03 drilling sop

63
PT BRITMINDO Page 4 PERANAN GEOLOGIST • HSEC • BUDGET • OPERASI PENGUMPULAN DATA PENGELOLAAN DATA INTERPRETASI / PENAFSIRAN DATA

Upload: rendy-mardani

Post on 02-Aug-2015

955 views

Category:

Documents


174 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 4

PERANAN GEOLOGIST

• HSEC• BUDGET• OPERASI• PENGUMPULAN DATA• PENGELOLAAN DATA• INTERPRETASI / PENAFSIRAN DATA

Page 2: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 5

KESELAMATAN –

PRIORITAS UTAMA

Video1Video2vide03

Page 3: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 6

PENDAHULUAN

SASARAN DARI PROGRAM LAPANGAN• Sasaran dari suatu program eksplorasi harus

dimengerti dari permulaan. • Sertifikasi dari cadangan dan kualitas batubara,

menuju ke model tambang dan operasi tambang yang berhasil

• Data yang ditolak atau yang diabaikan harus dapat diterima, yang mana data tersebut tidak dapat digunakan untukpenilaian “due diligence” suatu proyek.

Page 4: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 7

GAMBARAN UMUM

1. PROSEDUR PEMBORAN2. PENANGANAN DAN “LOGGING CORE”3. GEOPHYSICAL LOGGING4. CORE RECOVERY5. SAMPLING DAN PENGIRIMAN6. ANALISA BATUBARA7. PENCATATAN DATA

Page 5: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 8

1. PROSEDUR PEMBORAN

Daftar periksa PemboranDiagram alir Pemboran

Tujuan PemboranPersyaratan Pemboran inti

Survey Lubang BorSelubung PermukaanReklamasi lokasi BorDokumen Pemboran

Page 6: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 9

1.1 Daftar Periksa Pemboran

• Bahan bakar untuk mesin rig dan mesin pompa air• Pekerja lokal yang cukup untuk memastikan perpindahan mesin

rig tidak tertunda yang disebabkan oleh kurangnya personil• Semua lubang bor di logging dengan suatu ketetapan standar

yang tinggi – periksa unitnya, apakah sudah dikalibrasi• “Core box” yang cukup, tabung penyimpanan “core” yang sesuai

dengan diameternya, kantung plastik untuk pengepakan conto, plat kaleng untuk pengiriman dan label yang cukup untuk semuatujuan pelabelan

• Fasilitas penyimpanan khusus untuk menyimpan “core”

Page 7: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 10

1.2 DIAGRAM ALIR PEMBORAN

Diagram alir ini sebagaiilustrasi suatu proses

yang harus diikutioleh “well site

geologist” untuksetiap lubang bor

Page 8: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 11

1.3 Tujuan Pemboran

Sangat Umum – tidak ada kesesuaian yang mutlaktentang arti setiap kategori pemboran –tergantung pada proyek

Kontrol “Stratigraphy’ (PENTING) Eksplorasi Regional

Pemboran TambahanPemboran di Tambang

Page 9: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 12

1.3.1 Kontrol “Stratigraphy’

– Menguji urutan stratigraphy secara penuh– Lebih disukai ‘full cored’ dan ‘γ logged ‘– Lapisan batubara disample dan dianalisa’– Digunakan untuk menggambarkan urutan dari

sediment secara penuh dan untuk mengenali semuainterval batubara (Nama ‘seam’ setelah korelasiditetapkan)

γ = geophysical logging

Page 10: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 13

1.3.2 Eksplorasi Regional

• Jarak antar lubang bor 1 Km • Harus di γ logged• Menyediakan budget untuk kedalaman

maksimum– sebaiknya > 100m

• Semua lapisan batubara di ‘cored’• Semua batubara harus dianalisa

Page 11: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 14

1.3.3 Pemboran Tambahan

• Jarak antar lubang bervariasi dari 200 hingga500m

• Tergantung dari tingkat eksplorasi• Harus di ‘γ logged ‘• Semua lapisan batubara sebaiknya di ‘coring’• Semua batubara harus dianalisa

OH+CORE

Page 12: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 15

1.4 Pemboran Inti

• Core barrels dan splits– 2 set untuk setiap drill rig

– 1 set untuk cadangan

• KENAPA?

– Pemboran dapat berlanjut, sementara itu ‘core’ sedang dikeluarkan dari‘barrels’

– Pemboran dapat berlanjut untuk menghindari kerugian pada lubang bor

Core split

Page 13: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 16

1.4.1 Berapa banyak ‘coring’ ?

• Semua lapisan batubara utama sebaiknya di ‘coring’• ’Touch coring’ adalah fenomena lokal

– jangan dilaksanakan• Lubang bor kembar dapat diterima – Lubang Bor yang

akan di ‘coring’ bisa dimulai dari kedalaman 2 m diatasbatubara

• Pastikan bahwa batubara yang akan di‘coring’ dalamkondisi FRESH.

• Batubara dianalisa untuk memenuhi standard daricadangan yang dapat ditambang (‘Mineable Reserves’)

• Dikontrol oleh budget

Page 14: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 17

1.5 Survey Lubang Bor

• Pada awalnya lubang bor mungkin ditentukandengan menggunakan GPS

• Penentuan survey akhir lubang bor harusdilaksanakan dengan survey konvensionaldimana survey lubang bor diikat pada suatu‘BENCH MARK’ yang permanen

Page 15: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 18

1.6 Selubung Permukaan

• Selubung permukaan bisaterbuat dari baja atau PVC sebagai ‘collar’

• Disemen sampai permukaan• Diberi label secara permanen

untuk kepetingan survey • Tinggi selubung diatas

permukaan tanah dicatat di‘Driller log’ dandiberitahukan ke Geologist.

Page 16: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 19

1.7 Reklamasi lokasi Bor

• Kontraktor pemboran bertanggung jawab untukmembersihkan lokasi bor termasuk membuangatau menimbun semua sampah dan meratakankembali kolam lumpur

• Manager lapangan melakukan verifikasi sebelumdilakukan pembayaran akhir

Page 17: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 20

1.7 Dokumen Pemboran• Kedalaman dari berbagai jenis pengeboran (contoh, ‘blade bits’,

‘hammer’ dan atau pengeboran inti (‘core’)• Rata rata penetrasi pengeboran dan mata bor yang digunakan• Jenis cairan yang dipakai untuk sirkulasi dan kehilangan sirkulasi

selama pengeboran• Diameter dari lubang bor, mata bor dan ‘core’, jika terdapat

perubahan• Detail dari selubung (‘casing’) lubang bor dan tinggi pipa yang

tergantung• ’Core recovery’ dan alasan untuk kehilangan ‘core’• Catatan dari ‘driller’ tentang kapan memotong batubara – bagian

atas dan bawah• Kedalaman pelapukan• Kedalaman muka air tanah

Page 18: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 21

2. PENANGANAN dan DESKRIPSI “CORE”

Pengeluaran ‘Core’ dari ‘Barrel’ (selubung) Penyimpanan ‘Core’Deskripsi “Core” batubara

Pengambilan conto batubara dan batuan lain Pengepakan dan pengiriman conto

Page 19: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 22

2.1.1 Pengeluaran ‘Core’ dari ‘Barrel’

• Selalu dibawah pengawasan dari Geologist• Inti (‘core’) harus ditempatkan didalam ‘core box’ atau

diatas permukaan yang datar• Tanda kedalaman diletakkan di akhir dari setiap inti bor

(‘drill core’) atau kedalaman pemboran.• Setiap ‘core box’ atau kemajuan pemboran seyogyanya

diambil foto dengan tanda skala

Page 20: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 23

Page 21: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 24

2.1.2 Pengeluaran ‘Core’ dari ‘Barrel’

• Beri tanda (PVC pipe) dan jenis dari pena yang dipakai harus jelas dan permanent

• Untuk perhitungan ‘recovery’ setiap kemajuanpemboran, ‘core’ diharapkan selalu diukur dandibandingkan terhadap pipa bor.

• Tidak ada asumsi mengenai panjang pipa –semuanya harus diperiksa/diukur untukmendapatkan panjang yang akurat

Page 22: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 25

Page 23: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 26

2.2 Penyimpanan ‘Core’

• ’Core’ harus dikirim ke ‘Base Camp’ dandisimpan di gudang tempat penyimpapan ‘Core’yang baik

• Tidak ada ‘Core’ yang dibuang oleh kontraktorpemboran atau geologist dalam keadaan apapun

Kenapa?

Page 24: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 27

2.3.1 Deskripsi Inti (‘Core”) Batubara

• Pada pengambilan core dari ‘core barrel’, ‘core’sebaiknya dibersihkan dan secepatnya ditempatkandidalam ‘core box’

• Pemboran yang berisi lapisan batubara seyogyanyaditempatkan diatas lembaran plastik didalam ‘core box’. Tidak diijinkan batubara tersebut menyentuhpermukaan tanah.

• Kedalaman dari setiap kemajuan pemboran harusditulis dengan tinta yang tidak luntur lebih disukai padatabung PVC yang pendek

• ’Core recovery’ dari setiap kemajuan pemboran harusdicatat

Page 25: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 28

Page 26: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 29

2.3.2 Deskripsi Batubara secaraInternational

Kelam (Lebih kecil dari 10% terangt) D

Kebanyakan kelam dengan seringkali sisi terang (10% sampai 40% terang)

Db

Berlapis antara kelam dan kilap terang (40% sampai 60% terang)

DB

Kilap terang dengan sisi kelam (60% sampai 90% terang)Bd

Kilap terang (lebih besar dari 90 %)B

DeskripsiAbbSimbol

Note: Britmindo memakai GEODAS sebagai acuan dalam deskripsi core

Page 27: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 30

2.4 Batubara ‘Low Rank’

Jika tingkat dari batubara lebih bersifat ‘lignitic’, itu adalah batubara (lignite) yang mempunyaikandungan ‘total moisture’ yang tinggi, lebihbesar daripada 30% TM, instruksi khusus untukketentuan lubang bor ini terdapat dalam manual Prosedur Operasional Program Pemboran.

Page 28: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 31

2.5.1 Deskripsi untuk ‘Core’ yang bukan Batubara

• Agar supaya penetapan urutan stratigraphy yang tepat dalam satu area yang kita teliti, deskripsilithology secara rinci dicatat untuk semuainterval ‘core’

• Deskripsi tertulis secara lengkap, harusdipersiapkan sebagai dasar log

• Data mungkin berupa kode untuk pemasukankedalam komputer (GEODAS FORMAT)

Page 29: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 32

Lanjutan

DATA YANG HARUS DICATAT• (a) Tipe batuan utama, dengan deskripsi yang

memenuhi syarat• (b) Terdapatnya unit penanda jika ada• (c) Lokasi dan jumlah kehilangan ‘core’• (d) Kemiringan lapisan – pengukuran diatas dan dibawah

lapisan dan yang terdekat dimana itu memungkinkan, tetapibukan di batubara – lapisan batuan

• (e) Keterdapatan batuan beku• (g) Permukaan ‘slicken side’, rekahan, zona patahan• (h) Keterdapatan dan cara dari mineral. Seperti pirit, siderit,

kalsit

Page 30: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 33

Lanjutan

• Menguraikan lithology secara penuh tidak hanya satukata contoh batupasir

• Urutan gradational harus dicatat.• Catat interbedding dari urutan sediment.• Deskripsi dari urutan variasi adalah penting untuk

memahami lingkungan pengendapan• Suatu sistem persandian komputer mungkin digunakan

tetapi harus didasarkan pada deskriptif ‘log’ yang tertulis. Sistem harus memenuhi untuk identifikasi dariperubahan dalam urutan sediment.

Page 31: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 34

3. GEOPHYSICAL LOGGING

Aspek umumProsedur ‘logging’

Kualitas ‘log’Rekonsiliasi terhadap ‘geophysical log’

’Core Recovery’

Page 32: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 35

3.1 Aspek umum

• Pekerjaan ‘Logging’ biasanya terdiri atas ‘Natural Gamma’, ‘Caliper’, ‘Long Spaced Density’ ditambah‘Bed atau High Resolution Density ( BRD atau HRD) atau alat ‘Short Spaced Density’ untuk semua lapisanbatubara termasuk 50cm dari atap dan lantainya

• Semua lubang, tanpa pengecualian, dilakukan‘geophysical log’

• Jika tidak terdapat alat logging, aktifitas pemboransebaiknya ditunda sampai unit logging tersedia

Page 33: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 36

3.2 Prosedur ‘Logging’

1. Skala log yang umum untuk total kedalaman adalah 1:100 (Gunakan skala log yang umum untuk menetukan lapisanbatubara

2. Skala log terperinci yang dipakai untuk lapisan batubara (1:20)

3. Log yang terperinci (detail) mungkin dilakukan pada kesempatanyang kedua, sejak berkembangnya log yang umum maka cara initidak bisa diterima dan bisa ditolak

4. Kontraktor ‘logging’ menyediakan ‘hard copy’ dari log tersebutsegera setelah pekerjaan ‘logging’ selesai dan lebih disukaidilokasi bor.

Page 34: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 37

SMOOTHED

Reject

3.3.1 Kualitas

‘log’

NO SMOOTHING

Page 35: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 38

“1:20 DETAILED”

3.3.2 KUALITAS

‘LOG’

1:100 GENERAL LOG

Page 36: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 39

3.4.1 Definisi‘log’

Skala umum1 : 100

Korelasi LapisanBatubara

Page 37: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 40

3.4.2 ’Detail Log’ Lapisan Batubara

Page 38: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 41

3.5.1 Rekonsiliasi terhadapGeophysical Logs’

• ‘γ log’ akan menentukan kedalaman batuan danketebalan lapisan batubara – BUKAN ‘CORE’

• Digunakan untuk menghitung persentase dari ‘core recovery’, sebelum rig dipindahkan ke lokasi yang akandibor berikutnya.

• Semua ‘cored’ interval diperbandingkan/rekonsiliasiterhadap ‘γ log’

• ’High Resolution Density Log’ digunakan untukmenentukan ‘Core Recovery’ didalam interval batubara, ketebalan batubara dan lapisan diantaranya (parting-interburden)

• γ = short for geophysical logging

Page 39: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 42

3.5.2PengenalanCore Loss

Page 40: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 43

3.5.3Ketebalan lapisan

Batubara

Page 41: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 44

4. CORE RECOVERY

• Geophysical log adalah satu satunya kontroluntuk ‘core recovery’

• Minimum core recovery:> 95% untuk lapisan batubara>80% untuk urutan bukan batubara

– Jika tidak ada alasan yang layak, lubang borakan dilakukan bor ulang.

Page 42: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 45

5. ‘SAMPLING’ & PENGIRIMAN

Rekonsiliasi terhadap ‘Geophysical Log”‘Sampling’ Batubara‘Sampling’ BatuanKantong Conto

Pengiriman Conto

Page 43: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 46

5.1 Rekonsiliasi terhadapGeophisical Log

• Sebelum di ‘sampling’, kecuali jika batubararanking rendah, gunakan log ‘BR density’ untukmenetapkan pembagian conto.

• Ketebalan dari unit lapisan antara (‘interseam’) bukan batubara juga akan ditentukan untuk‘sampling’

• Penentuan ini adalah penting dan pastikanlapisan batu bara bagian yang utama telah di ‘log’

Page 44: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 47

5.2 ‘Sampling’ Batubara

• Hanya lapisan batubara dengan ketebalan > 40 cm perlu untuk disample, kecuali jika suatu korelasi telahjelas dikenali.

• Panjang conto maksimum secara normal adalah 1 meter.

• Parting didalam seam > 10 cm harus disample, dandianalisa, secara terpisah.

• Dalam keadaan dimana interval batubara terdapatlapisan jenis batubara atau kualitas yang jelas berbeda, sampling dengan jenis batubara yang berbatasan harusdihindarkan

Page 45: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 48

5.3 Lapisan antara bukan Batubara

<10 cm

• Interval di dalam lapisan batu bara< 10 cm mungkin dimasukandibagian batubara untuk dianalisa, tergantung pada keseluruhanketebalan dari unit batubara yang disample

TETAPI

• Jika tidak dimasukkan dalam bagianbatubara, conto ini harus dianalisasesuai dengan Analisa IB

>10 cm

• Harus di sample secara terpisah

• Tidak harus ditinggal didalam ‘core box”

• Harus mengajukan untuk dianalisasesuai dengan Analisa IB

Page 46: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 49

5.3.1 Sample Intervals

Floor

Coal60Rock8

Coal40

Roof

Floor

Coal60

Rock8

Coal<10

Roof

Page 47: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 50

5.3.2 Sample ‘Roof’ dan ‘Floor’

• Sample ‘Roof’ dan ‘Floor’ yang telah dipilih akandianalisa sesuai dengan Analisa IB

• Lubang bor dan interval/bagian yang akandisample akan dipilih oleh pengawas geologist.

Page 48: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 51

5.4 Pengepakan Sample

• Semua sample disegel dengan baik dalam kantongganda yang kedap udara, sehingga tidak ada udara atau‘moisture’ dapat masuk atau keluar dari kantongsample.

• Pengepakan ganda diperlukan untuk memastikankeutuhan dari segel.

• Semua sample diharapkan untuk diberi label ganda, baikdi dalam dan di luar kantong sample tersebut . Label tersebut tahan air, dan minimum memperlihatkannomor bor, nomor sample, tanggal sample, nama orangyang melakukan sample, dan nama proyek.

Page 49: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 52

Page 50: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 53

5.5 Pengiriman Sample

• Pengiriman sample diharapkan memakai drum plastik atau metal untuk pengaturan kapasitas

• Semua conto dikirimkan ke laboratorium untukdianalisa berdasarkan instruksi yang diminta.

Page 51: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 54

Page 52: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 55

6. ANALISA BATUBARA

Diagram alir AnalisaLapisan Batubara

Lapisan bukan BatubaraSample gabungan

Page 53: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 56

DIAGRAM ALIR

ANALISA

Page 54: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 57

6.2 Lapisan Batubara & bukanBatubara

Coal Plies – Analysis IA

Total MoistureProximate Analysis

Inherent MoistureAsh, VM (FC by difference)

Total SulphurCalorific ValueRelative Density

Non-Coal Plies - Analysis IB

AshTotal SulphurCalorific ValueRelative Density

Page 55: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 58

6.3 Kenapa menganalisa unit bukan batubara

• Untuk mengkalkulasi analisa gabungan secara teoritis• Kualitas lapisan antara – Ash, TS dan CV• Kualitas ‘dilution”• Dampak karena ‘seam dilution’ – ‘roof’ dan ‘floor’• Mengidentifikasi jika terdapat kadar belerang yang

tinggi berasal dari unit bukan batubara– didalam ataudiluar dari lapisan batubara

Page 56: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 59

6.4 Sample Gabungan

Review Ply Analyses

Composite Sample – Analysis IIAnalysis IA + Ash analysis

Ultimate AnalysisHGI & AFT

Define Possible Mining Section ( s)

Page 57: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 60

7. PENCATATAN DATA

• Salinan Dengan rangkap dua• Buku lapangan adalah hak milik perusahaan.• Gunakan form yang standard• ‘Soft copies’. (Excell, Log Plot, Log Check, Autocad, dll)• Peta– salinan memakai kertas draft dulu,

– kemudian di ’validasi’ dikomputer.• Catatan ’Drillers’– diarsip, termasuk catatan tertulis lainnya.

Page 58: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 61

Drill Logging Form

THICKNESS

TO

FROM

OPEN HOLE

ELEVASI

NORTHING

EASTING

COORDINATE ACTUAL

NORTHING

EASTING

COORDINATE PLAN

END

STARTDATE

BOREHOLE No.

RECORD NO

REMARKS

THICKNESS

TO

FROM

LOGGING COAL INTERVAL

INTERB THICKNESS

SEAM NAME

THICKNESS

TO

FROM

COAL INTERVAL

(METER)TD

CR (%)

THICKNESS

TO

FROM

CORING

Page 59: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 62

Page 60: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 63

DATA FLOWSHEET

Page 61: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 64

Page 62: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO Page 65

Page 63: 03 Drilling SOP

PT BRITMINDO 66

ALHAMDULILLAH

TERIMA KASIH