dwiqmoii.files.wordpress.com  · web viewpada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih...

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari pengetahuan ekologi telah berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi tampaknya telah berkembang menjadi pengetahuan yang dapat berdiri sendiri. Dalam perkembangannya pengetahuan itu banyak mengembangkan kaidah-kaidah matematika terutama dalam pembahasan kepadatan dan pertumbuhan populasi. Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu sangat berguna untuk menentukan dan memprediksikan pertumbuhan populasi organisme di masa yang akan datang. Penggunaan kaidah matematika itu tidak hanya memperhatikan pertumbuhan populasi dari satu sisi yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi juga memperhatikan adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang untuk mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah. Populasi juga mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, mendadakan pembedaan dan memelihara diri seperti yang di lakukan organisme. Di samping itu populasi juga mempunyai organisasi dan struktur yang dapat dilukiskan. Tetapi ada kalanya dalam praktek 1

Upload: nguyenkhanh

Post on 28-Feb-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari pengetahuan ekologi telah

berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi tampaknya telah

berkembang menjadi pengetahuan yang dapat berdiri sendiri. Dalam

perkembangannya pengetahuan itu banyak mengembangkan kaidah-kaidah

matematika terutama dalam pembahasan kepadatan dan pertumbuhan populasi.

Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu sangat berguna untuk menentukan

dan memprediksikan pertumbuhan populasi organisme di masa yang akan datang.

Penggunaan kaidah matematika itu tidak hanya memperhatikan pertumbuhan

populasi dari satu sisi yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi juga

memperhatikan adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik

maupun abiotik. Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang

untuk mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah.

Populasi juga mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh,

mendadakan pembedaan dan memelihara diri seperti yang di lakukan organisme.

Di samping itu populasi juga mempunyai organisasi dan struktur yang dapat

dilukiskan. Tetapi ada kalanya dalam praktek sehari-hari, pengertian populasi itu

dinyatakan dalam pengertian heterospesies dan polispesies.

Masalah yang akan di bahas dalam makalah yang berjudul “Dinamika

Populasi” ini meliputi pengertian populasi, ciri-ciri populasi, parameter utama

populasi, tabel kehidupan dan rasio kelamin, struktur utama populasi, piramida

ekologi dan pertumbuhan populasi serta penyebaran individu dalam populasi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Seperti apa gambaran tabel kehidupan mengenai lama hidup, mortalitas dan

harapan hidup pada interval umur tertentu ?

2. Bagaimana perbandingan rasio kelamin suatu populasi ?

1

Page 2: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

3. Hal apa yang menyebabkan adanya penyebaran populasi hewan pada

wilayah tertentu ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran tabel kehidupan mengenai lama hidup,

mortalitas dan harapan hidup pada interval umur tertentu.

2. Untuk mengetahui perbandingan rasio kelamin suatu populasi.

3. Untuk mengetahui hal yang menyebabkan adanya persebaran populasi

hewan pada wilayah tertentu.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari makalah ini yaitu :

1.4.1 Manfaat Bagi Pembaca

Memberikan wawasan mengenai materi dinamika populasi, yang

membahas beberapa topik seperti yang akan dijabarkan pada bab

selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiwa

Dengan adanya tugas ini, memberikan peluang kepada mahasiswa untuk

mencari dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan tugas yang telah

diberikan sehingga mampu untuk memadukan serta mengembangkan

pengetahuan yang telah dimiliki dan diperoleh.

1.4.3 Manfaat Bagi Universitas

Untuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa sebagai tugas

untuk mendapatkan penilaian yang sesuai dengan hasil dan proses saat

pembelajaran.

1.5 Metode Penulisan

Dalam makalah ini digunakan metode library research. Metode library

research merupakan suatu metode pengumpulan data-data dari berbagai pustaka.

2

Page 3: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu

daerah dan waktu tertentu. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa

individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun

tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau

pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang

hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan

sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu

kelompok yang disebut populasi

        Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompok-

kelompok, dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain.

Pemisahan kelompok-kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau

kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak dapat saling

berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik. Populasi-

populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Sebagai contoh, populasi

banteng di Pulau Jawa terpisah menjadi dua subpopulasi, yang satu terdapat di

kawasan Taman Nasional Baluran yang terletak di ujung timur, yang lain terdapat

di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang berada di ujung barat Pulau Jawa.

Jika isolasi geografis atau cuaca itu menyebabkan hewan sama sekali tidak dapat

melakukan pertukaran informasi genetik, maka antara kelompok yang satu dengan

yang lain bisa terdapat variasi-variasi genetik sebagai akibat seleksi alam yang

terjadi di tempat masing-masing. Namun, jika ada kejadian yang memungkinkan

dua populasi yang terpisah dapat bersatu, pertukaran informasi genetik dapat

berlangsung.

2.1.1 Ciri-Ciri Dasar Populasi

         Ada dua ciri dasar populasi, yaitu : ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri

yang dimiliki oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri

3

Page 4: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

statistik, yang merupakan ciri uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-

individu yang berinteraksi satu dengan lainnya.

A. Ciri- ciri Biologi

Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi,

antara lain :

a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan

dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)

b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi,

menjadi tua  = senessens, dan mati)

c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap

perubahan  lingkungan

d. Mempunyai hereditas

e. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditas oleh faktor- fektor herediter

(genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan

beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi). Persistensi dalam hal ini

adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk waktu

yang lama.

B. Ciri- ciri Statistik

Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di

terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri-ciri

individu itu sendiri, antara lain:

a.    Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter-

parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi,

imigrasi, emigrasi.

b.    Sebaran (agihan, struktur) umur

c.    Komposisi genetik (“gene pool” = ganangan gen)

d.    Dispersi (sebaran individu intra populasi)

2.1.2 Parameter Utama Populasi

A. Natalitas

Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk meningkatkan

4

Page 5: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

jumlahnya, melalui produksi individu baru yang dilahirkan atau ditetaskan dari

telur melalui aktivitas perkembangan.

Laju natalitas : jumlah individu baru per individu atau per betina per satuan

waktu.

Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :

a. Fertilitas

Tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi, dan

tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan

atau jumlah anak yang dilahirkan.

b. Fekunditas

Tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.

B. Mortalitas

Menunjukkan angga kematian individu dalam populasi.

Dapat dibedakan dalam dua jenis yakni:

a. Mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya

individu dibawah kondisi lingkungan tertentu.

b. Mortalitas minimum (teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi

lingkungan  yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.

C. Densitas ( Kepadatan )

Menunjukkan jumlah individu suatu spesies per satuan luas atau volume

Cara mengukur kepadatan populasi:

a. Menghitung langsung

b. Teknik sampling (petak contoh)

c. Indikator tidak langsung (feses,sarang,jejak dll)

2.2 Dinamika Populasi

Merupakan perubahan ukuran populasi yang terjadi sepanjang waktu.

Dinamika populasi membahas cara populasi spesies tertentu berkembang dan

menyusut serta sebab-sebab peningkatan dan penurunan jumlah populasi tersebut.

Penelitian yang cermat terhadap gerakan fluktuasi populasi mengungkapkan

5

Page 6: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

bahwa bahkan dalam system alam yang tampaknya sangat stabil itu, ada

kekuatan-kekuatan dinamis yang dapat menimbulkan efek dramatis dan

menghasilkan perubahan drastis dalam jumlah populasi. Contohnya pada

lemming, binatang pengerat yang kecil ini hidup di wilayah yang sangat dingin

dibelahan bumi utara. Setiap tiga atau empat tahun jumlah lemming menjadi amat

banyak, lalu terlihat binatang ini melakukan migrasi besar-besaran. Diduga ini

terjadi karena persediaan makanan yang ada telah habis. Cerita-cerita mengenai

lemming yang bunuh diri muncul berdasarkan fakta bahwa binatang ini akan

menyeberangi sungai untuk mencari makan. Ketika mencapai laut, mereka juga

mencoba menyeberangi laut tersebut dan akibatnya mereka mati tenggelam.

Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam

pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme “density dependent”

(mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) : faktor yang mengendalikan

populasi lebih berpengaruh pada populasi yang besar dibandingkan populasi yang

kecil. Contohnya : kompetisi, predasi dan parasitisme. Dan mekanisme “density

independent” (mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan) : faktor yang

mengendalikan populasi tidak tergantung dengan ukuran populasi. Contohnya :

kebakaran hutan, kekeringan,letusan gunung berapi.

Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah:

1.    Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan.

2.    Perubahan jumlah individu dalam populasi.

3.   Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang

menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi.

4.    Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam

populasi.

2.3 Tabel Kehidupan dan Struktur Umur Populasi

Tabel kehidupan menggambarkan lama hidup, mortalitas dan harapan hidup

pada interval umur tertentu.

Untuk menggambarkan sebaran umur dalam populasi, dapat di lakukan dengan

mengatur data kelompok usia dalam bentuk suatu poligon atau piramida umur.

Dalam hal ini jumlah individu atau persentase jumlah individu dari tiap kelas usia

6

Page 7: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

di gambarkan sebagai balok-balok horizontal dengan panjang relatif tertentu.

Secara hipotesis, ada tiga bentuk piramida umur populasi, yakni :

a. Populasi yang sedang berkembang

b. Populasi yang stabil

c. Populasi yang senesens (tua)

Gambar. 01

Gambar. 02

7

Page 8: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

Rasio kelamin merupakan proporsi jantan terhadap betina dalam sebuah

populasi. Rasio kelamin primer (rasio kelamin pembuahan) cenderung 1:1. Rasio

kelamin sekunder (rasio kelamin kelahiran) diantara mamalia sering kali lebih

berat kearah jantan, tetapi berpindah kearah betina pada kelompok umur yang

lebih tua. Pada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah

jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari rasio 1:1

dapat mempengaruhi dinamika populasi.

Gambar. 03

Gambar. 04

8

Page 9: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

Kegunaan dari tabel tersebut adalah:

1. Menganalisa kemungkinan bertahan hidup suatu individu dalam suatu poulasi

2. Menentukan umur yang paling rentan mati3. Menduga pertumbuhan populasi

Ada dua tipe tabel kehidupan, yaitu:

1. Table statik (time specific life table): lebih sesuai untuk organisme yang bergerak dan berumur panjang. Data yang diapakai adalah data pada waktu tertentu untuk semua kelompok umur yang ditemukan dalam populasi saat itu.

2. Tabel Dinamik (age-specific/cohort life table): lebih sesuai untuk tumbuhan dan organisme sejenis lainnya, serta yang berumur pendek. Data diperoleh dengan mengikuti dinamika suatu kelompok individu yang lahir pada waktu tertentu, dari lahir sampai mati.

2.4 Piramida Ekologi dan Biotis

Piramida ekologi merupakan gambaran mengenai hubungan antara pemakan

dan yang dimakan dalam rantai makanan beserta jumlahnya, sedangkan piramida

biotis merupakan diagram hubungan tingkat kedudukan dan jumlah populasi.

Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi.

Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan

piramida energi.

a. Piramida jumlah

Merupakan metode sederhana untuk mengukur jumlah organisme dalam

tingkat trofik yang dibentuk dalam hubungan piramida. Dapat dikatakan bahwa

pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak

daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih

banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih

banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah

organisme di tiap tingkat trofik.

9

Page 10: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

Gambar. 05

b. Piramida biomassa

Merupakan piramida yang menggambarkan berat atau massa kering seluruh

organisme pada setiap tingkatan trofik dalam kurun waktu tertentu pada suatu

komunitas atau rantai makanan.

Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam

memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik

dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi

hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka

rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah

organisme di tiap tingkat diperkirakan.

Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh

organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.  Untuk menghindari

kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur,

kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan

didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.

10

Page 11: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

Gambar. 06

c. Piramida Energi

Merupakan piramida yang menggambarkan perpindahan energi yang

melintas setiap tingkatan trofik dalam suatu ekosistem.

Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan

tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan

observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu

memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.

Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang

tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya energi yang terjadi di setiap trofik

terjadi karena hal-hal berikut:

1.    Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat

trofik selanjutnya.

2.   Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicernakan dan dikeluarkan

sebagai sampah.

3.    Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme.

11

Page 12: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

Gambar. 07

2.5 Penyebaran Individu dalam Populasi

Dispersi atau pola penjarakan (pola penyebaran) secara umum dapat di

bedakan atas 3 pola utama yaitu:

a. Acak (Random)

Merupakan pola persebaran dimana kehadiran suatu individu tidak

mempengaruhi atau dipengaruhi individu lainnya. Penyebaran secara acak jarang

terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada

kecendrungan untuk berkelompok. Pada pola sebaran ini peluang suatu individu

untuk menempati sesuatu situs dalam area yang di tempati adalah sama, yang

memberikan indikasi bahwa kondisi lingkungan bersifat seragam.

Contoh : laba-laba serigala yang muncul dimana saja. Kutu beras, remis dalam

lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.

b. Teratur (Seragam, unity)

Merupakan persebaran seragam; pola persebaran dalam ruang dimana jarak

individu dan pengamatannya teratur antara satu dengan yang lainnya.

Pola sebaran ini terjadi apabila diantara individu-individu dalam populasi terjadi

persaingan yang keras atau ada antagonisme positif oleh adanya teritori-teritori

12

Page 13: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini relatif jarang

terdapat di alam. Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar

individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendorong pembagian

ruang yang sama. Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang

paling umum ddalam populasi dan hampir merupakan aturan apabila dipandang

dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran

berkelompok mendekati acak.

c. Mengelompok (Teragregasi, Clumped)

Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam

pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya

atraksi sosial dan lain-lain. Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan

oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari

organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses

produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang

menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni. Kecendrungan organisme

untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni

Contoh : semut, rayap.

Selanjutnya Hutchinson menyebutkan beberapa factor penyebab perbedaan

pola sebaran sebagian anggota populasi adalah:

a. Faktor vektorial yang timbul dari gaya-gaya eksternal, seperti arah angin,

arah aliran air, dan intensitas cahaya. 

b. Faktor reproduktif yaitu faktor yang berkaitan dengan cara berkembang

biak, misalnya tumbuhan yang berbiji seperti kemiri sangat lambat

menyebar jauh dari pohon induknya.

c. Faktor sosial sebagai sifat yang dimiliki oleh spesies tertentu, misalnya

perilaku  territorial.

d. Faktor koaktif yang timbul karena persaingan intra jenis.

e. Faktor stokastik karena adanya keragaman acak dalam salah satu faktor di

atas.

13

Page 14: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

2.5.1 Distribusi populasi

Distribusi adalah penyebaran hewan dan tumbuhan dimuka bumi.

Ada 3 bentuk distribusi yang berkaitan dengan populasi yaitu :

a. Emigrasi : gerakan keluar satu arah ; perpindahan keluar dari area suatu

populasi

b. Immigrasi : gerakan masuk satu arah ; perpindahan masuk ke dalam suatu

area populasi dan  mengakibatkan meningkatkan kerapatan

c. Migrasi : perpindahan keluar masuk secara periodik ; menyangkut

perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan kembali dari populasi.

Pengaruh penyebaran pada populasi akan mengkibatkan :

a. Kecil, apabila individu yang masuk atau keluar populasi sedikit tau populasinya

besar.

b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya)

dan   terjadi dalam waktu yang pendek.

Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :

1. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya

2. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme.

Umumnya organisme dengan vigalitas tinggi akan memudahkan

penyebaran, misalnya: burung, serangga. Penyebaran merupakan sarana dimana

daerah baru atau lahan yang kosong yang semula tidak dihuni akan menjadi

dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru, disamping itu penyebaran

juga penting untuk gene flow dan pembentukan species baru.

2.5.2 Penyebab Persebaran

a. Tekanan Populasi, dengan bertambahnya jumlah populasi di dunia ini, maka

tumbuhan dan hewan akan berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain

dan menyebabkan jumlah mereka tersebar di dunia

b. Persaingan, persaingan yang dimaksudkan disini adalah perebutan wilayah

kekuasaan. Nah, tumbuhan yang kuat mempertahankan wilayahnya akan

menghasilkan populasi besar sehingga ia menyebar.

14

Page 15: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

c. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat

menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut

dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

2.5.3 Sarana Persebaran

a. Udara, dalam hal ini digunakan oleh hewan untuk terbang. Sedangkan hewan

menggunakan

tekanannya dalam bentuk perpindahan benih dari satu tempat ke tempat yang lain.

b. Air, kemampuan hewan dalam berenang terutama hewan-hewan air

menyebabkan perpindahan mudah terjadi.  Benih tumbuhan dapat terangkut dan

berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.

c. Tanah, sudah jelas. Hewan dan tumbuhan membutuhkan tanah untuk

persebaran.

d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat

menyebabkan perpindahan tumbuhan dan hewan. Seperti tikus yang terperangkap

di dalam tas seseorang, atau mungkin benih kembang sepatu yang melengket si

baju seseorang.

2.5.4 Hambatan Persebaran

1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat

menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan

curah hujan.

2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan

karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara,

udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat

hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam

tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.

3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran

tumbuhan dan hewan seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.

4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta

persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat

15

Page 16: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

tumbuhan dan hewan dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan

dengan kondisi alam.

16

Page 17: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari paparan didepan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Tabel kehidupan menggambarkan lama hidup, mortalitas dan harapan hidup

pada interval umur tertentu. Fungsi dari table tersebut antara lain menganalisa

kemungkinan bertahan hidup, menentukan umur yang paling rentan mati serta

menduga pertumbuhan populasi.

b. Rasio kelamin merupakan proporsi jantan terhadap betina dalam sebuah

populasi. Rasio kelamin primer (rasio kelamin pembuahan) cenderung 1:1.

c. Penyebab penyebaran populasi pada wilayah tertentu yaitu adanya tekanan

populasi, persaingan serta perubahan habitat.

3.2 Saran

Mungkin hanya itu yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan

makalah ini dan penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi

paparan materi ataupun penulisan. Penulis berharap kepada pembaca untuk

memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya tugas

berikutnya yang lebih sempurna.

17

Page 18: dwiqmoii.files.wordpress.com  · Web viewPada jenis-jenis burung, rasio kelamin cenderung lebih berat kearah jantan. Tergantung pada sistem perkawinan jenis hewan, perubahan dari

DAFTAR PUSTAKA

Anon. 2001. Ekologi. Jakarta. PT Balai Pustaka Jakarta.

Hamid,Syamsudin. 2010. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta. Gama Press.

Susanto, Pudyo. 2000. Ekologi Hewan. Jakarta :Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Rizal Suhardi. 2012.online. www.google.co.id//ekologi hewan//populasi

hewan/d/?//. Diakses pada 14 Maret 2014

Anon (2011). Ekologi Hewan. http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme. Diakses

pada 14 Maret 2014

Rizma. 2012. Online. http://id.wikipedia.org/wiki/Populasi. Diakses pada 14

Maret 2014

18