masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · web viewini dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan...

49
ETIKA AGAMA DAN DUNIA Ketahuilah bahwa Allah telah memberlakukan kekuasaan-Nya. Dia memiliki hikmah dalam segala sesuatu. Dia menciptakan mahlik- Nya di bawah pengawasan dan pemeliharaan-Nya dan menjadikan mereka dengan kadar yang telah ditentukan-Nya. Di antara kelembuta pemeliharaan dan keindahan ketentuan-Nya adalah bahwa Dia telah menciptakan manusia sebagai mahlk yang saling membutuhkan satu sama lain. Dia menjadikan mereka sebagai mahluk yang lemah agar mereka saling membutuhkan satu sama lain dan disertai degnan kemampuan khusus agar Dia menyadarkan kita akan kekuasaan- Nya bahwa Dia adalah Snag Pencipta. Dengan kekayaan-Nya Dia mengajari kita bahwa Dia adalah Pemberi Rizki. Kemudian Allah menyruh ktia untuk mentaati-Nya, baik suka maupun tidak suka. Kita mengakui kekurangan kita sehingga kita merasa lemah dan senantiasa membutuhkan pertolongan. Kemudian Allah menjadikan manusia sebagai mahluk yang 1

Upload: phamdang

Post on 16-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

ETIKA AGAMA DAN DUNIA

Ketahuilah bahwa Allah telah memberlakukan kekuasaan-Nya. Dia memiliki hikmah dalam segala sesuatu. Dia menciptakan mahlik-Nya di bawah pengawasan dan pemeliharaan-Nya dan menjadikan mereka dengan kadar yang telah ditentukan-Nya. Di antara kelembuta pemeliharaan dan keindahan ketentuan-Nya adalah bahwa Dia telah menciptakan manusia sebagai mahlk yang saling membutuhkan satu sama lain. Dia menjadikan mereka sebagai mahluk yang lemah agar mereka saling membutuhkan satu sama lain dan disertai degnan kemampuan khusus agar Dia menyadarkan kita akan kekuasaan-Nya bahwa Dia adalah Snag Pencipta. Dengan kekayaan-Nya Dia mengajari kita bahwa Dia adalah Pemberi Rizki. Kemudian Allah menyruh ktia untuk mentaati-Nya, baik suka maupun tidak suka. Kita mengakui kekurangan kita

sehingga kita merasa lemah dan senantiasa membutuhkan pertolongan. Kemudian Allah menjadikan manusia sebagai mahluk yang mempunyai kebutuhan lebih banyak daripada binatang. Sebab, di antara binatang-binatang itu, ada yang bisa hidup sendiri tanpa membutuhkan jenis lainnya. Sementara itu, manusia diciptakan dalam keadaan selalu membutuhkan pihak lain dari jenis mereka sendiri.

Permintaan pertolongan merupakan sifat yang melekat pada karakter dan ciri yang menempel pada substansi manusia. Karena itu, Allah SWT berfirman: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah (QS. An Nisa 4:28), yakni lemah dalam hal kesabaran mencari sesuatu yang sangat dibutuhkannya dan tidak mampu memikul tugas yang dibebankan kepadanya.

Ketika umat manusia memiliki kebutuhan yang

1

Page 2: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

lebih banyak daripada mahluk lainnya, kelemahannyapun semakin nampak. Sebab, merasa membutuhkan sesuatu menunjukkan bahwa manusia sangat memerlukannya. Seorang manusia yang masih memerlukan sesuatu berarti lemah. Seorang bijak mengatakan, “Ketidakbutuhanmu pada sesuatu lebih baik ketimbang kebutuhanmu padanya”.

Allah mengkhususkan manusia sebagai mahluk yang memiliki kebutuhan lebih banyak. Tampaknya, kelemahan dalam diri manusia merupakan nikmat sekaligus wujud kelembutan baginya. Ini dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa menghalanginya dari berbuat sewenang-wenang di saat hidup penuh dengan kemewahan danmencegahnya berlaku zalim di saat memegang kekuasaan.

Sebab, kesewenang-wenangan akan bercokol dalam wataknya ketika mereka hidup dengan limpahan harta kekayaan. Dan kezaliman akan merajalela ketika mereka memiliki kekuasaan. Karenanya, Allah mengingatkan tentang hal ini dalam firman-Nya: Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas karena ia melihat dirinya serba cukup (QS. Al 'Alaq, 96:6-7).

selanjutnya, hal itu dimaksudkan agar menjadi saksi yang paling kuat atas kekurangan dan bukti nyata kelemahan mereka. Seorang sastrawan melantunkan syair gubahan Ibn ar Rumi berikut ini, Apakah engkau akan mencelaku karena kekurangan, padahal kekurangan selalu ada pada setiap orang? Yang memberikan kesempurnaan adalah Yang Maha Sempurna. Kusadari bahwa aku memiliki kekurangan, tetapi jika diriku dibandingkan denagn

2

Page 3: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

kekurangan suatu kaum, maka kebanyakan mereka memiliki kekurangan. Mahluk ini punya keutamaan berupa kelebihan dan akal pikiran. Dengan yang mana engkau menjadi orang yang memiliki keutamaan? Seandainya Allah memberi manusia kesempurnaan, niscaya Allah akan mengekalkan kesempurnaan itu, dan Allah mengerjakan apa yang dikehendaki-Nya.

Ketika Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang memiliki banyak kebutuhan dan memperlihatkan kelemahan, Dia juga menciptakan sebab-sebab dan berbagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menolak kelemahannya, Allah meberikan berbagai jalan dan cara. Allah menunjukkannya melalui akal yang dikaruniakan-Nya dan membimbingnya dengan kepintaran yang dianugerahkan-Nya kepada manusia. Alah berfirman: Dan Dialah (Allah) yang

menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk (QS. Al A'la, 87:3).

Mujahid mengatakan, “Maksudnya adalah menentukan kadar keadaan semua mahluk-Nya dan kemudian Dia memperlihatkan kepada mereka jalan yang baik dan jalan yang buruk”. Selanjutnya, mengenai firman Allah: Dan Kami telah menunjukinya dua jalan (QS. Al Balad, 90:10). Ibn Mas'ud mengemukakan bahwa maksud dari dua jalan adalah jalan baik dan jalan buruk.

Sewaktu akan menunjukkan beberapa sebab yang bisa dijadikan sebagai perantara dalam memenuhi kebutuhan semua mahluk-Nya, Allah menetapkan pencapaian dan perolehan sesuai dengan bagian dan ukuran yang telah ditetapkan-Nya. Yang demikian itu dimaksudkan agar dalam masalah rizki, manusia tidak berpegang kepada akal pikiran semata. Dan dalam menanggulangi

3

Page 4: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

kelemahan, manusia tidak selalu mengandalkan kepandaian yang dimilikinya. Dengan demikian akan senantiasa muncul rasa cinta dan rasa takut dalam diri manusia.

Akan tetapi, pengertian semacam ini kadang dianggap ekstrem bagi orang yang berprasangka buruk kepada Allah sehingga hal itu bisa menyebabkannya terjerumus dalam kesesatan, sebagaimana diungkapkan oleh seorang penyair berikut ini, “Maha suci Zat yang telah menempatkan hari di tempatnya dan menjadikan manusia sebagai mahluk yang kurang dan lemah. Bagi orang yang berakal dan cerdas, jalannya terasa melelahkan, sementara orang bodoh lagi suka berdusta akan mendapatkan rezekinya dengan cara yang mudah. Inilah yang menyebabkan orang berilmu kebingungan dan menjadikan orang berakal yang cerdas sebagai orang zindiq.”

Jika prasangka orang yang berakal itu baik dalam pandangannya yang sehat, maka ia akan mengetahui alasan manfaat di balik semuanya itu, sehingga ia akan menjadi orang yang betul-betul yakin dan bukan seorang kafir zindiq. Sebab, di antara sebab-sebab kemaslahatan ada yang nampak jelas secara lahiriah dan ada pula yang tidak nampak. Artinya, hikmahnya hanya diketahui Allah Yang Maha Mengetahui. Oleh karena itu, Nabi SAW bersabda, “Berbaik sangka kepada Allah termasuk bagian dari ibadah kepada-Nya”.

Allah telah menjadikan berbagai macam sarana yang dapat dijadikan sebagai perantara dalam memenuhi kebutuhan hidup mahluk-Nya serta memberikan kemampuan dalam menutupi kelemahannya. Dengan demikian, mereka bisa memperoleh kebahagiaan di dunia sebagai tempat berusaha dan beramal maupun di akhirat sebagai tempat yang

4

Page 5: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

abadi dan pembalasan. Oleh karena itu, sudah semestinya manusia berusaha mencari dunia sebagai bekal kelak dalam mencari kebahagiaan di akhirat dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seperti telah dikemukakan, yang demikian sama artinya dengan meninggalkan kenikmatan dan mencegah jiwa dari mencintainya, bahkan mengecam orang yang mencintainya dan mencela orang yang mencari kenikmatan dunia. Sebab, kecintaan seperti itu bisa mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang melebihi batas kebutuhannya. Dan kenikmatan tersebut dapat membawanya kepada sesuatu yang melebihi batas kecukupan dan keperluannya. Tentang hal itu Allah berfirman kepada Nabi SAW dalam al Qur'an, demikian: Maka bisa engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lainnya dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya

engkau berharap” (QS Asy Syarh, 94:7-8).

dalam hal ini, para ahli tafsir berpendapat bahwa jika kita telah selesai mengurus urusan dunia, mari kita kerjakan sungguh-sungguh ibadah kepada Allah. Dan firman Allah ini tidak hanya dimaksudkan agar Nabi SAW mencintai urusan dunia, melainkan agar seimbanglah pemenuhan kebutuhan dunia dan kebutuhan akhirat.

Sejalan dengan firman Allah di atas adalah sabda Nabi SAW berikut ini, “Orang yang paling baik di antara kalian bukanlah orang yang meninggalkan urusan dunia demi urusan akhirat dan meninggalkan urusan akhirat demi urusan dunia. Akan tetapi, orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang mengambil bagian ini (dunia) dan bagian yang itu (akhirat)”. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Senikmat-nikmat kendaraan adalah dunia. Karena itu, naikilah dunia dan ia akan

5

Page 6: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

mengantarkanmu sampai ke akhirat”.

Ada seseorang yang mencela dunia dihadapan Imam Ali bin Abi Thalib. Kepadanya, Imam Ali pun berkata, “Dunia adalah tempat bersedekah bagi orang yang suka bersedekah, tempat mencari keselamatan bagi orang yang memahaminya dan tempat mencari kekayaan bagi orang yang hendak membekali diri dengan dunia”. Muqaatil menuturkan bahwa Nabi Ibrahim a.s. Berkata, “Ya Tuhanku sampai kapan aku bolak-balik mencari dunia?” Kepada beliau pun dikatakan, “Tahanlah dirimu dari hal itu. Sebab, mencari kehidupan bukanlah bagian dari mencari dunia”. Sufyan ats Tsauri mengemukakan bahwa disebutkan dalam kitab Taurat, “Bila sudah ada gandum di rumahmu, beribadahlah engkau. Bila tidak ada, carilah dulu gandum itu. Wahai sekalian anak Adam, gerakanlah tangamu yang akan

mengantarkmu menggapai rizki”. Seorang bijak mengatakan, “Bukanlah termasuk mencintai dunia berusaha mencari sesuatu yang bisa menjaga kehormatan di dunia”. Seorang sastrawan mengatakan, “Bukanlah termasuk tamak, mencari sesuatu yang bisa menguatkan badan”. Mahmud al Warraq mengeungkapkan, “Janganlah mengikuti dunia dan hari-harinya sebagi suatu celaan, meski ada lingkaran mengitarimu. Di antara kemuliaan dan keutamaan dunia: bila engkau dapat menggapai akhirat dengannya.”

Jadi, jika memandang urusan dunia dengan baik dan benar merupakan suatu keharusan, maka merupakan suatu keharusan juga untuk mengamati kondisinya serta menyingkap keberaturannya dan kerusakannya. Hal itu dimaksudkan agar dapat diketahui sebab-sebab yang membawa kepada kebaikan dan sebab-sebab yang

6

Page 7: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

mendorong kepada kerusakan, sesuatu yang membawa kepada kemakmuran dan sesuatu yang menimbulkan kehancuran sehingga penghuni dunia dapat terhindar dari kebingungan dan ketidakjelasan. Selanjutnya, akan semakin jelas sebab-sebab yang dapat membawanya kepada kebaikan. Mereka akan dengan mudah menggeluti urusan dunia dari pintunya dan memegang kebaikannya berdasarkan ketentuan dan sebab-sebab yang jelas.

Perlu diketahui bahwa kebaikan dunia dapat dilihat dari dua sisi: keberaturan segala urusan dan sesuatu yang dapat memperbaiki perilaku penghuninya. Kedua hal ini tidak akan mampu dilakukan oleh seseorang kecuali dengan menggelutinya. Sebab, orang yang baik perilakunya, meskipun dunia dalam keadaan rusak dan berbagai urusannya diliputi kehinaan, niscaya kerusakannya tidak

akan banyak memberikan pengaruh kepadanya dan kehinaannya tidak akan memapu mengotorinya. Karena ia menjadikan sebagian dunia untuk didermakan dan sebagian lagi untuk bekal menghadapi kehidupan akhirat. Sementara itu, orang yangberperilaku buruk, meskipun dunia penuh dengan kebaikan dan berbagai urusan berjalan secara teratur dan ranpa kendala, ia tidak akan menganggap kebaikannya sebagai suatu kenikmatan dan tidak akan memberikan kesan menyenangkan dalam menjalaninya, karena semua orang menghinakan dirinya. Selain itu, ia tidak akan mampu melihat sesuatu sebagai kebaikan kecuali bila sesuatu itu mendatangkan kebaikan baginya dan tidak akan menganggap ssuatu sebagai kerusakan kecuali bila menimbulkan kerusakan bagi dirinya. Sebab, ia menganggap dirinya paling istimewa dan perilakunya paling layak dicontoh. Hal ini membuat dirinya

7

Page 8: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

memalingkan pandangannya kepada sesuatu yang mengkhususkannya dan pikirannya hanya ditujukan kepada sesuatu yang sesuai dengan perilakunya.

Perlu disadari bahwa dunia tidak mungkin dapat memberikan kebahagiaan kepada seluruh penghuninya dan tidak mungkin juga mendatangkan keburukan kepada semua penduduknya. Sebab, mendatangkan keburukan kepada seluruh penghuninya berarti mendatangkan malapetaka bagi semua mahluk dan memberikan kebahagiaan kepada semua penghuninya berarti akan mendatangkan kerusakan. Kerusakan itu mucul karena adanya perbedaan dan perselisihan di antara umat manusia sendiri. Sementara itu, kesesuaian akan tercipta karena adanya saling membahagiakan dan saling menolong di antara mereka. Seandainya mereka bersama-sama dan sependapat, niscaya tidak akan ada orang yang

membutuhkan pertolongan orang lain, padahal mereka masing-masing mempunyai kebutuhan dan kelemahan, sebagaimana yang telah kami jelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Karenanya, mereka harus menggarap ladang sendiri dan mereka akan mati dalam keadaan lemah tanpa adanya kepedulian orang lain.

Akan tetapi dengan adanya perbedaan dan perselisihan di antara mereka, lahirlah sikap saling menolong di antara mereka. Karenanya, akan terjalin persahabatan dan persaudaraan antar sesama mereka. Dengan adanya sikap saling membutuhkan di antara mereka, akan terciptalah hubungan dan kerjasama di antara mereka. Sebab, orang yang membutuhkan pasti akan datang dan orang yang dibutuhkan pasti akan didatangi. Berkenaan dengan hal itu, Allah SWT berfirman: Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka

8

Page 9: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka (QS Hud, 11:118-119).

Hasan al Bashri mengatakan, “Mereka berbeda dalam hal rezeki. Oleh karena itu, di antara mereka ada yang kaya dan ada juga yang miskin. Dan untuk itulah mereka diciptakan”. Allah SWT berfirman: Dan Allah melebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lain dalam hal rezeki (QS An Nahl, 16:71).

akan tetapi, jika dunia berada dalam kebaikan, maka Dia akan memberikan kebahagiaan yang cukup dan mudah untuk didapatkan. Sebab, jika seseorang dianugerahi dan dititipi sesuatu, maka ia akan mendermakannya dengan mudah. Dan jika ia memperoleh kembali anugerah itu, maka ia akan memanfaatkan dan

menyisihkannya untuk kebaikan. Sementara itu, bila dunia berada dalam keadaan rusak, maka kebahagiaannya akan berubah menjadi tipu muslihat dan akan diperoleh dengan cara melakukan pelanggaran. Sebab, jika ia mendapatkan anugerah, maka ia bersikap kikir dan enggan mendermakannya. Jika ia memperoleh kembali anugerah itu, maka ia akan bersikap rakus dan lebih kikir.

Dengan demikian, kebaikan dunia merupakan kebaikan bagi seluruh penghuninya. Sebab, hal ini akan melahirkan kepercayaan mereka dan memperkuat ketaatan mereka. Sebaliknya, kerusakan dunia merupakan kerusakan bagi seluruh penduduknya, karena akan mengurangi kepercayaan mereka sekaligus memperlemah ketaatan mereka. Hal ini dapat kita temukan dalam kenyataan, baik melalui pengalaman atau menurut kebiasaan. Untuk meperoleh kejelasan yang lebih tajam, tidak ada sesuatu

9

Page 10: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

yang lebih bermanfaat dari kebaikan dunia, sebagaimana tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari kerusakannya. Tidak ada sesuatu yang dianggap paling bermanfaat selain sesuatu yang dapat menguatkan ketaatan dan melahirkan kepercayaan manusia. Demikian juga, sebaliknya, tidak ada sesuatu yang dianggap paling berbahaya selain sesuatu yang dapat melemahkan ketaatan manusia dan menghilangkan kepercayaannya.

Abu Bakar bin Duraid mengungkapkan syair berikut ini: “Manusia adalah seperti zaman mereka, seperti ukuran sepatu dalam ibaratya. Orang-orang di zamanmu seperti zamanmu dalam hal perubahan dan keadaanya. Demikian juga, jika zaman mengalami kerusakan, maka kerusakannya akan mempengaruhi orang-orangnya”.

Setelah berbicara panjang

lebar, sekarang kami akan memulainya dengan menyebutkan hal-hal yang dapat menjadikan dunia baik dan kemudian kami akan menyebutkan hal-hal yang dapat menjadikan keadaan umat manusia baik selama hidup di dunia.

Ketahuilah, ada enam prinsip yang dapat memperbaiki keadaan dunia sehingga keadaannya menjadi teratur dan urusannya dapat berjalan dengan baik. Dan enam prinsip ini merupakan suatu ketetapan yang harus berjalan secara beriringan dan saling melengkapi, yakni: agama yang harus dijalankan, pemerintah yang harus ditaati, keadilan yang merata, keamanan yang menyeluruh, negeri yang subur, dan cita-cita yang tinggi.

Prinsip pertama, agama yang harus diikuti. Sebab, agama dapat mengekang jiwa dari segala keinginan dan memalingkan hati dari segala kehendaknya sehingga seseorang menjadi kuat dan

10

Page 11: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

menjaga segala bentuk rahasia dan memiliki perasaan yang tajam. Selain itu, agama dapat menjadi alat pengendali jiwa dalam meraih segala bentuk kenikmatan dan sekaligus pembimbing dalam menghdapi penderitaan. Dengan demikian, semuanya tidak akan pernah tercapai kecuali dengan mengikuti aturan agama. Umat manusia tidak akan menemukan kebahagiaan kecuali dengan mentaati aturan dan tata- tertibnya. Oleh karena itu, agama dapat dianggap sebagai sebuah sistem paling baik dan kuat dalam memperbaiki dan menegakkan kehidupan dunia dan juga sebagai ketentuan yang sangat bermanfaat bagi keberaturan dan keselamatan dunia. Karena itu, Allah tidak melepaskan segenap mahluk-Nya dari tuntunan syariah sejak mereka diciptakan. Mereka juga harus memiliki kepercayaan pada agama dan mengamati hukum-hukum-Nya sehingga tidak timbul kerancuan dan perselisihan di antara mereka. Selanjutnya,

segala urusan mereka kepada ketentuan-Nya sehingga mereka tidak berpaling dan mengikuti perintah hawa nafsunya. Namun demikian, telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai akal dan syariat: Apakah keduanya datang secara bersamaan atau akal lebih dahulu dan baru kemudian diikuti oleh syariat?'

Ada golongan yang berpendapat bahwa akal dan syariat datang secara bersamaan. Yang satu tidak lebih dulu dari yang lain. Ada paham lain yag berpendapat bahwa akal datang terlebih dahulu dan baru kemudian disusul oleh syariat. Sebab, dengan kesempurnaan akal, kebenaran syariat dapat ditunjukkan. Allah telah berfimran: Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkanbegitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? (QS. AL Qiyamah, 75:36). Ini tidak mungkin terjadi kecuali bisa manusia memiliki akal yang sempurna.

11

Page 12: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

Dengan demikian, dapat ditetapkan bahwa agama merupakan faktor yang sangat dominan dalam memperbaiki dunia dan satu-satunya keyakinan yang dapat mengantarkan manusia memperoleh kebahagiaan akhirat. Sebab, kebaikan dunia dan kebahagiaan akhirat sangat bergantung pada agama. Oleh karena itu, yang patut dilakukan oleh orang yang berakal adalah memegang teguh dan memelihara agama. Seorang bijak mengatakan, “Ada dua macam etika: etika syariat dan etika politik. Yang dimaksud dengan etika syariat adalah etika yang mendorong terlaksananya kewajiban. Sementara itu, etika politik adalah etika yang bertujuan memakmurkan muka bumi. Kedua etika ini dapat mendatangkan keadilan dan dapat menyelamatkan suatu kekuasaan (pemerintahan) serta memakmurkan negara. Sebab, orang yang meninggalkan kewajiban

berarti telah mendzalimi dirinya sendiri. Orang yang membuat kerusakan di muka bumi berarti telah mendzalimi orang lain”. Said bin Humaid mengungkapkan, “Kesehatan tidak akan bermanfaat selamanya, sampai agama dan akhlak benar-benar baik.”

Prinsip kedua: penguasa (pemerintah) yang kuat. Dengan ketegasannya, penguasa dapat mengatur berbagai kehendak yang beraneka ragam. Dengan kewibawaannya, ia dapat mempersatukan hati-hati yang saling bertentangan. Dengan kekuasaannya, ia dapat mencegah tangan-tangan yang berbuat zalim serta dapat memaksa dan menundukkan jiwa yang membangkang. Sebab, dalam karakter manusia, terdapat keinginan untuk berlaku sewenang-wenang, kehendak yang mempengaruhi, memaksa orang-orang yang menentangnya. Semua ini tidak dapat dicegah kecuali oleh orang-orang yang kuat dan memiliki kekuasaan serta

12

Page 13: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

kewibawaan. Al Mutanabbi menjelaskan hal ini dalam syairnya: “Kemuliaan yang tinggi tak akan selamat dari kotoran, hingga mengalir disekelilingnya darah. Dan kezaliman bersumber dari tabiat diri. Jika engkau temukan orang yang memelihara diri, maka ia mungkin tidak akan berlaku zalim.” Alasan yang menghalangi kezaliman hilang dari seseorang tidak lepas dari empat faktor: akal yang bodoh, agama yang mengekang, penguasa zalim, dan kelemahan yang selalu menjadi penghalang. Oleh karena itu, penguasa merupakan faktor paling utama yang dapat mencegah timbulya kezaliman. Sebab, akal dan agama terkadang dianggap lemah atau dapat dikalahkan oleh bujukan nafsu. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ketegasan penguasa merupakan penghalang utama dan penghambat kuat yag dapat mencegah timbulnya kezaliman.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Penguasa adalah bayangan Allah di muka bumi tempat setiap orang yang dizalimi akan meminta perlindungan kepadanya”. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah lebih banyak memberikan pencegahan melalui penguasa daripada pencegahan melalui al Qur'an”. Juga diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki penjaga di langit dan penjaga dibumi. Penjaga-Nya yang bertugas di langit adalah malaikat, dan penjaga-Nya yang bertugas di bumi adalah orang-orang yang menahan rezeki mereka dan suka membela orang lain”. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Pemimpin yang zalim labih baik daripada fitnah dan segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung kebaikan. Dan dalam sebagian keburukan, masih ada kebaikan”.Abdullah bin Mas'ud mengatakan, “Penguasa dapat

13

Page 14: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

berbuat kerusakan, dan kerusakan yang diperbaiki Allah melalui penguasa sangat banyak. Karenanya, seandainya penguasa berlaku adil, maka baginya pahala dan engkau wajib mensyukurinya. Jika ia berlaku zalim, maka baginya dosa dan engkau wajib bersabar”.

Abu Hurairah r.a. mengatakan, “Ada seorang non-Arab pernah dimaki-maki di hadapan Nabi SAW. Beliau melarang memaki-maki dan bersabda, 'Janganlah kalian memaki-makinya, karena ia mendiami bumi Allah. Sementara itu, di bumi Allah ini hudup hamba-hamba-Nya”. Seorang ahli bahasa mengatakan, “Seorang penguasa merupakan imam yang patut diikuti dan cara hidupnya merupakan aturan yang disyaratkan. Seandainya ia berlaku zalim, maka tidak akan ada seorangpun yang adil dalam menetapkan hukum dan seandainya ia berlaku adil, maka tidak akan

ada seorang pun yang berani berbuat kezaliman”. Seorang sastrawan mengatakan, “Sesungguhnya do'a yang sangat dekat untuk dikabulkan adalah do'a seorang penguasa yang shalih. Sementara itu, kebaikan yang paling utama mendapatkan pahal dan balasan adalah perintah dan larangan yang keluar dari orang yang shalih”.

Demikianlah pengaruh dan peran penguasa dalam memperbaiki kondisi dunia dan menata segala urusannya. Selanjutnya, penguasa dapat berperan dalam melindungi dan menjaga agama dari pengaruh hawa nafsu, memelihara agama dari perubahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang murtad dan kedurhakaan mereka yang zalim atau dari usaha orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika semuanya itu tidak didukung oleh penguasa yang kuat dan pemeliharaan yang tangguh, maka penyimpangan dan kesewenang-wenangan orang -orang yang menjadi

14

Page 15: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

budak nafsu akan merajalela. Jika agama tidak mempunyai kekuasaan, maka semua hukum akan digantikan dan simbol-simbolnya pun akan diruntuhkan. Setiap pemimpin akan membuat suatu hal yang baru dan setiap zaman akan memiliki pengaruh. Jika seseorang pengusa tidak berpegang pada satu agama yang menyatukan hati rakyatnya, yang karenanya ia dapat menyaksikan semua rakyatnya tunduk patuh kepadanya dan senantiasa memberikan dukungan kepadanya, maka ia akan kehilangan dasar pijakan dan hari-harinya pun akan diliputi oleh kekacauan dan penderitaan. Akhirnya, akan lahir penguasa yang zalim, yang pemerintahannya dipenuhi dengan kekerasan dan kerusakan.

Untuk menjaga kebaikan dan kelangsungan agama, adalah wajib untuk mengangkat seorang penguasa dan pemimpin umat. Ini dimaksudkan agar dengan

kekuasaannya ia mampu menjaga agama dan wilayah kesatuan. Selain itu, seorang penguasa juga wajib melaksanakan berbagai ketentuan dan hukum agama. Abdullah bin al Mu'taz mengungkapkan, “Kekuasaan yang didukung oleh agama akan abadi, dan agama yang didukung oleh kekuasaan akan kuat.” Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat apakah kewajiban itu menurut akal atau menurut syariat. Sebagian orang berpendapat, “Hal itu diwajibkan menurut akal”. Yang demikian itu dapat dilihat dari pandangan orang-orang yang berakal, meski terdapat perbedaan. Mereka ini berpendapat bahwa meminta tolong kepada pemimpin atau penguasa hukumnya sunnat dengan pertimbangan peran yang dapat dimainkan oleh mereka dalam memperbaiki kehidupan. Dan kelompok lainnya berpendapat bahwa hal tersebut diwajibkan oleh syariat. Karena tujuan memilih seorang pemimpin itu untuk menjalankan urusan

15

Page 16: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

syariat, seperti pemberlakuan hukuman had dan pemenuhan hak.

Berdasarkan hal tersebut di atas, para ulama berbeda pendapat tentang keharusan pengutusan para nabi. Orang yang berpendapat bahwa hal itu diwajibkan menurut akal akan mewajibkan diutusnya para nabi. Sementara itu, orang yang berpendapat bahwa hal itu diwajibkan menurut syariat akan berpandangan yang tidak mewajibkan pengutusan para nabi. Sebab, jika diutusnya para nabi adalah untuk kepentingan syariat, maka seandainya hal tersebut dianggap tidak membawa kemaslahatan bagi orang yang dikenai kewajiban agama, pengutusan pada nabi tidak diwajibkan bagi mereka. Adapun mengangkat dua atau tiga orang pemimpin dalam satu waktu, di satu negara, berdasarka kesepakatan para ulama, tidaklah diperbolehkan. Akan tetapi, jika di dua negara yang berbeda dan dalam

waktu yang berlainan, ada sebagian kelompok yang membolehkannya. Dengan alasan bahwa mengangkat seorang pemimpin disunnahkan untuk mewujudkan kemaslahatan. Jika kedua pemimpin itu berada di dua negara atau wilayah yang berbeda, maka mereka masing-masing wajib menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan mengerjakan apa yang berada di bawah kekuasaannya. Seandainya diutusnya dua orang nabi dalam satu masa diperbolehkan, dan hal itu tidak membatalkan kenabiannya, maka pengangkatan beberapa orang pemimpin dalan satu masa dianggap lebih perlu dan hal itu tidak embatalkan kepemimpinannya. Mayoritas ulama berpendapat bahwa mengangkat dua orang pemimpin dalam satu waktu dianggap tidak boleh menurut syariat. Hal ini didasarkan pada keterangan yang diriwayatkan dari Nabi SAW yang bersabda, “Jika ada dua

16

Page 17: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

orang pemimpin yang dibaiat, maka berpalinglah kalian dari salah satunya”. Dalam sebuah riwayat dinyatakan, “Perangilah yang paling akhir dari keduanya”. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika kalian mengangkat Abu Bakar, maka kalian akan mendapatkannya sebagai orang yang kuat dalam menjalankan agama Allah, tetapi lemah fisiknya. Dan jika kalian mengangkat Umar, maka kalian akan mendapatinya sebagai orang yang kuat dalam memegang agama Allah dan mempunyai fisik yang kuat. Dan jika kalian mengangkat Ali, maka kalian akan mendapatinya sebagai pemberi petunjuk dan sekaligus orang yang mendapat petunjuk”. Hadits di atas menjelaskan bahwa pengangkatan mereka secara keseluruhan dalam satu masa tidak dibenarkan. Seandainya hal itu dibenarkan, maka Nabi SAW akan mengisyaratkan hal tersebut. Kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang

pemimpin umat ada tujuh hal, yakni: 1) Menjaga agama dari penyimpangan dan memerintahkan umat untuk menjalankannya dan tidak mengabaikannya, 2) Menjaga ketentraman negara dan melindungi umat dari serangan orang-orang yang memusuhi agama atau dari pelaku kejahatan terhadap diri maupun harta, 3) Memakmurkan negara dengan mempertimbangkan segala kemaslahatannya dan memperbaiki sarana dan prasarana, 4) Merencanakan pendanaan yang didasarkan [ada ketentuan agama tanpa melakukan penyimpangan dalam masalah pengeluaran dan pemasukannya, 5) Memberantas ketidakadilan dan menegakkan hukum dengan cara memperlakukan semua penduduk sama dei hadapan hukum, serta berpegang teguh pada asa keadilan dalam memutuskan suatu perkara, 6) Melaksanakan hukuman terhadap orang yang berhak mendapatkannya tanpa berlaku sewenang-wenang

17

Page 18: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

dan atau menzalimi, 7) Memilih wakil-wakilnya dengan memperhatikan profesionalitas dan moralitas, yakni memilih orang-orang yang mampu menjalankan tugas dan senantiasa menjunjung tinggi amanah.

Jika seorang pemimpin umat mampu menjalankan tujuh hal tersebut di atas, maka ketentuan Allah SWT akan dapat diberlakukan di tengah-tengah umatnya dan umat atau rakyatnya akan senantiasa taat dan saling menasehati. Mereka pun akan mampu merealisasikan keinginan dan harapannya. Akan tetapi, sebaliknya, jika tujuh hal di atas tidak dipenuhi secara sempurna dan ia tidak melaksanakan hak dan kewajibannya, maka ia akan mendapatkan bencana dan penderitaan. Selanjutnya, ia akan menuntut rakyatnya untuk melakukan kemaksiatan dan kedurhakaan sehingga dalam setiap ada kesempatan mereka akan melakukan kedua perbuatah tersebut

secara terang-terangan. Selain itu, mereka juga akan mengerjakan berbagai perbuatan yang mendatangkan malapetaka. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah SWT berfirman: “Katakanlah, 'Dia-lah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian dari atas kalian atau dari bawah kalian atau Dia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepad sebagian kalian keganasan sebagian yang lainya.' Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahaminya” (QS Al An'am, 6:65). selain itu, Allah juga berfirman: “... Untuk mengirimkan azab kepada kalian dari atas kalian atau dari bawah kalian...” Mengenai penggalan ayat ini, ada dua penafsiran. Pertama, yang dimaksud dengan azab yang diturunkan dari atas mereka adalah pemimpin atau penguasa yang jahat. Sementara itu, yang dimaksud dengan azab dari bawah kaki

18

Page 19: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

mereka adalah rakyat yang jahat. Penafsiran seperti ini dikemukakan oleh Ibn Abbas r.a. Kedua, yang dimaksud dengan azab yang turun dari atas mereka adalah meteor, dan yang dimaksud dengan azab yang keluar dari bawah kaki mereka adalah gempa. Penafsiran terakhir ini dikemukakan oleh Mujahid dan Sa'id bin Jubair. Sementara itu, mengenai penggalan ayat, “... atau Dia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan)....”, ada dua penafsiran sebagai berikut: pertama, beragam keinginan hawa nafsu dan penafsiran ini kemukakan oleh Ibn Abbas r.a., kedua, timbulnya fitnah dan kekacauan. Penafsiran ini dikemukakan oleh Mujahid. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika seorang pemimpin tergelincir dalam ketidak-adilan, maka pada hari kiamat kelak ia akan datang dihisab dengan kedua tangnnya terbelenggu di lehernya sampai segenap amal perbuatannya akan

melepaskannya atau menahannya”. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan mereka membenci kalian serta yang kalian laknat dan yang melaknat kalian”. Keterangan tersebut benar adanya. Sebab, seorang pemimpin yang baik akanmencintai dan dicintai rakyatnya. Dan pemimpin yang jahat akan membenci dan dibenci rakyatnya. Mar bin al Khaththab r.a. pernah mengirim sepucuk surat kepada Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. Suratnya terbaca demikian, “Jika Allah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan menjadikannya sebagai orang yang dicintai oleh mahluk-Nya. Oleh karena itu, ketahuilah bahwa apa yang menjadi bagianmu di sisi Allah adalah apa yang menjadi milik Allah di sisimu”. Keterangan ini memperjelas pengertian yang

19

Page 20: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

telah kami sebutkan sebelumnya. Pemikiran tersebut bertitik tolak dari pandangan bahwa ketakutan seorang pemimpin kepada Allah dapat membangkitkan ketaatan mahluk-Nya kepadanya, dan ketaatan mahluk-Nya kepadanya dapat membangkitkan kecintaan kepadanya. Dengan demikian, kecintaan rakyat atau umat kepadanya merupakan dalil tentang kebaikan dan ketakutannya kepada Alah. Dan kebencian mereka menjadi dalil kejahatan dan ketidaktaatannya kepada Allah. Umar bin al Khaththab r.a. pernah berkata kepada sebagian bawahannya, “Aku berpesan kepada kalian untuk selalu takut kepada Allah SWT dalam mengurus umat manusia. Dan janganlah kalian takur kepaad manusia dalam menjalankan perintah Allah”. Umar bin Abdul Aziz juga pernah mengungkapkan kepada sebagian stafnya, “Sesungguhnya aku merasa takut kepada Allah dalam hal-hal yang aku tiru”. Lebih

lanjut, mereka berkata kepada Umar bin Abdul Aziz, “Kami tidak menghawatirkan Anda takut kepada Allah, kami mengkhawatirkan Anda tidak takut kepada Allah”. Hal ini sangat jelas sekali, sebab orang yang takut kepada Allah terbebas dari kezaliman. Dituturkan dari Umab bin al Khaththab r.a. bahwa ia berkata kepada Abu Maryam as Saluli. Abu Maryam pernah membunuh saudara kandung Umar yang bernama Zaid bin al Khaththab, “Demi Allah, aku tidak akan menyukaimu sampai bumi menyukai darah.” Abu Maryam menjawab, “Apakah hal itu akanmenghalangiku dari suatu hak?”, “Tidak”, Jawab Umar. Kemudian Abu Maryam berkata, “Kalau begitu, tidak masalah. Sebab kesedihan karena cinta lebih banyak dialami oleh kaum wanita”.

Prinsip ketiga, keadilan yang merata, yang menyeru kepada persatuan, membangkitkan ketaatan, memakmurkan negara, mewujudkan kesejahteraan ekonomi,

20

Page 21: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

melahirkan keturunan yang berkualitas, dan menenteramkan penguasa. Al Harmuzan berkata kepada Umar sewaktu melihatnya tengah tertidur sendirian tanpa pengawalan, “Berbuat adillah engkau, pasti engkau akan merasa aman dan bisa tidur dengan nyenyak”. Dengan demikian, tidak ada sesuatu yang lebih cepat menimbulkan kehancuran di muka bumi dan tidak ada sesuatu yang lebih merusak perasaan hati nurani mahluk, selain kezaliman. Sebab, kezaliman tidak mengenal batas, tidak ada ujung pangkalnya, dan masing-masing baniannya bisa merusak, tanpa kecuali, sesuatu yang sudah sempurna.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Seburuk-buruk bekal menghadapi hari kebangkitan adalah permusuhan dengan hamba-hamba Allah”. Nabi SAW juga bersabda, “Ada tiga perkara yang membawa kepada keselamatan, dan ada

tiga perkara yang dapat menimbulkan kehancuran. Tiga perkara yang dapat membawa keselamatan adalah berlaku adil dalam keadaan marah dan ridha, takut kepada Allah dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, dan sederhana di saat dalam keadaan kaya maupun miskin. Sementara itu, tiga perkara yang menimbulkan kehancuran adalah kekikiran yang dituruti, nafsu yang diikuti, dan kebanggaan seseorang pada diri sendiri”. Dituturkan bahwa Iskandar pernah bertanya kepada orang-orang bijak India. Ia melihat minimnya aturan yang mereka pakai, “Mengapa aturan negara kalian sedikit sekali?” Mereka manjawab, “Karena kami telah memberikan hak diri kami dan karena keadilan raja kamilah yang menegakkan keadilan”. Lalu ditanyakan kepada mereka, “Mana yang lebih utama, keadilan atau keberanian?” Mereka menjawab, “Jika keadilan dapat ditegakkan, maka keberanian tidak akan

21

Page 22: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

diperlukan lagi”. Seorang bijak mengatakan, “Keadilan dan kejujurab akan melahirkan keserasian.” Seorang ahli bahasa mengatakan, “Sesungguhnya keadilan adalah timbangan Allah yang diletakkan bagi mahluk-Nya dan yang ditegakkan-Nya untuk menjunjung tinggi kebenaran. Oleh karena itu, janganlah kalian mengingkari timbangan-Nya. Janganlah pula berpaling dari kekuasaan-Nya. Mohonlah dalam menegakkan keadilan dengan dua cara: menghilangkan kerakusan dan meningkatkan ketakwaan. Seandainya keadilan dunia ini bergantung kepada salah satu ketentuan di atas, di mana kondisi dunia tidak akan menemui keteraturan keculi dengan menjalankan ketentuan tadi, dan tidak akan tercipta kedamaian dan kesejahteraan kecuali dengan merealisasikan ketentuan tersebut, maka setiap orang wajib menegakkan keadilan yang dimuali dari dirinya

sendiri dan setelah itu, wajib menegakkan keadilan pada orang lain”.

Yang dimaksud dengan menegakkan keadilan pada diri sendiri adalah bahwa ia harus selalu membawa dirinya dalam kedamaian dan kebaikan, menahannya dari hal-hal yang dapat menimbulkan kekacauan dan kerusakan. Kemudian ia harus menetapkan dirinya dalam posisi di tengah di atnara dua sikap, yakni antara sikap serba kekurangan dan penuh kelalaian. Sebab, sikap berlebihan dan sikap penuh kekurangan dapat menimbulkan kezaliman. Orang yang zalim pada diri sendiri akan lebih zalim lagi pada orang lain. Dan orang yang berbuat tidak adil pada diri sendiri akan lebih tidak adil pada orang lain. Seorang bijak mengatakan, “Barangsiapa lalai pada diri sendiri, maka ia akan berbuat kerusakan”.

Akan halnya keadilan pada orang lain, keadaan seseorang

22

Page 23: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

dengan orang lain terbagi menjadi tiga macam dalam hal ini: pertama, keadilan seseorang terhadap orang yang kedudukannya ada di bawahnya, seperti keadilan seorang penguasa terhadap rakyatnya dan keadilan seorang pemimpin terhadap bawahannya. Keadilan yang ia tegakkan pada mereka dapat dilihat dari empat faktor, yaitu: 1) memberikan kemudahan, 2) menghilangkan kesulitan, 3) menghindari kesewenang-wenangan, 4) selalu mencari kebenaran dalam setiap tindakannya. Sebab, memberikan kemudahan akan dapat menciptakan ketenangan. Menghilangkan kesulitan akan mendatangkan keselamatan dan kedamaian. Menghindari kesewenang-wenangan akan melahirkan sikap ang penuh kelembutan dan penuh kasih sayang. Mencari kebenaran dalam setiap tindakannya akanmembangkitkan perasaan ingin menolong.

Seandainya hal-hal tersebut

tidak dapat dijalankan oleh seorang penguasa, maka kerusakan yang berawal dari pandangannya akan bertambah banyak dan kekacauan yang bersumber dari tindakannya akan semakin nyata. Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang menyekutukan Allah dalam kekuasaannya sehingga ia berbuat zalim dalam menjalankan hukum-Nya”. Seorang bijak mengatakan, “Kekuasaan seorang raja bisa bertahan dai atas kekufuran tetapi tidak akan bisa bertahan di atas kezaliman”. Seorang sastrawan mengatakan, “Seorang zalim tidak akan memberikan perlindungan dan tidak akan memerintah dengan penuh kearifan”. Seorang ahli bahasa mengatakan, “Sesuatu yang paling dekat adalah jeritan orang yang dizalimi dan anak panah yang paling tepat mengenai sasaran adalah do'a orang yang dizalimi”. Seorang bijak mengatakan, “Yanga

23

Page 24: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

sangat mengherankan dari seorang raja adalah tindakannya yang menimbulkan kerusakan bagi rakyatnya, padahal ia mengetahui bahwa kemuliaannya teretak pada ketaatan rakyat kepadanya”. Ardasyir bin Babak mengatakan, “Seandainya seorang raja mencintai keadilan, maka rakyatnya akanmencintai ketaatan”. Suatu saat Anusyirwan ditegur kaena tidakmau menyiksa orang-orang yang berdosa, ia berkata, “Mereka itu orang-orang sakit sedangkan kami adalah dokternya. Seandainya kami tidak mengobatinya dengan pemberian maaf, maka siapa yang dapat mengobatinya?”. Kedua, keadilan seseorang pada orang yang kedudukannya berada di atasnya, seperti keadilan rakyat terhadap penguasanya, dan bawahan terhadap atasannya. Dalam hal ini,

Prinsip keempat, keamanan yang menyeluruh yang mendatangkan ketentraman kepada setiap jiwa dan meratanya kemakmuran, dimana orang baik mendapatkan ketentraman dan orang yang lemah mendapatkan perlindungan. Sebab, jika seseorang merasa ketakutan, maka ia tidak akan menemukan kedamaian dan kalau seseorang merasa khawatir, niscaya ia tidak akan menemukan ketenteraman. Seorang bijak mengatakan, “Rasa aman merupakan kehidupan yang paling menyenangkan dan keadilan adalah tentara yang paling kuat. Sebab, ketakutan dapat menghalangi manusia untuk memperoleh kebahagiaan, membatasi mereka dalam menjalankan usahanya dan menahan

24

Page 25: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

mereka dari sebab-sebab yang dapat membawa kepada terciptanya kasih sayang mereka, dan terbinanya persahabatan. Jika keamanan lahir dari keadilan, maka kehancuran datang dari kezaliman dan ketidakadilan. Terkadang kehancuran terjadi disebabkan keinginan dan tujuan yang dikehendaki oleh manusia keluar dari batasan keadilan, dan terkadang disebabkan oleh peristiwa yang bukan bersumber dari keinginan manusia. Oleh karena itu, keinginan dan tujuan yang dikehendaki janganlah keluar dari wilayah keadilan. Sebab, keadilan sajalah yang dapat menciptakan ketentraman dan kebahagiaan dunia. Keamanan mutlak dibutuhkan oleh masyarakat secara menyeluruh. Sementara itu, perasaan takut terkadang berkaitan dengan masalah keselamatan jiwa, keluarga dan harta benda, tetapi terkadang juga berkaitan dengan berbagai situasi dan kondisi yang semuanya itu bersumber dari kegelisahan dan kesedihan”.

berbeda-beda

Prinsip kelima, negeri yang subur, yang dapat memberikan kesejahteraan kepada penduduknya, di mana setiap orang dapat mengembangkan dan meningkatkan kehidupannya. Di negeri tersebut terjalin kerjasama yang sangat mesra antara orang kaya dan orang miskin. Karenanya, perasaan iri hati di antara penduduknya akan berkurang dan kebencian di antara mereka pun dapat dihilangkan. Dengan demikian, setiap individu warganya dipenuhi dengan perasaan optimis. Akibatnya, akan semakin tereaslisasi kedamaian dan kerukunan antara sesama mereka. Halini dapat dianggap sebagai dorongan yang kuat untuk menciptakan kebaikan dan kedamaian dunia dan dapat menata keadaannya dengan baik. Kesuburan suatu negeri merupakan modal awal untuk memperoleh kecukupan dan

25

Page 26: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

kekayaan. Kecukupan dapat mewariskan kedamaian dan kesejahteraan.

Umar bin al Khaththab r.a. mengirim sepucuk surat kepada Abu Musa al Asy'ari r.a. :”janganlah mengangkat seorang hakim kecuali orang yang mempunyai kedudukan dan memiliki harta kekayaan. Sebab, orang yang mempunyai kedudukan akan merasa takut untuk diganti dan orang yang memiliki harta kekayaan tidak akan menyukai harta yang dimiliki oleh orang lain”. Seorang ulama salaf mengatakan, “Aku menemukan kebaikan dunia dan akhirat terletak dalam dua hal. Keburukan dunia dan akhirat juga terletak dalam dua hal. Kebaikan dunia dan akhirat terletak dalam ketakwaan dan kepuasaan. Keburukan dunia dan akhirat terletak dalam kezaliman dan kemiskinan”. Sebagian penyair mengungkapkan: “Aku tidak melihat kebaikan sesudah agama, selain rasa puas. Aku tidak melihat keburukan

sesudah kekafiran, selain kemiskinan.”

Dengan adanya perasaan cukup, diharapkan kekikiran semakin berkurang dan lahir sikap dermawan, rela berkorbandan bermurah hati. Da'bil mengungkapkan hal ini dalam sya'irnya, “Seandainya engkau tidak bersikap dermawan selain kepada wanita, engkau tidak akan mendapatkan kekayaan di akhir waktu. Bejana tidak akan kosong bila dipenuhi. Kekikiran tak akan pernah menemukan kecukupan”.

Seandainya kesuburan merupakan salah satu sebab terciptanya kesejahteraan dan kedamaian dunia, maka kegersangan dapat menjadi salah satu sebab timbulnya kerusakan dan lain sebagainya. Sebagaimana kesejahteraan yang ditimbulkan oleh kesuburan itu dampaknya bersifat menyeluruh, maka demikian juga halnya bencana yang ditimbulkan oleh kegersangan. Seandainya

26

Page 27: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

kedamaian dan kesejahteraan dapat disebarkan secara menyeluruh dan kerusakan dapat dihilangkan, maka hal itu akan mendorong terciptanya kesejahteraan dan ketentraman.

Kesejahteraan hidup dapat diukur dari dua sisi, yaitu: ketentraman dalam berusaha dan ketentraman dalam menjalin kasih sayang. Ketentraman dalam berusaha merupakan bagian dari ketentraman menjalin kasih sayang yang lahir dari dari keamanan yag menyertainya. Sementara itu, ketentraman dalam menjalin kasih sayang merupakan bagian dari sifat ketuhanan yang lahir dari keadilan yang menyertainya.

Prinsip keenam, cita-cita yang luhur ini dapat membangkitkan keinginan yang kuat untuk memperoleh sesuatu yang dirasakan sulit untuk dicapai dan mendorong tumbuhnya keinginan dalam memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera. Generasi berkutnya merasa perlu

mengembangkan sesuatu yang telah dikembangkan oleh generasi sebelumnya. Setiap generasi merasa perlu mengembangkan sesuatu yang menjadi kebutuhannya seperti rumah untuk tempat tinggal dan ladang sebagi temapt bercocok tanam. Dalam hal ini,mereka seringkali dihadapkan kepada kesulitan dan penderitaan. Oleh karena itu, Allah melekatkan cita-cita yang luhur dan keinginan yang tinggi kepada mahluk-Nya agar mereka memakmurkan dunia, sehingga kedamaian dan kesejahteraan menjadi sempurna dan kemakmurannya dapat diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Tugas generasi berikutnya adalah menyempurnakan kemakmuran yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya dan generasi berikutnya lagi berkewajiban mengembangkan sesuatu yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya sehingga terus berlanjut dan segala

27

Page 28: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

urusannya bisa berjalan secara teratur sepanjang masa. Seandainya cita-cita yang luhur dan keinginan yang tinggi tidak ada, tidak akan ada seorangpun yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahaya yang terjadi tidak hanya akan dirasakan oleh generasi pada masanya melainkan juga akan menimbulkan kehancuran dan kebinasaan generasi berikutnya. Mereka tidak akan mendapatkan kehidupan yang layak dan memadai dan tidak akan menemukan kebutuhannya. Selanjutnya, mereka akan melahirkan penderitaan bagi generasi berikutnya, karena tidak ada tumbuhan yang dapat dimakan dan tidak ada tempat yang dapat disinggahi.

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Cita-cita adalah rahmat Allah yang diberikan kepada umatku. Seandainya tidak ada cita-cita, niscaya tidak akan ada petani yang akan menanam pohon dan tidak pula

seorang ibu akan menyusui anaknya”. Akan tetapi, berangan-angan dalam urusan akhirat dianggap sebagai sebab yang paling kuat dalam melupakan urusan tersebut dan melalaikan persiapan untuk menghadapinya. Labid bin Rabi'ah menjelaskan secara gamblang perbedaan antara cita-cita dengan angan-angan di dalam syairnya berikut ini: “Berdustalah jiwa bila engkau mengajarkanya bicara. Sungguh, kejujuran jiwa dapat dilihat melalui cita-cita. Tetapi jangan sekali-kali mendustainya dalam hal takwa. Tundukkanlah jiwamu untuk berbuat kebajikan, karena ajal hanyalah milik Allah semata”. Perbedaan antara cita-cita dan angan-angan adalah bahwa cita-cita diiringai dengan berbagai tindakan kongkret, sementara angan-angan sama sekali tidak disertai dengan tindakan kongkret.

Itulah enam prinsip yang dapat dijadikan ketentuan dalam memperbaiki keadaan dunia dan mengatur segala

28

Page 29: masdukiasbari.files.wordpress.com€¦ · Web viewIni dimaksudkan agar kebutuhan dan kelemahan mencegah manusia dari berbuat sewenang-wenang dan kelemahan yang membuatnya aib bisa

urusannya. Seandainya enam prinsip tersebut dapat diwujudkan secara sempurna, niscaya dunia akan baik dan penuh kedamaian, bahkan lebih jauh akan berdampak kepada kesempurnaan dan keutamaan urusan dunia. Akan tetapi, walaupun kebaikan dunia mencakup segala sesuatunya, perlu diingatkan bahwa dunia adalah tempat yang akan mengalami perubahan dan kehancuran dan bangunannya akan mengalami kerusakan dan akan berakhir. Seorang bijak mendengar seseorang berkata, “Allah telah membolak-balikkan dunia”. Lalu dikatakan kepadanya, “Oleh karena itu, engkau harus bertindak lurus karena dunia bisa berubah-ubah”. Sebagian penyair mengungkapkan, “Di antara kebiasaan hari dunia adalah bahwa satu sisinya baik dan sisi lainnya buruk. Aku tidak mengenal hari-hari selain penuh celaan, dan aku tidak mengenal masa selain ia akan memberikan balasan bagi orang yang mencarinya”.

Jika ketentuan-ketentuan tersebut tidak terwujud dalam kehidupan, niscaya dunia akan mengalami kehancuran dan kerusakan. Wallahu a'lam

29