# job hot mix agung

27
JOB I RANCANGAN CAMPURAN ASPAL PANAS HOT MIX (AC-WC) A. RANCANGAN CAMPURAN 1. Pengujian Gradasi Agregat a. Tujuan Tujuan dilakukan pengujian analisa saringan adalah untuk mengetahui distribusi besaran dan jumlah persentase butiran baik agregat halus dan agregat kasar. b. Alat dan Bahan 1) Alat Saringan ASTM 1”, 3/4”, 1/2”, 3/8”, 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200, Pan. Timbangan ketelitian 0.1 gram Vibrator / penggetar Cawan 1

Upload: amex-pakan

Post on 14-Dec-2015

268 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

hot mix

TRANSCRIPT

Page 1: # Job Hot Mix Agung

JOB I

RANCANGAN CAMPURAN ASPAL PANAS

HOT MIX (AC-WC)

A. RANCANGAN CAMPURAN

1. Pengujian Gradasi Agregat

a. Tujuan

Tujuan dilakukan pengujian analisa saringan adalah untuk mengetahui

distribusi besaran dan jumlah persentase butiran baik agregat halus dan

agregat kasar.

b. Alat dan Bahan

1) Alat

Saringan ASTM 1”, 3/4”, 1/2”, 3/8”, 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200, Pan.

Timbangan ketelitian 0.1 gram

Vibrator / penggetar

Cawan

Sendok material

Sikat bulu

Sikat kawat

2) Bahan

Agregat kasar

1

Page 2: # Job Hot Mix Agung

Agregat Halus

c. Persiapan Pengujian

1) Menyiapkan benda uji agregat halus dan agregat kasar.

2) Menyiapkan semua peralatan yang akan dipakai.

d. Prosedur pengujian

1) Benda uji yang telah disiapkan dioven pada suhu (110 ± 5) /C sampai

berat tetap (0.1%), lalu didinginkan pada suhu ruang.

2) Benda uji ditimbang 2000 gram.

3) Saringan dibersihkan dengan menggunakan sikat bulu dan sikat kawat.

4) Masing-masing saringan ditimbang dan dicatat.

5) Saringan disusun dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil.

6) Benda uji dimasukkan ke dalam saringan lalu digetarkan dengan

vibrator atau alat penggetar selama (15 ± 5) menit. Untuk agregat

kasar disaring dengan cara manual untuk agar lebih teliti.

7) Saringan dan agregat yang tertahan pada saringan tersebut ditimbang.

8) Kemudian data yang telah di dapatkan di olah menggunakan tabel

analisa saringan

2

Page 3: # Job Hot Mix Agung

e. Analisa Saringan Agregat

Tabel Analisa Saringan Abu Batu

Saringan Berat Komulatif Persen

ASTM (mm) Tertahan Tertahan Tertahan Lolos

1” 25.40 0.00 0.00 0.00 100.00

3/4" 19.10 0.00 0.00 0.00 100.00

1/2" 12.50 0.00 0.00 0.00 100.00

3/8" 9.50 0.00 0.00 0.00 100.00

No.4 4.75 2.00 2.00 0.13 99.87

No.8 2.32 192.70 194.70 12.98 87.02

No.16 1.19 477.00 671.70 44.78 55.22

No.30 0.59 165.70 837.40 55.83 44.17

No.50 0.30 336.40 1173.80 78.26 21.74

No.100 0.15 143.00 1316.80 87.79 12.21

No.200 0.075 99.80 1416.60 94.45 5.55

PAN   83.30 1499.90 100.00 0.00

    1499.90      

3

Page 4: # Job Hot Mix Agung

Tabel Analisa Saringan Batu Pecah (0,5-1)

Saringan Berat Komulatif Persen

ASTM (mm) Tertahan Tertahan Tertahan Lolos

1” 25.40 0.00 0.00 0.00 100.00

3/4" 19.10 0.00 0.00 0.00 100.00

1/2" 12.50 344.10 344.10 17.21 82.79

3/8" 9.50 425.40 769.50 38.48 61.52

No.4 4.75 904.80 1674.30 83.72 16.28

No.8 2.32 231.20 1905.50 95.28 4.72

No.16 1.19 25.60 1931.10 96.56 3.44

No.30 0.59 13.20 1944.30 97.22 2.78

No.50 0.30 11.20 1955.50 97.78 2.22

No.100 0.15 8.50 1964.00 98.20 1.80

No.200 0.075 20.40 1984.40 99.22 0.78

PAN   15.50 1999.90 100.00 0.00

    1999.90      

4

Page 5: # Job Hot Mix Agung

Tabel Analisa Saringan Batu Pecah (1-2)

Saringan Berat Komulatif Persen

ASTM (mm) Tertahan Tertahan Tertahan Lolos

1” 25.40 0.00 0.00 0.00 100.00

3/4" 19.10 0.00 0.00 0.00 100.00

1/2" 12.50 899.40 899.40 44.99 55.01

3/8" 9.50 458.10 1357.50 67.91 32.09

No.4 4.75 425.80 1783.30 89.21 10.79

No.8 2.32 133.10 1916.40 95.87 4.13

No.16 1.19 9.40 1925.80 96.34 3.66

No.30 0.59 9.00 1934.80 96.79 3.21

No.50 0.30 10.20 1945.00 97.30 2.70

No.100 0.15 16.00 1961.00 98.10 1.90

No.200 0.075 20.40 1981.40 99.12 0.88

PAN   17.60 1999.00 100.00 0.00

    1999.00      

5

Page 6: # Job Hot Mix Agung

2. Penggabungan agregat

Hasil penggabungan agregat diusahakan mendekati “ideal spec” maka

digunakan metode coba-coba (Trial and Error) yaitu menentukan terlebih

dahulu prosentase dari masing-masing agregat (tanpa mengubah persen lolos)

kemudian hasil penggabungan agregat diperoleh melalui perkalian prosentase

dengan persen lolos dari agregat

Selanjutnya hasil perkalian tersebut masing-masing dijumlahkan dan

dilihat apakah hasilnya mendekati nilai “ideal spec”. selanjutnya dibuat grafik

penggabungan agregat dan grafik spesifikasinya,setelah itu dihitung berat

masing-masing fraksi yaitu prosentase fraksi dikali dengan kapasitas mould.

Berat masing-masing fraksi campuran ini,dibagi-bagi lagi berdasarkan

ukuran saringan sesuai dengan prosentase tertahan agregatnya yang akan

digunakan untuk pembuatan bricket uji.

6

Page 7: # Job Hot Mix Agung

Saringan Komulatif Lolos 55% 16% 25% 4%Total Spek

ASTM (mm)Abu Batu

Agg. 0.5/1

Agregat 1/2

semenAbu batu

Agg 0.5/1

Agg 1/ 2

Semen

1” 25.40 100.00 100.00 100.00 100.00 55.00 16.00 25.00 4.00 100.00 100

3/4" 19.10 100.00 100.00 100.00 100.00 55.00 16.00 25.00 4.00 100.00 100

1/2" 12.50 100.00 82.79 55.01 100.00 55.00 13.25 13.75 4.00 86.00 90-100

3/8" 9.50 100.00 61.52 32.09 100.00 55.00 9.84 8.02 4.00 76.87 72-90

No.4 4.75 99.87 16.28 10.79 100.00 54.93 2.60 2.70 4.00 64.23 54-69

No.8 2.36 87.02 4.72 4.13 100.00 47.86 0.76 1.03 4.00 53.65 39,1-53

No.16 1.18 55.22 3.44 3.66 100.00 30.37 0.55 0.92 4.00 35.84 31,6-40

No.30 0.59 44.17 2.78 3.21 100.00 24.29 0.44 0.80 4.00 29.54 23,1-30

No.50 0.30 21.74 2.22 2.70 100.00 11.96 0.36 0.68 4.00 16.99 15,5-22

No.100 0.15 12.21 1.80 1.90 100.00 6.71 0.29 0.48 4.00 11.48 9-15,0

No.200 0.08 5.55 0.78 0.88 100.00 3.05 0.12 0.22 4.00 7.40 4-10,0

PAN   0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00  

7

Page 8: # Job Hot Mix Agung

3. Penentuan perkiraan pertama kadar aspal

Perkiraan pertama kadar aspal rencana dapat diperoleh dari rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

Pb = kadar aspal

CA = agregat kasar

FA = agregat halus

FF = bahan pengisi

Nilai konstanta 0,5 untuk laston dan 0,2 untuk lataston untuk campuran

lain digunakan 0,7.

Dari data diperoleh kadar aspal :

% Agregat Kasar (Tertahan Saringan No. 8) = 46,35

% Agregat Halus (Lolos Saringan No. 8 Tertahan 200) = 46,25

Filler (Lolos Saringan No.200) = 7,40

Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta

= 0,035 (46,35) + 0,045 (46,25) + 0,18 (7,40) + 2

= 7,04 = 7,0 %

8

Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta

Page 9: # Job Hot Mix Agung

Jadi, direncanakan campuran laston dengan kadar aspal masing-masing:

Campuran I = 6,0 %

Campuran II = 6,5 %

Campuran III = 7,0 %

Campuran IV = 7,5 %

Campuran V = 8,0 %

Penimbangan Agregat Campuran Aspal AC-WC Halus

Dari perhitungan di atas, telah di dapatkan hasil sebagai berikut:

Kadar Aspal Rencana 6.0% 6.5% 7.0% 7.5% 8.0%

               Total campuran   1200 1200 1200 1200 1200Kebutuhan aspal   72.0 78.0 84.0 90.0 96.0               Berat Agregat   1128.0 1122.0 1116.0 1110.0 1104.0               Abu Batu   55.00% 620.4 617.1 613.8 610.5 607.2Agregat (0.5-1) 16.00% 180.5 179.5 178.6 177.6 176.6Agregat (1-2) 25.00% 282.0 280.5 279.0 277.5 276.0Filler Semen 4.00% 45.1 44.9 44.6 44.4 44.2                Total   100.0% 1128.0 1122.0 1116.0 1110.0 1104.0               Berat Komulatif Agregat          Abu Batu     620.4 617.1 613.8 610.5 607.2Agregat (0.5-1)   800.9 796.6 792.4 788.1 783.8Agregat (1-2)   1082.9 1077.1 1071.4 1065.6 1059.8Filler Semen   1128.0 1122.0 1116.0 1110.0 1104.0Aspal     1200.0 1200.0 1200.0 1200.0 1200.0               

B. PEMBUATAN BENDA UJI (Bricket)

9

Page 10: # Job Hot Mix Agung

a. Tujuan

Tujuan dilakukan pembuatan benda uji adalah sebagai contoh benda

uji yang akan di uji untuk mengetahui karakteristik campuran suatu benda

uji yang telah diketahui presentase agregatnya.

b. Alat dan Bahan

1) Alat

Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr

Kompor, wajan, alat pengaduk

Alat pengukur suhu

Mold beserta perangkatnya

Alat penumbuk elektrik dan manual

Spatula, Sarung tangan dan alat pelengkap.

2) Bahan

Daftar timbangan masing-masing agregat untuk satu contoh benda uji

Aspal

Filler / semen

Agregat kasar 1-2

Agregat kasar 2-3

Kertas Filter

Vaseline

Data hasil rancangan campuran laston AC-WC halus

c. Persiapan Pembuatan

10

Page 11: # Job Hot Mix Agung

1) Menyiapkan semua agregat yang akan digunakan.

2) Menyiapkan semua alat yang akan digunakan.

3) Menyiapkan hasil rancangan campuran laston AC-WC

d. Prosedur Pembuatan

1) Menimbang masing-masing agregat untuk satu contoh benda uji.

2) Melakukan penggorengan agregat untuk satu contoh benda uji

sampai mencapai suhu 140°C-150°C.

3) Memasukkan aspal sesuai dengan berat yang diperlukan lalu

digoreng kembali sampai mencapai suhu 140°C-150°C.

4) Menyiapkan mold dan perangkatnya yang telah diolesi Vaseline

dan kertas filter.

5) Campuran dimasukkan ke dalam mold sambil ditusuk-tusuk

dengan menggunakan spatula agar campuran dapat merata lalu

dipasang kertas filter.

6) Campuran ditumbuk dengan jumlah 150 tumbukan. Bagian atas

75 tumbukan dan bagian bawah 75 tumbukan.

7) Benda uji didinginkan lalu dikeluarkan dari mold.

8) Mengulang langkah 1 sampai langkah 7 untuk contoh benda uji

selanjutnya.

C. PENGUJIAN MARSHALL

11

Page 12: # Job Hot Mix Agung

a. Tujuan

Tujuan dilakukan pengujian marshall adalah untuk mengetahui

karakteristik campuran dan menentukan kadar aspal optimum pada campuran.

b. Alat dan Bahan

1) Alat

Dongkrak

Sendok spesi

Sigma

Timbangan ketelitian 0.1 gr

Waterbath

Alat marshall dan perangkatnya

Alat pelengkap

2) Bahan

Air

Oli

c. Persiapan Pengujian

1) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.

2) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.

d. Prosedur Pengujian

1) Membuka contoh benda uji dari mold.

2) Membersihkan kertas-kertas filter.

3) Mengukur ketebalan masing-masing benda uji dengan 3 sisi.

4) Benda uji ditimbang kering dan Benda uji ditimbang dalam air.

12

Page 13: # Job Hot Mix Agung

5) Benda uji direndam 10-15 menit lalu ditimbang SSD.

6) Benda uji direndam dalam waterbath dengan suhu 60°C selama 30-40

menit. Selang 5 menit benda uji yang lain dimasukkan lagi. Ulangi

langkah 8 sampai benda uji terakhir.

7) Benda uji dimasukkan ke dalam mold untuk di uji marshallnya.

8) Menyalakan alat uji marshall sampai benda uji rapat pada proving ring

kemudian mematikan alat lalu nolkan pembacaan.

9) Menyalakan alat kembali sampai jarum pembacaan tidak bergerak lagi

atau turun lalu mematikan alat dan catat pembacaan stabilitas dan flow.

10) Menormalkan kembali alat lalu keluarkan benda uji.

11) Melakukan analisis berat jenis dan karakteristik campuran.

12) Membuat grafik hubungan kadar aspal dengan karakteristik campuran

yang telah dianalisis.

13) Memasukkan data spesifikasi ke dalam grafik.

14) Menentukan kadar aspal optimum pada campuran.

15) Menghitung kembali karakteristik campuran berdasarkan grafik dan kadar

aspal optimum yang digunakan.

e. Data Marshall

13

Page 14: # Job Hot Mix Agung

Marshall Test         

Jenis Sample

Tebal Sample Berat Sample Marshall Test

Posisi T1 T2 T3 Kering SSDDalam

AirStabilitas Flow

6 (1) 6.18 6.16 6.2 1176 1177.9 670 676 270

6 (2) 6.45 6.47 6.49 1181.5 1185.2 660.1 649 170

6.5 (1) 6.18 6.17 6.19 1182 1183.1 678 436 262

6.5 (2) 6.28 6.29 6.27 1179 1180.5 669.2 638 150

7 (1) 6.07 6.06 6.08 1181 1182.7 677.8 388 252

7 (2) 6.16 6.17 6.18 1167.5 1168.5 663.4 482 168

7.5 (1) 6.27 6.26 6.28 1193 1194.6 675.3 323 240

7.5 (2) 6.17 6.18 6.19 1180.7 1181 669.5 - -

8 (1) 5.88 5.87 5.86 1124 1126.4 642.9 320 220

8 (2) 6.16 6.15 6.17 1173.7 1174.3 666.2 - -

Pengolahan Data

Pengolahan Data Marshall Menggunakan tabel Analisa hasil uji marshall

berdasar kan data yang telah di dapat kan yaitu

Tebal Sampel

Berat Sampel

a. Berat Sampel Kering

b. Berat Sampel SSD

c. Berat Sampel Dalam Air

Marshal test

a. Stabilitas

b. Flow

14

Page 15: # Job Hot Mix Agung

Tabel Hasil Perhitungan Analisa Uji Tekan Marshall

15

Page 16: # Job Hot Mix Agung

  BERAT           KOEFISIENKADAR ASPAL ISI VIM VMA VFB STABILITAS FLOW MARSHALL

          (Kg) (mm) (Kg/mm)6.00 2.283 6.861 17.836 61.862 2738.70 2.20 1244.866.50 2.323 4.619 16.779 72.590 2266.14 2.06 1100.077.00 2.325 3.933 17.088 77.061 1835.70 2.10 874.147.50 2.303 4.277 18.270 76.598 1417.58 2.40 590.668.00 2.317 3.093 18.135 82.967 2219.72 2.60 853.74

a. Gafik Hubungan Kadar Aspal VS Berat Isi

b. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VIM

16

Page 17: # Job Hot Mix Agung

X = 15,585 – 6 : 1,5754

= 6,1

Maka VIM yang masuk dalam spesifikasi mulai dari 6,1 sampai dengan 8

c. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VMA

d. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VFB

17

Page 18: # Job Hot Mix Agung

X = 68 – 9.5099 : 9.2437

= 6.3

Maka VFB yang masuk dalam spesifikasi mulai dari 6,3 sampai dengan 8

e. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS Stabilitas

f. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS Flow

18

Page 19: # Job Hot Mix Agung

g. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS MQ

Barchart Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

19

Page 20: # Job Hot Mix Agung

KARAKTERISTIK SPESIFIKASIVIM 3 % - 6 %VMA Min 16.5 %VFB Min.68 %STABILITAS Min. 800FLOW Min. 2 mmMARSHALL QOU Min. 250 Kg

6 6.5 7 7.5 8

PERSENTASE SESUAI SPESIFIKASI

Berdasarkan Barchart, diketahui bahwa nilai kadar aspal optimum (KAO) adalah 7,15 %

KESIMPULAN

Dari Pengujian yang di lakukan didapatkan Hasil:

- Komposisi Agregat

Agregat Abu Batu : 55 %

Agregat 0,5-1 : 16 %

Agregat 1-2 : 25 %

Bahan Tambah Semen : 4 %

- Dari Hasil uji Marshall test di dapat KAO (kadar aspal optimum) Sebesar 7,15 %

20