andrianifadly.files.wordpress.com · web viewselain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus...

42
STUDI KASUS PADA SISWA SMA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA Review Jurnal Internasional Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd Oleh: Fitria Andriani A 410 080 082

Upload: duonglien

Post on 09-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

STUDI KASUS PADA SISWA SMA YANG MENGALAMI

KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

Review Jurnal Internasional

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penelitian Pendidikan Matematika

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd

Oleh:

Fitria Andriani A 410 080 082

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Page 2: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

2011

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulilah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

yang telah memberikan segala limpahan nikmat Islam, Iman, maupun kesehatan

yang tiada kiranya. Shalawat serta salam senantiasa penulis panjatkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad Saw, sebagai penerang jalan dari jaman

jahilliyah hingga era modern saat ini dan semoga kita mendapatkan syafaatnya di

Yaumul Akhir nanti. Amin.

Review ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Penelitian

Pendidikan Matematika. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan review

ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan

review ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Penelitian

Pendidikan Matematika

2. Ibu dan ayah tercinta untuk setiap tetesan keringat dan curahan perhatian dan

pengorbanan serta lantunan doa yang teruntai dalam setiap sholat yang telah

mengukir cita dan cinta dihatiku.

3. Adik dan para sahabatku atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama

ini, sehingga kami dapat merasakan indahnya arti sebuah persahabatan.

Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami, semoga mendapatkan

balasan dari Allah SWT sebagai amalan yang diperhitungkan dan mendapat

imbalan yang jauh berharga. Akhirnya kami berharap agar saran dan kritik yang

bersifat membangun, disampaikan kepada kami demi perbaikan review ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, April 2011

ii

Page 3: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Reviewer

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFAR ISI..............................................................................................................

.................................................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian.................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................. 4

A. Hakekat Strategi Pembelajaran.................................................. 4

B. Hakekat Blajar Matematika ....................................................... 5

C. Hakekat Kesulitan Belajar.......................................................... 6

BAB III ISI.................................................................................................... 8

A. Faktor Penyebab Kesulitan Belaja............................................ 8

B. Motivasi Siswa ......................................................................... 8

C. Sikap Tertutup Siswa................................................................ 9

D. Metode membantu siswa dalam kesulitan belajar.................... 9

E. Metode...................................................................................... 9

1. Kasus Satu

10

2. Kasus Dua

11

F. Strategi Belajar Yang Relevan………………………………..

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................

13

A. Faktor penyebab Kesulitan Belajar...........................................

13

iii

12

Page 4: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

B. Strategi Pembelajaran Yang Relevan........................................

18

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN................................

21

A. Kesimpulan 21

B. Implikasi ..........................................................................

C. Saran............................................................................... .......

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

LAMPIRAN………………………………………………………………………..

iv

21

22

23

24

Page 5: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

BAB IPNDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan

menuntut perkembangan dunia pendidikan pula. Melalui pendidikan

seseorang akan mendapatkan berbagai macam ilmu baik ilmu pengetahuan

maupun ilmu teknologi. Tanpa sebuah pendidikan seseorang tidak akan

pernah tahu tentang perkembangan dunia luar bahkan tidak bisa bersaing di

dunia luar. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari, seperti halnya bahwa ilmu tidak akan pernah habis digunakan

akan tetapi akan semakin berkembang jika digunakan.

Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (1), dimana tiap-tiap warga

negara berhak untuk mendapatkan pengajaran. Pengajaran bagi setiap warga

negara pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembangkan potensi

yang dimiliki siswa secara maksimal, sehingga dengan kemampuannya siswa

akan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan kelak akan berguna bagi dirinya

sendiri, keluarga, masyarakat dan negara.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan berkewajiban memberikan

kesempatan belajar seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan diri

seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dan sesuai pula

dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sistem pendidikan di Indonesia,

selama masih menggunakan strategi penyelenggaraan pendidikan yang

bersifat klasikal-massal, yaitu memberikan perlakuan yang standar (rata-rata)

kepada semua siswa padahal setiap siswa mempunyai kemampuan yang

berbeda. Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, akan selalu

tertinggal dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, sebaliknya siswa yang

memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata, karena memiliki

kecepatan belajar diatas kecepatan belajar siswa lainnya, akan merasa jenuh

sehingga sering berprestasi dibawah potensinya.

1

Page 6: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Berdasarkan adanya perbedaan individual tersebut, tidak semua siswa

dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan dalam waktu yang sama.

Terhadap siswa yang dinilai belum berhasil mencapai tujuan, guru

bertanggungjawab membantu memberikan bantuan kepada siswa, baik

berupa perlakuan pengajaran maupun cara-cara mencerna bahan pengajaran

serta bimbingan dalam menghadapi kesulitan.

Kesulitan belajar atau kegagalan dalam belajar dapat disebabkan oleh

faktor-faktor internal maupun faktor-faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam diri individu siswa sendiri, baik yang bersifat

biologis maupun psikologis. Faktor ekternal yaitu faktor yang berasal dari

luar individu siswa, antara lain berupa lingkungan alam fisis dan lingkungan

sosial, untuk menjatuhkan vonis berhasil tidaknya suatu pengajaran atau

besar kecilnya ilmu yang diserap oleh siswa, selain kita harus melihat faktor-

faktor lainnya sebagai penyebab, kita juga harus memperhatikan benar

tidaknya, valid atau tidaknya, reliabel tidaknya alat ukur yang kita

pergunakan. Dengan melihat hasil evaluasi siswa dapat menjatuhkan vonis

apakah pengajaran tersebut berhasil atau tidak berhasil.

Kesulitan-kesulitan tersebut harus segera mendapatkan penyelesaian

secara tuntas. Penyelesaian ditempuh dengan menganalisis akar

permasalahan yang menjadi penyebab kesulitan belajar secara terstruktural

dan sistematis sehingga diharapkan siswa bisa menyelesaikan belajarnya

secara tuntas atau meminimalkan kesulitan yang dialaminya.

Selain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki.

Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

tidaknya siswa dalam mengerjakan soal-soal ujian. Guru dapat

mempraktekkan model-model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa

yang tidak hanya menjadikan murid sebagai obyek melainkan subjek

pembelajaran. Salah satu contoh guru dapat mempraktekkan cooperative

learning di ruang-ruang kelas.

2

Page 7: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

B. Rumusan Masalah

Brdasarkan latar belakang dimuka maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika

yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran Matematika?

2. Bagaimana strategi pembelajaran yang relevan diterapkan untuk

mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami oleh siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai

adalah:

1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar

matematika yang dialami oleh siswa.

2. Memaparka strategi pembelajaran yang relevan untuk mengatasi

kesulitan belajar matematika

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan informasi pda peningkatan kualitas pendidikan. Utamanya

pada pemahan siswa dalam pem belajaran melalui metode

pembelajaran yang tepat.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam pnelitian ini diharapkan mampu

memberikan sumbangan bagi guru bahwa hasil penelitian ini

merupakan informasi yang dapat digunakan untuk keperluan

pembinaan pendidikan dan pengajaran terhadap anak didiknya.

3

Page 8: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Strategi pembelajaran

Wina Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan sisiwa agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif dan efisien.Strategi pmbelejaran sifatnya masih

konseptual dan untuk mengimplmentasikannya digunakan berbagai metode

pembelajaran tertentu. Dengan kata lain strategi merupakan “ a plan of

operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in

achieving something”.

Menurut Akhmad Sudrajat (2008) dengan mengutip pemikiran J. R

David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi

pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada

dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan

diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,

pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1)

exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree

dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara

pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi

pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Menurut Siti Purwati (2010) ada empat strategi dasar dalam belajar

mengajar yang meliputi hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang

diharapkan.

2. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi

dan pandangan hidup masyarakat.

4

Page 9: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau

kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman

oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar

yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan

system instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. 

B. Hakekat Belajar Matematika

Nana Sudjana (2003: 28) belajar bukanlah menghafal dan bukan pula

mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat

ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya,

pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan

kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimanya dan lain-lain aspek yang

ada pada individu.

Oleh sebab itu belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi

yang ada disekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada

tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses

melihat, mengamati, memahami sesuatu. Apabila kita berbicara tentang

belajar, maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang.

Inilah hakikat belajar sebagai inti proses pengajaran.

Slameto (2003: 54-71) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar menjadi dua golongan yakni faktor intern dan faktor ekstern.

1) Faktor intern meliputi:

a) Faktor jasmaniah: kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan

5

Page 10: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

2) Faktor ekstern meliputi:

a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, diskusi sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode

belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass

media, teman bergaul dan bentuk kehidupan bermasyarakat.

C. Hakekat Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh faktor inteligensi

yang rendah (kelainan mental), akan tetapi juga disebabkan oleh faktor-

faktor noninteligensi. Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu

menjamin keberhasilan belajar.

Warkitri dkk mengemukakan kesulitan belajar adalah suatu gejala

yang nampak pada siswa yang ditandai adanya hasil belajar rendah

dibanding dengan prestasi yang dicapai sebelumnya. Jadi, kesulitan belajar

itu merupakan suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh

adanya hambatan- hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

Berhubungan dengan pelajaran matematika, siswa yang mengalami

kesulitan belajar antara lain disebabkan oleh hal- hal sebagai berikut:

1. Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar.

Siswa belum sampai keproses abstraksi dan masih dalam dunia

konkret. Dia belum sampai kepemahaman yang hanya tahu contoh-

contoh, tetapi tidak dapat mendeskripsikannya.

2. Siswa tidak mengerti arti lambang- lambang.

6

Page 11: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Siswa hanya menuliskan/ mengucapkan tanpa dapat

menggunakannya. Akibatnya, semua kalimat matematika menjadi

tidak berarti baginya.

3. Siswa tidak dapat memahami asal- usul suatu prinsip

Siswa tahu apa rumusnya dan menggunakannya, tetapi tidak

mengetahui dimana atau dalam konteks apa prinsip itu digunakan.

4. Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur.

Ketidaksamaan menggunakan operasi dan prosedur terdahulu

berpengaruh kepada pemahaman prosedur lainnya.

5. Ketidaklengkapan pengetahuan

Ketidaklengkapan pengetahuan akan menghambat kemampuan

siswa untuk memecahkan masalah matematika, sementara itu

pelajaran terus berlanjut secara berjenjang ( M.Sholeh, 1998).

Menurut Muhibbin Syah faktor- faktor anak didik meliputi

gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik anak didik, yaitu sebagai

berikut:

1. Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/inteligensi anak didik.

2. Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi

dan sikap.

3. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat- alat indera penglihatan dan pendengaran (mata

dan telinga).

Sedangkan faktor- faktor ekstern anak didik meliputi semua situasi

dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar

anak didik, sebagai berikut:

1. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan

antara ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

2. Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh

(slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.

7

Page 12: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

3. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah

yang buruk, kondisi guru serta alat- alat belajar yang berkualitas

rendah.

BAB III

ISI

A. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Saat ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk meneliti kesulitan

belajar siswa (Qian, 1996). Namun, sebagian besar penelitian terfokus pada

diskusi tentang psikologi belajar, yang tidak memiliki hubungan dalam

belajar matematika. Beberapa sarjana menyebutkan bahwa kesulitan belajar

merupakan topik yang signifikan di bidang penelitian (Du, 2003; Tao, 2004),

masih jarang dalam penelitian yang mneliti ksulitan belajar matematika pada

perguruan tinggi. Secara khusus, tidak ada strategi yang efektif untuk

meningkatkan siswa berjuang dalam proses pembelajaran matematika.

Dalam praktek mengajar sehari-hari, ada berbagai faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran matematika termasuk mahasiswa yang

bekerja keras, menerapkan keterampilan pembelajaran yang efektif, dan

berpikir matematis. Namun, banyak alasan yang bisa menyebabkan siswa

mempunyai kesulitan dalam belajar matematika. Misalnya, para pelajar

dengan motivasi yang rendah mungkin gagal dalam belajar matematika. Ada

berbagai jenis kesulitan belajar matematika di sekolah-sekolah tinggi di Cina.

Oleh karena itu, perlu untuk menerapkan strategi yang tepat untuk

meningkatkan pembelajaran.

B. Motivasi Siswa

Menurut Slavin (2003), kurangnya motivasi dalam diri siswa adalah

berkaitan dengan faktor internal yaitu berkaitan dengan kepercayaan diri

siswa. Selain itu juga ada faktor eksternal. Sebagai contoh siswa gagal dalam

belajar matematika karena jarang mendapat bantuan ataua dukungan dalam

proses belajar mereka. Siswa beranggapan kegagalan mereka karena

8

Page 13: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

pengetahuan dasar matematika yang rendah dan kurangnya minat dalam

pembelajaran atau kemampuan yang rendah dalam belajar matematika dan

kurangnya kemampuan.

C. Sikap Tertutup Siswa

Beberapa siswa yang memiliki sikap tertutup terhadap metemetika

mereka biasanya tidak belajar keras, tidak mengambil inisiatif, kehilangan

minat, dan selalu mengeluh. Sebagai contoh, mereka mengeluh bahwa

matematika membosankan, matematika materi kurikulum tidak cukup baik,

dan guru tidak mengajar dengan baik.

D. Metode Membantu Siswa Dalam Kesulitan Belajar

Menurut Slavin (2003) ada empat prinsip-prinsip umum untuk

mendukung siswa yang mngalami kegagalan: (1) menekankan hal yang

positif. Siswa memahami kekuatan dan menggunakan untuk mengembangkan

kepercayadirian mereka, (2) Menghilangkan pikiran negative dengan

mengembangkan sebuah rencana untuk meningkatkan pembelajaran; (3)

menghilangkan sesuatu yang baru dan menggunakan penyelenggara atau

petunjuk lanjutan penemuan dan (4) Buat tantangan dimana siswa secara

aktif menciptakan dan memecahkan masalah dengan menggunakan

pengetahuan mereka sendiri dan keterampilan.

Dewan Riset Nasional (2001) menunjukkan prinsip-prinsip untuk

membantu kesulitan belajar siswa dengan: (1) Belajar dengan melibatkan

hubungan pemahaman dan pengetahuan pengorganisasian (2) Belajar

didasarkan pada apa yang anak-anak sudah ketahui, dan (3) sekolah formal

harus mengambil keuntungan dari pengetahuan anak-anak sekolah informal

setiap hari.

E. Metode

Studi ini memilih dua siswa SMA yang mengalami kesulitan belajar

matematika sebagai kunci kasus. Seorang siswa yang kurang memiliki

9

Page 14: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

motiwasi untuk belajar matematika dan seorang lain memiliki sikap tertutup

dalam belajar matematika.

1. Kasus Satu (Kurangnya Motivasi Dalam Diri Siswa)

Subjek penelitian adalah Xiao, seorang perempuan pelajar SMA di

sebuah kota yang terltak di utara China. Periode penelitian yaitu

Februari – Agustus 2006. Latar belakang keluarga Xiao adalah kedua

orang tuanya sibuk bekerja dan telah bercerai. Siswa ini kurang

memiiki motivasi atau dukungan dalam dirinya dan memiliki kesulitan

belajar matematika karena kurangnya bantuan dari orang lain.

a. Karakteristik

Xiao memiliki karakter yang tiap waktu hampir tertekan. Dia

selalu belajar dan senang dalam beberapa mata pelajaran kecuali

matematika. Ia telah gagal ujian matematika berkali-kali.

b. Diagnosis

Dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti, Xiao

menjawab bahwa dia suka matematika namun belajar matematika

hanya karena kebutuhan dan harus mengambil ujian matematika.

Xiao mengatakan bahwa dia memiliki kemampuan rendah dalam

belajar matematika dan tidak mengingat metode untuk

memecahkan masalah dengan fleksibilitas serta dia selalu

beranggapan bahwa ia tidak sepandai teman-teman sekelasnya.

Xiao merasa gugup ketika ia melihat topik baru dalam matematika,

dia berpikir dia tidak bisa melakukannya, bodoh, dan kehilangan

kepercayaan sepenuhnya.

c. Analisis

Xiao selalu bergantung pada hasil dan mengingat beberapa

metode konkret untuk memecahkan masalah, mengabaikan

pemahaman konsep matematika, dan kurang fokus pada metode

untuk memecahkan masalah. Ia lemah dalam matematika dan

10

Page 15: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

mengalami kesulitan apabila menghadapi soal-soal baru dengan

penyelesaian yang berbeda.

Berdasarkan karakter pelajar tertentu dan kurangnya

bantuan penulis berusaha untuk mengembangkan beberapa strategi

untuk mengubah pembelajaran.

1. Pujian pada waktu yang tepat untuk meningkatkan

kepercayaan diri siswa.

2. Membangun kepercayaan dirinya dan menyuruhnya

meningkatkan belajarnya.

3. Mendorong pengembangan kemampuan memecahkan

masalah

4. Meningkatkan ketrampilan dan komunikasi antara siswa

dan guru

5. Merekam strategi pemecahan masalah dalam buku catatan

sehingga dapat meninjau kembali

2. Kasus Dua ( Sikap Tertutup Siswa )

Subjek penelitian adalah Wang, laki-laki, seorang pelajar SMA

disebuah kota di utara China. Periode penelitian Februari – Agustus

2008. Kedua orang tuanya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk

membantu Wang dalam belajar. Kondisi keuangan keluarga baik. Wang

adalah anak tunggal dalam keluarga.

a. Diagnosis

Berdasarkan hasil wawancara Wang mengatakan bahwa dia

tidak mengerti dalam pembelajaran matematika. Dia mengatakan

bahwa guru matematikanya membosankan, membuat pelajaran

tidak menarik, dan hanya berfokus pada hasil ujian. Wang

mempunyai sikap percaya diri tetapi mempunyai sikap negatif.

b. Analisis

11

Page 16: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Berdasarkan serangkaian hasil tes dan kinerja Wang, maka

dapat dilihat bahwa Wang tidak belajar keras, tidak mengambil

inisiatif, kehilangan minat, dan juga mengeluh bahwa matematika

itu membosankan, guru matematika tidak baik, tetapi tidak pernah

mencari alasan-alasan dari dirinya sendiri. Oleh karena itulah ia

diidentifikasi sebagai pelajar sulit karena faktor eksternal.

Penulis menyarankan kepada ibu Wang agar setelah ujian

matematika ia harus berusaha untuk memuji. Wang tidak akan

mengerti mengapa ia selalu gagal dalam matematika. Ibu Wang

seharusnya tidak menyalahkan Wang, akan tetapi, ia membutuhkan

lebih banyak kesabaran dalam merawat dan membimbing Wang

untuk tahu kelebihan dan kekurangannya.

Penulis juga berkomunikasi dengan Wang sekali sebulan,

membantu Wang mengevaluasi belajar dan menemukan

kekurangan pribadi dalam belajar, selama penelitian. Penulis

menyarankan bahwa Wang harus bekerja sama dengan teman

sekelas untuk membuat rencana baru untuk mencapai keberhasilan

dalam pembelajaran mereka.

F. Strategi Belajar Yang Relevan

Strategi yang lebih efektif untuk kasus satu adalah menumbuhkan

kepercayaan diri siswa dan membimbing siswa untuk menemukan

keterampilan pembelajaran yang efektif dan berfikir positif. Setelah

membiarkan siswa fokus pada pemahaman dan praktek dengan berbagai

metode untuk mencapai kemampuan untuk berpikir secara matematis,

kebiasaan belajar ditingkatkan.

Strategi yang lebih efektif untuk kasus kedua adalah memperbanyak

komunikasi dengan guru untuk membantu siswa menganalisis hasil belajar.

Penulis (Guang Ming Wang,dkk) juga mengawasi proses belajarnya,

mendorong dia untuk belajar keras, dan proses itu lebih penting daripada

hasil akhir berupa nilai ujian, dan membantu dia menemukan lebih banyak

12

Page 17: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

alasan pribadi dalam belajar, tidak hanya berkaitan dengan faktor-faktor luar

seperti guru matematika.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Banyak hal yang dapat menghambat dan mengganggu kemajuan belajar,

bahkan sering terjadi kegagalan. Besar kecilnya tingkat kesulitan belajar

sebagian besar ditentukan oleh strategi belajar mengajar yang diterapkan oleh

guru. Dalam mencapai tujuan pendidikan masih banyak siswa yang

mengalami hambatan dalam belajar, sehingga memperoleh hasil yang kurang

memuaskan yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab kesulitan

belajar.

Secara garis besar faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar

terdiri dari dua macam, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern

siswa yakni hal-hal/keadaan-keadaan yang muncul dari siswa seperti

intelegensi, labilnya emosi, motivasi, sikap, terganggunya alat-alat indera

penglihatan dan pendengaran. Sedangkan faktor ekstern siswa yakni

hal-hal/keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa, seperti lingkungan

keluarga, masyarakat, dan sekolah.

Untuk kasus pertama yaitu Xiao alasan yang menyebabkan hasil belajar

matematikanya tidak bagus karena dia tidak senang dengan matematika.

Selain itu Xiao selalu bergantung pada hasil dan mengabaikan pemahaman

konsep matematika, serta kurang fokus pada metode untuk memecahkan

masalah. Ia lemah dalam matematika dan mengalami kesulitan apabila

menghadapi soal-soal baru dengan penyelesaian yang berbeda. Setelah

penelitian berakhir, dalam pelajaran matematika selanjutnya dia mampu

berhubungan dengan jelas, mengapa, dan bagaimana ia berpikir. Dia

sekarang suka matematika dan telah belajar bagaimana meningkatkan

13

Page 18: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

pembelajaran matematikanya. Penulis terus mendorong dia untuk

menerapkan keterampilan pembelajaran yang efektif.

Untuk kasus yang kedua yaitu Wang berdasarkan serangkaian hasil tes

dapat dilihat bahwa Wang tidak belajar keras, tidak mengambil inisiatif,

kehilangan minat, dan juga mengeluh bahwa matematika itu membosankan,

guru matematika tidak baik, tetapi tidak pernah mencari alasan-alasan dari

sendiri. Oleh karena itulah ia diidentifikasi sebagai pelajar sulit karena faktor

eksternal.

Para ahli seperti Cooney, Davis & Henderson (1975) telah

mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab kesulitan tersebut, di

antaranya yakni faktor fisiologis, faktor sosial, faktor kejiwaan, faktor

intelektual, dan faktor kependidikan. Masalah kesulitan belajar ini, tentunya

disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk memberikan suatu bantuan kepada

anak yang mengalami kesulitan belajar, tentunya harus mengetahui terlebih

dahulu faktor apa yang menjadi penyebab.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam bukunya

menjelaskan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar meliputi faktor-faktor

penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :

1. Faktor Intern (faktor dari dalam diri anak itu sendiri ) yang meliputi:

i. Faktor Fisiologis

Faktor fisiologi adalah faktor fisik dari anak itu sendiri.

seorang anak yang sedang sakit, tentunya akan mengalami

kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran,

memahami pelajaran menjadi tidak sempurna. Selain sakit faktor

fisiologis yang perlu kita perhatikan karena dapat menjadi penyebab

munculnya masalah kesulitan belajar adalah cacat tubuh, yang dapat

kita bagi lagi menjadi cacat tubuh yang ringan seperti kurang

pendengaran, kurang penglihatan, serta gangguan gerak, serta cacat

tubuh yang tetap (serius) seperti buta, tuli, bisu, dan lain sebagainya.

ii. Faktor Psikologis

14

Page 19: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan

berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar. Sebagaimana

kita ketahui bahwa belajar tentunya memerlukan sebuah kesiapan,

ketenangan, rasa aman. Selain itu yang juga termasuk dalam faktor

psikoogis ini adalah intelegensi, bakat, minat, serta motivasi

2. Faktor Ekstern

i. Faktor-faktor Sosial

Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua

mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian

yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup

mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.

Selain itu juga bagimana hubungan orang tua dengan anak, apakah

harmonis, atau jarang bertemu, atau bahkan terpisah. Hal ini

tentunya memberikan pengaruh pada kebiasaan belajar.

ii. Faktor non Sosial

Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab

munculnya masalah kesulitan belajar adalah faktor guru di sekolah,

kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta

kurikulum.

Membandingkan pendapat para ahli serta kasus yang terjadi antara dua

anak yakni Xiao dan Wang dapat ditarik kesimpulan secara garis besar

bahwasanya faktor-faktor yang menyebabkan seorang siswa mengalami kesulitan

belajar matematika yakni:

1. Faktor Fisiologis

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini

berkait dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-

bagian tubuh lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling

berperan pada waktu belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam

15

Page 20: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

menerima, memroses, menyimpan, ataupun memunculkan kembali

informasi yang sudah disimpan. Kalau ada bagian yang tidak bekerja sesuai

fungsinya pada bagian tertentu dari otak seorang siswa, maka dengan

sendirinya siswa akan mengalami kesulitan belajar.

2. Faktor Sosial

Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua

dan masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap

kegiatan belajar dan kecerdasan siswa sebagaimana ada yang menyatakan

bahwa sekolah adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran

orang tuanya. Oleh karena itu ada beberapa faktor penyebab kesulitan

belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat

sekeliling yang kurang mendukung siswa tersebut untuk belajar.

Siswa dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan

menjadi siswa berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapat

dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru,

dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkan

kesulitan bagi siswa. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam

membentengi para siswa dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, di

samping perannya dalam memotivasi para siswa untuk tetap belajar

menjadi sangat menentukan.

3. Motivasi

Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan,

mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan

baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya

akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang yang besar

motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak menyerah, giat

membaca buku untuk meningkatkan prestasinya. Sebaliknya mereka yang

motivasinya lemah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya

16

Page 21: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

tidak tertuju pada pelajaran, suka mengganggu kelas, sering meninggalkan

pelajaran akibatnya banyak mengalami kesulitan belajar.

4. Faktor Intelektual

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini

berkait dengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan

siswa. Para guru harus meyakini bahwa setiap siswa mempunyai tingkat

kecerdasan berbeda. Ada siswa yang sangat sulit menghafal sesuatu, ada

yang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memiliki

pengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan dan

bernalar.

5. Faktor Kejiwaan

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini

berkait dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) siswa unutuk

belajar secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, kasus kedua yakni Wang

yang tidak suka mata pelajaran matematika karena ia selalu gagal

mempelajari mata pelajaran itu dan mengerjakan soal-soal ujian

matematika. Karena hal inilah ia mengalami kesulitan belajar yang sangat

berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan

kesulitan belajar.

6. Faktor Kependidikan

Hal ini berkait dengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara

umum. Guru yang selalu meremehkan siswa, guru yang tidak bisa

memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, guru yang membiarkan siswanya

melakukan hal-hal yang salah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan

siswa, sekolah yang membiarkan para siswa bolos tanpa ada sanksi tertentu

adalah contoh dari faktor-faktor penyebab kesulitan dan pada akhirnya akan

menyebabkan ketidak berhasilan siswa salah satunya adalah kesulitan

belajar matematika.

17

Page 22: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

B. Strategi Pembelajaran Yang Relevan

Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Teori,

penelitian, dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa

peran guru sudah harus mengubah paradigma pengajaran. Guru perlu

menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan pokok

pemikiran diantaranya yakni pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan

ditemukan oleh siswa, siswa membangun pengetahuan secara aktif, serta

yang paling penting untuk mengurangi kesulitan belajar pada siswa termasuk

dalam pembelajaran matematika adalah guru perlu berusaha mengembangkan

kompetensi dan kemampuan siswa.

Dalam pembelajaran matematika masalah dasar yang sering terjadi

adalah kemampuan siswa sendiri. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa

faktor eksternal juga sangat berpengaruh berhasil tidaknya siswa. Siswa

selalu beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan

dan menjadi momok. Akibat begitu besarnya persepsi negatif terhadap

matematika, perlu kiranya kita sebagai guru yang mengajar matematika

melakukan upaya yang dapat membuat proses belajar mengajar bermakna

dan menyenangkan agar ketakutan fobia matematika siswa dapat berkurang.

Berikut ini adalah beberapa pemikiran untuk mengurangi ketakutan atau

persepsi negatif terhadap matematika:

1. Buatlah pembelajaran matematika yang berorientasi dunia sekeliling

(Realistic Matematic Education).

RME yaitu dengan mengaitkan dan melibatkan lingkungan sekitar,

pengalaman real yang pernah dialami siswa dalam kehidupan sehari-

hari serta menjadikan matematika sebagai aktivitas siswa. Dengan

pendekatan RME siswa tidak hanya dibawa ke dunia nyata (real world)

tetapi berhubungan dengan masalah situasi nyata yang ada dalam

pikiran siswa

18

Page 23: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

2. Berikan kebebasan bergerak siswa dengan out door mathematics.

Pembelajaran selama ini selalu dilaksanakan di ruang kelas,

dimana siswa kurang bebas bergerak, untuk itu perlu dicoba strategi

pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan dan lingkungan

sekitar sekolah secara langsung, sekaligus menggunakannya sebagai

sumber belajar.

3. Tuntaskanlah dalam mengajar.

Guru harus memberanikan diri menuntaskan siswa dalam belajar

sebelum ke materi selanjutnya karena hal ini dimaksudkan agar tidak

terjadi miskonsepsi yang akan membelenggu siswa dalam belajar

matematika

4. Belajar sambil bermain.

Sebagian besar siswa, belajar matematika merupakan beban berat

dan membosankan. Oleh karena itulah siswa kurang serius dan

termotivasi, cepat bosan, dan lelah. Adapun beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk mengatasi hal diatas dengan melakukan inovasi

pembelajaran. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain;

memberikan kuis atau teka-teki yang harus ditebak baik secara

berkelompok ataupun individu, membuat puisi matematika dan

mendeklamasikannya di depan kelas secara bergantian, memberikan

permainan kelas suatu bilangan dan sebagainya tergantung kreativitas

guru.

5. Sinergisitas hubungan guru, siswa, dan orangtua.

Diakui atau tidak, banyak orang tua sekarang kurang

memperhatikan perkembangan dan kesulitan belajar anak disekolah.

Orang tua tidak mau tahu perkembangan belajar anak-anaknya, yang

penting nilainya bagus. Keinginan orang tua seperti itu sebenarnya di

sadari atau tidak telah memperberat siswa dalam belajar.

Helex Wirawan (2009) dalam artikelnaya menyebutkan bahwa

kesulitan belajar siswa dapat diminimalisasi melalui dua pendekatan:

19

Page 24: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

1. Pendekatan yang pertama, yaitu penanganan matematika yang

intensif, dapat kita lakukan dengan teknik “individualisasi yang dibantu

tim”. Pendekatan ini menggunakan pengajaran secara privat dengan

teman sebaya (peer tutoring). Pendekatan ini mendasari tekniknya pada

pemahaman bahwa kecepatan belajar seorang anak berbeda-beda,

sehingga ada anak yang cepat menangkap, dan ada juga yang lama.

Teknik ini mendorong anak yang cepat menangkap materi pelajaran

agar mengajarkannya pada temannya yang lain yang mengalami

problem dyscalculia tersebut.

2. Pendekatan yang kedua, yaitu jalan pintas, sebagaimana Jessica

diberikan kalkulator untuk menghitung, maka anak dengan problem

dyscalculia ini juga dapat diberikan calculator untuk menghitung. Hal

ini sederhana karena anak dengan problem dyscalculia tidka memiliki

masalah dengan kaitan antara angka, akan tetapi lebih kepada

menghitung angka-angka tersebut.

20

Page 25: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kesulitan Belajar Siswa

Berdasarkan studi kasus dan hasil kajian pustaka maka dapat

disimpulkan bahwa ada beberapa faktor penyebab kesulitan belajar

siswa dalam pembelajaran matematika. Faktor-faktor tersebut bisa dari

dalam diri siswa atau faktor intern dan faktor dari luar atau faktor

ekstern. Kedua faktor ini sangat terkait dalam yang menjadi penyebab

kesulitan belajar matematika siswa. Oleh karena itulah untuk

megetahui apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak perlu

diketahui dulu apa penyebab siswa mengalami kesulitan belajar.

Kegiatan untuk mengetahui ini disebut dengan diagnosa. Hal ini sangat

penting agar dapat diketahui secara tepat bagaimana penanganannya.

2. Strategi Pembelajaran Yang Relevan

Strategi untuk mengatasi kesulitan belajar matematika pada

siswa yaitu dapat dengan cara guru mengubah cara pengajaran yang

kurang baik. Matematika merupakan pelajaran yang sangat kompleks,

maka peran dari guru serta orang tua sangat diperlukan untuk

mengatasi kesulitan belajar matematika pada siswa. Selain itu hal yang

paling penting yakni kemauan dari dalam diri siswa untuk bisa

berubah. Ini merupakan hal yang sangat penting untuk menghilangkan

kesulitan belajar matematika siswa. Kepercayaan diri merupakan hal

yang sangat penting dalam mempelajari matematika. Oleh karena

itulah peran guru dan orang tua sangat penting dalam membangun

kepercayaan diri siswa.

21

Page 26: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

B. Implikasi

Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa kesulitan

belajar yang dialami oleh siswa harus mendapatkan perhatian khusus

sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya. Sehingga ketika factor-faktor

data diatasi maka kemampuan siswa dalam belajar matematika akan

meningkat.

Kesimpulan butir kedua memberikan implikasi bahwa strategi

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa maka

sebagai seorang pendidik harus bisa mendistribusi materi pelajaran dengan

cara yang menyenangkan. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman

siswa dan mengurangi kesulitan siswa dalam menerima pelajaran.

C. Saran

1. Terhadap Guru Matematika

a. Kepada guru matematika hendaknya menggunakan metode

pembelajaran yang menyenangkan, sehingga trbentuk suasana

kelas yang menyenangkan

b. Guru hendaknya mengadakan pendekatan secara baik terhadap

siswa dan paham dengan masing-masing siswa dari tingkat

kemauan siswa untuk mengerjakan soal, perasaan senang dalam

mempelajari matematika dan keseriusan siswa dalam belajar

matematika.

c. Guru matematika hendaknya selalu memberikan motivasi pada saat

pembelajaran. Hal itu dapat mmunculkan minat belajar siswa.

2. Terhadap Siswa

a. Siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik, saling membantu

sesame teman yang kesulitan belajar.

b. Siswa hendaknya lebih membekali diri dengan rasa percaya diri

yang tinggi agar mudah meraih hasil belajar yang maksimal

3. Terhadap Reviewer Selanjutnya

22

Page 27: andrianifadly.files.wordpress.com · Web viewSelain itu, strategi pembelajaran oleh guru juga harus diperbaiki. Pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kreatif sangat menetukan berhasil

Reviewer selanjutnya diharapkan dapat mlekukan penelitian

serupa yang berhubungan dengan kesulitan belajar siswa yang lebih

baik.

DAFTAR PUSTAKA

M. Sholeh. 1998. Pokok- pokok Pengajaran Matematika di Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Purwati, Siti. 2010. Pengertian Strategi Pembelajaran. file:///I:/berita-124-pengertian-strategi-pembelajaran.html. Diakses 12 April 2011. Pukul 21.00 WIB.

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, Akhmad.2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. http://www.psb-psma.org/content/ blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran. Diakses 12 April 2011. Pukul 21.35 WIB

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wirawan, Helex. 2009. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. http://www.iapw.info/home/index.php?option=com_content&view=section&id=3&Itemid=45. Diakses 16 April 2011. Pukul 12.00 WIB

23