refacsmkn1crb.files.wordpress.com … · web viewproses ini membuat temperatur ruangan turun...
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMKN 1 CirebonMata Pelajaran : Ventilasi UdaraKelas / Semester : XI PTU / 3Pertemuan : 9 dan 10Alokasi waktu : 2 X 4 jam peralatanStandar Kompetensi : Mengoperasikan peralatan tata udara untuk keperluan
industriKompetensi Dasar : Menjelaskan prinsip operasional peralatan tata udara
untuk keperluan industri Indikator : 1. Menjelaskan proses psychrometric
2. Menggunakan proses psychrometric
I. TUJUAN PEMBELAJARAN1. Siswa dapat menjelaskan proses psychrometric2. Siswa dapat menggunakan proses psychrometric
II. MATERI AJARPlotting kriteria udara pada psychrometric chart
Proses psychrometric yang akan dibahas : Mixing Air Sensible cooling Cooling and Dehumidification
AIR MIXTURES
RPP P R O T P U U 1 3 0 3 Form. PM. 7.5.3/L1
Proses ini mencampur 2 aliran udara yang berbeda kondisi awalnya. Pada gambar di atas, terdapat aliran udara A dan B yang akan bercampur menjadi aliran udara C.
Dari proses pencampuran udara ini maka didapat :1. mc = ma + mb
2. Tc = (ma ) (T a )+ (mb ) (Tb )
mc
3. wc = (ma ) (wa )+(mb ) (wb )
mc
SENSIBLE COOLING
Proses ini membuat temperatur ruangan turun namun kandungan uap air tetap setelah melewati cooling coil. Syarat dari process ini adalah permukaan cooling coil harus kering (tidak ada kondensasi) dan temperatur permukaan cooling coil harus lebih tinggi dari temperatur dew point.
Syarat proses ini : Temperatur turun (db) Kandungan up air tetap (w) RH berubah (kecenderungan RH naik) Kesimpulan : tidak boleh ada kondensasi pada cooling coil
Jumlah udara yang melewati coil pendingin tanpa menempel pada permukaan coil pendingin disebut by pass air.
Sedangkan jumlah udara yang melewati coil pendingin tanpa menempel pada permukaan coil pendingin berbanding dengan jumlah total udara yang melewati coil pendingin (menempel ataupun tidak dengan coil pendingin) disebut dengan coil by pass factor.
Maka BPF = Tb−T cTa−T c
COOLING AND DEHUMIDIFICATION
Proses ini membuat temperatur ruangan turun namun kandungan uap air sudah berkurang setelah melewati cooling coil. Syarat dari process ini adalah terjadinya kondensasi pada cooling coil . Proses ini paling sering terjadi pada sistem AC.
Syarat proses ini : Temperatur turun (db) Kandungan up air berkurang(w) RH berubah Kesimpulan : kondensasi pada cooling coil menyebabkan udara kehilangan uap air
III. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah2. Diskusi
3. CTL4. Tanya Jawab
IV. LANGKAH PEMBELAJARAN :Pertemuan ke-9Tahapan Kegiatan
Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
Kegiatan Awal
Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. Guru memeriksa kehadiran dan menanyakan keadaan siswa
sebagai bentuk perhatian. Motivasi dan apersepsi :
a. Apersepsi Siswa menjawab pertanyaan mendasar dari guru sekitar materi
yang akan diajarkan.b. Motivasi
Peserta didik menyimak pemberian motivasi oleh guru mengenai pentingnya tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan.
20
ht = panas total yang dibuanghs = panas sensibel yang dibuanghl = panas laten yang dibuangw = kandungan uap air yang dibuangDB = penurunan temperatur DB
Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa dilibatkan dalam mencari informasi tentang materi mixing air
dan sensible cooling. Siswa menyimak penjelasan dari materi powerpoint yang
ditampilkan melalui LCD Proyektor.Elaborasi Siswa membaca dan menulis materi yang ditampilkan melalui LCD
Proyektor. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Siswa melaporkan hasil tugas yang diberikan.
Konfirmasi Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi
yang belum dimengerti. Guru membantu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada siswa
jika siswa masih belum mengerti. Siswa yang kurang aktif diberikan motivasi oleh guru
60
Kegiatan Penutup
Siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diberikan. Siswa diberikan soal evaluasi dalam rangka refleksi terhadap proses
KBM yang telah dilakukan. Siswa diberikan pekerjaan rumah (tugas terstruktur). Siswa diberikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan
diberikan minggu depan. Berdo’a untuk mengakhiri proses KBM
100
Pertemuan ke-10Tahapan Kegiatan
Kegiatan Alokasi Waktu (menit)
Kegiatan Awal
Berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. Guru memeriksa kehadiran dan menanyakan keadaan siswa
sebagai bentuk perhatian. Motivasi dan apersepsi :
a. Apersepsi Siswa menjawab pertanyaan mendasar dari guru sekitar materi
yang akan diajarkan.b. Motivasi
Peserta didik menyimak pemberian motivasi oleh guru mengenai pentingnya tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan.
20
Kegiatan Inti Eksplorasi Siswa dilibatkan dalam mencari informasi tentang materi cooling and
dehumidification Siswa menyimak penjelasan dari materi powerpoint yang
ditampilkan melalui LCD Proyektor.Elaborasi Siswa membaca dan menulis materi yang ditampilkan melalui LCD
Proyektor. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Siswa melaporkan hasil tugas yang diberikan.
Konfirmasi Guru mempersilahkan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi
yang belum dimengerti. Guru membantu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada siswa
jika siswa masih belum mengerti. Siswa yang kurang aktif diberikan motivasi oleh guru
60
Kegiatan Siswa membuat rangkuman dari materi yang telah diberikan. 100
Penutup Siswa diberikan soal evaluasi dalam rangka refleksi terhadap proses KBM yang telah dilakukan.
Siswa diberikan pekerjaan rumah (tugas terstruktur). Siswa diberikan sedikit gambaran mengenai materi yang akan
diberikan minggu depan. Berdo’a untuk mengakhiri proses KBM
V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR1. Alat
LCD Projector Notebook
2. Bahan Powerpoint presentation
3. Sumber Belajar ASHRAE Fundamental 2008 As’ari, M. A. The Air Conditioning System : To Know the Unknown . 2012. Cirebon : Tidak
diterbitkan.
VI. PENILAIANA. Instrumen/Soal :
ESAY1. 20 lb udara memiliki temperatur DB 80°F dan w = 70 grain/lb kemudian dicampur dengan udara
10 lb udara yang memiliki temperatur DB 95°F dan w = 90 grain/lb. Tentukan temperatur DB dan humidity ratio dari udara hasil campuran tersebut serta gambarkan pada chart psychrometric .
2. Udara dengan jumlah 4000 lb/hr mempunyai DB dan WB awal 87°F dan 60°F. Udara tersebut kemudian dilewatkan pada suatu coil pendingin kering dan didinginkan sampai bertemperatur DB 60°F. Jika permukaan coil pendingin 50°F. Maka tentukan :a. Temperatur WB setelah udara didinginkanb. Panas sensible yang ditransfer dalam Btu/hrc. By pass factor dari coild. Jumlah by pass air dalam lb/hr
3. Sejumlah 2000 lb/hr udara memiliki DB dan WB temperatur sebesar 79°F dan 65°F. Kemudian udara tersebut dialirkan pada coil pendingin yang dengan temperatur permukaan 50°F. Asumsikan bahwa seluruh udara menyentuh permukaan coil dan udara tersebut meninggalkan coil dalam konini saturasi pada temperatur permukaan coil. Plotkan pada chart psychrometric serta cari :a. Panas yang total dibuang per lb of dry airb. Panas sensibel yang dibuang per lb of dry airc. Panas laten yang dibuang per lb of dry aird. Banyaknya uap air yang terkondensasi dari udara dalam lb/hr
SOLUSI
1.
Dari proses pencampuran udara ini maka didapat : mc = ma + mb = 20 lb + 10 lb = 30 lb
Tc = (ma ) (T a )+ (mb ) (Tb )
mc =
(20 ) (80 )+(10 ) (95 )30
= 85 °F
wc = (ma ) (wa )+(mb ) (wb )
mc =
(20 ) (70 )+ (10 ) (90 )30
= 76.6 gr/lb
Plotting pada psychrometric chart
Cirebon, 12 Juli 2013Guru Mata Pelajaran
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd I
NIP. 19840113 201001 1 007
Mengetahui,Kepala Sekolah,
Drs. S U T A D I, MM. A NIP. 19610921 198803 1 003
Cirebon, 12 Juli 2013Guru Mata Pelajaran
MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd I
NIP. 19840113 201001 1 007
Mengetahui,Kepala Sekolah,
Drs. S U T A D I, MM. A NIP. 19610921 198803 1 003