janetee0795.files.wordpress.com file · web viewsetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka...

42
GERAKAN-GERAKAN MENENTANG KOLONIALISME DI ASIA TENGGARA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara Dosen Pengampu: Drs. Ba’in, M.Hum Disusun oleh Siti Nurjanah (3101413050) Sifi Dianing Ratri (3101413053) Program Studi: Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL

Upload: trinhduong

Post on 16-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

GERAKAN-GERAKAN MENENTANG KOLONIALISME

DI ASIA TENGGARA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara

Dosen Pengampu: Drs. Ba’in, M.Hum

Disusun oleh

Siti Nurjanah (3101413050)

Sifi Dianing Ratri (3101413053)

Program Studi: Pendidikan Sejarah

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara dibentuk dan ditempa oleh pergerakan

bangsa-bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara yang berkembang menjadi

bangsa-bangsa pokok, pengaruh Cina dan India, pengaruh Islam dan pengaruh bangsa

Barat. Pergerakan bangsa-bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara berlangsung

secara bergelombang dalam kurun waktu yang lama dan akhirnya membentuk

bangsa-bangsa pokok yang sekarang menjadi bangsa-bangsa di Asia Tenggara

dengan suku-suku minoritas.

Setelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke

Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia Barat (Timur Tengah),

dan kemudian dari Barat. Hal ini disebabkan karena letak Asia Tenggara yang sangat

strategis karena berada di persilangan antara dua benua dan dua samudra, tetapi juga

berada di jalur perdagangan dunia, serta hasil alamnya yang sangat berlimpah ruah.

Yang menarik dari bertubi-tubinya masuknya pengaruh asing itu adalah

pengaruh yang lebih dulu datang melakukan reaksi terhadap pengaruh yang dating

berikutnya, kecuali pengaruh Cina yang memang relatif kecil dibandingkan India,

Islam dan Barat. Sebaliknya pengaruh yang baru datang berusaha menghapus atau

mendesak pengaruh asing sebelumnya.

Adapun reaksi Asia Tenggara yang paling keras terjadi sewaktu Asia

Tenggara kedatangan bangsa Barat, sebab di samping melakukan perdagangan,

bangsa Barat itu kemudian menguasai wilayah Asia Tenggara. Reaksi pertama

dilakukan oleh penguasa-penguasa (kerajaan-kerajaan) yang lebih dulu tumbuh dan

berkembang di berbagai kawasan di Asia Tenggara. Sedangkan reaksi berikutnya

Page 3: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

dilakukan oleh masyarakat pedesaan dengan mengadakan gerakan sosial yang

bermuara pada timbulnya gerakan nasional.

Kerajaan-kerajaan tradisional yang lahir di Asia Tenggara, terutama akibat

pengaruh India (Hindu-Budha). Karena itu melihat reaksi Asia terhadap pengaruh

baru yang datang ke Asia Tenggara, khususnya terhadap bangsa Barat, maka tidak

lepas dari pasang-surut kerajaan-kerajaan (penguasa-penguasa) di Asia Tenggara.

Rumusan Masalah

1. Gerakan-gerakan apa saja yang menentang kolonialisme di Asia

Tenggara?

2. Dimanakah gerakan-gerakan yang menentang kolonialisme tersebut

tumbuh?

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui gerakan-gerakan apa saja yang menentang kolonialisme di

Asia Tenggara

2. Mengetahui tempat-tempat bersejarah tumbuhnya gerakan-gerakan

yang menentang kolonialisme

3. Menambah pengetahuan tentang sejarah yang ada di wilayah Asia

Tenggara

4. Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Tenggara.

Page 4: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

BAB II

GERAKAN-GERAKAN YANG MENENTANG KOLONIALISME

DI ASIA TENGGARA

Reaksi Para Penguasa Tradisional di Asia Tenggara

Pada masa pra nasionalisme di Asia Tenggara sudah berlangsung perjuangan

untuk mengusir penjajah, baik dengan bentuk perlawanan bersenjata atau melalui

gerakan sosial. Gerakan-gerakan untuk memperjuangkan kebebasan dari pengaruh

dan tekanan sistem kolonial dimulai dengan adanya perlawanan dari kerajaan-

kerajaan yang terlebih dulu berdiri di wilayah Asia Tenggara sebelum datangnya para

penjajah di tanah Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan yang melakukan perlawanan

terhadap kolonialisme di wilayah Asia Tenggara adalah

1. Kesultanan Malaka

Pengaruh India (Hindu-Budha) berlangsung antara abad ke-1 sampai abad ke-

15, serta pernah memiliki pusat-pusat kekuasaan seperti Funan, Sriwijaya, Ayuthia

dan Majapahit. Pada abad ke-15, kekuasaan Majapahit mulai merosot, sehingga

muncul kerajaan-kerajaan yang mulai memisahkan diri dari Majapahit, termasuk

Malaka.

Menurut Tome Pires, penguasa Malaka yang pertama yaitu Parameswara

meminta Sultan Pasai agar Malaka diperbolehkan membayar impor emas sendiri

(ketika itu kerajaan Malaka di bawah pengaruh Samudra Pasai). Sultan Pasai setuju

asal penguasa Malaka masuk Islam. Usul itu ditolaknya tetapi Parameswara

membiarkan pedagang-pedagang Islam masuk ke Malaka asal membawa emas.

Barang-barang lain yang diperdagangkan di Malaka yaitu lada hitam, timah, kapur,

kayu cendana, damar dan sarang burung.

Page 5: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Dengan masuknya pedagang-pedagang Islam itu, Malaka semakin ramai

tetapi pengaruh Islam juga bertambah. Setelah penguasa Malaka mendapat tawaran

Putri Pasai dan setuju, akibatnya agama Islam mulai masuk istana. Menurut Tome

Pires, raja Malaka yang pertama kali memeluk Islam adalah Parameswara. Saat itu

usia Parameswara sudah 72 tahun. Setelah memeluk agama Islam, Parameswara

menggunakan gelar Megar Iskandar Syah. Namun tampaknya agama Islam belum

meresap ke masyarakat Malaka, bahkan juga di istana kerajaan Malaka. Hal ini

tampak dari nama-nama pengganti Parameswara yang masih menggunakan nama

Hindu, seperti Sri Maharaja dan Sria Prameswara Dewa Syah.

Adapun raja-raja yang pernah berkuasa di Malaka berturut-turut adalah

Prameswara (1400-1424), Sri Maharaja ( 1424-1444), Sri Prameswara Dewa Syah

(1444-1445), Sultan Muzzafar Syah (1445-1459), Sultan Mansyur Syah (1459-1477),

Sultan Alaudin Riayat Syah (1477-1488) dan Sultan Mahmud Syah (1488-1511).

Dari sederatan nama raja-raja Malaka tersebut, maka raja-raja Malaka yang

pertama sampai dengan yang ketiga masih bernafaskan Hindu. Sedangkan mulai

Muzaffar Syah, maka raja-raja Malaka bergelar Sultan. Ini berarti bahwa Malaka

benar-benar menjadi kerajaan atau kesultanan Islam baru dimulai pada masa

pemerintahan Muzaffar Syah. Hal ini disebabkan karena adanya revolusi istana yang

member peluang kepada orang-orang Gujarat untuk mengendalikan politik Malaka.

Kesultanana Malaka di bawah Muzaffar Syah berkembang pesat, dan

mencapai kejayaan sewaktu di bawah Mansur Syah. Namun sewaktu diperintah oleh

Sultan Alaudin Riayat Syah, kesultanan Malaka mulai mengalami kemunduran.

Semasa pemerintahannya, kerajaan-kerajaan kecil pembayar pajak seperti Pahang dan

Siak mulai berani menentang Malaka.

Kondisi dalam negeri sendiri juga mengalami kemerosotan. Tumenggung

Mutahir yang dilantik menjadi Bendahara, banyak yang menentangnya. Kalangan

umum sebenarnya menghendaki putra Tun Perak yang menjabatnya, sebab dinilai

masih berdarah Melayu.

Page 6: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Di samping dinilai cenderung kepada orang-orang Gujarat (Tamil Islam), Tun

Mutahir juga dinilai tamak dan mau menerima suap dari pedagang-pedagang asing. Ia

juga dinilai sombong dan tidak mematuhi adat istiadat. Jika para Bendahara

sebelumnya selalu mengawinkan putrinya dengan sultan, maka ia mengawinkan

putrinya dengan Tun Ali, yakni salah seorang menterinya. Hal inilah yang

menimbulkan perlawanan terhadap Bendahara.

Ketika Tun Mutahir bertindak sebagai hakim alam suatu peradilan perdata, ia

telah menerima suap dari dari salah satu pihak yang bersengketa. Sedangkan pihak

lainnya juga telah memberikan suap kepada Laksamana. Tindakan Bendahara

tersebut mengundang kemarahan Sultan, sehingga Sultan memerintahkan untuk

membunuh Bendahara bersama keluarganya kecuali anak-anaknya yang masih kecil

seperti Tun Hamzah dan Tun Fatimah yang akhirnya diperistri oleh Sultan.

Sepeninggal Tun Mutahir, Paduka Tuan (putra Tun Perak) diangkat menjadi

Bendahara, walaupun timpang dan lumpuh. Dengan demikian Malaka tidak

mempunyai pimpinan yang bijak serta kuat semasa negeri itu sedang mengalami

ancaman dari luar yang lebih hebat.

Di samping adanya pejabat-pejabat yang lemah, maka sistem politik negeri itu

juga melemahkan Malaka. Titik utama kelemahan politik Malaka adalah penggantian

Sultan. Di situ tidak ada aturan bahwa anak tertua mempunyai hak untuk

menggantikan ayahnya. Raja memang bisa mempersiapkan penggantinya, namun

setelah ia wafat maka yang menentukan raja baru adalah Bendahara. Dasar pilihan

bukanlah keturunan atau kecakapan namun kedekatan mereka terhadap Bendahara

maupun pembesar-pembesar istana lainnya.

Munculnya Tun Mutahir sebagai Bendahara tahun 1500 menghidupkan

kembali persaingan antara bangsawan Melayu dan Tamil dalam istana di Malaka.

Dengan demikian apabila Portugis tiba, Malaka sudah hancur karena perpecahan

dalam negeri. Hal ini disebabkan karena Tun Mutahir bukan saja tidak menghormati

Sultan tetapi juga berani membatalkan perintah Sultan yang member jaminan

Page 7: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

keselamatan kepada orang-orang Portugis semasa lawatan mereka yang pertama di

tahun 1509.

Sebaliknya, Tun Mutahir justru membuat komplotan dengan orang-orang

Tamil atau pedagang-pedagang Gujarat untuk menyerang kapal-kapal Portugis secara

mengejutkan. Dengan tindakan ini, Tun Mutahir memberikan satu alasan yang baik

kepada D’Albuquerque untuk datang dengan tentara yang besar guna menuntut ganti

rugi, atau sekaligus menaklukan Malaka.

Di samping krisis kepemimpinan, kelemahan sistem politik, Malaka juga

dilanda kelemahan ekonomi. Walaupun pelabuhan Malaka tetap ramai, namun

pelaksana perdagangan itu adalah orang asing, bahkan penjajak barang-barang pun

orang asing sedangkan penduduk Melayu hanya sebagai kuli saja. Sedangkan orang-

orang Melayu yang terlibat dalam perdagangan hanya Sultan dan para pembesar

istana. Mereka inilah yang memperoleh cukai, tol dan hadiah-hadiah dari para

pedagang.

Kondisi perdagangan di Malaka itu menyebabkan munculnya kelompok

pedagan yang berkuasa dan kaya raya di Malaka. Kesetiaan mereka kepada raja

bukan karena menghormati sultan, tetapi hanya karena kepentingan-kepentingan dan

keselamatan mereka sendiri. Untuk menjamin kepentingannya itu mereka tidak

segan-segan menyuap kepada Sultan atau pembesar-pembesar Malaka, sehingga

membuat pemerintahan di Malaka menjadi keropos.

Beberapa kelompok saudagar yang terkenal adalah Upeh, yaitu kelompok

pedagang-pedangang Jawa yang menguasai impor beras di Malaka. Kelompok ini

dipimpin oleh Utimuti Raja. Kelompok lain yang juga terkenal adalah kelompok

Keling atau Tamil yang dipimpin oleh Raja Mendaliar. Demi kepentingan dan

keselamatan sendiri, kelompok pedagang yang setia kepada Sultan itu setelah

kedatangan Portugis di Malaka juga menyatakan setia kepada Portugis.

Page 8: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Sultan Malaka tidak bisa mengharapkan bantuan dari kelompok saudagar-

saudagar kaya untuk mempertahankan diri dari serangan Portugis. Utimuti Raja yang

pernah sekali lagi menjanjikan bantuan kepada Sultan yang sedang terjepit itu, tetapi

terlambat. Akhirnya Portugis mengetahui sehingga Utimuti dan keluarganya dijatuhi

hukuman mati di tanah lapang agar orang Malaka tidak berani melawan Portugis.

Kelemahan ekonomi Malaka yang lain adalah bahwa makanan penduduk kota

itu sangat tergantung luar. Jika kota itu dikepung musuh, pasti akan segera jatuh.

Orang-orang Cina pernah menasehatkan kepada D’Albuquerque supaya menaklukan

Malaka dengan blokade sehingga Malaka akan mudah dikuasai karena seluruh

penduduknya kelaparan.

Kemunduran Malaka bersamaan dengan masa penjelajahan samudra oleh

bangsa-bangsa Eropa. Ketika Portugis sudah sampai di India, mereka melihat Malaka

sebagai asset perdagangan yang menguntungkan. Namun sebaliknya pedagang-

pedagang Islam merasa terancam sehingga membentuk persekutuan untuk menjaga

perairan Samudra Hindia dan Afrika sampai Timur Jauh. Pada tahun 1511

D’Albuquerque menyerbu Malaka secara besar-besaran. Para pedagang Islam

terutama dari Gujarat menasehati sultan agar menentang kedatangan Portugis itu,

sebab armada Portugis itu dinilai hanya kecil dan akan kembali ke India mennti angin

musim timur laut.

D’Albuquerque mula-mula mengajukan permohonan kepada sultan agar

membebaskan para tawanan Portugis. Permintaan itu semula ditolak tetapi setelah

Portugis membakar rumah-rumah di sepanjang pantai Upeh dan menyerang kapal-

kapal pedagang Gujarat, barulah Sultan mengabulkannya, namun diikuti dengan

persiapan perang.

Dalam menghadapi serangan Portugis, Malaka didukung oleh tentara

bayangan dari Jawa. Tentara Malaka yang dipimpin langsung oleh Sultan Mahmud

dan puteranya, Ahmad, dengan naik gajah dan bersenjatakan panah beracun, namun

tidak bisa menandingi tentara Portugis dengan senapan-senapannya dan meriam jarak

Page 9: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

jauh. Dengan demikian jatuhlah Malaka ke tangan bangsa Barat setelah berkuasa

selama seabad.

Bangsa Portugis menduduki Malaka dengan maksud menguasai perdagangan

lada dan rempah-rempah di dunia Barat yang bertitik pangkal di kota Bandar tersebut.

Maksud ini ternyata menyebabkan peranan kota itu sebagai bandar entrepot berakhir.

Sesudah tahun 1511 rute dan pusat perdagangan lada serta rempah-rempah

dipindahkan ke tempat lain.

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, perdagangan laut di Asia Tenggara

tetap berjalan. Untuk mengatur perdagangan di Asia Tenggara maka dibuatlah

undang-undang laut. Undang-undang itu berisi peraturan-peraturan tentang

perdagangan dan pelayaran di Asia Tenggara. Setengah abad setelah Malaka jatuh ke

tangan Portugis, undang-undang tersebut masih berlaku dengan Makasar sebagai

pusatnya. Sampai sekarang undang-undang itu masih berlaku sebagai hukum yang

tidak tertulis (hukum adat).

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, sultan Malaka

memindahkan ibukotanya ke muara sungai Johor, sehingga kerajaan Malaka lebih

dikenal sebagai kerajaan Johor atau kerajaan Melayu (kerajaan Melayu Johor). Ketika

itu di ujung Sumatera Utara sudah berkuasa Kesultanan Aceh. Dengan munculnya

Portugis, maka Selat Malaka diperebutkan oleh tiga kekuasaan yaitu Johor, Aceh dan

Portugis.

Kerajaan Johor menguasai daerah pedalaman Malaka, Johor, kepulauan Riau

dan Lingga. Sedangkan daerah jajahannya yaitu Deli, Rokan, Siak, Kampar,

Inderagiri dan Pahang. Untuk menghindari serangan Portugis maka ibukotanya

dipindah-pindah. Sejak itu timbul permusuhan terus menerus antara Johor dan

Malaka.

Sewaktu Malaka direbut oleh Belanda tahun 1641, Johor memperoleh

kesempatan untuk merebut kembali Malaka, sebab Johor bersekutu dengan Belanda

Page 10: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

untuk bekerjasama menyerbu Portugis di Malaka. Kesempatan itu tidak dapat

digunakan karena Johor diperintah oleh raja yang lemah. Bahkan pada tahun 1717,

raja Johor diusir oleh raja Siak dengan bantuan Daeng Parani (bajak laut Bugis di

kepulauan Riau) dengan janji akan diangkat menjadi Yamtuan Muda di Riau.

Karena Daeng Parani tidak jadi diangkat sebgai Yamtuan Muda di Riau, maka

pada tahun 1722 raja Siak diusir oleh Daeng Parani. Ia lalu mengangkat dirinya

menjadi raja Johor dengan gelar Sultan Sulaiman Badr Alam Syah. Adiknya, Daeng

Merawah, diangkat menjadi Yamtuan Muda di Riau. Secara riil kekuasaan Johor

berada di tangan orang Bugis.

Kedudukan orang Bugis ini membuat iri hati para bangsawan Melayu di

Johor. Akibatnya mereka berusaha menyingkirkan Sultan Sulaiman. Namun sikap

mereka diketahui oleh Sultan. Untuk memperkuat kedudukannya, maka pada tahun

1745 Sultan Sulaiman dengan diam-diam mengadakan perjanjian dengan Belanda

yang isinya

- Johor dan Belanda monopoli penjualan bahan pakaian di Siak

- Belanda monopoli timah di Selangor

- Kapal-kapal Belanda bebas bea di Johor.

Perjanjian tersebut menimbulkan perang antara Siak dengan Belanda: Karena

Bugis membantu Siak, maka berubah menjadi perang Bugis-Belanda. Pemimpin

Bugis yang terakhir, Raja Haji pada tahun 1782 tewas terbunuh. Karena itu pada

tahun 1785 Mahmud (bangsawan Melayu) diangkat menjadi sultan Johor tanpa

Bugis, tetapi diganti residen Belanda.

Sultan Mahmud tidak senang campur tangan Belanda itu, karena itu ia

berusaha mengusir Belanda. Untuk itu ia minta bantuan bajak laut Lanun dari

Kalimantan Utara. Tahun 1787 bajak laut Lanun dapat mengusir Belanda dari Riau,

tetapi kemudian juga mengusir sultan Mahmud.

Page 11: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Sultan Mahmud lalu mengajak damai dengan Belanda, tetapi ditolak. Ketika

minta bantuan Inggris ia juga ditolak. Setelah usaha minta bantuan gagal, ia membuat

koalisi dengan Trengganu, Kedah, Siak, Lingga dan Inderagiri untuk mengusir bajak

laut Lanun, Belanda dan Inggris.

Karena usaha membentuk koalisi gagal, akhirnya ia menjadi pemimpin bajak

laut Melayu. Sewaktu Malaka diduduki Inggris pada tahun 1798, ia dinobatkan lagi di

Johor dengan Raja Ali (Bugis) sebagai Yamtuan Muda. Ia berkuasa di Johor sampai

dengan tahun 1812, setelah itu kerajaan Johor pecah menjadi dua kerajaan karena

putra sultan Mahmud dua orang, yaitu Husen dan Abdurahman.

Abdurahman menjadi raja di kerajaan Melayu Riau yang berada di bawah

pengaruh Belanda, sedang Husen menjadi raja di kerajaan Melayu Johor di bawah

pengaruh Inggris. Dengan demikian kerajaan Malaka yang kemudian pindah ke

Johor, akhirnya di bawah pengaruh Belanda dan Inggris.

2. Kerajaan Ayuthia

Sebelum berdiri kerajaan Ayuthia, di Muangthai sudah ada kerajaan Sukhotai.

Kerajaan ini berdiri pada abad ke-13. Terletak di Muangthai tengah, dan akibat

pengaruh India (Hindu). Pada saat itu agama Islam sudah mulai tersebar di kerajaan

itu berkat adanya hubungan dagang yang dibangun oleh para saudagar Muslim.

Pada tahun 1350 di hilir Sungai Menam (Chao Phya) berdiri kerajaan Ayuthia

oleh Ramadipati. Ibukota kerajaan itu adalah Dwarawati Sri Ayuthia. Cita-citanya

menaklukan Sukhotai dan Chieng Mai (Muangthai Utara). Pada abad ke-14 Sukhotai

berhasil ditaklukan oleh Ayuthia.

Pada masa pemerintahan kerajaan Ayuthia, agama Islam sudah memiliki

pengaruh yang besar. Hal itu terbukti adanya kaum Muslim yang diangkat sebagai

menteri dan pejabat penting di kerajaannya. Peran kaum Muslim sebagai menteri dan

saudagar yang dekat dengan raja menjadikan mereka kelompok yang berpengaruh di

istana.

Page 12: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Ayuthia merupakan dasar negara nasional Muangthai sebab:

a. Ramadipati membuat hukum Siam yang berlaku sampai zaman

Chulalongkorn (Bapak Muangthai).

b. Raja Trailok (Baroma Trailokrat, 1448-1483) telah menyusun sistem

monarki Siam yang sentralistis dalam pemerintahan maupun militer.

Antara tahun 1534-1590 Ayuthia menjadi jajahan (vazal) Birma (Myanmar).

Tahun 1584 Pra Naret (putra Maha Tamaraja, raja vazal Bima di Siam) berhasil

membebaskan Siam. Pada tahun 1590 Pra Naret mengangkat dirinya menjadi raja

Ayuthia dengan gelar Narasuen. Saat itu bersamaan dengan mundurnya dinasti

Toungu di Birma, sehingga ia merebut daerah-daerah milik Birma seperti Chieng

Mai, Laos, Shan dan Jazirah Melayu.

Sewaktu dinasti Toungu bangkit lagi, ternyata berhasil merebut kembali

daerahnya. Kebetulan waktu itu di Ayuthia terjadi perebutan tahta. Narai berhasil

merebut tahta dan berusaha mempertahankan kedudukannya. Bersamaan dengan

kemenangan Narai, bangsa Barat mulai masuk di Siam.

Inggris dan Perancis diterima Narai di Ayuthia dengan harapan dapat

mencegah meluasnya kekuasaan Belanda (VOC) di Siam. Ternyata kedua bangsa

Barat itu di kemudian hari berusaha untuk menguasai Siam. Karena itu rakyat Siam

mulai mencurigai dan menentang mereka.

Pada tahun 1678 Pra Petraya memaksa Perancis meninggalkan Siam kecuali

para misionaris dan pedagang. Namun mereka pun akhirnya diusir pula. Pada selang

selanjutnya Inggris dan Belanda juga terusir dari Siam pada tahun itu pula. Dengan

demikian Pra Pretaya berhasil mengusir bangsa Barat dari Siam dan sekaligus

mempersatukan Siam, serta mengatasi masalah-masalah dalam negeri sampai tahun

1700.

Di bawah pemerintahan Maha Tamaraja II (cucu Pra Petraya), Ayuthia

melakukan ekspansi keluar. Ketika Ayuthia mencoba intervensi ke Laos, ternyata

Page 13: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Laos sudah dikuasai Birma dan Cina. Akhirnya Siam hanya berhasil merebut Laos

yang diduduki Birma. Sedangkan intervensi ke Kamboja gagal karena Kamboja

sudah dikuasai Vietnam.

Pada zaman raja Baromoraja V (1758-1767) Ayuthia dua kali diserang Birma

yaitu oleh raja Alaungpaya (1758) dan Hsinbuyshin (1767). Penyerbuan yang kedua

menghancurkan Ayuthia, ibukota dibinasakan dan rajanya hilang. Siam lalu

ditinggalkan oleh Birma sehingga kacau.

Ketika Siam mengalami kekacauan, muncul Phya Taksin yang menduduki

Siam sambil membersihkan sisa-sisa tentara Birma. Pada tahun 1767 itu pula ia

berhasil mengangkat dirinya menjadi raja Siam. Phya Taksin mendirikan ibukota baru

di Tanaburi (Thorburi) di sebelah Barat muara sungai Chao Phya. Sedangkan kota

Ayuthia sudah menjadi puing-puing dan tak pernah dibangun kembali.

Setelah berhasil memegang kekuasaan, ia lalu menaklukan raja-raja kecil

yang memproklamasikan diri setelah mundurnya tentara Birma. Karena banyaknya

perang yang dilakukan, ia akhirnya menjadi gila. Dalam kondisi seperti itu ada

gejala-gejala kudeta.

Sewaktu kondisi Siam tidak menentu, Phra Chulalok (Chakri) yaitu panglima

perang Phya Taksin, mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar Rama Tibodi

(1782-1809). Dialah pembentuk dinasti Chakri yang menurunkan raja-raja Thailand

sampai saat ini.

Nama aslinya adalah Thong Duang, lahir tahun 1736 dari keluarga Ban

Ampawa di propinsi Samut Songkram. Ia mendirikan ibukota baru di sebelah timur

muara sungai Chao Phya dan disebutnya Bangkok. Sepeninggalnya, Siam terus

berjuang menghadapi masuknya Inggris dari Birma dan Perancis dari Indocina.

Page 14: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

3. Kerajaan Vietnam

Sewaktu dinasti Chin diperintah oleh Shih Huang Ti, Vietnam digabungkan

dengan Cina (246 BC-939 AD). Pada saat itu terjadi kolonisasi besar-besaran dari

Cina ke Vietnam, akibatnya Vietnam merupakan satu-satunya wilayah Asia Tenggara

yang paling banyak menerima pengaruh Cina. Namun karena kekuasaan Cina

mengalami pasang surut, Vietnam juga mengalami masa penjajahan tetapi juga masa-

masa kemerdekaan, sehingga punya nasionalisme tradisional.

Pada saat dijajah Cina, Tongkin dan Annam dijadikan sebuah propinsi yang

disebutnya sebagai Nam-Viet (Propinsi Selatan). Di propinsi ini bangsa Vietnam

diserahi untuk mengatur pemerintahan sendiri. Ibukotanya adalah Hanoi, tempat

kedudukan gubernur Cina.

Selama dalam masa penjajahan Cina, terjadi tiga kali pemberontakan besar

dari bangsa Vietnam untuk memperoleh kemerdekaan. Pertama kali pada tahun 544-

547, yang kedua tahun 590, dan yang ketiga tahun 600-602. Namun ketiga-tiganya

gagal karena Cina sangat kuat.

Pada tahun 907, pada saat dinasti Tang jatuh, timbullah gerakan kemerdekaan

lagi. Gerakan kemerdekaan ini baru berakhir pada tahun 939. Dengan demikian

sejarah Vietnam merdeka baru dimulai tahun 939, yakni setelah bangsa Vietnam

dapat membebaskan diri dari penjajahan Cina.

Pahlawan kemerdekaan Vieetnam pada saat itu adalah Ngo Quyen, pendiri

dinasti Ngo (939-968) dengan kerajaannya Dai-co-viet. Selanjutnya aa 15 dinasti

yang memegang pemerintahan kerajaan itu. Kerajaan ini wilayahnya mula-mula

adalah Nam-Viet (Tongkin dan Annam), serta tak pernah minta pengakuan dari Cina.

Dalam perjalanan selanjutnya, Vietnam pernah jatuh ke tangan Cina lagi.

Tahun 1418 Le Loi melakukan gerakan kemerdekaan, dan baru tahun 1428 berhasil

memproklamasikan kemerdekaanya. Untuk menghilangkan kemarahan Cina dan

menghindari serangannya lagi, maka ia dan keturunannya meminta pengakuan Cina.

Page 15: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Sampai abad ke-15 (1471), sejarahnya adalah sejarah perang rebut kuasa dengan

kerajaan Champa, yang berakhir dengan runtuhnya kerajaan Champa itu. Karena

kemenangannya itu, maka bangsa Vietnam menjadi bangsa yang dominan. Bangsa

Champa terasimilir ke dalam bangsa Vietnam, baik politik maupun kultural sampai

sekarang.

Pada tahun 1570 dinasti Le Loi pecah menjadi tiga yaitu

a. Keluarga Mac: berkuasa di Tongkin dengan Hanoi sebagai ibukota.

b. Keluarga Trinh: yang memerintah atas nama dinasti Le. Berkuasa di

Thanh Hoa, Nghe Anh dan Ha Tinh dengan Tay Lo sebagai ibukota.

c. Keluarga Nguyen: juga atas nama dinasti Le, mengasai propinsi

Selatan dengan Quangtri sebagai ibukota.

Dalam perkembangannya, dinasti Mac diusir keluarga Trinh. Sejak itu timbul

konflik antara keluarga Trinh dan keluarga Nguyen (1620-1672). Di dalam

peperangan antara keluarga Trinh melawan keluarga Nguyen tidak ada yang menang

dan tidak ada yang kalah. Nguyen lebih baik dalam perlengkapan senjatanya, serta

mendapat bantuan dari Portugis. Sedangkan Trinh memiliki man power yang unggul.

Adapun faktor-faktor yang merupakan rintangan bagi Trinh adalah:

a. Dinding-dinding besar yang didirikan oleh Nguyen di utara Hue.

b. Adanya kerajaan Mac di utara yang sering muncul.

Dengan berakhirnya peperangan antara kedua pihak pada tahun 1672, maka

keadaan menjadi damai kembali, masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri.

Trinh memusatkan perkembangan kekuasaannya di Tongkin, sedangkan Nguyen

mengadakan ekspansi ke selatan. Sebagai akibat ekspansi yang dilakukan adalah:

a. Bangsa Champa dan Khmer makin menderita

b. Tersebarnya pengaruh Annam ke daerah-daerah tersebut.

Page 16: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Berkat ekspansinya ke selatan, Nguyen berhasil menjadikan Udong dan

Saigon sebagai vazal-vazalnya pada tahun 1673. Pada tahun 1677 Ang Non, penguasa

Saigon, berusaha menduduki tahta di Kamboja, Ang Sor, raja Kamboja minta bantuan

kepada Siam dan berhasil mengalahkan Ang Non. Yang akhir ini lari ke Annam

untuk minta bantuan Hien Vueng.

Bersamaan waktunya datang pula di Tourane sejumlah 3000 orang pelarian

bangsa Cina di bawah dua orang pemimpinnya yang bernama Yang dan Ch’en.

Mereka ini adalah partisan dari dinasti Ming yang pada waktu itu mengalami

kekalahan di Cina.

Oleh Hien Vueng, mereka itu diserahkan kepada Ang Non yang membawa

mereka menduduki daerah Bien-Hoa. Sedangkan Yang beserta bawahannya menuju

ke Mitho. Yang terakhir ini nantinya akan menjadi raja bajak sungai. Kemudian

dimulai lagi perebutan tahta Kamboja antara Ang Sor dan Ang Non. Akhirnya

Annam berhasil memaksa Ang Sor untuk mengakui kekuasaan Annam. Juga Ha-Tien

yang terletak di teluk Siam akhirnya menjadi daerah vazal Annam. Adapun yang

diangkat sebagai gubernur di situ ialah seorang pelarian bangsa Cina lainnya yang

bernama Mac Cuu.

Sewaktu Siam dibawah Phya Taksin, maka terjadilah perebutan pengaruh di

Kamboja antara Annam dan Siam. Suatu keuntungan bagi Siam, karena bertepatan

waktunya di Annam timbul kekacauan yaitu dengan berkobarnya pemberontakan

Tayson tahun 1773. Pemberontakan ini berhasil meruntuhkan keluarga Trinh dan

Nguyen.

Pada tahun 1802 pemberontakan Tayson membubarkan diri karena tujuanya

tidak jelas. Sewaktu pemberontak bergerak ke Vietnam Utara, Nguyen Phuch Anh

(keluarga Nguyen) menyatakan kemerdekaannya dan mengangkat dirinya di Vietnam

Selatan dengan Gia Liong. Setelah perlawanan Tayson berakhir maka Gia Liong

menguasai seluruh Vietnam.

Page 17: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Pada masa pemerintahan Gia Liong, hubungan dengan Perancis berlangsung

damai. Namun pengganti-penggantinya seperti Minh Mang, Thieu Tri dan Tu Duc

melawan Perancis. Dengan alasan melindungi orang-orang Katolik yang dikejar-kejar

oleh pemerintah Vietnam, maka Perancis melancarkan pendudukan ke Vietnam.

Setapak demi setapak Perancis merebut Vietnam sehingga sejak 1883 Vietnam

dijajah Perancis.

4. Keraajaan Birma

Pada tahun 1404 lahirlah kerajaan Pagan dari bangsa Birma. Kerajaan Pagan

runtuh karena adanya invasi tentara Mongol masa kaisar Kubhilai Khan, yang terjadi

antara tahun 1271-1287, sehingga sejak tahun 1287 Pagan menjadi vazal Cina.

Pada tahun 1299 suku Shan berhasil membangun kerajaan Shan di Birma

serta melepaskan Birma dari kekuasaan Cina. Pada saaat itu Pagan dimusnahkan,

sedang raja Kyaswa yang pro Cina dibunuh. Dan pada tahun 1301 kerajaan Shan

mengirim upeti ke Cina. Mula-mula ibukota Shan di Myinsaing, kemudian dipindah

ke Pinya (1312).

Pada tahun 1315 kerajaan Shan pecah menjadi dua yaitu Pinya dan Sagaing.

Kedua kerajaan ini saling bersaing, sehingga akhirnya pada tahun 1365 kedua

kerajaan itu dengan mudah dimusnahkan oleh suku Shan yang lain (suku Maw) yang

dipimpin Mohyin. Namun kerajaan Sagaing muncul lagi dan mendesak penguasa

yang lain serta membangun ibukota baru di Ava. Tetapi pada tahun 1527 Ava

ditaklukkan oleh keturunan Mohyin.

Sementara itu orang-orang Birma yang terdesak suku Shan lalu mendirikan

benteng di atas bukit atau kerajaan Toungu. Raja Toungu yang terbesar adalah

Bayinaung. Raja tersebut memaksa Siam mengganti kalender Mahasakarat (78 AD)

dengan kalender Birma yakni Chula Akarat (638 AD) sampai zaman Chulalongkorn

yang menggantinya dengan kalender Gregorian.

Page 18: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Bangsa Birma berhasil merebut Ava dan menjadikan kota itu sebagai ibukota.

Namun kota itu lalu direbut suku Mon dan dihancurkan. Pada saat Toungu diperintah

oleh Aungzea (1752-1760), maka Ava direbut kembali. Namun karena kota itu sudah

rusak maka Aungzea yang kemudian bergelar Alaungpaya membangun ibukota baru

di Rangoon (sekarang Yangoon). Alaungpaya ini kemudian membangun dinasti baru

yang disebut dinasti Aonbaung.

Pada masa Birma diperintah Alaungpaya, Inggris memmbantunya untuk

menyatukan Birma. Dengan demikian Inggris berharap agar Birma bisa berfungsi

sebagai benteng menghadapi Perancis di Indocina. Ketika Alaungpaya masih hidup,

Inggris bersahabat dengan Birma, tetapi setelah Alaungpaya meninggal, maka mulai

timbul pertentangan antara Inggris dengan Birma.

Pada tahun 1794 Arakan berontak. Sewaktu mengejar kaum pemberontak

tentara Birma menyeberang perbatasan India. Peristiwa ini dipergunakan Inggris

untuk memaksa Birma menerima perwakilannya.

Di kemudian hari insiden-insiden semacam itu menjadi alasan Inggris untuk

menyerbu dan menguasai Birma. Akibatnya berkobar perang Birma-Inggris sampai 3

kali.

1. Perang Birma I (1824-1826)

Sebab-sebabnya tentara Birma dibawah Maha Bandula (Panglima perang Raja

Bagjidav), menduduki Assam dan Manipur. Karena tentara Birma selanjutnya lebih

sedehana, maka kalah di segala medan perang. Karena itu terpaksa menandatangani

perjanjian Yandabu ,yang isinya

a. Birma beri ganti satu juta poundsterling.

b. Penyerahan Assam, Manipur, Tenasserin dan Arakat kepada Inggris.

c. Birma tidak intervensi ke India.

d. Penempatan residen Inggris di Ava.

2. Perang Birma II (1852-1853)

Page 19: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Perang ini berkobar pada saat Birma di bawah Pagan Min yang kejam. Sebab-

sebabnya raja merampas dan menahan dua nahkoda Inggris yang dianggap menghina

Birma. Inggris menuntut ganti rugi dan pergantian Gubernur Pegu, tetapi ditolak.

Inggris dipimpin Jenderal Godwin dan Komodor Lambert. Rangoon jatuh ke

tangan Inggris. Raja Pagan Min diganti Midon Min. Ia memindahkan ibukota

Birma dari Rangoon ke Mandalay.

3. Perang Birma III (1885)

Sewaktu Birma di bawah raja Thibaw, terjadi persekutuan dengan Perancis.

Karena merasa ada pendukungnya, maka Birma menasionalisasi firma. Inggris di

Birma, sehingga Inggris mengancam Thibaw.

Setelah Thibaw menolak ultimatum Inggris, maka Inggris menyerbu

Mandalay. Thibaw ditangkap dan diasingkan ke India. Karena itu sejak 1886 Birma

menjadi jajahan Inggris.

Gerakan Sosial di Pedesaan

Dengan adanya perubahan pelaksanaan politik yang dilakukan oleh penjajah

terhadap kawasan pedesaan, maka gerakan sosial petani pedesaan di Asia Tenggara,

khususnya di Indonesia pada abad ke-19 sudah mulai memperlihatkan bentuk

gerakannya yang jelas. Aksi-aksi dalam bentuk fisik yang dilakukan oleh masyarakat

itu telah menuju kepada sasaran yang terarah.

Sebelum abad ke-19 pemerintah kolonial seakan-akan membiarkan kawasan

pedesaan diperintah secara tidak langsung oleh penguasa-penguasa pribumi dengan

pengawasan yang tidak terlalu ketat, maka pada abad ke-19, para penguasa Barat

telah merubah kondisi itu ke arah pemerintah langsung dan dengan pengawasan

langsung pula.

Page 20: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Masyarakat pedesaan yang dalam sejarahnya senantiasa berorientasi kepada

pola pemerintah yang tradisional di mana pusat kekuasaan itu berada di tangan

seorang penguasa yang ditetapkan menurut nilai tradisional pula, dengan adanya

perubahan politik yang dilaksanakan oleh penguasa Barat itu, mengalami

kegoncangan. Timbulnya kegoncangan dalam kehidupan masyarakat petani di

pedesaan, adalah sebagai akibat telah terjadinya pertemuan dua sistem sosial yang

sangat berbeda.

Adapun perbedaan sistem sosial itu adalah bahwa penguasa Barat berusaha

memperkenalkan suatu sistem sosial dan politik yang sama sekali asing dalam

pandangan pemikiran para petani di pedesaan. Sedang di pihak lain, sistem sosial dan

politik tradisional masih berakar dalam kehidupan para petani dan mereka berusaha

mempertahankan kondisi itu.

Kolonialisme Barat abad ke-19 mempunyai pengaruh yang merugikan atas

pertumbuhan sosial, khususnya menghalang-halangi atau melambatkan pertumbuhan

kaum borjuis yang cukup besar di kalangan penduduk seperti di Indonesia ini, di

mana perekonomian kapitalis yang dimasukkan di daerah itu biasanya untuk

memberikan keuntungan kepada kaum penguasa asing, bukan lagi penguasa pribumi.

Penguasa Barat itu juga memperkenalkan sistem sosial dan politik, terutama

yang menyangkut sistem administrasi gaya Barat. Bahwa di dalam suatu institusi

sosial, termasuk politiknya, harus ada suatu norma yang teratur yang bekerja secara

mekanis untuk kepentingan institusi itu. Tiap-tiap bagian dari institusi itu harus ada

orang yang mengendalikannya dan bertanggungjawab secara teratur pada jenjang

yang lebih atas. Pola kehidupan pemimpin harus di atur oleh undang-undang dan dia

harus mempunyai pertanggungjawaban terhadap jabatan yang dipegangnya.

Sistem sosial dan politik Barat ini tentu berakibat terhadap sistem sosial

tradisional. Sebab pada kenyataannya seorang pemimpin dalam dunia tradisional

adalah bagian dari kehidupan suatu sistem yang berlaku dalam masyarakat. Atas

dasar tersebut, maka tidaklah mengherankan bila pusat kekuasaan atau kekuatan

Page 21: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

berada dalam diri si pemimpin. Kemudian rakyat adalah juga merupakan bagian dari

kehidupan di pemimpin. Rakyat bekerja untuk si pemimpin tanpa ada undang-undang

yang mengaturnya.

Sistem administrasi Barat atau birokrasi modern diikuti dengan sistem

perpajakan. Perkenalan sistem pajak ini semakin menyuburkan gerakan sosial di

pedesaan. Hal ini disebabkan, karena kedua sistem Barat itu secara langsung telah

mencampuri kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pedesaan. Sistem sosial yang

telah establishet dari dunia tradisional, tiba-tiba mengalami kegoncangan dalam

kehidupan masyarakat. Sistem baru yang diperkenalkan oleh Barat itu, dianggap

sebagai penyebab utama terjadinya kegoncangan dalam dunia mereka. Dan reaksi

yang mereka perlihatkan dalam bentuk aksi yang kemudian berkembang menjadi

pemberontakan, adalah sebagai akibat langsung dari suatu usaha untuk menata

kembali sistem sosial yang telah dirusak oleh penguasa Barat.

Dalam perkembangan berikutnya, pemerintah jajahan lalu menerapkan sistem

administrasi modern dan sistem perpajakan di masyarakat. Tujuan pemerintah jajahan

disini, adalah jelas untuk menghilangkan sistem administrasi tradisional yang

dianggap sudah tidak efektif lagi, semrawut dan sukar untuk dikontrol. Lalu sistem

perpajakan untuk meningkatkan pendapatan pemerintahan jajahan. Dalam sistem

pajak baru itu, tidak seorang petani pun yang dapat lolos dari cengkeraman pajak

pemerintah jajahan. Dalam menetapkan pajak itu meliputi seluruh harta benda petani

dan hasil produksi pertanian dan perkebunan mereka. Adapun pajak-pajak itu berupa

pajak tanah, pajak rumah, pajak kebun, pajak sawah, pajak harta benda, pajak jalan,

pajak barang bawaan, pajak orang dan lain-lain.

Semua jenis penetapan pajak ini, merupakan hal yang sama sekali baru bagi

masyarakat pedesaan. Akan tetapi bagi pemerintah jajahan, tanpa melihat kondisi

sosial budaya masyarakat, langsung melaksanakan sistem perpajakan itu di

masyarakat. Karena itu wajarlah bahwa kehidupan petani mengalami kegoncangan.

Page 22: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Di samping itu, sistem perpajakan ini menyangkut masalah ekonomi, masalah

pendapatan petani, terutama pada kelompok petani pemilik tanah (tuan tanah) dan

kelompok penguasa pribumi yang secara turun temurun berkuasa di pedesaan sebagai

penguasa tradisional.

Para kelompok petani itu pada kenyataanya beranggapan bahwa dua sistem itu

telah mengganggu unsur stabilitas sosial budaya mereka yang dianggap telah mapan

itu. Mereka, yang selama beberapa generasi hidup aman dan tenteram telah terganggu

oleh intervensi dari luar. Kepincangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,

termasuk di dalamnya merosotnya nilai kehidupan tradisi, disebabkan oleh ulah

tingkah laku orang-orang yang telah terpengaruh oleh unsur yang dating dari luar.

Melihat nilai tradisi mereka yang telah kacau balau itu, maka untuk

mengembalikan ke situasi semula yang dianggapnya paling sesuai dengan jiwanya

sebagai tradisi budaya leluhur, mereka pun mengadakan reaksi. Mereka beranggapan

bahwa dunia yang damai, tenteram dan aman hanya dapat terwujud kembali apabila

semua anggota masyarakat kembali kepada budaya leluhur. Alternatif lain tidak ada,

dan unsur yang menyebabkan itu harus dihilangkan.

Dengan anggapan seperti itulah yang menyebabkan banyak pemberontakan-

pemberontakan yang dilakukan oleh petani di Asia Tenggara. Pemberontakan-

pemberontakan tersebut adalah

Pemberontakan Petani di Myanmar

Pemberontakan petani di Myanmar (Birma) muncul pada tahun 1930.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan kehidupan rakyat Myanmar ke masa

sebelum terjadi perubahan sosial yang dibawa oleh penguasa-penguasa Barat

(Inggris). Tokoh pemberontakan petani di Myanmar itu berasal dari kelompok

religius Budha dan dikenal dengan panggilan Saya San. Meskipun Saya San berasal

dari kelompok religius, tetapi gerakan petani di Myanmar bukanlah bertujuan agama

melainkan untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi rakyat.

Page 23: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

Pemberontakan petani Myanmar yang dipimpin oleh Saya San itu termasuk

gerakan atau pemberontakan yang fanatik. Setelah merasa kekuatannya cukup, Saya

San segera mengerahkan para petani yang menjadi pengikutnya untuk menyerang

kawasan militer yang di dalamnya juga terdapat kelompok administrasi yang sangat

dibencinya. Dengan semangat yang fanatik pula, Saya San melabrak kekuatan militer

Inggris yang jauh lebih kuat, tanpa memperhitungkan kekuatannya sendiri. Karena

didasari mati suci untuk bangsa, negara dan agama, maka berkobarlah pertempuran

yang irasional.

Karena kekuatannya tak sebanding, Inggris dengan mudah sekali menumpas

pemberontakan itu. Inggris menangkap 900 orang pengikut Saya San. Dan 128 orang

diantaranya (termasuk Saya San) dihukum mati. Walaupun pemberontakan itu

berlangsung singkat, tetapi keberaniannya telah menggugah golongan terpelajar

bangkit dan kemudian membentuk gerakan nasional.

Pemberontakan Petani di Filipina

Pemberontakan petani di Filipina berkobar pada tahun 1890-an, dipimpin oleh

Guarda de Honor. Sedangkan pusat pemebrontakan di Barrio Cabaruan. Gerakan

Guarda ini berhasil mengumpulkan pengikut ribuan jumlahnya, dengan tujuan untuk

memperbaiki kehidupan ekonomi pada petani yang banyak diperlakukan tidak adil

oleh tuan tanah. Mereka berjuang untuk memperbaiki kehidupan sosial ekonomi

mereka.

Perlawanan petani di Filipina ini banyak ditujukan untuk kelompok tuan tanah

dari pada penguasa kolonial Filipina (Spanyol). Ini disebabkan karena sistem politik

tradisional Filipina adalah berdasar kepada sistem politi keluarga. Dan keluarga yang

berkuasa itu adalah para pemilik-pemilik tanah yang luas.

Pemberontakan petani di Filipina tersebut berakhir pada 1901 setelah pasuka

Amerika Serikat melumpuhkan kekuatan mereka. Sisa-sisa pengikut Garuda yang

Page 24: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

masih sekitar 25.000 orang di Cabaruan dibubarkan oleh pemerintah kolonial

Amerika Serikat, yang ternyata lebih kuat dari pemerintah kolonial Spanyol yang

digantikan tahun 1898.

Pemberontakan Petani di Vietnam

Sebelum perang Dunia II, di Vietnam muncul tokoh petani yang dikenal

dengan nama Cao Dai. Jika dibanding dengan pengikut Guarda di Filipina, maka

pengikut Cao Dai ini jauh lebih banyak karena mencapai ratusan ribu orang serta

tersebar di seluruh Vietnam.

Tujuan pemberontakan Cao Dai adalah menentang penjajah Barat dalam

semua aspek kehidupan. Pengikut Cao Dai tidak hanya terbatas pada petani pedsaan,

tetapi juga penduduk kota, itulah sebabnya gerakan Cao Dai merupakan lawan yang

terberat yang dihadapi pemerintah kolonial Perancis di Vietnam.

Pemberontakan Petani di Malaysia

Pemberontakan petani di Malaysia meletus pada tahun 1915 dipimpin oleh

Tok Janggut ( Haji Mat Hasan). Latar belakang dari pemberontakan tersebut adalah

ketika Tok Janggut dan pengikutnya merasa dirugikan dengan adanya sistem cukai

yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Inggris di Malaysia. Dalam aksinya Tok

Janggut menyerang tentara Inggris di Kelantan. Namun dengan mudahnya Inggris

dapat melumpuhkannya karena perbedaan teknologi yang amat jauh.

Pemberontakan Petani di Indonesia

Pemberontakan petani yang ada di Indonesia berpusat di Blora, Jawa Tengah

pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20 ketika sistem administrasi modern atau

sistem pajak belumlah dikenal.

Bertolak dari kondisi tersebut, rakyat di pedesaan Blora lalu mengadakan

reaksi terhadap dua sistem baru yang berusaha dipaksakan dalam kehidupan institusi

sosial mereka. Kecuali dua sistem baru itu, gerakan mereka juga dirangsang oleh

Page 25: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

tekanan ekonomi yang melilit kehidupan mereka sebagai akibat dari pelaksanaan

pajak dari pemerintah jajahan.

Wilayah Blora tidak termasuk daerah yang subur. Dengan penarikan pajak

yang beraneka ragam jenisnya itu, tentulah cukup menyiksa kehidupan para petani

Blora secara keseluruhan. Dengan kondisi sosial yang demikian ini, maka reaksi

sosial yang muncul di masyarakat cepat berkembang dalam waktu yang relatif

singkat.

Melihat reaksi yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan Blora itu pihak

pemerintah kolonial Belanda berusaha untuk menghadapinya dengan sangat serius.

Hal ini disebabkan karena Belanda sangat takut adanya unsur fanatisme yang terdapat

dalam gerakan sosial itu.

Gerakan petani di pedesaan Blora itu dipimpin oleh Samin. Tokoh Samin

adalah seorang pemimpin yang buta aksara latin. Mula-mula Samin mendapatkan

pengikut dari kalangan penduduk di kampungnya. Tetapi dalam perkembangan

selanjutnya Samin mendapatkan pengikut yang ribuan jumlahnya. Pemimpin petani

Blora itu bukanlah berasal dari lapisan bawah atau lapisan petani. Tokoh yang nama

lengkapnya Kyai Samin Surosentiko itu justru dari lapisan atas atau lapisan aristokrat.

Sasaran protes dari gerakan Samin ini adalah mengenai sistem perpajakan

yang telah diterapkan dalam kehidupan mereka. Selanjutnya gerakan ini juga

menentang tradisi sosial budaya yang telah berlaku di dalam masyarakat Jawa.

Gerakan Samin mempunyai konsep hidup sendiri yang dapat dikatakan

terlepas dari tradisi yang terdapat dalam masyarakat Jawa. Ini adalah suatu

perkembangan baru dari suatu kelompok sosial anggota masyarakat yang berusaha

menciptakan suatu sistem baru dalam pranata sosial yang sedang berlaku.

Dalam perkembangannya, gerakan Samin tidak bisa bergerak bebas dalam

masyarakat, disamping adanya pengawasan yang ketat dari penjajah, tetapi juga

Page 26: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

lokasi yang menjadi pusat pergerakan itu terlampau kecil dan sistem komunikasi pada

saat itu sangat menyedihkan.

Penangkapan atas diri Samin yang diikuti dengan pembuangannya ke

Sawahlunto, berakibat fatal bagi gerakan Samin itu. Setelah Samin tertangkap pada

tanggal 8 November 1907, maka pengikutnya lalu terpecah-pecah dan kemudian

berkembang menjadi aliran metafisika atau spiritualisme yang berorientasi kepada

kehidupan yang bersifat abstrak. Namun, tingkah lakunya dalam dunia realitas tetap

memperlihatkan sikap protes terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah

jajahan, terutama dalam hal yang menyangkut pembayaran pajak.

Samin dan pengikutnya selain menentang pembayaran cukai juga menolak

perkawinan model Islam yang berlaku dalam masyarakat, juga menolak tabungan

desa untuk kepentingan bersama. Pajak menurut Samin dan pengikutnya, tidak lebih

dari suatu derma yang tidak dapat dipaksakan oleh siapa pun. Dan karena pajak

merupakan derma, maka setiap orang dapat membayar atau tidak membayar derma

itu.

Page 27: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pada masa pra nasionalisme di wilayah Asia Tenggara, sudah berlangsung

gerakan-gerakan yang menentang adanya kolonialisme. Gerakan-gerakan tersebut

dilakukan dengan perlawanan bersenjata yang dimulai pada abad XVI dan gerakan

sosial yang baru berlangsung sekitar abad XIX.

Ketika pengaruh-pengaruh asing masuk di wilayah Asia Tenggara dan

pengaruh-pengaruh yang ada justru merugikan bagi wilayahnya maka tak

mengherankan muncul banyak sekali reaksi dari kerajaan-kerajaan yang lebih dahulu

berdiri di wilayah tersebut. Kerajaan-kerajaan itu diantaranya kesultanan Malaka,

kerajaan Ayuthia, kerajaan Vietnam dan kerajaan Birma.

Selain reaksi yang ditunjukan oleh para penguasa tradisional, masyakarat

lapisan bawah (petani) juga melakukan sebuah reaksi yang tak kalah semangat untuk

menghapuskan sistem dari penjajah dalam menanamkan pengaruh dan kebijakan

yang merugikan rakyatnya. Aksi-aksi tersebut terjadi di wilayah Myanmar, Filipina,

Myanmar, Malaysia dan Indonesia.

Inti dari adanya perjuangan-perjuangan tersebut adalah agar mereka bebas

menentukan arah kehidupan mereka sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak lain

(merdeka).

Page 28: janetee0795.files.wordpress.com file · Web viewSetelah terbentuk bangsa-bangsa pokok, maka masuklah pengaruh asing ke Asia Tenggara silih berganti, baik dari Asia sendiri, dari Asia

DAFTAR PUSTAKA

Wiharyanto Kardiyat. 2005. Asia Tenggara Zaman Pranasionalisme. Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sudharmono. 2012. Sejarah Asia Tenggara Modern dari Penjajahan ke

Kemerdekaan. Yogyakarta. Obor.

Reid Anthony. 1992. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jakarta.

Yayasan Obor Indonesia.

Hall DGE. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya. Usaha Nasional.