05-03-biopsi-payudara

Upload: mentari-asrahman

Post on 06-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 05-03-Biopsi-Payudara

    1/2

    12

    Teknomedis

    Biopsi PayudaraCara Pasti Menentukan Kanker Payudara

    Kanker payudara (KPD)

    merupakan salah satu jenis

    kanker nomor dua terbanyak

    pada wanita Indonesia setelah

    kanker leher rahim. Dr. Sonar

    Sonny Panigoro, Sp.B.Onk*memaparkan apa dan bagaimana

    penanganannya.

    Kanker payudara dianggap paling

    menakutkan bagi kaum wanita

    karena mengenai rgan yang

    langsung terlihat dan menjadi simbl

    kewanitaannya. Walau demikian KPD

    ini dapat ditangani dengan baik dan

    dapat dikatakan sembuh bila dijumpai

    dalam keadaan dini. Seperti telah

    disepakati bahwa stadium (tingkat

    penyakit) KPD dibagi menjadi 4 stadiumyang didasarkan pada ukuran tumr

    (T), adanya penyebaran kelenjar getah

    bening (N) dan adanya penyebaran jauh/

    metastasis (M). (lihat tabel 1)

    0 Tis N0 M0

    I T1 N0 M0

    IIA T0 N1 M0T1 N1 M0

    T2 N0 M0

    IIB T2 N1 M0

    T3 N0 M0

    IIIA T0 N2 M0

    T1 N2 M0

    T2 N2 M0

    T3 N1 M0

    T3 N2 M0

    IIIB T4 N0 M0

    T4 N1 M0

    T4 N2 M0

    IIIC AnyT N3 M0

    IV AnyT AnyN M1

    Stage Grouping

    Tis (in situ) adalah

    tumr yang sangat dinibiasanya sukar diraba dan

    hanya dapat terlihat leh

    pemeriksaan penunjang

    seperti mammogra,

    ultrasonogra(USG) atau MRI.

    Sedang T1 bila ukuran 5cm, dan T4

    bila sudah ada luka/tukak

    (ulkus) di kulit payudara. N0bila tidak ada penyebaran

    sel kanker ke kelenjar getah

    bening dan N1 bila sudah ada

    penyebaran. M0 belum ada

    penyebaran jauh misal ke

    tulang, paru dan sebagainya,

    dan M1 bila sudah ada

    penyebaran.

    Penetapan stadium ini sangat

    penting karena berhubungan

    dengan rencana penanganan

    selanjutnya dan keberhasilanpengbatan.

    Saat paling baik untuk

    menangani KPD adalah

    pada stadium 0 (Tis).

    Sayang stadium ini biasanya

    ditemukan secara kebetulan

    pada waktu skrining payudara

    dengan alat pencitraan

    seperti di atas (mamogradan sebagainya). Lebih

    memprihatinkan, di Indnesia

    sebagian besar penderita

    kanker payudara masih

    datang dalam stadium lanjut.

    BIoPSI

    Hampir sebagian besar (80%)

    keluhan penderita dengan

    perasaan kelainan payudara

    yang datang ke fasilitas

    Tabel 1. Penggolongan stadium

  • 8/3/2019 05-03-Biopsi-Payudara

    2/2

    13

    Teknomedis

    kesehatan umumnya bukan suatu penyakit kanker. Kelainan

    tersebut dapat berupa perubahan akibat reaksi hrmnal,

    tumr jinak atau infeksi. Sehingga hanya 20% sisanya perlu

    untuk penentuan secara pasti apakah kanker atau bukan. Dan

    cara yang dipakai untuk hal tersebut adalah dengan bipsi

    (pengambilan sebagian jaringan tubuh untuk pemeriksaan

    patlgi). Dan setelah ada hasil patlgi tersebut baru kita

    dapat melakukan tindakan berikutnya.

    Ada dua kelmpk jenis bipsi yaitu :

    1.Bipsi tertutup: bipsi jarum, bipsi core, dan mammtme

    2.Bipsi terbuka: dilakukan dengan perasi seperti biasa dapat

    berupa pengangkatan seluruh benjlannya (eksisi) atau

    sebagian saja (insisi).

    Perbedaan tehnik di atas bipsi dapat terlihat pada gambar 3.

    Bipsi jarum (FNA) yang diambil hanya sekelmpk sel-sel

    karena lubang jarumnnya kecil, tetapi pada bipsi lain yang

    terambil berupa jaringan yang lebih banyak. Makin banyak

    jaringan yang terambil penentuan diagnsis lebih akurat,

    tetapi ada kerugian lain yaitu luka bekas tindakan juga

    menjadi lebih besar. Bila dilihat pada gambar di atas makin

    ke kiri yaitu FNA secara ksmetik paling baik karena lukanya

    hampir tidak berbekas, tetapi ketepatannya lebih kurang

    dibanding lainnya. Sebaliknya makin ke kanan, yaitu bipsi

    terbuka paling akurat, tetapi ksmetiknya paling kurang baik.

    Sehingga bila akan memilih yang paling ptimal adalah core

    atau vaccum (mammtme). Kekurangan core, jarum yang

    dimasukkan harus berulang kali untuk mendapat beberapa

    sampel jaringan yang diperlukan sedang pada mammtme

    (vaccum) hanya sekali tusukan dapat diperleh beberapa

    jaringan. Di Indnesia umumnya yang sudah bisa dikerjakan

    adalah dengan bipsi jarum, bipsi core, dan bipsi secara

    terbuka, khusus untuk mammtme (gambar 5) hanya bisa

    dikerjakan di Aesthetic Breast Clinic RS Pondok Indah Jakarta.

    Sumber:

    1.Sugg SL, Dnegan WL : Staging ang

    Prgnsis in Cancer f the Breast 5th

    ed. WL Donegan and JS Spratt editor.

    Philadelphia. 2002 Saunders p 484 .

    2.Goldschmidt RA: Histopathology of

    Malignant Breast Disease in Breast

    Cancer. Winchester and Winchester

    editr. Lndn.2000.BC Decker p 5.

    3.Tjindarbumi D : Karsinma Payudara

    .Muktamar Nasinal II Perhimpunan Ahli

    Bedah Tumr Indnesia 7-9 April 1983 di

    Jakarta.

    4.Ernster VL,Barclay J,Kerlikowske K,

    Grady D,Henderson C : Incidence of and

    treatment of DCIS of the breast. JAMA

    1996;275:913-918

    *Dr. Sonar Sonny Panigoro, Sp.B.Onk,

    dokter spesialis bedah onkologi,

    Aesthetic Breast Clinic,

    RS Pondok Indah.

    SUMBER