0 bab vi - pengembangan profesi dan karir guru - s · pdf filesetelah membaca materi ... untuk...

25
Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB VI PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami alasan- alasan, langkah-langkah, dan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi dan karir guru. B. Uraian Berikut ini akan diketengahkan tentang: beberapa alasan pengembangan profesi guru, prinsip-prinsip pengembangan profesi guru, Amanat Undang- Undang 14 Tahun 2005 dan PP 74, isi pengembangan profesi guru, pelaksana pengembangan profesi guru, dan Tahapan-tahapan Penting Pengembangan Profesi Guru. 1. Beberapa Alasan Pengembangan Profesi Guru Uraian berikut akan memaparkan tentang alasan-alasan mengapa perlu dilakukan pengembangan profesi dan karir guru. Ada beberapan alasan mengapa guru harus mengembangkan profesinya (kompetensi). Beberapa alasan penting aladah sebagai berikut. a. Perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar maupun piranti penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang. Dinamika ini menuntut guru selalu meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran

Upload: hadat

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

Profesi Keguruan – Rulam Ahmadi

BAB VI

PENGEMBANGAN PROFESI DAN KARIR GURU

A. Kompetensi Dasar

Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami alasan-

alasan, langkah-langkah, dan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi dan karir

guru.

B. Uraian

Berikut ini akan diketengahkan tentang: beberapa alasan pengembangan

profesi guru, prinsip-prinsip pengembangan profesi guru, Amanat Undang-

Undang 14 Tahun 2005 dan PP 74, isi pengembangan profesi guru, pelaksana

pengembangan profesi guru, dan Tahapan-tahapan Penting Pengembangan Profesi

Guru.

1. Beberapa Alasan Pengembangan Profesi Guru

Uraian berikut akan memaparkan tentang alasan-alasan mengapa perlu

dilakukan pengembangan profesi dan karir guru.

Ada beberapan alasan mengapa guru harus mengembangkan profesinya

(kompetensi). Beberapa alasan penting aladah sebagai berikut.

a. Perkembangan Ilmu dan Teknologi (IPTEK). Ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar maupun piranti penyelenggaraan

pembelajaran, terus berkembang. Dinamika ini menuntut guru selalu

meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu

mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan

menggunakan berbagai pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran

Page 2: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

102

terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu menyelenggarakan pembelajaran

yang berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai

dengan kebutuhan dan tantangan pada zamannya. Sebaliknya, ketidakmauan

dan ketidakmampuan guru menyesuaikan wawasan dan kompetensi dengan

tuntutan perkembangan lingkungan profesinya justru akan menjadi salah satu

faktor penghambat ketercapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran (Danim,

2012: 16).

Perkembangan IPTEK menjadi salah satu pendorong yang mengharuskan para

guru untuk melakukan pengembangan profesinya. Perkembangan IPTEK

secara empiris menunjukkan begitu besar dampaknya pada berbagai dimensi

pembangunan, khususnya bidang pendidikan. Berkembangan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication

Technology (ICT) menjadi tantangan mutakhir bagi dunia pendidikan. E-

learning, e-book, mobile learning dan sejenisnya adalah wujud dari

perkembangan IPTEK mutakhir. Para guru mau tidak mau, suka tidak suka

harus mampu beradaptasi dan/atau menggunakan teknologi tersebut. Jika

tidak, maka profesi guru tidak akan eksis.

b. Tuntutan Lembaga Pendidikan. Dengan adanya dampak perkembangan

IPTEK maka berbagai institusi pendidikan mempunyai tuntutan baru. Tidak

ada satu pun lembaga pendidikan (sekolah atau perguruan tinggi) yang ingin

ketinggalan IPTEK karena apabila mengabaikan perkembangan IPTEK berarti

lembaga pendidikan tersebut harus siap untuk ditingggalkan oleh stakeholder.

Dinamika ini menuntut guru selalu meningkatkan kualitas profesinya dengan

Page 3: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

103

mengembangkan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap baru sesuai

dengan tuntutan lembaga pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan harus

menerapkan teknologi baru sehingga tidak ketinggalan jaman. Penerapan dan

pengembangan teknologi baru di lembaga pendidikan merupakan tanggung

jawab utama guru karena gurulah yang bertugas langsung dalam proses

pembelajaran. Belakangan ini lembaga-lembaga pendidikan berkompetisi

untuk memberikan layanan terbaik dan mengedepankan penerapan teknologi

baru dalam manajemen lembaga dan proses pembelajaran, khususnya

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga lembaga pendidikan

tersebut tidak kalah dalam pentas persaingan lembaga pendidikan.

c. Tuntutan Dunia Kerja. Tuntutan lapangan kerja yang mengedepankan kualitas

sumber daya manusia mendorong berbagai lembaga pendidikan untuk terus

meningkatkan kualitas pendidikan (pembelajaran). Dengan terbatasnya

lapangan kerja pada satu sisi, dan tuntutan persyaratan penerimaan tenaga

kerja pada sisi lain mengharuskan lembaga-lembaga pendidikan

mengadaptasikan kurikulum dengan kebutuhan lapangan kerja. Di sinilah para

guru dituntut untuk terus belajar dan mengembangkan kurikulum (materi

pelajaran) sehingga para lulusannya nanti mampu bersaing dalam pasar

lapangan kerja. Lembaga pendidikan yang tidak mampu mempersiapkan para

peserta didiknya dengan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang

dipersyaratkan lapangan kerja maka cepat atu lambat lembaga pendidikan

tersebut akan tersisihkan.

Page 4: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

104

d. Persaingan global. Lembaga-lembaga pendidikan terus dihadapkan dengan

persaingan yang sangat ketat diantara lembaga-lembaga pendidikan

(sekolah/perguruan tinggi) yang berkembang secara global. Semua lembaga

pendidikan dituntut untuk mampu ikut tampil ambil bagian dalam proses

perubahan dan perkembangan serta peningkatan kualitas pendidikan. Untuk

dapat ambil bagian dalam kompetisi lembaga pendidikan maka lembaga-

lembaga pendidikan harus melakukan berbagai aktivitas untuk peningkatan

kualitas dalam seluruh komponennya, khususnya peningkatan kualitas atau

profesi guru. Lembaga-lembaga pendidikan (atau guru/dosen) yang tidak

sanggung melakukan peningkatan kualitas kompetensinya cepat atau lambat

akan ditinggalkan oleh stakeholder. Sekolah atau perguruan tinggi yang tidak

mengembangkan media teknologi informasi dan komunikasi dan guru atau

dosennya tidak terbiasa menggunakan media tersebut akan dipersepsi negatif

oleh para stakeholders.

e. Harga diri (moral). Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh

kewibawaan guru. Kewibawaan guru menunjukkan harga diri (moral) guru.

Guru yang menunjukkan kinerja yang tinggi, yang ditunjukkan antara lain

dalam hal penguasaan materi dan dalam mengelola interaksi pembelajaran,

termasuk penggunaan IPTEK (TIK) dalam pembelajaran akan memperoleh

penilaian positif dari peserta didik. Sebaliknya, guru yang memiliki

kemampuan terbatas dalam penguasaan materi dan mengajar akan kehilangan

wibawa di hadapan peserta didik. Oleh sebab itu guru harus senantiasa meng-

update keterampilan, pengetahuan, dan sikapnya. Tidak jarang guru

Page 5: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

105

menyikapi dengan keras pada para peserta didiknya jika banyak bertanya,

padahal semestinya guru senang jika para peserta didiknya suka bertanya

karena menunjukkan keingintahuan mereka tinggi. Guru yang bersikap

demikian biasanya guru yang memang kurang menguasai materi pelajaran,

sehingga kalau guru merasa tidak siap menjawab pertanyaan-pertanyaan

siswanya tidak dibuka forum tanya jawab, bahkan memarahi siswanya yang

suka bertanya, bahkan kadang guru mengambil siasat dengan menyuruh

siswanya mencari sendiri jawabannya dengan alasan mengembangkan belajar

mandiri atau alasan-alasan lain yang tidak rasional.

f. Rendahnya profesionalisme guru. Ada lima penyebab rendahnya

profesionalisme guru: (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya

secara total, (2) rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan

etika profesi keguruan, (3) pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan

masih setengah hati dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal

ini terbukti dari masih belum mantapnya kelembagaan pencetak tenaga

keguruan dan kependidikan, (4) masih belum smooth-nya perbedaan pendapat

tentang proporsi materi ajar yang diberikan kepada calon guru, (5) masih

belum berfungsi PGRI sebagai organisasi profesi yang berupaya secara

makssimal meningkatkan profesionalisme anggotanya. Kecenderungan PGRI

bersifat politis memang tidak bisa disalahkan, terutama untuk menjadi

pressure group agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Namun

demikian di masa mendatang PGRI sepantasnya mulai mengupayakan

profesionalisme para anggo-tanya. Dengan melihat adanya faktor-faktor yang

Page 6: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

106

menyebabkan rendahnya profesionalisme guru, pemerintah berupaya untuk

mencari alternatif untuk meningkatkan profesi guru (Akadum, 1999:17).

Selanjutnya Akadum menegaskan bahwa dunia guru masih terselingkung dua

masalah yang memiliki mutual korelasi yang pemecahannya memerlukan

kearifan dan kebijaksanaan beberapa pihak terutama pengambil kebijakan; (1)

profesi keguruan kurang menjamin kesejahteraan karena rendah gajinya.

Rendahnya gaji berimplikasi pada kinerjanya; (2) profesionalisme guru masih

rendah (Akadum, 1999:16). Tentang keraguan terhadap kompetensi guru

dimuat pula dalam Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru bahwa Hingga

kini, baik dalam fakta maupun persepsi, masih banyak kalangan yang

meragukan kompetensi guru baik dalam bidang studi yang diajarkan maupun

bidang lain yang mendukung terutama bidang didaktik dan metodik

pembelajaran. Keraguan ini cukup beralasan karena didukung oleh hasil uji

kompetensi yang menunjukkan masih banyak guru yang belum mencapai

standar kompetensi yang ditetapkan. Uji kompetensi ini juga menunjukkan

bahwa masih banyak guru yang tidak menguasai penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK). Uji-coba studi video terhadap sejumlah guru

di beberapa lokasi sampel melengkapi bukti keraguan itu. Kesimpulan lain

yang cukup mengejutkan dari studi tersebut di antaranya adalah bahwa

pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh ceramah satu arah dari guru dan

sangat jarang terjadi tanya jawab. Ini mencerminkan betapa masih banyak

guru yang tidak berusaha meningkatkan dan memutakhirkan

profesionalismenya (Danim, 2012:16).

Page 7: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

107

Akibat dari masih banyaknya guru yang tidak menguasai kompetensi yang

dipersyaratkan ditambah dengan kurangnya kemampuan untuk menggunakan TIK

membawa dampak pada siswa paling tidak dalam dua hal. Pertama, siswa hanya

terbekali dengan kompetensi yang sudah usang. Akibatnya, produk sistem

pendidikan dan pembelajaran tidak siap terjun ke dunia kehidupan nyata yang

nyata terus berubah Kedua, pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru juga

kurang kondusif bagi tercapainya tujuan secara aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan karena tidak didukung oleh penggunaan teknologi pembelajaran

yang modern dan handal. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa substansi

materi pelajaran yang harus dipelajari oleh anak didik terus berkembang baik

volume maupun kompleksitasnya (Danim, 2013:16-17).

Pembinaan dan pengembangan guru diketengahkan dalam beberapa pasal

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bagian Kelima,

sebagai berikut:

Pasal 32: (1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan dan

pengembangan profesi dan karier. (2) Pembinaan dan pengembangan

profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional. (3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional. (4)

Pembinaan dan pengembangan karier guru sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi.

Page 8: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

108

Pasal 33: Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier

guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,

pemerintah daerah, atau masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Pasal 34: (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan

mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru pada satuan

pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,

dan/atau masyarakat. (2) Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

masyarakat wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi guru. (3) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib

memberikan anggaran untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian

guru pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,

pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Pengembangan dan/atau pemberdayaan gru hendaknya dilakukan dengan

cara-cara atau strategi yang baik. Sebagaimana diketengahkan dalam Undang-

Undang Nomor 14 tahun 2005, Pasal 7, Ayat 2 pemberdayaan profesi guru atau

pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang

dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan

dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,

kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

2. Prinsip-prinsip Pengembangan Profesi (Kompetensi)

Ada ada dua prinsip utama pengembangan atau peningkatan kompetensi

(profesi) dan karir guru, yakni prinsip umum dan khusus.

a) Prinsip-prinsip Umum

Page 9: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

109

Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan

dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini (Danim, 2012:17-18):

1) Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung

tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan

bangsa.

2) Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.

3) Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung

sepanjang hayat.

4) Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas

guru dalam proses pembelajaran.

5) Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

b) Prinsip-pinsip Khusus

Secara khusus program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan

dengan menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.

1) Ilmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

kompetensi dan indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara keilmuan.

2) Relevan, rumusannya berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai tenaga

pendidik profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,

sosial, dan profesional.

3) Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan

secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

Page 10: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

110

4) Konsisten, adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi dan

indikator.

5) Aktual dan kontekstual, yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat

mengikuti perkembangan Ipteks.

6) Fleksibel, rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan jaman.

7) Demokratis, setiap guru memiliki hak dan peluang yang sama untuk

diberdayakan melalui proses pembinaan dan pengembangan

profesionalitasnya, baik secara individual maupun institusional.

8) Obyektif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya dengan

mengacu kepada hasil penilaian yang dilaksanakan berdasarkan indikator-

indikator terukur dari kompetensi profesinya.

9) Komprehensif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya

untuk mencapai kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu dalam

memberikan layanan pendidikan dalam rangka membangun generasi yang

memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi, mampu menjadi dirinya

sendiri, dan bisa menjalani hidup bersama orang lain.

10) Memandirikan, setiap guru secara terus menerus diberdayakan untuk mampu

meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan, sehingga memiliki

kemandirian profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi profesinya.

11) Profesional, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas.

Page 11: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

111

12) Bertahap, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

dilaksanakan berdasarkan tahapan waktu atau tahapan kualitas kompetensi

yang dimiliki oleh guru.

13) Berjenjang, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

dilaksanakan secara berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atau tingkat

kesulitan kompetensi yang ada pada standar kompetensi.

14) Berkelanjutan, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pentetahuan, teknologi dan

seni, serta adanya kebutuhan penyegaran kompetensi guru.

15) Akuntabel, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru dapat

dipertanggungjawabkan secara transparan kepada public.

16) Efektif, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

harus mampu memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak yang terkait dengan

profesi dan karir lebih lanjut dalam upaya peningkatan kompetensi dan kinerja

guru.

17) Efisien, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

harus didasari atas pertimbangan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin

untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Aktualitas tugas dan fungsi penyandang profesi guru berbasis pada

prinsip-prinsip:

1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

Page 12: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

112

2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan, dan akhlak mulia.

3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan

bidang tugas.

4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.

7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.

8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal

yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

3. Amanat Undang-Undang 14 Tahun 2005 dan PP 74

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

maupun PP No. 74 tentang Guru telah diamanatkan tentang beberapa hal terkait

dengan pengembangan profesi guru, yaitu:

Pertama, calon peserta pendidikan profesi berkualifikasi S1/D-IV.

Kedua, sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan

profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki

program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik

yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan

ditetapkan oleh pemerintah.

Page 13: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

113

Ketiga, sertifikasi pendidik bagi calon guru harus dilakukan secara objektif,

transparan, dan akuntabel.

Keempat, jumlah peserta didik program pendidikan profesi setiap tahun

ditetapkan oleh Menteri.

Kelima, program pendidikan profesi diakhiri dengan uji kompetensi pendidik.

Keenam, uji kompetensi pendidik dilakukan melalui ujian tertulis dan ujian

kinerja sesuai dengan standar kompetensi.

Ketujuh, ujian tertulis dilaksanakan secara komprehensif yang mencakup

penguasaan: (1) wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman

terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus,

perancangan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar; (2) materi

pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi mata

pelajaran, kelompok mata pelajaran, dan/atau program yang

diampunya; dan (3) konsep-konsep disiplin keilmuan, teknologi,

atau seni yang secara konseptual menaungi materi pelajaran,

kelompok mata pelajaran, dan/atau program yang diampunya.

Kedelapan, ujian kinerja dilaksanakan secara holistik dalam bentuk ujian

praktik pembelajaran yang mencerminkan penguasaan kompetensi

pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial pada satuan

pendidikan yang relevan (Danim, 2012: 6-7).

Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki

sertifikat pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi

keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

Page 14: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

114

seni, dan budaya dan/atau olah raga. Pengembangan dan peningkatan kompetensi

dimaksud dilakukan melalui sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian

guru berkelanjutan yang dikaitkan dengan perolehan angka kredit jabatan

fungsional (9). Dengan proses peningkatan kompetensi guru yang berkelanjutan

maka guru senantiasa siap untuk menghadapi dan beradaptasi dengan berbagai

perubahan dan tuntutan baru yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,

termasuk dalam institusi pendidikan dan dunia kerja. Pelatihan secara

berkelanjutan harus dilakukan karena perubahan sosial terus berjalan dan tidak

pernah berhenti. Setiap perubahan itu akan memunculkan kebutuhan dan tuntutan

baru. Di sini guru dituntut untuk mampu berkiprah dalam kancah perubahan dan

tuntutan baru itu. Modal utama adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru,

yang semuanya hanya dapat diperoleh melalui proses belajar secara terus

menerus.

4. Program Pengembangan Profesi Guru

Pengembangan profesi guru pada dasarnya adalah peningkatan kualitas

dimensi-dimensi kompetensi guru. Beberapa dimensi utama dalam kompetensi

guru adalah: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Sementara itu, pembinaan dan pengembangan karier

meliputi penugasan, kenaikan pangkat, dan promosi. Upaya pembinaan dan

pengembangan karir guru ini harus sejalan dengan jenjang jabatan fungsional

mereka (Danim, 2012: 9). Dengan demikian maka kenaikan jenjang jabatan

fungsional guru terus mengalami peningkatan secara teratur.

Page 15: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

115

Dari semua dimensi kompetensi di atas yang harus dikembangkan

hendaknya dimulai dari unsur-unsur dimensi yang dipandang paling krusial dan

harus ditangani dengan segera. Untuk menetukan unsur-unsur spesifik dalam

masing-masing dimensi tersebut hendaknya didasarkan pada hasil penilaian

kinerja guru. Idealnya seluruh dimensi pengembangan profesi itu dilakukan secara

holistik dan simultan. Namun realita senantiasa menunjukkan gejala

adanyakendala-kendala kendala untuk melakukan pengembangan profesi guru

secara serempak. Oleh sebab itu maka program pengembangan profesi guru

hendaknya dilakukan dengan menentukan prioritas-priositas yang lebih krusial.

Pengembangan kreativitas guru merupakan salah satu unsur krusial yang harus

dikembangkan. Amabile mengemukakan bahwa dalam mengembangkan

kreativitas, guru dapat melatih ketrampilan bidang, dengan pengetahuan dan

ketrampilan teknis dalam bidang khusus seperti bahasa, matematika atau seni;

mengajarkan ketrampilan kreatif dalam batas tertentu, seperti cara berpikir

menghadapi masalah secara kreatif, teknik memunculkan gagasan orisinal, yang

diajarkan secara langsung dengan contoh; dan motivasi intrinsik, dengan guru

menjadi model dengan mengungkapkan secara bebas minatnya, dan tantangan

pribadi untuk memecahkan masalah atau melakukan tugas, dan memungkinakn

siswa untuk bisa otonom sampai batas tertentu di kelas (Amabile dalam

Munandar, 2002:156).

Menurut Supratno (2006:10), untuk lebih mendukung tercapainya

peningkatan kemampuan profesionalisme guru, pemerintah dalam hal ini

Depdiknas senantiasa secara periodik memfasilitasi kegiatan melalui:

Page 16: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

116

a. Peningkatan kualitas guru melalui penyelenggaraan penyetaraan disetiap

jenjang pendidikan.

b. Peningkatan kemampuan profesionalisme guru melalui kegiatan

penataran/pelatihan bekerja sama dengan lembaga-lembaga penalaran atau

diklat.

c. Memotifasi pengembangan kelompok kerja guru melalui PKG, PSB SPKG,

PPPG dan sebagainya.

d. Penyesuaian penataan/pemerataan jumlah guru dalam berbagai jumlah

studi/mata pelajaran guna memenui kebutuhan kurikulum.

e. Mensubsidi bantuan tenaga guru serta melakukan pembinaan mutu guru pada

setiap sekolah khususnya sekolah swasta.

f. Melakukan pembinaan karir guru sesuai jabatan fungsional guru.

g. Secara periodik berusaha meningkatkan guru melalui berbagai cara atau

terobosan.

Dalam Materi Pendidikan dan Latihan Guru Profesional 2012 (Danim,

2012: ) dijabarkan program-program kegiatan untuk peningkatan kompetensi dan

karir guru sebagai berikut:

a. Inhouse training (IHT). Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang

dilaksanakan secara internal di KKG/MGMP, sekolah atau tempat lain yang

ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan melalui

IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam

meningkatkan kompetensi dan karir guru tidak harus dilakukan secara

eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi kepada

Page 17: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

117

guru lain yang belum memiliki kompetensi. Dengan strategi ini diharapkan

dapat lebih menghemat waktu dan biaya.

b. Program magang. Program magang adalah pelatihan yang dilaksanakan di

institusi/industri yang relevan dalam rangka meningkatkan kompetensi

professional guru. Program magang ini terutama diperuntukkan bagi guru

kejuruan dan dapat dilakukan selama priode tertentu, misalnya, magang di

industri otomotif dan yang sejenisnya. Program magang dipilih sebagai

alternatif pembinaan dengan alasan bahwa keterampilan tertentu khususnya

bagi guru-guru sekolah kejuruan memerlukan pengalaman nyata.

c. Kemitraan sekolah. Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan

bekerjasama dengan institusi pemerintah atau swasta dalam keahlian tertentu.

Pelaksanaannya dapat dilakukan di sekolah atau di tempat mitra sekolah.

Pembinaan melalui mitra sekolah diperlukan dengan alasan bahwa beberapa

keunikan atau kelebihan yang dimiliki mitra dapat dimanfaatkan oleh guru

yang mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya.

d. Belajar jarak jauh. Pelatihan melalui belajar jarak jauh dapat dilaksanakan

tanpa menghadirkan instruktur dan peserta pelatihan dalam satu tempat

tertentu, melainkan dengan sistem pelatihan melalui internet dan sejenisnya.

Pembinaan melalui belajar jarak jauh dilakukan dengan pertimbangan bahwa

tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikuti pelatihan di

tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti di ibu kota kabupaten atau di

propinsi.

Page 18: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

118

e. Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus. Pelatihan jenis ini dilaksanakan di

P4TK dan atau LPMP dan lembaga lain yang diberi wewenang, di mana

program pelatihan disusun secara berjenjang mulai dari jenjang dasar,

menengah, lanjut dan tinggi. Jenjang pelatihan disusun berdasarkan tingkat

kesulitan dan jenis kompetensi. Pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan

berdasarkan kebutuhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru

dalam keilmuan tertentu.

f. Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya. Kursus singkat di

LPTK atau lembaga pendidikan lainnya dimaksudkan untuk melatih

meningkatkan kompetensi guru dalam beberapa kemampuan seperti

melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah, merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, dan lain-lain sebagainya.

g. Pembinaan internal oleh sekolah. Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh

kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki kewenangan membina, melalui

rapat dinas, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan,

diskusi dengan rekan sejawat dan sejenisnya.

h. Pendidikan lanjut. Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut juga

merupakan alternatif bagi pembinaan profesi guru di masa mendatang.

Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan

memberikan tugas belajar, baik di dalam maupun di luar negeri, bagi guru

yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-

guru pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam upaya

pengembangan profesi.

Page 19: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

119

Kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kompetensi (profesi) dan karir guru adalah sebagai berikut (Danim, 2012: 20).

a. Diskusi masalah pendidikan. Diskusi ini diselenggarakan secara berkala

dengan topik sesuai dengan masalah yang di alami di sekolah. Melalui diskusi

berkala diharapkan para guru dapat memecahkan masalah yang dihadapi

berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah ataupun masalah

peningkatan kompetensi dan pengembangan karirnya.

b. Seminar. Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan

publikasi ilmiah juga dapat menjadi model pembinaan berkelanjutan profesi

guru dalam meningkatkan kompetensi guru. Melalui kegiatan ini memberikan

peluang kepada guru untuk berinteraksi secara ilmiah dengan kolega

seprofesinya berkaitan dengan hal-hal terkini dalam upaya peningkatan

kualitas pendidikan.

c. Workshop. Workshop pendidikan adalah suatu kegiatan belajar kelompok

yang terdiri dari petugas-petugas pendidikan yang memecahkan problema

yang dihadapai melalui percakapan dan bekerja secara kelompok maupun

bersifat perorangan (Sahertian, 2000:121). Workshop dilakukan untuk

menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan

kompetensi maupun pengembangan karirnya. Workshop dapat dilakukan

misalnya dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan

silabus, penulisan RPP, dan sebagainya.

Page 20: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

120

d. Penelitian. Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan

kelas, penelitian eksperimen ataupun jenis yang lain dalam rangka

peningkatan mutu pembelajaran.

e. Penulisan buku/bahan ajar. Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk

diktat, buku pelajaran ataupun buku dalam bidang pendidikan.

f. Pembuatan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat guru dapat

berbentuk alat peraga, alat praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik

(animasi pembelajaran).

g. Pembuatan karya teknologi/karya seni. Karya teknologi/seni yang dibuat guru

dapat berupa karya teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat dan atau

pendidikan dan karya seni yang memiliki nilai estetika yang diakui oleh

masyarakat.

Supervisi merupakan termasuk cara efektif untuk membantu

pengembangan profesi guru. Tidak semua guru mampumelaksanakan tugasnya

dengan baik, sehingga mereka perlu bantuan. Untuk memberikan bantuan secara

efektif adalah dengan mengadakan supervisi terhadap kinerja guru. Kegiatan

supervisi pada dasarnya diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:

a. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam

menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.

b. Mengembang dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru dalam

proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.

Page 21: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

121

c. Mengembangkan kerjasama yang baik dan harmonis antara guru dan siswa,

guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf

sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan.

d. Berusaha meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan pegawai

sekolah dengan cara mengadakan pembinaan secara berkala, baik dalam

bentuk work shop, seminar, in service training, up grading, dan sebagainya

(Depag, 2004:29).

Ada hal lain yang kurang menjadi perhatian dalam rangka meningkatkan

kualitas guru, yakni memberian hadiah atau penghargaan.Penghargaan sangat

penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan

yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini, tenaga kependidikan dirangsang

untuk meningkatkan kinerja yang positif dan produktif. Penghargaan ini akan

bermakna apabila dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka,

sehingga setiap tenaga kependidikan memiliki peluang untuk meraihnya.

Penggunaan penghargaan ini perlu dilakukan secara tepat, efektif, dan efisien,

agar tidak menimbulkan dampak negative (Mulyasa, 2006:151). Dengan

pemberian penghargaan itu akan memotivasi para guru untuk terus berkreasi dan

berinovasi. Guru yang kreatif, produktif, dan inovatif akan membuat kualitas

kinerjanya semakin meningkat.

5. Pelaksana Pengembangan Profesi Guru

Pengembangan profesi guru dalam dilaksanakan oleh sebuah institusi atau

di luar institusi (mandiri-individual). Institusi-institusi yang melakukan

pengembangan profesi guru adalah lembaga-lembaga pendidikan

Page 22: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

122

(sekolah/perguruan tinggi) di mana guru/dosen itu bekerja. Institusi lain termasuk

lembaga-lembaga pemerintahan terkait yang memnyediakan pelayanan dalam hal

peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya sumber daya manusia

dalam bidang pendidikan (guru/dosen). Kegiatan pembinaan dan pengembangan

profesi dapat dilakukan oleh institusi pemerintah, lembaga pelatihan (training

provider) nonpemerintah, penyelenggara, atau satuan pendidikan. Di tingkat

satuan pendidikan, program ini dapat dilakukan oleh guru pembina, guru inti,

koordinator guru kelas, dan sejenisnya yang ditunjuk dari guru terbaik dan

ditugasi oleh kepala sekolah. Analisis kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran,

desain program, implementasi dan layanan, serta evaluasi program pelatihan dapat

ditentukan secara mandiri oleh penyelenggara atau memodifikasi/mengadopsi

program sejenis (Danim, 2012:10). Tetapi yang lebih menentukan peningkatan

kualitas guru sangat tergantung pada usaha mandiri (individual) guru

bersangkutan karena mereka bisa memilih dan menentukan kegiatan apa yang

seyogianya dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri. Program pelatihan yang

dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau swasta bisa jadi tidak efektif karena

umumnya program kegiatannya sudah dirancang secara instan, tidak berdasarkan

hasil identifikasi yang obyektif. Apalagi jika pelatihan guru itu lebih didasarkan

pada proyek yang semuanya sudah disiapkan dari pemerintah, dan para guru

(peserta pelatihan) tinggal mengikuti pelatihan untuk mereka. Selain itu

pengembangan profesi secara mandiri sebenarnya merupakan perwujudan dari

tanggung jawab atau kewajiban guru untuk meningkatkan kualitas diri tanpa harus

menunggu atau bergantung pada bantuan program baik dariminstansi pemerintah

Page 23: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

123

atau non-pemerintah. Namun dalam kenyataan memang guru dihadapkan dengan

berbagai persoalan (kendala) untuk meningkatkan kualitas diri, terutama dengan

masih rendahnya gaji guru.

6. Tahapan-tahapan Penting Pengembangan Profesi Guru

Pengembangan profesi guru dilaksanakan dengan melalui beberapa tahapan

penting. Untuk menentukan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

rangka meningkatkan profesi dan karir guru maka yang dikenali terlebih dahulu

adalah tentang kinerja guru waktu itu. Pengembangan keprofesian guru

adakalanya diawali dengan penilaian kinerja dan uji kompetensi. Untuk

mengetahui kinerja dan kompetensi guru dilakukan penilaian kinerja dan uji

kompetensi. Atas dasar itu dapat dirumuskan profil dan peta kinerja dan

kompetensinya. Kondisi nyata itulah yang menjadi salah satu dasar peningkatan

kompetensi guru. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja dan uji kompetensi

menjadi salah satu basis utama desain program peningkatan kompetensi guru

(Danim, 2012:10). Setelah diketahui kinerja guru maka selanjutnya disusunlah

rencana program kegiatan yang kan dilaksanakan dengan mempertimbangkan

banyak faktor baik pendukung (potensi) maupun penghambat (kendala) sehingga

pelaksanaan kegiatan peningkatan profesi guru menjadi efektif. Untuk

meningkatkan keaktifan para guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan

peningkatan profesinya hendaknya disertai dengan insentif. Insentif ini lebih

bersifat sebagai motivator untuk memacu semangat mereka dalam meningkatkan

kualitas diri. Tahapan berikutnya adalah bagaimana guru mampu

mengimplementasikan pengalaman baru yang diperoleh dari keikutsertaannya

Page 24: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

124

dalam kegiatan-kegiatan pelatihan dan sejenisnya, atau kemampuan melakukan

inovasi dalam bidang pembelajaran. Pada saat guru melakukan inovasi atau

mengimplementasikan pengetahuan baru, keterampilan baru, dan sikap-sikap baru

hendaknya dilakukan pengawasan untuk diketahui kelancaran dan atau kendala

dalam mengimplementasikan pengalamannya. Tahap penting terakhir yang

hendaknya dilakukan dalam pengembangan profesi guru adalah pelaksanaan

kegiatan lanjutan (follow-up). Tahap ini menekankan pentingnya dilakukan

tindakan-tindakan lanjutan yang memungkinkan para guru yang menerapkan

pengalaman barunya terus mempertahankan dan meningkatkan lebih jauh kualitas

diri yang dimiliki.

C. Rangkuman

Pengembangan profesi dan karir guru merupakan dua kebutuhan dan

tuntutan yang harus dipenuhi secara serempak. Perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi, tuntutan dunia pasar, tuntutan lembaga pendidikan

(sekolah/madrasah), dan juga tuntutan masyarakat (orangtua peserta didik)

merupakan alasan-alasan penting perlunya peningkatan profesi guru.

Pengembangan profesi lebih mengarah pada peningkatan kapasitas guru yang

berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan pada satu sisi, dan pada sisi

lain berkontribusi pada peningkatan karir guru. Dengan peningkatan karir guru

maka berarti selain peningkatan kapasitas guru, dan kualitas pendidikan, juga

terdapat peningkatan kesejahteraan guru. Pekerjaan profesional adalah pekerjaan

yang menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus diikuti

dengan peningkatan kesejahteraannya. Pengembangan profesi guru dapat

Page 25: 0 BAB VI - pengembangan profesi dan karir guru - s · PDF fileSetelah membaca materi ... untuk memberikan layanan ... pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru

125

dilakukan dengan jalur formal, nonformal, maupun informal tergantung pada

tujuan dan kemampuan guru yang bersangkutan.

D. Pertanyaan

1. Kemukakan apa yang dimaksud dengan pengembangan profesi guru?

2. Dari beberapa alasan perlunya pengembangan profesi guru sebagaimana

dikemukakan di atas, mana diantara alasan-alasan itu yang menurut Anda

paling kuat?

3. Pernyataan “Peningkatan profesi guru harus disertai dengan peningkatan

kesejahteraan (upah)”. Bagaimana menurut pendapat Anda?

4. Kemukakan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh guru untuk

mengembangkan profesinya?

5. Kemukakan apa yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa selama di kampus

sehingga mereka lebih siap untuk mengemban tugas profesi sebagai guru nanti

setelah lulus?