u..rl..l 'i .. - pustaka ilmiah universitas...

2
KOMPAS o Selasa 0 Rabu 0 Kam;s 0 Jumat 4 5 6 7 8 @ 10 11 20 21 22 23 24 25 26 o Mar OApr o Me; OJun OJul 0 Ags . Sabtu 0 M;nggu 12 13 14 15 16 27 28 29 30 31 OSep OOkt ONov ODes SULUKPASUNDAN, NAL ' .' ..\ D SA .. N .1 . ,.- .. .. . ~- 1 11 .. r .I :~ ~ /\ [\1 C ~n . . '.. . ( J . \.. ...U..rl..l 'I .. Jangkarna jadi walagri Waluyakasampurnaan Keperingbawatnabohong Oisulukandisindiran Bukaeundipawekasan MungguhpasulukanBandung KacaritaSangkuring (HajjHasanMustapa) Sepulang keTanah Air(17/12/2009), hal pertamayang saya laku- kan adalah membuka e-mail. Informasi yang cukup menarlk ada- lah ada e-mail dari kawan Ibnu Ghifariihwal tulisan Bambang Q Anees di Kompas lembar Jawa Barat (14/11) berjudul "Menim- bang Nalar Sangkuriang" sebagai tanggapan atas tulisan'Saya se- . belumnya di harian yang sama, "Nalar Sangkuriang dan Sunda 'Ngarangrangan'" (10/10). OLEHASEPSALAHUDIN I nti tulisan Barnbangadalah me- narnpik ihwal nalar Sangkuriang sebagai solusi atas ngarangrangan- nya KiSunda, dengan alasan bahwa nalar itu bersifat instrumental se- raya ditahbiskan bahwa yang paling re- levan adalah nalar Purbasari karena ia senantiasa menautkan relasi dengan spiritualitas Sunan Ambu yang kental sisi tropismenya (kerinduan akan caha- yasumber). Tentu saja tidak akan ada yang tidak sepakatbahwa nalar saja tidak cukup, harus ada sisi religiositasnya. Dalarn tulisan saya, sisi religiositas ini sarna sekali tidak pernah diabsenkan dari sosok Sangkuriang. Narnun, tentu pen- dulum yang terlarnpim jatuh pada aspekrerakhirbukanhanyatidakrepa~ melainkan juga keliru sebagaimana kelirunya kesimpulan bahwa Sangkuri- ang tidak lebih tak ubahnya Odysess yang melulu mendewakan nalar prag- matis. Tulisan ini memberikan catatan lain tentang sisi suluk sebagai sisi tambahan dari pembacaan atas Sangkuriang. Bo- leh kita se~t San~ang sebagai "mursyid" suluk Sunda yang memadu- kan antara ~etajarnan nalar dan kepeka- an spiritual. Suluk kekayaan batin ma- nusia Sunda dengan mengangkat hu- bungan dengan Tuhan, antara manusia, binatang, danalarn. Dongeng Sangkuriangini sebenarnya telah banyak mengilhami sastrawan dan kemudian ditulis kembali dengan baha- sa memikat. RTASunarya mengalihkan- nya dalarn gending karesmennya yang berjudul "Sang Kuriang". UtuyT Sonta- ni juga menulis dalarn libretto-nya "SangKuriang". AjipRosiditelah menu- lis dalarn versi bahasa Indonesia: "Sang Kuriang Kesiangan". Dan, masih banyak yang lain. Sangkuriang merupakan cerita pe- nub siloka, sarat simbol dan metafora. Kajian semantik (ilmu tentang tanda) dan hermeneutik (seni manafsir) mini- mal dapat dijadikan pintu masuk untuk menelisik apa sesungguhnya pesan ter- sembunyi di balik cerita Sangkuriang. Bahwa teks yang penub mitos dengan li- rik mistis tidak semestinya dibaca seca- ra harfiah dengan makna tunggal yang acap kali menyesatkan dan menimbul- . . .. :a;;.." ~ ""'""'"' ---- Kliping Humas Unpad 2010 -- --

Upload: dangcong

Post on 13-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KOMPASo Selasa 0 Rabu 0 Kam;s 0 Jumat

4 5 6 7 8 @ 10 1120 21 22 23 24 25 26

o Mar OApr o Me; OJun OJul 0 Ags

. Sabtu0 M;nggu12 13 14 15 16

27 28 29 30 31

OSep OOkt ONov ODes

SULUKPASUNDAN,NAL' .' ..\ D SA.. N.1

.

,.-

..

..

.

~-

111 ..r.I:~ ~ /\ [\1C~n . . '.. . ( J . \.. ...U..rl..l 'I ..

Jangkarnajadi walagriWaluyakasampurnaanKeperingbawatnabohongOisulukandisindiran

BukaeundipawekasanMungguhpasulukanBandungKacaritaSangkuring(HajjHasanMustapa)

Sepulang keTanahAir(17/12/2009), halpertamayang saya laku-kan adalah membuka e-mail. Informasi yang cukup menarlk ada-lah ada e-mail dari kawan IbnuGhifariihwal tulisan Bambang QAnees di Kompas lembar Jawa Barat (14/11) berjudul "Menim-

bang Nalar Sangkuriang" sebagai tanggapan atas tulisan'Saya se- .

belumnya di harian yang sama, "NalarSangkuriang dan Sunda'Ngarangrangan'" (10/10).

OLEHASEPSALAHUDIN

Inti tulisan Barnbangadalah me-narnpik ihwal nalar Sangkuriangsebagai solusi atas ngarangrangan-nyaKiSunda, dengan alasanbahwanalar itu bersifat instrumental se-

raya ditahbiskan bahwa yang paling re-levan adalah nalar Purbasari karena iasenantiasa menautkan relasi denganspiritualitas Sunan Ambu yang kentalsisi tropismenya (kerinduan akan caha-yasumber).

Tentu saja tidak akan ada yang tidaksepakatbahwa nalar saja tidak cukup,harus ada sisi religiositasnya. Dalarntulisan saya, sisi religiositas ini sarnasekali tidak pernah diabsenkan darisosok Sangkuriang. Narnun, tentu pen-dulum yang terlarnpim jatuh padaaspekrerakhirbukanhanyatidakrepa~melainkan juga keliru sebagaimanakelirunya kesimpulan bahwa Sangkuri-ang tidak lebih tak ubahnya Odysessyang melulu mendewakan nalar prag-matis.

Tulisan ini memberikan catatan laintentang sisisuluk sebagaisisi tambahandari pembacaan atas Sangkuriang. Bo-leh kita se~t San~ang sebagai

"mursyid" suluk Sunda yang memadu-kan antara ~etajarnan nalar dan kepeka-an spiritual. Suluk kekayaan batin ma-nusia Sunda dengan mengangkat hu-bungan dengan Tuhan, antara manusia,binatang, danalarn.

DongengSangkuriangini sebenarnyatelah banyak mengilhami sastrawan dankemudian ditulis kembali dengan baha-sa memikat. RTASunaryamengalihkan-nya dalarn gending karesmennya yangberjudul "SangKuriang". UtuyT Sonta-ni juga menulis dalarn libretto-nya"SangKuriang".AjipRosiditelah menu-lis dalarn versi bahasa Indonesia: "SangKuriang Kesiangan".Dan,masihbanyakyang lain.

Sangkuriang merupakan cerita pe-nub siloka, sarat simbol dan metafora.Kajian semantik (ilmu tentang tanda)dan hermeneutik (seni manafsir) mini-mal dapat dijadikan pintu masuk untukmenelisik apa sesungguhnya pesan ter-sembunyi di balik cerita Sangkuriang.Bahwateks yangpenub mitos dengan li-rik mistis tidak semestinya dibaca seca-ra harfiah dengan makna tunggal yangacap kali menyesatkan dan menimbul-

. . .. :a;;.." ~ ""'""'"'

----

Kliping Humas Unpad 2010-- --

kan salah paham.Teks seperti Sangkuriang ini justru

mengandaikan untuk dibaca secaramaknawi dengan membubuhkan takwildari setiap dialogyang diuraikannya.Dengan demikian, keragamanmakna, bahkan kesimpulanyang tak terduga, akan ,

mimcul dan memperkaya ~pemahaman itu sendiri. _Heterogenltastatslr---

Di sinilah kita mene-mukan ada banyak tafsir se-putar Sangkuriang itu. Ajip \Rosidi menjadikannya se-bagai preferensi ManusiaSunda yang terdokumentasi-kan dalam sastra lama berdam-pingan dengan Si Kabayan,Mundinglaya Di Kusumah, danPurbasari Ayu Wangi yang ke-mudian disejajarkannnya de-ngan imajinasi tokoh-tokoh sas-tra barn, semacam Raden

Yogaswara,Ratna Suminar, fl.._ ~danKarnadi. '

Sangkuriang oleh AjipRosidi "dikalahkan" takdirTuhan. Penafsiran fatalistikini dimunculkan karena saat itu, seba-gaimana pengakuannya, Ajip Rosidi(1961)sedang kapengpeongan pahamjabariah (fatalistik) yang menafikan da-yamanusia.

Padahal, sesungguhnya kekalahanSangkuriang bukan oleh takdir Tuhan,melainkan direkayasa Dayang Sumbidengan membuat ayam jantan berko-kok dan kobaran boeh rarangsehinggatampak langit sebelah timur putih ber-cahaya. Penafsiran seperti ini tampakdalam tuIisan Utuy Sontani. Baginya,Sangkuriangadalah simbol manusia be-bas yang hanya percaya terhadap keku-atan diri sendiri, terhadap logikanya

(tidak percaya terhadappengakuan Dayang Sumbidan manusia sekitar ihwaldirinya sebagai anak Da-yang Sumbi)sehinggabagi-nya, meminjam istilah Ni-etsczhe, takdir adalah saya.

Kita simaksekilasdialogskeptisisme (keraguan)Sangkuriang dengan Da-yang Sumbi, "Tetapi eng-kau benar-benar anakku!","Siapa saksinya?" "Masya-rakat sekitar dapat kau ta-nya dan sangat bisa dijadi-kan sebagai saksi yangsahib","Akutidak percaya!ltu tak masuk akal.Aku ti-

dak tabu siapakah ibuku dan akutak mau tabu. Siapa yang menja-min bahwa masyarakat itu berse-kongkol untuk berdusta! Aku ha-

nya percaya dengan akalkudan aku hanya mencintaimudan menginginkanmu untukmenjadi istriku. Jangan kautolak!" ,

Sampaititik ini,tentu yangakan mencuat adalah kesim-pulan Sangkuriang sebagai

manusia "modern" yang hanya percayabahwa dirinya ada karena adanya nalar.Nalar yang dalam konteks politik.nutakhir termasuk oleh para penguasaSunda kiwari dihinakan karena merekahanya percaya kepada "takhayul" dangelimangbenda.

Tatslrsuiuk

Sebenarnya harus juga diangkat bah-waSangkuriang adalahmanusiayangti-dak pernah merasa lelah untuk ternsmencari kebenaran. PeIjalanan untukmencapai k(K)ebenaran ternyatamengandaikan ada banyak rintanganyang harus ditaklukkan, termasuk~

- - - -

menghajatkan seseorang, melakukanpengembaraan. ltu mengingatkan kitakepada literer estetis kitab Hayya MinYaknzan karya IbI).uThufail atau Mu-syawarah Burung-nyaAttar.

Sisi kebatinan manusia Sunda iniyang dengan memikat dielaborasi HajiHasan Mustapa, seorang sufi, filsuf,dansastrawan Sunda tiada tanding, sebagai-mana tampak dalam guguritan di atas.Bahkan, Haji Hasan Mustapa menobat-kan Sangkuriang sebagai pasulukanBandung. Kita paham bahwa suluk ada-lah simpul ziarah batin. Mencari tanpatapal batas, tidak boleh berhenti (reu-reuh) seperti ia tuIis dalam guguritanlainnya: Jung nutur-nutur suhudj jKa-langkang ti sanubarij/Mapay talapakansanubarijjDi mana nya mukti sarijjDimana Alloh kaulajjBisi pahili papang-gilljjKadungsang-dungsang kasan-dung!/Manggih lain manggih lainjjReknanya nanya ka sahajjKeur pada nga-lain-lainj/Teu kaur asapaisajjAsaenyaasa lainjjDi burn da lain kituj jDi lain-lain da buktij jDi jaga-jagaka sahajjDisidik~sidik aringgisj/Wantu mapay nuneanganjjKapanggih aringgislain.

Bukan hanya pasulukan Bandung,melainkan,lebih luas lagi adalah pasu-lukan Pasundan. Semacam pasulukanyangmewajibkan dijalanioleh siapapunyang menginginkan kehidupan lebihberkeadaban, tidak ngarangrangan.La-hir cageur dan batin mencerap pence-rahan (bageur).Sulukyang menghargainalar dan memuliakan hati. Baheulangajegirpasirjjbeheulagun ungburang-rang!jkaered ku pamependej jpasulu-kan di pasundanjjnepina ka ayeu-najjsatungtng nangkub kabingung!jle-uleumpanganjeungsangsara.

ASEP SALAHUDINPengamatKebudayaan Sunda;

MahasiswaS-3 Unpad,Bandung