01 bab 2 gambaran umum wilayah studi ok rev dewi

55
Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro II - 1 | Laporan Pendahuluan 2.1. KONDISI FISIK WILAYAH Kondisi fisik dasar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu kota. Elemen-elemen yang terkait dengan masalah fisik dasar ini meliputi geografi, topografi, iklim, hidrologi, dan jenis tanah. Berbagai potensi yang berhubungan dengan fisik dasar di wilayah Kabupaten Bojonegoro dapat diuraikan sebagai berikut. 2.1.1. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Bojonegoro terletak pada 111º25′ - 112º09′ Bujur Timur dan 6º59′ - 7º37′ Lintang Selatan. Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya- Semarang-Jakarta. Kabupaten Bojonegoro memiliki luas sejumlah 230.706 Ha, dengan jumlah penduduk 1.437.061 jiwa merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur dengan jarak ± 110 Km dari ibukota Propinsi Jawa Timur. Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran rendah, sedangkan di bagian Selatan merupakan dataran tinggi disepanjang kawasan Gunung Pandan, Kramat dan Gajah. BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Upload: andon-setyo-wibowo

Post on 26-Nov-2015

167 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

KLHS/EIA

TRANSCRIPT

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 1 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.1. KONDISI FISIK WILAYAH

    Kondisi fisik dasar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu

    kota. Elemen-elemen yang terkait dengan masalah fisik dasar ini meliputi geografi, topografi,

    iklim, hidrologi, dan jenis tanah. Berbagai potensi yang berhubungan dengan fisik dasar di

    wilayah Kabupaten Bojonegoro dapat diuraikan sebagai berikut.

    2.1.1. Kondisi Geografis

    Secara geografis Kabupaten Bojonegoro terletak pada 11125 - 11209 Bujur Timur dan 659

    - 737 Lintang Selatan. Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari selatan, menjadi batas alam

    dari Provinsi Jawa Tengah, kemudian mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara

    Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara merupakan Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo yang

    cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi

    pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan adalah

    pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan

    dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Kota Bojonegoro

    terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-

    Semarang-Jakarta.

    Kabupaten Bojonegoro memiliki luas sejumlah 230.706 Ha, dengan jumlah penduduk

    1.437.061 jiwa merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur dengan jarak 110 Km dari

    ibukota Propinsi Jawa Timur. Topografi Kabupaten Bojonegoro menunjukkan bahwa di

    sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran rendah, sedangkan

    di bagian Selatan merupakan dataran tinggi disepanjang kawasan Gunung Pandan, Kramat dan

    Gajah.

    BAB 2

    GAMBARAN UMUM

    WILAYAH STUDI

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 2 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Dari wilayah seluas diatas, sebanyak 40,15 persen merupakan hutan negara, sedangkan yang

    digunakan untuk sawah tercatat sekitar 35,58 persen.

    Batas administrasi wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah:

    - Utara : berbatasan dengan Kabupaten Tuban

    - Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lamongan

    - Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Madiun, Nganjuk dan Jombang

    - Barat : berbatasan dengan Kabupaten Ngawi dan Blora (Jawa Tengah)

    Secara administrasi Kabupaten Bojonegoro dibagi menjadi 28 kecamatan dengan 419 desa dan

    11 kelurahan. Luas wilayah keseluruhan adalah 230.706 Ha. Kabupaten Bojonegoro punya

    semboyan yakni Karta Raharja Mawa Karya (Jika Ingin Sejahtera Harus Bekerja).

    Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai orientasi Kabupaten Bojonegoro dan batas

    administrasi Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada Peta 2.1 dan Peta 2.2. .Adapun Luas

    Wilayah per Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut :

    Tabel 2.1. Luas Wilayah Per Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro

    No Nama Kecamatan Luas Wilayah

    (Ha)

    1 Margomulyo 13.968

    2 Ngarho 7.148

    3 Tambakrejo 20.952

    4 Ngambon 4.865

    5 Sekar 13.024

    6 Bubulan 8.473

    7 Gondang 10.701

    8 Temayang 12.467

    9 Sugihwaras 8.715

    10 Kedungadem 14.515

    11 Kepohbaru 7.964

    12 Baureno 6.637

    13 Kanor 5.978

    14 Sumberejo 7.658

    15 Balen 6.052

    16 Sukosewu 4.748

    17 Kapas 4.638

    18 Bojonegoro 2.571

    19 Trucuk 3.671

    20 Dander 11.836

    21 Ngasem 18.020

    22 Kalitidu 8.301

    23 Malo 6.541

    24 Purwosari 6.232

    25 Padangan 4.200

    26 Kasiman 5.180

    27 Kadewan 5.651

    JUMLAH 230.706

    Sumber: Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 3 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.1. Orientasi Kabupaten Bojonegoro

    PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

    STRATEGIS (KLHS) KABUPATEN BOJONEGORO

    Sumber Peta:

    RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2031

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 4 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.2. Batas Administrasi Kabupaten Bojonegoro

    Sumber Peta:

    RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2031

    PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

    STRATEGIS (KLHS) KABUPATEN BOJONEGORO

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 5 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.1.2. Tutupan Lahan

    Penggunaan lahan di Kabupaten Bojonegoro hingga pada Tahun 2012 masih didominasi oleh

    guna lahan hutan yaitu seluas 93.833,36 Ha atau 40,67 % dari luas keseluruhan lahan.

    Penggunaan tanah lainnya berupa sawah dan permukiman. Pada pemanfaatan lahan sering

    terjadi perubahan tata guna lahan yang disebabkan oleh proses perkembangan wilayah dan

    kebutuhan pergerakan masyarakat.

    Tutupan lahan atau penggunaan lahan merupakan salah satu unsur indikator yang

    berpengaruh terhadap laju perkembangan pembangunan di suatu wilayah. Kabupaten

    Bojonegoro dengan luas wilayah sebesar 1.474 Km2 atau 230.706 Ha. Untuk lebih detail

    tentang perkembangan penggunaan lahan di kabupaten Bojonegoro, dapat dilihat pada Tabel

    2.2. serta Peta 2.3 dan Peta 2.4.

    Tabel 2.2. Perkembangan Penggunaan lahan Kabupaten Bojonegoro Tahun 1994, Tahun 2010

    dan Rencana Tahun 2030

    Jenis Penggunaan Lahan Tahun 1994 Jenis Penggunaan

    Lahan

    Tahun 2010 Rencana Tahun

    2030

    (Ha) % (Ha) (Ha) (Ha) %

    A. Kawasan Lindung A. Kawasan Lindung

    Hutan Lindung - - Hutan Lindung 1.456,47 0,63 1.516,30 0,66

    Sungai 1.245,81 0,54 Sempadan Sungai 1.242,04 0,54 1.242,04 0,54

    Danau/Bendungan 968,97 0,42 Danau dan Waduk 967,27,97 0,42 967,27 0,42

    B. Kawasan Budidaya B. Kawasan Budidaya

    Hutan 1.153,53 0,50 Hutan Produksi 93.833,36 40,67 90.579,30 39,26

    Hutan Rakyat 645,98 0,28 28.180,00 12,21

    Kebun 76.894,31 33,33 Perkebunan 1.522,66 0,66 2.120,59 0,92

    Sawah Sawah

    - Sawah Irigasi 50.616,90 21,94 - Lahan Basah 43.926,42 19,04 43.926,42 19,04

    - Sawah Tadah Hujan 55.577,08 24,09 - Sawah Kering 32.921,75 14,27 32.921,00 14,27

    Semak Belukar 7.913,22 3,43 Rawa - - - -

    Padang Rumput 1.799,51 0,78 Padang Rumput - - - -

    Pemukiman 19.794,57 8,58 Permukiman 23.970,35 10,39 24.949,86 10,81

    Ladang 14.742,11 6,39 Ladang 23.439,73 10,16 - -

    Pertambangan - - 905,55 0,39

    Perindustrian - - 3.397,67 1,47

    Lainnya - - Lainnya 6.779,97 2,94 - -

    Total 230.706,00 100,00 230.706,00 100,00 230.706,00 100

    Sumber: RTRW Kabupaten Bojonegoro 2011 - 2031

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 6 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.3. Tutupan Lahan Kabupaten Bojonegoro Tahun 1994

    PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

    STRATEGIS (KLHS) KABUPATEN BOJONEGORO

    Sumber Peta:

    RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2031

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 7 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.4. Tutupan Lahan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010

    Sumber Peta:

    RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2031

    PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

    STRATEGIS (KLHS) KABUPATEN

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 8 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.1.3. Topografi Daerah

    Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit yang

    berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur Selatan) dan sebelah utara (Pegunungan Kapur

    Utara) yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang

    merupakan daerah pertanian yang subur. Secara garis besar, gambaran luas wilayah menurut

    permukaan/kemiringan tanah disajikan pada Tabel 2.3 berikut :

    Tabel 2.3. Luas Wilayah Menurut Kemiringan Tanah di Kabupaten Bojonegoro

    No. Kemiringan Tanah (%) Luas (Ha) Persen (%)

    1 0% 2% 127.109 55,10

    2 2% - 14,99 % 83.429 36,16

    3 15% - 39,99 % 17.312 7,50

    4 > 40% 2.856 1,24

    Jumlah 230.706 100

    Sumber: Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, 2013

    Dari Tabel di atas, terlihat bahwa wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh kemiringan

    kurang dari 2% sebesar 55,10%, adapun kemiringan di atas 40% sebesar 1,24%.

    Ketinggian tempat di atas permukaan laut juga merupakan faktor yang menentukan

    perubahan iklim suatau wilayah, sehingga sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha di bidang

    pertanian. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bojonegoro menurut ketinggian dapat dilihat

    pada Tabel 2.4 berikut.

    Tabel 2.4. Luas Wilayah Menurut Ketinggian Tempat di Kabupaten Bojonegoro

    No. Ketinggian Tempat (m dpl) Luas (Ha) Persen (%)

    1 11 m 25 m 43.155 18,71

    2 25 m 99,99 m 104.629 45,35

    3 100 m 499,99 m 82,348 35,69

    4 > 500 m 574 0,25

    Jumlah 230.706 100

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.1.4. Jenis Tanah

    Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro pada umumnya berupa Grumusol, yang lebih jelasnya

    dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 9 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Tabel 2.5. Luas Areal Menurut Jenis Tanah Di Kabupaten Bojonegoro

    No. Jenis Tanah Luas (Ha) Persen (%)

    1 Alluvial 46.349 20,09

    2 Grumusol 88.937 38,55

    3 Litosol 50.871 22,05

    4 Medeteran 44.549 19,31

    Jumlah 230.706 100

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.1.5. Agroklimat

    Kabupaten Bojonegoro sebagai daerah yang beriklim tropis yang terdiri atas dua musim yaitu

    musim kemarau (April Oktober) dan musim hujan (November Maret). Untuk memonitor

    curah hujan yang jatuh, di Kabupaten Bojonegoro tersedia 22 buah stasiun penangkar hujan

    yang tersebar di 15 kecamatan. Untuk menanggulangi kekurangan air untuk keperluan

    pengairan lahan pertanian di musim kemarau, dilakukan dengan menaikkan air dari Sungai

    Bengawan Solo melalui pompanisasi. Yang tersebar di 8 kecamatan yang meliputi 24 desa.

    Untuk lebih jelasnya mengenai agroklimat Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat pada Tabel 2.6.

    Tabel 2.6. Tinggi dari Permukaan Laut, Hari dan Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Bojonegoro

    No. Kecamatan Nama Pos Tinggi dari

    permukaan laut

    Stasiun Penangkar

    Hujan Hari Hujan

    Rata-rata curah

    hujan

    1 Ngraho Krg nongko 38 1 62 16,60

    2 Gondang Gondang - 1 75 13,23

    Sukun - 1 73 12,49

    3 Temayang Tretes 115 1 75 20,03

    Sugihan - 1 47 19,45

    4 Kedungadem Kd adem 42 1 78 14,62

    5 Kepohbaru Tlogorejo 11 1 82 12,46

    Simorejo 9 1 67 21,42

    Kerjo 9 1 50 18,20

    Cawak - 1 52 20,02

    6 Baureno Baureno 28 1 79 18,16

    7 Kanor Kanor 9 1 76 18,41

    8 Sumberejo Sumberejo 14 1 92 18,38

    Merkuris 31 1 87 18,94

    9 Balen Balen - 1 125 13,57

    10 Sukosewu Klepek - 1 116 16,66

    11 Kapas Kapas 18 1 106 16,20

    12 Bojonegoro Bojonegoro 16 1 101 17,13

    13 Dander Dander 37 1 89 14,57

    Jatiblimbing 37 1 109 15,70

    14 Ngasem Setren 115 1 74 21,00

    15 Kalitidu Leran - 1 84 15,13

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 10 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.2 HIDROLOGI

    Terdapat dua jenis sumber daya alam air yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro. Kedua jenis

    sumber daya alam ini memiliki karakter dan fungsi yang berbeda. Sumber daya tersebut adalah

    sumber daya alam air sungai, mata air dan air tanah. Selain dua jenis sumber daya alam diatas

    juga terdapat sumber daya alam air yang telah termanfaatkan dan dikelola oleh Pemerintah

    dan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro yang diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan waduk

    dan saluran irigasi. Kondisi dan karakter - sumber - sumber daya alam air tersebut secara rinci

    dapat dijelaskan pada uraian dibawah ini :

    2.2.1 Air Sungai

    Jaringan aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro terbagi dalam beberapa ordo

    sungai yang membedakan antara sungai besar, sungai dan anak sungai. Dimana pada

    kabupaten wilayah Bojonegoro terdapat satu sungai yang menjadi hulu dari semua sungai

    yaitu Sungai Bengawan Solo. Sungai ini merupakan sungai besar yang menjadi induk sungai

    dari seluruh sungai di kabupaten Bojonegoro. Sementara sungai lainnya terklasifikasi sebagai

    anak sungai yang meliputi anak sungai Tinggang, anak sungai Gandong, anak sungai Tidu, anak

    sungai Pacal, anak sungai Merkuris, anak sungai Semarmendem. Tabel 2.7 berikut menjelaskan

    tentang nama, panjang, dan Debit Air Sungai di Kabupaten Bojonegoro.

    Tabel 2.7. Nama, Panjang dan Debit Air Sungai di Kabupaten Bojonegoro

    No Nama Panjang (Km) Debit (m3/detik)

    1 Kaduk 12 7,20

    2 Pandan 11 5,40

    3 Tinggang 28 7,36

    4 Gemongan 21 6,50

    5 Gandong 45 18,90

    6 Tidu 39 5,40

    7 Tengah 10 5,50

    8 Grogolan 22 5,40

    9 Kedungbajul 20 8,10

    10 Pacal 66 68,77

    11 Loro 20 5,40

    12 Besuki 32 12,60

    13 Mekuris 43 30,02

    14 Deru 12 5,40

    15 Ingas 19 6,48

    16 Semarmendem 45 31,78

    17 Pohwates 19 7,20

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 11 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.2.2 Mata Air

    Mata air yang terdapat pada wilayah kabupaten Bojonegoro tersebar pada 12 Kecamatan.

    Jumlah mata air yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro ini adalah sebanyak 44 unit dengan

    jumlah debit air yang cukup variatif satu sama lainnya. Range debit air di tiap mata air di

    Kabupaten Bojonegoro adalah 1 hingga 825 liter per detiknya. Sebagaimana dapat dilihat pada

    Tabel 2.8 berikut :

    Tabel 2.8. Jumlah Debit Pada Tiap Mata Air

    Sumber Air Bujur Timur Lintang Selatan Desa-Kecamatan Debit Musim

    Hujan (L/dt)

    Debit Musim

    Kemarau (L/dt)

    Ngunut 111.845 -7.2439 Ngunut-Dander 336 298

    Kunci 111.864 -7.2512 Kunci-Dander 115 84

    Rondomori 111.857 -7.4156 Sambengrejo-

    Gondang

    150 50

    Klino 111.798 -7.4450 Klino-Sekar 60 50

    Molekat 111.802 -7.4505 Molekat-Sekar 62 50

    Gunungsari 112.161 -7.1301 Gunungsari-

    Baureno

    76 30

    Sd. Brojul 111.652 -7.1643 Kebonagung-

    Padangan

    15 10

    Sd. Sonorejo 111.646 -7.1788 Sonorejo-Padangan 5 1

    Sd. Budengan 111.647 -7.1738 Ngradin-Padangan 5 1

    Kedungsari 111.648 -7.1788 Kedungsari-

    Temayang

    5 2

    Cancung 111.829 -7.3244 Cacung-Bubulan 15 8

    844 584

    Sumber : Balai PSAWS Bengawan Solo Di Bojonegoro

    2.2.3 Air Tanah

    Dilihat dari sudut pandang geomorfologi, terdapat tiga sistem air tanah di Kabupaten

    Bojonegoro yakni Sistem Akuifer Perbukitan Selatan (SAPS), Sistem Akuifer Dataran

    Bojonegoro (SADB) dan Sistem Akuifer Perbukitan Utara (SAPU). Sistem akuifer SAPS dan SAPU

    secara hidrogeologis sebenarnya lebih sesuai disebut sebagai akuitard.

    1. Sistem Akuifer Perbukitan Selatan, pada dataran tinggi berifat heterogen dan anisotropik

    terbentang dari barat sampai timur pada bagian paling selatan Bojonegoro. Air tanah dapat

    dijumpai pada kedalaman yang dangkal terutama pada cekungan/lembah-lembah

    perbukitan, tetapi hanya bersifat sementara. Batuan penyusun yang dominan adalah

    campuran antara batu lempung, napal, batu pasir dan batu gamping (klastik maupun

    terumbu). Sistem utama yang berkembang adalah sistem air tanah percelahan (fractured

    aquifer). Akuifer ini dikategorikan berpotensi langka, terdapat pada celah atau lorong,

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 12 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    setempat-setempat dalam jumlah sangat terbatas pada lembah-lembah antara bukit,

    sehingga lebih tepat disebut akuitard.

    2. Sistem Akuifer Dataran Bojonegoro, terbentang dari barat sampai timur pada bagian

    tengah daerah penelitian memanjang seberannya di kanan kiri Sungai Bengawan Solo

    sampai kaki bukit, baik perbukitan selatan maupun utara. Material SADB didominasi oleh

    pasir dan pasir lempungan. Secara hidrogeologis, sistem akuifer ini dapat dianggap bersifat

    homogen dan isotropik sehingga variasi nilai permeabilitas batuan ke segala arah

    mempunyai magnitudo yang relatif sama. Dari tiga sistem akuifer yang ada di daerah

    penelitian, sistem ini merupakan akuifer yang berpotensi paling baik. Akuifer ini memiliki

    keterusan sedang hingga rendah dengan muka air tanah (MAT) beragam dari sangat

    dangkal hingga lebih dari 10 m.

    3. Sistem Akuifer Perbukitan Utara, pada dataran tinggi berifat heterogen dan anisotropik

    terletak pada bagian barat laut daerah penelitian. Air tanah dapat dijumpai pada

    kedalaman yang dangkal terutama pada cekungan/lembah-lembah perbukitan, tetapi

    hanya bersifat sementara. Batuan penyusun yang dominan adalah campuran antara batu

    lempung, napal, batu pasir dan kalkarenit. Sistem utama yang berkembang adalah sistem

    air tanah percelahan {fractured aquifer). Akuifer ini dikategorikan berpotensi rendah hingga

    sangat rendah, terdapat pada celah atau lorong, setempat-setempat dalam jumlah sangat

    terbatas pada lembah-lembah antara bukit, sehingga lebih tepat disebut akuitard.

    Secara garis besar arah aliran air tanah Kabupaten Bojonegoro ada dua arah yaitu (1) dari

    perbukitan selatan arah aliran airnya adalah ke utara menuju daerah Sungai Bengawan Solo

    dan (2) dari perbukitan utara arah aliran airnya ke arah selatan juga menuju daerah Sungai

    Bengawan Solo.

    Oleh karena itu penyebaran air tanah tidaklah merata di seluruh wilayah Kabupaten

    Bojonegoro, dimana keterdapatan serta potensinya akan sangat tergantung pada sifat lapisan

    akuifernya. Sedangkan sifat akuifer tersebut akan ditentukan oleh parameter dari akuifernya,

    yang antara lain menyangkut kapasitas jenis dan keterusannya.

    2.2.4 Waduk

    Pada wilayah Kabupaten Bojonegoro terdapat 36 waduk dimana hanya 6 waduk dan

    selebihnya dikelola oleh pemerintah Desa dan diantaranya yang merupakan wewenang Dinas

    Pekerjaan Umum. Nama waduk yang berada dibawah wewenang Dinas Pekerjaan Umum

    tersebut ialah :

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 13 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    i) Waduk Pacal

    ii) Waduk Leran

    iii) Waduk Purworejo

    iv) Waduk Panjang

    v) Waduk Tlogohaji

    vi) Waduk Pasinan

    Untuk lebih lengkapnya data waduk/embung yang ada di Kabupaten Bojonegoro pada Tahun

    2010 dapat dilihat pada Tabel 2.9 di bawah ini.

    Tabel 2.9. Data Waduk / Embung Yang Ada Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010

    No Nama Waduk

    Lokasi Volume Air (m3)

    Luas Areal

    (Ha) Keterangan

    Desa Kecamatan Isi Waduk/

    Embung

    Keadaan

    Sekarang

    1 Pacal Kedungsumber Temayang 23.000.000 23.000.000 16.688

    2 Purworejo Purworejo Padangan 250.000 250.000 165 Disuplai Pompa

    3 Prangi Prangi Padangan 300.000 300.000 100 Disuplai Pompa JICA

    4 Temulus Ngasinan Padangan 45.100 45.100 60

    5 Ngasinan/Nolo Ngasinan Padangan 100.000 100.000 80

    6 Sonorejo Sonorejo Padangan 150.000 150.000 100

    7 Ngradin Ngradin Padangan 100.000 100.000 60

    8 Tapelan Tapelan Ngraho 120.000 120.000 70 Disuplai Pompa JICA

    9 Sumberarum Sumberarum Ngraho 100.000 100.000 100 Disuplai Pompa JICA

    10 Geneng Geneng Margomulyo 40.000 40.000 75

    11 Watang Tambakrejo Tambakrejo 35.000 35.000 50

    12 Rowoglandang Gading Tambakrejo 1.000.000 1.000.000 150

    13 Bibis Purwosari Purwosari 30.000 30.000 45

    14 Sambeng Sambeng Kasiman 30.000 30.000 30

    15 Tumo Hargomulyo Kedewan 2.000 2.000 20

    16 Beji Dilem Kedewan 60.000 60.000 20

    17 Sumberrejo Sumberrejo Malo 300.000 300.000 200

    18 Wotangare Wotangare Kalitidu 150.000 150.000 30

    19 Wadang Wadang Ngasem - - 90

    20 Leran Leran Kalitidu 1.000.000 1.000.000 1.144

    21 Wotanngare Wotangare Kalitidu 150.000 150.000 30

    22 Pajeng Pajeng Gondang 80.000 80.000 60

    23 Grobokan Bendo Kapas 36.750 36.750 30 Suplai D.I Pirang

    24 Buntung Sumberjokidul Sukosewu 150.000 150.000 244 Suplai D.I Pacal

    25 Mayangkawis Mayangkawis Balen - - 1.036 Suplai D.I Pacal

    26 Garas Penganten Balen 150.000 150.000 920 Suplai D.I Pacal

    27 Barong Ngampal Sumberrejo 150.000 150.000 2.916 Suplai D.I Pacal

    28 Tlogohaji Tlogohaji Sumberrejo 45.000 45.000 30

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 14 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Nama Waduk

    Lokasi Volume Air (m3)

    Luas Areal

    (Ha) Keterangan

    Desa Kecamatan Isi Waduk/

    Embung

    Keadaan

    Sekarang

    29 Wotan Wotan Sumberrejo 100.000 100.000 50

    30 Growok Sumberharjo Sumberrejo 100.000 100.000 40

    31 Pasinan Pasinan Baureno 49.200 49.200 36

    32 Panjang Panjang Kedungadem 80.000 80.000 161

    33 Tumbrasanom Tumbrasanom Kedungadem 80.000 80.000 30

    34 Drokilo Drokilo Kedungadem 20.000 20.000 25

    35 Cengkir Cengkir Kepohbaru 200.000 200.000 100

    36 Sidomukti Sidomukti Kepohbaru 77.000 77.000 40

    TOTAL 28.280.050 28.280.050 25.025

    Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Bojonegoro

    Terkait dengan keberadaan waduk pacal sebagai pusat suplai air untuk irigasi kawasan sawah

    di Kabupaten Bojonegoro maka terdapat saluran irigasi dengan kelas primer yang ditetapkan

    menjadi kawasan Lindung Setempat. Saluran irigasi primer ini secara keseluruan memilliki

    panjang saluran sepanjang 47,157 Km.

    Pada wilayah Kabupaten Bojonegoro saluran irigasi primer yang menjadi kawasan ini terdapat

    pada Daerah Irigasi ( DI ) Pacal, yaitu :

    a. SI Pacal kiri

    b. SI Kendal

    c. SI Pacal Kanan

    d. SI Suplesi Mekuris

    e. SI Suplesi Kerja

    f. SI Kerjo

    g. SI Pacal

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 15 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.5. Lokasi Sumber Daya Air (Mata Air, Sungai & Waduk)

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 16 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.2.5 Jaringan Prasarana Pengairan.

    Jaringan prasarana irigasi sangat memberikan arti penting dalam keberhasilan peningkatan

    produktifitas pertanian, penyediaan air irigasi sepanjang tahun dari sumbernya baik sungai

    maupun mata air/danau sampai ke lahan pertanian (sawah) sesuai dengan luas areal irigasi

    yang direncanakan, menjadi tantangan di bidang penyediaan sumber daya air.

    Berikut disajikan daftar Tabel 2.10 keberadaan Daerah Irigasi dan Jaringan Irigasi, baik

    kewenangan Kabupaten, Provinsi maupun kewenangan pusat di Kabupaten Bojonegoro.

    Secara global data Jaringan prasarana Irigasi dapat dilihat pada Tabel 2.10 berikut.

    Tabel 2.10. Jaringan Prasarana Pengairan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010

    Uraian

    Kewenangan

    Kabupaten

    ( < 1.000 Ha)

    Provinsi

    (1000 S/D 3.000 Ha)

    Pusat

    ( > 3.000 Ha)

    Jumlah

    Daerah Irigasi (DI) 130 3 1

    Jaringan Irigasi (JI) 130 5 4

    Luas Areal 11.301,4 4.442,0 16.688,0-

    Desa 130 42 120

    Kecamatan 27 8 8

    HIPPA 115 42 117

    G HIPPA 2 6 3

    G IHIPPA - - 1

    2.3 KEPENDUDUKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

    2.3.1 Jumlah Penduduk

    Penduduk menjadi pertimbangan penting dalam perencanaan daerah. Penduduk merupakan

    salah satu potensi wilayah yang dapat mendorong perkembangan wilayah tersebut. Jumlah

    penduduk Kabupaten Bojonegoro pada Tahun 2012 mencapai 1.437.061 jiwa. Jumlah

    penduduk tersebut terdiri atas laki-laki mencapai 724.060 jiwa dan perempuan mencapai

    713.001 jiwa, dengan sex ratio mencapai 101,32 jiwa. Kepadatan penduduk tingkat Kabupaten

    Bojonegoro mencapai 808,43 jiwa per hektar. Berikut ini kondisi kependudukan Tahun 2012,

    yang disajikan pada Tabel 2.11 di bawah ini.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 17 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Tabel 2.11. Jumlah Penduduk, Sex Ratio dan Kepadatan Menurut Kecamatan Di Kabupaten

    Bojonegoro Tahun 2012

    No. Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah

    (jiwa) Ratio Sex

    Luas

    (km2)

    Kepadatan

    (jiwa/km2)

    Laki-laki Perempuan

    1 Margomulyo 12.678 12.808 25.486 98,99 139,68 182,46

    2 Ngraho 26.317 25.733 52.050 102,27 71,48 728,18

    3 Tambakrejo 30.738 30.447 61.185 100,96 209,52 292,02

    4 Ngambon 6.716 6.613 13.329 101,56 48,65 273,98

    5 Sekar 15.407 15.287 30.694 100,78 130,24 235,67

    6 Bubulan 8.483 8.527 17.010 99,48 84,73 200,76

    7 Gondang 14.408 14.239 28.647 101,19 107,01 267,70

    8 Temayang 20.788 20.453 41.241 101,64 124,67 330,80

    9 Sugihwaras 26.878 26.250 53.128 102,39 87,15 609,62

    10 Kedungadem 47.393 46.627 94.020 101,64 145,15 647,74

    11 Kepohbaru 37.496 36.015 73.511 104,11 79,64 923,04

    12 Baureno 45.368 43.933 89.301 103,27 66,37 1.345,50

    13 Kanor 33.621 33.246 66.867 101,13 59,78 1.118,55

    14 Sumberrejo 39.981 39.541 79.522 101,11 76,58 1.038,42

    15 Balen 36.186 35.652 71.838 101,50 60,52 1.187,01

    16 Sukosewu 24.487 23.651 48.138 103,53 47,48 1.013,86

    17 Kapas 29.045 28.066 57.111 103,49 46,38 1.231,37

    18 Bojonegoro 49.576 49.950 99.526 99,25 25,71 3.871,10

    19 Trucuk 22.563 22.349 44.912 100,96 36,71 1.223,43

    20 Dander 47.567 46.757 94.324 101,73 118,36 796,92

    21 Ngasem 34.511 33.830 68.341 102,01 180,20 379,25

    22 Kalitidu 27.977 27.464 55.441 101,87 83,01 667,88

    23 Malo 18.014 17.959 35.973 100,31 65,41 549,96

    24 Purwosari 16.883 16.985 33.868 99,40 62,32 543,45

    25 Padangan 25.818 25.540 51.358 101,09 42,00 1.222,81

    26 Kasiman 17.836 17.687 35.523 100,84 51,80 685,77

    27 Kedewan 7.325 7.392 14.717 99,09 56,51 260,43

    28 Gayam - - - - - -

    JUMLAH 724.060 713.001 1.437.061 101,32 2.307,06 808,43

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Distribusi dan karakteristik penduduk Kabupaten Bojonegoro telah digambarkan pada Tabel

    2.11 di atas. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terpadat berada

    di Kecamatan Bojonegoro dengan kepadatan 3.871,10 jiwa/ha, sedangkan kepadatan terendah

    pada Kecamatan Margomulyo sebesar 182,46 jiwa/ha. Sedangkan untuk kecamatan-

    kecamatan lainnya memiliki kepadatan yang cukup variatif.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 18 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.3.2 Ketenagakerjaan

    Penduduk usia kerja umur 10 64 tahun meningkat dari tahun 2010 ke 2012 dari 731.001 ke

    752.458 jiwa. Begitu juga angkatan kerja tertampung meningkat dari tahun 2010 ke 2012 dari

    704.651 ke 731.893 jiwa. Data perkembangan angkatan kerja disajikan pada Tabel 2.12 sampai

    Tabel 2.12 di bawah ini.

    Tabel 2.12. Perkembangan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro

    Tahun Angkatan Kerja

    Pencari Kerja Jumlah Penduduk

    Usia Kerja Jumlah Tertampung

    2010 731.001 704.651 11.668 945.851

    2011 745.047 722.192 8.257 997.256

    2012 752.458 731.893 5.893 1.045.171

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.13. Perkembangan Bursa Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro

    Tahun Lowongan

    Kerja

    Pencari Kerja

    Terdaftar

    Penempatan

    Tenaga Kerja

    TKPMP TKMT dan

    Usaha Mandiri

    2010 6.585 11.668 5.130 240

    2011 4.750 8.257 3.375 120

    2012 3.725 5.893 3.662 140

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Banyaknya penduduk Kabupaten Bojonegoro yang bekerja di berbagai sektor pada Tahun 2012

    adalah sebanyak 731.893 orang. Sektor-sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja

    berturut-turut adalah sektor pertanian 49,01%, sektor perdagangan 16,97%, sektor jasa-jasa

    11,51% dan sektor industri 6,20%.

    Tabel 2.14. Perkembangan Kesempatan Kerja (Kumulatif) Menurut Lapangan Usaha di

    Kabupaten Bojonegoro 2010-2012

    No. Lapangan Usaha s/d 2010 s/d 2011 s/d 2012

    1 Pertanian 332.665 322.505 318.648

    2 Pertambangan 8.680 15.180 19.090

    3 Industri 45.402 46.252 55.337

    4 Listrik 9.720 9.830 6.365

    5 Bangunan 43.790 56.510 46.390

    6 Perdagangan 129.626 132.576 124.216

    7 Perhubungan 11.188 13.738 12.533

    8 Keuangan 9.155 9.721 11.725

    9 Jasa dan lainnya 114.425 115.880 137.589

    Jumlah 704.651 722.192 731.893

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Perkembangan kesempatan kerja menurut jabatan di Kabupaten Bojonegoro semakin

    meningkat tahun ke tahun yang didominasi oleh tenaga usaha jasa, tenaga kerja pertanian

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 19 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    dantenaga produksi dan operator produksi. Untuk rinciannya dapat dilihat pada Tabel 2.15

    berikut.

    Tabel 2.15. Perkembangan Kesempatan Kerja Menurut Jabatan di Kabupaten Bojonegoro

    2010-2012

    No. Uraian 2010 2011 2012

    1 Profesional 39.010 35.090 38.174

    2 Kepemimpinan 673 681 581

    3 Pelaksana dan Tata Usaha 35.012 35.002 34.003

    4 Tenaga Penjualan/Pembelian 32.635 30.601 31.098

    5 Tenaga Usaha Jasa 180.741 182.641 185.641

    6 Tenaga Kerja Pertanian 123.892 136.036 133.363

    7 Tenaga Produksi dan Operator Produksi 59.240 60.341 62.241

    8 Lain-lain 233.754 241.800 246.792

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.4 KESEHATAN

    2.4.1 Derajat kesehatan

    Derajat kesehatan di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat dari indikator-indikator pada antara

    lain angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB), angka kematian ibu melahirkan per

    100.000 kelahiran hidup (AKI), rata-rata usia harapan hidup penduduk dan status gizi

    masyarakat. Perkembangan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bojonegoro dari tahun

    2003 sampai dengan Tahun 2010 mengalami perbaikan. Usia harapan hidup dari 66,5 tahun

    meningkat menjadi 67,02 tahun. Angka kematian bayi (AKB) dari 32 per 1.000 kelahiran hidup

    menurun menjadi 6,8 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk angka kematian ibu

    melahirkan (AKI) dari 105 per 100.000 kelahiran menjadi 62,78 per 100.000 kelahiran hidup.

    Balita dengan status gizi kurang menurun dari 16,73 % menjadi 14,22 %.

    2.4.2 Tenaga Kesehatan

    Banyaknya tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker/asisten

    apoteker dan tenaga kesehatan lainnya pada Tahun 2012 mencapai sebanyak 1.981 orang.

    Adapun kualifikasi dari tenaga kesehatan tersebut sebagai berikut : dokter spesialis 38 orang,

    dokter umum 128 orang, dokter gigi 32 orang, apoteker 77 orang dan asisten apoteker 152

    orang. Data tenaga kesehatan secara lengkap disajikan pada Tabel 2.16di bawah ini.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 20 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Tabel 2.16. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2010-2012

    No. Tenaga Kesehatan 2010 2011 2012

    1. Dokter 163 179 198

    Umum 105 119 128

    Gigi 30 25 32

    Spesialis 28 35 38

    2. Apoteker 48 54 77

    3. Sarjana Kesehatan 16 27 24

    4. Sarjana Keperawatan 75 71 60

    5. Perawat 589 662 690

    6. Perawat Gigi 17 17 13

    7. Asisten Apoteker 80 105 152

    8. Bidan 564 591 645

    9. Sanitasi 24 28 27

    10. Ahli Gizi 24 25 26

    11. Teknisi Medis 21 24 29

    Teknisi Elektromedik dan P Rontgent 15 17 19

    P Anestesi 3 3 2

    Fisioterapis 3 4 8

    12. Analis Laboratorium 25 27 40

    Jumlah 1.646 1.810 1.981

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.4.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan

    Pada tahun 2012, Kabupaten Bojonegoro telah mempunyai sepuluh rumah sakit, satu rumah

    sakit di wilayah bagian barat Kabupaten Bojonegoro yaitu di kecamatan Padangan, enam

    rumah sakit berada di wilayah ibukota, dan dua rumah sakit berada di Kecamatan Sumberejo,

    dan satu rumah sakit di Kecamatan Kalitidu untuk memudahkan akses dan memperpendek

    jarak bagi warga Kabupaten Bojonegoro bagian Timur yang hendak berobat.

    Telah tersedia pula fasilitas kesehatan berupa puskesmas yaitu sebanyak 36 puskesmas (12

    diantaranya merupakan puskesmas dengan perawatan), sehingga minimal tiap kecamatan

    telah memiliki puskesmas yang dapat dilihat pada Tabel 2.17 berikut.

    Tabel 2.17. Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro

    No Kecamatan Rumah Sakit

    Puskesmas Puskesmas dengan

    Perawatan Jumlah Tempat Tidur

    1 Margomulyo - - - 1

    2 Ngraho - - - 1

    3 Tambakrejo - - - 1

    4 Ngambon - - 1 -

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 21 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Kecamatan Rumah Sakit

    Puskesmas Puskesmas dengan

    Perawatan Jumlah Tempat Tidur

    5 Sekar - - - 1

    6 Bubulan - - 1 -

    7 Gondang - - 1 -

    8 Temayang - - - 1

    9 Sugihwaras - - - 1

    10 Kedungadem - - 1 1

    11 Kepohbaru - - 2 -

    12 Baureno - - 1 1

    13 Kanor - - - 1

    14 Sumberrejo 2 104 2 -

    15 Balen - - 1 -

    16 Sukosewu - - 1 -

    17 Kapas - - 2 -

    18 Bojonegoro 6 515 2 -

    19 Trucuk - - 1 -

    20 Dander - - 2 -

    21 Ngasem - - 1 1

    22 Kalitidu 1 53 - 2

    23 Malo - - 1 -

    24 Purwosari - - 1 -

    25 Padangan 1 51 1 -

    26 Kasiman - - 1 -

    27 Kedewan - - 1 -

    28 Gayam - - - -

    2012 10 723 24 12

    2011 10 723 25 11

    2010 9 595 26 10

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Terdapat juga beberapa fasilitas penunjang kesehatan lainnya seperti puskesmas pembantu,

    polindes, posyandu, pusling dan apotik. Diharapkan dengan berbagai fasilitas yang tersedia,

    kesehatan masyarakat Bojonegoro dari tahun ke tahun diharapkan semakin membaik,

    sehingga angka harapan hidupnya semakin bagus. Data fasilitas kesehatan Pustu, Polindes dan

    lain-lain disajikan pada Tabel 2.18 dibawah ini.

    Tabel 2.18. JumlahPuskesmas Pembantu, Polindes, Posyandu, Pusling, Apotik di Kabupaten

    Bojonegoro

    No Kecamatan Puskesmas

    Pembantu Polindes Posyandu Pusling Apotik

    1 Margomulyo 1 4 46 1 -

    2 Ngraho 3 12 66 1 1

    3 Tambakrejo 4 13 78 1 -

    4 Ngambon - 5 18 1 -

    5 Sekar 1 4 35 1 -

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 22 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Kecamatan Puskesmas

    Pembantu

    Polindes Posyandu Pusling Apotik

    6 Bubulan 1 3 24 1 -

    7 Gondang 1 5 31 1 -

    8 Temayang 2 9 49 1 1

    9 Sugihwaras 4 12 62 1 3

    10 Kedungadem 4 17 112 2 3

    11 Kepohbaru 5 19 87 2 -

    12 Baureno 5 18 94 2 3

    13 Kanor 3 21 66 1 -

    14 Sumberrejo 5 19 94 1 7

    15 Balen 3 19 76 1 1

    16 Sukosewu 2 11 41 1 -

    17 Kapas 2 17 47 2 2

    18 Bojonegoro 1 16 69 2 33

    19 Trucuk 3 8 44 1 1

    20 Dander 2 13 92 2 3

    21 Ngasem 3 18 77 2 -

    22 Kalitidu 4 20 84 2 2

    23 Malo 3 17 43 1 -

    24 Purwosari 2 9 34 1 1

    25 Padangan 2 14 69 1 2

    26 Kasiman 2 8 39 1 -

    27 Kedewan - 4 20 1 -

    28 Gayam - - - - -

    2012 68 335 1.597 35 63

    2011 68 329 1.576 36 54

    2010 68 1.597 1.575 35 48

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.4.4 Kesejahteraan Sosial

    Penyandang cacat dan usia lanjut yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro cenderung tetap.

    Rincian penyandang cacat dan jompo lanjut usia disajikan pada Tabel 2.19 dibawah ini.

    Tabel 2.19. Jumlah Penyandang Cacat dan Orang Jompo/Lanjut Usia

    No Uraian 2010 2011 2012

    1 Tuna Netra 494 490 476

    2 Tuna Rungu 275 270 260

    3 Cacat Tubuh 4.171 4.171 4.171

    4 Cacat Mental 193 190 194

    5 Jompo/Lanjut Usia 7.161 7.152 7.130

    Jumlah 12.294 12.273 12.231

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 23 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Permasalahan sosial menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan melakukan

    penyuluhan dan bimbingan. Data frekwensi dan peserta penyuluhan sosial lisan dan bimbingan

    sosial dasar disajikan pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.20. Frekwensi dan Peserta Penyuluhan Sosial Lisan dan Bimbingan Sosial Dasar

    No Uraian 2010 2011 2012

    1 Penyuluhan Sosial Lisan

    1.1. Frekwensi 27 27 27

    1.2. Peserta 630 550 510

    1.2.1. Laki-laki 380 300 291

    1.2.2. Perempuan 250 250 219

    2 Bimbingan Sosial Dasar

    1.3. Frekwensi 20 20 20

    1.4. Peserta 479 479 463

    1.4.1. Laki-laki 354 354 354

    1.4.2. Perempuan 125 125 181

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Jumlah panti asuhan sejak tahun 2010 sampai 2012 sejumlah 14 panti sosial asuhan anak yang

    tersebar di beberapa kecamatan. Data Panti Asuhan, Penghuni, dan Pengasuhnya disajikan

    pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.21. Banyaknya Panti Asuhan, Penghuni, dan Pengasuh di Kabupaten Bojonegoro

    No Kecamatan Panti

    Asuhan

    Penghuni Pengasuh

    Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 Margomulyo - - - - -

    2 Ngraho - - - - -

    3 Tambakrejo - - - - -

    4 Ngambon - - - - -

    5 Sekar - - - - -

    6 Bubulan - - - - -

    7 Gondang - - - - -

    8 Temayang - - - - -

    9 Sugihwaras - - - - -

    10 Kedungadem 1 55 60 115 5

    11 Kepohbaru 2 50 47 99 6

    12 Baureno - - - - -

    13 Kanor - - - - -

    14 Sumberrejo 2 80 88 168 18

    15 Balen 1 25 40 65 6

    16 Sukosewu 1 30 48 78 14

    17 Kapas 1 80 85 165 8

    18 Bojonegoro 2 85 89 174 39

    19 Trucuk 1 65 65 130 17

    20 Dander 1 100 108 208 11

    21 Ngasem - - - - -

    22 Kalitidu - - - - -

    23 Malo 1 60 60 120 9

    24 Purwosari - - - - -

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 24 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Kecamatan Panti

    Asuhan

    Penghuni Pengasuh

    Laki-laki Perempuan Jumlah

    25 Padangan 1 40 40 80 23

    26 Kasiman - - - - -

    27 Kedewan - - - - -

    28 Gayam - - - - -

    2012 14 670 732 1.402 156

    2011 14 670 730 1.400 156

    2010 14 621 621 1.242 156

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Permasalahan sosial lain adalah Wanita Tuna Susila yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro.

    Wanita Tuna Susila tersebut direhabilitasi. Data jumlah wanita tuna susila dan yang telah

    direhabilitasi disajikan di bawah ini.

    Tabel 2.22. Jumlah Wanita Tuna Susila dan yang Telah Direhabilitasi di Kabupaten Bojonegoro

    No Kecamatan Di Dalam Bordil Di Luar Bordil Direhabilitasi

    1 Margomulyo - - -

    2 Ngraho - - -

    3 Tambakrejo - - 1

    4 Ngambon - - -

    5 Sekar - - -

    6 Bubulan - - -

    7 Gondang - - -

    8 Temayang - - -

    9 Sugihwaras - - -

    10 Kedungadem - - -

    11 Kepohbaru - - -

    12 Baureno - - -

    13 Kanor - - 1

    14 Sumberrejo - - -

    15 Balen - - -

    16 Sukosewu - - -

    17 Kapas - - -

    18 Bojonegoro - - -

    19 Trucuk - - -

    20 Dander - - -

    21 Ngasem - - -

    22 Kalitidu - - 2

    23 Malo - - -

    24 Purwosari - - 2

    25 Padangan - - 1

    26 Kasiman - - -

    27 Kedewan - - -

    28 Gayam - - -

    2012 - - 7

    2011 - 59 13

    2010 - 63 12

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 25 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.5 PENDIDIKAN

    Pendidikan di Kabupaten Bojonegoro sudah merata, di semua Kecamatan terdapat pendidikan

    di semua tingkat mulai taman kanak - kanak sampai sekolah menengah atas. Data tingkat

    sekolah, guru, dan murid disajikan pada Tabel 2.23 sampai 2.30 di bawah ini.

    Tabel 2.23. Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Taman Kanak-kanak Menurut

    Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro 2012

    No. Kecamatan Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo 11 18 17 697

    2 Ngraho 16 31 22 1.544

    3 Tambakrejo 26 39 19 2.114

    4 Ngambon 7 10 18 560

    5 Sekar 18 18 20 727

    6 Bubulan 8 9 16 635

    7 Gondang 12 22 19 1.050

    8 Temayang 16 30 29 1.388

    9 Sugihwaras 30 31 36 1.711

    10 Kedungadem 54 81 51 2.581

    11 Kepohbaru 29 37 26 2.501

    12 Baureno 74 79 48 4.704

    13 Kanor 27 60 38 2.055

    14 Sumberrejo 42 76 65 2.168

    15 Balen 42 58 57 2.337

    16 Sukosewu 22 44 41 1.675

    17 Kapas 28 56 65 2.212

    18 Bojonegoro 42 139 185 2.259

    19 Trucuk 21 38 37 1.389

    20 Dander 35 70 63 2.459

    21 Ngasem 34 61 64 2.678

    22 Kalitidu 46 72 82 2.468

    23 Malo 24 53 24 1.305

    24 Purwosari 19 28 28 817

    25 Padangan 29 46 58 1.889

    26 Kasiman 17 30 44 1.152

    27 Kedewan 9 16 14 516

    28 Gayam - - - -

    2012 738 1.252 1.186 47.591

    2011 619 1.239 1.170 23.383

    2010 590 1.134 1.149 22.760

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 26 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Tabel 2.24. Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Sekolah Dasar Menurut Kecamatan di

    Kabupaten Bojonegoro 2012 (Negeri dan Swasta)

    No. Kecamatan Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo 21 132 185 2.146

    2 Ngraho 37 220 286 3.800

    3 Tambakrejo 42 253 317 4.697

    4 Ngambon 12 73 95 1.091

    5 Sekar 25 153 165 2.508

    6 Bubulan 12 71 106 1.130

    7 Gondang 20 138 171 1.973

    8 Temayang 26 166 244 2.471

    9 Sugihwaras 29 187 274 3.190

    10 Kedungadem 52 316 489 4.951

    11 Kepohbaru 35 227 355 3.354

    12 Baureno 41 258 349 4.027

    13 Kanor 35 209 308 3.021

    14 Sumberrejo 40 246 349 3.772

    15 Balen 33 219 304 3.123

    16 Sukosewu 18 134 198 2.051

    17 Kapas 28 175 274 3.325

    18 Bojonegoro 42 350 477 7.804

    19 Trucuk 20 125 194 2.596

    20 Dander 40 287 421 5.706

    21 Ngasem 41 253 342 4.760

    22 Kalitidu 35 229 342 4.213

    23 Malo 29 177 205 2.370

    24 Purwosari 20 121 151 2.289

    25 Padangan 28 179 264 3.544

    26 Kasiman 23 140 177 2.424

    27 Kedewan 13 82 124 1.135

    28 Gayam - - - -

    2012 797 5.120 7.166 87.474

    2011 791 5.102 7.374 90.212

    2010 820 4.274 8.376 94.139

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.25. Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

    Menurut Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro 2012 (Negeri dan Swasta)

    No. Kecamatan Sekolah* Kelas* Guru* Murid*

    1 Margomulyo 2 15 21 461

    2 Ngraho 4 32 78 858

    3 Tambakrejo 4 42 83 1.316

    4 Ngambon 1 24 36 763

    5 Sekar 3 26 61 729

    6 Bubulan 2 16 33 455

    7 Gondang 3 32 64 968

    8 Temayang 4 36 75 1.143

    9 Sugihwaras 6 51 138 1.447

    10 Kedungadem 10 82 204 2.170

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 27 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No. Kecamatan Sekolah* Kelas* Guru* Murid*

    11 Kepohbaru 4 37 95 887

    12 Baureno 5 92 205 2.171

    13 Kanor 3 35 88 900

    14 Sumberrejo 9 58 128 1.977

    15 Balen 4 54 103 1.649

    16 Sukosewu 4 25 70 589

    17 Kapas 5 35 78 1.011

    18 Bojonegoro 18 184 431 6.122

    19 Trucuk 1 15 23 519

    20 Dander 8 69 186 2.194

    21 Ngasem 4 55 87 1.246

    22 Kalitidu 6 47 90 1.503

    23 Malo 3 27 46 830

    24 Purwosari 2 24 53 1.181

    25 Padangan 4 39 90 1.482

    26 Kasiman 2 22 36 693

    27 Kedewan 1 12 28 380

    28 Gayam - - - -

    2012 122 1.186 2.630 35.659

    2011 116 1.170 2.595 37.158

    2010 117 959 2.476 38.347

    *) Termasuk SMP Terbuka/SMPLB

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.26. Banyaknya Sekolah, Kelas, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Menurut

    Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro 2012 (Negeri dan Swasta)

    No. Kecamatan Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo 1 4 16 150

    2 Ngraho 2 32 63 1.044

    3 Tambakrejo 1 9 25 300

    4 Ngambon 2 24 57 830

    5 Sekar 1 8 22 241

    6 Bubulan 1 6 23 143

    7 Gondang 2 15 52 545

    8 Temayang 2 33 76 1.028

    9 Sugihwaras 4 51 110 1.455

    10 Kedungadem 5 47 143 1.312

    11 Kepohbaru 5 27 126 660

    12 Baureno 7 84 251 2.525

    13 Kanor 2 20 56 594

    14 Sumberrejo 8 80 219 2.403

    15 Balen 3 25 82 775

    16 Sukosewu 1 4 14 61

    17 Kapas 1 12 27 360

    18 Bojonegoro 20 343 800 10.642

    19 Trucuk - - - -

    20 Dander 7 61 185 1.886

    21 Ngasem 4 29 97 874

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 28 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No. Kecamatan Sekolah Kelas Guru Murid

    22 Kalitidu 4 37 100 1.086

    23 Malo 2 8 37 159

    24 Purwosari 2 32 58 844

    25 Padangan 3 30 84 935

    26 Kasiman 3 39 96 1.279

    27 Kedewan - - - -

    28 Gayam - - - -

    2012 93 1.060 2.828 32.131

    2011 89 949 2.478 31.653

    2010 91 1.301 2.482 32.038

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.27. Fasilitas Pendidikan Raudhatul Athfal Menurut Kecamatan di Kabupaten

    Bojonegoro

    No Kecamatan Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo - - - - 3 6 7 84

    2 Ngraho - - - - 8 13 22 255

    3 Tambakrejo - - - - 5 10 15 219

    4 Ngambon - - - - 1 2 3 37

    5 Sekar - - - - 1 2 1 11

    6 Bubulan - - - - - - - -

    7 Gondang - - - - 2 8 11 122

    8 Temayang - - - - 6 13 16 214

    9 Sugihwaras - - - - 6 10 14 163

    10 Kedungadem - - - - 10 22 20 299

    11 Kepohbaru - - - - 21 42 47 716

    12 Baureno - - - - 19 40 67 984

    13 Kanor - - - - 15 71 42 632

    14 Sumberrejo - - - - 11 24 33 364

    15 Balen - - - - 18 36 60 596

    16 Sukosewu - - - - 17 30 43 412

    17 Kapas - - - - 9 18 20 380

    18 Bojonegoro - - - - 5 17 42 347

    19 Trucuk - - - - 4 8 17 151

    20 Dander - - - - 1 29 57 567

    21 Ngasem - - - - 20 41 74 758

    22 Kalitidu - - - - 11 24 43 396

    23 Malo - - - - 6 12 20 203

    24 Purwosari - - - - 3 6 9 135

    25 Padangan - - - - 4 8 20 338

    26 Kasiman - - - - 2 3 7 76

    27 Kedewan - - - - - - - -

    28 Gayam - - - - - - - -

    2012 - - - - 221 495 710 8.349

    2011 - - - - 219 438 762 8.873

    2010 - - - - 189 - 650 7.372

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 29 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Tabel 2.28. Fasilitas Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Menurut Kecamatan di Kabupaten

    Bojonegoro

    No Kecamatan

    Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo - - - - - - - -

    2 Ngraho 1 7 23 205 2 12 20 264

    3 Tambakrejo - - - - 4 24 36 311

    4 Ngambon - - - - 1 2 3 18

    5 Sekar - - - - 1 6 6 36

    6 Bubulan - - - - - - - -

    7 Gondang - - - - 2 12 14 191

    8 Temayang - - - - 7 37 68 532

    9 Sugihwaras - - - - 7 47 68 695

    10 Kedungadem - - - - 15 87 126 1.265

    11 Kepohbaru - - - - 21 122 189 1.987

    12 Baureno - - - - 20 128 219 3.201

    13 Kanor - - - - 18 109 179 1.996

    14 Sumberrejo - - - - 19 118 183 2.322

    15 Balen 1 6 19 141 21 129 229 1.960

    16 Sukosewu - - - - 16 92 156 1.248

    17 Kapas - - - - 11 66 92 1.532

    18 Bojonegoro 1 20 34 648 7 48 91 719

    19 Trucuk - - - - 6 36 78 727

    20 Dander - - - - 13 67 157 1.285

    21 Ngasem - - - - 19 277 188 1.741

    22 Kalitidu - - - - 15 91 180 1.320

    23 Malo - - - - 4 24 31 346

    24 Purwosari - - - - 3 18 41 381

    25 Padangan - - - - 3 18 32 314

    26 Kasiman - - - - 3 13 19 176

    27 Kedewan - - - - - - - -

    28 Gayam - - - - - - - -

    2012 3 33 76 994 238 1.582 2.405 24.567

    2011 3 36 67 1.018 235 1.419 2.305 23.976

    2010 3 - 95 1.022 215 - 2.112 22.967

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.29. Fasilitas Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Menurut Kecamatan di Kabupaten

    Bojonegoro

    No Kecamatan

    Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo - - - - - - - -

    2 Ngraho 7 13 53 734 4 10 43 443

    3 Tambakrejo - - - - 8 13 71 659

    4 Ngambon - - - - - - - -

    5 Sekar - - - - - - - -

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 30 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Kecamatan

    Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    6 Bubulan - - - - 1 3 15 97

    7 Gondang - - - - 2 4 17 223

    8 Temayang - - - - 3 6 39 221

    9 Sugihwaras - - - - 53 129 69 504

    10 Kedungadem - - - - 11 19 107 846

    11 Kepohbaru 6 11 42 656 10 21 130 771

    12 Baureno - - - - 17 29 209 1.396

    13 Kanor - - - - 6 13 83 539

    14 Sumberrejo - - - - 27 50 176 2.896

    15 Balen 5 11 46 667 8 14 86 582

    16 Sukosewu - - - - 36 38 102 465

    17 Kapas - - - - 35 72 86 448

    18 Bojonegoro 8 15 51 866 2 5 30 136

    19 Trucuk - - - - 2 4 23 226

    20 Dander - - - - 20 42 203 1.890

    21 Ngasem - - - - 7 14 76 736

    22 Kalitidu - - - - 61 85 135 1.251

    23 Malo - - - - 4 8 36 408

    24 Purwosari - - - - 1 2 21 75

    25 Padangan 6 12 36 639 4 8 60 414

    26 Kasiman - - - - 4 6 26 322

    27 Kedewan - - - - 1 2 11 55

    28 Gayam - - - - - - - -

    2012 32 62 228 3.562 327 597 1.854 15.603

    2011 5 99 213 3.228 96 472 1.388 16.683

    2010 3 - 236 1.478 43 - 738 7.489

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.30. Fasilitas Pendidikan Madrasah Aliyah Menurut Kecamatan di Kabupaten

    Bojonegoro

    No Kecamatan

    Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    1 Margomulyo - - - - - - - -

    2 Ngraho 1 8 25 421 - - - -

    3 Tambakrejo - - - - - - - -

    4 Ngambon - - - - - - - -

    5 Sekar - - - - - - - -

    6 Bubulan - - - - - - - -

    7 Gondang - - - - - - - -

    8 Temayang - - - - 1 4 17 115

    9 Sugihwaras - - - - 1 3 17 119

    10 Kedungadem - - - - 1 - - -

    11 Kepohbaru - - - - 1 11 29 241

    12 Baureno 1 7 26 196 5 24 104 738

    13 Kanor - - - - 2 6 17 85

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 31 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No Kecamatan

    Negeri Swasta

    Sekolah Kelas Guru Murid Sekolah Kelas Guru Murid

    14 Sumberrejo - - - - 6 64 169 2.260

    15 Balen - - - - 4 17 76 488

    16 Sukosewu - - - - 3 11 52 305

    17 Kapas - - - - 2 6 34 123

    18 Bojonegoro 2 56 132 1.826 - - - -

    19 Trucuk - - - - - - - -

    20 Dander - - - - 3 33 98 3

    21 Ngasem - - - - 2 9 47 2

    22 Kalitidu - - - - 1 7 28 1

    23 Malo - - - - 1 6 25 1

    24 Purwosari - - - - 1 4 21 1

    25 Padangan 1 10 35 344 1 4 19 1

    26 Kasiman - - - - - - - -

    27 Kedewan - - - - - - - -

    28 Gayam - - - - - - - -

    2012 5 81 218 2.787 35 209 753 6.486

    2011 5 85 232 2.815 39 221 873 7.123

    2010 4 - 197 2.439 35 - 787 6.790

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.6 AGAMA

    Komposisi penduduk menurut agama pada Tahun 2012 didominasi oleh agama Islam, Katolik,

    Kristen dan Budha. Sarana ibadah berupa masjid 1.234 buah, langgar/mushola 6.179 buah dan

    gereja 25 buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.31 dan Tabel 2.32 berikut.

    Tabel 2.31. Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Bojonegoro

    Tahun Islam Kristen Katolik Hindu/Budha Lainnya

    2009 1.387.248 6.131 3.160 736 120

    2010 1.387.248 6.131 3.160 736 120

    2011 1.423.022 6.183 2.930 676 139

    2012 1.423.052 6.189 2.934 679 143

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Tabel 2.32. Banyaknya Tempat Peribadatan di Kabupaten Bojonegoro

    No. Kecamatan Masjid Langgar/

    Mushola

    Gereja

    Protestan

    Gereja

    Katolik

    Pura/

    Wihara

    Jumlah

    Total

    1 Margomulyo 39 79 - - - 118

    2 Ngraho 51 215 - - - 266

    3 Tambakrejo 51 302 - - - 353

    4 Ngambon 13 54 - - - 67

    5 Sekar 26 51 - - - 77

    6 Bubulan 11 59 - - - 70

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 32 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    No. Kecamatan Masjid Langgar/

    Mushola

    Gereja

    Protestan

    Gereja

    Katolik

    Pura/

    Wihara

    Jumlah

    Total 7 Gondang 28 54 - - - 82

    8 Temayang 36 171 - - - 207

    9 Sugihwaras 42 192 - - - 234

    10 Kedungadem 103 324 - - - 427

    11 Kepohbaru 77 464 - - - 541

    12 Baureno 81 409 - - - 490

    13 Kanor 56 395 - - - 451

    14 Sumberrejo 86 432 - 1 - 519

    15 Balen 90 359 - - - 449

    16 Sukosewu 49 270 - - - 319

    17 Kapas 29 226 1 - 256

    18 Bojonegoro 40 214 15 3 - 273

    19 Trucuk 27 164 - - - 191

    20 Dander 55 328 - 1 - 384

    21 Ngasem 60 378 - 1 - 439

    22 Kalitidu 66 385 1 1 - 453

    23 Malo 35 199 - - - 234

    24 Purwosari 22 144 - - - 166

    25 Padangan 30 143 - - - 173

    26 Kasiman 24 124 1 - - 149

    27 Kedewan 7 44 - - - 51

    28 Gayam - - - - - -

    2012 1.234 6.179 18 7 - 7.439

    2011 1.234 6.179 15 5 - 7.433

    2010 1.245 6.179 24 3 1 7.452

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    Kerukunan kehidupan intern dan antar umat beragama di Kabupaten Bojonegoro dalam

    kondisi baik dan kondusif bagi pengembangan peran aktif umat beragama dalam pelaksanaan

    pembangunan daerah.

    2.7 BENCANA ALAM DI KABUPATEN BOJONEGORO

    2.7.1 Potensi Terjadinya Bencana Alam

    2.7.7.1. Banjir

    Secara umum Kabupaten Bojonegoro hingga saat ini tidak pernah terbebas dari adanya

    bencana alam yang terjadi sepanjang tahun selalu menimpa masyarakat di daerah ini. Kondisi

    topografi Kabupaten Bojonegoro yang dialiri Sungai Bengawan Solo membelah bagian Utara

    dan Selatan Kabupaten ini. Sepanjang aliran sungai Bengawan Solo merupakan daerah dataran

    rendah hingga ke bagian utara, hal ini menjadikan wilayah Bojonegoro bagian utara selalu

    mendapatkan luapan air dari Bengawan Solo yang mengalirkan banjir kiriman dari hulu sungai

    di Jawa Tengah.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 33 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran tinggi yang mempunyai banyak anak sungai

    yang bermuara di Bengawan Solo. Banyaknya kerusakan hutan di dataran tinggi bagian Selatan

    Kabupaten Bojonegoro menyebabkan terjadinya banjir bandang yang menimpa daerah

    pertanian maupun pemukiman di sekitar aliran anak sungai menuju hulu sungainya. Aliran

    banjir bandang ini menyebabkan terjadinya bahaya longsor dan tergerusnya lapisan tanah

    yang menimbulkan pendangkalan anak sungai dan yang bermuaranya di Sungai Bengawan Solo

    yang memacu meluapnya air dipermukaan tangkis saat terjadi hujan maksimum didaerah ini.

    Dari 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro, 15 Kecamatan yang berada di

    sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo selalu menjadi langganan banjir luapan sungai

    Bengawan Solo. Kecamatan tersebut antara lain Ngraho, Margomulyo, Padangan, Purwosari,

    Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Trucuk, Malo, Kapas, Balen, Kanor, Kasiman, Sumberejo dan

    Baureno.

    Seringnya terjadi banjir yang menggenangi permukaan jalan raya hingga berhari-hari

    menyebabkan terkelupasnya permukaan aspal dan tergerusnya pondasi jalan karena cukup

    derasnya aliran air yang melintasi jalan raya tersebut. Sehingga kondisi jalan raya didaerah

    Kabupaten Bojonegoro terutama di daerah Selatan yang bertebing tinggi sering terjadi longsor

    dan usia pakai dari jalan menjadi relatif pendek.

    Kejadian Banjir meluapnya Sungai Bengawan Solo pada akhir bulan Desember 2007 sampai

    awal bulan januari 2008, adalah bencana banjir yang paling parah dimana menenggelamkan

    Kota Bojonegoro hingga lebih dari seminggu dan terjadi jebolnya tangkis Bengawan Solo di

    beberapa tempat sepanjang aliran Sungai ini menyebabkan tergenangnya hampir seluruh

    permukaan wilayah dataran rendah bagian Utara Kabupaten Bojonegoro hingga lebih dari 2

    minggu sampai susutnya genangan. Merupakan kejadian banjir yang cukup parah setelah

    kejadian banjir tahun-tahun sebelumnya.

    2.7.7.2. Longsor

    Selain bencana banjir yang sering terjadi adalah bahaya tanah longsor yang diakibatkan karena

    kondisi daya dukung tanah berbentuk lereng yang terjal lebih dari 45 derajat, yang banyak

    terdapat di wilayah bagian selatan Kabupaten Bojonegoro yang mulai berkurang vegetasinya

    akibat seringnya terjadi illegal loging maupun meluapnya aliran anak sungai yang ada didaerah

    tersebut. Tercatat sampai awal Nopember 2009 terjadi tanah longsor di 13 Kecamatan dan 22

    desa seluruh Kabupaten Bojonegoro, kecamatan tersebut antara lain Ngambon, Kepohbaru,

    Ngraho, Gondang, Bojonegoro, Kanor, Temayang, Kedewan, Sugihwaras, Trucuk, Kalitidu,

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 34 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Baureno, Sekar. Diantaranya longsor akibat Tebing Bengawan Solo di Kecamatan Kota

    Bojonegoro, Kali Mengkuris dan Kali Apuringas di daerah Kecamatan Kanor.

    2.7.7.3. Angin Kencang/ Puting Beliung

    Bencana Angin Topan / Putting Beliung juga terjadi disetiap pergantian musim di hampir

    seluruh Kabupaten Bojonegoro, terutama didaerah hamparan terbuka dan di tepian daerah

    hijau. Hampir setiap tahun akan terjadi bencana ini, karena tidak dapat diprediksi saat waktu

    kejadian, tapi dapat dipastikan hanya berlangsung saat matahari bersinar cerah dan kemudian

    terjadi perubahan adanya konsentrasi terbentuknya awan Commulus Nimbus akan terjadi

    Bencana Angin Puting Beliung didaerah ini. Tercatat hingga awal Nopember 2009 terjadi angin

    Topan/ Puting Beliung terjadi di 13 Kecamatan dari 19 desa seluruh Kabupaten Bojonegoro,

    kecamatan tesebut adalah sebagai berikut : Kepohbaru, Tambak Rejo, Ngambon, Dander,

    Temayang, Bubulan, Kedewan, Sugihwaras, Ngasem, Kalitidu, Baureno, Sekar, Kasiman. Yang

    terbanyak di Kecamatan Ngambon terjadi di 3 desanya.

    2.7.7.4. Kekeringan

    Demikian pula saat musim kemarau yang panjang dapat dipastikan masyarakat didaerah yang

    sulit pengadaan airnya akan menderita Bencana Kekeringan yang menyebabkan pusonya hasil

    tanaman sawah maupun kebun mereka bahkan untuk kebutuhan air bersih mereka harus

    berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air minumnya. Separuh lebih dari 27

    Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro dapat dipastikan mengalami Bencana

    Kekeringan disaat musim kemarau mencapai puncaknya sebelum musim hujan tiba. Tercatat

    Kekeringan ini menimpa 15 Kecamatan meliputi Sukosewu, Purwosari, Sugihwaras, Temayang,

    Dander, Tambak Rejo, Bubulan, Kedungadem, Sekar, Ngraho, Trucuk, Kedewan, Ngambon,

    Ngasem, Kalitidu yang terdiri dari 50 desa seluruh Kabupaten Bojonegoro. Terluas adalah

    Kecamatan Kedungadem terdiri dari 10 desa yang terkena kekeringan.Peta Rawan Bencana

    secara umum dapat dilihat pada Peta 2.6.

    2.7.2 Kawasan Rawan Bencana Alam

    2.7.2.1 Kawasan Rawan Banjir

    Kawasan rawan banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering

    dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Sebagian wilayah Kabupaten

    Bojonegoro yang berada di daerah aliran Sungai Bengawan Solo merupakan daerah rawan

    banjir. Sedangkan kawasan rawan banjir diakibatkan oleh DAS Bengawan Solo adalah

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 35 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    sepanjang aliran sungai dimana semakin kehilir semakin tinggi intensitas banjir. Adapun

    kawasan yang berpotensi banjir adalah Kecamatan Padangan, Kalitidu, Malo, Trucuk,

    Bojonegoro, Kapas, Sumberrejo, Kanor, Baureno.

    2.7.2.2 Kawasan Rawan Tanah Longsor

    Kawasan rawan tanah longsor ditetapkan dengan kriteria kawasan berbentuk lereng yang

    rawan terhadap perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,

    tanah, atau material campuran.Kawasan-kawasan yang diidentifikasi kawasan tanah longsor

    adalah lahan konservasi air dan lahan kawasan hutan lindung di Kabupaten Bojonegoro

    kawasan rawan berpotensi tanah longsor terdapat diwilayah Kecamatan Margomulyo,

    Tambakrejo, Ngambon, Sekar, Gondang, Malo dan Kedewan.

    2.7.2.3 Kawasan Rawan Bencana Lainnya

    Kawasan rawan bencana lainnya yang dimaksud disini adalah rawan terhadap adanya angin

    topan atau puting beliung dan kekeringan, dengan demikian kawasan yang dimaksud

    ditetapkan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi

    mengalami bencana alam berupa angin topan/beliung dan mengalami kekeringaan, utamanya

    pada musim kemarau.

    Kawasan rawan bencana alam lainnya yang terdapat di Kabupaten Bojonegoro meliputi bahaya

    angin topan/ beliung yang terjadi sering terjadi di Kecamatan Sumberrejo, Ngambon, Bubulan

    dan Bencana Kekeringan, yang terjadi pada dataran yang berada di wilayah selatan Kabupaten

    Bojonegoro.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 36 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Peta 2.6.Lokasi Rawan Bencana

    PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

    STRATEGIS (KLHS) KABUPATEN BOJONEGORO

    Sumber Peta:

    RTRW Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 - 2031

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 37 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    Frekwensi Kejadian Bencana Alam menurut jenisnya di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat

    pada Tabel 2.33 berikut.

    Tabel 2.33.Frekwensi Kejadian Bencana Alam menurut JenisnyaTahun 2005 2007

    Uraian 2010 2011 2012

    1. Banjir / Inundation 16 3 2

    2. Banjir Bandang 31 14 18

    2. Tanah Longsor/Earth Slide 28 24 22

    3. Angin Topan / Hurricane 27 33 80

    4. Kebakaran 23 37 63

    Jumlah / Total 125 111 183

    Sumber : Kabupaten Bojonegoro Dalam Angka, Tahun 2013

    2.8 POTENSI SUMBER DAYA ALAM

    Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah yang memiliki potensi sumberdaya alam yang besar

    baik yang bersifat dapat diperbaharui (renewable) maupun tidak dapat diperbaharui

    (unrenewable). Namun demikian potensi tersebut belum tergali dan termanfaatkan secara

    optimal untuk pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini diperburuk

    oleh masih tingginya angka perusakan lingkungan yang belum disertai dengan penegakan

    hukum lingkungan secara tegas.

    2.8.1 Potensi Lahan

    Beberapa hal yang penting berkaitandengan pengembangan pertanian adalah sumber daya

    lahan ( pertanian ) di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang meliputi ketersediaan lahan, letak

    geografis, jenis tanah. Potensi lahan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan secara optimal

    untuk usaha tani pada Tahun 2010 sejumlah 76.848,17 ha atau 33,31 % dari luas Kabupaten

    Bojonegoro.

    Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan tanah yang berbukit yang

    berada di sebelah Selatan ( pegunungan Kapur Selatan ) dan Utara ( Pegunungan Kapur Utara )

    yang mengapit dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang

    merupakan daerah pertanian yang subur. Permukaan tanah di kabupaten Bojonegoro rata-rata

    relatif rendah, yaitu berada pada ketinggian antara 25 m - 500 m permukaan laut dengan

    kemiringan rata-rata kurang dari 2%. Jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro pada umumnya

    berupa Grumusol.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 38 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    2.8.2 Potensi Hutan

    Terdapat dua kriteria yang membagi sumber daya alam hutan di Kabupaten Bojonegoro. Hal

    ini dibedakan berdasarkan atas status pengelolaan dan wewenang yang dimiliki dalam hutan

    tersebut. Oleh karena hal tersebut maka di Kabupaten Bojonegoro terdapat hutan Negara

    yang dibawah wewenang perhutani melalui tiap SPH (Satuan Pemangkuan Hutan) dan KPH

    (Kawasan Pemangkuan Hutan) dan hutan rakyat yang dikelola oleh rakyat setempat.

    2.8.2.1 Hutan Negara (Perhutani)

    Pada Tahun 2010 kawasan hutan (produksi) seluas 66.361 Ha akan tetapi pada Tahun 2012

    menjadi lebih luas yaitu 71.019 Ha. Wewenang atas kawasan hutan yang terdapat di

    Kabupaten Bojonegoro dipegang oleh pihak Perum Perhutani. Secara administratif dibagi

    dalam 7 Kesatuan Pemangku Hutan ( KPH ) yang terdiri dari 6 KPH dibawah wewenang

    perhutani unit II, dan 1 KPH berada dibawah wewenang perhutani unit I. Untuk Perhutanin

    unit II adalah sebagai berikut 3 KPH diantaranya berkantor pusat di Kabupaten Bojonegoro

    Yaitu KPH Padangan, KPH Parengan, KPH Bojonegoro. Sementara terdapat 3 KPH yang berada

    di Kabupaten lain yaitu KPH Saradan (Madiun), KPH Ngawi (Ngawi), dan KPH Jatirogo (Tuban)

    sementara satu lainnya berada pada wewenang Perhutani Unit I adalah KPH Cepu.

    Distribusi luas hutan diantara 7 KPH ini yang ditetapkan menjadi kawasan lindung di

    Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :

    1. Hutan Produksi sebagai kawasan resapan air.

    Dari Total luasan hutan produksi yakni 98.511,46 Ha terbagi dalam 7 KPH sebagai

    berikut:

    1) KPH Padangan seluas 29.826,20 Ha dan berlokasi pada kecamatan Padangan dan

    sekitarnya.

    2) KPH Bojonegoro seluas 49.296,86 Ha berlokasi pada Kecamatan Ngasem, Ngambon,

    Bubulan, Dander dan sekitarnya.

    3) KPH Parengan seluas 2.947,60 Ha berlokasi pada Kecamatan Trucuk, Malo dan

    sekitarnya.

    4) KPH Jatirogo seluas 1.614,60 Ha berlokasi pada sebagian hutan di Kecamatan Malo.

    5) KPH Ngawi seluas 2.264,60 Ha berlokasi pada sebagian hutan di Kecamatan

    Margomulyo.

    6) KPH Saradan seluas 6.609,70 Ha berlokasi pada sebagian hutan di Kecamatan

    Tambakrejo.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 39 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    7) KPH Cepu seluas 5.951,90 Ha berlokasi pada sebagian hutan di Kecamatan Kasiman.

    2. Hutan Lindung dan Resapan Air

    Wilayah dari kawasan hutan yang terkategori sebagai hutan lindung di Kabupaten

    Bojonegoro adalah seluas 1.430,38 Ha yang terbagi dalam 3 KPH yaitu Bojonegoro, KPH

    Padangan dan KPH Saradan.

    Kawasan lindung bawahan di Kabupaten Bojonegoro seperti yang telah dijelaskan pada

    uraian sebelumnya memiliki 2 jenis hutan yaitu hutan lindung dan hutan resapan air.

    Kawasan hutan lindung di Kabupaten Bojonegoro tersebar dalam tiga KPH (Kesatuan

    Pemangku Hutan) di kabupaten Bojonegoro yaitu :

    KPH Padangan seluas 4,4 Ha.

    KPH Bojonegoro seluas 974,38 Ha

    KPH Saradan seluas 451,6 Ha

    2.8.2.2 Hutan Rakyat Kabupaten Bojonegoro

    Sebagian hutan di Kabupaten Bojonegoro yang tidak termasuk dalam wilayah pengelolaan

    Perum Perhutani disebut sebagai areal di luar kawasan hutan yang dikelola oleh Dinas

    Perhutani dan Konservasi Daerah. Areal diluar kawasan hutan tersebut atau areal lahan kritis

    yang berhasil ditangani disebut sebagai Hutan Rakyat.Areal lahan kritis di wilayah Kabupaten

    Bojonegoro menunjukkan tren menurun dari tahun 1995 sampai tahun 1997 (2.173 Ha) dan

    meningkat dengan angka yang signifikan pada tahun 1998 (24.337 Ha) dengan peningkatan

    sebesar 1.019,97 % atau seluas 22.164 Ha.

    Melalui upaya penyadaran Pengolahan Hutan Bersama Masyarakat maka luas lahan kritis di

    Kabupaten Bojonegoro secara berangsur-angsur dapat berkurang hingga pada akhir Tahun

    2010 menjadi seluas 14.650 Ha, termasuk melalui Hutan Rakyat ini yakni sebesar 645,98 ha.

    2.9 RENCANA PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN SERTA

    SUMBER DAYA ALAM

    2.9.1 Hutan

    2.9.1.1 Rencana Pengelolaan Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

    Kawasan hutan produksi adalah kawasan hutan yang dibudidayakan dengan tujuan diambil

    hasil hutannya baik hasil hutan kayu maupun non kayu. Kawasan ini merupakan kawasan

    hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 40 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    pada umumnya dan khususnya pembangunan, mendukung pengembangan industri dan

    ekspor. Kawasan hutan produksi meskipun merupakan kawasan budidaya tetapi juga memiliki

    fungsi perlindungan sebagai daerah resapan air. Kawasan ini tidak boleh dialihfungsikan untuk

    kegiatan lain, dan harus dikendalikan secara ketat.

    Kawasan peruntukan hutan produksi seluas 90.579,30 Ha, tersebut menyebar di beberapa KPH

    yang meliputi :

    a. KPH Padangan kurang lebih 27.826,2 (dua puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh enam

    koma dua) Ha;

    b. KPH Bojonegoro kurang lebih 49.094,0 (empat puluh sembilan ribu sembilan puluh empat

    Ha;

    c. KPH Parengan kurang lebih 2.728,2 (dua ribu tujuh ratus dua puluh delapan koma dua) Ha;

    d. KPH Jatirogo kurang lebih 1.584,3 (seribu lima ratus delapan puluh empat koma tiga) Ha;

    e. KPH Ngawi kurang lebih 2.483,4 (dua ribu empat ratus delapan puluh tiga koma empat) Ha;

    dan

    f. KPH Saradan kurang lebih 6.863,2 (enam ribu delapan ratus enam puluh tiga koma dua) Ha.

    2.9.1.2 Rencana Pengelolaan Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat

    Pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Bojonegoro lokasinya tersebar di wilayah tengah

    Bojonegoro, meliputi kecamatan Ngasem, Kecamatan Bubulan dan Kecamatan Temayang.

    Kawasan hutan rakyat ini diupayakan untuk ditingkatkan yang kondisi tahun 2010 telah

    dilakukan pengembangan seluas 11.750 Ha lebih sehingga diharapkan pada akhir tahun 2030

    nanti mencapai 28.180 Ha atau sekitar 12,21 persen dari luas wilayah.

    2.9.2 Pertanian Dan Perkebunan

    Penetapan kawasan yang dijadikan sebagai lahan pertanian abadi di Kabupaten Bojonegoro

    direncanakan sampai dengan tahun 2030 adalah seluas 32.430,4 Ha (14,05 % dari luas

    wilayah). Fungsi penetapan lahan abadi pertanian adalah untuk menjaga kuantitas dan kualitas

    swasembada pangan di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Swasembada pangan tersebut terdiri

    dari tanaman pangan seperti padi dan palawija, tanaman holtikultura seperti buah-buahan,

    sayuran, tanaman hias dan atau tanaman obat-obatan. Selain fungsi tersebut, kawasan lahan

    pertanian abadi juga diarahkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang difungsikan sebagai

    daerah tangkapan air hujan. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penetapan

    lahan abadi pertanian di Kabupaten Bojonegoro adalah (1) kawasan tersebut harus tetap

    dipertahankan dan tidak boleh dialih fungsikan. Apabila dialih fungsikan harus ada pengganti

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 41 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    lahan lain; (2) guna menjaga konsistensi lahan abadi pertanian, perlu adanya pengendalian

    kegiatan yang diperkirakan akan mengganggu fungsi lahan abadi tersebut; (3) diperlukan

    sarana dan prasarana pengairan agar produktivitas lahan tetap terjaga.

    Untuk meningkatkan produksi dimasa yang akan datang pengembangan pertanian lahan basah

    dilakukan secara terpadu dengan kegiatan perternakan dan perikanan.

    Lahan untuk pertanian lahan basah adalah 43.926,42 Ha atau sekitar 19,04% dari luas wilayah.

    yang tersebar secara dominan diwilayah bagian utara Kabupaten Bojonegoro yaitu meliputi

    Kecamatan Padangan, Kasiman, Malo, Kalitidu, Bojonegoro, Dander, Kapas, Balen, Sumberrejo,

    Baureno, Kanor, Sukosewu, Sugihwaras, dan Kepohbaru.

    Kawasan pertanian lahan kering, juga merupakan kawasan yang boleh dialihfungsikan untuk

    kawasan terbangun, sebagai cadangan lahan dengan berbagai fungsi, sejauh sesuai dengan

    Rencana Detail Tata Ruang. Kawasan pertanian lahan kering meliputi Kecamatan Ngraho,

    Tambakrejo, Ngambon, Bubulan, Temayang, Sugihwaras, Kedungadem, Kepohbaru, Baureno,

    Dander, Ngasem, Kalitidu, Malo, Padangan, Kasiman, Purwosari, Kedewan.

    Kawasan holtikultura di Kabupaten Bojonegoro seluas kawasan ini adalah 240,65 ha (0,16 %

    dari luas kabupaten), yang meliputi :

    a. Salak di desa Wedi Kecamatan Kapas;

    b. Pisang di Kecamatan Padangan, Kecamatan Malo, dan Kecamatan Trucuk;

    c. Belimbing di Kecamatan kalitidu;

    d. Mangga di Kecamatan Kanor; Kecamatan Ngraho, dan Kecamatan Padangan;

    e. Sayuran di Kecamatan Sumberejo, Kecamatan Sumberjo dan Kecamatan Ngraho; dan

    f. Tanaman hias di Kecamatan Bojonegoro.

    Kawasan perkebunan di masing-masing komoditas yang ada di Kabupaten Bojonegoro adalah,

    sebagai berikut:

    a. Tebu

    Diarahkan pada daerah historis penanaman tebu dan pada daerah-daerah lain yang

    potensial (lahan sawah dan lahan kering).

    b. Tembakau

    Tanaman tembakau merupakan tanaman unggulan di Kabupaten Bojonegoro.

    c. Kapas

    Pengembangan tanaman kapas diarahkan pada upaya intensifikasi pada daerah

    penghasil diantaranya adalah Kecamatan Baureno.

  • Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)Penyusunan KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Kabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten BojonegoroKabupaten Bojonegoro

    II - 42 | L a p o r a n P e n d a h u l u a n

    d. Kelapa

    Pengembangan tanaman kelapa dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi serta

    rehabilitasi yang diarahkan pada 27 kecamatan, sekaligus sebagai usaha penghijauan

    serta konservasi tanah.

    e. Kopi,

    Pengembangan tanaman kopi di Kabupaten Bojonegoro ditujukan pada pemeliharaan

    intensifikasi maupun rehabilitasi jenis kopi robusta dan pengembangan jenis kopi

    arabika pada wilayah dengan ketinggian >800 mdpl, diantaranya Kecamatan Sekar,

    Gondang .

    f. Cengkeh,

    Pengembangan cengkeh dilaksanakan pada daerah rintisan yakni Kecamatan Sekar.

    g. Jambu Mente,

    Pengembangan diarahkan pada daerah-daerah potensial dan untuk intensifikasi maupun

    ekstensifi