· web viewagama a. islam= 227.655 orang b. kristen katolik= 4.734 orang c. kristen protestan=...
TRANSCRIPT
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
BAB V.PENGADILAN AGAMA DALAM WILAYAH HUKUM
PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
A.PENGADILAN AGAMA KENDARI1. Gambaran Umum
a. Peta Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kendari
Peta Wilayah hukum Pengadilan Agama kendari
b. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Kendari
Pengadilan Agama Kendari dibentuk berdasarkan Keputusan
Menteri Agama R.I. Nomor 97 Tahun 1996, tentang Pembentukan
Pengadilan Agama / Mahkamah Syaria’ah (Pengadilan Agama /
Mahkamah Syaria’ah Kabupaten Kendari) yang merupakan tindak
lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957,
tentang Pembentukan Pengadilan Agama di luar Jawa dan
Madura dan sebagian Kalimantan Selatan.
Halaman | 22
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
c. Sejerah Pembentukan Kota Kendari
Terhitung sejak pemerintahan kolonial Belanda ,
Kota Kendari telah berusia 100 tahun. Pada awal
mulanya dinamakan Kandai yang berarti tokong (bambu panjang yang digunakan untuk mendayung perahu) yang
tak terpisahkan dari latar belakang terbentuknya
provinsi Sulawesi Tenggara. Akan tetapi kalau
ditinjau dari sisi administrasi yang menjadi patokan
sebagai terbentuknya Kota Kendari ditetapkan tanggal
27 September 1995 (hari lahirnya Kota Kendari).
Sebelum terbentuknya Kota Kendari, Kota Kendari
adalah ibukota Kabupaten Tingkat II Kendari sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 29 Thun 1959 yang masih
merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Perkembangan berikut dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 Tahun 1964
jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 23
september 1964 sebagai dasar terbentuknya Daerah
Tingkat I Sulawesi Tenggara dan juga sebagai dasar
Kabupaten Kendari ditetapkan sebagai ibukota
provinsi yang terdiri atas dua kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Kendari
2. Kecamatan Mandonga
Kemudian dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 1978 Kabupaten Kendari ditingkatkan
menjadi kota administratif yang terdiri dari tiga
kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Kendari
2. Kecamatan Mandonga
3. Kecamatan Poasia
Ketiga kecamatan tersebut terdiri atas 26
keluKendarin, untuk selanjutnya dari tiga kecamatan
telah dimekarkan menjadi 15 kecamatan sampai tahun
Halaman | 23
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
1994.
Selanjutnya dengan terbitnya Undang-Undang No. 6
Tahun 1995 yang disahkan pada tanggal 3 Agustus
1995, dilantik sebagai WaliKota Kendari yang pertama
Bapak Drs. Laskar Koedoes, pada tanggal 27 September 1995, maka pada tanggal tersebut dikenal sebagai
Hari Lahinya Kota Kendari.
Tidak lama setelah roda pemerintahan
berlangsung, maka Kotamadya Kendari dimekarkan
menjadi dua daerah pemerintahan yaitu Kotamadya
Kendari dan Kabupaten Unaaha. Secara otomatis
wilayah kecamatan untuk kotamadya Kendari terdiri
atas tiga kecamatan yaitu Kecamatan Mandonga,
Kecamatan Kendari dan Kecamatan Poasia.
Ditetapkan pula batas-batas wilayah kotamadya
Kendari sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Soropia dan Kecamatan Sampara
- Sebelah timur berbatasan dengan laut Banda
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan
Moramo
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Sampara (Kab. Kendari), Ranomeeto dan Kecamatan
Konda (Kab.Konawe Selatan).
Sesuai tuntutan perkembangan zaman dengan
bergulirnya awal reformasi akhir tahun 1997 disusul
dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonomi, maka
kotamadya Kendari ditingkatkan menjadi Kota Kendari
yang selanjutnya pemerintah kota tersebut mengadakan
pemekaran wilayah kecamatan dari tiga wilayah
Halaman | 24
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
kecamatan menjadi enam kecamatan.
Kemudian pada tahun 2006 wilayah kecamatan
tersebut dimekarkan lagi sehingga wilayah Kecamatan
Kota Kendari sampai sekarang ini telah menjadi
sepuluh wilayah kecamatan yang terdiri dari 64 kelu
Kendarin.
Dari ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kota
Kendari telah terbentuk dan menjadi hari kelahiran
Kota Kendari pada tanggal 27 September 1995 atau
sejak dilantiknya Walikota Kendari yang pertama
yakni Bapak Drs. Lasjkar Koedoes dan Kendari juga
dikenal sebagai Kota Bertakwa.
a. Sejarah Pembentukan Pengadilan Agama Kendari
Dengan adanya keragaman lembaga Peradilan Agama
yang dahulunya diatur dengan peraturan secara
regional (swapraja) dipimpin gadhi syarak dengan
kewenangan yang berbeda-beda, kemudian secara
yuridis bersifat nasional yang diatur pasal-pasal
tertentu, maka terbitlah Keputusan Menteri Agama RI
Nomor 87 Tahun 1996, tentang pembetukan Pengadilan
Agama/Mahkamah Syariah. Bapak K.H. Hamzah Mappa untuk mengadakan survei di daerah Sulawesi Tenggara
tepatnya di Kabupaten Kendari dan selenjutnya
dibentuklah Pengadilan Agama / Mahkamah Syriah
Kabupaten Kendari, di bawah wilayah yurisdiksi
Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah Provinsi
Makassar (Ujung Pandang). Beliau jugalah yang diberi
amanah menjadi ketua yang pertama di Pengadilan
Agama / Mahkamah Syariah Kabupaten Kendari
sebagaimana tentang dalam Surat Keputusan Menteri
Agama RI Nomor AC/8/24/1938, tanggal 26 Agustus
1967.
Halaman | 25
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Pada awal berdirinya, Pengadilan Agama Kendari
disebut Pengadilan Mahkamah / Syariah Kabupaten
Kendari. Sejak dibentuknya pada tahun 1967 tidak
difasilitasi gedung kantor sendiri, senantiasa
pinjam sewa dan beberapa kali berpindah tempat.
Terakhir menyewa sebuah rumah pribadi milik Daeng
Sitobo di Kecamatan Tipulu Kabupaten Kendari sebagai
tempat berkantor sampai bulan Maret 1977. Saat mulai
bekerja K.H. Hamzah Mappa sebagai Ketua Pengadilan
Agama Kandari Klas II – A dalam melaksanakan amanah
tersebut dibantu dengan beberapa orang sebagai
tenaga kepaniteraan diantaranya Pangku Daeng Manessa
dan Daeng Patanra kemudian pegawai honorer
diantaranya Usman, Haryono dan Abdullah Nessa
sebagai staf administrasi serta H. Muh. Rafi, Haddad
Ishak, Gani Marsan (PNS Penerangan) dan Patiha (PNS
Kanwil Depag) sebagai hakim honor (hakim tidak
tetap).
Pada perkembangan berikutnya dari tahun 1970
yang membantu dalam menyelesaikan perkara sebagai
hakim tidak tetap dalam hal ini hakim honor adalah
K.M Sanusi Basyir, BA., sebagai wakil ketua majelis,
K.H. Abd. Gaffar, H. Muh. Amin, K.A. Amin Patta
Puji, K.H. MUH. Tahir, K.H. Muh Nuh Waqif, BA., dan
K.H. Abd Muis T. BA., masing-masing sebagai anggota,
dengan menggunakan fasilitas yang sangat terbatas
dalam melaksanakan tugas dan kewenangan menerima,
memeriksa, menyelesaikan dan memutuskan perkara-
perkara yang diajukan kepadanya, di bidang
perceraian (Cerai Talak dan Cerai Gugat), Nikah
(Izin Poligami, Dispensasi, Pengesahan, Fasid dst),
Rujuk, Kewajiban Suami, (Pembertian Nafkah isteri,
Mahar, Maskan Kiswah, Mut`ah dst), Hadhanah,
Pencabutan Kekuasaan Orang Tua, Penetapan Wali,
Halaman | 26
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Penetapan Waris, dan yang lain-lain (Wakaf, Hibah,
Sadaqah, Baitul Mal, dan Perdamaian).
Keberadaan Pengadilan Agama Kendari dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat Kendari pada
umumnya namunpun seringkali aturan hukum adat
didahulukan sebagaimana yang berlaku terutama pada
adat masyarakat suku Tolaki, misalnya jika suatu
kasus / perkara yang diajukan dengan dalil-dalil
berdasar pada hukum Adat, maka yang bersangkutan
diberi kesempatan untuk menyelesaikan aturan
adatnya, kemudian diajukan kembali untuk diproses
berdasar kewenangan Pengadilan Agama, sehingga hal
tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Selanjutnya dengan terbitnya APBN melalui DIP
Tahun Anggaran 1976/1977 Pengadilan Agama Kendari,
dibangunlah sebuah Balai Sidang bertempat di Jalan
Abunawas No.16 KeluKendarin Wua-Wua, Kecamatan
Mandonga, Kabupaten Kendari. Balai sidang tersebut
ditempati sebagai kantor pada akhir bulan Maret
1977, dengan ukuran gedung 244 m² di atas tanah
seluas 1.820 M² milik Bapak K.H
Hamzah Mappa sendiri yang selanjutnya pemilikannya
diserahkan kepada anaknya yang bernama H. Muchtar.
Tanah tempat balai sidang berdiri dalam proses
pembebasannya dapat terpenuhi seluas 1.000 M².
Pelaksanaan serah terima pembayaran ganti rugi tanah
tersebut tanggal 8 Agustus 1982 antara Ketua
Pengadilan Agama Kendari (K.H Hamzah Mappa) sebagai
pihak Pengadilan Agama Kendari dan H. Muchtar
sebagai penerima harga ganti rugi tanah tersebut
termasuk untuk tanah rumah dinas ketua. Selanjutnya
dalam pengurusan, sertifikat dipecah menjadi dua
sertifikat yaitu untuk tanah bangunan gedung kantor
seluas 200 M², masing-masing sertifikat terbit
Halaman | 27
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
tanggal 7 Mei 1991. Adapun kelebihan tanah seluas
820 M² sampai sekarang belum dibebaskan, namun
pengusulan pembebasan telah beberapa kali diajukan
ke Departemen Agama namun belum mendapatkan
prioritas utama.
Susunan organisasi pengadilan yang digunakan
didasarkan pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 11
Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi
Agama Kendari, sedang untuk penetapan kelas
Pengadilan Agama berdasarkan Keputusan Menteri Agama
Nomor 71 Tahun 1983 tentang Penentuan Kelas
Pengadilan Agama.
Perkembangan wilayah hukum Pengadilan Agama
Kendari berkait dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1967
jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, tanggal 23
September 1964 yang menjadi ini adalah sebagai dasar
terbentuknya Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dan
juga sebagai dasar ditetapkannya Kabupaten Kendari
sebagai ibukota provinsi yang terdiri dari dua
kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Kendari
2. Kecamatan Mandonga
Kemudian dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 1978 Kabupaten Kendari ditingatkan
menjadi kota administratif yang terdiri dari tiga
kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Kendari
2. Kecamatan Mandonga
3. Kecamatan Poasia
Ketiga kecamatan tersebut terdiri atas 26
keluKendarin, selanjutnya pada tahun 1995 berkembang
Halaman | 28
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
menjadi 15 wilayah kecamatan.
Selama di bawah kepemimpinan K.H Hamzah Mappa,
Pengadilan Agama Kendari telah melaksanakan tugas-
tugas dalam menyelesaikan perkara-perkara yang
diajukan kepadanya. Beliau dengan stafnya menerima
dan memutuskan perkara di kantor Pengadilan Agama
Kendari dan melaksanakan tugas menerima / memutuskan
perkara-perkara yang juga diterima dari wilayah
kecamatan yang sulit dijangkau pada saat itu. Maka
pimpinan mengambil suatu kebijakan untuk
menanganinya dengan mengadakan sidang keliling yang
diprioritaskan di tiga kecamatan yaitu Kecamatan
Unaaha, Kecamatan Tinanggea, dan Kecamatan Lainea.
Sebagai ilustrasi telah kami temukan data penerimaan
perkara pada tahun 1983, dengan rata-rata perkara
yang ditangani melalui sidang keliling berjumlah 5
sampai 15 perkara diputus setiap bulannya. Sedangkan
jumlah perkara yang diterima di kantor sejumlah 388
perkara sedang yang diselesaikan / diputus pada
akhir tahun tersebut sejumlah 318 perkara. Jadi
prosentasi perkara diputus mencapai 89,57 % selama
tahun tersebut, menunjukkan bahwa Pengadilan Agama
Kendari sangat dibutuhkan keberadaannya oleh
masyarakat Kabupaten Kendari. Terbitnya struktur
organisasi yang baru berdasarkan Keputusan Menteri
Agama RI No. 303 Tahun 1990, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Pengadilan Agama dan
Pengadilan Tinggi Agama, tanggal 12 Desember 1990
yang merupakan pengganti Keputusan Menteri Agama
Nomor 11 Tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama dan
Pengadilan Tinggi Agama mendorong semangat para
pegawai yang semakin meningkat. Pengadilan Agama
Kendari semakin dikenal di tengah-tengah masyarakat
Halaman | 29
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
ditambah dengan sosok seorang ketua yang mempunyai
kharisma sebagai tokoh masyarakat dan tokoh agama,
baik dikalangan suku Bugis maupun suku lainnya yang
berada di Kendari.
Meskipun masa kepemimpinan beliau yang sudah
cukup banyak pengalaman dalam menjalankan tugasnya
di Pengadilan Agama Kendari terutama sebagai
pimpinan/ketua namun sebagai pegawai negeri sipil,
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang belaku, maka
perlu diadakan mutasi jabatan yang dalam birokrasi
adalah hal yang wajar. Dengan Surat Keputusan
Menteri Agama Nomor B.II/3/13105/1990, tanggal 31
Desember 1990, K.H Hamzah Mappa dimutasikan/diangkat
kembali menjadi Ketua Pengadilan Agama Klas II A
Kolaka dan sebagai penggantinya adalah Drs. H. M.
Sunusi Khalid, sebagai ketua yang baru pada Kantor
Pengadilan Agama Kendari, terhitung mulai tanggal 1
Januari 1991.
Ketua Pengadilan Agama Kendari Klas II A ( Drs.
H.M. Sunusi Khalid ) yang pada masa kepemimpinannya
telah mendapatkan anggaran rehab Balai Sidang dari
APBN melalui DIP Tahun Anggaran 1991 / 1992
Pengadilan Agama Kendari, telah mengadakan rehab
pada bagian atap. Selanjutnya dengan terbitnya
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
KMA/004/SK/II/1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi
Agama tanggal 24 Februari 1992 Pengadilan Agama /
Mahkamah Syariah Kendari, telah diubah penyebutannya
menjadi Pengadilan Agama Kendari Klas II A. Pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Kendari semakin
eksis dengan bertambahnya tenaga personel dan
perkara-perkara yang ditanganinya juga semakin
Halaman | 30
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
meningkat.
Berdasarkan APBN melalui DIPA Tahun Anggaran
1993 / 1994 Pengadilan Agama Kendari, telah
melaksanakan penambahan Balai Sidang dengan ukuran
100 m², demikian juga pembuatan pagar dan
pengaspalan halaman kantor serta penambahan bangunan
untuk ruangan jurusita pengganti yang berukuran
5 M x 7 M = 35 M2.
Sesuai dengan perkembangan wilayah pemerintahan
daerah, maka terjadilah perubahan status kabupaten
Kendari sebagai kota administratif yaitu dengan
terbitnya Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1995 yang
disahkan pada tanggal 3 Agustus 1995,
ditingkatkan menjadi kotamadya Daerah Tk. II
Kendari. Kemudian diadakan pemekaran wilayah Tk. II
yang terdiri dari dua daerah pemerintahan yaitu
Kotamadya Kendari dan Kabupaten Uaaha yang secara
otomatis wilayah kecamatan juga dibagi, untuk
wilayah Kotamadya Kendari terdiri atas tiga wilayah
kecamatan.
Pada perkembangan selanjutnya berdasarkan Undang
– Undanga Nomor 6 Tahun 1995 tersebut yang menyusul
terbitnya Undang – Undang Nomor 3 Tahun 1995 tentang
pembentukan Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu, Palu,
Kendari dan Kupang, maka secara yuridis Pengadilan
Agama Kendari telah ditingkatkan kelasnya dari Klas
II A menjadi Klas I A karena berkedudukan di ibu
kota provinsi sampai sekarang, di samping itu
wilayah Pengadilan Tinggi Agama Ujung Pandang yang
berada di Sulawesi Tenggara otomatis menjadi wilayah
Pengadilan Tinggi Agama Kendari. Sejak itu
Pengadilan Agama Kendari di bawah wilayah Pengadilan
Tinggi Agama Kendari.
Tidak lama setelah terbentuknya Pengadilan
Halaman | 31
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Tinggi Agama Kendari, terjadi mutasi pimpinan /
ketua, yaitu ketua Pengadilan Agama Kendari
(Drs. H. M. Sunusi Khalid, S.H.) dipindah /
dimutasikan menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Agama
Kendari tahun 1997. Pimpinan selanjutnya Drs. Bahar
Makka, S.H. sebagai wakil ketua pada waktu itu
melanjutkan tugas – tugas dan tanggung jawab Ketua
yang sementara jabatan tersebut masih lowong sampai
terbit Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor
B.II/3/10824/1997 tanggal 4 juni 1997, tentang
pengangkatan Ketua pengadilan Agama Unaaha yang
merupakan pemekaran wilayah hukum Pengadilan Agama
Kendari.
Oleh karena wakil ketua (Drs. H. Bahar Makka,
S.H.) sebagai pelaksana tugas Ketua Pengadilan Agama
Kendari, telah terbit SK-nya sebagai Ketua
Pengadilan Agama Unaaha, maka jabatan Ketua
Pengadilan Pengadilan Agama Kendari berdasarkan SK
yang sama atas nama Drs. Sukiman BP, telah diangkat
menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Kendari yang
selanjutnya menjadi pelaksana tugas dan tanggung
jawab sebagai Ketua PengadilanAgama Kendari.
Dengan terjadinya pemekaran wilayah Pengadilan
Agama Kendari berhubung terbentuknya Pengadilan
Agama Unaaha, maka wilayah hukum Pengadilan Agama
Kendari berkurang dari 15 wilayah kecamatan menjadi
tiga kecamatan sebagaimana wilayah Kotamadya
Kendari.
Sesuai tuntutan perkembangan pemerintahan dengan
bergulirnya awal reformasi akhir tahun 1997, yang
disusul dengan terbitnya Undang-undang Nomor 25
Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenagan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah
Halaman | 32
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Otonomi, maka Kotamadya Kendari ditingkatkan menjadi
Kota Kendari yang selanjutnya pemerintah kota
tersebut mengadakan pemekaran wilayah Kecamatan dari
tiga wilayah kecamatan menjadi enam kecamatan yaitu:
- Kecamatan Mandonga;
- Kecamatan Baruga:
- Kecamatan Poasia;
- Kecamatan Abeli;
- Kecamatan Kendari;
- Kecamatan Kendari Barat.
Perkembangan selanjutnya dengan terbitnya
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman jo. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun
1985 Tentang Mahkamah Agung RI jo. Kepres Nomor 21
Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi,
Administrasi dan Finansial di Lingkungan Peradilan
Umum, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan
Agama, keempat badan peradilan tersebut menjadi satu
atap di bawah naungan Mahkah Agung RI.
Perkembangan berikutnya telah terbit Surat
Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/1717/2001
Tanggal 2 Mei 2001 berisi mutasi pimpinan / ketua
dan wakil ketua Pengadilan Agama Kendari masing-
masing Drs. Sukiman BP, S.H.,M.H., sebagai Ketua
Pengadilan Agama Kendari dan Drs. Jaharuddin S.H.
sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama Kendari,
terhitung mulai pelantikan tanggal 14 November 2001.
Dalam masa kepemimpinan Drs. Sukiman BP,S.H.,
M.H., baik sebagai wakil ketua maupun sebagai Ketua
Pengadilan Agama Kendari, telah diadakan terobosan-
terobosan oleh karena sesuai dengan pengalaman
setiap tahunnya apabila musim hujan telah tiba,
Halaman | 33
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
kantor Pengadilan Agama Kendari kebanjiran dan
digenangi air hujan. Maka untuk meningkatkan citra
dan kewibawaan lembaga baik dibidang pembangunan
maupun dibidang pelaksaan tugas-tugas dan kewenangan
Pengadilan Agama Kendari, telah diambil kebijakan
sebagai langkah perbaiakan antara lain:
- Peningkatan pelayanan terhadap pencari keadilan;
- Perbaiakan pelaksanaan Administrasi Pola Bindalmin
dan Administrasi Umum;
- Mengusulkan pembebasan tanah kantor seluas 820 M²
yang belum diselesaikan (usaha tersebut belum
berhasil);
Pada tahun 2003 mengusulkan pengadaan tanah yang
dilengkapi dengan data-data yang akurat sebagai
pendukung proposal untuk usulan pengadaan tanah
bangunan/gedung kantor baru Pengadilan Agama
Kendari. Usul tersebut berhasi mendapatkan prioritas
Departemen Agama RI Jakarta. Pengadaan tanah
tersebut dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Agama
Kendari sebagai Pimpro pengadaan tanah, dengan nilai
dana sebesar Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta
rupiah) pada tahun 2004 dan berhasil mengadakan /
membebaskan dengan ganti rugi tanah bangunan ukuran
50 M² x 80 M² = 4000 M² terletak di Jalan Kapten
Pierre Tendean Nomor 45 KeluKendarin Baruga,
Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Atas prakarsa Pengadilan Tinggi Agama Kendari,
dengan dasar tersedianya tanah bangunan maka pada
tahun 2005 diajukan usulan pembangunan gedung baru
ke Mahkamah Agung dan usulan tersebut di
realisasikan meskipun belum terpenuhi seluruhnya.
Pada perkembangan berikutnya telah terjadi
mutasi pimpinan/ketua, berdasarkan keputusan
Sekretaris Mahkamah Agung. Ketua Pengadilan Agama Halaman | 34
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Kendari Drs. Sukiman BP., S.H., M.H. dimutasikan
menjadi hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama
Kendari, terhitung mulai tanggal 1 Desember 2005.
Pada SK yang sama wakil Ketua Drs. Jaharuddin S,
S.H. diangkat menjadi Ketua Pengadilan Agama Kendari
dan Drs. Mame Sadafal menjadi wakil ketua.
Sebagai pimpinan / Ketua Pengadilan Agama
Kendari pada awal kepemimpinan Drs. Jaharuddin S,
S.H. beliau melanjutkan program-program yang sedang
berjalan. Memasuki awal tahun 2006 telah mendapatkan
droping kendaraan roda empat dari Mahkamah Agung
sebagai kendaraan operasional kantor Pengadilan
Agama Kendari. Kemudian menyusul terbitnya DIPA
tahun anggaran 2006, tersedia anggaran belanja modal
untuk pembangunan kantor gedung baru Pengadilan
Agama Kendari, (tahap pertama) Nomor : 0029-
0/005.01.0/-/2006 tanggal 31 Desember 2005 dengan
dana yang tersedia sebesar Rp.2.342.182.000,- (dua
milyar tiga ratus empat puluh dua juta seratus
delapan puluh dua ribu rupiah).
Untuk mewujudkan prioritas pembangunan gedung
baru Pengadilan Agama Kendari, maka dilaksanakan
proses tender sampai menentukan pemenangnya. Alhasil
pelaksanaan tender tersebut berjalan dengan lancar
sesuai aturan dengan pelaksanaan pekerjaan selama
180 hari (enam bulan) di mulai dari pertengahan
bulan Mei sampai pertengahan bulan Desember 2006.
Realisasi anggaran dana yang digunakan sebesar Rp.
2.320.017.000.- (dua milyar tiga ratus dua puluh
juta tujuh belas ribu rupiah, dari dana yang
tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran 2006.
Dengan selesainya pembangunan gedung kantor
Pengadilan Agama Kendari tahap I ( pertama )
tersebut dan seiring dengan tidak layaknya lagi
Halaman | 35
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
kantor Pengadilan Agama yang lama untuk digunakan,
karena selalu tergenang air bila hujan, maka Ketua
Pengadilan agama Kendari memohon izin / persetujuan
kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kendari untuk
menggunakan kantor baru tersebut sambil mengusahakan
pembangunan tahap II (kedua) sebagai tahap
penyelesaian/ penyempurnaan.
Maka atas seizin Ketua Pengadilan Agama Kendari,
sejak hari Senin tanggal 23 April 2007 bertepatan
dengan tanggal 5 Rabiul Akhir 1428 H gedung baru
kantor Pengadilan Agama Kendari telah ditempati
dengan alamat Jalan Kapten Pierre Tendean Nomor 45,
telpon (0401) 396611 KeluKendarin Baruga, Kecamatan
Baruga, Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2006, telah terjadi pemekaran wilayah oleh
pemerintah Kota Kendari dari enam wilayah kecamatan menjadi
sepuluh wilayah kecamatan yang juga menjadi wilayah hukum
Pengadilan Agama Kendari dalam melaksanakan tugasnya.
1. Ketenagaan Pengadilan Agama Kendaria. Daftar Nama Ketua Pengadilan Agama Kendari
NO NAMAGOL.
TERAKHIR
PEND. TERAKHI
R
PERIODE BERTUGAS KET
1 2 3 4 5 61 K. H. HAMZAH MAPPA IV / a BA 1967 s/d
1991KETUA PA KOLAKA
2 Drs. H. M. SUNUSI KHALID, S.H. IV/ e S - 1 1991 s/d 1197
HAKIM TINNGI PTA KENDARI
3 Drs. SUKIMAN BP., S.H., M.H. IV / c S - 2 1997 s/d 2005
HAKIM TINGGI PTA KENDARI
Halaman | 36
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
4 Drs. JAHARUDDIN S, S.H. IV / c S - 1 2005 s/d 2008
HAKIM TINGGI PTA AMBON
5 Drs. H. MUHAMMAD HASBI, M.H. IV / b S - 2 2008 - SEKARANG
b. Daftar Nama Pegawai Administrasi Pengadilan Agama Kendari
N0 NAMA JABATAN GOLONGAN TERAKHIR
PEND. TERAKHIR KET
1 2 3 4 5 61. Drs. NURDIN D. PANSEK IV / a S – 1
2. Drs. PAHAR WASEK III / d S – 1
3. ABDUL MUKTI JASRI SALEH, S.H. KASUBAG. KEU III / b S – 1
4. ADNAN, S.Ag. KASUBAG. KEPEG III / b S – 1
5. ANDI MUAWANAH, S.H. KASUBAG. UMUM III / b S – 1
6. RAMADHAN STAF II / a SMU
C. Tenaga Teknis Pengadilan Agama Kendari
1). Hakim
NO NAMA JABATAN
GOLONGAN TERAKHIR
PENDIDIKAN TERAKHIR KET
1 2 3 4 5 6
1. Drs. MUHAMMAD HASBI, M.H. KETUA IV/b S – 2
2. Hj. SITI TAWANINGSIH, S.H. WAKIL IV/a S – 1
3. Drs. ZAINAL ARIFIN HAKIM IV/a S – 14.
Drs. H. ABDUL KADIR WAHAB, S.H., M.H.
HAKIM III/d S – 2
5. Drs. MUKHTAR GANI, S.H. HAKIM IV/a S – 1
6. DG. MASSESE, S.H. HAKIM IV/a S – 1
7. Drs. AKRAMUDDIN, M.H. HAKIM III/d S – 2
2). Kepaniteraan
NO NAMA JABATAN GOLONGAN RUANG
PEND.TERAKHIR KET
1 2 3 4 5 61. M. RAMLI R, S.H. WAKIL PANITERA IV / a S - 1
2. ABDUL RAHMAN, S.Ag. PANMUD III / c S – 1
Halaman | 37
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
PERMOHONAN3. IBNU HAJAR PANMUD. HUKUM III / c SLTA
4. NADRA, S.Ag. PANMUD GUGATAN III / c S – 1
5. TAJUDDIN PANITERA PENGGANTI III / d S – 1
6. Dra. FARYATI YADDI PANITERA PENGGANTI III / b S – 1
7. FITRIYANTI SALLI, S.H. PANITERA PENGGANTI III / b S – 1
8. AMNAIDA, S.H. PANITERA PENGGANTI III / b S – 1
9. SALAHUDDIN, S.HI. PANITERA PENGGANTI III / a S – 1
10. HASANAWATI, S.HI. CALON HAKIM III / a S – 1
11. ABDUL SALAM, S.HI. CALON HAKIM III / a S – 1
12 SITI KHOIRIYAH CALON HAKIM III / a S – 1
13. FITRIAH AZIS, S.H. CALON HAKIM III / a S – 1
14. NIRWANA MUNIR, S.HI. CALON HAKIM III / a S – 1
3). Kejurusitaan
NO NAMA JABATAN GOLONGAN RUANG
PENDIDIKAN TERAKHIR KET
1 2 3 4 5 61. DJUMADDIN JURUSITA II / b S LTA
2. CHERMAN RAHMAN, S.H. JURUSITA
PENGGANTI
III / a S – 1
3. MUSMARLIN MUSLIM JURUSITA
PENGGANTI
II / b SLTA
4. SRI MULIANI AMIN JURUSITA
PENGGANTI
II / a SLTA
2. Wilayah Hukum dan keadaan Pengadilan Agama Kendaria. Hukum
1. Foto Gedung
Halaman | 38
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
2. Denah Kantor
Denah Lantai bawah Kantor PA Kendari
Halaman | 39
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
Denah Lantai atas Kantor PA Kendari
3. Keterangan Gedung antara lain :
Alamat Kantor : Jalan Kapten Pierre Tendean No.
45, Kelurahan Baruga, Kecamatan
Baruga, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara - 93117
Telepon : (0401) 396611
Fax : (0401) 396719
Luas Tanah : 4000 M2
Luas Gedung : 888 M2
Banguanan pertama tahun 2007, sampai sekarang belum ada
penambahan gedung maupun ruangan.
Penambahan Bangunan Pagar keliling dan Taman, dibangun
Tahun 2008 luas 50 M² x 80 M² = 4000 M²
Halaman | 40
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
4. Data dan Keterangan Wilayah Hukum Pengadilan Agama
Kendari
Lokasi dan Luas Wilayah Hukum Pengadilan Agama Kendari
1). Secara astronomi Kota Kendari terletak diantara 3º
54’ 30’’ – 11’’ Lintang Selatan dan membentang dari
Barat ke Timur diantara 122º 23’-122º 39’ Bujur
Timur.
2). Secara geografis (alam : laut, selat, samudera,
sungai ) atau secara Administratif (kewilayahan)
Kota Kendari berbatasan sbb :
a. sebelah barat berbatasan Kab. Konawe Selatan
b. Sebelah utara berbatasan Kab. Konawe
c. sebelah timur berbatasan Laut Kendari
d. sebelah selatan berbatasan Kab. Konawe Selatan
3). Kota Kendari meliputi areal seluas 295,89 Km²
Pembagian Wilayah Hukum
1). Wilayah Kota Kendari berjumlah 10 Kecamatan yakni:
1. Kecamatan Kendari
2. Kecamatan Mandonga
3. Kecamatan Puwatu
4. Kecamatan Baruga
5. Kecamatan Kendari Barat
6. Kecamatan Abeli
7. Kecamatan Kadia
8. Kecamatan Kambu
9. Kecamatan Wua-Wua
10. Kecamatan Poasia
Tanah
1). Berdasarkan hasil pemetaan, penggunaan tanah
kecamatan diseluruh Kota Kendari dengan luas
Halaman | 41
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
keseluruhan 29.589 ha dengan luas masing-masing
sebagai berikut :
a. Sawah = 307 ha
b. Bangunan dan Halaman sekitarnya = 5.173 ha
c. Tegalan/Kebun = 4.322 ha
d. Ladang/Huma = 1.714 ha
e. Padang Rumput = 619 ha
f. Rawa yang tidak ditanami = 176 ha
g. Tambak, Kolam, Tebat & Empang = 87 ha
h. Lahan kosong = 3.759 ha
i. Lahan Tanaman Kayu-kayuan = 2.348 ha
j. Hutan Negara = 3.481 ha
k. Perkebunan = 3.024 ha
l. Lainnya = 4.579 ha
Penduduk Kota Kendari seluruhnya 251.477 orang terdiri
dari :
1). Jenis Kelamin
a. Laki-laki 123.224 orang
b. perempuan 128.253 orang
2). ` a. WNI 226.056 orang
b. WNA 53 orang
3). Jumlah penduduk setiap kecamatan.
a. Kecamatan Poasia = 19.508 orang
b. Kecamatan Abeli = 21.388 orang
c. Kecamatan Puwatu = 23.204 orang
d. Kecamatan Baruga = 12.987 orang
e. Kecamatan Kambu = 20.205 orang
f. Kecamatan Mandonga = 36.443 orang
g. Kecamatan Kendari Barat = 42.887 orang
h. Kecamatan Kendari = 25.883 orang
i. Kecamatan Wua-Wua = 20.147 orang
j. Kecamatan Kadia = 28.825 orang
Halaman | 42
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
4). Agama
a. Islam = 227.655 orang
b. Kristen Katolik = 4.734 orang
c. Kristen Protestan = 15.823 orang
d. Hindu = 2.421 orang
e. Budha = 844 orang
5).Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, dan
bahasa daerah Tolaki
Jumlah sarana kehidupan sosial budaya ;
1). Jumlah saraba Ibadah :
a. Mesjid = 284 buah
b. Mushallah = 54 buah
c. Gereja = 26 buah
d. Pura/Vihara = 3 buah
2).Jumlah sarana Kesehatan :
a. Rumah sakit umum = 4 buah
b. rumah sakit swasta = 3 buah
c. Puskesmas = 31 buah
3). Jumlah sarana umum lainnya :
a. Pasar Tradisional = 7 buah
b. Pasar Swalayan = 10 buah
c. Gelanggang Olah raga = 2 buah
d. Lapangan Olah raga = 10 buah
e. Balai Budaya = 1 buah
f. Bioskop = 1 buah
Halaman | 43
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
5. Lalu Lintas dan Pariwisata
Status dan panjangnya jalan Kota Kendari sebagai
berikut :
1). a. jalan negara sepanjang = 82,65 Km
b. Jalan Provinsi sepanjang = 52,48 Km
c. Jalan Kota = 373,07 Km
2). Pariwisata
`Kota Kendari mempunyai obyek pariwisata yang
cukup memadai meliputi obyek wisata alam yang
indah seperti permandian Nambo yang berada di
wilayah pesisir laut dan Kendari Beach (Pantai
Kendari) di Teluk Kendari. Pada dua tempat
tersebut panorama di waktu siang lebih-lebih
diwaktu malam sangat indah yang diterangi dengan
lampu-lampu di sekitarnya dan ramai dikunjungi
oleh wisata mancanegara maupun masyarakat pada
umumnya terutama kaum muda mudi, serta
menampilkan budaya suku Tolaki terutama tarian
lulo. Obyek wisata lainnya seperti Alun-alun yang
berdampingan dengan Lapangan/Bangunan Gedung Eks
MTQ yang megah dan Menara Persatuan memberikan
kesan bahwa Kota Kendari sebagai kota religius
dengan motto Bertakwa.
Obyek wisata tersebut sebagai salah satu upaya
untuk mewujudkan visinya sampai akhir Tahun 2020
sebagai Kota dalam Taman yang Maju, demokratis
dan sejahtera. Motto BERTAKWA adalah inisial atau akronim yang mengandung makna : Bersih, Elok,
Rindang, Tertib, Akhlak yang baik, Kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat, Wawasan
Nusantara serta Aman.
Halaman | 44
2008YURISDIKSI PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI
F. MASALAH YANG DIHADAPI
No Bidang Pokok Masalah Uraian Saran tindak lanjut
1. Sumber Daya Manusia
1. Kurangnya staf administrasi baik untuk Kepaniteraan lebih-lebih pada bagian kesekretariatan
2. Tenaga hakim belum memadai3. Kurannya tenaga operator
kompuiter yang professional apalagi dengan dengan penggunaan internet untuk tahun mendatan
4. Minimnya pegawai yang mempunyai sertifikasi baik pengadaan barang/jasa maupun bendaharawan
a. Perlu penambahan pegawai untuk staf pada bagian kepaniteraan dan kesekretariatan karena volume kerja semakin bertambah
b. Tenaga hakim masih kurang tidak sesuai dengankelas IA PA
c. Perlu adanya tenaga operator kompuiter yang menguasai penggunaan kompuiter dan internet
d. Perlu adanya pegawai yang lulus dari/memiliki sertifikasi pengadaan barang/jasa dan bedaharawan
a. Pegawai/staf ditambah minimal 7 (tujuh) orang
b. Penambahan hakim untuk 2 (dua) majelis
c. Memutus pegawai/staf untuk mengikuti kursus/pelatihan dengan dana yang disediakan dalam DIPA
d. Mengikutkan pegawai untuk mengikuti pelatihan sertifikasi dengan biaya yang disediakan dalam DIPA
3 Sarana 1. Kendaraan roda empat baru satu unit sedangkan roda dua sebanyak lima unit 2 yang rusak berat
2. Kurangnya komputer/Laptop/Meubelair (meja,kursi,lemari)
a. Menambah droping kendaraan roda empat dan pengadaan roda dua untuk operasional kantor
b. Mengusahakan adanya penambahan komputer/ laptop/ Meubelair untuk kelancaran pekerjaan
a. Penambahan dua unit kendaraan roda empat dan tujuh unit roda dua melalui anggaran DIPA TA 2010 Pengadilan Agama Kendari
b. Mengadakan penambahan komputer lima buah dan lima laptop dan mobilair (meja lima buah)
Halaman | 45