!!!. (semifinal)proposal kelompok lawang - karies

39
7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 1/39 PROPOSAL DIAGNOSIS KOMUNITAS Upaya Mempertahankan Jumlah Gigi Sehat Tanpa Karies pada Siswa Kelas IV, V, VI di SDN Turirejo 02 Melalui Program “GGS” Oleh: Agra Dhira Narendraputra 0910710001 Annisa Fitri L. 0610713007 Annisa Rahma 0910711004 Edah Humaidah 0910710062 Ervan Adhiwiyana K 0910710068 Icmi Dian R 0910713017 Tia Maya Afrita 0910710123 Putri Kartika Sari 0910714048 Pembimbing : drg. Purwani Tirahiningrum, MPd dr. Nuretha H.P. Kepala Puskesmas : Drg. Izzah El Maila LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Upload: putrikartikasari91

Post on 02-Mar-2016

336 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

ikm

TRANSCRIPT

Page 1: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 1/39

PROPOSAL DIAGNOSIS KOMUNITAS

Upaya Mempertahankan Jumlah Gigi Sehat Tanpa Karies pada Siswa KelasIV, V, VI di SDN Turirejo 02 Melalui Program “GGS” 

Oleh:

Agra Dhira Narendraputra 0910710001

Annisa Fitri L. 0610713007

Annisa Rahma 0910711004

Edah Humaidah 0910710062

Ervan Adhiwiyana K 0910710068

Icmi Dian R 0910713017

Tia Maya Afrita 0910710123

Putri Kartika Sari 0910714048 

Pembimbing :

drg. Purwani Tirahiningrum, MPd

dr. Nuretha H.P.

Kepala Puskesmas :

Drg. Izzah El Maila

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2014

Page 2: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 2/39

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Pembangunan Kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan yang optimal ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan berperilaku dan dalam

lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu adil dan merata (Depkes RI, 2009).

Karies gigi merupakan salah satu penyakit yang diderita sekitar 90% oleh anak-anak

(Damanik, 2009). Karies gigi menjadi masalah kesehatan yang penting karena kelainan pada

gigi ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jika dibiarkan berlanjut akan

merupakan sumber fokal infeksi dalam mulut sehingga menyebabkan keluhan rasa sakit.

Kondisi ini tentu saja akan mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah, mengganggu

konsentrasi belajar, mempengaruhi asupan gizi sehingga dapat mengakibatkan gangguan

pertumbuhan yang akan mempengaruhi status gizi anak dan dapat berimplikasi pada kualitas

sumber daya (Siagian, 2008).

Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral dari pembangunan

kesehatan secara umum. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di

masyarakat Indonesia (Suwelo, 1992). Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut

dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Depkes

RI, 2006). Kesehatan gigi dan mulut telah mengalami peningkatan pada abad terakhir tetapi

prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinik yang signifikan.

Status kesehatan gigi dan mulut pada anak kelompok usia 12 tahun merupakan indikator utama

dalam kriteria pengukuran pengalaman karies gigi (Depkes RI, 1999).

Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat di Indonesia pada umumnya

berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Hasil penelitian Kusnoto, dkk (Kusnoto, 2003)

mengenai kebersihan gigi dan mulut yang diukur dengan menggunakan OHI-S indeks

menunjukkan bahwa rata-rata kebersihan gigi dan mulut murid-murid sekolah dasar kelas IV – 

VI di wilayah DKI Jakarta termasuk kategori sedang yaitu 53,8% dari seluruh murid yang

diperiksa. Hasil penelitian Setiawan, 2000 menunjukkan bahwa 88,3% responden mempunyai

status kebersihan gigi dan mulut pada kategori tidak bersih, hanya 11,7% responden yang

Page 3: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 3/39

3

mempunyai status kebersihan gigi pada kategori bersih. Hal ini merupakan masalah yang perlu

ditanggulangi mengingat bahwa kebersihan gigi dan mulut merupakan faktor yang sangat

menentukan dalam proses pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Salah satu faktor yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies adalah

kebersihan gigi dan mulut (hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kebersihan mulut

menduduki urutan pertama sebagai penyebab timbulnya karies. Kidd dan Bechal, 2009

berpendapat bahwa gigi yang bersih, misalnya gigi yang bebas dari plak tidak akan mempunyai

karies. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kebersihan gigi dan mulut pada anak

sekolah adalah perilaku menyikat gigi yang masih belum baik.

Susenas 1998 menyatakan dari 77,2% masyarakat yang menyikat gigi hanya 8,1%

yang menyikat gigi tepat pada waktunya (Susenas, 1998). Sementara itu, data SKRT 2001

menunjukkan perilaku sikat gigi anak sekolah yangsangat baik hanya 9% dan cukup baik 13%,sedangkan 61% lainnya mempunyai perilaku yang kurang baik dalam menyikat gigi (SKRT,

2001). Salah satu faktor lokal timbulnya penyakit gigi adalah plak. Plak memegang peranan

penting sebagai penyebab dua penyakit utama yaitu karies dan gingivitis.

Menurut Nio, 1987 usaha yang paling penting untuk mencegah atau mengurangi

pembentukan plak adalah penyikatan gigi. Murid-murid di SD yang terdapat di Kecamatan

Lawang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi karena sekitar lokasi

sekolah banyak sekali terdapat fasilitas jajanan anak-anak, pada umumnya jajanan anak-anak

bersifat manis dan melekat seperti coklat, biskuit dan permen, ditambah lagi kebiasaan

memelihara kebersihan gigi dan mulut yang masih kurang. Menurut Tarigan, 1989 makanan

sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, makanan yang bersifat membersihkan gigi yang

dapat mengurangi kerusakan gigi seperti apel, jambu air, bengkuang dan lain sebagainya,

sebaliknya makanan yang manis, lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi seperti

permen dan coklat, walaupun air ludah dan lidah merupakan pembersih alamiah terhadap gigi

tapi pelekatan permen sukar dibersihkan oleh pembersih alamiah ini terlebih pada fisur atau

celah antara gigi.

Upaya pencegahan kerusakan gigi anak dititikberatkan ada anak kelompok umur < 14

tahun (usia SD) karena anak-anak seusia tersebut mulai tumbuh gigi tetap sehingga rentan

terhadap penyakit karies gigi (Rumaropen, 2005). Pada anak-anak terutama pada usia sekolah

dasar (kelas IV, V, dan VI), struktur giginya termasuk jenis gigi bercampur antara gigi susu dan

gigi permanen, sehingga rentan mengalami karies gigi. Anak kelas dua sekolah dasar yang

Page 4: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 4/39

4

mempunyai usia rata-rata delapan tahun merupakan salah satu kelompok usia kritis untuk

terkena karies gigi karena mengalami transisi pergantian gigi susu lebih memungkinkan retensi

sisa makanan yang dapat menyebabkan kondisi kebersihan mulut anak menjadi tidak baik

dibandingkan dengan orang dewasa. Gigi susu yang mengalami karies akan menyebabkan

gangguan dalam pertumbuhan rahang maupun posisi gigi tetap (Haryani, et al , 2002).

Program Gigiku, Gigimu Sehat (GGS) merupakan program yang bertujuan untuk

Mempertahankan jumlah gigi sehat tanpa karies pada siswa kelas IV, V, VI di SDN Turirejo 02

selama minimal tiga tahun. Terdapat empat sub program yang akan dijalankan, yaitu

penyuluhan, pelatihan, penccatatan, dan advokasi. Dengan program ini diharapkan siswa dapat

mempunyai kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang baik.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mempertahankan jumlah gigi sehat tanpa karies pada siswa kelas IV, V, VI di

SDN Turirejo 02 selama minimal tiga tahun.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan siswa sampai 80% tentang kesehatan gigi dan

mulut setelah terlaksananya program.

2. Meningkatkan jumlah siswa yang bisa menggosok gigi dengan benar sampai

90% setelah terlaksananya program.

3. Meningkatkan jumlah siswa yang memiliki kebiasaan menggosok gigi dengan

benar sampai 70% selama enam bulan setelah terlaksananya program.

4. Terbentuk forum diskusi antara pihak sekolah dan orang tua siswa mengenai

kesehatan gigi dan mulut setelah terlaksananya program.

1.3 Manfaat

Manfaat bagi Dokter Muda

1. Menjadi sarana penerapan ilmu kesehatan masyarakat  –  kedokteran pencegahan di

lapangan terutama materi diagnosis komunitas.

2. Berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Manfaat bagi Puskesmas

1. Meningkatkan ketercapaian Program UKGS. 

Page 5: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 5/39

5

Manfaat bagi Masyarakat

1. Memberdayakan masyarakat untuk dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.

2. Membentuk perilaku sehat di masyarakat.

Page 6: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 6/39

6

BAB II

GAMBARAN WILAYAH

2.1 Profil Kecamatan Lawang

Kecamatan Lawang merupakan salah satu dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten

Malang yang berbatasan langsung dengan sebelah Utara: Kabupaten Pasuruan, Timur:

Kecamatan Jabung Selatan: Kecamatan Singosari Barat: Kecamatan Singosari.

Kota Kecamatan yang merupakan pintu gerbang masuk wilayah Malang Raya ini

merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 485-560 meter di atas permukaan laut,

memiliki kemiringan 15 %, suhu rata  – rata 22ºC – 32ºC serta curah hujan rata  – rata 349

mm/tahun. Kecamatan dengan luas wilayah 68,23 km² ini secara administratif terbagi

dalam 10 Desa dan 2 Kelurahan yaitu desa Sidoluhur, desa Srigading, desa Sidodadi, desa

Bedali, desa Ketindan, desa Wonorejo, desa Turirejo, desa Sumberporong, desa

Sumberngepoh dan desa Mulyoarjo dan 2 kelurahan tersebut adalah kelurahan Lawang

dan kelurahan Kalirejo. Dan terdapat 43 desa atau dukuh, 147 Rukun Warga (RW) dan 610

Rukun Tetangga (RT).

Wilayah yang terletak paling utara di Kabupaten Malang ini memiliki jumlah penduduk

92.648 jiwa per April 2012 Laki-laki = 46.165 jiwa, perempuan 46.483 jiwa. Dari jumlah

penduduk tersebut apabila dilihat dari tingkat pendidikan kurang lebih 8,14 % orang tamat

sarjana / pasca sarjana, orang 25,73 % tamat SLTA, 16,28 % orang tamat SLTP, dan 31,

19 % tamat SD, serta sebanyak kurang lebih 7,57 % belum sekolah atau tidak tamat SD.

Ditinjau dari jenis pekerjaan atau mata pencaharian penduduk kecamatan Lawang

28,29 % swasta dan wiraswasta, 3,62 % petani, 3,3 % buruh, 2,1 % PNS, 2,0 %

Purnawirawan dan pensiunan, 1,1 % TNI dan Polri, dan sisanya 58,26 % pelajar, guru,

dosen, tenaga medis, dan profesi lainnya.

Page 7: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 7/39

7

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Lawang

Secara geografis wilayah Kecamatan Lawang terbelah dua dengan pembatas rel

kereta api dan jalur utama yang merupakan jalan propinsi jurusan Malang-Surabaya.

Dimana wilayah sebelah barat jalan umumnya kontur tanahnya subur, tingkat pendidikan

tinggi, tingkat pendapatan penduduk cukup, dan kondisi sosial masyarakat berkecukupan.

Sebaliknya wilayah sebelah timur jalan umumnya kontur tanah tandus dan kering, tingkat

pendidikan rendah, tingkat pendapatan masyarakat rendah, dan kondisi sosial masyarakat

menengah ke bawah. 

2.2 Identitas Desa

Nama Desa/Kelurahan : Turirejo

Kecamatan : Lawang

Kabupaten : Malang

2.2.1 Data Umum

 A. Data Geografis

Sifat Geografis : Dataran Rendah

Page 8: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 8/39

8

 Adapun batas-batas wilayah Desa Turirejo antara lain:

Barat : Desa Wonorejo

Timur : Desa Sumberporong dan Desa Mulyoarjo

Selatan : Kelurahan Lawang dan Desa Ketindan

Utara : Desa Jatisari dan Desa sentul

Secara totpografi Desa Turirejo merupakan dataran dengan ketinggian rata  – rata 491 m

dari permukaan air laut dengan kondisi tanah berbukit  –  bukit. Tanah berwarna coklat

dengan kemiringan lahan kurang dari 15%. Suhu rata  –  rata 22◦C sampai dengan 32◦C

dengan iklim tropis dan curah hujan rata – rata 200 mm/tahun.

B. Data Demografis

Turirejo Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa akhir bulan Desember

2013, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 8570 jiwa.Dengan

rincian penduduk berjenis kelamin Laki-laki, berjumlah 4233 jiwa, sedangkan berjenis

kelamin perempuan berjumlah 4337 jiwa.

C. Sosial Ekonomi dan Budaya

Sebagian besar masyarakat desa Turirejo menempuh pendidikan hingga Sekolah

Dasar, yang lainnya menempuh hingga SLTP dan SLTA. Secara umum mata pencaharian

warga masyarakat Desa Turirejo dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata

Page 9: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 9/39

9

pencaharian, seperti: PNS/ABRI, petani, buruh-tani, PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, dan

wirausaha. Sebagian besar masyarakat desa Turirejo bekerja sebagai petani

2.2.2 Data Khusus

Sarana Kesehatan

Rumah sakit : -

Puskesmas : -

Pustu : 1

Poskesdes : 1

Posyandu : 1

Jumlah Pemberi Pelayanan Kesehatan

Bidan desa/swasta : 2Perawat desa/swasta : 3

Kader kesehatan posyandu : 10 (aktif 100%)

Page 10: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 10/39

10

BAB III

METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

3. 1 Metode Pengambilan Data Sekunder

Data sekunder berupa gambaran wilayah di kecamatan Lawang yang diperoleh dari

kantor desa Turirejo, sedangkan data kesehatan diperoleh dari puskesmas Lawang. Data

mengenai kesehatan gigi dan mulut diperoleh dari poli gigi puskesmas Lawang dan hasil

skrining kesehatan gigi pada siswa SD.

3.2 Metode Pengambilan Data Primer

Data primer didapatkan dari wawancara dengan guru SDN 02 Turirejo dan kuesioner

yang dibagikan kepada siswa kelas IV,V, dan VI di SDN Turirejo 02.

3.3 Rencana Analisis Data

Baik data primer maupun sekunder akan diolah menggunakan metode statistik

deskriptif.

Page 11: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 11/39

11

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Data Sekunder dan Analisis Deskriptif

4.1.1 Kondisi Demografis, Sosial, dan Ekonomi

Kecamatan Lawang yang merupakan pintu gerbang masuk Wilayah Malang Raya

dengan luas wilayah 68,23 km² ini secara administratif terbagi dalam 10 Desa dan 2 Kelurahan

yaitu desa Sidoluhur, desa Srigading, desa Sidodadi, desa Bedali, desa Ketindan, desa

Wonorejo, desa Turirejo, desa Sumberporong, desa Sumberngepoh dan desa Mulyoarjo dan 2

kelurahan tersebut adalah kelurahan Lawang dan kelurahan Kalirejo.

Terdapat 43 dusun atau dukuh, 147 Rukun Warga (RW) dan 610 Rukun Tetangga (RT).

Wilayah yang terletak paling utara di Kabupaten Malang ini memiliki jumlah penduduk 92.648

 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah Rumah/Bangunan di Masing-masing Desa/Kelurahan di Kecamatan Lawangpada tahun 2012 (Sumber: BPS Kab. Malang, 2012)

No Nama Desa/Kelurahan Jumlah Rumah / Bangunan1 Lawang 3551

2 Kalirejo 3488

3 Ketindan 2033

4 Wonorejo 22035 Turirejo 2256

6 Sumber porong 1619

7 Mulyoarjo 1860

8 Sumber ngepoh 1339

9 Bedali 3989

10 Sidodadi 2445

11 Sri gading 1496

12 Sidoluhur 1855

TOTAL 28134

Page 12: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 12/39

12

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Persebaran Desa / Kelurahan di Kecamatan Lawang padatahun 2012 (Sumber: BPS Kab. Malang, 2012)

Data Desa

No Nama Desa / Kelurahan Jml Penduduk tahun ini

1 Srigading 5304

2 Sidoluhur 6172

3 Sidodadi 8645

4 Bedali 16376

5 Kalirejo 10859

6 Mulyoarjo 5883

7 Sumber Ngepoh 4610

8 Sumber Porong 8312

9 Turirejo 8401

10 Ketindan 8946

11 Lawang 13177

12 Wonorejo 7851

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan (http://lawang.malangkab.go.id/)  

Tingkat pendidikan LAKI - LAKI PEREMPUAN

Tidak/belum tamat SD 217 184

SD/ MI sederajat 274 323

SLTP/MTS sederajat 504 560SMA/MA sederajat 960 940SM kejuruan - -

Diploma I, II 266 233

Diploma III/ Sarjana 200 205

Page 13: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 13/39

13

Gambar 4.1 Grafik Demografis Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Tabel 4.5 Tabel Profil Sarana Pendidikan

NAMA JUMLAH PEMERINTAH SWASTAJUMLAHTENAGA

PENGAJARPlaygrup 3 0 3 8

PTS 0 0 1 0

SDA/sederajat 4 3 1 0

SMP/Sederajat 3 0 3 0SMA/sederajat 3 0 3 0

TK 6 0 6 20

4.1.2 Data Kesehatan di Lawang

Tabel 4.6 Tabel Angka Kecacatan di Kecamatan Lawang

JENIS KECACATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

 Autis 2 4

Cacat fisik/tuna daksa lainnya 6 2Cacat kulit 3 1

Idiot 0 0

Lumpuh 1 0Stres 8 3

Sumbing 3 1

Tuna netra 3 0

Tuna rungu 0 1

Tuna wicara 4 2

Jumlah 30 14

0 -- 1 th 1 -- 10 11 -- 20 21 -- 30 31 -- 40 41 -- 50 51 -- 60 61 -- 70 71 -- 75 >75

Perempuan 52 640 574 553 547 544 545 512 316 54

Laki-laki 63 647 565 543 467 516 522 525 318 67

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Laki-laki Perempuan

Page 14: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 14/39

14

Gambar 4.2 Grafik 10 Penyakit Terbanyak pada Kunjungan Balai Pengobatan Puskesmas Lawang

Tabel 4.7 Data screening pada siswa SD di Turirejo tahun 2014NO

NAMASEKOLAH

JUMLAHSISWA

KEADAANUMUM

GIGIPRESENTASE

TELINGA

PRESENTASETONSIL VISUS

BAIK CUKUP N KARIES N ABN T1 T2 T3 N G3

1 SDNTURIREJO02

35 35 0 2 24 92.3 % 10 16 61% 12 12 35 0

2 SDNTURIREJO03

28 28 0 5 23 82.14 % 9 19 67% 18 10 28 0

3 MI ARRAUDAH

29 29 0 6 16 72.3 % 11 11 50% 16 5 29 0

4 SDNTURIREJO05

22 22 0 0 19 100 % 5 14 73% 3 16 22 0

Tabel 4.8 Data screening pada siswa SD di Turirejo tahun 2013 

NONAMA

SEKOLAHJUMLAH

KEADAAN UMUM GIGI PRESENTASE

TELINGA PRESENTASE

TONSIL VISUS

BAIK CUKUP N KARIES N ABN T1 T2 T3 N G3

1SDNTURIREJO02

44 44 0 29 15 34% 41 3 6.8% 38 6 0 44 0

2SDNTURIREJO03

49 49 0 20 29 59% 44 5 10.2% 46 2 1 48 1

3SDNTURIREJO05

41 41 0 22 19 46% 35 6 14.6% 37 4 0 41 0

diare varicella dm tp 2schizofre

nia

ht

essentialhf 

nasofarin

gitisgastritis atrhtritis myalgia

KUNJUNGAN 27 27 90 32 151 63 320 89 107 54

0

50

100

150

200

250

300

350

Page 15: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 15/39

15

Gambar 4.3 Grafik Presentase Karies Gigi pada Siswa SD di Turirejo

0

20

40

60

80

100

120

SDN 02 TURIREJO SDN 03TURIREJO MI ARRAUDAH SDN 05 TURIREJO

Presentase Karies Gigi

2013 2014

Page 16: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 16/39

16

4.2 Data Primer

4.2.1 Wawancara dengan Guru SD di Turirejo

Wawancara dilakukan pada guru SDN 02 Turirejo. Menurut Pak Y, pengetahuan

mengenai keshatan gigi dan mulut sangat penting, karena pada anak usia sekolah dasar rentan

terjadi karies gigi. Ditambah dengan banyaknya jumlah pedagang jajanan yang berpotensi

menyebabkan karies di depan sekolah. Pada wawancara juga terungkap bahwa ada program

yang ditujukan untuk kesehatan gigi dan mulut, yaitu program UKGS. Program ini berjalan

dengan cukup baik, namun terbatas pada siswa kelas 1 saja karena screening hanya dilakukan

pada siswa kelas 1. Selama ini juga belum pernah diadakan penyuluhan tentang kesehatan gigi

dan mulut di SDN 02 Turirejo. Pihak sekolah mengharapkan adanya peran aktif puskesmas

untuk memberikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.

4.2.3 Kuisioner Siswa SDN Turirejo 02 kelas IV, V, VISurvei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada siswa kelas IV, V, VI di SD

Turirejo 02 untuk menggali pengetahuan, sikap, serta perilaku mengenai kesehatan gigi dan

mulut. Contoh kuisioner yang diberikan pada siswa seperti di bawah ini.

Gambar 4.4 Contoh Kuesioner

Page 17: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 17/39

17

Gambar 4.5 Data Deskriptif Hasil Survei no. 1 dan 2.

Gambar 4.6 Data Deskriptif Hasil Survei no. 3 dan 4. 

2.300%

90.000%88.700%

4.330%9%

5.670%

.000%

10.000%

20.000%

30.000%

40.000%

50.000%

60.000%

70.000%

80.000%

90.000%

100.000%

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak penting Menyikat gigi 2x sehari

Benar Salah Tidak tahu

7.330%

13.500%

2.330%

83.370%

90.340%

3.130%

.000%

10.000%

20.000%

30.000%

40.000%

50.000%

60.000%

70.000%

80.000%

90.000%

100.000%

Jika saya sakit gigi, tidak perlu pergi ke dokter Makanan manis tidak menyebabkan sakit gigi

Benar Salah Tidak Tahu

Page 18: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 18/39

18

Gambar 4.5 Data Deskriptif Hasil Survei no. 5 dan 6. 

Dari data kuesioner yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa

setuju bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang perlu diperhatikan. Hal ini

tercermin dari hasil kuisioner untuk pertanyaan nomor 1 dan nomor 6. Sebanyak 88,7% siswav

menganggap bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah yang penting dan sebanyak

68,56% siswa setuju bahwa gigi berlubang merupakan hal yang berbahaya. Nnamun

sayangnya mereka tidak mengetahui bagaimana menyikapi permasalahan gigi dan mulut, halini terlihat dari pertanyaan kuesioner nomor 2, 3, dan 5. Sebanyak 90% siswa mengetahui

bahwa menyikat gigi perlu dilakukan 2 kali sehari. Tapi mayoritas siswa tidak tahu kapan

pemeriksaan gigi ke dokter perlu dilakukan. Pengetahuan mengenai resiko yang dapat

menyebabkan permasalahan gigi dan mulut memadai, namun pengetahuan mengenai tatacara

untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut kurang tepat. Sehingga kami berkesimpulan bahwa

perlu diadakan peningkatan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

38.670%

13.500%

2.330%

68.560%

59.000%

17.940%

.000%

10.000%

20.000%

30.000%

40.000%

50.000%

60.000%

70.000%

80.000%

90.000%

100.000%

Periksa gigi 1 tahun sekali Gigi berlubang bukan hal yang berbahaya

Benar Salah Tidak Tahu

Page 19: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 19/39

19

4.3 Analisa Diagram Ishikawa

Presentase

karies

gigipada siswa

di SDN Turirejo

02 Lawang pada

tahun 2014

mencapai 48 %

MANPOLICY

Kurangnya pengetahuan siswa

mengenai kesehatan gigi dan mulut 

Budaya menjaga kebersihan gigi dan

mulut yang masih kurang Tidak adanya penyuluhan mengenai

kesehatan gigi dan mulut 

HEALTH SERVICE RESOURCES

ENVIRONMENT

Tidak adanya tindak lanjut dari tenaga

kesehatan paska-skrining

Tidak adanya kebijakan yang mengharuskan

anak untuk memeriksakan gigi secara rutin

Banyak penjual jajanan yang berpotensi

menyebabkan karies

Kurangnya kesadaran siswa mengenai

penyakit gigi dan mulut  

Status Sosial ekonomi yang rendahAkses kesehatan gigi dan mulut yang sulit

dijangkau

Tidak adanya kebijakan sekolah yg secara aktifdalam mempromosikan kesehatan gigi dan

mulut

Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas

untuk melakukan pemeriksaan gigi dan

mulutMinimalnya anggaran untuk meningkatkan

kesehatan gigi dan mulut

Tidak adanya forum wali murid – guru

yang membahas pentingnya kesehatan

gigi dan mulut

Page 20: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 20/39

20

Analisis Faktor Risiko

Diagram Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fishbone) dibuat untuk menganalisis

faktor risiko dan akar permasalahan kesehatan komunitas yang merupakan prioritas utama.

Diagram Ishikawa adalah diagram yang menjelaskan bagaimana suatu permasalahanterjadi. Diagram Ishikawa terdiri daripada bagian kepala ikan dan bagian tulang ikan. Di

bagian kepala ikan berupa masalah utama atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya

dan untuk bagian tulang ikan dibagi menjadi kategori-kategori yang bisa berpengaruh

terhadap masalah utama. Kategori-kategori yang dimasukkan ke dalam bagian tulang ikan

adalah Man, Environment, Policy, Health Service, dan  Resources. Dari masing-masing

kategori, terus dikembangkan ke tahap yang lebih detail. Hasil dari diagram ini dapat

digunakan untuk menemukan solusi dan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi

permasalahan kesehatan tersebut.

Page 21: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 21/39

21

BAB V

TINJAUAN PUSTAKA

5.1 DefinisiKaries gigi atau gigi berlubang adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang

ditandai dengan terjadinya demineralisasi bagian anorganik dan penghancuran dari subtansi

organik yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Penyakit karies gigi bersifat progresif serta

akumulatif, berarti bila ada kelainan yang tidak diobati kian lama kian bertambah parah, dan

gigi yang sudah terkena tidak dapat kembali normal dengan sendirinya (Beck, 2000).

Kondisi gigi pada fase pertumbuhan gigi sulung dan gigi permanen akan

mempengaruhi mikrostruktur kedua jenis gigi tersebut dan akan menentukan sifat gigi

tersebut, mudah diserang atau tahan terhadap karies gigi. Sejak gigi erupsi sampai gigi

tersebut tanggal, semua permukaan gigi yang terbuka mempunyai risiko terserang karies

(Ford, 1993). Semua orang dapat mengalami karies gigi, termasuk anak-anak. Penyakit ini

mengakibatkan munculnya rasa sakit sehingga orang menjadi malas makan dan juga dapat

menyebabkan tulang di sekitar gigi menjadi terinfeksi. Apabila terjadi kerusakan pada tahap

yang berat atau sudah terjadi abses, maka gigi dapat tanggal. Anak yang kehilangan

beberapa giginya tidak dapat makan dengan baik dan seringkali sampai tidak bisa makan

kecuali makanan yang lunak. Oleh karena itu, karies gigi pada akhirnya dapat menyebabkan

keadaan kurang gizi (Kretchmer, Zimmermann, 1996; Kings, Burgers, 2000). Di samping itu,

perawatan gigi pada anak yang sudah mengalami kerusakan gigi sukar dilakukan (Beck,

2000), dan pengobatan terhadap gigi yang rusak juga menghabiskan waktu dan biaya yang

mahal (Srigupta, 2004). Oleh karena itu, pencegahan terjadinya kerusakan gigi jauh lebih

baik daripada merawat gigi yang sudah rusak.

5.2 Faktor yang Menyebabkan Karies

Pencegahan kejadian karies gigi dapat didasarkan pada tiga faktor penyebab

terjadinya karies gigi (Forrest, 1995; Latham, 1997). Faktor pertama adalah faktor host yaitu

kekuatan dari permukaan gigi, dan kedua adanya plak yang berisi bakteri, biasanya bakteri

patogen yang kariogenik seperti Streptococcus mutans. Faktor ketiga penyebab karies gigi

adalah adanya subtrat yang mendukung pertumbuhan bakteri seperti adanya karbohidrat

terfermentasi pada gigi yang akan menyebabkan bakteri dapat bertahan hidup (Forrest,

1995; Latham, 1997). 

5.3 Patofisiologi Karies Gigi

Page 22: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 22/39

22

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam upaya pencegahan karies gigi, maka

perlu diketahui masalah yang berkaitan dengan proses terjadinya karies gigi serta faktor

risiko yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi (Suwelo, 1986). Awal mula terjadinya

karies adalah terbentuknya plak gigi, yaitu lapisan tipis transparan yang menempel pada

permukaan email gigi. Plak gigi merupakan produk dari bakteri Streptococcus mutans dan

sisa-sisa makanan yang mengandung karbohidrat yang mudah terfermentasi. Dalam

keadaan normal, bakteri dalam rongga mulut ada pada semua orang dan bila berinteraksi

dengan karbohidrat terfermentasi, maka akan dihasilkan asam. Gigi yang berada dalam

kondisi asam terus menerus akan menyebabkan terjadinya proses demineralisasi pada

permukaan email gigi. Oleh karena setiap gigi membentuk plak setiap hari maka untuk

mencegah terjadinya plak sebaiknya setiap orang harus membatasi konsumsi karbohidrat

terfermentasi dan menjaga kebersihan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur

setiap hari (Houwink, dkk; 1993). Konsumsi karbohidrat yang mudah terfermentasi, terutama

sukrosa yang berlebihan mempunyai efek pada integritas dan kekuatan gigi seseorang.

Karbohidrat dapat dihidrolisis oleh air ludah menjadi substrat yang dapat meningkatkan

aktivitas bakteri. Aktivitas bakteri dapat menyebabkan pH mulut turun menjadi di bawah 5,5

selama 20-30 menit dan dalam waktu 1-2 jam sesudah gula dimakan, pembentukan asam

akan berhenti dan pH mulut kembali seperti biasa (Decker, Loveren, 2003). Karbohidrat

seperti sukrosa yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi dikenal dengan sebutan

makanan kariogenik (Rugg-Gun, Hackett, 1993; Decker, Loveren, 2003). Risiko peningkatan

aktivitas karies karena konsumsi makanan kariogenik, paling besar apabila makanan

tersebut dikonsumsi di antara waktu makan dan dalam bentuk yang lengket (Kidd, Buchell,

1993). Di samping itu frekuensi konsumsi makanan kariogenik juga mempunyai kontribusi

terhadap tingkat kariogenitas makanan. Peningkatan frekuensi konsumsi makanan

kariogenik menyebabkan keberadaan pH yang rendah di dalam mulut dipertahankan

sehingga terjadi peningkatan demineralisasi dan penurunan remineralisasi (Decker,

Loveren, 2003). 

5.4 Pencegahan

Pencegahan karies gigi pada anak perlu ditangani dengan serius. Cara yang

ditempuh sebaiknya tidak hanya ditujukan kepada satu faktor saja tetapi dengan beberapa

faktor yang berhubungan dengan karies. 4 Karena karies gigi adalah penyakit yang

kompleks yang meliputi faktor yang bekerja secara simultan antara mikroflora atau agent,

host, subtrat, dan waktu(Beck, 2000)..

Strategi mayor yang dapat dilakukan langsung untuk mengurangi atau

menghilangkan antara lain adalah meningkatkan resistensi gigi/host, misalnya denganfluoride sistemik atau topikal dan occlusant sealent. Fluoride sistemik didapatkan melalui

Page 23: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 23/39

23

fluoridasi air minum. Berdasarkan peneletian, floridasi air minum dapat mengurangi karies

sebesar 50%. Konsentrasi fluoride fluoride 1,5ppm dapat menurunkan karies secra optimum

di daerah iklim utara, sedangkan pada daerah dengan iklim panas yang mengonsumsi air

lebih banyak, diperlukan konsentrasi yang lebih rendah yaitu 0,5 ppm. Selain itu, untuk

fluoride topikal dapat melalui penggunaan pasta gigi berfluoride. Pasta gigi berfluor sangat

murah, mudah didapatkan dan merupakan sarana yang efektif untuk aplikasi fluor pada gigi.

 Anak usia 6-12 tahun komposisi fluor yang dianjurkan adalah 1000-1100 ppm. Anak diatas

usia 12 tahun dapat menggunakan pasta gigi dengan komposisi fluor yang lebih tinggi, yaitu

1500-3000 ppm (Decker, Loveren, 2003). 

Untuk meningkatkan resistensi host dapat pula dengan pengaplikasian occlusal

sealent. Merupakan resin yang diaplikasikan pada permukaan email untuk mencegah atau

menurunkan insiden karies. Karies biasanya sering muncul pada pit dan fisura dari

permukaan gigi. Karena aplikasi fluoride topikal biasanya tidak dapat sedalam fit dan fisura,

hal ini dapat diatasi dengan occlusal sealent. Indikasi pelapisan pit dan fisura yaitu pada

individu yang beresiko tinggi terhadap karies, gigi dengan resiko karies tinggi dengan pit dan

fisura yang dalam(Decker, Loveren, 2003). 

Yang kedua adalah dengan memutus rantai agent atau mikrobial, misalkan dengan

program mengenai DHE yang menyangkut pendidikan OH dan pengangkatan plak atau plak

kontrol. Metode untuk pencegahan karies melalui kontrol plak yang pertama adalah

pengangkatan plak secara mekanik. Dilakukan dengan bantuan dokter gigi dan secara

individual di rumah. Pada pengangkatan plak secara individu al, menyikat gigi dengan pasta

gigi berfluoride. Metode untuk pencegahan karies melalui kontrol plak yang kedua adalah

dengan pengangkatan plak secara kimia, yaitu dengan antiseptik (Decker, Loveren, 2003). 

Strategi yang ketiga adalah dengan memutus rantai substrat dengan memodifikasi

kebiasaan makan mereka /diet, misalnya dengan kontrol diet, larangan makanan dan

kudapan yang kariogenik, maupun penggunaan pemanis nonkariogenik. Strategi yang

terakhir adalah memodifikasi faktor waktu. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan

frekuensi pembersihan dan kumur-kumur pada waktu yang tepat serta mengurangi periodewaktu yang tersedia bagi pemaparan substrat dan bakteri pada permukaan gigi (Decker,

Loveren, 2003). 

5.5 Komplikasi Karies Gigi

Gigi dan mulut memegang peranan penting pada masa anak-anak yang sedang

mengalami proses tumbuh kembang, karena merupakan ujung sefalik dari saluran

pencernaan yang menjadi pintu masuk makanan yang dibutuhkan tubuh untuk

menghasilkan energi maupun untuk perbaikan dan pertumbuhan anak (Hayati, 1994).

Morfologi gigi susu lebih memungkinkan retensi sisa makanan yang dapat menyebabkan

Page 24: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 24/39

24

kondisi kebersihan mulut anak menjadi tidak baik dibandingkan dengan orang dewasa. Gigi

susu yang mengalami karies akan menyebabkan gangguan pertumbuhan rahang maupun

posisi gigi tetap. (Haryani, et al, 2002).

Kesulitan makan pada anak disebabkan oleh berbagai faktor yaitu nutrisi, penyakit

dan psikologis. Faktor penyakit antara lain adanya kelainan pada gigi geligi dan rongga

mulut seperti karies gigi, stomatitis dan gingivitis. Penyakit karies gigi dapat menyebabkan

kehilangan gigi sehingga terjadi gangguan dalam proses pengunyahan makanan, estetika

dan pergerakan gigi yang dapat menimbulkan penumpukan sisa makanan (Jumaidi, 2004),

Karies gigi yang terjadi pada anak akan mengakibatkan munculnya rasa sakit sehingga anak

menjadi malas makan dan juga dapat menyebabkan tulang di sekitar gigi menjadi terinfeksi.

 Apabila terjadi kerusakan pada tahap yang berat atau sudah terjadi abses, maka gigi dapat

tanggal. Anak yang kehilangan beberapa giginya tidak dapat makan dengan baik kecuali

makanan yang lunak. Alvarez (1995) menyatakan bahwa status gizi anak akan

mempengaruhi pertumbuhan gigi, baik gigi susu maupun gigi permanen. Anak yang brstatus

gizi kurang akan mengalami tingkat keparahan karies lebih tinggi dibandingkan dengan anak

yang berstatus gizi normal. Status gizi pada awal kehidupan berpengaruh terhadap

pembentukan dan pertumbuhan gigi. Jika terdapat gangguan gizi maka akan mempengaruhi

pembentukan gigi dan mengakibatkan kerentanan terhadap karies menjadi meningkat.

Page 25: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 25/39

25

BAB VI

RUMUSAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

6.1 Identifikasi Permasalahan Kesehatan Utama

Untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada puskesmas lawang, maka diperlukan metode identifikasi masalah

menggunakan kriteria M (magnitude), S (severeity), dan F (Feasibility). Pada setiap kriteria diberikan nilai 1 hingga 10. Penilaian dilakukan

oleh 5 orang dokter muda, 3 orang petugas puskesmas dan 2 orang tokoh masyarakat.

Tabel 5.1 Skoring Permasalahan Kesehatan di Kecamatan Lawang

No. Permasalahan

Kuesioner Magnitude-Severity-Feasibility

DM1 DM2 DM3 SP1 SP2 SP3 TM1 TM2 SubtotalTOTAL

M S F M S F M S F M S F M S F M S F M S F M S F M S F

1

 Angka BebasJentik diKecamatanLawang sebesar53,33% padaBulan September2013.

5 6 4 4 5 3 5 6 4 6 6 5 6 6 5 7 7 6 7 6 7 8 7 7 48 49 41 138

2

Cakupan imunisasi

balita dan wanitausia subur padaBulan September2013 kurang dari10%.

6 7 6 7 6 5 8 7 6 8 7 5 7 5 4 6 6 5 7 7 6 8 6 7 51 51 44 152

3

Data akses airbersih dariProgram CLTShingga September

7 8 4 8 7 5 7 6 3 7 8 2 8 7 3 7 8 4 6 8 4 7 7 4 57 59 29 145

Page 26: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 26/39

26

2013 barumencakup 139 dari35471 rumah diKecamatanLawang.

4

Jumlah kematianibu di KecamatanLawang padatahun 2013merupakan yangtertinggi di

KabupatenMalang.

8 7 4 9 7 5 8 6 3 8 6 4 8 7 6 9 7 5 7 7 6 7 8 6 64 55 39 158

5

Jumlah temuanpenderitagangguan jiwa diPuskesmasLawang selamasatu Minggumencapai 10orang.

5 7 7 6 6 6 5 5 5 4 6 5 3 5 5 4 5 6 5 6 4 4 5 4 36 45 42 123

6

Presentase siswakelas IV, V, VISDN Turirejo 02yang menderitakaries sebesar48%

7 7 9 5 7 8 8 5 7 5 6 8 6 6 8 7 7 8 8 8 9 8 7 9 54 53 66 173

7CDR TB Tahun2014 baru sebesar

5,4%

7 7 6 7 7 5 8 6 4 8 7 7 6 7 7 8 8 6 6 8 7 7 7 6 57 57 48 162

Page 27: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 27/39

27

Keterangan:

DM1 : Perwakilan Dokter Muda 1

DM 2 : Perwakilan Dokter Muda 2

DM 3 : Perwakilan Dokter Muda 3

SP 1 : Staf Puskesmas 1

SP 2 : Staf Puskesmas 2

SP 3 : Staf Puskesmas 3

TM 1 : Tokoh Masyarakat 1

TM 2 : Tokoh Masyarakat 2

6.2 Identifikasi Akar Permasalahan Utama

Dari diagram Ishikawa didapatkan beberapa penyebab permasalahan utama yakni

angka karies gigi anak SD kelas 1 di Turirejo kecamatan Lawang pada tahun 2013

mencapai angka 47 % dan meningkat pada tahun 2014 mencapai angka 86 % sehingga

terjadi peningkatan dari tahun 2013 ke 2014 mencapai 47%. Kemudian dilakukan skoring

dengan metode nominal group technic untuk menentukan prioritasnya, sebagaimana

dijabarkan pada tabel berikut

No. Akar Permaasalahan D1 D2 D3 P1 P2 P3 G1 G2 G3 Jumlah Skoring

MAN

1. Kurangnyapengetahuan siswamengenai kesehatangigi dan mulut

9 8 8 8 7 9 8 7 9 73 8.1

2. Kurangnya kesadaransiswa mengenaipenyakit gigi dan

mulut

7 8 6 6 7 7 8 7 6 62 6.9

ENVIRONMENT

1. Budaya menjagakebersihan gigi danmulut yang masihkurang

8 8 9 8 7 9 9 8 8 71 7.9

2. Banyak penjual jajanan yangberpotensimenyebabkan karies

8 7 8 7 6 8 7 7 6 64 7.1

3. Sosial ekonomi yangrendah

6 6 7 7 8 8 7 6 7 55 6.1

POLICY

1. Tidak adanyapenyuluhan

8 8 9 8 9 7 7 9 9 74 8.2

Page 28: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 28/39

28

mengenai kesehatangigi dan mulut

2. Tidak adanyakebijakan sekolah ygsecara aktif dalammempromosikan

kesehatan gigi danmulutTidak adanya

kebijakan yangmengharuskan anakuntuk memeriksakangigi secara rutin

9 7 7 8 8 7 7 8 7 68 7.6

HEALTH SERVICES

1. Jumlah tenagakesehatan yangterbatas untukmelakukanpemeriksaan gigi dan

mulut

6 8 8 7 7 6 6 7 7 58 6.4

2. Tidak adanya tindaklanjut dari tenagakesehatan pascascreening

7 7 8 9 8 9 8 8 8 72 8

3. Akses kesehatan gigidan mulut yang sulitdijangkau

7 7 7 8 8 9 7 7 6 66 7.3

RESOURCES

1. Minimalnya anggaranuntuk meningkatkankesehatan gigi danmulut

6 7 6 8 7 8 8 7 7 64 7.1

2. Tidak adanya forumwali murid – guruyang membahaspentingnya kesehatangigi dan mulut

8 8 9 9 8 8 8 7 9 74 8.2

Dari skoring tersebut, akar permasalahan utama adalah

1. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi dan mulut

2. Budaya menjaga kebersihan gigi dan mulut yang masih kurang

3. Tidak adanya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut

4. Tidak adanya tindak lanjut dari tenaga kesehatan pasca screening

5. Tidak adanya forum wali murid – guru yang membahas pentingnya kesehatan gigi

dan mulut

Page 29: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 29/39

29

6.3 Identifikasi Solusi

No. Masalah Solusi DM1 DM 2 DM 3 P1 P2 P3 G1 G2 G3 Total

1. Rendahnyapengetahuansiswa SDTurirejomengenaikesehatan gigimulut

Penyuluhanpengetahuankesehatan gigi mulut

9 8 9 9 8 8 9 8 8 76

Pembuatan videodokumenterpromosi kesehatangigi dan mulut

9 8 8 9 8 8 9 9 9 77

Pelatihan sikat gigiyang baik dan benar

8 7 8 8 8 7 9 8 8 71

2 Budaya menjagakebersihan gigidan mulut yangmasih kurang

Pemberian leaflettentang kesehatangigi dan mulutkepada para siswadi SD Turirejo

6,5 7 6,5 8 7 7 7 7 6 62

Pencatatan hariankebiasaan gosokgigi yang benar

9 8 8 8 8 8 8 8 8 73

3. Tidak adanyapenyuluhanmengenaikesehatan gigidan mulut

Mengadakanpenyuluhantentang karies gigidi SDN Turirejo 02

9 8 9 8 9 8 9 9 9 78

4. Tidak adanyatindak lanjut daritenagakesehatan pascascreening

Mencanangkanprogram perawatangigi berkelanjutanpada anak dengankaries

7 7 8 7 7 7 8 8 8 67

5. Tidak adanyaforum wali murid

 – guru yangmembahaspentingnyakesehatan gigidan mulut

Melakukan usahaadvokasi ke kepalasekolah untukmengadakan forumdiskusi kesehatangigi & mulut antarwali murid-guru

6 7 6 6 6 6 7 7 7 58

Dari skoring tersebut, solusi dari akar permasalahan utama adalah:

1. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi-mulut dan pelatihan sikat gigi yang baik dan

benar pada siswa kelas IV, V, VI SDN Turireejo 02

2. Pembuatan video dokumenter promosi kesehatan gigi dan mulut di SDN Turirejo 02

3. Melakukan pencatatan kebiasaan siswa yang sikat gigi dengan benar

Page 30: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 30/39

30

BAB VII

PLAN OF ACTION

HEALTH PROBLEM DAN GOAL

Permasalahan utama ditentukan supaya dapat merencanakan kegiatan intervensi pada SD

di Turirejo, ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Health Problem Goal

Presentase siswa kelas IV, V, VI SDN

Turirejo 02 yang menderita karies sebesar

48%.

Mempertahankan jumlah gigi sehat tanpa

karies siswa SD kelas IV, V, VI di SDN

Turirejo 02 selama minimal 3 tahun.

FAKTOR RESIKO DAN OBJECTIVE

Faktor-faktor resiko yang menyebabkan munculnya masalah utama di SDN Turirejo 02

ditentukan dan ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

Risk Faktor Objective

 Adanya anggapan pada kebanyakan siswa

kelas IV, V, VI SDN 02 Turirejo bahwa karies

gigi adalah hal yang wajar

Dalam waktu 6 bulan, terdapat perubahan

pola pikir siswa sehingga karies gigi

merupakan penyakit yang harus dihindari

Rendahnya pengetahuan siswa SD Turirejo

mengenai kesehatan gigi mulut

Meningkatkan pengetahuan siswa hingga

80% tentang kesehatan gigi dan mulut

setelah terlaksananya program. 

Ketidaktahuan siswa tentang cara dan waktu

menggosok gigi yang tepat

Meningkatkan jumlah siswa yang bisa

menggosok gigi dengan benar sampai 90%

setelah terlaksananya program. 

Meningkatkan jumlah siswa yang memiliki

kebiasaan menggosok gigi dengan benar

sampai 70% selama enam bulan setelah

terlaksananya program. 

Tidak adanya forum wali murid – guru yang

membahas pentingnya kesehatan gigi dan

mulut

Terbentuk forum diskusi antara pihak

sekolah dan orang tua siswa mengenai

kesehatan gigi dan mulut setelah

Page 31: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 31/39

31

terlaksananya program.

Contributing risk factor

Risk Faktor Contributing Risk Factor Sub Objective

 Adanya Anggapan Pada

Kebanyakan Siswa kelas

4, 5, 6 SDN 02 Turirejo

bahwa karies gigi adalah

hal yang wajar

- kurangnya

pengetahuan tentang

bahaya karies gigi

Pemberian motivasi kepada

siswa untuk mengubah

persepsi tentang karies gigi

Rendahnya pengetahuan

siswa SD Turirejo

mengenai kesehatan gigi

mulut

- Tidak adanya

pemberian informasi

pada siswa tentang

karies gigi di Desa

Turirejo

- Tidak adanya sarana

belajar yang cukup

mengenai kesehatan

gigi dan mulut

Pemberian informasi oleh

dokter muda dan dokter kecil

kepada siswa SD tentang

karies gigi

Ketidaktahuan siswa

tentang cara dan waktumenggosok gigi yang

tepat

Pola pikir siswa yang

menganggap tidak ada teknikkhusus untuk menyikat gigi

Memberikan informasi

tentang teknik menyikat gigiyang benar

Tidak adanya forum wali

murid – guru yang

membahas pentingnya

kesehatan gigi dan mulut

 Adanya anggapan bahwa

forum kesehatan gigi dan

mulut bukan merupakan

sesuatu yang penting

Melakukan advokasi ke

kepala sekolah untuk

membentuk forum diskusi

kesehatan gigi dan mulut wali

murid-guru

Kelompok Sasaran

Target Group

Primer Siswa SDN Turirejo 02 Kelas IV, V, VI yang memiliki karies gigi

Sekunder Dokter cilik yang akan diarahkan menjadi kader kesehatan gigi dan mulut

di SD di Turirejo, orang tua dan guru SD di Turirejo

Tersier Kepala sekolah SD di Turirejo

Page 32: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 32/39

32

Metode

Pembentukan sikap yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut

yang dilakukan melalui program “GGS” yang merupakan singkatan dari Gigiku, Gigimu

Sehat. Program tersebut terdiri dari:

1. PRILI (Penyuluhan GeneRasI PeLindung GigI) Kegiatan penyuluhan kepada

dokter kecil dan siswa kelas 4,5,6 SDN Turirejo 02 untuk mengetahui dan

memampukan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

2. ALIANDO (Ayo Lindungi GigI Agar „Nggak Ompong) Kegiatan pelatihan sikat

gigi dengan cara yang benar.

3. NAILA (PeNcatatan HArian Kesehatan GigI dan MuLut SiswA) Kegiatan

pencatatan kegiatan sikat gigi harian siswa.

4. GALANG (GerakAn Lindungi Gigi SiswA oleh OraNg Tua dan Guru) Kegiatan

advokasi ke sekolah untuk mengadakan forum diskusi antara pihak sekolah dengan

orang tua siswa.

Timeline Kegiatan

Tanggal Rencana Kegiatan

20-21 Oktober 2014 PRILI22-23 Oktober 2014 ALIANDO

24-27 Oktober 2014 NAILA

28-29 Oktober 2014 GALANG

Page 33: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 33/39

33

BAB VIII

HEALTH PROMOTION OF ACTION

No Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Tgl Metode Tempat Dana PJ

1 Persiapandenganmengumpulkandata data di

puskesmas

Untukmengetahuimasalahpuskesmas

Datasekunder

 Anisa, Agra,anisa,putri, tia,

edah,ervan, icmi

29/09/14-4/10/14

Mengumpulkan datadaripuskesma

skemudianmengolahdatasebagaipatokanrencanakerja dansurvey

PuskesmasLawang

- Putri

2 Survey kePuskesmasPembantu dankantor desa didesa turirejo

Mengetahui jumlahpenduduk danprofil desaturirejo.

 Agra,Ervan,Edah,

06/10/14 Wawancar a denganperawat,bidan, danpegawaikantordesa

Pustuturirejo dankantor desa

50.000 Anisa

3 Pelaksanaansurvey dankuesioner keSDN Turirejo 02

Mengetahuibagaimanapengetahuansiswa dan sikapsiswa terhadap

Murid kelas4, 5, 6seluruhSDN

 Anisa, Agra,anisa,putri, tia,edah,

06/10/14-12/10/14

Pembagiankuesionerkepadaseluruh

SDNTurirejo 02,

100.000 Anisa

Page 34: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 34/39

34

kesehatan gigimulut

Turirejo 02 ervan, icmi muridkelas 4,5,6SDNTurirejo 02

4 Pengolahandata hasilkuisioner

Mengetahuihasil daripertanyaantentangpengetahuan

dan sikapterhadapkesehatan gigimulut

Data primer Icmi, tia,anisa,putri,anisa

12-13/10/14

Menilaipengetahuan dansikapterhadap

kesehatangigi mulut

Puskesmas - Tia

4 Presentasirencanakegiatanpenyuluhanpengetahuankesehatan gigimulut

Untukmendiskusikanrencanakegiatan agarkegiatan bisaberjalan baik.

Data Anisa, Agra,anisa,putri, tia,edah,ervan, icmi

16/10/14 Presentasi GedungFAAL FKUB

 Anisa, Agra,anisa,putri,tia,edah,ervan,icmi

5 Pelaksanaanpenyuluhanpengetahuankesehatan gigimulut

Untukmemberikanpengetahuankepada siswatentangkesehatan gigimulut

SD di DesaTurirejo

 Anisa, Agra,anisa,putri, tia,edah,ervan, icmi

1. Absensi

2. Pretest

3.presentasitentangpengetahuankesehatangigimelalui

SDNTurirejo 02,

2.000.000 Anisa, Agra,anisa,putri,tia,edah,ervan,icmi

Page 35: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 35/39

35

mediaslidepresentasi+pembagian stiker

4. Diskusidan tanya

 jawab

5. Post-test  

Page 36: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 36/39

36

BAB IX

RENCANA EVALUASI

8.1 Sistem Evaluasi

Rencana Kegiatan EvaluasiProcess Impact Outcome

PRILI (Penyuluhan

Generasi Pelindung

Gigi)

Diharapkan terdapat

sekitar lebih dari 90

siswa yang hadir

dalam penyuluhan.

Materi penyuluhan

tersampaikan

dengan baik

Peserta penyuluhan

sangat antusias, dan

aktif dalam diskusi

Terdapat perbaikan

hasil pre dan post

test sesuai dengan

yang diharapkan

Meningkatnya

pengetahuan dari

siswa tentang

kesehatan gigi dan

mulut.

 ALIANDO (Ayo

Lindungi Gigi Agar

tidak Ompong)

Demo video

kesehatan gigi dan

mulut pada siswa

yang hadir

Pelatihan cara sikat

gigi yang benar

kepada siswa yang

hadir

Seluruh siswa dapat

mengetahui cara

sikat gigi yang benar

95% dari seluruh

siswa yang hadir

dapat menerapkan

cara sikat gigi yang

benar dalam

kehidupan sehari-

hari

NAILA (Pencatatan

Harian Kesehatan

Gigi dan Mulut

Siswa)

Mempersiapkan

papan penilaian dan

log book untuk tiap

kelas dan siswa

Melatih guru untukmencatat kemajuan

siswa dalam hal cara

dan waktu menyikat

gigi

Kemajuan siswa

dalam hal cara dan

waktu meyikat gigi

dapat tercatat

dengan baik

Siswa menjadi

terbiasa menyikat

gigi pada waktu dan

cara yang benar

GALANG (Gerakan

Lindungi Gigi Anak

oleh orang tua dan

Guru)

Bernegosiasi dengan

kepala sekolah untuk

mengadakan forum

bersama orang tua

Tumbuhnya

kepedulian

lingkungan siswa

untuk membangun

Terdapatnya forum

guru dan orang tua

siswa untuk

membangun

Page 37: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 37/39

37

untuk membahas

kesehatan gigi mulut

siswa

lingkungan yang

sehat gigi dan mulut

lingkungan yang

sehat gigi dan mulut

Page 38: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 38/39

38

DAFTAR PUSTAKA

 Alvarez, Jose. 1995. Nutrition, Tooth Development and Dental Caries. American JournalClinical Nutrition. 41

Beck, ME. 2000. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyakit-Penyakit untuk Perawatdan Dokter. Yayasan Essentia Medica. Yogyakarta

Decker, Loveren, 2003. Sugars and Dental Caries, Am J Clin Nutr

Depkes, 1999. Profil Kesehatan Gigi Dan Mulut di Indonesia pada Pelita VI, Dirjen Yanmed.Jakarta

Depkes, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga. DirjenYanmed. Jakarta.

Depkes, 2009. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Ford, 1993. Restorasi Gigi. EGC. Jakarta.

Haryani, Wibowo, et al. 2002. Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dengan TingkatKeparahan Karies Gigi Pada Anak Usia Prasekolah Di Kecamatan Depok, SlemanYogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat. XVIII: 132-133.

Hayati, R 1994. Fungsi Gigi Pada Tumbuh Kembang Anak. Kumpulan Makalah IlmiahKPPIKG ke X: 446-450.

Houwink, B. 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Cetakan I. Yogyakarta: Gajah Mada

Universitas Press.

Junaidi. 2004. Hubungan Keparahan Karies Gigi Dengan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar . Tesis. ProgramPascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Gadjah Mada.

Kidd, EAM, and Bechal, SJ. 2002. Dasar-Dasar Karies, Penyakit dan Penanggulangannya.Jakarta: EGC.

Kings, Burgers, 2000. Nutrition for Developing Countries. Oxford, USA

Kretzmer, Zimmerman, 1996. Developmental Nutrition. Oxford, USA.

Kusnoto J,Jenie I, Astoeti T E. 2003. Hubungan Perilaku Terhadap Kebersihan Gigi danMulut Murid-murid SDN DKI Jakarta. Penderita Gigi Berjejal. Jurnal Kedokteran GigiUniversitas Indonesia. Edisi Khusus: 490-95

Nio, 1987. Bk. Preventive Dentistri, Dikkes, Bandung: 14 

Rugg-gun et al, 1993. Relationship Between Dietary Habits and Caries Assessed Over TwoYears in 405 English Adolescent School Children. Arch Pral Biol

Rumaropen. 2005. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pencegahan Penyakit Gigi OrangtuaTerhadap Karies Gigi Anak. Tesis. Yogyakarta: UGM

Page 39: !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

7/18/2019 !!!. (SEMIFINAL)Proposal Kelompok Lawang - Karies

http://slidepdf.com/reader/full/-semifinalproposal-kelompok-lawang-karies 39/39

Srigupta, 2004. Pengetahuan Populer Mengenai Kesehatan Gigi. Jakarta: PuspaSwara.

Survey Kesehatan Rumah Tangga. 2001. Laporan SKRT. Jakarta

Susenas, 1998. Laporan Survey Sosial Ekonomi Nasional. Jakarta.

Suwelo, Ismu Suharsono. 2005. Karies Gigi Pada Anak. Jakarta: EGC dan Mulut.Jakarta:EGC

Tarigan.1989. Kesehatan Gigi