017 jadwal imunisasi nasional 2010 [dr.nuri]

34

Upload: nurul-adeatma

Post on 16-Jul-2015

147 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Menurut KMK RI No 1059/MENKES/SK/IX/2004

Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

bila ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan

menderita penyakit tersebut

Kekebalan

Dibuat oleh tubuh sendiri

Berlangsung lama

Misal: - imunisasi

- terpajan secara

alami

Kekebalan Aktif

Diperoleh dari luar

Tidak berlangsung lama

Misal: - kekebalan yang

didapat dari ibu

- setelah suntikan Ig

Kekebalan Pasif

Mencegah terjadinya penyakit tertentu

Menghilangkan penyakit tertentu (yang ditularka

melalui manusia)

Berdasarkan Usia

a. Imunisasi Rutin

- Bayi (dibawah satu tahun)

- Anak usia sekolah dasar

b. Imunisasi Tambahan

Bayi dan anak

Tingkat Kekebalan

a. Imunisasi Dasar

- Bayi (dibawah satu tahun)

b. Imunisasi Lanjutan

- Anak usia sekolah dasar

Wilayah/Lokasi

Seluruh desa/kelurahan

Respon tubuh untuk mengeliminasi Ag

Respon Primer

- Respon pada paparan pertama

kali dengan Ag

- Ab membentuk IgM

(titer rendah)

Respon Sekunder

-Respon pada paparan yang

kedua dengan Ag yang sama

- Ab membentuk IgG (titer tinggi)

Tergantung pada:

Status Imun

Faktor Genetik Penjamu

Kualitas-kuantitas Vaksin

Gerakan Akselerasi Imunisai Nasional

Universal Child Immunization 2010-2014

(GAIN UCI 2010-2014)

DEFINISI

GAIN UCI 2010-2014 adalah upaya percepatan pencapaian

UCI di seluruh desa/kelurahan pada 2014 melalui suatu

gerakan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat

(Menurut KMK RI No: 482/MENKES/SK/IV/2010)

TUJUAN

Tercapainya UCI di seluruh desa/kelurahan secara bertahap

tahun 2010-2014 dalam rangka menurunkan angka kematian

dan kesakitan PD3I

SASARAN

- Seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi

dasar lengkap

- Seluruh desa/kelurahan mencapai UCI

INDIKATOR KEBERHASILAN

Tahun 2014:

- mencapai UCI desa/kelurahan 100%

- bayi 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

90%

Lima Imunisasi

Dasar Lengkap

(LIL)

Bayi 0-11 bulan

Bulan Imunisasi

Anak Sekolah

(BIAS)

Anak usia sekolah

dasar

Macam-macam Imunisasi :

1. BCG

2. Hepatitis B

3. Polio

4. DPT

5. Campak

No. Vaksin Waktu Pemberian

1. HB 0 0 bulan

2. BCG, Polio 1 1 bulan

3. DPT 1, HB 1, Polio 2 2 bulan

4. DPT 2, HB 2, Polio 3 3 bulan

5. DPT 3, HB 3, Polio 4 4 bulan

6. Campak 9 bulan

No. Kelas Imunisasi

1. Kelas I Campak, DT

2. Kelas II TT

3. Kelas III TT

Imunisasi Campak diberikan pada bulan Agustus

Imunisasi DT dan TT diberikan pada bulan November

Bakteri hidup yang dilemahkan (M bovis)

Tidak 100% dapat terhindar tapi dapat mencegah

penyebaran lebih lanjut

Waktu imunisasi:

Usia < 2 bln

Usia > 2 bln tes mantoux: (-)imunisasi BCG

(+)px TB

ragu-raguulang 2 minggu

Cara pemberian: Intracutan/intradermal

Lokasi pemberian: Insersio m. Deltoid kanan

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Dosis: 0,1 ml > 1 th; 0,05 ml < 1 th

Sediaan:

Bubuk kering dalam vial/ampul warna kuning

Penggunaan:

- 1 ampul vaksin diencerkan dengan 4 ml pelarut

NaCl 0,9%

- Vaksin yang telah diencerkan harus dibuang dalam

3 jam

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Penyimpanan:

- suhu 2 ºC s/d 8 ºC

- kedaluarsa selama 1 tahun

- dihindari dari sinar matahari langsung ataupun

tidak langsung

- tidak boleh beku

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Reaksi setelah imunisasi

Reaksi Normal lokal

2 minggu: indurasi eritema pustula

4 minggu: pustula pecah ulkus

8-12 minggu: ulkus scar (ø 3-7 mm)

Reaksi Kelenjar

Respon selular pertahanan tubuh

kadang terjadi di kel axilla, supraklavikula

timbul 2-6 bulan setelah imunisasi

konsistensi: padat, nyeri (-), demam (-)

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Komplikasi

1. Cold abses

2. Limfadenitis supurativa

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)

Imunisasi pasif: Hepatitis B immune globulin (HBIg)

untuk kondisi pasca paparan

Imunisasi aktif: vaksin (vaksin rekombinan)

Waktu imunisasi: 0, 1, dan 6 bulan

Imunisasi ulangan: 5 tahun setelah suntikan HBV III

(sebelumnya cek kadar HbsAg)

2. Hepatitis B

jika ibu HBsAg (-) umur 2 bulan

jika ibu dengan HbsAg (+) HBV (lengan kiri) dan

0,5 mL HBIg (lengan kanan) 12 jam setelah lahir

Vaksin HBV dapat diberikan kepada ibu hamil

bayi prematur bila ibu HbsAg (-) imunisasi ditunda

sampai usia 2 bulan/BB mencapai 2000 gram

2. Hepatitis B

Cara pemberian:

Intramuskular

Lokasi pemberian:

Neonatus dan bayi: anterolateral paha

Anak besar dan dewasa: regio deltoid

Dosis: 0,5 ml

2. Hepatitis B

Sediaan:

Vaksin berbentuk cairan dalam botol 5 ml untuk 8

dosis

Penggunaan:

Digunakan dg semprit 2,5 ml

Penyimpanan:

Disimpan pada suhu 2- 8 º C

2. Hepatitis B

Virus polio yang dilemahkan: Oral polio vaksin (OPV)

Virus polio yang dimatikan: Inactive polio vaksin (IPV)

Waktu Pemberian:

- OPV: Baru lahir, Usia 2 bln, Usia 4 bln, Usia 6 bln

Imunisasi ulangan: 18 bln, 5 thn

- IPV: 3x berturut-turut jarak 2 bulan

3. Polio

Cara pemberian:

OPV: Oral

IPV: Injeksi subcutan/ intramuscular

Dosis:

OPV: 2 tetes (0,1 ml )

IPV: 0,5 ml

Sediaan:

OPV: kemasan 10 dosis dan 20 dosis (vial)

Penggunaan:

OPV: diteteskan pada mulut dengan menggunakan pipet

3. Polio

Anak diare gangguan penyerapan vaksin

Penyimpanan:

OPV

- Suhu 2-8 ºC dapat bertahan 6 bln

- Simpan beku suhu < -20 ºC dapat bertahan 2 thn

- Setelah dibuka & disimpan (suhu 2-8 ºC) dapat

bertahan 7 hari

IPV

- Disimpan pada suhu 2-8 ºC

- Tidak boleh disimpan beku

3. Polio

Vaksin difteria toksin yang telah dilemahkan

Vaksin Tetanus toksin yang telah dilemahkan

dimurnikan

Vaksin Pertusis kuman yang telah dimatikan

DTaP immunogens dari Bordetella pertussis

DTwP seluruh komponen bakteri pertusis yang mati

Waktu pemberian: Usia > 2 bln

Imunisasi dasar: 3x (interval 4-6 minggu)

Imunisasi ulangan:18 bln, 5 thn

4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

Cara pemberian: intramuskuler/subcutan yang dalam

Lokasi pemberian: anterolateral paha atas

Dosis: 0,5 ml

Sediaan:

Vial 10 dosis: vaksin cair (putih keruh) mengandung

aluminium fosfat

Penggunaan: Vaksin harus dikocok dulu

Penyimpanan:

- suhu 2 ºC s/d 8 ºC

- kedaluarsa selama 2 tahun

- tidak boleh beku

4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

Vaksin DTwP

Reaksi Pasca Imunisasi

- Demam, nyeri pada tempat suntikan (1-2 hari)

analgetik, antipiretik

- Bila terjadi reaksi berlebihan: demam > 40ºC, kejang,

syok imunisasi selanjutnya DT atau DPaT

4. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)

Vaksin DTaP

2 jenis:

- Vaksin hidup yang dilemahkan

- Vaksin yg dimatikan dalam formalin yang

dicampur dengan garam almunium

Waktu imunisasi: Usia 9 bln, Usia 6 thn

Cara pemberian: Subcutan

Lokasi pemberian: lengan kiri

5. Campak

Dosis: 0,5 ml

Sediaan: Serbuk kering warna orange dalam vial 10 dosis

Penggunaan:

- 1 vial vaksin diencerkan dengan 5 ml aquadest

- Vaksin yang telah diencerkan hanya tahan 8 jam

Penyimpanan:

- suhu < 8 ºC, kedaluarsa selama 2 tahun

- pelarut tidak boleh dibekukan disimpan pada

kondisi sejuk

Efek samping: demam, ruam 7-12 hari pasca imunisasi

5. Campak

Mencegah lebih baik daripada mengobati