02. bab 2 - kondisi umum daerah pekerjaan bengkulu

Upload: retiwilujeng

Post on 09-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang kondisi penduduk bengkulu

TRANSCRIPT

BAB 2

Laporan AntaraAudit Teknis Kinerja Sarana Pengaman Pantai

BAB 1. PENDAHULUANBAB IIKONDISI UMUM DAERAH PEKERJAAN2.1 Kota Bengkulu2.1.1 Keadaan GeografiBerdasarkan Kota Bengkulu Dalam Angka 2014, Kota Bengkulu memiliki luas 146,877 km2. Luas terbesar di Kota Bengkulu terdapat di Kecamatan Selebar yaitu 40,890 km2 dengan persentase sebesar 27,840%. Kemudian disusul dengan Kecamatan Kampung Melayu yaitu 40,091 km2 dengan persentase 27,296%. Untuk kecamatan dengan luas terkecil berada di Kecamatan Teluk Segara 2,558 km2 dengan persentase 1,742% dan luas terkecil kedua berada di Kecamatan Ratu Samban sebesar 2,847 km2 dengan persentase 1,938%. Di tinjau dari keadaan geografisnya, Kota Bengkulu terletak di pesisir barat pulau Sumatera dan berada diantara 345 - 359 LS serta 10214 - 10222 BT.

Kota Bengkulu memiliki relief permukaan tanah yang bergelombang, terdiri dari dataran pantai dan daerah berbukit-bukit serta di beberapa tempat cekungan alur sungai kecil. Berikut ini batas-batas dari Kota Bengkulu : Sebelah Utara:Kabupaten Bengkulu Tengah

Sebelah Selatan :Kabupaten Seluma

Sebelah Timur:Kabupaten Bengkulu Tengah

Sebelah Barat :Samudera Indonesia

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kota Bengkulu Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.1.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Di Kota Bengkulu, curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Juli dan November yakni 506 mm dan 486 mm dengan hari hujan tertinggi selama 24 hari pada bulan Januari. Rata-rata hari hujan di Kota Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak 17 hari hujan. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober yaitu 154 mm dan hari hujan terendah terjadi di bulan Maret dan Oktober yaitu selama 11 hari. Suhu udara maksimum di Kota Bengkulu setiap bulannya berkisar antara 30-31C, sedangkan suhu minimum berkisar antara 23 - 24C. Suhu udara rata-rata yang terjadi di Kota Bengkulu berkisar antara 23 - 27C. Untuk kelembaban udara yang terjadi di Kota Bengkulu berkisar antara 82 - 85 persen. Sementara itu, rata-rata kecepatan angin berkisar antara 2,7 4,4 km/jam dengan kecepatan angin maksimum terjadi pada bulan Februari yakni sebesar 4,4 km/jam. Tabel 2.2. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Tahun 2013

Tabel 2.3. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2013

Tabel 2.4. Rata-rata Kecepatan Udara, Penyinaran Matahari dan Kecepatan Angin Tahun 2013

2.1.3 Keadaan PendudukPenduduk Kota Bengkulu pada pertengahan tahun 2013 sebanyak 334.529 jiwa. Penduduk tahun 2013 naik sebesar 4,83% dibanding dengan tahun 2012 dimana penduduk di pertengahan tahun 2011 berjumlah 319.098 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk Kota Bengkulu pada tahun 2012 dengan luas wilayah 151,7 km2 adalah 2.205 jiwa/km2. Dilihat dari penyebaran penduduk, terlihat bahwa penduduk Kota Bengkulu lebih banyak tinggal di Kecamatan Selebar sebesar 16%. Kemudian disusul Kecamatan Ratu Agung sebesar 15%. Hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi Kota Bengkulu. Dilihat dari rasio jenis kelamin, Kota Bengkulu memiliki rasio 100,88 pada tahun 2013. Hal ini berarti bahwa penduduk laki-laki hamper sama banyaknya dengan penduduk perempuan. Tabel 2.5. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kota Bengkulu Tahun 2012 (Dalam Ribuan)

Tabel 2.6. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2012

Tabel 2.7. Jumlah Penduduk (Ribu Jiwa) Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013

2.1.4 Kondisi PerikananKota Bengkulu memiliki garis pantai yang membentang ke arah laut lepas (ZEE 200 mil), maka sektor perikanan memberi kontribusi besar pada perkembangan sektor industri yang mengolah hasil-hasil perikanan di Kota Bengkulu. Sub sektor perikanan sangat penting peranannya dalam struktur perekonomian Kota Bengkulu.

Dibandingkan tahun 2011 dan 2012, produksi perikanan laut di Kota Bengkulu tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 5% atau dari 30.076 ton menjadi 31.580 ton. Demikian halnya untuk produksi perikanan kolam dan tambak yakni sebesar 7,17% dan 4,24%. Terdapat peningkatan pada jumlah perahu tanpa motor untuk tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yakni dari 140 perahu menjadi 200 perahu, sedangkan jumlah perahu/kapal motor penangkap ikan mengalami peningkatan sebesar 16,61% untuk tahun 2013.2.2 Kabupaten Bengkulu Selatan2.2.1 Keadaan GeografiKabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah Barat Bukit Barisan. Luas wilayah administrasinya mencapai lebih kurang 1.186,10 km2. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada 4939 - 43334 LS dan 1024745 - 1031718 BT. Adapun batas-batas dari Kabupaten Bengkulu Selatan adalah sebagai berikut : Sebelah Utara:Kabupaten Seluma

Sebelah Selatan :Kabupaten Kaur

Sebelah Timur:Propinsi Sumatera Selatan

Sebelah Barat :Lautan Hindia

Berdasarkan topografinya, Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu : jalur pertama, 0 - 100 m di atas permukaan laut dan terklarifikasi sebagai daerah dataran rendah dengan luas mencapai 50,93%. Jalur kedua, 100 - 1000 m di atas permukaan laut dan terklarifikasi sebagai daerah perbukitan dengan luas mencapai 43%. Jalur ketiga daerah dataran tinggi, terletak di sebelah Utara - Timur sampai puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07%.Jenis tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari : Tanah Alluvial 1,01%, Regosol 2,87%, Asosiasi Pedsolik Merah-Kuning-Latosol 53,68%, Latosol 24,09% dan Asosiasi Pedsolik-Coklat-Podsol-Litosol 18,36%.Berdasarkan luas wilayah tiap kecamatan, dapat dilihat bahwa Kecamatan Ulu Manna merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu 236,92 km2 dengan persentase 19,975%. Disusul dengan Kecamatan Kedurang 234.55 km2 dengan persentase 19,775% dan Kecamatan Pino Raya 223,50 km2 dengan persentase 18,843%. Untuk Kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Pasar Manna 5,84 km2 dengan persentase 0,492%. Berikut luas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan.Tabel 2.8. Luas Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.2.2 Keadaan Iklim dan Curah HujanCurah hujan terbanyak di Kabupaten Bengkulu Selatan terjadi pada bulan September yaitu 671 mm dan bulan Februari 528 mm. Untuk jumlah hari hujan, bulan November memiliki jumlah hari hujan terbanyak yaitu 25 hari, disusul dengan bulan September 23 hari. Curah hujan rata-rata dalam setahun yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan sekitar 2.700 - 4.000 mm. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Agustus, sedangkan suhu udara minimum terjadi pada bulan Februari. Untuk suhu udara rata-rata berkisar 26 - 28C. Kelembaban rata-rata relatif terbesar terjadi pada bulan Februari 89% dan terendah terjadi pada bulan Maret dan Agustus 82%.Tabel 2.9. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Tahun 2013

Tabel 2.10. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2013

2.2.3 Keadaan Penduduk

Berdasarkan Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014, jumlah penduduk di Bengkulu Selatan berjumlah 146.891 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 73.929 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 72.962 jiwa. Jumlah penduduk yang terbanyak berada di Kecamatan Kota Manna dengan jumlah 27.957 jiwa, terdiri dari 14.037 jiwa penduduk laki-laki dan 13.820 jiwa penduduk perempuan. Untuk jumlah penduduk yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Bunga Mas dengan jumlah penduduk 5.950 jiwa, yang terdiri dari 2.971 jiwa penduduk laki-laki dan 2.979 jiwa penduduk perempuan. Dilihat dari kepadatannya, Kecamatan Pasar Manna memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, yaitu 3.076. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Pasar Manna memiliki luas wilayah yang kecil yaitu 5,84 km2 dengan jumlah penduduk 17.962 jiwa.Tabel 2.11. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013

Tabel 2.12. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, 2013

2.2.4 Kondisi PerikananDilihat dari jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan, jumlah nelayan di tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2012 jumlah nelayan sebanyak 1.713 orang,sedangkan di tahun 2013 sebanyak 1.736 orang. Untuk jumlah perahu/kapal yang digunakan untuk menangkap ikan juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2012 jumlah perahu/kapal yang digunakan sebanyak 142 buah, sedangkan tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 146 buah. Hanya saja, di Kabupaten Bengkulu Selatan masih terdapat 1 (satu) tempat pendaratan dan pelelangan ikan, yaitu terdapat di Kecamatan Pasar Manna.2.3 Kabupaten Kaur2.3.1 Keadaan GeografiSecara astronomis, Kabupaten Kaur terletak pada posisi 4158,21 - 45527,77 LS dan 10348,76 - 1034650,12 BT. Secara geografis, Kabupaten Kaur terletak di sebelah barat Pegunungan Bukit Barisan, termasuk dalam wilayah administrasi paling selatan Propinsi Bengkulu. Kabupaten Kaur berjarak 250 km dari ibu kota Propinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Propinsi Lampung ke arah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003, secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan : Sebelah Utara:Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat, Propinsi Sumatera Selatan Sebelah Selatan :Kabupaten Pesisir Barat (pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat), Propinsi Lampung Sebelah Timur:Kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan Sebelah Barat :Samudera Hindia

Berdasarkan Undang-undang tersebut dan surat Mendagri No. 136/205/PUM tanggal 12 September 2006, luas wilayah daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 ha, panjang garis pantai 89,17 km dan luas kawasan laut sejauh 4 mil dari garis pantai seluas 660,59 km2. Topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu :

1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0 - 100 m di atas permukaan laut. Wilayah yang termasuk dalam jalur low land mencapai 9% atau 20.889 ha. Kecamatan yang temasuk ke dalam jalur low land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara, Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal.2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100 - 1000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit Range mencapai 61% atau 144.026 ha. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang masuk kategori jalur ini.3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Pegunungan mencapai 30% atau 71.585 ha. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam jalur ini adalah kawasan Bukit Barisan.Dilihat dari luas wilayah tiap kecamatan, wilayah dengan kecamatan terluas yaitu Kecamatan Nasal dengan luas 519,92 km2, sedangkan wilayah yang terkecil yaitu Kecamatan Kaur Tengah dengan luas 26,40 km2.Tabel 2.13. Luas Wilayah Kabupaten Kaur Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.3.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Kondisi astronomis yang ada memberikan gambaran bahwa Kabupaten Kaur beriklim tropis atau Iklim A karena terletak 0 - 23,5 LS. Pada tahun 2013, tercatat suhu udara rata-rata di Kabupaten Kaur mencapai 31,22C, tekanan udara 1.013,00 mb, rata-rata jumlah hari hujan per bulan 11 kali dengan rata-rata curah hujan mencapai 188,83 mm. Musim yang terjadi di Kabupaten Kaur sebagaimana wilayah lainnya di Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim hujan (Desember - Maret) dan musim kemarau (Juni - September). Sementara pada bulan April - Mei dan Oktober - Novembar merupakan masa peralihan/pancaroba. Tabel 2.14. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Tahun 2013

Tabel 2.15. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2013

2.3.3 Keadaan Penduduk

Kabupaten Kaur memiliki jumlah penduduk 112.894 jiwa. Dimana penduduk laki-laki yang ada 58.486 jiwa jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan 54.408 jiwa. Dibandingkan tahun 2012, terjadi peningkatan penduduk sebesar 1,78%. Untuk rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Kecamatan Nasal dan Maje 117, sedangkan yang terendah terdapat di Kecamatan Kaur Selatan dan Kaur Utara. Dari data jumlah penduduk dan luas wilayah, dapat dilihat bahwa kepadatan Kabupaten Kaur berjumlah 48. Kecamatan Kaur Tengah memiliki tingkat kepadatan yang tinggi, sedangkan Kecamatan Padang Guci Hulu memiliki tingkat kepadatan yang rendah. Tabel 2.16. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Kaur Tahun 2013

Tabel 2.17. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

2.3.4 Kondisi Perikanan

Wilayah Kabupaten Kaur yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menunjukkan besarnya potensi perikanan yang besar. Disamping berasal dari laut, produksi ikan juga diperoleh dari pengembangan budidaya perikanan. Produksi perikanan laut pada tahun 2013 mencapai 2.381.916,00 ton. Produksi perikanan laut yang terbanyak terdapat pada Kecamatan Kaur Selatan dengan jumlah produksi 870.136 ton, sedangkan produksi yang terkecil terdapat pada Kecamatan Tetap dengan jumlah produksi 20.103 ton. Di tahun 2013, jumlah perahu tanpa motor 166 buah, sedangkan perahu motor jumlahnya 675 buah. Kecamatan Kaur Selatan memiliki jumlah perahu tanpa motor dan perahu motor terbanyak.2.4 Kabupaten Bengkulu Utara

2.4.1 Keadaan GeografiKabupaten Bengkulu Utara memiliki luas wilayah 4.324,60 km2 dan terdiri dari 17 Kecamatan. Secara astronomis, Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 10132 - 1028 BT dan 215 - 4 LS. Kondisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian di bawah 150 m dpl terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari selatan ke utara, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 m dpl. Kabupaten Bengkulu Utara berbatasan dengan : Sebelah Utara:Kabupaten Mukomuko

Sebelah Selatan :Kabupaten Bengkulu Tengah

Sebelah Timur:Propinsi Jambi Kabupaten Lebang

Sebelah Barat :Samudera Hindia

Kondisi tanah di Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari :

a. Latasol:22,58%b. Asosiasi Latasol dan PMK:19,55%

c. Asosiasi PMK dan Latosoli:17,05%

d. Padsolik Merah Kuning:6,76%

e. Alluvial:2,51%

f. Organosol dan lain-lain:31,55%Dilihat dari luas Wilayah Bengkulu Utara tiap kecamatan, Kecamatan Putri Hijau memiliki wilayah yang terluas yaitu 940,74 km2 dengan persentase 21,75%. Kemudian disusul dengan Kecamatan Napal Putih 705,54 km2 dengan persentase 16,31% dan Kecamatan Ketahun 560,41 km2 dengan persentase 12,96%. Untuk kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Air Napal 44,95 km2 dengan persentase 1,04%.Tabel 2.18. Luas Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.4.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Banyaknya curah hujan sangat dipengaruhi oleh iklim, kondisi geografis dan perputaran arus udara. Akibat dari kondisi yang demikian, maka jumlah curah hujan yang tercatat di masing-masing stasiun pengamatan tidak sama. Data jumlah curah hujan di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2013 sampai dengan bulan Desember setiap bulannya berkisar 160-635 mm, dengan rata-rata setiap bulannya 390 mm. Pada tahun 2013, curah hujan yang tinggi terjadi pada Bulan Februari, yaitu 635 mm dan curah hujan terendah pada Bulan Agustus yaitu 160 mm.Ditinjau dari jumlah hari hujan, menurut data yang diperoleh, sampai dengan Bulan Desember 2013 berkisar antara 7 - 27 hari dengan rata-rata tiap bulannya sebanyak 17 hari. Hari hujan pada tahun 2013 sebanyak 214 kali, lebih banyak dibandingkan tahun 2012 yang sebanyak 199 kali.Tabel 2.19. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2013

2.4.3 Keadaan Penduduk

Dilihat dari segi kepadatannya, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki tingkat kepadatan 63,79. Untuk tingkat kepadatan yang tinggi terdapat di Kecamatan Arga Makmur 629,68, disusul dengan Kecamatan Air Napal 196,75 dan Kecamatan Arma Jaya 157,48. Untuk tingkat kepadatan terkecil berada di Kecamatan Enggano 7,47, disusul dengan Kecamatan Napal Putih 10.68 dan Kecamatan Putri Hijau 41.68. Penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara pada tahun 2013 berjumlah 275.858 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 141.586 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 134.272 jiwa. Penduduk terpadat berada di Kecamatan Ketahun dengan jumlah 44.747 jiwa, disusul dengan Kecamatan Arga Makmur 39.361 jiwa dan Kecamatan Putri Hijau 39.213 jiwa. Untuk jumlah penduduk yang terkecil terdapat di Kecamatan Enggano dengan jumlah penduduk 2.966 jiwa disusul dengan Kecamatan Air Padang 5.781 jiwa dan KecamatanTanjung Agung Palik 7.214 jiwa. Tabel 2.20. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2013

Tabel 2.21. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

2.4.4 Kondisi PerikananDi wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, produksi perikanan diperoleh dari perikanan laut dan perairan umum. Pada tahun 2013, produksi perikanan yang diperoleh dari perikanan laut sebesar 5.650,67 ton, sedangkan dari hasil perairan umum sebesar 85,80 ton. Ini meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2012. Dari jumlah produksi tersebut, Kecamatan Air Napal merupakan kecamatan yang memiliki tingkat produksi yang tinggi 2.590,21 ton, sedangkan untuk tingkat produksi yang renda terdapat di Kecamatan Lais 17 ton.Dilihat dari jumlah perahu/kapal, di Kabupaten Bengkulu Utara terdapat 73 buah perahu tidak bermotor, 313 buah perau motor dan 128 buah kapal motor. Umumnya banyak kecamatan yang tidak memiliki fasilitas perau atau kapal. Untuk perahu tidak bermotor, terdapat di Kecamatan Enggano 41 buah, Kecamatan Air Napal 23 buah, Kecamatan Batik Nau 5 buah dan Kecamatan Ketahun 4 buah. Perahu tidak bermotor terdapat di Kecamatan Enggano 133 buah, Kecamatan Air Besi 4 buah, Kecamatan Lais 1 buah, Kecamatan Batik Nau 29 buah, Kecamatan Ketahun 65 buah dan Kecamatan Putri Hijau 81 buah. Jumlah kapal motor di Kecamatan Enggano 10 buah, Kecamatan Air Napal 99 buah, Kecamatan Batik Nau 9 buah dan Kecamatan Ketahun 8 buah.2.5 Kabupaten Mukomuko2.5.1 Keadaan GeografiKabupaten Mukomuko terletak di sebelah paling utara Propinsi Bengkulu. Luas wilayah Kabupaten Mukomuko mencapai sekitar 4.032,76 km2. Wilayah Kabupaten Mukomuko terbentang dari Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat sampai Kabupaten Bengkulu Utara dan jaraknya kurang lebih 250 km.

Secara astronomis, Kabupaten Mukomuko terletak diantara 1010115 - 1015129.6 BT dan 021632-030746 LS. Sementara itu, jika ditinjau dari posisi geografisnya, batas- batas Kabupaten Mukomuko adalah :

Sebelah Utara:Kabupaten Pesisir Selatan (Propinsi Sumatera Barat)

Sebelah Selatan :Kabupaten Bengkulu Utara

Sebelah Timur:Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin (Propinsi Jambi)

Sebelah Barat :Samudera Hindia

Bagian timur di Kabupaten Mukomuko merupakan daerah perbukitan dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan di bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit. Secara administrasi, Kabupaten Mukomuko terbagi menjadi 15 kecamatan, yang terdiri dari 148 desa dan 3 kelurahan.

Dilihat dari luas per kecamatan, Kecamatan Air Rami merupakan kecamatan terluas 964 km2 dengan persentase 23,92% dari total luas Kabupaten Mukomuko. Untuk kecamatan yang tersempit yaitu Kecamatan XIV Koto 77,06 km2 dengan persentase 1,91%.Tabel 2.22. Luas Wilayah Kabupaten Mukomuko Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.5.2 Keadaan Iklim dan Curah HujanBerdasarkan data suhu udara yang ada, secara berurutan rata-rata suhu udara minimum, maksimum dan rata-rata di Kabupaten Mukomuko adalah 24,71C, 31,38C, 28,04C. untuk kelembaban relatif yaitu 85,58%. Rata-rata suhu udara tertinggi terjadi pada Bulan Agustus dan September yaitu 28,80C, sedangkan untuk kelembaban relatif tertinggi terjadi pada Bulan September. Jumlah hari hujan yang terjadi rata-rata sebanyak 18,25 kali, dengan jumlah hujan terbanyak terjadi pada Bulan Februari dan Maret 23 kali. Untuk curah hujan di Kabupaten Mukomuko rata-rata 291,25 mm, dengan jumla curah hujan terbanyak terjadi pada Bulan Maret.Tabel 2.23. Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Tahun 2013

Tabel 2.24. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2013

2.5.3 Keadaan PendudukPenduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2012 berjumlah 161.087 jiwa. Sementara pada tahun 2013 mencapai 168.654 jiwa atau meningkat sebesar 6,63%. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2013 sebesar 108,55. Hal ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 108 - 109 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kabupaten Mukomuko sekitar 41,82 jiwa/km2. Hal ini berarti bahwa setiap 1 km2 terdapat 41 - 42 penduduk yang menghuni.Tabel 2.25. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Mukomuko Tahun 2013

Tabel 2.26. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

2.5.4 Kondisi PerikananWilayah Kabupaten Mukomuko yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menunjukkan besarnya potensi perikanan. Produksi perikanan laut pada tahun 2013 mencapai 22.244,13 ton, terjadi peningkatan dari tahun 2012 yang sebelumnya memproduksi 21.144,15 ton, Penyuplai terbesar dari produksi perikanan laut ini dari Kecamatan Teramang Jaya 11.425,29 ton, sedangkan hasil produksi yang terkecil di Kecamatan Kota Mukomuko 3.149,24 ton. Dilihat dari jumlah perahu/kapal, Kabupaten Mukomuko memiliki 15 perahu tanpa motor, 223 perahu motor tempel dan 161 kapal motor. 2.6 Kabupaten Seluma2.6.1 Keadaan GeografiKabupaten Seluma secara administrasi termasuk ke dalam Wilayah Propinsi Bengkulu yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003, tentang pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur. Secara geografis Kabupaten Seluma terletak di Pantai Barat Sumatera Bagian Selatan yang berada pada Koordinat garis lintang dan bujur, yaitu 034955.66LS - 042140.22LS dan 1011727.57BT - 1025940.54BT. Batas-batas Wilayah Kabupaten Seluma adalah : Sebelah Utara:Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara

Sebelah Selatan :Kabupaten Bengkulu Selatan

Sebelah Timur:Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan

Sebelah Barat :Samudera Indonesia

Berdasarkan luas wilayahnya, Kabupaten Seluma memiliki luas wilayah 240.044 Ha yang terbagi dalam 14 Kecamatan. Kecamatan Semidang Alas merupakan kecamatan yang paling luas 55.475 Ha dengan persentase 23,11%, disusul dengan Kecamatan Seluma Utara 41.089 Ha 17,12% dan Kecamatan Sukaraja 24.078 Ha 10,03%. Untuk kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Seluma 2.183 Ha dengan persentase 0,91%, disusul dengan Kecamatan Talo Kecil 5.977 Ha 2,49% dan Kecamatan Seluma Timur 6.450 Ha 2,69%.

Tabel 2.27. Luas Wilayah Kabupaten Seluma Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.6.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Berdasarkan Kabupaten Seluma Dalam Angka Tahun 2014, jumlah hari hujan yang terjadi dalam setahun adalah 129 kali dengan jumlah curah hujan 2.681 mm. Hari hujan terbanyak terjadi pada Bulan November dan Desember yaitu 18 kali, sedangkan hari hujan yang paling sedikit terdapat pada Bulan September yaitu hanya terjadi 2 kali hari hujan. Untuk curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan November 575 mm, disusul dengan Bulan Oktober 337 mm dan Bulan Desember 326 mm. Bulan Juni dan September jumlah curah hujan yang terjadi sedikit yaitu 41 mm dan 67 mm.

Tabel 2.28. Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Tahun 2012

2.6.3 Keadaan Penduduk

Penduduk Kabupaten Seluma dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tercatat pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Seluma sebanyak 181.242 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 93.134 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 88.108 jiwa. Dari 14 kecamatan yang ada, Kecamatan Sukaraja merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk tertinggi yaitu 31.807 jiwa. Disusul dengan Kecamatan Semidang Alas Maras 22.046 jiwa dan Kecamatan Air Periukan 18.890 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kecamatan Ulu Talo sebanyak 4.990 jiwa. Dilihat dari tingkat kepadatannya Kecamatan Seluma mempunyai tingkat kepadatan 416 dan merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan tinggi.

Tabel 2.29. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Tabel 2.30. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Seluma Tahun 2013

2.6.4 Kondisi Perikanan

Sebagai salah satu daerah pesisir, Kabupaten Seluma memiliki potensi yang besar pada sektor perikanan. Selain perikanan laut, banyaknya sungai dan perairan umum lainnya di Kabupaten Seluma turut membantu menunjang potensi sektor perikanan. Kecamatan-kecamatan yang memiliki potensi yang besar di sektor perikanan laut yaitu Kecamatan Semidang Alas Maras, Ilir Talo, Seluma Selatan dan Kecamatan Air Periukan. Pada tahun 2012, jumlah produksi perikanan tangkap di 4 (empat) kecamatan diperkirakan mencapai 201 ton.2.7 Kabupaten Bengkulu Tengah2.7.1 Keadaan GeografiKabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Bengkulu. Luas Kabupaten Bengkulu Tengah adalah 1.223,94 km2. Dengan garis pantai sepanjang 21,8 km dan luas lautan 161,5 km2. Kondisi geografisnya sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian 0-150 m dpl, sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian 541 m dpl. Batas-batas wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah adalah :

Sebelah Utara:Kabupaten Bengkulu Utara

Sebelah Selatan :Kabupaten Seluma dan Kota Bengkulu

Sebelah Timur:Kabupaten Kepahiang

Sebelah Barat :Samudera Hindia

Tabel 2.31. Luas Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah Menurut Kecamatan Tahun 2013

2.7.2 Keadaan Iklim dan Curah Hujan

Letak geografis Kabupaten Bengkulu Tengah sangat berpengaruh terhadap kondisi cuacanya. Sebagian wilayah berada di pesisir Samudera Hindia yang memiliki putaran angin yang kuat, dan sebagian lagi merupakan daratan dengan topografi wilayah yang berbukit. Seperti daerah lainnya di Provinsi Bengkulu, di Kabupaten Bengkulu tengah juga sering terjadi hujan. Meskipun termasuk musim kemarau, hujan tetap turun meskipun dengan intensitas yang jarang. Kabupaten Bengkulu Tengah mempunyai beberapa pos hujan, yaitu Anak Dalam, Jaya Karta, Karang Tinggi, Pagar Jati, Taba Penanjung, Talang Pauh. Berikut ini hari hujan dan besarnya curah hujan yang terjadi pada masing-masing pos hujan yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tabel 2.32. Hari Hujan di Beberapa Pos Hujan di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013

Tabel 2.33. Curah Hujan di Beberapa Pos Hujan di Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013

2.7.3 Keadaan Penduduk

Sebagaimana kondisi kependudukan di Indonesia pada umumnya, di Kabupaten Bengkulu Tengah juga menunjukkan pola piramida penduduk muda, artinya penduduk berusia muda lebih besar daripada penduduk usia tua. Hal ini berkaitan dengan masih tingginya angka kelahiran dan kecilnya angka kematian bayi dan penduduk usia muda. Kecamatan terpadat adalah Pondok Kelapa, yaitu 202 jiwa tiap km2. Kondisi ini sangat kontras terjadi di Kecamatan Pagar Jati, dimana dalam 1 km2 secara rata-rata hanya dihuni oleh 31 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Pondok Kelapa, dengan 25.911 jiwa. Jumlah ini mencapai hamper empat kali lipat dibandingkan dengan kecamatan dengan penduduk paling sedikit, yaitu Merigi Sakti yang memiliki 5.640 jiwa penduduk.

Tabel 2.34. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Tabel 2.35. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2013

2.7.4 Kondisi Perikanan

Sektor perikanan bukanlah bidang yang diminati oleh masyarakat Bengkulu Tengah. Terlebih letak Kabupaten ini yang sebagian besar tidak berada di daerah pesisir. Hanya Kecamatan Pondok Kelapa yang berlokasi di Pesisir Samudera Hindia. Sebanyak 266 kepala keluarga berprofesi sebagai nelayan tangkap di kecamatan ini. Terdapat pula 157 hektar arela tambak sebagai lahan budidaya udang dan bandeng di Pondok Kelapa. Di kecamatan lain, masyarakat membudidayakan ikan air tawar sebagai pekerjaan sampingan.

II - 33