03 filter pas if

Upload: ricardo-kharis

Post on 14-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

modul filter pasif

TRANSCRIPT

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 4

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    BAB III

    FILTER PASIF

    Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan output pada frekuensi tertentu. Untuk merancang filter dapat digunakan komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (op-amp, transistor). Dengan demikian filter dapat dikelompokkan menjadi filter pasif dan filter aktif. Dalam bab ini hanya dibahas filter pasif saja.

    Pada dasarnya filter dapat dikelompokkan berdasarkan response (tanggapan) frekuensinya menjadi 4 jenis, yaitu:

    1. filter lolos rendah/ Low Pass Filter (LPF), 2. filter lolos tinggi/ High Pass Filter (HPF), 3. filter lolos rentang/ Band Pass Filter (BPF), 4. filter tolak rentang/ Band Stop Filter atau Notch Filter

    Untuk membuat filter sering kali dihindari penggunaan induktor, terutama karena ukurannya yang besar. Sehingga umumnya filter pasif hanya memanfaatkan komponen R dan C saja.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 5

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Gambar 1, Tipe filter dan responsenya.

    LPF (Low Pass Filter) = Filter Lolos Rendah

    Filter lolos rendah adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc). Diatas frekuensi tsb ouputnya mengecil (idealnya tidak ada). Rangkaian RC LPF dan tanggapan frekuensinya ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 6

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    C

    R

    vin vout

    log ffcpass band stop band

    G -3 dB

    Gambar 2, LPF pasif dan tanggapannya

    Rangkaian seri RC mirip dengan rangkaian pembagi tegangan dari dua buah hambatan seri, sehingga tegangan outputnya adalah:

    11out in

    j Cv vj C R

    = +

    Penguatan tegangan didefinisikan sebagai Gain outin

    VGV

    = . Namun untuk filter seringkali menggunakan penguatan daya, sehingga kalau dinyatakan dalam satuan dB penguatan dayanya adalah

    20 log outin

    VGV

    =

    Sehingga penguatan filter RC seperti ditunjukkan pada Gambar 2 adalah

    out

    in

    VGainV

    = = 11

    1( ) 1

    j C

    j C

    IR I j RC

    =+ + , atau

    out out

    in in

    V VGainV V

    = =

    2 2 2

    11 C R+ atau dalam satuan dB, 2 2 2

    120log1

    GC R= +

    Dengan mengambil 1RC

    = atau 12c

    fRC= , diperoleh penguatannya

    sebesar -3 dB (berkurang 3 dB), pada saat frekuensi ini dikenal sebagai frekuensi cut-off.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 7

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Untuk filter lolos rendah:

    frekuensi rendah (f > ) Gain = 1RC , atau G = -20 log RC,

    dari persamaan ini menunjukkan bahwa kurva G vs. log f berupa kurva linear dengan slopenya adalah -6 dB/oktaf (-20 dB/dekade).

    Jadi Filter lolos rendah (LPF) hanya meloloskan frekuensi rendah saja.

    Pada frekuensi cut-off daya outputnya tinggal setengah (1/2) nya dari daya input.

    Contoh:

    Andaikan suatu sistem diinginkan hanya memiliki frekuensi < 1 kHz, namun ternyata sistem itu memiliki noise pada frekuensi di sekitar 1 MHz. Rancanglah filter lolos rendah(LPF) yang dapat mengatenuasi noise hingga 1%. Efek apa saja yang terjadi pada sinyal tsb pada frekuensi 1 kHz.

    Jawab:

    Penguatan LPF adalah: ( )2 2 2 21 1

    1 1out

    in C

    VGV C R f f

    = = =+ +,

    dan diketahui pada frekuensi 1 MHz terjadi attenuasi sebesar 1%,

    sehingga ( )21 0.01

    1 1MHzout

    in C

    VV f

    = =+

    artinya ( )4

    21 10

    1 1MHz Cf=+

    21MHz 9999

    Cf =

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 8

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Diperoleh frekuensi cut-off sebesar Cf = 10 kHz

    Untuk merancang filter ini, bisa dipilih sembarang nilai C dan R,

    asalkan memenuhi syarat 12c

    fRC= .

    Misalnya pilih C = 0,47 F, diperoleh R = 33,9 R terlalu kecil dan ganti pilihan lainnya, misalnya pilih C = 0,01 F, diperoleh R = 1591 . Pilihan ini cukup memamdai!, sehingga pilih nilai R yang tersedia, misalnya R = 1,5 k. Efek-efek yang terjadi adalah:

    o Akibatnya frekuensi cut-offnya menjadi 12c

    fRC= = 10610 Hz

    ada penyimpangan sebesar 6%. o Noise pada frekuensi 1 MHz menjadi

    ( )261 0,0099995

    1 10 10610out

    in

    VV

    = =+

    , tidak sama seperti yang

    diminta design rancangan (0,01).

    o Efek filter ini pada sinyal 1 kHz adalah

    ( )231 0,996

    1 10 10610out

    in

    VV

    = =+

    , yaitu ada reduksi tegangan

    output sebesar 0,4%

    High Pass Filter (HPF) = Filter lolos tinggi

    Filter lolos tinggi adalah filter yang outputnya hanya melewatkan frekuensi diatas frekuensi cut-off fC. Di bawah frekuensi itu output

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 8 9

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    idealnya tidak ada. Rangkaian RC HPF dan tanggapan frekuensinya ditunjukkan pada Gambar 3 berikut.

    C

    Rvin vout

    fc log f

    G(dB)

    Gambar 3, HPF pasif dan tanggapan frequencynya

    Dengan memanfaatkan rangkaian pembagi tegangan, diperoleh tegangan

    outputnya adalah 1out in

    Rv vj C R= + , dengan demikian penguatannya

    adalah : 2 2 2

    2 2 21( ) 1 1out

    j Cin

    V RI j RC R C j RCGV R I j RC R C

    += = = =+ + +

    Untuk menghitung besarnya dilakukan sbb:

    ( )( ) 2 2G X jY X jY X jY X Y= + = + = + dengan Y : komponen imajiner,

    X : komponen real.

    Sehingga diperoleh:

    ( ) ( )( )

    2 4

    2 2 2 22 2 2 11

    RC RC RCGC RC R

    += = ++

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 0

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    atau dalam satuan dB, 2 2 2

    20log1

    RCGC R

    = +

    dengan 12C

    fRC= frequency cut-off

    Untuk filter lolos tinggi:

    frekuensi tinggi (f >> ) Gain = 1 G = 0 dB frekuensi rendah ( f

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 1

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Hasil ini menunjukkan bahwa hanya tinggal 2,5% noise 50Hz yang masih ada dalam sistem itu.

    Perubahan Fasa

    Beda fasa antara arus dengan tegangan dapat dicari dari impedansi kompleks. Sudut pada bidang kompleks menunjukkan beda fasanya, yaitu:

    ( )21tan Y RC

    X RCRC = = =

    atau 1 1tanRC

    =

    Seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

    2

    2

    XY+

    ( )( )

    2

    21RC

    XRC

    = +

    ( )21RCYRC

    = +

    Beda fasa antara arus dan tegangan bergantung pada frekuensi,

    Untuk frekuensi rendah (f

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 2

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    frekuensi cut-off ( 1c RC = ), 45 = frekuensi tinggi (f >> ), 0 Untuk C= 1 F dan R = 1 k, Bode plot diperoleh sbb:

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 3

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Pembebanan

    R 1

    R2

    RL

    Gambar 4, Pembebanan pada rangkaian hambatan

    Untuk melihat pengaruh penguatan (Gain) akibat adanya beban RL perhatikan gambar di atas. Perubahan penguatan akibat pembebanan diberikan berikut ini.

    Pada gambar di atas, jika tanpa beban RL, diperoleh 21 2

    Gain RR R

    = +

    Vi Vi(R

    L/R

    1+R

    L) V

    i

    R1 R1//RL

    RLC RL C C

    R1

    Gambar 5, Pembebanan pada filter LPF

    Sebaliknya jika ada beban RL maka hambatan R2 diganti dengan R2//RL sehingga

    2 2

    1 2 1 2 1 2

    //Gain//

    L L

    L L L

    R R R RR R R R R R R R R

    = =+ + +

    Sebaliknya untuk filter, misalnya untuk filter lolos rendah, jika ada beban, maka :

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 4

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    ( )1 22 21

    1L

    LLL

    outR

    R RR R inR R

    VV C+ +

    =+

    atau ( )'

    22 2

    1Gain1 L

    L

    out L

    R Rin LR R

    V RV R R C +

    = = + +

    ( )22 21G' 20log 20log

    1 LL

    L

    R RLR R

    RR R C +

    = ++ +

    Frekuensi cut-off menjadi 1'2 L

    L

    C R RR R

    fC +=

    Dengan adanya beban terlihat bahwa :

    1. penguatan berkurang (G < 0 dB) 2. frekuensi cut-offnya bergeser ke kanan (membesar).

    Band Pass Filter (BPF) = Filter Lolos Rentang

    Untuk membuat filter lolos rentang dapat dilakukan dengan menggabungkan LPF + HPF atau HPF + LPF. Diharapkan rangkaian berikutnya memiliki beban yang lebih besar, artinya :

    bila dipilih LPF + HPF maka beban (impedansi) HPF harus lebih besar dibandingkan dengan LPF,

    bila dipilih HPF + LPF maka beban (impedansi) LPF harus lebih besar dibandingkan dengan HPF.

    Contoh

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 5

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Misalnya kita hendak mengkaskade dua buah filter yaitu filter LP dengan filter HP dengan frekuensi cut-offnya sebesar cLP = 10 rad/s dan cHP = 1 rad/s, seperti ditunjukkan pada gambar. Dengan kaskade ini akan menghasilkan filter BP dengan rentang low = 1 rad/s dan up = 10 rad/s. R1 = 1 ; C1 = 0,1 F; C2 = 1 F dan R2 = 1.

    Jawab:

    Dari loop 1: V1 + i1 R1 + i1 1/jC1 i2 1/jC1 = 0 loop 2: i2 1/jC1 + i2 1/jC2 + i2 R2 - i1 1/jC1 = 0 Kedua pers. di atas dapat disederhanakan sebagai:

    0)11(1

    1)1(

    221

    211

    122

    11

    1

    =+++

    =+

    iCjCj

    RiCj

    ViCj

    iCj

    R

    Dengan eliminasi dari sistem persamaan ini diperoleh

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 6

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    11

    11

    212

    122

    111111Cj

    VCj

    RCjCj

    RCjCj

    i =

    +

    ++

    atau:

    1

    1

    2

    1

    1

    21

    122121

    CVj

    CR

    CRRj

    CRRi =

    ++

    +

    Sehingga Gain filter ini diperoleh dari 4 2 21 1

    V i RGV V

    = =

    Diperoleh : xxxxxxxxxxxx

    G = xxxxx

    Jika diperhatikan bahwa gain ini lebih kecil dibandingkan kalau dihitung berupa perkalian gain G (Gainlowpass * Gainhighpass).

    RESONANSI

    Rangkaian RLC seri

    Perhatikan rangkaian RLC seri seperti gambar berikut ini:

    Berdasarkan prinsip rangkaian pembagi tegangan, tegangan outputnya adalah:

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 7

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    LCout in

    LC

    Zv vR Z

    = +

    dengan 21 1

    LCLCZ j L

    j C j C

    = + =

    Sehingga penguatannya adalah 2

    21

    1out

    in

    v LCGv j RC LC

    = = +

    Dan tanggapannya terhadap frekuensi dari rangkaian RLC seri tsb adalah:

    Beda fasa antara arus dan tegangan dicari dari tan YX

    =

    dengan 2 21 ( 1)LC j j LCjY

    j C j C

    = =

    X R=

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 8

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    2

    2

    XY+

    X R=

    2 1LCYC

    =

    Sehingga beda fasanya adalah 2

    1tan LCRC

    =

    Hal ini berarti bahwa:

    o Pada frekuensi rendah ( f o Pada frekuensi resonansi ( LC = ), 0 = o Pada frekuensi tinggi (f >> ), 90 > +

    Rangkaian RLC paralel

    Perhatikan rangkaian RLC paralel seperti gambar berikut ini:

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 9 9

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Berdasarkan prinsip rangkaian pembagi tegangan, tegangan outputnya adalah:

    LCout in

    LC

    Zv vR Z

    = +

    dengan 21 1LCj L j C j LZj C j L LC = =+

    Sehingga penguatannya adalah :

    2 2

    2 2 2 2 2 2(1 ) (1 )out

    in

    v j L LGv R LC j L R LC L

    = = = + +

    Atau dalam representasi grafis, penguatannya terhadap frekuensi ditunjukkan pada gambar berikut.

    Penguatan pada frekuensi resonansi ( LC = ) 1resG = . Faktor kualitas (nilai Q) dari suatu filter adalah

    o

    BWQ = ,

    dengan BW : lebar frekuensi yaitu selang frekuensi pada saat daya output menjadi nya

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 0

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    o : frekuensi tengah, pada saat rangkaian resonansi, frekuensi ini dikenal juga sebagai frekuensi resonansi

    Pada saat daya outputnya menjadi dari daya input, hal ini berarti 2

    12

    out

    in

    vv

    = , artinya 2 22 2 2 2 212 (1 )L

    R LC L

    = + .

    Hal ini berarti 2 2 2 2 21 12 2(1 )R LC L = atau 21 LLC

    R =

    Untuk RL , solusi dapat didekati dengan 1

    2RLLC

    =

    atau 2 2

    oo o o

    o

    RL Q

    = = dengan Q adalah faktor kualitas seperti yang didefinisikan di atas.

    Contoh

    Buatlah sebuah filter yang akan meng-atenuasi sinyal input yang memiliki ripple pada frekuensi 50 Hz.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 1

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Jawab:

    Untuk meng-atenuasi sinyal input yang memiliki ripple pada frekuensi 50 Hz harus dilakukan dengan memberikan komponen yang impedansinya sangat rendah pada frekuensi tsb. Contoh rangkaian sederhana untuk maksud itu adalah seperti ditunjukkan gambar.

    Sehingga diperoleh: 2

    2 10011

    == LC = 1,0132 x 10

    -5

    Misalnya untuk C = 100 F, maka L = 0,10132 H. Pilihan lain ada banyak sekali.

    Contoh

    Tentukan jenis filter dari rangkaian berikut ini dan tentukan nilai komponen agar dapat beroperasi dengan frekuensi cut-off o = 106 rad/s dan faktor dampingnya =0,5.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 2

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Jawab:

    Fungsi transfer (fungsi yang menggambarkan hubungan antara tegangan output terhadap tegangan input) dari rangkaian ini adalah

    2

    1

    ( ) vG sv

    = = ( )1/

    LsG sR Ls Cs

    = + + atau 2

    2( ) / 1/sG s

    s sR L LC= + + ,

    dengan s j= . Terlihat bahwa |G()| = 1 ciri dari filter lolos tinggi, dengan frekuensi naturalnya adalah 1o LC

    = dan 2o = R/L,

    Sehingga pemilihan komponen yang memiliki constraint seperti diminta dalam soal:

    Untuk o = 106 rad/s LC = 10-12 Faktor damping = 0,5 R/L = 106

    Pilihannya banyak sekali, andaikan memilih C = 0,001 F, maka L = 1 mH dan R = 1 k . Contoh:

    Tiga buah filter dengan pole tunggal (slope-nya -6 dB/oktaf) dipertimbangkan untuk digunakan untuk aplikasi digital kecepatan rendah, yaitu untuk menghilangkan noise frekuensi tinggi LPF.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 3

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Kebutuhan filter ditabulasikan seperti tabel di bawah ini. Bode plot (grafik hubungan antara penguatan(dB) dengan log frekuensi) dari ketiga kandidat filter ditunjukkan pada gambar berikut.

    a) Filter yang mana yang paling sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

    b) Rancang filter sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan?

    Tabel kebutuhan Karakteristik Kebutuhan

    Tegangan output steady state untuk input 5 V-DC

    2 hingga 7 V

    Rise time untuk tegangan input step input

    < 1ms,

    Penguatan pada f = 5 kHz < 10 % dari penguatan pass bandnya.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 4

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Jawab:

    a. Dari karakteristik Bode-plot tsb dibuat fungsi transfernya, sbb:

    filter 1 : 41( )

    1 10H s

    s= + , bandwidth = 10

    4 rad/s terlalu lebar tidak cocok

    filter 3: 30,4( )

    1 10H s

    s= + , bandwidth = 10

    3 rad/s terlalu sempit tidak cocok

    filter 2: 0,6( )1 /3000

    H ss

    = + , pilihan terbaik dari tuntutan design bandwidth = 3000 rad/s.

    b. Kalau menggunakan gambar bode-plot di atas jelas tidak mungkin

    diperoleh penurunan gain 10% pada f = 5 kHz ( = 104 rad/s), karena pada frekuensi = fc gainnya menjadi 1/2 Go.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 5

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Dengan menganggap pendekatan ideal seperti pada gambar bode plot dan diminta gainnya = 0,9 Go dengan Go adalah gain pada passband, dapat dimisalkan fungsi transfer yang diminta adalah :

    ( )1

    aH sbs

    = +

    Dengan menganggap bahwa Gain tetap untuk frekuensi < 3000 Hz sebesar misalnya a. Gain pada frekuensi di atas 3000 Hz akan mengecil ( G < a).

    Dengan menggunakan fungsi transfer di atas diperoleh: 0,9

    1 2 5000a a

    b =+ , berarti 1

    9 2 5000b = . Dari nilai b ini

    dapat dicari nilai R dan C untuk filter tsb bisa banyak pilihan! Ingat bahwa penguatan pada LPF adalah 1

    1G

    j RC= + .

    LATIHAN

    1. Sebuah beban Rl = 10 k ihubungkan dengan sumber tegangan Vs melewati rangkaian LPF (filter lolos rendah) dengan R = 10 k dan C = 0,1 F seperti ditujukkan pada gambar berikut.

    RL

    R

    C

    10 k

    0,1

    FVs

    a. hitung frekuensi cut-off -3 dB dari rangkaian filter tsb tanpa beban.

    b. hitung penguatan passband dan frekuensi cut-off -3 dB setelah ada beban.

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 6

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    c. ulangi b) dengan mengganti Rl = 10 M. 2. Rancanglah filter rumble untuk audio yang dipakai untuk

    melewatkan frekuensi di atas 20 Hz (atur fc = 10 Hz). Anggap sumber tegangan ideal (Rin = 0 ) dan beban minimum 10 k. Pilihlah nilai R dan C agar tidak mempengaruhi beban.

    3. Design filter bandpass (filter lolos rentang) dengan titik-titik - 3 dB adalah 10 Hz dan 10 kHz, anggap beban 100 k. Pilihlah komponen-komponen agar efek pembebanan pada tingkat kedua dapat diabaikan demikian pula pembebanan tingkat kedua pada tingkat pertama.

    4. Filter characteristics are sometimes specified in terms of insertion ratio, which is defined as the quotient of the average power delivered to a load without and with the filter inserted.

    a. Circuit C1 shows a sinusoidal source directly connected to a load. Determine the average power delivered to the load in the sinusoidal steady state.

    b. Circuit C2 shows the same source and load with an inductor inserted between them. Determine the average power delivered to the load in the sinusoidal steady state with the inductor inserted.

    c. Insertion ratio is defined as the ratio of power found in (a) to the power found in (b) above. Determine the insertion ratio of this circuit.

    d. Show that the insertion ratio is one at zero frequency and explain this result physically in terms of the inductor impedance. Show that the insertion ratio is infinite at infinite frequency and explain this result physically.

    Insertion loss in decibels is defined as

  • Bab III, Filter Pasif Hal: 1 0 7

    Sastra Kusuma Wijaya FISIKA FMIPA UI Diktat Elektronika I

    Insertion loss (dB) = 10 log (insertion ratio)

    At what frequency is the insertion loss equal to 3 dB?

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 300 /GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 300 /GrayImageDepth -1 /GrayImageMinDownsampleDepth 2 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /DCTEncode /AutoFilterGrayImages true /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200 /MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None ] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile () /PDFXOutputConditionIdentifier () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped /False

    /Description > /Namespace [ (Adobe) (Common) (1.0) ] /OtherNamespaces [ > /FormElements false /GenerateStructure true /IncludeBookmarks false /IncludeHyperlinks false /IncludeInteractive false /IncludeLayers false /IncludeProfiles true /MultimediaHandling /UseObjectSettings /Namespace [ (Adobe) (CreativeSuite) (2.0) ] /PDFXOutputIntentProfileSelector /NA /PreserveEditing true /UntaggedCMYKHandling /LeaveUntagged /UntaggedRGBHandling /LeaveUntagged /UseDocumentBleed false >> ]>> setdistillerparams> setpagedevice