repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfantologi kajian...

288
ANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi, Pendidikan, Ekonomi Islam dan Hukum STAIN KEDIRI P R E S S Seri 1

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

ANTOLOGI

KAJIAN ISLAM

DAN SOSIAL

Tinjauan tentang Hubungan antar Agama,

Hadits, Psikologi, Komunikasi, Pendidikan,

Ekonomi Islam dan Hukum

STAIN KEDIRI P R E S S

Seri 1

Page 2: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

ANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL

Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi,

Komunikasi, Pendidikan, Ekonomi Islam dan Hukum.

©2011 STAIN KEDIRI Press

Seri 1

Penulis:

Ridlo Afifudin, , Zaenal Hamam, Mariani Sovia, Ahmad Jauhari Bahri

Mu’awanah, Yogi Rohana, Husna Qurrotul Uyun, Achmad Hasan As'ari,

Ngizan

Editor:

M. Zaenal Arifin, Mu'awanah, Muhaimin, Moh. Asror Yusuf, Imron

Muzakki

Desain isi & Sampul : Robait Usman

ISBN 978-602-8167-46-8

Cetakan Pertama 2011

viii + 246 halaman

16 x 24 cm

Diterbitkan pertama kali oleh

STAIN Kediri Press

Jalan Sunan Ampel No. 07

Ngronggo Kediri Jawa Timur 64127

Telepon/Faksimile 0354689282 /686564

Isi di luar tanggung jawab penerbit

Page 3: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

PEDOMAN TRANSLITERASI

Arab – Indonesia

{d = ض ‘ = ا

{t = ط b = ب

{z = ظ t = ت

‘ = ع th = ث

gh = غ j = ج

f = ف {h = ح

q = ق kh = خ

k = ك d = د

l = ل dh = ذ

m = م r = ر

n = ن z = ز

w = و s = س

h = ه sh = ش

y = ي {s = ص

Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) caranya

dengan menuliskan coretan horizontal (macron) di atas huruf a>, i> dan

u> ( , ي, و آ )

Page 4: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah rabb al-'alamin, puji syukur kami panjatkan ke

hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan taufiq, hidayah dan

inayahNya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa

terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana diketahui, perguruan tinggi mengemban tiga

dharma yang termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat. Ketiga-tiganya

harus dikembangkan oleh civitas akademika perguruan tinggi secara

seimbang tidak hanya mengedepankan salah satunya, sebab ketiganya

saling terkait. Pendidikan dalam perguruan tinggi harus diiringi dengan

kegiatan penelitian sekaligus pengabdian pada masyarakat.

Kegiatan penelitian (dan juga pengabdian) dalam dunia

perguruan tinggi sudah seharusnya mendapatkan perhatian, sejak peran

sentral penelitian dalam pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas

kehidupan bermasyarakat tidak diragukan lagi. Banyak pihak menaruh

harapan pada komunitas perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa, untuk

bisa memberikan informasi-informasi, gagasan dan temuan bagi

pemecahan problem-problem kehidupan bermasyarakat, baik soal

agama, pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, dan lainnya. Maka sejalan

dengan itu, banyak perguruan tinggi mempunyai visi menjadi kampus

riset (research university) yang terkemuka.

Menyadari hal demikian, kami menyambut gembira hadirnya

antologi ini, yang merupakan kumpulan review dari skripsi terbaik

STAIN Kediri 2011. Antologi ini merupakan salah satu bentuk dari

pelaksanaan dharma perguruan tinggi tersebut. Antologi ini akan dapat

memberikan manfaat tidak hanya bagi komunitas internal STAIN Kediri,

tapi juga masyarakat secara luas. Bagi mahasiswa, misalnya, antologi

Page 5: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan penelitian

dan penulisan skripsi yang lebih baik lagi. Bagi masyarakat

umum,dengan terbitnya antologi ini, diharapkan dapat mengetahui hasil-

ha kajian skripsi mahasiswa STAIN Kediri, khususnya pihak-pihak yang

terkait dengan tema kajian skripsi tersebut. Dengan terbitnya antologi

ini, kami berharap mahasiswa akan lebih giat lagi untuk menghasilkan

karya skripsi yang baik, yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat

secara luas untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera di dunia dan

akhirat.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang terlibat, langsung atau tidak langsung dalam penyusunan,

penyuntingan dan penerbitan antologi ini. Semoga ikhtiar ini memiliki

arti bagi pengembangan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian di

STAIN Kediri, dan semoga menjadi amal ibadah yang diterima oleh

Allah SWT.

Kediri, 22 Desember 2011

Ketua STAIN Kediri

Dr. H.Ahmad Subakir, M.Ag

NIP. 19631226 199103 1 001

Page 6: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Daftar Isi

* UPAYA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI DUSUN SUMBERJO DESA JAMBU KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Ridho Afifudin ~ 1

* INTELEKTUALITAS SAHABAT NABI SAW. SEBAGAI SYARAT KESHAHIHAN HADITS Zaenal Hamam ~ 31

* HUBUNGAN EFIKASI DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KEDIRI II KOTA KEDIRI Mariani Sovia ~ 61

* PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM ACARA KAKATV: Studi Fenomenologis Terhadap Masyarakat Sekitar STAIN Kediri Ahmad Jauhari Bahri ~ 93

* PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IV DI MIN NGRONGGOT KAB. NGANJUK TAHUN 2010/2011 Mu’awanah ~ 125

* THE ACTIVE LEARNING STRATEGY IN KEYNES' CLASS IN MOVIE LOVE STORY IN HARVARD Yogi Rohana 153

Page 7: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

* المتوسطة" الرحمة" في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل اس تعمال فعالية

کديري بابار الإسلامية

Zusna Qurrotul Uyyun ~ 171

* PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PEMBERDAYAAN PENDAPATAN KAUM MISKIN PADA BAZ KABUPATEN NGANJUK Achmad Hasan As'ari ~ 193

* PENGARUH HIBAH ORANG TUA KEPADA ANAK TERHADAP PELAKSANAAN HUKUM KEWARISAN DALAM PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM: Studi Kasus di Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Ngizan ~ 221

Page 8: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

UPAYA MASYARAKAT DALAM MENJAGA

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI

DUSUN SUMBERJO DESA JAMBU KECAMATAN

KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Ridho Afifudin1

Abstrak

Hubungan antar agama merupakan hubungan yang sangat sensitif,

karena hal ini menyangkut tentang nilai atau keyakinan yang tertanam dalam

diri setiap individu. Mengabaikan persoalan ini akan berakibat fatal bagi

kelangsungan hidup manusia dan juga kemanusiaan. Berbagai permasalahan

akan muncul di masyarakat, terutama di Indonesia yang notabene merupakan

Negara yang terdiri dari bermacam ras, suku bahasa dan budaya. Dalam hal ini,

tentu semua lapisan masyarakat akan sangat berperan untuk mencapai sebuah

kerukunan antar umat beragama.

Penelitian ini bermaksud untuk: (1) mendeskripsikan tentang hubungan

antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat Dusun Sumberjo Desa

Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri; (2) menjelaskan upaya

dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang dilakukan oleh

masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten

Kediri. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian riset lapangan,

menggunakan pendekatan kualitatif, dan rancangan penelitian ini adalah

bersifat deskriptif.

Hasil penelitian deskriptif ini mengungkapkan bahwa (1) hubungan

antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat Dusun Sumberjo Desa

Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri sangat baik. Mereka

berpandangan bahwa kemajemukan adalah sunnatullah yang tak bisa lagi

dihindari, dan merupakan tanggung jawab untuk menjaganya. Dalam

menyikapi perbedaan ini, masyarakat Dusun Sumberjo terbagi menjadi dua

kelompok. Pertama, kelompok konservatif, yakni lebih cenderung tertutup.

Kedua, kelompok egaliter, yang lebih terbuka. Bentuk hubungan antar umat

beragama terjalin dalam berbagai bidang, yakni bidang ekonomi, pendidikan,

sosial, dan peribadatan; (2) Upaya dalam menjaga kerukunan antar umat

beragama yang dilakukan masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan

1 Alumni Prodi Perbandingan Agama STAIN Kediri lulus tahun 2011. Skripsi ini

dibimbing oleh Drs. H. Mundir Thohir, M.Ag dan Tasmin, M.A.

Page 9: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kayen Kidul, yaitu: (a) Tidak pernah menyinggung dan memperdebatkan

tentang dogma agama tertentu. (b) Keyakinan beragama, hanya dianggap

sebagai yang berhubungan dengan yang Suci. (c) Membangun pola hubungan

secan kekeluargaan. (d) Lebih menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan

(e Membiasakan dialog antar umat beragama secara kultural. (f) Mengadakan

kegiatan bersama

Kata Kunci: Upaya, Masyarakat, Kerukunan Antar Umat Beragama

A. Latar Belakang

Fenomena beragama dalam kehidupan manusia merupakan

melakukan ritual fenomena yang universal, unik dan masih penuh

misterio hanya kepercayaan kepada yang gaib, sakral atau melakukan

dan mengalami kehidupan transendental. Agama dalam kehidupan d-

ada sampai dewasa manusia sudah ditemukan dari pertama manusia ada

sampai ini dan (mungkin) masa yang akan datang, karena berhubungan

dengan berbagai aspek kehidupan yang lain, yakni menjadi kera

kehidupan dan mengatur seluruh seluk beluk kehidupan manusia Hingga

eksistensi suatu agama kian menjadikannya sebagai sesut yang sangat

dominan di kalangan masyarakat.

Persoalan hubungan antar agama selalu menarik untuk dibahas

tidak hanya karena persoalan teologis yang memang selalu menyisakan

masalah, akan tetapi juga problem relasi antar umat beragama yang

terkadang menjadi sangat krusial. Agama memang menyediakan ruang

untuk berbeda dengan perbedaan yang tajam dan melibatkan emosi

keagamaan yang sangat mendasar. Agama selalu mengajarkan tentang

doktrin teologis yang bertentangan secara diametral dengan lainnya

Agama mengajarkan tentang truth claim yang tidak bisa dibantah oleh

lainnya. Doktrin keagamaan adalah doktrin tentang kebenaran mutlak

yang satu sama lainnya mengakui kebenarannya sendiri-sendiri.2

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk

yakni masyarakat yang berbeda beda. Hal ini sejalan dengan substrat dari

semboyan yang telah menjadi hak paten bagi persatuan dan ke bangsa

2 Nur Syam, "Ada Apa Dengan Toleransi Beragama?", http://nursyam.su

ampel.ac.id, 13/08/2008, diakses 08 Februari 2011

Page 10: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

ini, yakni "Bhinneka Tunggal Ika", berbeda beda namun satu, dan inilah

yang menjadi landasan pemersatu bangsa.

Dari kemajemukan inilah yang nantinya akan membawa sikap

masyarakat yang berbeda, norma, bahkan tuntunan yang berbeda. Hal ini

sangatlah wajar, karena memang latar belakang mereka yang sangatlah

kompleks, terutama menyangkut keyakinan atau kepercayaan terhadap

Tuhan yang Maha Esa, yang mana dalam hal keyakinan tersebut

sangatlah rentan dengan adanya persinggungan atau konflik antara satu

dengan yang lain, bahkan dapat berbentuk kekerasan. Kekerasan demi

kekerasan itu bukan saja dapat mengganggu kebebasan umat beragama

dalam menunaikan ajaran agamanya, tetapi juga dapat mencederai dan

menodai sendi-sendi ajaran agama itu sendiri. Keadaan ini pada

gilirannya akan menghancurkan hak-hak heterogenitas (keragaman) dan

memporak-porandakan kesatuan bangsa.3

Berangkat dari perbedaan tersebut, maka dibutuhkan suatu

pemahaman, di mana perbedaan merupakan sunnatullah. Pemahaman

tersebut berdiri atas pondasi ajaran dan nilai etis al-Quran seutuhnya,

berangkat dari kesadaran kemajemukan atau pluralitas umat manusia

yang merupakan kenyataan yang telah menjadi kehendak Tuhan.

Tegasnya, bahwa Allah menciptakan umat manusia berbangsa-bangsa

dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan menghargai.4

Dalam perkembangannya, khususnya yang menyangkut

hubungan antar umat beragama, di mana hubungan ini tidak hanya

bersifat intern, namun juga persinggungannya dengan etnis atau

keyakinan yang berbeda di luar diri mereka. Dari sini muncul polemik

terkait bagaimana bersikap, di satu sisi ia adalah pemeluk suatu agama

dengan segala norma dan dogma yang mengikat, dan di sisi lain ia harus

berhubungan dengan di luar diri mereka dalam sebuah interaksi sosial.

Dari interaksi sosial ini muncul aturan-aturan yang mengikat satu sama

lain, yakni dari berbagai latar belakang yang berbeda berbaur menjadi

3 Moh. Shofan, "Menuju Keberagamaan Inklusif Pluralis", http/mohshofan.blog

pot.com, 26/07/2009, diakses 24 Maret 2011. 4 (QS. AL Hujurat:13)

Page 11: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

satu. Dalam hal ini, kedudukan agama akan lebih menonjol dan

berpengaruh.

Dari kenyataan sosial dan budaya, menunjukkan bahwa bangsa

Indonesia adalah bangsa yang religius, bangsa yang agamis, bangsa

yang beragama. Kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

kehadiran perkembangan agama - agama besar; Hindu, Budha Islam,

Kristen (Katolik/Protestan). 5 Oleh karena itu, pertumbuhan dan

perkembangan sosial budaya, ekonomi bahkan segala aspek kehidupan

masyarakat sangat dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai-nilai agama.

Dari perbedaan yang mendasar dari dalam diri masyarakat

tersebut, maka tidak mungkin jika tidak ada satu aspekpun yang dapat

menyatukan mereka. Di Negeri ini asas Pancasila merupakan dasar

Negara yang menjadi pemersatu bangsa, tidak akan berarti bila tidak ada

upaya dalam merealisasikannya. Begitu juga dalam menjalankan

kehidupan beragama sehari-hari, di mana semua aspek kehidupan

haruslah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku, yang dalam hal

ini, bagaimana pemeluk suatu agama berinteraksi dengan pemeluk

agama lainnya diwujudkan atas dasar hukum kenegaraan yang berlaku,

dan bukan pada dogma agama masing-masing.

Berangkat dari keadaan masyarakat yang demikian, dan dari

konflik atas nama agama yang sangat marak terjadi, hingga fanatisme

terhadap agama kian memuncak, maka peneliti bermaksud untuk

meneliti sekelompok masyarakat di suatu daerah di Kabupaten Kediri,

tepatnya di Dusun Sumberjo, Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul. Di

Dusun Sumberjo tersebut, terdapat bermacam-macam agama, yakni

Islam, Kristen, Katolik dan Hindu, namun masyarakatnya hidup dalam

kedamaian. Sejak lama tak pernah timbul konflik karena agama,

kalaupun ada itupun bukan karena agama. Hal inilah yang menjadi

harapan bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam etnis, ras,

suku serta budaya yang berbeda. Adapun penelitian ini diambil

berdasarkan fakta bahwa di Dusun Sumberjo bahwa secara persentase

terdapat 50% pemeluk agama Islam, 30% pemeluk agama Hindu, dan

5 Departemen Agama, Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama (Jakarta Proyek

Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama, 1984)1.

Page 12: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

20% pemeluk agama Katolik dan Protestan, tetapi hubungan antar

pemeluk agama terjalin sangat baik. Dalam kehidupan sehari hari

berangkat dari latar belakang keagamaan yang berbeda, menunt mereka

untuk mampu berinteraksi dengan keyakinan yang berbeda hingga

tercipta suatu tatanan hubungan kemasyarakatan yang baik tanpa

mempermasalahkan keyakinan masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari

kehidupan sehari-hari di Dusun Sumberjo tersebut, di mana dalam

berinteraksi sosial, mereka tidak membedakan antara yang satu dengan

yang lain, bahkan sikap saling tolong menolong dan gotong royong pun

mereka bangun demi kebaikan bersama.

Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi

lebih terhadap perkembangan hubungan antar umat beragama saat ini, di

mana dalam suatu masyarakat yang berbeda agama atau keyakinan,

ternyata juga dapat diwujudkan masyarakat yang rukun dan harmonis

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari konteks penelitian di atas, maka perlu dilakukan

pembatasan terhadap obyek yang menjadi sasaran penelitian sebagai

fokus penelitiannya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Bagaimana hubungan antar umat beragama dalam kehidupan

masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul

Kabupaten Kediri?

2. Bagaimana upaya masyarakat dalam menjaga kerukunan antar umat

beragama di Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul

Kabupaten Kediri?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah:

Page 13: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Untuk mendeskripsikan tentang hubungan antar umat beragama

dalam kehidupan masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu

Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

2. Untuk Menjelaskan Upaya yang dilakukan dalam menjaga

kerukunan antar umat beragama oleh masyarakat Dusun Sumberjo

Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

Page 14: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

D. Kegunaan Penelitian

Pada dasarnya, setiap penelitian memiliki manfaat bagi peneliti

pada khususnya dan pembaca pada umumya. Adapun kegunaan

penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di

bangku kuliah, sehingga dapat diaplikasikan dala masyarakat.

2. Bagi STAIN KEDIRI, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi STAIN Kediri dalam membuat kebikakan

di bidang penelitian dan penulisan skripsi.

3. Bagi masyarakat luas, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan pemahaman baru kepada masyarakat

tentang bagaimana memahami pluralitas agama, agar dapat

mewujudkan hubungan masyarakat yang harmonis.

4. Bagi Pemerintah Kabupaten Kediri, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat dalam membuat kebijakan di bidang

sosial keagamaan.

E. Metodologi Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data

berupa tulisan atau ucapan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-

orang (subyek) itu sendiri.6 Pendekatan ini digunakan dengan tujuan

agar dapat menghasilkan data dan informasi yang aktual yang bersumber

dari data lisan, tertulis dan perilaku yang dapat diamati secara langsung,

sehingga dengan mudah akan mendapatkan data tentang seluk beluk

masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul pada

aspek keagamaannya, terutama tentang hubungar antar umat beragama

dalam kehidupan masyarakat Dusun Sumberjo dan upaya yang

dilakukan oleh mereka dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

6 Arief Furchan, Pengantar Metode Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992),22.

Page 15: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian riset

lapangan (field research), yakni riset atau penelitian yang mana obyek

dari penelitian ini merupakan fenomena keberagamaan masyarakat di

Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten

Kediri. Jadi rancangan dan pola penelitian ini adalah bersifat deskriptif,

yaitu pengumpulan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor yang

mendukung kausalitas, kemudian menganalisis faktor tersebut untuk

peranannya. 7 Dengan penelitian deskriptif ini, peneliti ingin

menggambarkan tentang sejarah perkembangan keagamaan yang ada di

Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten

Kediri serta perkembangannya yang diuraikan secara runtut. Uraian

deskriptif ini didapatkan melalui bahan dari pengamatan dan wawancara

langsung kepada objek penelitian.8 Jadi dalam penelitian ini, peneliti

mewawancarai para tokoh masyarakat Dusun Su mberjo Desa Jambu,

tokoh agama-agama, dan masyarakat Dusun Sumberjo.

Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di lapangan tentunya

menjadi suatu yang pokok, yakni sebagai pengumpul data atas segala

informasi yang diperoleh untuk menemukan dan mengeksplorasi data

data yang terkait dengan fokus penelitian yang dilakukan. Oleh karena

itu, dalam penelitian ini, peneliti memposisikan diri sebagai instrument

kunci dalam menangkap makna dan sekaligus sebagai alat pengumpulan

data, analisis data, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil

penelitian. Dari kehadiran peneliti, maka akan diperoleh informasi

tentang data - data yang dibutuhkan untuk selanjutnya dianalisa sesuai

dengan fokus penelitian, karena kehadiran peneliti juga sebagai

rangkaian dari penelitian yang dilakukan, yaitu kualitatif deskriptif.

Sumber data dalam penelitian ini, terdiri dari data primer dan data

sekunder.

1. Sumber data primer

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

Bhineka Cipta, 1998), 89. 8 Agus Bustanudin. Agama Dalam Kehidupan Manusia Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2006), 21

Page 16: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

a. Sumber tertulis Sumber tertulis berupa buku-buku yang berkaitan

dengan fokus penelitian ini serta relevan dengan pembahasan.

b. Sumber lisan (kata-kata dan tindakan) Sumber lisan yakni data dan

informasi yang didapatkan das wawancara dan observasi kepada

masyarakat Dusun Sumberjo De Jambu, yang berkaitan dengan

fokus penelitian. Adapun sebagian masyarakat yang akan

diwawancarai di antaranya, yakni :

1) Pejabat atau perangkat Desa Jambu.

2) Kepala Dusun Sumberjo.

3) Tokoh agama-agama yang ada di Dusun Sumberjo.

4) Masyarakat Dusun Sumberjo.

2. Sumber data sekunder

Adapun sumber data sekunder, yakni data pendukung untuk

memperkuat data dalam penelitian ini, adalah dokumentasi, yakni E data

yang diperoleh berupa foto-foto, serta surat-surat atau buku yang

berhubungan dengan objek penelitian yang ditemukan di lapangan

F. Pembahasan

1. Landasan Teori

a. Pengertian dan Macam-macam Upaya

Kata upaya dijelaskan sebagai sebuah usaha (syarat) suatu cara,

untuk menjadikan sesuatu. 9 Dari sumber lain juga dijelaskan bahwa

upaya, berarti usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. 10 Dari pengertian

pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa kata upaya,

mempunyai arti sebuah usaha untuk mewujudkan dan menjadikan

sesuatu.

Pada dasarnya, upaya-upaya terbagi ke dalam beberapa jenis, antara

lain:

9 id shvoong.com/social-sciences/education/2184192-pengertian-upaya preventif,

diakses 15 Juli 2011 10 http://www.kamusbesar.com/42878/upaya, diakses 15 Juli 2011.

Page 17: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Upaya Korektif, adalah upaya untuk memecahkan atau mengatasi

masalah-masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh individu.

2. Upaya Preservatif, yaitu memelihara atau mempertahankan kondisi

yang telah kondusif atau baik, agar tidak sampai terjadi keadaan yang

tidak baik.

3. Upaya Kuratif, merupakan upaya yang bertujuan untuk membimbing

agar dapat kembali kepada jalur yang semula dari yang mulanya

bermasalah menjadi yang bisa menyelesaikan masalah dan terbebas

dari masalah. Upaya ini juga berusaha untuk membangun rasa

kepercayaan diri agar bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.

4. Upaya Adaptasi, merupakan upaya yang berusaha untuk membantu

terciptanya penyesuaian antara seseorang dan lingkungannya

sehingga dapat timbul kesesuaian antara pribadi individu yang satu

dengan yang lain dan dengan lingkungan.11

b. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat dan Unsur-unsurya

Dalam hubungan antar sesama manusia, berangkat dari individu

yang satu dengan yang lainnya, terdapat reaksi dan interaksi yang

muncul. Interaksi tersebut mengakibatkan meningkatnya pola perilaku

seseorang dan kemudian menciptakan sekumpulan orang yang saling

terikat sehingga membentuk aturan-aturan yang mengatur dalam

hubungan antar individu, hal inilah yang kemudian disebut dengan

masyarakat. Masyarakat adalah satu kesatuan dari bagian - bagian yang

saling memiliki hubungan ketergantungan harmonis dan ikut

memberikan kontribusi bagi bertahannya stabilitas sosial.12

Adapun pengertian masyarakat menurut Herbert Spencer,

terdapat dua hal yang perlu dicatat terhadap definisi masyarakat:

Pertama, masyarakat adalah analog dengan organisme, yakni

masyarakat dapat dilihat sebagai makhluk hidup, masyarakat

berkembang secara evolutif. Kedua, bahwa aransemen-

11 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184192-pengertian-upaya

preventif, diakses 15 Juli 2011. 12 Ishomudin, Pengantar Sosiologi Agama (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 44

Page 18: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

aransemen sosial berfungsi untuk menjamin penyaluran tiga

fungsi vital, yaitu regulasi, distribusi, dan makanan. Selanjutnya

masyarakat harus dipisah dan dikontrol.13

Adapun pengertian masyarakat menurut Paul B Horton & C.

Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri,

hidup bersama-sama dalam waktu yane cukup lama, tinggal di suatu

wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan

sebagian besar kegiatan di dalam kelompok/kumpulan manusia

tersebut.14

Keterkaitan yang kuat antara anggota masyarakat merupakan

fakta yang harus ada bagi komunitas masyarakat tertentu. Dalam

kehidupan bermasyarakat, yang mutlak ada adalah keterkaitan pertalian

hubungan bersama dengan penuh kesadaran15

Menurut Soerjono Soekanto, alam masyarakat setidaknya

memuat unsur-unsur sebagai berikut ini :

a. Beranggotakan minimal dua orang.

b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

c. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang mengha silkan

manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan

hubungan antar anggota masyarakat.

d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebuda yaan serta

keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.16

c. Pengertian Kerukunan Beragama

13 Ibid. 44. 14 Pengertian Masyarakat Unsur Dan Kriteria Masyarakat Dalam Kehidupan Sosial

Antar Manusia http://organisasi.org. 10/06/2008, Diakses 15 Juli 2011. 15 M. Dimyati Huda, Pluralisme Dalam Beragama (Kediri: STAIN Press, 2009), 7. 16 Dimaz Marham, Faktor-faktor dan Unsur-unsur Masyarakat http://dimazmarham

blogspot.com/2009/12, diakses 15 Juli 2011.

Page 19: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kata kerukunan berasal dari kata dasar rukun, berasal dari bahasa

Arab ruknun jamaknya arkan berarti asas atau dasar. Misalnya rukun

Islam, asal Islam atau dasar agama Islam.17

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti rukun adalah sebagai

berikut: Rukun (nomina): (1) Sesuatu yang harus diperuhi untuk sahnya

pekerjaan, seperti: tidak sah sembahyang yang tidak cukup syarat dan

rukunnya; (2) Asa, berarti: dasar, sendi: semuanya terlaksana dengan

baik, tidak menyimpang dari rukunnya; rukun Islam: tiang utama dalam

agama Islam; rukun iman: dasar kepercayaan dalam agama Islam.18

Kata rukun berarti perkumpulan yang berdasar tolong menolong

dan persahabatan; rukun tani: perkumpulan kaum tani, rukun tetangga:

perkumpulan antara orang-orang yang bertetangga.19 Kerukunan antar

umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan

agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing

untuk melaksanakan kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk

agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan

antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta

dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain.

Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat

beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu

dari agama yang berbeda.20

Adapun macam-macam kerukunan beragama itu terbagai

menjadi tiga. Pertama, kerukunan antar umat beragama. Kerukunan

seperti ini diharapkan terjadi di antara berbagai pemeluk agama formal.

Kedua, kerukunan hidup intern umat beragama. Artinya

diharapkan di antara kelompok - kelompok dalam satu agama saling

menghargai perbedaan di antara mereka. Ketiga, kerukunan hidup antara

17 Tim Puslitbang Kehidupan Beragama, Kompilasi Kebijakan dan Peraturan

Perundang Undangan Kerukunan Beragama (Jakarta: Puslitbang Kehidupan

Beragama 2009) 5 18 Ibid, 5. 19 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Depdiknas dan Balai Pu

taka, 2005), 966 20 Toleransi Antar Umat Beragama, http://tafany.wordpress.com/2009/06/12. diakses

01 Juli 2011.

Page 20: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pemeluk agama dengan pemerintah. Kerukunan hidup ini memberikan

kerangka formal bagi bangsa Indonesia berkenaan dengan hubungan

antar pemeluk agama maupun hubungan antar kelompok keagamaan

dalam suatu agama.21

Berdasarkan pada pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwasannya kerukunan hidup beragama berarti kesediaan untuk

menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok

lain, serta kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran

yang diyakininya, sehingga mendapatkan kemampuan untuk menerima

perbedaan yang selanjutnya menikmati suasana kesyahduan yang

dirasakan orang lain sewaktu mereka mengamalkan ajaran agamanya.

Adapun formulasi dari kerukunan tersebut, pada dasarnya merupakan

aktualisasi atau bentuk aplikasi dari keluhuran masing-masing ajaran

dari itu, setiap agama yang menjadi anutan dari setiap orang. Lebih

agama adalah pedoman hidup bagi kesejahteraan hidup umat manusia

yang bersumber dari ajaran ketuhanan.

d. Hubungan Antara Agama dan Tradisi Lokal (Jawa)

Aspek budaya atau kultural dinilai sangat penting oleh ahl

antropologi dan budayawan yang berpandangan agama sebagai yan

membentuk dan yang mewarnai suatu kebudayaan. Keberhasilan sua

gagasan atau proyek pembangunan tergantung kepada apakah gagasan

tersebut sejalan dengan nilai budaya yang mereka miliki atau tidak.22

Secara umum, agama telah diakui masuk ke dalam jaringan

kebudayaan Jawa, eksistensi agama tidak dapat digeser apalagi

dilenyapkan. Di sisi lain masyarakat Jawa telah menghayati nilai budaya

Jawa yang berpangkal pada tradisi-tradisi asli ke-Jawaan, yang berujung

pada keselarasan. 23 Hubungan agama dan sistem nilai Jawa tidak

dikehendaki jika itu bernuansa konflik, terutama bagi suatu agama yang

21 Dadang Kahmad, Metodologi Penelitian Agama (Bandung: Pustaka Setia, 2000),

76. 22 Bustanudin Agus, Agama dalam kehidupan manusia.(Jakarta: Raja Grafindo,2000) 23 Muhammad Damami, Makna Agama dalam Masyarakat Jawa, (Yogyakarta: FI,

2002), 91.

Page 21: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

merasa paling benar sendiri yang disertai rasa egoisme yang tinggi.

Dari kemajemukan keyakinan agama yang ada, maka akan

berpengaruh pada bagaimana penerapan ajaran agama pada masyarakat

dilakukan. Yakni agama mampu diterima ketika mampu memberikan

implementasi pada masyarakat serta tidak bertentangan dengan tradisi

yang ada. Jadi dampak dari model hubungan antara agama dan sistem

budaya atau tradisi Jawa, agama apapun yang ada dituntut untuk mampu

menunjukkan kebaikannya. Karena, semua agama diyakini mengajarkan

kebaikan.

Kerukunan hidup antar penganut agama dapat terwujud apabila

masing-masing agama menyibukkan diri dalam mempertinggi dan

memperbanyak amalan langsung atau konkrit sesuai ajaran yang

ditawarkan, dan bukan pada ranah benar atau tidaknya suatu agama

tertentu, walaupun hal ini tetap perlu. Jadi, yang lebih ditonjolkan antara

agama dan tradisi Jawa adalah bukti fungsional agama.

2. Temuan Penelitian

a. Hubungan Antar Umat Beragama Di Dusun Sumberjo Desa

Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

1. Pandangan Masyarakat Dusun Sumberjo Tentang Keberagamaan

Yang Berbeda-beda.

Bagi masyarakat Dusun Sumberjo, keberagamaan yang berbeda

beda adalah hal yang biasa, karena hal ini adalah fitrah setiap manusia

yang hidup di bumi. Agama, bagi masyarakat Sumberjo adalah hanya

yang ada dalam diri pribadi, yang berhubungan dengan yang sakral di

luar sesuatu yang terlihat, yakni suatu hubungan dengan Sang Maha

Pencipta. Maka dari itu, dalam lingkup sosial kemasyarakatan dan

berinteraksi sosial, tidak pernah ada persinggungan yang terjadi akibat

dari agama. Dengan demikian, keberagamaan yang berbeda-beda di

Dusun Sumberjo bukanlah menjadi suatu masalah, bagi masyarakat

dengan perbedaan itulah akan menambah pengetahuan baru.

Dalam aspek kehidupan keberagamaan, masyarakat Dusun

Sumberejo saling tukar pikiran dan saling memberi penjelasan tentang

apa yang diyakini. Tukar pendapat dan saling mengerti antara agama

Page 22: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

yang satu dengan yang lain. Bahkan juga sering di Dusun Sumberjo

tersebut kedatangan tamu dari SMA Katolik Kota Kediri untuk saling

tukar pikiran dengan masyarakat sekitar yang beragama Hindu dan

Islam.24

Perbedaan dalam keyakinan muncul disebabkan karena

perbedaan dalam pemikiran, karena itu, banyaknya agama yang ada di

Dusun Sumberjo, sesungguhnya tidak semua masyarakat setuju dan

senang terhadapnya, terutama bagi sebagian masyarakat yang fanatik

terhadap keyakinan agamanya. Memang, tak dapat dipungkiri bahwa

setiap agama pasti memberikan doktrin tentang kebenaran masing

masing agama, maka dari itu sebagian masyarakat Sumberjo juga ada

yang selalu mengunggulkan agamanya di samping agama - agama yang

lain.25

Dalam memahami doktrin agama, menurut Hands sesungguhnya

masyarakat Dusun Sumberjo tidak hanya menahan doktrin atau ajaran

tentang agamanya sendiri, namun juga kebaik dari agama lain. Hal inilah

salah satu paham atau kesamaan pemilin dalam memaknai sebuah ajaran

agama. Mereka mengakui nilai-nilai kebaikan dari setiap agama. Jadi

dengan menebar kebaikan maka halnya dengan mengamalkan ajaran

agama masing-masing.26

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Tiyar, Tokoh agama

agama Kristen Dusun Sumberjo, di mana beliau berpesan kepada peneliti

dengan berkata, "ojo spisan-pesan sampean nandur rawe/gateng, kerono

il bakal nyilakani awake sampean dewe"27 (jangan sekali-kali menanam

raw karena hal itu akan mencelakakan dirimu sendiri). Rawe atau gatene

adalah tumbuhan gatal yang bila mengenai kulit akan menimbulkan rasa

gatal yang luar biasa. Kemudian Bapak Tiyar juga menjelaskan bahwa

setiap agama akan mengajarkan kebaikan, memang doktrin tentang

akidah berbeda-beda, namun substansi tentang nilai kebaikan yang

diberikan akan sama antara yang satu dengan yang lainnya.28

24 lbid. 25 Observasi di Dusun Sumberejo, 10 Mei 2011. 26 Handoko, Warga Kristen Sumberejo, 15 Juni 2011. 27 Tiyar, Tokoh Agama Kristen Dusun Sumberejo, Kediri, 29 Juni 2011 28 Ibid.

Page 23: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa pandangan

dari setiap masing-masing pemeluk agama juga beragam. Pemahaman

yang berbeda-beda ini disebabkan oleh pemikiran atas ajaran agama

yang berbeda pula. Adapun pengelompokan perbedaan pemikiran

tersebut, dibagi atas beberapa golongan Pertama: kelompok konservatif,

yakni tidak ada kompromi dengan penganut agama lain dan cenderung

tertutup untuk bergaul, kedua: egaliter, yakni cenderung nasionalis dan

terbuka dengan kelompok agama lain, serta bersedia untuk berdialog

bahkan mempelajari ajaran-ajaran agama di luar agama yang mereka

yakini.

2. Sikap Masyarakat Dusun Sumberjo Terhadap Perbedaan Keyakinan

Dalam menyikapi perbedaan keyakinan Dusun Sumberjo, tidak

ada paksaan untuk harus memilih satu agama, bahkan juga ditemukan

dalam satu rumah terdapat dua agama sekaligus. Bagi masyarakat

sekitar, perbedaan bukan masalah, karena mereka menganggap bahwa

setiap agama sudah pasti mengajarkan kebaikan, ibarat tujuannya satu

namun jalan yang ditempuh berbeda-beda.

Dalam sejarahnya, sebenarnya adanya perbedaan keyakinan yang

beragam ini menuai pro dan kontra dalam masyarakat, terutama sikap

yang diambil dalam berinteraksi juga berbeda-beda. Bagi sebagian

masyarakat yang fanatik akan keyakinannya, yakni masyarakat yang

konservatif, lebih mengambil sikap untuk menutup diri dalam bergaul

dengan orang lain yang berbeda agama. Berbeda dengan masyarakat

yang lebih cenderung egaliter, maka akan mudah untuk bergaul dan

berkumpul dengan orang lain di luar keyakinannya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap agama, selain

mengajarkan tentang nilai-nilai dan norma yang sama tentang kebaikan,

maka juga terdapat dogma tentang truth claim masing-masing agama.29

Dari sini, para tokoh agama Dusun Sumberjo mengambil sikap yang

berbeda dalam menda'wahkan ajaran agama terhadap umatnya. Mereka

mengajarkan tentang hal-hal yang tidak akan menyalahkan satu agama

pun, yakni hanya akan mengajarkan tentang nilai kebaikan agama

29 Ibid.

Page 24: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

masing-masing yang mana hal itu juga sama dan terkandung dalam

agama lainnya.30

Sikap toleransi yang tinggi juga terdapat dalam bingkai rumah

tangga. Perpindahan agama kerap kali terjadi, umumnya dipengaruhi

oleh adanya perkawinan silang oleh karena itu proses perpindahan

agama juga sangat mudah dilakukan dan proses legalisasi juga

dimudahkan

3. Bentuk-bentuk Hubungan Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan

Masyarakat Dusun Sumberjo.

Banyak hal yang menjadikan masyarakat Dusun Sumberjo

mampu untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan yang damai.

Dimulai dari pemahaman tentang keberagaman yang multi religius,

hingga melahirkan sikap yang toleran dan saling menghormati antar

pemeluk agama. Dari sikap yang toleran inilah berbagai upaya dilakukan

untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

Adapun bentuk hubungan yang dibangun masyarakat Dusun Sumberjo,

terpilah atas beberapa hal, yakni:

a. Hubungan dalam bidang ekonomi/pekerjaan

Melihat ruang lingkup masyarakat Dusun Sumberjo yang kecil,

dari sini bentuk hubungan atau kerjasama yang dibanguan dalam

pekerjaan pun juga kecil, yakni dalam bekerja di sawah, di mana mereka

tidak mengharuskan bekerja sama hanya dengan kelompok agamanya

sendiri, namun juga terbuka dengan kelompok lain di luar agama nya.

Keadaan seperti ini, biasanya leh pemilik lahan terjadi pada buruh tani

yang dipekerjakan oleh pemilik keduanya berbeda dalam hal keyakinan

beragama

Bentuk hubungan lain dalam bidang perekonomian, yakni

masyarakat Dusun Sumberjo tidak pernah memilah-milah rekan untuk

bekerja bersama ke luar daerah, misalnya sebab kuli bangunan di kota-

kota besar. Tidak ada keharusan untuk bekerja bersama dengan satu

30 Mujiono, Tiyar, Pemuka Agama, Sumberejo, 05 Mei dan 29 Juni 2011.

Page 25: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

keyakinan agama, melainkan sesama mereka mendapatkan kedudukan

yang sama dan juga saling bantu membantu.

b. Hubungan dalam bidang pendidikan

Meskipun secara letak geografis masyarakat Dusun Sumberjo

termasuk dalam kawasan pinggiran yang jauh dari daerah perkotaan,

namun mereka juga mementingkan pendi dikan. Dalam hal ini, semua

umat beragama di Dusun Sumberjo mendapatkan kedudukan yang sama

untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Di antara pemeluk agama,

dapat saling bertukar pikiran, dan membahas tentang bagaimana

pendidikan yang ada dapat terus dikembangkan. Pendidikan formal tidak

ditemui di Dusun Sumberjo, jadi bagi anak - anak dan remaja, mereka

menempuh pendidikannya di luar Dusun Sumberjo.

Lembaga pendidikan yang ada hanya pendidikan informal yakni

yang ada di surau atau masjid, gereja dan pura/sanged (pendidikan

agama). Namun demikian, antara penganut agama yang satu dengan

yang lain, biasa duduk bersama dan sa tukar pikiran tentang ajaran agama

masing-masing.

Page 26: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

c. Hubungan dalam bidang sosial

Dalam bidang sosial, interaksi yang dilakukan masyarakat Dusun

Sumberjo sangat baik. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan bersama,

terutama yang menyangkut kepentingan semua lapisan masyarakat. Di

antara kegiatan sosial yang dilakukan bersama-sama, yakni bersih Desa

Kegiatan sosial lainnya, yakni bersama-sama dalam meramaikan dan

memeriahkan setiap hari besar Nasional, dan bahkan di hari hari besar

suatu agama tertentu.

Masyarakat Dusun Sumberjo, juga saling bahu membahu untuk

membangun rumah tempat tinggal. Tidak membedakan apakah seorang

yang mendirikan rumah itu satu keyakinan atau tidak.

d. Hubungan dalam bidang peribadatan

Dalam hal peribadatan, masyarakat Dusun Sumberjo memiliki

rasa toleransi yang tinggi. Kerukunan antar umat beragama dapat

diwujudkan dengan baik. Semua kalangan umat beragama, baik yang

minoritas maupun mayoritas mendapatkan kedudukan yang sama,

kebebasan untuk menjalankan ibadah masing-masing

Dalam perayaan hari raya suatu agama, biasanya semua kalangan

umat beragama akan hadir untuk turut merayakannya, bahkan juga

memeriahkan acara perayaan tersebut. Namun yang juga diperhatikan

oleh masyarakat Dusun Sumberjo, yakni mereka hanya ikut bahu

membahu dalam merayakan, namun ketika acara ritual berlangsung,

maka akan kembali pada ajaran agama masing-masing.

a. Upaya-upaya Masyarakat Dalam Menjaga Kerukunan Antar

Umat Beragama Di Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan

Kayen Kidul Kabupaten Kediri.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, masyarakat Dusun

Sumberjo dituntut untuk saling menghargai dan menghormati antar

sesama umat beragama. Dari sini, maka muncul upaya - upaya untuk

saling menjaga kerukunan di antara kelompok agama yang ada. Adapun

upaya -upaya yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Sumberjo, yakni :

Page 27: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Tidak pernah menyinggung dan memperdebatkan tentang dogma

agama tertentu, terutama yang menyangkut akidah pribadi. Yakni

dalam berkomunikasi dengan pemeluk agama lain, tidak membahas

ang aspek doktrin agama, terutama yang membedakan antara agama

mereka, namun lebih membahas pada persamaan agama masing-

masing.

2. Keyakinan beragama, hanya dianggap sebagai sesuatu yang

berhubungan dengan yang suci, sehingga, untuk bermasyarakat harus

meninggalkan identitas agama pribadi. Jika seseorang telah keluar

rumah dan berinteraksi dengan orang lain, maka aspek sosialita yang

dimunculkan, dan bukan ke-akuan dirinya sebagai pemeluk agama.

3. Membangun pola hubungan secara kekeluargaan dan kultural.

Yakni, hubungan yang dibangun berdasarkan nilai-nilai adat yang

berlaku. Jika muncul permasalahan, maka juga diselesaikan secara

adat dan kekeluargaan

4. Lebih menumbuh kembangkan nilai - nilai kemanusiaan yang sesuai

dengan nilai universalitas agama. Jadi, yang paling berlaku di Dusun

Sumberjo adalah nilai universalitas agama yang mengajarkan tentang

nilai kemanusiaan dan keharusan berbuat baik.

5. Membiasakan dialog antar umat beragama secara kultural, yakni

untuk saling mengerti dan memahami tentang apa yang terkandung

dalam masing-masing agama. Hal ini dilakukan secara kultural,

yakni bukan terpaku pada keharusan untuk membuat suatu forum,

namun dalam pergaulan sehari-hari, seperti ketika jaga pos kamling,

dan ketika berkebun

6. Mengadakan kegiatan bersama, yang terlepas dari kegiatan ritual

suatu agama tertentu. Adapun perkumpulan rutinan yakni setiap satu

bulan sekali, berbentuk arisan, dan acara ini dihadiri oleh semua

kalangan umat beragama dan memang bertujuan untuk mempererat

tali persaudaraan.

Dengan pluralitas agama yang ada, ternyata para pemuka agama

di Dusun Sumberjo juga mengambil sikap yang berbeda dengan para

Page 28: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

tokoh agama di daerah-daerah lain. Di sini peneliti menemukan, selain

upaya - upaya yang dilakukan untuk menjaga kerukunan juga terdapat

upaya upaya untuk saling mempertahankan eksistensi agama masing-

masing agar umatnya tidak berpindah kepada agama lainnya. Yakni

dengan mengadakan kegiatan-kegiatan rutin keagamaan. Kegiatan-

kegiatan tersebut merupakan kegiatan internal agama masing-masing

yakni dapat berupa pengajaran tentang nilai dan norma agama.

3. Analisis

a. Hubungan Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan Masyarakat

Dusun Sumberjo Di Kabupaten Kediri.

Dalam hubungan antar sesama manusia, berangkat dari individu

yang satu dengan yang lainnya, terdapat reaksi dan interaksi yang

muncul. Interaksi tersebut mengakibatkan meningkatnya pola perilaku

seseorang dan kemudian menciptakan sekumpulan orang yang saling

terikat sehingga membentuk aturan-aturan yang mengatur dalam

hubungan antar individu, yang menjadi satu kesatuan dari bagian -

bagian yang saling memiliki hubungan ketergantungan harmonis dan

ikut memberikan kontribusi bagi bertahannya stabilitas sosial.31

Hubungan antar agama di Dusun Sumberjo, merupakan

hubungan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang

lainnya, yang mana kesemuanya dituntut untuk saling menghormati dan

menghargai. Membahas tentang hubungan, maka terdapat pola atau

bentuk yang memberikan ciri tersendiri, terlebih lagi setiap komunitas

masyarakat akan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

1. Pandangan Masyarakat Dusun Sumberjo Tentang Keberagamaan

Yang Berbeda-beda.

Sebelum membahas tentang pola hubungan serta upaya apa yang

dilakukan oleh masyarakat Dusun Sumberjo dalam menjaga kerukunan

antar umat beragama, maka terlebih dahulu dalam penelitian ini akan

dibahas tentang bagaimana pandangan/ pemahaman masyarakat Dusun

Sumberjo tentang keberagamaan yang berbeda-beda.

31 Ishomudin, Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), 44.

Page 29: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Berdasarkan data yang diperoleh terkait dengan pemahaman

tersebut, masyarakat Dusun Sumberjo menganggap perbedaan yang ada

merupakan hal yang biasa. Perbedaan adalah pasti dalam kehidupan di

masyarakat. Baik perbedaan dalam pemikiran, sikap dan lain sebagainya.

Masyarakat Dusun Sumberjo menganggap perbedaan yang ada ini

sebagai keistimewaan, dan merupakan ciri khas tersendiri dibanding

dengan masyarakat lain. Pemahaman tersebut, bukan tanpa pemahaman

ajaran alasan, melainkan juga termasuk pelaksanaan dari pemahaman

memang berbeda agama yang mana Tuhan menciptakan manusia beda.

Inilah yang dalam ajaran Islam disebut sunnatullah.

Pandangan masyarakat Dusun Sumberjo tentang keberagaman

yang berbeda-beda, terbagi kepada dua kelompok. Pertama, kelompok

konservatif. Kelompok ini, biasanya dipengaruhi oleh pemahaman

tentang truth claim agama sendiri, di mana mereka menganggap bahwa

hanya agama mereka yang paling benar dan akan memb jalan kebenaran

yang bisa diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa da keyakinan di luar dari

mereka adalah salah. Pemikiran seperti dilandasi atas pendirian yang

kokoh, dan oleh karena itu, untuk bergaul dengan masyarakat di luar

mereka akan mengakibatkan kerancuan dalam keimanan mereka,

terlebih lagi jika hal itu sudah memasuki wilayah akidah. Masyarakat

yang memiliki pandangan seperti ini, dalam hal pendidikan rata-rata

mereka lulusan dari pondok pesantren salafi yang berusaha lebih

mengedepankan kemurnian keyakinan agamanya, sehingga untuk

bergaul dengan penganut agama lain akan sangat diantisipasi. Namun

dalam hal perekonomian, sesungguhnya tidak terlalu berpengaruh

terhadap pemikiran mereka, karena bentuk dari pekerjaan yang dimiliki

antara pemeluk agama yang satu dengan yang lain juga sama.

Kedua, kelompok egaliter, kelompok ini cenderung nasio dan

bersedia untuk bergaul bahkan mempelajari dan berdialog de agama lain

diluar keyakinan mereka. Pemahaman semacam ini, blo semacam ini,

biasanya dikarenakan beberapa faktor. Di antara faktor yang

mempengaruhi yakni dari tingkat pendidikan, di mana dari pendidikan

yang baik, terutama pendidikan agama yang didukung pendidikan

kenegaraan yang baik, mampu melahirkan sikap yang lebih baik pula,

Page 30: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

sehingga untuk bergaul dengan masyarakat lain dapat lebih mudah

dilakukan, serta sudah mempunyai pendirian yang kuat tentang ajaran

agamanya.

Bagi kelompok yang kedua ini, perbedaan keyakinan yang ada di

Dusun Sumberjo, merupakan sebuah anugerah tersendiri. Yakni mereka

dapat dengan mudah untuk bisa saling mengerti perbedaan dan

persamaan yang ada. Selain itu, mereka juga dapat saling mengisi dan

saling melengkapi. Sikap semacam ini, tidak lahir dari pengetahuan dan

pemahaman yang semu belaka, namun juga dimulai dari pemikiran yang

lebih dewasa.

2. Sikap Masyarakat Dusun Sumberjo Terhadap Perbedaan Keyakinan

Melihat realita yang ada, dengan pemahaman masyarakat yang

berbeda, maka juga melahirkan sikap yang berbeda pula. Perbedaan

tersebut didasari oleh pemikiran masing-masing seperti apa yang telah

diuraikan dalam bagian sebelumnya, yakni pengelompokan pemahaman

keagamaan. Kelompok yang pertama, yakni bagi masyarakat yang

konservatif, mereka dingin dalam bersikap, yakni cenderung untuk

mengabaikan persoalan lain yang bersangkutan dengan keyakinan

agama lain. Sikap yang seperti ini, jika terus dipertahankan maka lambat

laun akan terus terkucil oleh perkembangan keagamaan di luar diri

mereka. Memang suatu kelompok akan berusaha untuk mempertahankan

eksistensinya di antara kelompok-kelompok lain, dan berupaya untuk

memperkuat posisinya agar tidak tereliminasi dari suatu wilayah. Hal ini

sangat wajar dilakukan, bahkan semua kalangan masyarakat akan

berupaya sedemikian rupa agar nantinya selain mampu untuk

berinteraksi dengan lingkungan maka juga mampu untuk

mempertahankan diri, bahkan lebih jauh lagi juga bagaimana suatu

individu atau kelompok juga berupaya untuk saling memberikan

pengaruh di antara mereka.

Banyak sikap yang dilakukan untuk mempertahankan

keberadaan kelompoknya di samping kelompok-kelompok lainnya.

Sikap yang demikian merupakan suatu usaha untuk memperkuat ikatan

di antara kelompoknya, berbagai upaya dilakukannya, biasanya dengan

Page 31: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bentuk ritus keagamaan yang semakin dikuatkan Bentuk reaksi seperti

ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Thomas F. O'DEA, dalam

bukunya Sosiologi Agama, ia mengemukakan bahwa ritual merupakan

pengulangan sentimen secara tetap dan merupakan pengulangan sikap

yang benar dan pasti, tetapi harus mempunyai arti fungsional sangat

penting bagi kelompok, yaitu untuk memperkuat solidari ukan maksud

dari kelompok, walaupun pada kenyataannya hal ini bukan maksud

ritual.32

Jadi, jika salah satu kelompok keagamaan melakukan ritual maka

bukan semata-mata dilakukan karena untuk mendekatkan di atau

memenuhi kebutuhan spiritual, namun juga untuk menunjukkan

eksistensi mereka di antara kelompok - kelompok lainnya, sekaligus

memperkuat keberadaan mereka.

Adapun untuk kelompok yang kedua, yakni lebih bersikan

terbuka dengan kelompok agama lain. Sikap seperti ini, berdasarkan atas

pemahaman yang matang tentang kemajemukan, sehingga mampu

menerima keberadaan penganut agama lain di sisi mereka. Namun

demikian, mereka juga mempelajari agama lainnya, serta memberi ruang

gerak yang sama antara penganut agama yang satu dengan yang lainnya

baik dalam ekonomi, pendidikan dan peribadatan. Dengan demikian, di

antara pemeluk agama mendapatkan kedudukan yang sama, terlebih lagi

mereka dapat saling memberi keuntungan.

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh kelompok masyarakat,

sesungguhnya tidak lebih berpengaruh terhadap penyikapan mereka

terhadap suatuhal yang muncul didalam masyarakat. Faktor Yang paling

berpengaruh dalam usaha mereka untuk saling terbuka dan berupaya

untuk menjaga kerukunan antar umat beragama, yakni diawali dari

penghayatan ajaran agama yang baik, di mana dari keuniversalan nilai

nilai agama yang sama tentang ajaran untuk berbuat baik, merupakan

pondasi terkuat bagi masyarakat Dusun Sumberjo.

Dari sini, masyarakat Dusun Sumberjo selain mampu untuk

merealisasikan ajaran agamanya tentang penyebaran kebaikan untuk

semua, maka juga mampu untuk membangun hubungan yang baik serta

32 Thomas F. O DEA, Sosiologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996). 78

Page 32: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Hal inilah sebenarnya yang sangat

berpengaruh dalam upaya mereka untuk menjaga kerukunan antar umat

beragama.

3. Bentuk-bentuk Hubungan Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan

Masyarakat Dusun Sumberjo.

a. Hubungan dalam bidang ekonomi/pekerjaan. Melihat ruang

lingkup masyarakat Dusun Sumberjo yang kecil, hubungan ini

memiliki ruang lingkup yang kecil pula. Adapun hubungan yang

terjadi, ini dikarenakan dalam menjalani kehidupan, masyarakat

Dusun Sumberjo tidak bisa terlepas antara yang satu dengan yang

lain, mereka saling memiliki ketergantungan Yang dimaksud

dengan ketergantungan di sini, adalah bagaimana seseorang

menggantungkan pekerjaan dengan orang lain. Yakni, seorang

individu yang satu dengan yang lain tidak bisa untuk saling

terlepas, selain karena ruang lingkup yang kecil, kebutuhan

masyarakat pun juga sama, sehingga sangat tidak mungkin untuk

tidak saling berhubungan dan terlebih lagi kerja sama dalam

bidang perekonomian.

b. Hubungan dalam bidang pendidikan. Suatu bentuk penyetaraan

hak dan kewajiban antara pemeluk agama yang satu dengan yang

lain. Karena, jika tidak demikian maka akan menimbulkan

konflik di antara masyarakat. Terutama untuk pendidikan formal,

adapun yang dimaksud pendidikan di sini, juga pendidikan yang

ada di lembaga masing-masing agama. Hubungan yang terjalin

sangat baik karena mereka saling terbuka, dan tukar pikiran

tentang ajaran agama sangat biasa dilakukan. Ini terjadi, selain

karena faktor lingkungan, juga karena kedekatan di antara

mereka sangat baik, sehingga sangat mudah untuk melakukan

komunikasi.

c. Hubungan dalam bidang sosial. Hubungan ini biasanya terlepas

dari kepentingan agama. Jadi, apa yang menjadikan mereka

saling bekerjasama dalam bidang sosial, adalah dikarenakan

masyarakat Dusun Sumberjo memiliki rasa solidaritas yang

Page 33: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

tinggi terhadap sesama. Inilah perilaku dasar yang muncul di

lingkungan masyarakat pedesaan yang membedakan dengan

masyarakat perkotaan. Selain itu, faktor yang sangat berpengaruh

dalam berhubungan dengan penganut agama ialah selain mereka

menjadi satu kesatuan di lingkungan yang sama, yakni antara

pemeluk agama juga banyak yang terjalin hubungan

kekeluargaan. Jadi sangat mudah, menjalin komunikasi yang

baik. Kesamaan hak dan kewajiban sebagai warga Negara

Indonesia yang patuh akan perundang- undangan merupakan

modal awal sebagai tonggak kerukun antar umat beragama di

Dusun Sumberjo.

d. Hubungan dalam bidang peribadatan. Hubungan mencerminkan

kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah kerukunan antar

umat beragama. Masyarakat Dusun Sumber dapat dengan mudah

mewujudkan toleransi, ini berdasark pada pemahaman dan

pengertian terhadap sunnatullah, yan mana suatu keniscayaan

bagi manusia yang hidup di bui dengan tanpa adanya perbedaan.

Menghormati orang lain untuk meyakini agama mereka,

menjalankan ibadah dan ajaran agama mereka, merupakan suatu

keharusan, karena yang demikian ini adalah bentuk realisasi dari

ajaran masing-masing agama, yang mengajarkan tentang

kebaikan, dan jika seorang penganut agama menolak untuk

berbuat baik dengan penganut agama lain atas dasar perbedaan

keyakinan, maka ia harus menerima jika harus tereliminasi dari

bagian masyarakat di mana ia tinggal.

b. Upaya Masyarakat Dusun Sumberjo dalam Menjaga Kerukunan

Antar Umat Beragama Berdasarkan pemahaman dan pandangan

yang bermacam macam di kalangan masyarakat Dusun Sumberjo,

hingga melahirkan sikap yang berbeda pula, maka suatu upaya dilakukan

untuk menjaga agar stabilitas sosial dan kerukunan di antara umat

beragama di Dusun Sumberjo dapat terwujud. Banyak hal yang

dilakukan untuk menyikapi perbedaan yang ada. Adapun upaya yang

Page 34: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dilakukan masyarakat Dusun Sumberjo dalam mempertahankan

kerukunan antar umat beragama, yakni:

1. Tidak pernah menyinggung dan memperdebatkan tentang dogma

agama tertentu, terutama yang menyangkut akidah pribadi. Upay

ini merupakan bentuk upaya preservatif, yakni bentuk upaya

untuk memelihara atau mempertahankan kondisi yang telah

kondusif atau baik, agar tidak sampai terjadi suatu keadaan yang

tidak baik. Upaya ini dilakukan senantiasa karena ika

menyinggung atau bahkan memperdebatkan tentang dogma

suatu agama, maka sampai kapanpun tidak akan pernah selesai.

Karena jika berbicara tentang dogma maka tidak akan ada

persamaan antara agama yang satu dengan yang lain. Dengan

demikian, akidah pribadi hanya akan dipertanggung jawabkan

oleh pribadi masing-masing pemeluk agama.

2. Keyakinan beragama, hanya dianggap sebagai sesuatu yang

berhubungan dengan yang sud, sehingga, untuk bermasyarakat

harus meninggalkan identitas agama pribadi. Membedakan ruang

lingkup keagamaan dengan ruang lingkup sosial kemasyarakatan

Upaya tersebut termasuk dalam upaya adaptasi, yakni agar

tercapai sebuah kesesuaian antara individu dengan individu dan

individu dengan lingkungan sekitar. Bagi masyarakat Dusun

Sumberjo, terdapat perbedaan antara yang sakral, yang

merupakan bagian dari sebuah ritus keagamaan, dan profan yang

sama sekali terlepas dari ritus keagamaan, yakni interaksi dengan

masyarakat lain. Ini dilakukan, semata-mata karena dengan sikap

seperti ini maka akan menemukan titik temu di antara mereka.

Namun demikian, sesungguhnya dengan sikap seperti ini, bukan

berarti apa yang dilakukan di luar ritus keagamaan adalah nihil

dari ajaranatau dogma agama. Namun, hal itu akan dapat dilihat

dari bagaimana seseorang akan menampilkan dirinya atas orang

lain di dalam lingkungannya, jika apa yang dilakukan sesuai

dengan nilai-nilai universalitas agama, atau nilai kebaikan, maka

walaupun ia berinteraksi dengan masyarakat lain dengan tanpa

ritual keagamaan, sesungguhnya dengan hal itu ia sudah mampu

merealisasikan iman yang telah tertanam dalam hatinya dalam

Page 35: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bentuk perbuatan yang baik dan membawakan nilai yang positif

bagi semua kalangan masyarakat.

3. Membangun pola hubungan secara kekeluargaan dan kultural.

Yakni, hubungan yang dibangun berdasarkan nilai-nilai adat

yang berlaku. Upaya tersebut merupakan bentuk upaya

preservative, dengan melestarikan budaya dan adat warisan

nenek moyang masyarakat Dusun Sumberjo dapat menjadi satu

kesatuan yang terikat oleh adat yang sama, Karena dengan nilai

budaya setempat mereka dapat dengan mudah untuk

mewujudkan sebuah kerukunan beragama, yakni ketika

bersatunya nilai-nilai universalitas suatu agama dengan nilai-

nilai kekhususan kultural di masyarakat akan membawa nilai

baru. Aspek budaya atau kultural dinilai sangat penting oleh ahli

antropologi dan budayawan yang berpandangan agama sebagai

yang membentuk dan yang mewarnai suatu kebudayaan.

Keberhasilan suatu gagasan atau proyek pembangunan

tergantung kepada apakah gagasan tersebut sejalan dengan nilai

budaya yang mereka miliki atau tidak.33Jadi, jika keberadaan

agama di Dusun Sumberjo menolak hukum adat, maka agama

tersebut akan sulit untuk diterima. Dalam masyarakat terdapat

norma-norma yang dapat dibentuk oleh peraturan-peraturan

masyarakat maupun lingkungan yang harus dipatuhi, sehingga

tidak menyalahi aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

Hubungan kekeluargaan yang dilandasi oleh pranata-pranata

agama yang selanjutnya dibentuk dalam bingkai tradisi, akan

mampu melahirkan sikap dan perilaku yang menjunjung tinggi

nilai-nilai kebajikan bagi sesama, terutama dengan tradisi Jawa

yang sangat mengutamakan keluwesan atas pendirian dan

mampu menerima segala hal yang baru, terkecuali memang yang

bertentangan dengan nilai dan tradisi adat kejawen.

4. Lebih menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang

sesuai dengan nilai universalitas agama. Upaya ini juga termasuk

33 Bustanudin Agus, Agama Dalam Kehidupan Manusia (Jakarta: Raja

Grafindo,2006) 6

Page 36: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

upaya preservatif. Jadi, dengan upaya seperti ini, tidak ada satu

agamapun yang akan bertolak belakang dan menolak untuk

mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Karena nilai

kemanusiaan merupakan bagian dari ajaran semua agama.

Dengan demikian, upaya seperti ini merupakan upaya yang

ampuh untuk dijalankan. Masyarakat Dusun Sumberjo, dengan

menjalankan ajaran agama mereka tentang kebaikan bersama,

maka dapat bertemu antara yang satu dengan yang lain, di mana

dengan hal ini mereka selain menuai kebaikan atas pengamalan

agama, maka juga mendapatkan kebaikan dan hubungan yang

dibangun dengan masyarakat lain. Dan dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam semua agama, maka

keadaan yang damai akan lebih mudah untuk diwujudkan dalam

masyarakat Dusun Sumberjo.

5. Membiasakan dialog antar umat beragama secara kultural, yakni

untuk saling mengerti dan memahami tentang apa yang

terkandung dalam masing-masing agama. Upaya ini termasuk

dalam upaya korektif, yakni suatu upaya untuk memecahkan dan

mengatasi masalah-masalah bersama yang dihadapi. Dialog ini

bertujuan untuk mencapai kebenaran dan kerjasama dalam

masalah-masalah yang dihadapi bersama. Dialog ini dapat terjadi

karena terdapat adanya keterbukaan antara agama yang satu

dengan agama lainnya. Keterbukaan merupakan salah satu kunci

yang utama untuk dapat melahirkan sikap kekeluargaan, yang

kemudian dengan sikap kekeluargaan tersebut mampu

meningkatkan ikatan rasa emosional antara yang satu dengan

yang lainnya sehingga kerukunan akan mudah didapatkan.

Sesungguhnya dialog antar umat beragama sudah diatur oleh

Negara berupa wadah musyawarah antar umat beragama. Hal ini,

sesuai dengan keputusan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 1980.

Dalam keputusan tersebut diterangkan bahwa untuk

meningkatkan pembinaan kerukunan hidup di antara sesama

umat beragama, demi terciptanya kesatuan dan persatuan Bangsa

dengan berlandaskan Pancasila dan UUD '45, diperlukan suatu

wadah musyawarah, yaitu suatu Forum Konsultasi dan

Page 37: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Komunikasi, antara Pemimpin - pemimpin / Pemuka - pemuka

Agama dan antara Pemimpin / Pemuka Agama dengan

Pemerintah.34

6. Mengadakan kegiatan bersama, yang terlepas dari kegiatan ritual

suatu agama tertentu. Ini dikuatkan oleh rasa solidaritas

masyarakat Dusun Sumberjo. Upaya ini, merupakan upaya

preservatif, yakni dengan adanya masyarakat yang multi religius,

mereka merasa memiliki keistimewaan tersendiri dari pada

kelompok masyarakat lain di luar Dusun Sumberjo. Dari

keberadaan masyarakat yang seperti Ini, melakukan kegiatan

bersama merupakan salah satu upaya agar masyarakat dapat

berbaur menjadi satu dalam ikatan emosional bersama dengan

tujuan bersama pula. Jika ada salah satu kelompok agama yang

tidak ikut dalam kegiatan bersama, maka ia akan tertinggalkan,

dan lambat laun akan tersisih oleh masyarakat lain.

G. Penutup

1. Kesimpulan

Hubungan antar umat beragama dalam masyarakat Dusun

Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, dapat

dikategorikan sangat baik, dimana mereka memahami arti penting

sebuah perbedaan. Dan sikap yang berbeda di antara mereka, karenanya

memberikan konsekuensi-konsekuensi tersendiri bagi eksistensinya di

antara kelompok-kelompok lain.

Interaksi sosial terjalin dengan baik dalam berbagai bidang, baik

ekonomi, pendidikan, lingkup sosial dan peribadatan. Berbagai upaya

dalam menjaga kerukunan antar umat beragama yang dilakukan oleh

masyarakat Dusun Sumberjo Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul

Kabupaten Kediri, yaitu:

a. Tidak pernah menyinggung dan memperdebatkan tentang dogma

agama tertentu, terutama yang menyangkut akidah pribadi

34 Tim Puslitbang Kehidupan Beragama, Kompilasi Kebijakan Peraturan Peru - dang-

undangan Kerukunan Umat Beragama, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Be ragama,

2009216

Page 38: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

b. Keyakinan beragama, hanya dianggap sebagai sesuatu yang

berhubungan dengan yang suci, sehingga, untuk bermasyarakat harus

meninggalkan identitas agama pribadi.

c. Membangun pola hubungan secara kekeluargaan dan kultural.

d. Lebih menumbuh kembangkan nilai - nilai kemanusiaan yang sesuai

dengan nilai universalitas agama.

e. Membiasakan dialog antar umat beragama secara kultural.

f. Mengadakan kegiatan bersama, yang terlepas dari kegiatan ritual

suatu agama tertentu.

Page 39: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti dapat

memberikan saran - saran kepada semua pihak yang terkait khususnya

dan kepada masyarakat luas pada umumnya

a. Dalam menjaga hubungan antara pemeluk agama yang satu dengan

yang lain, maka harus dilandasi dengan pendirian akidah yang kuat

dan pemahaman agama yang matang. Dengan begitu, maka batasan-

batasan dalam hubungan pun dapat diketahui dengan cermat.

b. Melihat konteks sosial keagamaan di Dusun Sumberjo, maka

pemerintah diharapkan mampu memberi perhatian lebih, dan selalu

mengiringi setiap perkembangan keagamaan di masyarakat Dusun

Sumberjo. Masyarakat Dusun Sumberjo dapat dijadikan sebagai

contoh toleransi antar umat beragama saat ini.

Page 40: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta Bhineka Cipta, 1998

Bustanudin, Agus. Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2006.

Damami, Muhammad. Makna Agama Dalam Masyarakat Jawa.

Yogyakarta LESFI, 2001

Departemen Agama. Pedoman Dasar Kerukunan Hidup Beragama.

Jakana Proyek Pembinaan Kerukunan Hidup Beragama,1984

Dimaz Marham, Faktor-faktor dan Unsur-unsur Masyarakat http

dimazmarham.blogspot.com/2009/12 Usaha Nasional, 1992

Furchan, Arief. Pengantar Metode Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasio

Hadi, Sutrisno. Metode Research. Jakarta: Fakultas Psikologi UGM 1

Huda, M. Dimyati. Pluralisme Dalam Beragama. Kediri: STAIN Press

Ishomudin. Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia

Kahmad, Dadang. Metodologi Penelitian Agama. Bandung: Pustaka

Setia 2000.

Koentjaraningrat. Pengantar ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta,

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2004.

Muhadjir, Neong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake

Sarasin 1996.

Nur Syam, "Ada Apa Dengan Toleransi Beragama?",

http://nursyam.sunm ampel.ac.id 13/08/2008.

OʻDEA, Thomas F. Sosiologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

19%.

Pengertian Upaya Preventif

http://id.shvoong.com/socialsciences/education.

Pengertian Masyarakat, Unsur Dan Kriteria Masyarakat Dalam

Kehidupan Sosial Antar Manusia http://organisasi.org.

10/06/2008.

Toleransi Antar Umat Beragama,

http://tafany.wordpress.com/2009/06/12

Page 41: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Tim Puslitbang Kehidupan Beragama. Kompilasi Kebijakan dan Peratu

Perundang-Undangan Kerukunan Beragama. Jakarta : Puslitban

Kehidupan Beragama 2009.

Page 42: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

INTELEKTUALITAS SAHABAT NABI SAW.

SEBAGAI SYARAT KESHAHIHAN HADITS

Zaenal Hamam35

Abstrak

Kitab hadits sebagai dokumen ajaran Islam kedua setelah al-Qur'an,

otentisitasnya sangat tergantung kepada para perawi. Riwayat perawi bisa

keliru karena salah satu dari dua faktor; perawi tidak adil dan perawi tidak dabil.

Perawi yang terhindar dari dua faktor tersebut disebut thiqah, yaitu adil lagu

dabit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke-dabt-an sahabat Nabi saw.

sebagai salah satu syarat keshahihan hadits. Penelitian ini merupakan penelitian

kepustakaan, dilakukan dengan cara dokumentasi. Data yang terkumpul

kemudian dianalisa dengan metode deduktif. Argumen-argumen dirangkai

secara runtut dan ditata secara berkesinambungan serta mempunyai sumber

rujukan yang jelas sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian

mengungkapkan bahwa semua sahabat Nabi saw. adalah däbit sebagaimana

semua sahabat Nabi saw. adalah adil, atau dengan kata lain bahwa semua

sahabat Nabi saw. adalah thiqah, yang kemudian-untuk menggantikan kata

"thigah"- cukup ditulis dengan kata "al-Sahabah" karena kata "al-Şahābah"

lebih mulia bila dibandingkan dengan kata "thigal". Tegasnya, setiap sahabat

Nabi saw. pasti thigh dan tidak setiap thigh itu sahabat Nabi saw. Oleh karena

itu, semua sahabat dapat diterima riwayatnya.

Kata Kunci: Intelektualitas, Syarat Keshahihan Hadits

A. Latar Belakang

Kitab al-Qur'an dan hadits adalah dokumen ajaran Islam yang

bersumber dari wahyu. Al-Qur'an menjelaskan bahwa apa yang

35 Alumni STAIN Kediri Jurusan Ushuluddin Program Studi Tafsir Hadits lulus tahun

2011. Skripsi ini dibimbing oleh Drs. H. A Shobiri Muslim M.Ag. dan M. Shofiyul

Huda MF, M.Ag

Page 43: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

diucapkan Nabi Muhammad saw. itu36 tidak menurut kemauan hawa

nafsunya, melainkan hanyalah wahyu yang diwahyukan 37 sehingga

kedudukan keduanya (al-Qur'an dan hadits), untuk diamalkan

kandungannya, berada dalam satu derajat.

Sebagai Suatu dokumen kebenaran keduanya sangat tergant

kepada pembawa berita wahyu itu (para perawi) ketika wahyu itu

didokumentasikan (dikodifikasikan). Berita seorang perawi bisa keliru

karena salah satu dari dua faktor. Pertama, pembawa berita tidak ada

sehingga dengan sengaja- berbohong. Kedua, pembawa berita tidak dabit

sehingga-dengan tidak sengaja- dapat memberikan berita yang tidak

sama persis dengan apa yang ia terima. Orang yang terhindar dari dua

faktor tersebut disebut Thiqgah, yaitu orang yang adil lagi dabit.38

Autentisitas al-Qur'an dan Hadits Mutawatir tidak diragukan

karena keduanya diriwayatkan oleh sejumlah orang yang tidak mungkin

sepakat untuk berbohong sehingga keduanya (al-Qur'an dan Hadits

Mutawatir) bersifat qath'i al-wurud. Hal ini berbeda dengan Hadits Ahad

yang autentisitasnya masih bersifat zanni.

36 Sesuatu yang diucapkan Muhammad mencakup al-Qur'an dan yang lain (hadis),

yaitu bahwa keduanya tidak lain hanyalah wahyu. Lihat al-Shawkani, Fath al Qadir

(CD-ROM: al-Maktabah al-Syamilah, Digital), VOL: 66, 37 QS. al-Najm (53): 3-4. 38 Al-Suyūti, Tadrib al-Rawi (CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital). T: 63; A

Jaza iri, Tawjih al-Nazar ila Uşül al-Athar (CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah

Digital), I: 181; Häfiz Thana illah al-Zä idi, Al-Fusül fi Mustalahi Hadith al-Rasu

(CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital). E6: Abd al-Rauf al-Manawi, al wa

al-Durar fi Sharh Nukhbat Ibn Hajar (CD ROM: al-Maktabaha Shamilah, Digital),

I: 99. Kedua kriteria ini bukan saja disyaratkan dalam kai keshahihan hadits namun

juga disyaratkan dalam masalah ijtihad. Jika seseorang mempunyai intelektualitas

(ke-dan-an) dan mampu untuk berijtihad maka has ijtihadnya tidak Kecuali jika

mujtahid tersebut adil. Lihat al-Razi alfi ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital),

IV: 273. Der demikian, semua pemikiran non muslim, seperti orientalis, yang

berkaitan gan syara' tidak dapat dikonsumsi begitu saja dan justru harus selalu

diwaspa Namun demikian jika hasil ijtihad kita secara kebetulan sama dengan hasil

ijtihad mereka, maka itu bukan berarti kita mengikuti mereka.

Page 44: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Oleh karena itu, untuk menjaga otentisitas hadits dipandang perlu

melakukan kritik hadits (naqd al-hadith) yang merupakan inti dari

kajian-kajian dalam ilmu hadits, sebab dengan kritik hadits dapat

diketahui mana hadits yang shahih dan mana hadits yang tidak shahih.

Kritik hadits mencakup dua aspek, yaitu kritik matan (al-naqd al-

dakhili) dan kritik sanad (al-naqd al-khāriji). Dalam sejarah, kritik matan

lahir lebih awal daripada kritik sanad. Kritik matan sudah ada pada masa

Nabi Muhammad saw. sementara kritik sanad baru muncul setelah

terjadinya fitnah di kalangan sahabat. Sejak itulah setiap orang yang

menyampaikan hadits selalu ditanya dari siapa ia memperoleh hadits itu.

Apabila hadits itu diterima dari Ahl al-Sunnah, maka ia diterima sebagai

hujah dalam agama Islam. Namun apabila hadits itu diterima dari Ahl al-

Bid ah, maka ia ditolak.39

Kritik matan pada masa Nabi saw. dapat dilakukan dengan minta

konfirmasi tentang kebenaran suatu hadits, langsung kepada Rasulullah

saw, seperti yang dilakukan oleh warga Bani Layth ketika datang kepada

mereka seorang pria yang tertolak pinangannya untuk mempersunting

wanita Bani Layth. Ia datang menurut pengakuannya dengan membawa

pesan dari Nabi Muhammad saw. untuk membuat hukum menurut

dirinya sendiri. Kemudian ia singgah di rumah orang tua gadis yang ia

gagal meminangnya. Segera kabilah Bani Layth mengirim kurir untuk

mengkonfirmasi hal tersebut kepada Nabi saw. dan ternyata pengakuan

orang yang ternyata orang munafiq tersebut tidak benar.40

Kritik matan pada masa Nabi Muhammad saw. juga dapat

dilakukan dengan upaya testimoni seperti yang dilakukan 'Umar bin al-

39 Muslim, Şahih Muslim, Muqaddimah, Bab fi Anna al-Isnad min al-Din (Baerut:

Dar al-Jil, tt), I: 11, hadits nomor 27; al-Tirmidhi, Sunan al-Tirmidhi (Baerut: Dar

al-Gharbi, 1998). VI: 234, hadits nomor 4052. Yang dimaksud dengan fitnah di sini

adalah terbunuhnya Khalifah 'Uthman bin Affan ra. dan munculnya kelompok al-

Khawarij yang memusuhi Ali dan Muawiyah ra. Lihat Abu al-Abbas Ahmad bin

Abi Hafs, al-Mufhim lima ashkala nim Talkhişi Kitābi Muslim (CD ROM: al

Maktabah al-Shamilah, Digital), I: 40. 40 Al-Tahawi, Mushkil al-Athar (CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital), I: 233.

Page 45: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Khattab ra. setelah menerima berita dari tetangganya, seorang Anşär dari

keluarga Umayah bin Zayd, bahwa Rasulullah saw. telah menceraikan

istri-istrinya. Untuk meyakinkan berita tersebut, esok harinya pagi-pagi

benar 'Umar bin al-Khattab ra. menghadap Nabi Muhammad saw. dan

bertanya kepada beliau, "Apakah Anda telah menceraikan istri-istri

Anda?". Nabi Muhammad saw. menjawab, "Tidak". Kisah ini yang

selengkapnya dituturkan oleh Imam al Bukhari dalam kitabnya, Şahih al-

Bukhari.41

Testimoni yang diperoleh oleh 'Umar bin al-Khattäb ra. adalah

pernyataan yang ia terima langsung dari Rasulullah saw. bahwa beliau

tidak menjatuhkan talak dan hanya menjatuhkan ila' (tekat tidak

meniduri istri dengan ikrar di bawah sumpah) untuk limit satu bulan

Qamariyah.

Adapun kritik matan pasca Rasulullah saw. hanya dapat

dilakukan dengan upaya testimoni, yaitu mengusahakan kesaksian dan

pembuktian atas sesuatu yang tersinyalir sebagai hadits. Testimoni

mendengar suatu bisa didapat dari keterangan orang lain yang ikut hadis

dari Nabi saw, sebagaimana yang dilakukan Khulafa ar Rasyidin. 42

Ketika menerima hadits dari al-Mughirah bin shu bah bahwa Rasulullah

memberikan seperenam dari harta waris kepada jaddah (nenek sang

mayit), Abu Bakar al-Şiddīq minta kesaksian atas apa yang disampaikan

al-Mughirah tersebut kemudian Muham bin Salamah memberikan hadits

yang sama sebagai testimoni atas hadis yang disampaikan oleh al-

Mughirah kepada Abu Bakr.43

Testimoni juga bisa didapat dari hadits lain atau ayat al-Quran

sebagaimana yang dilakukan oleh 'Aishah binti Abu Bakr ra. Ketika

'Umar ra. wafat terbunuh, Ibnu Abbas mengatakan kepada 'Aisyah ra.

bahwa menjelang menghembuskan nafasnya yang terakhir 'Umar ra.

berpesan agar tidak ada seorangpun dari keluarganya yang

41 Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitāb al-Nikah, Bāb Mau izat al-Rajul Ibnatahu li

Häli Zawjiha (Semarang: Taha Putra, tt), VII: 36-38. 42 Mudasir, Ilmu Hadits (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 97. 43 Al-Nasa'i, al-Sunan al-Kubra, Kitāb al-Fara'idi, Bāb Dhikru al-Jaddati wa al Ajdādi

wa Maqadiri Naşībihim (CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital). V 111,

hadits nomor 6305.

Page 46: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

menangisinya, alasannya karena 'Umar ra. pernah mendengar Nabi saw.

bersabda bahwa mayat itu akan disiksa karena ia ditangisi keluarganya.

Mendengar berita itu 'Ãishah langsung berkomentar, "Semoga

'Umar dirahmati Allah. Rasulullah saw. tidak pernah bersabda bahwa

mayat orang mukmin itu akan disiksa karena ia ditangisi keluarganya

akan tetapi Rasulullah saw. bersabda, «Sesungguhnya Allah akan

menambah siksa mayat orang kafir yang ditangisi keluarganya», kata

'Aishah selanjutnya, "Cukuplah bagi kalian al-Qur'an (seseorang tidak

akan memikul dosa orang lain)44".45

Dalam kritik sanad, keshahihan suatu hadits disyaratkan

memenuhi dua syarat pokok, yaitu: [1] bersambung sanadnya, sanad

pertama bersambung dengansanad kedua (sanad terdekat sebelumnya)

begitu juga sanad kedua bersambung dengan sanad ketiga dan begitu

seterusnya hingga sanad terahir bersambung dengan Rasulullah saw,

sahabat, atau tabiin sebagai sumber berita dan [2] semua perawi yang

menjadi mata rantai sanad tersebut haruslah orang yang Thiqqal

(kredibel), yaitu orang yang adil (mempunyai integritas) lagi dabit

(mempunyai intelektualitas).

Thiqah (kredibilitas) yang menjadi syarat bagi keshahihan hadits

mempunyai dua sisi yang tidak dapat terpisahkan satu sama lain, yaitu

sifat 'adălah (integritas) dan dabt (intelektualitas). Karenanya orang yang

adil tapi tidak däbit tidak dapat disebut thiqah dan hadits yang

diriwayatkannya tidak berkualitas shahih karena orang yang tidak däbit

dapat dengan tidak sengaja-memberikan berita yang tidak sama persis

44 QS. al-An'am (6): 164 45 Al-Bukhari, Şahih al-Bukhãri, Kitāb al-Jana'iz, Bab Qawl al-Nabi Yu'adhdhabu a

Mayyitu bi Ba di Buka'i Ahlihi 'alaihi Idha Käna al-Nawhu min Sunnatihi (Sem ang

Taha Putra, tt), II: 101. Hadis kontroversial seperti ini dalam ilmu hadis di sebut

dengan istilah mukhtalif al-Hadith yang akhirnya melahirkan cabang ilmu hadis

baru disebut Ikhtilaf al-Hadith, yaitu ilmu yang menjelaskan hadis-hadis yang

kontroversial, baik kontroversinya dengan sesama hadis, dengan al-Qur'an, maupun

dengan akal. Imam al-Shafi'i (150-204 H.) tercatat sebagai orang yang berandil

besar dalam masalah ini karena beliau merupakan orang yang pertama membahas

masalah ini dan menulis kitab Ikhtilaf al-Hadith (kontroversialitas hadis) yang

kemudian diikuti oleh Ibnu Qutaybah al-Daynuri (w. 276 H.) den gan karyanya,

Ta'wil Mukhtalaf al-Hadith. Karenanya hadits yang kelihatannya kontroversi

dengan hadits lain, al-Qur'an dan atau akal, tidak dengan sendirinya mesti terlempar

karena cabang ilmu hadits ini memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan.

Page 47: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dengan apa yang ia terima. Sebaliknya, orang yang däbit tapi tidak adil

juga tidak pat disebut thigah dan hadits yang diriwayatkannya tidak

berkualitas shahih karena orang yang tidak adil dapat dengan sengaja-

berbohong.

Berkaitan dengan syarat thiqqat al-Ruwat ini, ke-thigah-an para

sahabat Nabi saw. menjadi sangat menentukan karena mereka adalah

saksi pertama yang menerima langsung dari Rasulullah saw. Namun

pada kenyataanya para ulama, sepanjang yang penulis ketahui, tidak

membahas secara detail tentang ke-dab-an sahabat dan hanya membahas

keadilannya. Mayoritas ulama menyatakan bahwa semua sahabat adalah

adil.46 Dari premis ini kemudian Mahmud al-Tahhăn menyimpulkan

bahwa semua sahabat dapat diterima riwayatnya tanpa harus membahas

tentang keadilannya (karena semua sahaba sudah dinyatakan adil).47

Pengambilan kesimpulan ini tidak sah karena tidak didukung

dengan premis yang cukup sebab ke-thiqah-an seorang perawi tidak

dapat hanya didasarkan pada keadilannya saja melainkan harus

didasarkan pada keadilan dan ke-dabt-annya. 48 Di sini terjadi

enerapannya. kesenjangan antara teori keshahihan hadits dengan

penerapan

Kesenjangan antara teori keshahihan hadits dengan

tiintelektualitas penerapannyatersebutmemotifasipenulisuntukmeneliti

intelektu (ke-dabt-an) sahabat Nabi sebagai salah satu syarat keshahihan

had dengan harapan penelitian tersebut dapat memberikan konte ilmiah

berupa kaidah yang koheren tentang keshahihan hadits.

46 Al-Amidi, al-Ihkam fi Uşül al-Ahkam (Baerut: Dar al-'Arabi, 1404), II: 102. Ibn

Kathir menulis dalam kitabnya, al-Bä ith al-Hathith fi Ikhtişar 'Ulum al-Hadith

bahwa menurut Ahlu al-Sunnah wa al-Jama ah semua sahabat adalah adil. lih Ibn

Kathir, al-Baith al-Hathith fi Ikhtisär 'Ulüm al-Hadith (CD ROM: al-Maktab al-

Shamilah, Digital), 24. Jika kedua keterangan dari al-Amidi dan Ibn Kathir ters but

digabungkan maka dapat menjadi: «Menurut Ahlu al-Sunnah wa al-Jama yang

merupakan mayoritas umat Islam, bahwa semua sahabat adalah adil. 47 Mahmud al-Tahhän, Taysir Mustalah al-Hadith (tt: al-Haramayn, 1985) Bahkan

dalam pembahasan Hadits Mursal, ia mengatakan bahwa me muhaddithin dan yang

lain, karena semua sahabat dinilai adil maka tidak etahuinya tidak berpengaruh pada

kehujahan hadits yang diriwayatkannya. Ibid., 72, Ibid., 74. 48 Ibn al-Hanbali, Qafw al-Athar fi Safwati "Ulüm al-Athar (Halb: Maktab Mațbü'ät

al-Islamiyah, 1408), L: 60.

Page 48: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Buku yang membahas tentang dabt al-Ruwāt sebagai salah satu

premis thiqqat al-Ruwat yang menjadi syarat keshahihan hadits telah

banyak. Di antaranya adalah Tadrib al-Rāwi karya al-Suyuti, Tawjih

Nazar ila Uşül al-Athar karya al-Jazā iri, al-Fusül fi Mustalahi Hadith

Rasül karya Hāfiz Thanā illäh al-Zā idi, al-Yawāgit wa al-Durar fi Sharh

Nukhbat Ibn Hajar karya Abd al-Rauf al-Manāwi, Qafw al-Athar fi

Safwati 'Ulüm al-Athar karya Ibn al-Hanbali, Manhaj al-Nagd fi Ulum

al-Hadith karya Nur al-Din Itr, dan Kaedah Kesahihan Sanad Hadis

Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah yang ditulis

oleh Prof. Dr. H. M. Syuhudi Ismail.

Sepanjang yang penulis ketahui, meskipun telah banyak buku

yang membahas tentang masalah dabt al-Ruwāt, akan tetapi belum ada

yang membahas secara kritis tentang para sahabat terkait dengan syarat

dabt al-Ruwat tersebut. Buku yang membahas secara kritis tentang para

sahabat memang telah ada, misalnya Kaedah Kesahihan Sanad Hadis

Telaah Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah yang ditulis

oleh Prof. Dr. H. M. Syuhudi Ismail, akan tetapi pembahasanya tidak

dikaitkan dengan dabt al-ruwat melainkan dikaitkan dengan adalah al-

Ruwät.

Penelitian ini berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh para

ulama di atas. Diharapkan penelitian ini dapat menambah dan

melengkapi apa yang telah dilakukan para ulama tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, penulis dapat rumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa kaidah keshahihan hadits?

2. Apa kaidah dabt al-ruwāt (intelektualitas para perawi) dan

bagaimana cara mengetahui ke-dabt-an seorang perawi?

3. Bagaimana keterkaitan para shahabat dengan syarat intelektualitas

para perawi tersebut (al-dabt)?

C. Tujuan Penelitian

Page 49: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menghimpun

kaidah-kaidah kritik eksternal (al-naqd al-khāriji) yang bersubyek sanad

hadits

Secara khusus, dapat penulis sampaikan tujuan penelitian sebagai

berikut:

1. Diketahuinya kaidah keshahihan hadits.

2. Diketahuinya kaidah dabt al-ruwāt (intelektualitas para perawi) dan

cara mengetahui ke-dabt-an seorang perawi.

3. Diketahuinya keterkaitan para sahabat dengan syarat dabt al ruwāt

(intelektualitas para perawi).

D. Kegunaan Penelitian

Dari tujuan penelitian di atas dapat penulis sampaikan kegunaan

penelitian sebagai berikut:

1. Memberikan kontribusi ilmiah berupa kaidah yang koheren

tentang keshahihan Hadits.

2. Dari kaidah yang koheren tentang keshahihan hadits tersebut

kemudian diharapkan dapat diaplikasikan secara konsisten

3. Memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.1).

E. Metodologi Penelitian

Dalam melakukan suatu kegiatan penelitian, metodologi mutlak

diperlukan untuk membantu memecahkan permasalahan. Adat

metodologi yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Secara metodologis, penulis menggunakan jenis kajian pustaka

(library research), yaitu penelitian yang bertempat di perpustakaan,49

maksudnya penelitian dilakukan dengan cara mencari informasi dan data

49 Kemungkinan lain suatu penelitian jika ditinjau dari segi tempatnya adalah search

laboratorium dan research kancah. Lihat Sutrisno Hadi, Metodologi search

(Yogyakarta: Andi Offset), I: 3,

Page 50: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dari karya pustaka. Penelitian perpustakaan ini diharapkan dapat

memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

2. Data dan sumber data

Data yang dicari adalah data kualitatif. Sedangkan sumbe

penelitian yang penulis gunakan ada dua macam sumber data. Pertami,

sumber data primer yang penulis ambil dari data yang terdapat dalam

buku tentang Sahabat dalam perspektif literatur hadits, yaitu

Muqaddimah Ibn al-Saläh karya Ibn al-Şalāh, Manhaj al-Naqdi fi Ülüm

al-Hadith karya Nüruddin Itr, dan kitab-kitab lain.

Kedua, sumber data sekunder yang penulis ambil dari buku lain

yang mendukung tema ini, yaitu al-Ba i al-Hadits fi Ikhtisar 'Ulüm

Hadith karya Ibnu Kathir, al-Taqrib wa al-Taysir li Marifati Sunan al-

Basti al-Nadhir fi Uşül al-Hadith karya al-Nawawi, al-Taqyid wa al-Idah

karyı al-Irāqi, dan kitab-kitab yang lain yang dapat mendukung tema ini.

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang penulis pergunakan adalah

dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari dan

membaca serta menela'ah data dari sumber data yang telah ditentukan

baik dari sumber primer maupun sumber sekunder untuk selanjutnya

dikumpulkan menjadi satu. Hasil dokumentasi tersebut selanjutnya siap

untuk dianalisa.

2. Analisis data

Data yang sudah terkumpulkan selanjutnya dianalisa dengan

metode deduktif. Argumen-argumen dirangkai secara runtut dan ditata

secara berkesinambungan dalam bagian-bagian pembahasan sehingga

dapat dipahami sebagai sebuah pemaparan yang runtut dan kesimpulan

yang tepat serta mempunyai sumber rujukan yang jelas yang pada

akhirnya dapat dinilai sebagai karya ilmiah.

E Pembahasan

1. Kaidah Keshahihan Hadits

Hadits shahih belum didefinisikan secara eksplisit (sarih) oleh

para ulama al-mutaqaddimin, yakni ulama hadits sampai abad III H. dan

Page 51: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

baru didefinisikan secara eksplisit oleh ulama al-muta akhkhiri.50 Di

antara ulama al-muta'aklıkhirin, yang mendefinisikan hadits shahih

adalah Ibnu Şalah (w. 643 H) sebagai berikut:

عن الضابط العدل بنقل اإس ناده يصل الذي ،"51المس ند الحديث فهو :الصحيح الحديث آ ما

52معلا ول شاذا، يكون ول منتهاه، اإلى الضابط العدل

Artinya: Hadits shahih adalah hadits musnad yang bersambung

sanadnya dengan diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dābif

dari orang yang adil lagi dābiț sampai akhir sanad (bersambung

sampai Nabi saw. untuk hadits yang disandarkan kepada Nabi

saw., atau bersambung kepada sahabat untuk hadits yang

disandarkan kepara sahabat) serta tidak shādh dan juga tidak ber-

'illah.

Definisi hadits shahih yang diungkapkan oleh Ibnu Şalah ini

beserta penjelasannya kemudian dikutip oleh Ibn Kathir (w. T7A H) dan

ia kemudian menyimpulkannya sebagai berikut:

رسول اإلى ينتهي حتي مثله عن الضابط العدل بنقل س نده المتصل آ نه :الصحيح حد فحاصل :تلت

مردودا، ول شاذا، يكون ول دونه، من لو صحابي من منتهاه، اإلى آ و وسلم، عليه الله صلى الله

53غريا آ و هورة يكون وقد قادحة، بعلة ل معل ول

Artinya: saya berpendapat bahwa kesimpulan definisi hadits

shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya dengan

diriwayatkan oleh orang yang adil lagi dābiț dari orang yang

sama (adil lagi däbif) hingga sampai pada Rasulullah saw, atau

sampai pada paneksi yaitu sahabat atau orang setelah sahabat

(tabiin) dan tidak sha tidak ditolak, tidak cacat dengan cacat yang

50 Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis Telaah Kritis dan Tinjauan dengan

Pendekatan Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang 1995), 119-120 51 Yang dimaksud dengan "Musnad" menurut Ibn Salah adalah hadits yang be

sambung sanadnya mulai dari perawi pertama hadits itu sampai dengan perawi

terakhir (hadits muttasil), dapat berupa hadits marfü atau hadits mawque se

bagaimana dijelaskan oleh al-'Iraqi ketika memberi syarah terhap kitab Muqaddi

mat Ibn al-Saläh. Lihat al-'Iraqi al-Taqyid wa al-Idäh (tt: Dār al-Fikri, 1981), 64. 52 Ibn al-Salah, Muqaddimat Ibn al- Şalah (Suriya: Dar al-Fikri, 1986). 11-12 53 Ibnu Kathir, al-Bäʻith al-Hathith fi Ikhtisari Ulūm al-Hadith (CD-ROM: al-Ma bah

al-Shamilah, Digital), 2.

Page 52: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

mempengarui. Had shahih dapat berupa hadits masihūr atau

berupa hadits gharib

Secara rinci, definisi hadits shahih yang diungkapkan oleh Ibnu

Şalah dan Ibnu Kathir tersebut menjelaskan bahwa hadits shabit adalah

hadits yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Sanad bersambung

b. Semua perawi bersifat adil

c. Semua perawi bersifat däbit

d. Terhindar dari shudhudh

e. Terhindar dari 'illah

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan

hadits shahih di sini adalah hadits yang memenuhi lima kriteria tersebut

di atas, bukan hadits yang shahih dalam arti pasti benar dan tidak

mungkin salah, karena orang thiqah juga dimungkinkan mengalami

kesalahan dan atau lupa. Demikian juga, yang dimaksud dengan hadits

tidak shahih adalah hadits yang tidak memenuhi lima kriteria tersebut di

atas, bukan hadits yang pasti bohong dalam arti tidak benar adanya,

karena orang yang banyak melakukan kesalahan dimungkinkan suatu

saat ia benar.54

a. Sanad Bersambung

Yang dimaksud dengan sanad bersambung ialah setiap perawi

hadits menerima riwayat hadits itu dari gurunya (perawi terdekat

sebelumnya), demikian pula sang guru menerima dari gurunya, dan

demikian seterusnya sampai bersambung kepada Nabi saw. (untuk hadits

yang disandarkan kepada Nabi saw.), bersambung kepada sahabat (untuk

hadits yang disandarkan kepada sahabat) atau bersambung kepada tabiin

(untuk hadits yang disandarkan kepada tabiin)

b. Semua Perawi Bersifat Adil

Sebagaimana telah disampaikan bahwa hadits bersumber dari

wahyu seperti al-Qur'an. Oleh karena itu, tidak boleh menerima riwayat

hadits dari orang sembarangan. Dalam kaitan dengan ini, ada beberapa

dalil yang kemudian dirumuskan dari dalil itu bahwa untuk dapat

54 Ibid., 13-14; Mahmud al-Tahhân, Taysir Mustalah al-Hadith, 36.

Page 53: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

diterima riwayatnya, seorang perawi harus adil. Beberapa dalil tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Al-Qur'an Surah al-Hujurat ayat 6:

55نادمين علم ما على فتصبحوا بحهالة قوما تصيبوا آ ن قتلوا بنبأ فاسق جاءكم اإن آ منوا الذين آ يها يا

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu

orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti,

agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum

tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu

menyesal atas perbuatanmu itu

2. Hadits Nabi saw.:

a. Hadits tentang tidak adanya pertanggung jawaban bagi orang sedang

tidur, anak-anak dan orang gila.

براهيم عن , ماد حدنا ، سلمة بن حماد حدنا ، عقان آ خبربا عن ، عائشة عن , ال سود عن ، اإ

حتى الغير وعن يستيقظ حتى النائم عن ، ثلاثة عن القلم رفع : قال وسلم عليه الله صلى الي

.56يغقل حتى المعوه وعن آ يضا حماد قال وقد يعقل حتى المجنون وعن يحتلم

Artinya: 'Affan memberitahu kami, Hammad bin Salamah bercerita

kepada kami, Hammad bercerita kepada kami, (berita itu beerasal) dari

Ibrahim, dari al-Aswad, dari 'Aishah ra., dari Nabi saw., beliau bersabda,

"Dilepas tanggung jawab dari ngga ia berakal tiga orang, dari orang tidur

hingga ia bangun, dari anak-anak hingga ia bermimpi (balig) dan dari

orang gila hingga ia bo (sembuh)" dan Hammad telah benar-benar

berkata juga, "Dan dari orang yang kurang waras pikirannya hingga ia

berakal (penuh).

b. Hadits tentang rasa malu

55 QS. al-Hujurat ayat (49). 6. 56 Al-Därimi, Sunan al-Darimi (Bayrūt: Dar al-Kitab al-'Arabi, 1407), II: 225. Hadits

ini juga diriwayatkan oleh alNasa'i, Abū Dāwud, Ahmad bin Hanbal, dan yas lain.

Hadits ini memiliki Shahid yang diriwayatkan al-Tirmidhi dari Ali karta Allahu

wajhah.

Page 54: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

- الله رسول قال قال معود آ ي : حراش بن ربعی عن منصور عن شعبة حدثنا مسلمة بن الله عبد نا

ذا ال ولى النبوة كلام من آ س آ ذرك ما اإن- »وسلم عليه الله صلى «57شئ ما فافعل تس تح لم اإ

Artinya: 'Abdullah bin Maslamah bercerita kepada kami Syu'bah

bercerita kepada kami, (berita itu berasal) dari Manşür dari Rib'ī bin

Hirāsh, dari Abi Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,

'Sesungguhnya termasuk yang dikenal manusia dari pernyataan kenebian

yang pertama adalah: Jika kamu tidak punya malu, maka perbutlah apa

yang kamu mau."

Berdasarkan dalil-dalil yang telah diuraikan di atas, seorang

perawi yang dapat diterima riwayatnya haruslah adil dalam arti harus;

[1] beragama Islam, [2] melaksanakan ketentuan agama dan tidak

berbuat maksiat, [3] mukalaf dan [4] memelihara muruah.

Untuk memperjelas kriteria adil sebagaimana telah diuraikan

dalil-dalilnya, berikut ini disampaikan ringkasannya dalam sebuah tabel:

57 Abü Däwud, Sunan Abi Dawud (Bayrūt: Dar al-Kitäb al- Arabi, tt), IV: 399. Ha

nomor 4799. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, Ahmad bin dan yang

lain. Hadits ini memiliki Shähid yang diriwayatkan Mälik dari Abd al Karim bin

Abi al-Mukhāriq al-Başi.

Page 55: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Tabel 1

Kriteria Adil

No Kriteria Adil Dalil

1 Beragama Islam Mafhüm awlawi dari alQur'an

surah al-Hujurat ayat 6

2 Melaksanakan ketentuan agama

dan tidak berbuat maksiat

alQur'an surah al-Hujurāt ayat 6

3 Mukalaf Hadits Nabi saw.

. .ثلاثة عن القلم وقع

4 Memelihara muruah Hadits Nabi saw.

«شن ما فأ فعل تس تح لم اإذا"

Ada beberapa kriteria adil yang harus dipenuhi oleh perawi yang

tidak disebutkan dalam tabel di atas, namun kriteria tersebut sudah

tercakup dalam kriteria yang telah disebutkan dalam tabel di atas.

c. Semua Perawi Bersifat Dābit

Para ulama telah memberikan pengertian tentang al-dabt

(intelektualitas). Di antara pengertian itu adalah pengertian al-dabt yang

disampaikan al-Jurjäni sebagai berikut:

التحمل حالتي في شاك ول ساه، ول مغفل غير حافظا متيقظا الراوي يكون آ ن :والضبط

58وال داء

Artinya: al-dabt adalah keadaan perawi yang waspada, hafal,

tidak lupa dan tidak ragu pada saat menerima (al-Taliammul) dan

pada saat menyampaikan (al-ada') hadits.

d. Terhindar dari Shudhudh

Hadits shahih disyaratkan harus terhindar dari shudhadh. Hadits

yang mengandung shudhudh tidak dapat disebut sebagai hadits shahih

melainkan disebut sebagi hadits shādh. Ulama berbeda pandangan

58 Al-Jurjāni, al-Mukhtasar fi Uşül al-Hadith (CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah,

Digital), 1:5.

Page 56: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

mengenai pengertian shādh. al-Syafi'i menjelaskan shādh sebagai

berikut:

نما غير، يروي ل ما الق يروي آ ن الحديث من الشاد ان يخالف خديا زوي آ ن الشاه اإ

59الناس روى ما

Artinya: hadits shädh bukanlah hadits yang diriwayatka seorang

thiqah yang tidak diriwayat oleh yang lain, akan hadits shädh

adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang yang thiqah namun

riwayat itu bertentangan dengan riwayat orang banyak.

2. DabȚ Al-Ruwät Sebagai Syarat Keshahihan Hadits dan dits dan

Cara Mengetahui Ke-DabT-An Perawi

a. Dabt al-Ruwāt (Intelektualitas Para Perawi) Sebagai Syar

Keshahihan Hadits

Dabt al-rutāt sebagai salah satu Kaidah Kubra keshahihan hadits

dan cara mengetahui dabt al-ruwat tersebut sudah dijelaskan pada bab

sebelumnya. Pada bab ini, kedua masalah tersebut diulas kembali dalam

satu bab tersendiri dengan menambah keterangan yang lebih luas dan

memadahi.

Al-Jurjäni mmberikan pengertian al-dabt sebagai berikut:

حالتي في شاك ول ساه، ول مغلق غير حافظا متيقظا الراوي يكون آ ن :والضبط

60وال داء التحمل

Artinya: al-dabi adalah keadaan perawi yang waspada, hafal.

tidak lupa dan tidak ragu pada saat menerima (al-Tahammul) dan

pada saat menyampaikan (al-ada') hadits.

59 Peryataan al-Shafi'i tersebut dikutib oleh Ibn al-Salāh. Lihat Ibn al-Salah, qaddimat

Ibn al-Saläh, 76. 60 Al-Jurjäni, al-Mukhtasar fi Uşul al-Hadith (CD ROM: al-Maktabah al-Shami

Digital), 15.

Page 57: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Ke-dabt-an para perawi disyaratkan dalam keshahihan hadits

karena orang yang tidak dābiț -walaupun adil-berpotensi memberikan

berita yang tidak sama persis dengan apa yang ia terima sehingga ap yang

ia riwayatkan kepada orang lain menjadi tidak autentik.

Ke-dab-an harus dimiliki seorang perawi setidaknya pada saat ia

menerima (al-Tahammul) hadits dan pada saat ia menyampaikan (al ada)

nya. Hal ini berbeda dengan syarat adil yang tidak harus dimiliki seorang

perawi pada saat menerima hadits namun harus dimilikinya pada saat

menyampaikan.

Oleh karena itu, seluruh ulama menerima riwayatnya Hasan,

Husayn, 'Abdullah bin Zubayr, Ibnu Abbas, al-Nu'man bin Bashir, al-

Säib bin Yazid, al-Miswar bin Makhramah ra. dan yang lain tanpa harus

membedakan antara hadits yang mereka terima sebelum mereka balig

dan hadits yang mereka terima sesudah mereka balig.

Demikian pula, riwayat hadits dapat diterima dari perawi yang

menerimanya pada saat sebelum ia masuk Islam. Seperti hadits riwayat

Jubayr bin Mutim yang disepakati bahwa ia mendengar (al Tahammul bi

al-Samā) Nabi saw. sedang membaca Surah al-Tur pada waktu ia datang

untuk menebus tawanan perang Badar sebelum ia masuk Islam.61 Apa

yang diterima Jubayr bin Mut'im pada waktu masih kafir tersebut

kemudian diriwayatkan oleh banyak Mukharrij.

Di antaranya adalah al-Bukhari. Ia meriwayatkannya sebagai

berikut:

بن جبير بن محمد عن ، شهاب ابن عن ، مال آ خبرا : قال يوسف بن الله عبد دينا

بالطور المغرب في قرآ وسلم عليه الله صلى الله رسول سمعت : قال آ يه عن ، مطعم62.

61 Al-Suyuti, Tadri b al-Rāwi (Riyad: Maktabat al-Riyad al-Hadithah, tt), II: 4. 62 Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari: Kitäb Bad' al-Wahyi Bab al-Jahri fi al-Maghribi (S

marang: Thaha Putra, tt.), 1: 194

Page 58: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Artinya: 'Abdullah bin Yüsuf bercerita kepada kami, ia berkata,

"Mālik memberitahu kami, (berita itu berasal) dari Ibni Shihab,

dari Muhammad bin Jubayr bin Mutim, dari bapaknya, ia berkata,

'Saya mendengar Rasulullah saw. membaca Surah al Tur pada

saat (salat) maghrib.Berikut ini pendapat beberapa ulama tentang

al-dabt:

b. Cara Mengetahui Ke-dabt-an Seorang Perawi

Para ulama hadits telah menyampaikan cara untuk mengetahul

ke-dabf-an seorang perawi. Di antara para ulama yang menerangkan cara

untuk mengetahui ke-dabt-an seorang perawi tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Ibnu Kathir, ia mengatakan:

63عکسه وعکسه معنى، آ و لفظا الثقات بموافقة الراوي ضبط ويعرف

Artinya: ke-däbt-an perawi dapat diketahui dengan baik sesuai

kesesuaiannya dengan para perawi yang thiqah, baik sesuai

lafalnya ataupun maknanya. Dan sebaliknya (ketidak-dabt)

annya dengan para perawi dapat diketahui dengan

pertentangannya dengan perawi yang thiqah)

2. Ibnu Şalah, ia berkata:

، تقان بالضبط المعروفين الثقاة بروايات روايات تعتبر بأ ن ضابطا الراوي كون يعرف

، نادرة والمحالة ال غلب في لها افة آ ز لواق المعنى حيث من ولو موافقة رواياته وجدنا فاإن

ن ، بنا ضابطا كونه حينئذ عرفنا تح ولم ، ضبطه اختلال عرفنا ، لهم المخالفة كثير دناه واإ

64بحدين

63 Ibnu Kathir, al-Ba'ith al-Hathith, 11. 64 Ibnu Şalah, Muqaddimat Ibn Şalah (Suriya: Dar al-Fikri; Bayrut: Dār al-FIkh Mư

aşirah, 1986), 408

Page 59: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Artinya: Ke-dab-an perawi dapat diketahui dengan

mempertimbangkan riwayat-riwayatnya dengan riwayat riwayat

para perawi yang thiqah yang dikenal dabit dan cerdas Maka

apabila ternyata riwayatnya (semua) sesuai -walau dan sisi

makna- dengan riwayat mereka atau banyak yang sesuai

sedangkan yang bertentangan sedikit, maka perawi tersebut dapat

dikatakan dābiț thabt dan apabila ternyata riwayatnya (banyak

yang) bertentangan dengan mereka maka kita ketehui kurang ke-

dabl-annya dan tidak dapat dibuat hujah haditsnya.

3. 'Ali bin Näyif al-Syahhüd, ia berkata:

، معن ولو نقل فيم وافق فاإن ، المعروفين الثقات بحديث مقارنته يعرف الراوي ضبط

من السلامة آ ن آ علم لكن ضابط فهو ؛ وتميزت المخالفة وندرت الموافقة عليه غلبت آ و

ن الحديث رواة من آ حد على واردة ليست والوه الغلط آ مير « بكونه وصف واإ

س ناد آ و راو في ، الثقة من المتميز النادر فالخطا لذا » الحديث في المؤمنين ، مت آ و اإ

65الثقة به يسقط ل

Ke-dabt-an perawi dapat diketahui persamaannya dengan haditsnya para

perawi yang thiqah yang dikenal. Jika apa yang dinukil itu sesuai

walaupun secara makna, atau pada umumnya sesuai dan jarang

bertentangan lagi dapat dibedakan, maka ia adalah dabiț. Akan tetapi

ketahuilah bahwa terhindar dari kesalahan dan salah menduga tidak

dimiliki oleh satu (pun) dari para perawi hadits walaupun ia dikenal

sebagai "Amir al Mu'minin fi al-Hadith". Oleh karenanya, kesalahan

yang jarang terjadi yang membedakannya dari thigah pada perawi, sanad

atau matan tidaklah menggugurkan ke-thiqah-annya.

65 'Ali bin Näyif al-Syahhüd, al:Mufassal fi'Ulum al-Hathith (CD-ROM: al-Makt - bah

al-Shamilah, Digital), I: 237; Abu Muhammad Abdullah bin Yusuf al-Juday'. Tahrir

'Ulüm al-Hathith(CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah, Digital), I: 282.

Page 60: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dari uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa ketentuan. Di

antaranya:

1. Di antara cara mengetahui kualitas ke-dabt-an perawi adalah

dengan mengumpulkan riwayat-riwayatnya kemudian

dibandingkan dengan riwayat-riwayat para perawi thiqah yang

lain. Jika didapati kebanyakan bertentangan dengan para perawi

thiqah dan mutamayyaz (dapat dibedakan yang kuat [mahfuz)

dari yang lemah (shādh]) maka perawi tersebut tidak däbit dan

semua riwayatnya (termasuk riwayatnya yang tidak bertentangan

dengan riwayat thiqah yang lebih kuat) tidak dapat dinilai shahih

karena perawinya diketahui tidak däbit.

2. Jika didapati riwayatnya bertentangan dengan perawi yang lebih

kuat namun jumlahnya sedikit, sedangkan yang sesuai lebih

banyak jumlahnya, maka perawi tersebut masih dibilang däbit

dan hadits yang bertentangan itu saja yang tidak memenuhi

kaidah keshahihan hadits. Adapun riwayatnya yang lain, yang

tidak menyalahi thiqah yang lebih kuat masih berkualitas shahih

selama memenuhi syarat yang lain.

3. Suatu hadits bila diketahui mengandung shudhūdh dan atau illah,

maka hadits tersebut tidak shahih. Namun demikian, bukan

berarti perawinya tidak bersifat dabit.

Dengan demikian, terhindar dari shudhūdh dan illah yang

menjadi syarat keshahihan hadits belum tercukupi dengan ke-dabt-an

perawi dan tidak dapat dijadikan Kaidah Sugra dari Kaidah Kubra ke

dabt-an perawi.

Meneliti ke dabt-an seorang perawi sudah banyak dilakukan para

ulama bahkan lebih dari itu, para ulama juga meneliti keadilannya dan

dari hasil penelitiannya, para ulama kemudian menulisnya dalam kitab-

kitab rijäl al-hadith sehingga generasi sesudahnya dan merujuknya

dengan lebih cepat dan mudah.

Di antara hasil penelitian tersebut adalah kesimpulan bahu semua

sahabat Nabi saw. menduduki peringkat pertama dalam hal dapat

dipercaya riwayatnya dan penjelasannya tidak memakai kata "thigah”

Page 61: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

atau kata lain yang semakna, akan tetapi cukup dengan kata " الصحابة" karena

kata itu lebih mulia.

3. Keterkaitan Para Sahabat Dengan DabȚ Al-Ruwāt Sebagai

Syarat Keshahihan Hadits

a. Faktor-faktor yang Membentuk Ke-dabt-an Sahabat Nabi saw

Pengertian dabț dan cara mengetahui ke-dabt-an perawi sudah

dibahas pada bab tiga. Yang pada intinya, sahabat menduduki peringkat

pertama dalam hal dapat dipercaya riwayatnya dan penjelasannya pun

tidak memakai kata-kata "thigah" atau "adl dābit" atau kata-kata yang

semakna, akan tetapi cukup dengan kata-kata "al-Şahābah" karena kata-

kata itu lebih mulia.

Berikut ini disebutkan hal-hal yang mendorong hafalan sahabe

terhadap hadits Nabi saw:66

1. Bersihnya hati serta kuatnya kemampuan yang alami.

Sudah tidak asing lagi bahwa mayoritas penduduk Arab adalah

umi. Orang yang umi pasti mengandalkan ingatannya. Oleh karena itu,

ia punya kemampuan yang jarang dimiliki orang lain. Orang Arab

khususnya, pada masa sahabat, dapat dengan mudah menghafal silsilah

walau panjang sekalipun. Dengan sekali mendengar, mereka sudah dapat

mengulang lagi kasidah-kasidah yang panjang dan lain sebagainya.

Kemampuan para sahabat dalam menghafal apa yang mereka dengar

menjadi lebih sempurna karena didukung dengan kesederhanaan dalam

menjalani hidup yang menjadikan hatinya bersih dan selalu merindukan

sabda-sabda Rasulullah saw.

2. Kuatnya motivasi agama.

Para sahabat meyakini bahwa tidak ada kebahagiaan di dunia dan

akhirat, tidak ada jalan menuju keagungan dan tidak ada jalan menuju

derajat yang mulia di antara umat manusia, kecuali hanya dengan Islam.

66 Nür al-Din Itr, Manhaj al-Naqdi fi Ulüm al-Hadith (Dimashq, Süriyah: Dar al Fikri,

1997), 36-40

Page 62: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Oleh karenanya mereka menerima hadits dengan penuh perhatian dan

kelobaan.

3. Posisi hadits dalam Islam

Hadits apabila dilihat dari sisi sumbernya adalah wahyu

sebagaimana al-Qur'an Al-Qur'an menjelaskan bahwa apa yang

diucapkan Nabi Muhammad saw itu67 tidak menurut kemauan hawa

nafsunya, melainkan hanyalah wahyu yang diwahyukan 68 sehingga

kedudukan keduanya (al-Qur'an dan hadits), untuk diamalkan

kandungannya, berada dalam satu derajat.

Apabila dilihat dari sisi fungsinya, hadits berfungsi sebagai

penjelas terhadap al-Qur'an sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur'an

sebagai berikut:

ليك وآ نزلنا ليهم مات للناس لبن ال كر اإ 69يتفكرون ولعلهم اإ

Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur'an agar kama

menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan

kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. Posisi dan peran

hadits yang demikian itu mendorong para sahabat untuk selalu

mendasarkan segala sesuatu kepada Rasulullah saw. sehingga

hadits Rasulullah saw. mendarah daging pada jiwa dan raga para

sahabat ra.

4. Kesadaran amanat menyampaikan risalah sepeninggal Nabi saw,

Rasulullah saw. menyadari betul bahwa para sahabatlah yang

Oleh karena akan menggantikannya mengemban amanat tablig. Oleh itu,

Rasulullah saw. mendidiknya dan mempersiapkannya dapat mengemban

tanggung jawab tersebut. Di antaranya dal yang jelas, tenang

67 Sesuatu yang diucapkan Muhammad mencakup al-Qur'an dan yang lain (hadis).

yaitu bahwa keduanya tidak lain hanyalah wahyu. Lihat al-Shawkäni, Fath al Qadir

(CD-ROM: al-Maktabah al-Syamilah, Digital), VII: 66. 68 QS. al-Najm (53): 3-4. 69 Q. S. Al-Nahl (16): 44.

Page 63: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

menyampaikan hadits, yaitu dengan pembicaraan yang jelas, te dapat

dihapal orang yang duduk bersamanya.70

5. Penulisan hadits

Penulisan hadits sudah ada semenjak zaman Nabi saw.de antara

kitab hadits yang ditulis oleh sahabat adalah sebagai berikut

a) Al-Sahifah al-Sadiqah yang ditulis oleh Abdullah bin Amr bin al-I

b) Sahifatu Ali bin Abi Talib

c) Şahifatu Sa'd Ibni Ubädah

d) Dokumen Perjanjian antara muslimin dengan orang kafir seperti

perjanjian Hudaybiyah dan Tabük dan antara muslimin dengan

penduduk Madinah yang lain yang dikenal dengan Piagam Madinah

e) Kutub al-Nabi yang dikirim kepada para pegawai dalam

pemerintahannya Kutub al-Nabi yang dikirim kepada para raja seperti

yang dikinin kepada Raja Roma, Hiraqla, raja Mesir dan yang lain.

g) Kutub al-Nabi yang lain yang ditulis berdasarkan kondisi dan tuntutan

yang berbeda-beda.

Dari uraian di atas, dapatlah diyakini bahwa para memiliki

tingkat ke-dabt-an yang bagus, baik dabt al-şadri ataupun al-kitabi.

sahabat

b. Antara Ghibah dan Hifz al-Sunnah

Ghibah sebagaimana dijelaskan oleh Nabi saw. adalah

menyebutkan tentang orang lain yang sekiranya orang yang

bersangkutan mendengarnya, maka ia tidak menyukainya. 71 Ghibah

adalah pekerjaan yang tidak terpuji yang dilarang oleh agama. Allah

berfirman:

آ ل بعضا بعكم عتب ول تخشوا ول اإتم الظن بعض اإن الظن من كثيرا الختوا آ منوا الذين آ يها يا

72لرحيمتوابا الله اإن الله حی واتقوا فكرهتموه ميتا آ خيه لحم يأ كل آ ن آ حدكم

70 Al-Baghawi, Sharh al-Sunnah (Bayrüt: al-Maktabah al-Islāmi, 1983), XIII: 2 71 Muslim, Sahih Muslim, VIII: 21, hadits nomor 6758 72 QS. AJ-Hujurat (49) 12

Page 64: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan

dari perasangka sesungguhnya sebaian prasangka itu adalah dosa

dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan

janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.

Sukakah seseorang di antara kamu memakan daging saudaranya

yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.

Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha

Penerima Tobat lagi Maha Penyayang

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa menggunjing adalah

larangan yang harus dijauhi, bahkan pelakunya diumpamakan dengan

pemakan mayat saudaranya sendiri. Dari ayat tersebut dapat dipahami

betapa hina pekerjaan menggunjing, lebih-lebih jika yang digunjing

adalah seorang sahabat Nabi saw. Dalam hal ini, sebagaimana dikutib

Nür al-Din 'Itr, Abu Zurah al-Rāzi (w. 264 H) berkata sebagai berikut

ذا زنديق، آ نه قاعلم وسلم عليه له ال صلى الله رسول آ صحاب من آ حدا ينتقص الرجل رآ يت اإ

نما حق، والقرآ ن حق عندنا وسلم عليه الله صلى الرسول آ ن وذل لينا آ دى واإ والسن القرآ ن هذا اإ

نما وسلم، عليه له ال صلى الله رسول آ صحاب الكتاب ليبطلوا شهودنا يجرحوا آ ن يريدون واإ

73زنادقة وه آ ولى بهم والجرح والس نة،

Artinya: Jika kamu melihat orang laki-laki yang me (nama baik)

salah satu dari para sahabat Rasulullah saw., maka zindik,

ketauhilah bahwa sesungguhnya dia adalah orang karena

Rasulullah saw. menurut kita adalah hak, al-Qur'an al-Sunnah ini

juga hak dan yang menyampaikan al-Qu'an dan al-Sun hanyalah

para sahabat Rasulullah saw.dan mereka hanyalah -Kitab dan

melukai kesaksian kita supaya kita menilai batal al-Kita ntuk

dilukai, al-sunnah padahal merekalah yang lebih pantas untuk dil,

mereka adalah orang-orang zindik.

73 Nür al-Din 'Itr, Manhaj al-Naqdi fi Ulüm al-Hadith, 123-124.

Page 65: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Apa yang dikatakan al-Rāzi ini cukup beralasan, yaitu bal adilan

para Allah SWT. dan Rasulnya saw. telah menyatakan keadilan sahabat.

Artinya jika ada orang yang mengkritik para sahabat hinge menyebabkan

turunnya kehormatan diri sahabat, maka orang itu telah menanamkan

keraguan atas apa yang disampaikan oleh para sahabat kepada kita,

karena hanya para sahabatlah yang menyampaikan al Qur'an dan hadits

kepada kita. Dengan kata lain, meragukan kredibilitas sahabat itu berarti

meragukan apa yang dibawa mereka yang tak lain adalah al-Qur'an dan

hadits sedangkan keduanya adalah hak.

Namun demikian, apa yang dikatakan al-Rāzi itu tepat apabila

diarahkan kepada orang yang mengkritik sahabat ra. dengan bermaksud

merusak apa yang dibawa sahabat ra, termasuk hadits Nabi saw, namun

apabila diarahkan kepada orang yang meneliti kredibilitas sahabat

dengan bermaksud Hifz al-Sunnah (memelihara hadits) maka itu adalah

hal yang berbeda.

Dalam hal ini, Ibnu Kathir, sebagaimana mufassir yang lain

ketika menafsirkan Surah al-Hujurat ayat 12 menjelaskan bahwa semua

ulama bersepakat bahwa ghibah adalah haram hukumnya dan tidak ada

pengecualiannya kecuali sesuatu yang lebih besar manfaatnya

sebagaimana yang dikakukan dalam kegiatan al-Jarh me al-Ta'dil yang

dikenal dalam disiplin ilmu hadits dan yang dilakukan dalam

memberikan nasehat.74

Sebagaimana diketahui bahwa al-Jarh wa al-Ta'dil bukan

dimaksudkan untuk merusak hadits namun sebaliknya justru itu

merupakan upaya untuk menjaga dan memelihara hadits. Dengan

demikian, tidak diragukan lagi bahwa kritik sanad yang merupakan

tradisi Islam ini sangatlah besar manfaatnya.

Imam Muslim mengatakan bahwa men-jarh perawi -yang

merupakan inti dari kritik sanad - diperbolehkan bahkan wajib dan tidak

termasuk Ghibah yang diharamkan melainkan termasuk bagian dari

upaya mempertahankan kemurnian syari'at. 75 Dalam hal ini,

sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim, Muhammad bin Sirin berkata:

74 Ibnu Kathir, Tafsir al-Qur'an al-Azim, V1: 380. 75 Muslim, Şahih Muslim, 42 Muqaddimah, Bab fi Anna al-Isnád min al-Din, E 11.

Page 66: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

76ديگه تحبون عمن فانظروا دين العلم هذا اإن

Artinya: sesungguhnya ilmu ini (hadits) adalah agama, maka

lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.

Ibn al-Mubarak, sebagaimana dikutib oleh Abu Ishaq al

Huwayni, juga berkata:

77شاء ما شاء من لقال الإس ناد ولول الدين، من الإس ناد

Artinya:Isnad (sanad) adalah bagian dari agama, kalau saja tidak

ada isnad niscaya siapapun dapat berkata apa saja semaunya.

Dengan memahami ghibah dan Hifz al-Sunnah sebagaimana baru

saja dipaparkan kita yakin bahwa kegiatan al-Jarh wa al-Ta'dil itu

dianjurkan dan memiliki argumen yang kuat. Jika penelitian adil serta

däbi ditujukan terhadap sahabat dan dilakukan dengan cara yang benar

maka hasilnya bukan menurunkan kredibilitas sahabat namun

sebaliknya, ia akan mendapatkan keyakinan yang mantap bahwa para

sahabat adalah mempunyai kualitas dan kapasitas yang patut untuk

dipercaya riwayatnya sebagaimana yang penulis lakukan pada skripsi

ini.

G. Penutup

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hadits shahih adalah hadits yang memiliki kriteria [a]

bersambung sanadnya sampai Nabi saw. (untuk hadits marfu)

atau sampai pada sahabat (untuk hadits mawqūf) atau sampai

tabiin (untuk hadits maqti'), [b] pemua perawi bersifat adil, [c]

semua perawi bersifat dabit, [d] terhindar dari shudhūdh, dan (e)

terhindar dari 'illah.

Namun, yang dimaksud dengan hadits shahih di sini,

yaitu hadits yang memenuhi lima kriteria tersebut di atas,

bukanlah hadits shahih dalam arti pasti benar dan tidak mungkin

76 Ibid. 77 Abu Ishäq al-Huwayni, Sharh Sahih al-Bukhari (CD ROM: al-Maktabah al

Shamilah, Digital), IV: 1.

Page 67: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

salah, karena orang thiqah juga dimungkinkan mengalami

kesalahan dan atau lupa. Demikian juga, yang dimaksud dengan

hadits tidak shahih, yaitu hadits yang tidak memenuhi lima

kriteria nong dalam arti tersebut di atas, bukanlah hadits yang

pasti bohong dala nyak melakukan tidak benar adanya, karena

orang yang banyak melak, kesalahan dimungkinkan suatu saat ia

benar.

2. Kaidah dăbit meliputi; [a] hafal dengan baik hadits diterimanya

(al- dābt waqt al-tahammuli) serta [b] mampu dene baik

menyampaikannya kepada orang lain (al-dābt wagt al-adas (c)

bagi yang meriwayatkan dengan makna disyaratkan harus

mengetahui hal-hal yang dapat merusak makna, dan [d] bagi yang

meriwayatkan dari catatannya disyaratkan memelihara

catatannya.

Sedangkan cara untuk mengetahui ke-dabt-an perawi

adalah dengan kesesuaian riwayatnya dengan para perawi yang

thiqah, apabila sebagian besar riwayatnya menyalahi perawi

yang lebih kuat maka perawi tersebut diketahui tidak dābit dan

semua riwayatnya tidak shahih baik yang menyalahi ataupun

yang tidak menyalahi. Namun apabila sebagian kecil riwayatnya

yang menyalahi perawi yang lebih kuat sedangkan yang sesuai

lebih banyak, maka riwayatnya yang menyalahi itu saja yang

dinyatakan tidak shahih, sedangkan perawinya masih dinyatakan

däbit sehingga riwayatnya yang lain yang tidak menyalahi masih

dimungkinkan berkualitas shahih.

Namun, terhindar dari kesalahan dan salah menduga tia

en satupun dari para perawi hadits walaupun dikenal sebagai

"Amir al-Mu'minin fi al-Hadith". Oleh kare kesalahan seorang

perawi yang jarang terjadi yang bertentangandengan thigah yang

lebih kuat pada sanad atau matan tidaklah menggugurkan ke-

dabl-annya oleh karena itu, syarat terhindar dari shudhidh dan

atau illah tidak dapat dijadikan kaidah Sugra bagi kaidah Kubra

"semua perawi bersifat dabit".

Page 68: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Sahabat Nabi saw., sebagai saksi utama hadits Nabi saw.,

harus memenuhi syarat dabt al-rutal sebagaimana ia juga harus

memenuhi syarat 'adalat al-ruwal. Terkait dengan hal ini, para

ulama telah meneliti dan menetapkan ke-thigalt-annya, (keadilan

serta ke-dabl-annya). Hanya saja, dalam mengungkapkan ke

thiqah-annya, para ulama memilih kata " l" karena kata ini lebih

mulia bila dibandingkan dengan kata "thigah". Tegasnya, setiap

sahabat Nabi saw. pasti thiqah dan tidak semua thigah itu sahabat

Nabi saw. Oleh karena itu, semua sahabat Nabi saw. dapat

diterima riwayatnya.

Page 69: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Kitab al-'Arabi, tt.

Al-Qur'an Abu Dawud. Sunan Abi Ditund. Bayrüt: Dar al-Kitab al-

'Arabi Abü Ya'la, al-Irshld fi Ma'rifati Ulama' al-Hadith. Riyād:

Maktabat al- Rushdi, 1409.

Ahmad, Abu alAbbas al-Mufhim lima ashkala nim Talkhisi Ku

Muslim. CD ROM al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita,

2010, Digital.

Ahmad, Musnad al-Imam Ahmad. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamila

V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Al-Ghamidi. al-Ihkām fi Usül al-Ahkām. Baerut: Dar al-'Arabi, 1404 Al-

'Asqalani. Fath al-Bari. Bayrūt: Dār al-Ma'rifah, 1379.

Nukhbat al-Fikri fi Mustalahi Ahl al-Athar dicetak dalam kitab Subul al-

Salam. Bayrūt: Ihya al-Turäth al-Arabi, tt.

Al-'Ayni. 'Umdat al-Qari' Sharh Şahih al-Bukhārī. CD-ROM: al

Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Al-Baghdädi. al-Kifayah fi Ilm al-Riwäyah. al-Madinah al

Munawwarah: al-Maktabah al-'Alamiyah, tt.

Al-Baghawi. Sharh al-Sunnah. Bayrūt: al-Maktabah al-Islami, 1983.

Tafsir al-Baghawi. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Bamawi. Nazmu Qawa'id al-I'rab di dalam kitab Kifayat al-Ashab

Surabaya: al-Haramayn, 2005.

Al-Bujayrami. Hashiyat al-Bujayrami 'ala al-Khatib. CD-ROM: a-

Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Bukhari. Sahih al-Bukhari. Semarang: Țaha Putra, tt.

Al-Darimi. Sunan al-Darimi. Bayrut: Dar al-Kitab al-'Arabi, 1407

Departemen Agama RI. al-Qur'an dan terjemahnya. Bandung Penerbit

Jumânatul 'Ali, 2005.

Al-Dimyați. l'anat al-Tälibin. Bayrüt: Där al-Fikri, 2005.

Hadi, Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 70: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Al-Hakim. Ma'rifatu Ulüm al-Hadith. Bayrüt: Där al-Kutub

"Alamiyah, 1977.

al-Mustadrak 'ala al-Sahihayn. CD ROM: al-Maktabah al Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Harabi, Sulayman bin Khalid al-Kawakib al-Durriyah 'ala al

Manzumat al-Bayquniyah. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah

V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Huwayni, Abü Ishaq. Sharh Sahih al-Bukhari. CD ROM: al

Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Ibnu 'Abd al-Barr. al-Tamhid li Må fi al-Muwatta' min al-Ma'āni wa al-

Asanid, tt: Muassasat al-Qutubah, tt.

Ibn Abi Hafs, Abü al-'Abbās Ahmad. al-Mufhim lima ashkala nim

Talkhişi Kitābi Muslim. CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Ibn al-Athir. Usud al-Ghayah. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Ibn al-Hanbali. Qafw al-Athar fi Safwati 'Ulum al-Athar. Halb:

Maktabat al-Matbū‘āt al-Islamiyah, 1408.

Ibn Jama ah. al-Manhall al-Rawi fi Mukhtasari Ulüm al-Hadith al

Nabawi. Dimashq: Dar al-Fikri, 1406.

Ibn Kathir. al-Bā ith al-Hathith fi Ikhtişär 'Ulüm al-Hadith. Där Taybah,

1999.

Tafsir al-Qur än al- Azim. tt: Där Tayyibah li al-Nashri wa al- Tawzi',

1999.

Ibnu Mājah. Sunan Ibnu Majah, tt: Maktabat Abi al-Mu'āti, tt.

Ibn al-Salāh. Muqaddimah Ibn al-Şalāh. Suriya: Dar al-Fikri, 1986.

Al-'Iraqi al-Taqyid wa al-Idah. tt: Dar al-Fikri, 1981.

Sharh al-Tabşirah wa al-Tadhkirah. CD-ROM: al-Maktabah al Shamilah

V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Ismail, Syuhudi. Kaedah Kesahihan Sanad Hadis Telaah Kritis dan

Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: Bulan

Bintang, 1995.

Page 71: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Itr, Nür al-Din. Manhaj al-Naqd fi Ulum al-Hadith Damaskus, Suriyah:

Dar al-Fikri, 1997,

Al-Jawābi, Muhammad Tahir. Juhud al-Muhaddithin fi Naqdi Matn al-

Hadith al-Nabawi al-Sharif. Tunis: Muassasat l-Karim bin

'Abdullah, tt.

Al-Jază iri. Tawjih al-Nazar ilä Uşül al-Athar. CD ROM: al-Maktabah

al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital. Al-Judai',

Abü Muhammad 'Abdullah bin Yüsuf. Tahrir 'Ulūm al-Hathith.

CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita,

2010, Digital.

Al-Jurjāni al-Mukhtasar fi ulüm al-Hadith. CD ROM: al-Maktab

Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Rāzi. al-Fusül fi al-Uşül. CD ROM: al-Maktabah al-Shāmilah

Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Al-Khathib, M. 'Ajaj. Pokok-pokok Ilmu Hadits, terj. M. Qodirun N dan

Ahmad Musyafiq. Jakarta: Gaya Media Pertama, 1998,

Al-Mahalli dan al-Suyūti. Tafsir al-Jalālayn. CD-ROM: al-Maktabah Al

Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

al-Malibari, Hamzah.'Ulum al-Hadith fiDaw'i Tatbiqatal-Muhaddithin

al-Naqqad. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwana

Mediakita, 2010, Digital

Al-Maliki, 'Ali Abu al-Hasan. Hasyiyat al-'adwa 'ala syarh kifayat al

thalib al-rabbaniy.CD-ROM: Maktabah syamilah V, Ridwana

Mediakita, 2010, Digital.

Al-Manawi, 'Abd al-Rauf. al-Yawāgit wa al-Durar fi Sharh Nukhbat Ibn

Hajar. CD ROM: al-Maktabah al-Shāmilah V, Ridwana

Mediakita, 2010, Digital.

Mudasir. Ilmu Hadis. Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Muhammad Fath al-Qarib. Surabaya: Nurul Hidayah, tt.

Muslim. Şahih Muslim. Beirut: Dar al-Jil, tt.

Al-Nasai. al-Sunan al-Kubra. CD ROM: al-Maktabah al-Shāmilah

Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Al-Nawawi. Sharh al-Nawawi 'ala Şahihi Muslim. Bayrut: Dar al-Turáth

al-'Arabi, 1392.

Page 72: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

al-Taqrib wa al-Taysir li Maʼrifati Sunan al-Bashir al-Nadhir Uşül al-

Hadith. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwan

Mediakita, 2010, Digital.

Al Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi. Kaero: Dar al-Kutub al-Misriyan Al-

Qushayri. Lata'if al-Ishärät. Misra: al-Hay'ah al-Mişt Ammah, tt.

Misriyah, 1964

Al-Razi. al-Fushul fi al-Ushul. CD ROM: Maktabah Syamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Safiri, Shams al-Din. Sharh Sahih al-Bukhari.CD-ROM: al-

Maktabah al Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Sakhawi. Fath al-Mughith Syarh Alfiyat al-Hadith li al Iraqi.

Lubnan, Dar al-Kutub al-'Alamiyah, 1403 H.

Al-Suyūti. Tadrib al-Rāwi. Riyad: Maktabat al-Riyad al-Hadithah, tt.

Al Shafi'i. Musnad al-Shafi'i. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V.

Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

al-Risālah. tt, Dar al-Fikri,tt.

al-Umm. Bayrūt: Dār al-Fikri, 1983.

Al-Syahhüd, 'Ali bin Nay al-Häfiz Ibnu Hajar wa Manhajuhu fi Taqrib

al-Tahdhib, CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwana

Mediakita, 2010, Digital.

"Ali bin Nāyif. al:Mufaşsal fi'Ulüm al-Hathith. CD-ROM: al Maktabah

al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Al-Shanqiti, Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtar bin 'Abd

al-Qadir. Adwa' al-Bayan fi Idah al-Qurani bi al-Qur'an.

Bayrūt: Där al-Fikri, 1995.

Al-Sharuzūri. 'Ulum al-Hadith li Ibn al-Şaläh. tt: Dar al-Fikri al

Mu'aşirah, 2004.

Al-Shawkani. Fath al-Qadir. CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Țabari. Jāmi' al-Bayan fi Ta'wil al-Qur'ān. tt: Muassasat al-Risalah,

2000.

Page 73: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Al-Tahāwi. Mushkil al-Athar. CD ROM: al-Maktabah al-Shamilah V,

Ridwana Mediakita, 2010, Digital

Al-Tahhãn, Mahmud. Taysir Muştalah al-Hadith. tt: al-Haramayn,

1985199

Uşül al-Takhrij wa Dirasat al-Asänid dalam Sharh Kitābi Uşül al-Takhrij

wa Dirasat al-Asänid karya Badrån al-Ayyåri. CD ROM: al-

Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010, Digital.

Tahhān, Mahmud Ahmad et. al. Mu'jam al-Mustalahāt al-Hadithiya

CD-ROM: al-Maktabah al-Shamilah V, Ridwana Mediakita, 2010,

Digital

Taqyuddin Kifayat al-Akhyar. Surabaya: Dar al-'Ilmi, tt.

Al-Tirmidhi. Sunan al-Tirmidhi. Beirut: Dar al-Gharbi, 1998.

Al-Zä idi, Hafiz Thanā illäh. Al-Fusül fi Mustalahi Hadith al-Rasul.

CD ROM: al-Maktabah al-Shāmilah V, Ridwana Mediakita, 2010,

Digital.

Zein, Muhammad Ma'shum. Arus Pemikiran Empat Madzab Studi

Analisis Istinbath Para Fuqaha. Jombang: Darul hikmah, 2008.

Page 74: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

HUBUNGAN EFIKASI DIRI (SELF-EFFICACY)

DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA

KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN)

KEDIRI II KOTA KEDIRI

Mariani Sovia78

Abstrak

Motivation achievement is important for students in teaching learning process

in the school. Motivation is a motor for someone to do something based on what

they want to do. There are many factors effect motivation. One of the important

thing is self-effication. Self-effication is some one's believe related to his

abillity to concept and to do the unity of activities that is needed to get certain

target. By having believe, it will support someone to appear motivation to do

something toward the target especially is the target in motivation achievement.

This research is intended to know the level of student's self effication, student's

motivation achievement of the tenth grade in Islamic senior high school II kota

Kediri. The design of this research is quantitative research. The population is

the entire students in the tenth grade in islamic senior high school II kota kediri.

The total of the students are 374 students. The technique of sampling is Random

Sampling. It is 30% of population, and the result is 112 students. The method

and instrument to collect data is scale. The technique Kendall's Tau SPSS 15,00

for windows. The result of this research is the level of student's self-effication

is high. The indication is the result of scale, it shows mean 98,71. The level of

student's motivation achievement is high by mean 85,65. The correlation

between student's self-effication and students motivation achievement of the

tenth grade in islamic senior high school II kediri based on the correlation

technique Kendall's Tau is 0,192 by significant 0,004. Based on interpretation

table, there is a significant positive correlation between self-effication and

motivation achievement by effective contribution 3,69%.

Keywords: Self-Effication, Motivation, Achievement

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam upaya

mewujudkan kemajuan sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia,

78 Alumni Program Studi Psikologi Islam, Jurusan Ushuluddin STAIN Kediri, 2011.

Skripsi dibimbing oleh Drs. M. Qomarul Huda, M.FilI dan Yuli Darwati, MSI

Hubungan Efikasi Diri (Self-Efficacy) Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa

Page 75: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

fenomena yang terjadi, pendidikan cenderung disorot sebagai sektor

yang belum berhasil mengemban misinya dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Hipotesa ini diperoleh dari terjadinya penyimpangan

perilaka masyarakat yang menjadi bukti bahwa pendidikan belum

mampu menjadi solusi pengembanan misi tersebut. Hal ini tentu

berkaitan ert dengan bagaimana proses belajar yang dialami oleh setiap

indi dalam setiap jenjang pendidikan yang dilalui.

Selain sektor pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan teknologi

juga menjadi satu hal esensial dalam kehidupan, men produk

modernisasi yang dapat membawa pengaruh besar terhadap prestasi

individu. Disisi lain tuntutan semangat zaman unh menghadapi

kehidupan dimasa sekarang dan masa yang akan data membutuhkan

kemampuan dari individu untuk berprestasi.79

Kebutuhan individu untuk mencapai prestasi ditunjang dengan

adanya pendidikan yang mempunyai peranan amat menentukan bagi

perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bag

pembangunan bangsa dan negara. Karena pendidikan merupakan

rangkaian aktifitas untuk mengembangkan seluruh aspek kehidupan

manusia yang berjalan seumur hidup. Tujuan pendidikan pad umumnya

adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM yang utuh dan

berkualitas. Dengan potensi yang mereka miliki akan menghasilkan

manusia yang berkualitas.80

Berkaitan dengan upaya mewujudkan dan menghasilkan manusia

yang berkualitas, selain potensi yang ada dalam diri individu faktor lain

yang perlu untuk di perhatikan adalah motivasi. Do disiplin ilmu

psikologi, motivasi mengacu pada konsep yang diguna untuk

menerangkan kekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada organisme

atau individu yang menjadi penggerak dan pengarah tng laku individu

tersebut.81

79 Iskandar Wiryokusumo, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum (Jakarta: Bina A

sara, 1964) 1. 80 Amir Dien Indrakusuma, Pengantar na Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional,

1973) 5 81 E Koeswara, Motivasi Teori dan Penelitiannya (Bandung Angkasa, 1959), 1.

Page 76: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Selain untuk keperluan menerangkan kekuatan-kekuatan menjadi

penggerak dan pengarah tingkah laku, teori atau konsep motivasi juga

digunakan untuk menerangkan perbedaan-perbedaan otentisitas tingkah

laku. Menurut para teoritikus motivasi, tingkah laku ng intens adalah

merupakan hasil dari taraf motivasi yang tinggi, dan sebaliknya.82

Dari argumentasi tersebut bisa diketahui bahwa studi mengenal

motivasi tidak hanya diperlukan guna memahami kondisi atau kekuatan

kekuatan yang menjadi penggerak dan pengarah tingkah laku an sich,

tetapi juga penting untuk tujuan menemukan cara-cara yang efektif dan

efisien dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas tingkah laku.83

Sejumlah psikolog telah menjelaskan motivasi dalam kaitannya

dengan trail (ciri-sifat) personal atau karakteristik Individu. Orang orang

tertentu, lanjut teori itu, memiliki kebutuhan yang kuat untuk berprestasi,

takut menghadap tes, atau minat yang tidak pernah padam pada seni, jadi

mereka bekerja keras untuk berprestasi, menghindari tes, atau

mengahabiskan waktu berjam-jam di galeri seni.84

Sementara Psikolog lainnya melihat motivasi lebih sebagai

sebuah state (keadaan), sebuah situasi temporer. Bila misalnya, Anda

sedang membaca atau belajar karena besok Anda menghadapi tes, Anda

termotivasi (paling tidak untuk saat ini) oleh situasinya. Motivasi yang

kita alami pada waktu tertentu biasanya merupakan kombinasi antara

trait dan slale. Anda mungkin belajar karena Anda menganggap penting

belajar dan karena anda sedang menyiapkan diri menghadapi tes.85

Motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran

Murid yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk

belajar. Murid yang bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan menyerap

proses belajar.86 Hasil yang dicapai dari keinginan kuat siswa dalam

belajar adalah prestasi belajar, yang erat kaitannya dengan motivasi

82 Ibid. 83 Ibid 84 Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition, Ter. He Prajitno

Soetjipto (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 187 85 Ibid. 86 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Terj. Tri Wibowo B.S. (Jakarta: Kencana,

2007), 509.

Page 77: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

siswa untuk berprestasi, telah kita ketahui bahwa motivasi adalah

komponen utama dari prinsip psikologi learned-center.

Prestasi memang sangat penting dalam proses belajar mengajar

Prestasi tentunya tidak muncul dengan sendirinya, terdapat faktor lai

yang mempengaruhi yaitu motivasi. Motivasi pun tidak muncul secar

tiba-tiba, ada sesuatu yang menyebabkannya antara lain adalah efika diri

(self-efficacy).

Efikasi diri (self-efficacy) adalah keyakinan kita tentang

kompeten atau efektivitas pribadi kita di bidang tertentu. Bandura

mendefinisikan efikasi-diri sebagai "keyakinan seseorang akan

kapabilitasnya un yam mengorganisasikan dan melaksanakan rangkaian

tindakan dibutuhkan untuk menghasilkan pencapaian tertentu.87

Bandura menjelaskan bahwa Efikasi Diri yang bagus kontribusi

besar terhadap motivasi seseorang. Ini mencakup antara lai Bagaimana

seseorang merumuskan tujuan atau target untuk diriny sejauh mana

orang memperjuangkan target itu, sekuat apa orang it mampu mengatasi

masalah yang muncul, dan setangguh apa orang i bisa menghadapi

kegagalannya.88

Hal tersebut dijustifikasi oleh Pankreas dan Shunk, pak

pendidikan dalam bukunya The development of Achievement

Motivation memberikan kesimpulan yang bernada sama. Self-efficacy

atau Efikasi diri yang bagus akan menjadi penentu keberhasilan

seseorang (pelaja dalam menjalankan tugas. Mereka lebih punya

kesiapan mental untuk belajar, lebih punya dorongan yang kuat untuk

bekerja giat, lebih tan dalam menghadapi kesulitan dan lebih mampu

mencapai level prest yang lebih tinggi.89

Mengenai pentingnya akan hal tersebut dan untuk mempe

pernyataan diatas, maka penulis mengumpulkan data yang mengenai

penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan d diketahui

87 Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition., 12 88 Dewi Nurlaili Putri,Hubungan antara Konformitas Kelompok dengan Prestasi D

Gaya Harajuku: http://bundoetoey.multiply.com/journal/item/23/ Diakses Mei

2009 89 Ibid,

Page 78: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bahwa, penelitian mengenai efikasi diri (self-efficacy) d motivasi sudah

banyak dilakukan oleh pakar-pakar psikologi at peneliti lain, diantaranya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Rizki Muhardiyanto pada tahun

2007 meneliti tentang "Hubungan antara Self-Efficacy dengan Motivasi

Berprestasi pada Karyawan CV. Telsoft Teknologi", Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

self efficacy dengan motivasi berprestasi pada karyawan dengan nilai

koefisien korelasi (r)= 0 666 dan probabilitas (p)=0,000. Artinya pada

karyawan yang memiliki self efficacy rendah cenderung memiliki

motivasi berprestasi rendah.

Begitu pula sebaliknya pada karyawan yang memiliki self

efficacy tinggi cenderung memiliki motivasi berprestasi tinggi. Self

efficacy memberikan sumbangan efektif terhadap motivasi berprestasi

sebesar 44.3 %, sedangkan sisanya sebesar 55.7 % berasal dari variabel!

lain yang tidak diteliti.90

Penelitian lain yang dilakukan oleh Saifudin Azwar pada tahun

1996 meneliti tentang "Efikasi Diri Dan Prestasi Belajar Statistika Pada

Mahasiswa". Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan antara self efficacy dengan prestasi belajar kuliah statistika

pada mahasiswa. Yang mana dari hasil penelitian tersebut menyatakan

tidak mendukung hipotesa Bandura sebagaimana telah diteliti oleh

Schunk (1981).91

Dari paparan diatas, diketahui bahwa penelitian tentang self

efficacy dan motivasi telah sering dilakukan. Namun penulis belum

menemukan penelitian yang membahas tentang efikasi diri dan motivasi

berprestasi pada siswa, dimana pada realitas yang ada disekitar

lingkungan penulis, hal itu perlu diadakan penelitian mengingat

pentingnya motivasi berprestasi guna mencapai tujuan yang haqiqi yakni

mencerdaskan kehidupan bangsa.

90 M Rizki Muhardiyanto, Hubungan antara Self-Efficacy dengan Motivasi

Berprestasi pada Karyawan CV.Telsof Teknologi,Skripsi(Malang Universitas

Muhammadiyah Malang 2007) 91 Saifudin Azwar, Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistika pada Mahasiswa",

Jurnal Psikologi UGM, Yogyakarta, 1 Agustus 1996, 1

Page 79: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Tentang pentingnya motivasi berprestasi ini juga disadari oleh

pihak Madrasah Aliyah Negeri Kediri II kota Kediri, diantaranya yang

tertulis pada visi misi Madrasah. Diterangkan bahwa visi Madrasah

Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri adalah "CANTIK" yang merupakan

singkatan dari Cerdas, Akhlaqul Karimah, Nasionalis, Terampil, Inovatif

dan Keimanan Selain itu penulis mengutip salah satu misi Madrasah

jakni Menumbuhkan semangat belajar siswa sehingga mampu

berprestasi secara optimal sesuai prestasi yang dimiliki. Dari paparan ini

penting bagi siswa untuk mewujudkan singkat visi misi Madrasah

tersebut di atas menguatkan argumentasi mengapa motivasi berprestasi

program Madrasah dan mencerdasarkan peserta didik.

Menurut Bapak Mohammad Nazar Yusuf salah satu Guru

Bimbingan Konseling yang ada di sekolah tersebut menyatakan, bahwa

motivasi berprestasi siswa Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota pada

saat jam Kediri ini masih tergolong minim, hal tersebut didasarkan

kosong siswa tidak menggunakan waktu luang tersebut untuk belajar

kelas atau pergi ke perpustakaan, para siswa lebi sendiri di dalam

menggunakan waktu kosong tersebut untuk berbincang-bincang atau

bermain dengan temanya, padahal waktu tersebut masuk dalam i

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kenyataan lain yang terjadi, banyak

siswa kelas XII yang masih bingung dengan tujuan yang akan dijalani

ketika mereka puma studi dari Madrasah.92

Dalam penelitian ini penulis menspesifikasikan sampel v negeri

Kediri II Kata digunakan adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri

Kediri Kediri, karena kelas X merupakan langkah awal siswa menuju ke

jeni selanjutnya yang lebih tinggi dari kelas X siswa dipersiapkan agar

leb memahami prestasi yang dimiliki dan bisa mengembangkan presto

tersebut dengan menentukan penjurusan yang akan dipilih di kelas X Jadi

motivasi berprestasi seharusnya ditanamkan sejak dini pada siswa kelas

X.

Dari beberapa uraian dan argumentasi yang dipaparkan serta

deskripsi awal hasil penelitian terdahulu oleh pakar psikologi ataupun

92 Ibid.

Page 80: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

peneliti lain yang penulis sajikan diatas, maka penulis merasa penting

untuk melakukan penelitian guna menjelaskan keterkaitan hubungan

antara efikasi diri (self-efficacy) dengan motivasi berprestasi pada siswa

kelas X Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri, untuk selanjut

dapat diketahui seberapa besar hubungan antara kedua variabel tersebut

Dalam upaya menemukan jawaban dari rumusan masalah yang penulis

susun.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian permasalahan di atas, maka penulis

merumuskan pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah tingkat efikasi diri (self-efficacy) siswa kelas X

di MAN Kediri II Kota Kediri?

2. Bagaimanakah tingkat motivasi berprestasi siswa kelas X di

MAN Kediri II Kota Kediri?

3. Apakah terdapat hubungan antara efikasi diri (self-efficacy)

dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di MAN Kediri II Kota

Kediri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat efikasi diri (self-efficacy) pada siswa kelas X di MAN

Kediri II Kota Kediri.

2. Tingkat motivasi berprestasi siswa kelas X di MAN Kediri II

Kota Kediri.

3. Hubungan antara efikasi diri (self-efficacy) dengan motivasi

berprestasi siswa kelas X di MAN Kediri II Kota Kediri.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini dilakukan, adalah:

1. Aspek teoritis

a. Dalam penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan

dalam bidang psikologi pada umumnya dan tentang efikasi diri

(self-efficacy) dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di

MAN Kediri II Kota Kediri.

Page 81: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

b. Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tentang efikasi diri

(self-efficacy) dengan motivasi berprestasi siswa kelas X.

2. Aspek praktis

a. Bagi lembaga pendidikan hasil penelitian ini dapat digu nakan

sebagai informasi dalam mengembangkan efikasi berprestasi

pada diri (self efficacy) dan mengetahui motivasi siswa kelas X

di MAN Kediri II Kota Kediri

b. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan

tentang keilmuan psikologi, mengetahui pentingnya efikasi diri

(self efficacy) dan motivasi berprestasi pada siswa kelas c Bagi

penulis penelitian ini dapat memperdalam dan menambah

pengetahuan serta sarana latihan pengembangan keilmuan dalam

keterampilan penyusunan karya ilmiah, menambah penelitian

tentang pentingnya efikasi diri (self. efficacy) dan motivasi

berprestasi pada siswa serta sebagai prasyarat penulis guna

memperoleh gelar sarjana psikologi

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis/Pendekatan Penelitian

Supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan persoalan

yang sudah dirumuskan, dan sesuai dengan judul peneliti "Hubungan

Efikasi Diri (Self-Efficacy) dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa

Kelas X MAN Kediri II Kota Kediri" maka penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif, yaitu pendekatan yang hasil penelitiannya disajikan

dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik.93

Azwar juga menyatakan bahwa dengan metode kuantitatif akan

diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan

antar variabel penelitian yang diteliti.94

93 Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan

(Jakarts Raja Grafindo Persada,1996), 30. 94 Ibid,

Page 82: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Jenis penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional. Karena

bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara Efikasi diri dengan

motivasi berprestasi pada siswa kelas X MAN Kediri II Kota Kediri.

Karl Pearson mendefinisikan korelasi adalah istilah statistik yang

menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih.95

Adapun variabel-variabel yang dicantumkan dalam penelitian

akan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

1. Variabel bebas (prediktor): Motivasi Berprestasi Siswa

2. Variabel terikat (kriterium): Efikasi Diri (Self-efficacy)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) ediri

II Kota Kediri, tahun 2011 pada siswa kelas Karena kelas merupakan

awal dari langkah siswa yang mana mereka akan menentukan jurusan

yang sesuai dengan minat dan tentunya kemampuan mereka masing-

masing,

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik

tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas.96

Populasi, menurut Nazir, adalah kumpulan dari individu dengan

kualitas dan ciri-ciri yang ditetapkan.97

Dari definisi diatas perlu diperhatikan terkait populasi. Pertama,

populasi menjadi wilayah generalisasi dari kesimpulan analisis data

sampel, kedua, jumlah populasi, dan ketiga, karakteristik dari populasi.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas

X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kediri II Kota Kediri.

b. Sampel

95 Husaini Usman, Pengantar Statistika (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 197 96 Ibid., 181. 97 Moh.Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia,2005),271.

Page 83: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Sedangkan sampel, menurut Nazir, adalah "bagian dari

populasi." Surakhmad memberi batasan sampel dengan "bagian dari

populasi yang dipandang representatif terhadap populasi.98 Sedangkan

Riyanto menganggap bahwa sampel adalah "sembarang himpunan yang

merupakan bagian dari suatu populasi." Sedangkan Sugiyono membatasi

sampel dengan "bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut".99

Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel yang diambil

warna yg tidak ada ketentuan yang pasti, sebagaimana ditentukan oleh

Sutrisno Hadi sebenarnya tidak ada suatu ketentuan yang pasti atau

mutlak berapa perseb sampel harus diambil dari populasinya

Sebagaimana diuraikan Suharsimi Arikunto: Untuk sekedar

perkiraan apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua,

sehingga penelitian merupakn penelitian populasi. Selanjutnya apabila

subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.100

Jadi karena populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa

kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kediri II Kota Kediri dengan

Jumlah siswa sebanyak 374 yang akan diambil sampel sebesar 30 %

kurang lebih berjumlah 112 siswa. Dan penulis mengambil sampel siswa

sana acak atau biasa disebut dengan teknik sampling random gerhana.

Sampling random (probability sampling) yaitu pengambilan

anthrax (random) yang dilakukan dengan cara undian, onfinal atau tabel

bilangan random atau dengan komputer.101

Ciri utama sampling ini ialah setiap unsur dari keseluruhan

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.102

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah bagian instrumen

pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu

98 Nazir, Metode Penelitian., 72. 99 Ali Anwar, Statistik Untuk Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya dengan SPSS

dan Exel, (Kediri:IAIT Pres, 2009), 24 100 Ani, Pendidikan terhadap kegiatan Belajar Kediri: Unifersitas Nusantara PGRI,

2003), 33 101 Husaini, Pengantar Statistika, 183 102 Ibid.

Page 84: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

penelitian. Dimana metode pengumpulan data diperlukan untuk

memperoleh suatu data yang relevan dan akurat, Penulis menggunakan

metode skala dalam proses pengumpulan data. Menurut Azwar yaitu

Skala disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif, negative

dan tidak setuju terhadap suatu subjek sosial. Dalam skala, subjek sosial

tersebut berlaku sebagai subjek sikap.103

Dalam penelitian ini penulis mengunakan Skala Self-efficacy

atau efikasi-diri yang disusun penulis berdasarkan adaptasi dan

modifikasi dari skala yang dibuat oleh Ika Maryati dalam skripsinya

yang berjudul Hubungan antara Kecerdasan Emosi dan Keyakinan Diri

(Self-Efficacy) Akselerasi, berdasarkan teori dari Albert dengan

Kreativitas pada Siswa Dan skala motivasi berprestasi yang juga

diadaptasi dan modifikasi dari skala motivasi berprestasi yang disusun

oleh Ambo ne Abdullah, dan penulis sesuaikan berdasarkan pada teori

dari McClelland.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data dari

responden sebagai sumber data dalam sebuah penelitian.104

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik.105

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Skala

Skala diberikan kepada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Kediri II Kota Kediri yang terpilih sebagai responden dan

digunakan sebagai metode pengumpulan data variabel efikasi diri dan

motivasi berprestasi.

103 Anwar, Metode, 97 104 Suyanto & Sutinah, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Kencana, 2009), 60. 105 Ari Kunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, 154.

Page 85: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Responden yang terpilih sebagai sampel penelitian menjawab

pertanyaan dengan memberi tanda centang (V) pada jawaban yang tepat

dan sesuai dengan keadaan yang dialami siswa bukan yang seharusnya

alami. Setiap item pertanyaan diberikan 4 alternatif jawaban yaitu, ngat

setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Skala sikap ini disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra,

positif dan negatif, se an negatif, setuju dan tidak-setuju terhadap suatu

objek sosial. Skala sikap, objek sosial tersebut berlaku sebagai objek

sikap Adapun kriteria penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 86: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Tabel 2

Kriteria Penilaian

Favorable

Unfavorable SS

SS 4 SS 1

S 3 S 2

TS 2 TS 3

STS 1 STS 4

Sedangkan rincian angket efikasi diri dan motivasi berprestasi dapat

dilihat pada blue print berikut ini:

a. Blue Print Efikasi Diri (Self-Efficacy)

Tabel 3

Skala Blue Print Efikasi Diri (Self-Efficacy)

No. Indikator Bobot

1 Yakin dapat menyelesaikan tugas

tertentu

20%

2 Yakin dapat memotivasi diri untuk

melakukan tindakan yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas

20%

3 Yakin bahwa diri mampu bertekun

dalam menghadapi tugas.

20%

4 Yakin bahwa diri mampu bertahan

menghadapi hambatan dan kesulitan

20%

5 Yakin dapat menyelesaikan

permasalahan di berbagai situasi.

20%

Total 100%

Sebaran aitem pada skala yang digunakan untuk mengukur

efikasi diri adalah sebagai berikut:

Tabel 4

Skala Sebaran Aitem Efikasi Diri

No. Aspek Efikasi Diri Favorable Unfavorable Jumlah

aitem

Page 87: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1 Yakin dapat menyelesaikan

tugas tertentu

1, 11, 21, 31 6, 16, 26, 36 8

2 Yakin dapat memotivasi diri

untuk melakukan tindakan

yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas

2, 12, 22, 32 7, 17, 27, 37 8

3 Yakin bahwa diri mampu

bertekun dalam menghadap

pitugas.

3, 13, 23, 33 8, 18, 28, 38 8

4 Yakin bahwa diri mampu

bertahan menghadapi ham

batan dan kesulitan

4, 14, 24, 34 9, 19, 29, 39 8

5 Yakin dapat menyelesaikan

permasalahan di berbagai

Situasi

5, 15, 25, 35 10, 20, 30, 40 8

Total aitem 40

b. Blue Print Motivasi Berprestasi

Tabel 5

Skala Blue Print Motivasi Berprestasi

No. Indikator Bobot

1 Memiliki keinginan yang kuat untuk mengambil

tanggungjawab pribadi atas pengambilan

keputusan atau penyelesaikan tugas

25%

2 Membuat tujuan dengan tingkat kesulitan yang

sedang dan memperhitungkan resiko

25%

3 Keinginan yang kuat untuk mendapat umpan

balik yang konkret

25%

4 Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara

baru dan kreatif

25%

Total 100%

Sebaran aitem pada skala yang digunakan untuk mengukur

efikasi diri adalah sebagai berikut:

Page 88: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Tabel 6

Skala Sebaran Aitem Motivasi Berprestasi

No. Aspek Efikasi Diri Favorable Unfavorable Jumlah

aitem

1 Memiliki keinginan yang kuat

untuk mengambil

tanggungjawab pribadi atas

pengambilan keputusan atau

penyelesaikan tugas

1, 9, 17, 25,

33

5, 13, 21, 29 9

2 Membuat tujuan dengan tingkat

kesulitan yang sedang dan

memperhitungkan resiko

2, 10, 18, 26,

34

6, 14, 22, 30 9

3 Keinginan yang kuat untuk

mendapat umpan balik yang

konkret

3, 11, 19, 27,

35

7, 15, 23, 31 9

4 Berusaha melakukan sesuatu

dengan cara-cara baru dan

kreatif

4, 12, 20, 28,

36

8, 16, 24, 32 9

Total aitem 36

6. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam

penelitian.106 Setelah mengumpulkan data, maka data yang diperoleh

tersebut akan dianalisa dengan tekhnik analisis data kuantitatif. Proses

menghubungkan dan memisah-misahkan atau mengelompokkan antara

fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga dapat diperoleh suae

kesimpulan, disebut dengan analisis data. Dengan analisis statistik

diharapkan hasil pengolahan data tersebut dipercaya kredibilitas

106 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010)

40

Page 89: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Metode ini dimaksudkan untuk menganalisis data yang telah

diperoleh yang terkumpul dan tersusun secara berurutan, agar diperoleh

data a yang obyektif melalui analisis statistik untuk menguji hipotesis

yaitu ada tidaknya hubungan antara self-efficacy dengan motivasi

berprestasi pada siswa. Adapun langkah-langkah dalam mengolah data

setelah data terkumpul secara rinci adalah:

1. Editing (membersihkan data)

Data yang masuk (no data) perlu diperiksa apakah terdapat

kekeliruan-kekeliruan akan mengisinya, mungkin ada yang tidak

lengkap, palsu, tidak sesuai, dan sebagainya. Pekerjaan mengoreksi R

melakukan pengecekan ini disebut editing.107

2. Coding dan categorizing

Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap

tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. 108 Kode adalah

syarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf-huruf yang

berikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan

dianalisis. Sedangkan kategori adalah penggolongan data ng ada pada

daftar pertanyaan ke dalam kategori variabelnya masing masing

Pengkodean ini menggunakan dua cara, pengkodean frekuensi

dan pengkodean lambang. Pengkodean frekuensi digunakan apabila

Jawaban pada poin tertentu memiliki bobot tertentu. Sedangkan

pengkodean lambang digunakan pada poin yang tidak memiliki bobot

tertentu.109

Dalam penelitian ini coding dan kategorinya adalah sebagai berikut:

a. Untuk variabel bebas, yaitu Motivasi Berprestasi Siswa.

b. Untuk variabel terikat, yaitu Efikasi-diri (Self-efficacy)

107 Marzuki, Metodologi Riset (Yoggyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi

UII, 1986), 81. 108 Hasan Analisis Data, 24 109 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif Jakarta: Kencana, 2005), 166

Page 90: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

3. Scoring (memberi skor)

Scoring adalah memberikan skor terhadap item-item yang perlu

diberi skor.110 Proses ini adalah pem berian skor atau angka pada lembar

aban angket tiap subjek, tiap skor daripada tiap item pertanyaan dari

angket ditentukan sesuai dengan peringkat option (pilihan).

4. Tabulating Data

Tabulating Data adalah membuat tabel-tabel yang berisik data

yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. 111

Jawaban-jawaban yang serupa dikelompokkan dengan cara yang teliti

dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan berapa banyak peristiwa

atau gejala atau item yang termasuk dalam satu kategori.

5. Processing

Yaitu menghitung dan mengolah atau menganalisis data dengan

statistik. Teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara

Efikasi-diri (Self-efficacy) dengan motivasi berprestasi pada siswa

adalah teknik analisa korelasi Kendall's Tau, Dengan rumus sebagai

berikut:

𝜋 =∑𝐴 − ∑𝐵

𝑁(𝑁 − 1)2

Dimana:

T = Koefisien korelasi kendal tau yang besarnya (-1 <0<I)

EA = Jumlah rangking atas

EB = Jumlah rangking bawah

N = Jumlah anggota sampel

110 Arikunto, Prosedur Penelitian, 206. 111 Hasan, Analisis Data, 24

Page 91: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Untuk menghitung hipotesis, peneliti menggunakan SPSS for windows.

Secara rinci analisis data dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Page 92: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Editing

Coding

Scoring

Tabulating

Processing

Uji Validitas & Reliabilitas

Pengujian

Distribusi data normal Distribusi data tidak normal

Produk moment Kendals Tau

E. Pembahasan

1. Efikasi Diri (Self-efficacy)

Efikasi diri adalah sebuah konsep yang dirumuskan oleh Albert

Bandura (1997), guru besar psikologi di Stanford University, dan

bersumber dari social learning theory. Menurut Bandura (1997,3),

efficacy is a major basis of action. People guide their lives by their beliefs

of personal efficacy. Self-efficacy refers to beliefs in one s capabilities

to organize and execute the courses of action required to produce given

attainments." Dengan demikian, efikasi ini merupakan satu keyakinan

yang mendorong individu untuk melakukan dan mencapai sesuatu.112

112 Riswanda Setiadi, Efikasi Diri dan Kinerja Guru serta Hasil Belajar Literasi

Sistou, UNipsi (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2007), 3.

Page 93: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Selanjutnya, istilah efikasi diri pertama kali diperkenalkan oleh

ra dalam Psychological Review nomor 84 tahun 1986. Bandura (1986)

mengemukakan bahwa efikasi diri mengacu pada keyakinan sejauhmana

individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas

atau melakukan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai

kepercayaan diri, kemampuan menyesuaikan diri suatu hasil tertentu.

Keyakinan akan seluruh kemampuan ini meletus kapasitas kognitif,

menerus kecerdasan dan kapasitas bertindak pada situasi yang penuh

tekanan Efikasi diri itu akan berkembang berangsur-angsur secara terus

menerus seiring meningkatnya kemampuan dan bertambahnya

pengalaman-pengalaman yang berkaitan.113

Menurut Wood dan Bandura, mengatakan bahwa efikas diri

merupakan kepercayaan tentang kemampuan seseorang dale

mengarahkan motivasi, sumber daya kognitif, dan menentukan tindakan

yang dibutuhkan untuk mencapai suatu situasi yang diinginkan. 114

Merujuk dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuannya

dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya, serta kemantapan

diri dalam menentukan tindakan-tindakan yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan tugas tertentu.

Dari data yang telah diperoleh dan diuji dengan menggunakan

skala efikasi-diri (self-efficacy), maka dapat diketahui bahwa tingkat

efikasi-diri (self-efficacy) siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Kediri

II kota Kediri yaitu, kategori siswa yang mempunyai tingkat efikasi diri

(self-efficacy) sangat tinggi sebanyak 8,9%, siswa yang mempunyai

tinge efikasi diri (self-efficacy) tinggi sebanyak 23,2%, siswa yang

mempus tingkat efikasi diri (self-efficacy) cukup sebanyak 36,6%, siswa

mempunyai tingkat efikasi diri (self-efficacy) kurang sebanyak siswa

yang mempunyai tingkat efikasi diri (self-efficacy) sangat acy) sangat

kurang Dari data yang diperoleh di atas mengindikasikan bahwa siswa

sebanyak 4,5%. Berdasarkan hasil rata-rata (mean), diperolen dan),

diperoleh has kelas X Madrasah Aliyah Negeri Kediri II kota kediri rata-

rata sudab mempunyai keyakinan pada dirinya sendiri bahwa mereka bis

113 Siti Hadijah Ulfah, Efikasi Diri Mahasiswa yang Bekerja pada Saat Penyusunan

Skripsi (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010), 8 114 CS Hall & Gardner Lindzey, Introduction to Theories of Persena

(Yogyakarta:Kanisius, 1993), 290

Page 94: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

sebesar 98,71. Maka angka tersebut masuk dalam kategori tinggi

melakukan sesuatu dengan hasil yang baik dengan kemampuannya

sendiri.

Bandura mengatakan bahwa efikasi-diri (self-efficacy)

berpengaruh besar terhadap perilaku, dan juga efikasi-diri (self-efficacy)

merupakan penentu perencanaan dan tujuan yang akan dicapai dalam hal

ini dapat diketahui dari hasil yang diperoleh dari pengolahan data diatas

yang dalam kategori tinggi, rata-rata siswa mempunyai keinginan dan

usaha untuk mencapai tujuannya dalam pendidikan yang dijalani, dengan

adanya keinginan dan keyakinan dalam dirinya bahwa mereka dapat

mencapai tujuan yang positif dari kemampuan yang dimiliki dengan

jalan meningkatkan prestasi belajar, dan dalam hal ini motivasi untuk

bisa berprestasi di sekolah akan menjadikan kepuasan dalam dirinya

sendiri.

2. Motivasi Berprestasi

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam

belajar, para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi

berhubungan dengan:

1) Arah Perilaku.

2) Kekuatan Respon (yakni usaha) setelah belajar, siswa mengikuti

tindakan tertentu.

3) Ketahanan perilaku, atau seberapa lama seseorang itu terus

menerus berperilaku menurut cara tertentu.115

Mc Donald mendefinisikan, motivasi adalah perubahan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan.116

Sartain mendefinisikan motivasi adalah suatu pernyataan yang

kompleks didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku

terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan (goal)

115 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010),

217 116 Ibid.

Page 95: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

adalah yang menentukan atau membatasi tingkah laku organisme itu.

Jika yang kita tekankan ialah faktanya atau obyeknya yang menarik

organisme itu, maka kita pergunakan istilah "perangsang" (incentive).117

Menurut Davis (1996) kegiatan motivasi adalah kekuatan yang,

tersembunyi di dalam diri dan mendorong seseorang berkelakuan dan

bertindak dengan cara yang khusus, Mitchell berpendapat bahwa

motivasi adalah sebagai suatu tingkatan kejiwaan berkaitan dengan

keinginan individu dan pilihan untuk melakukan perilaku tertentu.118

Selanjutnya, Greenberg dan Baron (1997) mendefini, motivasi

adalah suatu proses yang membangkitkan, mengarahkan da menjaga atau

memelihara perilaku manusia agar terarah pada tujuan.119

Menurut Robin, motivasi adalah suatu reaksi yang diawali

dengan adanya kebutuhan yang menimbulkan keinginan atau upaya

mencapai tujuan yang kemudian menimbulkan keinginan yang belum

terpenuhi yang selanjutnya akan menyebabkan timbulnya tindakan yang

mengarah pada tujuan.120

Sehingga motivasi dapat disimpulkan sebagai dorongan yang

timbul, yang disebabkan berbagai hal sesuai dengan tujuannya, yang

akan melahirkan tenaga yang luar biasa untuk mewujudkan keinginan

tersebut

Banyak sekali teori yang membahas tentang motivasi berprestasi

diantaranya:

1) Teori Hierarki Kebutuhan Maslow.

2) Teori Existence, Relatedness, Growth (ERG) Alderfer

3) Teori Kebutuhan McClelland

Dari berbagai macam teori-teori motivasi diatas, teori yang ses

dengan tema dalam penelitian ini untuk mengungkap dan mengeta in

mengetahui di sekolah. Dengan alasan tersebut diatas maka peneliti

117 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Rosda Karya 2002), 61. 118 Syafarudin, Manajemen Pembelajaran (Ciputat Ciputat Press, 2005), 131 119 Ino Yuwono et.al, Psikologi Industri & Organisasi, 62. 120 Stephen P Robbins, Organizational behavior, Terj.Hadyana pujaatmaka (Jakarta:

Prw hallindo, 2001), 166

Page 96: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

memutuskan seberapa besar motivasi berprestasi siswa adalah teori

motivasi berprestasi dari McClelland. Dan teori McClelland dipilih

karena dipilih karena teor motivasi tersebut sering digunakan dalam

beberapa penelitian tentang motivasi berprestasi di dunia pendidikan,

khususnya prestasi siswa untuk menggunakan teori motivasi berprestasi

McClelland sebagai acuan untuk menentukan alat ukur yang tepat dalam

melakukan riset atau penelitian ini.

a. Motivasi Berprestasi McClelland

McClelland adalah seorang ahli psikologi sosial yang terkenal

dengan pemikirannya mengenai kebutuhan untuk berprestasi (need for

achievement). Konsep ini disingkat dengan sebuah simbol yang

kemudian menjadi sangat terkenal, yakni: n-Ach. Menurut David

McClelland, untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, yang paling

penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut.121

Orang dengan n-ach tinggi, yang memiliki kebutuhan untuk

berprestasi, mengalami kepuasan bukan karena mendapatkan imbalan

dari hasil kerjanya, tetapi karena hasil kerja tersebut dianggapnya sangat

baik. Ada kepuasan batin tersendiri kalau dia berhasil menyelesaikan

pekerjaannya dengan sempurna.122

Dalam batas tertentu, dorongan atau kebutuhan berprestasi

adalah sesuatu yang ada dan dibawa dari lahir. Namun, di pihak lain,

kebutuhan untuk berprestasi ternyata, dalam banyak hal, adalah sesuatu

yang ditumbuhkan, dikembangkan, hasil dari mempelajari melalui

interaksi dengan lingkungan. Adapun lingkungan hidup anak yang

pertama dan terutama ialah keluarga, sekolah, lingkungan pergaulan, dan

masyarakat pada umumnya.123

Motivasi berprestasi atau kebutuhan untuk berprestasi dapat

diartikan sebagai hasrat untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau

lebih efisien daripada yang telah dilakukan sebelumnya.124

121 Alex Sobur, Psikologi umum, 284. 122 Ibid. 123 Ibid., 285 124 Ibid., 61

Page 97: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Motivasi berprestasi (achievement motivation) adalah keinginan

untuk menyelesaikan sesuatu, untuk mencapai suatu standar kesuksesan,

dan untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan untuk mencapai

kesuksesan.125

McClelland mendefinisikan motivasi ber daya dalam mental

manusia untuk melakukan suatu kegiatan lebih baik, lebih cepat, lebih

efektif, dan lebih efisien daripada kegiatan yang dilaksanakan

sebelumnya. Ini disebabkan oleh virus mental, lebih psikis manusia, ada

jelasnya diterangkan bahwa dalam kehidupan daya yang mampu

mendorongnya ke arah suatu kegiatan yang hebat yang sehingga dengan

daya tersebut, ia dapat mencapai teramat cepat. Daya pendorong tersebut

dinamakan virus mental, karena apabila terjangkit dalam jiwa manusia,

daya tersebut akan berkembang biak dengan cepat, dengan kata lain daya

tersebut akan meluas dan menimbulkan dampak dalam kehidupan.126

Menurut McClelland, individu memperoleh sejumlah kebutuhan

dari budaya masyarakat yang dipelajari melalui sesuat yang mereka

alami, khususnya pengalaman dimana awal kehidupan Ada 4 (empat)

kebutuhan yang dipelajari seseorang dari lingkungan yaitu kebutuhan

berprestasi (Need of Achievement, a Ach), kebutuhan berkuasa (Need of

Power, n Pow), kebutuhan berafiliasi (n Aff), dan kebutuhan akan

otonomi (Need of Autonomy. n Aut). Sekali dipelajari kebutuhan akan

menjadi predisposisi pribadi dan dapat mempengaruhi persepsi

seseorang terhadap pekerjaan dan lainnya. Akan tetapi disii hanya akan

digunakan teori kebutuhan berprestasi (n Ach) saja untuk acuan dalam

menggunakan alat ukur.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari lapangan dan je

penghitungan secara kuantitatif, maka tingkat motivasi berpre siswa

kelas X Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri ya kategori siswa

yang mempunyai motivasi berprestasi sangat casi sangat tinggi sebanyak

125 John W Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja, Terj.Shinto B.Adelar

(Jakarta: Erlangga, 2003), 474 126 Alex Sobur, Psikologi Umum, 285.

Page 98: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

5,4%, siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tingg sebanyak

31,2%, siswa yang mempunyai motivasi berprestasi cukup| sebanyak

27,7%, siswa yang mempunyai motivasi berprestasi kurang sebanyak

31,2%, siswa yang mempunyai motivasi berprestasi sangat kurang

sebanyak 4,5%. Berdasarkan hasil rata-rata (mean), diperoleh hasil

sebesar 8565. Maka angka tersebut masuk dalam kategori tinggi

Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa motivasi berprestasi

X Madrasah Aliyah negeri Kediri Kota Kediri masuk dalam siswa kelas

X Madrasah Aliyah kategori tinggi, namun data awal yang kami peroleh

dari keterangan pihak sekolah mengatakan bahwa motivasi berprestasi

siswa rendah, hal ini karena motivasi mengalami fluktuasi tidak bersifat

permanen.

Sudah dijelaskan bahwa motivasi atau dorongan dipengaruhi Jab

beberapa faktor yaitu selain faktor internal dalam diri individu salah inya

efikasi diri (self-efficacy) juga dipengaruhi oleh faktor eksternal meliputi

lingkungan dimana individu tersebut berada diantaranya Keluarga,

sekolah, lingkungan bergaul siswa dan masyarakat luas pada umumnya.

Jadi apabila faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut berubah atau

tidak sesuai lagi dengan kebutuhan yang diinginkan, maka bisa saja

motivasi tersebut turun dan begitu seterusnya.

Oleh karenanya perlu senantiasa dijaga agar motivasi tersebut

senantiasa stabil. Motivasi ini penting untuk dipertahankan karena

seperti yang telah dikutip oleh Mulkiyatus Sa'adah dari paparan Abdul

Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab bahwa motivasi merupakan

penggerak, pengarah, dan penopang. Menggerakkan berarti motivasi

menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk

bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan,

respon-respon efektif, dan kecenderungan mendapat kesenangan

Mengarahkan berarti motivasi mengarahkan tingkah laku, motivasi

menyediakan orientasi tujuan sehingga individu diarahkan terhadap

Page 99: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

sesuatu. Menopang berarti motivasi digunakan untuk menjaga dan

menopang tingkah laku.127

3. Hubungan antara Efikasi-diri (Self-efficacy) dengan Motivasi

Berprestasi Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti melalui apa-tahap yang dilakukan dengan metode kuantitatif de

diperoleh menunjukkan angka korelasi sebesar 0,192. Berdasarkan dari

pedoman n tabel pedoman interpretasi terhadap koefisien korelasi maka

menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri (self

dengan motivasi berprestasi pada siswa Madrasah Aliyah Negeri Kediri

II kota kediri terdapat hubungan atau korelasi namun rendah

Dalam analisis data yang dilakukan oleh peneliti, Angka ini

menjawab hipotesis bahwa terdapat hubungan positif antara epik diri

(self-efficacy) dengan motivasi berprestasi. Salah satu faktor int yang

sangat mempengaruhi motivasi individu pada saat melaku pekerjaan

dalam upaya menghasilkan serta mengembangkan prestasi adalah

keyakinan, kemantapan, dan perkiraan individu terhadan kemampuan

yang dimiliki sebagai faktor efikasi diri (self-efficacy Orang yang

mempunyai kebutuhan berprestasi tinggi terdorone untuk menetapkan

tujuan yang penuh tantangan dan bekerja keras untuk mencapai tujuan

tersebut dengan menggunakan keahlian dan kemampuan yang

diperlukan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efikasi diri (self

efficacy) berhubungan dengan motivasi berprestasi. Hasil penelitian ini

mendukung teori Bandura bahwa efikasi diri (self-efficacy) adalah faktor

penting yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa.128 Hubungan

yang diperoleh dari hasil penelitian ini seyogyanya membuat para

pendidik lebih memperhatikan persepsi siswa terhadap kemampuannya,

F. Penutup

1. Kesimpulan

127 Mulkiyatus Sa'adah, Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Motitsasi Berprestasi

pada Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Surya Buana. 128 Jhon W. Santrock, Psikologi Pendidikan, 523

Page 100: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh

efikasi-diri (self-efficacy) dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas

Madrasah Aliyah negeri Kediri II Kota Kediri, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tingkat Efikasi-diri (Self-efficacy) pada siswa

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka penelio

melakukan prosedur berdasarkan penghitungan data kuantitatif yang

dianalisis dengan SPSS 15,00 For Windows, langkah awal yang dilaku.

yaitu mengadakan try out terpakai, dengan menyebarkan skala efikasi

diri (self-efficacy) sebanyak 40 item kepada 112 responden siswa

Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri yang dipilih secara acak,

maka dapat diketahui bahwa terdapat 33 item yang valid dan 7 item yang

gugur, dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,857, langkah selanjutnya

adalah uji normalitas hasilnya menunjukkan angka sebesar 0,200005

berarti dapat diartikan normal. Nilai rata-rata (mean) sebesar 98,71 dan

standar deviasi sebesar 10,265.

Dalam penghitungan kategori skor, siswa yang mempunyai

efikasi diri (self-efficacy) sangat tinggi sebanyak 8,9%, siswa yang

mempunyai efikasi diri (self-efficacy) tinggi sebanyak 23,2%, siswa

yang mempunyai efikasi diri (self-efficacy) cukup sebanyak 36,6%,

siswa yang mempunyai efikasi diri (self-efficacy) kurang sebanyak

26,8%, siswa yang mempunyai efikasi diri (self-efficacy) sangat kurang

sebanyak 4,5%.

Dari hasil kategori skor maka langkah selanjutnya adalah

menentukan skala penilaian dengan menggunakan true skor, setelah

melalui tahap demi tahap proses yang dilakukan maka dapat diketahui

bahwa tingkat efikasi diri (self-efficacy) siswa kelas X Madrasah Aliyah

Negeri Kediri II Kota Kediri berada pada kategori tinggi.

2. Tingkat Motivasi Berprestasi pada Siswa

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka peneliti

melakukan prosedur berdasarkan penghitungan data kuantitatif yang

dianalisis dengan SPSS 15,00 For Windows, langkah awal yang

Page 101: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dilakukan yaitu mengadakan try out terpakai, dengan menyebarkan skala

motivasi berprestasi sebanyak 36 item kepada 112 responden siswa kelas

X Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri yang dipilih secara

acak, maka dapat diketahui bahwa terdapat 28 item yang valid dan 8 item

yang gugur, dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,701, langkah

selanjutnya adalah uji normalitas hasilnya menunjukkan angka sebesar

0,0010,05 berarti dapat diartikan angka tersebut tidak normal. Nilai

rata-rata (mean) sebesar 85,65 dan standar deviasi sebesar 8,008.

Dalam penghitungan kategori skor, siswa yang mempunyai

motivasi berprestasi sangat tinggi sebanyak 5,4%, siswa yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi sebanyak 31,2%, siswa yang

mempunyai motivasi berprestasi cukup sebanyak 27,7%, siswa yang

mempunyai motivasi berprestasi kurang sebanyak 31,2%, siswa yang

mempunyai motivasi berprestasi sangat kurang sebanyak 4,5%. Dari

hasil kategori skor maka langkah selanjutnya adalah menentukan skala

penilaian dengan menggunakan true skor, setelah melalui tahap demi

tahap proses yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa tingkat

motivasi berprestasi siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Kediri II

Kota Kedi berada pada kategori tinggi.

3. Hubungan Self-efficacy dengan Motivasi Berprestasi

Hasil penelitian yang telah melalui tahap-tahap yang telah

ditentukan, maka tekhnik korelasi yang digunakan adalah korelasi

kendall's tau, dengan alasan bahwa setelah diuji distribusi datanya

ternyata terdapat salah satu variabel data yang tidak normal, yaitu pada

variabel motivasi berprestasi yang menunjukkan hasil 0,001. Langkah

selanjutnya adalah dengan menghitung hubungan atau korelasi antara

efikasi diri (self-efficacy) dengan motivasi berprestasi, hasilnya

menunjukkan angka korelasi sebesar 0,192 dengan taraf signifikansi

0,004

Berdasarkan tabel pedoman interpretasi, maka korelasi antara

efikasi diri (self-efficacy) dengan motivasi berprestasi siswa kelas X

Madrasah Aliyah Negeri Kediri II Kota Kediri menunjukkan adanya

hubungan yang sangat rendah. Sama dengan 3,69%, sedangkan sisanya

sebesar 96,31% dipengaruhi oleh faktor lain.

Page 102: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Motivasi berprestasi muncul disebabkan karena beberapa faktor

salah satunya efikasi diri (self-efficacy) yang dalam penelitian ini

terbuka bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri (self-

efficacy) dengan motivasi berprestasi, namun tidak hanya efikasi diri

(self-efficacy) sap yang mempengaruhi motivasi berprestasi tersebut

muncul, terdap faktor lain. Menurut David McClelland dorongan atau

kebutuhan berprestasi adalah sesuatu yang dibawa dari lahir. Namun, di

p lain, kebutuhan untuk berprestasi diperoleh dari hasil mempelap

interaksi dengan lingkungan. Adapun lingkungan hidup anak hidup anak

yang pertama dan terutama adalah keluarga, sekolah, lingkungan

pergaulan dan masyarakat pada umumnya.129

129 Alex Sobur, Psikologi Umum, 285

Page 103: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

c) Faktor yang dapat meningkatkan Efikasi Diri selanjutnya adalah

Persuasi Sosial. Hal ini dapat berupa umpan balik spesifik atas kinerja,

misalnya memberikan pujian atau reward, Persuasi sosial sendiri dapat

membuat siswa mengerahkan usaha, mengupayakan strategi-strategi

baru, atau berusaha dengan keras untuk mencapai kesuksesan. Persuasi

sosial dapat menangkal setback yang telah menyebabkan seseorang

meragukan dirinya dan menginterupsi persistensi. Potensi persuasi

bergantung pada kredibilitas, dedikasi, dan keahlian memberi

persuasinya.130

d) Faktor peningkatan Efikasi Diri selanjutnya adalah dengan Misalnya

kecemasan menstabilkan Physiological & emotional state. Misalnya kec

ketika melakukan dan stres yang terjadi dalam diri seseorang ketika

melal tugas sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Pada umumnya

seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dal kondisi yang

tidak diwarnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan

atau gangguan somatic lainnya Efikasi diri biasanya ditandai oleh

rendahnya tingkat stres dan kecemasan, sebaliknya efikasi diri yang

rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula.131

Selain itu efikasi diri berikut dengan penjelasan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhinya tersebut dapat dijadikan pertimbangan

dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi bagi berbagai pihak

1. Guru disarankan untuk memberikan sarana peningkatan efikasi diri

(self-efficacy) dalam proses belajar mengajar seperti pemberian

game, pemberian materi dengan teknik role playing, teknik ini tepat

untuk diaplikasikan pada pelajaran bahasa inggris dan pelajaran lain

yang sesuai dan dianggap perlu. Dengan pengalaman selama proses

pembelajaran yang berorientasikan peningkatan efikasi diri akan

memba siswa untuk lebih meningkatkan efikasi diri sehingga deng

keyakinan terhadap kemampuan diri akan menimb motivasi

berprestasi.

130 Anita Woolfolk, Educational Psychology Active Learning Edition, 128 131 Siti Hadijah Ulfah, Efikasi Diri Mahasiswa yang bekerja pada Saat Penyusunan

Skripsi,10

Page 104: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,
Page 105: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

2. Bagi orangtua sebaiknya lebih memperhatikan akan kegiatan putra

putrinya supaya bisa menyeimbangkan antara waktu belajar dengan

waktu bermain atau istirahat, karena dengan perhatian yang

diberikan orangtua, hubungan emosional yang dekat akan terjalin

sehingga anak akan lebih menurut dan berkontrol dan juga perlu

ditanamkan rasa kepercayaan dan tanggungjawab, sehingga mereka

akan merasa lebih dihargai dan dapat mengembangkan kreativitas

sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3. Bagi siswa MAN Kediri Kota Kediri, agar lebih sadar akan tugas dan

tanggungjawabnya sebagai seorang pelajar yang harus bisa

menyelesaikan study dengan hasil yang baik dan memuaskan, dan

yakin bahwa dengan potensi yang mereka miliki akan

menjadikannya memperoleh prestasi yang bagus tentunya dengan

giat belajar dan melakukan segala aktivitas yang bermanfaat dan

mendukung prestasinya semakin baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya lebih teliti lagi dalam

pembuatan rancangan penelitian, terutama dalam pembuatan Nue

print dan item yang akan digunakan dalam skala untuk mengetahui

tingkat efikasi diri dan motivasi berprestasi pada siswa dan juga saat

pengisian skala oleh responden harus lebih dipantau agar tidak terjadi

faking good.

Page 106: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati, Psikologi Perkembangan. Bandung: Refika Adita

2006

Nadyanti, Nitya, Apa Hubungan antara Regulasi Diri dengan Motif

Berprestasi pada Siswa Kelas X SMK Ibu Kartini Semarang,

Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro, 2010.

Ani, Pengaruh Pendidikan kepramukaan terhadap kegiatan belajar.

Kediri Universitas Nusantara PGRI, 2003.

Anwar, Ali, Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya

dengan SPSS dan Excel. Kediri: IAIT Press, 2009 Arikunto,

Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

Revisi ke-V. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 Azwar, Reliabilitas

dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2006 Azwar, Saifudin,

Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistika pada Mahasiswa",

Jurnal Psikologi UGM, 1 Agustus, 1996.

Penyusunan Skala Psikologi . Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Metode

Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif Jakarta: Kencana, 2005

Depag RI, Al-Qur'an Terjemah. Bandung: J-Art, 2004

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM,1994.

Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian kuantitatif Dalam

Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Hall, CS dan G. Lindzey. (1985). Introduction to Theories of Personality.

New York. John Wiley & Son, Inc. Terjemahan oleh Yustinus.

Editor

A. Supratiknya. 1993. Psikologi Kepribadian, jilid Yogyakarta:Kanisius

http://bundoetoey.multiply.com/journal/item/23/Dewi Nurlaili

Putri Hubungan antara Konformitas Kelompok Pr dengan

Prestasi Diri Gaya Harajuku. Diakses 11 Mei 2009

Husaini Usman, dan Purnomo Stiady Akbar. Pengantar Statistika.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Yudakusuma, Amir Daien, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional, 1973

Page 107: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kerlinger, Fred N., Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 2006.

Koeswara, E., Motivasi Teori dan Penelitiannya. Bandung: Angkasa,

1989

Kurniawan, Romi, Pengaruh Self-Efficacy dan Motivasi Belajar

Mahasiswa terhadap Kemandirian Belajar Mata Kuliah Analisis

Laporan Keuangan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta, 2011.

Marzuki, Metodologi Riset. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas

Ekonomi UII, 1986

Muhardiyanto, M.Rizki, Hubungan antara Self-Efficacy dengan

Motivasi Berprestasi pada Karyawan CV.Telsof Teknologi,

Skripsi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2007.

Mutiara, Kennia, Peranan Self-Efficacy terhadap Motivasi Kerja pada

Wanita Karir pada Salah Satu cabang Perusahaan "X" Skripsi.

Jakarta, Universitas Gunadarma Erlangga, 2003.

Nazir, Moh., Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Kediri : Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN), 2009.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya, 2002

Robbins, Stephen P, Organizational behavior. Terj. Hayana pujaatmaka.

Jakarta: Prenhallindo, 2001.

Sa’adah, Mulkiyah, Hubungan antara Efikasi Diri dengan Motivasi

berprestasi.Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri, 2008.

Santrock, John W., Adolescene Perkembangan Remaja. Terj Shinto

B.Adelar. Jakarta: Erlangga, 2003

_____, Perkembangan Anak, Terj Mila Rachmawati Jakarta: Erlangga,

2007

_____, Psikologi Pendidikan, Terj. Tri Wibowo BS. Jakarta: Kencana,

2007

Page 108: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja

Grafnd Persada, 2007

Setiadi, Riswanda, Efikasi Diri dan Kinerja Guru serta Hasil Bela Literes

So Skripsi. Bandung Universitas Pendidikan Indonesia, 2007

Sobur, Alex, Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia, 2003.

Sugiono, Statistik Untuk Penelitian. Bandung Alfabeta, 1999.

Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada 2010

Suyanto & sutina, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana, 2009

Syafarudin, Manajemen Pembelajaran. Ciputat Ciputat Press, 2005.

Ulfah, Siti Khadijah, Efikasi Diri Mahasiswa yang Bekerja Pada Saat

Penyusun Skripsi, Skripsi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2010.

Usman, Husaini, Pengantar Statistika: Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta 2002

Winamo, Surakhmad, Dasar-dasar Teknik Research Pengantar

Metodologi Ilmiah. Bandung Tarsito, 1986.

Wiryokusumo, Iskandar, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.

Jakarta Bina Aksara, 1984.

Woolfolk, Anita, Educational Psychology Active Learning Edition, Ter.

He Prajitno Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Yamin, Martinis,Kiat Membelajarkan Siswa Jakarta: Gaung Persada

2010.

Yuwono, Ino et al, Psikologi Industri & Organisasi. Surabaya:

Universitas Airlangga, 2005

Page 109: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

PROGRAM ACARA KAKATV:

Studi Fenomenologis Terhadap Masyarakat

Sekitar STAIN Kediri

Ahmad Jauhari Bahri132

Abstrak

Persepsi masyarakat terhadap program acara KaKaTV merupakan

bentuk penilaian terhadap program acara KaKaTV. tujuan penelitian ini adalah

untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna persepsi

masyarakat terhadap program acara KaKaTV. penelitian ini menggunakan

desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan adalah

masyarakat sekitar STAIN Kediri, yaitu wilayah Kelurahan Ngronggo dan

kelurahan Rejomulyo. Prosedur pengambilan Informan dipilih dengan

menggunakan cara key person. Analisis data yang digunakan adalah metode

John W. Creswell. Uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi

peneliti, dan sumber data. Jumlah partisipan yang berpartisipasi dalam

penelitian ini sebanyak 5 orang. Prosedur pengumpulan data menggunakan

teknik wawancara mendalam dan observasi. Dalam penelitian ini

terindentifikasi tema-tema utama yaitu: (1) pengetahuan tentang program

KaKaTV, (2) motiv melihat program KoraTV (3) persepsi terhadap program

KoraTV (4) Program KaKa TV bermanfaat bagi kehidupan (5) kritik dan saran

terhadap Kak TV. tema-tema yang teridentifikasi memperlihatkan bahwa

masyarakat Kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo mengetahui dan

menyukai program acara KaKaTV sesuai dengan latar belakang pengalaman

dan sikap dan kepercayaan umum yang mereka yakini, masyarakat melihat

KaKaTV dengan motiv informasi dan motiv hiburan, masyarakat menganggap

program acara Kaka TV sudah bagus dan perlu ditingkatkan kualitas program

dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Program acara KaKaTV juga

bermanfaat bagi mereka baik bermanfaat untuk diri mereka sesuai dengan

motiv yang melatar belakangi mereka melihat KaKaTV. Dan menurut

masyarakat program acara Kaka TV sangat membosankan, perlu adanya

inovasi-inovasi baru dan perlu nambahan program mengenai STAIN Kediri,

dan program hiburan lainnya.

132 Alumni Prodi Komunikasi Islam STAIN Kediri lulus tahun 2011. Skripsi ini

bimbing oleh Moch. Muwaffaqillah, M.Fill.I dan Taufik Alamin, SS, M.SI

Page 110: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Keywords: Persepsi Masyarakat, Program Acara KAKA TV, Fenomenologi.

I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Televisi merupakan media komunikasi yang menyediak berbagai

informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum.

Dalam kamus umum Indonesia, Televisi diartikan pes sistem penyiaran

gambar objek yang bergerak yang disertai denga bunyi (suara) melalui

kabel atau melalui angkasa dengan menggunak alat yang mengubah

cahaya dan bunyi menjadi gelombang listrik d mengubahnya kembali

menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat d bunyi yang didengar,

digunakan untuk penyiaran, pertunjukan, berita dan lain sebagaianya.133

Televisi saat ini telah berkembang dengan pesat dan menjad

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Das televisi

manusia memperoleh informasi, hiburan, dan pendidikan Perkembangan

ini tidak hanya terjadi pada televisi nasional, tetapi jua televisi lokal tak

terkecuali pada televisi komunitas. Televisi menjadi media dominan,

bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambazo dan citra realitas

sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media

menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan

berita dan hiburan.134

Kelebihan lain dari teknologi televisi adalah kehadiran teknolog

televisi mempengaruhi kehidupan manusia dalam bidang politik,

ekonomi, sosial budaya, bahkan pertahanan dan keamanan negara.

Batas-batas negara pun tidak sulit untuk diterjang, karena media televisi

dapat hadir di dunia maya. Karena itu bila informasi media televisi dari

berbagai belahan dunia bila tidak terkontrol maka akan menimbulkan

efek yang cukup besar, misalnya penjajahan negara dalam hal

informasi.135

Karakteristik televisi yang menciptakan bersifat audio visual

membuat khalayak lebih memilih televisi dari pada media massa lainya.

133 Suryani. Kamus Besar Indonesia. (Bandung: Yrama Widya, 2010), 202 134 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Jakarta: Erlangga), 3 135 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, 7

Page 111: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Khalayak dengan mudah duduk santai sambil menyaksikan Berbagaiagai

macam informasi Penyampaian informasi ini seolah-olah yesung tanpa

ada pemisah antara komunikator dengan khalayak farmasi yang

sampaikan dengan mudah dan jelas dapat dimengerti oleh khalayak

karena terdengar secara audio dan terlihat secara visual. Selanjutnya

pesan pesan Informasi informasi yang disampaikan oleh televisi mampu

mempengaruhi perasaan dan sikap khalayak televisi

Dengan adanya kelebihan-kelebihan tersebut, maka televisi

mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk pola pikir an

opini publik. Pola pikir dan opini masyarakat inilah yang nantinya dapat

membentuk dan merubah tingkah laku manusia. Dan bahkan sial budaya

manusia bisa berubah sewaktu-waktu. Hal inilah yang kemudian

menjadikan televisi sebagai media paling dominan yang saat ini ada, dan

selanjutnya bisa dijadikan alat pengontrol masyarakat bagi orang yang

berkepentingan didalamnya.

Televisi merupakan media massa yag mengalami perkembangan

paling fenomenal dunia. Meski lahir paling belakangan dibanding media

massa cetak dan radio, namun pada akhirnya media televisi lah yang

paling banyak digemari oleh masyarakat di dunia. Menurut De Fleur dan

Dannis (1985), 98% rumah tangga di Amerika Serikat memiliki pesawat

televisi, dan bahkan 50% diantaranya memiliki lebih dari satu pesawat

Perkembangan sangat pesat terjadi di Indonesia, menurut survei

yang dilakukan oleh lembaga survei yang berbeda selama tahun 2005

2006 diketahu bahwa kecenderungan orang indonesia yang menonton

televisi telah meningkat rata-rata diatas 80%, sedangkan kegiatan

membaca koran semakin rendah, demikian pula kegiatan mendengarkan

radio.136

Kecenderungan peningkatan jumlah penonton di Indonesia

terjadi pada bulan puasa. Hasil Survei lembaga survei Executive Director

Retail Measurement Service Nielsen, Teguh Yunanto, mengatakan,

Penonton Televisi Naik 15% di Bulan Ramadhan. Jumlah penonton 1

televisi naik 15 persen menjadi 6,5 juta orang selama Ramadan. Selama

136 Ibid, 12

Page 112: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bulan puasa, masyarakat Indonesia lebih suka menghabiskan waktu di

depan televisi. Penonton anak-anak menyumbang kenaikan paling tinggi

sebesar 25 persen menjadi 1,3 juta orang. Kelompok itu diiku anak laki-

laki berusia 15+ yang naik 16 persen menjadi 24 juta orang, Selanjutnya,

penonton perempuan berusia 15+ meningkat 11 peren menjadi 2,8 juta

orang.137

Begitu juga dengan belanja iklan di indonesia, terdapa

peningkatan yang cukup drastis. Terbukti sekalipun indonesia angan

sejak tahun mengalami krisis moneter, yang cukup berkepanjangan sejak

1998, AC Nielsen melaporkan bahwa belanja iklan meningkat san berarti

dari Rp. 9,717 trilyun pada 2001, bergerak naik menjadi 12 diakhir

2002.138

Dengan begitu besarnya pengaruh televisi bagi kehidupan

manusia bidang politik, ekonomi, sosial budaya, bahkan pertahan dan

keamanan negara. Maka saat ini mulai muncul yang naman televisi

komunitas, yang bertujuan untuk membendung arus inform yang

dikeluarkan oleh televisi komersial yang jelas-jelas kurang mampu

mengadopsi berbagai persoalan yang muncul di masyarakat

Kecenderungan televisi komersial yang hanya mementingkan kaum

kapitalis, tanpa memperdulikan tanggung jawabnya sosial akan

berdampak pada perubahan perilaku yang ekstrim dan pola pikir

masyarakat yang konsumtif.

Kemunculan televisi komunitas di Indonesia tidak terlepas dari

proses kritik terhadap keberadaan berbagai televisi di Indonesia itu

sendiri, dimana stasiun televisi sebagai media massa yang efekti ternyata

tidak mencerahkan kehidupan masyarakat. Sebagian besar program

siaran yang ditayangkan tidak mendidik dan jauh dari realitas kehidupan

sosial masyarakat kita. Sinetron misalnya, selale mengetengahkan

kemewahan yang tidak dipunyai masyarakat pada umumnya.

137 Hasil Survei, Penonton Televisi Naik 15% di Bulan Ramadhan, NU Online

nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/24496/Warta/Hasil Surve_Penonton

evisi_Naik_15_di_Bulan_Ramadhan.html diakses tanggal 18 Agustus 201 138 Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, (Yogyakarta: Pustaka Book, 2007), 158

Page 113: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kritik lain adalah program siaran televisi yang kurang mendidik.

Simak saja berbagai tayangan yang tersaji dalam layar kaca kita.

Tayangan gosip selebriti yang mengabaikan etika jurnalistik, berbagai

sinetron yang menampilkan wajah bengis untuk perebutan harta dan

kekuasaan melalui kekerasan yang secara vulgar, tayangan mistis reality

show yang kadang melecehkan martabat manusia dan berbagai tayangan

televisi lainnya, menunjukan bahwa media televisi swasta di Indonesia

jauh dari harapan sebagai media yang mencerdaskan.139

Televisi komunitas lahir menjadi tonggak baru dalam dunia

penyiaran di Indonesia. Media komunitas ini hadir sebagai media

alternatif yang mengusung keberagaman kepemilikan (diversity of

ownership), yang juga mendorong adanya keberagaman isi (diversity of

content) dalam program-program siaran karena melayani komunitasnya

yang juga beragam. Karena keberagaman kepemilikan itulah,

masyarakat bisa melakukan kontrol sendiri (self controlling) terhadap isi

siaran. Pengelola televisi komunitas tidak bisa sewenang-wenang

menayangkan program siaran yang tidak sesuai dengan nilai, aturan,

maupun budaya lokal.140

KaKaTV adalah media televisi komunitas yang dimiliki oleh

STAIN Kediri. Dan merupakan televisi komunitas pertama yang ada di

kediri. KaKaoTV menyajikan acara-acara seputar pendidikan baik yang

ada di dalam STAIN Kediri maupun yang ada diluar STAIN Kediri.

Pendirian KaKaTV tidak terlepas dari visi STAIN Kediri. Visi

STAIN Kediri adalah STAIN Kediri sebagai Perguruan Tinggi Agama

Islam, memiliki komitmen yang kokoh, kompetitif, sebagai pusat

pemantapan akidah, akhlaq karimah, pengembangan ilmu dan profesi,

mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam secara intelektual,

139 Budhi Hermanto, Sejarah pertumbuhan televisi komunitas di indonesia, http://krisn

mulawarman.com., diakses tanggal 15 Desember 2010 140 Ibid.

Page 114: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

anggun secara moral, menguasai IPTEK, serta memiliki komitmen yang

tinggi dalam berbagai peran sosial dalam rangka pengembangan

masyarakat yang damai sejahtera lahir dan batin.141

Program acara KaKaTV diantaranya adalah: Mimbar Akademik,

Tausiah, Kelana Pondok Pesantren, Galery Kampus, Obrolan

Mahasiswa, Delima dan masih banyak lagi. KaKaTV juga memberikan

sajan informasi-informasi yang mengangkat potensi lokal dan

melibatkan mahasiswa untuk turut berperan secara aktif mengermbangk

KaKaTV dalam menghasilkan karya-karya yang edukatif, variatif, dan

berkualitas.

Komunitas yang Dengan hadirnya KaCa TV sebagai televisi

komunitas visi-televisi lokal memberiakan sajian yang berbeda dengan

televisi-televisi agama maupun nasional yaitu dengan mengedepankan

nilai-nilai dan pendidikan akan menimbulkan persepsi dikalangan

masyarakat, terutama masyarakat kelurahan Ngronggo dan kelurahan

Rejomulyo, baik persepsi terhadap KaKaTV secara khusus, maupun pe

terhadap STAIN Kediri secara umum. Karena letak dan janek stasiun Ka

TV berada di kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo. Sehingga

sangat dimungkinkan sinyal yang dipancarlo KaKa TV sangat jelas dan

terang di wilayah tersebut.

Timbulnya persepsi bisa berbeda-beda atau bisa dikatakn sangat

beragam, karena setiap orang mempunyai latar belakang dan nilai-nilai

yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terkait dengan persepsi masyarakat kelurahan

Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo terhadap program acara KaKaTV

dengan pendekatan fenomenologi.

Menurut Edmund Husserl 142 Dengan fenomenologi kita dapat

mempelajari bentuk-bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang

mengalaminya secara langsung, seolah-olah kita mengalaminya sendiri.

Fenomenologi tidak saja mengklasifikasikan setiap tindakan sadar yang

141 http://www.stainkediri.ac.id/, diakses pada tanggal 25 Juli 2011. 142 Engkus Kuswarno, Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsep. Dan

Contoh Penelitiannya, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 10

Page 115: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dilakukan, namun juga meliputi prediksi terhadap tindakan di m yang

akan datang, dilihat dari aspek-aspek yang terkait dengan Semuanya itu

bersumber dari bagaimana seseorang memaknai dalam pengalamannya.

Oleh karena itu, tidak salah apabila fenomena juga diartikan sebagai

studi tentang makna, dimana makna let dari sekedar bahasa yang

mewakilinya.

Dari penjelasan tersebut penelitian ini bermaksud mempelajari

wuk-bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang angalaminya

secara langsung, juga diartikan sebagai studi tentang akna, dimana

makna itu lebih luas dari sekedar bahasa yang akilinya dalam hal ini

makna pemirsa di kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo

terhadap tayangan program acara KaKaTV.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: "Bagaimana persepsi masyarakat kelurahan

Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo terhadap program acara KaKa

TV?"

C. Tujuan penelitian

Mendeskripsikan bagaimana persepsi masyarakat kelurahan

Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo terhadap program acara KaKaTV

sebagai Televisi komunitas yang dimiliki oleh lembaga STAIN Kediri.

Sebagai sarana untuk menjembatani antara KaKaTV dengan masyarakat.

Sehingga akan terbentuk hubungan yang kuat dan timbal balik antara

masyarakat sebagai bagian dari komunitas dengan KaKaTV sebagai

lembaga penyiaran komunitas.

D. Kegunaan penelitian

Bagi STAIN Kediri, penelitian diharapkan dapat memberikan

sumbangan wawasan dan pengetahuan serta menambah perbendaharaan

kepustakaan bagi program studi Komunikasi Islam Sekolah Tinggi

Agama Islam (STAIN) Kediri terutama dalam pembentukan makna

informan terhadap program acara KaKaTV. Bagi KaKaTV, Penelitian

ini diharapkan dapat menjadi masukan mengenai persepsi masyarakat

Page 116: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

terhadap KaKaTV. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam

membuat program acara dan sekaligus memperbaiki kinerja KaKaTV.

II LANDASAN TEORI

A. Fenomenologi

Fenomenologi berasal dari bahasa yunani phainomai yang berarti

"menampak”. Fenomena tiada lain adalah fakta yang disadari, dan masuk

ke dalam pemahaman manusia. Fenomena bukanlah dirina seperti

tampak kasat mata, melainkan justru ada di depan kesadaran dan

disajikan dengan kesadaran pula.143

Sebagai disiplin ilmu, fenomenologi mempelajari struktur

pengalaman dan kesadaran. Secara harfiah, fenomenologi ad yang yang

mempelajari fenomena, seperti penampakan, segala ami sesuatu, dan

muncul dalam pengalaman kita, cara kita mengalami sesi makna yang

kita miliki dalam pengalaman kita.144

Menurut the oxford english dictionary yang dimaksud d

fenomenologi adalah (a) the science of phenomena as distinct from being

(ontology), dan (b) division of any science which describes and classic

phenomena. Fenomenologi adalah ilmu mengenai fenomena v

dibedakan dari sesuatu yang sudah menjadi atau disiplin ilmu

menjelaskan dan mengklasifikasikan fenomena, atau studi tent

fenomena.145

Edmund Husserl adalah pendiri dan tokoh utama dari aliran

filsafat fenomenologi. Menurut Husserl fenomenologi adalah ilmu

mengenai pokok-pokok kesadaran (the science of the essence of

consciousness)

Fenomenologi menurut Husserl dapat mempelajari bentuk

bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang mengalaminya secara

langsung, seolah-olah kita mengalaminya sendiri.146

143 Engkus Kuswarno, Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsep. Po

Dan Contoh Penelitiannya, 1 144 Ibid., 22 145 Ibid., 1 146 Ibid., 10

Page 117: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Berikut adalah komponen konseptual dalam fenomenologi

transendental Husserl:

1. Kesengajaan (Intentionality)147

Kesengajaan (intentionality) adalah orientasi pikiran terhadap

suatu objek (sesuatu) yang menurut Husserl, objek atau sesuatu tersebut

bisa nyata atau tidak nyata. Objek nyata seperti sebongkah kayu yang

dibentuk dengan tujuan tertentu dan kita namakan dengan kursi. Objek

yang tidak nyata misalnya konsep tentang tanggung jawab, kesabaran

dan konsep lain yang abstrak atau tidak riel. Husserl menyatakan awa

kesengajaan sangat terkait dengan kesadaran atau pengalaman orang

dimana kesengajaan atau pengalaman tersebut dipengaruhi bh faktor

kesenangan (minat), penilaian awal, dan harapan terhadap objek

2. Noema dan Noesis148

Noema atau noesis merupakan turunan dari kesengajaan atau

intentionality. Intentionality adalah maksud memahami sesuatu, dimana

Jiap pengalaman individu memiliki sisi objektif dan subjektif. Jika kan

memahami, maka kedua sisi itu harus dikemukakan. Sisi objektif

fenomena (noema) artinya sesuatu yang bisa dilihat, didengar, dirasakan,

dipikirkan, atau sekalipun sesuatu yang masih akan dipikirkan (ide),

Sedangkan sisi subyektif (noesis) adalah tindakan yang dimaksud

(intended act) seperti merasa, mendengar, memikirkan, dan menilai ide.

Terdapat kaitan yang erat antara noema dan noesis meskipun

keduanya sangat berbeda makna. Norma akan membawa pemikiran kita

kepada noesis. Tidak akan ada noesis jika kita tidak mengawalinya

dengan noema. Begini mudahnya. Kita tidak akan tau tentang bagaimana

rasanya menikmati buah durian (noesis karena ada aspek merasakan,

sebagai sesuatu atau objek yang abstrak) jika kita sendiri belum

mengetahui seperti apa wujud durian (noema karena berkaitan dengan

wujud, sebagai sesuatu atau objek yang nyata).

3. Intuisi149

147 Ibid., 40 148 Ibid., 43 149 Ibid., 44

Page 118: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Intuisi yang masuk dalam unit analisis Husserl ini dipengaruhi

oleh intuisi menurut Descartes yakni kemampuan membedaka "yang

murni" dan yang diperhatikan dari the light of reason alone (semata mata

alasannya). Intuisi Lah yang membimbing manusia mendapatkan

pengetahuan. Bagi Husserl, intuisi lah yang menghubungkan norma dan

noesis. Inilah sebabnya fenomenologi Husserl dinamakan fenomenologi

transendental, karena terjadi dalam diri individu secara mental

(transenden).

4. Intersubjektivitas150

Makna intersubjektif ini dijabarkan oleh Schutz. Bahwa r

intersubjektif ini berawal dari konsep 'sosial' dan konsep 'tindak perilaku

Konsep sosial diịdefinisikan sebagai hubungan antara dua atau leb orang

dan konsep tindakan didefinisikan sebagai membentuk makna subjektif.

Akan tetapi, makna subjektif terseb bukan berada di dunia privat

individu melainkan dimaknai s dan bersama dengan individu lain. Oleh

karenanya, sebuah 1 subjektif dikatakan intersubjektif karena memiliki

aspek kex kebersamaan (common and shared).

B. Persepsi

Dalam memandang suatu hal setiap orang mempunyai persepsi

sendiri-sendiri. Artinya persepsi antara satu orang dengan orang lain

berbeda. Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses yang kita u untuk

menginterpretasikan data-data sensoris.151

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, ata

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli

indrawi (sensory stimuli).152

Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran

(interpretasi) adalah inti persepsi yang identik dengan penyandian balik

150 Ibid., 45 151 Werner J. Seven dan James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi: Sejarah, Me Asi:

Sejarah, Metode, dan Terapan Di Dalam Media Massa (Jakarta: Kencana, 2007), 83 152 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, 51

Page 119: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

(decoding) dalam proses komunikasi. Persepsi adalah proses internal

yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan

rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi

kita.153

Persepsi inti komunikasi karena jika persepsi tidak akurat mak

kita tidak akan berkomunikasi dengan efektif. Persepsi yang menentukan

kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tin

kesamaan persepsi antar individu, maka semakin mudah mere

berkomunikasi.

Menurut 1. Cohen, persepsi didefinisikan sebagai interpretasi

makna atas sensasi sebagai representatif objek desimal. persepsi adalah

pengetahuan yang nampak yang ada di luar sana.154 Selanjutnya arut

Joseph A. Devito, persepsi adalah proses dengan mana kita di sadar akan

banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita. 155 Menurut

Jalaluddin Rakhmat, Persepsi adalah pengalaman ntang objek, peristiwa,

atau hubungan hubungan yang diperoleh an menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan.156

Dari beberapa pengertian diatas maka persepsi diartikan dimana

kita bisa memilih mengorganisasikan, menafsirkan dan menyimpulkan

rangsangan dari lingkungan, sehingga kita memperoleh pengalaman atau

pengetahuan

Persepsi Seseorang bisa dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:157

1.Latar belakang budaya

Latar belakang mempengaruhi hal-hal yang dipilih dalam

persepsi. Orang-orang dengan latar belakang tertentu mencari orang

orang dengan latar belakang yang sama. Mereka mengikuti dimensi

tertentu yang serupa dengan mereka

153 Dedy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya. 154 Ibid., 167 155 Ibid., 168 156 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, 51 157 Alebe Sobur, Psikologi Um Som Lintasan Sejarah (Bandung Pustaka Setia, 2009).

452

Page 120: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

2 Pengalaman

Pengalaman mempersiapkan seseorang untuk mencari orang

orang hal-hal, gejala-gejala yang mungkin serupa dengan pengalaman

pribadinya. Seseorang yang mempunyai pengalaman buruk dalam

bekerja dengan jenis orang tertentu, mungkin akan menyeleksi orang

orang ini untuk jenis persepsi tertentu.

3.Sikap dan kepercayaan umum.

Sikap dan kepercayaan umum juga mempengaruhi persepsi.

Orang-orang yang mempunyai sikap tertentu terhadap karyawan wanita

atau karyawan yang termasuk kelompok bahasa tertentu, be

kemungkinan akan melihat berbagai hal kecil yang tidak diperhatk oleh

orang lain.

Deddy Mulyana dalam bukunya ilmu komunikasi pengantar

menyebutkan ada Tiga tahapan dalam proses nsp yaitu meliputi

pengindraan sensasi), atensi, dan interpretasi. Be rincianya:

a. Sensasi158

Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke lewat

penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dae pengecapan.

Reseptor indrawi adalah penghubung antara o manusia dan lingkungan

sekitar.

b. Atensi159

Atensi tidak terelakkan lagi karena sebelum kita merespons atau

menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun, kita harus terlebih dahulu

memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut Ini berarti bahwa

persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk

orang lain dan juga diri sendiri.

158 Deddy Mulyana ilmu komunikasi Suatu pengantar. 168 159 Ibid., 169

Page 121: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

c.Interpretasi160

Interpretasi merupakan tahapan terpenting dalam persepsi.

Interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih

indra kita. Namun kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap

objek secara langsung melainkan menginterpretasikan makna informasi

yang anda percayai mewakili objek tersebut. Jadi pengetahuan yang kita

peroleh melalui persepsi bukan pengetahuan mengenai objek yang

sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai bagaimana tampaknya

objek tersebut.

C. Televisi

Media audio visual televisi muncul karena perkembangan

teknologi pada waktu itu. Kehadiran televisi setelah beberapa penemuan

seperti telepon, telegraf, fotografi, serta rekaman suara. Media televisi da

setelah radio, dan media cetak.

Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan chaai

informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak im

Menurut ensiklopedia Indonesia dalam Parwadi lebih luas uri dinyatakan

bahwa: "Televisi adalah sistem pengambilan gambar, ayampaian, dan

pengolahan kembali gambar melalui tenaga listrik. gambar tersebut

ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan

dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima”.

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, televisi diartikan pesawat

sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan

bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan

alat yang mengubah cahaya dan bunyi menjadi gelombang listrik dan

mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan

160 Ibid., 170

Page 122: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bunyi yang didengar, digunakan untuk penyiaran, pertunjukan, berita

dan lain sebagainya,161

Berdasarkan kedua pengertian di atas menjelaskan bahwa televisi

adalah sistem elektronik yang menyampaikan suatu isi pesan dalam

bentuk audio visual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar,

penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik

Dengan Demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi

mental, pola pikir khalayak umum. Televisi karena sifatnya yang

audiovisual merupakan media yang dianggap paling efektif dalam

menyebarkan nilai-nilai yang konsumtif dan permisif.

Menurut Skornis dalam bukunya "Television and Society. An

Incuest and Agenda". (1965), Dibandingkan media massa lainya (radio,

Surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya, televisi mempunyai sifat

stimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar,

sifat politisnya sangat besar karena bisa menampilkan informasi, hiburan

dan pendidikan atau gabungan dari ketiga unsur tersebu secara kasat

mata.162

Sebagai media yang muncul belakangan, dan merupakan musik,

dar gabungan antara media radio, surat kabar, industri sebagainya,

televisi mempunyai kelebihan dan kekurangan televisi yang dimiliki.

Kemampuan media televisi mendominasi media lain karena media ini

mempunyai sejumlah kelebihan dan kekurangan Kelebihan media

televisi antara lain sebagai berikut:

a). Bersifat dengar pandang

Tidak seperti halnya media radio yang hanya bisa dinikmati

melalui indra dengar, media televisi bisa dinikmati pula secara visual

melalui indra penglihatan.

b). Mengahdirkan realitas sosial

161 Surayin, Kamus Besar Indonesia (Bandung: Yrama Widya, 2010), 202 162 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 6

Page 123: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dalam potensi ini Televisi memiliki kemampuan menghadirkan

realitas sosial seolah-olah seperti aslinya at dalam istilah piliang sebagai

hiperealitas,

c). Simultaneous

Kekuatan lain dari televisi adalah kemampuan menyampaikan

segala sesuatu secara serempak sehingga mampu menyampaikan

informasi kepada khalayak yang tersebar diberbagai tempat dalam

waktuSimultaneou

d). Memberikan rasa intim atau kedekatan.

Tayangan program televisi secara umum disajikan dengan

pendekatan yang persuasif terhadap khalayaknya.

Dengan menggunakan sapaan yang memberi kesan dekat tidak

berjarak, bahasa tutur sehari-hari.

e). Menghibur.

Meskipun secara konseptual fungsi televisi san dengan media

massa lainnya, namun dalam berbagai hasil studi menunjukkan bahwa

motif utama orang menonton televisi adalah mencari hiburan,

selanjutnya mencari informasi, dan akhirnya mencari pengetahuan atau

pendidikan.

Selain beberapa kelebihan yang dimiliki, televisi juga memiliki

beberapa kelemahan, antara lain:163

a) Cenderung mengabaikan isu-isu mendalam.

Menyadari bahwa setiap program secara otomatis akan diikuti

oleh berbagai macam kalangan maka dalam proses produksi pihak

produser selalu mempertimbangkan aspek kemudahan untuk dicerna,

meskipun isu yang diangkat sangat serius dan rumit

b) kurang berkesinambungan

163 Ibid., 17

Page 124: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Secara umum program televisi yang memperkhatikan aspek

kesinambungan antara program satu dengan yang lainya. Seperti kata

Postman setiap program televisi merupakan paket mandiri yang tidak

mensyaratkan pengetahuan tertentu untuk memahaminya.

c) Biaya tinggi

Meskipun teknologi komunikasi sudah berhasil

menyederhanakan perangkat kerja produksi televisi, namun ongkos yang

harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan program-program

pendidikan melalui televisi tetap tinggi

d) Impersonal

Kelemahan lain dari televisi adalah bersifat impersonal, sehingga

proses komunikasi sesungguhnya berlangsung secara tidak alami Penyaji

program komunikator tidak mengenal khalayak yang diajak bicara dan

khalayak sendiri juga tidak saling mengenalnya.

D. Televisi komunitas

Berdasarkan UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 pasal 21 ayat 1

yang berbunyi: lembaga penyiaran merupakan lembaga penyiaran yang

berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu

bersifat independen, dan tidak komersial dengan daya pancat rendah luas

jangkauan wilayah terbatas serta untuk melayani kepentingn

komunitasnya.

Berdasarkan Undang-undang diatas maka Televisi komunitas

angannya untuk acara televisi yang dalam program-program

Page 125: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

tayangannya tidak komersial do kepentingan komunitasnya, bersifat

independen kome si pendanaan diambil dari swadaya komunitasnya.164

Ciri-ciri televisi komunitas adalah sebagai berikut:165

1. Tujuan, menyediakan berita dan informasi yang mah dengan

kebutuhan anggota komunitas, menyediakan untuk komunikasi

anggota komunitas dan untuk menu keberagaman politik.

2. Kepemilikan dan kontrol dibagi di antara warga, pemerintahan

lokal, dan organisasi kemasyarakatan.

3. Isi, di produksi dan diorientasikan untuk kepentingan local

4. Produksi, melibatkan tenaga non profesional dan suk relawan

5. Distribusi, melalui udara, kabel, dan jaringan elektronik

6. Audiens, biasanya tertentu seperti dibatasi wilayah geografis

7. Pembiayaan, secara prinsip non komersial. Sumber dana adalah

arti swadaya masyarakat.

III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah bertujuan untuk menjelaskan fenomena

dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data dalam-dalamnya.

Riset ini tidak mengandalkan populasi atau sampling bahkan populasi

atau samplingnya sangat terbatas.166

Sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini teh

pendekatan fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba jelaskan

atau mengungkap makna konsep atau fenomena amalan yang didasari

oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa usd. Penelitian ini dilakukan

164 Himpunan Peraturan Perundang-undang Penyiaran dan Pers (Bandung: Fokus dia,

2011). 14 34 165 Ayu Sartika Yuliarti, Televisi Komunitas (http://ayusartikayuliarti.wordpe com

diakses tanggal 12 Desember 2010) 166 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2

Page 126: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dalam situasi yang alami, sehingga ak ada batasan dalam memaknai atau

memahami fenomena yang ni Menurut Creswell Pendekatan

fenomenologi menunda semua nilaian tentang sikap yang alami sampai

ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka

waktu) Konsep epoche dalah membedakan wilayah data (subjek) dengan

interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti

menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk

mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.167

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi adalah teknik key person. Key person

digunakan apabila peneliti sudah memahami informasi sejak awal

tentanng objek penelitian maupun informan penelitian, schingga ia

membutuhkan key person untuk memulai wawancara atau observasi. 168Informan yang dipilih adalah yang mempunyai karakteristik, antara

Lain: Pernah melihat tayangan program KakaTV dan termasuk dalam

wilayah kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo. Informan dalam

penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang yaitu Muhtadi, Neng Pumama,

Suyatno, Wiwin Choirun Nisa, Nur Budi Kristanti Neng Tyas

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis teknik pengumpulan

data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara

wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara

(interview guide) dan dengan menggunakan metode observasi atau

Pengamatan

Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara (interview

guide) pada umumnya dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang

lebih mendalam dengan lebih memfok persoalan-persoalan yang

menjadi pokok dari minat peneliti. Pedoman wawancara mengancar-

ancarkan peneliti mengenai data mana yang akan lebih dipentingkan. Hal

ini dimaksudkan untuk mempermudah langkah-langkah sistematis

167 Ian Afriani, Metode Penelitian Kualitatif (http://www.penalaran-

unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode penelitian kualitatif.html.

diakses pada tanggal 3 Juni 2011) 37 168 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainya (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007). 77

Page 127: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

data. 169 Metode observasi atau pengamatan merupakan teknik

pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan

mengamati hal-hal berkaitan dengan ruang, waktu, tempat, pelaku,

kegiatan, peristiwa.170

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data vi ik

memenuhi aspek telah dikembang olah John W. Creswell. Dan untuk

memenuhi ilmiah dan penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan, dal

penelitian ini menggunakan cara triangulasi peneliti, dan sumber data.171

VI PEMBAHASAN

A. Profil Kelurahan Ngronggo

Kelurahan Ngronggo merupakan salah satu kelurahan yang

berada di kecamatan Kota, wilayah Kota Kediri. Disebelah barat terdapat

suatu sungai yaitu sungai Brantas yang setiap harinya selalu dialiri air

dan tidak pernah surut meskipun pada musim kemarau.

Batas wilayah kelurahan Ngronggo sebelah utara kelurahan

Kaliombo kecamatan Kota dan kelurahan Singonegaran kecamatan

Pesantren. Sebelah Selatan kelurahan Rejomulyo dan kelurahan

Manisrenggo. Sebelah barat sungai Brantas. Di Sebelah timur kelurahan

Tosaren kecamatan Pesantren. Di kelurahan Ngronggo terdapat satu

universitas yaitu STAIN Kediri.

Luas wilayah kelurahan Ngronggo menurut penggunaan terdin dari

pemukiman KPR-BTN dengan luas 20 (ha), pemukiman umum 813 (ha),

sawah irigasi 86 (ha), sawah setengah teknis 84,3 (ha), perkebun 20 (ha),

bangunan perkantoran 2 (ha), sekolah 8,6 (ha), pertokoan 2. ( pasar 4.03

(ha), jalan 4,728 (ha), ladang atau tegalan 4.3 (ha), lapang sepak bola 2

(ha), lapangan bola voli dan basket 0.5 (ha), kolam 0,35

Tingkat kesuburan tanah yaitu tanah subur 86 (ha) dan tanah

sedang 4,728 (ha). Curah hujan 20003000 mm/th. Dilihat dari topografi

169 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif (Yogyakarta: LKIS, 2007), 132 170 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), 171 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi Kebijakan Publik

kebijakan Publik tax codes Sosial Lainya 256

Page 128: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Lataran 225 (ha). Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 3,5 km. jarak ke

ibu kota ke ibu kabupaten atau kota terdekat 35 km, lama tempuh ke kota,

Kabupaten atau kota terdekat 0,25 jam.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat kelurahan Ngronggo

pekerja disektor industri yang mencapai 2.748 orang orang yang kerja di

sektor jasa atau perdagangan 684 orang petani 293 orang status mata

pencaharian disektor jasa atau perdagangan terbagi dalam berapa bagian,

yaitu pegawai desa 16 orang PNS 1.665 pensiunan ABRI/Sipil 332 orang

pegawai swasta 2742 orang pegawai BUMN/ BUMD B orang pensiunan

Swasta 24 orang warung 122 orang kios 208 orang toko 261 orang

notaries 4 orang pengacara 18 orang konsultan 24 orang tukang kayu 21

orang tukang batu 43 orang tukang jahit) border 56 orang tukang cukur

Borang

Tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Ngronggo paling

banyak lulusan SLTA/sederajat. Masyarakat yang lulusan SD/sederajat

270 orang, SLTP/sederajat 2.508 orang, SLTA/sederajat 3.783 orang D-

1 3781 orang D-2 261 orang D-3277 orang, S-1346 orang, S-2 239 orang

53132 orang

Jumlah penduduk kelurahan Ngronggo mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk kelurahan Ngronggo kecamatan

Kota berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 5.490 orang perempuan

5.787 orang dengan kepala keluarga 2.869 KK. Jumlah penduduk pada

tahun 201011277 orang, dan jumlah penduduk pada tahun 2009.11.165

orang

B. Profil Kelurahan Rejomulyo

Kelurahan Rejomulyo merupakan salah satu kelurahan yang

berada di Kecamatan Kota, wilayah Kota Kediri. Batas wilayah

kelurahan Ngronggo sebelah utara kelurahan Ngronggo kecamatan Kota.

Sebelah Selatan kelurahan Mangunrejo kecamatan Ngadiluwih. Sebelah

barat kelurahan Manisrenggo kecamatan Kota. Dan Sebelah timur

kelurahan Tosaren kecamatan Pesantren.

Luas wilayah kelurahan Rejomulyo menurut penggunaan terdin

PR-BTN 6 Cha). dari pemukiman Real Estate 13 (ha), pemukiman KPR-

Page 129: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

BTN pemukiman umum 72 (ha), sawah irigasi 73 (ha), bangunan

perkanton 0.1 (ha), sekolah 8,6 (ha), pertokoan 2 (ha) pasar 4.03 (ha),

jalan 3 ladang atau tegalan 4.3 (ha), lapangan sepak bola 1.03 (ha),

lapangan bola volley dan basket 0.5 (ha), kolam 0,358 (ha).

Tingkat kesuburan tanah yaitu tanah subur 32 (ha) dan taman

sedang 75 (ha). Dilihat dari topografi yaitu dataran 158 (ha). Jarak kei

kota kecamatan terdekat 4,5 km, jarak ke ibu kota kabupaten atau kota

terdekat 5 km, lama tempuh ke ibu kota kabupaten atau kota terdekat

0,30 jam.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat kelurahan Rejomulyo

yaitu pekerja disektor industri yang mencapai 203 orang orang yang

bekerja disektor jasa atau perdagangan 108 orang petani 49 orang Status

mata pencaharian disektor jasa atau perdagangan terbagi dalam beberapa

bagian, yaitu pegawai desa 6 orang, PNS 225 pensiunan ABRI Sipil 90

orang pegawai swasta 472 orang pegawai BUMN/BUMD 36 orang

pensiunan Swasta 350 orang warung 49 orang, kios 206 orang toko 56

orang tukang kayu 7 orang tukang batu 63 orang tukang jahit/ border 5

orang, tukang cukur 1 orang.

Tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Rejomulyo paling

banyak lulusan SLTA/sederajat. Masyarakat yang lulusan SD/sederajat

959 orang, SLTP/sederajat 759 orang, SLTA/sederajat 1.090 orang, DI

14 orang, D-40 orang, D-3 72 orang, S-1 383 orang, S-2 37 orang, S-3 3

orang.

Jumlah penduduk kelurahan Rejomulyo Mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun. Jumlah penduduk kelurahan Rejomulyo kecamatan

Kota berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki 2.368 orang perempuan

2.318 orang dengan kepala keluarga 2.869 KK. Jumlah penduduk p

tahun 20074686 orang dan jumlah penduduk pada tahun 2011 orang.

Berdasarkan jenis kelamin yaitu jenis kelamin laki-laki kelamin laki-laki

2890 orang jenis kelamin perempuan 2.789 orang.

G. Profil KaKa TV

Page 130: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

TV adalah stasiun televisi komunitas yang dimiliki oleh KaKa

TV adalah stas STAIN Kediri. Televisi komunitas KaKaTV merupakan

salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh lembaga

STAIN Kediri dengan khalayaknya yaitu civitas akademika STAIN

Kediri. Dan merupakan implementasi dari visi misi STAIN Kediri. Visi

STAIN Kediri adalah STAIN Kediri sebagai Perguruan Tinggi Agama

Islam, memiliki komitmen yang kokoh, kompetitif, sebagai pusat

pemantapan akidah, akhlaq karimah, pengembangan ilmu dan profesi,

mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam secara intelektual,

anggun ra moral, menguasai IPTEK, serta memiliki komitmen yang

berbagai peran sosial dalam rangka pengembangan masyarakat van

damai sejahtera lahir dan batin.172

Visi KaKaTV adalah ikut berpartisipasi dalam membangun

masyarakat yang humanis dan religius. Misi dari KaKaTV adalah

menjadikan media televisi sebagai media terdepanyang inovatif dan ikut

andil dalam membangun masyarakat humanis dan religius. Sedangkan

proyeksi KaKaoTV kedepan adalah:173

1. Menjadi media alternatif bagi insan akademis di STAIN Kediri

untuk memberikan gagasan yang ada di kampus.

2. Memberikan kontribusi kepada masyarakat luas dalam

membangun masyarakat anggota kmunitas dan masyarakat

umum.

3. Menjadi lembaga yang independen dari kampus. Meskipun

secara konseptual dibawah STAIN Kediri,

4. Menjaga kualitas tayangan KaKaTV.

5. Untuk menciptakan tenaga-tenaga profesional dan mempunyai

pemikiran yang inovatif

KaKa TV hadir sebagai media alternatif yang menyuguhkan

Program-program informasi, pendidikan, dan hiburan. Media alternatif

sudnya adalah media yang memunculkan program-program yang

bermanfaat yang mendidik khalayaknya.

172 http://www.stainkediri.ac.id/, diakses pada tanggal 25 Juli 2012 173 http://www.s 12 Wawancara di Wawancara dengan ketua Laboratorium KaKa

Media

Page 131: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Ciri-ciri dari televisi komunitas telah dimiliki oleh Kaka TV.

secara struktur Kaka TV dimiliki oleh STAIN Kediri, namun d kebijakan

Kakao TV sudah independen, artinya kebijakan yang dia oleh KakaTV

bedak tidak harus mendapatkan persetujuan dari STAIN Kediri. Dari

segi pendanaan diambil dari iuran para cre Kaka TV yang kebanyakan

dari mahasiswa program studi com Islam. Dalam produksi program acara

Kak TV sudah mencair aplikasi dari komunitasnya dan anggota

komunitas juga telah mengisi program acara KaKaTV seperti Obrolan

Mahasiswa belum sepenuhnya maksimal

Disamping KaKaTV sebagai salah satu lembaga penyiaran

STAIN Kediri, KaKa juga sebagai laboratorium untuk program stuc

Komunikasi Islam. Untuk saat ini crew KaKa TV berjumalah sekitar ±25

orang, dan semuanya berasal dari Program Studi komunikasi Islam.

Nantinya diharapkan crew KaKa TV tidak hanya dari Program Studi

komunitas Islam, tetapi juga dari Program Studi lain yang ada di STAIN

Kediri. Program-program yang ditayangkan Kaka TV STAIN Kediri

adalah

1. Al-Qur'an. Program siaran Al-Qur'an dengan disertai tulisan dan

terjemahan mulai dari juz 1-30

2. Mimbar akademik Program yang membahas tentang seputar

pendidikan dengan mendatangkan narasumber dari dosen baik

dari STAIN Kediri maupun luar STAIN Kediri.

3. Tausiah. Program yang membahas tentang seputar agama islam

dengan mendatangkan narasumber dari dosen baik dari STAIN

Kediri maupun luar STAIN Kediri.

4. Kelana pondok pesantren (Kelana PONTREN Proguard liputan

pondok pesantren yang ada di kota dan kabupaten kediri dan

sekitarnya. Yang dikemas lucu dan menarik

5. Obrolan mahasiswa. Program yang dikemas dengan bent

perdebatan dengan narasumber dan presenter dari mahesa

Dengan pembahasan sesuai dengan prodi maupun kean yang

dimiliki.

6. Galery kampus. Program liputan kegiatan-kegiatan yang di

STAIN Kediri.

Page 132: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

7. Kohu (Komunikasi Huangat). Program informasi hal-hal baru

seputar pendidikan yang dikemas dengan obrolan santai dan

mmenari

8. KaKaTV News sepekan Program berita dengan liputan atau

kejadian yang ada di STAIN Kediri dalam kurun waktu satu

minggu.

9. Ceramah agama. Program tayangan dengan menampilkan

ceramah atau pidato tokoh-tokoh agama.

10. DELIMA merupakan kepanjangan dari Deretan Lagu Masa Kini

yang menyajikan berbagai macam lagu-lagu terbaru yang

dikemas secara menarik dan natural.

11. KOPRAL. adalah program komedi dengan konsep peradilan

yang dikemas dengan apik dan menarik dengan mengangkat isu

kekinian yang terjadi dimasyarakat.

D. Pengetahuan tentang program Kaka TV

Pengetahuan tentang program KaKaTV bentuk sensasi yang

merupakan proses awal terjadinya persepsi. Sensasi merujuk pada pesan

yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan pendengaran, sentuhan

penciuman dan pengecapan. 174 Indera manusia sangat penting bagi

proses persepsi, karena dengan pengindraan kita bisa bisa mengetahui

dunia.

Dalam penelitian ini menunjukkan masyarakat kelurahan

Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo mengetahui dan pernah melihat

KaKaTV meskipun program acara yang dilihat oleh tiap-tiap masyarakat

berbeda-beda. Program-program yang diketahui dan pernah dilihat oleh

masyarakat adalah program acara Kohu, Delima, Al-Quran, Mimbar

Akademik, Kelana Pontren, Tausiyah.

E. Motiv melihat program acara KaKa TV

174 Dedy Mulyana, ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 168

Page 133: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Motivasi melihat program acara KaKaTV merupakan suatu

dorongan dan kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang baik yang

disadari maupun tidak disadari untuk mencapai tujuan tertentu. Semua

informasi memiliki beb motiv yang dimiliki ketika melihat program

acara KaKa TV, antara lain: informasi dan hiburan. Motif-motiv tersebut

juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang milit khalayak

KakaTV, yaitu faktor usia, faktor pendidikan dan statusbperkawinan

1. Motivasi mendapatkan Informasi

Motiv informasi adalah kebutuhan masyarakat mendapatkan

informasi tentang dunia pendidikan maupun inform mengenai STAIN

Kediri, Informasi tersebut bisa berupa jurusan-jun yang ada di STAIN

Kediri, mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi maupun kegiatan-

kegiatan apa saja yang ada di STAIN Kediri, maupun mengenai

informasi lainya. Masyarakat yang menginginkan informasi STAIN

Kediri tidak perlu datang langsung ke kampus STAIN Keli tetapi cukup

dengan melihat program-program acara KaKaTV, Motiv informasi

dengan mencari informasi mengenai pengetahuan dan pendidikan seperti

tentang masalah-masalah agama yang menyangkut kehidupan sehari-

hari. Masyarakat kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo yang

ingin mengetahui informasi mengenai pendidikan agama maupun

pendidikan umum melihat program acara kelana pontren, mimbar

akademik dan tausiyah Sedangkan bagi masyarakat yang sudah hafal Al-

Qur'an, tayangan program Al-Qur'an bisa membantu memantapkan

hafalan mereka Dengan melihat dan mendengarkan Al-Qur'an,

masyarakat yang sudah hafal akan lebih mudah mengingat-ingat

hafalanya. Bahkan ketika ada tayangan surat-surat yang hilang dalam

proses penayangan, mereka mengetahuinya. Hal ini juga akan menjadi

evaluasi KaKaTV supaya memperbaiki tayangan program Al-Quran.

2. Motivasi hiburan

Meskipun secara konseptual fungsi televisi sama dengan media

massa lainnya, namun dalam berbagai hasil studi menunjukkan bahwa

motiv utama orang menonton televisi adalah mencari hiburan

selanjutnya mencari informasi, dan akhirnya mencari pengetahuan atau

pendidikan. Sesuai dengan apa yang diutarakan oleh Neil Postman

Page 134: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

bahwa esensi media televisi adalah hiburan sehingga ia memperolok

khalayak dengan sindiran,"menghibur sampai mati".175

Masyarakat melihat KaKaTV dengan berasumsi bahwa dengan

elihat program acara KaKaTV akan mampu memenuhi kebutuhan

mendapatkan hiburan. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa untuk

mendap rakat menginginkan hiburan ketika melihat kaca.Seperti yang

masyarakat mbr akan oleh suyatno, bahwa program hiburan yang

diinginkanya.tanpa adanya program yang menghibur, tayangan KakaTV

tidak akan menarik untuk dilihat.

F. Persepsi terhadap Program Kak TV

Setelah tahapan sensasi dan atensi, tahapan selanjutnya adalah

interpretasi. Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasi

sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh

berbagai faktor, seperti pengalaman massa lalu, sistem nilai yang dianut,

motivasi, kepribadian, dan kecerdasan.176

Pengetahuan yang masyarakat peroleh melalui persepsi terhadap

program acara KaKaTV bukan pengetahuan mengenai program yang

sebenarnya, melainkan tampaknya program tersebut. Penilaian terhadap

program KaKaTV merupakan bentuk persepsi dari hasil interpretasi

masyarakat setelah melihat program-program yang telah ditayangkan

oleh KaKaTV. Jadi interpretasi merupakan penyimpulan pesan yang

yang masuk pada indra manusia dengan menyimpulkan pesan tersebut

seseorang akan memilih baik atau buruk, suka atau tidak suka dari pesan

yang telah diterimanya.

a. Program acara yang disukai

Dengan melalui proses interpretasi, masyarakat akan memilih

program atau memberikan penilaian suka atau tidak suka program yang

ditayangkan oleh KaKaTV. Suka atau tidak suka masyarakat terhadap

program acara KaKaTV. Masyarakat yang menyukai program acara

tertentu, sesuai dengan latar belakang, pengalaman, sikap dan

175 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, 16. 176 Alex Sobur. Psikologi Umum dalam lintasan Surah (Bandung: Pustaka Setia, 2003),

447

Page 135: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

kepercayaan umum yang dimiliki. Hal ini yang akan menentukan apakah

program yang ditayangkan oleh KakaTV bisa mempengaruhi sikap dan

perilaku masyarakat.

b. Presenter yang disukai

Masyarakat yang menyukai presenter tertentu sesuai dengan

karakter masing-masing individu masyarakat. Masyarakat menyukai

presenter apa bila masyarakat memperhatikan program yang dilihatnya.

Bila masyarakat kurang memperhatikan program yang dilihat

masyarakat tidak akan pemah suka terhadap presenter V pembawa acara

tersebut.

Dengan sedikit masyarakat yang mengetahui presenter d masing-

masing program, berarti masyarakat kurang memperhatikan dan bisa

dkatakan masyarakat kurang sering menonton program acara KaKa TV.

Sehingga perlu adanya publikasi masing-masing program acara oleh

KaKaTV TV

c. Narasumber yang disukai

Sama halnya dengan presenter. Masyarakat akan mengetahui dan

menyukai narasumber bila masyarakat memperhatikan betul program

acara yang dilihatnya. Bila masyarakat melihat tetapi tidak

memperhatikan, masyarakat tidak akan mengetahui bahkan masyarakat

tidak menyukai narasumber yang sering mengisi acara.

Dengan minimnya masyarakat sekitar STAIN Kediri yang

mengetahui narasumber yang mengisi acara. Maka masyarakat

kelurahan Ngronggo dan kelurahan rejomulyo kurang begitu

memperhatikan program acara yang dilihatnya. Dan secara umum

masyarakat kurang memperhatikan program-program yang ditayangkan

KaKaTV.

G. Program KaKaTV bermanfaat bagi masyarakat.

Manfaat pada tiap-tiap orang akan berbeda karena perbedaan

motiv yang melatarbelakangi mereka melihat KaKaoTV. Manfaat yang

diperoleh masyarakat merupakan bentuk kepuasan (gratification)

melihat KaKaTV. Kepuasan akan muncul bila masyarakat benar

Page 136: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

memperhatikan dan melihat televisi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Bila seseorang melihat Kaca TV sebagai hiburan, maka yang diperoleh

acara hiburan dan kesenangan yang didapat. Hiburan merupakan hal

utama ketika seseorang melihat televisi. Maka tidak mungkin juga

masyarakat sekitar STAIN Kediri dalam melihat KaCa TV that KaKaTV

untuk mendapatkan hiburan. Program Yang menghibur bias bermacam-

macam perti program acara musik, kelana pesantren, maupun program

Al Gran. Seperti muhtadi yang menganggap program Al-Quran sebagai

program hiburan bagi dirinya.

Sedangkan jika sesorang melihat KaKa TV untuk mendapatkan

informasi dan pendidikan seperti yang diungkapkan oleh Nur Budi

Kristanti Ning tiyas di atas, manfaat yang diperoleh bukan hanya

hiburan, tetapi Informasi dan pendidikan mengenai agama yang

ditayangkan oleh Kaka TV akan bermanfaat bagi dirinya dan

keluarganya. Jadi berbagai mam manfaat akan diperoleh selama

masyarakat mempunyai tujuan ketika melihat program acara KaKaTV.

H. Program yang disukai masyarakat.

Masyarakat menyukai program-program tertentu seperti

tausiyah, kelana pesantren, Delima, dan Al-Quran, merupakan bentuk

hasil dari proses persepsi. Proses persepsi meliputi sensasi, atensi,

interpretasi. Dalam proses persepsi masyarakat menyukai program acara

KaKaTV sesuai dengan latar belakang budaya, pengalaman, sikap dan

kepercayaan umum. Masyarakat akan melihat dan mencari program

KakaTV sesuai denga latar belakang yang mereka anut. Begiti juga

dengan pengalaman. Pengalaman sesorang akan menentukan pemilihan

program-program yang ditayangkan oleh aNTV.

Sikap dan kepercayaan umum juga menjadi hal penting ketika

masyarakat melihat KaCa TV program-program yang mengandung

agama seperti AL-Quran, kelana Pontren, dan tausiyah menjadi acara

favorit di masyarakat. Karena bias membantu mereka mengenal lebih

dalam agama yang mereka anut. Sedangkan program delima atau acara

musik dipilih oleh masyarakat karena bisa mendapatkan hiburan yang

kebanyakan masyarakat sangat disibukkan oleh berbagai macam hal

yang dihadapinya.

Page 137: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

I. Kritik dan saran terhadap Kak TV

Kritik dan saran merupakan hasil dari proses persepsi seseorang

setelah melihat sesuatu rangsangan. Proses ini merupakan proses

subjektif yang melibatkan evaluasi pemirsa KaKaTV. Kritik dan saran

akan bisa membantu KakaTV menjadi televisi yang lebih maju dan TV

lebih baik.

Kritik masyarakat terhadap program acara Jak adalah perempuan

kurang profesional dan kurang serius ketika memb sebuah program acara

program acara yang menampilkan hib KaTA kurang sangat kurang

kemasan program-program tayangan Kakaty ku menarik untuk

dinikmati, isi program bincang-bincang dengan do pem bahasanya

kurang lugas, sehingga masyarakat tidak bisa memanah isi yang

disampaikan dan juga program-program terkait STAIN Kediri juga

kurang penayangan suatu program terlalu sering diulang-ulang bahkan

dalam minggu satu program bisa diulang dua kali. Lai halnya dengan

penayangan program Al-Qur'an, penayangan program Al-Qur'an

menurut masyarakat tidak teratur artinya banyak sekali surat-surat yang

ditayangkan tidak runtut mulai juz 1 sampai juz 30 lagu-lagu dari

program delima harus di up to date dna juga kemasanya kurang menarik

Saran dari masyarakat untuk KaKaTV adalah menambah program

tayangan mengenai STAIN Kediri, menambah program program seperti

liputan sejarah islam baik yang ada di Kediri maupun yang ada di

Indonesia, memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM),

memperbaiki tayangan program acara kakaTV agar bisa dinikmati oleh

masyarakat

Kritik dan saran yang telah disampaikan oleh masyarakat

merupakan bentuk keinginan untuk lebih dekat dengan lembaga

penyiaran KaKaoTV. Masyarakat yang selama ini hanya melihat televisi

televisi nasional maupun lokal yang hanya mengutamakan kepentingan

kelompok atau individu atau mengutamakan kepentingan ekonomi dari

pada yang lain seperti pendidikan dan keagamaan, masyarakat

menginginkan KaKaTV TUA memiliki suasana berbeda yang lebih

agamis dan mendidik Dan juga masyarakat selama ini melihat STAIN

Kediri hanya dari luamya saja, artinya masyarakat hanya lewat di depan

Page 138: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

STAIN Kediri ataupun hanya mendengar kabar dari orang lain atau

melin brosur maupun yang lainya, tanpa mengetahui apa yang ada di

dalam STAIN Kediri. Dengan hadimya KaCa TV sebagai televisi yang

dimiliki oleh STAIN Kediri atau bisa dikatakan bahwa KaKaTV sebagai

bentuk perwujudan dari visi dan misi STAIN Kediri, masyarakat

menginginkan isi-isi program mengenai STAIN masyarakat akan Kediri

lebih diperbanyak, sehingga mengetahui apa yang ada di dalam STAIN

Kediri mulai dari jurusan, fasilitasnya, keilmuan, maupun yang lainya.

VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Persepsi masyarakat terhadap KaKaTV adalah bentuk makanan

yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan

yang disampaikan dalam tayangan program acara KaKaTV. Dalam

proses pembentukan persepsi ini bisa dipengaruhi berbagai macam

faktor yang melatar belakangi. Faktor tersebut adalah latar belakang

budaya, pengalaman, dan sikap dan kepercayaan yang dianut.

Selanjutnya hasil dari penelitian ini adalah:

1. Masyarakat kelurahan Ngronggo dan kelurahan Rejomulyo

mengetahui dan senang dengan program-program KakaTV.

program yang diketahui oleh masyarakat adalah Delima, Kohu,

Al-Quran, Tasiyah, Mimbar akademik, dan Kenala Pontren.

2. Masyarakat sangat apresiatif dengan hadirnya KaKaTV.

Masyarakat menganggap program-program acara yang

ditayangkan oleh aNTV sudah cukup baik dan bermanfaat bagi

kehidupan mereka. Manfaat tersebut untuk lebih mengenal

agama dengan baik, dan selanjutnya untuk bisa ditanamkan

kepada anak-anaknya.

3. Masyarakat melihat KaKaTV untuk memenuhi kebutuhan

informasi dan hiburan. Kebutuhan informasi mencakup hal

mengenai agama islam dan dunia pendidikan pada saat ini. Dan

kebutuhan lain adalah kebutuhan mendapatkan hiburan.

4. Meskipun banyak kritik yang muncul terhadap KaKa TV, lamun

sejatinya masyarakat ingin lebih dalam dan lebih dekat

mengenal KaKaTV dan STAIN Kediri. Selama ini masyarakat

Page 139: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Mengenal STAIN Kediri hanya dari luarnya saja. Mereka Belum

tahu dalamnya kampus STAIN Kediri. Dengan aps KTV mereka

berharap dapat mengetahui lebih dalam saja yang ada di STAIN

Kediri

A. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada beber saran yang

disampaikan masyarakat terhadap lembaga penyiaran Kaka TV, yaitu:

1. Kaka TV sebagai lembaga penyiaran yang dimiliki oleh STAIN

Kediri untuk menambah program-program acara ban mengenai

STAIN Kediri. Artinya porsi program yang melipur tentang

STAIN Kediri ditambah. Sehingga masyarakat akan mengetahui

kegiatan, jurusan dan keilmuan yang ada di STAIN Kediri. Dan

diharapkan KaKaTV menambah program acara tentang sejarah

islam

2. SDM (sumber Daya Manusia) yang dimiliki oleh personil Kaka

TV harus ditingkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) akan

mempengaruhi kualitas dari program acara KaKaTV.

3. Dengan SDM (sumber Daya Manusia) yang bagus, maka kualitas

program acara juga akan lebih bagus dan menarik masyarakat

untuk melihat KaKa TV.

4. KaKa TV harus meningkatkan kualitas seluruh tayangan

program acara. Artinya jangan sering mengulang program acara

yang sudah ditayangkan. Dan penayangan porgram Al-Quran

juga diperbaiki, jangan asal-asalan. Karena ini menyangkut

kredibilitas KaKaTV dan juga STAIN Kediri.

Page 140: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Ian, Metode Penelitian Kualitatif. (http://www.penalaran-

unm.org diakses pada tanggal 3 Juni 2011).

Badjuri, Adi. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010

nundara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 2007

Komunikasi Politik. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009 di Survei,

Penonton Televisi Naik 15% di Bulan Ramadhan. NU Online,

2010, (http://nu.or.id, diakses tanggal 18 Agustus 2011) codra.

Pengetahuan. 2011. (http://ajangberkarya.wordpress.com

diakses pada tanggal 15 Agustus 2011).

Hermanto, Budhi. Sejarah Pertumbuhan Televisi Komunitas Di

Indonesia.

(http://krisnamulawarman.com, diakses tanggal 15 Desember 2010)

Himpunan Peraturan Perundang-undang Penyiaran dan Pers. Bandung

Fokusmedia, 2011 http://www.stainkediriac.id, diakses pada tanggal 25

Juli 2011

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana Predana Group, 2008

Kusumo, Engkus. Metodologi penelitian Komunikasi Fenomenologi

konsep, Pedoman, dan Contoh penelitianya. Bandung: Widya

Padjadjaran, 2009

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar Jakarta:

Page 141: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Erlangga, 1991 Patilima, Hamid. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

ALFABETA,

2007 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS, 2007

Rakhmat, Jalaluddin Psikologi Komunikasi. Bandung Remaja

Rosdakarya, 2007

Persepsi Masyarakat Terhadap Program Acara KaKaTV 123

Metode penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statistk

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

Rozali. Emosi dan Motif 2008 (http://www.psb-psma.org. diak tanggal

17 Agustus 2011) Sartika Yuliarti Ayu. Televisi Komunitas.

(attp:llayusartikayuliari wordpress.com diakses tanggal 12

Desember 2010)

Seven, Werner J. dan James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi Se

Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Ken 2007

Sobur, Alex. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah Bandung Puso

Setia, 2009

Surayin. Kamus Umum Indonesia, Bandung: Yrama Widya, 2010

Susilo, Suko. Sosiologi Komunikasi Sebuah Pengantar Surabaya:

Janggal Pustaka Utama, 2008

Widyatama, Rendra. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka

Page 142: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM

STAD (STUDENT TINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA MENINGKATKAN PELAJARAN FIQIH KELAS

IV DI MIN NGRONGGOT KAB. NGANJUK TAHUN 2010/2011

Mu’awanah177

Abstrak

Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, salah

nya adalah adanya perubahan paradigma dalam pembelajaran, yaitu orientasi

pembelajaran yang berpusat pada siswa Namun disisi lain masih sering ditemui

pembelajaran yang masih berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif dan

Berdampak pada prestasi siswa, termasuk pembelajaran pada mata pelajaran fiqih di

MIN Ngronggot. Oleh karena itu, perlu adanya metode yang memungkinkan siswa

untuk keh aktif dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Fokus yang akan diteliti

yaitu 1) Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas V di MIN

Ngronggo(,2) Bagaimana penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

fiqih di MIN Ngronggot, 3) Apakah penerapan metode kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran fiqih di MIN

Ngronggot Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan

Penelitian Tindakan Kelas (PIK) yang tiap siklusnya terdiri dari planning

acting, observing, dan Folding Sesuai dengan pendekatan ini kehadiran peneliti di

lapangan mutlak diperlukan karena merupakan instrumen kund Data diperoleh dengan

menggunakan metode Observasi, pengukuran tes hasil belajar siswa, wawancara dan

dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data yang ada dan

berupaya untuk mencari makna lagu mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan tahap terakhir mengadakan pengecekan keabsahan data

Dari hasil penelitian diperoleh 1) prestasi belajar pada mata pelajaran fiqih

tergolong kurang baik, setelah dievaluasi hasilnya yaitu dari 38 siswa hanya 15 siswa

yang tuntas, 2) penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran fiqih kelas

IV dilaksanakan dengan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan,

3) dari penelitian ini peroleh hasil yaitu penerapan metode kooperatif tipe STAD dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MIN Ngronggot. Peningkatan tersebut

yaitu pada pra tindakan yaitu siklus I peningkatannya pada pertemuan I 10,5% dan

pertemuan 15,7%, kemudian klus II peningkatan pada pertemuan I 18,5%, dan

pertemuan II 15,8%. Begitu juga gan prestasi kelompok STAD yang mengalami

peningkatkan dari siklus I ke siklus Il

Kata kunci: metode pembelajaran tipe STAD, prestasi belajar, mata pelajaran fiqih

177 Dosen STAIN Kediri

Page 143: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

A. Latar Belakang.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting bagi manusia.

Melalui proses pendidikan kita mendapatkan ilmu yang a

menyelamatkan kita baik di dunia maupun di akhirat kelak. Du Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem

Pendidikan Nasional Pasal 2 mengemukakan bahwa pendidik bertujuan

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab

Dari tujuan pendidikan yang telah dijelaskan diatas dap diketahui

bahwa pendidikan agama juga memiliki peran yang cukup penting dalam

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam

mencapai tujuan pendidikan tersebut ditetapkan suatu kurikulum yang

mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan

Menurut Trianto ditetapkannya kurikulum sekarang yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ini menuntut adanya

perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, salah satu

perubahan dalam pembelajaran tersebut adalah siswa dituntut untuk

lebih aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung (Trianto, 2010

Agar siswa bisa aktif maka diperlukan suatu metode dan pendekatan

yang menarik untuk memudahkan siswa dalam penguasaan konsep

terhadap materi pelajaran. Oleh karena itu, guru harus bisa memilih

metode pembelajaran yang efektif untuk siswa. Pembelajaran yang

efektif merupakan pembelajaran dimana siswa dilibatkan lebih aktif

dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih menguasai materi

yang pada akhirnya berdampak pada peningkatkan prestasi belajar siswa

Akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian, dalam proses

pembelajaran, masih banyak sekolah yang tidak melibatkan siswa secara

aktif. Masih banyak guru yang menggunakan metode yang berpusat pada

guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas

Page 144: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

menjadi kaku dan didominasi oleh guru. Seperti halnya di Min

Ngronggot ini, terutama pada mata pelajaran fiqih. Berdasarkan hasil

pengamatan peneliti, dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru fiqih pada kelas IV di MIN Ngronggot ini masih

menggunakan metode yang monoton yaitu metode ceramah. Metode

ceramah bukan merupakan metode yang salah, karena setiap metode

kelebihan dan kekurangan masing-masing demikian pula mempunyai de

ceramah. Hal yang mungkinkurang disadarioleh guruselama ini siswa

merasa kurang bersemangat karena tidak adanya perubahan ri didalam

kelas. guru menerangkan, siswa mendengarkan dengan susi di dalam a

penjelasan dari guru. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran wh

berpusat pada guru dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam mes

pembelajaran yang berlangsung. Akibat dari hal ini adalah tidak

ksimalnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan suasana was

menjadi membosankan sehingga siswa kurang memahami dan

menguasai materi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa yang tergolong rendah.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti mencoba

menerapkan salah satu metode pembelajaran yang tidak hanya berpusat

pada guru akan tetapi juga melibatkan peran siswa aktif pada saat proses

pembelajaran dengan cara belajar melalui aktifitas dalam kelompok

Kelompok yang saling bekerjasama. Metode pembelajaran itu adalah

pembelajaran kooperatif. Menurut Suyatno Pembelajaran kooperatif

merupakan metode belajar yang menekankan belajar dalam kelompok

heterogen saling membantu satu sama lain, bekerja sama menyelesaikan

masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan

yang optimal baik kelompok maupun individual. ( Suyatno, 2009). Hal

ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menguasai materi

pelajaran fiqih dengan baik sehingga nantinya akan meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam tipe

diantaranya tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe

Jigsaw, up TGT (Teams Games Tournament), tipe NHT (Numbered

Head Together). Dari beberapa tipe metode pembelajaran kooperatif

Page 145: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

tersebut peneliti lih metode kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran

fiqih di MIN Ngronggot Nganjuk. Menurut Umi Mahmudah M.A dan

Abdul Wahab Rasyidi M. Metode pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Stue Toms Achim Dhe) merupakan suatu metode kooperatif den cara

guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam mereka untuk

memastikan bahwa seluruh anggota tim telah mengua pelajaran tersebut.

Akhirnya seluruh siswa mendapatkan kuis tentan materi itu pada waktu

kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Dari uraian diatas maka penelitian dalam implementasi metode

STAD ini sangatlah diperlukan. Untuk itu penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian sekaligus mendeskripsikan penelitian tersebut

dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

tindakan kelas dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas

IV di MIN Ngronggot Kab. Nganjuk Tahun 2010/2011

B. Fokus Penelitian.

Berdasarkan konteks penelitian tersebut, ada persoalan pokok

sebagai fokus penelitian yaitu :

1. Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas

IV di MIN Ngronggot Kab. Nganjuk ?

2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MIN Ngronggot

Kab. Nganjuk ?

3. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

Fiqih kelas IV di MIN Ngronggot Kab. Nganjuk ?

C. Tujuan penelitian.

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

Page 146: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Fiqih kelas IV di MIN Ngronggot Kab. Nganjuk

2. Untuk Mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MIN

Ngronggot Kab. Nganjuk.

Page 147: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

3. Untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar swa

pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MIN Ngronggot Kab.

Nganjuk

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini antara lain:

1. Bagi peneliti dapat menjadi sumbangan pemikiran dan sebagai

bahan masukan dalam meningkatkan belajar siswa pada

umumnya dan khususnya pada mata pelajaran Fiqih.

2. Sebagai bahan masukan bagi para pencipta bidang keilmuan

yang ingin mengembangkan khazanah keilmuan

3. Sebagai bahan masukan bagi para guru terutama guru mata

pelajaran Fiqih akan pentingnya penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa

4. Sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi pijakan dasar untuk

lembaga atau sekolah dalam mengembangkan pola pendidikan

dan pembelajaran bidang studi Fiqih.

E. Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut

Basrowi dan Suwandi penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan

dan perilaku orang-orang yang diamati. (Basrowi dan Suwandi, 208)

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tinda

kan Kelas (Classroom Action Research), dengan jenis metode

kolaboratif.Jenis penelitian kolaboratif yaitu hadirnya suatu kerjasama

dengan pihak-pihak lain seperti atasan, teman sejawat, atau guru dengan

Peneliti. Penelitian Tindakan kelas adalah suatu proses dimana guru dan

SSwa menginginkan terjadinya perbaikan, peningkatan, dan perubahan

pembelajaran yang lebih baik agar tujuan pembelajaran di kelas dapat

tercapai secara optimal

Page 148: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Rancangan penelitian ini menggunakan PTK. yaitu menyusun rancangan

tindakan (Planning pelaksanaan tinda Acting) pengamatan (Observing),

dan refleksi (Reflecting). penerap mak mendeskripsikan pene Penelitian

ini bertujuan untuk mende pembelajaran dengan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Fiqih kelas IV di MIN Ngronggot Nganjuk.

Penelitian ini dapat digambark dalam alur kerja PTK yaitu sebagai

berikut :

Dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di lapangan adalah

sebagai kunci penelitian, maka mutlak diperlukan. Karena desain

penelitian yang dipilih adalah PTK yaitu dengan pendekatan kualitatif

kolaboratif partisipatoris, maka dari itu selama penelitian tindakan ini

dilakukan, peneliti bertindak sebagai observer, pengumpul dan

penganalisis data dan sekaligus pelapor hasil penelitian

Page 149: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Lokasi penelitian yang peneliti ambil darah di MIN Ngronggi

khususnya pada mata pelajaran fiqih kelas IV. MIN Ngronggot ini di JL.

P. Diponegoro 6 Dingin Ngronggot Nganjuk, Telp (0358)772452

Kemudian jenis data yang diperoleh dari Penelitian Tindakan

Kelas adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data Kualitatif

terdiri dari :

1. Data observasi yaitu tehnik atau pendekatan untuk mendapatkan data

dengan cara mengamati langsung obyek datanya. Tujuan dari

observasi adalah untuk mengetahui keberhasilan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif

tipe STAD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran fiqih kelas IV. Untuk menganalisis data ini, peneliti

membagi kriteria bentuk penilaian data sebagai berikut:

Sangat baik : diberi skor 5.

Baik : diberi skor 4.

Cukup : diberi skor 3.

Kurang baik : diberi skor 2

Sangat kurang baik : diberi skor 1.

Pengelolaan data observasi dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menjumlahkan perolehan skor dari hasil seluruh butir pertanyaan

b. Mencari skor rata-rata dengan cara membagi jumlah perolehan

skor oleh banyaknya pertanyaan

c. Setelah skor rata-rata diketahui dicari nilai prosentasenya dengan

cara membagi skor rata-rata dengan nilai maksimum dikalikan

100%. Norma pengujian menggunakan skala prosentase dengan

tingkat kriteria sebagai berikut:

90% - 100% Sangat baik

80% - 89% Baik

70% - 79% Cukup

Page 150: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

60% - 69% Kurang Baik

<60% Sangat kurang Baik

2. Data Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal yang

berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan

sebagainya. Data ini digunakan untuk mengumpulkan data dari

sumber non insani. Data-data tersebut adalah data siswa kelas IV,

data guru, visi misi tujuan dan sarana prasarana yang ada di MIN

Ngronggot.

3. Data wawancara yaitu tehnik atau pendekatan untuk

mendapatkan data dengan jalan peneliti berhubungan langsung

dengan responden dalam bentuk tanya jawab atau wawancara.

Data ini digunakan untuk mengetahui metode pembelajaran yang

diterapkan oleh guru dan kondisi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung serta pertanyaan yang ditujukan pada

siswa berkaitan dengan penerapan metode pembelajaran tipe

STAD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya

pada mata pelajaran Fiqih kelas IV.

Dan jenis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui prestasi

belajar siswa setelah melalui proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data tersebut

berupa tes hasil belajar siswa yang meliputi tes awal dan tes akhir.

Prestasi l belajar dapat diketahui dari ketuntasan belajar siswa

berdasarkan pada petunjuk teknis pelaksanaan belajar mengajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MIN Ngronggot

khususnya mata pelajaran fiqih bahwa masing-masing siswa telah tuntas

belajar bila telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dengan nilai 75.

Kemudian untuk mengetahui prestasi belajar kelompok STAD

dapat dilihat dari skor perkembangan individu. Perhitungan skor

perkembangan individu antara lain dengan kriteria sebagai berikut:

TABEL 8

Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Nilai tes Skor

Perkembangan

Page 151: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Lebih dari 10 poin dibawah skor

awal

0

10-1 poin dibawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin diatas

skor awal

20

Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30

Nilai sempurna (terlepas skor awal) 30

Setelah diketahui skor perkembangan individu, maka Untuk

mengetahui prestasi kelompok STAD yaitu dengan menjumlahkan skor

prkembangan individu setiap anggola kelompok dan dibagi dengan

Banyaknya anggota dalam kelompok. Kriteria-kriteria untuk kelompok

yang mendapatkan prestasi tersebut antara lain:

TABEL 9

Kriteria Keberhasilan Kelompok

Rata-rata Tim Predikat

5 ≤ x ≤ 10 -

11 ≤ x ≤ 20 Tim baik

21 ≤ x ≤ 30 Tim hebat

31 ≤ x ≤ 40 Tim super

Selanjutnya mengenai tahap-tahap penelitian yang dilakukan

dalam Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain:

Siklus I.

a. Perencanaan tindakan.

Perencanaan tindakan merupakan tahap awal dalam penelitian

tindakan kelas. Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun

rancangan tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses

pembelajaran. Rancangan yang dibuat mengarah pada metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan sistem kelompok

Rancangan tindakan tersebut meliputi:

Page 152: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

mempersiapkan lembar observasi.

2. Membentuk kelompok belajar siswa. Kelompok belajar

dibentuk oleh guru dengan kemampuan yang heterogen

Kelompok belajar terdiri dari 4-5 siswa.

3. Menentukan skor awal yang di dapat dari nilai ulangan

sebelumnya.

4. Menyiapkan lembar kerja untuk siswa baik lembar kerja

kelompok maupun individu.

b. Pelaksanaan tindakan.

Guru bersama peneliti melaksanakan tindakan yang canakan

dalam siklus I. Kegiatan yang dilakukan merupakan tas pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Aktifitas tersebut meliputi:

1. Guru menyampaikan materi pelajaran secara garis besar.

2. Membagi siswa ke dalam kelompok kecil dengan anggota 5

siswa secara heterogen.

3. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan bersama-sama dan setiap

kelompok harus memastikan bahwa semua anggota tim telah

menguasai materi.

4. Selama pelaksanaan kerja kelompok, guru berkeliling untuk

memantau aktivitas siswa.

5. Semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara individu,

dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling

membantu.

c. Tahap mengamati (observasi).

Selama kegiatan ini berlangsung peneliti melakukan ngambilan

data berupa hasil pengamatan siswa. Hasil pengamatan catat pada lembar

pengamatan. Dalam observasi yang dilakukan eh peneliti adalah

1. Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Page 153: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

2. Mencatat setiap kegiatan yang terjadi saat penerapana Metode

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD.

d. Tahap refleksi.

Tahap terakhir pada siklus I adalah refleksi. Refleksi merupa

kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah dilakukan

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mendiskus

penerapan rancangan tindakan. Apabila telah diketahui letak

keberhasilan dan hambatan dari siklus I, guru dan peneliti menentukan

rancangan pada siklus II untuk perbaikan siklus I.

Siklus II.

Hasil keputusan pada siklus I dijadikan pertimbangan untuk

siklus I. Siklus II merupakan tahapan perbaikan dari siklus I.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I diperbaiki pada

siklus II. Cara dan tahapan pada siklus II sama dengan siklus I.

F. Pembahasan.

1. Landasan Teori.

a. Metode Pembelajaran Kooperatif.

Metode pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh

seorang guru dalam proses pengajarannya untuk dapat membelajarkan

siswa sehingga dapat merubah perilaku siswa melalui proses latihan dan

pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan mengenai pengertian dari pembelajaran kooperatif

menurut Suyatno menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

suatu kegiatan pembelajaran yang menekankan belajar dalam kelompok

heterogen saling membantu satu sama lain, bekerja sama menyelesaikan

masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan

yang optimal baik kelompok maupun individual. (Suyatno, 2009).

Salah satu alasan terpenting mengapa pembelajaran kooperatif

dikembangkan adalah untuk mengkritisi model pembelajaran kompetitif

Page 154: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dan individualistik. Dalam pembelajaran kompetisi siswa belajar dalam

suasana persaingan, tujuan utama evaluasi dalam model pembelajaran

kompetisi adalah menempatkan siswa dalam urutan mulai dari yang

paling baik sampai dengan yang paling jelek. Sedangkan pada model

pembelajaran individual setiap siswa belajar dengan kecepatan yang

sesuai dengan kemampuan mereka sendiri sehingga kurang adanya

interaksi antar siswa di kelas.

Jika disusun dengan baik, belajar kompetitif dan individualistik

akan efektif dan merupakan cara memotivasi siswa untuk melakukan

yang terbaik. Akan tetapi, terdapat beberapa kelemahan pada belajar

kompetitif dan individualistik. Menurut Trianto kelemahan dari

Pembelajaran kompetitif dan individualitis yaitu:

1) Kompetisi siswa kadang tidak sehat. Sebagai contoh seorang

siswa menjawab pertanyaan guru, siswa yang berharap agar

jawaban yang diberikan salah

2) Siswa yang berkemampuan rendah akan kurang termotivasi

3) Siswa berkemampuan rendah akan sulit untuk sukses de semakin

tertinggal. (Trianto, 2010)

Oleh karena itu untuk menghindari hal-hal tersebut dan a siswa

dapat membantu siswa yang lain untuk mencapai sukses, maka jalan

keluarnya adalah dengan belajar kelompok (belajar kooperatif).

Pembelajaran kooperatif mempunyai konsep bahwa kelompok

merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, karena

sepanjang hidupnya manusia tidak akan terlepas dari kelompoknya

Kelompok dalam konteks pembelajaran dapat diartikan sebagai

kumpulan dua orang individu atau lebih yang berinteraksi secara tatap

muka, dan setiap individu manyadari bahwa dirinya merupakan bagian

dari kelompoknya, sehingga mereka merasa memiliki, dan merasa Saling

ketergantungan secara positif yang digunakan untuk mencapai ujuan

bersama.

Kemudian tujuan dari pembelajaran kooperatif antara lain

1) Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik

Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada

Page 155: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja

bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik., penerimaan

terhadap perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan

sosial.

2) Pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang Tuas terhadap

orang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan maupun

ketidakmampuan.

3) Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa keteran

pilan kerja sama dan kolaborasi.

Dalam metode pembelajaran kooperatif terdapat beberapa

dengan langkah yang berbeda-beda. Tipe metode pembelajaran

Kooperatif antara lain adalah STAD (Student Teams Achievements

Drvision), NHT (Numbered Head Together), Jigsaw, TIS (Think Pair

Share) Tipe TGT (Teams Games Tournament), Tipe GI (Group

Investigation), dll.

b. Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Division),

Menurut Suyatno dalam bukunya yang berjudul Menjelajah

Pembelajaran Inovatif menjelaskan STAD adalah salah satu metode

pembelajaran kooperatif untuk mengelompokkan kemampuan campur

melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk yang

pembelajaran individu anggota

Kemudian Robert E. Slavin dalam bukunya yang berjudul

Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik yang diterjemahkan oleh

Nurilita Yusron menjelaskan bahwa dalam STAD, para siswa dibagi

dalam tim belajar yang terdiri dari 4-5 orang yang berbeda-beda tingkat

kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.Guru

menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk

memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran

Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi

secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk

saling hantu.STAD merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling

Page 156: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan

pendekatan kooperatif. (Nurilita, 2010),

Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa

supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam

menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin

agar timnya mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu

teman satu timnya untuk mempelajari materinya. Mereka harus

mendukung teman satu timnya untuk bisa melakukan yang terbaik,

menunjukkan norma bahwa belajar itu penting berharga dan

menyenangkan. Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan

materi pelajaran. Mereka boleh mendiskusikan setiap ketidaksesuaian,

dan saling membantu satu sama lain jika ada yang salah dalam

memahami.

Sebelum pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dilaksanakan,

terlebih dahulu membutuhkan persiapan-persiapan Persiapan persiapan

tersebut antara lain :

1) Perangkat pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegia- tan

pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat

pembelajarannya, yang meliputi RPP, buku, dan lembar kerja

Siswa.

2) Membentuk kelompok kooperatif. Menentukan kelompok

diusahakan agar kemampuan siswa kelompok adalah heterogen.

apabila memungkinkan kelom pok kooperatif perlu

memperhatikan ras dan latar belakang yang relatif sama, maka

pembentukan kelompok dan didasarkan pada prestasi akademik

dan jenis kelamin, ant lain siswa dalam kelas terlebih dahulu

diranking se kepandaian dan menentukan tiga kelompok dalam

kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah, dan kelompok

bawah.

3) Menentukan skor awal. Skor awal yang dapat digunakan dalam

kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya.

4) Kerja kelompok. Kerja kelompok dilakukan untuk mencegah

adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, oleh

Page 157: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

karena itu terlebih dahulu di adakan latihan kerjasama

kelompok. Kerja kelompok ini dapat berupa tugas yang

diberikan pada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama sama.

Kemudian mengenai langkah-langkah dalam pembelajaran

kooperatif tipe STAD menurut Umi Mahmudah dan Abdul Wahab

Rasyidi antara lain:

1) Mengajar mempresentasikan pelajaran. Guru menyampaikan

pelajaran secara langsung pada siswa.

2) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok.

3) Belajar dalam tim. Siswa bekerja di dalam tim mereka untuk

menyelesaikan tugas dengan dipandu oleh oleh lembar kerja

siswa untuk menuntaskan materi. Selama belajar kelompok

tugas anggota tim adalah mengusai secara tuntas materi yang

dipresentasikan oleh guru dan membantu tim mereka menguasai

secara tuntas materi tersebut.

4) Tes individu. Siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara

individual. pada saat ini mereka harus menunjukkan bahwa

mereka telah belajar sebagai individu.

5) Penghargaan tim. Skor tim dihitung berdasarkan skor

peningkatan anggota tim. Penghargaan ini diberikan kepada tim

yang berhasil mencetak skor yang paling tinggi. (Umi

Mahmudah dan Abdul Wahab Rasyidi, 2008)

Penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh

guru dengan menghitung skor individu dan skor kelompok. Di bawah

akan diuraikan cara menghitung skor kelompok dan skor individu siswa

:

Menghitung skor individu.

Menurut Robert E. Slavin dalam salah satu bukunya yang

berjudul Cooperative Learning : Teori, Riset dan Praktik menjelaskan

bahwa perhitungan skor individu dihitung seperti tabel dibawah ini :(

Robert E Slavin, 2010)

TABEL 1

Page 158: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Perhitungan Skor Perkembangan

Nilai tes Skor

Perkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah skor

awal

0

10-1 poin dibawah skor awal 10

Skor awal sampai 10 poin diatas

skor awal

20

Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30

Nilai sempurna (terlepas skor awal) 30

Menghitung skor kelompok

Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor

perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua kor

perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah

anggota kelompok.

TABEL 2

Kriteria keberhasilan Kelompok Rata-rata Tim

Rata-rata Tim Predikat

5 ≤ x ≤ 10 -

11 ≤ x ≤ 20 Tim baik

21 ≤ x ≤ 30 Tim hebat

31 ≤ x ≤ 40 Tim super

c. Prestasi Belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa ke kesan

yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai dalam

Page 159: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

belajar. WS Winkel dalam bukunya Psikologi pengajaran menjelaskan

prestasi diberikan berdasarkan mengatasi memahami, berfikir,

pertimbangan, membandingkan, memilih, dan sebagainya. (WS Winkel,

1996 ) Sedangkan menurut Sunarto dalam salah satu artikelnya

menjelaskan pengertian prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan

atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya. ( Sunarto, 2009)

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud prestasi belajar adalah bukti keberhasilan seseorang dalam

melakukan kegiatan belajar yang diketahui dengan adanya perubahan

tingkah laku, pengetahuan atau keterampilan dari seseorang yang

dikembangkan melalui proses belajar disekolah yang hal ini biasanya

ditunjukkan dengan nilai-nilai dari tes yang sesuai dengan bobot yang

dicapainya. Selain itu unsur prestasi yang dapat dilihat adalah pada

perolehan nilai yang tinggi sebagai hasil belajarnya yang bisa dike dari

hasil tes dan nilai raport sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagai yang diharapkan,

maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar antara lain, faktor yang terdapat pada diri siswa ( Faktor internal

) dan faktor yang terdiri dari luar siswa ( Faktor Eksternal).

Yang termasuk faktor internal yaitu faktor fisik (perkembangan

jasmani siswa) seperti gangguan alat indera, cacat tubuh sehingga dapat

mempengaruhi kurikulum prestasi belajar siswa, faktor psikis

(kecerdasan, bakat, quran dan motivasi), kemudian yang termasuk faktor

eksternal yaitu faktor keluarga, faktor sekolah yang diantaranya metode

mengajar, guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, dan tugas rumah, dan faktor lingkungan masyarakat.

Dari keterangan di atas telah diketahui faktor-faktor yang

membuat siswa mendapatkan prestasi belajar. Dalam metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD ini ada salah satu faktor yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar yang masuk di dalamnya yang

antara lain guru dituntut untuk menguasai Paito faktor sekolah Auhan

pelajaran yang akan diajarkan dan memiliki tingkah laku yang kput

dalam mengajar. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk menguasai bahan

Page 160: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pelajaran yang disajikan dan memiliki metode yang tepat untuk

mengajar. dengan metode STAD ini siswa dituntut untuk lebih aktif

proses pembelajaran yang berlangsung.

Dalam pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 swa

yang heterogen dilihat dari prestasi belajar mereka. Sehingga dalam 1

kelompok terdapat siswa yang prestasinya tinggi, rendah dan sedang.

Mereka akan belajar bersama dalam tim mereka untuk saling membantu

dalam menguasai materi yang telah dijelaskan oleh guru sehingga siswa

dapat meningkatkan prestasi belajar mereka khususnya pada mata

pelajaran fiqih.

d. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Fiqih.

Fiqih merupakan sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan

manusia dengan Allah SWT, sesama manusia dan dengar klik lainnya.

Dalam Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 2008 kemukakan

bahwa Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu

mata pelajaran PAI yang mempelajar tentang fiqih ibadah, terutama

menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan

rukun Islam dan pembiasaan- dalam kehidupan sehari-hari, serta fiqh

muamalah yang menyangku pengenalan dan pemahaman sederhana

mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan

haram, khitan, qurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam

meminjam. Secara substansial mata pelajaran fiqih memiliki kontribusi

dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan

dan menerapkan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai

perwujudan kesetasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan

manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama

manusia, makhluk lainnya ataupun lingkungannya

Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk

membekali peserta didik agar dapat:

Page 161: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam

baik yang menyangkut aspek ibadah maupun mus malah untuk

dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam

menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia

dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama

manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan

lingkungannya.

Materi pada mata pelajaran fiqih kelas IV semester II ini yaitu

mempelajari tentang ketentuan sholat idul Fitri dan idul adha. dalam hal

ini, yang akan dibahas antara lain mengenai :

a. Pengertian dari shalat idul fitri dan idul adha.

b. Hal-hal yang disunnahkan sebelum melaksanakan sholat idul fitri

dan idul adha.

c. Tata cara shalat idul fitri dan idul adha.

d. Amalan-amalan pada hari raya idul fitri dan idul adha.

2. Temuan Penelitian.

Dari penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dilakukan setiap tahapan siklus mulai dari pelaksanaan siklus I dan II,

telah memberi dampak yang positif terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran fiqih. Hal ini dilihat dari perolehan awal siswa sebelum

diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan nilai

hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran degan metode

STAD. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap nilai yang

diperoleh siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya pembelajaran

dengan metode STAD, dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas IV pada mata

pelajaran Fiqih kurang baik, hal ini dipengaruhi metode yang

digunakan oleh guru yang yaitu dengan menggunakan metode

ceramah. Sehingga siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam

pembelajaran. Akibatnya, siswa kurang memahami dan

menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru yang pada

Page 162: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

akhirnya berdampak pada prestasi belajar siswa. Hal ini dapat

diketahui dari hasil tes belajar siswa yang dilakukan pada

pembelajaran pra tindakan yaitu dari 38 siswa yang mencapai

KKM hanya 15 siswa dengan nilai rata-rata 66,31 dan tingkat

ketuntasan klasikal siswa kelas IV pada hanya mencapai 39,4%.

b. Hasil tes belajar siswa pada pembelajaran siklus I yaitu pada

pertemuan pertama, dari 38 siswa yang sudah mencapai KKM

sebanyak 19 siswa dengan nilai rata-rata 71,7 dan ketuntasan

klasikal siswa mencapai 50%. Kemudian pada pertemuan kedua

siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebanyak 25

siswa dengan nilai rata-rata 76 dan ketuntasan kalsikal siswa

mencapai 65,7%. Peningkatan dari tahap sebelumnya yaitu

26,2% (pertemuan I peningkatannya 10,5% dan pertemuan II

peningkatannya 15,7%). Begitu juga dengan skor perkembangan

yang diperoleh siswa, pada siklus 1 ini, skor perkembangan siswa

mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan pertemuan

sebelumnya yaitu sebanyak 9 siswa yang memperoleh

peningkatan skor perkembangan dibandingkan skor sebelumnya.

c. Hasil tes belajar siswa pada siklus II yaitu pada pertemuan

pertama, dari 38 siswa yang sudah mencapai KKM mengalami

peningkatan dibanding siklus sebelumnya yaitu sebanyak 32

siswa dengan nilai rata-rata 81,18 dan ketuntasan klas siswa

mencapai 84,2%. Kemudian pada pertemuan ked dinyatakan

bahwa seluruh siswa telah mencapai KK yang telah ditetapkan

dengan nilai rata-rata 86,5 sehing ketuntasan klasikalnya

mencapai 100%. Peningkatan siklus sebelumnya yaitu 34,3%

(pertemuan I peningkatan 18,5% dan pertemuan II

peningkatannya 15,8%). Begitu jue dengan skor perkembangan

yang diperoleh siswa, pada siki II ini mengalami peningkatan

dibandingkan skor pada siklus I yaitu terdapat 17 siswa yang

memperoleh peningkatan ske perkembangan dibandingkan

dengan siklus I.

Dari perbandingan perolehan nilai hasil belajar siswa kelas IV

pada mata pelajaran Fiqih sebagaimana diuraikan di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif

Page 163: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV

khususnya pada mata pelajaran Fiqih.

3. Analisis.

a. Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV di

MIN Ngronggot Nganjuk

Sebagaimana diterangkan pada bab II dalam kajian teori bahwa

yang dimaksud dengan prestasi belajar menurut Winkel yang dikutip

oleh Sunarto dalam salah satu artikelnya menjelaskan bahwa Prestasi

belajar adalah suatu bukti keberhasilan atau kemampuan seseorang

dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Bukti keberhasilan tersebut bisa diketahui dari perolehan nilai yang

tinggi sebagai hasil belajarnya yang bisa diketahui dari hasil tes dan nilai

raport yang telah mencapai Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang

telah ditetapkan.

Prestasi belajar siswa Kelas IV pada mata pelajaran Fiqih di MIN

Ngronggot Nganjuk ini masih membutuhkan penanganan yang baik

karena tingkat keberhasilan sebagian besar siswanya masih tergolong

rendah, bisa dikatakan demikian karena berdasarkan nilai hasil tes pada

tahap pra tindakan yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa kelas IV belum mencapai ketuntasan dalam belajar

(KKM) khususnya pada mata pelajaran fiqih. Hal tersebut dikarenakan

metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih cenderung

monoton yaitu dengan menggunakan metode ceramah, dan kurang

melibatkan siswa secara aktif sehingga akibatnya proses pembelajaran

cenderung membosankan dan berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa.

Berdasarkan nilai hasil tes yang dilakukan pada tahap pra

tindakan menunjukkan bahwa dari 38 siswa yang tuntas hanya 15 siswa

dan dan yang belum tuntas mencapai 23 siswa. Oleh karena itu perlu

adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menerapkan metode

yang bervariasi dan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

Page 164: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

b. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada

Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV Di MIN Ngronggot Nganjuk

Penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

Fiqih kelas IV yang dilakukan peneliti di MIN Ngronggot yang dimulai

pada tanggal 28 Maret sampai 7 Mei 2011. Penelitian yang dilakukan ini

merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan tahapan pra

tindakan, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra tindakan dilakukan selama

1 kali pertemuan, sedangkan pada siklus I dan II di lakukan selama 4 kali

pertemuan ( 2 pertemuan pada siklus I dan 2 pertemuan pada siklus II).

Sesuai dengan paparan data dan temuan penelitian yang telah

dikemukakan oleh peneliti pada bab IV, maka langkah-langkah

pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan peneliti di MIN

Ngronggot antara lain :

a) Guru menyampaikan materi. Dalam hal ini siswa harus benar

benar memperhatikan karena akan sangat membantu mereka

mengerjakan kuis-kuis yang diberikan oleh guru.

b) Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok heterogen

menurut prestasi dan jenis kelamin. Tiap kelompok terdiri dari 4-

5 siswa.

c) Guru memberikan tugas pada tiap kelompok berkaitan dengan

materi yang sudah disampaikan oleh guru. Masing-masing

kelompok harus bekerjasama untuk meyelesaikan tugas tanya

sudah tersebut dan memastikan bahwa semua anggotanya

menguasai tugas tersebut selama pelaksanaan kerja kelompok

berkeliling untuk memantau aktivitas siswa

d) Guru memberikan tes individu pada tiap siswa. Pada individu ini

masing masing siswa tidak diperbolehkan membantu

e) Guru memberikan penghargaan pada tim yang mendapat skor tim

tertinggi. Penghargaan ini berdasarkan pada pmt skor rata-rata

tiap anggota kelompok tersebut pada diberikan kuis individu. Hal

ini dilakukan agar siswa termotivasi dalam kegiatan

pembelajaran dengan metode STAD.

Page 165: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

c. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih

Kelas IV di MIN Ngronggot Kab. Nganjuk

Sebagaimana diterangkan pada bab II dalam kajian teori bahwa

yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD Menurut

Suyatno dalam bukunya yang berjudul Menjelajah Pembelajaran

Inovatif menjelaskan STAD adalah salah satu metode pembelajaran

kooperatif untuk mengelompokkan kemampuan campur yang

melibatkan pengakuan tim dan tanggungjawab kelompok untuk

pembelajaran individu anggota178

Maka dapat dikatakan bahwa metode STAD itu merupakan salah

satu metode pembelajaran kooperatif dengan cara bekerjasama dalam

kelompok dalam menguasai materi. Pembagian kelompok didasarkan

pada kemampuan campur menurut prestasi dan jenis kelamin. Pada

pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, masing-masing kelompok harus

bertanggung jawab pada setiap anggota mereka untuk memperoleh

keberhasilan yang optimal dalam belajar.

Tujuan dari metode pembelajaran kooperatif menurut

Muhammad Faiq Dzaki adalah hasil akademik (peningkatan kinerja

akademik), penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan

keterampilan sosial"179 dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa

tujuan dari pembelajaran kooperatif tidak hanya untuk meningkatkan

kemampuan akademik saja, akan tetapi mempunyai tujuan agar siswa

menerima teman-temannya yang memiliki perbedaan dan

mengembangkan keterampilan sosial.

Penerapan metode kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran

Fiqih kelas IV yang dilakukan peneliti di MIN Ngronggot dimulai pada

tanggal 28 Maret sampai 7 Mei 2011. Penelitian yang dilakukan ini

178 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif 52 179 Muhammad Faiq Dzaki, Pembelajaran Kooperatif - Tujuan. http: //penelitian ti-

dakankelas. Blogspot.com/2009/03/pembelajaran-kooperatif-tujuan html/di akses

pada tanggal 23-03-2011.

Page 166: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan beberapa tahap

yaitu tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus di

lakukan selama 1 kali pertemuan, sedangkan pada siklus I dan II di

lakukan selama 4 kali pertemuan (2 pertemuan pada siklus I dan 2

pertemuan pada siklus II). Materi yang di pelajari yaitu tentang ketentuan

sholat Idul Fitri dan Idul Adha.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap nilai yang

diperoleh siswa pada mata pelajaran fiqih kelas IV, pada beberapa siklus

tersebut menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa

sebelum diterapkan metode kooperatif tipe STAD dan setelah

menggunakan metode kooperatif tipe STAD. sebelum metode kooperatif

tipe STAD diterapkan, siswa yang tuntas dalam belajar hanya mencapai

39,4%. Akan tetapi setelah metode kooperatif tipe STAD ini diterapkan,

terjadi peningkatan yaitu pada siklus I peningkatannya 26,2% (

pertemuan I 10,5% dan pertemuan II 15,7% ), kemudian pada siklus Il

peningkatannya yaitu 34,3% ( pertemuan I 18,5%, dan pertemuan II

15,8%). Begitu juga dengan prestasi kelompok STAD yang mengalami

peningkatan dari siklus I Siklus II. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV khususnya pada mata

pelajaran fiqih.

G. Penutup

1. Kesimpulan.

Page 167: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya

serta pada paparan data dan temuan penelitian yang telah penuli jabarkan

pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih tergolong kurang

baik. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan

penjelasan dari guru sehingga siswa kurang memahami dan

menguasai materi, yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran yang

dilakukan guru lebih bersifat monoton. Dampak dari hal tersebut

yaitu dari 38 siswa, yang tuntas dalam belajar hanya 15 siswa.

Sehingga jika dianalisis lebih lanjut maka ketuntasan siswa kelas

IV yaitu 39,4%.

b. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dilaksanakan di MIN Ngronggot dilakukan sebanyak 2 siklus

yaitu siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II

yang juga dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. masing masing

siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Dengan adanya metode kooperatif tipe STAD ini,

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran fiqih.

c. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD memberi

dampak yang positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran fiqih kelas IV di MIN Ngronggot Nganjuk. Hal ini

dapat dilihat dari hasil pembelajaran siswa sebelum

diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah

39,4%. Dari 38 siswa, yang tuntas dalam belajar hanya 15 siswa

dan yang tidak tuntas mencapai 23 siswa. Kemudian setelah

dilaksanakannya metode kooperatif tipe STAD nilai ketuntasan

siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.

Peningkatan tersebut antara lain pada siklus (pertemuan I)

peningkatannya mencapai 10,53% dan siklus (pertemuan II)

peningkatannya adalah 15,7%, kemudian pa siklus II (pertemuan

I) mengalami peningkatan yaitu 10 dan pertemuan II mencapai

peningkatan yang maksimal yan 15,8%. Begitu juga dengan

Page 168: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

prestasi kelompok STAD mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II.

Hasil ini menunjukkan bahwa dengan penerapan metode

kooperatif tipe STAD dapat memberikan dampak positif terhadap

penguasaan materi yang disampaikan guru dan prestasi belajar siswa

yang telah mengalami peningkatan dan tercapai secara maksimal.

2. Saran-saran.

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, penulis dapat memberikan

beberapa saran kepada pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Bagi guru.

a) Disarankan kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan

metode kooperatif tipe STAD atau metode pembelajaran yang lain

agar siswa lebih semangat dan berprestasi dalam belajar.

b) Pada saat belajar kelompok, sebaiknya guru mengadakan

pengawasan yang serius, karena hal ini akan lebih memaksimalkan

pembelajaran yang berlangsung.

c) Disarankan pada guru untuk lebih memahami keaneka ragaman

potensi yang dimiliki siswa.

d) Pada saat proses pembelajaran berlangsung sebaiknya guru lebih

tegas apabila menemui siswa yang ramai dikelas dan mengganggu

kegiatan pembelajaran agar tidak mengganggu teman yang lainnya

dalam menerima pelajaran.

2. Bagi Siswa.

a) Pada saat guru menjelaskan materi, sangat penting bagi siswa untuk

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.

b) Disarankan bagi siswa untuk senantiasa menghargai siswa yang lain,

baik dalam sekolah, kela, maupun pada saat belajar dalam tim.

c) Pada saat siswa diberi tes individu, sebaiknya siswa sebisa mungkin

untuk mengerjakannya sendiri. Hal ini akan dapat melatih siswa

untuk mandiri.

Page 169: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Imron. Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial Keagamaan,

Malane Kalimasada, 1996.

Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2008

Manajemen Penelitian, jakarta : Rineka cipta, 2000.

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka

Cipta, 2008

Djamarah, Syaiful Bahri. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,

Surabaya Usaha Nasioanal, 1994.

Psikologi Belajar (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002.

Dzaki, Muhammad Faiq. Pembelajaran Kooperatif - Tujuan. http://

penelitiantindakankelas. Blogspot.com/2009/03/pembelajaran

kooperatif-tujuan. html/diakses pada tanggal 23-03-2011.

Ghony, Djunaidi. Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN Malang

Press, 2008.

Hartati, Netty. Islam dan psikolog, Jakarta: Rajawali, 2005.

Isjoni dan Moh. Arif Hj Ismail. Model - Model Pembelajaran Mutakhir,

Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008.

Jogiyanto. Metodologi penelitian Sistem Informasi, Yogyakarta : CV.

ANDI OFFSET, 2008.

Khairuddin. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Konsep dan

Implementasinya di Madrasah, Semarang : Madrasah

Development Center, 2007.

Lie, Anita. Cooperative Learning, mempraktikkan Cooperative Learning

di Ruang - Ruang Kelas. Jakarta : PT. Grasindo, 2005.

Mahmudah, Umi dan Abdul Wahab Rasyidi. Active Learning dalam

pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Malang Press, 2008.

Page 170: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Mulyadi, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda

Karya, 2001.

Muslich, Masnur. Melaksanakan PTK itu Mudah Jakarta : PT Bumi

Aksara, 2009.

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasitty

Jakarta : Rineka Cipta, 2008.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Rema

Rosdakarya, 2001.

Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam

dan Bahasa Arab Di Madrasah

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Prenada Media

Group, 2009.

_____, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta : Prenada Media Group, 2006.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2010.

Sastrapradja, Muhammad. Kamus Istilah Pendidikan dan Umum,

Surabaya : Usaha Nasional, 1981.

Sunarto, Pengertian Prestasi Belajar, http://sunartombs, wordpress.

Com /2009/01/05/ pengertian- prestasi-belajar/diakses pada tanggal 30-

12-2010.

Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo : Masmedia Buana

Pustaka, 2009

Syafaruddin dan Irwan Nasution. Manajemen Pembelajaran, Ciputat:

Quantum Teaching, 2005.

Slavin, Robert E. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek, terj.

Narulita Yusron, Bandung: Nusa Media, 2010.

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada, 2006.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Page 171: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Yogyakarta : Media Abadi, 2005 Winkel,

W. S. Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Grasindo, 1996.

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 151

Page 172: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

THE ACTIVE LEARNING STRATEGY IN

KEYNES' CLASS IN MOVIE

LOVE STORY IN HARVARD

Yogi Rohana180

Abstrak

Film consider as one of art product, which can not be separated from

the global society's life. Moreover, film is used as mass communication media

to socialize language, culture, art, and even education. This study is conducted

to get deep view on education aspect in a movie serial made in South Korea

under title Love Story in Harvard. The writer is interested to the teaching

learning process, which is conducted by one of the character the movie, named

Professor Keynes. Here, Professor Keynes uses active learning strategy in the

class. In addition, the writer wants to know about every activity in the class and

its effect on students' behavior.

This study is kind of literary research that uses descriptive qualitative

approach. The object of this study is the teaching learning process in Keynes

class and the main character behavior or act. The primary data is the action

appears in the movie, while the secondary data is any comment related to the

movie. In analyzing data, the writer uses the theory of active learning strategy

to classify the teaching learning process and the theory of human behavior to

define the effect of the activities on the main character behavior.

After analyzing the obtained data, the writer finds some activities

conducted in Mr. Keynes' class. The activities are classroom engagement

brainstorming structured discussion problem solving simulations, and short

writing. All of those activities affect the main character's behavior. He appears

to be highly motivated, diligent, hard working and joyful. Moreover, sometimes

he becomes frustrated, anxious, and angry. Finally, the writer suggest for the

movie lover to be wise to gain the valuable message in a movie. Besides, the

result of this study may be useful for teacher to apply such learning activity in

their class. In addition, for the next researcher, they can use the result of this

study as the starting point to conduct similar study with different object.

Key Words : Active Learning Strategy, Human Behavior

180 The writer is a student of English Department of Education Faculty STAIN Kediri.

This is under supervisor of Dr. Mukhammad Abdullah, M.Ag and Drs Syaifulloh

M.Pd

Page 173: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

THE ACTIVE LEARNING STRATEGY IN

KEYNES' CLASS IN MOVIE

LOVE STORY IN HARVARD

Yogi Rohana181

Abstraksi

Film merupakan salah satu karya seni yang lekat pada masyarakat

Bahkan film telah banyak digunakan sebagai salah satu media komunikasi

untuk mensosialisasikan isu-isu tertentu, seperti bahasa, budaya, seni, dan

bahkan pendidikan. Penelitian ini dilakukan untuk untuk menyoroti unsur

pendidikan dalam film serial buatan Korea Selatan yang berjudul Love Story in

Harvard. Penulis tertarik dengan proses belajar mengajar yang digunakan oleh

salah satu karakter dalam film tersebut yang bernama Professor Keynes. Dalam

film ini, Profesor Keynes menggunakan strategy mengajar Active Learning.

Selain itu, penulis ingin mengetahui tentang setiap aktivitas di dalam

kelas dan pengaruhnya terhadap sikap siswanya. Penelitian ini merupakan

penelitian literasi yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek

penelitian ini adalah proses belajar mengajar dalam kelas Keynes dan sikap

pemain utama (sebagai salah satu murid Keynes) Data primer didapat dari

setiap adegan dalam film, sedangkan data pendukung didapat dari artikel-

artikel yang berkaitan dengan film ini. Dalam menganalisa data, penulis

menggunakan teori-teori tentang strategi Active Learning untuk

mengklasifikasikan proses pembelajaran dan teori-teori tentang sikap manusia

untuk mendifinisikan pengaruh aktivitas tersebut pada sikap tokoh utamanya.

Setelah menganalisis data-data, penulis menemukan beberapa aktivitas

belajar, yaitu clasSRoom engagement, brainstorming, structured discussion,

problem solving simulations, dan short writing.Semua aktivitas tersebut

perpengaruh pada sikap tokoh utamanya, dimana tokoh utama memiliki sikap

penuh motivasi rajin, pekerja keras, dan bahagia, meskipun terkadang frustasi,

khawatir, dam marah. Pada akhirnya, penulis berharap hasil penelitian ini dapat

menjad inspirasi bagi para guru

181 Penulis adalah mahasiswa jurusan Tarbiyah Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI)

Page 174: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

A. Background of the Study

Since the invention of television in eighteenth century, film or

movie has been produced in very vast amount. In years, people,

especially western, do many innovations in producing film. This

condition has brought a great development in cinematography. As the

result, eastern people, including Japan and Korea, are also being

influenced by this condition. Besides those two countries are known as

the most sophisticated in East Asia.

Film is considered as one of types of mass communication.

People can share many things through film, like culture, art, language,

and even education. In Tello's paper, Ilya Ehrenburg states the

importance of movies saying that they were not just a distraction but also

a school of life"182 Barroso and Tello also say that the universality of

visual education makes movies a perfect tool of learning and teaching.183

It means movie is considerable thing to learn many things about life.

In addition, Tello also states that contemporary research has

proved that movies can serve to the purpose of literacy.184 In another

word, movie is one of literacy product, which is formed in combination

of words, images, and sound. It does not just happen but it brings

message in particularly purpose. Therefore, doing analysis on movie will

bring us, the consumers, into enlightened understanding of mass

communication

Nowada Nowadays, Indonesia could be inseparable from the

influence of globalization. Many cultures move into our country through

film, including western and eastern culture. Recently, eastern culture,

especially Korea, has been popular in Indonesia. This is caused by the

impact of Hallyu.185 186Since 2000s many TV stations broadcast Korean

drama as well. Some Korean dramas like Endless Love, Winter Sonata,

182 Porfiria Barosso, & Lucia Tello, "Movies: a powerful Source of Visual Literacy in

Journalism Ethics", 1 (e-journal of Litrary work) 183 Ibid., p 5. 184 Ibid., p. 1 185 S. Agung Nugroho, "Hallyu 'Gelombang Korea':Refleksi untuk Memajukan Studi

Korea di Indonesia", Jurnal Program studi bahasa Korea FIB UGM (accesed Novem

ber 27, 2010) 186 Hallyu means the influence of Korean culture to the other countries.

Page 175: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dae Jang Geum, and Love Story in Harvard are having good rating durin

broadcasting time.187

Like serial drama in Indonesia, Korean drama a story from Like

serial drama in Indonesia, Korean drama take a story f their daily life.

Mostly, the story tell about love live but varies in setting. Sometimes

they also take a history-based film. Beside the similar to Indonesian

drama, there is a very significant difference that man Indonesian drama

having less value than korean drama.

Korean drama usually takes short time of duration, usually takes

less than 30 episodes. However, most of Korean drama tells about love

life, but it seems natural and close to real life. It makes Korean drama

being interesting and not boring. It is different from Indonesian drama

which have hundreds episodes. In addition, korean drama always

includes their culture in the drama or film. It is even claimed that Korean

movie is Asian values-Hollywood style.188

One of great Korean drama, which having asian value, is Love

Story in Harvard. It is full of real representation of social realities that

occur in student's social life. Some people said that this movie is similar

to one of famous serial drama in America, which also takes setting in

Harvard University. Some characters, like Professor Keynes and the

main characters also have similar personality.

This drama tells about asian student in America, named Kim

Hyun Woo. Heis one of the students in law faculty of Harvard

University. Since long he wishes to study there. Finally, he gets a chance

to make his dream come true after finishing his study of law in his

country, Korea. To live overseas seems not to be easy for him. He should

adapt to the new culture of social life and education system. In social life,

Hyun Woo should work hard to adapt very well. Here, he finds some

culture shock, which is completely different from his country. One of

culture shock that he faces is being individualist. In the first day course,

he was late because he helps his housemate to go to hospital.

187 D. Pacquet, Korean film newsletter 14, ed. 14 Juli 2004. 188 T. Rhee. January 21 2001. Are Korean Movies Seeing a Renaissance? The Korea

Times online, http://www.Koreatimes.co.kr/kt_culture/200101/

http://www.koreatimes.co.kr/kt_culture! 120010122175346461164.html, (accesed

on November 27, 2010)

Page 176: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Unfortunately, his housemaid left him in the hospital without telling him

to go.

Korea is considered as a country, which is very appreciating

friendship and ethic in socializing. They are also honoring person who is

der than they are.189 This different culture has made Hyun Woo really

trouble. Since that time, he knows that he should learn to adapt with the

situation though it does not fit in his character.

Beside that Hyun Woo also get some difficulties in his class. He

may get some difficulties in following the lesson, especially in Professor

Keynes' class. For the freshmen like Hyun Woo, being in that condition

is not easy. That is a very hard pressure. It is because Hyun Woo is not

accustomed to the learning strategy. Education in Korea is commonly

being conducted in passive way and memorizing the materials, whereas

the education system is disciplines and structured well.190

Here, Keynes is also one of interesting character to be discussed.

Professor Keynes is one of professor in law faculty of Harvard

University and he is considered as a strict and idealist lecturer. He is very

famous lecturer not only among the law students, but also throughout

Harvard University. He applies a hard learning strategy in his class. So

that, Kim Hyun Woo should compete hardly to another student. He

always requires his student to read the material before taking his subject.

Therefore, students who will take his course are willing to read

as many books as possible. It is not an exception to Kim Hyun Woo. He

tried to read about ten pages in an hour. He struggle hardly to show that

he is good enough to represent his country.

As a lecturer, Keynes tries to do his best in teaching his student.

It shows that Keynes realize his responsibility to his duty as a teacher in

a famous university. One of teacher's duties is as the guider of their

students in learning. For this reason, a good teacher is the one who can

lead his students to acquire more knowledge from every learning

experience. Then, a teacher should be able to choose an appropriate

learning strategy to make the learning process run well.

189 http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/29/persamaan-indonesia-dan-koreaselatan/

II 190 http://id.wikipedia.org/wiki/Korea

Page 177: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,
Page 178: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Among many strategies that people use in the class, active

learning strategy is one of effective strategy for facilitating student's

learning. Several studies have shown that students prefer strategies

promoting active learning to traditional lecture.191 It is because students

do more than just listen to lecture. Students may internalize new urces

such as, friends, environment, or mass communication. Through this

strategy, students are able to practice the theory that they get from the

class.

In this movie, Professor Keynes has been able to conduct active

learning strategy toward his students. Through this strategy, Keynes s

learning style and plays an important role in shaping his student's

learning style teach in class. In behavior. He uses various kinds of

activities to teach his car addition, all of the activities are used to

stimulate the participation of the students. However, Keynes still gets

some barriers to teach them

Through this movie the writer needs to give a brief depiction of

active learning strategy in Professor Keynes' classroom. In addition it

will explain the effects of such strategy on the student's behavior

Therefore, this study will discuss about The Active Learning Strategy in

Keynes' Class in Movie Love Story in Harvard.

B. The Problem of the Study

To get the focused study, the writer conducts this study under

three main problems. The first problem is about the kind of active

learning strategies used by Professor Keynes in movie Love Story in

Harvard. The second is about the main character's behavior in Keynes'

class. The last is about the effect of such activities on the behavior of

Keynes' student, who is the main character in this movie,

C. The Purpose of the Study

This study is done under some purposes. Those are describing the

active learning strategy that Keynes uses in movie Love Story Harvard,

describing the main character's behavior in Keynesian and also

191 C. C. Bonwell, J. A. Eison, Active Learning: Creating Excitement in the ClassToem,

The National Teaching and Learning Forum. (http://www.ntlf.com/html/lib/ bib/91-

9dig htm, retrieved on May 23, 2011)

Page 179: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

describing the effects of active learning strategy that Profes Keynes uses

in the class on the main character's behavior.

D. The Significant of the Study

Conducting this study, there are some significant that can be

described. Theoretically, this study will give contribution to the

development of knowledge, especially in analyzing media literacy.

Practically, it gives contribution for the reader to analyze the value in a

movie. Besides, this study may be suggestions to solve their problems

because literary work can be an inspiration to someone's life sometimes.

In addition, the study may givecontribution for teachers to the

enrichment of teaching methods.

E. The Research Design

This research is a kind of literary research. Therefore, it uses

descriptive qualitative method. A descriptive study determines and

reports the way things are. It involves assessing attitude or opinion

towards individuals, organization, event, or procedures.192 Through this

method, it is hoped that the researcher can find the functional relationship

between variables of this study. As it is stated by John W Best that

descriptive qualitative method usually deals with the relationship

between variables. Besides, the method of descriptive research is

particularly apPropriate in the behavioral sciences because many of the

types of behavior that interest the researcher may be arranged in realistic

setting.193 All the data can be presented through showing and telling.

Since the research is conducted to describe the teaching learning

process and its effect toward the main character's behavior, the

researcher uses objective approach and psychological approach. Both

approaches are very important to describe the context of the teaching

learning activity and the effect of such activity on someone behavior.

192 LR Gay, Educational Research: Competencies for Analysis and Application fourth

ed - fon. (New York: Macmillan Pub. Company, 2002) p.13 193 John W. Best, Research in Education fourth edition, (Prentice hall, 1998) p. 93

Page 180: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Collecting the data, which consist of primary and secondary data,

the writer gets them from every symptom that may appear in a scene and

some other sources like comment of the movie. After obtaining all data,

the writer analyzes them in some steps. The steps of analyzing the data

can be simply explained as the following chart:

E. Discussions

1. The Active Learning Strategy

a. Definition of Active Learning Strategy

Michael and Modell (2003) state that learning involves the

process of building mental models from existing knowledge, new

information and testing these models. While Kathleen McKinney defines

the active learning strategy as techniques where students do more than

simply listen to a lecture. 194 Bonwell and Eison (2000) defines

instructional activities involving students in doing things and thinking

about what they are doing. They must read, write, discuss, or be engaged

in solving problems. Most important, to be actively involved, students

194 Kathleen McKinney, Cross Chair in the Scholarship of Teaching and Learn and

Professor of Sociology, Illinois State University (http://www.cat.ilstu.com

additional/tips/newActive.php)

Page 181: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

must engage in such higher-order thinking tasks as analysis, synthesis,

and evaluation.

In other words, active learning strategy means the students have

their own rule to get knowledge and represent it in concrete way, while

teacher just need to guide them to the knowledge. In this case, the class

should be set as student learning centered.

b. Characteristics of Active Learning Strategy

There are six principals in student-centered class. The first,

teacher do learning task less but student should do more of organizing

content, generating examples, asking question, answering question,

summarizing discussion, solving problem, and constructing diagram.

The second principal is student discovery. It means that teacher is the de

for student to discover knowledge. The third principal is doing end work.

Active learning strategy is often offered as designed work. The next

principle is modeling the theory. The next principal is doing

collaborative learning that use student as a teacher. The last principal is

doing more feedback.

Considering those principals, active learning strategy is suitable

for adult learner because the characteristics of adult learner that prefers

to be engaged in their learning. They will gain the knowledge and easily

apply it into practice.

c. Activities in Active Learning Strategy

Active learning strategy is a strategy that engages the student in

the learning process. It means that students are as the center of the

learning process itself. All activities which focus on the students'

participation are active learning strategy. Bonwell classifies the

instructional approach of active learning strategy into two categories.

Those are lower risk activities and higher risk activities.195

The lower risk activity is used when the subject is relatively

concrete, familiar, and less controversial. The example of lower risk

195 Charles C. Bonwell, Ph.D, Active Learning: Creating Excitement in the Classroom,

(Active Learning Workshop). 2000, p. 7

Page 182: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

activities are paused procedure, short writes (summarizing last lecture,

what we do not understand, analytical list, journal entries, writing

report), response to statement, survey or questionnaire, quizzes, think

pair-share, brainstorming, games, developing outline of lecture, and

Structured discussion. Those kind of activities need to be planned

carefully

Some other activities of active learning strategy take higher risk

in the process. The higher risk activities usually require relatively long

time. The activity is done spontaneously and less structured. The

example of higher risk activities are cooperative learning, students

debate, role playing or simulation, students problem analysis, and

problem solving. Those kinds of activities are preferable to be used in

the class when the material is an abstract thing.

2. The Theory of Human Behavior

a. Definition of Human Behavior

Behavior is the action a creature makes, as a whole, in response

conscious thing but it to the world around it.196 Behavior is not only a

conscious thing can be something unconscious, automatic, and

instinctual. In addition, it also includes not only action but also mood or

emotion. Somet behavior related to personality. It is not quite true but it

makes sense kes sense if personality is all physical, mental, emotional,

and social characteristics that characterize someone and distinguish to

other people. The consistent pattern of behavior can lead us to describe

someone personality,

b. Factors Affecting Human Behavior

Human behavior is obviously affected by some factors. Factors

that affecting human behavior may come from individual himself (gene)

or the environment. Both of those factors are very critical. The two genes

and environment act upon and with each other. According to Freud,

196 Catherine Baker. Behavioral Genetics: An Introduction to How Genes and Enviro

ments Interact through Development to Shape in Mood, Personality, and

Intelligence (Washington: AAAS Publisers, 2004) p. 2

Page 183: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

human psychology consist of physical need or id (Instinct), ego, and

superego. 197 Those psychological aspect of human being significant

effect on human behavior. The behavior may be reflexive, instinctive, or

constant behavior.

According to Skinner, every individual are in the process of

Losing something toward the environment. In another word, individuals

will do what they need to do. During that process human being will find

ome stimuli which can shape human behavior.198 It means, human will

have in certain way if they find some stimuli in the environment.

Bandura states that environment and behavior are influencing

each other. He even states that interaction among behavior, environment,

can shape human personality.199 Then, it is not and human psychological

iché as nature versus nurture but it is about nature and nurture on as

cliché as nature, nature. All are round and round

c. Behavioral Management

It has been viewed most that behavior is the result of response to

imuliin environment. Many behaviorists have done many experiments

garding the correlation between behavior and environment. They

manipulate environment into certain setting by providing stimuli, and

then observe the effect of stimuli on behavior.

Thorndike assumes that stimuli that occurred after a behavior had

an influence on future behaviors. Then, he state the law of affects that if

an act is followed by a satisfying change in the environment, the

likelihood that the act will be repeated in similar situation. It is also

occurred in vice versa. If an act is not followed by satisfying change in

the environment, the act will not be repeated.200

Through the experiment, researchers found some concepts about

behavior management. Those are:

197 Dr. C. George Boeree, Personality Theories. Trans. Invi Kh Ridwan Munzir.

Yogyakarta: Prismasophie, 2008) p35 198 Calvin S. Hall, Gardner Lindzey, 1993. Teori Sifat-Sifat dan Behavioristik, terj.

Yogyakarta: Kanisius. p. 228 199 Ibid, p. 239. 200 Slavin, Educational Psychology, p.211

Page 184: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

a. Reinforcement. It is defined as any consequences strengthen or

increasing the frequency of behavior.

b. Schedules of reinforcement. It means a schedule of reinforcement

is managed or planned reinforcement.

c. Aversive stimulant, that refer to punishment which given to

manage behavior.

d. Shaping behavior, that means a conditioning procedure of

behavior. It is usually done continuously until the expected

behavior is achieved.

Page 185: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

3. The Active Learning Strategy in Keynes' Class and Effect the

Main Character's Behavior.

Professor Keynes is one of character in serial movie Love Story

Harvard. He is a senior lecturer in Harvard University. Keynes is despite

as a stern and fierce old man but very kind hearted. He is also being

perfect and discipline in teaching. He does not distinguish his student

based on his period of being student. Therefore, he often gives a hard

duty (assignment) even for the first year student. His character is like

stimulant for his students that effect their character, mood, or emotion.

Based on the observation on the movie, the writer can define

some active learning activities that Keynes uses in his class. Those

activities bring significant impact to Keynes' student, especially to the

main character, Kim Hyun Woo. Those activities and the effect to the

main character's behavior can be explained as follows:

a. Classroom Engagement

The first activity that opens Keynes' class is classroom

engagement. Keynes held a classroom engagement to define goals of the

activity. Defining output state as the first step of learning process will

help the learner to learn.201 Here, Professor Keynes makes the classroom

engagement through announcement sticking on the board, instead of

making the engagement in the classroom with all of his students. In fact,

dealing classroom engagement with students is necessary to know

student's level learning.202 However, the project's goal which written in

the announcement has been stated very clear. Therefore, it will clearly

guide the student's activity.

This activity effect somehow to Kim Hyun Woo's behavior.

Hyun Woo feels anxious even though he does not meet Professor Keynes

in the classroom engagement. His anxiety appears because of the hard

duty in the first year study. The hard duty that Keynes prepares for

student is such a stimulus that evokes feeling of anxiety. However, in

another side, Hyun Woo is also being motivated. He realizes that this

first project is the first measurement for his successful in Keynes' class.

201 Joel A. Michael, Harold I. Modell. 2003, Active Learning in Secondary and College

Science Classrooms, London:LEA Pub. p. 37. 202 Ibid. p. 40

Page 186: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Being success in Keynes class becomes an effective reinforcement for

his motivation to in class beco be appeared.

b. Brainstorming

Brainstorming is one of common methods in creating active

warning environment. Teacher can use this strategy in very easy way.

For instance, here, Keynes chooses a very simple thing such an issue

brought in a novel to explain certain material. In order to get range of

students idea, Keynes provides them with some questions which guide

bem to learn. This simple method can be easily followed by students

because they are familiar to what they have been discussed.

One of important part in running brainstorming in class is

feedback. Keynes feedback style is very impressive in this movie. He is

able to lead students into the objective study that he made when the

students' answer is consider unexpected. His feedback is like a hint for

his students to think deeply about the current issue

This model of activity sometimes comes with barrier when

students are not ready yet. Nevertheless, it also motivates students to be

more active in the participating the learning process. In addition, it also

stimulates them to search more knowledge before they have discussion

in the class.

This matter occurs to Kim Hyun Woo. His being lacks of

preparation makes him anxious. The Anxiety occurs because the

ignorance from Keynes. Here, the ignorance become an aversive

stimulant for Hyun Woo. For this reason, Kim Hyun Woo is

experiencing his unsuccessful first class meeting. However, the

unpleasant feeling that appears makes him becomes more diligent to read

books and collecting some sources in the library

c. Discussion

One of common activity in active learning strategy is discussion.

This activity is quite useful to involve student into active learning in the

class. In this movie, Keynes combines writing task and discussion. First,

he asks his student to write a paper about certain material, then they

Page 187: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

discuss it in the classroom. During the process, Keynes stand as a guide

who lead his student into proper learning.

This activity falls into category of structured discussion. Since

the characteristic of active learning strategy is designed to engage

students to discover many things, Keynes reduces talks in his lecture

time. He only gives questions and lets his students find what they have

learn. However, when a teacher missed to act properly during the

lecturing time, it will lead into barriers.

Since Professor Keynes behaves improperly in the discussion,

Kim Hyun Woo feels angry. He makes up his mind to be brave in is part

of self criticizing Professor Keynes. Actually, the angriness is part of

defenses that called refusal. The defenses mechanism sometimes brings

people to be brave

d. Problem Solving

The next teaching strategy that Professor Keynes use is problem

solving. He prepares some cases for his students and let them choose an

case to be analyzed. Teaching student with problem solving might be

challenge for teacher. This activity involves students into high thinking

order.203 Through this strategy, Keynes teaches his students how to think

unusual idea, to generate ideas, to plan strategy, to map the possibilities,

to assemble the facts, and to get the problem clearly in mind. After

generating ideas and assembling the facts, students should analyze it and

write the pleading.

All the cases available is a debatable case. Therefore, to get the

analysis requires hard work. The uneasy condition brings Hyun Woo

And his group into bad mood. Being frustrated is also kind of human

behavior that appears as the response to the pressure in his life. However,

ambition to get reinforcement defeats the feeling of frustration. In

addition, Hyun Woo begins to get use to the teaching strategy that

Keynes uses to teach. It seems like the strategy has shape his behavior

unconsciously.

e. Simulation

203 Joel A. Michael, Harolld I. Modell. Active Learning in Secondary and College sa

Classroom. p. 22

Page 188: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

As the previous activity, this activity is also the kind of higher

risk activity. Simulation is the aimed to develop students' concept theory.

In this movie, Keynes held the trial or simulation court that of done in

similar situations. The simulation is set as competition among

students' in the class. This is very necessary to encourage the students.

The competition is kind of positive reinforce.

This teaching strategy reinforces the students including Kim

Hyun Woo to work hard in this activity. Since the activity is kind of

dental activity, it sometimes makes student anxious. However, student

can follow the process well, he will feel enjoy to learn when student can

do is feeling of joy will make student to learn easily inside the classroom

or outside the classroom.

f. Short Writing

Keynes uses the form of short writing activity as the last term est.

He designs a take home test for his student. He require his student to

write a paper and submit the assignment in certain time. Short writing is

one of common task for an adult learner. Adult learners are self-directed.

They learn best through contextual and relevant information. Here, they

could train their skill and explore their ability. Though the paper is done

individually, they still can share with friends because this task is done

outside the class.

Facing the task, Hyun Woo does not feel worry anymore. He is

confident enough to finish the task perfectly. He is really get use to do

such activity. He becomes more diligent to prepare the materials.

G. Conclusions and Suggestions

1. Conclusion From the previous data display the writer can draw some

points of conclusions, those are:

a. Professor Keynes uses some kinds of active learning strategy such as

classroom engagement, brainstorming, discussion, problem solving,

simulation, and short writing. Some activities like problem solving

and simulation fall into categories of higher risk active learning

Page 189: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

activity, and some others falls into categories of lower risk active

learning activity.

b. Kim Hyun Woo, the main character of this movie, shows many kinds

of behaviors as the response of his learning environment. He is high

motivated, diligent, joyful, and hard working. However, sometimes

he also becomes frustrated, anxious, and shows his anger. All of his

behavior in Keynes' class is the result of his interactions to the

environment. brought some effects on

c. Keynes' strategy of active learning has brought some the main

character behavior such follows:

- Kim Hyun Woo feels anxious after reading the announcement of

classroom engagement that provides a hard project for first year

student. Nevertheless, this project encourages hi to be more

motivated to study law in Harvard University

- Kim Hyun Woo is experiencing an unsuccessful learning when

Professor Keynes conducts brainstorming in his class He could

not answer the questions given because he is lack of preparation.

However, this activity has brought Hyun Woo to be more diligent

- Kim Hyun Woo becomes braver to express his idea during the

discussion in the class.

- The problem solving and simulation activity that used by Keynes

has somehow train Hyun Woo to work hardly.

- Kim Hyun Woo experiences joyful learning activity during the

Keynes' class.

2. Suggestion

Based on the study conducted, the writer recommends some

points of suggestions:

a. For people who love to watch movie. It is suggested to be wise

and criticize any movie they watch. So that they can internalize

many information

b. For the teacher, the result of this study may be useful to be

conducted in their classroom. While for the students, they could

Page 190: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

apply the main character's strategy and effort in study into the

school-life. So that they can find their own style to study.

c. For the next researcher who wants to conduct a study on same

field, it is suggested to use these findings as a starting P in

conducting research use the same theory.

BIBLIOGRAPHY

Sammy. Navigating Problem-based Learning, Australia: Elsevier, 2008

Barroso, Porphyria and Lucia

Tello. "Movies: a powerful Source of Visual Literacy in Journalism

Ethics", e-journal of Litrary work, accessed November 29, 2010

bi Syaiful, Drs. 2002, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Raker,

Catherine 2004. Behavioral Genetics: An Introduction to How

Genes and Environments Interact Through Development to

Shape in Mood, Personality, and Intelligence. Washington:

AAAS Publishers.

John W. Research in Education Fourth Edition. Prentice hall. 1992

Bickman, Martin 2003. Minding American Education:

Reclaiming the Tradition of Active Learning. New York:

Teacher College Press.

Bonwell, Charles C. Ph.D, Active Learning: Creating Excitement in the

Classroom, (Active Learning Workshop). 2000.

Bonwell, C. C., J. A. Eison, Active Learning: Creating Excitement in the

Classroom, The National Teaching and Learning Forum. http://

www.ntlf.com/html/lib/bib/91-9dig.htm, retrieved on May 23,

2011

Broeree, C. George, Dr. 2008. Personality Theories. Terj. Inyiak Ridwan

Munzir. Yogyakarta: Prismasophie.

Cohan, Louis. Et.al. Research Method in Education. London:Routledge.

2007 Gay, L. R., Educational Research: Competencies for Analysis and

Application fourth edition. New York: Macmillan Pub.

Company, 2002 Golden-Biddle, Karen, Karen Loche,

Composing Qualitative Research.

Page 191: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

California: SAGE Publication, 2007

Hall, Calvin S., Gardner Lindzey, 1993. Teori Sifat-Sifat dan

Behavioristik, terj. Yogyakarta: Kanisius.

Jonassen, David H. Problem-based Learning. (Missouri: w/o pub., w/oy)

Kagan, Spencer 1992. Cooperative Learning. CA: Kagan

Cooperative Learning. p. 3:6

Kelsall, Malcolm 1988, Studying Drama: An Introduction, Great Britain

McKinney, Khatleen. Active Learning. Cross Chair in the

Scholarship of Teaching and Learning and Professor of

Sociology, Illinois State University

(http://www.cat.ilstu.edu/additional/tips/ newActive.php)

Michael, Joel A. Harold I. Modell. 2003, Active Learning in

Secondary and College Science Classrooms, London:LEA Pub.

Nugroho,S. Agung. "Hallyu'Gelombang

Korea':RefleksiuntukMemajukan

The Active Learning Strategy ln Keynes' Class In Movie Love Story In

Harvard

Studi Korea di Indonesia", Jurnal Program studi bahasa Korea FIB

UGM, accessed November 27, 2010 Pelaez, Marta. Dr, Applied

Behavior Analysis in the Classroom. http:

www2.fiu.edu/-pelaeznm/images/Resource/New /Unit_6 EDP

3218.doc, retrieved on May 26, 2011. koreatimes.com Rhee, T.

January 21 2001. Are Korean Movies Seeing a Renaissance? The

Korea Times kt culture/200101/120010122175346461164.html.

acced on

Riyanto, Yatim. November 27, 2010 2007, Metodologi Penelitian

Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya: Unesa

University Press Seeler, D.C. et. al. From Teaching to learning

:Part III. Lectures and Approach to Active Learning Strategy.

JVME Journal, Vol. 21-1, Sprino Slavin, Robert E 1994.

Educational Psychology: Theory and Practice. For Edition.

Massachusetts: Allyn and Bacon.

http://cetl.ucdavis.edu/wp-content/uploads/2010/10/Active-learnin pdf,

retrieved on May 20, 2011 http://en.wikipedia.org/wiki/Shaping

(psychology), retrieved on May 31, 2011.

Page 192: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

http://IneedCE.com/orchestrating-learner-participation-in-educational-

activities/Active-learning.pdf, retrieved on November 12, 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Korea

http://sosbud.kompasiana.com/2010/12/29/persamaan-indonesia

dan-korea-selatan/

https://www.baker.edu/departments/etl/trainingresources.cfm

activelearning/ http://www.deakin.edu.au/buslan/research-

method-huque. PPT

http://www.psychology.uiowa.edu/faculty/wasserman/glossary!

schedules.html, retrieved on May 31, 2011.

http://www.psychology.uiowa.edu/faculty/wasserman/glossary

schedules.html, retrieved on May 31, 2011.

Page 193: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,
Page 194: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

المقدعة .أ البحث خلفية -1

را الوسيه المعجم في اللغة وتعريف 204هم. مقاعد عن قوم كل ما بعير ألفاظهى اللغة السابع منها يذكر الباحين من كثير أوردها أخرى تعريف وهناك أغراضهم، عن قوم كل بعدها و

بواسطة والرغبات سوالات الأفكار لايصال ومتعلمة إنسانية طريقة اللغة، أن يرى والذي ، ۱۹۳۱ .205عليه واتفقوا ما اجتمع افراد اختاره الرموز من معين نظام

ية فهي وحضارتا، محدنا عنوان ومازالت كانت .العظيم التراث هذا وعاء وهي واللغة عليه الله صلی محمد سيدنا نينا على الكريم وحبه فيها فانزل وتعالى تبارك الله اصطفاها التي القرآن في تعالى كقوله "206العظيم الدين هذا بقاء والخلود البقاء لها فكان .مبين عربي بلسان- وسلم 207لحافظون له وإنا الذكر نزلنا نحن إنا "الكريم كتابه

اللغة رت قر وقد المسلمين، لغة هي وبالخصوص العالم في مشهورة لغة هي العربية اللغة ان مسلم لكل لابد فلذلك وغيرها، والحج والصوم، الصلاة، مثل الإسلامية العبادات في العربية العبادة أداء خاصة وجوده لإطلاق العربية اللغة يتعلم

المدرسة أو الإبتدائية المدرسة في الطلاب من كثير الحاضر عصرنا في الأن عرفنا كما اليابان أو الإنجلينرية لغة ال مثل الأخرى الأجنبية اللغة الثانوية، المدرسة أو الإسلامية المتوسطة

.الدين علوم خصوصا أو الحياقم، مهمة العربية اللغة أن يعرون لا هم .العربية اللغة من إليهم أحب لتشذيب اللغة، لعب أو التعليم وسائل يستعملون الإسلامية المدرسة في المعلمين من كثير لذلك العربية اللغة درس في والإيجازة التلاميذ رغبة ولترقية

رموز ترجمة أساسا القراءة الأربعة اللغوية مهارات من مهارة إحدى هي القراءة مهارة حت الميسرة اللغة رموز إلى المعنى من الفرد ذهن في ما ترجمة أساسا والقراءة المعنى إلى الكتابة

9(, 1984 العصرية، الملكية :مووت )الأول الخمر العربية، الدروس جامع الفلاني، عشقی 204 14(, 2000 عربية، مكة :قاهرة , )سيكولوجية اللغة قاسم، احمد محمدانس 205 9(, 1985 الخليج، لدول النية مكة مدينة ثان المرأة ماء الناطفي لغير العربية اللغة تعليم للتعرة عمار 206207 Qur'an Terjemahan (Bandung: CV -Departemen Agama, Al

Penerbit J-Art, 2005), 201

Page 195: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,
Page 196: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

وحسدنية ذهنية عملية هي الحقيقة القراءة أن ذلك يعني القراءة، الرموز بواسطة الأخرون يفهم المفروة المواد تضمنها التي المعلومات إلى الوصول الأحوال

تدريس أهداف أن ليلة وسيلة هي قراءة لأن فقط، القراءة مهارة عن بالبحث الباحة

تدريس فل الكلمة بطاقة بوسائل تعلق ت الدراسات عن يحثون الذين الباحثين من كثير و اللغة .الان دراسة و السابقة دراسة بين تفرق أن تهد والباحثة الكلام مهارة

لاب ط تعلم المدارس إحدى فهي کدری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة المدرسة وأما

في العربية تقدم المدرسة هذه المدرسة، مدير قال .تدريسها في العربية اللغة وتقدم العربية اللغة بهاف :208پلی کما القاصد تلك المدرسة هذه لأن تدريسها،

.الأحوال كل في الكريمة بأخلاق يتخلقوا أن التلاميذ استعداد .1 .الكثيرة الدينية العلوم ينال أن التلاميذ لإستعداد .2 صامتة قراءة أو جهرية بقراءة العربية النصوص بعض قراءة يستطبعوا أن التلاميذ لإستعداد .3 العربية النصوص جميع يترجموا أن التلاميذ لإستعداد .4 العلماء أو السلفي العلماء من العربية الكتب جميع قراءة يستطيعوا أن التلاميذ لاستعداد .5

الإسلامية الأحكام أو الإسلامية العلوم جميع منهم يصدر الذي الخلفي

و محددة تعليمية طرق يستعملون فيها العربية اللغة مدرس لأن المدرسة هذه الباحثة تبحث وتری .القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل مثل العربية اللغة لتدريس متنوعة وسيلة قراءة أو جهرية قراءة جوانب من عالية كانت المدرسة هذه التلاميذ قراءة مهارة كفاءة أن الباحثة مهارة تدريس في الطلاب قيمة بينات ملاحظات من الفكرة هذه على الباحثة واستدل صامتة،

۲۰۱۱ مارس ۳۰ التاريخ في ديري بار با الرحمه الإسلامية المتوسطة المدرسة مدير مع مقابلة 208

Page 197: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

على حصلوا التلاميذ أكثر فإن البيانات هذه ومن الثامن، للفصل اليومية الإمتحان في القراءة ۸-۸۹ حول وهي العالية، الدرجة

وتقدم .اولية مه تدريس عن العلمي بالبحث تقوم أن تريد الباحة فإن الحال ذلك على ءقنا القراءة مهارة تدريس ل الكلية بطاقة وسائل استعمال فعالة " للوضوء تحت البحث هذا عن الباحثة

زيادة مكون البحث الحصول ترحو والباحة ."كدبي پابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في .أخری مدرسة في أو المدرسة هذه في القراءة مهارة تدريس لترقية النفعة

البحث ركائز - 2

الكلمة بطاقة وسائل استعمال عن الركائز الباحنة تقدم السابقة البحث خلفية إلى نظرا پلی گيم وتحررها ، کديری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في

المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال كيف -1 کديری؟ بابار الإسلامية

مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية مدى أي إلى -2 ) گديری؟ بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة

في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال في وحلها مشکلات كيف -3 کديری؟ بابار الإسلامية المتوسطة "الرحمة " مدرسة

بحثها في الباحثة قصدها التي أهداف البحث أهداف - 3

المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال المعرفة .1 کليری بابار الإسلامية

Page 198: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

"الرحمة " مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية لمعرفة .2 کديری بابار الإسلامية المتوسطة

في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة الوسائل استعمال في وحلها مشكلات لمعرفة .3 .کديری بابار الإسلامية المتوسطة "الرحمة مدرسة

البحث اعية. د

: الآية والمنافع الفوالد حصول ومل البحث هذا العربية اللغة مجال لا ال العلمية الخزانة زيادة يكون البحث هذا نتائج : النظری -

القراءة مهارة بتدريس يتعلق ما وخاصة في العربية ال التعليم تطور في والأسانيد الأسانيد مساعدة يكون البحث هذا :النظيفي -

کلهری بابار الرحمة الإسلامية الوسيلة مدرسة العلية خزنتهم زيادة البحث هنا نتائج فصارت والطلاب وللباحثة

البحث منهج - 4 البحث ومقاربة نوع (۱

الوصفی البحث يقوم هو الوصفى تعريف .الوصفى على يستعمل البحث هذا نوع 209الوقائع بين توحد التي والعلاقات الظروف بتحديد يهتم هو و واتقوا، كائن، هو ما بوصف

القراءة مهارة تدريس عن بالملاحظة الباحثة تقوم لأن الوصفي، منهج الباحثة تستخدم يفسرها ثم کديری، بابار الرحمة الإسلامية المتوسطة المدرسة في

۱۴۶ ، ۱۹۷۸ العربية المهلة دار :رفاهرة اللى علم و البنية في البحث ملامح لقيم، حوى احمد 209

Page 199: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

على لحصول ل البحث هو الكيفي تعريف الكيفي، المقارية هو البحث هذا مقاربة أن منهج الباحثة تستخدم ولذلك 210.الكمي بالمنهج حصوله لايمكن عما الكشف أو النتائج .الأرقام بشكل ليس والصوار الكلمات بشكل هي الباحثة تجمع التي البيانات لأن الكيفى الدراسة

:البحث هذا في البيانات جمع أدوات البيانات جمع أدوات( ۲

بالبحث علاقة لها التي الحوادث ومشاهدة ملاحظة البيانات لجمع البحث طريقة وهي ابناكان بالملاحظة المراد ( Hopkin ) هوبكين وقال ، مباشرة غير أو مباشرة كانت سواء

211.لفصل ف شئ كل عن يكب ثم قرطلی، لم وأحذ ه فعل لبلحث

بابار الرحمة الإسلامية المتوسطة بالمدرسة الثامن الفصل في القراءة مهارة تدريس الباثة لاحظ واللاحلة سرا أو علانية الملاحظة مثل الملاحظة نوع وتستعمل .کديرى

المقابلة . 2 حال بناء هيتعريف المقابلة هى المحادثة بالمقاصد. يرى لينكولن وغوبا أن أهداف المقابلة

212. والتعليل والإحساس، والمنظم، والأفعال، والحوادث، الناس وسائل يستعملون الذين الطلاب وجميع المدرسين مع المحادثة في البحث هذا في مقابلة

المقابلة و بتركيب المقابلة تستعمل والباحثة .بكتابة وليس بلسان الأخبار يأتون وهم .الكلمة بطاقة .تركيب بدون

الوثائقية .٣

210dasar Penelitian Kualitatif (Surabaya: Bila Ilmu, -Junaidi Ghani, Dasar

1997), 11. 211Djunaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas (Malang UIN Malang

Prest, 2008), 92. 212 Penelitian Kualitatif (Jakarta: Basrowi dan Suwandi, Memahami

Rineka Cipta, 2008), 127.

Page 200: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

الوثائق إلى النظر بطريقة البحث هذه في البيانات جمع أدوات من احدى هو وثائق التلاميذ وصور الغياب، وكشف الكتب، مثل صورة أو بالكتابة الوثائق شكل معتبر كان الموجودة

.وغيرها کديرى، بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في الثامن الفصل في النظري الإطار .ب بطاقة تعریف - 1

على يكب المقوى الورق من قطعة هي بالبطاقة المراد إن العربي المحيد عبد صلاح يری بطاقة و المعلم، بطاقة : رئيسيان نوعان وهناك .الأحيان بعض في جملة أو كلمة أو عبارة منها كل

213.الدراس الكلمة بطاقة تسمى و الدارسين ببطاقات يتعلق عما البحث هذا في الباحثة د واحد

إلى للوصول كالوسيلة بتنفيذها المدرس قام .المدرس عون تحت تدريس في التلاميذ لاستخدامها القراءة مهارة كفاءة ترقية على التلاميذ ويفيدها .العربية اللغة تدريس في خاصة تربوی، هدف المدرس عون تحت

كلمة تعرف - 2

اسم، أقسام معي على يدل ما هي الدروم جامع کتاب ل الكلمة من لا وهي مفرد، معنى على 214. وحرف وفعل،

پهول فراه ( ۱۹۱۱ ت) البول بالون الدال اللفظة في دولة الكلمة فيعرف ه ۲۲۸ زن شری أما 215.على تطلق انها له مفرد معنى على الدالة الكلية :قوله الكلمة

الكلية بطاقة تعریف - 3

۱۱۸ ، (السه دون لبنان، مكة :ليشان )والتطبيق النظرية بين تعليمها و الحية اللغات تعلم العرب، العيد 213214 215

Page 201: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

بداية ل سرعا عرضا على المعلم وعرضها جملة، أو عبارة أو كلمة عليها الرتب مدة (" لمراج أو نفسه ما لنعير عرضها بهيد لم المدرس، محتويات قصير وقت ل التلاميذ ليعلم الدرس

216اللغة وسائل من احدى هي تدرس في التلاميذ رغبة لسمية تستعمل Materah ) ايران عند الكلمة بطاقة تعريف

217. أخرى لغة النشاط هنا بطاقات من بطاقة كل تتضمن : الكلمة بطاقة أن العميلى يوسوف بوي

)صلاة( أدوية عدة على يشتمل الاخر والقسم التلاميذ معارف من سؤال على يشتمل فما فسين دفتره على ويكتبه بصمت السبع الحين يعين أن تلميذ كل من والمطلوب الصحيح، الجواب بينها بعد سؤال وضع ثم واضح بخط قصة حكاية بكل النشاط هذا تطوير ويمكن البطاقة، رقم مع

218الصحيح، الجواب بينها البطاقة من القسم على أجوبة عدة وضع ثم تنحيته، على تلميذ تشجيع عوامل من النظافة كان وقد كلمة عليها وتب الورق من قطعة

أخط ول لشقهی التعبير في مساعدة وسيلة فهي أخرى ناحية ومن ناحية، من هذا .القراءة

natta 46 ل دود مارفل، رکوت که لاشه شله اميرعلی حرم در مهمان ,PYM STAIN Samarinda, Samarinda ۰۲ ه

Samarinda Dinamika Ilmu Jurnal Kependidikan (Samarinda STAIN

۲-۷ نساء دون بسيار که افزون ف

216 217 218

Page 202: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

كل وربط على والحكم وتقومه، للكات فكر وتحصيل وتفسيرها المعاني فهم شمال عقلا جانا -

للكاتب نكر .منه والإفادة للقاري السابقة باخرة ذلك القراءة انواع ( ۲

: الأتية الأنواع تشمل القراءة )اللسانية والجهرية الصوتية القراءة -

بصرى تعرف من الصامتة، القراءة تطلبه ت ما على تشمل الجهرية القراءة أن الركان جودت قال المدلولات هذه عن الشفهي التعبير عليها وند ومعانيها، لمنلولنها عقلى وإدراك الكتابية، لرموز ل

والم الكلمات بنطق واللعان،

" .الصامتة القراءة من أصعب الجهرية القراءة كانت وينالك الصامتة القراءة -

المكتوبة الرموز العين تلتقط حث والعقل، العين طريق عن - فقط - يتم التي هي الصامتة القراءة تا أنها أي معان، إلى ويحولها مباشرة العقل لقرها

في تركيز إلى اهتمامه توجه لأن القراءة، العربي غير تعليم من الأكبر الهدف هي الصامئة والقراءة "المقروء يحتويها التي الأفكار فهم مع القراءة في السرعة إلى يدفعه وتعودها المعنى،

Page 203: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

السريعة القراءة -

تكون السريعة .عادتهم من أسرع أو بسريعة الطلاب قراءة سجاعة بج هي السريعة القراءة اهداف "بالمعرفة يضحي أن ينبغي لا ولكن ، الأهداف

۸۸ ( ۱۹۹۹ المكره ثمار) العربية القمة تعلم طرق رای، مودت

والعلوم التربية الاسلامية ة معرف من اللي كفر العربية اللغة ںیہان دوران له، كمل مود"

۲۰ والثقافة، السنة، دون والنشر، للطباعة العين کتاب در:قاهرة) ما انفتن امر المربى ائمه هم بشه تحديد على "

155

Efendy. Metodologi, 11,"

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 179 : القراءة تعليم عن العام الهدف هذا القراءة تعليم اهداف ( ۳ . العربية اللغة في عنها تعبر التي بالأصوات المكتوبة رموزال ربط من الدراس يتمكن أن - صحيح، بنطق جهرية قراءة نص قراءة من يتمكن أن الكتابة ومفردات الحديث مفردات بين والفرق السياق، معاني يتعرف أن -

Page 204: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

.بينها تربط التي المعنى علاقات وإدراك الفقرات في الحمل معان يفهم أن وصرفها اللغة قواعد ذلك تعوق أن دون وانطلاق بفهم يقرأ أن البحث نتائج .ج

يناسب الذي البحث نتائج البحث الباحثة تحملت والوثائقية، والمقابلة الملاحظة طريقة إلى نظرا : يلي كما وهي البحث، مركز

1.

مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال

كديري بابار الإسلامية المتوسطة

يستخدمها التدريس، عملية في مهما دورا وتملك التدريس، مادة توصل التي الأدوات هو الوسائل والأفكار والحقائق، المعارف، ايصال لغرض التعليم في المعلم

.للدارسين العاق

مهارة أو العربية اللغة تدريس في الكمة بطاقة وسائل يستعملون العربية اللغة أستاذ من كثير فلذلك زيادة على التلاميذ الوسائل تساعد .بمريحة التدريس أحوال يجعلوا أن يستطيعون لأنم .القراءة

القراءة مهارة في قدراتك

Page 205: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

في استعملها أن وتبتدئ .القراءة تدريس لترقية الكلمة بطاقة وسائل تستعمل فساتين تنيك أستاذة الشرقية الجوى في العربية لغة ال أساتيذ جمعية برنامج تبع بعد ، ۲۰۰٤ السنة

بطاقة وسائل بدون يدرسون التاسع الفصل في الطلاب أما .والثامن السابع الفصل في مطابقتها ثم

الحرة الإمتحان ليستعدون مشغولون لأنم الكمة،

180 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri I

الباحة ثلاجة .القراءة مها تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال البحث محل الباحثة ونلاحظ : يلى كما وعاملها اشامی الفصل في الطلاب يفعل الذي القراءة المهارة النفس عملية

الجمل مل، ( : يلى كما ،(الجمل ملء) الكلمة بطاقة لعبة عملية ترتب ما

السلام الأستاذة تقول

"المهنة " بالموضوع الجملة أو الكلمة، الأستاذة نقرا

الأستاذة قراءة يسمعون التلاميذ جميع

القراءة الأستاذة ترحم

Page 206: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

يتم لم التي مثيرة جملة وكان .السبورة إلى الكرتون قرطاس الأستاذة تلصق

يفكروا أن الطلاب إلى الوقت تعطى الأستاذة ثم التلاميذ لكل الكلمة بطاقة تعطى الأستاذة - الغاز الجمل ليملأ الأسئلة إجابة عن

الفصل أمام

يملا أن بجب منهم وواحد .فواحدا واحدا الفصل أمام إلى ليقدموا الطلاب على الأستاذة تأمر الكلمة بطاقة بوسائل الجملة

إحالتهم عن جميعا والأستاذة الطلاب بحث في الكلمة، بطاقة بوسائل الجملة كل يتم أن بعد ثم

الخطأ الإجابة الأستاذة وتشجع

اليومية الامتحان سؤال تقسم الأستاذة

المدرس مكتبة في القرطاس يجمعون هم ثم السوال يحيون الطلاب ذلك، بعد الغياب دفتر عن الأستاذة تسال ثم

السلام يقول الدرس الأستاذة تنتهى ۲ )

Page 207: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

الكلمة ترتيب

- - : يلي كما ،(الكلمة ترتيب) الكلمة بطاقة لعبة عملية ترتيب أما

السلام الأستاذة تقول

)LKS( التمرينات کتاب فل القراءة الأستاذة تقرأ

القراءة مهارة تدرس الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 181

خمسة أو أربعة انوك أقسام، مئة على الطلاب الأستاذة تقسم الأستاذة قراءة على الطلاب ويسمع الكلمات علاقات من عددا التلاميد من مجموعة كل الأستاذة تعطى هم أقسام كل في التلامية الطلاب يلصق البطاقات ترتيب المجموعة من وتطلب القراءة من ترتيب بدون كلمة عليها وكتب نتيجة إلى جميعا والأستاذة الطلاب يصحح ثم عهرة يقرأها لم السبورة إلى العموعة عملية نتيجة الإجابة وبحث المجموعة، عملية

-

Page 208: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

-

مكتب إلى الإجابة قرطاس الطلاب يجمع السوال إلى التلاميذ الأستاذة تعطى ذلك، وبعد السلام يقول الدرس الأستاذة تنتهي الأستاذة

الورق أو الكرتون من قطعة عن المدرس صنيع من مختلفة ألوان ذات هي الكلمة بطاقة وسائل على المدرس ويشرحها العربية كلمات عليها تكتب ثم سم، ۱۰X6 مسافحتها وتراوح المقوى

القراءة مهارة تدريس خلال من نطيقها وأسلوب القرائية المصطلحات الحال هذا في التلاميذ ۲.

* الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية

کديري بابار الإسلامية المتوسطة

منافع وتعطى التعليم بأهداف والمناسب التعليم إنجاز على الوسائل ترقی كانت إذا فعالية، الوسائل أن الوسائل فينبغى القراءة، مهارة یہنت في الكلمة بطاقة وسائل استعمال وكذلك .يستعملها من

التدريس عملية بعد للتلاميذ منفعة يعمل : بلی كما القراءة، مهارة تدريسی ف الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية أما

سريعا القراءة يقرؤوا أن يستطيعون التلاميذ ( ۲ سماء القراءة يفهموا أن يستطيعون التلاميذ ( 1 وهرباء

Page 209: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

182 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri !

dari a at lah

intat

| | .العربية اللغة مفردات وذاكرة القراءة قدرة ارتفع ) .بالنشاط الدرس يدرسوا أن يستطيعون الطلاب ( النصوص لقراءة أيضا شجاعة يكون الطلاب ) العربي النص في الاول يحبب أسهل الطلاب و

وسائل أن الباحنة ترى )۸ مريحة العمل في القراءة مهارة يدرسون الطلاب ( الفصل أمام العربية هذه على الباحثة واسندلت .القراءة مهارة تفريس في الطلاب قدرة لارتفاع فعالية الكلمة بطاقة يلي كما اليومية، الامتحان بينات ملاحظات من الفكرة

Page 210: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

الواحد اللوحة

کديری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الطلاب درجة

بوسائل وسائل بدون الطلاب اسم الطلاب درجة

الكلمة بطاقة

الكلمة

۷۰ المکتی عبد

۸۰

زكريا سيف أحمد

الدرجة ارتفاع

|:.

سادونو ايفی محمد فوترا دارما امر اسرافيل اجی ستيو في اندرا الدين علوم احياء ستيان بينتورو فرادانا رهان رندی فخر محمد | اراوان زکی عرفان محمد

إراواتو فری روق

Page 211: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

11

اشهر ويو

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 183 | | .العربية اللغة مفردات وذاكرة القراءة قدرة ارتفع ) .بالنشاط الدرس يدرسوا أن يستطيعون الطلاب (

Page 212: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

النصوص لقراءة أيضا شجاعة يكون الطلاب ) العربي النص في الاول يحبب أسهل الطلاب و وسائل أن الباحنة ترى )۸ مريحة العمل في القراءة مهارة يدرسون الطلاب ( الفصل أمام العربية هذه على الباحثة واسندلت .القراءة مهارة تفريس في الطلاب قدرة لارتفاع فعالية الكلمة بطاقة يلي كما اليومية، الامتحان بينات ملاحظات من الفكرة

الواحد اللوحة

کديری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الطلاب درجة

بوسائل وسائل بدون الطلاب اسم الطلاب درجة

الكلمة بطاقة

الكلمة

۷۰ المکتی عبد

۸۰

زكريا سيف أحمد

الدرجة ارتفاع

|:.

Page 213: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

سادونو ايفی محمد فوترا دارما امر اسرافيل اجی ستيو في اندرا الدين علوم احياء ستيان بينتورو فرادانا رهان رندی فخر محمد | اراوان زکی عرفان محمد

إراواتو فری روق

11

اشهر ويو

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 183 > ی همه از

لطيف فوقاه ديفی سکار بارانا قراتوي ديار انديانا حسني تور القينا لما مارتينی اغوس

Page 214: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

خليفة نور ايفا روسا نور ديندا

الرحمة هدية اسما حميرا رحمة ان

السعدية خزينة

ايدا نور الطفية واتی فتما دواء ليانا

| سافيرا عز ميغا

سوجنتان قوتی بدرية نينيك

۷۰

فرلياتيوی ايکا يونينا

9.

الجملة

Mean ) l

۸۰

Page 215: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

۷۰

TA

الزهر امنة سنی حبيبة نور أمی

يونيون احمد محمد

| ۲۰۲۰

۱۰

۲۱۱۳۰

۹۸۷

۸۱ ،۲: |۱۳۲۲

(% ) المينيات |

Page 216: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

۲۱۹

وهي عالية، كانت المدرسة هذه في الطلاب درجة إرتفاع أن السابقة، البيانات عرض إلى نظرا

مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال عن الباحثة تلخص فبذلك . ٪ ۲۶ ، ۱۹ حول العربية، النصوص اليقرؤوا وقدرة الطلاب قراءة فهم لارتفاع فعالية و مهمة استعمالها أن القراءة،

الطلاب زغبات الارتفاع يستطيع الوسائل تكون حت بالفعالية الوسائل المدرس ويستخدم .العربية النصوص قراءة فهم أو التدريس مواد فهم ويسهلهم

184 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri I

الرحمة مدرسة القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال في وحلها مشکلات .

كديري بابار الإسلامية المتوسطة : القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال في المشكلات أما ۱ الطلاب حال (

حت التعليمية، عملية في عنها يفعل أن يستطيع لا التي مهمة عناصر من عنصر الطلاب أن أرى مريحة القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال التعليمية نجاح في تأثير وجودها

Page 217: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

صعبة يشعرون هم ولكن والتعلم، التعليم عملية في الطلاب كسلان ينقص أن ويستطيع للطلاب قليلا الكتابة أو القراءة في قدركم كانت إذا السوال، الحياة

الوسائل حال ( ۲

المعلم يستخدمها .التدريس عملية في مهما دورا وتملك التدريس مادة توصل التي آلة هو الوسائل أساتيذ من كثير فلذلك للدارسين والعان والأفكار، والحقائق، المعارف، ايصال بغرض التعليم في يجعلوا أن يستطيعون لأنهم القراءة، مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل يستعملون العربية لغة ال

.القراءة مهارة في قدرتم لزيادة التلاميذ تساعد التعليمية وسائل وهذه .مريحة التدريس احوال

إذا .استعمالها في المشكلات تلك القراءة مهارة تدريس عملية في الكلمة بطاقة وسائل استعمال مرحلة تناسب لم التي الجديدة المفردات عليها تكب أو صغير بشكل الكلمة بطاقة الأستاذة تجعل

نجاح لم و كثيرة أوقات يحتاج حت .مرارا المفردات من المعنى عن المدرس يسألون وهم .الطلاب .التدريس عملية

الوقت ضيق )

ضيق الوقت ذلك لP ۲ ) دقائق ۸۰ حولی الثامن الفصل في القراءة مهارة تدريس وقت پستعد الكلمة بطاقة وسائل لاستعمال جدا

الدرس وقت بين الموازنة عدم يسبب الأقصى الحد على الدرس نقصان بسبب الدرس وقت قليل

من و " : دولى فوترا قال كما المدرس، قدمها التي والمادات

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 185

Page 218: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

المتعد الوقت بين الموازنة عدم ،- الوقت ضيق - الحدود الوقت هو اهتمامها من لابد التي الأحوال ۶* لمخطلطة والمادة

للعطلاب المنة عدم (

يدخل لا الدرس هذا لأن العربية، لغة ال درس حول لا هم .الثامن الفصل في الطلاب من كثير القراءة مهارة تدريس المتة ملك لا هم فنلك ( UAN ) النهائي الامتحان في يلي كما القراءة، مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال في المشكلات حل أما القرآن قراءة تدريس في الوقت زيادة كانت قد و ويكتبها القرآن القراءة الدرس زيادة المعلم ساحة ( الآخر، وأهداف .التدريس عملية يعوق لم لأنه الأسبوع، في يومين مساء ل وهذه الكتابة، أو

متين حوالى يعلمون منهم وكل العرب، النص يقرءون أن يستطيعون الأسانية

.تلميذا وكيفيته بعيد الكلمة بطاقة وسائل يستعد أن للمعلم لابد جيد الدرس وسائل المعلم پستعد ( ۲

: يلى كما

الطلاب مرحلة تناسب التي المفردات المعلم يكتب

Page 219: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

وسائل يقرأ أن الطلاب ليسهل كبير بشكل الكلمة المعلم يجعل

الدرس الدرس |

الطلاب درس مواد تناسب التي الكلمة المعلم يكتب واضحا الكلمة بطاقة وسائل استعمال كيفية المعلم بشرج ) يكتب الذي السؤال لبحبو بسهولة يشعرون هم کاملا شرحا الطلاب إلى تعطى الأستاذة كان إذا

أو الجمعة اليوم وأري .الكلمة بطاقة وسائل على

Haidar Putra Paulay, Pendidikan Islam (Jakarta:Kencana,Y),

186 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri l

ih ato

ntah

الكلمة بطاقة بوساكل القراءة مهارة تدريسن مشکلات يكونان لا الأمرين ذلك الضيق، الوقت

Page 220: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

أن يستطيع العملية هذه لأن الضحك مع الضحك كثير بدون الفصل في يعلم أن لمعلم ل ويتيفى .التدريس عملية في الوقت يضيع

الطلاب إلى المدية الأمانة تعطى (

الذين الطلاب إلى المدية تعطي الأستاذة م العربية اللغة لتدريس الطلاب همة لتقوية الوسائل أحدى ممسحة أو القلم مثل وهديتها بصحيح، الكلمة بطاقة وسائل في الك السوال يحيون أن يستطيعون

TIP ) القلم

(EX

الطلاب كان إذا التدريس، عملية لترقية الحكم و المدية تستعمل ،( Siagiani ) سياغيان قال غير يتعلمون هم اذا وعكسه، .المدية الطلاب إلى الولد أو المدرس فيعطى النجاح، تحصيل يتعلمون

.التدريس عملية في همتهم أو رغيتهم يرفع فبذلك .العقاب إليهم الولد أو المدرب فيعطى نحاح، .د

الخلاصة .١ الإقتراحات و الخلاصة

تأخذ أن الباحثة تستطيع السابقة، الأبواب في المكتوبة والتوصيحات البيانات من

: يلي كما نتيجة

Page 221: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال ( ۱ مدرسة في القراءة تدريس لترقية الكلمة بطاقة وسائل نستعمل مسنين أنيك أستاذة کديری بابار في الطلاب أما والثامن، السابع الفصل في مطابقتها أما .کديرى بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة

وسائل بدون يدرسون التاسع الفصل

Ibid., ۱۲۲۱

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 187

الثامن، الفصل في الطلاب يتعلم الذي القراءة لمهارة التدريس عملية الباحثة نلاحظ الكلمة، بطاقة الكلمة ترتيب و الحمل، ملء : مثل وعمليتها

المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية ( ۲

کديری بابار الإسلامية

و مهمة استعمالها أن القراءة، مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال عن الباحثة تلخص بالفعالية الوسائل المدرس ويستخدم .العرب نص ليقرؤوا وقدرة الطلاب قراءة فهم لإرتفاع فعالية قراءة فهم أو التدريس مواد فهم ويسهلهم الطلاب رغبات الارتفاع يستطيع الوسائل تكون حت

النصوص

العربية

Page 222: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال في وحلها مشکلات ( ۳

بطاقة وسائل استعمال في المشكلات کديری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة : يلي كما کليری، بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في القراءة مهارة تدريس في الكلمة

استعمال في المشكلات حل أما .للطلاب التة وعدم الوقت، ضبق و الوسائل، و الطلاب حال كما القراءة، مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل

و بجد، الدرس وسائل المعلم يستعد و ويكتبها، القرآن القراءة الدرس زيادة المعلم يأخذ : بلی

.الطلاب إلى المدية الأستاذة تعطى و واضحا، الكلمة بطاقة وسائل استعمال كيفية المعلم يشرح

2.

.في البحث نتائج إلى نظرا الإقتراحات المدرسة مدير على .

له وينبغي القراءة، مهارة تدريس في الطلاب لنجاح مهمة لأنا التعليمية، وسائل يزيد أن له يتبغى بهتم أن

188 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri! لمعلما على و

Page 223: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

يفهم أن له منی

استعمال عن جيدا فهما له وينبغی القراءة مهارة تدرس العطلاب همة يرتفع أن للمعلم بد لا

القراءة مهارة ناس في الكلمة بطاقة وسائل

الطلاب وعلى

للرقية القراءة مهارة تعليم أو العربية اللغة تعليم في ورغبتهم ونشاطهم جهدهم يزيدوا أن لهم نبغي المقروء فهم على قدرتهم

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 89

العربية المراجع قائمة

والنشر، للطباعة العربي الكتب دار :قاهرة .ما الناطقين لغير العربية اللغة تعليم مشكلة على بد، السنة دون

۱۹۹۹ الفکر، دار :دمشق .العربية اللغة تدريس طرق .جودت کای،

Page 224: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

السنة دون العصرية، الملكة :ووت ، وتعليقها نظرية تدريسها وطرق العربية اللغة يوسف اسمبلی، الخليج، لدول التي التربية مكتبة :الرياض والبطاقات الصور استخلام سماعيل، محمود الصيني،۱۹۹۸ ،

الدول التربية مكتبة مدينة الثاق الجزء هما الناطقين لغير العربية اللغة تعليم مختار، محمد الطاهر، ۱۹۸۵ الخليج،

.السنة دون القلم، دار:کويت .التعلم في التكنولوجيا و الاتصال وسائل .حمدى حسين الطوعي،

دون لبنان، مكة :لبنان .والتطبيق النظرية بن تعليمها و الحية اللغات تعلم العيد عبد صلاح العربي،

1984 العصرية، المكتبة :بيروت .الأول الجزء العربية، الدروس جامع ۔ مصطفی الغلاينی،

۲۰۰۹ الفكر، دار :بيروت العربية الدروس جامع .مصطفی الغلايينی،

. ۲۰۰۲ القرى، أم جامعة :مكة أخرى، بلغات للناطقين العربية اللغة تعليم .کامل محمود الناقة،

ل الإسلامية منظمة :مصر كما الناطقين لغير العربية اللغة تدريس طرائق .کامل محمود الناقة، ۲۰۰۳ والثقافة، والعلوم لتربية

۲۰۰۳ إيسيسكو، : مصر بها الناطقين لغير العربية اللغة تدريس طرائق .کامل محمود الناقة،

۱۹۸۲ الطبع، دون :کويت مناهجه و البحث اول احمد بدر،

Page 225: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

. ۱۹۷۹ الثقافة، دار :القاهرة اللغة في البحث مناهج .تمام حسن،

۱۹۹۵ الجامعية المعرفة دار :الإسكندرية .معجمية لغوية رواية الكلمة .حلمي خليل،

الغالی، دار :الرياض بالعربية، الناطقين لغير التعليمية الكتب إعداد أسس .الجيد عبد ل، ال عبد دون

| ۲۰۰۰ عربية، مكتبة :قاهرة .سيكولوجية اللغة احمدي محمد انس قاسم،

۱۹۷۸ العربة، النهضة دار :القاهرة النفس وعلم التربية في البحث مناهج .خيري أحمد کظيم،

صلاح محمد السنة دون العربية، النهضة دار :القاهرة والمنهج التعليمية الوسائل خيرى، احمد كظم، دون القلم، دار :کويت وتطبيقاته، الابتدائية بالمرحلة العربية اللغة تدريس على الدين

السنة دون القلم، دار :کويت العربية اللغة تدريس على الدين صلاح محمد مادر،

190 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri I

. ۱۹۸۳ الفلاح، مكتبة :سعود العربية اللغة فنون تفريی .احمد علی مدكور،

دار :قاهرة .العربية لغة ال تدريس وسائل و التعليمية الوسائل سيكولوجية .عصمت ابراهيم مطاع،

Page 226: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

، النقال دار :بيروت تدريسه، وطرائق العربية خصائص .محمود نايف معروف، ء ۱۹۸۳ المعارف،۱۹۸۵ .

منصور، ۱۹۹۸ ، النفائس دار :لبنان تدريسها، وطرائق العربية خصائص .محمود نايف معروف،

دار:رياض .العربية لغة ال تدريس ووسائل التعليمية الوسائل سيكولوجية .أحمد سيد الحميد عبد

السنة دون الثقافة، دار :قاهرة .العربية اللغة تعليم اساسيات على، فتحی يونس،

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل استعمال فعالية 191

Page 227: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

الأجنبية المراجع قائمة

Arsyad, Azhar. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2004.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Arikunto, Suharsimi. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif . Jakarta: Rinoka Cipta, 2008

Departemen Agama, Al-Qur'an Terjemahan (Bandung: CV

Penerbit Art, 2005.

Effendy, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malane Misykat,2004.

Page 228: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Franklin Book Programs, Ensiklopedi Umum. Jakarta: Kanisius,

1991.

Ghani, Junaidi. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: Bila

Ilmu, 1997

Ghony, Djunaidi. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta:Andi, 2004.

Moleong Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kanisius, 2001 Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah.

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002

P3M STAIN Samarinda, Dinamika Ilmu Jurnal Kependidikan.

Samarinda: STAIN Samarinda, 2004.

Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.

Page 229: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2007.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta.

Kencana Prenada Media Group, 2010.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

2008.

192 Antologi Kajian Islam dan Sosial Seri!

Page 230: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

القراءة مهارة تدريس في الكلمة بطاقة وسائل اس تعمال فعالية

کديری بابار الإسلامية المتوسطة الرحمة مدرسة في

Zusna Qurrotul Uyun219

Abstrak

Pada zaman sekarang banyak siswa yang lebih

menyukai bahasa asing lain dari pada Bahasa Arab. Untuk

memecahkan masalah itu, para guru menggunakan berbagai

macam media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi

siswa dalam mempelajari Bahasa Arab. Para guru di MTs Ar-

Rahmah Papar Kediri juga menggunakan media pembelajaran

dalam pembelajaran Bahasa Arab, seperti media kartu kata

karena media ini penting untuk meningkatkan motivasi siswa

dalam mempelajari Maharah Qiroah. Oleh sebab itu peneliti

melakukan penelitian di tempat tersebut. Adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : ) Bagaimanakah

penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran Maharah

Qiroah di MTs Ar-Rahmah Papar Kediri?) Sejauh mana

efektivitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran

Maharah Qiroah di MTs Ar-Rahmah Papar Kediri?)

Bagaimanakah masalah-masalah dan penyelesaiannya dalam

219enulis adalah alumni Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) P

Kediri Jurusan Tarbiyah. Skripsi dibimbing oleh H. Qomarus Zaman,

Le M.Pd.I dan Ahmad Rifai, M.Pd

Page 231: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran Maharah

Qiroah di MTs Ar-Rahmah Papar Kediri?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data dari

penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara membaca

data, mengurutkan data, menafsirkan data, dan meringkas

data.

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh hasil )

Penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran Maharah

Qiroah di MTs Ar-Rahmah Papar Kediri terdapat dua macam

permainan yaitu melengkapi kalimat dan menertibkan kalimat.

Penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran Maharah

Qiro ah di MTs Ar- Rahmah Papar Kediri sangat efektif untuk

meningkatkan kemampuan membaca siswa. F) Masalah-

masalah dalam penggunaan media kartu kata dalam

pembelajaran Maharah Qiro ah di MTs Ar-Rahmah Papar

Kediri meliputi : keadaan siswa, keadaan media, waktu yang

sedikit, dan tidak ada semangat dari siswa. Adapun

pemecahan masalahnya meliputi : guru mengambil tambahan

pelajaran untuk membaca Al Qur'an dan menulisnya, guru

mempersiapkan media pembelajaran dengan baik, guru

menjelaskan tata cara penggunaan media kartu kata dengan

baik dan guru memberi hadiah kepada siswa.

Kata Kunci : Kartu Kata, Maharah Qiroah

Page 232: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

PENGARUH PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF

TERHADAP PEMBERDAYAAN PENDAPATAN KAUM

MISKIN PADA BAZ KABUPATEN NGANJUK

Achmad Hasan As'ari220

Abstrak

Poverty is a great danger to mankind and not a few people who fall

vilization only because of indigence. In the view of Islam, one way of tackling

novelty is the support of people who can afford to spend their wealth in the

form zakat funds to those in need. In the development of distribution, utilization

of zakat is not just for consumer activity, but develop into productive activities.

Productive utilization of zakat is considered able to empower the

mustahik especially the poor. Because of its distribution form the form of

venture capital that can be empowered mustahik according to his ability, so that

later on with his efforts mustahik especially the poor can meet their needs

throughout life.

Course to achieve all this must be the direction, supervision, and good

mentoring from management organization or charity that is BAZ LAZ. This

study intends to investigate the effect of productive utilization of zakat to the

empowerment of the poor earnings at BAZ Nganjuk, East Java Province.

The approach in this study is quantitative approach, the approach in the

form of descriptions of research results using statistical figures. The study

population was mustahik poor who get assistance charity productive at BAZ

Nganjuk, while totaling 30 people. While the number of samples in this study

is equal to the sum of the population, amounting to 30 people hence in this study

using the total sample or the entire mustahik poor who get assistance charity

productive becomes the object of research.

Based on the results of data analysis using simple regression techniques

gained significant value can be said to be the value of 0.002 or Sig. 0.05. then

the nil hypothesis (Ho) is rejected, then the alternative hypothesis (Ha) is

accepted, or it can be stated that the amount of zakat funds are channeled

productively actually significantly influence the empowerment of poor earrings

Keywords: Utilization, Zakat productive, Empowerment, and the Poor

220 Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri Jurusan Syari'ah

Prodi Ekonomi Islam. Skripsi ini dibimbing oleh Drs. Nur Chamid, MM dan Ahmad

Syakur, Lc M.EI

Page 233: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

I

A. Latar belakang

Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia tidak

sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena

itu seperti sabda Nabi yang menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati

pada kekufuran.221 Islam sebagai Ad-din telah menawarkan hidup di

dunia beberapa doktrin bagi manusia yang berlaku secara universal

dengan dua ciri dimensi, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.

Salah satu cara menanggulangi kemiskinan adalah dukungan

orang yang mampu untuk mengeluarkan harta kekayaan mereka berupa

dana zakat kepada mereka yang kekurangan. Zakat merupak salah satu

dari lima nilai instrumental yang strategis dan san berpengaruh pada

tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan

ekonomi umumnya.222 Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang

miskin secara konsumtif, tetapi mempunyai tujuan yang lebih permanen

yaitu mengentaskan kemiskinan.223

Salah satu yang menunjang kesejahteraan hidup di dunia dan

menunjang hidup di akhirat adalah adanya kesejahteraan sosial-

ekonomi. Ini merupakan seperangkat alternatif untuk mensejahterakan

umat Islam dari kemiskinan dan kemelaratan. Untuk itu perlu dibentuk

lembaga-lembaga sosial Islam sebagai upaya untuk menanggulangi

masalah sosial tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, maka zakat dapat berfungsi sebagai

salah satu sumber dana sosial-ekonomi bagi umat Islam. Artinya

pendayagunaan zakat yang dikelola oleh Badan Amil Zakat tidak hanya

terbatas pada kegiatan-kegiatan tertentu saja yang berdasarkan pada

orientasi konvensional, tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan-

221 Yusuf Qardhawi, Spectrum Zakat dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan, terj. N

rulita Sari (Jakarta: Zikrul Hakim, 2005), 11. 222 Abdullah Zaky Alkaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam (Bandung: Pustaka

Bandung 2009131 223 Abdul hamid Mahmud Baly, Ekonomi Zakat, Sebuah Kajian Moneter dan Kes

Syariah (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), 16.

Page 234: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

kegiatan ekonomi umat, seperti dalam program pengentasan kemiskinan

dan pengangguran dengan memberikan zakat produktif yang

memerlukan sebagai modal usaha.

Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya

pengentasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Berbeda dengan

sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat tidak memiliki

dampak balik apapun kecuali ridha dan mengharap pahala dari Allah

semata. Namun demikian, bukan berarti mekanisme zakat tidak ada

sistem kontrolnya. Nilai strategis zakat dapat dilihat melalui: Pertama,

zakat merupakan panggilan agama. la merupakan cerminan dari

keimanan seseorang. Kedua, sumber keuangan zakat bidak akan pernah

berhenti. Artinya orang yang membayar zakat, akan pernah habis dan

yang telah membayar setiap tahun atau waktu yang lain akan terus

membayar, ketiga, zakat secara mpirik dapat menghapus kesenjangan

sosial dan sebaliknya dapat ciptakan redistribusi aset dan pemerataan

pembangunan.224

Yang mendorong masyarakat Islam melaksanakan

pendistribusian zakat di Indonesia, antara lain adalah:

1. Keinginan umat Islam Indonesia untuk meyempurnakan pelek

sanaan ajaran agamanya. Setelah mendirikan shalat, berpuasa

selama bulan Ramadhan dan bahkan menunaikan ibadah haji ke

Mekkah, umat Islam semakin menyadari perlunya penunaian

zakat sebagai kewajiban agama; kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh setiap orang yang mampu melaksanakannya

karena telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

2. Kesadaran yang semakin meningkat di kalangan umat Islam

tentang potensi zakat jika dimanfaatkan sebaik-baiknya, akan

dapat memecahkan berbagai masalah sosial di Indonesia.

224 Didin Hafidhuddin, The Power Of Zakat, Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat

Asia Tenggara (Malang: UIN Malang Press), 6.

Page 235: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

3. Usaha-usaha untuk mewujudkan pengembangan dan pengelolaan

zakat di Indonesia makin lama makin tumbuh dan

berkembang.225

Zakat yang diberikan kepada mustahiq akan berperan sebagai

Pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila didistribusikan pada

kegiatan produktif. Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya

mempunyai konsep perencanaan dan pelaksanaan yang cermat seperti

mengkaji penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan

kekurangan lapangan kerja, dengan adanya masalah tersebut maka perlu

adanya perencanaan yang dapat mengembangkan zakat bersifat

produktif tersebut dijadikannya Pengembangan zakat bersifat produktif

dengan cara dana zakat sebagai modal usaha untuk pemberdayaan

ekonomi menjalankan atau penerimanya, dan supaya fakir miskin dapat

menjalankan membiayai kehidupannya secara konsisten. Dengan Dana

zakat terse fakir miskin akan mendapatkan penghasilan tetap, meningkat

usaha, mengembangkan usaha serta mereka dapat menyisihkan

penghasilannya untuk menabung

Dana zakat untuk kegiatan produktif akan lebih optimal bila

dilaksanakan Badan Amil Zakat karena BAZ sebagai organisasi yang

terpercaya untuk pengalokasian, pendayagunaan, dan pendistribusian

dana zakat, mereka tidak memberikan zakat begitu saja melainkan

mereka mendampingi, memberikan pengarahan serta pelatihan agar dana

zakat tersebut benar-benar dijadikan modal kerja sehingga penerima

zakat tersebut memperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.226

Zakat yang diberikan kepada mustahiq akan berperan sebagai

pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila didistribusikan pada

kegiatan produktif. Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya

mempunyai konsep perencanaan dan pelaksanaan yang cermat seperti

mengkaji penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan

kekurangan lapangan kerja, dengan adanya masalah tersebut maka perlu

225 Muhammad Ridwan Mahmud, Zakat Dun Kemiskinan (Jakarta UlI Press, 200 226 Muhammad, Zakat, 23.

Page 236: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

adanya perencanaan yang dapat mengembangkan zakat bersar produktif

tersebut.

Pengembangan zakat bersifat produktif dengan dijadikannya

dana zakat sebagai modal usaha untuk pemberdayaan ekonomi

penerimanya, dan supaya fakir miskin dapat menjadi atau membiayai

kehidupannya secara konsisten. Dengan n. Dengan dan zakat tersebut

fakir miskin akan mendapatkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha,

mengembangkan usaha serta mereka dapat menyisihkan penghasilannya

untuk menabung.

Semakin berkembangnya usaha kecil menengah, dimana modal

1 dari zakat akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti angka

pengangguran bisa dikurangi, berkurangnya angka pengangguran in

berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat terhadap atu

produk barang ataupun jasa, meningkatnya daya beli masyarakat akan

diikuti oleh pertumbuhan produksi, pertumbuhan sektor produksi inilah

yang akan menjadi salah satu indikator adanya pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik

untuk meneliti "Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap

Pemberdayaan Pendapatan Kaum Miskin Pada Baz Kabupaten

Nganjuk".

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian latar belakang dan judul skripsi tersebut,

maka dalam penelitian ini disusun rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Apakah pendayagunaan zakat produktif berpengaruh terhadap

pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ Kabupaten

Nganjuk?

2. Apakah pendayagunaan zakat produktif bermanfaat terhadap

pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ Kabupaten

Nganjuk?

Page 237: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

C. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan latar belakang, judul skripsi serta rumusan masalah.

maka disusun tujuan penulisan, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pendayagunaan zakat produktif

terhadap pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ

Kabupaten Nganjuk.

2. Untuk mengetahui manfaat pendayagunaan zakat produktif

terhadap pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ

Kabupaten Nganjuk.

D. Kegunaan Penelitian.

Berdasarkan latar belakang, judul skripsi, rumusan masalah

tujuan penelitian. Maka diharapkan dapat memberikan kegunaan

penelitian, sebagai berikut:

1. Bagi ilmu Ekonomi Islam diharapkan dapat menambah khazanah

tentang perkembangan ilmu ekonomi islam itu s khususnya tentang

kajian ilmu zakat. Sehingga, kajian ilmu zakat akan terus

berkembang mengikuti masalah-masalah yang ten terjadi di

masyarakat dan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan

tersebut

2. Bagi Akademisi diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan

sumbangan pemikiran bagi ilmu syari'ah pada umumnya dan

keuangan Islam pada khususnya, serta menjadi rujukan berikutnya

tentang pendayagunaan zakat produktif untuk pemberdayaan

pendapatan kaum miskin.

3. Bagi lembaga yang terkait diharapkan hasil penelitian ini dapat

dijadikan acuan khususnya bagi Badan Amil Zakat Kabupaten

Nganjuk atau pihak yang terkait di dalamnya dalam mengoptimalkan

pendistribusian zakat untuk pemberdayaan pendapatan kaum miskin.

E. Hipotesis Penelitian

Page 238: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dalam penelitian ini peneliti akan menguji tentang

pendayagunaan zakat produktif dan pemberdayaan pendapatan kaum

miskin pada BAZ Kabupaten Nganjuk, sehingga hipotesis penelitiannya

adalah "terdapat pengaruh antara pendayagunaan zakat produktif den

pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ Kabupaten Nganjuk

Sedangkan, hipotesis statistik yang akan diuji oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Ha. adalah adanya pengaruh pendayagunaan zakat produktif

terhadap pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ

Kabupaten Nganjuk.

2. HO. adalah tidak adanya pengaruh pendayagunaan zakat produktif

adab pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ Kabupaten

Nganjuk

F. Metodologi Penelitian.

Pendekatan Yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang hasil penelitiannya dalam

bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistic. Dalam hal

mi peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya

pengaruh pendayagunaan zakat produktif terhadap pemberdayaan

pendapatan kaum miskin. Disamping itu, penelitian ini juga akan

mendeskripsikan manfaat zakat produktif terhadap pemberdayaan

pendapatan kaum miskin.

Prinsip umum yang digunakan penelitian kuantitatif adalah

logico hypotetico-Verifikatif sebagai ciri utama positivisme, dimana

sebuah penelitian harus memenuhi dasar rasional, empiris dan terukur.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kausal komparatif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk

Page 239: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

menyelidiki hubungan sebab-akibat yang terjadi dan mencari faktor yang

menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.

Adapun dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji

menggunakan angka-angka statistic adalah variabel "X" atau variabel

bebas (tidak terikat) berupa pendayagunaan zakat produktif dengan

variabel "Y" atau variabel terikat yakni pemberdayaan pendapatan kaum

miskin.

Sedangkan, Populasi adalah seluruh data yang menjadiperhatian

Peneliti Dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi,

Populasi berhubungan dengan data bukan faktor manusianya. Kalau

setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran

Populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Dalam penelitian ini

populasinya adalah mustahik fakir miskin yang mendapatkan bantuan

zakat produktif pada BAZ Kabupaten Nganjuk, berjumlah 30 orang.

Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil

dari populasi yang diteliti, kemudian beberapa banyak sample yang

harus diambil dalam suatu populasi yang ada, maka menurut Suharsimi

sebagai berikut:

"Bila mana subyek dari populasi kurang dari 100, maka dapat

diambil semua. Tetapi lebih dari jumlah tersebut, maka dapat dia antara

10-15% atau 20-25%". Jadi, sampel yang digunakan pene sama dengan

jumlah dari populasi, yaitu sebesar 30 orang. Maka au seluruh mustahik

dalam penelitian ini memakai sampel total atau seluruh musta fakir

miskin yang mendapatkan bantuan zakat produktif men objek penelitian

II

A. Pengertian Zakat.

Zakat menurut etimologi berarti, berkah, bersih, berkembang dan

baik. Dinamakan zakat karena, dapat mengembangkan dan menjauhkan

harta yang telah diambil zakatnya dari bahaya. Menurut Ibnu Taimiah

Page 240: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

hati dan harta orang yang membayar zakat tersebut menjadi suci dan

bersih serta berkembang secara maknawi.

Zakat menurut terminologi berarti, sejumlah harta tertentu yang

diwajibkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk diberikan kepada para

mustahik yang disebutkan dalam Al-quran. Atau bisa juga berarti

sejumlah tertentu dari harta tertentu yang diberikan untuk orang tertentu.

Zakat dapat juga berarti sejumlah harta yang diambil dari harta orang

yang berzakat.

Zakat adalah ibadah yang memiliki dua dimensi, yaitu vertikal

dan horizontal. Zakat merupakan ibadah sebagai bentuk ketaatan kepada

Allah (hablu minallah; vertikal) dan sebagai kewajiban kepada sesama

manusia (hablu minannaas; horizontal). Zakat juga sering disebut

sebagai ibadah kesungguhan dalam harta (maaliyah ijtihadiyah). Ting

pentingnya zakat terlihat dari banyaknya ayat yang menyanding perintah

zakat dengan perintah shalat.

Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, kare

zakat merupakan salah satu implementasi asas keadilan dalam siste

ekonomi Islam. Zakat mempunyai enam prinsip, antara lain:

1. Prinsip keyakinan keyakinan keagamaan, yaitu bahwa orang

yang membayar zakat merupakan salah satu manifestasi dari

keyakinan agamanya.

2. Prinsip pemerataan dan keadilan merupakan tujuan sosial zakat,

tu membagi kekayaan yang diberikan Allah lebih merata dan adil

kepada manusia.

3. Prinsip produktivitas, yaitu menekankan bahwa zakat memang

harus dibayar karena milik tertentu telah menghasilkan produk

tertentu setelah lewat jangka waktu tertentu.

4. Prinsip nalar, yaitu sangat rasional bahwa zakat harta yang

menghasilkan itu harus dikeluarkan

5. Prinsip kebebasan, yaitu bahwa zakat hanya dibayar oleh orang

yang bebas atau merdeka (hurr).

6. Prinsip etika dan kewajaran, yaitu zakat tidak dipungut secara

semena-mena, tapi melalui aturan yang disyariatkan.

Page 241: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

B. Tujuan Zakat.

Salah satu tujuan yang terpenting zakat adalah mempersempit

ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat hingga ke batas yang

seminimal mungkin. Zakat memperbaiki perbedaan ekonomi diantara

masyarakat secara adil sehingga yang kaya tidak semakin kaya dan yang

miskin tidak semakin miskin. Dengan cara ini, islam menjaga harta

didalam masyarakat tetap dalam sirkulasi dan tidak terkonsentrasi

ditangan segelintir orang saja.

Sedangkan, Tujuan zakat yang meliputi bidang moral, sosial, dan

ekonomi. Dalam bidang moral, zakat mengikis ketamakan dan

keserakahan hati si kaya. Sedangkan, dalam bidang sosial, zakat fungsi

untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat. Dan di Bidang

ekonomi, zakat mencegah penumpukan kekayaan di tangan pagian kecil

manusia dan merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk

perbendaharaan Negara.

C. Golongan Miskin.

Islam memandang kemiskinan merupakan sesuatu hal yang pu

membahayakan aqidah, akhlak, kelogisan berfikir, keluarga dan juga

masyarakat Islam pun menganggapnya sebagai mu dan bencana yang

harus ditanggulangi. Dimana seorang muslim harus segera memohon

perlindungan kepadaNya atas kejahatan yang tersembunyi didalamnya.

Terlebih jika kemiskinan ini merajal, maka ia akan menjadi kemiskinan

yang mansiyan (m membuatnya lupa kepada Allah dan juga

kemanusiaanya).

Dari sisi islam, para ahli fikih dan tafsir juga berbeda pend miskin

itu sendiri. Islam biasanya menyandingkan miskin dengan fakir, secara

umum kedua kelompok tersebut memiliki arti yang sama, yaitu orang

yang hidup melarat dan membutuhkan bantuan. Sebagian ulama

mendefinisikan miskin sebagai orang yang tidak mempunyai apa-apa

Page 242: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

atau harta yang dimilikinya tidak mencapai dari separuh kebutuhannya,

tetapi tidak memenuhi secara penuh

Artinya, jika kebutuhan hidup seseorang adalah sebesar Rp.

300.000) per bulan, dan tergolong miskin apabila pendapatannya antara

Rp. 150.000,- dan Rp. 300.000,- per bulan.

Sedangkan, standar untuk menyatakan seseorang termasuk

golonan miskin bermacam-macam dan juga sering diperdebatkan.

Kemiskinan merupakan masalah multidimensional yang tidak saja

melibatkan faktor ekonomi, tetapi juga sosial, politik dan juga budaya.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila kesulitan akan timbul

ketika fenomena kemiskinan diobyektifkan dalam bentuk angka-angka.

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) batasan kemiskinan adalah

menetapkan garis kemiskinan berdasarkan tingkat kecukupan konsumsi

kalori yaitu 2100 kalori per kapita per hari atau pendapatan senilai Rp.

150.000,- per orang per bulan (menurut tingkat harga tahun 1999).

Kemudian BPS (2000) menentukan batas kemiskinan dengan nilai

konsumsi yang setara dengan beras sebanyak 320 per kapita per tahun di

pedesaan dan 480 Kg per kapita per tahun daerah perkotaan. Saat ini BPS

menggunakan batas garis kemiskinan berdasar perih berdasarkan data

konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non pangan.

Komoditas pangan terdiri 52 macam, sedang komoditas non pangan 27

jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa.

Dalam nilai uan garis kemiskinan yang ditetapkan BPS itu adalah

Rp. 96.956 untuk penduduk kota dan Rp. 72.780,- untuk penduduk desa

kapita per bulan.

D. Penyebab Kemiskinan.

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat

dikategorikan dalam dua hal berikut ini:

1. Faktor Internal (dari dalam diri individu).

Page 243: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Yaitu berupa kekurangmampuan dalam hal fisik misalnya cacat

kurang gizi, sakit-sakitan, Intelektual Misalnya Kurangnya Pengetahuan,

kebodohan, kekurangtahuan informasi, Mental emosional misalnya

mudah menyerah, putus asa, Spiritual misalnya tidak jujur, u serakah,

tidak disiplin, Sosial psikologis misalnya kurang motivasi, kurang

percaya diri, depresi atau stres, kurang relasi, kurang ampu mencari

dukungan, Keterampilan misalnya tidak mempunyai leahlian yang

sesuai dengan permintaan lapangan kerja. Asset misalnya tidak memiliki

stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaraan dan

modal kerja.

2. Faktor Eksternal (berada di luar diri individu atau keluarga).

Yang menyebabkan terjadinya kemiskinan antara lain:

terbatasnya pelayanan sosial dasar, Tidak dilindunginya hak atas

kepemilikan tanah, terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang

terlindunginya usaha-usaha sektor informal, dll.

E. Prioritas Kaum Miskin Dalam Pembagian Zakat.

Zakat diambil dari orang-orang yang mampu di kalangan lan

diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Orang-orang

yang berhak menerima zakat (mustahik) sebutkan secara jelas didalam

ayat di.

ما ندقات ا ؤلفة عليها والعاملين والمساكين للف قراء الص قاب وفي ق ل وبه م والم سبيل وفي والغارمين الر الل

بيل وابن من فريضة الس حكيمم عليمم والل الل

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, Para

yang orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para muallaf

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah

Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana"

Page 244: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kelompok mustahik penerima zakat yang disebut secara berur

pada ayat di atas dengan maksud untuk menunjukkan priorita sasaran

pendistribusian zakat. Golongan fakir miskin dalam avs tersebut

menempati prioritas utama dalam memperoleh zakat, tidal boleh zakat

diberikan pada mustahik lain sementara fakir miskin tidak diperhatikan.

Lebih tegas lagi Imam Syafi'i, Imam an Nasa'i, Abu Tsur

Abu Hanifah dan Imam Malik, mengatakan bahwa

memprioritaskan pemberian zakat pada fakir miskin hingga

terpenuhinya kebutuhan mereka lebih baik dari pada membagikannya

dalam jumlah yang sangat sedikit kepada seluruh asnaf.

Berdasarkan ayat dan pendapat di atas, jelaslah bahwa tujuan

zakat yang paling utama adalah membebaskan fakir miskin dari

cengkraman kemiskinan. Permasalahannya adalah bagaimana dengan

jumlah dana zakat yang terbatas untuk menanggulangi kemiskinan

tersebut. Langkah yang bisa ditempuh adalah mempertajam prioritas

pendayagunaan zakat untuk fakir miskin pada usaha produktif seperti

bantuan modal usaha, peralatan, bantuan pengembangan pertanian, dan

peternakan yang berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan

usaha dan pendapatan mustahik. Dengan cara ini akan memampukan

keluarga miskin dalam mencukupi kebutuhan sendiri baik untuk

kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan idang papan, kesehatan,

pendidikan, dan lainnya.

Dengan demikian merupakan tantangan yang cukup berat bagi

pengelola zakat dalam mewujudkan pendayagunaan dana zakat untuk

pemberdayaan ekonomi umat secara optimal.

F. Organisasi Pengelola Zakat.

Organisasi Pengelola Zakat merupakan sebuah institusi yang

wrak di bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah

Inisi menurut UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan si

adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan terhadap pendayagunaan zakat pengumpulan,

pendistribusian, dan keberadaan zakat sangat tergantung terhadap

Page 245: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

keberadaan lembaga zakat yang mengelolanya. Secara yuridis formal

keberadaan zakat diatur dalam UU No 38/1999 tentang Pengelolaan

Zakat Lembaga pengelola zakat saat ini tidak hanya dimonopoli oleh

BAZIS yang dikelola oleh negara tetapi dikelola secara swadaya oleh

masyarakat.

Bahkan kecenderungan yang ada masyarakat lebih mempercayai

penyaluran zakat mereka kepada lembaga-lembaga amil zakat swasta

Organisasi pengelola zakat apapun bentuk dan posisinya secara

umum mempunyai dua fungsi yakni:

1. Sebagai Perantara Keuangan,

Amil berperan menghubungkan antara pihak Muzakki dengan

Mustahiq. Sebagai perantara keuangan Amil dituntut menerapkan azas

trust (kepercayaan). Sebagaimana layaknya lembaga keuangan yang

lain, azaz kepercayaan menjadi syarat mutlak yang harus dibangun

Setiap amil dituntut mampu menunjukkan keunggulannya

masing masing sampai terlihat jelas positioning organisasi, sehingga

masyarakat pat memilihnya. Tanpa adanya positioning, maka kedudukan

akan sulit untuk berkembang.

2. Pemberdayaan,

Fungsi ini, sesungguhnya upaya mewujudkan misi pembentukan

yakni bagaimana masyarakat Muzakki menjadi lebih berkah Kinya dan

ketentraman kehidupannya menjadi terjamin disatu dan masyarakat

Mustahiq tidak selamanya tergantung dengan nberian bahkan dalam

jangka panjang diharapkan dapat berubah menjadi Muzakki baru.

G. Bentuk Distribusi dan Pemberdayaan Zakat.

Salah satu fungsi zakat adalah fungsi sosial sebagaimana sarana

saling berhubungan sesama manusia terutama antar orang kaya dan

orang miskin, karena dana zakat dapat dimanfaatkan secara kreatif untuk

mengatasi kemiskinan yang merupakan masalah sosial yang selalu ada

dalam kehidupan masyarakat. Agar dana zakat yang disalurkan itu dapat

Page 246: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

berdaya dan berhasil guna akan pemanfaatan harus selektif untuk

kebutuhan konsumtif atau produktif.

1. Zakat Konsumtif.

Zakat konsumtif adalah zakat yang dibagikan kepada mustahik

secara langsung, diwujudkan dalam bentuk kebutuhan konsumen sehari-

hari ataupun dalam bentuk barang konsumtif. Ditinjau dari bentuk

pendistribusiannya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai

berikut:

a. Konsumtif Tradisional.

Zakat dibagikan kepada mustahik secara langsung kebutuhan

konsumsi sehari-hari, seperti pembagian zakat fitrah berupa beras dan

uang kepada fakir miskin setiap idul fitri atau pembagian zakat maal

secara langsung oleh para muzakki yang sangat membutuhkan karena

ketiadaan pangan atau karena mengalami musibah. Pola ini merupakan

program jangka pendek dalam mengatasi permasalahan ekonomi umat

b. Konsumtif Kreatif.

Zakat yang diwujudkan dalam bentuk barang konsumtif dan

digunakan untuk orang miskin dalam mengatasi permasalahan sosial dan

ekonomi yang dihadapinya. Bantuan tersebut antara lain berupa alat

sekolah dan beasiswa untuk pelajar.

2. Zakat Produktif.

Kata produktif secara bahasa berasal dari bahasa inggris"

productive yang berarti banyak menghasilkan, memberikan banyak

hasil, banyak menghasilkan barang-barang berharga, yang mempunyai

hasil baik, Secara umum produktif berarti "banyak penghasilan,

memberikan banyak hasil.227

227 Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 1996), 1099

Page 247: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Pengertian produktif disini adalah berkonotasi pada kata sifat.

sifat akan jelas maknanya apabila digabung dengan kata yang Kata sifat

akan ang disifatinya. Dalam hal ini kata yang disifatinya adalah zakat,

ingga menjadi zakat produktif yang artinya zakat dimana dalam

distribusinya bersifat produktif lawan dari konsumtif.228

Zakat produktif dengan demikian adalah pemberian zakat yang

dapat membuat para penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus-

menerus, dengan harta zakat yang telah diterimanya atau zakat produktif

merupakan zakat dimana harta atau dana zakat yang diberikan kepada

para mustahik tidak dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan

digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha

tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan secara terus-menerus.

Sedangkan ditinjau dari bentuk pendistribusiannya, zakat

produktif dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut:

a. Produktif Konvensional.

Zakat diberikan dalam bentuk barang produktif, dimana dengan

menggunakan barang tersebut para mustahik dapat menciptakan suatu

usaha seperti pemberian bantuan ternak kambing sapi perahan, atau

untuk membajak sawah.

b. Produktif Kreatif.

Zakat yang diwujudkan dalam bentuk modal bergulir baik untuk

permodalan proyek sosial seperti membangun sekolah, sarana kesehatan,

atau tempat ibadah bagi pengembangan usaha para pedagang atau

pengusaha kecil.

Mencermati urgensi dari perubahan paradigma diatas, maka

dapat dikatakan bahwa pola distribusi zakat produktif dinilai mempunyai

manfaat yang lebih besar. Pola ini diharapkan efektif untuk dapat ng

mustahik menjadi muzakki mendekatkan disparitas kesejahteraan antara

228 Asnaini, Zakat produktif dalam Perspektif Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006), 64.

Page 248: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

kelompok masyarakat dan inovatif dari yang defisit dan yang surplus.

Model-model kreatif dan inovatif distribusi zakat antara lain:

1. Model dengan in kind, yakni dana zakat diberikan dalam bentuk alat-

alat produksi yang dibutuhkan mustahik atau kaum ekonomi lemah

yang ingin berproduksi, baik mereka yang mulai usahanya maupun

telah berusaha untuk pengembangan usaha yang telah ada. Untuk

lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar I

Distribusi Zakat Model In Kind

Keterangan :

a. Muzakki menyerahkan zakat kepada amil (BAZ atau LAZ).

b. BAZ atau LAZ menyalurkan kepada mustahik (setelah Studi

kelayakan).

c. Dana zakat diberikan dalam bentuk alat-alat produksi.

d. Mustahik menggunakan alat-alat produksi untuk mengembangkan

usahanya.

e. BAZ atau LAZ melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap

proyek usaha mustahik.

2. Model dengan Sistem Pinjaman Sukarela, yaitu suatu bentuk

pinjaman yang menerapkan tidak adanya tingkat pengembalian

tertentu atau bagi hasil return dari pokok pinjaman. Pokok pinjaman

atau modal memang dikembalikan oleh mus kepada amil zakat, namun dana tersebut akan didistribusikan kembali oleh amil zakat

Amil

(BAZ/LAZ)

Muzakki Mustahiq Alat

produksi

Proyek

usaha

Page 249: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

kepada mustahik selanjutnya (mustahik 2). Ini artinya dana itu

diproduktifkan kembali ke mustahik lain yang juga berhak (mustahik

2). Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti dibawah

Gambar 11

Distribusi Zakat Model Sistem Pinjaman Sukarela

Keterangan:

a. Muzakki menyerahkan zakat kepada amil (BAZ atau LAZ).

b. BAZ atau LAZ menyalurkan kepada mustahik 1 untuk modal

usaha.

c. Usaha rugi (mustahik tidak perlu mengembalikan modal).

d. Usaha untung (mustahik mengembalikan modal kepada BAZ

atau LAZ).

e. BAZ menerima kembali modal dari mustahik yang untung.

f. BAZ atau LAZ memilih menyalurkan kembali kepada mustahik

untuk penambahan modal.

g. BAZ atau LAZ memilih menyalurkan kepada mustahik 2 untuk

dimanfaatkan sebagai modal usaha dan begitu seterusnya.

3. Sistem Mudharabah, yaitu sebuah sistem pendistribusian zakat

dimana pembagian bagi hasil (mudharabah) keuntungan yang

diperoleh mustahik dari hasil usahanya dibagi dengan amil, tentunya

pembagian bagi hasil keuntungan sesuai dengan kesepakatan akad

diawal antara mustahik dengan amil. Untuk lebih jelasnya dapat

digambarkan seperti dibawah ini:

Page 250: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Gambar III

Distribusi Zakat Model Mudharabah

Keterangan:

a. Muzakki menyerahkan zakat kepada amil (BAZ atau LAZ).

b. BAZ atau LAZ menyalurkan kepada mustahik 1 untuk modal

usaha.

c. Usaha untung, saling berbagi keuntungan, mustahik mengambil

sejumlah persentase keuntungan dan selebihnya dikembalikan

BAZ atau LAZ berikut modalnya.

d. BAZ menerima kembali modal dari mustahik yang untung

sekaligus persentase keuntungan usaha.

e. BAZ atau LAZ memilih menyalurkan kembali kepada mustahik

untuk penambahan modal.

f. BAZ atau LAZ memilih menyalurkan kepada mustahik 2 untuk

dimanfaatkan sebagai modal usaha dan begitu seterusnya.

g. Jika usaha rugi mustahik tidak perlu mengembalikan modal.229

H. Pemberdayaan Pendapatan pada Kaum Miskin.

Memberdayakan masyarakat atau kaum miskin, adalah upaya

untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat bawah

(grass root), yang dalam kondisi sekarang tidak mampu un melepaskan

diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dengan kata lain,

229 Fauzi Muharom, "Model-Model Kreatif Distribusi Zakat Berbasis MasyarakaT

Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, 10 (Juni, 2010), 50.

Page 251: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pemberdayaan (empowering) adalah memampukan a memandirikan

masyarakat miskin.230

Setidak tidaknya upaya pemberdayaan masyarakat miskin dapat

akukan melalui tiga upaya, yaitu

1. Menciptakan suasana atau Iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah

pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki

potensi yang dapat dikembangkan Pemberdayaan adalah upaya

untuk membangun daya itu untuk mendorong (encourage,

memotivasi dan membangkitkan kesadaran unreness) akan potensi

yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya:

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat

(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih

positif selain dari hanya menciptakan iklim dan suasana Perkuatan

Ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan

berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagal

peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi

makin berdaya

3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses

pemberdayaan masyarakat miskin, harus dicegah yang lemah

menjadi bertambah lemah, karena kurang berdaya dalam

menghadapi yang kuat.

Jadi, salah satu jalan pengentasan kemiskinan adalah dengan cara

memutus mata rantai kemiskinan tersebut. Dan salah satu caranya hi

dengan membuka akses modal seperti pendayagunaan produktif kepada

masyarakat miskin sehingga mereka dapat mingkatkan pendapatan

sekaligus mengakumulasi modalnya hingga semakin meningkat secara

gradual, pada akhirnya kesejahteraan Duleningkat. Kesejahteraan yang

230 Firmansyah et al. Potensi Dan Peran Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan

(Jakarta : LIPI, 2007), 93

Page 252: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

meningkat akan meningkatkan pula tingkat pendidikan dan kesehatan

dan seterusnya.231

I. Gambaran Umum BAZ Kabupaten Nganjuk.

Kabupaten Nganjuk secara administratif terdiri 30 kecamatan

dari 30 kn selanjutnya terbagi atas 254 desa, 39 kelurahan. Berdasarkan

hasil alokasi Survei Penduduk pada Sensus Tahun 2010, pendu

Kabupaten Nganjuk berjumlah 1017030 jiwa, sebanyak 505,687 jiwa

(50,58 persen) adalah laki-laki dan sebanyak 511,343 jiwa (51,13 persen)

adalah perempuan.

Badan Amil Zakat Kabupaten Nganjuk Adalah lembaga

keagamaan sosial yang dibentuk berdasarkan undang undang yang

ditetapkan oleh Bupati Nganjuk, dalam kegiatan dan ruang lingkupnya

tidak hanya mengumpulkan zakat, tetapi juga infaq dan shadaqah. Hasil

pengumpulan dana ZIS yang dilakukan oleh BAZ Kabupaten Nganjuk

naik dari tahun ketahun. Akan tetapi masih sangatlah jauh dari potensi

zakat yang ada di Kabupaten Nganjuk itu sendiri.

Badan Amil Zakat Kabupaten Nganjuk merupakan lembaga

pengelola zakat yang dibentuk Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk

berdasarkan SK Bupati No. 188/191/K/411.013/2003 Tentang

Pembentukan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Nganjuk sebagai

tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 90 Tahun

2003. Landasan peraturan lainnya adalah Undang-undang Nomor 38

Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2003

sebagai petunjuk pelaksanaannya serta Keputusan Dirjen Bimas Islam

Departemen Agama RI Nomor: D/281 Tahun 2000 sebagai petunjuk

teknisnya

Dalam pengelolaan dana BAZ, dana dari masyarakat Nganjuk

yang tidak sedikit jumlahnya harus mendapatkan perhatian yang serius.

Pendistribusiannya harus sesuai dengan peruntukkan dan penggolongan

pada masing-masing akad pengumpulan. Misalnya dana zakat harus

231 Muhammad Soekarno, Kebijakan Pengentasan Kemiskinan dalam lelam

(Yogyskata : Kreasi Kencana, 2005), 127

Page 253: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dilaporkan secara jelas, prioritas pendistribusiannya pada 8 asnaf atau

delapan kelompok penerima zakat, dibedakan pendistribusiannya

dengan dana dari pengumpulan infaq, shodaqoh wakaf maupun hibah

dan sejenisnya.

Adapun bentuk program penyaluran dana BAZ Kabupaten

Nganjuk adalah sebagai berikut:

a. Memberikan bantuan/pinjaman tanpa berbunga kepada pedagang

kecil / industri rumah tangga.

b. Memberikan bantuan bagi siswa / siswi tidak mampu (untuk Beli

alat sekolah, dan sebagainya)

c. Memberikan kepercayaan kepada UPTD DIKPORA dan

lembaga pendidikan untuk menyalurkan zakatnya sebesar 50 %

kepada siswa-siswi kurang mampu di sekolahnya.

d. Penyantunan anak yatim.

e. Menumbuhkan baitul mal dan unit-unit pengumpul zakat di

masjid-masjid, pada unit pengelola teknis dari tingkat desa

sampai tingkat kabupaten dari lembaga profit sampai perusahaan

perusahaan kecil, menengah sampai perusahaan besar yang ada

di wilayah Kabupaten Nganjuk

f. Program zakat produktif. Program ini bertujuan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan harapan para

mustahiq yang diberdayakan ekonominya, kedepannya dapat

menjadi muzaki. Mekanismenya para calon mustahiq diharuskan

mengajukan proposal mengenai usaha yang akan dijalankan,

kemudian setelah diadakan survey dan dinyatakan layak untuk

dijalankan, maka dana ZIS dapat disalurkan untuk menjalankan

usaha tersebut. Contohnya, Program Pemberdayaan Ekonomi,

program ini adalah program pemberdayaan pembinaan umat atau

mustahiq produktif dengan memberikan bantuan modal usaha

yang disalurkan dengan fasilitas Qardhul Hasan untuk bantuan

modal yang berupa uang dan Mudarabah dengan sistem gaduh

untuk bantuan modal yang berupa hewan ternak. Dengan bantuan

modal usaha yang diberikan BAZ Kabupaten Nganjuk,

diharapkan para mustahiq terutama fakir miskin dapat

Page 254: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

mengembangkan usaha mereka dan bisa meningkatkan

pendapatan mereka.

Dalam menyalurkan dana ZIS, Badan Amil Zakat Kabupaten

Nganjuk juga m Juk juga melibatkan UPZ. Hal ini dilakukan karena UPZ

tentu lebih mengetahui latar belakang calon mustahiq dan untuk memacu

sangat UPZ dalam menghimpun dana ZIS. Sehingga kedepannya

diharapkan dapat terus meningkatkan upaya penghimpunan dana ZIS di

wilayahnya masing-masing. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

a. UPZ di instansi pemerintah maupun swasta

Pidato Bupati Nganjuk disampaikan pada launching BAZ

Kabupaten Nganjuk tanggal 6 Juli 2003 untuk menyalurkan kembali

dana yang telah berhasil dihimpun di BAZ Kabupaten Nganjuk

dilakukan di instansi masing-masing yaitu kepa para pegawai golongan

rendah ataupun pegawai kontrak yang kehidupan ekonominya masih

memprihatinkan (memenuhi krite untuk menjadi mustahiq).

b. UPZ di tingkat kecamatan

UPZ di tingkat kecamatan diserahi tugas untuk menyalurkan

dana ZIS yang terhimpun di BAZ Kabupaten Nganjuk. Dengan demikian

maka dana ZIS akan tersalurkan secara merata di setiap kecamatan yang

ada di wilayah Kabupaten Nganjuk. Disini dana ZIS kemudian

disalurkan langsung kepada masyarakat yang memenuhi kriteria untuk

menjadi mustahik

J. Hasil Penelitian.

Sebelum melakukan penyebaran angket, peneliti melakukan uji

validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Uji validitas digunakan

untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan

dan mendefinisikan suatu variabel. Sedangkan reliabilitas merupakan

ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal

Page 255: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

yang berkaitan dengan konstruksi pertanyaan yang merupakan dimensi

suatu variabel dan disusun dalam bentuk suatu linier.232

Hasil uji validitas dan reliabilitas diperoleh bahwa instrumen

variabel pendayagunaan zakat produktif(x)dan variabel pemberdayaan

pendapatan kaum miskin (y) valid dan reliabel.

Setelah mengetahui bahwa instrumen penelitian valid dan

reliabel. Maka peneliti melakukan analisis menggunakan software SPSS

12.0 untuk mengetahui jumlah mean, median dan standar deviasi. Dan

diperoleh hasil nilai mean -36. 866, median-37,00, dan standar deviasi

6136 untuk variabel pendayagunaan zakat produktif (x). sedangkan nilai

mean pemberdayaan pendapatan kaum miskin (y). 35.60, median- 37.00,

dan standar deviasi - 6.033 untuk pemberdayaan pendapatan kaum

miskin (y).

Setelah itu peneliti menggunakan analisis korelasi product

moment dan analisis regresi sederhana sebagai alat ukurnya dengan

bantuan program SPSS 12.0 for windows, Dari hasil analisis

menggunakan korelasi menggunakan korelasi product moment (korelasi

PPM) hasil sebesar 0.948 dan signifikan 0.000. kesimpulannya yaitu

hubungan antara variabel pendayagunaan zakat produktif (x) dengan

pemberdayaan pendapatan kaum miskin (4) positif searah. Sedangkan ili

positif pada 0.948 artinya dimana jika variabel pendayagunaan zakat

produktif ditingkatkan maka variabel pemberdayaan pendapatan Kaum

miskin akan meningkat, sedangkan taraf signifikan dari nilai 2000

artinya hubungan variabel pendayagunaan zakat produktif () dengan

variabel pemberdayaan pendapatan kaum miskin (u) signifikan, jadi

hubungannya adalah positif searah dan signifikan.

Analisis hipotesis ANOVA diperoleh F hitung > F tabel yaitu

4828 > 2.621. Maka dapat disimpulkan menolak Ho yang artinya antara

pendayagunaan zakat produktif dengan pemberdayaan zakat produktif di

BAZ Kabupaten Nganjuk memiliki hubungan linier.

232 V. Wiratna Sujarweni, Panduan Mudah Menggunakan SPSS dan Contoh Penern

Bidang Ekonomi (Yogyakarta: Ardana Media, 2007), 7.

Page 256: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dari analisis menggunakan tabel model summary diperoleh R

399. Artinya variabilitas variabel pemberdayaan pendapatan kaum skin

diterangkan oleh variabel pendayagunaan zakat produktif sebesar 89.9%,

sedangkan sisanya 10.1% diterangkan variabel lain. an tabel coefficients

diperoleh t hitung > t tabel yaitu 3.427 > 2.061 dapat disimpulkan

menolak Ho, artinya koefisien regresi a signifikan yaitu jumlah kan yaitu

jumlah pendayagunaan zakat produktif berhubungan (berpengaruh)

dengan pemberdayaan pendapatan kaum miskin.

Dari beberapa analisis regresi sederhana menggunakan software

SPSS diatas, maka diperoleh model persamaan regresi Y-6.360+0.813

yang artinya:

1. Untuk nilai a - 6,360, dimana dalam persamaan tersebut iila ada

ataupun tidak ada pendayagunaan zakat produktif yang

didistribusikan oleh BAZ Kabupaten Nganjuk, maka jumlah atau

tingkat pemberdayaan pendapatan kaum miskin akan tetap naik

atau sama dengan 6,360.

2. Untuk nilai b-0,813, dimana dalam persamaan tersebut, jika

jumlah pendayagunaan zakat produktif naik satu satuan, maka

jumlah pemberdayaan pendapatan kaum miskin akan naik

sebesar 0,813

III

A. Kesimpulan.

Berdasarkan paparan pada bab sebelumnya, tentang pengaruh

pendayagunaan zakat produktif terhadap pemberdayaan pendapatan

kaum miskin pada BAZ Kabupaten Nganjuk, maka dapat diambil

kesimpulan sebagi berikut:

1. Dari hasil penghitungan analisis korelasi product moment dan

analisis regresi sederhana menggunakan software SPSS, maka dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha,

yaitu ada pengaruh antara pendayagunaan zakat produktif terhadap

Page 257: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pemberdayaan pendapatan kaum miskin pada BAZ Kabupaten

Nganjuk.

2. Di samping itu juga, manfaat zakat produktif yang didayagunakan

BAZ Kabupaten Nganjuk telah berhasil meningkatkan pendapatan,

kreativitas, serta etos kerja para mustahiknya. Hal ini dibuktikan dari

hasil penyebaran angket yang menyebutkan banyaknya para

mustahik yang menjawab setuju sekali (SS) angket peneliti yang

menyebutkan bahwa zakat produktif mampu meningkatkan

pendapatan, kreativitas, motivasi serta etos kerja.

B. Saran.

1. BAZ Kabupaten Nganjuk diharapkan dapat meningkatkan

pendistribusian dana ZIS ke program maupun produk za produktifnya.

Karena ini sangat membantu para mastah ususnya para kaum miskin

untuk lepas dari standart mustahiknya, dan sekaligus mampu

meningkatkan pendapatan, motivasi, kreatifitas, etos kerja bagi mustahik

itu sendiri.

2 BAZ Kabupaten Nganjuk harus lebih intensif mensosialisasikan

program zakat produktif kepada masyarakat Kabupaten Nganjuk,

khususnya para masyarakat miskin. Sehingga semakin banyak yang

berminat menjadi calon mustahik dan dengan kerja keras diharapkan

pada tahun berikutnya mampu menjadi muzakki muzakki baru.

Page 258: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

PENGARUH HIBAH ORANG TUA KEPADA ANAK

TERHADAP PELAKSANAAN HUKUM KEWARISAN

DALAM PERSPEKTIF KOMPILASI HUKUM ISLAM:

Studi Kasus di Desa Karangmojo Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali

Ngizan233

Abstrak

Di Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali banyak

sekali lerpraktik hibah orang tua kepada anak dan sering kali dihubung-

hubungkan dengan hukum kewarisan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui praktik hibah orang tua kepada anak di Desa Karangmojo dan

pengaruh hibah orang han kepada anak terhadap pelaksanaan hukum kewarisan

di desa tersebut. Selanjutnya hal ini dikaji dengan sudut pandang Kompilasi

Hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan

pendekatan kualitatif. Untuk pengumpulan data, menggunakan metode

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam praktik hibah orang

tua kepada anak di Desa Karangmojo, jumlah harta yang dihibahkan adalah

sebagian besar atau bahkan seluruh harta, dan orang tua yang menentukan

segalanya termasuk bagian masing-masing anak dan proses atau cara

pelaksanaan hibah. Dalam melakukan penghibahan ini, tidak dibuatkan akta

autentik ataupun menghadirkan pihak di luar anggota keluarga sebagai saksi.

Apabila orang tua telah menghibahkan seluruh harta kepada anak-anaknya

maka setelah ia meninggal maka tidak terjadi praktik hukum kewarisan.

Apabila yang dihibahkan adalah sebagian besar harta, maka yang berlaku

adalah harta warisan ini tidak dibagi secara hukum kewarisan, tetapi dibagi cara

musyawarah yang dilakukan tanpa adanya penghitungan menurut hukum

kewarisan terlebih dahulu untuk mengetahui bagian masing-masing ahli waris.

233 Alumni STAIN Kediri Prodi Ahwal al-Syakhshiyah Jurusan Syari'ah 2011, Skripsi

dibimbing oleh Drs. M. Mahdil Mawahib, SH. MAg dan H. Qomarus Zaman,

Lc,M.Pd1

Page 259: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Kata Kunci: Hibah Orang Tua, Hukum Kewarisan, Kompilasi Hukum Islam.

A. Latar Belakang

Islam mengakui dan melindungi atas hak milik seseorang, Harta

benda yang telah dimiliki oleh seseorang sepenuhnya berada dalam

penguasaannya, sehingga orang lain tidak boleh semena bertindak dan

memanfaatkan harta tersebut. Pemilik harta bebas bertindak hukum

terhadap hartanya, seperti jual-beli, hibah, wakaf dan meminjamkannya

kepada orang lain, selama tidak ada halangan shara’.234

Hak milik ini bisa saja berpindah dari seseorang kepada orang

lain karena adanya suatu sebab. Diantara sekian banyak sebab

perpindahan kepemilikan yang diatur dalam hukum Islam adalah hibah

dan waris. Dengan menghibahkan suatu benda yang dimiliki maka

berarti hilanglah hak milik orang yang menghibahkan atas benda tersebut

dan berpindah menjadi hak milik orang yang menerima hibah.

Begitu juga waris, dengan meninggalnya pewaris maka hilanglah

hak milik pewaris dan berpindah menjadi hak milik ahli waris.

Perbedaan mendasar dari keduanya adalah kalau hibah perpindahan

kepemilikan ini terjadi pada saat orang yang menghibahkan masih hidup,

sedangkan kalau waris perpindahan kepemilikan terjadi pada saat

pewaris telah meninggal dunia.

Hibah merupakan perbuatan hukum seseorang untuk

mengalihkan harta benda miliknya kepada orang lain atas dasar tabarru'

(berbuat baik), dan hibah termasuk bentuk perikatan.235 Dalam Hukum

Islam, hibah ini adalah suatu bentuk ibadah maliyah yang hukumnya

sunnah berdasarkan al-Qur'an, Hadits dan ijma' ular sebagaimana

ditegaskan dalam kitab Kifayat al-Akhyar,

ب والية )والفوى الر على وتعاونوا) تعالى الله قال الأة وإجماع ,والسنة ,بالكتاب مندوية ول

236ومعروف

234 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Jakarta: Gaya Media Pratama, 200 235 Mahkamah Agung, Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agem () -

karta: Mahkamah Agung, 2009247 236 Taqi al-Din al-Durusu Kifayat al-Aryur (Beirut: Dar al-Fikr.

Page 260: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Hibah yang disyariatkan oleh Islam mengandung beberapa

hikmah yang sangat agung di antaranya adalah:

a. Menghidupkan semangat kebersamaan dan saling tolong-

menolong dalam kebaikan: Menumbuhkan sifat kedermawanan

dan mengikis sifat bakhil:

b. Menimbulkan sifat-sifat terpují seperti saling sayang-

menyayangi antar sesama manusia, ketulusan berkorban untuk

kepentingan orang lain, dan menghilangkan sifat-sifat tercela

seperti rakus, tamak, masa bodoh, kebencian, hasad, dan lain-

lain;

c. Pemerataan pendapatan menuju terciptanya stabilitas sosial yang

mantap;

d. Mencapai keadilan dan kemakmuran yang merata baldatun t)

evvibatun wa rabbun ghafur.237

Agar hibah selalu tetap dalam fungsinya itu, dalam hukum ia

mendapat perhatian khusus dan mempunyai persyaratan persyaratan

tertentu. Namun dalam praktiknya, oleh karena faktor kelalaian manusia

itu sendiri, praktik hibah tidak jarang pula membawa kepada silang

sengketa di antara keluarga. Dengan demikian yang terjadi adalah

sebaliknya. Tali persaudaraan yang tadinya akrab dan erat, kemudian

menjadi renggang dan tidak jarang pula menjadi putus sma sekali.238

Oleh karena itu maka dalam pelaksanaan hibah haruslah menjaga rukun

dan syarat hibah juga ketentuan-ketentuan hibah yang

Praktik hibah mempunyai beberapa rukun. Pertama, adanya yang

menghibahkan yaitu yang telah dewasa, berakal, cakap untuk ulki,

berkuasa penuh pada harta yang akan dihibahkan, dapat tindak sendiri

dan melakukan hibah atas kehendaknya sendiri.

Rukun kedua ialah, adanya yang menerima hibah yang nyata

wujudnya ketika berlangsung berlangsung hibah. Rukun ketiga, adanya

237 Idris Ramulyo, Perbandingan Hukum Kewarisan dalam dngan Kwerisan Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata (Jakarta: Sinar Grafika 2004), 121 238 Pusdiklat Teknis, Analisa Yurisprudensi Peratilan Agama Jakarta Mahkamah

Page 261: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

benda yang akan dihibahkan. Rukun keempat, adanya ijab dan kabul.239

Selanjutnya hibah u dianggap mengikat dan pasti setelah diadakan

timbang terima.

Artinya, dengansemata-mata ijab dan kabul tanpa diiringi dengan

sereh terima, hibah belum dianggap pasti, dalam arti yang menghibahkan

masih bebas menentukan sikapnya apakah akan meneruskan data

mencabut kembali maksud hibahnya.240

Melihat rukun-rukun hibah di atas, berati setiap orang boleh

memberi dan menerima sesuatu sebagai hibah, kecuali apabila orane

tersebut tidak cakap untuk itu. Hibah dapat terjadi antara seseorang

sebagai wajib dengan ahli warisnya atau bukan ahli warisnya sebagai

mauhub lah. Dan hibah yang sering terpraktik dalam kehidupan

masyarakat adalah hibah dari orang tua kepada anaknya. Bahkan dalam

hukum adat, yang dimaksud dengan hibah adalah harta kekayaan

seseorang yang dibagi-bagikannya di antara anak-anaknya pada waktu ia

masih hidup. Penghibahan itu sering terjadi ketika anak anak mulai

berdiri sendiri atau ketika anak mereka mulai menikah dan membentuk

keluarga sendiri. Penghibahan itu dilakukan ketika si pemberi hibah itu

masih hidup dengan tujuan untuk menghindarkan percekcokan yang

akan terjadi apabila ia telah meninggal dunia di antara anak-anaknya itu.

Penghibahan itu terjadi kemungkinan juga sebagai akibat karena

kekhawatiran si pemberi hibah sebab ibu dari anak-anaknya itu adalah

ibu sambung atau ibu tiri.241

Hibah orang tua kepada anak memang mentradisi di masyarakat

Indonesia, dan sering kali dihubung-hubungkan dengan waris. Padahal

apabila ditinjau dari pengertiannya, tidak ada hubungan atau keterkaitan

antara hibah dan waris. Sebab hibah adalah akad yang ditujukan untuk

239 Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga islam Konsimpone (Jakarta

rencana, 2001475 240 Pusdiklat Teknis, Analisa Yurisprudensi., 279, 241 Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: 2006),

132

Page 262: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pemberian harta milik seseorang kepada orang lain di waktu masih hidup

tanpa adanya imbalan. Sedangkan waris adalah segala apa dan

bagaimana berbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang

kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal akan beralih kepada orang

lain yang yang masih hidup.242

Masyarakat muslim yang mendiami Kabupaten Donggala

mengenal adanya hibah yang berkaitan dengan Vewarsan, yaitu

pemberlan sejumnlah harta yang dapat menjadi modal dasar dalam

membina rumah yang berhak tangga yang diberikan seseorany, vepada

orang, menjadi ahli waris bila penghibah meninggal dunia.243 Pemberian

(hibah) ini dapat dibedakan atas (1) pemberian sejumlah harang tertentu

yang dilakukan oleh seorang, ayah atau ibu vepada beberapa orang

anaknya, dan (2) pemberian seluruh harta Yakayaan ng ayah atau ibu

kepada semua orang yang berhak manjadi ahli waris bila ia meninggal

dunia. 244 Di daerah Bangkalan dan Madura mumnya ada nodifikasi

pembagian waris melalui cara permbayian dengan cara menghibahkan

seluruh harta yang dimili Voda raknya. Hibah juga sering terjadi karena

maksud si pemiber ah untuk menyimpang dari hukum waris yang berlaku

di kalangan kental Islamnya, hal ini biasanya berlaku pada masyarakat

garis zasan seperti di daerah Minangkabau.245

Melihat realita ini, secara langsung atau tidak langsung hibah

ang, tua kepada anak yang sering berpraktik di masyarakat dapat

nempengaruhi pelaksanaan hukum kewarisan, terlebih ketika hibah in

dimaksudkan untuk menyimpang dari hukum kewarisan. Hal irá

sengingat semestinya harta yang telah dimiliki sesorang nantinya an

berpindah kepada ahli warisnya (termasuk anak-anaknya) sesuai began

ketentuan hukum kewarisan, namun ketika sebagian besar atau bekan

seluruh harta yang dimiliki orang tersebut telah dihibahkan kepada anak

anaknya, terlebih ketika bagian mereka tidak sama, maka oh semacam

ini tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi pleksanaan hukum

242 Kencana Prastowo Hendarsanto, "Studi Perbandingan Tentang Hubungan Hibah

Dengan Waris Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum

Per- data" (Tesis MA, Universitas Diponegoro, Semarang, 2006), 10. 243 Zainudin Ali, Pdasanaan Hukum Waris di Indonesia Santa Sa bia, 2015| 24. 244 Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hubam Indonesia g- 245 Andra Maidlah Hukum, 132-133.

Page 263: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

kewarisan yang nantinya terpraktik ketika orang tersebut telah

meninggal dunia.

Seperti yang terjadi di Desa Karangmojo Kecamatan Klego

Keapaten Boyolali. Di sana banyak sekali terpraktik hibah orang tua da

anak. Banyak orang tua di sana yang menghibahkan sebagian ar atau

bahkan semua hartanya kepada anakanaknya. Di sisi lain, ternyata

hukum kewarisan sebagaimana yang telah diatur dalam hukum Islam

seakan terabaikan dan jarang terpraktik sebagaimana mestinya, berbeda

dengan praktik hibah orang tua kepada anak yang begitu mentradisi.

Padahal bila dilihat dari pendidikan dan keagamaan masyarakatnya,

mayoritas masyarakat Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten

Boyolali adalah orang-orang yang agamis dan berpendidikan, sehingga

tidak menutup kemungkinan mereka tahu dan mengerti ketentuan hibah

dan hukum kewarisan.

Berangkat dari realita di atas, maka penulis tertarik melakukan

penelitian lapangan dengan judul Pengaruh Hibah Orang Tua Kepada

Anak Terhadap Pelaksanaan Hukum Kewarisan Dalam Perspektif

Kompilasi Hukum Islam: Studi Kasus di Desa Karangmojo Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali. Dalam penelitian ini penulis dalam meninjau

permasalahan pengaruh hibah orang tua kepada anak terhadap

pelaksanaan hukum kewarisan di desa tersebut dengan memilih

perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) mengingat Kompilasi Hukum

Islam (KHI) dikualifikasi sebagai fiqh Indonesia, yang tumbuh dan

berkembang di bumi Indonesia246 dan dapat dipaksakan nilai-nilainya

bagi masyarakat Islam Indonesia melalui kewenangan lingkungan

Peradilan Agama.247

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana praktik hibah orang tua kepada anak di Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali?

246 M. Yahya Harahap. "Materi Kompilasi Hukum Islam", dalam Peradilan Agama

dan Kompilasi Hukum islam dalam Tata Hukum Indonesia, ed. Dadan Muttaqien

Yogyakarta: Uii Press, 1999),19 74 247 Ibid., 74

Page 264: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

2. Bagaimana pengaruh hibah orang tua kepada anak terhadap

pelaksanaan hukum kewarisan dalam perspektif Kompilasi

Hukum Islam (KHI) di desa tersebut?

Page 265: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

C. Tujuan penelitian

Dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah disusun,

maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui praktik hibah orang tua kepada anak di Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

2. Mengetahui pengaruh hibah orang tua kepada anak terhadap

pelaksanaan hukum kewarisan dalam perspektif Kompilasi

Hukum Islam (KHI) di desa tersebut.

C. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan yang bersifat ilmiah

dalam hal praktik hibah orang tua kepada anak yang terjadi di

masyarakat dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan hukum

kewarisan dalam perspektif Kompilasi Hukum Islam (KHI).

2. Informasi kepada masyarakat dan tokoh agama setempat

khususnya dan masyarakat luas yang beragama Islam pada

umumnya, sehingga ada peningkatan kesadaran dan kualitas

dalam menjalankan ajaran agama sesuai dengan syari'ah dan

hukum yang berlaku.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan

Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah

penelitian lapangan, dan berdasarkan sifat permasalahannya penelitian

ini lemasuk studi kasus.

Sedangkan pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian 8

menghasilkan data deskriptif, berupa ucapan atau tulisan dan perilaku

yang dapat ku yang dapat diamati dari orang-orang (subyek) itu

sendiri.248

248 Arief Furchan, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha

1992), 21-22

Page 266: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.

Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan

secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan

ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan

banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang

dihadapi.249

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Desa Karangmojo Kecamatan Klego

Kabupaten Boyolali. Desa dengan luas 2963470 ha ini terdiri dari enam

dusun, yaitu Karangmojo, Krajan, Canggal, Tangkisan, Sidorejo dan

Bubakrejo. Desa ini berada di bagian timur wilayah Kabupaten Boyolali,

berdekatan dengan wilayah Kabupaten Sragen bagian barat dan relatif

dekat dengan Kota Surakarta. Lokasi desa ini cukup strategis karena

berada di perlintasan jalur menuju obyek wisata Waduk Kedung Ombo

Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.250

Peneliti tertarik memilih desa ini sebagai lokasi penelitian ini

dikarenakan ketaatan masyarakat Desa Karangmojo dalam

melaksanakan ajaran agama cukup tinggi, namun dalam hal hukum

kewarisan jarang yang mempraktikkan secara murni seperti ajaran

agama dan banyak sekali praktik peralihan harta dari orang tua kepada

anak dengan cara hibah.251 Disamping itu, peneliti mwemilih desa ini

dikarenakan Desa Karangmojo ini merupakan desa unggulan di

Kabupaten Boyolali. Sebagai buktinya adalah Desa Karangmojo ini

menjadi desa pemenang lomba Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat

Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten Boyolali Tahun 2009. Selanjutnya

desa ini ditunjuk sebagai wakil Kabupaten Boyolali pada Evaluasi

Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2009,252 dan berhasil menjadi juara ke tiga.

249 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya

1998), 15 250 Observasi, di Desa Karangmojo, 6 Juni 2011. 251 Moh Thoha, Kepala Desa Karangmojo, Boyolali, 5 April 2010. 252 Keputusan Bugati Boyolali Nomor 414.1/188 Tahun 2009,

Page 267: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Selanjutnya, populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali dengan

menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling)

Page 268: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Interview atau wawancara.

Dalam hal ini yang dilakukan peneliti sebagai pewawancara

dalam berkomunikasi dan tanya jawab langsung kepada responden untuk

mendapatkan informasi dan data-data yang terkait dengan penelitian ini.

b. Observasi atau pengamatan.

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena-fenomena yang diteliti. 253 Dalam hal ini, yang dilakukan

peneliti adalah pengamatan tanpa peranseta, yaitu peneliti mengunjungi

Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali selanjutnya

mengamati dan mencari sumber data dan data yang terkait dengan

penelitian ini.

c. Dokumentasi

Adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel ang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 254 Metode dokumentasi ủ

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari sumber data on insani,

misalnya dari buku, dokumen dan sebagainya.

d. Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif dan banyak menggunakan lalisa

secara induktif. Pendekatan induktif yaitu berangkat dari ta-fakta khusus,

peristiwa-peristiwa yang konkrit kemudian ditarik Simpulan yang

bersifat umum.255 Adapun kegiatan analisis data ini puti; analisis selama

253 Bagoes Mantra, Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta

Pustaka Pelajar, 2004), 82 254 suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta Ricke

Gota, 2006231 255 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1 (Yogyakarta: Andi Ore 20

Page 269: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

pengumpulan data, reduksi data, penyajian penarikan kesimpulan dan

verifikasi.

5. Pengecekan keabsahan Data

Setelah data-data yang terkait dengan penelitian ini terkumpul.

selanjutnya diadakan pengecekan keabsahan data-data tersebut Adapun

langkah-langkah yang penulis gunakan untuk pengecekan keabsahan

data adalah dengan perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan,

ketekunan pengamatan dan trianggulasi.

E. Temuan Penelitian

Dari penelitian yang penulis lakukan di Desa Karangmojo

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali ini, penulis menemukan beberapa

hal terkait praktik hibah orang tua kepada anak dan pengaruhnya

terhadap hukum kewarisan di desa tersebut, yaitu:

1. Pemahaman Masyarakat Desa Karangmojo terhadap Hibah

Orang Tua kepada Anak

Pemahaman masyarakat Desa Karangmojo terhadap hibah orang

tua kepada anak secara substansi mempunyai kesamaan, namun mereka

berbeda dalam mendefinisikannya. Mereka sepakat bahwa hibah orang

tua kepada anak ini merupakan pemberian yang sepenuhnya adalah hak

orang tua yang pelaksanaannya pada saat orang tua masih hidup. Hal

yang membedakan dengan hibah lainnya adalah bahwa hibah orang tua

kepada anak ini dapat saja ditarik kembali oleh orang tua. Hibah ini oleh

masyarakat dikait-kaitkan dengan kewarisan, bahkan ada sebagian

masyarakat yang menganggap hibah orang tua kepada anak itu sebagai

pembagian harta warisan.

2. Alasan Orang Tua Menghibahkan Harta kepada Anak

Alasan yang melatarbelakangi praktik hibah orang tua kepada

anak di Desa Karangmojo ini beragam. Dari paparan data di atas dapat

diketahui alasan orang tua menghibahkan hartanya kepada anak yaitu:

- Agar tidak terjadi sengketa atau perselisihan di antara anak anak

dikarenakan harta.

Page 270: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

- Menjaga suasana keluarga tetap sejuk dan damai Orang tua ingin

sebelum meninggal melihat anak-anak mapan

- Untuk keperluan atau modal anak dalam memulai berumah

tangga

- Bentuk tanggung jawab orang tua kepada anak Orang tua tidak

mampu mengurusi harta dan ingin berkonsentrasai ibadah

- Hibah dirasa lebih adil dan fleksibel dalam pembagian harta dari

pada hukum waris

3. Jumlah Harta yang Dihibahkan Orang Tua kepada Anak

Adapun jumlah harta yang dihibahkan oleh orang tua kepada

oak-anaknya di kalangan masyarakat Desa Karangmojo berbeda wa.

Secara garis besar dapat dibedakan menjadi:

- Seluruh harta pokok

Sebagian masyarakat Desa Karangmojo ketika menghibahkan

harta kepada anak lebih memilih menghibahkan semua hartanya kepada

anak. Dalam hal ini, setelah semua harta dihibahkan kepada anak maka

segala kebutuhan orang tua berganti menjadi tanggungan anak, atau oleh

orang tua meskipun harta telah dihibahkan dan kepemilikan telah

berpindah kepada anak tetapi sebagian harta tersebut masih dikelola oleh

orang tua untuk memenuhi kebutuhannya sampai dirasa tiba saatnya

untuk menyerahkan sepenuhnya harta tersebut.

- Sebagian besar harta

Sebagian masyarakat yang lain ketika menghibahkan harta lebih

memilih tidak menghibahkan semua hartanya kepada anak, tetapi ada

yang disisakan. Harta yang tidak dihibahkan ini relatif kecil jumlahnya,

karena yang dihibahkan biasanya jauh lebih besar. Harta yang tidak

dihibahkan ini oleh orang tua digunakan untuk kebutuhan sehari-hari

selama hari tua dan persiapan untuk keperluan-keperluan saat

kematiannya.

4. Ketentuan Bagian Anak dalam Hibah Orang Tua kepada Anak

Page 271: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dalam praktik hibah orang tua kepada anak di Desa Karangmojo,

orang tua yang menentukan segalanya termasuk ketentuan bagian

Masing-masing anak, Dalam hal ini, tidak ada ketentuan pasti. Ada orang

tua yang dalam memberikan bagian anak menyamakan bagian anak baik

laki-laki dan perempuan, ada yang memberikan bagian laki laki dua kali

dari bagian perempuan, ada yang memilih memberikan bagian lebih

besar kepada anak laki-laki dari pada anak perempuan namun tidak

sampai pada perbandingan dua banding satu, dan ada juga orang tua yang

dalam memberikan bagian hibah disesuaikan dengan kebutuhan anak

5. Pelaksanaan Hibah Orang Tua kepada Anak

Secara garis besar, pelaksanaan hibah orang tua kepada anak

diklasifikasi menjadi dua cara:

- Mengumpulkan seluruh anak

Dalam cara ini, orang tua mengumpulkan seluruh anaknya,

termasuk anak menantu. Selanjutnya orang tua menyampaikar ikrar

hibahnya dengan menyebutkan bagian masing-masing anak Ikrar ini

disampikan secara lisan dan tidak ada bukti tertulisnya. Kadangkala

sebagian atau seluruh harta yang telah dihibahkan ini tidak langsung

diserahterimakan kepada anak tetapi masih dikuasai dan dikelola oleh

orang tua, meskipun hak milik sudah dipindahkan kepada anak. Setelah

dirasa waktunya tepat, baru harta itu oleh orang tua diserahkan kepada

anak.

- Tanpa mengumpulkan anak

Dalam hal ini, orang tua tidak langsung melakukan hibah kepada

seluruh anak secara bersamaan, tetapi bergantian disesuikan dengan

kondisi dan kebutuhan masing-masing anak Setelah dianggap saatnya

tiba maka orang tua akan langsun memberitahukan dan menyerahkan

harta yang dihibahkan kepada anak yang bersangkutan, selanjutnya saat

itu atau lain waktu memberitahukan kepada anak yang lain tentan adanya

hibah ini. Begitu seterusnya kepada anak-anak yan lain. Seperti pada kata

sebelumnya, dalam hibah dengan car yang kedua ini juga tidak

melibatkan pihak di luar keluarga sebagai saksi dan tidak ada bukti

tertulis adanya hibah ini.

Page 272: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

6. Pelaksanaan Hukum Kewarisan dalam Keluarga yang

Peewarisnya telah Menghibahkan Harta kepada Anaknya

Pelaksanaan hukum kewarisan dalam keluarga yang pewarisnya

dupnya telah menghibahkan hartanya kepada anaknya ini tidak Ayas dari

jumlah harta yang telah dihibahkan. Dalam hal ini, pewaris ah orang tua

yang semasa hidupnya telah menghibahkan hartanya da anak-anaknya.

Sehingga pelaksanaan hukum kewarisan yang Lypada anak di di Desa

Karangmojo dapat dibedakan menjadi dua macam:

- Ketika seluruh harta telah dihibahkan

Karena seluruh harta telah dihibahkan semasa hidupnya, maka

setelah meninggal dalam keluarga tersebut tidak terjadi praktek hukum

kewarisan.

- Ketika sebagian harta telah dihibahkan

Dalam kenyataan di masyarakat Desa Karangmojo, harta yang

tidak dihibahkan kepada anak relatif lebih sedikit bila dibandingkan

dengan harta yang dihibahkan. Kemudian harta yang tidak dihibahkan

ini setelah dikurangi biaya pengurusan kematian menjadi harta warisan.

Mengingat jumlah harta warisan yang ada dianggap tinggal tidak

seberapa, oleh ahli waris harta warisan ini tidak dibagi secara hukum

faraid). tetapi dimusyawarahkan. Adapun hasil musyawarah ini antara

keluarga satu dengan keluarga yang lain berbeda-beda, secara garis besar

yaitu:

- Harta warisan dibagi sama rata antara anak laki-laki dan

perempuan - Harta warisan dibagi hanya untuk beberapa anak

yang lebih membutuhkan

- Harta warisan dibagi untuk ahli waris yang tidak mendapatkan

hibah

- Harta warisan di-jariyah-kan atas nama pewaris

- Harta warisan disimpan untuk acara-acara peringatan kematian

pewaris dan persiapan untuk keperluan orang tua yang masih

masih hidup nantinya ketika meninggal.

Musyawarah ini dilakukan oleh para ahli waris sendiri tanpa

melibatkan orang lain. Dan dalam musyawarah ini tidak ada

Page 273: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

penghitungan bagian menurut hukum kewarisan terlebih dahulu untuk

mengetahui bagian masing-masing, tetapi langsung dimusyawarahkan

secara kekeluargaan.

Selanjutnya ketika harta warisan berupa sawah maka umumnya

oleh ahli waris sawah tersebut meskipun luasnya kurang dari dua hektar

tetap saja dibagi di antara mereka. Namun ada juga ahli waris yang tidak

membagi sawah tersebut, tetapi tetap dijaga keutuhannya untuk

kepentingan bersama ahli waris yang bersangkutan.

E. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Karangmojo

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali sebagaimana yang telah

diungkapkan di atas, selanjutnya oleh peneliti dibahas dengan sudut

pandang Kompilasi Hukum Islam.

1. Praktek Hibah Orang Tua kepada Anak di Desa Karangmojo

dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam

Secara umum para pelaku hibah orang tua kepada anak di Desa

Karangmojo, baik sebagai wahib atau mauhub lah memberi penjelasan

bahwa hibah orang tua kepada anak adalah suatu pemberian orang tua

kepada anak-anaknya ketika masih hidup berupa harta benda yang

biasanya berupa sawah, pekarangan dan rumah. Hal yang membedakan

hibah orang tua kepada anak ini dengan hibah yang lain adalah adanya

kebolehan bagi orang tua untuk menarik kembali pemberiannya itu.

Sebagai contoh yang ada adalah orang tua menarik kembali hibahnya

untuk biaya melaksanakan ibadah haji. Meskipun mereka sepakat bahwa

hibah itu dilakukan pada saat orang tua sebagai wahib masih hidup,

namun ada sebagian masyarakat yang menganggap hibah orang tua

kepada anak itu sebagai pembagian harta warisan. Artinya harta yang

dihibahkan dianggap sebagai harta warisan.

Page 274: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Pengertian yang diberikan masyarakat di atas secara umum

sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam. Dalam Kompilasi Hukum Islam

Pasal 171 huruf g dijelaskan bahwa hibah adalah pemberian suatu benda

secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada wang lain yang

masih hidup untuk dimiliki.256 Selanjutnya berdasarkan pral 212 dapat

dipahami bahwa hibah orang tua kepada anak menurut Kompilasi

Hukum Islam dapat saja ditarik kembali.

Namun pemahaman sebagian masyarakat yang menganggap tua

kepada anak ini sebagai pembagian warisan tidak dapat kan. Hal ini

dikarenakan kewarisan itu hanya terjadi ketika waris sebagai pemilik

harta telah meninggal dunia, sedangkan Lah dilaksanakan pada waktu

wajib sebagi pemilik harta masih hidup. Memang dalam Kompilasi

Hukum Islam pasal 211 ditegaskan zahwa hibah orang tua kepada

anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan,257 tetapi hal ini bukan

berarti menurut Kompilasi Hukum Islam hibah orang tua kepada anak

adalah pembagian warisan.258

Yang dimaksud Kompilasi Hukum Islam bahwa hibah dari orang

tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan adalah bahwa

penghibahan yang dilakukan orang tua kepada anaknya dalam hal

tertentu nantinya dapat diperhitungkan sebagai warisan Cuma KHI tidak

memberikan patokan secara jelas kapan suatu hibah kepada anak

diperhitungkan sebagai warisan. Secara kasuistik dapat dikemukakan di

sini beberapa patokan, antara lain;

256 Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Pressindo, 2009. 186 257 Kompilasi Hukum, 195. 258 M. Yahya Harahap, "Materi Kompilasi Hukum Islam", dalam Perahles Agenr

Dadan Mutten Ally aplikasi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indosat, ed yogyakarta:

Uii Press 1999), 114-115.

Page 275: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

- Harta yang diwarisi sangat kecil, sehingga kalau hibah yang

diterima salah seorang anak tidak diperhitungkan sebagai

warisan, ahli waris yang lain tidak memperoleh pembagian waris

yang berarti.

- Penerima hibah hartawan dan berkecukupan sedang ahli Waris

yang lain tidak berkecukupan, sehingga penghibahan u

memperkaya yang sudah kaya dan memelaratkan yang sudah

melarat. Oleh karena itu pantas dan layak untuk

memperhitungkannya sebagai warisan

Selanjutnya Kompilasi Hukum Islam dalam pasal-pasalnya tidak

menyinggung tentang ketentuan bagian masing-masing anak maupun

alasan orang tua menghibahkan harta kepada anaknya, Dengan demikian

terkait dengan alasan orang tua menghibahkan hartanya kepada anak dan

ketentuan bagian masing-masing anak yang terpraktek di Desa

Karangmojo sebagaimana dipaparkan dalam temuan penelitian pada bab

IV sah-sah saja dan dapat dibenarkan, selama tidak ada diskriminasi serta

mengedepankan keadilan dalam menentukan bagian masing-masing

anak. Hal ini berdasarkan hadits:

259العطي في أولادكم بين اعدلوا وسلم عليه الله صلى النبي قال

Artinya: Nabi SAW telah bersabda: "Adillah kalian semua

diantara anak-anak kalian dalam pemberian".

Dalam praktik hibah orang tua kepada anak yang terjadi di Desa

Karangmojo apabila ditinjau dari cara pelaksanaannya, maka dapat

digolongkan menjadi dua macam cara. Cara yang pertama yaitu orang

tua mengumpulkan seluruh anak-anaknya kemudian orang tua

mengikrarkan hibahnya dengan menjelaskan bagian masing-masing

anak. Cara yang kedua yaitu orang tua tidak langsung melakukan hibah

kepada seluruh anak secara bersamaan, tetapi bergantian disesuikan

dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak.

259 Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Kutub al-'ilmiyah, 2006), II: 206.

Page 276: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Dalam penghibahan baik dengan cara yang pertama maupun

dengan cara yang kedua ini dilakukan secara lisan dan tidak dibuat suatu

bukti autentik berupa hitam di atas putih. Kedua cara ini juga tidak

melibatkan orang lain yang diposisikan sebagai saksi adanya praktek

hibah.

Terhadap hal ini, pada dasarnya Kompilasi Hukum Islam tidak

mengatur cara atau metode penghibahan, namun dalam pasal 210 ayat

(1) ditegaskan agar hibah dilakukan di hadapan dua orang saksi.260

Kompilasi Hukum Islam tidak menjelaskan adanya dua orang saksi ini

dalam kapasitas sebagai apa, namun demikian adanya dua orang sakti ini

harus difahami bukan sebagai rukun hibah. Artinya meskipun tanpa

adanya dua orang saksi, hibah tetap sah. Adanya dua orang sakti ini

difahami sebagai langkah antisipasi seandainya terjadi perselisihan atau

persengketaan hibah. Dengan adanya dua orang saksi maka ada penguat

dan alat bukti telah terlaksananya hibah. Hal ini berbeda dengan saksi

dalam pernikahan, adanya dua orang saksi dalam pernikahan adalah

rukun, sehingga apabila tidak ada dua orang naka pernikahannya menjadi

tidak sah. saksi maka pemi

Kemudian mengenai jumlah harta yang dihibahkan orang tua

Lunada anak yang banyak terjadi di Desa Karangmojo adalah seluruh

pokok atau sebagian besar harta yang dimiliki oleh orang tua. Dalam hal

seluruh harta pokok telah dihibahkan kepada anak, maka sanya segala

kebutuhan orang tua berganti menjadi tanggungan anak. Ada juga oleh

orang tua meskipun harta telah dihibahkan dan kepemilikan telah

berpindah kepada anak tetapi sebagian harta tersebut masih dikelola oleh

orang tua untuk memenuhi kebutuhannya sampai dirasa tiba saatnya

untuk menyerahkan sepenuhnya harta tersebut.

Sebagian masyarakat yang lain ketika menghibahkan harta

memilih tidak menghibahkan semua hartanya kepada anak, tetapi ada

yang disisakan. Harta yang tidak dihibahkan ini relatif kecil jumlahnya,

karena yang dihibahkan biasanya jauh lebih besar. Harta yang tidak

dihibahkan ini oleh orang tua digunakan untuk kebutuhan sehari hari

260 Kompilasi Hukum, 195.

Page 277: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

selama hari tua dan persiapan untuk keperluan-keperluan saat

kematiannya.

Dalam hal ini, Kompilasi Hukum Islam menegaskan bahwa

hibah hanya boleh dilakukan maksimal 13/(sepertiga) dari harta yang

dimiliki.261 Batasan jumlah hibah dalam Kompilasi Hukum Islam ini

bersifat umum untuk setiap hibah, sehingga hibah orang tua kepada anak

juga termasuk dalam cakupan batasan maksimal 13/ (sepertiga) dari

harta ini. Dengan demikian, menghibahkan seluruh harta atau sebagian

besar harta yang dilakukan orang tua kepada anak yang terpraktek di

Desa Karangmojo tidak dapat dibenarkan menurut Kompilasi Hukum

Islam karena melebihi batas maksimal yaitu sebanyak-banyaknya 13/

(sepertiga) dari harta.

2. Pengaruh Hibah Orang Tua kepada Anak terhadap Pelaksanaan

Hukum Kewarisan di Desa Karangmojo dalam Perspektif

Kompilasi Hukum Islam

Hibah yang banyak terpraktik di Desa Karangmojo Kecamatan

Klego Kabupaten Boyolali temyata secara langsung atau tidak langsung

berpengaruh besar terhadap pelaksanaan hukum kewarisan di desa

tersebut. Hal ini nampaknya bermuara pada jumlah harta yang telah

dihibahkan orang tua kepada anak, mengingat jumlah harta yang

dihibahkan mencapai sebagian besar atau bahkan seluruh harta.

Sehingga ada anggapan di masyarakat Desa Karangmojo bahwa

pembagian harta dan perpindahan hak milik orang tua kepada anak yang

sesungguhnya adalah pada saat orang tua menghibahkan hartanya

kepada anak, sedangkan pembagian harta warisan hanyalah pembagian

sisa-sisa harta yang masih ada.

Dalam pembahasan ini, pewaris adalah orang tua yang semasa

hidupnya telah menghibahkan hartanya kepada anak-anaknya. Apabila

261 Hal ini disebutkan dalam pasal 210 ayat (1) Pasal 210 ayat (1) secara leneks

berbunyi: "Orang yang telah berumur sekurang-kurangnya 21 tahun ber sehat dan

tanpa adanya paksaan dapat menghibahkan sebanyak-banyaknya 1/3 harta bendanya

kepada orang lain atau lembaga di hadapan dua saksi untuk dimiliki Lihat Kompilasi

Hukum, 195,

Page 278: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

dikaitkan dengan jumlah harta yang telah dihibahkan orang tua kepada

anak yang terpraktik di Desa Karangmojo, maka pembahasan ini dapat

dibagi menjadi dua kategori. Pertama, ketika orang yang meninggal

dunia, dalam hal ini orang tua, telah menghibahkan seluruh harta kepada

anak-anaknya semasa hidupnya, dan kedua ketika yang dihibahkan

adalah sebagian besar harta.

Apabilaorangyangmeninggalduniatersebuttelah menghibahkan

seluruh harta kepada anak-anaknya semasa hidupnya maka setelah ia

meninggal dalam keluarganya tidak terjadi praktik hukum kewarisan.

Dengan demikian jelas sekali pengaruh hibah orang tua kepada

anak terhadap pelaksanaan hukum kewarisan ketika yang dihibahkan ada

seluruh harta, yaitu tidak terlaksananya sama sekali hukum kewarisan

sana. Dengan kata lain, hukum kewarisan yang oleh Kompilasi Hukum

Islam didefinisikan sebagai hukum yang berfungsi mengatu berfungsi

mengatur tentang siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa

b perpindahan hak kepemilikan harta peninggalan pewaris, menentukan

masing-masing262 tidak lagi difungsikan, dan fungsinya telah digantikan

oleh adanya hibah seluruh harta kepada anak.

Seperti telah disinggung di atas bahwa dalam perspektif

Kompilasi Hukum Islam, batasan hibah adalah sepertiga dari harta ng

dimiliki. Dengan demikian maka menurut Kompilasi Hukum Islam, dari

seluruh harta yang telah dihibahkan orang tua itu hanya ang sepertiga

yang diakui sebagai hibah dan sisanya harus dibagi sesuai dengan

ketentuan hukum kewarisan.

Selanjutnya ketika yang dihibahkan adalah sebagian besar harta,

maka yang berlaku di Desa Karangmojo adalah oleh ahli waris harta

warisan ini tidak dibagi secara hukum kewarisan, tetapi dibagi secara

musyawarah. Kadang kala dalam pembagian ini semua anak

mendapatkan bagian sama antara anak laki-laki dan anak peremuan,

kadang kala harta warisan hanya dibagi untuk anak yang tidak mendapat

hibah dan ada kalanya hanya dibagi untuk anak yang lebih membutuhkan

saja sementara anak yang lain tidak diberi bagian karena telah sukses

atau dulunya telah mendapatkan bagian hibah yang lebih banyak. Ada

262 Hal ini disebutkan dalam pasal 171 huruf a Lihat Kompilasi Hukum, 186

Page 279: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

juga ahli waris yang bermusyawarah yang keputusannya harta warisan

tersebut tidak dibagi tetapi di-jariyah-kan atas nama pewaris atau

disimpan untuk acara-acara peringatan kematian pewaris ataupun

persiapan keperluan orang tua yang masih hidup apabila meninggal

dunia.

Musyawarah ahliwarisini dilakukan tanpa adanya penghitungan

bagian menurut hukum kewarisan terlebih dahulu untuk mengetahui

bagian masing-masing ahli waris. Hal ini dimungkinkan karena mereka

berorientasi bahwa pembagian harta yang sebenarnya adalah pembagian

yang dilakukan si pewaris pada saat hidupnya dengan cara hibah.

Dengan kenyataan yang telah dipaparkan di atas, menunjukkan

bahwa hibah orang tua kepada anak dengan sebagian besar harta yang

dimiliki pada saat masih hidup berpengaruh besar terhadap pelaksanaan

hukum kewarisan, yaitu tidak dijalankannya hukum kewarisan

sebagaimana mestinya. Ketentuan-ketentuan hukum kewarisan diganti

warah kekeluargaan. Dalam musyawarah ini, pada harta warisan hanya

difokuskan kepada anak sebagai ahli waris, padahal istri pewaris atau

orang tua pewaris masih hidup. Dalam beberapa kasus yang lain

pembagian secara menetapkan bagian warisan yang sama antara anak

laki-laki dan anak perempuan. Hal ini jelas tidak sesuai dengan hukum

kewarisan dimana menurut Kompilasi Hukum Islam anak ayah, ibu,

janda atau duda ketika semua ada maka mereka bersama-sama

mewaris263 dan Kompilasi Hukum Islam menegaskan ketentuan bagian

anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan.264

Dalam Pembagian harta warisan sebenarnya menurut Kompilasi

Hukum Islam para ahli waris dapat saja mengadakan musyawarah dan

sepakat bagian mereka tidak sesuai dengan ketentuan yang telah

digariskan, misalnya para ahli waris sepakat membagi sama rata bagian

laki-laki dan perempuan atau sepakat harta waris tersebut di-pariyah kan

atas nama pewaris ataupun kesepakatan yang lainnya, tetapi dengan

263 Hal ini disebutkan dalam pasal 174 ayat (2) Pasal 174 ayat (2) secara lengur

berbunyi: "Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat hanya: anak

ayah, ibu, janda atau duda". Lihat Kompilasi Hukum, 187 264 Hal ini disebutkan dalam pasal 176. Lihat Kompilasi Hukum, 158

Page 280: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

catatan setelah mereka mengetahui bagian masing-masing yang

sebenarnya menurut hukum kewarisan. Dan, pembagian secara faraid)

tetap dilaksanakan, namun setelah itu para pihak mengikhlaskan

sebagian dari haknya untuk diberikan kepada pihak lain sehingga masing

masing pihak mendapat porsi sesuai musyawarah.265 Hal ini berdasarkan

ketentuan Kompilasi Hukum Islam dalam pasal 183 bahwa para ahli

waris dapat bersepakat melakukan perdamaian dalam pembagian harta

warisan, setelah masing-masing menyadari bagiannya. 266 Selanjutnya

meskipun pembagian harta warisan dengan sistem musyawarah yang

terjadi di Desa Karangmojo tidak sesuai dengan ketentuan Kompilasi

Hukum Islam, namun langkah ahli waris dalam beberapa kasus dianggap

sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam. Langkah tersebut yaitu tidak

ikut mengambil bagian harta warisan yang seharusnya menjadi haknya

karena ia telah menerima hibah dari orang tua lebih banyak dari anak

yang lain dan ia telah sukses atau dikarenakan ia telah menerima hibah

dari orang tua sementara anak yang lain tidak menerima hibah.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Kompilasi Hukum Islam bahwa

hibah dari orang tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai

warisan. 267 Artinya bahwa penghibahan yang dilakukan orang tua

kepada anaknya dalam kasus-kasus tertentu nantinya dapat

diperhitungkan sebagai warisan. Berdasarkan patokan kasuistik yang

telah disebutkan dalam sub bab sebelumnya, maka langkah ahli waris di

atas dirasa tepat sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam

G. Penutup

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali mengenai pengaruh

Wajah orang tua kepada anak terhadap hukum kewarisan yang terjadi di

desa tersebut, maka dapat disusun kesimpulan sebagai berikut

265 Abd Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prisin Syariah dalam Hukum Indomesa

Jakarta: Kencana, 2010419 266 Kompilasi Hukum, 189. 267 Hal ini disebutkan dalam pasal 211 Kompilasi Hukum, 188

Page 281: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

1. Dalam praktik hibah orang tua kepada anak di Desa Karangmojo.

jumlah harta yang dihibahkan adalah sebagian besar atau bahkan

seluruh harta. Dan orang tualah yang menentukan segalanya

termasuk dalam ketentuan bagian masing-masing anak. Adapun

cara penghibahan orang tua kepada anak yang terpraktik di Desa

Karangmojo adalah dengan mengumpulkan seluruh anak

kemudian dijelaskan bagian masing-masing anak atau dengan

memberikan hibah secara bergantian disesuikan dengan kondisi

dan kebutuhan masing-masing anak. Dalam melakukan

penghibahan ini, tidak dibuatkan akta autentik atau

menghadirkan pihak di luar keluarga sebagai saksi telah terjadi

hibah

2. Hibah orang tua kepada anak yang terpraktik di Desa

Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali ternyata

berpengaruh besar terhadap pelaksanaan hukum kewarisan di

desa tersebut. Apabila orang tua telah menghibahkan seluruh

harta kepada anak-anaknya semasa hidupnya maka setelah ia

meninggal dalam keluarganya tidak terjadi praktik hukum

kewarisan. Dengan demikian pengaruh hibah tersebut adalah

tidak terlaksananya sama sekali hukum kewarisan. Sedangkan

apabila yang dihibahkan adalah sebagian besar harta, maka oleh

ahli waris harta warisan ini tidak dibagi secara hukum kewarisan,

tetapi dibagi secara musyawarah Musyawarah ini dilakukan

tanpa adanya penghitungan bagian menurut hukum kewarisan

terlebih dahulu untuk mengetahui bagian masing-masing ahli

waris.

Dalam hal ini, Kompilasi Hukum Islam menegaskan

bahwa hibah hanya boleh dilakukan maksimal 1/3 (sepertiga)

dari harta yang dimiliki, sehingga menghibahkan sebagian besar

atau bahkan seluruh harta tidak dapat dibenarkan. Dengan

demikian maka menurut Kompilasi Hukum Islam, dari seluruh

harta yang telah dihibahkan orang tua itu hanya yang sepertiga

yang diakui sebagai hibah dan sisanya harus dibagi sesuai dengan

ketentuan hukum kewarisan. Terkait pembagian harta warisan

Page 282: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

secara musyawarah, sebenarnya menurut Kompilasi Hukum

Islam para ahli waris dapat saja mengadakan musyawarah dan

sepakat bagian mereka tidak sesuai dengan ketentuan yang telah

digariskan, tetapi dengan catatan setelah mereka mengetahui

bagian masing-masing yang sebenarnya menurut hukum

kewarisan.

2. Saran-Saran

a. Bagi masyarakat

- Dalam pelaksanaan hibah orang tua kepada anak hendaklah

mengedepankan rasa keadilan dengan memperhatikan keten

tuan-ketentuan hukum yang berlaku.

- Sebagai langkah antisipasi, dalam pelaksanaan hibah ini hen

daklah melibatkan dua saksi dan dibuatkan akta autentik sebagai

alat pembuktian apabila terjadi sengketa di kemudian hari.

- Harta warisan meskipun jumlahnya kecil hendaklah dibagi secara

hukum kewarisan sebagaimana yang telah ditentukan dalam

hukum Islam. Apabila dibagi secara musyawarah kekeluargaan,

hendaklah terlebih dahulu diadakan penghitungan bagian

menurut hukum kewarisan terlebih dahulu untuk mengetahui dan

menyadari bagian masing masing ahli waris.

b. Bagi pemerintah

- Hendaklah pemerintah atau institusi terkait mengadakan revisi

terhadap beberapa pasal-pasal dalam Kompilasi Hukum Islam

yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang hidup dan

berkembang di masyarakat yang sekaligus juga tidak sesuai

dengan ketentuan fiqih yang banyak dianut masyarakat sebagai

contoh tentang batasan jumlah harta yang boleh dihibahkan Juga

merevisi istilah atau susunan bahasa yang dirasa tidak tepat,

sebagai contoh pada pasal 171 huruf yang menjelaskan definisi

dari ahli waris.

- Hendaklah pemerintah atau institusi terkait mengadakan usaha

pemasyarakatan Kompilasi Hukum Islam, mengingat sudah

sekian lama Kompilasi Hukum Islam disahkan tetapi banyak

Page 283: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

masyarakat terutama masyarakat bawah tidak tahu dan tidak

faham Kompilasi Hukum Islam yang seharusnya menjadi

pedoman seluruh masyarakat Islam di Indonesia dalam lingkup

perkawinan, kewarisan dan wakaf.

Page 284: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta:

Akademika Pressindo, 1992.

Al-Baihaqi Abu Bakr Ahmad bin al-Husain. al-Sunan al-Saghir. Beirut:

Dar al-Fikr, 1993

Al-Bukhari. Sahih al-Bukhari, Beirut: Dar al-Fikr, 2005.

Al-Dimasqi. Taqi al-Din. Kifayat al-Akhyar. Beirut: Dar al-Fikr, t...

Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam dan Peradilan Agama. Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2002.

Ali Zainuddin. Pelaksanaan Hukum Waris di Indonesia. Jakarta: Sinar

Grafika, 2008

Al-Jamal, Shaikh Sulaiman. Hlashiyah al-Jamal 'ala Sharh) al-Minhaj.

Beirut Dar al-Fikr, tt.

Al-Jumanatul 'Ali. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Bandung: CV Penerbit

J-ART, 2005.

Al-Tirmidhi, Sunan al-Tirmidzi. Beirut: Dar al-Fikr, 2005.

Anshori, Abdul Ghofur. Filsafat Hukum Kewarisan Islam. Yogyakarta:

UII Press, 2005.

Arifin, Busthanul. Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia: Akar

Sejarah, Hambatan dan Prospeknya. Jakarta: Gema Insani Press,

1996.

Arifin, Imrom. Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu sosial dan

keagamaan. Malang: Kalimasahada Press, 1996.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rieneke Cipta, 2006.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2004.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Muamalah Sistem Transaksi

dalam Islam. Terj. Nadirsyah Hawari. Jakarta: Amzah, 2010.

Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama Puslitbang Kehidupan

Keagamaan. Pelaksanaan Hukum waris di kalangan Umat Islam

Indonesia. Jakarta: Kementerian Agama, 2010.

Page 285: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Basyir, Ahmad Azhar. Hukum Waris Islam. Yogyakarta: UII Press,

2010.

Bisri, Cik Hasan. "Kompilasi Hukum Islam dalam Sistem Hukum

Nasional", dalam Kompilasi Hukum Islam dan Peradilan Agama

dalam Sistem Hukum Nasional, ed. Cik Hasan Bisri 1999120

Wan Zaini. "Kondisi kesadaran Hukum Umat Islam Kepada Hukum

Islam dan Peradilan Agama". Peradilan Agama dan Kompilasi

Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (1999), II: 14-19

chan, Arief. Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surabaya:

Usaha Nasional, 1992

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research 1. Yogyakarta: Andi Offset, 2000,

Harahap, M. Yahya. "Materi Kompilasi Hukum Islam". Peradilan

Agama dan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, (1999), II: 64-122

Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Hendarsanto, Prastowo. "Studi Perbandingan Tentang Hubungan Hibah

Dengan Waris Menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata". Tesis tidak diterbitkan.

Semarang: Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang

2006.

Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Pressindo, 2009.

Mahkamah Agung, Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan

Agama. Jakarta: Mahkamah Agung 2009.

Majah, Ibn. Sunan Ibn Majah. Kairo: Dar al-Hadith, 2005,

Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia.

Jakarta: Kencana, 2006.

Mantra, Ida Bagoes. Filsafat Penelitian Dan Metode Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Remaja

Rosdakarya, 1998.

Mas'ud, Ibnu, Fiqih Madzhab Syafi'i Buku 2: Muamalat, munakahat,

Jinayat. Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Page 286: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

1993.

Pusdiklat Teknis, Analisa Yurisprudensi Peradilan Agama Jakarta:

Mahkamah Agung 2008

Rosyadi, A. Rahmad dan M. Rais Ahmad. Formalisasi Syariat Islam

dalam Perspektif Tata Hukum Indonesia, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2006,

Ramulyo, Idris. Perbandingan Hukum Kewarisan Islam dengan

Kewarisan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta: Sinar

Grafika, 2004

Rofiq, Ahmad. Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia (Yogyakarta:

Gama Media, 2001

Saekan dan Eriati Effendi. Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam

di Indonesia. Surabaya: Arkola, 1997

Salman S, Otje dan Mustafa Haffas, Hukum Waris Islam. Bandung:

Refika Aditama, 2002

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Kediri: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, 2009,

Shomad, Abd. Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum

Indonesia, Jakarta: Kencana, 2010.

Shuja', Al-Shaikh Abi. Hamisy Hashiyah al-Bajuri. Bairut: Dar Ibn

'Assasah, 2005.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. Metodologi Penelitian Sosial-Agama.

Bandung Remaja Rosdakarya, 2001.

Syafei Rachmat. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah. Ensiklopedi Islam Indonesia.

Jakarta: Djambatan, 1992.

Tono, Sidik. "Kedudukan Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia", dalam Peradilan Agama dan Kompilasi Hukum Islam

dalam Tata Hukum Indonesia 1999171181

Usman Suparman dan Yusuf Somawinata. Fiqh Mawaris Hukum

Kewarisan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.

Page 287: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,

Zein, Satria Effendi M. Problematika Hukum Keluarga Islam

Kontemporer. Jakarta: Kencana, 2004.

Page 288: repository.iainkediri.ac.idrepository.iainkediri.ac.id/142/1/antologi - muawanah.pdfANTOLOGI KAJIAN ISLAM DAN SOSIAL Tinjauan tentang Hubungan antar Agama, Hadits, Psikologi, Komunikasi,