karyatulisilmiah.com … · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang. kepiting bakau (scylla...

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan. Kepiting bakau banyak dijumpai di perairan payau yang banyak ditumbuhi tanaman mangrove. Kepiting bakau sangat disenangi oleh masyarakat mengingat rasanya yang lezat dengan kandungan nutrisi sejajar dengan krustasea yang lain seperti udang yang banyak diminati baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Begitu banyak hasil laut dan air tawar yang merupakan komoditas andalan suatu daerah bahkan suatu negara seperti, ikan, kerang, udang, lobster dan kepiting. Khusus untuk kepiting sangat jarang masyarakat kita yang membudidayakan kepiting secara khusus, padahal jika dikelola dan dikembangkan secara terpadu, maka kepiting ini sangat menjanjikan. Potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. Di sisi lain produksi kepiting selama ini secara keseluruhan masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga kesinambungan produksinya tidak dapat dipertahankan. Saat ini budidaya kepiting 1

Upload: hoangdung

Post on 13-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas

perikanan yang potensial untuk dibudidayakan. Kepiting bakau banyak dijumpai di

perairan payau yang banyak ditumbuhi tanaman mangrove. Kepiting bakau sangat

disenangi oleh masyarakat mengingat rasanya yang lezat dengan kandungan nutrisi

sejajar dengan krustasea yang lain seperti udang yang banyak diminati baik di

pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Begitu banyak hasil laut dan air tawar yang

merupakan komoditas andalan suatu daerah bahkan suatu negara seperti, ikan,

kerang, udang, lobster dan kepiting. Khusus untuk kepiting sangat jarang masyarakat

kita yang membudidayakan kepiting secara khusus, padahal jika dikelola dan

dikembangkan secara terpadu, maka kepiting ini sangat menjanjikan. Potensi pasar

yang cukup besar memberi peluang bagi pengembangan budidaya kepiting bakau

secara lebih serius dan komersial. Di sisi lain produksi kepiting selama ini secara

keseluruhan masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga kesinambungan

produksinya tidak dapat dipertahankan. Saat ini budidaya kepiting bakau ini tidak

harus di laut dan di daerah bakau, namun dapat juga dan telah berhasil dibenihkan

pada bak-bak terkontrol dan dapat diproduksi di hatchery ikan laut maupun udang

windu.

Kepiting bakau atau yang lebih dikenal dengan kepiting lumpur merupakan

salah satu sumber daya perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi

bila dikembangkan dan dibudidayakan. Pembudidayaan atau pemanfaatan secara

komersil dari komoditas ini semakin meningkatkan baik untuk dikonsumsi dalam

negeri maupun untuk diekspor. Di dalam negeri kepiting bakau ini juga telah banyak

dijual di pasaran-pasaran tradisional hingga ke swalayan dan disajikan di rumah

makan kecil di pinggiran jalan sampai restoran bahkan sampai hotel

berbintang. Untuk pangsa pasar eksport kepiting bakau Indonesia ini antara lain

1

Page 2: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Jepang, Malaysia, Prancis sampai ke Amerika Serikat (AS), sehingga sangat wajar

jika peminat kepiting tersebut sangat tinggi, karena binatang yang berkulit keras ini

selain memiliki rasa gurih, enak dan juga bergizi tinggi. Budidaya kepiting ini

tentunya akan menyerap tenaga kerja yang lumayan banyak jika hal ini dikelola dan

dikembangkan secara terpadu dan dalam skala besar. Kepiting bakau merupakan

salah satu komoditas perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis penting. Pada

mulanya kepiting bakau hanya dianggap hama oleh Petani tambak, karena sering

membuat kebocoran pada pematang tambak. Tetapi setelah mempunyai nilai

ekonomis yang cukup tinggi, maka keberadaannya banyak diburu dan ditangkap oleh

nelayan untuk penghasilan tambahan dan bahkan telah mulai dibudidayakan secara

tradisional di tambak. Mengingat permintaan pasar ekspor akan kepiting bakau yang

semakin meningkat dari tahun ke tahun maka usaha ekstensifikasi budidaya kepiting

bakau mulai dirintis di beberapa daerah. Kepiting bakau dapat dipelihara secara terus

menerus sepanjang tahun, karena ketersediaan benih di alam saat ini cukup banyak

juga lahan tambak pembesaran dapat disiapkan dengan mudah dan cepat.

Sebanyak 10 kelompok peternak kepiting lunak di Gampong Lamjabat Banda

Aceh, mendapat bantuan keranjang dari PT Tonga Tiur Putra Plant Medan untuk

pengembangan budidaya kepiting soka (kulit lunak) petani tambak. Perusahaan

tersebut berupaya membantu memasarkan hasil produksi kepiting lunak yang

dibudidaya masyarakat korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Banda

Aceh. Selain itu, pihak perusahaan juga membantu basket (keranjang) bagi budidaya

kepiting. Bantuan yang diberikan berupa 27.650 buah keranjang yang didatangkan

dari Thailand dan Surabaya. Usaha ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal,

tapi juga ekspor ke berbagai negara. Sementara, Ketua Pusat Pelayanan

Pengembangan Mata Pencaharian Kepiting Lunak menyebutkan usaha budidaya

kepiting bakau (Scylla serrata) menjadi kepiting kulit lunak sudah dirintisnya pasca

tsunami, 26 Desember 2004. Selain itu, budidaya kepiting lunak tersebut mulai

dilakukan sekitar 2007 dan pada awalnya hanya untuk kebutuhan pasar lokal, namun

permintaan pasar terus naik terutama luar provinsi Aceh.

2

Page 3: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

1.2. Tujuan

Tujuan makalah ini bagi mahasiswa yaitu agar mengetahui apa itu

kepiting sangkak dan bagaimana cara membudidayakanya.

Sedangkan untuk masyarakat agar menjadi satu pedoman supaya bias

membudidayakan kepiting bakau bahkan bias mengekspor ke Negara

tetangga.

Untuk memenuhi permintaan pasar dan masyarakat.

3

Page 4: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kepiting adalah binatang anggota krustasea berkaki sepuluh dari upabangsa

(infraordo) Brachyura, yang dikenal mempunyai "ekor" yang sangat pendek (bahasa

Yunani: brachy = pendek, ura = ekor), atau yang perutnya (abdomen) sama sekali

tersembunyi di bawah dada(thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar

yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit.

Ketam adalah nama lain bagi kepiting. Ada pula kepiting air tawar dan darat,

khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di

perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni

perairan tawar (sungai dan danau). Kepiting bakau (Scylla spp.) adalah salah satu

biota perairan yang bernilai ekonomis penting dan kehidupannya sangat dipengaruhi

oleh keberadaan hutan mangrove. Struktur fisik vegetasi mangrove dengan akar-akar

tunjangnya yang saling membelit dan padat serta cabangnya yang memanjang ke

bawah menjadikannya sebagai habitat yang baik bagi kehidupan kepiting bakau.

Hutan mangrove juga dapat berfungsi sebagai daerah pembesaran (nursery ground),

pemijahan (spawning ground), dan mencari makanan (feeding ground) bagi kepiting

bakau terutama kepiting muda, karena ketersediaan makanan alami yang melimpah

pada ekosistem tersebut (Mulya,2002).

Keberadaan kepiting bakau juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik-kimia

air dan substrat ekosistem hutan mangrovenya antara lain: salinitas air, salinitas

substrat, pH air, pH substrat, suhu air, kedalaman air, dan teksturr substrat dasar

perairan. Hutan mangrove juga menjadi tempat hidup biota laut selain kepiting bakau.

Faktor- faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap kelimpahan maupun distribusi

kepiting bakau yang terdapat di ekosistem hutan mangrove (Canicci, 2008).

4

Page 5: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Gambar 1. Kepiting Bakau (Scylla serrata)

Sulistiono et al. (1992) dalam Mulya (2002) mengklasifikasikan kepiting

bakau, yaitu:

Filum : Arthropoda

Sub Filum : Mandibulata

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Sub Ordo : Pleocyemata

Famili : Portunidae

Genus : Scylla

Spesies : Scylla spp.

Tingkah laku dan kebiasaan kepiting bakau secara umum dapat diamati adalah

suka berendam dalam lumpur dan membuat lubang pada dinding atau pematang

tambak pemeliharaan. Dengan mengetahui kebiasaan ini, maka kita dapat

merencanakan atau mendesain tempat pemeliharaan sedemikian rupa agar

kemungkinan lolosnya kepiting yang dipelihara sekecil mungkin. Kanibalisme dan

saling menyerang, sifat inilah yang paling menyolok pada kepiting sehingga dapat

merugikan usaha penanganan hidup dan budidayanya. Karena sifatnya yang saling

menyerang ini akan menyebabkan kelulusan hidup rendah dan menurunkan

produktivitas tambak. Sifat kanibalisme ini yang paling dominan ada pada kepiting

5

Page 6: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

jantan, oleh karena itu budidaya monosex pada produksi kepiting akan memberikan

kelangsungan hidup lebih baik. Molting atau ganti kulit.

Morfologi Kepiting Bakau (Scylla spp.)

Ciri- ciri kepiting bakau menurut Kasry (1996) adalah sebagai berikut:

karapas berwarna sedikit kehijauan, pada kiri-kanannya terdapat Sembilan buah duri-

duri tajam, dan pada bagian depannya diantaranya tangkai mata terdapat enam buah

duri, sapit kanannya lebih besar dari sapit kiri dengan warna kemerahan pada kedua

ujungnya, mempunyai tiga pasang kaki pejalan dan satu kaki perenang yang terdapat

pada ujung abdomen dengan bagian ujungnya dilengkapi dengan alat pendayung.

Menurut Moosa et al. (1985) dalam Mulya (2002) mendeskripsikan kepiting bakau

sebagai berikut: karapas pipih dan agak cembung berbentuk heksagonal atau agak

persegi, bentuk umum adalah bulat telur memanjang, karapas umumnya berukuran

lebih lebar dari panjangnya dengan permukaan yang tidak selalu jelas pembagian

daerahnya, tepi anterolateral bergigi lima sampai sembilan buah. Dahi lebar, terpisah

dengan jelas dari sudut supra orbital, bergigi dua samapi enam buah, sungut kecil

terletak melintang atau menyerong. Pasangan kaki terakhir berbentuk pipih

menyerupai dayung terutama dua ruas terakhirnya. Perbedaan kepiting jantan dan

betina terletak pada ruas abdomennya. Ruas abdomen kepiting jantan berbentuk

seperti segitiga sedang pada betina berbentuk sedikit membulat dan lebih melebar.

Sebagaimana hewan jenis crustacea, maka kepiting juga mempunyai sifat

seperti crustacea yang lain, yaitu molting atau ganti kulit. Setiap terjadi ganti kulit,

kepiting akan mengalami pertumbuhan besar karapas maupun beratnya. Umumnya

pergantian kulit akan terjadi sekitar 18 kali mulai dari stadia instar sampai dewasa.

Selama proses ganti kulit, kepiting memerlukan energi dan gerakan yang cukup kuat,

maka bagi kepiting dewasa yang mengalami pergantian kulit perlu tempat yang cukup

luas. Pertumbuhan kepiting akan terlihat lebih pesat pada saat masih muda, hal ini

berkaitan dengan frekuensi pergantian kulit pada saat stadia awal tersebut. Periode

dan tipe frekuensi ganti kulit penting artinya dalam melakukan pola usaha budidaya

6

Page 7: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

yang terkait dengan desain dan konstruksi wadah, tipe budidaya dan pengelolaanya.

Kualitas air sangat berpengaruh terhadap ketahanan hidup kepiting. Penurunan mutu

air dapat terjadi karena kelebihan sisa pakan yang membusuk. Bila kondisi kepiting

lemah, misalnya tidak cepat memberikan reaksi bila dipegang atau perutnya kosong

bila dibelah, kemungkinan ini akibat dari menurunnya mutuair. Untuk menghindari

akibat yang lebih buruk lagi, selekasnya pindahkan kepiting ke tempat pemeliharaan

lain yang kondisi airnya masih segar.

A

B

Gambar 2. Kepiting Bakau Betina (A) dan Kepiting Bakau Jantan (B)

7

Page 8: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Habitat dan Daur Hidup

Tingkat perkembangan kepiting bakau dapat dibagi atas tiga fase yaitu fase

telur (embrionik), fase larva dan fase kepiting. Selanjutnya Moosa et.al. (1985) dalam

Mulya (2002) menyatakan perkembangan Scylla spp. mulai dari telur hingga

mencapai kepiting dewasa mengalami beberapa tingakat perkembangan. Tingkat

perkembangan tersebut antara lain tingkat zoea, tingkat megalopa, tingkat kepiting

muda dan tingakat kepiting dewasa, pada tingkat zoe membutuhkan waktu 18 hari

selanjutnya berganti kulit menjadi megalopa yang bentuk tunuhnya sudah mirip

kepiting dewasa. Dari tingkat megalopa ke tingkat kepiting muda membutuhkan

waktu 11-12 hari. Perairan di sekitar mangrove sangat cocok untuk kehidupan

kepiting bakau karena sumber makanannya seperti benthos dan serasah cukup

tersedia. Di alam biasanya kepiting bakau yang besar akan memakan kepiting bakau

yang kecil, waktu makan kepiting bakau tidak beraturan tetapi malam hari lebih aktif

dibanding siang hari sehingga kepiting bakau digolongkan sebagai hewan nocturnal

yang aktif makan di malam hari (Queensland Departement of Primary Industries,

1989).

Parameter fisik-kimia air adalah faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan kepiting bakau. Kepiting bakau di alam menempati habitat yang

berbeda-beda berdasarkan stadia pada daur hidupnya. Untuk mengetahui kekhususan

habitat kepiting bakau maka perlu diketahui parameter fisik-kimia air dimana

organisme ini berada.Salinitas berpengaruh terhadap setiap fase kehidupan kepiting

bakau terutama molting. Kisaran salinitas ideal untuk pertumbuhan kepiting bakau

belum dapat ditentukan, namun diketahui bahwa larva zoea sangat sensitif dengan

kondisi perariran yang bersalinitas redndah. Sebaliknya kepiting dewasa kawin dan

mematangkan telurnya pada perairan yang mempunyai salinitas 15‰ - 20‰ dan

selanjutnya akan beruaya ke laut untuk memijah (Kasry, 1996). Suhu air

mempengaruhi pertumbuhan (molting), aktifitas dan nafsu makan kepiting bakau .

Suhu air yang lebih rendah dari 20◦C dapat mengakibatkan aktifitas dan nafsu makan

kepiting bakau turun secara drastis (Queensland Departement of Primary Industries,

8

Page 9: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

1989). Wahyuni dan Sunaryo (1981) melaporkan di perairan Muara Dua, Segara

Anakan kepiting bakau didapatkan pada kisaran suhu 28◦C-36◦C.

Kepiting bakau dapat hidup pada kondisi perairan asam yaitu pada daerah

bersubstrat lumpur dengan pH rata-rata 6,50. Pendapat ini didukung oleh Walsh

(1967) dalam La Sara (1994) yang menyatakan bahwa kepiting bakau dapat hidup

pada kisaran pH 6,5-7,0, sedang Toro (1987) mendapatkan kepiting bakau pada pH

6,16 – 7,50. Kedalaman air berpengaruh bagi kehidupan kepiting bakau pada saat

terjadi perkawinan, namun demikian kepiting bakau juga dapat hidup pada perairan

yang dangkal Mulya (2002). Wahyuni dan Ismail (1987) mendapatkan kepiting bakau

pada kedalaman 30-79 cm di perairan dekat hutan mangrove dan kedalaman 30 cm-

125 cm di muara sungai. Kepiting bakau akan terlihat menuju ke perairan dangkal

pada waktu siang hari. Kepiting bakau tahap juvenile (first crab) mengikuti pasang

tertinggi di zona intertidal untuk mencari makanan kemudian kembali ke zona

subtidal pada saat surut (Hutching dan Sesanger, 1987). Tekstur substrat di sekitar

hutan mangrove umumnya terdiri dari lumpur dan liat. Hal ini sangat memungkinkan

karena partikel lumpur dan liat mengendap dengan cepat karena air disekitarnya

relative tenang dan terlindungi. Substrat di sekitar hutan mangrove sangat mendukung

kehidupan kepiting bakau terutama dalam melangsungkan perkawinan, selanjutnya

secara bertahap betina akan beruaya menuju laut untuk memijah sedangkan yang

jantan akan tetap tinggal di perairan (Clough et.al. 1986.) Pagcatipunan (1972)

menyatakan dalam melangsungkan perkawinan, kepiting bakau terlebih dulu akan

melepaskan karapasnya (molting) dan sebelum molting kepiting tersebut akan masuk

ke dalam lubang yang mempunyai substrat lunak hingga karapasnya kembali

mengeras.

9

Page 10: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

BAB III

PROFIL USAHA KEPITING SANGKAK

 Tambak pemeliharaan kepiting diusahakan mempunyai kedalaman 0,8-1,0

meter dengan salinitas air antara 15-30 ppt. Tanah tambak berlumpur dengan tekstur

tanah liat berpasir (sandy clay) atau lempung berliat (silty loam) dan perbedaan

pasang surut antara 1,5-2 meter. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

lokasi pemeliharaan kepiting, antara lain :

Air yang digunakan bebas dari pencemaran dan jumlahnya cukup.

Tersedia pakan yang cukup dan terjamin kontinyuitasnya.

Terdapat sarana dan prasarana produksi dan pemasarannya.

Tenaga yang terampil dan menguasai teknis budidaya kepiting.

Desain dan konstruksi tambak 

 

10

Page 11: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

11

Page 12: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

12

Page 13: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

13

Page 14: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

14

Page 15: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

    Pemberian pakan rucah lebih diutamakan dalam bentuk segar sebanyak 5 -

10% dari berat badan dan diberikan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore/malam hari.

Penggantian air dilakukan bila terjadi penurunan kualitas air. Pemberian pakan yang

diberikan kepada kepiting bakau berbagai jenis pakan seperti : ikan rucah dan cumi-

cumi. Dari jenis pakan tersebut, ikan rucah segar lebih baik ditinjau dari fisik maupun

kimiawi dan peluang untuk segera dimakan lebih cepat karena begitu ditebar tidak

akan segera dimakan oleh kepiting. Kemauan makan kepiting muda biasanya lebih

besar, karena pada periode ini dibutuhkan sejumlah makanan yang cukup banyak

untuk pertumbuhan dan proses ganti kulit. Kemauan makan akan berkurang pada saat

kepiting sedang bertelur, dan puncaknya setelah telur keluar sepertinya kepiting

berpuasa. Pelaksanaan panen harus dilakukan oleh tenaga terampil untuk menangkap

dan kemudian mengikatnya.  Apabila kepiting setelah dipanen langsung dimasukkan

kedalam keranjang dengan mengikat capit, kaki jalan dan kaki renangnya yang

merupakan alat gerak yang cukup kuat, maka kepiting tersebut akan saling capit satu

dengan yang lainnya.

Cara pengikatan kepiting yang baru ditangkap dapat dilakukan seperti dibawah ini :

 1.Pengikatan kedua capit dan seluruh kaki-kakinya

 2.Pengikatan capitnya saja dengan satu tali

 3.Pengikatan masing-masing capit dengan tali terpisah tali pengikat dapat

menggunakan tali rafia atau jenis tali lainnya yang cukup kuat. Setelah kepiting

diikat, baik pengikatan capitnya saja maupun pengikatan seluruh kaki-kakinya

akan mempermudah penanganan dan pengangkutannya.

 

Penanganan kepiting yang telah disusun dalam keranjang yang perlu

mendapat perhatian ialah tetap menjaga suhu dan kelembaban.

15

Page 16: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

BAB IV

BUDIDAYA KEPITING SANGKAK

Teknik Budidaya

a) Persiapan tambak

Tambak kepiting harus mempunyai konstruksi yang berorientasi pada faktor

lingkungan yang mendukung kehidupan dan pertumbuhan secara normal, sehingga

efisiensi pemanfaatan lahan dan waktu saat pemeliharaan. Secara prinsip, bangunan

tambak harus kuat & kedap air. Untuk mencegah agar kepiting tidak melarikan diri

dari petak pemeliharaan dan mencegah masuknya hama dari luar dibuat karamba

bambu atau kurungan. Tambak yang digunakan berbentuk petakan yang tidak

beraturan karena diakibatkan ancaman tsunami. Persiapan Tambak air payau

Pengolahan tanah dasar ditujukan memperbaiki mutu/kualitas tanah untuk

meningkatkan daya dukung lahan. Kedalaman airnya yaitu ± 20 – 30 cm. Pengapuran

16

Page 17: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

bertujuan memperbaiki dan menstabilkan pH tanah hingga kisaran normal (pH 7 – 8).

Jenis kapur yang digunakan harus sesuai dengan jenis tanah dasar setempat. Faktor

teknik yang perlu diperhatikan untuk menunjang keberhasilan budidaya pembesaran

kepiting, antara lain, pemilihan lokasi budidaya harus tepat secara teknis operasional

dengan mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya, mutu air cukup baik, mudah

diawasi, substrat dasar tambak adalah lumpur berpasir, untuk sistem karamba harus

terhindar dari pengaruh banjir dan mudah terjangkau oleh pasang surut, merupakan

wilayah penangkapan kepiting dan tempat pemeliharaan.

b) Persiapan keramba

Keramba merupakan wadah pemeliharaan untuk budidaya kepiting lunak,

bentuk yang umum dipakai ada dua model diantaranya :

1). Takir

Takir yaitu wadah pemeliharaan yang terbuat dari bilah bambu yang tersusun

diselang-seling sehingga terbentuk kotak-kotak kecil. Setiap takir dilengkapi

dengan pelampung dari botol plastik bekas. Takir ini memiliki daya tahan sampai 1

tahun. Takir tersebut dapat kita beli di Negara Thailand.

2).Keranjang

Wadah pemeliharaan kepiting yang berbentuk kotak hitam berbahan plastik.

Keranjang ini memiliki daya tahan 10 tahun. Dan biasanya diistilahkan dengan

sebutan basket. Fungsinya untuk pengurungan serta pemeliharaan kepiting sangkak

sampai panen.

3). Persiapan bibit

Bibit kepiting adalah kepiting muda yang memiliki ciri fisik jantan muda

(betina) yang belum matang gonad berat 70-120 gram. Cangkang keras dan berwarna

17

Page 18: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

cerah dengan bentuk tubuh sempurna. Bibit kepiting sangkak pada lokasi budidaya

dapat didatangkan dari Panton Labu Kecamatan Aceh Utara.

4). Waktu pengadaan bibit

Waktu yang dipilih untuk mulai memasukan bibit kepiting kedalam keramba,

sebaiknya berpedoman pada penanggalan bulan hijriah. Tanggal yang baik untuk

memasukan bibit adalah tanggal 8-13 dan tanggal 22-27 pada setiap bulan hijriah.

5). Pemberian pakan

Selama pemeliharaan dalam keramba, kepiting diberi makanan secara teratur

2 kali sehari pada sore hari. Pakan kepiting bisa berupa daging atau ikan rucah. Yang

perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah kondisi pakan harus dalam keadaan

segar.

6). Pembersihan keramba dan bibit

Keranjang untuk pemeliharaan kepiting selama budidaya biasanya mulai

berlumut setelah lebih 1 minggu dalam air. Lumut ini biasa menggangu kepiting yang

di pelihara karena perebutan oksigen di malam hari. Pembersihan dapat dilakukan

dengan penyikatan pada keranjang yang berlumut. Untuk mencegah/ memperlambat

lumut bisa dilakukan dengan 2 cara. keramba disemprot dengan air secara teratur 1

kali dalam satu minggu dan membuat atap (setinggi 1 m dari keramba).

7). Pengecekan/ kontrol

Pengecekan/kontrol merupakan kegiatan rutin dan dilakukan setiap pagi,

siang, dan malam hari, yang bertujuan untuk memonitoring kepiting yang mati, sakit

dan panen.

8). Panen dan penyimpanan

18

Page 19: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Panen yang dilakukan pada kepiting yang sudah berganti cangkang atau kulit

(molting) dan masih dalam keadaan lunak. Kepiting yang sudah molting harus segera

dikeluarkan dari keramba dan dipindahkan ke wadah berisi air tawar selama 1 jam.

Untuk mencegah terjadinya proses pembesaran kembali dan pengerasan cangkang

kepiting.

9). Pemeliharaan

a. Pemilihan dan Penebaran Benih

Benih yang digunakan berukuran berat 30 – 50 gr/ekor atau lebar cangkang

(karapas) 3 -4 cm. Ciri-ciri benih yang baik seperti, anggota tubuh yang lengkap,

menunjukkan tingkah laku untuk menghindar atau melawan bila akan dipegang dan

warna cerah hijau kecoklatan atau coklat kemerahan. Penebaran benih sebaiknya

dilakukan pada pagi atau sore hari dengan padat tebar rasio perbandingan jantan dan

betina 1 : 1 berkisar antara 1 -2 ek/m2. Untuk menjamin benih bebas dari parasit

sebaiknya direndam dengan desinfektan (formalin 200 ppm selama 30 menit).

Kemudian benih disebar merata dengan cara melepas ikatan satu per satu.

10). Pemberian Pakan

Kegiatan pemberian pakan meliputi, memilih jenis pakan yang sesuai dengan

kebutuhan, cara pemberian pakan, dosis pakan dan teknik sampling. Jenis pakan

untuk budidaya kepiting adalah pakan alami seperti bentos dan cacing, untuk pakan

buatan dapat diberikan ikan rucah atau pellet. Khususnya untuk pakan ikan rucah,

daging kerang dan hancuran daging siput dilakukan dengan cara memberikan ikan

setengah kering dengan kadar air berkisar 30 – 40 %. Jumlah pakan diberikan

disesuaikan dengan kebutuhan, dapat dilihat dari sisa pakan yang tidak termakan. Jika

pakan dimakan seluruhnya, maka pemberian pakan selanjutnya sebaiknya ditambah.

11). Pengendalian hama dan penyakit

19

Page 20: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan cara pergantian air yang

cukup, pengapuran secara rutin dan penyaringan air pasok dan pemberian feed aditive

(vit. C 2-4 gr/kg pakan, bawang putih 15 – 20 gr/kg pakan secara periodik.

Penggunaan obat-obatan kimia (pabrik) merupakan alternatif paling akhir jika dengan

cara pencegahan tidak berhasil.

12). Panen dan pasca panen

Panen kepiting biasanya dilakukan setelah masa pemeliharaan mencapai 4-5

bulan, dengan ukuran 3-4 ekor/kg. Cara panen kepiting dari kurungan bambu dengan

menggunakan seser atau rangkang. Pasca panen dengan mengikat kaki dan capit

kepiting dengan tali secara individu. Produk hasil panen ditempatkan di wadah yang

berlobang-lobang dengan dialasi pelepah pisang yang dibasahi air laut guna

mempertahankan tingkat kelembaban, selanjutnya kepiting dapat dipasarkan langsung

ke pengumpul dalam keadaan hidup. Sebagai komoditas ekspor kepiting memiliki

harga jual cukup tinggi baik di pasaran dalam maupun luar negeri, namun tergantung

pada kualitas kepiting (ukuran tingkat kegemukan). Penggemukan kepiting dapat

dilakukan terhadap kepiting bakau jantan dan betina dewasa tetapi dalam keadaan

kosong/kurus. Untuk dapat menghasilkan kepiting yang gemuk diperlukan waktu

yang cukup pendek yaitu 10 - 20 hari. Harga jual kepiting gemuk menjadi lebih tinggi

dengan demikian dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani.

20

Page 21: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pembesaran kepiting bakau Scylla serrata dengan menggunakan keramba

yang menggunakan keranjang atau disebut basket memberi hasil yang sangat

baik ditinjau dari aspek konstruksi. Kepiting dapat hidup, tumbuh dan

berkembang dengan aman selama berada dalam keramba dan keranjang

tersebut.

Untuk pemeliharaan kepiting diberi pakan setiap dua hari sekali.

Makanan alami untuk pembesaran kepiting dalam keramba tersedia dalam

jumlah yang melimpah dalam tambak, selain itu diberi pakan berupa ikan

rucah yang segar dan cumi-cumi

21

Page 22: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Pengembangan budidaya kepiting sangkak dengan menggunakan keranjang

atau basket memiliki prospek yang baik ditinjau dari aspek pasar dan

konservasi.

5.2. Saran

Diharapkan adanya pelatihan kepada masyarakat-masyarakat setempat tentang

peluang usaha budidaya kepiting sangkak, dengan tujuan untuk memberikan

peluang usaha bagi masyarakat kota Banda Aceh pada khususnya. Selain itu

dengan prospek pasar yang semakin meningkat dengan rasa daging kepiting

yang sangat lezat dan memilki nilai nutrisi yang tinggi untuk memenuhi

kebutuhan kehidupan masyarakat.

Selain itu, agar usaha ini harus diperluaskan di seluruh Aceh.

Diharapkan kepada pemerintah dapat memberikan dana kepada masyarakat

dalam pembudidayaan kepiting sangkak

Kami mengharapkan kepada petani pengelolaan usaha ini dapat melakukan

pembudidayaan seperti pemijahan dan pembenihan. Agar kelangsungan hidup

kepiting bakau tidak punah.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E., E, Liviawaty. 1992. Pemeliharaan Kepiting, Penerbit Kanisius.

yogyakarta.

Amir .1994. Penggemukan dan Peneluran Kepiting Bakau, TECHner. Jakarta.

Anderson, T. M., J.S.I. Ingam. 1993. Tropical Soil Biology and ertility. A Handbook

of Methode. 2nd ed. CAB International. Wallingford.UK.

Anonymous. 2002. Factor Related to the Sustainability of Fish Aquaculture

Operations in the Firth of Thames.

Avnimelech,Y.,Ritvo,G.,Kochva,M,. 2004. evaluating the active redox and organik

fractions in pond bottom soils : EOM, eassily oxidized material. Aquaculture

233, 283-292

22

Page 23: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Barg, U.C. 1992. Guidelines for the promotion of environmental management of

coastel aquaculture development. FAO Fisheries Technical Paper 328, FAO,

Rome, 122 pp. Beveridge, M.C.M. 1996. Carryng Capasity Models and Environment

Impact. FAO Fish. Tech. Pap.255 : 1-131.

Boer, 1993. Studi pendahuluan Penyakit kunang-kunang pada larva kepiting Bakau

(Scylla serrata), Journal Penelitian Budidaya Pantai.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Pons Aquaculture. Alabama Agiculture

Experimental Statiom. Auburn University. Alabama.

Boyd, C.E, dan P. Munsiri. 1996. Phosphorus Adsorption Capasity and Availabillity

of Added Phosphorus in Soils from Aquaculture Areas ini Thailand. Journal

of the World Aquaculture Society 27(2):160-167.

Boyd C.E. dan J. Queiroze. 1999. Pond Soil Characteristics and Dynamics Of Soil

Organik Matter and Nutrients. Annual Technical Report. Pond

Dynamics/Aquaculture CRSP, Oregon State University, Corvallis, Oregon.

LAMPIRAN

23

Page 24: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Gambar 1. Kepiting sangkak Gambar 2. Keranjang (basket)

Gambar 3. kepiting yang telah dimutilasi Gambar 4. Keramba budidaya

kepiting sangkak

24

Page 25: karyatulisilmiah.com … · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan

Gambar 5. Kepiting yang baru dipanen Gambar 6. Kepiting yang sudah di

packing

25