat kerja.

Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

• Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) • Penghargaan di bidang industri.

Sumber – sumber dapat termasuk:

• Peralatan tangan/hand tools, jenis-jenis bahan flux/pelancar, dan macam-macam pematrian lunak

• Peralatan bertenaga/power tools, gas • Perlengkapan pematrian meliputi: listrik, besi pemanas dan kompor.

Kegiatan: Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:

• Pembersihan komponen • Pemanasan • Pematrian.

Persyaratan khusus:

• Pada bermacam-macam tipe bahan pematrian lunak • Pada bermacam-macam ketebalan bahan pematrian lunak.

Variabel terapan lainnya meliputi:

• Perbaikan rangkaian elektrik dan elektronik.

Page 9: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 8 dari 25

2.3.7 Panduan Penilaian Konteks:

• Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

• Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

• Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. Aspek-aspek penting: Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

• Bahan pematrian lunak. Pengetahuan dasar:

• Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) • Prosedur pematrian • Bahan flux/pelancar dan penggunaannya • Pematrian lunak dan penggunaannya • Jenis-jenis dan bahan yang dapat dipatri • Persyaratan keselamatan diri • Persyaratan keamanan perlengkapan kerja.

Penilaian praktek:

• Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik • Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai • Menggunakan bahan flux/pelancar dengan benar • Mematri dengan berbagai bahan.

2.3.8 Kompetensi Kunci

Kompetensi Kunci dalam Unit ini Bobot Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 1 Bekerja dengan orang lain dan didalam kelompok 1 Penggunaan gagasan matematis dan teknis 1 Pemecahan masalah 1 Penggunaan teknologi 1

Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

2. Melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

3. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin; menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan yang lainnya.

Page 10: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 9 dari 25

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Belajar

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan / perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar

dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan

dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat

pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan

pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau

orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda

temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda

Page 11: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 10 dari 25

3.2. Metode Belajar

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.

Page 12: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 11 dari 25

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

Pelaksanaan Teknik Pematrian

Pematrian atau penyolderan merupakan proses penyambungan dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder. Pada buku ini kita akan mempelajari proses penyolderan halus. Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah atau seng. Karena itu penyolderan dipakai secara luas dalam perbaikan listrik otomotif. Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik :

1. Bahan yang bersih. 2. Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat. 3. Timah dan pasta yang tepat.

Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik:

1. Menyambung kawat alat ukur. 2. Menyambung terminal sikat pada motor stater atau alternator. 3. Menyambung kabel baterai pada terminal. 4. Memasang komponen pada PCB.

Ada berbagai macam perbandingan logam timah dan timah hitam yang bisa diperoleh, tergantung bahan yang akan disambung. Secara umum timah solder harus meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada kedua logam yang disambung. Perbandingan kandungan logam pada timah solder untuk penyolderan peralatan listrik, lebih kurang 60% dan 40% timah hitam. Timah solder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran:

Batang. Tongkat. Kawat padat dan berinti. Bubuk. Pasta.

Page 13: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 12 dari 25

Timah solder berbentuk kawat biasa dipakai untuk digunakan dalam bidang listrik. Jenis ini tersedia dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengn keperluan, misalnya jika menyolder komponen yang sangat kecil pada papan rangkaian tercetak ( PCB ) timah solder berbentuk kawat kecil yang dipakai. Timah solder berbentuk kawat ada yang padat dan ada yang berinti / berongga. Rongga tersebut diiisi dengan pasta. Fluks / pasta solder. Sebelum dijelaskan apa yang disebut fluks, diterangkan terlebih dahulu mengapa kita memerlukannya. Logam yang akan disolder harus benar – benar bersih, misalnya dari karat. Jika permukaan sebuah logam berhubungan dengan udara maka akan terjadi oksidasi. Oksidasi adalah pembentukan karat atau bercak yang disebabkan oleh reaksi dengan udara. Fluks / pasta solder adalah senyawa kimia yang jika diberikan pada suatu logam akan mencegah terjadinya proses oksidasi lebih lanjut serta membantu pengaliran timah solder pada bahan. Macam – macam fluks Pada umumnya fluks dibagi menjadi 2 macam:

Anorganik ( korosif ) Organik ( non – korosif )

Fluks anorganik biasanya digunakan dalam penyolderan timah, baja lunak, timah hitam serta berbagai macam logam campuran. Fluks bersifat asam dan bisa menghilangkan oksid, sesudah penyolderan dengan fluks anorganik semua sisa kotoran harus dibersihkan untuk mencegah korosi lebih lanjut. Fluks organik tidak bersifat korosif sebagaimana pada fluks anorganik. Fluks organik tidak melepaskan oksid dari logam melainkan mencegah terjadinya oksid. Fluks tipe organik digunakan dalam penyolderan bidang listrik. Contoh fluks organik:

Resin Tallow / Gemuk

Page 14: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 13 dari 25

Fluks bisa digunakan pada logam yang disolder setelah dibersihkan terlebih dahulu atau bisa juga digunakan timah solder berinti resin. Cara ini cepat dan mudah sehingga menjadi pilihan utama dalam penyolderan pada sambungan / kawat listrik. Fluks yang ada dalam timah solder berongga meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada timahnya. Maka fluks leleh dan mengalir pada bahan sebelum timah leleh. Prosedur Penyolderan Penyolderan merupakan penyambungan 2 logam dengan menggunakan timah solder. Timah solder adalah campuran timah dan timah hitam terdapat dalam bentuk dan ukuran untuk berbagai keperluan. Fluks dipakai dalam proses penyolderan juga terdapat dalam berbagai bentuk untuk menyesuaikan dengan keperluan. Alat solder, penyolderan memerlukan panas (misalnya antara 200 – 400°C ). Pada umumnya panas tersebut diperoleh dengan menggunakan alat solder. Alat solder mempunyai berbagai macam jenis dan ukuran. Agar tidak timbul kerusakan pada bahan maka harus digunakan alat solder yang tepat. Jenis – jenis alat solder Bisa dikelompokkan menjadi 2 macam:

Pemanasan dengan gas Listrik

Alat solder berbeda – beda dalam ukuran, bentuk maupun merk, tetapi fungsinya sama saja yaitu untuk memanaskan logam dan timah solder pada suhu yang diperlukan.

Page 15: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 14 dari 25

Alat solder dengan pemanas gas Biasanya digunakan untuk menyolder benda yang relatif besar, misalnya batang komutator suatu angker dinamo. Sebagai kepala solder digunakan tembaga karena tembaga merupakan konduktor panas yang baik.

Alat solder macam ini dipanaskan dengan tungku gas atau silinder gas cair.

Alat solder listrik Alat solder listrik juga menggunakan tembaga untuk menyalurkan panas, bagian penyalur panas tersebut disebut bit. Agar dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan penyolderan, seringkali bit ( kepala solder ) dapat diganti.

Page 16: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 15 dari 25

Alat solder listrik berbeda – beda dalam nilai watt – nya. Nilai tersebut menunjukkan seberapa panas yang dapat diberikannya. Ini adalah salah satu kriteria dalam memilih alat solder yang tepat untuk suatu pekerjaan penyolderan. Alat solder listrik harus dapat memberikan panas yang tepat untuk suatu keadaan tertentu.

Panas yang terlalu rendah akan menghasilkan sambungan yang jelek. Panas yang terlalu tinggi akan merusak komponen.

Pengalaman dalam menyolder berbagai jenis logam akan meningkatkan pengetahuan anda tentang panas yang diperlukan bagi suatu jenis pekerjaan penyolderan. Pelapisan alat solder dengan Timah ( Tinning ) Apapun juga jenis alat solder yang anda pakai, ’ Gurdi ’ atau ’ ujung solder ’ alat solder harus dilapisi timah sebelum dipakai. Pelapisan timah dilakukan dengan melapiskan timah solder pada tip atau kepala solder. Ini akan mempermudah penyaluran panas antara alat solder dengan bahan yang disolder. Cara pelapisan adalah sebagai berikut:

1. bersihkan kepala solder atau tip, jika perlu gunakan kikir untuk meratakan permukaan yang berlubang.

2. panaskan kepala solder. 3. beri fluks / pasta solder pada kepala solder. 4. lapisi tip dengan timah solder. 5. bersihkan timah yang berlebihan dengan kain lap sehingga terdapat lapisan

timah yang tipis mengkilat.

Pengkabelan Perbaikan atau pemasangan rangkaian listrik seringkali memerlukan penyambungan kabel. Untuk itu diperlukan sejumlah alat misalnya tang, konektor dan solder. Penyolderan sambungan kabel menghasilkan sambungan yang beresistensi sangat rendah dan juga kuat secara fisik.

Page 17: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 16 dari 25

Prosedur pencegahan terjadinya Wicking 1. Jika menyambung kabel yang terhubung pada sistem listrik kendaraan, lepaskan

dahulu terminal negatif baterai. 2. Amankan dahulu tempat kerja.

a. Jika anda bekerja didalam kendaraan letakkan bahan yang tidak mudah terbakar di bawah kabel yang akan disolder untuk berjaga – jaga terhadap tetesan timah.

b. Jika menyolder pada bangku letakkan kabel pada permukaan yang tahan panas.

c. Ruangan harus berventilasi jangan menghirup asap yang terjadi pada penyolderan.

d. Pakai pakaian pelindung dan pelindung mata. 3. Kuliti isolasi kabel sekitar 10 mm dari ujungnya. 4. Pilin kabel – kabel ( ini akan menghasilkan kekuatan sambungan ) 5. Pilih ukuran alat solder dan timah / fluks yang tepat. 6. Bersihkan tip / kepala solder. Jika tip sudah cukup panas beri sedikit timah untuk

membantu penyaluran panas. 7. Pegang solder dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang timah,

arahkan pada letak penyolderan kabel. Catatan: Jangan meletakkan solder terlalu lama pada kabel, panas akan tersalur pada kabel dan timah bisa berjalan sepanjang kabel sehingga kabel akan mengeras dan tidak lentur. Hal ini biasa disebut ” Wicking ”.

8. Periksa sambungan setelah dingin secara alami ( jangan menggerakkan sambungan saat mendingin ). Sambungan yang baik yang baik akan tampak seperti cermin. Jika tampak tekstur abu – abu gelap mungkin panas yang timbul terlalu rendah atau terlalu tinggi.

9. Isolasi sambungan. Catatan: Selama proses penyolderan hati – hati jangan sampai alat solder menyentuh kendaraan atau peralatan dan sebagainya.

Page 18: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 17 dari 25

Hati – hati jangan sampai anda terkena solder atau meletakkan sembarangan sehingga orang lain bisa terkena. Wicking Metode berikut ini bisa digunakan untuk mencegah terjadinya wicking. Gunakan tang sebagai ”heat sink” ( pendingin), panas solder akan diserap logam tang dan tidak merambat sepanjang serat kabel. Metode ini efektif dalam menyolder sikat pada motor stater.

Komutator Kadang – kadang angker dinamo pada motor stater atau generator perlu disolder. Kumparan angker dinamo terhubung pada segmen komutator melalui penyolderan. Selama proses bekerja motor atau generator panas berlebihan dapat menyebabkan sambungan solder ini rusak karena leleh oleh panas atau putaran angker dinamo. Sambungan – sambungan tersebut dapat disolder kembali.

Prosedur keamanan Ikuti prosedur keamanan berikut ini:

1. Bersihkan dulu sambungan yang akan disolder mungkin akan diperlukan mesin bubut. Catatan: jangan menggunakan gerinda dengan roda sikat kawat.

2. Pasang angker dinamo secara horizontal dengan catok atau alat pemegang lainnya.

Page 19: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 18 dari 25

3. Beri pasta non – korosif pada sambungan. 4. Panaskan solder yang sesuai ( untuk pekerjaan ini diperlukan solder listrik besar

atau solder non – listik dengan kepala tembaga yang besar ) 5. beri sedikit timah pada kepala solder untuk membantu penyaluran panas. 6. Letakkan kepala solder pada bagian komutator dan beri timah pada sambungan.

7. Biarkan timah dingin secara alami. 8. Jika perlu bubut komutator dan periksa apakah sambungan tidak menimbulkan

hubungan singkat. Catatan: Saat komutator mendingin yakinkan semua orang dibengkel mengetahui bahwa komponen tersbut panas dan tidak boleh disentuh.

Terminal baterai Terminal baterai dihubungkan pada kabel baterai dengan menggunakan tang atau disolder. Untuk memberikan panas dalam penyolderan sambungan yang diperlukan biasanya digunakan semburan api. 2 metode yang umum:

Perlengkapan Oxy – asetilene Tabung LPG

Page 20: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 19 dari 25

Prosedur keamanan yang perlu diikuti: Anda harus sudah tahu cara pemakaian alat sebelum menggunakannya. Jangan sampai api mengenai benda – benda atau gas yang mudah terbakar Jangan menggunakan peralatan yang tidak bekerja dengan sempurna. Ruang kerja harus berventilasi baik dan terdapat alat pemadam kebakaran.

Prosedur penyambungan kabel terminal:

1. Kupas lapisan isolasi kabel baterai dengan panjang sesuai yang diperlukan ( Periksa kedalaman lubang terminal untuk menentukannya )

2. Beri pasta pada kabel yang terkupas dan jangan membakar isolasi tersebut, panasi kawat dan beri timah. Catatan : Hindari terjadinya wicking pada kabel.

3. pegang terminal dengan catok, panasi terminal dan beri timah. 4. Arahkan api tetap pada terminal, masukkan kabel yang terlapis timah pada

lubang terminal. Catatan: Perpindahan panas pada bangku penjepit dapat diturunkan dengan menempatkan bahan penahan panas antara penjepit dan terminal.

5. Hentikan pemberian panas / penyemburan api pada sambungan dan pegang sambungan hingga timah mengeras.

6. Bersihkan sisa pasta dan isolasi sambungan jika diperlukan.

Page 21: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 20 dari 25

Papan rangkaian tercetak ( PCB ) Penggunaan komponen elektronik merupakan hal yang umum dalam otomotif dewasa ini, sehingga kemampuan menyolder dengan PCB adalah ketrampilan yang berharga. Panas yang tepat khususnya yang tidak berlebihan merupakan masalah penting dalam penyolderan komponen elektronik dan PCB.

Penyolderan yang baik komponen pada PCB memerlukan kontrol suhu yang tepat pada solder, juga batasan waktu PCB lamanya mendapat pemanasan. Panas berlebihan dapat merusak PCB dan komponen. Pada umumnya solder yang dipakai untuk PCB berukuran kecil, ringan dan memilki pengaturan suhu.

Prosedur Pemasangan Komponen pada PCB

1. Tekuk kaki komponen ( misalnya tahanan ) sesuai posisinya pada PCB. Catatan: Jangan menekuk kaki komponen pada bagian kaki yang menyentuh tepi komponen. Gunakan tang seperti gambar dibawah ini.

Page 22: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 21 dari 25

2. Bersihkan dan beri pasta jika perlu. 3. Pasang komponen pada PCB dan tekuk ujung kaki komponen sehingga

terjepit pada PCB.

4. Beri pendingin pada kaki komponen jika perlu ( pendingin akan membantu

menjaga komponen yang sensitif terhadap panas berlebihan ).

5. Panaskan solder pada suhu yang diperlukan, letakkan pada posisinya sehingga PCB dan komponen mendapat panas.

6. Beri timah sebanyak yang diperlukan. 7. Lepas solder dan biarkan mendingin dengan alami.

Page 23: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 22 dari 25

Catatan: Jangan menggerakkan sambungan selama terjadi pendinginan

8. Bersihkan sisa pasta dan periksa sambungan.

Page 24: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 23 dari 25

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :

a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap

belajar. c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk

menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda. d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang

Anda perlukan untuk belajar Anda. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda. Teman kerja / sesama peserta pelatihan Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

Page 25: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 24 dari 25

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi ) Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini. Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja 3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja 5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi. Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada. Sumber – sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul Pengarang Penerbit Tahun Terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun Terbit Judul Pengarang Penerbit Tahun Terbit

: : : : : : : : : : : :

Buku Informasi 50 – 006 – 2 “ Penyolderan “ IAPSD IAPSD 2001

Page 26: 05 buku informasi oto.kr.01.007.03

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan

Kode Modul OTO.KR01.007.03

Judul Modul: Pelaksanaan Teknik Pematrian Buku Informasi Versi: 18-05-2006 Halaman: 25 dari 25

Daftar Peralatan / Mesin dan Bahan 5.1.1 Bahan yang dibutuhkan

a. Timah b. Pasta c. Kain Lap

5.1.2 Alat yang digunakan

a. Solder