02 benchmarking kelompok 2

43
LAPORAN PELAKSANAAN BENCHMARKING DI KOTA PALEMBANG TANGGAL 24 JUNI 2014 OLEH : KELOMPOK II DIKLAT KEPEMIMPINAN TK.IV ANGKATAN V BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI PALEMBANG, 2014

Upload: calee-putra

Post on 10-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

02 Benchmarking Kelompok 2

TRANSCRIPT

Page 1: 02 Benchmarking Kelompok 2

LAPORAN PELAKSANAAN BENCHMARKING

DI KOTA PALEMBANG

TANGGAL 24 JUNI 2014

OLEH :

KELOMPOK II

DIKLAT KEPEMIMPINAN TK.IV ANGKATAN V

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

PALEMBANG, 2014

Page 2: 02 Benchmarking Kelompok 2

2

KELOMPOK II

1. Ni Made Rai Sukarini, SE (1)

2. Ida Bagus Putu Caniscahyana, SH (2)

3. I Wayan Adi Sudiatmika, ST., MT (4)

4. I Md.Gd.Wiryantara Adi Susandi, SE., Msi (7)

5. Ida Bagus Putu Sudiyadnya, SH (8)

6. Pande Nyoman Artawibawa, ST., MT (15)

7. I Ketut Nadu., S.AP (16)

8. I Ketut Mudja (17)

9. Ni Putu Nugraheni, SE (18)

10. I Kadek Prastikanala (24)

Page 3: 02 Benchmarking Kelompok 2

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan

Yang Maha Esa, atas berkat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan

Benchmarking sebagai rangkaian kurikulum Pendidikan dan Pelatihan

Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan V Kabupaten Badung yang dilaksanakan di

Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, 24 Juni 2014.

Tujuan pelaksanaan Benchmarking ini adalah untuk membuka wawasan

serta memberikan pengetahuan bagi kami, para peserta agar memiliki pola pikir

yang lebih profesional dalam hal memberikan pelayanan publik, berinovasi serta

berkolaborasi dalam mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke

dalam area perubahan masing-masing peserta.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Made Sedana Yoga, ST.,

M.Si sebagai pembimbing (coach) kelompok II yang telah memberikan perhatian

untuk tahap kegiatan ini serta para Widyaiswara yang ikut mendampingi sejak

awal hingga akhir kegiatan.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat beberapa

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan

untuk kesempurnaan penyusunan laporan ini. Namun demikian, semoga laporan

ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Denpasar, Juni 2014

Kelompok II

Page 4: 02 Benchmarking Kelompok 2

4

DAFTAR ISI

KELOMPOK II ................................................................................................................................. 2

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 5

B. Tujuan .................................................................................................................................... 7

C. Locus ..................................................................................................................................... 7

BAB II HASIL OBSERVASI ........................................................................................................ 8

A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang ................................... 8

B. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang ......................................... 14

C. Dinas Kebersihan Kota ..................................................................................................... 17

BAB III ANALISIS NILAI KEUNGGULAN ............................................................................ 23

A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang ................................. 23

B. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang ......................................... 24

D. Dinas Kebersihan Kota ..................................................................................................... 25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 27

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 27

B. Saran ................................................................................................................................... 28

LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 30

ANALISIS HASIL BENCHMARKING ......................................................................................... 41

Gambar 1 Penerimaan Peserta Benchmarking di Kantor Wali Kota Palembang .............. 30

Gambar 2 Pola Baru Pelayanan Loket BKD dan Diklat ......................................................... 31

Gambar 3 Penerimaan Peserta Benchmarking di Kantor Dinas Kebersihan Kota

Palembang...................................................................................................................................... 31

Page 5: 02 Benchmarking Kelompok 2

5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara

Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Kepemimpinan Tk. IV. Salah satu kegiatan adalah wajib

melaksanakan kegiatan Benchmarking ke locus yang dianggap dapat

mewakili terhadap proyek perubahan untuk dapat diadopsi dan diadaptasi,

guna melakukan inovasi sehingga dapat melengkapi proyek perubahan

yang dibuat oleh masing-masing peserta.Kegiatan Benchmarking

diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan pengetahuan yang

memiliki pola pikir yang lebih profesional dalam hal memberikan pelayanan

publik. Untuk mendorong program pemerintah dalam hal pemberian

pelayanan publik secara profesional dan sebagai pembanding, maka salah

satu yang dipilih untuk Benchmarking adalah Kota Palembang yang

memiliki beberapa keunggulan dan inovasi dalam pembangunan daerah.

Palembang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia

dan secara geografis terletak antara 2o 52′ sampai 3o 5′ Lintang Selatan

dan 104o 37′ sampai 104o 52′ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 8

meter dari permukaan air laut. Luas wilayah Kota Palembang sebesar

400,61 km2 yang secara administrasi terbagi atas 16 kecamatan dan 107

kelurahan. Kota Palembang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Selatan

dengan batas wilayah yaitu di sebelah utara, timur dan barat dengan

Page 6: 02 Benchmarking Kelompok 2

6

Kabupaten Banyu Asin, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan

Kabupaten Muara Enim.

Visi pembangunan Kota Palembang sampai dengan tahun 2018,

adalah “Palembang Emas 2018”. Palembang Emas 2018 yang

mengandung makna Palembang Pemerintahan yang Amanah,

Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, Ekonomi Kerakyatan, Mandiri,

Bersih, Aman, Berkembang Pemerintahan Bersih, Ekonomi, Kerakyatan,

Religius dan Adil serta mewujudkan Kota Palembang yang Elok, Madani,

Aman dan Sejahtera.

Sedangkan misi dari Kota Palembang antara lain :

1. Menciptakan Kota Palembang lebih Aman untuk berinvestasi dan

Mandiri dalam pembangunan.

2. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan Bersih dan berwibawa serta

peningkatan pelayanan masyarakat.

3. Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan dengan pemberdayaan

masyarakat Kelurahan.

4. Meningkatkan pembangunan bidang keagamaan sehingga

terciptanya masyarakat yang Religius.

5. Meningkatkan pembangunan yang Adil dan berwawasan lingkungan

di setiap sektor.

6. Melanjutkan pembangunan Kota Palembang sebagai Kota

metropolitan bertaraf internasional, BerAdat dan Sejahtera.

Page 7: 02 Benchmarking Kelompok 2

7

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka Pemerintah

Palembang melaksanakan program unggulan yang merupakan inovasi

pembangunan di berbagai sektor. Program unggulan dan inovasi daerah

tersebut diharapkan dapat diadopsi atau diadaptasi oleh peserta Diklatpim

IV Angkatan V Kabupaten Badung.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari peserta Diklatpim IV Kabupaten Badung

melaksanakan Benchmarking di Kota Palembang adalah dalam rangka :

1. Melengkapi kurikulum program Diklatpim IV Pola Baru

2. Menambah wawasan peserta terhadap pelayanan publik dalam

penyelenggaraan untuk mendapatkan program unggulan (inovasi)

baru di locus yang dituju.

3. Diharapkan peserta dapat berinovasi dan berkolaborasi dalam

mengadopsi maupun mengadaptasikan hasil tersebut ke dalam area

perubahan masing-masing peserta.

C. Locus

Locus peserta Diklatpim IV Angkatan V Kabupaten Badung pada

Pemerintah Palembang antara lain :

1. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang

2. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKD Diklat) Kota

Palembang

3. Dinas Kebersihan Kota Palembang

Page 8: 02 Benchmarking Kelompok 2

8

BAB II HASIL OBSERVASI

A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang

Visi dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) adalah

“Terselenggaranya pelayanan prima perijinan dan non perijinan

menuju palembang Emas 2018 “

Untuk mendukung visi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota

Palembang dilaksanakan Misi antara lain :

1. Meningkatkan citra pelayanan perijinan dan non perijinan yang baik

2. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui pelayanan publik yang

berkualitas, akuntabel, mudah, cepat dan transparan

3. Meningkatkan terciptanya iklim investasi yang kondusif

4. Meningkatkan sumber daya aparatur yang profesional dan memiliki

integritas yang tinggi

Untuk meningkatkan motivasi dan kualitas layanan, dibuat janji layanan

yaitu :

1. Memberikan pelayanan dengan berpedoman pada SOP

2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan integritas

yang tinggi

3. Menyelenggarakan proses perijinan dengan mudah,cepat dan

transparan

4. Melayani dengan ramah,sopan dan profesional

5. Menciptakan suasana ruangan pelayanan yang bersih, sejuk dan

nyaman

Page 9: 02 Benchmarking Kelompok 2

9

Dasar hukum pelaksanaan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Kota Palembang antara lain :

1. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 30 Tahun 2010 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Perijinan dan Non Perijinan

Kepada KPPT

2. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 31 Tahun 2010 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi

3. Keputusan Kepala KPPT Nomor 20 Tahun 2012 tentang SOP

4. Keputusan Walikota Palembang Nomor 20 Tahun 2012 tentang

Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat pada KPPT Kota

Palembang

5. Keputusan Kepala KPPT Nomor 4 Tahun 2011 tentang SOP loket

pengaduan

Untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, maka dikeluarkan

Keputusan Walikota Palembang Nomor 189 Tahun 2012 yang berisi tidak

memakai pakaian kerja yang sama dengan staf Pemerintahan Kota

Palembang yang lain.

Cara mengelola pengaduan/keluhan dalam pelayanan Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang dapat melalui saluran :

1. Lisan : melalui telepon dan petugas loket pengaduan

2. Tertulis : melalui surat dan mengisi formulir pengaduan

3. Online : melalui email, Website dan formulir pengaduan pada

touchscreen

Page 10: 02 Benchmarking Kelompok 2

10

Sebagai bukti nyata telah terealisasinya kualitas pelayanan

makaKantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembangmemperoleh

beberapa penghargaan antara lain :

1. Sepuluh terbaik Investment Award Nasional oleh Menteri Dalam

Negeri

2. Terbaik Pertama dalam bidang penanaman modal dari Menteri

Perumahan Rakyat di dampingi Kepala BKPM RI Tahun 2012

3. Peringkat Pertama Penilaian inisiatif Antikorupsi (PIAK) tahun 2012

oleh KPK RI dengan nilai 7.38

4. KPPT Kota Palembang sebagai KTSP Percontohan di Indonesia

5. Penghargaan ISO : 9001 : 2008 tentang sistem manajemen publik

Terbentuknya KPPT Kota Palembang telah memberi andil besar

dalam peningkatan APD Kota Palembang . Hal ini tergambar dari trend

retribusi yang terus meningkat yaitu sebelum terbentuk KPPT sebesar 4,7

Miliar dan setelah terbentuknya KPPT sebesar 50,8 Miliar

Sumber Daya Manusia (SDM)KPPT Kota Palembang didukung oleh

tenaga struktural dan non struktural sebanyak 49 orang dengan klasifikasi :

1. Strata II : 10 orang

2. Strata I : 19 orang,

3. Diploma III : 18 orang

4. SMA : 2 orang

Page 11: 02 Benchmarking Kelompok 2

11

Untuk tim teknis diambil dari SKPD yang menangani perijinan

sebelumnya dan ditempatkan pada KPPT yang tergabung dalam

sekretariat tim teknis. Sekretariat Tim Teknis menerapkan sistem from

office dan back office sebagai amanah Permendagri Nomor 20 Tahun 2006

sehingga tidak akan terjadi komunikasi antara pemohon dengan petugas.

Untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilaksanakan pelatihan

secara khusus yang pernah diikuti oleh pegawai KPPT seperti Pelatihan

SPIPISE (Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara

Elektronik).Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 21 orang berupa pelatihan

dasar dan pelatihan lanjutan sebanyak 10 orang.

Sistem Rekrutmen Tenaga KPPT melalui mekanisme fit & propertest

dengan tahapan test sebagai berikut :

1. Psikotest

2. Test Potensi Akademik (TPA)

3. Wawancara

4. Wawancara dengan Walikota Palembang

Untuk meningkatkan motivasi kinerja pegawai KPPT, setiap pegawai

diberikan Insentif atau Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dengan

klasifikasi sebagai berikut :

1. Golongan II : Rp. 4 Juta

2. Golongan III (staf) : Rp. 6 juta

3. Eselon IV : Rp. 10 juta

Page 12: 02 Benchmarking Kelompok 2

12

Untuk meningkatkan motivasi dan kerjasama tim, beberapa kegiatan

tambahan yang dilaksanakan seperti :

1. Diklat Peningkatan kapasitas aparatur

2. Outbound

3. Training ISO

4. Pengembangan diri

5. Training SIPPERI (Sistem Informasi Pelayanan Perijinan)

6. Pelatihan Bela Negara

7. Studi Banding

Konsep pelayanan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan

Perijinan Terpadu Kota Palembang adalah :

1. Mudah : pemohon cukup datang sebanyak 3 kali sampai

terbitnya ijin

2. Cepat : kejelasan penyelesaian proses ijin sesuai dengan

SPM (paling cepat 1 hari, paling lama 15 hari)

3. Transparan : restribusi disetor langsung oleh pemohon ke Bank

Sumselbabel

KPPT Kota Palembang dalam memberikan pelayanan menyiapkan 14

loket pelayanan yaitu 9 (sembilan) loket pendaftaran, 1 (satu)

loketpengaduan dan 4 (empat) loket pengambilan.

Pendaftaran permohonan perijinan dapat dilaksanakan secara online

(selama 24 jam) dengan menunjukkan bukti print out pendaftaran online

dan melengkapai berkas pendukung kepada KPPT.

Page 13: 02 Benchmarking Kelompok 2

13

Pemohon juga dapat mengajukan permohonan perijinan dalam satu paket

terdiri dari 2-3 jenis ijin, misalnya Ijin Gangguan, Ijin Usaha Industri dan

Tanda Daftar Perusahan.

KPPT Kota Palembang juga menghimbau dan menyarankan kepada

masyarakat dalam pengurusan perijinan dilakukan secara langsung tanpa

melalui calo. Untuk memutus perkembangan calo dalam unit layanan KPPT

maka Kota Palembang melalui Surat Edaran Wali Kota Palembang Nomor :

29/SE/2013 tentang Larangan percaloan/perantara di bidang perijinan bagi

PNS dan Non PNS di Lingkungan Pemkot Palembang. Salah satu

ketentuan tersebut adalah kriteria penerima kuasa, yaitu :

1. Perusahaan : harus ada surat tugas dan kuasa dari Perusahaan

2. Perseorangan : ada surat keterangan dari RT

Untuk meningkatkan Pelayanan Prima, maka KPPT melayani

pemohon dengan pola mobile dengan sasaran antara lain Mall, Pasar serta

Kecamatan.Layanan yang diberikan dengan pola mobile ini mencakup

layanan informasi ijin dan pendaftaran ijin baru.

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang juga

memperhatikan kaum difabel, dengan menyediakan fasilitas untuk kaum

difabel, antara lain ram dan alat bantu khusus (kursi roda).

Untuk mengukur perkembangan pelayanan dapat dilihat dari Indeks

Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan

Terpadu Kota Palembang dari tahun ke tahun dapat dilihat sebagai berikut :

Page 14: 02 Benchmarking Kelompok 2

14

1. Tahun 2010 : 62,59 (kategori baik)

2. Tahun 2011 : 92,63 (kategori sangat baik)

3. Tahun 2012 : 85,85 (kategori sangat baik skala nasional)

4. Tahun 2013 : 86,12 (kategori sangat baik skala Provinsi)

Untuk mensosialisasikan program Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Kota Palembang dilakukan sosialisasi tentang jenis dan proses perijinan

melalui media:

1. Iklan layanan masyarakat di TV Swasta lokal,

2. Harian lokal dan majalah organisasi,

3. Harian online (tribun news, antara news)

4. Talk show radio lokal

B. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang

Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang memiliki

struktur organisasi yang diatur berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah

Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 dan telah diubah terakhir kali

dengan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Palembang Nomor 4 Tahun

2012 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

Teknis Daerah Kota Palembang dan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat

2. Sekretariat

3. Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program

4. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Data

Page 15: 02 Benchmarking Kelompok 2

15

5. Bidang Formasi dan Pemindahan Pegawai Non Jabatan

6. Bidang Kepangkatan, Penggajian dan Kesejahtearan Pegawai

7. Bidang Pembinaan dan Administrasi Perizinan Pegawai

8. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Dalam tugasnya menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, Kepala BKD Kota Palembang menyusun Rencana

Strategis (Renstra) tahun 2013-2018 yang memuat visi, misi, serta tugas

pokok untuk periode 5 (lima) tahun ke depan. Adapun Visi Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang adalah :

“Pelayanan dan manajemen Kepegawaian yang berkualitas

menuju terciptanya PNS yang Profesional, Inovatif dan

Sejahtera dalam rangka Mendukung Terwujudnya Palembang

Emas 2013-2018”

Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Misi yang dicanangkan adalah

sebagai berikut :

“Mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang Beriman, Profesional

Visioner dan Bebas KKN”

Sedangkan Tugas Pokok yang dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang adalah melaksanakan

sebagian urusan pemerintahan daerah di Bidang Kepegawaian Daerah dan

Diklat, sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Palembang

Nomor 10 Tahun 2008.

Page 16: 02 Benchmarking Kelompok 2

16

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Badan Kepegawaian Daerah dan

Diklat Kota Palembang memiliki jumlah pegawai sebanyak 83 orang

dengan rincian PNS 61 orang. Jumlah ini melayani Kepegawaian Kota

Palembang sebanyak 14.750 orang dengan rincian penempatan Struktural

sebanyak 1.845 orang.

Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang

mengadopsi sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu dimana merupakan satu

upaya untuk mewujudkan pelayanan kepegawaian yang mudah, cepat,

tepat, terukur, akuntabel dan transparan.

Demi mewujudkan sistem TPST tersebut, Badan Kepegawaian

Daerah dan Diklat Kota Palembang menerapkan 5 Prinsip Pelayanan Prima

antara lain :

1. Mengutamakan pegawai

2. Sistem yang efektif

3. Melayani dengan sepenuh hati

4. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan

5. Memberdayakan pegawai

Dari pengamatan kami, terdapat beberapa perubahan atau kebijakan

yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota

Palembang untuk mendukung semua hal diatas diantaranya :

1. Melakukan perubahan pada bentuk dan pola pelayanan loket BKD

dan Diklat

Page 17: 02 Benchmarking Kelompok 2

17

2. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM yang bertugas di

bagian loket

3. Pembuatan bank data base kepegawaian Kota Palembang untuk

mempermudah pengajuan administrasi kepegawaian (kenaikan

pangkat, mutasi, gaji berkala dan lain-lain)

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi web site untuk akses data

pegawai, pengaduan dan lain-lain

Dimana keempat hal diatas dapat diadopsi untuk pengembangan Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Badung.

C. Dinas Kebersihan Kota

Mendapatkan predikat sebagai Kota Terjorok se-Indonesia pada

Tahun 2005, mendorong Dinas Kebersihan Kota Palembang untuk

melaksanakan perubahan dalam waktu singkat yang didukung oleh

sejumlah stakeholder lokal dan menghasilkan penghargaan Trofi Adipura

sebanyak 8 (delapan) kali berturut-turut serta Trofi Adipura Kencana pada

tahun 2014bersama 2 (dua) kota lainnya, yaitu Tangerang dan Surabaya.

Melayani cakupan wilayah seluas 400.61 km2 yang terdiri 16 (enam

belas) Kecamatan dengan 107 (seratus tujuh) Kelurahan, serta jumlah

penduduk sebanyak 1.652.521 jiwa, Dinas Kebersihan Kota Palembang

dibantu sebanyak 1.158 orang tenaga yang bekerja sejak pukul 7.00 s/d

23.00 WIB, serta mengoperasikan 99 Angkutan dan 73 diantaranya berupa

dump truck.

Page 18: 02 Benchmarking Kelompok 2

18

Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kebersihan Kota Palembang

dibantu dengan payung hukum UU No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan LH, UU No.18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah, UU No. 32/2004 Pasal 14 ayat (1) yaitu

pengendalian lingkungan hidup berskala Kab/Kota merupakan

kewenangan Kab/Kota, serta Perda No.27 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan dan Retribusi Kebersihan/Persampahan.

Adapun target dalam perencanaan persampahan yang dicanangkan

oleh Dinas Kebersihan Kota Palembang sebagai berikut :

1. Cakupan pelayanan minimal 70% pada tahun 2015.

2. Pengurangan volume sampah melalui program 3R sebesar 20%.

3. Peningkatan pola operasional TPA dari open dumping (eksisting)

menjadi sanitary landfill.

4. Adipura Kencana

Dinas Kebersihan Kota Palembang merancang pula Road Map

Pengelolaan Sampah (2014 – 2017) dengan 4 (empat) poin penting yaitu :

1. Regulasi

• Revisi Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah

• Peningkatan Mekanisme Hukum dan Pelaksanaan Program 3R

(Reduce, Reuse, Recycle)

• Peningkatan mekanisme Keuangan

Page 19: 02 Benchmarking Kelompok 2

19

2. Pengurangan Timbulan Sampah Pada Sumbernya

• Jenis pemilahan dari 2 jenis menjadi 3 jenis

• Pengembangan jejaring kerja Bank Sampah

• Pengembangan data base sampah

• Peningkatan kesadaran masyarakat dan pendidikan lingkungan

• Managemen sistem pengolahan sampah dan 3R

3. Peningkatan Infrastruktur

• Penguatan peranan TPS-3R/TPST

• Peningkatan sarana stasiun peralihan antara

• Peningkatan sarana pengomposan

• Penyediaan sarana pemilahan sampah 3 jenis

4. Peningkatan Pengelolaan Sampah di TPA

• Pemanfaatan gas metan menjadi tenaga listrik

• Instalasi pengolahan air lindi

• Pengololaan sampah menjadi kompos

Permasalahan teknis yang masih dihadapi sampai saat ini adalah sebagai

berikut:

1. Akses layanan persampahan pada slum area di daerah pinggiran

sungai.

2. Keterbatasan sarana-prasarana.

3. Efisiensi pola penanganan sampah yang masih rendah dan yang

paling menganggu adalah pola SCS Manual dengan dump truck.

Page 20: 02 Benchmarking Kelompok 2

20

4. 3R masih belum dilakukan secara memadai. Dari target

keciptakaryaan, 3R sebesar 20% pada tahun 2010, tercatat baru 1%

s.d 3% sampah terolah. Beberapa unit 3R tidak beroperasi secara

rutin lagi.

5. Terbatasnya lahan TPA, sisa kapasitas lahan TPA I Sukawinatan

tinggal 45%, sedangkan TPA II Karya Jaya tinggal 70%. Perkiraan

sisa waktu layanan kedua TPA tinggal 10 s.d 15 tahun lagi.

6. TPA II Karya Jaya berada di atas lahan rawa (low-land), dengan

jarak landfill dengan lapisan akuifer < 4m, sedangkan pola

operasional yang dilakukan masih open dumping, menyebabkan

potensi pencemaran terhadap air tanah dan permukaan sangat

tinggi

7. Terbatasnya sarana-prasarana TPA menyebabkan masih terjadinya

pencemaran air tanah, udara, gangguan lalat dan tikus, debu dan

sampah ringan, kebakaran dan asap, estetika dan kebisingan, juga

beberapa kali terjadi gangguan operasional akibat amblesnya alat

berat.

Permasalahan non teknis yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan biaya investasi dan operasi pemeliharaan.

2. Rendahnya kontribusi dari retribusi sampah terhadap anggaran

biaya Dinas, dan tingginya subsidi APBD.

3. Rendahnya tingkat kesadaran maayarakat dalam pola penanganan

sampah 3R.

Page 21: 02 Benchmarking Kelompok 2

21

4. Terbatasnya program kampanye dan edukasi bidang persampahan

dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat.

5. Belum banyaknya investasi swasta sebagai operator dalam

pengelolaan persampahan.

6. Gaya hidup konsumtif masyarakat Kota Palembang

Dari pengamatan kami, terdapat beberapa perubahan atau kebijakan yang

dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Kota Palembang untuk mendukung

semua hal diatas diantaranya :

1. TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan pengelolaan sampah di

Kota Palembang

2. Mengupayakan keterlibatan stakeholder baik siswa SD, masyarakat,

SKPD/Dinas

3. Terjadinya kolaborasi dengan 23 SKPD melalui SK Bersama

disetujui oleh Wali Kota

4. Turun langsung ke lapangan secara berkala sesuai wilayah

pemantauan untuk mendapatkann perkembangan terkini kondisi

5. Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif serta menumbuhkan

rasa memiliki

6. Memperlakukan keterlibatan stakeholder sebagai Mitra Kerja, bukan

anak buah

7. Memberikan reward kepada pasukan kuning, antara lain

mengadakan kuis berhadiah dan pemberian naik haji gratis, dimana

tahun ini direncanakan untuk memberangkatkan sebanyak 50 orang

Page 22: 02 Benchmarking Kelompok 2

22

Dimana keenam hal diatas dapat diadopsi untuk pengembangan Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung

Page 23: 02 Benchmarking Kelompok 2

23

BAB III ANALISIS NILAI KEUNGGULAN

Dalam bab ini, akan disampaikan analisis nilai keunggulan dari masing-

masing Locus, berdasarkan hal-hal yang dapat diambil sebagaimana pengamatan

masing-masing peserta Diklat PIM IV baik yang tampak secara fisik maupun tidak.

A. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang

Beberapa perubahan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang diantaranya :

1. Pengelolaan pengaduan/keluhan dalam pelayanan Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang melalui saluran lisan,

tertulis maupun online

2. Peningkatan kompetensi pegawai secara berkala dalam tujuannya

untuk memberikan pelayanan secara optimal, serta sistem atau pola

Rekrutmen Tenaga KPPT melalui mekanisme fit & propertest.

3. Peningkatan motivasi kinerja pegawai KPPT, dengan pemberian

Insentif atau Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

4. Penambahan sarana serta prasarana pelayanan meliputi 14 loket

pelayanan dengan rincian 9 (sembilan) loket pendaftaran, 1 (satu)

loket pengaduan dan 4 (empat) loket pengambilan

5. Pendaftaran Teknologi Informasi web site untuk permohonan

perijinan secara online (selama 24 jam) dan tanpa calo

6. Penyediaan fasilitas untuk kaum difabel, antara lain ramp dan alat

bantu khusus (kursi roda)

Page 24: 02 Benchmarking Kelompok 2

24

7. Sosialisasi program serta kegiatan Kantor Pelayanan Perijinan

Terpadu Kota Palembang melalui berbagai media lokal.

Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat

diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :

1. Selalu terbuka dan menjadi pendengar dari masyarakat, serta

menindaklanjuti dan memberikan solusi secara efektif dan efisien

2. Pemenuhan kompetensi sesuai tugas serta kewajiban, serta

pemberlakuan Reward and Punisment secara optimal

3. Kreatif dan Inovasi untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi

dalam rangka pemberian pelayanan.

4. Bertindak adil pada semua golongan

B. Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang

Beberapa perubahan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Badan

Kepegawaian Daerah dan Diklat Kota Palembang diantaranya :

1. Melakukan perubahan pada bentuk dan pola pelayanan loket BKD

dan Diklat

2. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM yang bertugas di

bagian loket

3. Pembuatan bank data base kepegawaian Kota Palembang untuk

mempermudah pengajuan administrasi kepegawaian (kenaikan

pangkat, mutasi, gaji berkala dan lain-lain)

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi web site untuk akses data

pegawai, pengaduan dan lain-lain

Page 25: 02 Benchmarking Kelompok 2

25

Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat

diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :

1. Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif

2. Penyiapan dan pemanfaatan data serta arsiparis secara optimal

3. Inovasi untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam

rangka akses data serta pelayanan diatas.

D. Dinas Kebersihan Kota

Beberapa perubahan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kebersihan Kota Palembang diantaranya :

1. TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan pengelolaan sampah di

Kota Palembang

2. Mengupayakan keterlibatan stakeholder baik siswa SD, masyarakat,

SKPD/Dinas

3. Terjadinya kolaborasi dengan 23 SKPD melalui SK Bersama

disetujui oleh Wali Kota

4. Turun langsung ke lapangan secara berkala sesuai wilayah

pemantauan untuk mendapatkann perkembangan terkini kondisi

5. Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif serta menumbuhkan

rasa memiliki

6. Memperlakukan keterlibatan stakeholder sebagai Mitra Kerja, bukan

anak buah

Page 26: 02 Benchmarking Kelompok 2

26

7. Memberikan reward kepada pasukan kuning, antara lain

mengadakan kuis berhadiah dan pemberian naik haji gratis, dimana

tahun ini direncanakan untuk memberangkatkan sebanyak 50 orang

Dari pilihan di atas, dapat diungkap beberapa nilai keunggulan yang dapat

diadopsi maupun diadaptasi dalam proyek perubahan yaitu :

1. Kreatif dan Inovatif dalam pengungkapan ide serta pelaksanaannya

2. Bekerja sama serta delegasi tugas yang optimal

3. Kolaborasi dan koordinasi antar unit/instansi/SKPD

4. Integritas tinggi dalam menjalankan tugas serta kewajiban

5. Merangkul serta bersahabat dengan mitra kerja

Page 27: 02 Benchmarking Kelompok 2

27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kemajuan Kota Palembang sangat terkait dengan adanya komitmen

dan dukungan dari Wali Kota Palembang serta didukung sepenuhnya oleh

SKPD dan masyarakat. Beberapa inovasi yang dikembangkan oleh tiga

SKPD yaitu KPPT, BKD dan Diklat serta Dinas Kebersihan seperti :

1. KPPT Kota Palembang sudah melaksanakan Pelayanan Publik

berdasarkan Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Sudah

menerapkan SPIPISIE secara optimal, adanya reward bagi pegawai

berupa Tunjangan Perbaikan Penghasilan, Pengaduan melalui lisan,

tertulis dan online, Sudah melaksanakan pelayanan paralel dan

sudah melaksanakan pelayanan perijinan secara online dan mobile

2. BKD dan Diklat Kota Palembang sudah menerapkan sistem

informasi manajemen (SIM) bagi pegawai untuk semua administrasi

pegawai secara terpadu dalam bentuk data base

3. Dinas Kebersihan Kota Palembang dalam menuju kota Emas telah

mengambil kebijakan mengadakan kolaborasi dengan 23 SKPD dan

diterbitkannya SK bersama oleh Walikota Palembang dalam

pembagian wilayah kerja (perkecamatan) untuk menjaga kebersihan

dan keindahan kota. Menerapkan Gerakan Siswa Bersih (GERSIH)

yang melibatkan siswa serta Gerakan Cinta Kasih (Kali Bersih)

dengan melibatkan warga.

Page 28: 02 Benchmarking Kelompok 2

28

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah

peserta dapat mengadopsi dan mengadaptasi kebijakan dan perubahan

yang sudah dilakukan oleh ketiga SKPD di atas dengan mempersiapkan

komitmen serta dukungan penuh dari pimpinan, usaha/strategi untuk

melaksanakan perubahan, penyiapan serta seleksi SDM dan payung

hukum sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja dimasing-masing SKPD.

Page 29: 02 Benchmarking Kelompok 2

29

DAFTAR PUSTAKA

Provinsi Bali, 2014. Petunjuk Pelaksanaan Bechmarking / Best Practice. Denpasar : Balai Diklat Provinsi Bali

Kota Palembang. 2014. Website Kota Palembang. (online). Available : www.palembang.go.id. Diakses pada tanggal 25 Juni 2014

KPPT Kota Palembang. 2014. Handout Presentasi KPPT Kota Palembang

BKD Kota Palembang.2014. Handout Presentasi BKD Kota Palembang

DKK Palembang,2014. Handout Presentasi DKK Palembang

Page 30: 02 Benchmarking Kelompok 2

30

LAMPIRAN

Gambar 1 Penerimaan Peserta Benchmarking di Kantor Wali Kota Palembang

Page 31: 02 Benchmarking Kelompok 2

31

Gambar 2 Pola Baru Pelayanan Loket BKD dan Diklat

Gambar 3Penerimaan Peserta Benchmarking di Kantor Dinas Kebersihan Kota Palembang

Page 32: 02 Benchmarking Kelompok 2

32

IDENTIFIKASI PROYEK PERUBAHAN

No Aspek Narasumber Kondisi Bechmarking

1 KANTOR

PELAYANAN

PERIJINAN

TERPADU

KOTA

PALEMBANG

1. Staf Ahli

2. Amarudin Sandi,

S.STP, M.Si

(kasi Pelayanan

KPPT)

3. Jani,SE,M.Si

(Kasi Informasi

dan

Pengembangan

Kinerja

Berdiri Pada Tanggal 15 Juli 2010

A ORGANISASI

1 Visi Terselenggaranya pelayanan prima perijinan dan

perijinan menuju palembang Emas 2018

2 Misi 1. Meningkatkan citra pelayanan perijinan dan non

perijinan yang baik

2. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui

pelayanan publik yang berkualitas, akuntabel,

mudah, cepat dan transparan

3. Meningkatkan terciptanya iklim investasi yang

kondusif

4. Meningkatkan Sumber Daya aparatur yang

profesional dan memiliki integritas yang tinggi

3 Janji Layanan 1. Memberikan pelayanan dengan berpedoman

pada SOP

2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung

jawab dan integritas yang tinggi

3. Menyelenggarakan proses perijinan dengan

mudah,cepat dan transparan

4. Melayani dengan ramah,sopan dan profesional

5. Menciptakan suasana ruangan pelayanan yang

bersih, sejuk dan nyaman

4 Dasar Hukum 1. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 30

Tahun 2010 tentang pelimpahan sebagian

kewenangan perijinan dan non perijinan kepada

KPPT

2. Peraturan Wali Kota Palembang Nomor 31

Tahun 2010 tentang tugas pokok dan fungsi

3. Keputusan Kepala KPPT Nomor 20 Tahun 2012

Page 33: 02 Benchmarking Kelompok 2

33

tentang SOP

4. Keputusan Walikota Palembang Nomor 20

Tahun 2012 tentang Mekanisme penanganan

pengaduan masyarakat pada KPPT Kota

Palembang

5. Keputusan Kepala KPPT Nomor 4 Tahun 2011

tentang SOP loket pengaduan

5 Pakaian Kerja Keputusan Walikota Palembang Nomor 189 Tahun

2012 :

Tidak memakai pakaian kerja yang sama dengan

staf Pemerintahan Kota Palembang

6 Proses

Pengaduan

Proses :

a. Lisan : melalui telepon dan petugas loket

pengaduan

b. Tertulis : melalui surat dan mengisi formulir

pengaduan

c. online : melalui email, Website dan formulir

pengaduan pada touchscreen

7 Penghargaan Penghargaan yang diperoleh :

1. 10 terbaik Invesment ward Nasional oleh

Menteri Dalam Negeri

2. Terbaik Pertama dalam bidang penanaman

modal dari Menteri Perumahan Rakyat di

dampingi Kepala BKPM RI Tahun 2012

3. Peringkat Pertama Penilaian inisiatif antikorupsi

(PIAK) tahun 2012 oleh KPK RI dengan nilai

7.38

4. KPPT Kota Palembang sebagai KTSP

Percontohan di Indonesia

4. Penghargaan ISO : 9001 : 2008 tentang sistem

manajemen publik

8 Realisasi

Penerimaan

retribusi

1. Sebelum terbentuk KPPT : 4,7 Miliar

2. Setelah terbentuknya KPPT : 50,8 Miliar

B SDM

1 Jumlah Tenaga Struktural dan non struktural sebanyak : 49 orang

Dengan klasifikasi :

1. Strata II : 10 orang

2. Strata I : 19 orang

3. Diploma III : 18 orang

Page 34: 02 Benchmarking Kelompok 2

34

4. SMA : 2 orang

2 Kompetensi

Pegawai

1. Pelatihan Spipisie (penanaman modal)

a. Pelatihan dasar : 21 orang

b. Pelatihan lanjutan : 10 orang

3 Sistem

Rekrutmen

Melalui Fit & Propertest dengan tahapan test

sebagai berikut :

1. Psikotest

2. Test Potensi Akademik (TPA)

3. Wawancara

4. Wawancara dengan Walikota Palembang

4 Insentif

/Tunjangan

Perbaikan

Penghasilan

1. Golongan II : Rp. 4 Juta

2. Golongan III (staf) : Rp. 6 juta

3. Aselon IV : Rp. 10 juta

5 Kegiatan

Tambahan

a) Diklat Peningkatan kapasitas aparatur

b) Outbound

c) Training ISO

d) Pengembangan diri

e) Training SIPPERI

f) Pelatihan Bela Negara

g) Studi Banding

C TATA KELOLA

1 Pelayanan

Mudah, Cepat

dan Transparan

Pelayanan :

1. Mudah : pemohon cukup datang sebanyak 3

kali sampai terbitnya ijin

2. Cepat : Kejelasan penyelesaian proses ijin

sesuai dengan SPM (paling cepat 1

hari, paling lama 15 hari)

3. Transparan : restribusi disetor langsung oleh

pemohon ke Bank Sumselbabel

2 Loket Terdapat 14 Loket

a. Pendaftaran : 9 loket

b. Pengaduan : 1 loket

c. Pengambilan : 4 loket

3. Pendaftaran

online

Pendaftaran dapat dilaksanakan secara online

(selama 24 jam) dengan menunjukkan bukti print

out pendaftaran online dan melengkapai berkas

pendukung kepada KPPT

4. Ijin Paralel Mengajukan permohonan perijinan dalam satu

Page 35: 02 Benchmarking Kelompok 2

35

paket terdiri dari 2-3 jenis ijin :

1. Ijin gangguan

2. Ijin Usaha Industri

3. Tanda Daftar Perusahan

5 Penghapusan

Calo

Surat Edaran Wali Kota Palembang Nomor

29/SE/2013 tentang Larangan percaloan/perantara

dibidang perijinan bagi PNS dan Non PNS di

Lingkungan Pemkot Palembang.

Salah satu ketentuan tersebut :

1. Kriteria penerima kuasa :

a. Perusahan : harus ada surat tugas dan kuasa

dari Perusahan

b. Perseorangan : ada surat keterangan dari RT

6 Layanan Mobile KPPT Keliling dengan Sasaran :

a) Mall

b) Pasar

c) Kecamatan

Dengan layanan yang diberikan sebagai berikut :

a) Layanan informasi ijin

b) Pendaftaran ijin Baru

7 Tim Teknis Diambil dari Satker yang menangani perijinan

sebelumnya dan ditempatkan pada KPPT

8 Sekretariat Tim

Teknis

Dengan menerapkan sistem from office dan back

office sebagai amanah Permendagri Nomor 20

Tahun 2006 sehingga tidak akan terjadi

komunikasi antara masyarakat dengan petugas

9 Fasilitas Layanan

untuk Konsumen

dengan Difabel

Adanya ram dan alat bantu khusus (kursi roda)

9 Trend IKM (indek

Kepuasan

Masyarakat)

Perkembangan IKM :

1. 2010 : 62,59 (kategori baik)

2. 2011 : 92,63 (kategori sangat baik)

3. 2012 : 85,85 (kategori sangat baik skala

nasional)

4. 2013 : 86,12 (kategori sangat baik skala

palembang)

10 Sistem layanan

dikaitkan dengan

Muncul kode merah bila layanan yang diberikan

tidak sesuai dengan SPM

Page 36: 02 Benchmarking Kelompok 2

36

SPM

11 Sosialisasi media Sosialisasi tentang jenis dan proses perijinan

melalui media :

1. Iklan layanan masyarakat di TV Swasta lokal

2. Harian lokal dan majalah organisasi

3. Harian online (tribun news, antara news)

4. Talk show radio lokal

B BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Kurniawan,AP,M,Si (Kepala BKDKota Palembang)

1. ASPEK

KINERJA

ORGANISASI

- VISI Pelayanan dan manajemen Kepegawaian yang

berkualitas menuju terciptanya PNS yang

Profesional, Inovatif dan Sejahtera dalam rangka

Mendukung Terwujudnya Palembang Emas 2013-

2018

- MISI Mewujudkan Sumber Daya Aparatur yang Beriman,

Profesional Visioner dan Bebas KKN

- TUGAS

POKOK

Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan

daerah di Bidang Kepegawaian Daerah dan Diklat

(Perda no.10 Tahun 2008)

- STRUKTUR

ORGANISASI

1. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat

2. Sekretariat

3. Bidang Perencanaan dan Pengendalian

Program

4. Bidang Pengembangan dan Pengelolaan Data

5. Bidang Formasi dan Pemindahan Pegawai Non

Jabatan

6. Bidang Kepangkatan, Penggajian dan

Kesejahteaan Pegawai

7. Bidang Pembinaan dan Administrasi Perizinan

Pegawai

8. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Page 37: 02 Benchmarking Kelompok 2

37

- SOP Prosedur

Layanan

Pelayanan Kepegawaian Terpadu Satu Pintu :

Upaya untuk mewujudkan pelayanan kepegawaian

yang mudah, cepat, tepat, terukur, accountable dan

transparan melalui sistem pelayanan terpadu satu

pintu (PTSP)

2 TATA KELOLA

- Kegiatan

Perubahan

1. Melakukan perubahan pada bentuk dan pola

pelayanan loket BKD dan Diklat

2. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM

yang bertugas di bagian loket

3. Pembuatan bank data base kepegawaian Kota

Palembang untuk mempermudah pengajuan

administrasi kepegawaian (Kenaikan Pangkat,

Mutasi, Gaji Berkala dll)

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi web site

untuk akses data pegawai, pengaduan dll

Semua hal diatas dapat diadopsi untuk kebutuhan

Kabupaten Badung

- Kebijakan 5 Prinsip Pelayanan Prima ;

1. Mengutamakan pegawai

2. Sistem yang efektif

3. Melayani dengan sepenuh hati

4. Melakukan perbaikan yang berkelanjutan

5. Memberdayakan pegawai

3 SDM

- Data Pegawai Data Kepegawaian BKD Kota Palembang :

83 orang dengan rincian PNS 61 orang

Data Kepegawaian Kota Palembang :

14.750 orang dengan rincian Struktural 1.845 orang

-

C DINAS KEBERSIHAN KOTA PALEMBANG

Bp. Agung Nugroho (Kepala Dinas Kebersihan Kota Palembang)

Luas Wilayah : 400.61 Km2 Jumlah Kecamatan : 16 Kecamatan Jumlah Kelurahan : 107 Kelurahan Jumlah Penduduk : 1.652.521Jiwa

- Dasar Hukum 1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

2. UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

3. UU No. 32/2004 Pasal 14, ayat

Page 38: 02 Benchmarking Kelompok 2

38

(1)Pengendalian lingkungan hidup berskala Kab./Kota merupakan kewenangan Kab./Kota

4. PERDA No.27 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Retribusi Kebersihan/Persampahan

- Target dalam Perencanaan Persampahan

1. Cakupan pelayanan minimal 70% pada tahun 2015.

2. Pengurangan volume sampah melalui program 3R sebesar 20%.

3. Peningkatan pola operasional TPA dari open dumping (eksisting) menjadi sanitary landfill.

4. Adipura Kencana

- Latar Belakang Perubahan

Tahun 2006 mendapatkan predikat Kota Terjorok se-Indonesia, lalu mendapatkan Tropi Adipura 7 kali berturut-turut dan terakhir mendapatkan Tropi Adipura Kencana bersama 2 kota lainnya yaitu Tangerang dan Surabaya

- Road Map Pengelolaan Sampah (2014 – 2017)

REGULASI: • Revisi Kebijakan Manajemen Pengelolaan

Sampah • Peningkatan Mekanisme Hukum dan

Pelaksanaan Program 3R(Reduce, Reuse, Recycle)

• Peningkatan mekanisme Keuangan

PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAH PADA SUMBERNYA:

• Jenis Pemilahan dari 2 Jenis menjadi 3 Jenis

• Pengembangan Jejaring Kerja Bank Sampah

• Pengembangan Data Base Sampah • Peningkatan Kesadaran Masyarakat dan

Pendidikan Lingkungan • Managemen Sistem Pengolahan Sampah

dan 3R

PENINGKATAN INFRASTRUKTUR: • Penguatan Peranan TPS-3R/TPST • Peningkatan Sarana Stasiun Peralihan

Antara • Peningkatan Sarana Pengomposan • Penyediaan Sarana Pemilahan Sampah 3

Jenis

PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA:

• Pemanfaatan Gas Metan menjadi Tenaga Listrik

Page 39: 02 Benchmarking Kelompok 2

39

• Instalasi Pengolahan Air Lindi • Pengololaan Sampah menjadi kompos

- Kegiatan Perubahan

1. TPS Mandiri, salah satu upaya terobosan pengelolaan sampah di kota Palembang

2. Mengupayakan keterlibatan stakeholder baik Siswa SD, Masyarakat, SKPD/Dinas

3. Koordinasi horizontal dalam upaya melibatkan partisipasi SKPD/Dinas, dengan menerbitkan SK Bersama disetujui oleh Wali Kota

4. Turun langsung ke lapangan secara berkala sesuai wilayah pemantauan untuk mendapatkann perkembangan terkini kondisi

5. Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif serta menumbuhkan rasa memiliki

6. Memperlakukan keterlibatan stakeholder sebagai Mitra Kerja, bukan anak buah

- Sarpras 1. Tempat Pembuangan Akhir di dalam kota seluas 25 Ha

2. 99 Angkutan dengan rincian 73 Dumptruck

- Sumber Daya Manusia

-

1.158 orang dengan jam kerja pk. 7.00 s/d 23.00

- Mekanisme Perubahan

Melibatkan Siswa SD, Warga per Kelurahan serta SKPD/Dinas yang tersebar di seluruh wilayah

- Permasalahan teknis

1. akses layanan persampahan pada slum area di daerah pinggiran sungai.

2. Keterbatasan sarana – prasarana. 3. Efisiensi pola penanganan sampah yang

masih rendah. Yang paling menganggu adalah pola SCS Manual dengan dump truck.

4. 3R masih belum dilakukan secara memadai. Dari target keciptakaryaan, 3R sebesar 20% pada tahun 2010%, tercatat baru 1 s.d 3% sampah terolah. Beberapa unit 3R tidak beroperasi secara rutin lagi.

5. Terbatasnya lahan TPA, sisa kapasita lahan TPA I Sukawinatan tinggal 45%, sedangkan TPA II Karya Jaya tinggal 70%. Perkiraan sisa waktu layanan kedua TPA tinggal 10 s.d 15 tahun lagi.

6. TPA II Karya Jaya berada di atas lahan rawa (low-land), dengan jarak landfill dengan lapisan akuifer < 4m, sedangkan pola operasional yang dilakukan masih open dumping, menyebabkan potensi

Page 40: 02 Benchmarking Kelompok 2

40

pencemaran terhadap air tanah dan permukaan sangat tinggi

7. Terbatasnya sarana – prasarana TPA menyebabkan masih terjadinya pencemaran air tanah, udara, gangguan lalat dan tikus, debu dan sampah ringan, kebakaran dan asap, estetika dan kebisingan, juga beberapa kali terjadi gangguan operasional akibat amblesnya alat berat.

- Permasalahan Non Teknis

1. Keterbatasan biaya investasi dan operasi pemeliharaan.

2. Rendahnya kontribusi dari retribusi sampah terhadap anggaran biaya Dinas, dan tingginya subsidi APBD.

3. Rendahnya tingkat kesadaran mayarakat dalam pola penanganan sampah 3R.

4. Terbatasnya program kampanye dan edukasi bidang persampahan dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat.

5. Belum banyaknya investasi swasta sebagai operator dalam pengelolaan persampahan.

6. Gaya hidup konsumtif masyarakat kota Palembang

Page 41: 02 Benchmarking Kelompok 2

41

ANALISIS HASIL BENCHMARKING

(Rekap Nilai Keunggulan Lokus Benchmarking)

NO.

NILAI KEUNGGULAN

KEMUNGKINAN PENERAPAN PADA PROYEK PERUBAHAN

PENJELASAN / ANALISIS POTENSI MASALAH

SOLUSI

ADOPSI ADAPTASI TIDAK KELEBIHAN KEKURANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pengelolaan pengaduan/ keluhan dalam pelayanan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang melalui saluran lisan, tertulis maupun online

Kreatif dan Inovatif untuk menerapkan kemajuan teknologi informasi dalam rangka pemberian pelayanan

Ketidaksiapan infrastruktur koneksi salluran online

Penyiapan Infrastruktur secara optimal serta komitmen pelaksana

2. Pendaftaran Teknologi Informasi web site untuk permohonan perijinan secara online (selama 24 jam), tanpa calo

Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif

Ketidaksiapan stakeholder untuk memanfaatkan teknologi

Sosialisasi serta pelatihan bagi yang berminat

3. Pembuatan bank data base kepegawaian Kota Palembang untuk mempermudah pengajuan administrasi kepegawaian (kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala dan lain-lain)

Penyiapan dan pemanfaatan data serta arsiparis secara optimal

Waktu penyelesaian agak lama mengingat jumlah pegawai di kab.Badung mencapai 13.021 orang

Memanfaatkan Bantuan pihak ke-3 melalui pelelangan paket kegiatan

4. Peningkatan kompetensi pegawai secara berkala dalam tujuannya untuk memberikan pelayanan secara optimal, serta sistem atau pola Rekrutmen Tenaga KPPT melalui mekanisme fit & propertest.

Pemenuhan kompetensi sesuai tugas serta kewajiban, serta pemberlakuan Reward and Punisment secara optimal

5. Peningkatan motivasi kinerja SDM tidak lagi . Komitmen Studi banding

Page 42: 02 Benchmarking Kelompok 2

42

pegawai, dengan pemberian Insentif atau Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

memikirkan side job tambahan untuk menambah penghasilan

Pimpinan serta pemegang kebijakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

6. Memberdayakan SDM untuk berpikir kreatif serta menumbuhkan rasa memiliki

7. Memperlakukan keterlibatan stakeholder sebagai Mitra Kerja, bukan anak buah

8. Melaksanakan pelatihan pelayanan bagi SDM yang bertugas di bagian loket

9. Memberikanrewardkepadapasukankuning, al/ mengadakankuisberhadiahdanpemberian haji gratis

Kreatif dan Inovatif dalam pengungkapan ide serta pelaksanaannya

10. Melakukan perubahan pada bentuk dan pola pelayanan loket BKD dan Diklat

Selalu terbuka dan menjadi pendengar dari masyarakat, serta menindaklanjuti dan memberikan solusi secara efektif dan efisien

11. Penambahan sarpras meliputi 14 loket pelayanan dengan rincian 9 (sembilan) loket pendaftaran, 1 (satu) loket pengaduan dan 4 (empat) loket pengambilan

Pelayanan yang cepat, tanggap dan informatif

12. Penyediaan fasilitas untuk kaum difabel, antara lain ramp dan alat bantu khusus (kursi roda)

Bertindak adil dan tidak diskriminatif pada semua golongan masyarakat

13. Turun langsung ke lapangan secara berkala sesuai wilayah pemantauan untuk mendapatkan

Integritas tinggi dalam menjalankan tugas serta kewajiban

Page 43: 02 Benchmarking Kelompok 2

43

perkembangan terkini kondisi

1 2 3 4 5 6 7 8 9

14. Mengupayakan keterlibatan stakeholder baik siswa SD, masyarakat, SKPD/Dinas

Kolaborasi dan koordinasi antar unit/instansi/skpd

Miskomunikasi antar SKPD

15. Terjadinyakolaborasidengan 23 SKPD melalui SK Bersama disetujui oleh Wali Kota

16. Sosialisasi program serta kegiatan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palembang melalui berbagai media lokal.