digilib.uns.ac.id/optima...digilib.uns.ac.id

201
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUWAYUHAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : ZULKARNAIN WAHAB X7210173 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli2012 i

Upload: vanthu

Post on 13-May-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPA TENTANG

SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS

BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUWAYUHAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ZULKARNAIN WAHAB

X7210173

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli2012

i

Page 2: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Zulkarnain Wahab

NIM : X7210173

Jurusan/Program Studi : IP/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul OPTIMALISASI PEMBELAJARAN

IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN

MEDIA GRAFIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUWAYUHAN TAHUN

AJARAN 2011/2012ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagiasi,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang Membuat Pernyataan

Zulkarnain Wahab

ii

Page 3: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPA TENTANG

SUMBERDAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS

BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUWAYUHAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

ZULKARNAIN WAHAB

X7210173

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli2012

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Zulkarnain Wahab. X7210173. OPTIMALISASI PEMBELAJARAN IPA

TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI PENGGUNAAN MEDIA

GRAFIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUWAYUHAN TAHUN

AJARAN 2011/2012. Skripsi. Kebumen: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan Penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan pengoptimalan

pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1

Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012, (2) untuk mendeskripsikan tingkat

keberhasilan penggunaan media grafis dalam mengoptimalkan pembelajaranIPA

tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran

2011/2012, dan (3) untuk mengetahui kendala dan solusi penggunaam media

grafis dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam bagi

siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak

tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan

yang berjumlah 33 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model

analisis kualitatif yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah tes, observasi, dan wawancara. Uji validitas data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah triangulasi data dan triangulasi metode.

Hasil penelitian dinyatakan bahwa: (1) Penggunaan media grafis dalam

mengoptimalkan pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) tentang Sumber

Daya Alam pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan tahun ajaran 2011/2012

yaitu dengan menerapkan sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media

grafis dengan tepat.Adapun langkah-langkah penggunaan media grafis dalam

pembelajaran IPA yaitu: (a) penentuan media, (b) pembuatan media, (c)

pengaturan siswa, (d) penempatan media, (e) penyampaian materi, (f) pemberian

kesempatan bertanya, (g) penyimpulan dan (h) pemberian tes. (2) Penggunaan

media grafis dapat mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang Sumber Daya

Alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

(3)Terdapat adanya kendala dalam penerapan media grafis dalam pembelajaran

IPA diantaranya yaitu: (a) guru masih kurang efisien dalam pemanfaatan waktu

dan (b) kurangnya pemfokusan perhatian kepada siswa yang kemampuannya di

bawah rata-rata. Kendala tersebut telah diberikan solusi sebagai berikut: (a)

penyampaian materi yang lebih fokus kepada siswa yang masih di bawah rata-rata

dan (b) memberikan materi pelajaran dengan jelas dan lugas sesuai dengan alokasi

waktu yang ditentukan.

Kata Kunci: Pembelajran, IPA, media grafis, sumber daya alam

Page 5: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Zulkarnain Wahab. X7210173. THEOPTIMIZING OF NATURAL SCIENCE

LEARNING ON NATURAL RESOURCES THROUGH GRAPHIC MEDIA

FOR THE FOURTH GRADE STUDENTS OF STATE ELEMENTARY

EDUCATION 1 KUWAYUHAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012.

Thesis. Kebumen: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret

University, July 2012.

The arms of the research are: (1) todescribe the optimal learning, (2) to

describe the effectiveness grade of the use of graphicmedia in optimizing learning,

and (3) to know the obstalces and solutions of the use of graphic media in

optimize Science learning on Natural Resources forthe fourth gradeof State

Elementary Education 1 Kuwayuhan in the academic year of 2011/2012.

The method used in this research was Classroom Action Research (CAR).

It was conducted in three cycles. The subject of the study was the fourth grade

students of State Elementary Education 1 Kuwayuhan which consisted of 33

students. The techniques which were used to analyze the data were qualitative

analysis models, which consisted of three steps: data reduction, data presentation,

and verification. The techniques of collecting the data were test, observation,

andinterview. The data validity test which was used were data triangulation and

triangulation method.

The results of the research were reflected that: (1) the use of graphic

media in optimizing the Science learning on Natural Resources for the fourth

grade students of SD Negeri 1 Kuwayuhan in the academic year of 2011/2012

was realized by implementing it according to the steps of the right use of graphic

media appropriately. The right steps of the use of graphic media in natural

Science learning are:(a) determining the media, (b) making the media, (c) setting

the students, (d) settling the media, (e) delivering the material, (f) giving the

questioning chance, (g) drawing a conclusion and (h) giving a test. (2) The use of

graphic media was able tooptimize the Science learning of Natural Resources for

the fourth students of State Elementary Education 1 Kuwayuhan in the academic

year of 2011/2012. (3)There were some obstacles in implementing the graphic

media into Science learning; they are: (a)the teacher is still less efficient in the

way of optimizing the time and of paying the attention to the below-average

students, (b)The obstacles have been over come by giving the solution, as follows:

the material delivery is focused on the below-average students and also

explaining the material clearly by optimizing the given time.

Key Words: Learning, natural science, graphic media, natural resourches

vi

Page 6: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Alloh akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan orang-orang yang

mempunyai ilmu”

(QS. Al Mujadalah: 11)

“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(Al-Insyirah: 5-6)

“Guru biasa memberitahukan. Guru baik menjelaskan. Guru ulung

memeragakan. Guru hebat mengilhami”

(William Arthur Ward)

“Media pembelajaran membuat pembelajaran menjadi efektif, efisien, menarik

dan menyenangkan.”

(Dina Indriana)

“Bermula dari keterpaksaan terjelmalah menjadi kebiasaan dan keikhlasan.”

(Laeli Masruroh)

“Hal terberat adalah memulai. Hal termudah adalah tersenyum. Hal terindah

adalah bersyukur.”

(Penulis)

Page 7: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Nama Allah SWT teriring doa dan ungkapan syukur

Alhamdulillah, Kupersembahkan karya ini kepada:

Ayahku tercinta yang selalu mendoakanku dan memberiku motivasi.

Ibuku tercinta yang selalu menjadi semangatku untuk tetap berusaha

mendapatkan yang terbaik untukku dan doanya tiada pernah putus untukku.

Kakak-kakakku tercinta yang telah memberikan banyak inspirasi.

Kekasihku tercinta yang selalu memberi semangat dan dukungan.

Teman-teman seperjuangan mahasiswa PGSD FKIP UNS Kampus VI

Kebumen yang selalu memberi semangat.

Keluarga Besar FKIP Universitas Sebelas Maret dan almamaterku yang telah

memberikan banyak ilmu.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Peneliti menyadari terselesaikannya penyusunan skripsi ini tidak lepas

dari bimbingan, arahan, petunjuk, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini peneliti dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd,selaku Dekan FKIP.

2. Drs. R. Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Drs. Imam Suyanto, M.Pd, selaku Koordiantor Pelaksana Program PGSD

Kampus VI Kebumen FKIP UNS Surakarta.

4. Kartika Chrysti Suryandari, M.Si, selaku sekretaris pelaksana Program PGSD

Kampus VI Kebumen FKIP UNS Surakarta.

5. Drs. Wahyudi, M. Pd, selaku dosen pembimbing I.

6. Kartika Chrysti Suryandari,M.Si, selaku dosen pembimbing II.

7. Bapak Moh.Rohani,S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1Kuwayuhan

yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan observasi.

8. Bapak Watiyo,S.Pd, selaku guru kelas IV SD Negeri 1Kuwayuhan yang telah

merelakanwaktunya untuk wawancara dan memberi izin penulis

mengobservasi dan melaksanakan penelitian di kelas.

9. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moral

maupun materiil.

10. Teman-teman mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk menyempurnakan penyusunan skripsi ini, sehingga hasil

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri khususnya serta

pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 9: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................... 6

1. Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam

Bagi Siswa Kelas IV SD ..................................... 6

a. Karakteristik Siswa Kelas IV SD ...................... 6

b. IPA .................................................................... 8

c. Sumber Daya Alam ........................................... 17

d. Pembelajaran ..................................................... 28

e. Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya

Alam Bagi Siswa Kelas IV SD ....................... 32

2. Media Grafis............................................................ 33

a. Media................................................................. 33

b. Media Grafis...................................................... 38

Page 10: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 52

C. Kerangka Berpikir .......................................................... 52

D. Hipotesis Tindakan......................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 54

A. Setting Penelitian .......................................................... 54

B. Subjek Penelitian .......................................................... 56

C. Sumber Data ................................................................. 56

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................ 57

E. Validitas Data ............................................................... 62

F. Analisis Data ................................................................ 62

G. Indikator Kinerja .......................................................... 63

H. Prosedur Penelitian ....................................................... 64

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ...................... 74

A. Deskripsi Pratindakan ................................................... 74

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus........................... 76

C. Perbandingan Hasil TindakanAntarsiklus ..................... 173

D. Pembahasan ................................................................... 178

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN ............................ 181

A. Simpulan ........................................................................ 181

B. Implikasi ........................................................................ 182

C. Saran .............................................................................. 182

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 184

LAMPIRAN .....................................................................................

Page 11: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Wol, Sayuran dan Kayu Sebagai Contoh Sumber Daya

Alam Hayati. ................................................................ 18

2.2 Tanah, Sinar Matahari, Air, dan Batubara Sebagai

Contoh Sumber Daya Alam Non Hayat...................... … 19

2.3 Daur Air dan Sapi yang Beranak Sebagai Contoh

Peristiwa Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui 20

2.4 Minyak Bumi, Gas Alam dan Batubara adalah

Contoh Sumber Daya Alam yang tidak dapat

Diperbaharui .................................................................. 21

2.5Contoh Pengolahan Sumber Daya Alam Menggunakan

Teknologi Sederhana dan Teknologi Canggih ............... 24

2.6 Proses Pengolahan Kayu dari Bahan Baku, Bahan

Setengah Jadi dan Barang Jadi ..................................... 25

2.7 Gambar Pengolahan Kayu Menjadi Kertas

Menggunakan Mesin Canggih ...................................... 25

2.8 Gambar Keju, Yogurt, dan Tempe Sebagai Contoh Produk

Hasil Olahan Bioteknologi di Bidang Makanan ............. 26

2.9 Ikan Asin dan Tauco Sebagai Contoh Hasil Produk

Pengawetan Makanan ..................................................... 27

3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................ 64

4.1 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Guru pada Siklus I ........................................................... 103

4.2 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa pada Siklus I ............................................... 105

4.3 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I...... 107

4.4 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media

Grafis bagi Guru pada Siklus II........................................ 135

4.5 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa pada Siklus II ................................................ 137

4.6 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II .... 139

4.7 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Guru pada Siklus III ................................................ 168

4.8 Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

Page 12: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

bagi Siswa pada Siklus III ............................................... 170

4.9 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 172

4.10 HistogramPeningkatan Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Guru Antar Siklus ................................................... 174

4.11 HistogramPeningkatan Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa Antar Siklus................................................... 176

4.12 Peningkatan Hasil Belajar pada Siklus I sampai

Siklus III ......................................................................... 177

Page 13: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jadwal Penelitian ............................................................... 55

4.1 Hasil Tes Pretest Siklus I ................................................... 75

4.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus 1 Pertemuan 1.......................................................... 79

4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus III Pertemuan 1 .................................................... 80

4.4 Nilai IPA Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 82

4. 5 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Pertemuan 1 ............................................................. 83

4.6 Perbandingan Hasil Pretes Silus I dengan Hasil

Belajar Siklus I Pertemuan 1 ............................................. 84

4.7 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus 1 Pertemuan2 ......... 87

4.8 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus I Pertemuan 2 .......... 89

4.9 Nilai IPA Siklus I Pertemuan 2 .......................................... 90

4.10 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Pertemuan 2........................................................................ 91

4.11 Perbandingan Hasil Pretes dengan Hasil Belajar

Silus I Pertemuan 2 ............................................................ 92

4.12 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus 1 Pertemuan 3 .......... 95

4.13 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus I Pertemuan 3 ......... 97

4.14 Nilai IPA Siklus I Pertemuan 3 .......................................... 98

4.15 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Pertemuan 3 ....................................................................... 99

4.16 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I ........... 99

4.17 Perbandingan Hasil Pretes Siklus I dengan Hasil

Belajar Siklus I Pertemuan 3 .......................................... 100

Page 14: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

4.18 Tabel Analisis Proses Penggunaan Media

Grafis bagi Siswa pada Siklus I ......................................... 104

4.19 Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............. 106

4.20 Nilai Pretest Siklus II ........................................................ 108

4.21 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 111

4.22 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus II Pertemuan 1 ........................................................ 113

4.23 Nilai IPA Siklus II Pertemuan 1 ........................................ 114

4.24 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Siklus II Pertemuan 1 ........................................................ 115

4.25 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan Hasil

Belajar Silus II Pertemuan 1 ............................................. 116

4.26 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus II Pertemuan 2 ......................................................... 119

4.27 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus II Pertemuan 1 ......................................................... 121

4.28 Nilai IPA Siklus II Pertemuan 2 ...................................... 122

4.29 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Pertemuan 2 Siklus II.......................................................... 123

4.30 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan Hasil

Belajar Silus II Pertemuan 2 ............................................. 124

4.31 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus II Pertemuan 3 ........................................................ 128

4.32 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus II Pertemuan 3 ......................................................... 129

4.33 Nilai IPA pada Siklus II Pertemuan 3 ................................ 130

4.34 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Siklus IIPertemuan 3 ........................................................ 131

4.35 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus II ...... 131

Page 15: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

4.36 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan

Hasil Belajar Siklus II Pertemuan 3.................................. 132

4.37 Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Guru pada Siklus I ...................................................... 134

4.38 Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa pada Siklus II .................................................. 136

4.39 Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ........... 138

4.40 Hasil Pretes Siklus III......................................................... 140

4.41 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus III Pertemuan 1 ...................................................... 143

4.42 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus III Pertemuan 1 ....................................................... 144

4.43 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 1 ............. 146

4.44 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Siklus III Pertemuan 1 ....................................................... 147

4.45 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan

Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 1.................................. 148

4.46 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus III Pertemuan 2 ...................................................... 152

4.47 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswapada

Siklus III Pertemuan 2 ....................................................... 153

4.48 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 2 ............. 155

4.49 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Siklus III Pertemuan 2 ..................................................... 156

4.50 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan

Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 2.................................. 157

4.51 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Gurupada

Siklus III Pertemuan 3 ...................................................... 161

4.52 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Menggunakan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus III Pertemuan 3 .............................................. 162

4.53 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 3 .............. 164

Page 16: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

4.54 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA

Siklus IIIPertemuan 3 ....................................................... 165

4.55 Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus III ..... 165

4.56 Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan

Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 3.................................. 166

4.57 Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Guru pada Siklus III .................................................. 167

4.58 Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa pada Siklus III ................................................. 169

4.59 Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ......... 171

4.60 Perbandingan Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Guru antar Siklus ....................................................... 173

4.61 Peningkatan Proses Penggunaan Media Grafis

bagi Siswa antar Siklus ...................................................... 175

4.62 Peningkatan Hasil Belajar Siswa antar Siklus.................... 176

Page 17: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus Siklus I ................................................................ 186

2 Silabus Siklus II ............................................................... 188

3 Silabus Siklus III ............................................................. 189

4 RPP Siklus I ..................................................................... 190

7 RPP Siklus II ................................................................... 215

10 RPP Siklus III .................................................................. 239

13 Skenario Pembelajaran Penggunaan Media Grafis

Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ..................................... 263

16 Kisi-kisi Instrumen Instrumen Lembar Observasi

Guru dan Siswa ............................................................... 298

19 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara ..................... 299

20 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Penggunaan

Media Grafis Siklus I, Siklus II dan Siklus III ................ 306

23 Lembar Observasi Guru Siklus I, Siklus II

dan Siklus III ................................................................... 314

26 Lembar Observasi Siswa Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III .......................................................................... 312

29 Rekap Nilai Observasi Guru dan Siswa Siklus I,

Siklus II, danSiklus III ..................................................... 318

35 Deskriptor Penilaian Observasi Guru………………….. 324

36 Deskriptor Penilaian Observasi Siswa............................. 328

37 Pedoman Wawancara ...................................................... 332

38 Soal Tes Awal Siklus I .................................................... 338

41 Hasil Evaluasi Tes Awal dan Evaluasi Siklus I,

Siklus II, dan Siklus III .................................................... 347

44 Lembar Diskusi ............................................................... 353

45 Lembar Kerja Siswa ........................................................ 355

46 Foto-foto Penelitian ......................................................... 364

49 Surat Izin Penelitian ........................................................

Page 18: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan yang perlu untuk selalu

mendapatkan perhatian khusus mengenai perkembangan dan kualitasnya.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam

mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan

dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Penjelasan tentang Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003

di atas mengandung arti bahwa pendidikan memiliki tujuan pembentukan sumber

daya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Potensi sumber daya manusia

merupakan aset nasional sekaligus sebagai modal dasar pembangunan bangsa.

Potensi ini dapat dikembangkan secara efektif melalui strategi pendidikan dan

pembelajaran yang terpadu, yang dikelola secara serasi dan seimbang dengan

memperhatikan perkembangan peserta didik secara utuh dan optimal.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan formal secara umum dapat

diindikasikan apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku

peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikkan, serta dapat dievaluasi melalui

pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan

Page 19: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

efektif apabila dilakuakan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan

baik supaya dapat diterima untuk memenuhi: (1) kebutuhan masyarakat setempat

dan masyarakat global, (2) mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi

perkembangan dunia global, (3) sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang

yang lebih tinggi.

Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan proses pendidikan yang

bersifat formal. Semua kegiatan yang berlangsung di sekolah diarahkan dan

direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan

yaitu menghasilkan perubahan-perubahan sikap yang positif pada peserta didik.

Keberhasilan pendidikan di sekolah terkait dengan kemampuan guru

dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya

untuk membelajarkan peserta didik. Kegiatan ini dilakukan melalui interaksi

antara pendidik dan peserta didiknya. Proses mengajar yang efektif melibatkan

kemampuan mempresentasikan suatu topik atau mendemonstrasikan suatu

ketrampilan sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami dan menguasai

materi tersebut (Ormrod, 2008: 4). Secara implisit dalam pembelajaran terdapat

kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode dan media untuk

mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan,

pengembangan metode dan media didasarkan pada kondisi pembelajaran yang

ada.

Pembelajaran yang berlangsung di sekolah, apabila dilaksanakan secara

monoton dan berlangsung terus menerus tanpa adanya inovasi dan kreasi yang

dilakukan oleh guru dalam mengajar dapat menimbulkan adanya kebosanan

dikalangan peserta didik. Kebosanan yang muncul akan menghambat proses

penyampaian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik.

Oleh karena itu, guru hendaknya berinovasi dalam menciptakan nuansa

pembelajaran yang selalu baru, salah satunya adalah dengan kreativitas guru

dalam menciptakan dan menggunakan alat peraga atau media pembelajaran.

Media pembelajaranmempunyai peranan dan fungsi yang sangat penting

sebagai alat bantu dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar mengajar

baik untuk memperjelas suatu konsep ataupun pengertian dari suatu materi

Page 20: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pelajaran. Media pembelajaran yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar

hendaknya mampu untuk menarik perhatian dan menumbuhkan semangat siswa

dalam belajar. Dengan adanya ketertarikan dan semangat siswa dalam belajar,

kualitas pembelajaran itu sendiri akan meningkat. Hal ini ditandai dengan adanya

peningkatan proses dan hasil belajar siswa.

Namun, kenyataan yang ditemui di lapangan yaitu di SDN 1 Kuwayuhan

menunjukan bahwa pembelajaran berlangsung tidak efektif. Salah satu

penyebabnya adalah kurang tersedianya media pembelajaran yang mendukung

penyampaian materi pelajaran dari guru kepada siswa. Proses belajar mengajarpun

terkesan monoton karena hanya mengandalkan media buku sumber sebagai media

pembelajaran. Buku sumber yang tersedia juga tidak mampu memenuhi

kebutuhan siswa secara keseluruhan, dalam arti jumlahnya tidak memenuhi

sejumlah siswa di kelas itu.

Hal ini menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti

pelajaran yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka.

Peneliti mengarapkan adanya perubahan dalam pembelajaran yang selama ini

berlangsung di SDN 1 Kuwayuhan. Perubahan yang dimaksudkan adalah dengan

menghadirkan suatu media pembelajaran yang dapat mengoptimalkan

pembelajaran baik dari segi proses maupun hasil belajarnya. Selain itu media yang

dihadirkan peneliti diharapkan menjadi media yang paling efisien dalam

penggunaannya.

Peneliti memilih pelajaran IPA untuk diteliti dikarenakan proses belajar

mengajar IPA yang selama ini berlangsung di SDN 1 Kuwayuhan berlangsung

kurang efisien. Pembelajarannya hanya mengandalkan metode-metode

konvensional seperti ceramah, tanya jawab dan penugasan. Selain itu ketersediaan

media pembelajaran IPA juga sangat kurang. Pembelajaran IPA yang selama ini

berlangsung hanya mengandalkan media buku sumber. KKM IPA di SDN 1

Kuwayuhan tergolong rendah yaitu sebesar 65. Dengan KKM yang rendah saja,

siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan hanya mampu mencapai nilai rata-rata Ujain

Akhir Semester 1 (UAS) pada pelajaran IPA sebesar 60. Rendahnya hasil belajar

ini lebih terlihat khususnya dalam pokok bahasan yang bersifat abstrak sehingga

Page 21: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

memerlukan penggunaan media yang bersifat visual sebagai media

pembelajarannya.

Hal-hal seperti itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

tindakan kelas di kelas IV pada mata pelajaran IPA. Peneliti memilih media grafis

sebagai media yang diharapkan dapat mengoptimalkan pembelajaran IPA

khususnya pada materi sumber daya alam sebagai salah satu pokok bahasan dalam

mata pelajaran IPA yang sangat memerlukan penggambaran visual dalam

pembelajarannya. Pengunaan media grafis ini nantinya akan diselaraskan dengan

penggunaan model dan metode pembelajaran yang lebih bervariasi.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media grafis dalam mengoptimalkan pembelajaran

IPA tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan

Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan media grafis dapat mengoptimalkan pembelajaran IPA

tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun

Ajaran 2011/2012?

3. Apakah kendala dan solusi penggunaan media grafis dalam mengoptimalkan

pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1

Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan pengoptimalan pembelajaran IPA tentang Sumber

Daya Alambagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan tahun ajaran

2011/2012.

2. Untuk mendeskripsikan tingkat keberhasilan penggunaan media grafis dalam

mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alambagi siswa

kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan tahun ajaran 2011/2012.

Page 22: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Untuk mengetahui kendala dan solusi penggunaam media grafis dalam

mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam bagi siswa

kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Mendapatkan teori baru mengenai optimalisasi pembelajaran IPA tentang

Sumber Daya Alam melalui penggunaan media grafis sebagai dasar untuk

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Diharapkan nilai siswa meningkat.

2) Diharapkan menambah wawasan dan pengalaman siswa.

3) Diharapkan meningkatkan kreatifitas dan ketelitian siswa.

b. Bagi guru

1) Guru memiliki inovasi dalam pembelajaran.

2) Guru memiliki pengalaman penelitian tindakan kelas.

c. Bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah yaitu meningkatkan mutu pendidikan.

d. Bagi peneliti

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan media grafis

dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam

bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 23: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam Bagi Siswa Kelas IV SD

a. Karakteristik Siswa Kelas IV SD

Anak usia sekolah dasar memiliki sifat khas atau karakter sesuai

tahap perkembangan, Sumantri danPermana (2001) berpendapat, “Masa usia

sekolah dasar (sekitar 6-12 tahun) merupakan tahapan perkembangan yang

penting dan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya” (hlm.

10). Oleh karena itu, guru tidak boleh mengabaikan kehadiran dan

kepentingan mereka. Guru dituntut untuk dapat memahami karakteristik

anak, memahami arti belajar dan tujuan belajar bagi mereka di sekolah

dasar.

Piaget menggambarkan perkembangan kognitif sebagai serangkaian

tahapan yaitu melalui empat tahapan: 1) Sensorimotor (0-2 tahun), anak

lebih banyak menggunakan gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi

dengan lingkungannya; 2) Praoperasional (2-7 tahun), anak mulai

menunjukkan proses berpikir yang lebih jelas dan mulai mengenal beberapa

simbol (bahasa dan gambar); 3) Operasional konkret (7-11 tahun), anak

sudah mampu memecahkan persoalan-persoalan sederhana yang bersifat

konkret; 4) Operasional formal (11 tahun ke atas), pemikiran anak tidak lagi

terbatas pada benda-benda dan kejadian yang terjadi di depan mata dan telah

terbebas dari kejadian langsung(Hill,2010: 161).

Anak sekolah dasar yaitu kelas IV yang berusia antara 7-12 tahun

berada dalam tahap operasional konkret dimana anak sudah mulai

menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, ditandai dengan adanya

reversible dan kekekalan. Pada tahap ini, anak sudah memiliki kecakapan

berpikir logis, tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkret.

Mereka juga memiliki rasa ingin tahu yang besar tertarik dengan lingkungan

sekitarnya. Mereka selalu ingin tahu tentang perubahan-perubahan yang

Page 24: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terjadi di lingkungan sekitar mereka. Misalnya pada saat pembelajaran

berlangsung, ketika guru menjelaskan materi pelajaran menggunakan media

yang menarik dan belum pernah dilihat oleh siswa, siswa akan tertarik dan

tumbuh motivasi untuk mengetahui lebih dalam tentang media tersebut dan

belajar lebih giat tentang materi yang diajarkan oleh gurunya. Selain itu,

anak usia sekolah dasar secara aktif lebih menyukai kegiatan belajar secara

berkelompok karena mereka dapat saling berinteraksi dengan teman

sekelasnya.

Anak pada usia kelas IV yaitu pada usia antara 9 sampai dengan 10

tahun selalu bersikap aktif dalam kegiatan pembelajaran. Anak cenderung

jenuh untuk mengikuti pelajaran yang bersifat pasif, misalnya hanya

mendengarkan penjelasan materi dari guru. Oleh karena itu, seorang guru

dituntut untuk bisa menciptakan pembelajaran yang bersifat aktif dan kreatif

melalui penggunaan media yang menarik perhatian siswa. Anak pada usia

ini akan termotivasi terhadap pembelajaran yang menarik dan bermakna.

Suryobroto (1999) menyatakan bahwa masa usia sekolah dianggap

sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini secara

relatif anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudah

masa sekolah(Djamarah, 2010: 124).

Danim (2010) juga mengemukakan tentang karakteristik

perkembangan anak pada masa usia sekolah dasar (6-12 tahun) yaitu: (1)

adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi,

(2) adanya kecenderungan memuji diri sendiri, (3) suka membandingkan

dirinya dengan anak yang lain, (4) apabila tidak dapat menyeleseikan suatu

soal, soal itu dianggap tidak penting, (5) minat terhadap kehidupan praktis

sehari-hari yang konkret, (6) sangat realistik, rasa ingin tahu, dan ingin

belajar, (7) menjelang akhir masa usia sekolah dasar telah muncul minat

kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus atau mulai menonjolnya bakat-

bakat khusus, (8) sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang

dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya, (9)

pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat

Page 25: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

mengenai prestasi sekolahnya, (10) gemar membentuk kelompok sebaya

untuk bermain bersama (hlm. 114).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa anak usia kelas

IV SD (9-10 tahun) berada pada tahap operasional kongkrit. Anak suka

bermain, memiliki rasa ingin tahu, mencoba hal-hal baru, terdorong untuk

berprestasi, adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani

dengan prestasi,gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain

bersama,sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa

lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya, menjelang

akhir masa usia sekolah dasar telah muncul minat kepada hal-hal atau mata

pelajaran khusus atau mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.

b. IPA

Depdiknas (2006) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum IPA

(sains) merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu

pengetahuan dan teknologi serta tuntutan desentraslisasi (hlm. 34). Hal ini

dilakukan untuk meningkatkan keterkaitan relevansi program pembelajaran

dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi IPA menjamin

pertumbuhan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

penguasaan kecakapan hidup, penguasaan kecakapan hidup, penguasaan

prinsip-prinsip alam, kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus

pengembangan kepribadian Indonesia yang kuatdan berakhlak mulia.

Kurikulum IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk

memahami konsep dan proses IPA. Oleh karena itu, kurikulum IPA

menekankan agar siswa menjadi pembelajar yang aktif dan luwes.

1) Pengertian IPA

“Science is the orderly search for answer to our questions about

the world we live in.” Tracy (1983: 3).Wahyana (2005)menyatakan

bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara

sitematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam (Trianto, 2010: 136). Kurikulum KTSP menyatakan bahwa

Page 26: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

IPA adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan(Depdiknas, 2006: 34).

Iskandar (2001) berpendapat “IPA adalah penyelidikan yang

terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam”

(hlm.2).Sukarno, dkk (1999) menyatakan “IPA merupakan suatu badan

pengetahuan tentang benda-benda di alam yang diperoleh dengan cara-

cara tertentu” (hlm. 8).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang berupa mata

pelajaran yang membahas tentang makhluk hidup dan alam semesta alam

secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan melalui metode ilmiah seperti

observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin

tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

2) Fungsi IPA

Menurut Kurikulum KTSP mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar

(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk menguasai konsep-

konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari serta intuk

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau

Madrasah Tsanawiyah (MTs)(Depdiknas, 2006: 34).

3) Tujuan IPA

Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP secara

terperinci adalah: (a) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan

alam ciptaann-Nya, (b) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, (c) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif

Page 27: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi

antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, (d) mengembangkan

ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan

masalah dan membuat keputusan, (e) meningkatkan kesadaran untuk

berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan

alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (f)

memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs (Depdiknas,

2006: 34).

4) Hakikat IPA

Menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006: 35)Hakekat IPA meliputi:

a) IPA sebagai produk.

IPA sebagai produk merupakan akumulasi hasil upaya para perintis

IPA terdahulu dan umumnya telah tersusun secara lengkap dan

sistematis dalam bentuk buku teks. IPA sebagai produk yaitu berupa

fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori.

b) IPA sebagai proses.

Pengetahuan yang dapat diandalkan kebenarannya, termasuk IPA

adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendekatan

ilmiah atau dengan metode ilmiah. Pemberian pengalaman belajar

secara langsung sangat ditekankan melalui penggunaan dan

pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan

untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah.

Ketrampilan proses adalah segala aspek ketrampilan yang harus

dikuasai bagi para pembelajar IPA.

Iskandar (2001) menjelaskan secara jelas dalam bukunya mengenai

ketrampilan proses dalam IPA yang meliputi:

(1) Ketrampilan proses dasar yang terdiri atas:

(a) Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan melalui penggunaan indera-indera.

Bebarapa perilaku yang dikerjakan siswa pada saat

Page 28: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pengamatan antara lain yaitu penggunaan indera-indera

tidak hanya penglihatan, pengorganisasian objek-objek

menurut satu sifat tertentu, pengidentifikasian banyak sifat,

melakukan pengamatan kuantitatif dan kualitatif.

(b) Pengelompokan (Klasifikasi)

Pengklasifikasian adalah pengelompokan objek-objek

menurut sifat-sifat tertentu. Beberapa perilaku siswa dalam

pengklasifikasian adalah pengidentifikasian suatu sifat

umum dan memilah milah dengan menggunakan dua sifat

atau lebih.

(c) Pengukuran (Quantity)

Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu objek,

beberapa masa suatu objek, berapa banyak ruang yang

ditempati suatu objek. Objek tersebut dibandingkan dengan

suatu pengukuran. Proses ini digunakan untuk melakukan

pengamatan kuantitatif. Beberapa perilaku siswa antara lain

yaitu pengukuran panjang, volume, massa, temperatur, dan

waktu dalam satuan yang sesuai. Selain itu adalah

pemilihan alat dan satuan yang sesuai untuk tugas

pengukuran tersebut.

(d) Pengkomunikasian

Pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang anda

ketahui dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar,

demonstrasi, atau grafik. Beberapa perilaku yang dikerjakan

siswa pada saat melakukan komunikasi antara lain yaitu

pemaparan pengamatan atau dengan menggunakan

perbendaharaan kata yang sesuai, pengembangan grafik

atau gambar untuk menyajikan pengamatan dan peragaan

data, perancangan poster atau diagram untuk menyajikan

data untuk meyakinkan orang lain.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

(e) Prediksi (Prediction)

Prediksi adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin

dihasilkan dari suatu percobaan. Prediksi didasarkan pada

pengamatan dan inferensi sebelumnya. Bebrapa perilaku

siswa dalam memprediksi adalah penggunaan data dan

pengamatan yang susuai, penafsiran generalisasi tentang

pola-pola, pengujian kebenaran dari prediksi yang sesuai.

(f) Penginferensian

Penggunaan apa yang diamati untuk menjelaskan sesuatu

yang telah terjadi. Beberapa perilaku siswa yang dilakukan

pada saat penginferensian antara lain yaitu mengaitkan

pengamatan dengan pengalaman atau pengetahuan

terdahulu, mengajukan penjelasan-penjelasan untuk

pengamatan-pengamatan.

(2) Ketrampilan proses terintegrasi yang terdiri atas merancang dan

melakukan eksperimen yang meliputi:

(a) Penentuan Variabel

Pada tahap ini siswa menentuan variable penelitian dalam

IPA yang meliputi variable terikat adalah variabel yang

mempengaruhi hasil percobaan, variabel bebas yaitu

variabel yang diubah dalam percobaan, dan variabel control

yaitu variabel yang dikontrol dalam suatu percobaan.

(b) Pengontrolan Variabel

Pengontrolan variable adalah memastikan bahwa segala

sesuatu dalam suatu percobaan tetap sama kecuali 1 faktor.

Beberapa perilaku siswa antara lain pengidentifikasian

variabel bebas, variabel kontrol dan variabel terikat.

(c) Perumusan Hipotesis.

Perumusan hipotesis adalah perumusan dugaan sementara

dari suatu percobaan yang akan diuji kebenarannya.

Beberapa perilaku siswa antara lain perumusan hipotesis

Page 30: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berdasarkan pengamatan dan inferensi, merancang cara-cara

untuk menguji hipotesis, merevisi hipotesis apabila data

tidak mendukung hipotesis tersebut.

(d) Pendefinisian Operasional

Pendefinisian operasional adalah perumusan suatu definisi

yang berdasarkan apa dilakukan dan diamati. Beberapa

perilaku siswa dalam mendefinisikan operasional adalah

memaparkan pengalaman-pengalaman dengan

menggunakan objek-objek konkret, mengatakan apa yang

diperbuat objek-objek tersebut, dan memaparkan

perubahan-perubahan atau pengukuran-pengukuran selama

suatu kejadian.

(e) Melakukan Eksperimen

Eksperimen adalah percobaan yang dilakukan untuk

menguji kebenaran hipotesis. Beberapa ketrampilan yang

dilakukan siswa dalam melakukan eksperimen adalah

merumuskan dan menguji prediksi tentang kejadian-

kejadian, mengajukan dan menguji hipotesis,

mengidentifikasi dan mengontrol variabel, mengevaluasi

prediksi dan hipotesis berdasarkan pada hasil-hasil

percobaan (hlm. 12).

c) Sikap Ilmiah

Iskandar (2001) menyatakan bahwa sikap ilmiah adalah

semua tingkah laku yang diperlukan selama melakukan proses IPA,

sehingga terjadi produk IPA(hlm. 18).Pada waktu memecahkan

masalah tertentu. Pembelajar harus menerapkan sikap ilmiah untuk

mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Sikap-sikap ilmiah tersebut antara lain :

(1) Jujur dan objektif terhadap fakta artinya dalam pembelajaran

IPA tidak dibenarkan adanya manipulasi terhadap setiap fakta

Page 31: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dari data-data yang diperoleh guna menjaga objektifitas

penelitian IPA.

(2) Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulanartinya setiap

kesimpulan yang didapat hasus sudah melalui pertimbangan dan

pemikiran yang matang.

(3) Berhati terbukaartinya mau mempertimbangkan pendapat orang

lain sekalipun pendapat tersebut bertentangan dengan pendapat

sendiri.

(4) Dapat membedakan antara fakta dan pendapatartinya pembelajar

harus membedakan antara fakta sebagai sebuah kenyataan

penelitian IPA dengan pendapat sebagai sebuah asumsi

seseorang terhadap suatu masalah.

(5) Bersikap tidak memihakartinya setiap keputusan hendaknya

merupakan hasil analisis dan sintesis terhadap fakta dan tidak

mengutamakan kepentingan suatu pihak.

(6) Tidak mendasarkan simpulan atas prasangkaartinya setiap

kesimpulan harus melalui tahap penelitian dan bukan hasil

prasangka semata.

(7) Tidak percaya tahayulartinya tidak menjadikan sesuatu yang

bersifat mistis sebagai sebuah kenyataan penelitian.

(8) Tekun dan sabarartinya pembelajar hendaknya tidak mudah

menyerah terhadap setiap kesulitan dan kendala yang muncul.

(9) Bersedia mengkomunikasikanartinya pembelajar mampu

mengemukakan hasil penemuannya untuk diselidiki, dikritik dan

disempurnakan oleh orang lain.

(10) Dapat dan mau bekerjasama dengan orang lain artinya dalam

belajar tentang IPA pembelajar hendaknya mampu mengadakan

interaksi dan kerjasama secara baik dengan orang lain.

(11) Selalu ingin tahu (Cuoriousity)artinya selalu ingin melakukan

tindakan untuk mencari tahu dan membuktikan setiap

permasalahan yang muncul. Selain itu pembelajar juga tidak

Page 32: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pernah merasa puas terhadap hasil yang dicapai sehingga selalu

berusaha meningkatkannnya.

5) Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua

aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah

meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan

kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah (Depdiknas,

2006: 36).

Lingkup pemahaman konsep dalam Kurikulum KTSP relatif sama

jika dibandingkan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang

sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat

dalam Kurikulum KTSP adalah:

(1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia,

hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta

kesehatan; (2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya

meliputi: cair, padat dan gas; (3) Energi dan perubahaannya

meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat

sederhana; (4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata

surya, dan benda-benda langit lainnya. Dengan demikian, dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut saling

berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh

pemahaman atau penemuan konsep IPA.

Depdiknas (2006) materi pembelajaran IPA tentang sumber daya

alam bagi siswa kelas IV SD/MI semester II meliputi standar kompetensi

dan kompetensi dasar sebagai berikut:

a) Standar Kompetensi

11.Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

teknologi dan masyarakat.

b) Kompetensi Dasar

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungannya.

11.2Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan

teknologiyang digunakan.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap

pelestarian lingkungan(hlm. 156).

6) Nilai-Nilai IPA

Iskandarmenyatakan bahwa “Yang dimaksud nilai IPA adalah

segala sesuatu yang dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan

menjadi tujuan yang akan dicapai” (2001: 28). Nilai-nilai yang dimaksud

adalah nilai nilai non kebendaan. Adapun nilai-nilai IPA dalam berbagai

segi kehidupan antara lain :

a) Nilai Praktis

Nilai praktis dalam IPA yaitu sesuatu yang bermanfaat dan berharga

dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan dari penemuan-penemuan

IPA telah melahirkan teknologi yang secara langsung dapat

dimanfaatkan masyarakat.

b) Nilai Intelektual

Nilai intelektual adalah sesuatu yang dapat memberi kepuasan kepada

seseorang karena dia telah mampu menyelesaikan atau memecahkan

suatu masalah.

c) Nilai Sosial-Politik-Ekonomi

Yang dimaksud dengan nilai sosial, politik, dan ekonomi dalam IPA

adalah Kemajuan IPA dan teknologi suatu negara dapat menempatkan

negara itu dalam kedudukan politik yang menentukan dalam

kehidupan sosial politik ekonomi internasional, selain itu negara

tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan atau hasil-hasil IPA dan

teknologi sendiri, meninggikan rasa kebangsaannya atas kemampuan

atau potensinya.

d) Nilai Religius Atau Keagamaan

Yang dimaksud dengan nilai religius atau keagamaan dalam IPA

adalah semakin mendalami IPA akan semakin menyadarkan

pembelajar akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Seorang ilmuan

yang beragama akan lebih tebal keimanannya karena selain didukung

oleh dogma-dogma agama juga ditunjang oleh alam pikiran dari

Page 34: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pengamatan terhadap fenomena-fenomena alam, sebagai manifestasi

kebesaran Tuhan.

e) Nilai Pendidikan

IPA dapat membentuk kepribadian pembelajar melalui berbagai

materi pelajaran dalam IPA yang tercantum dalam kurikulum. Dengan

makin berkembangnya IPA dan teknologi serta diterapkannya

psikologi pada pembelajaran IPA, maka IPA selain berfungsi sebagai

mata pelajaran tetapi juga berfungsi sebagai alat pendidikan. Artinya,

pelajaran IPA dan pelajaran lainnya merupakan alat untuk mencapai

tujuan pendidikan.

Nilai-nilai tersebut menurut Iskandar (2001: 32) antara lain sebagai

berikut:

(1) kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

menurut metode ilmiah, (2) ketrampilan dan kecakapan dalam

mengadakan pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk

memecahkan masalah, (3) memiliki sikap ilmiah yang

diperlukan dalam memecahkan masalah.

c. Sumber Daya Alam

1) Pengertian Sumber Daya Alam

Koesmengatakan bahwa “Sumber daya alam adalah seluruh

kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang

bermanfaat bagi kehidupan umat manusia” (2001:

131).Kaligis,dkkberpendapat“Sumber daya alam dapat dikatakan sebagai

segala sesuatu yang terdapat di alam, biotik maupun fisik yang dapat

dimanfaatkan manusia untuk mencukupi kebutuhannya dan

meningkatkan kesejahteraannya” (1992: 34).

Rositawati dan Muharam mengatakan “Sumber daya alam adalah

segala sesuatu yangberasal dari alam dan digunakanoleh manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraannya” (2008: 170).

Sulistyanto dan Wiyono menyatakan “Sumber daya alam

merupakan kekayaan alam yang diciptakan olehTuhan untuk

Page 35: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

kesejahteraan manusia” (2008: 173). Sumber daya alam dapat berupa

kumpulan beraneka ragam makhlukhidup maupun benda-benda tak hidup

yang dapat dimanfaatkan untukkeperluan hidup manusia.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang sumber daya alam di

atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam adalah segala sesuatu

yang ada di alam baik berupa mahluk hidup maupun tidak hidup yang

dapat digunakan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

2) Klasifikasi Sumber Daya Alam

Menurut Rositawati dan Muharam (2008) sumber daya alam

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, sumber daya alamterdiri atas sumber daya alam

hayati dan sumberdaya alam non hayati.

(1) Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal

dari makhluk hidup.

Wol Sayuran Kayu

Gambar 2.1. Wol, sayuran dan kayu sebagai contoh sumber daya

alam hayati.

Gambar di atas menunjukkan beberapa contohhasil sumber daya

alam hayati. Sumber daya alamhayati dapat berasal dari hewan

maupun tumbuhan.

Page 36: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

(2) Sumber Daya Alam Non-Hayati

Sumber daya alam non-hayati adalah sumberdaya alam

yang bukan berasal dari makhluk hidup.Contoh sumber daya alam

non hayati antara lain, sinar matahari, udara, air, dan tanah.Selain

itu, ada pulasumber daya alam nonhayati yang berasaldari dalam

bumi. Sumber daya alam tersebut antara lain bahan tambang

seperti batu bara, logam dan minyak bumi.

Tanah Sinar Matahari

Air Batu Bara

Gambar2.2. Tanah, sinar matahari, air, dan batu bara sebagai

contoh sumber daya alam non hayati.

b) Berdasarkan Sifatnya

(1) Sumber Daya Alam Dapat Diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber

daya alam yang dapat terus digunakan dan tidak akan pernah

habisNamun, sumber daya alam itu dapat habisatau mutunya

berkurang jika digunakan secaratidak tepat dan berlebihan.

Page 37: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dengan sifattersebut, sumber daya alam ini dapat

terusdigunakan dan tidak akan pernah habis.Beberapa contoh

sumber daya alam yangdapat diperbarui, antara lain air, hewan

dantumbuhan.Air merupakan sumber daya alam yangsecara terus

menerus mengalami pembaruan. Pembaruan tersebut terjadi

dengan cara daurair. Melalui daur air,air menjadi bersih kembali.

Hal itu terjadi karenapada saat penguapan, kotoran yang

terdapatdalam air tidak ikut terangkat ke udara. Air turun kembali

dalam bentuk hujan dengankeadaan bersih.Hewan dan tumbuhan

juga termasuk kedalamsumber daya alam yang dapat

diperbarui.Hal itu disebabkan hewan dan tumbuhan

dapatberkembang biak dan menghasilkan keturunan.

Daur Air Hewan Berkembangbiak

Gambar 2.3. Daur air dan sapi yang beranak sebagai contoh

peristiwa sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

(2) Sumber Daya Alam Tidak Dapat Diperbaharui

Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui adalah sumber

daya alam yang akanhabis apabila digunakan secara terus menerus.

Contoh sumber daya alam yang tidak dapatdiperbarui, antara lain

minyak bumi, batu bara,gas alam dan bahan tambang

lainnya.Sumber daya alam ini dapat habis karena tidakmengalami

daur. Semakin banyak penggunaansumber daya alam tersebut

maka akan semakincepat pula habisnya. Sumber daya alam

yangtidak dapat diper barui biasanya terbentuk melaluiproses

Page 38: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tertentu.Proses tersebut memerlukan waktu yangsangat lama.

Waktu pem bentukannya bisamencapai jutaan tahun (hlm. 128-

132).

Minyak Bumi Gas Alam Batubara

Gambar 2.4. Minyak bumi, gas alam dan batubara adalah

contoh sumber daya alam yang tidak

dapatdiperbaharui.

Menurut Sulistyanto dan Wiyono (2008) sumber daya alam dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Berdasarkan jenisnya

Berdasarkan sifatnya SDA dapat dibedakan menjadi

(1) SDA Hayati

SDA ini meliputi berbagai makhluk hidup, seperti berbagai

mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.

(2) SDA Non-Hayati

SDA ini meliputi segala sesuatu yang bukan makhluk hidup, seperti

udara, batu bara, logam, dan lain-lain.

b) Berdasarkan ketersediaannya (sifatnya)

Berdasarkan ketersediaannya SDA dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

(1) Sumber daya alam yang kekal

SDA ini merupakan sumber daya alam yang selalu tersedia dan

tidak akan habis meskipun setiap saatdimanfaatkan. Contohnya

seperti sinar matahari, ombak, angin, air terjun, dan arus laut.

(2) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Page 39: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

SDA ini merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk lagi

jika rusak atau habis.Contohnya seperti berbagai jenis tumbuhan

dan hewan.

(3) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

SDA ini merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang

terbatas dan tidak dapat dibuat atau dibentuk lagi setelah habis.

Contohnya seperti minyakbumi, batu bara, logam mulia dan gas

bumi.

c) Berdasarkan manfaatnya

Berdasarkan manfaatnya, sumber dayaalam terbagi menjadi:

(1) Sumber daya alam penghasil energiseperti matahari, gelombang

laut, gas bumi, dan angin.

(2) Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan

tanah.

(3) Sumber daya alam untuk kenyamananseperti udara bersih dan

pemandangan alam(hlm. 173-174).

Menurut Wahono dan Nurachmandani (2008) sumber daya alam

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) Berdasarkan jenisnya

Berdasarkan jenisnya SDA dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

SDA hayati dan SDA Non-Hayati. SDA hayati adalah segala sesuatu

yang berupa mahluk hidup. Contoh SDA hayati adalah hewan dan

tumbuhan. Sedangkan SDA non-hayati adalah segala sesuatu yang

bukan mahluk hidup. Contohnya batu, air, tanah, minyak dan lain-lain.

b) Berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya SDA dapat dibedakan menjadi SDA

dapat diperbaharui dan SDA tidak dapat diperbaharui. SDA dapat

diperbaharui adalah SDA yang dapat diadakan kembali dan tidak akan

habis. Contohnya hewan, tumbuhan, sinar matahari, air, udara dan

lain-lain. Sedangkan SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah SDA

Page 40: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

yang dapat habis dan musnah. Contohnya adalah minyak bumi, batu

bara dan logam mulia.

Berdasarkan uraian mengenai klasifikasi Sumber Daya Alam

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam dapat

diklasifikasikan berdasarkan tiga hal yaitu:

a) Berdasarkan jenisnya

Berdasarkan jenisnya SDA dibedakan menjadi:

(1) SDA Hayati

Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal

dari makhluk hidup. Contohnya adalah hewan dan tumbuhan.

(2) SDA Non-Hayati

Sumber daya alam non-hayati adalah sumberdaya alam yang bukan

berasal dari makhluk hidup.Contoh sumber daya alam non hayati

antara lain, sinar matahari, udara, air, dan tanah.

b) Berdasarkan sifatnya

Berdasarkan sifatnya SDA dapat dibedakan menjadi:

(1) SDA dapat diperbaharui

SDA ini merupakan sumber daya alam yang dapat dibentuk lagi

jika rusak atau habis.Contohnya seperti berbagai jenis tumbuhan

dan hewan. Pada dasarnya SDA kekal termasuk ke dalam SDA

dapat diperbaharui.

(2) SDA tidak dapat diperbaharui

SDA ini merupakan sumber daya alam dengan persediaan yang

terbatas dan tidak dapat dibuat atau dibentuk lagi setelah habis.

Contohnya seperti minyakbumi, batu bara, logam mulia dan gas

bumi (hlm. 133-134).

3) Manfaat Sumber Daya Alam

Pemanfaatan sumber daya alam dapat di lakukanbaik secara

langsung maupun tidak langsung.Pemanfaatan sumber daya alam secara

langsung,dilakukan tanpa pengolahan terlebih dahulu.Sementara itu,

pemanfaatan sumber daya alamtidak langsung, dilakukan dengan

Page 41: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pengolahanterlebih dahulu.Teknologi merupakan penerapan dari

sains.Teknologi berkembang sangat pesat. Perkembanganteknologi

ditujukan untuk memenuhikebutuhan hidup manusia.

Kemajuan di bidang teknologi dapatberdampak baik maupun

buruk. Semua itu tergantung pada pemanfaatannya.

Apabilapemanfaatannya baik, tentu akan menguntungkanmanusia.

Namun, apabila pemanfaatannyatidak baik dan berlebihan, tentu akan

berdampakburuk bagi manusia.Oleh karena itu, penggunaan teknologi

harusbenar-benar bijak. Selain itu, kita harus selalumemerhatikan

keberlangsungan lingkungan sehingga sumber daya alam tetap

terpelihara keberadaannya.

Pengolahan sumber daya alam memerlukan penggunaan

teknologi. Teknologi yangdiguna kan dalam pengolahan sumber

dayaalam dapat berupa teknologi sederhana atau teknologicanggih.

a) pembuatan kain dengan teknologi sederhana

b) pembuatan kain dengan teknologi canggih canggih.

Gambar 2.5. Contoh pengolahan sumber daya alam menggunakan

teknologi sederhana dan teknologi canggih.

Semakin hari pemikiran manusia semakin berkembang. Dengan

demikian, teknologi punmenjadi semakin canggih. Dengan

penggunaanteknologi yang semakin canggih, pengolahansumber daya

alam pun akan semakin cepat.

Berikut adalah beberapa pengolahan sumber daya alam yang

memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

a) Pengolahan Kayu

Page 42: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Kayu merupakan salah satu sumber daya alamhayati yang

sangat bermanfaat bagi manusia. Kayudigunakan manusia sebagai

bahan bangunan,furnitur, bahan bakar, dan bahan baku lainnya.Kayu

yang digunakan untuk bahan bangunandan furnitur diolah terlebih

dahulu menjadikayu lapis atau balok.Setelah itu, kayu akandibuat

menjadi berbagai jenis barang dan alatkebutuhan manusia.

Gambar 2.6. Proses pengolahan kayu dari bahan baku, bahan setengah

jadi dan barang jadi.

Selain digunakan untuk bahan bangunandan furnitur, kayu juga

digunakan sebagaibahan baku kertas. Pada pembuatan kertas,kamu

dapat melakukannya secara sederhanaatau menggunakan mesin besar

berteknologitinggi.

Gambar 2.7. Gambar pengolahan kayu menjadi kertas

menggunakan mesin canggih.

Mesin pembuat kertas modern mengolah darikayu. Mula-mula

kayu yang telah dibersihkan darikulitnya dan dipotong-potong kecil

dihaluskan.Kemudian, dididihkan ber sama beberapa jenisbahan kimia

hingga membentuk semacam bubur.Kotoran yang masih tersisa

Page 43: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

disaring sehinggahanya tertinggal bubur kertas. Lalu bubur

inidihampar di atas roda berjalan dan ditekanmelalui roda pemanas

untuk dikeringkan menjadikertas jadi.

b) Pengolahan Bahan Makanan

Teknologi pengolahan bahan makanan adabeberapa macam.

Misalnya, penggunaan bioteknologi dan pengawetan makanan.

(1) Bioteknologi dalam Pengolahan Makanan

Penggunaan bioteknologi dalam pengolahanmakanan adalah

dengan cara memanfaatkanjasad renik. Jasad renik yang dimaksud

adalahjamur dan bakteri.Pemanfaatan jasad renik ini dapat member

keuntungan. Keuntungan tersebut berupa peningkatan nilai gizi

makanan dan memudahkanmanusia dalam mencerna makanan.

Contoh pemanfaatan bioteknologi dalam pengolahanmakanan

antara lain, tempe, keju, dan yoghurt.Tempe yang berbahan dasar

kacang kedelaidibuat dengan cara memanfaatkan jamur

tertentu.Tape, keju, dan yoghurt diolah dengancara memanfaatkan

bakteri tertentu.Gambar di bawah ini menunjukkan jenis-jenis

makanan yangdiolah melalui bioteknologi.

Keju Yogurt Tempe

Gambar 2.8. Gambar keju, yogurt, dan tempe sebagai contoh

produk hasil olahan bioteknologi di bidang

makanan.

(2) Pengawetan Makanan

Makanan merupakan benda yang cepat danmudah

membusuk. Jika dibiarkan dalam waktuyang cukup lama, makanan

Page 44: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

akan ditumbuhi dan dibusukkan oleh jamur atau

bakteri.Berdasarkan sifat makanan yang cepat membusuk, manusia

berpikir untuk mencari cara agarmakanan dapat bertahan

lama.Caranya adalah dengan pengawetan. Pengawetan dapat

membuat makanan menjadi tahan lama.Pengawetan makanan dapat

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pengasinan,

pengalengan,pembotolan, penggunaan bahan pengawet, dan

sterilisasi.

a) Berbagai jenis ikanyang telah diasinkan

b) Tauco yang dikemasdalam botol

Gambar 2.9. Ikan asin dan tauco sebagai contoh hasil produk

pengawetan makanan.

4) Pelestarian Sumber Daya Alam

Kerusakan lingkungan dapat menyebabkan ketidakseimbangan

sumber daya alam. Kerusakan lingkungan dapat disebab kan oleh

pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Contoh pemanfaatan

sumber daya alam yang berlebihan adalah penebangan pohon secara liar

dan besarbesaran, perburuan hewan liar, penggunaan bahan bakar dan

energi secaraberlebihan.Contoh-contoh tersebut dapat

mengakibatkankerusakan dan ketidakseimbangan

lingkungan.Penebangan pohon secara liar dan besar-

besaranmenyebabkan hutan gundul dan tandus. Perburuan liar

menyebabkan kepunahan padajenis-jenis hewan. Selain itu, penggunaan

Page 45: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

bahanbakar dan energi yang berlebihan menyebabkan sumber daya alam

tersebut cepat habis.

Berikut ini adalah beberapa cara agar lingkungandan persediaan

sumber daya alam baik sumberdaya alam hayati maupun sumber daya

alam non-hayati dapat tetap lestari.

(a) Tidak mengambil sumber daya alam secara besar-besaran.

(b) Berusaha mengembalikan keadaan lingkungan kembali seperti

keadaan lingkungan sebelum pengambilan sumber daya alam.

(c) Pengambilan sumber daya alam harus sesuai dengan ketentuan yang

berlaku danmemiliki izin.

(d) Menghemat penggunaan sumber daya alam agar sumber daya alam

tersebut tetap lestari.

d. Pembelajaran

1) Pengertian Pembelajaran

Seorang pakar pendidikan mengemukakan pengertian

pembelajaran sebagai berikut:

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputiunsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri

dari siswa, guru, dan tenaga lainnya misalnya tenaga

laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, dan

kapur, fotografi, slide dan film, audio, dan video tape. Fasilitas

dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan, audio

visual, juga computer. Prosedur meliputi jadwal dan metode

penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya

(Hamalik, 2008 : 57).

Uno berpendapat “Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi

antara peserta belajar dengan pengajar dalam suatu lingkungan belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu” (2010: 54).Aunurrahman juga

berpendapat “Pembelajaran merupakan suatu proses belajar mengajar

dimana didalamnya terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara

sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan

Page 46: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

tingkah laku siswa” (2009: 34).Selain itu, Mulyasajuga berpendapat

“Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku” (2008: 100).

Prawiradilaga menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah suatu sIstem

yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi atau materi ajar, strategi

pembelajaran yang meliputi metode, media, waktu, dan system

penyampaian serta asesmen belajar” (2007: 136).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta belajar

dengan pengajar atau instruktur dan atau sumber belajar yang meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

yang saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu yaitu terjadinya perubahan sikap dan

tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik.

Kasbolah menyatakan bahwa “Peningkatan dalam pembelajaran

di kelas mempunyai makna yang sangat luas karena mencakup sejumlah

aspek seperti proses pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa menjadi

lebih aktif, sumber belajar lebih dimanfaatkan, penyajian materi lebih

mudah diikuti dan dipahami, pembelajaran menjadi lebih efisien, dan

hasil belajar lebih meningkat” (2001: 49). Pembelajaran yang dimaksud

dalam penelitian tindakan kelas ini lebih ditekankan pada pelaksanaan

skenario tindakan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

2) Ciri-Ciri Pembelajaran

Hamalik (2008) menyatakan ciri-ciri pembelajaran yaitu:

a) Rencana, rencana adalah penataan ketenagaan, material, dan prosedur,

yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu

rencana khusus.

b) Kesalingketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat

Page 47: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada

system pembelajaran.

c) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas

seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga, material, dan

prosedur, agar siswa belajar secara efektif dan efisien (hlm. 65).

3) Teori-Teori Pembelajaran

Menurut Hamalik (2008) teori-teori pembelajaran antara lain:

a) Behavioristik

Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar

menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan

stimulus dan respons ini bila diulang akan menjadi sebuah kebiasaan.

Selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru

menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error)

sehingga akhirnya diperoleh hasil.

b) Kognitivisme

Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar

memperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat

dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping

itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya

menggunakan banyak metode.

c) Humanistik

Pada pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi

pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri

sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang

ada dalam dirinya sendiri. Selain itu, siswa perlu melakukan sendiri

berdasarkan inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh

(perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat

memperoleh hasil.

d) Sosial/Pemerhatian/Permodelan

Page 48: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan

pemodelan mengenal pasti empat unsur utama dalam proses

pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian

(attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan

penangguhan (reinforcement) motivasi (motivion). Implikasi daripada

kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai

melalui beberapa cara yang berikut:

(1) Penyampaian harus interaktif dan menarik

(2) Demonstrasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat

(3) Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaknya

mempunyai mutu yang tinggi (hlm. 68).

4) Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Gagne (1992)mengemukakan sembilan prinsip yang dapat

dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut:

a) Menarik perhatian (gaining attention), maksudnya adalah hal yang

menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru,

aneh, kontradiksi, atau kompleks.

b) Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the

objectives) yaitu memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai

siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.

c) Mengingatkan konsep atau prinsip yang telah dipelajari (stimulating

recall or prior learning) maksudnya adalah merangsang ingatan

tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat

untuk mempelajari materi yang baru.

d) Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus) maksudnya

adalah menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah

direncanakan.

e) Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance)

maksudnya adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan yamng

Page 49: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman

yang lebih baik.

f) Memperoleh kinerja atau penampilan siswa (eliciting performance)

yaitu siswa diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari atau

penguasaannya terhadap materi.

g) Memberikan balikan (providing feedback) maksudnya adalah

memberitahu seberapa jauh ketepatan performance siswa.

h) Menilai hasil belajar (assessing performance) maksudnya adalah

memberitahukan tes atau tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa

menguasai tujuan pembelajaran.

i) Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and

transfer) maksudnya adalah merangsang kamampuan mengingat-ingat

dan mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review

atau mempraktekkan apa yang telah dipelajari (Hamalik, 2008: 74).

e. Optimalisasi Pembelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam Bagi

Siswa Kelas IV SD

Mulyasa (2009) menyatakan bahwa pembelajaran dikatakan optimal

jika semua tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai (hlm.104). Sudjana (2009)

menyatakan bahwa indikator optimalnya pembelajaran adalah hasil belajar

yang ditunjukan dengan nilai siswa dapat mencapai atau bahkan melebihi

batas ketuntasan nilai belajar atau KKM (hlm. 2009).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

optimalisasi dalam pembelajaran merupakan suatu usaha untuk dapat

memperbaiki pembelajaran yang ditunjukan dengan tercapainya hasil

belajar yang mencapai atau melebihi batas ketuntasan nilai belajar.

Sehingga makna dari optimalisasi pembelajaran IPA tentang sumber daya

alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhanmerupakan sebuah usaha untuk

memperbaiki proses dan hasil belajar di sekolah tersebut.. Bukan hal yang

mudah untuk dapat mengoptimalkan sebuah pembelajaran. Dibutuhkan

Page 50: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

perencanaan yang matang dan strategi yang tepat untuk dapat melaksanakan

pembelajaran yang optimal. Perencanaan yang dimaksudkan meliputi

pemilihan model, metode dan media yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Dalam hal pemilihan media pembelajaran,

peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tidak semua media konkret dapat

dihadirkan di dalam kelas untuk menunjang proses belajar siswa. Oleh

karena itu, peneliti menghadirkan media grafis yang diharapkan dapat

mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang sumber daya alam melalui

penggambaran-penggambaran visual yang membantu siswa memperoleh

pengetahuan baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya serta

membantu siswa dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep

pembelajaran IPA tentang sumber daya alam. Pada pelaksanaannya nanti,

media grafis akan dipadukan dengan penggunaan model dan metode

pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Fokus penelitian ini nantinya adalah tetap media grafis. Jadi,

meskipun banyak faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA tentang sumber daya alam di kelas IV SDN 1

Kuwayuhan, media grafis tetap akan menjadi sesuatu yang menjadi bahan

kajian penelitian tindakan kelas ini.

2. Media Grafis

a. Media

1) Pengertian Media

Arsyadmenyatakan bahwa “Kata media berasal dari bahasa latin

medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar”

(2011: 3).

Gagne (1992) menyatakan bahwa media merupakan wujud dari

adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar(Indriana, 2011: 14).

Ibrahim (2001) menyatakan bahwa Kata media merupakan bentuk

jamak dari kata medium yang dapat didefinisikan sebagai perantara atau

Page 51: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju

penerima(Daryanto, 2010: 4).

Gerlach dan Elly (1992) mengungkapkan bahwa media adalah

grafik, foto grafik, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan,

memproyeksikan dan menjelaskan informasi lisan atau visual dalam

(Padmono, 2011: 11).

Newby (1999) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah

media yang bisa menyampaikan pesan pembelajaran atau mengandung

muatan untuk membelajarkan seseorang(Prawiradilaga, 2007: 135).

Dalam arti sempitnya yaitu bahwa media pengajaran hanya meliputi

media yang digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang

terencana, sedangkan dalam arti luas bahwa media tidak hanya meliputi

media komunikasi elektronik yang komplek akan tetapi juga mencakup

alat-alat sederhana seperti tv, radio, slide, fotografi, diagram dan bahan-

bahan buatan guru atau objek nyata lainnya.

Keberadaan media pembelajaran sangat menunjang dalam proses

pembelajaran, dengan media diharapkan dapat menjadi stimulus yang

dibutuhkan oleh anak untuk mempelajari sesuatu yang baru yang di

tangkap oleh indra mereka baik dengan cara dilihat, didengar, diraba,

dicium maupun dirasakan secara langsung.

Berdasarkan beberapa definisi dan uraian tentang media

pembelajaran di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa media

pengajaran adalah suatu alat atau sarana pengajaran yang digunakan oleh

guru sebagai perantara dalam penyampaian informasi dalam proses

belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan.

2) Macam-Macam Media Pembelajaran

Ada beberapa macam atau jenis media yang dapat digunakan

dalam proses pengajaran. Sudjana (2009) menuliskan jenis media yaitu:

(a) media grafis seperti gambar, foto, grafik, gambar, dan lain-lain, (b)

Page 52: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

media tiga dimensi meliputi model padat, model susun, model kerja,

diorama dan lain-lain, (c) media proyeksi seperti slide, film strips, film,

penggunaan OHP dan lain-lain, (d) penggunaan lingkungan sebagai

media pengajaran (hlm. 27-214).

Padmono (2011) media terbagi menjadi: (a) Media grafis: gambar

atau foto, grafik, diagram dan lain sebagainya; (b) Media tiga dimensi:

realita, model, spesiment; (c) Media proyeksi ada dua yaitu proyeksi

diam meliputi OHT, slide, film strip dan proyeksi gerak meliputi film

gelang; (d) Media audio meliputi radio, rekaman, piring hitam; (e) Media

audiovisual meliputi video, film, slide suara; (f) penggunaan lingkungan

sebagai media (hlm. 17).

Indriana menyatakan bahwa “Media pengajaran dapat

diklasifikasikan dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam,

media visual gerak, media audio, media audio visual diam dan media

audio visual gerak” (2011: 55). Lima kelompok besar ini bisa disajikan

dalam bentuk penglihatan langsung, proyeksi optic, proyeksi elektronik

atau telekomunikasi.

Menurut Schramm menggolongkan media menjadi media rumit,

mahal dan sederhana (Daryanto 2010: 17). Schramm juga

mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputannya yaitu (a)

liputan luas dan serentak seperti TV, radio dan faksimile, (b) liputan

terbatas pada ruangan seperti film, video, slide, poster audio tape, (c)

media untuk belajar individual seperti buku, modul, program belajar

dengan komputer dan telepon.

Sedangkan Arsyad mengelompokkan media pengajaran

berdasarkan perkembangan teknologi yaitu: (a) media hasil teknologi

cetak, (b) media hasil teknologi audio-visual, (c) media hasil teknologi

yang berdasarkan komputer, (d) media hasil gabungan teknologi cetak

dan komputer (2011: 29).

3) Fungsi Media Pembelajaran

Page 53: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Penggunaan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk

memanfaatkan fungsi dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media

tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin

muncul saat penggunaannya dalam proses pembelajaran.

Indriana menyatakan bahwa “Media pengajaran berfungsi

mengarahkan siswa untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar”

(2011: 47). Pengalaman belajar (learning experience) tergantung pada

interaksi siswa dengan media. Media yang tepat dan sesuai dengan tujuan

belajar akan mampu meningkatkan pengalaman belajar sehingga anak

didik bisa mempertinggi hasil belajarnya.

Daryanto menyebutkan fungsi media secara rinci yaitu: (a) dapat

menyaksikan dan mengamati benda yang ada atau peristiwa yang terjadi

pada masa lampau, (b) dapat memperoleh gembaran yang jelas tentang

benda atau hal-hal yang sukar diamatai secara langsung, (c) dapat

mendengar suara-suara yang sukar didengar dengan telinga secara

langsung, (d) dapat mengamati binatang yang sukar ditangkap, benda

benda yang sukar diawetkan, peristiwa yang jarang terjadi, gerakan-

gerakan yang berlangsung cepat, bagian bagian yang tersembunyi dan

dapat melihat ringkasan kegiatan yang berlangsung lama, (e) dapat

membandingkan sesuatu, (f) dapat menjangkau audien dengan jumlah

besar dan mengamati suatu obyek secara serempak, (g) dapat belajar

sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing (2010:

10).

Sadiman mengemukakan fungsi media yaitu: (a) memberi

rangsangan siswa dalam belajar, (b) mengarahkan atau

pengkonsentrasian dalam kegiatan belajar, (c) menyajikan contoh-

contoh secara nyata (d) menyajikan isyarat eksternal, dan (e)

menimbulkan umpan balik siswa (2008: 17).

Hamalik (2008) mengungkapkan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, dapat membangkitkan motivasi dan

Page 54: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

rangsangan kegitan belajar serta dapat membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2011: 15).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi

media pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) mengarahkan siswa

untuk memperoleh berbagai pengalaman belajar, (b) menyajikan

gembaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar diamatai

secara langsung, (c) memberi rangsangan siswa dalam belajar, (d)

menyajikan isyarat eksternal, dan (e) menimbulkan umpan balik siswa,

(f) serta dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

4) Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah

sebagai berikut: (1) menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, (2) memperjelas materi pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran akan mudah tercapai, (3) menghilangkan

kebosanan pada siswa yang dikarenakan verbalitas guru, (4)

mengaktifkan siswa melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan media

pembelajaran (2010: 2).

Daryanto menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah

sebagai berikut: (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas, (2)

mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera, (3)

menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar, (4) memungkinkan anak belajar sesuai dengan

bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestiknya, (5) memberi

rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan

persepsi yang sama, (6) untuk mencapai tujuan belajar (2010: 15).

Indriana menyatakan bahwa manfaat media pembelajaran adalah

sebagai berikut: (1) membuat konkret beberapa konsep yang abstrak, (2)

menghadirkan objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat di dalam

lingkungan belajar melalui media pembelajaran yang menjadi sampel

dari objek tersebut, misalnya melaui sebuah gambar dari suatu objek, (3)

Page 55: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil ke dalam ruang

pembelajaran ssecara efisien, (4) memperlihatkan gerakan yang terlalu

cepat atau lambat (2011: 48).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:

(1) menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi

belajar, (2) memperjelas materi pembelajaran sehingga tuajuan

pembelajaran akan mudah tercapai, (3) menghilangkan kebosanan pada

siswa yang dikarenakan verbalitas guru, (4) mengaktifkan siswa melalui

kegiatan-kegiatan yang melibatkan media pembelajaran, (5) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera, (6) membuat konkret

beberapa konsep yang abstrak, (7) menghadirkan objek yang terlalu

berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar melalui media

pembelajaran yang menjadi sampel dari objek tersebut, misalnya melaui

sebuah gambar dari suatu objek.

b. Media Grafis

1) Pengertian Media Grafis

Indriana (2011) menyatakan “Media grafis merupakan media

visual yang menyajikan fakta, ide, dan gagasan melalui kata-kata,

kalimat, angka-angka, dan berbagai simbol atau gambar” (hlm.61).

Sadiman, dkk (2008)berpendapat“Media grafis termasuk ke

dalam media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber

ke penerima pesan dan saluran yang dipakai menyangkut indera

penglihatan, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-

simbol komunikasi visual” (hlm. 28).

Sudjana (2009)berpendapat“Media grafis adalah media visual

yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata,

kalimat, angka-angka, simbol dan gambar” (hlm. 210).

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa media

grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan

Page 56: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

melaui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, simbol dan gambar

serta berfungsi menyalurkan pesan dari sumber yaitu guru ke penerima

yaitu peserta didik.

2) Jenis-Jenis Media Grafis

Menurut Sadiman, dkk (2008) media grafis dapat dibedakan menjadi:

a) Gambar atau Foto

Diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang

paling umum dipakai. Gambar dan foto merupakan bahasa yang

umum yang dapat dinikmati dan dimengerti dimana-mana. Gambar

dan foto yang tepat untuk dijadikan media pembelajaran tentunya

gambar dan foto yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

b) Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.

c) Diagram

Sebagai suatu gambar yang terdiri dari garis dan simbol, diagram atau

skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.

Diagram menunjukan hubungan yang ada antar komponennya atau

sifat-sifat proses yang ada disitu. Diagram umumnya berisi petunjuk-

petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga

memperjelas penyajian pesan.

d) Bagan atau Chart

Bagan atau chart adalah media grafis yang fungsinya menyajikan ide-

ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara

tertulis atau lisan secara visual. Pesan yang disampaikan biasanya

berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-

hubungan penting.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

e) Grafik

Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik, garis atau

gambar.

Manfaat grafik adalah sebagai berikut;

(1) Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-

data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.

(2) Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis,

interpretasi, dan perbandingan antara data-data yang disajikan

baik dalam ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.

f) Kartun

Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-

simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas

atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian

tertentu.

g) Poster

Poster adalah media grafis berupa gambar dan tulisan yang mampu

menyampaikan pesan serta mempengaruhi dan memotivasi

tingkahlaku orang yang melihatnya.

h) Peta dan Globe

Peta dan globe adalah media grafis yang berfungsi menyajikan data-

data lokasi.

i) Papan Flanel

Papan flannel adalah media grafis yang berbentuk papan berlapis kain

flanel. Papan flannel sangat praktis karena objek-objek seperti gambar

dan kartu kata dapat dipasang dan dilepas dengan mudah.

j) Papan Buletin

Papan bulletin merupakan media grafis yang berbentuk papan sebagai

tempat untuk menempel gambar dan tulisan-tulisan yang memuat

pesan atau informasi (hlm. 29-35).

Menurut Indriana (2011) jenis-jenis media grafis meliputi:

a) Grafik

Page 58: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Grafik adalah media yang menyajikan data melalui perpaduan angka,

garis, dan simbol.

b) Sketsa

Sketsa adalah sebuah gambar sederhana atau draf kasar yang

melukiskan berbagai bagian pokok tanpa detil-detil khusus.

c) Diagram

Diagram adalah gambaran sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasa disajikan melalui

garis-garis dan simbol.

d) Poster

Poster adalah sajian kombinasi visual yang jelas, mencolok, menarik

dengan maksud untuk menarik perhatian.

e) Bagan

Bagan adalah gambaran sederhana dengan menggunakan garis dan

simbol yang menggambarkan struktur suatu objek secara garis besar.

f) Papan Flanel

Papan flannel yaitu papan berlapis kain flannel untuk menyajikan

gambar atau kartu kata yang mudah ditempel dan mudah dilepas.

g) Bulletin Board

Bulletin Board adalah papan biasa tanpa dilapisi kain flannel sehingga

gambar dan tulisan-tulisan dapat langsung ditempel dengan alat

perekat.

h) Kartu Kata

Kartu kata adalah potongan kertas yang berisi tulisan yang

mengandung makna tertentu untuk menyampaikan maksud tertentu

(hlm. 62).

Menurut Daryanto (2010) jenis-jenis media grafis meliputi:

a) Bagan

Page 59: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Bagan adalah media grafis yang menunjukan hubungan, keterkaitan,

perbandingan, jumlah yang relatif, perkembangan tertentu, atau proses

tertentu.

b) Grafik

Grafika adalah media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk

garis dan angka.

c) Komik

Komik adalah bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

menerapkan suatu cerita dengan urutan yang jelas.

d) Poster

Poster adalah media grafis berupa kombinasi kata-kata dan gambar

yang berfungsi memotivasi siswa, member peringatan, mengajak dan

memberikan pengalaman kreatif (hlm. 119).

Menurut Sudjana (2007) secara ringkas pembagian jenis-jenis

media grafis meliputi:

a) Bagan

Bagan adalah media grafis yang memvisualisasikan secara logis dan

teratur mengenai fakta pokok dan gagasan melalui gambar, garis dan

kata-kata.

b) Diagram

Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbal balik melalui kata-kata dan garis-

garis.

c) Grafik

Grafik adalah media grafis yang menyajikan data melalui garis dan

angka.

d) Poster

Poster adalah media grafis yang memuat suatu gagaan yang

disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar yang bertujuan

menarik perhatian, membujuk, memotivasi dan mengajak untuk

melakukan sesuatu.

Page 60: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

e) Kartun

Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur

tentang orang atau gagasan yang didesain untuk mempengaruhi opini

masyarakat.

f) Komik

Komik adalah bentuk rangkaian berbagai kartun yang memuat suatu

cerita dan dirancang untuk tujuan tertentu (hlm. 27-67).

Berdasarkan uraian pendapat para ahli mengenai jenis-jenis

media grafis di atas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media

grafis meliputi:

a) Gambar atau Foto

Gambar atau foto adalah media grafis yang menvisualisasikan orang,

benda, hal-hal penting atau peristiwa yang bermakna tertentu dan

untuk tujuan tertentu.

b) Bagan

Bagan adalah media grafis yang menunjukan hubungan, keterkaitan,

perbandingan, jumlah yang relatif, perkembangan tertentu, atau proses

tertentu.

c) Sketsa

Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang

melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.

d) Diagram

Diagram adalah gambaran sederhana yang dirancang untuk

memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasa disajikan melalui

garis-garis dan simbol.

e) Grafik

Grafik adalah media grafis yang menyajikan data melalui garis dan

angka.

f) Poster

Poster adalah media grafis yang memuat suatu gagaan yang

disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar yang bertujuan

Page 61: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

menarik perhatian, membujuk, memotivasi dan mengajak untuk

melakukan sesuatu.

g) Kartun

Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur

tentang orang atau gagasan yang didesain untuk mempengaruhi opini

masyarakat.

h) Kartu Kata

Kartu kata adalah potongan kertas yang berisi tulisan yang

mengandung makna tertentu untuk menyampaikan maksud tertentu

i) Papan Flannel

Papan flannel yaitu papan berlapis kain flannel untuk menyajikan

gambar atau kartu kata yang mudah ditempel dan mudah dilepas.

j) Bulletin Board

Bulletin Board adalah papan biasa tanpa dilapisi kain flannel sehingga

gambar dan tulisan-tulisan dapat langsung ditempel dengan alat

perekat.

k) Peta dan Globe

Peta dan globe adalah media grafis yang berfungsi menyajikan data-

data lokasi.

l) Komik

Komik adalah bentuk rangkaian berbagai kartun yang memuat suatu

cerita dan dirancang untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan kesimpulan mengenai jenis-jenis media grafis di atas

maka jenis-jenis media grafis yang dapat digunakan dalam penelitian

tindakan kelas yang akan dilakukan peneliti yaitu:

a) Gambar

Media grafis gambar dalam penelitian ini digunakan untuk

menginterpretasikan berbagai hal, objek, dan peristiwa alam yang

berkaitan dengan sumber daya alam. Contoh penggunaan media

gambar dalam penelitian ini antara lain: gambar berbagai jenis sumber

Page 62: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

daya alam, gambar peristiwa kebakaran hutan, gambar siklus air,

gambar alat-alat pengolah sumber daya alam, gambar produk hasil

olahan sumber daya alam dan lain sebagainya.

b) Peta

Penggunaan peta dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

menunjukan kepada siswa berbagai sumber daya alam yang ada di

Indonesia. Penggunaan peta juga berfungsi menunjukan persebaran

sumber daya alam yang ada di Indonesia.

c) Bagan

Bagan dalam penelitian tindakan kelas ini berperan dalam

menjelaskan konsep tentang klasifikasi sumber daya alam.

Penggunaan bagai ini akan dikombinasikan dengan penggunaan kartu

kata dan gambar.

d) Diagram

Digram dalam penelitian tindakan kelas ini berfungsi untuk

menjelaskan konsep tentang pengolahan sumber daya alam baik

secara tradisional maupun secara modern. Penggunaan diagram ini

akan menunjukan alur pengolahan sumber daya alam.

e) Kartu kata

Penggunaan kartu kata dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

bervariasi. Salah satunya adalah untuk mendukung penjelasan konsep

klasifikasi sumber daya alam melalui penggunaan bagan.

f) Grafik

Penggunaan grafik dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

menginterpretasikan berbagai data faktual kepada siswa. Salah

satunya adalah penggunaan grafik tingkat kerusakan hutan di

Indonesia.

g) Poster

Penggunaan poster dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

menjelaskan dan mengajak siswa tentang arti pentingnya menjaga

kelestarian sumber daya alam.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

h) Kartun

Penggunaan kartun dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

bervariasi. Salah satunya adalah sebagai pemberi daya tarik pada

poster yang akan ditampilkan kepada siswa.

i) Papan flannel

Papan flannel akan digunakan untuk menempelkan berbagai media

grafis yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi. Media

grafis yang dimaksud antara lain gambar dan kartu kata.

j) Bulletin board

Penggunaan bulletin board dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

memanfaatkan madding sekolah sebagai media untuk menempelkan

berbagai poster karya siswa, sehingga dapat menumbuhkan sikap

untuk peduli terhadap kelestarian sumber daya alam.

3) Prinsip-Prinsip Pembuatan Media Grafis

Media grafis yang baik hendaknya mengembangkan daya

imajinasi atau citra anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan

menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi pengajaran. Agar

dapat mencapai efektivitas dan efisiensi penggunaan media grafis maka

hal yang perlu diperhatikan adalah prinsip-prinsip pembuatan media

grafis.

Subagyo (1990) menyatakan bahwa prinsip-prinsip pembuatan

media grafis adalah sebagai berikut:

a) Kesederhanaan

Bahan untuk media grafis harus ringkas, sederhana, dan dibatasi pada

hal-hal yang penting saja. Konsepnya hams jelas serta mudah

dipahami. Tulisan harus sederhana, cukup tebal, jelas dan mudah

dibaca.

b) Kesatuan

Page 64: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Yang dimaksud dengan kesatuan ialah jalinan yang harmonis antara

bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsi-fungsinya secara

keseluruhan.

c) Penekanan

Pembuatannya memerlukan penekanan pada bagian-bagian tertentu

untuk dijadikan pusat perhatian. Penekanan tersebut dapat dilakukan

dalam berbagai cara, misalnya dengan memperbesar, memperjelas,

memberi warna atau ruang pada bagian tertentu.

d) Keseimbangan

Ada dua macam keseimbangan., yaitu formal dan informal.

Keseimbangan formal mempunyai kesan statis. Suatu desain yang

mempunyai keseimbangan informal tidak simetris. Hal ini dapat

memberikan kesan dinamis dan mempunyai kesan daya tarik yang

lebih kuat(Supriyadi, 2010: 7).

Menurut Sudjana (2009) dalam pembuatan media grafis perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Kesederhanaan

Pakailah gambar, kalimat-kalimat yang ringkas dan berbagai unsure

yang sederhana tetapi padat dan mudah dipahami siswa.

b) Keterpaduan

Mengandung pengertian ada hubungan erat diantara berbagai unsur

visual sehingga secara keseluruhannya berfungsi padu.

c) Penekanan

Penekanan memegang peranan penting dalam penyajian media

pembelajarandengan satu gagasan pokoknya tetapi memerlukan

penekanan pada hanya satu unsur saja sebagai titik perhatian siswa.

d) Keseimbangan

Keseimbangan mencakup dua macam yaitu keseimbangan formal atau

imetris dan keseimbangan informal atau asimetris.

e) Garis

Page 65: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Garis dalam pesan-pesan visual dapat berfungsi untuk

menghubungkan berbagai unsur bersama-sama, serta mengarahkan

pengamat untuk mempelajari unsur visual dengan urutan khusus.

f) Bentuk

Bentuk perlu diperhatikan dalam merancang media pembelajaran.

Suatu bentuk yang tidak lazim dapat memberikan perhatian secara

khusus kepada media visual.

g) Ruang

Ruang merupakan unsur visual yang penting dalam merancang media

pembelajaran. Dengan pemanfaatan ruang secara hati-hati, berbagai

unsur visual dari sebuah media pembelajaran menjadi efektif.

h) Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang memungkinkan timbulnya kesan

kasar atau halusnya permukaan.

i) Warna

Warrna merupakan penambahan yang penting untuk sebagian besar

media visual, tetapi pemakaiannya harus hemat dan hati-hati jika

pembuat media menghendaki hasil yang terbaik (hlm. 20).

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai prinsip-prinsip

pembuatan media grafis di atas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-

prinsip pembuatan media grafis meliputi:

a) Kesederhanaan

Tata letak (lay out) media pengajaraan tampak pada gambar yang

cukup besar dan jelas rincian pokoknya. Pakailah kata-kata dengan

huruf sederhana, kalimat-kalimatnya ringkas tetapi padat dan mudah

dipahami siswa.

b) Keterpaduan

Mengandung pengertian ada hubungan erat diantara berbagai unsur

visual sehingga secara keseluruhannya berfungsi padu.

c) Keseimbangan

Page 66: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Keseimbangan mencakup dua macam yaitu keseimbangan formal

atau imetris dan keseimbangan informal atau asimetris.

Keseimbangan formal bersifat statis.

d) Penekanan

Garis dalam pesan-pesan visual dapat berfungsi untuk

menghubungkan berbagai unsur bersama-sama, serta mengarahkan

pengamat untuk mempelajari unsure-unsur visual dengan urutan

khusus.

e) Bentuk

Bentuk perlu diperhatikan dalam merancang media pembelajaran.

Suatu bentuk yang tidak lazim dapat memberikan perhatian secara

khusus kepada media visual.

f) Ruang

Ruang merupakan unsur visual yang penting dalam merancang

media pembelajaran.

g) Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang memungkinkan timbulnya kesan

kasar atau halusnya permukaan.

h) Warna

Warrna merupakan penambahan yang penting untuk sebagian besar

media visual, tetapi pemakaiannya harus hemat dan hati-hati jika

pembuat media menghendaki hasil yang terbaik. Pilihlah warna-

warna yang memberikan kesan harmonis.

4) Langkah-Langkah Penggunaan Media Grafis

Indriana (2011) menyatakan bahwa langkah-langkah penggunaan

media grafis adalah sebagai berikut:

a) Persiapan

Persiapan yang dimaksud adalah menentukan dan membuat media

grafis yang akan digunakan untuk menyampaikan materi.

Page 67: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b) Pengaturan siswa

Guru hendaknya mengatur posisi siswa agar mudah dalam

mengakses media grafis yang ditampilkan, sehingga penyampaian

pesan atau materi dari guru ke siswa dapat merata.

c) Penempatan

Penempatan posisi media grafis hendaknya mudah untuk diakses

atau dilihat oleh siswa dan guru.

d) Menyajikan materi inti

Setelah masuk dalam materi pembelajaran, mulailah memperlihatkan

media grafis dan memberikan keterangan yang cukup terhadapnya.

e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan

merespon penyampaian materi menggunakan media grafis. Hal ini

dimaksudkan supaya terjadi interaksi positif antara guru, siswa dan

media grafis.

f) Menyimpulkan materi

Sebagai akhir dari proses pengajaran, maka materi yang telah

diterangkan menggunakan media grafis harus diringkas dalam

bentuk kesimpulan (hlm. 129).

Daryanto (2010) menyatakan “Penggunaan media grafis secara

umum adalah sebagai berikut: (a) memilihan media grafis yang akan

digunakan dalam pembelajaran, (b) mempersiapkan ruang kelas, (c)

mempersiapkan siswa, (e) penempatan media secara tepat supaya dapat

mudah diakses oleh siswa dan guru (hlm. 123).

Sadiman (2008) menyatakan bahwa penggunaan media

pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut:

a) Tahap persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan yaitu guru menentukan dan

membuat media grafis yang akan digunakan.

b) Tahap penggunaan

Page 68: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada tahap penggunaan media grafis hal-hal yang harus

dilakukan meliputi pengaturan siswa, penempatan media, dan

penyajian materi melalui media grafis.

c) Tahap tindak lanjut

Pada tahap ini guru merefleksi keefektifan penggunaan media

melalui kegiatan penyimpulan dan pemberian tes. Hal ini untuk

mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai melalui

penggunaan media tersebut (hlm. 198).

Bedasarkan uraian mengenai langkah-langkah penggunaan media

grafis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

penggunaan media grafis adalah sebagai berikut:

a) Tahap Persiapan

(1) Penentuan media grafis

Guru menentukan media grafis yang akan digunakan.

(2) Pembuatan media grafis

Guru membuat media grafis yang telah ditentukan dengan

memperhatikan prinsip-prinsip pembuatan media grafis.

b) Tahap Penggunaan Media

(1) Pengaturan Siswa

Guru mengatur siswa untuk belajar melalui media grafis yang

digunakan secara berkelompok atau perorangan.

(2) Penempatan Media

Guru menempatkan media secara benar supaya semua siswa

dapat mengamati media secara jelas.

(3) Penyajian materi melalui media

Guru menyampaikan materi melalui penggunaan media grafis

yang telah ditentukan.

c) Tahap tindak lanjut

(1) Pemberian kesempatan siswa untuk bertanya

Page 69: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan melalui penggunaan media

grafis.

(2) Penyimpulan

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

disampaikan melalui penggunaan media grafis.

(3) Pemberian tes

Guru memberikan tes sebagai tolak ukur keberhasilan

penyampaian materi melaui penggunaan media grafis tersebut.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian dalam bentuk skripsi yang dilakukan oleh Supriyadi (2010),

guru di lingkungan pemerintah Kabupaten Madiun dengan judul Efektifitas

Penggunaan Media Grafis Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan

Motivasi dan Pemahaman Konsep desentralisasi dan Sentralisasi Di SDN Wungu

4 Kecamatan Wungu Madiun Tahun Pelajaran 2009/2010 memperoleh

kesimpulan bahwa penggunaan media grafis sebagai media pembelajaran efektif

untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep Sentralisasi dan

desentralisasi di SDN Wungu 4 Kecamatan Wungu Madiun tahun ajaran

2009/2010.

Penelitian dalam bentuk skripsi yang dilakukan oleh Suyanto (2008),

mahasiswa jurusan pendidikan agama Islam dari Universitas Negeri Sunan

Kalijaga, Yogyakarta yang berjudul Penggunaan Media Grafis Dalam Efektifitas

Pembelajaran Fiqh Zakat mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 1

Muhamadiyah Yogyakarta Tahun 2007/2008 menghasilkan kesimpulan bahwa

media grafis mampu mengefektifkan pembelajaran fiqh zakat di SDN 1

Muhamadiyah Yogyakarta tahun 2007/2008.

Berdasarkan dua hasil penelitian yang relevan yang berhasil menerapkan

penggunaan media grafis dalam pembelajaran maka peneliti yakin bahwa

penggunaan media grafis akan dapat mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang

Page 70: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV di SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran

2011/2012.

C. Kerangka Berpikir

Nilai media grafis terletak pada kemampuan dalam menarik perhatian,

minat dalam menyampaikan berbagai jenis informasi tertentu secara cepat. Peran

utamanya adalah menvisualisasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan dalam

bentuk ringkas dan padat.

Materi IPA tentang sumber daya alam adalah salah satu materi yang

banyak membutuhkan penggambaran visual. Hal ini disebabkan tidak semua

media konkret pada pembelajaran sumber daya alam dapat dihadirkan di kelas.

Oleh karena itu, pembelajaran tentang sumber daya alam akan lebih optimal

melalui media yang bersifat visual yaitu media grafis.

Media grafis akan menghadirkan materi pembelajaran tentang Sumber

Daya Alam dengan tampilan yang menarik dan efektif untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Misalnya pada sub materi tentang jenis-jenis sumber daya

alam, guru dapat menggunakan media grafis berupa gambar dan kartu kata. Pada

sub materi persebaran sumber daya alam di Indonesia, guru dapat menggunakan

media grafis berupa peta. Pada sub materi alur pemanfaatan sumber daya alam,

guru dapat menggunakan media grafis berupa bagan. Pada sub materi pelestarian

sumber daya alam, guru dapat menggunakan media grafis berupa poster dan

masih banyak lagi media grafis yang dapat digunakan untuk pembelajaran IPA

tentang sumber daya alam. Pada pelaksanaannya nanti, peneliti tidak

meninggalkan aspek penting dalam pembelajaran IPA yaitu penguasaan

ketrampilan proses. Penguasaan ketrampilan proses nantinya akan peneliti

latihkan melalui kegiatan praktikum pada sub materi pemanfaatan sumber daya

alam secara tradisional dan menggunakan teknologi. Peran media grafis dalam

kegiatan praktikum tersebut adalah sebagai media yang memberikan petunjuk

bagi siswa untuk melaksanakan langkah-langkahkegiatan praktikum secara benar

dan runtut sesuai tujuan pembelajaran.

Page 71: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Penggunaan media grafis ini nantinya akan diselaraskan dengan

penggunaan model dan metode pembelajaran yang bervariasi serta interaktif.

Dengan demikian, penggunaan media grafis diharapkan mampu untuk

mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang sumber daya alam bagi siswa kelas IV

di SD Negeri 1 Kuwayuhan.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis

tindakan penelitian ini adalah jika langkah-langkah penggunaan media grafis

dilakukan dengan benar maka penggunaan media grafis dapat mengoptimalkan

pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1

Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada hakikatnya penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan

yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan

refleksi. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan

memperbaiki proses belajar yang kurang tepat serta meningkatkan pembelajaran

siswa pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kuwayuhan. Lokasi ini dipilih

sebagai lokasi penelitian dikarenakan peneliti merupakan salah satu tenaga

pendidik di sekolah tersebut. Dengan harapan akan dapat mempermudah dan

memperlancar penelitian dari tahap awal sampai tahap akhir penelitian.

Sekolah Dasar Negeri 1 Kuwayuhan tepatnya berada di desa

Kuwayuhan RT 13 RW 02 Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen. Lokasi

SD Negeri 1 Kuwayuhan berhadapan dengan Balai Desa Kuwayuhan. Jumlah

ruangan yang ada di SD Negeri 1Kuwayuhan ada 7 ruang kelas, 1 ruang guru,

dapur, dan 4 kamar mandi/WC. Keadaan SD Negeri 1 Kuwayuhan dapat

dikatakan cukup bagus karena lantai sudah berkeramik. Namun, sekolah ini

belum memiliki ruang perpustakaan khusus. Ruang perpustakaan masih satu

ruangan dengan UKS dan mushola.

a. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada tahun 2011/2012 seluruhnya berjumlah

216 orang. Persebaran jumlah peserta didik cukup merata dari tahun-

ketahun. Jumlah siswa pada tahun sekarang mengalami peningkatan jika

dibandingkan tahun sebelumnya.Hal tersebut disebabkan oleh jumlah

pendaftar pada awal tahun ajaran baru dan beberapa siswa yang bermutasi

ke SDN 1 Kuwayuhan.

Page 73: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tenaga pendidik dan kependidikan SD Negeri 1 Kuwayuhan

berjumlah 13 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 7 orang guru kelas, 1

guru olahraga, 1 guru agama, 1 guru bahasa inggris, 1 guru SBK dan 1

penjaga sekolah. Dengan adanya jumlah tenaga pendidik yang memadai

dapat memacu tingkat prestasi siswa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun ajaran

2011/2012. Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis membuat sebuah rencana

jadwal waktu penelitian. Pembuatan jadwal waktu penelitian bertujuan untuk

memudahkan dalam proses penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat

berjalan secara sistematis, efektif, dan efisien. Penelitian ini direncanakan akan

dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012

dengan pengaturan jadwal penelitian. Adapun untuk kejelasanya dapat dilihat

melalui jadwal penelitian di bawah ini.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

N

o Kegiatan

Bulan

Des

2011

Jan

2012

Feb

2012

Maret

2012

April

2012

Mei

2012

Juni

2012

Juli

2012

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1

Penyusunan,

pengajuan dan

seminar proposal

2 Mengurus izin

penelitian

3 Persiapan

penelitian

4 Pelaksanaan

siklus I

5 Pelaksanaan

siklus II

6 Pelaksanaan

siklus III

7 Analisis data dan

Page 74: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

B. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengambil subjek penelitian siswa kelas IV

SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah 34siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-

laki dan 16 siswa perempuan yang berasal dari desa itu sendiri. Mereka berasal

dari keluarga dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi yang beragam.

C. Sumber Data

Sumber data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut :

1. Siswa

Pada penelitian ini sumber data yang pertama yaitu siswa kelas IV SD

Negeri 1 Kuwayuhan Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen pada Tahun

Pelajaran 2011/2012. Data ini meliputi seluruh kegiatan proses pembelajaran

yaitu tentang penerapan media pembelajaran berupa media grafis

2. Guru

Penelitian ini juga melibatkan guru sebagai sumber data. Penggunaan

data dari teman sejawat adalah data tentang observasi kegiatan selama

pembelajaran di kelas. Guru yang diberi tugas oleh penulis untuk menjadi

observer, sehingga tugasnya adalah mengawasi jalannya proses pembelajaran

IPA yang berlangsung yang menggunakan media grafis.

3. Dokumen

Dokumen yang diambil peneliti sebagai sumber data dari penelitian ini

yaitu hasil belajar IPA siswa dalam buku daftar nilai. Dokumen ini

dimaksudkan untuk mencari tahu tentang keadaan siswa dalam pelajaran IPA

sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan.

penyusunan

laporan.

8

Sidang skripsi,

revisi, dan

penjilidan

Page 75: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2009)berpendapat “Teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan penelitian adalah

mendapatkan data” (hlm. 224). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,

maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

a. Tes

Padmono (2002)mengungkapkan “Tes adalah suatu cara untuk

mengadakan pengukuran berupa tugas atau serangkaian kegiatan yang

harus dilakukan subjek sehingga menghasilkan informasi tentang

performan atau penampilan perilaku tertentu yang dapat dibandingkan

dengan skor standard atau dengan kelompoknya” (hlm. 7).

Arikunto (2006) menyatakan “Tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan (intelegensi), kemampuan atau bakat yang dimiliki individu

atau kelompok” (hlm. 150). Selain itu, tes juga dapat diartikan sebagai

sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk

mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu

dari orang yang dikenai tes.

Sudjana (2009) berpendapat“Tes sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat

jawaban dari siswa dalam bentuk (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes

tertulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan)” (hlm. 35). Tes pada

umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,

terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Dari beberapa definisi tes di atas, dapat disimpulkan bahwa tes

adalah serangkaian pertanyaan, pernyataan, atau tugas yang harus direspon

Page 76: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

oleh testee sehingga menunjukkan karakteristik kemampuan pada aspek

tertentu dalam bentuk (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), atau

dalam bentuk perbuatan (tes tindakan), pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif

berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan

pendidikan dan pengajaran. Pada penelitian ini teknik tes yang digunakan

adalah tes tertulis yang berupa tes hasil belajar siswa tentang materi

sumber daya alam.

1) Definisi Konsep

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku, baik yang

menyangkut kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa (kognitif,

afektif, dan psikomotorik) setelah ia mengalami aktivitas belajar dan

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar IPA dalam aspek kognitif

lebih dominan daripada aspek afektif dan psikomotor karena lebih

menonjol tetapi hasil belajar dalam aspek psikomotor dan afektif juga

harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di

sekolah. Aspek afektif dan psikomotor sudah tercermin dalam penilaian

aktivitas belajar siswa.

Hasil belajar IPA yang diharapkan meliputi aspek kehidupan

siswa yang ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai

bentuk kemampuan baik kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa hasil belajar IPA tidak

hanya sekedar hasil yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar

mengajar tetapi hasil yang diperoleh adalah bagaimana siswa mengikuti

proses belajar mengajar. Hal yang terpenting dalam hasil belajar IPA yang

diperoleh yaitu diharapkan materi IPA dapat diserap dan diterapkan secara

optimal sehingga siswa mampu menampilkan sikap dan perilaku yang baik

dalam kehidupan sosial di lingkungan masyarakat.

Page 77: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2. Definisi Operasional

Alat pengumpulan data dari tes berupa lembar soal evaluasi,

dalam menyusun lembar evaluasi hendaknya mencakup semua pokok

bahasan secara proporsional dari setiap pokok bahasan. Tes hasil belajar

ini yang nantinya akan dianalisis secara kuantitatif. Data yang diperoleh

melalui tes hasil belajar berupa skor-skor nilai hasil belajar siswa yang

menunjukkan penguasaan materi dalam pembelajaran IPA khususnya pada

materi Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV.

b. Observasi

Arikunto (2006) berpendapat “Observasi adalah memperhatikan

sesuatu dengan menggunakan mata” (hlm. 156-157). Padmono (2002)

mengungkapkan “Observasi merupakan cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut”(hlm. 76). Observasi merupakan suatu proses yang

kompleks yang berupa proses biologis dan psikologis serta proses yang

penting dilakukan adalah pengamatan dan ingatan(Sugiyono, 2009: 145).

Sudjana (2009) menyatakan “Observasi merupakan pengamatan terhadap

gejala atau tingkah laku tertentu dari objek yang diselidiki baik dalam

situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan” (hlm. 89).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks yang berupa proses biologis dan

psikologis dengan memusatkan perhatian terhadap gejala atau tingkah laku

tertentu dari suatu objek yang diselidiki baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan dengan menggunakan seluruh

alat indra serta proses yang penting dilakukan adalah pengamatan dan

ingatan. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah observasi sistematis rating scale. Teknik observasi dilakukan

oleh teman sejawat yaitu ketika peneliti melaksanakan proses belajar

mengajar di kelas.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

1) Definisi Konsep

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang berupa

proses biologis dan psikologis dengan memusatkan perhatian terhadap

gejala atau tingkah laku tertentu dari suatu objek yang diselidiki baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan dengan

menggunakan seluruh alat indra serta proses yang penting dilakukan

adalah pengamatan dan ingatan.

2) Definisi Operasional

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah observasi sistematis rating scale. Teknik observasi dilakukan oleh

teman sejawat yaitu ketika peneliti melaksanakan proses belajar mengajar

di kelas.

c. Wawancara

Sugiyono (2009) mengatakan “Wawancara merupakan teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit” (hlm. 137). Sudjana (2009)

berpendapat “Wawancara merupakan komunikasi langsung antara

pewawancara dengan yang diwawancara untuk mengungkap persoalan

yang diinginkan” (hlm. 89).

Moleong (2007) berkata“Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu” (hlm. 186).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wawancara

adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi

langsung dengan responden yang digunakan untuk mengetahui hal-hal

yang lebih mendalam tentang persoalan yang diinginkan dan jumlah

Page 79: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

respondennya sedikit.Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian

ini adalah wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin merupakan

wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Peneliti telah

menyiapkan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang

berkaitan dengan pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran

menggunakan media grafis dalam pembelajaran IPA.

1) Definisi Konsep

Wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui

komunikasi langsung dengan responden yang digunakan untuk mengetahui

hal-hal yang lebih mendalam tentang persoalan yang diinginkan dan

jumlah respondennya sedikit.

2) Definisi Operasional

Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin merupakan wawancara yang

dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Peneliti telah menyiapkan

pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran menggunakan media grafis

dalam pembelajaran IPA

2. Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan teknik-teknik yang digunakan maka alat pengumpulan

data pada penelitian tindakan kelas ini berupa:

a. Lembar Soal Tes

Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes ini yaitu berupa

soal-soal tes.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan pada saat menggunakan teknik observasi.

Lembar observasi diberikan kepada teman sejawat pada saat pelaksanaan

penelitian.

c. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan pada saat menggunakan teknik

wawancara. Pedoman wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang harus

dijawab oleh responden.

E. Validitas Data

Pelaksanaan validitas data atau keabsahan data dimaksudkan untuk

mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara

ilmiah. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang

bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada (Sugiyono, 2009: 241). Pada penelitian tindakan kelas ini

triangulasi yang dilakukan meliputiTriangulasi data dan Triangulasi metode.

Triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data

yang berbeda agar lebih mantap kebenarannya. Sumber data yang dimaksud

adalah siswa kelas IV, teman sejawat, dan dokumen yang diharapkan dapat

memberikan informasi yang lebih tepat dan akurat yang sesuai dengan keadaan

pembelajaran bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan. Triangulasi metode

yaitu mengumpulkan data yang sejenis menggunakan teknik pengumpulan yang

berbeda. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara,

observasi, dan tes yang diharapkan mampu menguji kemantapan informasinya.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif meliputi 3 alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan dan terus menerus selama dan setelah

pengumpulan data. Miles dan Hubermanmenyebutkan ada tiga langkah

pengolahan data kualitatif, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi (Sugiyono, 2009: 337).

Page 81: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tahap-tahap analisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan sebagai proses pemilihan, pemersatuan,

perhatian, dan penyederhanaan data kasar yang diperoleh dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Tahap reduksi data merupakan bentuk analisis yang

mempertajam, menggalakkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,

dan mengorganisasi data sehingga dapat diambil kesimpulan-kesimpulan

akhir dan diverifikasi.

2. Penyajan Data

Penyajian data merupakan proses penampilan atau penyajian data

secara lebih sederhana dalam bentuk tabel untuk diinterpretasikan dalam

bentuk naratif yaitu dilakukan dengan cara menyusun sekumpulan informasi

yang diperoleh dari hasil reduksi data sehingga memberikan kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan selanjutnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap akhir dalam analisis data ini yaitu melakukan penarikan

kesimpulan yang diperoleh dari tahap reduksi data dan penyajian data.

Penarikan kesimpulan merupakan proses pengambilan intisari dari

keseluruhan paparan atau penyajian data yang telah dideskripsikan untuk

diformulakan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban

terhadap tujuan penelitian.

Dari ketiga analisis datayang meliputi reduksi data, penyajian data,

dan kesimpulan atau verifikasi kemudian diperoleh suatu informasi.

Informasi yang terkumpul diuraikan. Hasil refleksi kemudian dijadikan

sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana berikutnya.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan uraian tentang atau tanda-tanda apa yang

diharapkan muncul sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan.

Adapun indikator-indikator yang dicapai sebagai bentuk keberhasilan penelitian

tindakan kelas ini yaitu:

1. Guru menguasai teknik penggunaan media grafis.

Page 82: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Guru mampu mendesain media grafis yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

3. Siswa aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan semakin

banyaknya siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

4. Penguasaan ketrampilan proses mencapai 75%.

5. 85 % siswa mampu memperoleh nilai ≥ KKM yaitu 70.

H. Prosedur Penelitian

Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti merencanakan akan

melaksanakan 2 siklus dengan menggunakan prosedur penelitian Kasihani

Kasbolah yang terdiri atas empat komponen yaitu: perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi.

Refleksi Rencana Tindakan

Pelaksanaan

Observasi Tindakan

Rencana Tindakan

Refleksi

Observasi PelaksanaanTindakan

Rencana Tindakan

Refleksi

Observasi PelaksanaanTindakan

Gambar 3.1. Alur siklus penelitian tindakan kelas menurut Kasihani

Kasbolah (1998: 70).

SIKLUS 1

SIKLUS 2

SIKLUS 3

Page 83: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Keterangan Gambar:

Menunjukan bahwa pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan,

terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis tindakan yang

akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah

tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya

tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan

akibat yang ditimbulkan. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan

tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah

dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan

atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu

disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakn berikutnya tidak

sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian

seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

1. Siklus I

a. Tahap PerencanaanTindakan

Tahap ini merupakan tahap awal dari rencana tindakan kelas.

Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan

hipotesis yang telah diajukan. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan

sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ialah:

1) Permohonan izin kepala sekolah untuk melakukan penelitian

2) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan

materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan siklus. Sub pokok materi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber daya alam..

3) Menyusun jadwal penelitian.

4) Menentukan observer

5) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

6) Menyusun lembar kegiatan siswa.

7) Menyusun Instrumen.

a) Lembar Observasi

b) Lembar wawancara

Page 84: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada rencana awal yang

telah disusun. Tahap ini berisi tentang tindakan yang dilakukan peneliti

sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran IPA pada materi sumber daya

alam. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana adalah sebagai berikut :

1) Siklus I

a) Pertemuan Ke-1

(1) Pemberian materi tentang “Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan”.

(2) Penggunaan media grafisberupa peta persebaran SDA, gambar

contoh-contoh sumber daya alam yang ada di lingkungan, papan

flannel, dan kartu kata.

(3) Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL.

(4) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, dan inquiri.

b) Pertemuan Ke-2

(1) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus I pertemuan ke-1

(2) Penjelasan materi baru yaitu “Klasifikasi Sumber Daya Alam

Menurut Jenis dan manfaatnya.”

(3) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai contoh SDA

menurut jenis dan manfaatnya, bagan klasifikasi sumber daya

alam menurut jenis dan manfaatnya, papan flannel dan kartu kata.

(4) Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.

(5) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, permainan, dan diskusi.

c) Pertemuan Ke-3

(1) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus I pertemuan ke-2

(2) Penjelasan materi baru yaitu “Klasifikasi Sumber Daya Alam

Menurut Sifatnya”

Page 85: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(3) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai sumber daya

alam menurut sifatnya, bagan klasifikasi sumber daya alam

menurut sifatnya, papan flannel, dan kartu kata.

(4) Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.

(5) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

tanya jawab, penugasan, permainan, dan diskusi.

(6) Pemberian soal evaluasi sebagai sebagai tes siklus I.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan

hasil tindakan tersebut. Pada dasarnya observasi adalah semua kegiatan

yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap

indikator, baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun

akibatnya. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan

yaitu berupa perubahan yang lebih baik. Setelah diadakannya tindakan ini,

peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan sebelum atau rencana dan

sesudah atau hasil dilaksanakannya tindakan. Hasil observasi ini akan

digunakan sebagai pertimbangan untuk mengadakan refleksi dalam

menyusun tindakan selanjutnya.

d. Tahap Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan

hendaknya di kaji dan dipahami bersama (peneliti). Informasi yang

terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitan antara yang satu dengan yang

lainya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Melalui proses

refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.

Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun

rencana tindakan selanjutnya.

Page 86: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Evaluasi merupakan kegiatan terakhir dari refleksi yang terakhir.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh setelah

diadakan tindakan. Pada tahap evaluasi-refleksi, peneliti membandingkan

kondisi awal sebelum dan kondisi sesudah diadakannya tindakan. Dari hasil

tersebut, peneliti dan tim mengadakan diskusi untuk memaknai data yang

diperoleh, sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang tindakan yang

akan dilakukan selanjutnya.

2. Siklus II

a. Tahap PerencanaanTindakan

Tahap ini merupakan tahap awal dari rencana tindakan kelas.

Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan

hipotesis yang telah diajukan. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan

sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ialah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar kegiatan siswa.

3) Menyusun Instrumen.

a) Lembar Observasi

b) Lembar wawancara

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada rencana awal yang

telah disusun. Tahap ini berisi tentang tindakan yang dilakukan peneliti

sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran IPA pada materi sumber daya

alam. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan ke-1

a) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Penggunaan Teknologi

Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.

b) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai contoh

pengelolaan sumber daya alam di Indonesia, bagan alur pemanfaatan

bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, dan kartu kata.

c) Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL.

Page 87: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

d) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

2) Pertemuan Ke-2

a) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus II pertemuan ke-1.

b) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Pengelolaan Sumber Daya

Alam Yang Dapat Dimanfaatkan Langsung”.

c) Media grafis yang digunakan yaitu gambar contoh pengelolaan

sumber daya alam yang dimanfaatkan secara langsung, gambar

langkah-langkah pelaksanaan praktikum, diagram alur pengelolaan

sumber daya alam dan kartu kata.

d) Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL.

e) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, permainan, dan eksperimen.

f) Pada pertemuan kedua ini siswa melakukan eksperimen pengelolaan

sumber daya alam secara langsung menggunakan peralatan

tradisional yaitu proses pengolahan kedelai menjadi tempe.

3) Pertemuan Ke-3

a) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus II pertemuan ke-2.

b) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Pengelolaan Sumber Daya

Alam Yang Memanfaatkan Teknologi”.

c) Media grafis yang digunakan yaitu gambar pengelolaan sumber daya

alam yang memanfaatkan teknologi, gambar langkah-langkah

pelaksanaan praktikum, diagram alur pengolahan sumber daya alam

yang memanfaatkan teknologi, dan kartu kata.

d) Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL.

e) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, permainan, dan eksperimen.

f) Pada pertemuan ketiga ini siswa melakukan praktikum pengelolaan

sumber daya alam menggunakan teknologi sederhana yaitu

Page 88: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pengolahan kedelai menjadi susu kedelai dengan berbagai rasa dan

warna.

g) Pemberian soal evaluasi sebagai sebagai tes siklus II.

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan

hasil tindakan tersebut. Pada dasarnya observasi adalah semua kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap

indikator, baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibatnya.

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan yaitu berupa

perubahan yang lebih baik. Setelah diadakannya tindakan ini, peneliti

melakukan observasi terhadap kegiatan sebelum atau rencana dan sesudah atau

hasil dilaksanakannya tindakan. Hasil observasi ini akan digunakan sebagai

pertimbangan untuk mengadakan refleksi dalam menyusun tindakan

selanjutnya.

4. Tahap Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan

hendaknya di kaji dan dipahami bersama (peneliti). Informasi yang terkumpul

perlu diuraikan, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainya,

dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Melalui proses refleksi yang

mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Hasil refleksi ini

digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana tindakan

selanjutnya.

Evaluasi merupakan kegiatan terakhir dari refleksi yang terakhir.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh setelah

diadakan tindakan. Pada tahap evaluasi-refleksi, peneliti membandingkan

kondisi awal sebelum dan kondisi sesudah diadakannya tindakan. Dari hasil

tersebut, peneliti dan tim mengadakan diskusi untuk memaknai data yang

Page 89: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

diperoleh, sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang tindakan yang

akan dilakukan selanjutnya.

3. Siklus III

a. Tahap PerencanaanTindakan

Tahap ini merupakan tahap awal dari rencana tindakan kelas.

Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan

hipotesis yang telah diajukan. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan

sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ialah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar kegiatan siswa.

3) Menyusun Instrumen.

a) Lembar Observasi

b) Lembar wawancara

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan ini didasarkan pada rencana awal yang

telah disusun. Tahap ini berisi tentang tindakan yang dilakukan peneliti

sebagai upaya mengoptimalkan pembelajaran IPA pada materi sumber daya

alam. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Ke-1

a) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Sumber Daya Alam Dan

Kelestarian Lingkungan”.

b) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai contoh

penggunaan sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab seperti

penebangan hutan liar dan pengeboman laut, grafik kerusakan hutan di

Indonesia dari tahun ke tahun dan kartu kata

c) Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.

d) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, Tanya

jawab, penugasan, dan diskusi.

Page 90: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

2) Pertemuan ke-2

a) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus III pertemuan ke-1.

b) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Upaya Pelestarian Sumber

Daya Alam”.

c) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai contoh

pelestarian sumber daya alam seperti reboisasi dan terasering, poster,

dan papan buletin atau majalah dinding.

d) Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.

e) Pada pertemuan kedua ini, siswa juga ditugaskan untuk mebuat poster

tentang upaya pelestarian SDA yang selanjutnya dipasang di papan

buletin atau majalah dinding sekolah.

f) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya

jawab, penugasan, permainan, dan diskusi.

3) Pertemuan Ke-3

a) Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus III pertemuan ke-2

b) Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Manfaat Pelestarian Sumber

Daya Alam”.

c) Media grafis yang digunakan yaitu gambar berbagai contoh

keberhasilan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan poster

pelestarian SDA.

d) Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD.

e) Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya

jawab, penugasan, dan diskusi.

c. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan

hasil tindakan tersebut. Pada dasarnya observasi adalah semua kegiatan yang

ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap

indikator, baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibatnya.

Page 91: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan yaitu berupa

perubahan yang lebih baik. Setelah diadakannya tindakan ini, peneliti

melakukan observasi terhadap kegiatan sebelum atau rencana dan sesudah atau

hasil dilaksanakannya tindakan. Hasil observasi ini akan digunakan sebagai

pertimbangan untuk mengadakan refleksi dalam menyusun tindakan

selanjutnya.

d. Tahap Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,

interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan)terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan

hendaknya di kaji dan dipahami bersama (peneliti). Informasi yang terkumpul

perlu diuraikan, dicari kaitan antara yang satu dengan yang lainya,

dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya. Melalui proses refleksi yang

mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Hasil refleksi ini

digunakan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana tindakan

selanjutnya.

Evaluasi merupakan kegiatan terakhir dari refleksi yang terakhir.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh setelah

diadakan tindakan. Pada tahap evaluasi-refleksi, peneliti membandingkan

kondisi awal sebelum dan kondisi sesudah diadakannya tindakan. Dari hasil

tersebut, peneliti dan tim mengadakan diskusi untuk memaknai data yang

diperoleh, sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang tindakan yang

akan dilakukan selanjutnya.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kuwayuhan yang terletak di

Desa Kuwayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Kelas yang

digunakan untuk penelitian adalah kelas IV Tahun Ajaran 2011/2012 yang

berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan siswa 17 putri dengan

latar belakang yang berbeda-beda. Namun perbedaan itu tidak menjadi hambatan

bagi siswa dalam bergaul satu sama lain.

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan

pengamatan dengan mengamati hasil nilai IPA kelas IV. Ternyata dari hasil

penelitian tersebut peneliti menemukan banyak siswa yang belum tuntas dalam

menempuh pelajaran IPA karena anak kelas IV terlihat tidak antusias dan

bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPA. Hal ini didukung oleh pernyataan

guru kelas IV tentang prestasi pada mata pelajaran IPA yaitu nilai rata-rata kelas

mata pelajaran IPA masih sangat rendah dibanding dengan nilai rata-rata palajaran

yang lain. Berdasarkan pengamatan teman sejawat saat mengajar di kelas IV

khususnya subbahasan sumber daya alam, hasil belajar yang diperoleh masih

belum memuaskan, padahal materi tersebut tergolong mudah. Hal ini

membangkitkan motivasi peneliti untuk menerapkan media grafis dalam

pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012.

Data pendukung untuk memperkuat hasil pengamatan yaitu peneliti

melakukan pratindakan dengan memberikan pretes atau tes uji coba kepada siswa

kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan. Tes uji coba ini dengan jumlah soal 30 berupa

soal pilihan ganda. Tes uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa tentang materi SDA (Sumber daya Alam). Adapun hasil

tes uji coba yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 93: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.1. Hasil Tes Pretest Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 2 6,06

4. 30-39 5 15,15

5. 40-49 1 3,03

6. 50-59 8 24,24

7. 60-69 10 30,30

8. 70-79 4 12,12

9. 80-89 3 9,09

10. 90-99 0 0

11. 100 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 26 78,79

Yang mendapat nilai > KKM 7 21,21

Jumlah Nilai 1872

Rata-rata 56,73

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 20

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa hasil pretes siklus I pada siswa kelas

IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah 33siswa, hanya ada 7siswa yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Nilai yang diperoleh siswa

berkisar antara 0 sampai 100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai antara

0-9 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 10-19 sebesar 0%, yang mendapat

nilai antara 20-29 sebesar 6,06%, yang mendapat nilai antara 30-39 sebesar

15,15%, yang mendapat nilai antara 40-49 sebesar 3,03%, yang mendapat nilai

antara 50-59 sebesar 24,24%, yang mendapat nilai 60-69 sebesar 30,30%, yang

mendapat nilai antara 70-79 sebesar 12,12 %, yang mendapat nilai antara 80-89

sebesar 9,09%, dan antara 90-99 dan 100 sebesar 0%. Jumlah nilai seluruh siswa

sebesar 1872 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 56,73. Nilai tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 80dan nilai terendahnya yaitu 20. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa hasil belajar IPA materi SDA siswa masih rendah dan dapat

dikatakan bahwa pembelajaran belum berhasil.

Page 94: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut, salah satunya disebabkan

oleh penggunaan media ajar yang kurang variatif dan kurang menarik bagi siswa

untuk mengikuti dan mempelajari lebih dalam tentangb materi SDA (Sumber

Daya Alam). Selain itu juga kurang terampilnya guru dalam membungkus suatu

materi ajar dengan disajikan melalui beberapa model dan metode pembelajaran

yang lebih inovatif. IPA merupakan materi ajar yang sangat penting dalam

kehidupan, materi ajarnya berkaitan dengan alam dan kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu, perlu adanya penguasaan materi dan keterampilan dalam

mengaplikasikan ilmu dalam dunia nyata. Demi meningkatkan kemampuan siswa

dalam pembelajaran IPA diperlukan adanya tindakan dalam pembelajaran.

Tindakan yang dapat diambil adalah penggunaan media grafis untuk

mengoptimalkan hasil belajar IPA materi SDA (Sumber Daya Alam) pada siswa

kleas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Deskripsi Siklus I

Siklus I merupakan siklus dengan subbahasansumber daya alam dan

lingkungan. Sebelum pelaksanaan siklus I terlebih dahulu dilksanakan pretest

yang merupakan uji coba terhadap kemampuan dasar siswa sekaligus sebagai

pembanding antara pembelajaran sebelum menggunakan media grafis dan

pembelajaran menggunakan media grafis.

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, peneliti meminta izin kepada guru kelas IV dan Kepala

SD Negeri 1 Kuwayuhan bahwa akan melaksanakan penelitian; Kedua,

Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Ketiga, menyiapkan media

grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian; Keempat, membuat soal

dan lembar observasi serta melaksanakan post tes guna mengukur

keberhasilan pembelajaran Kelima, menghubungi teman sejawat guna

mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 95: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 yaitu pada hari Senin

tanggal 27Februari 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.Pemberian materi tentang “Sumber Daya Alam Dan Lingkungan”.

Penggunaan media grafisberupa peta persebaran SDA, gambar contoh-

contoh sumber daya alam yang ada di lingkungan, papan flannel, dan

kartu kata.Model pembelajaran yang digunakan adalah CTL. Metode

pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,

penugasan, dan inquiri.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti pada siklus I pertemuan 2 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus 1 pertemuan 2. Pada kegiatan awal, siswa

memperhatikan penjelasan guru tentang klasifikasi sumber daya alam

menurut jenisnya dan tentang SDA hayati.

Siswa memberi contoh SDA hayati dan memperhatikan

penjelasan guru tentang SDA non hayati. Selanjutnya, siswa memberi

contoh SDA non hayati. Dilanjutkan siswa menerima gambar contoh-

contoh SDA dan menggolongkan SDA menurut jenisnya melalui bantuan

gambar-gambar yang diberikan oleh guru, serta melengkapi bagan

klasifikasi SDA menurut jenisnya melalui bantuan gambar dan kartu kata

yang disediakan guru. Kegiatan berikutnya siswa mendiskusikan

persamaan dan perbedaan sumber daya alam menurut jenisnya

dilanjutkan membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Pada kegiatan

akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang kurang jelas seputar materi yang disampaikan oleh guru

melalui media grafis. Kemudian guru bersama dengan siswa

menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakasanakan. Setelah

itu, siswa melaksanakan kegiatan evaluasi sebagai post test siklus I

Page 96: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pertemuan 1 untuk mengetahui hasil peningkatan belajar yang sudah

melalui media grafis.

3) Observasi

Tahap ini merupakan tahap pengamatan proses pembelajaran

selama penelitian berlangsung. Tujuan observasi untuk mengamati

jalannya pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan observasi ini meliputi dari

pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

instrumen lembar observasi guru, lembar observasi siswa dan pedoman

wawancara.

Observasi guru dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja

guru melangsungkan pembelajaran. Kinerja guru yang diobservasi terdiri

dari beberapa aspek.Kinerja guru pada siklus I pertemuan 1 sudah baik.

Guru sudah menggunakan media grafis dengan baik. Guru atau peneliti

juga sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang ada

di RPP. Peneliti juga sudah bersikap terbuka kepada siswa dan selalu

memberi motivasi kepada siswa.Selain itu guru juga sudah

mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan matang.

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Proses pengamatan di sini akan menjelaskan apakah hal

yang direncanakan berjalan dengan rencana atau tidak. Untuk

mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus I pertemuan 1 ini dapat dilihat

pada tabel 4. 2 berikut:

Page 97: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Tabel 4.2. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media

Grafis bagi Gurupada Siklus 1 Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

3 3 6 75

2 Pebuatan

Media

8 10 18 56,25

3 Pengaturan

Siswa

3 2 5 62,5

4 Penempatan

Media

9 10 19 59,37

5 Penyajian

Materi

23 22 45 56,25

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

4 5 9 56,25

7 Penyimpulan 2 2 4 50

8 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 55 57 112 490,625

Rata-rata 6,87 7,12 14 61,32

Sesuai tabel 4.2 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafispada siklus I pertemuan 1 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan baik yaitu dengan persentase sebesar

75%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan kurang

yaitu dengan persentase sebesar 56,25%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan cukup baik yaitu dengan

persentase sebesar 62,5%. Langkah keempat yaitu penempatan media

denganposisi kurang baik yaitu dengan persentase sebesar 59,37%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori kurang baik yaitu dengan persentase sebesar 56,25%. Langkah

keenam yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung

dengan kurang baik yaitu dengan persentase sebesar 56,25%. Langkah

ketujuh yaitu penyimpulan materi ajar berlangsung dengan kurang baik

yaitu dengan persentase sebesar 50%. Langkah kedelapan yaitu

Page 98: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pemberian tes evaluasi berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 75%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari

delapan langkah pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah

berlangsung dengan baik ada 2 langkah yaitu langkah (1) penentuan

media, (2) pemberian tes. Kemudian langkah yang sudah berlangsung

dengan cukup baik ada 1 langkah yaitu pengaturan siswa. Langkanh yang

mendapat nilai kurang baik ada 5 langkah yaitu langkah (1) pembuatan

media, (2) penempatan media, (3) penyajian materi, (4) pemberian

kesempatan bertanya, dan (5) penyimpulan materi ajar. Berdasarkan tabel

di atas, terlihat pula bahwa skor rata-rata guru (peneliti) dalam

melaksanakan pembelajaran menggunakan media grafissudah

menunjukkan tingkat kriteria cukup baik dengan rata-rata persentase dari

observer yaitu sebesar 61,32%. Selain tabel hasil observasi dari guru,

berikut juga akan ditampilkan hasil observasi terhadap siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis pada tabel 4.34

berikut:

Tabel 4.3. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus I Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

3 2 5 62,5

2 Penempatan

Media

10 10 20 62,5

3 Penyajian

Materi

23 23 46 57,5

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

4 5 9 56,25

5 Penyimpulan 2 2 4 50

6 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 45 45 90 363,75

Rata-rata 7,5 7,5 15 60,62

Page 99: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus I

pertemuan 1 langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria cukup baik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%.

Langkah kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung

dengancukup baik yaitu dengan persentase sebesar 62,25%. Pada langkah

ketiga yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan kurang baik

yaitu dengan persentase sebesar 57,5%. Langkah keempat yaitu

kesempatan bertanyajuga berlangsung dengan kurang baik yaitu dengan

persentase sebesar 56,25%. Langkah kelima yaitu penyimpulan

berlangsung dengan kurang baik yaitu dengan persentase sebesar 50%.

Langkah keenam yaitu pemberian tes, langkah ini berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Sesuai penjelasan di atas

dapat disimpulkan bahwa dari 6 langkah pembelajaran media grafis

mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6 sudah berlangsung dengan

cukup baik. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata

skor siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis

sudah berlangsung cukup baik yaitu dengan rata-rata persentase dari

observer sebesar 60,62%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.4 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1:

Page 100: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.4. Nilai IPA Siklus IPertemuan 1

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 2 6,06

6. 50-59 2 6,06

7. 60-69 11 33,33

8. 70-79 10 30,30

9. 80-89 7 21,21

10. 90-99 1 3,03

11. 100 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 15 45,45

Yang mendapat nilai > KKM 18 54,55

Jumlah Nilai 2190

Rata-rata 66,36

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa hasil tes siklus I pada

pertemuan 1 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah

33siswa, hanya ada 18siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimun (KKM). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 0 sampai

100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai antara 0-9, 10-19, 20-

29, dan 30-39 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 40-49 sebesar

6,06%, yang mendapat nilai antara 50-59 sebesar 6,06%, yang mendapat

nilai 60-69 sebesar 33,33%, yang mendapat nilai antara 70-79 sebesar

30,30 %, yang mendapat nilai antara 80-89 sebesar 21,21%, dan antara

90-99 sebesar 3,03%, dan yang mendapat 100 sebesar 0%. Jumlah nilai

seluruh siswa sebesar 2190 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 66,36.

Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90dan nilai terendahnya yaitu

40. Hal ini menunjukkan bahwa setelah diadakan tindakan pada siklus I

pertemuan 1 terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Page 101: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA pada

pembelajaran siklus I pertemuan 1.

Tabel 4.5. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Peretemuan 1

No Ketrampilan Proses

Dasar

Presentase

Penguasaan

1 Observasi 33%

2 Klasifikasi 56%

3 Inferensi 49%

Rata-Rata 46%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 1 pada tabel 4.6 berikut:

Page 102: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel 4.6. Perbandingan Hasil Pretes Siklus I dengan Hasil Belajar

Siklus I Pertemuan 1

Interval Pretes Pertemuan 1 Ket.

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0 0 0

20-29 2 6,06 0 0

30-39 5 15,15 0 0

40-49 1 3,03 2 6,06

50-59 8 24,24 2 6,06

60-69 10 30,30 11 33,33

70-79 4 12,12 10 30,30 Tuntas

80-89 3 9,09 7 21,21

90-99 0 0 1 3,03

100 0 0 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 26 78,78 15 45,45

Yang mendapat nilai > KKM 7 21,21 18 54,54

Jumlah seluruh nilai 1872 2190

Rata-rata 56,73 66,36

Nilai tertinggi 80 90

Nilai terendah 20 40

Pada tabel 4.15 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 1 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 21,21%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 1 ternyata hasilnya menjadi

54,54%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 33,33,%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 1872 dan pada

pertemuan mengalami kenaikan menjadi 2190 jadi mengalami kenaikan

sebesar 318. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu 80 pada

pertemuan 1 mengalami kenaikan yaitu menjadi 90. Sedangkan untuk

nilai terendah pada pretes sebesar 20 dan pada pertemuan 1 yaitu sebesar

40.

Page 103: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 1 diantaranya yaitu: (1) guru dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media grafis masih kurang

dipahami oleh siswa, (2) ada 2 langkah pembelajaran yang perlu

ditambahkan dalam skenario pembelajaran.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 1yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang ramai, (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 1, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan menyajikan pembelajaran dengan media yang

lebih besar dan lebih menarik bagi siswa serta mudah dipahami dan

diterima oleh siswa, (2) guru menambahkan langkah pembelajaran agar

langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih baik dan lancer, dan (3)

guru lebih kreativ dalam menciptakan suasana belajar supaya siswa tidak

ramai sendiri.

b. Pertemuan 2

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Kedua,

menyiapkan media grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian;

Ketiga, membuat soal dan lembar observasi serta melaksanakan post tes

guna mengukur keberhasilan pembelajaran Keempat, menghubungi

teman sejawat guna mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 104: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 2 yaitu pada hari Sabtu

tanggal 03 Maret 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus I pertemuan ke-1. Penjelasan materi baru yaitu

“Klasifikasi Sumber Daya Alam Menurut Jenisnya. Media grafis yang

digunakan yaitu gambar berbagai contoh SDA menurut jenis dan

manfaatnya, bagan klasifikasi sumber daya alam menurut jenis dan

manfaatnya, papan flannel dan kartu kata. Model pembelajaran yang

digunakan adalah STAD. Metode pembelajaran yang digunakan adalah

metode ceramah, Tanya jawab, penugasan, permainan, dan diskusi.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti ini merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan setelah pre test

dilakukan.

Kegiatan inti pada siklus I pertemuan 2 selama 40 menit. Pada

pertemuan kedua ini guru menggunakan media grafis berupa gambar,

kartu kata, bagan dan papan flannel. Berikut ini adalah serangkaian

kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran siklus 1 pertemuan 2.

Pertama siswa memperhatikan penjelasan guru tentang klasifikasi sumber

daya alam menurut jenisny yaitu SDA hayati dan non hayati. Dilanjutkan

memberi contoh SDA hyati dan non hayati. Selanjutnya, siswa menerima

gambar contoh-contoh SDA dan menggolongkan SDA menurut jenisnya

dilanjutkan melengkapi bagan klasifikasi SDA menurut jenisnya melalui

bantuan gambar dan kartu kata yang disediakan guru.

Pada kegiatan inti siswa mendiskusikan persamaan dan perbedaan

sumber daya alam menurut jenisnya. Selanjutnya, siswa membacakan

hasil diskusinya di depan kelas. Pada kegiatan ini guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

Page 105: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

seputar materi yang disampaikan oleh guru melalui media grafis.

Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan

kegiatan evaluasi sebagai post test siklus I pertemuan 2 untuk

mengetahui hasil peningkatan belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Proses pengamatan di sini akan menjelaskan apakah hal

yang direncanakan berjalan dengan rencana atau tidak. Untuk

mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus I pertemuan 2 ini dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus 1 Pertemuan 2

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

3 3 6 75

2 Pebuatan

Media

10 11 21 65,62

3 Pengaturan

Siswa

3 3 6 75

4 Penempatan

Media

10 10 20 62,5

5 Penyajian

Materi

25 26 51 63,75

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

7 Penyimpulan 3 3 6 75

8 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 62 64 126 554,37

Rata-rata 7,75 8 15,75 69,29

Page 106: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Sesuai tabel 4.6 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus I pertemuan 1 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan baik yaitu dengan persentase sebesar

75%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan kriteria

cukup yaitu dengan persentase sebesar 65,62%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 75%. Langkah keempat yaitu penempatan media denganposisi

cukup baik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%. Langkah kelima yaitu

penyajian materi yang telah berlangsung dengan kategori cukupbaik

yaitu dengan persentase sebesar 63,75%. Langkah keenam yaitu

pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan

cukupbaik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung denganbaik yaitu dengan

persentase sebesar 75%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes evaluasi

berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Sesuai

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan langkah

pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah berlangsung

dengan baik ada 4 langkah yaitu langkah (1) penentuan media, (2)

pengaturan siswa, (3) penyimpulan, dan (4) pemberian tes. Kemudian

langkah yang sudah berlangsung dengan cukup baik ada 4langkah yaitu

(1) pembuatan media grafis, (2) penempatan media, (3) penyajian materi,

dan (4) pemberian kesempatan bertanya.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat kriteria cukup baik dengan rata-rata

persentase dari observer yaitu sebesar 69,29%. Selain tabel hasil

observasi dari guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi

terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media

grafis pada tabel 4.8 berikut:

Page 107: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Tabel 4.8. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus I Pertemuan 2

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

3 3 6 75

2 Penempatan

Media

10 10 20 62,5

3 Penyajian

Materi

24 26 50 62,5

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

5 Penyimpulan 3 3 6 75

6 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 48 50 98 412,5

Rata-rata 8 8,3 16,3

3

68,75

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus I

pertemuan 1 langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah

kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung dengan

cukup baik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%. Pada langkah ketiga

yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan cukupbaik yaitu

dengan persentase sebesar 62,5%. Langkah keempat yaitu kesempatan

bertanyajuga berlangsung dengancukup baik yaitu dengan persentase

sebesar 62,5%. Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah keenam yaitu

pemberian tes, langkah ini berlangsung dengan baik yaitu dengan

persentase sebesar 75%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa dari 6 langkah pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1

sampai langkah ke-6 sudah berlangsung dengan cukup baik. Berdasarkan

tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa dalam

Page 108: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah berlangsung

cukup baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer sebesar

68,75%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.9 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 2:

Tabel 4.9. Nilai IPA Siklus I Pertemuan 2

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 1 3,03

6. 50-59 3 9,09

7. 60-69 4 12,12

8. 70-79 12 36,36

9. 80-89 7 21,21

10. 90-99 6 18,18

11. 100 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 8 24,24

Yang mendapat nilai > KKM 25 75,76

Jumlah Nilai 2370

Rata-rata 71,82

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa hasil tes siklus I pada

pertemuan 2 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah 33

siswa, jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun

(KKM) meningkat menjadi 25 siswa. Nilai yang diperoleh siswa berkisar

antara 0 sampai 100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai

antara 0-9, 10-19, 20-29, dan 30-39 sebesar 0%, yang mendapat nilai

Page 109: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

antara 40-49 sebesar 3,03%, yang mendapat nilai antara 50-59 sebesar

9,09%, yang mendapat nilai 60-69 sebesar 12,12%, yang mendapat nilai

antara 70-79 sebesar 36,36 %, yang mendapat nilai antara 80-89 sebesar

21,21%, dan antara 90-99 sebesar 18,18%, dan yang mendapat 100

sebesar 0%. Jumlah nilai seluruh siswa sebesar 2370 dan rata-rata

nilainya yaitu sebesar 71,83. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu

90dan nilai terendahnya yaitu 40. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diadakan tindakan pada siklus I pertemuan 1 dan 2 terdapat adanya

peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah table penguasaan

ketrampilan proses IPA pada pembelajaran siklus I pertemuan 2.

Tabel 4.10. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Pertemuan 2

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 46%

2 Klasifikasi 63%

3 Inferensi 53%

Rata-Rata 54%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 2 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 2 pada tabel 4.11 berikut:

Page 110: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel 4.11. Perbandingan Hasil Pretes Siklus I dengan Hasil Belajar

Siklus I Pertemuan 2

Interval Pretes Pertemuan 2 Ketrgn

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0 0 0

20-29 2 6,06 0 0

30-39 5 15,15 0 0

40-49 1 3,03 1 3,03

50-59 8 24,24 3 9,09

60-69 10 30,30 4 12,12

70-79 4 12,12 12 36,36 Tuntas

80-89 3 9,09 7 21,21

90-99 0 0 6 18,18

100 0 0 0 0

Yang mendapat

nilai < KKM

26 78,78 8 24,24

Yang mendapat

nilai > KKM

7 21,21 25 75,76

Jumlah seluruh

nilai

1872 2370

Rata-rata 56,73 71,82

Nilai tertinggi 80 90

Nilai terendah 20 40

Pada tabel 4.16 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 2 juga mengalami kenaikan.

Berdasarkan hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM

sebesar 21,21%. Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 2 ternyata

hasilnya menjadi 75,76%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar

54,55,%. Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 1872

dan pada pertemuan mengalami kenaikan menjadi 2370 jadi mengalami

kenaikan sebesar 498. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

80 pada pertemuan 2 mengalami kenaikan yaitu menjadi 90.

Page 111: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Sedangkanuntuk nilai terendah pada pretes sebesar 20 dan pada

pertemuan 2 yaitu sebesar 40.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 2 diantaranya yaitu: (1) guru dalam

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media grafis masih ada

langkah penggunaan media yang belum terlaksana dengan maksimal,

sehingga masih ada siswa yang kurang paham, (2) ada 2 langkah

pembelajaran yang terlewatkan dari yang direncanakan dalam skenario

pembelajaran.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 2yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang tidak memperhatikan, (2) pada kegiatan

pembelajaran siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 2, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan menggunakan media grafis dengan langkah yang

jelas dan mudah dipahami oleh siswa, (2) guru menambahkan langkah

pembelajaran agar langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih baik dan

lancar, dan (3) guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar

supaya siswa tertarik untuk memperhatikan.

c. Pertemuan 3

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Kedua,

menyiapkan media grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian;

Ketiga, membuat soal dan lembar observasi serta melaksanakan post tes

Page 112: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

guna mengukur keberhasilan pembelajaran Keempat, menghubungi

teman sejawat guna mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan 1 yaitu pada hari hari

Rabu tanggal 7 Maret 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang

muncul pada siklus I pertemuan ke-2. Penjelasan materi baru yaitu

“Klasifikasi Sumber Daya Alam Menurut Sifatnya”. Media grafis yang

digunakan yaitu gambar berbagai sumber daya alam menurut sifatnya,

bagan klasifikasi sumber daya alam menurut sifatnya, papan flannel, dan

kartu kata. Model pembelajaran yang digunakan adalah STAD. Metode

pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,

penugasan, permainan, dan diskusi. Pemberian soal evaluasi sebagai

sebagai tes siklus I.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti ini merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan setelah siklus I

pertemuan 2 dilakukan. Kegiatan inti pada siklus I pertemuan 3 berjalan

selama 40 menit. Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan

pada pembelajaran siklus 1 pertemuan 3. Pada kegiatan awal siswa

memperhatikan penjelasan guru tentang klasifikasi sumber daya alam

menurut sifatnya yaitu SDA dapat diperbaharui dan SDA tidak dapat

diperbaharui. Selanjutnya, siswa memberi contoh tentang SDA yang

dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Kemudian siswa

menggolongkan SDA menurut sifatnya dan membuat bagan klasifikasi

SDA menurut sumbernya melalui bantuan gambar dan kartu kata yang

disediakan guru. Selanjutnya, siswa mendiskusikan persamaan dan

perbedaan sumber daya alam menurut sifatnya dilanjutkan membacakan

Page 113: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

hasil diskusinya di depan kelas.Pada kegiatan akhirguru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

seputar materi yang disampaikan oleh guru melalui media grafis.

Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran dilanjutkan siswa melaksanakan kegiatan evaluasi.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Proses pengamatan di sini akan

dijelaskan apakah hal yang direncanakan berjalan dengan rencana atau

tidak. Gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus I pertemuan 3 ini dapat dilihat

pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus 1 Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer

II

1 Penentuan

Media

4 3 7 87,5

2 Pebuatan Media 11 12 23 71,87

3 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

4 Penempatan

Media

11 12 22 68,75

5 Penyajian

Materi

25 26 51 63,75

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

7 Penyimpulan 3 3 6 75

8 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 66 66 132 591,87

Rata-rata 8,25 8,25 16,5 73,98

Page 114: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Sesuai tabel 4.10 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus I pertemuan 3langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 87,5%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

kriteria baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%. Langkah ketiga

yaitu pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%.Langkah keempat yaitu penempatan media

denganposisi cukup baik yaitu dengan persentase sebesar 68,75%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori cukupbaik yaitu dengan persentase sebesar 63,75%. Langkah

keenam yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung

dengan cukupbaik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%. Langkah

ketujuh yaitu penyimpulan materi ajar berlangsung denganbaik yaitu

dengan persentase sebesar 75%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes

evaluasi berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 75%.

Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan langkah

pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah berlangsung

dengan baik ada 3 langkah yaitu langkah (1) pembuatan media, (2)

penyimpulan, dan (3) pemberian tes. Kemudian langkah yang sudah

berlangsung dengan cukup baik ada 3langkah yaitu (1) penempatan

media, (2) penyajian materi, dan (4) pemberian kesempatan bertanya.

Langkah dengan kriteria sangat baik terdapat 2 langkah yaitu (1)

penentuan media, dan (2) pengaturan siswa.

Berdasarkan tabel 4.10 terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat kriteria baik dengan rata-rata

persentase dari observer yaitu sebesar 73,98%. Selain tabel hasil

observasi dari guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi

terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media

grafis pada tabel 4.13 berikut:

Page 115: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 4.13. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus I Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer

I

Observer

II

1 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

2 Penempatan

Media

12 11 23 71,87

3 Penyajian

Materi

26 26 52 65

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

5 Penyimpulan 3 3 6 75

6 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 53 51 104 436,87

Rata-rata 8,83 8,5 17,33 72,81

Berdasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus I

pertemuan 3langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%.

Langkah kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung

dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%. Pada langkah

ketiga yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan cukupbaik yaitu

dengan persentase sebesar 65%. Langkah keempat yaitu kesempatan

bertanyajuga berlangsung dengancukup baik yaitu dengan persentase

sebesar 62,5%. Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah keenam yaitu

pemberian tes, langkah ini berlangsung dengan baik yaitu dengan

persentase sebesar 75%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa dari 6 langkah pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1

sampai langkah ke-6 sudah berlangsung dengan cukup baik. Berdasarkan

tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa dalam

Page 116: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah berlangsung

baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer sebesar 72,81%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.14 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 3:

Tabel 4.14.Nilai IPA Siklus IPertemuan 3

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 1 3,03

6. 50-59 - 0

7. 60-69 3 9,09

8. 70-79 12 36,36

9. 80-89 13 39,39

10. 90-99 4 12,12

11. 100 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 4 12,12

Yang mendapat nilai > KKM 29 87,88

Jumlah Nilai 2460

Rata-rata 74,55

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 40

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa hasil tes siklus I pada

pertemuan 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah 33

siswa, jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun

(KKM) meningkat menjadi 29 siswa. Nilai yang diperoleh siswa berkisar

antara 0 sampai 100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai

antara 0-9, 10-19, 20-29, dan 30-39 sebesar 0%, yang mendapat nilai

antara 40-49 sebesar 3,03%, yang mendapat nilai antara 50-59 sebesar

Page 117: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

0%, yang mendapat nilai 60-69 sebesar 9,09%, yang mendapat nilai

antara 70-79 sebesar 36,36 %, yang mendapat nilai antara 80-89 sebesar

39,39%, dan antara 90-99 sebesar 12,12%, dan yang mendapat 100

sebesar 0%. Jumlah nilai seluruh siswa sebesar 2460 dan rata-rata

nilainya yaitu sebesar 74,55. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu

90dan nilai terendahnya yaitu 40. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diadakan tindakan pada siklus I pertemuan 3 terdapat adanya peningkatan

hasil belajar siswa.

Selain itu, diobservasi pula nilai keterampilan proses siswa selama

pembelajaran. Berikut nilai keterampilan proses siklus I pertemuan 3:

Tabel 4.15. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

Peretemuan 3

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 56%

2 Klasifikasi 63%

3 Inferensi 59%

Rata-Rata 59%

Berdasarkan nilai keterampilan proses tiap pertemuan pada siklus I

diperoleh peningkatan dari tiap pertemuan berikut ini:

Tabel 4.16. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus I

No Siklus I Rata-Rata Penguasaan

Ketrampilan Proses

1 Pertemuan 1 46%

2 Pertemuan 2 56%

3 Pertemuan 3 59%

Rata-Rata 54%

4) Refleksi Siklus I Pertemuan 3

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan3 diambil kesimpulan

bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

Page 118: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer dapat

disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis

yang masih perlu ditingkatkan yaitu

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 3 pada tabel 4. 17 berikut.

Tabel 4. 17. Perbandingan Hasil Pretes Siklus I dengan Hasil Belajar

Siswa pada Siklus I Pertemuan 3

Interval Pretes Pertemuan 3 Keterangan

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak Tuntas

10-19 0 0 0 0

20-29 2 6,06 0 0

30-39 5 15,15 0 0

40-49 1 3,03 1 3,03

50-59 8 24,24 - 0

60-69 10 30,30 3 9,09

70-79 4 12,12 12 36,36 Tuntas

80-89 3 9,09 13 39,39

90-99 0 0 4 12,12

100 0 0 0 0

Yang mendapat

nilai < KKM

26 78,78 4 12,12

Yang mendapat

nilai > KKM

7 21,21 29 87,88

Jumlah seluruh

nilai

1872 2460

Rata-rata 56,73 74,55

Nilai tertinggi 80 90

Nilai terendah 20 40

Pada tabel 4.17dapat diketahui bahwa hasil pretes siswa

dibandingkan dengan hasil belajar pada pertemuan 3 mengalami

Page 119: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

kenaikan. Berdasarkan hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas

KKM sebesar 21,21%. Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 3

ternyata hasilnya menjadi 87,88%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar

sebesar 66,67%. Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes

sebesar 1872 dan pada pertemuan 3 mengalami kenaikan menjadi 2460

jadi mengalami kenaikan sebesar 588. Selain itu untuk nilai tertinggi

pada pretes yaitu 80 dan pada pertemuan 3 mengalami kenaikan yaitu

menjadi 90 Dan untuk nilai terendah pada pretes sebesar 20 dan pada

pertemuan 3 yaitu sebesar 40.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis pada

pertemuan 3, terdapat kendala untuk dilengkapi dan diperbaiki. Baik oleh

guru maupun oleh siswa. Adapun kendala guru pada pertemuan 3 yaitu:

(1) guru dalam menjelaskan materi, masih perlu menambahkan contoh-

contoh yang lebih konkret yang sering ditemuai anak dalam kehidupan

sehari-hari, (2) pada kegiatan akhir pembelajaran, guru bersama siswa

belum menyimpulkan materi pembelajaran.

Adapun kekurangan siswa pada saat melakukan pembelajaran

pada pertemuan 3 menggunakan media grafisyaitu: (1) siswa kurang

respon terhadap tanggapan atau pertanyaan dari guru karena guru kurang

konkret dalam menjelaskan materi pembelajaran, (2) siswa belum

mampu menyimpulkan materi pembelajaran.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 3, hal yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan memperjelas lagi materi pembelajaran melalui

contoh-contoh yang lebih konkret, (2) guru bersama dengan siswa

menyimpulkan materi pembelajaran.

d. Analisis Antar Pertemuan pada Siklus I

1) Analisis Proses Penggunaan Media Grafis Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada

siklus I ini akan dibandingkan dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3.

Page 120: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tabel kegiatan guru pada siklus I mulai pertemuan 1 sampai pertemuan 3

dapat dilihat pada tabel 4. 18 berikut:

Tabel 4. 18. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Guru

pada Siklus I

N

o

Langkah

Penggunaan

Media Grafis

Siklus I/Pertemuan Jml Rata-

rata 1 2 3

% % %

1 Penentuan

Media

75 75 87,5 237,5 79,2

2 Pebuatan

Media

56,25 65,62 71,87 193,7 64,6

3 Pengaturan

Siswa

62,5 75 87,5 225 75,0

4 Penempatan

Media

59,37 62,5 68,75 190,6 63,5

5 Penyajian

Materi

56,25 63,75 63,75 183,8 61,3

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

56,25 62,5 62,5 181,3 60,4

7 Penyimpulan 50 75 75 200 66,7

8 Pemberian

Tes

75 75 75 225 75,0

Jumlah 490,625 554,37 591,87 1636,9

Rata-rata 61,32 69,29 73,98 68,2

Berdasarkan tabel 4.18 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-8 sudah

berlangsung dengan sangat baik semua. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini.

Page 121: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Gambar 4.1. Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Guru pada Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan 1 sampai

pertemuan 3 pada siklus III ini dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-

langkah pembelajaran dengan media grafis bagi guru yaitu sebagai

berikut: (1) penentuan media yaitu dengan disesuaikan dengan materi dan

tujuan pembelajaran, (2) pembuatan media didasarkan pada prinsip

membuatan media grafis dan sudah sesuai dengan prinsip tersebuttetapi

perlu untuk diperbaiki medianya supaya lebih baik, (3) Pengaturan siswa,

pada langkah ini siswa diatur sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

menyesuaikan dengan ukuran media apakah sesuai jika disajikan dalam

kelompok, (4) penempatan media belum sesuai dengan kondisi siswa dan

lingkungan belajar, (5) penyajian materi, materi yang disajikan sudah

cocok dengan media yang digunakan akan tetapi medianya kurang dapat

diterima oleh siswa, (6) pemberian kesempatan bertanya, guru belum

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang kaitannya

dengan penggunaan media grafis, (7) penyimpulan yang dilakukan oleh

guru dengan siswa sudah relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran

menggunakan media grafis tetapi belum melibatkan siswa, (8) pemberian

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

61% 69%

74%

Pe

rse

nta

se

Skor observasi

Skor observasi

Page 122: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

tes dilakukan pada akhir pembelajaran dan sudah mampu mengevaluasi

kemampuan siswa dalam menguasai materi yang disajikan melalui media

grafis, akan tetapi masih ada siswa yang belum mencapai nilai di atas

KKM.. Berdasarkan rincian tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-

langah pembelajaran dengan media grafis ada 8 langkah pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi selama siklus I dapat disimpulkan bahwa

langkah pembelajaran dengan media grafis bagi guru berlangsung dengan

kriteria cukup yaitu dengan persentase 68,2%.Selain observasi guru,

pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis juga ada kegiatan

observasi siswa. Berikut adalah tabel 4. 18 yang berisi analisis proses

penggunaan media grafis bagi siswa.

Tabel 4. 18. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus I

N

o

Langkah

Proses

Penggunaan

Media Grafis

Siklus I/Pertemuan Jml Rata-rata

1 2 3

% % %

1 Pengaturan

Siswa

62,5 75 87,5 225,0 75,0

2 Penempatan

Media

62,5 62,5 71,87 196,9 65,6

3 Penyajian

Materi

57,5 62,5 65 185,0 61,7

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

56,25 62,5 62,5

181,3 60,4

5 Penyimpulan 50 75 75 200,0 66,7

6 Pemberian

Tes

75 75 75 225,0 75,0

Jumlah 363,75 412,5 436,87 1213,1

Rata-rata 60,62 68,75 72,81 67,4

Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis bagi siswa mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6

sudah berlangsung dengan kriteria cukup yaitu dengan rata-rata

Page 123: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

persentase 67,4%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 di

bawah ini:

Gambar 4.2. Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Siswa pada Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini dapat disimpulkan

langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis bagi siswa yaitu

sebagai berikut: (1) pengaturan siswa sudah berlangsung dengan baik, (2)

penempatan media sudah cukup disesuaikan dengan kondisi ruangan dan

jumlah siswa, (3) penyajian materi juga sudah tepat dan sesuai dengan

media yang digunakan namun kurang mengena bagi siswa, (4) pemberian

kesempatan bertanya sudah berlangsung dengan cukup dan siswa cukup

antusias, (5) penyimpulan yang dilakukan guru belum melibatkan siswa,

dan (6) pemberian tes pada siswa diakhir pembelajaran sudah dapat

mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi ajar yang

dipelajari dengan media grafis. Berdasarkan rincian tersebut dapat

disimpulkan bahwa langkah-langah pembelajaran dengan media grafis

bagi siswa ada 6 langkah pembelajaran.

2) Analisis Hasil Belajar

Berdasarkan analisis pengolahan data nilai siswa baik dari segi

ketuntasan dan penguasaan ketrampilan proses siswa yang dicapai pada

pembelajaran siklus I belum memenuhi indikator kinerja penelitian yang

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

PertemuanI

PertemuanII

PertemuanII

61% 69% 73%

Skor Observasi

Page 124: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

ditetapkan maka diperlukan perbaikan terhadap pembelajaran melalui

pembelajaran siklus II. Perbandingan nilai pretes dan nilai siklus I pada

tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19. Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I dapat kita bandingkan

bahwa hasil belajar siswa yang memenuhi KKM pada pertemuan

1mengalami peningkatan sebesar 33,33% dibandingkan hasil pretes.

Pertemuan 2 mengalami kenaikan sebesar 54,55% dibandingkan pretes.

Sedangkan pertemuan 3 mengalami peningkatan sebesar 66,67%

dibandingkan pretes. Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretest

sebesar 1872meningkat nilainya menjadi 2190. Kemudian pertemuan

Interval Nilai Pretes Pertemuan

1

Pertemuan

1I

Pertemuan

1II

F % F % F % F %

0-9 0 0 0 0 0 0 0 0

10-19 0 0 0 0 0 0 0 0

20-29 2 6,06 0 0 0 0 0 0

30-39 5 15,15 0 0 0 0 0 0

40-49 1 3,03 2 6,06 1 3,03 1 3,03

50-59 8 24,24 2 6,06 3 9,09 - 0

60-69 10 30,30 11 33,33 4 12,12 3 9,09

70-79 4 12,12 10 30,30 12 36,36 12 36,36

80-89 3 9,09 7 21,21 7 21,21 13 39,39

90-99 0 0 1 3,03 6 18,18 4 12,12

100 0 0 0 0 0 0 0 0

Yang mendapat

nilai < KKM

26 78,78 15 45,45 8 24,24 4 12,12

Yang mendapat

nilai > KKM

7 21,21 18 54,54 25 75,76 29 87,88

Jumlah seluruh

nilai

1872 2190 2370 2460

Rata-rata 56,73 66,36 71,82 74,55

Nilai tertinggi 80 90 90 90

Nilai terendah 20 40 40 40

Page 125: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

2meningkat lagi jumlah nilainya menjadi 2370. Selanjutnya pertemuan

3juga meningkat menjadi 2460. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Hasil observasi dan analisis selama pelaksanaan tindakan pada

siklus I masih ada kekurangan dan pelrlu diperbaiki. Oleh karena itu,

penelitian ini dilanjutkan dengan mengadakan tindakan siklus II.

3) Kendala dan Solusi

Hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pertemuan 1,

pertemuan 2, dan pertemuan 3 pada siklus I terdapat beberapa kendala

yang telah dipaparkan pada refleksi tiap pertemuan sebelumnya.

Kendalanya yaitu (1) guru dalam menjelaskan materi, masih perlu

menambahkan contoh-contoh yang lebih konkret yang sering ditemui

anak dalam kehidupan sehari-hari, (2) pada kegiatan akhir pembelajaran,

guru bersama siswa belum menyimpulkan materi pembelajaran, dan (3)

kurangnya pengelolaan waktu yang tepat.

Selain itu juga sudah diberikan adaya solusi yang baik demi

perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan kendala pada

siklus I, solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu:(1) guru akan

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90% 79%

45%

24%

12% 21%

55%

76%

88%

Pe

rse

nta

se

Belum tuntas

Tuntas

Page 126: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

memperjelas lagi materi pembelajaran melalui contoh-contoh yang lebih

konkret, (2) guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi

pembelajaran, (3) guru akan mempersiapkan pembelajaran dengan

meminimalisasi waktu tetapi hasil maksimal dan guru akan lebih

memperhatikan lagi langkah-langkah pembelajaran.

2. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan siklus dengan subbahasansumber daya alam dan

teknologi. Pelaksanaan siklus II sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu

diadakan pretes (tes awal) dengan tujuan untuk mengukur kemampuan awal

siswa pada materi ajar yang diajarkan pada siklus II. Data nilai pretes pada

siklus II sebelum diadakan tindakan dapat disajikan ke dalam tabel distribusi

sebagai berikut:

Tabel 4.20. Nilai Pretest Siklus II

Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Keterangan

0-9 0 0

Tidak Tuntas 10-19 0 0

20-29 0 0

30-39 3 9,09

40-49 4 12,12

50-59 5 15,15

60-69 11 33,33

70-79 8 24,24

Tuntas

80-89 2 6,06

90-99 0 0

100 0 0

Yang mendapat nilai

< KKM

23 69,70

Yang mendapat nilai

> KKM

10 30,30

Jumlah siswa 33 -

Jumlah Nilai 1968

Nilai rata-rata 59,64 -

Nilai Tertinggi 83

Nilai Terendah 33

Page 127: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Berdasarkan tabel4.21 dapat diketahui bahwa kondisi hasil pretes

sebelum tindakan siklus II yakni, terdapat 10 siswa atau 30,30% dari jumlah

siswa sebanyak 33 yang mencapai ketuntasan dengan KKM 70. Rata-rata kelas

yang dicapai ialah 59,64. Selain itu siswa yang memperoleh nilai 0-9, 10-19,

dan 20-29 sebanyak 0 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 30-39 sebanyak 3

siswa. Siswa yang memperoleh nilai 40-49 sebanyak 4 siswa. Siswa yang

memperoleh nilai 50-59 sebanyak 5 siswa. Siswa memperoleh nilai 60-69

sebanyak 11 siswaSiswa yang memperoleh nilai 70-79sebanyak 8 siswa. Siswa

yang mendapat nilai 80-89 sebanyak 2 siswa. Sedangkan siswa yang mendapat

nilai 90-99 dan 100 tidak ada. Hasil tersebut membuktikan bahwa ketuntasan

siswa rendah. Oleh karena itu, perlu diperbaiki dengan melakukan tindakan

pada siklus II.

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Kedua,

menyiapkan media grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian;

Ketiga, membuat soal dan lembar observasi serta melaksanakan post tes

guna mengukur keberhasilan pembelajaran Keempat, menghubungi

teman sejawat guna mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 yaitu pada hari hari

Senin tanggal 02 April 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dibuat.Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Penggunaan Teknologi

Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam”. Media grafis yang digunakan

yaitu gambar berbagai contoh pengelolaan sumber daya alam di

Indonesia, bagan alur pemanfaatan bahan baku, barang setengah jadi dan

barang jadi, dan kartu kata. Model pembelajaran yang digunakan adalah

Page 128: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

CTL. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

Tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti ini merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan setelah pre test

dilakukan. Kegiatan inti pada siklus I pertemuan 2 selama 40 menit.

Pada pertemuan kedua ini guru menggunakan media grafis berupa

gambar, kartu kata, bagan dan papan flannel. Berikut ini adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan pada pembelajaran siklus 2

pertemuan 1. Pertama, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

pengolahan sumber daya alam dan menyebutkan contoh hasil pengolahan

sumber daya alam menggunakan teknologi.Selanjutnya, siswa

menjodohkan antara sumber daya alam dan produk hasil pengolahannya

melalui permainan kartu kata yang ditempelkan ke papan flannel.

Kemudian siswa mengamati gambar contoh berbagai produk hasil

pengolahan SDA. Dilanjutkan siswa diajak mencari contoh hasil

pengolahan SDA di lingkungan sekolahnya. Secara aktif siswa

mengamati contoh hasil pengolahan SDA temuannya. Selanjutnya guru

menjelaskan tentang alternatif pengolahan SDA.Pada pertengahan

pembelajaran siswa mendiskusikan tentang berbagai alternatif

pengolahan beberapa sumber daya alam melalui bantuan gambar yang

disediakan oleh guru dan dilanjutkan membacakan hasil diskusinya di

depan kelas.Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar materi yang

disampaikan oleh guru melalui media grafis. Kemudian guru bersama

dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakasanakan. Setelah itu, siswa melaksanakan kegiatan evaluasi sebagai

post test siklus II pertemuan 1 untuk mengetahui hasil peningkatan

belajar yang sudah melalui media grafis.

Page 129: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

3) Observasi

Pada siklus kedua guru sudah lebih matang dalam mempersiapkan

pembelajaran. Pengunaan media lebih bervariasi dan menarik. Media

sudah diperbanyak dan dapat digunakan oleh siswa. Guru juga

mengadakan permainan dalam pembelajaran.

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Proses pengamatan di sini akan menjelaskan apakah hal

yang direncanakan berjalan dengan rencana atau tidak. Untuk

mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus II pertemuan 1 ini dapat dilihat

pada tabel 4. 21 berikut:

Tabel 4.21. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus II Pertemuan 1

N

o

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 3 7 87,5

2 Pebuatan Media 11 12 23 71,87

3 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

4 Penempatan

Media

12 11 23 71,87

5 Penyajian

Materi

28 27 57 71,25

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

7 Penyimpulan 3 3 6 75

8 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 71 69 140 605,62

Rata-rata 8,87 8,62 17,5 75,70

Page 130: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Sesuai tabel 4.22 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafispada siklus II pertemuan 1 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 87,5%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%. Langkah keempat yaitu penempatan media

denganposisi baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%. Langkah

kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan kategori

baik yaitu dengan persentase sebesar 71,25%. Langkah keenam yaitu

pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan cukup

baik yaitu dengan persentase sebesar 62,5%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung denganbaik yaitu dengan

persentase sebesar 75%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes evaluasi

berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Sesuai

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan langkah

pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah berlangsung

dengan sangat baik ada 2 langkah yaitu langkah (1) penentuan media, (2)

pengaturan siswa. Kemudian langkah yang sudah berlangsung dengan

baik ada 5 langkah yaitu (1) pembuatan media, (2) penempatan media,

(3) penyajian materi, (4) penyimpulan, dan (5) pemberian tes. Langkah

dengan kriteria cukup baik ada 1 yaitu pemberian kesempatan bertanya.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat kriteria baik dengan rata-rata

persentase dari observer yaitu sebesar 75,07%. Selain tabel hasil

observasi dari guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi

terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media

grafis pada tabel 4.22 berikut:

Page 131: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Tabel 4.22. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus II Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

2 Penempatan

Media

12 11 23 71,87

3 Penyajian

Materi

29 30 59 73,75

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

5 5 10 62,5

5 Penyimpulan 3 3 6 75

6 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 56 55 111 445,62

Rata-rata 9,33 9,16 18,5 74,27

Berdasarkan tabel 4.23 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus II

pertemuan 1 langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%.

Langkah kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung

dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%. Pada langkah

ketiga yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan baik yaitu

dengan persentase sebesar 73,75%. Langkah keempat yaitu kesempatan

bertanyajuga berlangsung dengan cukup baik yaitu dengan persentase

sebesar 62,5%. Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah keenam yaitu

pemberian tes, langkah ini berlangsung dengan baik yaitu dengan

persentase sebesar 75%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa dari 6 langkah pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1

sampai langkah ke-6 sudah berlangsung dengan cukup baik. Berdasarkan

tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa dalam

Page 132: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah berlangsung

baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer sebesar 74,27%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.23 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 1:

Tabel4.23.Nilai IPA Siklus IIPertemuan 1

No Interval Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 0 0

6. 50-59 5 15,15

7. 60-69 8 24,24

8. 70-79 12 36,36

9. 80-89 6 18,18

10. 90-99 2 6,06

11. 100 0 0

Yang mendapat nilai < KKM 13 39,39

Yang mendapat nilai > KKM 20 60,61

Jumlah Nilai 2230

Rata-rata 67,58

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Berdasarkan tabel 4.24 terlihat bahwa hasil tes siklus II pada

pertemuan 1 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah

33siswa, hanya ada 20siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimun (KKM). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 0 sampai

100, dengan persentase siswa yang mendapat nilai antara 0-9, 10-19, 20-

29, dan 30-39 sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 40-49 sebesar 0%,

yang mendapat nilai antara 50-59 sebesar 15,15%, yang mendapat nilai

60-69 sebesar 24,24%, yang mendapat nilai antara 70-79 sebesar 36,36%,

Page 133: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

yang mendapat nilai antara 80-89 sebesar 18,18%, antara 90-99 sebesar

6,06%, dan yang mendapat 100 sebesar 0%. Jumlah nilai seluruh siswa

sebesar 2230 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 67,58. Nilai tertinggi

yang diperoleh siswa yaitu 90dan nilai terendahnya yaitu 50. Hal ini

menunjukkan bahwa setelah diadakan tindakan pada siklus II pertemuan

1 terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklus II pertemuan 1.

Tabel 4.24. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus II

Pertemuan 1

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 66%

2 Komunikasi 46%

3 Inferensi 56%

Rata-Rata 56%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 3 pada tabel 4.25 berikut:

Page 134: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Tabel 4.25. Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan Hasil Belajar

Siklus II Pertemuan 1

Interval Nilai Pretes Pertemuan 1 Keterangan

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak Tuntas

10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 3 9,09 0 0

40-49 4 12,12 0 0

50-59 5 15,15 5 15,15

60-69 11 33,33 8 24,24

70-79 8 24,24 12 36,36 Tuntas

80-89 2 6,06 6 18,18

90-99 0 0 2 6,06

100 0 0 0 0

Yang mendapat

nilai < KKM

23 69,70 13 39,39

Yang mendapat

nilai > KKM

10 30,30 20 60,61

Jumlah seluruh

nilai

1968 2230

Rata-rata 59,64 67,58

Nilai tertinggi 83 90

Nilai terendah 33 50

Pada tabel 4.35 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 1 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 30,30%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 1 ternyata hasilnya menjadi

60,61%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 30,31,%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 1968 dan pada

pertemuan 1 mengalami kenaikan menjadi 2230 jadi mengalami

kenaikan sebesar 262. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

83 pada pertemuan 1 mengalami kenaikan yaitu menjadi 90.

Page 135: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Sedangkanuntuk nilai terendah pada pretes sebesar 33 dan pada

pertemuan 1 yaitu sebesar 50.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 1 diantaranya yaitu: (1) guru dalam

pembelajaran ketika pembagian kelompok kurang heterogen (2) guru

kurang memberi perhatian kepada siswa yang kurang aktif.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 1yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang ramai, (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 1, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan membagi siswa dalam kelompok yang heterogen

dengan metode pembagian kelompok yang lebih mengaktifkan siswa, (2)

guru akan lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif dengan

memberikan tugas dan bimbingan individu, dan (3) guru lebih kreativ

dalam menciptakan suasana belajar supaya siswa tidak ramai sendiri dan

lebih aktif.

b. Pertemuan 2

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Kedua,

menyiapkan media grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian;

Ketiga, membuat soal dan lembar observasi serta melaksanakan post tes

guna mengukur keberhasilan pembelajaran Keempat, menghubungi

teman sejawat guna mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 136: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2 yaitu pada hari hari

Kamis tanggal April 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul

pada siklus II pertemuan 1. Pemberian penjelasan materi baru

yaitu“Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Dapat Dimanfaatkan

Langsung”. Media grafis yang digunakan yaitu gambar contoh

pengelolaan sumber daya alam yang dimanfaatkan secara langsung,

gambar langkah-langkah pelaksanaan praktikum, diagram alur

pengelolaan sumber daya alam dan kartu kata. Model pembelajaran yang

digunakan adalah CTL. Metode pembelajaran yang digunakan adalah

metode ceramah, tanya jawab, penugasan, permainan, dan eksperimen.

Pada pertemuan kedua ini siswa melakukan eksperimen pengelolaan

sumber daya alam secara langsung menggunakan peralatan tradisional

yaitu proses pengolahan kedelai menjadi tempe.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti ini merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan setelah pre test

dilakukan. Kegiatan inti pada siklus II pertemuan 2 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus II pertemuan 2.Pada kegiatan ini, siswa dijelaskan

tentang pemanfaatan SDA secara langsung dan tidak langsung diikuti

dengan tanya jawab siswa mencoba menyebutkan contoh-contoh sumber

daya alam yang dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung.

Selain itu, juga dijelaskan mengenai bahan baku, barang setengah jadi,

dan barang setengah jadi.

Selanjutnya, siswa mengamati berbagai media grafis berupa

gambar yang disediakan oleh guru dan menggolongkan antara bahan

baku, barang setengah jadi dan barang jadi.Pada kegiatan akhir guru

Page 137: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas seputar materi yang disampaikan oleh guru melalui media

grafis. Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan

kegiatan evaluasi sebagai post test siklus II pertemuan 2 untuk

mengetahui hasil peningkatan belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus II pertemuan 2 ini dapat dilihat

pada tabel 4. 26 berikut:

Tabel 4.26. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus II Pertemuan 2

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 3 7 87,5

2 Pebuatan

Media

12 12 24 75

3 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

4 Penempatan

Media

12 12 24 75

5 Penyajian

Materi

31 32 63 78,75

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

6 6 12 75

7 Penyimpulan 3 3 6 75

8 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 75 74 149 628,75

Rata-rata 9,37 9,25 18,62 78,59

Page 138: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Sesuai tabel 4.26 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus II pertemuan 2langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 87,5%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%. Langkah keempat yaitu penempatan media

denganposisi baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah kelima

yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan kategori baik yaitu

dengan persentase sebesar 78,75%. Langkah keenam yaitu pemberian

kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan baik yaitu

dengan persentase sebesar 75%. Langkah ketujuh yaitu penyimpulan

materi ajar berlangsung denganbaik yaitu dengan persentase sebesar

75%.

Berdasarkan tabel 4.26 terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat kriteria baik dengan rata-rata

persentase dari observer yaitu sebesar 78,59%. Selain tabel hasil

observasi dari guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi

terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media

grafis pada tabel 4.27 berikut:

Page 139: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Tabel 4.27. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus II Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

2 Penempatan

Media

12 12 24 75

3 Penyajian

Materi

31 33 64 80

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

6 6 12 75

5 Penyimpulan 3 3 6 75

6 Pemberian

Tes

3 3 6 75

Jumlah 59 60 119 467,5

Rata-rata 9,8 10 19,8 77,91

Berdasarkan tabel 4.27 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus II

pertemuan 2langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%.

Langkah kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung

dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Pada langkah ketiga

yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan sangat baik yaitu

dengan persentase sebesar 80%. Langkah keempat yaitu kesempatan

bertanyajuga berlangsung denganbaik yaitu dengan persentase sebesar

75%. Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan baik yaitu

dengan persentase sebesar 75%. Langkah keenam yaitu pemberian tes,

langkah ini berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar

75%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6 langkah

pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6

sudah berlangsung dengan cukup baik. Berdasarkan tabel di atas dapat

dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan media grafis sudah berlangsung baik yaitu dengan rata-rata

persentase dari observer sebesar 77,91%.

Page 140: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.28 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 2:

Tabel 4.28. Nilai IPA Siklus II Pertemuan 2

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 0 0

6. 50-59 0 0

7. 60-69 3 9,09

8. 70-79 15 45,45

9. 80-89 9 27,27

10. 90-99 4 12,12

11. 100 2 6,06

Yang mendapat nilai < KKM 3 9,09

Yang mendapat nilai > KKM 30 90,91

Jumlah Nilai 2510

Rata-rata 76,06

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan tabel 4.28 terlihat bahwa hasil tes siklus II pada

pertemuan 2 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah

33siswa, terdapat 30siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun

(KKM). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 0 sampai 100, dengan

persentase siswa yang mendapat nilai antara 0-9, 10-19, 20-29, 30-39,

40-49, dan 50-59sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 60-69 sebesar

9,09%, yang mendapat nilai antara 70-79 sebesar 45,45%, yang

mendapat nilai antara 80-89 sebesar 27,27%, antara 90-99 sebesar

12,12%, dan yang mendapat 100 sebesar 6,06%. Jumlah nilai seluruh

siswa sebesar 2510 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 76,06. Nilai

Page 141: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100dan nilai terendahnya yaitu 60.

Hal ini menunjukkan bahwa setelah diadakan tindakan pada siklus II

pertemuan 2 terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa bahkan

lebih meningkat dari pada saat tindakan pertemuan 1.

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklusII pertemuan 2:

Tabel 4.29. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Pertemuan 2

Siklus II

No Ketrampilan Proses

Dasar

Presentase

Penguasaan

1 Observasi 73%

2 Eksperimen 69%

3 Inferensi 66%

Rata-Rata 69%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 1 pada tabel 4.30 berikut:

Page 142: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Tabel 4.30. Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan Hasil Belajar

Siklus II Pertemuan 2

Interval Pretes Pertemuan 2 Ket.

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 3 9,09 0 0

40-49 4 12,12 0 0

50-59 5 15,15 0 0

60-69 11 33,33 3 9,09

70-79 8 24,24 15 45,45 Tuntas

80-89 2 6,06 9 27,27

90-99 0 0 4 12,12

100 0 0 2 6,06

Yang mendapat

nilai < KKM

23 69,70 3 9,09

Yang mendapat

nilai > KKM

10 30,30 30 90,91

Jumlah seluruh

nilai

1968 2510

Rata-rata 59,64 76,06

Nilai tertinggi 83 100

Nilai terendah 33 60

Pada tabel 4.36 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 2 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 30,30%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 2 ternyata hasilnya menjadi

90,91%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 60,61,%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 1968 dan pada

pertemuan 2 mengalami kenaikan menjadi 2510 jadi mengalami

kenaikan sebesar 542. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

83 pada pertemuan 2 mengalami kenaikan yaitu menjadi 100.

Page 143: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Sedangkanuntuk nilai terendah pada pretes sebesar 33 dan pada

pertemuan 2 yaitu sebesar 60.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 2 diantaranya yaitu: (1) guru dalam

menggunakan media grafis belum melibatkan siswa untuk dapat ikut

menggunakan media grafis, (2) guru kurang memberi perhatian kepada

siswa yang kurang aktif.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 2yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang ramai, (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 2, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan membuat media grafis yang dapat melibatkan

siswa ikut menggunakan media tersebut, (2) guru akan lebih

memperhatikan siswa yang kurang aktif dengan memberikan tugas dan

bimbingan individu, dan (3) guru lebih kreativ dalam menciptakan

suasana belajar supaya siswa tidak ramai sendiri dan lebih aktif.

c. Pertemuan 3

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

adalah Pertama, Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran; Kedua,

menyiapkan media grafis untuk mendukung pelaksanaan penelitian;

Ketiga, membuat soal dan lembar observasi serta melaksanakan post tes

guna mengukur keberhasilan pembelajaran Keempat, menghubungi

teman sejawat guna mengobservasi pada saat pembelajaran berlangsung.

Page 144: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 3 yaitu pada hari hari

Senin tanggal 09 April 2012 Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul

pada siklus II pertemuan ke-2. Pemberian penjelasan materi baru

yaitu“Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Memanfaatkan Teknologi”.

Media grafis yang digunakan yaitu gambar pengelolaan sumber daya

alam yang memanfaatkan teknologi, gambar langkah-langkah

pelaksanaan praktikum, diagram alur pengolahan sumber daya alam yang

memanfaatkan teknologi, dan kartu kata. Model pembelajaran yang

digunakan adalah CTL. Metode pembelajaran yang digunakan adalah

metode ceramah, Tanya jawab, penugasan, permainan, dan eksperimen.

Pada pertemuan ketiga ini siswa melakukan praktikum pengelolaan

sumber daya alam menggunakan teknologi sederhana yaitu pengolahan

kedelai menjadi susu kedelai dengan berbagai rasa dan warna.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti ini merupakan kegiatan pelaksanaan tindakan dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan setelah pre test

dilakukan. Kegiatan inti pada siklus II pertemuan 3 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus II pertemuan 3. Pada pertemuan ini dijelaskan

tentang cara pengolahan sumber daya alam melalui teknologi sederhana

dan melalui teknologi canggih. Dilanjutkan dengan siswa secara aktif

memberi contoh pengolahan sumber daya alam melalui teknologi

canggih dan melalui teknologi sederhana. Kegiatan selanjutnya siswa

memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan praktikum membuat

tempe dan susu kedelai. Kegiatan praktikum ini dimulai dengan

mempersiapkan alat-alat praktikum dan dilanjutkan melakukan

praktikum pengolahan kedelai menjadi tempe dan membuat susu kedelai.

Page 145: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Setelah selesai praktikum, siswa menyampaikan hasil praktikum

kelompok didepan kelas dan siswa lain memberi tanggapan terhadap

hasil praktikum. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar materi

yang disampaikan oleh guru melalui media grafis. Kemudian guru

bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan kegiatan evaluasi sebagai

post test siklus II pertemuan 3 untuk mengetahui hasil peningkatan

belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Proses pengamatan di sini akan menjelaskan apakah hal

yang direncanakan berjalan dengan rencana atau tidak. Kinerja guru pada

pertemuan ketiga sudah lebih baik dari pertemuan kedua. Guru sudah

melibatkan siswa dalam menggunakan media dan mengaktifkan siswa

dengan kegiatan pembelajran yang lebih menyenangkan. Guru juga

sudah lebih perhatian kepada perkembangan dan kemajuan belajar siswa.

Untuk mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam mengelola

pembelajaran menggunakan media grafis pada siklus II pertemuan 3 ini

dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut:

Page 146: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Tabel 4.31. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus II Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 4 8 100

2 Pebuatan

Media

13 12 25 78,12

3 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

4 Penempatan

Media

13 13 26 81,25

5 Penyajian

Materi

32 33 65 81,25

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

6 6 12 75

7 Penyimpulan 4 3 7 87,5

8 Pemberian

Tes

3 4 7 87,5

Jumlah 79 78 157 678,12

Rata-rata 9,87 9,75 19,62 84,76

Sesuai tabel 4.30 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus II pertemuan 3langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 100%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 78,12%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%. Langkah keempat yaitu penempatan media

denganposisi sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Langkah

keenam yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung

dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 75%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung dengansangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5. Langkah kedelapan pemberian tes dilaksanakan

Page 147: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

dengan sangat baik dengan skor sangat baik yaitu dengan persentase

87,5%.

Berdasarkan tabel 4.31 terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat kriteria sangat baik dengan rata-rata

persentase dari observer yaitu sebesar 84,76%. Selain tabel hasil

observasi dari guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi

terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media

grafis pada tabel 4.32 berikut:

Tabel 4.32. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus II Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Jml %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 3 7 87,5

2 Penempatan

Media

13 13 26 81,25

3 Penyajian

Materi

32 33 65 81,25

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

6 6 12 75

5 Penyimpulan 3 3 6 75

6 Pemberian

Tes

4 3 7 87,5

Jumlah 62 61 123 487,5

Rata-rata 10,33 10,16 20,5 81,85

Berdasarkan tabel 4.31 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus II

pertemuan 2langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan kriteria sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%.

Langkah kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung

dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 81,5%. Pada langkah

ketiga yaitu penyajian materi sudah berlangsung dengan sangat baik yaitu

dengan persentase sebesar 81,5%. Langkah keempat yaitu kesempatan

Page 148: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

bertanyajuga berlangsung denganbaik yaitu dengan persentase sebesar

75%. Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan baik yaitu

dengan persentase sebesar 75%. Langkah keenam yaitu pemberian tes,

langkah ini berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 87,5%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6

langkah pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah

ke-6 sudah berlangsung dengan cukup baik.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.33 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 3:

Tabel 4.33.Nilai IPA pada Siklus II Pertemuan 3

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

(%)

1. 0-9 0 0

2. 10-19 0 0

3. 20-29 0 0

4. 30-39 0 0

5. 40-49 0 0

6. 50-59 0 0

7. 60-69 3 9,09

8. 70-79 5 15,15

9. 80-89 13 39,39

10. 90-99 11 33,33

11. 100 1 3,03

Yang mendapat nilai < KKM 3 9,09

Yang mendapat nilai > KKM 30 90,91

Jumlah Nilai 2660

Rata-rata 80,61

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil tes siklus II pada

pertemuan 3 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan yang berjumlah

33siswa, terdapat 30siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun

Page 149: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

(KKM). Nilai yang diperoleh siswa berkisar antara 0 sampai 100, dengan

persentase siswa yang mendapat nilai antara 0-9, 10-19, 20-29, 30-39,

40-49, dan 50-59sebesar 0%, yang mendapat nilai antara 60-69 sebesar

9,09%, yang mendapat nilai antara 70-79 sebesar 15,15%, yang

mendapat nilai antara 80-89 sebesar 39,39%, antara 90-99 sebesar

33,33%, dan yang mendapat 100 sebesar 3,03%. Jumlah nilai seluruh

siswa sebesar 2660 dan rata-rata nilainya yaitu sebesar 80,61. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100dan nilai terendahnya yaitu 60.

Hal ini menunjukkan bahwa setelah diadakan tindakan pada siklus II

pertemuan 3 terdapat adanya peningkatan hasil belajar siswa bahkan

lebih meningkat dari pada saat tindakan pertemuan 2.

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklus II pertemuan 3:

Tabel 4.34. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus

IIPertemuan 3

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 76%

2 Eksperimen 73%

3 Inferensi 69%

Rata-Rata 73%

Selanjutnya dibandingkan dari hasil tiap pertemuan pada siklus

II. Berikut tabel peningkatan nilai keterampilan proses siswa pada

siklus II:

Tabel 4.35. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus II

No Siklus I Rata-Rata Penguasaan

Ketrampilan Proses

1 Pertemuan 1 56%

2 Pertemuan 2 69%

3 Pertemuan 3 73%

Rata-Rata 66%

Page 150: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan2 diambil kesimpulan

bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 3 pada tabel 4. 36 berikut:

Tabel 4. 36. Perbandingan Hasil Pretes Siklus II dengan Hasil Belajar

Siswa pada Siklus II Pertemuan 3

Interval Nilai Pretes Pertemuan 3 Keterangan

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak Tuntas

10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 3 9,09 0 0

40-49 4 12,12 0 0

50-59 5 15,15 0 0

60-69 11 33,33 3 9,09

70-79 8 24,24 5 15,15 Tuntas

80-89 2 6,06 13 39,39

90-99 0 0 11 33,33

100 0 0 1 3,03

Yang mendapat

nilai < KKM

23 69,70 3 9,09

Yang mendapat

nilai > KKM

10 30,30 30 90,91

Jumlah seluruh

nilai

1968 2660

Rata-rata 59,64 80,61

Nilai tertinggi 83 100

Nilai terendah 33 60

Page 151: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Pada tabel 3.36 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 1 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 30,30%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 3 ternyata hasilnya menjadi

90,91%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 60,61,%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 1968 dan pada

pertemuan 3 mengalami kenaikan menjadi 2660 jadi mengalami

kenaikan sebesar 692. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

83 pada pertemuan 3 mengalami kenaikan yaitu menjadi 100. Sedangkan

untuk nilai terendah pada pretes sebesar 33 dan pada pertemuan 3 yaitu

sebesar 60.

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 3 diantaranya yaitu: (1) guru dalam

kegiatan pembelajaran kurang memberi bimbingan berkelompok, (2)

terdapat langkah pembelajaran yang terlewatkan.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 3yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang ramai, (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 3, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan memberi bimbingan kelompok dengan jelas

supaya siswa tidak merasa bingung dalam melaksanakan tugas , (2) guru

akan lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif dengan memberikan

tugas dan bimbingan individu, dan (3) guru lebih kreativ dalam

menciptakan suasana belajar supaya siswa tidak ramai sendiri dan lebih

aktif.

Page 152: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

d. Analisis Antar Pertemuan pada Siklus II

1) Analisis Proses Penggunaan Media Grafis Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada

siklus II ini akan dibandingkan dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3.

Tabel kegiatan guru pada siklus II mulai pertemuan 1 sampai pertemuan

3 dapat dilihat pada tabel 4. 37 berikut:

Tabel 4. 37. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Guru

pada Siklus I

N

o

Langkah

Penggunaan

Media Grafis

Siklus II/Pertemuan Jml Rata-

rata 1 2 3

% % %

1 Penentuan

Media

87,5 87,5 100 275 91,7

2 Pebuatan

Media

71,87 75 78,12 225 75

3 Pengaturan

Siswa

87,5 87,5 87,5 262,5 87,5

4 Penempatan

Media

71,87 75 81,25 228,1 76

5 Penyajian

Materi

71,25 78,75 81,25 231,3 77,1

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

62,5 75 75 212,5 70,8

7 Penyimpulan 75 75 87,5 237,5 79,2

8 Pemberian

Tes

75 75 87,5 237,5 79,2

Jumlah 605,62 628,75 678,12 637,5

Rata-rata 75,70 78,59 84,76 79,7

Berdasarkan tabel 4.37 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-8 sudah

berlangsung baik semua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

4. 4 di bawah ini.

Page 153: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Gambar 4.4 . Grafik Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Guru

pada Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan 1 sampai

pertemuan 3 pada siklus II ini dapat diambil kesimpulan bahwa langkah-

langkah pembelajaran dengan media grafis bagi guru yaitu sebagai

berikut: (1) penentuan media yaitu dengan disesuaikan dengan materi dan

tujuan pembelajaran, (2) pembuatan media didasarkan pada prinsip

membuatan media grafis dan sudah sesuai dengan prinsip tersebuttetapi

perlu untuk diperbaiki medianya supaya lebih baik(3) Pengaturan siswa,

pada langkah ini siswa diatur sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

menyesuaikan dengan ukuran media apakah sesuai jika disajikan dalam

kelompok, (4) penempatan media sudah sesuai dengan kondisi siswa dan

lingkungan belajar, (5) penyajian materi, materi yang disajikan sudah

cocok dengan media yang digunakan, (6) pemberian kesempatan

bertanya, guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

yang kaitannya dengan penggunaan media grafis, (7) penyimpulan yang

dilakukan oleh guru dengan siswa sudah relevan dengan materi dan

tujuan pembelajaran menggunakan media grafis sudah ada siswa yang

aktif terlibat, (8) pemberian tes dilakukan pada akhir pembelajaran dan

sudah mampu mengevaluasi kemampuan siswa dalam menguasai materi

yang disajikan melalui media grafis, akan tetapi masih ada siswa yang

belum mencapai nilai di atas KKM. Berdasarkan rincian tersebut dapat

70%

75%

80%

85%

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

76%

79%

85%

Pe

rse

nta

se

Skor observasi

Skor observasi

Page 154: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

disimpulkan bahwa langkah-langah pembelajaran dengan media grafis

ada 8 langkah pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi selama siklus II

dapat disimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan media grafis

bagi guru berlangsung dengan kriteria baik yaitu dengan persentase

79,7%.Selain observasi guru, pelaksanaan pembelajaran dengan media

grafis juga ada kegiatan observasi siswa. Berikut adalah tabel 4. 38 yang

berisi analisis proses penggunaan media grafis bagi siswa.

Tabel 4. 38. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus II

N

o

Langkah

Proses

Penggunaan

Media Grafis

Siklus II/Pertemuan Jml Rata-rata

1 2 3

% % %

1 Pengaturan

Siswa

87,5 87,5 87,5 262,5 87,5

2 Penempatan

Media

71,87 75 81,25 228,1 76,

3 Penyajian

Materi

73,75 80 81,25 235, 78,3

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

62,5 75 75 212,5 70,8

5 Penyimpulan 75 75 75 225, 75,

6 Pemberian

Tes

75 75 87,5 237,5 79,2

Jumlah 445,62 467,5 487,5 1400,6

Rata-rata 74,27 77,91 81,85 78

Berdasarkan tabel 4.39 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis bagi siswa mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6

sudah berlangsung dengan kriteria baik yaitu dengan rata-rata persentase

78%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini:

Page 155: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Gambar 4.5. Grafik Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini dapat disimpulkan

langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis bagi siswa yaitu

sebagai berikut: (1) pengaturan siswa sudah berlangsung dengan sangat

baik, (2) penempatan media sudah disesuaikan dengan kondisi ruangan

dan jumlah siswa, (3) penyajian materi juga sudah tepat dan sesuai

dengan media yang digunakan dan mengena bagi siswa, (4) pemberian

kesempatan bertanya sudah berlangsung dengan baik dan siswa cukup

antusias, (5) penyimpulan yang dilakukan guru sudah melibatkan siswa,

dan (6) pemberian tes pada siswa diakhir pembelajaran sudah dapat

mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi ajar yang

dipelajari dengan media grafis. Berdasarkan rincian tersebut dapat

disimpulkan bahwa langkah-langah pembelajaran dengan media grafis

bagi siswa ada 6 langkah pembelajaran.

2) Analisis Hasil Belajar

Berdasarkan analisis pengolahan data nilai siswa baik dari segi

ketuntasan dan penguasaan ketrampilan proses siswa yang dicapai pada

pembelajaran siklus II belum sepenuhnya baik dan masih ada beberapa

hal yang perlu diperbaiki, maka diperlukan perbaikan terhadap

pembelajaran melalui pembelajaran siklus III. Perbandingan nilai pretes

dan nilai siklus II pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

70%

72%

74%

76%

78%

80%

82%

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan II

74%

78%

82%

Skor Observasi

Page 156: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Tabel 4.39. Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Interval Pretes Pertemuan 1 Pertemuan

1I

Pertemuan

1II

F % F % F % F %

0-9 0 0 0 0 0 0 0 0

10-19 0 0 0 0 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0 0 0 0 0

30-39 3 9,09 0 0 0 0 0 0

40-49 4 12,12 0 0 0 0 0 0

50-59 5 15,15 5 15,15 0 0 0 0

60-69 11 33,33 8 24,24 3 9,09 3 9,09

70-79 8 24,24 12 36,36 15 45,45 5 15,15

80-89 2 6,06 6 18,18 9 27,27 13 39,39

90-99 0 0 2 6,06 4 12,12 11 33,33

100 0 0 0 0 2 6,06 1 3,03

Yang

mendapat

nilai <

KKM

23 69,70 13 39,39 3 9,09 3 9,09

Yang

mendapat

nilai >

KKM

10 30,30 20 60,61 30 90,91 30 90,91

Jumlah

seluruh nilai

1968 2230 2510 2660

Rata-rata 59,64 67,58 76,06 80,61

Nilai

tertinggi

83 90 100 100

Nilai

terendah

33 50 60 60

Berdasarkan hasil belajar pada siklus II dapat kita bandingkan

bahwa hasil belajar siswa yang memenuhi KKM pada pertemuan

1mengalami peningkatan sebesar 30,31% dibandingkan hasil pretes.

Pertemuan 2 mengalami kenaikan sebesar 60,61% dibandingkan pretes.

Sedangkan pertemuan 3 mengalami peningkatan sebesar 60,61%

dibandingkan pretes. Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretest

sebesar 1968meningkat nilainya menjadi 2230. Kemudian pertemuan

Page 157: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

2meningkat lagi jumlah nilainya menjadi 2510. Selanjutnya pertemuan

3juga meningkat menjadi 2660. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil observasi dan analisis selama pelaksanaan tindakan pada siklus

II masih ada kekurangan dan pelrlu diperbaiki. Oleh karena itu, penelitian

ini dilanjutkan dengan mengadakan tindakan siklus III.

3) Kendala dan Solusi

Hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pertemuan 1,

pertemuan 2, dan pertemuan 3 pada siklus II terdapat beberapa kendala

yang telah dipaparkan pada refleksi tiap pertemuan sebelumnya.

Kendalanya yaitu (1) jumlah siswa yang banyak dan susah diatur, (2)

siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, dan (3) waktu

pembelajaran yang sedikit.

Selain itu juga sudah diberikan adaya solusi yang baik demi

perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan kendala pada

siklus II, solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu:(1) guru

membagi siswa ke kelompok belajar, (2) guru merencakan pembelajaran

dengan praktikum supaya siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan

diselingi adanya permainan, (3) guru akan mempersiapkan pembelajaran

0%

20%

40%

60%

80%

100%

70%

39%

9% 9%

30%

61%

91% 91%

Pe

rse

nta

se

Belum tuntas

Tuntas

Page 158: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

dengan meminimalisir waktu tetapi hasil maksimal dan guru akan lebih

memperhatikan lagi langkah-langkah pembelajaran.

3. Deskripsi Siklus III

Sebelum memulai pelaksanaan siklus III, peneliti terlebih dahulu

melaksanakan tes uji (pretes). Tes uji coba ini akan digunakan sebagai

pembanding setelah diadakan pelaksanaan tindakan pada siklus yang ketiga.

Adapun soal yang diberikan berupa pilihan ganda dengan jumlah soal 30

nomor. Tabel 4.40 akan disajikan hasil tes uji coba siklus III.

Tabel 4.40. Hasil Pretes Siklus III

Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Ket.

0-9 0 0

Tidak

Tuntas

10-19 0 0

20-29 0 0

30-39 0 0

40-49 0 0

50-59 11 33,33

60-69 10 30,30

70-79 10 30,30

Tuntas

80-89 2 6,06

90-99 0 0

100 0 0

Banyaknya siswa yang tidak tuntas 21 63,64

Banyaknya siswa tuntas 12 36,36

Jumlah siswa 33 -

Jumlah Nilai 2114

Nilai rata-rata 64,06 -

Nilai Tertinggi 83

Nilai Terendah 53

a. Pertemuan 1

1) Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus III ini sama

seperti pada siklus I dan siklus II yaitu menyiapkan segala hal yang

Page 159: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

diperlukan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media grafif.

Diantaranya yaitu (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan jenis masalah social yaitu tindak kejahatan dan

pencemaran lingkungan, (2) membuat skenario pembelajaran dengan

menggunakan mediagrafis, (3) menyiapkan media pembelajaran, (4)

menyiapkan alat bantu yang akan mendukung jalannya skenario

pembelajaran yang telah dibuat, (5) membuat lembar observasi baik

untuk menilai peneliti maupun siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

berlangsung, (6) membuat lembar wawancara yang ditujukan baik untuk

menilai guru maupun siswa saat mengikuti proses belajar mengajar, (7)

menyiapkan lembar diskusi yang akan digunakan siswa saat

melaksanakan diskusi kelompok, (8) menyiapkan lembar evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus III pertemuan 1 yaitu pada hari Rabu

tanggal 18April 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuaidengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Sumber Daya Alam Dan

Kelestarian Lingkungan”. Media grafis yang digunakan yaitu gambar

berbagai contoh penggunaan sumber daya alam yang tidak bertanggung

jawab seperti penebangan hutan liar dan pengeboman laut, grafik

kerusakan hutan di Indonesia dari tahun ke tahun dan kartu kata. Model

pembelajaran yang digunakan adalah STAD. Metode pembelajaran yang

digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti pada siklus III pertemuan 1 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus III pertemuan 1. Pada kegiatan pertemuan pertama

siswa dibagi kelompok melalui permainan dengan bimbingan guru.

Page 160: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Materi yang dijelaskan yaitu tentang pengambilan bahan alam tanpa

pelestarian. Dilanjutkan dengan siswa memberi contoh kegiatan manusia

yang merusak kelestarian sumber daya alam dan menyebutkan berbagai

dampak pengambilan bahan alam tanpa pelestarian. Selanjutnya guru

menjelaskan tentang kegiatan manusia yang merusak kelestarian sumber

daya alam dan siswa menjodohkan antara kegiatan manusia yang

merugikan alam dan dampak yang ditimbulkannya.

Kemudian diadakan diskusi kelompok tentang solusi yang dapat

dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak kegiatan yang

merugikan alam tersebut dilanjutkan dengan menyampaikan hasil

diskusinya di depan kelas. Pada kegiatan akhir guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

seputar materi yang disampaikan oleh guru melalui media grafis.

Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan

kegiatan evaluasi sebagai post test siklus III pertemuan 1 untuk

mengetahui hasil peningkatan belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran yang telah dilaksanakan sekaligus sebagai alat penggali

bagi peneliti. Proses pengamatan di sini akan menjelaskan apakah hal

yang direncanakan berjalan dengan rencana atau tidak. Untuk

mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran

menggunakan media grafis pada siklus III pertemuan 1 ini dapat dilihat

pada tabel 4. 41 berikut:

Page 161: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Tabel 4.41. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus III Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 3 7 87,5

2 Pebuatan

Media

13 13 26 81,25

3 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

4 Penempatan

Media

14 13 27 84,37

5 Penyajian

Materi

33 34 67 83,75

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

7 6 13 81,25

7 Penyimpulan 4 3 7 87,5

8 Pemberian

Tes

3 4 7 87,5

Jumlah 82 80 162 693,12

Rata-rata 10,25 10 20,25 86,64

Sesuai tabel 4.41 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus III pertemuan 1 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan baik yaitu dengan persentase sebesar

87,5%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan hasil

baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 100%. Langkah keempat yaitu penempatan media

dengan posisi yang baik yaitu dengan persentase sebesar 84,37%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori baik yaitu dengan persentase sebesar 83,75%. Langkah keenam

yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung dengan baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes

Page 162: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

evaluasi berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar

87,5%. Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan

langkah pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah

berlangsung dengan sangat baik ada 1 langkah yaitu langkah (1)

pengaturan siswa. Kemudian langkah yang sudah berlangsung dengan

baik ada 7 langkah yaitu (1) penentuan media, (2) pembuatan media, (3)

penempatan media, (4) penyajian materi, (5) pemberian kesempatan

bertanya, (6) penyimpulan materi ajar, dan (8) pemberian tes.

Berdasarkan tabel 4.41 terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat baik dengan rata-rata persentase dari

observer yaitu sebesar 86,64%. Selain tabel hasil observasi dari guru,

berikut juga akan ditampilkan hasil observasi terhadap siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis pada tabel 4.42

berikut:

Tabel 4.42. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus III Pertemuan 1

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

2 Penempatan

Media

13 13 26 81,25

3 Penyajian

Materi

31 33 64 80

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

7 6 13 81,25

5 Penyimpulan 4 3 7 87,5

6 Pemberian

Tes

3 4 7 87,5

Jumlah 62 63 125 517,5

Rata-rata 10,33 10,50 20,83 86,25

Page 163: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Berdasarkan tabel 4.42 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus III

pertemuan 1 langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 100%. Langkah

kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Pada langkah ketiga yaitu

penyajian materi sudah berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 80%. Langkah keempat yaitu kesempatan bertanya berlangsung

dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Langkah kelima

yaitu penyimpulan berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 87,25%. Langkah keenam yaitu pemberian tes, langkah ini

berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%. Sesuai

penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6 langkah pembelajaran

media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6 sudah berlangsung

dengan baik dan ada yang sangat baik.

Berdasarkan tabel 4.42 dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor

siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah

berlangsung sangat baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer

sebesar 86,25%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4.43 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus III pertemuan 1:

Page 164: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Tabel 4. 43. Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 1

Interval Pertemuan 1 Ket.

Frekuensi Persentase (%)

0-9 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0

20-29 0 0

30-39 0 0

40-49 0 0

50-59 0 0

60-69 10 30,30

70-79 11 33,33 Tuntas

80-89 7 21,21

90-99 4 12,12

100 1 3,03

Yang mendapat nilai < KKM 10 30,30

Yang mendapat nilai > KKM 23 69,70

Jumlah seluruh nilai 2390

Rata-rata 72,42

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

Sesuai tabel 4.44 terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai pada

interval 0-9 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 10-

19 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 20-29 sebesar

0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 30-39 sebesar 0%. Siswa

yang memperoleh nilai pada interval 40-49 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai pada interval 50-59 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai 60-69 sebesar 30,30%. Siswa yang memperoleh nilai

pada interval 70-79 sebesar 33,33%. Siswa yang memperoleh nilai 80-89

sebesar 21,21%, dan yang memperoleh nilai pada interval 90-99 sebesar

12,12%, dan yang memperoleh nilai 100 sebesar 3,03%.

Berdasarkan tabel 4.43 terlihat pula bahwa nilai siswa yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) sebesar 69,70%

sedangkan yang mendapat nilai di bawah KKM sebesar 30,30%. Jumlah

seluruh nilai siswa yaitu 2390 dan rata-rata nilainya yaitu 72,42. Nilai

tertinggi hasil belajar pada pertemuan 1ni yaitu 100 dan nilai terendahnya

yaitu 60.

Page 165: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklus III pertemuan 1:

Tabel 4.44. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus III

Pertemuan 1

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 73%

2 Komunikasi 69%

3 Inferensi 76%

Rata-Rata 73%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

peningkatan hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 1 pada tabel 4.45 berikut:

Page 166: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Tabel 4.45. Perbandingan Hasil Pretes Siklus III dengan Hasil Belajar

Siklus III Pertemuan 1

Interval Pretes Pertemuan 1 Ket.

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 0 0 0 0

40-49 0 0 0 0

50-59 11 33,33 0 0

60-69 10 30,30 10 30,30

70-79 10 30,30 11 33,33 Tuntas

80-89 2 6,06 7 21,21

90-99 0 0 4 12,12

100 0 0 1 3,03

Yang mendapat

nilai < KKM

21 63,64 10 30,30

Yang mendapat

nilai > KKM

12 36,36 23 69,70

Jumlah seluruh

nilai

2114 2390

Rata-rata 64,06 72,42

Nilai tertinggi 83 100

Nilai terendah 53 60

Pada tabel 4.45 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 1 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 36,36%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 1 ternyata hasilnya menjadi

69,70%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 33,34%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 2114 dan pada

pertemuan 1 mengalami kenaikan menjadi 2390 jadi mengalami

kenaikan sebesar 276. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

83 pada pertemuan 1 mengalami kenaikan yaitu menjadi 100. Sedangkan

untuk nilai terendah pada pretes sebesar 53 dan pada pertemuan 1 yaitu

sebesar 60.

Page 167: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 1 diantaranya yaitu: (1) guru kurang

dalam memperhatikan siswa untuk mempersiapkan alat tulis (2) guru

kurang memberi perhatian kepada siswa untuk aktif ikut serta

menggunakan media yang digunakan.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 1yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang ramai, (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 1, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan memperhatikan siswa untuk lebih dini

mempersiapkan peralatan tulis, (2) guru akan lebih memperhatikan siswa

yang kurang aktif dengan memberikan tugas dan bimbingan individu,

dan (3) guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar supaya

siswa tidak ramai sendiri dan lebih aktif.

b. Pertemuan 2

1) Perencanaan

Perencanaan penelitian menggunakan mediagrafis pada

pertemuan 2 sama seperti pada pertemuan 1 yaitu diawali dengan cara

merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam kegiatan

pembelajaran. Adapun perencanaan yang dilakukan oleh peneliti

diantaranya yaitu: (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan materi jenis masalah sosial kemiskinan, (2) membuat

skenario pembelajaran dengan menggunakan media grafis, (3)

menyiapkan media grafis yang lebih baik, (4) menyiapkan alat bantu

yang akan mendukung jalannya skenario pembelajaran yang telah dibuat,

Page 168: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

(5) membuat lembar observasi baik untuk menilai peneliti maupun siswa

dalam pelaksanaan pembelajaran berlangsung, (6) membuat lembar

wawancara yang ditujukan baik untuk menilai guru maupun siswa saat

mengikuti proses belajar mengajar, (7) menyiapkan lembar diskusi yang

akan digunakan siswa saat melaksanakan diskusi kelompok, (8)

menyiapkan lembar evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus III pertemuan 2 yaitu pada hari Sabtu

tanggal 21 April 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.Perbaikan

tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul pada

siklus III pertemuan ke-1. Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Upaya

Pelestarian Sumber Daya Alam”. Media grafis yang digunakan yaitu

gambar berbagai contoh pelestarian sumber daya alam seperti reboisasi

dan terasering, poster, dan papan buletin atau majalah dinding. Model

pembelajaran yang digunakan adalah STAD. Pada pertemuan kedua ini,

siswa juga ditugaskan untuk mebuat poster tentang upaya pelestarian

SDA yang selanjutnya dipasang di papan buletin atau majalah dinding

sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

tanya jawab, penugasan, permainan, dan diskusi.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti pada siklus III pertemuan 2 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus III pertemuan 2. Kegiatan pada pertemuan 2 sama

dengan pertemuan pertama yaitu diawali dengan pembegaian kelompok

melalui permainan dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa

memperhatikan penjelasan guru tentang pelestarian sumber daya alam

dan menyebutkan contoh-contoh kegiatan manusia yang melestarikan

Page 169: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

sumber daya alam. Kemudian siswa membedakan antara kegiatan yang

melestarikan sumber daya alam dan yang merusak kelestarian sumber

daya alam. Setelah itu, siswa menyebutkan tentang langkah-langkah

pelestarian sumber daya alam dengan dibimbing oleh guru. Setelah itu,

siswa diberi tugas mengamati gambar berbagai kegiatan pelestarian

lingkungan yang disediakan oleh guru dan mendiskusikan tentang

manfaat pelestarian sumber daya alam. Setelah selesai diskusi, siswa

menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan memberi tanggapan

terhadap hasil diskusi kelompok lain.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar materi yang

disampaikan oleh guru melalui media grafis. Kemudian guru bersama

dengan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan kegiatan evaluasi sebagai

post test siklus III pertemuan 2 untuk mengetahui hasil peningkatan

belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis pada siklus ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan. Untuk mendapatkan gambaran aktivitas guru dalam

mengelola pembelajaran menggunakan media grafis pada siklus III

pertemuan 2 ini dapat dilihat pada tabel 4. 46 berikut:

Page 170: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Tabel 4.46. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus III Pertemuan 2

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 4 8 100

2 Pebuatan

Media

13 14 27 84,37

3 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

4 Penempatan

Media

14 13 27 84,37

5 Penyajian

Materi

34 34 68 85

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

7 6 13 81,25

7 Penyimpulan 4 3 7 87,5

8 Pemberian

Tes

4 4 8 100

Jumlah 84 82 166 722,5

Rata-rata 10,50 10,25 20,75 90,31

Sesuai tabel 4.46 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafis pada siklus III pertemuan 2 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 100%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

hasil baik yaitu dengan persentase sebesar 84,37%. Langkah ketiga yaitu

pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 100%. Langkah keempat yaitu penempatan media

dengan posisi yang baik yaitu dengan persentase sebesar 84,37%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori baik yaitu dengan persentase sebesar 85%. Langkah keenam

yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung dengan baik yaitu dengan

persentase sebesar 87,5%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes

Page 171: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

evaluasi berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar

100%.

Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan

langkah pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah

berlangsung dengan sangat baik ada 3 langkah yaitu langkah (1)

pengaturan siswa, (2) penentuan media, dan (3) pemberian tes. Kemudian

langkah yang sudah berlangsung dengan baik ada 5 langkah yaitu (1)

pembuatan media, (2) penempatan media, (3) penyajian materi, (4)

pemberian kesempatan bertanya, dan (5) penyimpulan materi ajar.

Berdasarkan tabel 4.46, terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat sangat baik dengan rata-rata persentase

dari observer yaitu sebesar 90,31%. Selain tabel hasil observasi dari guru,

berikut juga akan ditampilkan hasil observasi terhadap siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis pada tabel 4.47

berikut:

Tabel 4.47. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus III Pertemuan 2

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

2 Penempatan

Media

14 13 27 84,37

3 Penyajian

Materi

33 34 67 83,75

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

7 6 13 81,25

5 Penyimpulan 4 3 7 87,5

6 Pemberian

Tes

4 4 8 100

Jumlah 66 64 130 536,87

Rata-rata 11 10,66 21,67 89,47

Page 172: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Berdasarkan tabel 4.47 terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus III

pertemuan 2 langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 100%. Langkah

kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 84,37%. Pada langkah ketiga yaitu

penyajian materi sudah berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 83,75%. Langkah keempat yaitu kesempatan bertanya

berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase sebesar 81,25%.

Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan baik yaitu

dengan persentase sebesar 87,25%. Langkah keenam yaitu pemberian tes,

langkah ini berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 100%.

Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6 langkah

pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6

sudah berlangsung dengan baik dan ada yang sangat baik. Berdasarkan

tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah berlangsung

sangat baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer sebesar

89,47%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4. 48 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus III pertemuan 2:

Page 173: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

Tabel 4. 48. Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 2

Interval Nilai Pertemuan III Pertemuan 2 Ket.

Frekuensi Persentase (%)

0-9 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0

20-29 0 0

30-39 0 0

40-49 0 0

50-59 0 0

60-69 0 0

70-79 15 45,45 Tuntas

80-89 9 27,27

90-99 8 24,24

100 1 3,03

Yang mendapat nilai < KKM 0 0

Yang mendapat nilai > KKM 33 100

Jumlah seluruh nilai 2590

Rata-rata 78,48

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 70

Sesuai tabel 4.48 terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai pada

interval 0-9 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 10-

19 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 20-29 sebesar

0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 30-39 sebesar 0%. Siswa

yang memperoleh nilai pada interval 40-49 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai pada interval 50-59 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai 60-69 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada

interval 70-79 sebesar 45,45%. Siswa yang memperoleh nilai 80-89

sebesar 27,27%, dan yang memperoleh nilai pada interval 90-99 sebesar

24,24%, dan yang memperoleh nilai 100 sebesar 3,03%.

Berdasarkan tabel 4.48 terlihat pula bahwa nilai siswa yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) sebesar 100%

sedangkan yang mendapat nilai di bawah KKM sebesar 0%. Jumlah

seluruh nilai siswa yaitu 2590 dan rata-rata nilainya yaitu 78,48. Nilai

tertinggi hasil belajar pada pertemuan 1ni yaitu 100 dan nilai terendahnya

yaitu 70.

Page 174: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklus III pertemuan 2:

Tabel 4.49. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus III

Pertemuan 2

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase

Penguasaan

1 Observasi 76%

2 Komunikasi 73%

3 Inferensi 83%

Rata-Rata 77%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan 1 dapat diambil

kesimpulan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

(penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, dan (7) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 1 pada tabel 4.50 berikut:

Page 175: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

Tabel 4.50. Perbandingan Hasil Pretes Siklus III dengan Hasil Belajar

Siklus III Pertemuan 2

Interval Pretes Pertemuan 2 Ket.

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak

Tuntas 10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 0 0 0 0

40-49 0 0 0 0

50-59 11 33,33 0 0

60-69 10 30,30 0 0

70-79 10 30,30 15 45,45 Tuntas

80-89 2 6,06 9 27,27

90-99 0 0 8 24,24

100 0 0 1 3,03

Yang mendapat

nilai < KKM

21 63,64 0 0

Yang mendapat

nilai > KKM

12 36,36 33 100

Jumlah seluruh

nilai

2114 2590

Rata-rata 64,06 78,48

Nilai tertinggi 83 100

Nilai terendah 53 70

Pada tabel 4.50 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 2 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 36,36%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 2 ternyata hasilnya menjadi

100%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 63,64%. Kemudian

untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 2114 dan pada pertemuan

2 mengalami kenaikan menjadi 2590 jadi mengalami kenaikan sebesar

476. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu 83 pada pertemuan

2 mengalami kenaikan yaitu menjadi 100. Sedangkan untuk nilai

terendah pada pretes sebesar 53 dan pada pertemuan 2 yaitu sebesar 70.

Page 176: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

terdapat kendala untuk diperbaiki, baik oleh guru maupun oleh siswa

demi perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya.Adapun kendala

guru yang terdapat pada pertemuan 1 diantaranya yaitu: (1) guru pada

saat mengajak siswa untuk ikut serta menggunakan media masih banyak

siswa yang ramai sendiri (2) guru kurang memberi perhatian kepada

siswa untuk aktif ikut serta menggunakan media yang digunakan.

Adapun kendala siswa pada saat melakukan pembelajaran

menggunakan media grafis pada pertemuan 1yaitu: (1) pada saat kegiatan

pembelajaran ada siswa yang gaduh (2) pada kegiatan pembelajaran

siswa ada yang masih perlu ditambahkan agar pelaksanaan pembelajaran

dapat mengaktifkan siswa.

Berdasarkan kendala yang terdapat pada pertemuan 1, solusi yang

dilakukan oleh (guru) peneliti pada pertemuan berikutnya adalah sebagai

berikut: (1) guru akan membuat strategi baru supaya semua siswa dapat

aktif menggunakan media tetapi tidak menjadikan siswa ramai, (2) guru

akan lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif dengan memberikan

tugas dan bimbingan individu, dan (3) guru lebih kreativ dalam

menciptakan suasana belajar supaya siswa tidak ramai sendiri dan lebih

aktif.

c. Pertemuan 3

1) Perencanaan

Perencanaan penelitian menggunakan mediagrafis pada

pertemuan 3 sama seperti pada pertemuan 1dan pertemuan 2 yaitu

diawali dengan cara merencanakan langkah-langkah yang akan

dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun perencanaan yang

dilakukan oleh peneliti diantaranya yaitu: (1) membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi jenis masalah sosial

kemiskinan, (2) membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan

media grafis, (3) menyiapkan media grafis yang lebih baik, (4)

Page 177: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

menyiapkan alat bantu yang akan mendukung jalannya skenario

pembelajaran yang telah dibuat, (5) membuat lembar observasi baik

untuk menilai peneliti maupun siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

berlangsung, (6) membuat lembar wawancara yang ditujukan baik untuk

menilai guru maupun siswa saat mengikuti proses belajar mengajar, (7)

menyiapkan lembar diskusi yang akan digunakan siswa saat

melaksanakan diskusi kelompok, (8) menyiapkan lembar evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus III pertemuan 3 yaitu pada hari hari

Senin tanggal 23 April 2012. Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul

pada siklus III pertemuan ke-2.

Pemberian penjelasan materi baru yaitu“Manfaat Pelestarian

Sumber Daya Alam”. Media grafis yang digunakan yaitu gambar

berbagai contoh keberhasilan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan

poster pelestarian SDA. Model pembelajaran yang digunakan adalah

STAD. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah,

tanya jawab, penugasan, dan diskusi.

Pada kegiatan awal guru memberikan salam, mengabsen

kehadiran siswa, melakukan tes penjajagan, apersepsi dan acuan selama

10 menit. Kegiatan inti pada siklus III pertemuan 3 selama 40 menit.

Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus III pertemuan 3. Kegiatan pada pertemuan 3 siklus

III yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok melalui permainan

oleh guru. Materi yang dijelaskan tentang penghematan energi sebagai

upaya pelestarian sumber daya alam dan faktor penyebab kerusakan

sumber daya alam. Setelah diberi penjelasan tentang materi ajar, siswa

berdiskusi kelompok tentang pencemaran lingkungan. Selanjutnya, siswa

Page 178: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dan memberi tanggapan

terhadap hasil diskusi kelompok lain. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang upaya pelestarian sumber daya alam dengan cara

menghemat energi dan mengurangi pencemaran udara, tanah dan air dan

siswa diajak untuk menerapkan upaya tersebut di lingkungan sekolah.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas seputar materi yang disampaikan

oleh guru melalui media grafis.

Kemudian guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan

pembelajaran yang telah dilakasanakan. Setelah itu siswa melaksanakan

kegiatan evaluasi sebagai post test siklus III pertemuan 2 untuk

mengetahui hasil peningkatan belajar yang sudah melalui media grafis.

3) Observasi Siklus III Pertemuan 2

Observasi pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan

media grafis pada siklus ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mendapatkan

gambaran aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan

media grafis pada siklus III pertemuan 3 ini dapat dilihat pada tabel 4. 51

berikut:

Page 179: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Tabel 4.51. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Gurupada Siklus III Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Penentuan

Media

4 4 8 100

2 Pebuatan

Media

15 15 30 93,75

3 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

4 Penempatan

Media

14 14 28 87,5

5 Penyajian

Materi

36 35 71 88,75

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

7 7 14 100

7 Penyimpulan 4 4 8 93,75

8 Pemberian

Tes

4 4 8 100

Jumlah 88 87 175 757,50

Rata-rata 11 10,87 21,87 94,68

Sesuai tabel 4.51 terlihat bahwa langkah-langkah pembelajaran

dengan media grafispada siklus III pertemuan 3 langkah pertama yaitu

penentuan media grafis dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 100%. Pada langkah kedua yaitu pembuatan media grafis dengan

hasil sangatbaik yaitu dengan persentase sebesar 93,75%. Langkah

ketiga yaitu pengaturan siswa berlangsung dengan sangat baik yaitu

dengan persentase sebesar 100%. Langkah keempat yaitu penempatan

media denganposisi yang baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%.

Langkah kelima yaitu penyajian materi yang telah berlangsung dengan

kategori baik yaitu dengan persentase sebesar 88,75%. Langkah keenam

yaitu pemberian kesempatan bertanya kepada siswa berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 87,5%. Langkah ketujuh yaitu

penyimpulan materi ajar berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan

persentase sebesar 100%. Langkah kedelapan yaitu pemberian tes

Page 180: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

evaluasi berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar

100%.

Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari delapan

langkah pembelajarn dengan media grafis, langkah yang sudah

berlangsung dengan sangat baik ada 5 langkah yaitu langkah (1)

pengaturan siswa, (2) penentuan media, (3) penyimpulan, (4) pembuatan

media, dan (5) pemberian tes. Kemudian langkah yang sudah

berlangsung dengan baik ada 3 langkah yaitu (1) penempatan media, (2)

penyajian materi, dan (3) pemberian kesempatan bertanya.

Berdasarkan tabel 4.51 terlihat pula bahwa skor rata-rata guru

(peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media

grafissudah menunjukkan tingkat sangat baik dengan rata-rata persentase

dari observer yaitu sebesar 94,681%. Selain tabel hasil observasi dari

guru, berikut juga akan ditampilkan hasil observasi terhadap siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis pada tabel

4.52berikut:

Tabel 4.52. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan

Media Grafis bagi Siswapada Siklus III Pertemuan 3

No

Aspek

Jumlah Skor Frekuensi %

Observer I Observer II

1 Pengaturan

Siswa

4 4 8 100

2 Penempatan

Media

14 14 28 87,50

3 Penyajian

Materi

36 35 71 88,75

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

8 7 15 93,75

5 Penyimpulan 4 4 8 100

6 Pemberian

Tes

4 4 8 100

Jumlah 70 68 138 570

Rata-rata 11,67 11,33 23 95

Page 181: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Berdasarkan tabel 4.52terlihat bahwa langkah-langkah

pembelajaran bagi siswa menggunakan media grafis pada siklus III

pertemuan 3langkah pertama yaitu pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 100%. Langkah

kedua yaitu penempatan media, pada langkah ini berlangsung dengan

baik yaitu dengan persentase sebesar 87,50%. Pada langkah ketiga yaitu

penyajian materi sudah berlangsung dengan baik yaitu dengan persentase

sebesar 88,75%. Langkah keempat yaitu kesempatan bertanya

berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 93,75%.

Langkah kelima yaitu penyimpulan berlangsung dengan sangat baik yaitu

dengan persentase sebesar 100%. Langkah keenam yaitu pemberian tes,

langkah ini berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan persentase

sebesar 100%.

Sesuai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 6

langkah pembelajaran media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah

ke-6 sudah berlangsung dengan baik dan ada yang sangat baik.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pula bahwa rata-rata skor siswa

dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media grafis sudah

berlangsung sangat baik yaitu dengan rata-rata persentase dari observer

sebesar 95%.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru melakukan

penilaian secara individu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran. Pada tabel 4. 53 berikut akan

disajikan perolehan hasil belajar siswa pada siklus III pertemuan 3:

Page 182: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Tabel 4. 53. Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Pertemuan 3

Interval Nilai Pertemuan 1II Keterangan

Frekuensi Persentase (%)

0-9 0 0 Tidak Tuntas

10-19 0 0

20-29 0 0

30-39 0 0

40-49 0 0

50-59 0 0

60-69 1 3,03

70-79 6 18,18 Tuntas

80-89 15 45,45

90-99 9 27,27

100 2 6,06

Yang mendapat nilai < KKM 1 3,03

Yang mendapat nilai > KKM 32 96,97

Jumlah seluruh nilai 2690

Rata-rata 81,52

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 60

Sesuai tabel 4.53 terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai pada

interval 0-9 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 10-

19 sebesar 0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 20-29 sebesar

0%. Siswa yang memperoleh nilai pada interval 30-39 sebesar 0%. Siswa

yang memperoleh nilai pada interval 40-49 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai pada interval 50-59 sebesar 0%. Siswa yang

memperoleh nilai 60-69 sebesar 3,03%. Siswa yang memperoleh nilai

pada interval 70-79 sebesar 18,18%. Siswa yang memperoleh nilai 80-89

sebesar 45,45%, dan yang memperoleh nilai pada interval 90-99 sebesar

27,27%, dan yang memperoleh nilai 100 sebesar 6,06%.

Berdasarkan tabel 4.53 terlihat pula bahwa nilai siswa yang

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) sebesar 96,97%

sedangkan yang mendapat nilai di bawah KKM sebesar3,03%. Jumlah

seluruh nilai siswa yaitu 2690 dan rata-rata nilainya yaitu 81,52. Nilai

tertinggi hasil belajar pada pertemuan 1ni yaitu 100 dan nilai terendahnya

yaitu 60.

Page 183: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Selain observasi hasil belajar juga ada observasi keterampilan

proses siswa. Berikut ini adalah table penguasaan ketrampilan proses IPA

pada pembelajaran siklus III pertemuan 3:

Tabel 4.54. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus

IIIPertemuan 3

No Ketrampilan Proses Dasar Presentase Penguasaan

1 Observasi 83%

2 Komunikasi 76%

3 Inferensi 83%

Rata-Rata 81%

Selanjutnya dibandingkan dari hasil tiap pertemuan pada siklus

III. Berikut tabel peningkatan nilai keterampilan proses siswa pada

siklus III:

Tabel 4.55. Nilai Penguasaan Keterampilan Proses IPA Siklus III

No Siklus III Rata-Rata Penguasaan Ketrampilan

Proses

1 Pertemuan 1 73%

2 Pertemuan 2 77%

3 Pertemuan 3 81%

Rata-Rata 77%

4) Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan2 diambil kesimpulan

bahwa langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis yaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4)

penempatan media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan

bertanya, (7) penyimpulan dan (8) pemberian tes.

Selain langkah-langkah pembelajaran, berikut juga dapat dilihat

hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

grafis pada pertemuan 3 pada tabel 4. 56 berikut:

Page 184: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Tabel 4.56. Perbandingan Hasil Pretes Siklus I dengan Hasil Belajar

Siswa pada Siklus III Pertemuan 3

Interval Pretes Pertemuan 3 Keterangan

F % F %

0-9 0 0 0 0 Tidak Tuntas

10-19 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0

30-39 0 0 0 0

40-49 0 0 0 0

50-59 11 33,33 0 0

60-69 10 30,30 1 3,03

70-79 10 30,30 6 18,18 Tuntas

80-89 2 6,06 15 45,45

90-99 0 0 9 27,27

100 0 0 2 6,06

Yang mendapat

nilai < KKM

21 63,64 1 3,03

Yang mendapat

nilai > KKM

12 36,36 32 96,97

Jumlah seluruh

nilai

2114 2690

Rata-rata 64,06 81,52

Nilai tertinggi 83 100

Nilai terendah 53 60

Pada tabel 4.56 terlihat bahwa hasil pretes siswa dibandingkan

dengan hasil belajar pada pertemuan 3 mengalami kenaikan. Berdasarkan

hasil pretes, siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 36,36%.

Seteleh diadakan penelitian pada pertemuan 3 ternyata hasilnya menjadi

96,97%. Jadi terdapat peningkatan hasil belajar sebesar 60,61%.

Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretes sebesar 2114 dan pada

pertemuan 3 mengalami kenaikan menjadi 2690 jadi mengalami

kenaikan sebesar 576. Selain itu untuk nilai tertinggi pada pretes yaitu

83 pada pertemuan 2 mengalami kenaikan yaitu menjadi 100. Sedangkan

untuk nilai terendah pada pretes sebesar 53 dan pada pertemuan 3 yaitu

sebesar 60. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafisdari

pelaksanaan guru dan respon siswa berdasarkan hasil observasi sudah

Page 185: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

baik. Meskipun demikian, tetap ada yang perlu untuk diperbaiki oleh

guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis yakni lebih

sering memperhatikan siswa secara menyeluruh dan mengelola kelas

dengan baik, serta menciptakan pembelajaran yang tidak monoton

dengan menerapkan strategi dan model pembelajaran yang inovatif

supaya siswa tidak jenuh dengan pembelajaran dan lebih aktif.

d. Analisis Antar Pertemuan pada Siklus III

1) Analisis Proses Penggunaan Media Grafis Siklus III

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada

siklus III ini akan dibandingkan dari pertemuan 1 sampai pertemuan 1II.

Tabel kegiatan guru pada siklus III mulai pertemuan 1 sampai pertemuan

1II dapat dilihat pada tabel 4. 57 berikut:

Tabel 4. 57. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Guru

pada Siklus III

No Langkah

Penggunaan

Media Grafis

Siklus III/Pertemuan Jml Rata-

rata I II III

% % %

1 Penentuan Media 87,5 100 100 287,5 95,83

2 Pebuatan Media 81,25 84,37 93,75 259,37 86,46

3 Pengaturan Siswa 100 100 100 300 100,00

4 Penempatan

Media

84,37 84,37 87,5 256,24 85,41

5 Penyajian Materi 83,75 85 88,75 257,5 85,83

6 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

81,25 81,25 100 262,5 87,50

7 Penyimpulan 87,5 87,5 93,75 268,75 89,58

8 Pemberian

Tes

87,5 100 100 287,5 95,83

Jumlah 766,3 693,12 722,5 2179,36

Rata-rata 95,7 86,64 90,31 90,81

Page 186: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Berdasarkan tabel 4.57 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-8 sudah

berlangsung dengan sangat baik semua. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini.

Gambar 4.7. Histogram Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Guru pada Siklus III

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan 1 sampai

pertemuan 1II pada siklus III ini dapat diambil kesimpulan bahwa

langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis bagi guru yaitu

sebagai berikut: (1) penentuan media yaitu dengan disesuaikan dengan

materi dan tujuan pembelajaran, (2) pembuatan media didasarkan pada

prinsip membuatan media grafis dan sudah sesuai dengan prinsip tersebut

(3) Pengaturan siswa. Pada langkah ini siswa diatur sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan menyesuaikan dengan ukuran media apakah sesuai jika

disajikan dalam kelompok, (4) penempatan media sudah disesuaikan

dengan kondisi ruangan dan jumlah siswa, sehingga dapat dilihat oleh

seluruh siswa dan nyaman untuk pelaksanaan pembelajarannya, (5)

penyajian materi, materi yang disajikan sudah cocok dengan media yang

digunakan, (6) pemberian kesempatan bertanya, guru sudah memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang kaitannya dengan

penggunaan media grafis, (7) penyimpulan yang dilakukan oleh guru

dengan siswa sudah relevan dengan materi dan tujuan pembelajaran

80%

85%

90%

95%

100%

Pertemuan I Pertemuan IIPertemuan III

96%

87%

90%

Pe

rse

nta

se

Skor observasi

Skor observasi

Page 187: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

menggunakan media grafis, (8) pemberian tes dilakukan pada akhir

pembelajaran dan sudah mampu mengevaluasi kemampuan siswa dalam

menguasai materi yang disajikan melalui media grafis. Berdasarkan

rincian tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langah pembelajaran

dengan media grafis ada 8 langkah pembelajaran. Berdasarkan hasil

observasi selama siklus III dapat disimpulkan bahwa langkah

pembelajaran dengan media grafis bagi guru berlangsung dengan sangat

baik yaitu dengan persentase 90,81%.Selain observasi guru, pelaksanaan

pembelajaran dengan media grafis juga ada kegiatan observasi siswa.

Berikut adalah tabel 4. 58 yang berisi analisis proses penggunaan media

grafis bagi Siswa.

Tabel 4. 58. Tabel Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus III

N

o

Langkah

Proses

Penggunaan

Media Grafis

Siklus III/Pertemuan Jml Rata-rata

I II III

% % %

1 Pengaturan

Siswa

100 100 100 300 100

2 Penempatan

Media

81,25 84,37 87,50 253,1 84,4

3 Penyajian

Materi

80 83,75 88,75 252,5 84,2

4 Pemberian

Kesempatan

Bertanya

81,25 81,25 93,75

256,3 85,4

5 Penyimpulan 87,5 87,5 100 275 91,7

6 Pemberian

Tes

87,5 100 100 287,5 95,8

Jumlah 517,5 536,87 570 1624,4

Rata-rata 86,25 89,47 95 90,2

Berdasarkan tabel 4.58 terlihat bahwa langkah pembelajaran

dengan media grafis bagi siswa mulai langkah ke-1 sampai langkah ke-6

sudah berlangsung dengan sangat baik yaitu dengan rata-rata persentase

90,2%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini:

Page 188: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Gambar 4.8. Grafik Analisis Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa

pada Siklus III

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus III ini dapat

disimpulkan langkah-langkah pembelajaran dengan media grafis bagi

siswa yaitu sebagai berikut: (1) pengaturan siswa sudah berlangsung

dengan sangat baik, (2) penempatan media sudah disesuaikan dengan

kondisi ruangan dan jumlah siswa, (3) penyajian materi juga sudah tepat

dan sesuai dengan media yang digunakan, (4) pemberian kesempatan

bertanya sudah berlangsung dengan baik dan siswa cukup antusias, (5)

penyimpulan yang dilakukan guru sudah melibatkan siswa dan berjalan

dengan baik, (6) pemberian tes pada siswa diakhir pembelajaran sudah

dapat mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi ajar yang

dipelajari dengan media grafis. Berdasarkan rincian tersebut dapat

disimpulkan bahwa langkah-langah pembelajaran dengan media grafis

bagi siswa ada 6 langkah pembelajaran.

2) Analisis Hasil Belajar

Berdasarkan analisis pengolahan data nilai siswa baik dari segi

ketuntasan dan penguasaan ketrampilan proses siswa yang dicapai pada

pembelajaran siklus III secara keseluruhan sudah baik. Oleh karena itu,

80%

82%

84%

86%

88%

90%

92%

94%

96%

Pertemuan I Pertemuan IIPertemuan II

86%

89%

95%

Skor Observasi

Page 189: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

tindakan ini dicukupkan pada siklus ini. Perbandingan nilai pretes dan

nilai siklus III pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.59. Tabel Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus III

Interval

Nilai

Pretes Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan

3

f % f % f % f %

0-9 0 0 0 0 0 0 0 0

10-19 0 0 0 0 0 0 0 0

20-29 0 0 0 0 0 0 0 0

30-39 0 0 0 0 0 0 0 0

40-49 0 0 0 0 0 0 0 0

50-59 11 33,33 0 0 0 0 0 0

60-69 10 30,30 10 30,30 0 0 1 3,03

70-79 10 30,30 11 33,33 15 45,45 6 18,18

80-89 2 6,06 7 21,21 9 27,27 15 45,45

90-99 0 0 4 12,12 8 24,24 9 27,27

100 0 0 1 3,03 1 3,03 2 6,06

Yang

mendapat

nilai <

KKM

21 63,64 10 30,30 0 0 1 3,03

Yang

mendapat

nilai >

KKM

12 36,36 23 69,70 33 100 32 96,97

Jumlah

seluruh nilai

2114 2390 2590 2690

Rata-rata 64,06 72,42 78,48 81,52

Nilai

tertinggi

83 100 100 100

Nilai

terendah

53 60 70 60

Berdasarkan hasil belajar pada siklus III dapat kita bandingkan

bahwa hasil belajar siswa yang memenuhi KKM pada pertemuan

1mengalami peningkatan sebesar 33,34% dibandingkan hasil pretes.

Pertemuan 2 mengalami kenaikan sebesar 63,64% dibandingkan pretes.

Page 190: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Sedangkan pertemuan 3 mengalami peningkatan sebesar 60,61%

dibandingkan pretes. Kemudian untuk jumlah seluruh nilai pada pretest

sebesar 2114 meningkat nilainya menjadi 2390 pada pertemuan 1.

Kemudian pertemuan 2meningkat lagi jumlah nilainya menjadi 2590.

Selanjutnya pertemuan 3juga meningkat menjadi 2690. Setiap pertemuan

mengalami kenaikan 100. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

4.9 berikut.

Gambar 4.9. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus III

3) Kendala dan Solusi

Hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pertemuan 1,

pertemuan 2, dan pertemuan 3 pada siklus III terdapat beberapa kendala

yang telah dipaparkan pada refleksi tiap pertemuan sebelumnya. Selain

itu juga sudah diberikan adaya solusi yang baik demi perbaikan kegiatan

pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan kendala pada siklus III, solusi

yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru akan lebih

memperhatikan lagi pengelolaan siswa, (2) guru akan lebih variatif lagi

dalam mengaktifkan siswa, (3) guru akan lebih memperhatikan lagi

langkah-langkah pembelajaran.

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

64%

30%

0% 3%

36%

70%

100% 97%

Pe

rse

nta

se

Belum tuntas

Tuntas

Page 191: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Semakin bertambahnya tindakan yang dilakukan kendala dan

kekurangannya sudah dapat teratasi dengan adanya solusi yang telah

dilaksanakan. Oleh karena itu, pada siklus III pertemuan 3 penelitian

diakhiri. Adanya siswa yang belum mencapai KKM pada pertemuan

ketiga siklus III adala satu siswa. Hal ini terjadi karena siswa tersebut

kebetulan ketika pembelajaran berlangsung kurang memperhatikan guru

ketika mengajar. Untuk menindak lanjuti hal tersebut, maka guru

berdiskusi dengan guru kelas untuk memberikan remidiasi kepada siswa

tersebut demi ketercapaian nilai siswa yang memenuhi KKM.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Berdasarkan hasil penelitian yang dideskripsikan pada siklus I sampai

siklus III dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA menggunakan media grafis

tidak hanya dilihat pada hasil belajar saja, tetapi juga pada proses pelaksanaan

pembelajaran menggunakan media grafis baik pada kegiatan guru maupun pada

kegiatan siswa. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis bagi guru

pada Siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel 4. 60 berikut:

Tabel 4. 60. Perbandingan Proses Penggunaan Media Grafis bagi Guru Antar

Siklus

Langkah-

langkah

Rata-rata langkah penggunaan media grafis Jumlah Rata-rata Ket.

Siklus I Siklus II Siklus III

1 79,2 91,7 95,83 266,73 88,91 Baik

2 64,6 75 86,46 226,06 75,35 Baik

3 75,0 87,5 100,00 262,50 87,50 Baik

4 63,5 76 85,41 224,91 74,97 Baik

5 61,3 77,1 85,83 224,23 74,74 Baik

6 60,4 70,8 87,50 218,70 72,90 Baik

7 66,7 79,2 89,58 235,48 78,49 Baik

8 75,0 79,2 95,83 250,03 83,34 Baik

Jml 68,2% 79,7% 90,81% 238,71% 79,57% Baik

Page 192: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Berdasarkan tabel 4.60 terlihat bahwa rata-rata hasil observasi langkah –

langkah pembelajaran pada siklus I sebesar 67,4%. Pada siklus II mengalami

kenaikan menjadi 79,7%. Jadi dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan

sebesar 13,3%. Pada siklus III persentase langkah pembelajaran dengan media

grafis bagi guru sebesar 90,81%. Jadi dari siklus II ke siklus III mengalami

kenaikan sebesar 11,11%. Jumlah persentase pelaksanaan pembelajaran dengan

media grafis bagi guru dari siklus I sampai siklus III sebesar 237,91, jika dibuat

rata-rata persentasenya yaitu sebesar 79,30%. Berdasarkan persentse tersebut

dapat dikatakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis

berlangsung dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4. 10 di

bawah ini:

Gambar 4. 10. HistogramPeningkatan Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Guru Antar Siklus

Selain kegiatan guru, kegiatan siswa pada saat mengikuti pembelajaran

menggunakan media grafis juga dapat dilihat analisisnya dari siklus I sampai

siklus III pada tabel 4. 61 di bawah ini.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

68%

80%

91%

Per

sen

tase

Tindakan

Page 193: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Tabel 4. 61. Peningkatan Proses Penggunaan Media Grafis bagi Siswa Antar

Siklus

Langkah-

langkah

Rata-rata langkah penggunaan

media grafis

Jumlah Rata-rata Ket.

Siklus I Siklus II Siklus III

1 75,0 87,5 100 262,50 87,50 Baik

2 65,6 76, 84,4 226,00 75,33 Baik

3 61,7 78,3 84,2 224,20 74,73 Baik

4 60,4 70,8 85,4 216,60 72,20 Baik

5 66,7 75, 91,7 233,40 77,80 Baik

6 75,0 79,2 95,8 250,00 83,33 Baik

Jml 67,4% 78% 90,2 % 235,60% 78,53% Baik

Berdasarkan tabel 4.62 terlihat bahwa rata-rata hasil observasi langkah -

langkah pembelajaran pada siklus I sebesar 68,2%. Pada siklus II mengalami

kenaikan menjadi 78%. Jadi dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar

9,8%. Pada siklus III persentase langkah pembelajaran dengan media grafis bagi

siswa sebesar 90,2%. Jadi dari siklus II ke siklus III mengalami kenaikan sebesar

12,2%. Jumlah persentase pelaksanaan pembelajaran dengan media grafis bagi

siswa dari siklus I sampai siklus III sebesar 236,40 jika dibuat rata-rata

persentasenya yaitu sebesar 78,80%.. Jadi secara umum dapat dikatakan

pelaksanaan pembelajaran menggunakan media grafis berlangsung dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4. 11 di bawah ini:

Page 194: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Gambar 4. 11. HistogramPeningkatan Proses Penggunaan Media Grafis bagi

Siswa Antar Siklus

Selain hasil observasi pada saat pelaksanaan kegiatan belajar baik

kegiatan guru maupun kegiatan siswa, disini juga akan ditampilkan hasil belajar

siswa pada siklus I sampai siklus III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

4. 62 berikut:

Tabel 4. 62. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Antarsiklus

Uraian

Siklus I Siklus II Siklus III Rata-rata

f % f % f % f %

< KKM 9 27,27 7 21,21 4 12,12 7 20,2%

>KKM 24 72,73 26 78,79 29 87,88 26 79,8%

Berdasarkan tabel 4.62 terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus I

jumlah siswa yang < KKM sebanyak 9 siswa atau jika di buat persentase yaitu

sebesar 27,27%, jumlah siswa yang > KKM sebanyak 24 siswa atau jika dibuat

persentase sebesar 72,73%. Pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai <

KKM sebanyak 7 siswa atau jika dibuat persentase sebesar 21,21%, banyaknya

siswa yang memperoleh nilai > KKM sebanyak 26 siswa atau jika dibuat

persentase sebesar 78,79%. Peningkatan Siklus I ke siklus II hasil belajar siswa

yang > KKM mengalami kenaikan sebesar 6,06%. Pada siklus III hasil belajar

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

67% 78%

90% P

erse

nts

e

Page 195: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

siswa yang < KKM sebanyak 4 siswa atau jika dibuat persentase sebesar 12,12%.

Banyaknya siswa yang memperoleh nilai > KKM sebanyak 29 anak atau jika

dibuat persentase sebesar 87,88%. Peningkatan siklus II ke siklus III hasil belajar

siswa yang > KKM sebesar 9,09%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di 4.

12 bawah ini:

Gambar 4.12. Peningkatan Hasil Belajar pada Siklus I sampai Siklus III

Penggunaan media grafis dalam optimalisasi hasil belajar IPA siswa kelas

IV SDN 1Kuwayuhan tahun ajaran 2011/2012 yang dilakukan oleh peneliti dari

siklus I sampai siklus III tentu terdapat kendala yang cukup menganggu bagi

peneliti. Adapun kendala yang dihadapi oleh peneliti yaitu (1) guru kurang

mampu mengelola siswa terutama saat menempatkan siswa ke kelompok diskusi,

(2) guru kurang dalam pengelolaan waktu, (3) saat penempatan media guru

awalnya belum tepat tetapi pada akhirnya dapat maksimal, (4) guru terkadang

lupa memberikan motivasi kepada siswa, (5) guru dalam penggunaan media

kurang mengaktifkan siswa untuk terlibat menggunakan media.

Berdasarkan kendala pada siklus I sampai siklus III solusi yang dilakukan

oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru lebih maksimal dalam mengelola siswa, agar

siswa dapat melaksanakan setiap langkah pembelajaran dengan baik, (2) guru

dalam membuat perencanaan pembelajaran lebih meminimalisir kegiatan, (3) guru

akan memperhatikan lagi pembagian waktu setiap langkah-langkah pembelajaran,

(4) guru akan memberikan reward dan motivasi yang lebih bervariasi kepada

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

27% 21%

12%

73% 79%

88%

Per

senta

se

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 196: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

siswa, agar siswa lebih bersemangat dan tidak bosan, (5) guru akan lebih

memperhatikan lagi langkah demi langkah kegiatan pembelajaran.

D. Pembahasan

1. Proses Penggunaan Media Grafis

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul Optimalisasi

Pembelajaran IPAtentang Sumber Daya Alam melalui Penggunaan Media

Grafis bagi Siswa Kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012,

disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan media grafisyaitu (1)

penentuan pedia, (2) pembuatan media, (3) pengaturan siswa, (4) penempatan

media, (5) penyampaian materi, (6) pemberian kesempatan bertanya, (7)

penyimpulan dan (8) pemberian tes.

Selain langkah pembelajaran bagi guru, penelitian ini juga

mengobservasi pelaksanaan pembelajaran bagi siswa. Adapun langkah-langkah

pembelajaran menggunakan media grafis bagi siswa yaitu sebagai berikut: (1)

pengaturan siswa, (2) penempatan media, (3) penyajian materi, (4) pemberian

kesempatan, (5) penyimpulan, dan (6) pemberian tes.

2. Proses dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV dengan Media Grafis

Pada penelitian ini penggunaan media grafis dapat mengoptimalkan

hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alambagi siswa kelas IV SDN

1Kuwayuhan Tahun Ajaran 2011/2012. Ini dapat terlihat dari hasil belajar

siswa dari siklus I sampai siklus III mengalami kenaikan. Pada siklus I hasil

belajar siswa yang > KKM sebesar 72,73%. Pada siklus II hasil belajar siswa

yang > KKM sebesar 78,79%. Jadi dari siklus I ke siklus II hasil belajar siswa

mengalami kenaikan sebesar 72,73%. Pada siklus II banyaknya siswa yang

memperoleh nilai > KKM sebanyak 26 siswa atau jika dibuat persentase

sebesar 78,79%. Peningkatan Siklus I ke siklus II hasil belajar siswa yang >

KKM mengalami kenaikan sebesar 6,06%. Pada siklus III hasil belajar siswa

yang memperoleh nilai > KKM sebanyak 29 anak atau jika dibuat persentase

sebesar 87,88%. Peningkatan siklus II ke siklus III hasil belajar siswa yang >

KKM sebesar 9,09%. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa(2008: 100) yang

Page 197: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kea rah yang

lebih baik. Selain itu juga sesuai dengan pendapat dari Kasbolah (2001: 49)

yang menyatakan bahwa peningkatan dalam pembelajartan di kelas

mempunyai makna yang luas mencakup proses pembelajaran menjadi lebih

baik, siswa menjadi lebih aktif, penyajian materi lebih mudah diikuti dan

dipahami, pembelajaran menjadi lebih efisien dan hasil belajar meningkat.

Penggunaan media grafis dalam optimalisasi hasil belajar IPA siswa

kelas IV SDN 1Kuwayuhan tahun ajaran 2011/2012 yang dilakukan oleh

peneliti dari siklus I sampai siklus III tentu terdapat kendala yang ditemukan

peneliti. Pembelajaran menggunakan media grafis yang dilaksanakan oleh

peneliti sesuai dengan pendapat Indriana (2011: 129) yang menyatakan bahwa

langkah penggunaan media grafisterdapat 6 langkah diantaranya yaitu: (1)

persiapan, (2) pengaturan siswa, (3) penempatan, (4) menyajikan materi, (5)

memberi kesempatan bertanya, dan (6) menyimpulkan materi. Selain itu

beberapa langkah yang dilaksanakan peneliti juga sesuai dengan pendapat

Daryanto (2010: 123) yang menyatakan bahwa langkah penggunakan media

grafis meliputi: (1) memilih dan menentukan media grafis, (2) mempersiapkan

siswa, dan (3) penempatan media.

3. Kendala dan Solusi Penggunaan Media Grafis

Selama penelitian berangsung dengan melaksanakan pembelajaran

sesuai langkah penggunaan media grafis ditemukan adanya kendala. Adapun

kendala yang dihadapi oleh peneliti yaitu (1) guru kurang mampu mengelola

siswa terutama saat menempatkan siswa ke kelompok diskusi, (2) guru kurang

dalam pengelolaan waktu, (3) saat penempatan media guru awalnya belum

tepat tetapi pada akhirnya dapat maksimal, (4) guru terkadang lupa

memberikan motivasi kepada siswa, (5) guru dalam penggunaan media kurang

mengaktifkan siswa untuk terlibat menggunakan media. Adapun kendala siswa

pada saat melaksanakan pembelajaran dengan media grafis pada siklus I

sampai siklus III yaitu: (1) siswa banyak yang ramai saat mereka menempatkan

Page 198: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

diri di meja diskusi, (2) pada saat kegiatan praktikum ada beberapa siswa yang

masih bingung terhadap tugas yang dilakukan berdasarkan peran yang

diperoleh, (3) dalam melaksanakan kegiatan praktikum siswa melebihi waktu

yang telah direncanakan, (4) terdapat beberapa siswa yang kurang semangat

dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran, (5) siswa masih bingung

terhadap langkah-langkah praktikum, (6) dalam kegiatan diskusi lebih dominan

anak yang pandai saja yang aktif. Berdasarkan kendala pada siklus I sampai

siklus III solusi yang dilakukan oleh peneliti (guru) yaitu: (1) guru lebih

maksimal dalam mengelola siswa, agar siswa dapat melaksanakan setiap

langkah pembelajaran dengan baik, (2) guru dalam membuat perencanaan

pembelajaran lebih meminimalisir kegiatan, (3) guru akan memperhatikan lagi

pembagian waktu setiap langkah-langkah pembelajaran, (4) guru akan

memberikan reward dan motivasi yang lebih bervariasi kepada siswa, agar

siswa lebih bersemangat dan tidak bosan, (5) guru akan lebih memperhatikan

lagi langkah demi langkah kegiatan pembelajaran, (6) guru akan lebih baik lagi

dalam mengajak siswa untuk aktif melalui pemberian peran/tugas yang tepat

dan menyajikan pembelajaran dengan variasi model dan permainan yang dapat

menyenangkan bagi siswa.

Page 199: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media grafis dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) tentang Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV SD

Negeri 1 Kuwayuhan tahun ajaran 2011/2012 yaitu dengan menerapkan sesuai

dengan langkah-langkah penggunaan media grafis dengan tepat. Adapun

langkah-langkah penggunaan media grafis dalam pembelajaran IPA yaitu: (a)

penentuan pedia, (b) pembuatan media, (c) pengaturan siswa, (d) penempatan

media, (e) penyampaian materi, (f) pemberian kesempatan bertanya, (g)

penyimpulan dan (h) pemberian tes.

2. Penggunaan media grafis dapat mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang

Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SDN 1 Kuwayuhan Tahun Ajaran

2011/2012.

3. Penggunaan media grafis dalam mengoptimalkan pembelajaran IPA tentang

Sumber Daya Alam bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwayuhan Tahun

Ajaran 2011/2012 terdapat adanya kendala dan ditemukan adanya solusi.

Adapun kendala dalam pembelajaran menggunakan media grafis yaitu: (a)

guru kurang memfokuskan pada siswa yang kemampuannya di bawah rata-rata

teman lainnya,(b) alokasi waktu beberapa pertemuan pembelajaran kurang

efisien, dan (c) diperlukan kreatifitas untuk menciptakan media grafis yang

dapat menarik minat siswa. Solusi yang dilakukan guru yaitu: (a) guru

menyampaikan materi denganlebih memfokuskan pemberian materi pelajaran

pada siswa yang masih di bawah rata-rata dan (b) memberikan materi pelajaran

dengan jelas dan lugas sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan, dan (c)

guru belajar menciptakan media grafis yang dapat menarik minat siswa .

Page 200: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

B. Implikasi

Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan,

dapat dikemukakan bahwa dengan menggunakan media grafis dalam

pembelajaran dapat mengoptimalkan hasil belajar IPA. Pembelajaran dengan

menggunakan media grafis ini dapat membantu membantu siswa dalam

memahami materi tentang Sumber Daya Alam dengan cara memberikan

gambaran sesuai kondisi nyata kepada siswa.

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa jika media

grafisdibiasakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dapat mengoptimalkan

pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam. Usia siswa sekolah dasar yang

berada pada fase operasional konkret, maka media grafis sangat mendukung

terciptanya proses pembelajaran yang mengajak siswa mengamati dan memahami

Sumber Daya Alam yang ada dengan lebih konkret. Sehingga dapat mengubah

daya imajinasi siswa tentang Sumber Daya Alam yang sebelumnya hanya dalam

angan-angan menjadi tergambar dengan jelas dan mudah dipahami oleh siswa.

Selain itu, siswa juga dapat mengetahui tentang pemanfaatan Sumber Daya Alam

dari media grafis yang disajikan guru dan adanya praktik langsung akan

mengantarkan siswa lebih bisa untuk memahami seluruh materi tentang Sumber

Daya Alam. Pembelajaran dengan menggunakan media grafis juga dapat

diterapkan oleh guru dalam pembelajaran materi lain atau bidang studi yang lain.

Setiap penggunaan media disesuaikan dengan kebutuhan pada mataeri yang akan

diajarkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran

yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Guru

a. Guru sebaiknyadalam penyampaian materi menggunakan media

pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan

terhadap siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan

Page 201: digilib.uns.ac.id/Optima...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda

dan bervariasi.

b. Guru sebaiknya berusaha meningkatkan kompetensi profesionalnya dalam

merancang proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.

c. Guru sebaiknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran

dengan menggunakan media grafis dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Penggunaan media grafis dalam pembelajaran dapat

memberikan bekal bagi siswa untuk lebih mudah dalam memahami materi

yang dipelajari dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi Siswa

Siswa harus lebih aktif, kreatif, jujur, disiplin dan meningkatkan

keberanian menyampaikan ide atau pendapat dalam proses pembelajaran untuk

menambah pengetahuan, pemahaman, dan meningkatkan hasil belajar. Selain

itu, siswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan pengalaman belajarnya

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya dengan

mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat menggunakan media pembelajaran

yang tepat, terutama media grafis yang mudah dikuasai oleh banyak orang.

Kualitas tenaga pendidik yang lebih baik akan berpengaruh pada kualitas

pembelajaran, karena pastinya akan terdapat inovasi dalam penggunaan media

pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.

4. Bagi Peneliti

Peneliti hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan

pembelajaran yang berkualitas dan dapat memberikan sumbangan ilmu yang

lebih inovatif bagi pendidikan.